SlideShare a Scribd company logo
AKUNTANSI
PERSEDIAAN
Sub Pokok Bahasan: Penilaian Persediaan -
Pendekatan Biaya (Historical Cost)
1 Pengertian & Klasifikasi
2 Metode Pencatatan Persediaan Barang
3
4
4
5 Metode Penentuan Harga Pokok Persediaan
2
Masalah Pemilikan Persediaan Barang Dagang
Akibat kesalahan mencatat persediaan
I. PERSEDIAAN
Item aset yang dimiliki perusahaan
untuk dijual dalam kegiatan bisnis
normal, atau barang yang akan
digunakan atau dikonsumsi dalam
produksi barang akan dijual.
JENIS PERSEDIAAN
Persediaan berupa barang ya
ng dibeli dengan tujuan untuk
dijual
Perusahaan
dagang
Bahan baku dan penolong,
Barang dalam proses, Baran
g jadi/produk selesai
Perusahaan
manufaktur
CAKUPAN PERSEDIAAN
Persediaan Barang dagang
(merchandise inventory
01
Persediaan bahan baku
(row materials inventory)
02
Persediaan bahan penol
ong (inirect materials inv
entory)
03
Persediaan barang dalam prose
s (work in process inventory)
04
05 Persediaan barang jadi (fi
nished goods inventory)
04
ARUS BIAYA PERSEDIAAN
Persediaan Awal
Beban pokok
pembelian
Beban pokok pe
njualan (HPP)
Persediaan Akhir
Beban pokok yang
tersedia dijual
PENGAKUAN PERSEDIAAN
 Persediaan diakui pada saat diterima atau hak
kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya
berpindah.
Prakteknya: pada saat diterima barang.
III. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN
1. Metode Fisik/Periodic, pada metode fisik setiap ada mutasi
persediaan tidak ada catatannya sehingga untuk mengetahui
nilai persediaan harus dilakukan dengan penghitungan
secara fisik. Begitu juga harga pokok penjualan baru dapat
dihitung setelah persediaan akhir sudah dihitung.
2. Metode Buku/Perpectual, pada metode ini setiap ada
mutasi persediaan selalu dilakukan pencatatan sehingga
sewaktu-waktu dapat diketahui saldo dari persediaan.
Jurnal: Metode Periodik (Fisik)
Debit Kredit
1. Transaksi pembelian BD:
Pembelian
utang dagang
xx
xx
2. Transaksi retur pembelian:
Utang dagang
retur pembelian/pengurangan harga
xx
xx
3. Transaksi pembayaran utang dagang dalam masa poto
ngan:
Utang dagang
kas
potongan pembelian
xx
xx
xx
Jurnal: Metode Periodik (Fisik)
Debit Kredit
4. Transaksi penjualan BD:
Piutang dagang
penjualan
xx
Xx
5. Transaksi retur penjualan:
Retur penjualan
piutang dagang
Xx
Xx
6. Transaksi pelunasan piutang dalam masa potongan:
Kas
Potongan penjualan
piutang dagang
Xx
Xx
xx
Sistem Pencatatan – Sistem Perpetual (Permanen)
Transaksi pembelian dan on
gkos angkut menambah aku
n persediaan BD
C.
Setiap perubahan barang
dagang langsung dicatat
di akun persediaan BD.
B.
Transaksi retur pembelian, pengu
rangan pembelian dan potongan
pembelian mengurangi akun pers
ediaan BD.
.
D.
Menyediakan informasi terkini
terkait dengan persediaan BD
setiap saat.
B C
D
A
A.
Sistem Pencatatan – Sistem Perpetual (Permanen)
 Harga pokok penjualan diakui untuk setiap
penjualan dengan mendebet akun harga pokok
penjualan dan mengkredit persediaan.
 Akun persediaan merupakan akun pengendali yang
didikung oleh buku besar pembantu yang berisi
catatan persediaan individual. Buku besar pembantu
memperlihatkan kuantitas dan biaya dari setiap jenis
persediaan yang ada di tangan.
Jurnal: Metode Perpetual (Permanen)
Debit Kredit
1. Transaksi pembelian BD:
Persediaan BD
kas/utang dagang
xx
xx
2. Transaksi retur pembelian:
Utang dagang/kas
persediaan BD
xx
xx
3. Transaksi pembayaran utang dagang dalam masa poto
ngan:
Utang dagang
kas
persediaan BD
xx
xx
xx
Jurnal: Metode Perpetual (Permanen)
Debit Kredit
4. Transaksi penjualan BD:
Piutang dagang
penjualan
Harga pokok penjualan
persediaan BD
xx
xx
Xx
Xx
5. Transaksi retur penjualan:
Retur penjualan (harga jual)
piutang dagang
Persediaan (harga pokok)
HPP
Xx
Xx
Xx
xx
6. Transaksi pelunasan piutang dalam masa potongan:
Kas
Potongan penjualan
piutang dagang
Xx
Xx
Xx
7. Jika terjadi perbedaan pencatatan dan perh. Fisik
Kelebihan persediaan
Persediaan
Xx
xx
PENGENDALIAN PERSEDIAAN
1. Perencanaan persediaan yg dapat memantau tingkat pers
ediaan.
2. Sistem akuntansi yang akurat dengan catatan yang mutak
hir.
3. Perhitungan fisik satu kali dalam setahun.
16
II. MASALAH KEPEMILIKAN
BARANG
1. Barang fisik untuk dimasukkan dalam per
sediaan (siapa pemilik barang?)
2. Biaya yang dimasukkan dalam persediaan
3. Asumsi arus biaya untuk diadopsi.
17
BARANG FISIK DIMASUKKAN DALAM PERSEDIAAN
(SIAPA PEMILIK PERSEDIAAN)
Aturan Umum: Persediaan merupakan milik pelanggan, jika
hak milik sudah berpindah dan barang sudah diserahkan, kecu
ali, jika:
• Barang dalam perjalanan (Good in Transit)
• Barang yang dipisahkan
• Barang Konsinyasi
• Barang Angsuran
Pada akhir periode memerlukan jurnal penyesuaian untuk
mengoreksi kepemilikan persediaan.
Goods on Transit
hak atas seluruh muatan
beralih ke pembeli dengan
pada saat pengiriman.
Ketika barang dalam
perjalanan dimasukkan
dalam persediaan
si pembeli
hak tidak beralih sampai
barang diterima oleh
pembeli. Ketika barang
dalam perjalanan
dimasukkan dalam
persediaan si penjual,.
FOB Shipping Point FOB Destination
Barang yang Dipisahkan
Apabila melakukan
pembelian tetapi
pengiriman tidak
dilakukan sekaligus
maka pembeli dapat
mencatat pembelian
dan menambah
persediaan barangnya
Barang Konsinyasi
 Sebelum barang tersebut dijual masih
tetap menjadi persediaan pihak yang
menitipkan (consignor) dan pihak yang
menerima titipan (consignee) tidak
mempunyai hak atas barang tersebut
sehingga tidak mencatat sebagai
persediaan
Penjualan Angsuran
 Hak atas barang tetap pada penjual
sampai seluruh harga jualnya dilunasi.
Penjual akan melaporkan barang tersebut
dalam persediaannya dikurangi dengan
jumlah yang sudah dibayar. Pembeli akan
melaporkan barang-barang tersebut
dalam persediaannya sejumlah yang
sudah dibayarkan.
PENGARUH KESALAHAN PERSEDIAAN
 Salah memasukkan atau mengecualikan
suati item persediaan dalam menentukan
beban pokok penjualan, akan berdampak
pada kesalahan dalam laporan keuangan
Salah saji persediaan akhir
LAPORAN POSISI KEUANGAN LAPORAN LABA RUGI
Persediaan Kurang saji Harga pokok penjualan Lebih saji
Laba ditahan Kurang saji Laba bersih Kurang saji
Modal kerja (aktiva lancar – kewaj
iban lancar)
Kurang saji
Rasio lancar (aktiva lancar dibagi
kewajiban lancar)
Kurang saji
Salah saji pembelian dan persediaan
NERACA LAPORAN LABA RUGI
Persediaan Terlalu rendah Pembelian Terlalu rendah
Laba ditahan Tidak ada peng
aruh
Beban pokok penjual
an
Tidak ada peng
aruh
Utang Terlalu rendah Laba neto Tidak ada peng
aruh
Modal kerja (aktiva lancar – ke
wajiban lancar)
Tidak ada peng
aruh
Persediaan (akhir) Terlalu rendah
Rasio lancar (aktiva lancar diba
gi kewajiban lancar)
Terlalu rendah
BIAYA DIMASUKKAN DALAM PERSEDIAAN
1. BIAYA PRODUK, biaya yg “menempel” ke
persediaan.
Meliputi: harga pembelian, bea masuk dan
pajak, biaya transportasi dan biaya
penanganan langsung terkait perolehan
barang
2. BIAYA PERIODE, biaya tidak langsung, spt:
beban penjualan, beban umum dan
administrasi, biaya bunga.
PERLAKUAN DISKON PEMBELIAN
1. Diskon pembelian: pengurangan harga
jual.
2. Ada 2 metode: Metode Bruto dan
Metode Neto.
Contoh:
Metode Bruto (M Fisik)
5/3/2010, Pada saat pembelian 2/10, n/30:
Pembelian Rp10.000.000
Utang dagang Rp10.000.000
15/3/2010, Pemby sebesar Rp4.000.000 diterima dlm periode diskon:
Utang dagang Rp4.000.000
Potongan pembelian Rp 80.000
Kas Rp3.920.000
= (2% x 4.000.000)
Pembayaran sebesar Rp6.000.000 diterima setelah periode diskon:
Utang Dagang Rp6.000.000
Kas Rp6.000.000
Contoh:
Metode Bruto (M Perpetual)
5/3/2010, Pada saat pembelian 2/10, n/30:
Persediaan BD Rp10.000.000
Utang dagang Rp10.000.000
15/3/2010, Pemby sebesar Rp4.000.000 diterima dlm periode diskon:
Utang dagang Rp4.000.000
Persediaan BD Rp 80.000
Kas Rp3.920.000
= (2% x 4.000.000)
Pembayaran sebesar Rp6.000.000 diterima setelah periode diskon:
Utang Dagang Rp6.000.000
Kas Rp6.000.000
Contoh:
Metode Neto (M Fisik)
5/3/2010, Pada saat pembelian 2/10, n/30:
Pembelian Rp10.000.000
Utang dagang Rp10.000.000
15/3/2010, Pemby sebesar Rp4.000.000 diterima dlm periode diskon:
Utang dagang Rp3.9200.000
Kas Rp3.920.000
= (2% x 4.000.000)
Pembayaran sebesar Rp6.000.000 diterima setelah periode diskon:
Utang Dagang Rp5.880.000
Kehilangan diskon pembelian 120.000
Kas Rp6.000.000
Contoh:
Metode Neto (M Perpetual)
5/3/2010, Pada saat pembelian 2/10, n/30:
Persediaan BD Rp9.800.000
Utang dagang Rp9.800.000
15/3/2010, Pemby sebesar Rp4.000.000 diterima dlm periode diskon:
Utang dagang Rp3.920.000
Kas Rp3.920.000
= (2% x 4.000.000)
Pembayaran sebesar Rp6.000.000 diterima setelah periode diskon:
Utang Dagang Rp5.880.000
Kas Rp5.880.000
ASUMSI ARUS BIAYA MANA YANG DIADOPSI -
METODE PENENTUAN HARGA POKOK PERSEDIAAN
Metode Identifikasi Khusus
(Specific Identification)
Metode Biaya Variabel, pada
perusahaan manufaktur terdiri
dari: bahan baku, upah langsung
dan biaya overhead pabrik
Metode Rata-Rata
(Average)
Metode FIFO
(First In First Out)
B
D
C
A
Identifikasi Khusus
 Metode ini berdasarkan anggapan bahwa arus barang
harus sama dengan arus biaya. Tiap jenis barang dipisah
berdasarkan harga pokoknya dan tiap kelompok dibuatkan
kartu persediaan sendiri. Contohnya ponsel merek A tipe
123 dibuatkan kartu persediaan sendiri.
 Harga pokok penjualan terdiri dari harga pokok barang-
barang yang dijual, dan sisanya merupakan persediaan
akhir.
 Metode ini dapat digunakan perusahaan yang
menggunakan prosedur pencatatan persediaan dengan
cara periodik maupun perpectual.
 Tetapi karena cara ini menimbulkan banyak pekerjaan
tambahan maupun gudang yang luas maka jarang
digunakan.
 Metode ini biasanya diterapkan pada perusahaan yang
menjual produk dengan harga mahal, jumlah dan jenis
produknya terbatas.
Contoh Metode Identifikasi Khusus :
Mobil A Mobil B Mobil C
Pembelian Rp 40.000 Rp 50.000 Rp 180.000
Penjualan Rp 45.000
Jurnal untuk mencatat pembelian :
Pembelian (Mobil A) Rp 40.000,00
Pembelian (Mobil B) Rp 50.000,00
Pembelian (Mobil C) Rp 180.000,00
Kas ( Hutang) Rp 270.000,00
Jurnal untuk mencatat penjualan :
Kas ( Piutang ) Rp 45.000,00
Penjualan Rp 45.000,00
Menentukan persediaan akhir:
Mobil yang belum terjual adalah mobil B dan Mobil C yang nilai belinya ada
lah : Rp. 50.000,00 + Rp. 180.000,00 = Rp. 230.000,00
Melaporan Persediaan dalam neraca akhir
Perpetual Inventory Costs
Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan
FIFO and Average Perpetual Systems
Cost of
Mdse. Sold
Item 127B Units Cost Price
Jan. 1 Inventory 10 $20
4 Penjualan 7 $30
10 Pembelian 8 21
22 Penjualan 4 31
28 Penjualan 2 32
30 Pembelian 10 22
Item 127B
FIFO Perpetual Inventory Account
Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
Perusahaan memulai usahanya
dengan 10 units barang 127B
senilai $200.
Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikanFIFO and LIFO Perpetual Systems
Cost of
Mdse. Sold
Item 127B Units Cost Price
Jan. 1 Inventory 10 $20
4 Penjualan 7 $30
10 Pembelian 8 21
22 Penjualan 4 31
28 Penjualan 2 32
30 Pembelian 10 22
FIFO Perpetual Inventory Account
4 Januari, 7 units barang 127B
terjual seharga @ $30.
Item 127B
FIFO Perpetual Inventory Account
Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Penjualan 7 units menyisakan
saldo 3 units.
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
4 Januari , 7 units barang 127B terjual seharga
@ $30.
Wahyumi Ekawanti, MSi 39
Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan
FIFO and LIFO Perpetual Systems
Cost of
Mdse. Sold
Item 127B Units Cost Price
Jan. 1 Inventory 10 $20
4 Sale 7 $30
10 Purchase 8 21
22 Sale 4 31
28 Sale 2 32
30 Purchase 10 22
FIFO Perpetual Inventory Account
10 January , perusahaan membeli 8 units seharga @ $21.
Wahyumi Ekawanti, MSi
Item 127B
FIFO Perpetual Inventory Account
Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
10 January, perusahaan membeli
8 units seharga @ $21.
Karena harga pembelian $21 berbeda dengan
harga perolehan sebelumnya 3 units persediaan
yang ada, saldo bersediaan sebesar 11 units
perhitungkan secara terpisah.
Wahyumi Ekawanti, MSi 41
Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan
FIFO and LIFO Perpetual Systems
Cost of
Mdse. Sold
Item 127B Units Cost Price
Jan. 1 Inventory 10 $20
4 Penjualan 7 $30
10 Pembelian 8 21
22 Penjualan 4 31
28 Penjualan 2 32
30 Pembelian 10 22
FIFO Perpetual Inventory Account
22 Januari, perusahaan menjual 4 units
@ $31.
Wahyumi Ekawanti, MSi 42
Item 127B
Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
FIFO Perpetual Inventory Account
22 3 20 60
1 21 21 7 21 147
Untuk 4 units yang terjual, 3 diantaranya
berasal dari persediaan yang pertama
masuk (fifo) seharga @ $20.
22 January, perusahaan
menjual 4 units @ $31.
Wahyumi Ekawanti, MSi 43
FIFO Perpetual Inventory Account
28 Januari , perusahaan menjual 2
units @ $32.
Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan
FIFO and LIFO Perpetual Systems
Cost of
Mdse. Sold
Item 127B Units Cost Price
Jan. 1 Inventory 10 $20
4 Penjualan 7 $30
10 Pembelian 8 21
22 Penjualan 4 31
28 Penjualan 2 32
30 Pembelian 10 22
44
Item 127B
Pembelian Penjualan Saldo Persediaan
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
FIFO Perpetual Inventory Account
22 3 20 60
1 21 21 7 21 147
28 2 21 42 5 21 105
28 Januari , perusahaan
menjual 2 units @ $32.
Wahyumi Ekawanti, MSi 45
FIFO Perpetual Inventory Account
30 Januari, pembelian 10 units tambahan bara
ng 127B seharga @ $22.
Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan
FIFO and LIFO Perpetual Systems
Cost of
Mdse. Sold
Item 127B Units Cost Price
Jan. 1 Inventory 10 $20
4 Penjualan 7 $30
10 Pembelian 8 21
22 Penjualan 4 31
28 Penjualan 2 32
30 Pembelian 10 22
46
Item 127B
Penjualan Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
FIFO Perpetual Inventory Account
22 3 20 60
1 21 21 7 21 147
28 2 21 42 5 21 105
30 10 22 220 5 21 105
10 22 220
Totals 18 $388 13 $263 15 $325
30 January , pembelian 10
units tambahan barang 127
B seharga @ $22.
47
Fifo
Periodic
48
Jan. 1 Persediaan
Awal
200 units @ $9
Mar. 10 Pembelian
300 units @ $10
400 units @ $11 Sept. 21 Pembelian
100 units @ $12 Nov. 18 Pembelian
1,000 units tersedia
untuk dijual
Fifo Periodic
Fifo Periodic
200 units @ $9
300 units @ $10
400 units @ $11
100 units @ $12
1,000 units tersedia untuk
dijual
$10,400
= $1,800 Jan. 1
= 3,000 Mar. 10
= 4,400 Sept. 21
= 1,200 Nov. 18
Nilai persediaan tersedian
untuk dijual
Fifo Periodic
Perhitungan fisik pada 31 December
menunjukkan bahwa 700 dari
1,000 units telah terjual.
Menggunakan fifo, unit yang pertama kali
dibeli secara teori adalah yang pertama
dikeluarkan. Kita mulai dengan perhitungan
pada 1 January .
Fifo Periodic
200 units @ $9
300 units @ $10
400 units @ $11
100 units @ $12
1,000 units tersedia
untuk dijual
$10,400
= $1,800 Jan. 1
= 3,000 Mar. 10
= 4,400 Sept. 21
= 1,200 Nov. 18
Terjual 200
Terjual 300
Sold 200 of these
200 units @ $11
= $ 0 Jan. 1
= 0 Mar. 10
= 2,200 Sept. 21
$ 3,400
Persediaan Akhir
Nilai persediaan tersedia u/ dijual $10,400
Dikurangi persediaan akhir 3,400
Harga Pokok Penjualan $ 7,000
Fifo Periodic
Jan. 1
200 units at $9
Summary of Fifo Periodic
Mar. 10
300 units at $10
Sep. 21
400 units at $11
Nov. 18
100 units at $12
$1,800
$3,000
$4,400
$1,200
Pembelian
Persediaan
Tersedia u/
Dijual $1,800
$3,000
$2,200
Harga Pokok
Penjualan
200 units at $9
$10,400 $2,200
$1,200
$7,000
Merchandise
Inventory
$3,400
300 units at $10
200 units at $11
200 units at $11
100 units at $12
1,000 units
700 units
300 units
Jan. 1 Persediaan
awal
200 units @ $9
Mar. 10 Pembelian
300 units @ $10
400 units @ $11 Sept. 21 Pembelian
100 units @ $12 Nov. 18 Pembelian
1,000 units tersedia
untuk dijual
Metode Harga Pokok Rata-rata
dihitung berdasarkan nilai
rata-rata dari unit yang ada
Average Cost Periodic
Average Cost Periodic
200 units @ $9 = $ 1,800
1,000 units tersedia
untuk dijual
300 units @ $10 = $ 3,000
400 units @ $11 = $ 4,400
100 units @ $11 = $ 1,200
$10,400 Nilai Persediaan
tersedia untuk
dijual
Nilai Persediaan Tersedia untuk
Dijual
Units Tersedia untuk
Dijual
= Nilai Rata-rata Unit
$10,400
1,000 Units = $10.40 per Unit
Average Cost Periodic
Nilai Persediaan yg tersedia u/ dijual $10,400
Dikurangi persediaan barang akhir
($10.40 x 300) 3,120
Harga Pokok Penjualan $ 7,280
Untuk memverifikasi
jumlah ini, kalikan 700
units penjualan dengan
$10.40 = $7,280.
Average Cost Periodic
PT APOLLO menjual barang
dagangannya dengan harga
Rp30 per unit. Dalam tahun
200A, awal tahun kegiatannya,
PT APOLLO melakukan transaksi
pembelian dan penjualan sbb:
SOAL 1
SOAL 1
TGL Saldo awal Pembelian Penjualan Retur
1/1/200A 100 @ Rp10
5/1/200A 200 unit @ Rp 12
6/1/200A 5 unit (pembelian)
5/2/200A 110 unit (Rp30)
15/2/200A 200 unit @ Rp 15
25/2/200A 150 unit (Rp32)
26/2/200A 2 unit (penjualan)
15/3/200A 200 unit @ Rp20
20/5/200A 150 unit (Rp34)
5/7/200A 100 unit (Rp35)
9/9/200A 200 unit @ Rp25
Diminta:
1. Catat transaksi tersebut dengan menggunakan
metode perpetual pada pencatatan utang meng
gunakan metode neto untuk pembelian dan me
tode brotu untuk piutang.
2. Buat kartu persediaan
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
Lambok_siregar
 
Nilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPVNilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPV
Kenny Firdaus
 
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsenMatematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Harya Wirawan
 
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuanganPpt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
YABES HULU
 
Penghentian aktiva tetap
Penghentian aktiva tetapPenghentian aktiva tetap
Penghentian aktiva tetap
Anis Fithriyani
 

What's hot (20)

Akuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDAAkuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDA
 
5. konsinyasi
5. konsinyasi5. konsinyasi
5. konsinyasi
 
Elastisitas permintaan dan penawaran
Elastisitas permintaan dan penawaran Elastisitas permintaan dan penawaran
Elastisitas permintaan dan penawaran
 
Latihan kas kecil
Latihan kas kecilLatihan kas kecil
Latihan kas kecil
 
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangKelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Ppt perusahaan dagang
Ppt perusahaan dagangPpt perusahaan dagang
Ppt perusahaan dagang
 
Nilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPVNilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPV
 
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemen
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemenAkuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemen
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemen
 
Sistem biaya taksiran
Sistem biaya taksiranSistem biaya taksiran
Sistem biaya taksiran
 
02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
 
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsenMatematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
 
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuanganPpt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
 
Laporan presentasi keuangan
Laporan presentasi keuanganLaporan presentasi keuangan
Laporan presentasi keuangan
 
PERTEMUAN V KESEIMBANGAN PASAR.pptx
PERTEMUAN V KESEIMBANGAN PASAR.pptxPERTEMUAN V KESEIMBANGAN PASAR.pptx
PERTEMUAN V KESEIMBANGAN PASAR.pptx
 
Ppt bab 10 jurnal penyesuaian
Ppt bab 10 jurnal penyesuaianPpt bab 10 jurnal penyesuaian
Ppt bab 10 jurnal penyesuaian
 
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptxAkuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
 
Penghentian aktiva tetap
Penghentian aktiva tetapPenghentian aktiva tetap
Penghentian aktiva tetap
 
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAAkuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
 

Similar to persediaan - pendekatan basis biaya.pptx

Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2
Aina Rachmasari
 
4-PA ak Persediaan.ppt
4-PA ak Persediaan.ppt4-PA ak Persediaan.ppt
4-PA ak Persediaan.ppt
MNDani
 
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.pptPERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
imamhanapi4
 
3-PA Ak Perusahaan Manufaktur (1).ppt
3-PA Ak Perusahaan Manufaktur (1).ppt3-PA Ak Perusahaan Manufaktur (1).ppt
3-PA Ak Perusahaan Manufaktur (1).ppt
MNDani
 

Similar to persediaan - pendekatan basis biaya.pptx (20)

11-Accounting for Retail Company.ppt
11-Accounting for Retail Company.ppt11-Accounting for Retail Company.ppt
11-Accounting for Retail Company.ppt
 
2. Akuntansi Persediaan.ppt
2. Akuntansi Persediaan.ppt2. Akuntansi Persediaan.ppt
2. Akuntansi Persediaan.ppt
 
Inventory EOQ; FIFO LIPO_Materi Warehousing Training
Inventory EOQ; FIFO LIPO_Materi Warehousing TrainingInventory EOQ; FIFO LIPO_Materi Warehousing Training
Inventory EOQ; FIFO LIPO_Materi Warehousing Training
 
Materi 1 KB 4
Materi 1 KB 4Materi 1 KB 4
Materi 1 KB 4
 
Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2
 
Kieso - Chapter 8 Inventories (1).pptx
Kieso - Chapter 8 Inventories (1).pptxKieso - Chapter 8 Inventories (1).pptx
Kieso - Chapter 8 Inventories (1).pptx
 
Persediaan (Pengantar Akuntansi II)
Persediaan (Pengantar Akuntansi II)Persediaan (Pengantar Akuntansi II)
Persediaan (Pengantar Akuntansi II)
 
4-PA ak Persediaan.ppt
4-PA ak Persediaan.ppt4-PA ak Persediaan.ppt
4-PA ak Persediaan.ppt
 
AKT_PERUSH_DAGANG_-_1.pptx
AKT_PERUSH_DAGANG_-_1.pptxAKT_PERUSH_DAGANG_-_1.pptx
AKT_PERUSH_DAGANG_-_1.pptx
 
Perpectual inventory system
Perpectual inventory systemPerpectual inventory system
Perpectual inventory system
 
PERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptxPERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptx
 
Ruang Lingkup Persediaan EOQ, FIFO-LIFO_Materi Pelatihan "INVENTORY CONTROL &...
Ruang Lingkup Persediaan EOQ, FIFO-LIFO_Materi Pelatihan "INVENTORY CONTROL &...Ruang Lingkup Persediaan EOQ, FIFO-LIFO_Materi Pelatihan "INVENTORY CONTROL &...
Ruang Lingkup Persediaan EOQ, FIFO-LIFO_Materi Pelatihan "INVENTORY CONTROL &...
 
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.pptPERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
 
Kartu persediaan
Kartu persediaanKartu persediaan
Kartu persediaan
 
Akm pt 3-Kartu persediaan
Akm pt 3-Kartu persediaanAkm pt 3-Kartu persediaan
Akm pt 3-Kartu persediaan
 
Akuntansi-persediaan.pdf
Akuntansi-persediaan.pdfAkuntansi-persediaan.pdf
Akuntansi-persediaan.pdf
 
MEDIA PERSEDIAAN 1.pptx
MEDIA PERSEDIAAN 1.pptxMEDIA PERSEDIAAN 1.pptx
MEDIA PERSEDIAAN 1.pptx
 
3-PA Ak Perusahaan Manufaktur (1).ppt
3-PA Ak Perusahaan Manufaktur (1).ppt3-PA Ak Perusahaan Manufaktur (1).ppt
3-PA Ak Perusahaan Manufaktur (1).ppt
 
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 

More from AswarAswad (8)

Big Data Science Consulting Toolkit by Slidesgo.pptx
Big Data Science Consulting Toolkit by Slidesgo.pptxBig Data Science Consulting Toolkit by Slidesgo.pptx
Big Data Science Consulting Toolkit by Slidesgo.pptx
 
Klmpol 1_Analisa LK.pptx
Klmpol 1_Analisa LK.pptxKlmpol 1_Analisa LK.pptx
Klmpol 1_Analisa LK.pptx
 
piutang ppt.pptx
piutang ppt.pptxpiutang ppt.pptx
piutang ppt.pptx
 
materi inv. saham 2021.pptx
materi inv. saham 2021.pptxmateri inv. saham 2021.pptx
materi inv. saham 2021.pptx
 
Revaluasi-Aset-Akuntansi (1).pptx
Revaluasi-Aset-Akuntansi (1).pptxRevaluasi-Aset-Akuntansi (1).pptx
Revaluasi-Aset-Akuntansi (1).pptx
 
PSAK-48-Penurunan-Nilai-01112017.pptx
PSAK-48-Penurunan-Nilai-01112017.pptxPSAK-48-Penurunan-Nilai-01112017.pptx
PSAK-48-Penurunan-Nilai-01112017.pptx
 
wesel tagih.pptx
wesel tagih.pptxwesel tagih.pptx
wesel tagih.pptx
 
PEMERIKSAAN ASET TETAP.pptx
PEMERIKSAAN ASET TETAP.pptxPEMERIKSAAN ASET TETAP.pptx
PEMERIKSAAN ASET TETAP.pptx
 

Recently uploaded

POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
Alfaiz21
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET
 
Apotik Yang Jual Obat Aborsi Medan Wa 082220463965 Klinik Obat Aborsi Cytotec...
Apotik Yang Jual Obat Aborsi Medan Wa 082220463965 Klinik Obat Aborsi Cytotec...Apotik Yang Jual Obat Aborsi Medan Wa 082220463965 Klinik Obat Aborsi Cytotec...
Apotik Yang Jual Obat Aborsi Medan Wa 082220463965 Klinik Obat Aborsi Cytotec...
Klinik Aborsi
 

Recently uploaded (19)

UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Bisa Deposit Bank Permata Bonus Terb...
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Bisa Deposit Bank Permata Bonus Terb...UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Bisa Deposit Bank Permata Bonus Terb...
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Bisa Deposit Bank Permata Bonus Terb...
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Deposit Via Bank Cimb Niaga Bonus 100% T...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Deposit Via Bank Cimb Niaga Bonus 100% T...UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Deposit Via Bank Cimb Niaga Bonus 100% T...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Deposit Via Bank Cimb Niaga Bonus 100% T...
 
Sejarah dan Keunikan Sritoto Sri Toto dalam Budaya Indonesia
Sejarah dan Keunikan Sritoto Sri Toto dalam Budaya IndonesiaSejarah dan Keunikan Sritoto Sri Toto dalam Budaya Indonesia
Sejarah dan Keunikan Sritoto Sri Toto dalam Budaya Indonesia
 
Huong dan 218 -2024 Lien nganh CQĐT-VKS.pdf
Huong dan 218 -2024 Lien nganh CQĐT-VKS.pdfHuong dan 218 -2024 Lien nganh CQĐT-VKS.pdf
Huong dan 218 -2024 Lien nganh CQĐT-VKS.pdf
 
Judul: Mengenal Raja Bonanza88: Platform Taruhan Online yang Populer
Judul: Mengenal Raja Bonanza88: Platform Taruhan Online yang PopulerJudul: Mengenal Raja Bonanza88: Platform Taruhan Online yang Populer
Judul: Mengenal Raja Bonanza88: Platform Taruhan Online yang Populer
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
 
Materi Pemasaran Internasional dan Pemasaran Global
Materi Pemasaran Internasional dan Pemasaran GlobalMateri Pemasaran Internasional dan Pemasaran Global
Materi Pemasaran Internasional dan Pemasaran Global
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
 
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Bank Qris
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Bank QrisUNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Bank Qris
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Bank Qris
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdf
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANA
PPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANAPPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANA
PPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANA
 
Apotik Yang Jual Obat Aborsi Medan Wa 082220463965 Klinik Obat Aborsi Cytotec...
Apotik Yang Jual Obat Aborsi Medan Wa 082220463965 Klinik Obat Aborsi Cytotec...Apotik Yang Jual Obat Aborsi Medan Wa 082220463965 Klinik Obat Aborsi Cytotec...
Apotik Yang Jual Obat Aborsi Medan Wa 082220463965 Klinik Obat Aborsi Cytotec...
 

persediaan - pendekatan basis biaya.pptx

  • 2. Sub Pokok Bahasan: Penilaian Persediaan - Pendekatan Biaya (Historical Cost) 1 Pengertian & Klasifikasi 2 Metode Pencatatan Persediaan Barang 3 4 4 5 Metode Penentuan Harga Pokok Persediaan 2 Masalah Pemilikan Persediaan Barang Dagang Akibat kesalahan mencatat persediaan
  • 3. I. PERSEDIAAN Item aset yang dimiliki perusahaan untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam produksi barang akan dijual.
  • 4. JENIS PERSEDIAAN Persediaan berupa barang ya ng dibeli dengan tujuan untuk dijual Perusahaan dagang Bahan baku dan penolong, Barang dalam proses, Baran g jadi/produk selesai Perusahaan manufaktur
  • 5. CAKUPAN PERSEDIAAN Persediaan Barang dagang (merchandise inventory 01 Persediaan bahan baku (row materials inventory) 02 Persediaan bahan penol ong (inirect materials inv entory) 03 Persediaan barang dalam prose s (work in process inventory) 04 05 Persediaan barang jadi (fi nished goods inventory) 04
  • 6. ARUS BIAYA PERSEDIAAN Persediaan Awal Beban pokok pembelian Beban pokok pe njualan (HPP) Persediaan Akhir Beban pokok yang tersedia dijual
  • 7. PENGAKUAN PERSEDIAAN  Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah. Prakteknya: pada saat diterima barang.
  • 8. III. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN 1. Metode Fisik/Periodic, pada metode fisik setiap ada mutasi persediaan tidak ada catatannya sehingga untuk mengetahui nilai persediaan harus dilakukan dengan penghitungan secara fisik. Begitu juga harga pokok penjualan baru dapat dihitung setelah persediaan akhir sudah dihitung. 2. Metode Buku/Perpectual, pada metode ini setiap ada mutasi persediaan selalu dilakukan pencatatan sehingga sewaktu-waktu dapat diketahui saldo dari persediaan.
  • 9. Jurnal: Metode Periodik (Fisik) Debit Kredit 1. Transaksi pembelian BD: Pembelian utang dagang xx xx 2. Transaksi retur pembelian: Utang dagang retur pembelian/pengurangan harga xx xx 3. Transaksi pembayaran utang dagang dalam masa poto ngan: Utang dagang kas potongan pembelian xx xx xx
  • 10. Jurnal: Metode Periodik (Fisik) Debit Kredit 4. Transaksi penjualan BD: Piutang dagang penjualan xx Xx 5. Transaksi retur penjualan: Retur penjualan piutang dagang Xx Xx 6. Transaksi pelunasan piutang dalam masa potongan: Kas Potongan penjualan piutang dagang Xx Xx xx
  • 11. Sistem Pencatatan – Sistem Perpetual (Permanen) Transaksi pembelian dan on gkos angkut menambah aku n persediaan BD C. Setiap perubahan barang dagang langsung dicatat di akun persediaan BD. B. Transaksi retur pembelian, pengu rangan pembelian dan potongan pembelian mengurangi akun pers ediaan BD. . D. Menyediakan informasi terkini terkait dengan persediaan BD setiap saat. B C D A A.
  • 12. Sistem Pencatatan – Sistem Perpetual (Permanen)  Harga pokok penjualan diakui untuk setiap penjualan dengan mendebet akun harga pokok penjualan dan mengkredit persediaan.  Akun persediaan merupakan akun pengendali yang didikung oleh buku besar pembantu yang berisi catatan persediaan individual. Buku besar pembantu memperlihatkan kuantitas dan biaya dari setiap jenis persediaan yang ada di tangan.
  • 13. Jurnal: Metode Perpetual (Permanen) Debit Kredit 1. Transaksi pembelian BD: Persediaan BD kas/utang dagang xx xx 2. Transaksi retur pembelian: Utang dagang/kas persediaan BD xx xx 3. Transaksi pembayaran utang dagang dalam masa poto ngan: Utang dagang kas persediaan BD xx xx xx
  • 14. Jurnal: Metode Perpetual (Permanen) Debit Kredit 4. Transaksi penjualan BD: Piutang dagang penjualan Harga pokok penjualan persediaan BD xx xx Xx Xx 5. Transaksi retur penjualan: Retur penjualan (harga jual) piutang dagang Persediaan (harga pokok) HPP Xx Xx Xx xx 6. Transaksi pelunasan piutang dalam masa potongan: Kas Potongan penjualan piutang dagang Xx Xx Xx 7. Jika terjadi perbedaan pencatatan dan perh. Fisik Kelebihan persediaan Persediaan Xx xx
  • 15. PENGENDALIAN PERSEDIAAN 1. Perencanaan persediaan yg dapat memantau tingkat pers ediaan. 2. Sistem akuntansi yang akurat dengan catatan yang mutak hir. 3. Perhitungan fisik satu kali dalam setahun.
  • 16. 16 II. MASALAH KEPEMILIKAN BARANG 1. Barang fisik untuk dimasukkan dalam per sediaan (siapa pemilik barang?) 2. Biaya yang dimasukkan dalam persediaan 3. Asumsi arus biaya untuk diadopsi.
  • 17. 17 BARANG FISIK DIMASUKKAN DALAM PERSEDIAAN (SIAPA PEMILIK PERSEDIAAN) Aturan Umum: Persediaan merupakan milik pelanggan, jika hak milik sudah berpindah dan barang sudah diserahkan, kecu ali, jika: • Barang dalam perjalanan (Good in Transit) • Barang yang dipisahkan • Barang Konsinyasi • Barang Angsuran Pada akhir periode memerlukan jurnal penyesuaian untuk mengoreksi kepemilikan persediaan.
  • 18. Goods on Transit hak atas seluruh muatan beralih ke pembeli dengan pada saat pengiriman. Ketika barang dalam perjalanan dimasukkan dalam persediaan si pembeli hak tidak beralih sampai barang diterima oleh pembeli. Ketika barang dalam perjalanan dimasukkan dalam persediaan si penjual,. FOB Shipping Point FOB Destination
  • 19. Barang yang Dipisahkan Apabila melakukan pembelian tetapi pengiriman tidak dilakukan sekaligus maka pembeli dapat mencatat pembelian dan menambah persediaan barangnya
  • 20. Barang Konsinyasi  Sebelum barang tersebut dijual masih tetap menjadi persediaan pihak yang menitipkan (consignor) dan pihak yang menerima titipan (consignee) tidak mempunyai hak atas barang tersebut sehingga tidak mencatat sebagai persediaan
  • 21. Penjualan Angsuran  Hak atas barang tetap pada penjual sampai seluruh harga jualnya dilunasi. Penjual akan melaporkan barang tersebut dalam persediaannya dikurangi dengan jumlah yang sudah dibayar. Pembeli akan melaporkan barang-barang tersebut dalam persediaannya sejumlah yang sudah dibayarkan.
  • 22. PENGARUH KESALAHAN PERSEDIAAN  Salah memasukkan atau mengecualikan suati item persediaan dalam menentukan beban pokok penjualan, akan berdampak pada kesalahan dalam laporan keuangan
  • 23. Salah saji persediaan akhir LAPORAN POSISI KEUANGAN LAPORAN LABA RUGI Persediaan Kurang saji Harga pokok penjualan Lebih saji Laba ditahan Kurang saji Laba bersih Kurang saji Modal kerja (aktiva lancar – kewaj iban lancar) Kurang saji Rasio lancar (aktiva lancar dibagi kewajiban lancar) Kurang saji
  • 24. Salah saji pembelian dan persediaan NERACA LAPORAN LABA RUGI Persediaan Terlalu rendah Pembelian Terlalu rendah Laba ditahan Tidak ada peng aruh Beban pokok penjual an Tidak ada peng aruh Utang Terlalu rendah Laba neto Tidak ada peng aruh Modal kerja (aktiva lancar – ke wajiban lancar) Tidak ada peng aruh Persediaan (akhir) Terlalu rendah Rasio lancar (aktiva lancar diba gi kewajiban lancar) Terlalu rendah
  • 25. BIAYA DIMASUKKAN DALAM PERSEDIAAN 1. BIAYA PRODUK, biaya yg “menempel” ke persediaan. Meliputi: harga pembelian, bea masuk dan pajak, biaya transportasi dan biaya penanganan langsung terkait perolehan barang 2. BIAYA PERIODE, biaya tidak langsung, spt: beban penjualan, beban umum dan administrasi, biaya bunga.
  • 26. PERLAKUAN DISKON PEMBELIAN 1. Diskon pembelian: pengurangan harga jual. 2. Ada 2 metode: Metode Bruto dan Metode Neto.
  • 27. Contoh: Metode Bruto (M Fisik) 5/3/2010, Pada saat pembelian 2/10, n/30: Pembelian Rp10.000.000 Utang dagang Rp10.000.000 15/3/2010, Pemby sebesar Rp4.000.000 diterima dlm periode diskon: Utang dagang Rp4.000.000 Potongan pembelian Rp 80.000 Kas Rp3.920.000 = (2% x 4.000.000) Pembayaran sebesar Rp6.000.000 diterima setelah periode diskon: Utang Dagang Rp6.000.000 Kas Rp6.000.000
  • 28. Contoh: Metode Bruto (M Perpetual) 5/3/2010, Pada saat pembelian 2/10, n/30: Persediaan BD Rp10.000.000 Utang dagang Rp10.000.000 15/3/2010, Pemby sebesar Rp4.000.000 diterima dlm periode diskon: Utang dagang Rp4.000.000 Persediaan BD Rp 80.000 Kas Rp3.920.000 = (2% x 4.000.000) Pembayaran sebesar Rp6.000.000 diterima setelah periode diskon: Utang Dagang Rp6.000.000 Kas Rp6.000.000
  • 29. Contoh: Metode Neto (M Fisik) 5/3/2010, Pada saat pembelian 2/10, n/30: Pembelian Rp10.000.000 Utang dagang Rp10.000.000 15/3/2010, Pemby sebesar Rp4.000.000 diterima dlm periode diskon: Utang dagang Rp3.9200.000 Kas Rp3.920.000 = (2% x 4.000.000) Pembayaran sebesar Rp6.000.000 diterima setelah periode diskon: Utang Dagang Rp5.880.000 Kehilangan diskon pembelian 120.000 Kas Rp6.000.000
  • 30. Contoh: Metode Neto (M Perpetual) 5/3/2010, Pada saat pembelian 2/10, n/30: Persediaan BD Rp9.800.000 Utang dagang Rp9.800.000 15/3/2010, Pemby sebesar Rp4.000.000 diterima dlm periode diskon: Utang dagang Rp3.920.000 Kas Rp3.920.000 = (2% x 4.000.000) Pembayaran sebesar Rp6.000.000 diterima setelah periode diskon: Utang Dagang Rp5.880.000 Kas Rp5.880.000
  • 31. ASUMSI ARUS BIAYA MANA YANG DIADOPSI - METODE PENENTUAN HARGA POKOK PERSEDIAAN Metode Identifikasi Khusus (Specific Identification) Metode Biaya Variabel, pada perusahaan manufaktur terdiri dari: bahan baku, upah langsung dan biaya overhead pabrik Metode Rata-Rata (Average) Metode FIFO (First In First Out) B D C A
  • 32. Identifikasi Khusus  Metode ini berdasarkan anggapan bahwa arus barang harus sama dengan arus biaya. Tiap jenis barang dipisah berdasarkan harga pokoknya dan tiap kelompok dibuatkan kartu persediaan sendiri. Contohnya ponsel merek A tipe 123 dibuatkan kartu persediaan sendiri.  Harga pokok penjualan terdiri dari harga pokok barang- barang yang dijual, dan sisanya merupakan persediaan akhir.  Metode ini dapat digunakan perusahaan yang menggunakan prosedur pencatatan persediaan dengan cara periodik maupun perpectual.  Tetapi karena cara ini menimbulkan banyak pekerjaan tambahan maupun gudang yang luas maka jarang digunakan.  Metode ini biasanya diterapkan pada perusahaan yang menjual produk dengan harga mahal, jumlah dan jenis produknya terbatas.
  • 33. Contoh Metode Identifikasi Khusus : Mobil A Mobil B Mobil C Pembelian Rp 40.000 Rp 50.000 Rp 180.000 Penjualan Rp 45.000 Jurnal untuk mencatat pembelian : Pembelian (Mobil A) Rp 40.000,00 Pembelian (Mobil B) Rp 50.000,00 Pembelian (Mobil C) Rp 180.000,00 Kas ( Hutang) Rp 270.000,00 Jurnal untuk mencatat penjualan : Kas ( Piutang ) Rp 45.000,00 Penjualan Rp 45.000,00 Menentukan persediaan akhir: Mobil yang belum terjual adalah mobil B dan Mobil C yang nilai belinya ada lah : Rp. 50.000,00 + Rp. 180.000,00 = Rp. 230.000,00 Melaporan Persediaan dalam neraca akhir
  • 34. Perpetual Inventory Costs Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan FIFO and Average Perpetual Systems Cost of Mdse. Sold Item 127B Units Cost Price Jan. 1 Inventory 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22
  • 35.
  • 36. Item 127B FIFO Perpetual Inventory Account Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan. 1 10 20 200 Perusahaan memulai usahanya dengan 10 units barang 127B senilai $200.
  • 37. Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikanFIFO and LIFO Perpetual Systems Cost of Mdse. Sold Item 127B Units Cost Price Jan. 1 Inventory 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 FIFO Perpetual Inventory Account 4 Januari, 7 units barang 127B terjual seharga @ $30.
  • 38. Item 127B FIFO Perpetual Inventory Account Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Penjualan 7 units menyisakan saldo 3 units. Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 4 Januari , 7 units barang 127B terjual seharga @ $30.
  • 39. Wahyumi Ekawanti, MSi 39 Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan FIFO and LIFO Perpetual Systems Cost of Mdse. Sold Item 127B Units Cost Price Jan. 1 Inventory 10 $20 4 Sale 7 $30 10 Purchase 8 21 22 Sale 4 31 28 Sale 2 32 30 Purchase 10 22 FIFO Perpetual Inventory Account 10 January , perusahaan membeli 8 units seharga @ $21.
  • 40. Wahyumi Ekawanti, MSi Item 127B FIFO Perpetual Inventory Account Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 10 January, perusahaan membeli 8 units seharga @ $21. Karena harga pembelian $21 berbeda dengan harga perolehan sebelumnya 3 units persediaan yang ada, saldo bersediaan sebesar 11 units perhitungkan secara terpisah.
  • 41. Wahyumi Ekawanti, MSi 41 Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan FIFO and LIFO Perpetual Systems Cost of Mdse. Sold Item 127B Units Cost Price Jan. 1 Inventory 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 FIFO Perpetual Inventory Account 22 Januari, perusahaan menjual 4 units @ $31.
  • 42. Wahyumi Ekawanti, MSi 42 Item 127B Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 FIFO Perpetual Inventory Account 22 3 20 60 1 21 21 7 21 147 Untuk 4 units yang terjual, 3 diantaranya berasal dari persediaan yang pertama masuk (fifo) seharga @ $20. 22 January, perusahaan menjual 4 units @ $31.
  • 43. Wahyumi Ekawanti, MSi 43 FIFO Perpetual Inventory Account 28 Januari , perusahaan menjual 2 units @ $32. Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan FIFO and LIFO Perpetual Systems Cost of Mdse. Sold Item 127B Units Cost Price Jan. 1 Inventory 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22
  • 44. 44 Item 127B Pembelian Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 FIFO Perpetual Inventory Account 22 3 20 60 1 21 21 7 21 147 28 2 21 42 5 21 105 28 Januari , perusahaan menjual 2 units @ $32.
  • 45. Wahyumi Ekawanti, MSi 45 FIFO Perpetual Inventory Account 30 Januari, pembelian 10 units tambahan bara ng 127B seharga @ $22. Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan FIFO and LIFO Perpetual Systems Cost of Mdse. Sold Item 127B Units Cost Price Jan. 1 Inventory 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22
  • 46. 46 Item 127B Penjualan Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 FIFO Perpetual Inventory Account 22 3 20 60 1 21 21 7 21 147 28 2 21 42 5 21 105 30 10 22 220 5 21 105 10 22 220 Totals 18 $388 13 $263 15 $325 30 January , pembelian 10 units tambahan barang 127 B seharga @ $22.
  • 48. 48 Jan. 1 Persediaan Awal 200 units @ $9 Mar. 10 Pembelian 300 units @ $10 400 units @ $11 Sept. 21 Pembelian 100 units @ $12 Nov. 18 Pembelian 1,000 units tersedia untuk dijual Fifo Periodic
  • 49. Fifo Periodic 200 units @ $9 300 units @ $10 400 units @ $11 100 units @ $12 1,000 units tersedia untuk dijual $10,400 = $1,800 Jan. 1 = 3,000 Mar. 10 = 4,400 Sept. 21 = 1,200 Nov. 18 Nilai persediaan tersedian untuk dijual
  • 50. Fifo Periodic Perhitungan fisik pada 31 December menunjukkan bahwa 700 dari 1,000 units telah terjual. Menggunakan fifo, unit yang pertama kali dibeli secara teori adalah yang pertama dikeluarkan. Kita mulai dengan perhitungan pada 1 January .
  • 51. Fifo Periodic 200 units @ $9 300 units @ $10 400 units @ $11 100 units @ $12 1,000 units tersedia untuk dijual $10,400 = $1,800 Jan. 1 = 3,000 Mar. 10 = 4,400 Sept. 21 = 1,200 Nov. 18 Terjual 200 Terjual 300 Sold 200 of these 200 units @ $11 = $ 0 Jan. 1 = 0 Mar. 10 = 2,200 Sept. 21 $ 3,400 Persediaan Akhir
  • 52. Nilai persediaan tersedia u/ dijual $10,400 Dikurangi persediaan akhir 3,400 Harga Pokok Penjualan $ 7,000 Fifo Periodic
  • 53. Jan. 1 200 units at $9 Summary of Fifo Periodic Mar. 10 300 units at $10 Sep. 21 400 units at $11 Nov. 18 100 units at $12 $1,800 $3,000 $4,400 $1,200 Pembelian Persediaan Tersedia u/ Dijual $1,800 $3,000 $2,200 Harga Pokok Penjualan 200 units at $9 $10,400 $2,200 $1,200 $7,000 Merchandise Inventory $3,400 300 units at $10 200 units at $11 200 units at $11 100 units at $12 1,000 units 700 units 300 units
  • 54. Jan. 1 Persediaan awal 200 units @ $9 Mar. 10 Pembelian 300 units @ $10 400 units @ $11 Sept. 21 Pembelian 100 units @ $12 Nov. 18 Pembelian 1,000 units tersedia untuk dijual Metode Harga Pokok Rata-rata dihitung berdasarkan nilai rata-rata dari unit yang ada Average Cost Periodic
  • 55. Average Cost Periodic 200 units @ $9 = $ 1,800 1,000 units tersedia untuk dijual 300 units @ $10 = $ 3,000 400 units @ $11 = $ 4,400 100 units @ $11 = $ 1,200 $10,400 Nilai Persediaan tersedia untuk dijual
  • 56. Nilai Persediaan Tersedia untuk Dijual Units Tersedia untuk Dijual = Nilai Rata-rata Unit $10,400 1,000 Units = $10.40 per Unit Average Cost Periodic
  • 57. Nilai Persediaan yg tersedia u/ dijual $10,400 Dikurangi persediaan barang akhir ($10.40 x 300) 3,120 Harga Pokok Penjualan $ 7,280 Untuk memverifikasi jumlah ini, kalikan 700 units penjualan dengan $10.40 = $7,280. Average Cost Periodic
  • 58. PT APOLLO menjual barang dagangannya dengan harga Rp30 per unit. Dalam tahun 200A, awal tahun kegiatannya, PT APOLLO melakukan transaksi pembelian dan penjualan sbb: SOAL 1
  • 59. SOAL 1 TGL Saldo awal Pembelian Penjualan Retur 1/1/200A 100 @ Rp10 5/1/200A 200 unit @ Rp 12 6/1/200A 5 unit (pembelian) 5/2/200A 110 unit (Rp30) 15/2/200A 200 unit @ Rp 15 25/2/200A 150 unit (Rp32) 26/2/200A 2 unit (penjualan) 15/3/200A 200 unit @ Rp20 20/5/200A 150 unit (Rp34) 5/7/200A 100 unit (Rp35) 9/9/200A 200 unit @ Rp25
  • 60. Diminta: 1. Catat transaksi tersebut dengan menggunakan metode perpetual pada pencatatan utang meng gunakan metode neto untuk pembelian dan me tode brotu untuk piutang. 2. Buat kartu persediaan