Modul ini membahas tentang konsep dan praktik akuntansi perusahaan dagang termasuk cara menghitung dan mencatat harga pokok barang dagang serta persediaan akhir.
BAB 10 - SISTEM PERSEDIAAN PERIODIK
PENGANTAR AKUNTANSI 1
1. Warren, Carl S., dkk. 2014. Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
2. Sumarsan, Thomas. 2013. Akuntansi Dasar dan Aplikasi dalam Bisnis Versi IFRS. Jakarta: Indeks.
3. Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi: Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga.
BAB 8 - SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
PENGANTAR AKUNTANSI 1
1. Warren, Carl S., dkk. 2014. Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
2. Sumarsan, Thomas. 2013. Akuntansi Dasar dan Aplikasi dalam Bisnis Versi IFRS. Jakarta: Indeks.
3. Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi: Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga.
BAB 11 - JURNAL KHUSUS PERUSAHAAN DAGANG
PENGANTAR AKUNTANSI 1
1. Warren, Carl S., dkk. 2014. Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
2. Sumarsan, Thomas. 2013. Akuntansi Dasar dan Aplikasi dalam Bisnis Versi IFRS. Jakarta: Indeks.
BAB 10 - SISTEM PERSEDIAAN PERIODIK
PENGANTAR AKUNTANSI 1
1. Warren, Carl S., dkk. 2014. Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
2. Sumarsan, Thomas. 2013. Akuntansi Dasar dan Aplikasi dalam Bisnis Versi IFRS. Jakarta: Indeks.
3. Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi: Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga.
BAB 8 - SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
PENGANTAR AKUNTANSI 1
1. Warren, Carl S., dkk. 2014. Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
2. Sumarsan, Thomas. 2013. Akuntansi Dasar dan Aplikasi dalam Bisnis Versi IFRS. Jakarta: Indeks.
3. Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi: Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga.
BAB 11 - JURNAL KHUSUS PERUSAHAAN DAGANG
PENGANTAR AKUNTANSI 1
1. Warren, Carl S., dkk. 2014. Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
2. Sumarsan, Thomas. 2013. Akuntansi Dasar dan Aplikasi dalam Bisnis Versi IFRS. Jakarta: Indeks.
Akuntansi Perusahaan Dagang (Rumus dan Ringkasan) - Ekonomi SMA Kelas XII (harap untuk penjelasan pada tabel diisi sendiri)... | Designed by Dzaki dkk
Visit blog: dzakialbiruni.webs.com
Akuntansi Perusahaan Dagang (Rumus dan Ringkasan) - Ekonomi SMA Kelas XII (harap untuk penjelasan pada tabel diisi sendiri)... | Designed by Dzaki dkk
Visit blog: dzakialbiruni.webs.com
Persediaan barang dagang dengan pendekatan ikhtisar laba rugi (b.ing & b.indo)Fitri Wulandari
Persediaan merupakan barang yang diperoleh untuk dijual kembali atau bahan untuk diolah menjadi barang jadi atau barang jadi yang akan dijual atau barang yang akan digunakan. Persediaan ini dapat dicatat dengan dua sistem yaitu:
Sistem Periodik
Sistem Perpetual
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
2. Capaian Pembelajaran (CP)
Mampu memahami, menguasai dan menerapkan konsep
akuntansi dasar dan akuntansi keuangan
Mampu menguasai praktikum akuntansi perusahaan dagang.
4. Harga Pokok Barang Dagang
Harga pokok barang dagang atau Harga Pokok Penjualan (cost of
goods sold) disingkat HPP merupakan keseluruhan biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh barang yang dijual
atau dapat dikatakan harga perolehan atas barang yang dijual.
Harga pokok barang dagang berfungsi sebagai patokan untuk
menentukan harga jual barang dagang sehingga kemudian akan
diketahui laba yang diinginkan perusahaan.
5. MENGHITUNG HARGA POKOK BARANG DAGANG
Harga Pokok Barang yang
Tersedia untuk Dijual
sehingga
Harga Pokok
Penjualan
Harga Pokok Barang
yang Tersedia untuk
Dijual
Persediaan Akhir
Barang Dagang
7. Pencatatan Harga Pokok Barang Dagang
1. Persediaan Awal Barang Dagang (Beginning Merchandise Inventory)
Persediaan yang dimiliki perusahaan pada awal suatu periode disebut persediaan awal
barang dagang. Persediaan barang dagang merupakan barang-barang yang disediakan
oleh perusahaan untuk dijual kepada konsumen selama periode normal kegiatan
perusahaan.
8. Pencatatan Harga Pokok Barang Dagang
2. Harga Pokok Pembelian (Cost of Goods Purchased)
Perusahaan dagang dalam transaksi pembelian barang dagangan dapat terjadi retur
pembelian, potongan pembelian, maupun adanya biaya angkut pembelian sehingga
harga pokok pembelian dapat dihitung sebagai berikut:
Harga
Pokok
Pembelian
Pembelian
Biaya
Angkut
Pembelian
Retur
Pembelian
Potongan
Tunai
Pembelian
9. Pencatatan Harga Pokok Barang Dagang
2. a. Mencatat Pembelian Barang Dagang secara Kredit (Sistem Periodik)
Tanggal Deskripsi Ref. Debit Kredit
2017,
Des.
4 Pembelian
Utang Dagang
(Untuk mencatat pembelian barang
dagangan dari PT Bukupintar dengan
syarat 2/10, n/30)
Rp2.750.000,00
Rp2.750.000,00
2. a. Mencatat Pembelian Barang Dagang secara Kredit (Sistem Perpetual)
Tanggal Deskripsi Ref. Debit Kredit
2017,
Des.
4 Persediaan
Utang Dagang
(Untuk mencatat pembelian barang
dagangan pada PT Bukupintar dengan
syarat 2/10, n/30)
Rp2.750.000,00
Rp2.750.000,00
10. Pencatatan Harga Pokok Barang Dagang
2. a. Mencatat Pembelian Barang Dagang secara Tunai (Sistem Periodik)
2. a. Mencatat Pembelian Barang Dagang secara Tunai (Sistem Perpetual)
Tanggal Deskripsi Ref. Debit Kredit
2017,
Des.
10 Pembelian
Kas
(Untuk mencatat pembelian barang
dagangan secara tunai dari PT
Majalahkarya)
Rp5.000.000,00
Rp5.000.000,00
Tanggal Deskripsi Ref. Debit Kredit
2017,
Des.
10 Persediaan
Kas
(Untuk mencatat pembelian barang
dagangan secara tunai dari PT
Majalahkarya)
Rp5.000.000,00
Rp5.000.000,00
11. Pencatatan Harga Pokok Barang Dagang
2. b. Mencatat Biaya Angkut Pembelian (Sistem Periodik)
2. b. Mencatat Biaya Angkut Pembelian (Sistem Perpetual)
Tanggal Deskripsi Ref. Debit Kredit
2017,
Des.
6 Biaya Angkut Pembelian
Kas
(Untuk mencatat pembayaran biaya
pengangkutan atas pembelian barang
dagangan PT Bukupintar)
Rp250.000,00
Rp250.000,00
Tanggal Deskripsi Ref. Debit Kredit
2017,
Des.
6 Persediaan
Kas
(Untuk mencatat pembayaran biaya
pengangkutan atas pembelian barang
dagangan PT Bukupintar)
Rp250.000,00
Rp250.000,00
12. Pencatatan Harga Pokok Barang Dagang
2. c. Mencatat Retur dan Potongan Pembelian Kredit (Sistem Periodik)
2. c. Mencatat Retur dan Potongan Pembelian Kredit (Sistem Perpetual)
Tanggal
Deskripsi Ref. Debit Kredit
2017,
Des.
12 Utang Dagang
Retur dan Potongan Pembelian
(Untuk mencatat pengembalian barang
dagangan pada PT Bukupintar)
Rp300.000,00
Rp300.000,00
Tanggal Deskripsi Ref. Debit Kredit
2017,
Des.
12 Utang Dagang
Persediaan Barang Dagang
(Untuk mencatat pengembalian barang
dagangan pada PT Majalahkarya)
Rp300.000,00
Rp300.000,00
13. Pencatatan Harga Pokok Barang Dagang
2. c. Mencatat Retur dan Potongan Pembelian Tunai (Sistem Periodik)
2. c. Mencatat Retur dan Potongan Pembelian Tunai (Sistem Perpetual)
Tanggal
Deskripsi Ref. Debit Kredit
2017,
Des.
12 Kas
Retur Pembelian
(Untuk mencatat pengembalian barang
dagangan pada PT Majalahkarya)
Rp400.000,00
Rp400.000,00
Tanggal Deskripsi Ref. Debit Kredit
2017,
Des.
12 Kas
Persediaan Barang Dagang
(Untuk mencatat pengembalian barang
dagangan pada PT Majalahkarya)
Rp400.000,00
Rp400.000,00
14. Pencatatan Harga Pokok Barang Dagang
2. d. Mencatat Potongan Tunai Pembelian (Sistem Periodik)
2. d. Mencatat Potongan Tunai Pembelian (Sistem Perpetual)
Tanggal Deskripsi Ref. Debit Kredit
2018,
Des.
9 Utang Dagang
Kas
Potongan Tunai Pembelian
(Untuk mencatat potongan tunai
pembelian)
Rp2.750.000,00
Rp2.695.000,00
Rp55.000,00
Tanggal Deskripsi Ref. Debit Kredit
2017,
Des.
9 Utang Dagang
Kas
Persediaan Barang Dagang
(Untuk mencatat pengembalian barang
dagangan pada PT Majalahkarya)
Rp2.750.000,00
Rp2.695.000,00
Rp55.000,00
15. Pencatatan Harga Pokok Barang Dagang
2. e. Mencatat Potongan Rabat
Pembelian dalam jumlah besar biasanya akan mendapatkan potongan khusus dari harga
resmi yang tercantum dalam daftar atau katalog harga. Potongan seperti ini disebut potongan
rabat yakni berupa pengurangan harga dari daftar harga resmi milik penjual.
Harga barang dagangan yang dibeli oleh UD Marita menurut katalog penjual yakni PT
Bukupintar adalah seharga Rp100.000,00. PT Bukupintar memberikan potongan rabat
sebesar 25%. Sehingga perhitungan harga beli oleh UD Marita setelah adanya
potongan rabat dihitung sebagai berikut:
Harga menurut katalog Rp100.000,00
Potongan Rabat 25% x Rp100.000,00 = Rp25.000,00 -
Harga beli oleh UD Marita = Rp75.000,00
Potongan rabat ini tidak dicatat dengan rekening tersendiri baik oleh penjual maupun pembeli. Potongan
ini hanya digunakan untuk menetapkan harga beli barang dagangan yang sesungguhnya oleh pihak
pembeli dan harga jual sesungguhnya oleh pihak penjual.
16. Pencatatan Harga Pokok Barang Dagang
3. Persediaan Akhir Barang Dagang (Ending Merchandise Inventory)
Pada akhir periode perusahaan dagang yang menggunakan metode pencatatan
persediaan dengan metode periodik harus melakukan perhitungan atas jumlah fisik
persediaan yang belum terjual. Jumlah persediaan tersebut dikalikan harga pokok yang
sesuai maka dapat ditentukanlah jumlah persediaan barang dagang pada akhir periode.