SlideShare a Scribd company logo
RESUME MASAIL FIQHIYAH
NIKAH BEDA AGAMA DAN AKIBATNYA
TERHADAP PERWALIAN DAN KEWARISAN
Resume Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Masail Fiqhiyah
Dosen Pengampu : Dr. Isnawati Rais, M.A
Disusun Oleh :
Ahmad Zulfi Aufar 11150440000003
Hukum Keluarga 5B
FAKULTAS SYARIAH dan HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
1. Pengertian Pernikahan Beda Agama
Secara bahasa kata nikah berarti mengumpulkan, saling memasukkan,
bersetubuh, atau sebuah pengibaratan akan sebuah hubungan intim dan akad
sekaligus, yang didalam syariat dikenal dengan akad nikah.1
Pernikahan, atau tepatnya “keberpasangan” merupakan ketetapan Ilahi atas
segala makhluk. Berulang-ulang hakikat ini ditegaskan oleh Al-Quran antara lain
dengan firman-Nya:
‫ِن‬‫م‬َ‫و‬
َ
‫ون‬ُ‫ر‬
َّ
‫ك‬
َ
‫ذ‬
َ
‫ت‬ ۡ‫م‬
ُ
‫ك‬
َّ
‫ل‬َ‫ع‬
َ
‫ل‬ ِ
ۡ
‫ۡي‬َ‫ج‬ۡ‫و‬َ‫ز‬ ‫ا‬َ‫ن‬
ۡ
‫ق‬
َ
‫ل‬
َ
‫خ‬ ٍ‫ء‬ ۡ َ
‫َش‬ ِ
‫ل‬ ُ
‫ك‬٤٩
49. Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat
kebesaran Allah. (Q,S Adz-Dzariyat [51]: 49).
َ‫ن‬َٰ َ‫ح‬ۡ‫ب‬ُ‫س‬‫ِي‬
َّ
‫ٱَّل‬َ‫ق‬
َ
‫ل‬
َ
‫خ‬َ‫ج‬َٰ َ‫و‬ۡ‫ز‬
َ ۡ
‫ٱۡل‬ُ‫ت‬ِ‫ب‬‫ۢن‬
ُ
‫ت‬ ‫ا‬َّ‫ِم‬‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬
َّ ُ
‫ُك‬
ُ
‫ۡرض‬
َ ۡ
‫ٱۡل‬
َ
‫ون‬ُ‫م‬
َ
‫ل‬ۡ‫ع‬َ‫ي‬
َ
‫َل‬ ‫ا‬َّ‫ِم‬‫م‬َ‫و‬ ۡ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫س‬
ُ
‫نف‬
َ
‫أ‬ ۡ‫ِن‬‫م‬َ‫و‬٣٦
36. Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik
dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang
tidak mereka ketahui. (Q,S Ya Sin [36]: 36). 2
Sedangkan secara syariat berarti sebuah akad yang mengandung pembolehan
bersenang-senang dengan perempuan, dengan berhuhbungan intim, menyentuh,
mencium, memeluk, dan sebagainya, jika perempuan tersebut bukan termasuk
mahram dari segi nasab, sesusuan, dan keluarga.3
Dalam UU RI No 01 tahun 1974 tentang perkawinan BAB I pasal 1 yang
berbunyi: “Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang
1
Wahbah Al Zuhaili, Fiqh Islam wa Adillatuhu, Terj. Abdul Hayyie al-Kattani dkk, (Depok:
Gema Insani, 2007), jilid 9, h.20. Lihat juga Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat, (Jakarta:
Kencana, 2012), h.7.
2
M. Quraisy Shihab, Wawasan Al Quran, (Bandung: Mizan, 2004) h. 253
3
Wahbah Al Zuhaili, Fiqh Islam wa Adillatuhu, Terj. Abdul Hayyie al-Kattani dkk, jilid 9,
h.20.
3
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang
bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa.4
Ada tiga macam golongan yang dikatakan beda agama, yaitu:
1. Golongan yang tidak memiliki kitab samawi tidak pula yang serupa dengan
kitab. Mereka adalah kalangan yang menyembah arca. Yaitu semacam
patung yag diapahat dari kayu, batu, perak, permata, atau semacamnya.
Adapun berhala, yaitu gambar yang tidak berfisik, seperti gambar yang
dicetak pada kertas dan semacamnya. Ada yang berpendapat bahwasanya
tidak ada perbedaan antara berhala dengan patung, karena keduanya
merupakan sebutan bagi sesuatu yang dianggap tuhan selain Allah.
Termasuk didalamnya matahari, bulan, bintang dan gambar-gambar yang
mereka pandang baik. Mereka ini serupa dengan kaum yang murtad yang
memungkiri hal-hal yang sudah lazim diketahui dalam agama Islam. Seperti
kaum Rafidhah yang meyakini bahwa Jibril melakukan kekeliruan terkait
wahyu, karena dia menyampaikan wahyu kepada Muhammad padahal Allah
menyuruhnya agar menyampaikan kepada Ali. Atau meyakini bahwa Ali
adalah tuhan, atau mendustakan sebagian ayat al-Qur’an hingga
menyampaikan tuduhan keji terhadap Aisyah. Diantara para penyembah
berhala ini adalah kaum Shabiah. Kaum Shabiah adalah kaum yang
menyembah bintang-bintang.
2. Golongan yang memiliki semacam kitab. Mereka adalah kaum Majusi yang
menyembah api, maksud dari mereka memiliki semacam kitab
bahwasannya ada kitab yang diturunkan kepada nabi mereka –Nabi
Zaradash- namun kemudian mereka menyimpangkannya dan membunuh
nabi mereka. Lalu Allah mengangkat kitab tersebut dari mereka. Mereka
tidak boleh dinikahi berdasarkan pendapat 4 Imam Mazhab.
3. Golongan yang memiliki kitab yang telah ditegaskan keberadaannya dan
diimani. Seperti kaum Yahudi yang mengimani Taurat dan kaum Nasrani
4
Redaksi Sinar Grafika, Undang-undang Pokok Perkawinan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006),
h. 01
4
yang mengimani Taurat dan Injil. Mereka boleh dinikahi dalam arti bahwa
orang beriman boleh menikahi wanita Ahli Kitab namun wanita muslimah
tidak boleh menikah dengan laki-laki Ahli Kitab, sebagaimana wanita
muslimah tidak boleh menikah dengan selain laki-laki muslim. 5
2. Dasar Hukum Pernikahan Beda Agama
Dalilnya adalah firman Allah dalam Q.S. al-Baqarah [02]: 221:
(
َ
‫َل‬َ‫و‬
ْ
‫وا‬ُ‫ِح‬‫ك‬‫ن‬
َ
‫ت‬ِ‫ت‬َٰ َ
‫ك‬ِ
ۡ
‫ۡش‬ُ‫م‬
ۡ
‫ٱل‬َّ‫ِن‬‫م‬
ۡ
‫ؤ‬ُ‫ي‬ َٰ َّ‫َّت‬َ‫ح‬)(
ْ
‫وا‬ُ‫ِح‬‫ك‬‫ن‬
ُ
‫ت‬
َ
‫َل‬َ‫و‬َ‫ِۡي‬‫ك‬ِ
ۡ
‫ۡش‬ُ‫م‬
ۡ
‫ٱل‬
ْ
‫وا‬ُ‫ِن‬‫م‬
ۡ
‫ؤ‬ُ‫ي‬ َٰ َّ‫َّت‬َ‫ح‬)
Dua ayat ini merupakan dalil bahwasannya laki-laki muslim tidak boleh
menikahi wanita musyrik dalam kondisi apapun, sebagaimana wanita muslimah
tidak boleh menikah dengan laki-laki musyrik dalam kondisi apapun, kecuali
setelah orang-orang musyrik itu beriman dan masuk Islam bersama umat Islam.
Namun Allah memberikan pengkhususan diantara mereka, yaitu wanita Ahli
Kitab bagi laki-laki muslim, dalam firman-Nya:
َ‫م‬ۡ‫و‬َ ۡ
‫ٱۡل‬َ‫و‬
َّ
‫ِل‬‫ح‬
ُ
‫أ‬ُ‫ت‬َٰ َ‫ن‬ َ‫ص‬ۡ‫ح‬ُ‫م‬
ۡ
‫ٱل‬َ‫ِن‬‫م‬ِ‫ت‬َٰ َ‫ِن‬‫م‬
ۡ
‫ؤ‬ُ‫م‬
ۡ
‫ٱل‬َ‫و‬ُ‫ت‬َٰ َ‫ن‬ َ‫ص‬ۡ‫ح‬ُ‫م‬
ۡ
‫ٱل‬َ‫ِن‬‫م‬َ‫ِين‬
َّ
‫ٱَّل‬
ْ
‫وا‬
ُ
‫وت‬
ُ
‫أ‬َ‫ب‬َٰ َ
‫ِت‬‫ك‬
ۡ
‫ٱل‬‫ِن‬‫م‬
‫م‬
ُ
‫ِك‬‫ل‬ۡ‫ب‬
َ
‫ق‬
Ayat ini bermakna bahwa wanita Ahli Kitab boleh dinikahi laki-laki muslim
berdasarkan ketetapan syariat, meskipun wanita Ahli Kitab mengatakan bahwa Al-
Masih adalah tuhan, atau meyakini konsep trinitas, dan ini adalah syirik yang jelas,
namun Allah memperkenankan pernikahan dengan mereka karena memiliki kitab
samawi.6
Seorang muslim tidak boleh kawin dengan seorang perempuan musyrik. Yaitu
perempuan yang menyembah Allah bersama tuhan yang lain seperti berhala, atau
binatang-binatang atau api.
Dan juga memiliki kondisi ini adalah perempuan atheis atau matrealis yaitu
orang yang mempercai materi sebagai tuhan. Serta dia mengingkari keberadaan
5
Abdurrahman al-Jaziri, al-Fiqh ‘ala Madzahib al-Arba’ah, (Kairo: Dar al-Taufiqiyah al-
Tursi, 2015), Jilid 4, hlm. 67.
6
Abdurrahman al-Jaziri, al-Fiqh ‘ala Madzahib al-Arba’ah, Jilid 4, hlm. 67.
5
Allah dia juga tidak mengakui berbagai agama samawi. Penyebab bagi
pengharaman mengawini perempuan musyrik dan perempuan yang sepertinya
adalah tidak adanya keharmonisan, ketenangan, dan kerjasama diantara suami istri,
karena perbedaan adalah akidah menimbulkan rasa gelisah dan ketidak tenangan,
sehingga kehidupan rumah tangga yang seharusnya berdri dengan rasa sayang,kasih
dan cinta tidak akan tercapai tujuannya.
Kemudian ketiadaan rasa keimanan terhadap suatu agama membuat seseorang
perempuan mudah untuk melakukan pengkhianatan rumah tangga, kerusakan, dan
keburukan. Serta membuat hilang rasa amanah, ketulusan dan kebaikan dari dalam
dirinya karena dia mempercayai takhayyul atau imajinasi serta dia terpengaruh
dengan hawa nafsu, dan tabiat diri yang tidak etis. Karena tidak ada agama yang
mengekangnya dan tidak ada yg mendorong dia untuk beriman kepada Allah, hari
kiamat, hisab, dan kepada kebangkitan.7
3. Hukum Nikah Beda Agama
 Mazhab Hanafi
Mereka mengatakan, bahwasannya pernikahan dengan wanita Ahli Kitab
dilarang jika dia berada di negeri perang (Darul Harbi) yang tidak tunduk kepada
hukum-hukum umat Islam, karena itu berarti membuka pintu bagi timbulnya fitnah.
Sebab, wanita Ahli Kitab tersebut dapat mempengaruhi suaminya yang muslim
hingga berperilaku sebagaimana perilakunya yang tidak dapat diterima Islam dan
dapat memalingkan anaknya hingga memeluk agama selain agamanya, serta
membuat dirinya tertekan hingga berakibat pada prahara yang tiada taranya, yaitu
kehilangan pengaruhnya untuk menjaga kehormatan istrinya, dan kerusakan-
kerusakan lainnya. Maka, meskipun akadnya dinyatakan sah, hanya saja melakukan
pernikahan dengan wanita Ahli Kitab baginya merupakan tindakan-tindakan yang
makruh tahrim (harus dihindari) karena berakibat pada berbagai kerusakan di
kemudian hari.
7
Wahbah Al Zuhaili, Fiqh Islam wa Adillatuhu, Terj. Abdul Hayyie al-Kattani dkk, jilid 9,
h.147
6
Adapun jika wanita Ahli Kitab tersebut berada di negeri Islam (Dzimmiyah)
dan tunduk terhadap perundang-undangan Islam, maka hukum pernikahannya
adalah makruh tanzih (sebaiknya dihindari).
 Mazhab Maliki
Diantara mereka ada 2 pendapat dalam hal ini.
Pendapat pertama menyatakan, bahwa menikahi wanita ahli kitab hukumnya
makruh secara mutlak,baik wanita tersebut berada di negeri islam( Dzimmiyah)
maupun berada di negeri perang (Darul Harbi). Akan tetapi hukum makruh dinegeri
perang lebih berat. Pendapat kedua menyatakan hukumnya tidak makruh secara
mutlak, sebagai pengamalan terhadap makna eksplisit ayat, karena ayat
memperkenankan wanita ahli kitab untuk dinikahi secara mutlak. Mereka berhujah
atas hukum makruhnya di negeri islam karena wanita ahli kitab tidak dilarang
minum khamer tidak pula makan babi dan dilarang pergi ke gereja, padahal dia
sebagai suaminya yang muslim tidak boleh melakukan itu semua, sementara wanita
ahli kitab yang menjadi istrinya memberi makan anak-anak dengan santapan seperti
itu hingga mereka tumbuh dalam pelanggaran terhadap ajaran agama.
Barangkali ada yang mengatakan, bahwa larangan-larangan ini adalah berarti
di haramkan. Bagi madzhab maliki mendasarkan hal itu pada alasan sadu Dzara’I
(langkah antisipasi untuk menutup pintu bahaya yang lebih besar). Jika pernikahan
dengan wanita ahli kitab menimbulkan kerusakan-kerusakan, atau dikhawatirkan
menimbulkan kerusakan-kerusakan, maka melaksanakan akad dengan haram
hukumnya.
Pendapat ini dapat disanggah, bahwa hal tersebut dapat dibenarkan jikalau
tidak ada ketentuan berdasarkan teks syari’at (yang membolehkan). Adapun jikalau
nyatanya Allah mempernekan pernikahan dengan wanita ahli kitab, maka tentunya
dibalik semua itu ada maslahat terkait pembolehannya. Sebab bisa saja lantaran
hubungan pernikahan dengan ahli kitab membawa maslahat bagi agama dan
memuliakannya, atau menghindarkan berbagai permasalahan serta menghilangkan
berbagai kebencian dan kedengkian.
Wanita muslim tidak boleh menikah dengan laki-laki ahli kitab tidak lain
karena wanita muslim meski bagaimanapun keadaan dirinya namun pada umumnya
7
tidak berani menentang suaminya, akibatnya dia terancam pindah agama dan tidak
mustahil anak-anaknya akan mengikuti bapak mereka, meskipun toleran terhadap
hal-hal yang memperbaharui ikatan-ikatan sosial, islam tidak mungkin dapat
mentolerir hal-hal yang mengakibatkaan seorang muslim keluar dari agamanya,
atau menjadikan keturunannya memeluk agama selain islam. Namun sebenarnya
Islam telah memperkenankan wanita ahli kitab untuk dinikahi laki-laki muslim, dan
melarang laki-laki muslim memaksanya agar keluar dari agamanya.
 Mazhab Asy-Syafi’i
Mereka mengatakan, makruh hukumnya pernikahan dengan wanita ahli kitab
jika dia berada di negeri Islam, dan hukum makruh ini semkain ditekankan jika dia
berada dinegeri perang.
Syarat pertama: laki-laki Muslim yang hendak menikahi tidak mengharapkan
keislaman wanita ahli kitab yang hendak dinikahinya. Syarat kedua: ia bisa
mendapatkan wanita muslim yang layak baginya. Syarat ketiga: jika tidak menikah
dengan wanita ahli kitab tersebut maka dikhawatirkan ia akan berbuat zina.
Jadi, jika laki-laki tersebut mengharapkan keislaman wanita ahli kitab yang
dinikahinya, dan ia tidak mendapatkan wanita muslimah yang layak baginya, maka
hukum baginya adalah sunnah untuk menikahinya. Demikian pula disunnahkan
kepadanya untuk menikahi wanita ahli kitab yang layak baginya.sebagai
pendamping hidupnya dalam rumah tangga yang diridhai, jika dia tidak menikahi
ahli kitab tersebut dikhawatirkan dia akan melakukan perbuatan zina, sebagai
antisipasi dari terjadinya perbuatan terlarang. Dari ulasan ini jelaslah bahwa
masalahnya berkisar di balik maslahat dan mufsadat (kerusakan). Jika pernikahan
dengannya memberikan maslahat maka pernikahannya terpuji. Dan jika
menimbulkan mafsadat maka pernikahannya makruh.
 Mazhab Hambali
Mereka mengatakan, bahwa wanita ahli kitab boleh dinikahi tanpa hukum
makruh berdasarkan keumuman firman Allah. “Dan (dihalalkan bagimu menikahi)
perempuan-perempuan yang menjaga kehormatan diantar perempuan-perempuan
yang beriman dan perempuan-perempuan yang menjaga kehormatan diantara
orang-orang yang diberi kitab (ahli kitab) sebelum kamu”. (al- maidah : 5) yang
8
dimaksud dengan perempuan-perempuan yang menjaga kehormatan adalah
perempuan-perempuan merdeka.
Terkait wanita ahli kitab, tidak ada syarat yang menetapkan bahwa kedua orang
tuanya harus juga ahli kitab akan tetapi pernikahannya tetap dinyatakan sah
meskipun bapaknya atau ibunya sebagai penyembah berhala, selama dia sendiri
sebagai wanita ahli kitab.8
 Sebagian Ulama
Sebgaian ulama berpendapat bahwa kata al-musyrikat meliputi semua wanita
musyrik, baik ia penyembah berhala, beragama Yahudi, maupun Nashrani.9
Riwayat dari Syahr bin Hawasyib bahwasannya dia mendengar Abdullah bin
Abbas berkata: “Rasulullah SAW melarang menikhai berbagai macam wanita
kecuali wanita yang mu’minah dan yang berhijrah dan Rasulullah SAW melarang
untuk menikahi wanita yang beragaman selain Islam.10
4. Perwalian Terhadap Nikah Beda Agama
Salah satu syarat wili dalam pernikahan adalah kesamaan agama. Maka, tidak
ada perwalian bagi non-muslim terhadap orang muslim, juga bagi orang muslim
terhadap orang non-muslim. Maksudnya, menurut mazhab Hambali dan Hanafi,
seorang kafir tidak mengawini perempuan Muslimah, dan begitu juga sebaliknya.
Mazhab Syafi’i dan yang lain berpendapat, orang kafir laki-laki dapat
mengawinkan orang kafir perempuan, baik suami perempuan yang kafir tersebut
orang kafir ataupun orang Islam. Mazhab Maliki berpendapat, orang kafir
perempuan dapat mengawinkan perempuan Ahli Kitab dengan orang muslim.
Tidak ada hak perwalian terhadap salah seorang Muslim atau orang kafir.
Berdasarkan firman Allah SWT dalam Q.S. at-Taubah [09]: 71:
َ
‫ون‬ُ‫ِن‬‫م‬
ۡ
‫ؤ‬ُ‫م‬
ۡ
‫ٱل‬َ‫و‬َ‫و‬ُ‫ت‬َٰ َ‫ِن‬‫م‬
ۡ
‫ؤ‬ُ‫م‬
ۡ
‫ٱل‬‫ض‬ۡ‫ع‬َ‫ب‬ ُ‫ء‬
ٓ
‫ا‬َ ِ‫ۡل‬ۡ‫و‬
َ
‫أ‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬
ُ
‫ض‬ۡ‫ع‬َ‫ب‬
8
Abdurrahman al-Jaziri, al-Fiqh ‘ala Madzahib al-Arba’ah, ilid 4, hlm. 67-68.
9
Wahbah al-Zuhaily, al-Tafsir al-Munir fi al-‘Aqidah wa al-Syari’ah wa al-Minhaj, (Beirut:
Dar al-Fikr, 2003), Jilid 1, hlm 664
10
‘Imaduddin Abil Fada’ Islma’il bin Umar bin Katsir, Tafsir al-Qur’an al-‘Adzim, (Beirut:
Dar al-Kotob al-Ilmiyah, 2012), Jilid 1, hlm. 236.
9
71. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka
(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. (Q.S. at-Taubah [09]: 71).
Juga firman-Nya:
َ‫ِين‬
َّ
‫ٱَّل‬َ‫و‬ٍ‫ض‬ۡ‫ع‬َ‫ب‬ ُ‫ء‬
ٓ
‫ا‬َ ِ‫ۡل‬ۡ‫و‬
َ
‫أ‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬
ُ
‫ض‬ۡ‫ع‬َ‫ب‬
ْ
‫وا‬ُ‫ر‬
َ
‫ف‬
َ
‫ك‬
73. Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi
sebagian yang lain. (Q.S. al-Anfal [08]: 73)
Firman-Nya yang lain:
….
َ
‫ل‬َ‫ع‬
ۡ َ
‫َي‬ ‫ن‬
َ
‫ل‬َ‫و‬ُ َّ
‫ٱّلل‬
َ َ
‫لَع‬ َ‫ين‬ِ‫ر‬ِ‫ف‬َٰ َ
‫ك‬
ۡ
‫ِل‬‫ل‬َ‫ِۡي‬‫ن‬ِ‫م‬
ۡ
‫ؤ‬ُ‫م‬
ۡ
‫ٱل‬
‫ا‬
‫يًل‬ِ‫ب‬َ‫س‬١٤١
Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk
memusnahkan orang-orang yang beriman. (Q.S. an-Nisaa [04]: 141).
Juga berdasarkan hadis Nabi SAW:
‫يعيل‬ ‫َل‬ ‫و‬ ‫يعلو‬ ‫اإلسًلم‬
“Agama Islam tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi diatasnya”.
Sebab dalam persyaratan adanya kesamaan agama adalah adanya kesamaan
sudut pandang dalam mewujudkan maslahat. Juga karena penetapan perwalian
bagiorang kafir terhadap orang Muslim dapat membuat orang kafir memandang
secara hina orang Muslim. Dikecualikan dari hal itu seorang imam atau wakilnya
karena dia memiliki perwalian umum terhadap semua orang Muslim.11
5. Kewarisan Dalam Nikah Beda Agama
Perbedaan agama antara muwarrits dan orang yang mewarisi karena Islam dan
lainnya menghalangi warisan sebagaimana kesepakatan ulama Mazhab Empat.
Orang Muslim tidak bisa mewarisi orang kafir, orang kafir tidak bisa mewarisi
orang Muslim, baik disebabkan kekerabatan atau hubungan suami-istri, karena
sabda Nabi Muhammad SAW:
11
Wahbah Al Zuhaili, Fiqh Islam wa Adillatuhu, Terj. Abdul Hayyie al-Kattani dkk, jilid 9,
h.185-186.
10
‫المسلم‬ ‫الاكفر‬ ‫َل‬ ‫و‬ ‫الاكفر‬ ‫المسلم‬ ‫يرث‬ ‫َل‬
“Orang Muslim tidak mewarisi orang kafir, orang kafir tidak mewarisi orang
Muslim”.
Juga sabda Nabi Muhammad SAW:
‫ل‬‫شَّت‬ ‫تۡي‬
‫ل‬
‫مل‬ ‫اهل‬ ‫يتوارث‬ ‫َل‬
“Dua orang yang berlainan agama tidak bisa saling mewarisi”.
Ini adalah pendapat yang unggul, sbeab walayah (melindungi yang lain)
menjadi terputus antara orang Muslim dan orang kafir.
Mu’adz, Mu’awiyah, Ibnul Hanafiyyah, Muhammad bin Ali bin al-Husein
dan Masruq berpendapat bahwa orang Muslim mewarisi orang kafir, orang kafir
tidak mewarisi orang Muslim, karena hadis Nabi Muhammad SAW:
‫يعيل‬ ‫َل‬ ‫و‬ ‫يعلو‬ ‫اإلسًلم‬
“Agama Islam tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi diatasnya”.
Pendapat mereka ini ditolak bahwa yang dimaksud dengan tinggi adalah
dari segi argumentasi atau dari segi kekuasaan dan kemenangan. Artinya
kemenangan pada akhirnya untuk umat Islam.
Ahmad mengatakan bahwa orang Muslim mewarisi orang kafir yang
dimerdekakan, karena keumuman hadis al-Wala’ adalah bagi orang yang
memerdekakan.12
6. Hukum Nikah Beda Agama di Indonesia
Berdasarkan Kompilasi Hukum Islam pasal 40 poin c dikatakan bahwa:
“Dilarang melangsungkann perkawinan antara seorang pria dengan seorang wanita
karena keadaan tertentu yaitu: c. wanita yang tidak beragama Islam.13
12
Wahbah Al Zuhaili, Fiqh Islam wa Adillatuhu, Terj. Abdul Hayyie al-Kattani dkk, jilid 10,
h.358-359.
13
Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam, (Jakarta: Akademika Pressindo, 2010), hlm. 122.
11
Di Indonesia berdasarkan FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA
Nomor : 4/MUNAS VII/MUI/8/2005 Tentang PERKAWINAN BEDA AGAMA,
meneteapkan dan memutuskan bahwa:
1. Perkawinan beda agama adalah haram dan tidak sah.
2. Perkawinan laki-laki muslim dengan wanita Ahlu Kitab, menurut qaul mu’tamad,
adalah haram dan tidak sah.14
Maka dapat disimpulkan bahwa pernikahan beda agama di Indonesia adalah
haram/dilarang.
14
Asrorun Ni’an Sholeh, Fatwa-fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga, (Jakarta: Elsas,
2008), hlm. 60.
12
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman. 2010. Kompilasi Hukum Islam. Jakarta: Akademika Pressindo.
Ibnu Katsir, Imaduddin Abil Fada’ Islma’il bin Umar. 2013. Tafsir al-Qur’an al-
‘Adzim. Beirut: Dar al-Kotob al-Ilmiyah.
Jaziri, Al, Abdurrahman. 2015. al-Fiqh ‘ala Madzahib al-Arba’ah. Kairo: Dar al-
Taufiqiyah al-Tursi.
Redaksi Sinar Grafika. 2006. Undang-undang Pokok Perkawinan. Jakarta: Sinar
Grafika.
Shihab, M. Quraisy. 2004. Wawasan Al Quran. Bandung: Mizan.
Sholeh, Asrorun Ni’am. 2008. Fatwa-fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga.
Jakarta: Elsas.
Zuhaili, Al, Wahbah. 2007. Fiqh Islam wa Adillatuhu, Terj. Abdul Hayyie al-
Kattani dkk. Depok: Gema Insani.
Zuhaily, Al, Wahbah. 2003. al-Tafsir al-Munir fi al-‘Aqidah wa al-Syari’ah wa al-
Minhaj. Beirut: Dar al-Fikr.

More Related Content

What's hot

Presentasi Pernikahan Beda Agama
Presentasi Pernikahan Beda AgamaPresentasi Pernikahan Beda Agama
Presentasi Pernikahan Beda Agama
Rachman B. Prasetyo
 
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa MansukhUlumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
Achmad Boys Awaluddin Rifai
 
Pengertian talak
Pengertian talakPengertian talak
Pengertian talak
nandaaditya505960
 
Nasakh (nasikh mansukh)
Nasakh (nasikh mansukh)Nasakh (nasikh mansukh)
Nasakh (nasikh mansukh)STEI SEBI
 
Nusyuz, syiqaq dan hakamain
Nusyuz, syiqaq dan hakamainNusyuz, syiqaq dan hakamain
Nusyuz, syiqaq dan hakamain
ikafia maulidia
 
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqhMasa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
friskacaca
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahjuniska efendi
 
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakatiPresentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakatiMarhamah Saleh
 
Pengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyahPengertian qawaid fiqhiyyah
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail FiqhiyahPoligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
AZA Zulfi
 
Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)
Nana Cahmaxcy
 
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Marhamah Saleh
 
Fenomena pernikahan beda agama
Fenomena pernikahan beda agamaFenomena pernikahan beda agama
Fenomena pernikahan beda agamaPagghun Se Malolo
 
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUFmakalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
Khusnul Kotimah
 
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamSejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamoonx
 
Fiqh islam
Fiqh islamFiqh islam
Fiqh islam
izzatabella
 
pengertian, objek kajian, tujuan dan manfaat studi Masail fiqhiyah
pengertian, objek kajian, tujuan dan manfaat studi Masail fiqhiyahpengertian, objek kajian, tujuan dan manfaat studi Masail fiqhiyah
pengertian, objek kajian, tujuan dan manfaat studi Masail fiqhiyah
Diyach Ashfye
 
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalahistihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
Marhamah Saleh
 

What's hot (20)

Presentasi Pernikahan Beda Agama
Presentasi Pernikahan Beda AgamaPresentasi Pernikahan Beda Agama
Presentasi Pernikahan Beda Agama
 
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa MansukhUlumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
 
Pengertian talak
Pengertian talakPengertian talak
Pengertian talak
 
Nasakh (nasikh mansukh)
Nasakh (nasikh mansukh)Nasakh (nasikh mansukh)
Nasakh (nasikh mansukh)
 
Nusyuz, syiqaq dan hakamain
Nusyuz, syiqaq dan hakamainNusyuz, syiqaq dan hakamain
Nusyuz, syiqaq dan hakamain
 
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqhMasa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
 
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakatiPresentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
 
Pengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyahPengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyah
 
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail FiqhiyahPoligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
 
Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)
 
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
 
Fenomena pernikahan beda agama
Fenomena pernikahan beda agamaFenomena pernikahan beda agama
Fenomena pernikahan beda agama
 
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUFmakalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
 
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamSejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
 
Makalah nikah beda agama
Makalah nikah beda agamaMakalah nikah beda agama
Makalah nikah beda agama
 
Fiqh islam
Fiqh islamFiqh islam
Fiqh islam
 
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syakMakalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
 
pengertian, objek kajian, tujuan dan manfaat studi Masail fiqhiyah
pengertian, objek kajian, tujuan dan manfaat studi Masail fiqhiyahpengertian, objek kajian, tujuan dan manfaat studi Masail fiqhiyah
pengertian, objek kajian, tujuan dan manfaat studi Masail fiqhiyah
 
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalahistihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
 

Similar to Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah

Bab pernikahan
Bab pernikahanBab pernikahan
Bab pernikahan
suhendi8
 
Pandangan islam tentang nikah beda agama
Pandangan islam tentang nikah beda agamaPandangan islam tentang nikah beda agama
Pandangan islam tentang nikah beda agama
dharma negara (DNBS)
 
Perkawinan Beda Agama, II(1).pptx
Perkawinan Beda Agama, II(1).pptxPerkawinan Beda Agama, II(1).pptx
Perkawinan Beda Agama, II(1).pptx
Novintasary
 
PPT AIK Kel.2.pptx
PPT AIK Kel.2.pptxPPT AIK Kel.2.pptx
PPT AIK Kel.2.pptx
RizqonMukhaddam
 
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslimasnin_syafiuddin
 
ppt hukis final.pdf
ppt hukis final.pdfppt hukis final.pdf
ppt hukis final.pdf
Sabrinabdrti
 
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
NgazisMasturi
 
Fiqh munakahat
Fiqh munakahatFiqh munakahat
Fiqh munakahat
AnitaRohimah
 
Hukum Menikahi Wanita Hamil
Hukum Menikahi Wanita HamilHukum Menikahi Wanita Hamil
Hukum Menikahi Wanita Hamil
Eka Fatma
 
Bab 3 akad nikah via teleconference
Bab 3 akad nikah via teleconferenceBab 3 akad nikah via teleconference
Bab 3 akad nikah via teleconference
Asep Adi
 
Kontroversi Pernikahan di Indonesia
Kontroversi Pernikahan di IndonesiaKontroversi Pernikahan di Indonesia
Kontroversi Pernikahan di Indonesia
Ira Musarafa
 
HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptx
HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptxHUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptx
HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptx
nuradam15
 
PPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptx
PPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptxPPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptx
PPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptx
ZidanKirii
 
Tujuan dan hikmah pernikahan 2
Tujuan dan hikmah pernikahan  2Tujuan dan hikmah pernikahan  2
Tujuan dan hikmah pernikahan 2
Arya D Ningrat
 
Nikah, talaq, cerai, & rujuk
Nikah, talaq, cerai, & rujukNikah, talaq, cerai, & rujuk
Nikah, talaq, cerai, & rujukAlfin Berrtrand
 

Similar to Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah (20)

Bab pernikahan
Bab pernikahanBab pernikahan
Bab pernikahan
 
Pandangan islam tentang nikah beda agama
Pandangan islam tentang nikah beda agamaPandangan islam tentang nikah beda agama
Pandangan islam tentang nikah beda agama
 
Perkawinan Beda Agama, II(1).pptx
Perkawinan Beda Agama, II(1).pptxPerkawinan Beda Agama, II(1).pptx
Perkawinan Beda Agama, II(1).pptx
 
PPT AIK Kel.2.pptx
PPT AIK Kel.2.pptxPPT AIK Kel.2.pptx
PPT AIK Kel.2.pptx
 
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
 
Bab ii pembahasan
Bab ii pembahasanBab ii pembahasan
Bab ii pembahasan
 
Bab ii pembahasan
Bab ii pembahasanBab ii pembahasan
Bab ii pembahasan
 
ppt hukis final.pdf
ppt hukis final.pdfppt hukis final.pdf
ppt hukis final.pdf
 
Nikah
Nikah Nikah
Nikah
 
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
 
Fiqh munakahat
Fiqh munakahatFiqh munakahat
Fiqh munakahat
 
Hukum Menikahi Wanita Hamil
Hukum Menikahi Wanita HamilHukum Menikahi Wanita Hamil
Hukum Menikahi Wanita Hamil
 
Bab 3 akad nikah via teleconference
Bab 3 akad nikah via teleconferenceBab 3 akad nikah via teleconference
Bab 3 akad nikah via teleconference
 
Kontroversi Pernikahan di Indonesia
Kontroversi Pernikahan di IndonesiaKontroversi Pernikahan di Indonesia
Kontroversi Pernikahan di Indonesia
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptx
HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptxHUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptx
HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptx
 
Hukum Nikah Beda Agama
Hukum Nikah Beda AgamaHukum Nikah Beda Agama
Hukum Nikah Beda Agama
 
PPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptx
PPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptxPPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptx
PPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptx
 
Tujuan dan hikmah pernikahan 2
Tujuan dan hikmah pernikahan  2Tujuan dan hikmah pernikahan  2
Tujuan dan hikmah pernikahan 2
 
Nikah, talaq, cerai, & rujuk
Nikah, talaq, cerai, & rujukNikah, talaq, cerai, & rujuk
Nikah, talaq, cerai, & rujuk
 

More from AZA Zulfi

Iddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita Karir
Iddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita KarirIddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita Karir
Iddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita Karir
AZA Zulfi
 
Hukum Bank Asi dan Bank Sperma
Hukum Bank Asi dan Bank SpermaHukum Bank Asi dan Bank Sperma
Hukum Bank Asi dan Bank Sperma
AZA Zulfi
 
Hukum KB, Sterilisasi dan Aborsi
Hukum KB, Sterilisasi dan AborsiHukum KB, Sterilisasi dan Aborsi
Hukum KB, Sterilisasi dan Aborsi
AZA Zulfi
 
Hukum Menikahi Wanita Hamil Karena Berzina
Hukum Menikahi Wanita Hamil Karena BerzinaHukum Menikahi Wanita Hamil Karena Berzina
Hukum Menikahi Wanita Hamil Karena Berzina
AZA Zulfi
 
Nikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin Gantung
Nikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin GantungNikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin Gantung
Nikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin Gantung
AZA Zulfi
 
Nikah Melalui Teknologi Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Nikah Melalui Teknologi Dalam Perspektif Masail FiqhiyahNikah Melalui Teknologi Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Nikah Melalui Teknologi Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
AZA Zulfi
 
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyahNikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
AZA Zulfi
 
Presentasi Masail FIqhiyah tentang Inseminasi, Bayi Tabung, dan Kloning
Presentasi Masail FIqhiyah tentang Inseminasi, Bayi Tabung, dan KloningPresentasi Masail FIqhiyah tentang Inseminasi, Bayi Tabung, dan Kloning
Presentasi Masail FIqhiyah tentang Inseminasi, Bayi Tabung, dan Kloning
AZA Zulfi
 
Makalah Masail Fiqhiyah Tentang Inseminasi, Bayi Tabung dan Kloning
Makalah Masail Fiqhiyah Tentang Inseminasi, Bayi Tabung dan KloningMakalah Masail Fiqhiyah Tentang Inseminasi, Bayi Tabung dan Kloning
Makalah Masail Fiqhiyah Tentang Inseminasi, Bayi Tabung dan Kloning
AZA Zulfi
 
Makalah Filsafat Hukum Islam tentang Asuransi Syariah dan Multi Level Marketing
Makalah Filsafat Hukum Islam tentang Asuransi Syariah dan Multi Level MarketingMakalah Filsafat Hukum Islam tentang Asuransi Syariah dan Multi Level Marketing
Makalah Filsafat Hukum Islam tentang Asuransi Syariah dan Multi Level Marketing
AZA Zulfi
 
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan Qazaf
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan QazafMakalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan Qazaf
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan Qazaf
AZA Zulfi
 
Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...
Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...
Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...
AZA Zulfi
 
Makalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang DziharMakalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
AZA Zulfi
 
Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...
Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...
Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...
AZA Zulfi
 
Makalah Instrumen HAM Internasional
Makalah Instrumen HAM InternasionalMakalah Instrumen HAM Internasional
Makalah Instrumen HAM Internasional
AZA Zulfi
 
Tasyri pada masa_nabi_saw
Tasyri pada masa_nabi_sawTasyri pada masa_nabi_saw
Tasyri pada masa_nabi_saw
AZA Zulfi
 
Pengetahuan dan Ukuran Kebenaran
Pengetahuan dan Ukuran KebenaranPengetahuan dan Ukuran Kebenaran
Pengetahuan dan Ukuran Kebenaran
AZA Zulfi
 
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptSejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
AZA Zulfi
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
AZA Zulfi
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
AZA Zulfi
 

More from AZA Zulfi (20)

Iddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita Karir
Iddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita KarirIddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita Karir
Iddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita Karir
 
Hukum Bank Asi dan Bank Sperma
Hukum Bank Asi dan Bank SpermaHukum Bank Asi dan Bank Sperma
Hukum Bank Asi dan Bank Sperma
 
Hukum KB, Sterilisasi dan Aborsi
Hukum KB, Sterilisasi dan AborsiHukum KB, Sterilisasi dan Aborsi
Hukum KB, Sterilisasi dan Aborsi
 
Hukum Menikahi Wanita Hamil Karena Berzina
Hukum Menikahi Wanita Hamil Karena BerzinaHukum Menikahi Wanita Hamil Karena Berzina
Hukum Menikahi Wanita Hamil Karena Berzina
 
Nikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin Gantung
Nikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin GantungNikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin Gantung
Nikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin Gantung
 
Nikah Melalui Teknologi Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Nikah Melalui Teknologi Dalam Perspektif Masail FiqhiyahNikah Melalui Teknologi Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Nikah Melalui Teknologi Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
 
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyahNikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
 
Presentasi Masail FIqhiyah tentang Inseminasi, Bayi Tabung, dan Kloning
Presentasi Masail FIqhiyah tentang Inseminasi, Bayi Tabung, dan KloningPresentasi Masail FIqhiyah tentang Inseminasi, Bayi Tabung, dan Kloning
Presentasi Masail FIqhiyah tentang Inseminasi, Bayi Tabung, dan Kloning
 
Makalah Masail Fiqhiyah Tentang Inseminasi, Bayi Tabung dan Kloning
Makalah Masail Fiqhiyah Tentang Inseminasi, Bayi Tabung dan KloningMakalah Masail Fiqhiyah Tentang Inseminasi, Bayi Tabung dan Kloning
Makalah Masail Fiqhiyah Tentang Inseminasi, Bayi Tabung dan Kloning
 
Makalah Filsafat Hukum Islam tentang Asuransi Syariah dan Multi Level Marketing
Makalah Filsafat Hukum Islam tentang Asuransi Syariah dan Multi Level MarketingMakalah Filsafat Hukum Islam tentang Asuransi Syariah dan Multi Level Marketing
Makalah Filsafat Hukum Islam tentang Asuransi Syariah dan Multi Level Marketing
 
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan Qazaf
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan QazafMakalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan Qazaf
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan Qazaf
 
Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...
Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...
Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...
 
Makalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang DziharMakalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
 
Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...
Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...
Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...
 
Makalah Instrumen HAM Internasional
Makalah Instrumen HAM InternasionalMakalah Instrumen HAM Internasional
Makalah Instrumen HAM Internasional
 
Tasyri pada masa_nabi_saw
Tasyri pada masa_nabi_sawTasyri pada masa_nabi_saw
Tasyri pada masa_nabi_saw
 
Pengetahuan dan Ukuran Kebenaran
Pengetahuan dan Ukuran KebenaranPengetahuan dan Ukuran Kebenaran
Pengetahuan dan Ukuran Kebenaran
 
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptSejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 

Recently uploaded

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 

Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah

  • 1. RESUME MASAIL FIQHIYAH NIKAH BEDA AGAMA DAN AKIBATNYA TERHADAP PERWALIAN DAN KEWARISAN Resume Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Masail Fiqhiyah Dosen Pengampu : Dr. Isnawati Rais, M.A Disusun Oleh : Ahmad Zulfi Aufar 11150440000003 Hukum Keluarga 5B FAKULTAS SYARIAH dan HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017
  • 2. 1. Pengertian Pernikahan Beda Agama Secara bahasa kata nikah berarti mengumpulkan, saling memasukkan, bersetubuh, atau sebuah pengibaratan akan sebuah hubungan intim dan akad sekaligus, yang didalam syariat dikenal dengan akad nikah.1 Pernikahan, atau tepatnya “keberpasangan” merupakan ketetapan Ilahi atas segala makhluk. Berulang-ulang hakikat ini ditegaskan oleh Al-Quran antara lain dengan firman-Nya: ‫ِن‬‫م‬َ‫و‬ َ ‫ون‬ُ‫ر‬ َّ ‫ك‬ َ ‫ذ‬ َ ‫ت‬ ۡ‫م‬ ُ ‫ك‬ َّ ‫ل‬َ‫ع‬ َ ‫ل‬ ِ ۡ ‫ۡي‬َ‫ج‬ۡ‫و‬َ‫ز‬ ‫ا‬َ‫ن‬ ۡ ‫ق‬ َ ‫ل‬ َ ‫خ‬ ٍ‫ء‬ ۡ َ ‫َش‬ ِ ‫ل‬ ُ ‫ك‬٤٩ 49. Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Q,S Adz-Dzariyat [51]: 49). َ‫ن‬َٰ َ‫ح‬ۡ‫ب‬ُ‫س‬‫ِي‬ َّ ‫ٱَّل‬َ‫ق‬ َ ‫ل‬ َ ‫خ‬َ‫ج‬َٰ َ‫و‬ۡ‫ز‬ َ ۡ ‫ٱۡل‬ُ‫ت‬ِ‫ب‬‫ۢن‬ ُ ‫ت‬ ‫ا‬َّ‫ِم‬‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬ َّ ُ ‫ُك‬ ُ ‫ۡرض‬ َ ۡ ‫ٱۡل‬ َ ‫ون‬ُ‫م‬ َ ‫ل‬ۡ‫ع‬َ‫ي‬ َ ‫َل‬ ‫ا‬َّ‫ِم‬‫م‬َ‫و‬ ۡ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ ُ ‫نف‬ َ ‫أ‬ ۡ‫ِن‬‫م‬َ‫و‬٣٦ 36. Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. (Q,S Ya Sin [36]: 36). 2 Sedangkan secara syariat berarti sebuah akad yang mengandung pembolehan bersenang-senang dengan perempuan, dengan berhuhbungan intim, menyentuh, mencium, memeluk, dan sebagainya, jika perempuan tersebut bukan termasuk mahram dari segi nasab, sesusuan, dan keluarga.3 Dalam UU RI No 01 tahun 1974 tentang perkawinan BAB I pasal 1 yang berbunyi: “Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang 1 Wahbah Al Zuhaili, Fiqh Islam wa Adillatuhu, Terj. Abdul Hayyie al-Kattani dkk, (Depok: Gema Insani, 2007), jilid 9, h.20. Lihat juga Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Kencana, 2012), h.7. 2 M. Quraisy Shihab, Wawasan Al Quran, (Bandung: Mizan, 2004) h. 253 3 Wahbah Al Zuhaili, Fiqh Islam wa Adillatuhu, Terj. Abdul Hayyie al-Kattani dkk, jilid 9, h.20.
  • 3. 3 wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa.4 Ada tiga macam golongan yang dikatakan beda agama, yaitu: 1. Golongan yang tidak memiliki kitab samawi tidak pula yang serupa dengan kitab. Mereka adalah kalangan yang menyembah arca. Yaitu semacam patung yag diapahat dari kayu, batu, perak, permata, atau semacamnya. Adapun berhala, yaitu gambar yang tidak berfisik, seperti gambar yang dicetak pada kertas dan semacamnya. Ada yang berpendapat bahwasanya tidak ada perbedaan antara berhala dengan patung, karena keduanya merupakan sebutan bagi sesuatu yang dianggap tuhan selain Allah. Termasuk didalamnya matahari, bulan, bintang dan gambar-gambar yang mereka pandang baik. Mereka ini serupa dengan kaum yang murtad yang memungkiri hal-hal yang sudah lazim diketahui dalam agama Islam. Seperti kaum Rafidhah yang meyakini bahwa Jibril melakukan kekeliruan terkait wahyu, karena dia menyampaikan wahyu kepada Muhammad padahal Allah menyuruhnya agar menyampaikan kepada Ali. Atau meyakini bahwa Ali adalah tuhan, atau mendustakan sebagian ayat al-Qur’an hingga menyampaikan tuduhan keji terhadap Aisyah. Diantara para penyembah berhala ini adalah kaum Shabiah. Kaum Shabiah adalah kaum yang menyembah bintang-bintang. 2. Golongan yang memiliki semacam kitab. Mereka adalah kaum Majusi yang menyembah api, maksud dari mereka memiliki semacam kitab bahwasannya ada kitab yang diturunkan kepada nabi mereka –Nabi Zaradash- namun kemudian mereka menyimpangkannya dan membunuh nabi mereka. Lalu Allah mengangkat kitab tersebut dari mereka. Mereka tidak boleh dinikahi berdasarkan pendapat 4 Imam Mazhab. 3. Golongan yang memiliki kitab yang telah ditegaskan keberadaannya dan diimani. Seperti kaum Yahudi yang mengimani Taurat dan kaum Nasrani 4 Redaksi Sinar Grafika, Undang-undang Pokok Perkawinan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006), h. 01
  • 4. 4 yang mengimani Taurat dan Injil. Mereka boleh dinikahi dalam arti bahwa orang beriman boleh menikahi wanita Ahli Kitab namun wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki Ahli Kitab, sebagaimana wanita muslimah tidak boleh menikah dengan selain laki-laki muslim. 5 2. Dasar Hukum Pernikahan Beda Agama Dalilnya adalah firman Allah dalam Q.S. al-Baqarah [02]: 221: ( َ ‫َل‬َ‫و‬ ْ ‫وا‬ُ‫ِح‬‫ك‬‫ن‬ َ ‫ت‬ِ‫ت‬َٰ َ ‫ك‬ِ ۡ ‫ۡش‬ُ‫م‬ ۡ ‫ٱل‬َّ‫ِن‬‫م‬ ۡ ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َٰ َّ‫َّت‬َ‫ح‬)( ْ ‫وا‬ُ‫ِح‬‫ك‬‫ن‬ ُ ‫ت‬ َ ‫َل‬َ‫و‬َ‫ِۡي‬‫ك‬ِ ۡ ‫ۡش‬ُ‫م‬ ۡ ‫ٱل‬ ْ ‫وا‬ُ‫ِن‬‫م‬ ۡ ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َٰ َّ‫َّت‬َ‫ح‬) Dua ayat ini merupakan dalil bahwasannya laki-laki muslim tidak boleh menikahi wanita musyrik dalam kondisi apapun, sebagaimana wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki musyrik dalam kondisi apapun, kecuali setelah orang-orang musyrik itu beriman dan masuk Islam bersama umat Islam. Namun Allah memberikan pengkhususan diantara mereka, yaitu wanita Ahli Kitab bagi laki-laki muslim, dalam firman-Nya: َ‫م‬ۡ‫و‬َ ۡ ‫ٱۡل‬َ‫و‬ َّ ‫ِل‬‫ح‬ ُ ‫أ‬ُ‫ت‬َٰ َ‫ن‬ َ‫ص‬ۡ‫ح‬ُ‫م‬ ۡ ‫ٱل‬َ‫ِن‬‫م‬ِ‫ت‬َٰ َ‫ِن‬‫م‬ ۡ ‫ؤ‬ُ‫م‬ ۡ ‫ٱل‬َ‫و‬ُ‫ت‬َٰ َ‫ن‬ َ‫ص‬ۡ‫ح‬ُ‫م‬ ۡ ‫ٱل‬َ‫ِن‬‫م‬َ‫ِين‬ َّ ‫ٱَّل‬ ْ ‫وا‬ ُ ‫وت‬ ُ ‫أ‬َ‫ب‬َٰ َ ‫ِت‬‫ك‬ ۡ ‫ٱل‬‫ِن‬‫م‬ ‫م‬ ُ ‫ِك‬‫ل‬ۡ‫ب‬ َ ‫ق‬ Ayat ini bermakna bahwa wanita Ahli Kitab boleh dinikahi laki-laki muslim berdasarkan ketetapan syariat, meskipun wanita Ahli Kitab mengatakan bahwa Al- Masih adalah tuhan, atau meyakini konsep trinitas, dan ini adalah syirik yang jelas, namun Allah memperkenankan pernikahan dengan mereka karena memiliki kitab samawi.6 Seorang muslim tidak boleh kawin dengan seorang perempuan musyrik. Yaitu perempuan yang menyembah Allah bersama tuhan yang lain seperti berhala, atau binatang-binatang atau api. Dan juga memiliki kondisi ini adalah perempuan atheis atau matrealis yaitu orang yang mempercai materi sebagai tuhan. Serta dia mengingkari keberadaan 5 Abdurrahman al-Jaziri, al-Fiqh ‘ala Madzahib al-Arba’ah, (Kairo: Dar al-Taufiqiyah al- Tursi, 2015), Jilid 4, hlm. 67. 6 Abdurrahman al-Jaziri, al-Fiqh ‘ala Madzahib al-Arba’ah, Jilid 4, hlm. 67.
  • 5. 5 Allah dia juga tidak mengakui berbagai agama samawi. Penyebab bagi pengharaman mengawini perempuan musyrik dan perempuan yang sepertinya adalah tidak adanya keharmonisan, ketenangan, dan kerjasama diantara suami istri, karena perbedaan adalah akidah menimbulkan rasa gelisah dan ketidak tenangan, sehingga kehidupan rumah tangga yang seharusnya berdri dengan rasa sayang,kasih dan cinta tidak akan tercapai tujuannya. Kemudian ketiadaan rasa keimanan terhadap suatu agama membuat seseorang perempuan mudah untuk melakukan pengkhianatan rumah tangga, kerusakan, dan keburukan. Serta membuat hilang rasa amanah, ketulusan dan kebaikan dari dalam dirinya karena dia mempercayai takhayyul atau imajinasi serta dia terpengaruh dengan hawa nafsu, dan tabiat diri yang tidak etis. Karena tidak ada agama yang mengekangnya dan tidak ada yg mendorong dia untuk beriman kepada Allah, hari kiamat, hisab, dan kepada kebangkitan.7 3. Hukum Nikah Beda Agama  Mazhab Hanafi Mereka mengatakan, bahwasannya pernikahan dengan wanita Ahli Kitab dilarang jika dia berada di negeri perang (Darul Harbi) yang tidak tunduk kepada hukum-hukum umat Islam, karena itu berarti membuka pintu bagi timbulnya fitnah. Sebab, wanita Ahli Kitab tersebut dapat mempengaruhi suaminya yang muslim hingga berperilaku sebagaimana perilakunya yang tidak dapat diterima Islam dan dapat memalingkan anaknya hingga memeluk agama selain agamanya, serta membuat dirinya tertekan hingga berakibat pada prahara yang tiada taranya, yaitu kehilangan pengaruhnya untuk menjaga kehormatan istrinya, dan kerusakan- kerusakan lainnya. Maka, meskipun akadnya dinyatakan sah, hanya saja melakukan pernikahan dengan wanita Ahli Kitab baginya merupakan tindakan-tindakan yang makruh tahrim (harus dihindari) karena berakibat pada berbagai kerusakan di kemudian hari. 7 Wahbah Al Zuhaili, Fiqh Islam wa Adillatuhu, Terj. Abdul Hayyie al-Kattani dkk, jilid 9, h.147
  • 6. 6 Adapun jika wanita Ahli Kitab tersebut berada di negeri Islam (Dzimmiyah) dan tunduk terhadap perundang-undangan Islam, maka hukum pernikahannya adalah makruh tanzih (sebaiknya dihindari).  Mazhab Maliki Diantara mereka ada 2 pendapat dalam hal ini. Pendapat pertama menyatakan, bahwa menikahi wanita ahli kitab hukumnya makruh secara mutlak,baik wanita tersebut berada di negeri islam( Dzimmiyah) maupun berada di negeri perang (Darul Harbi). Akan tetapi hukum makruh dinegeri perang lebih berat. Pendapat kedua menyatakan hukumnya tidak makruh secara mutlak, sebagai pengamalan terhadap makna eksplisit ayat, karena ayat memperkenankan wanita ahli kitab untuk dinikahi secara mutlak. Mereka berhujah atas hukum makruhnya di negeri islam karena wanita ahli kitab tidak dilarang minum khamer tidak pula makan babi dan dilarang pergi ke gereja, padahal dia sebagai suaminya yang muslim tidak boleh melakukan itu semua, sementara wanita ahli kitab yang menjadi istrinya memberi makan anak-anak dengan santapan seperti itu hingga mereka tumbuh dalam pelanggaran terhadap ajaran agama. Barangkali ada yang mengatakan, bahwa larangan-larangan ini adalah berarti di haramkan. Bagi madzhab maliki mendasarkan hal itu pada alasan sadu Dzara’I (langkah antisipasi untuk menutup pintu bahaya yang lebih besar). Jika pernikahan dengan wanita ahli kitab menimbulkan kerusakan-kerusakan, atau dikhawatirkan menimbulkan kerusakan-kerusakan, maka melaksanakan akad dengan haram hukumnya. Pendapat ini dapat disanggah, bahwa hal tersebut dapat dibenarkan jikalau tidak ada ketentuan berdasarkan teks syari’at (yang membolehkan). Adapun jikalau nyatanya Allah mempernekan pernikahan dengan wanita ahli kitab, maka tentunya dibalik semua itu ada maslahat terkait pembolehannya. Sebab bisa saja lantaran hubungan pernikahan dengan ahli kitab membawa maslahat bagi agama dan memuliakannya, atau menghindarkan berbagai permasalahan serta menghilangkan berbagai kebencian dan kedengkian. Wanita muslim tidak boleh menikah dengan laki-laki ahli kitab tidak lain karena wanita muslim meski bagaimanapun keadaan dirinya namun pada umumnya
  • 7. 7 tidak berani menentang suaminya, akibatnya dia terancam pindah agama dan tidak mustahil anak-anaknya akan mengikuti bapak mereka, meskipun toleran terhadap hal-hal yang memperbaharui ikatan-ikatan sosial, islam tidak mungkin dapat mentolerir hal-hal yang mengakibatkaan seorang muslim keluar dari agamanya, atau menjadikan keturunannya memeluk agama selain islam. Namun sebenarnya Islam telah memperkenankan wanita ahli kitab untuk dinikahi laki-laki muslim, dan melarang laki-laki muslim memaksanya agar keluar dari agamanya.  Mazhab Asy-Syafi’i Mereka mengatakan, makruh hukumnya pernikahan dengan wanita ahli kitab jika dia berada di negeri Islam, dan hukum makruh ini semkain ditekankan jika dia berada dinegeri perang. Syarat pertama: laki-laki Muslim yang hendak menikahi tidak mengharapkan keislaman wanita ahli kitab yang hendak dinikahinya. Syarat kedua: ia bisa mendapatkan wanita muslim yang layak baginya. Syarat ketiga: jika tidak menikah dengan wanita ahli kitab tersebut maka dikhawatirkan ia akan berbuat zina. Jadi, jika laki-laki tersebut mengharapkan keislaman wanita ahli kitab yang dinikahinya, dan ia tidak mendapatkan wanita muslimah yang layak baginya, maka hukum baginya adalah sunnah untuk menikahinya. Demikian pula disunnahkan kepadanya untuk menikahi wanita ahli kitab yang layak baginya.sebagai pendamping hidupnya dalam rumah tangga yang diridhai, jika dia tidak menikahi ahli kitab tersebut dikhawatirkan dia akan melakukan perbuatan zina, sebagai antisipasi dari terjadinya perbuatan terlarang. Dari ulasan ini jelaslah bahwa masalahnya berkisar di balik maslahat dan mufsadat (kerusakan). Jika pernikahan dengannya memberikan maslahat maka pernikahannya terpuji. Dan jika menimbulkan mafsadat maka pernikahannya makruh.  Mazhab Hambali Mereka mengatakan, bahwa wanita ahli kitab boleh dinikahi tanpa hukum makruh berdasarkan keumuman firman Allah. “Dan (dihalalkan bagimu menikahi) perempuan-perempuan yang menjaga kehormatan diantar perempuan-perempuan yang beriman dan perempuan-perempuan yang menjaga kehormatan diantara orang-orang yang diberi kitab (ahli kitab) sebelum kamu”. (al- maidah : 5) yang
  • 8. 8 dimaksud dengan perempuan-perempuan yang menjaga kehormatan adalah perempuan-perempuan merdeka. Terkait wanita ahli kitab, tidak ada syarat yang menetapkan bahwa kedua orang tuanya harus juga ahli kitab akan tetapi pernikahannya tetap dinyatakan sah meskipun bapaknya atau ibunya sebagai penyembah berhala, selama dia sendiri sebagai wanita ahli kitab.8  Sebagian Ulama Sebgaian ulama berpendapat bahwa kata al-musyrikat meliputi semua wanita musyrik, baik ia penyembah berhala, beragama Yahudi, maupun Nashrani.9 Riwayat dari Syahr bin Hawasyib bahwasannya dia mendengar Abdullah bin Abbas berkata: “Rasulullah SAW melarang menikhai berbagai macam wanita kecuali wanita yang mu’minah dan yang berhijrah dan Rasulullah SAW melarang untuk menikahi wanita yang beragaman selain Islam.10 4. Perwalian Terhadap Nikah Beda Agama Salah satu syarat wili dalam pernikahan adalah kesamaan agama. Maka, tidak ada perwalian bagi non-muslim terhadap orang muslim, juga bagi orang muslim terhadap orang non-muslim. Maksudnya, menurut mazhab Hambali dan Hanafi, seorang kafir tidak mengawini perempuan Muslimah, dan begitu juga sebaliknya. Mazhab Syafi’i dan yang lain berpendapat, orang kafir laki-laki dapat mengawinkan orang kafir perempuan, baik suami perempuan yang kafir tersebut orang kafir ataupun orang Islam. Mazhab Maliki berpendapat, orang kafir perempuan dapat mengawinkan perempuan Ahli Kitab dengan orang muslim. Tidak ada hak perwalian terhadap salah seorang Muslim atau orang kafir. Berdasarkan firman Allah SWT dalam Q.S. at-Taubah [09]: 71: َ ‫ون‬ُ‫ِن‬‫م‬ ۡ ‫ؤ‬ُ‫م‬ ۡ ‫ٱل‬َ‫و‬َ‫و‬ُ‫ت‬َٰ َ‫ِن‬‫م‬ ۡ ‫ؤ‬ُ‫م‬ ۡ ‫ٱل‬‫ض‬ۡ‫ع‬َ‫ب‬ ُ‫ء‬ ٓ ‫ا‬َ ِ‫ۡل‬ۡ‫و‬ َ ‫أ‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬ ُ ‫ض‬ۡ‫ع‬َ‫ب‬ 8 Abdurrahman al-Jaziri, al-Fiqh ‘ala Madzahib al-Arba’ah, ilid 4, hlm. 67-68. 9 Wahbah al-Zuhaily, al-Tafsir al-Munir fi al-‘Aqidah wa al-Syari’ah wa al-Minhaj, (Beirut: Dar al-Fikr, 2003), Jilid 1, hlm 664 10 ‘Imaduddin Abil Fada’ Islma’il bin Umar bin Katsir, Tafsir al-Qur’an al-‘Adzim, (Beirut: Dar al-Kotob al-Ilmiyah, 2012), Jilid 1, hlm. 236.
  • 9. 9 71. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. (Q.S. at-Taubah [09]: 71). Juga firman-Nya: َ‫ِين‬ َّ ‫ٱَّل‬َ‫و‬ٍ‫ض‬ۡ‫ع‬َ‫ب‬ ُ‫ء‬ ٓ ‫ا‬َ ِ‫ۡل‬ۡ‫و‬ َ ‫أ‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬ ُ ‫ض‬ۡ‫ع‬َ‫ب‬ ْ ‫وا‬ُ‫ر‬ َ ‫ف‬ َ ‫ك‬ 73. Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. (Q.S. al-Anfal [08]: 73) Firman-Nya yang lain: …. َ ‫ل‬َ‫ع‬ ۡ َ ‫َي‬ ‫ن‬ َ ‫ل‬َ‫و‬ُ َّ ‫ٱّلل‬ َ َ ‫لَع‬ َ‫ين‬ِ‫ر‬ِ‫ف‬َٰ َ ‫ك‬ ۡ ‫ِل‬‫ل‬َ‫ِۡي‬‫ن‬ِ‫م‬ ۡ ‫ؤ‬ُ‫م‬ ۡ ‫ٱل‬ ‫ا‬ ‫يًل‬ِ‫ب‬َ‫س‬١٤١ Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman. (Q.S. an-Nisaa [04]: 141). Juga berdasarkan hadis Nabi SAW: ‫يعيل‬ ‫َل‬ ‫و‬ ‫يعلو‬ ‫اإلسًلم‬ “Agama Islam tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi diatasnya”. Sebab dalam persyaratan adanya kesamaan agama adalah adanya kesamaan sudut pandang dalam mewujudkan maslahat. Juga karena penetapan perwalian bagiorang kafir terhadap orang Muslim dapat membuat orang kafir memandang secara hina orang Muslim. Dikecualikan dari hal itu seorang imam atau wakilnya karena dia memiliki perwalian umum terhadap semua orang Muslim.11 5. Kewarisan Dalam Nikah Beda Agama Perbedaan agama antara muwarrits dan orang yang mewarisi karena Islam dan lainnya menghalangi warisan sebagaimana kesepakatan ulama Mazhab Empat. Orang Muslim tidak bisa mewarisi orang kafir, orang kafir tidak bisa mewarisi orang Muslim, baik disebabkan kekerabatan atau hubungan suami-istri, karena sabda Nabi Muhammad SAW: 11 Wahbah Al Zuhaili, Fiqh Islam wa Adillatuhu, Terj. Abdul Hayyie al-Kattani dkk, jilid 9, h.185-186.
  • 10. 10 ‫المسلم‬ ‫الاكفر‬ ‫َل‬ ‫و‬ ‫الاكفر‬ ‫المسلم‬ ‫يرث‬ ‫َل‬ “Orang Muslim tidak mewarisi orang kafir, orang kafir tidak mewarisi orang Muslim”. Juga sabda Nabi Muhammad SAW: ‫ل‬‫شَّت‬ ‫تۡي‬ ‫ل‬ ‫مل‬ ‫اهل‬ ‫يتوارث‬ ‫َل‬ “Dua orang yang berlainan agama tidak bisa saling mewarisi”. Ini adalah pendapat yang unggul, sbeab walayah (melindungi yang lain) menjadi terputus antara orang Muslim dan orang kafir. Mu’adz, Mu’awiyah, Ibnul Hanafiyyah, Muhammad bin Ali bin al-Husein dan Masruq berpendapat bahwa orang Muslim mewarisi orang kafir, orang kafir tidak mewarisi orang Muslim, karena hadis Nabi Muhammad SAW: ‫يعيل‬ ‫َل‬ ‫و‬ ‫يعلو‬ ‫اإلسًلم‬ “Agama Islam tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi diatasnya”. Pendapat mereka ini ditolak bahwa yang dimaksud dengan tinggi adalah dari segi argumentasi atau dari segi kekuasaan dan kemenangan. Artinya kemenangan pada akhirnya untuk umat Islam. Ahmad mengatakan bahwa orang Muslim mewarisi orang kafir yang dimerdekakan, karena keumuman hadis al-Wala’ adalah bagi orang yang memerdekakan.12 6. Hukum Nikah Beda Agama di Indonesia Berdasarkan Kompilasi Hukum Islam pasal 40 poin c dikatakan bahwa: “Dilarang melangsungkann perkawinan antara seorang pria dengan seorang wanita karena keadaan tertentu yaitu: c. wanita yang tidak beragama Islam.13 12 Wahbah Al Zuhaili, Fiqh Islam wa Adillatuhu, Terj. Abdul Hayyie al-Kattani dkk, jilid 10, h.358-359. 13 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam, (Jakarta: Akademika Pressindo, 2010), hlm. 122.
  • 11. 11 Di Indonesia berdasarkan FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 4/MUNAS VII/MUI/8/2005 Tentang PERKAWINAN BEDA AGAMA, meneteapkan dan memutuskan bahwa: 1. Perkawinan beda agama adalah haram dan tidak sah. 2. Perkawinan laki-laki muslim dengan wanita Ahlu Kitab, menurut qaul mu’tamad, adalah haram dan tidak sah.14 Maka dapat disimpulkan bahwa pernikahan beda agama di Indonesia adalah haram/dilarang. 14 Asrorun Ni’an Sholeh, Fatwa-fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga, (Jakarta: Elsas, 2008), hlm. 60.
  • 12. 12 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman. 2010. Kompilasi Hukum Islam. Jakarta: Akademika Pressindo. Ibnu Katsir, Imaduddin Abil Fada’ Islma’il bin Umar. 2013. Tafsir al-Qur’an al- ‘Adzim. Beirut: Dar al-Kotob al-Ilmiyah. Jaziri, Al, Abdurrahman. 2015. al-Fiqh ‘ala Madzahib al-Arba’ah. Kairo: Dar al- Taufiqiyah al-Tursi. Redaksi Sinar Grafika. 2006. Undang-undang Pokok Perkawinan. Jakarta: Sinar Grafika. Shihab, M. Quraisy. 2004. Wawasan Al Quran. Bandung: Mizan. Sholeh, Asrorun Ni’am. 2008. Fatwa-fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga. Jakarta: Elsas. Zuhaili, Al, Wahbah. 2007. Fiqh Islam wa Adillatuhu, Terj. Abdul Hayyie al- Kattani dkk. Depok: Gema Insani. Zuhaily, Al, Wahbah. 2003. al-Tafsir al-Munir fi al-‘Aqidah wa al-Syari’ah wa al- Minhaj. Beirut: Dar al-Fikr.