SlideShare a Scribd company logo
PERNIKAHAN
LINTAS AGAMA
MARDIYANI 21103160201153
M.RAFI ALFARSH 21103160201052
SINTIYA FITRIANINGRUM 2103160201050
DWI PARTAWIJAYA 211003160201045
Pengertian Perkawinan
• Pengertian perkawinan menurut ketentuan Pasal 1 Undang-Undang
Perkawinan, bahwa perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang
pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan
membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
berdasarkn ketuhanan Yang Maha Esa.
• pengertian perkawinan adalah sama-sama menyebutkan adanya ikatan
atau akad antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan untuk
membentuk sebuah keluarga.
Presentation title 2
Hukum dan Tujuan Perkawinan dalam
Agama Islam
dalam mazhab fiqih Ahli Sunnah Waljama’ah ada 4 (empat) pendapat
ulama mazhab yakni Mazhab Maliki, Hanafi, Syafi‟i, dan Mazhab
Hambali. Mereka mengatakan bahwa hukumnya berbeda-beda sesuai
dengan keadaan seseorang. Mereka berpendapat bahwa:
• Menikah menjadi wajib hukumnya bagi orang yang mampu melakukan
persetubuhan dan khawatir akan dirinya terjatuh ke dalam perbuatan
dosa besar jika tidak menikah.
Presentation title 4
• Menikah menjadi sunnah hukumnya bagi orang yang mampu menahan
syahwatnya hingga tidak terjerumus ke dalam dosa besar.
• Menikah menjadi haram hukumnya bagi orang yang tidak mampu
melakukan persetubuhan dan tidak mampu memberikan nafkah pada
istrinya.
• Menikah menjadi haram hukumnya bagi orang yang tidak mampu
melakukan persetubuhan dan tidak mampu memberikan nafkah pada
istrinya.
TUJUAN PERKAWINAN
5
• Perkawinan bagi manusia merupakan hal yang penting karena dengan
perkawinan seorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik
secara sosial, biologis maupun secara psikologis. Seseorang dengan
melangsungkan perkawinan dengan sendirinya semua kebutuhan
biologisnya bias terpenuhi. Ia akan bias menyalurkan kebutuhan
seksnya denagn pasangan hidupnya.
Rukun dan Syarat Perkawinan
• Calon suami, syarat-syaratnya adalah
a) Beragama islam,
b) Laki-laki,
c) Jelas orangnya,
d) Dapat memberikan persetujuan,
e) Tidak terdapat halangan, misalnya tidak sedang berihram.
7
• Calon istri, syarat-syaratnya adalah
a) Beragama meskipun yahudi atau nasrani,
b) Perempuan,
c) Jelas orangnya,
d) Tidak terdapat halangan perkawinan,
e) Telah mendapat izin dari walinya.
• Wali nikah, syarat-syaratnya adalah
a) Beragama islam,
b) Laki-laki,
c) Dewasa/baligh,
d) Mempunyai hak perwaliannya,
e) Tidak terdapat penghalang perwalian.
• Saksi nikah, syarat-syaratnya adalah
a) Minimal dua orang laki-laki,
b) Hadir saat ijab kabul,
c) Dapat mengerti maksud akad,
d) Beragama Islam,
e) Dewasa/baligh,
f) Medeka,
g) Adil.
• Ijab kabul, syarat-syaratnya adalah
a) Adanya pernyataan mengawinkan dari wali,
b) Adanya pernyataan penerimaan dari calon mempelai pria
c) Antara ijab dan kabul berkesinambungan
d) Orang yang berkaitan dengan ijab kabul tidak dalam haji dan umrah
e) Majelis tempat berkumpul para pihak dihadiri minimal empat orang saat itu.
f) Antara ijab dan kabul jelas maksudnya.
Hukum Perkawinan Lintas Agama dalam
Prespektif Agama Islam
Menurut Agama Islam, larangan perkawinan lintas agama mendasarkan pada
ketentuan Surat Al-Baqarahn ayat 221, artinya: “Dan janganlah kamu nikahi
wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman, sesungguhnya wanita budak
yang mukmin lebih baik dari pada wanita musyrik walaupun dia menarik
hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik dengan
wanita- wanita mukmin sebelum mereka beriman, sesungguhnya budak yang
mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu.
Mereka mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan
ampunan dengan izinnya. Dan Allah menerangkan perintah-perintahNya
kepada manusia, supaya mereka mengambil pelajaran’.
9
10
Dari pembahasan di atas dapat disimpulakan bahwa pria muslim dilarang menikah
dengan wanita musyrik, begitupun sebaliknya jika pria itu menyembah berhala,
tidak dibolehkan bagi wanita muslim menikah dengannya dan mempertahankan
pernikahannya. Dari semua tafsiran di atas, mereka para mufassir semuanya
mempertegas bahwa wanita kafir yang tidak boleh dinikahi itu adalah dia yang
musyrik, sebagaimana ayat ini turun disebabkan terjadinya perjanjian Hudaibiyah di
antara Nabi SAW dan orang-orang musyrik Quraisy Mekah. Sehingga hal ini memicu
perbedaan pendapat di antara para ulama tentang menikahi wanita kafir selain
musyrik.
Kesimpulan
11
Fenomena perkawinan lintas agama di Indonesia dapat menimbulkan
berbagai permasalahan yang dihadapi oleh suami isteri yang berbeda agama,
terkait dengan kehidupan rumah tangga yang dijalani, serta tujuan
perkawinan yang hendak dicapai. Selain itu berdasarkan aturan perundang-
undangan, perkawinan lintas agama tidak diatur karena melihat berbagai
dampak yang mungkin ditimbulkan, serta dari segi keabsahan suatu
perkawinan merupakan ranah atau kewenangan agama dan kepercayaan
masing-masing, sehingga adanya upaya - upaya yang dilakukan oleh pihak-
pihak yang ingin melangsungkan perkawinan lintas agama dengan cara-cara
yang mungkin dapat ditempuh haruslah mendapat pengaturan yang lebih
jelas, sehingga Undang-Undang Perkwinan benar-benar dapat memberikan
pengaturan yang jelas dan tegas mengenai perkawinan lintas agama.
Saran
12
Setelah kita mengetahui bagaimana hukum Islam mengatur tentang
perkawinan beda agama, sudah sepantutnya kita menjaga diri dan tidak
melakukan apa yang menjadi larangan Allah SWT dan juga yang tertuang
dalam hadis dan ijtihad sebagai pendukungnya. Karena sejatinya untuk
menjaga diri kita adalah dengan cara menjaga aturan agama yang kita
anut untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Thank you
MARDIYANI 21103160201153
M.RAFI ALFARSH 21103160201052
SINTIYA FITRIANINGRUM 2103160201050
DWI PARTAWIJAYA 211003160201045

More Related Content

Similar to PPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptx

KLP 1 MUNAKAHAT.pdf
KLP 1 MUNAKAHAT.pdfKLP 1 MUNAKAHAT.pdf
KLP 1 MUNAKAHAT.pdf
AzyarSusanto1
 
Pernikahan Beda Agama.pptx
Pernikahan Beda Agama.pptxPernikahan Beda Agama.pptx
Pernikahan Beda Agama.pptx
Egi Fahroji
 
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab NikahFiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
heckaathaya
 
Fiqih munakahat dan teknik perkawinan
Fiqih munakahat dan teknik perkawinanFiqih munakahat dan teknik perkawinan
Fiqih munakahat dan teknik perkawinan
budistaiattanwir
 
Makalah Agama - Pernikahan
Makalah Agama - PernikahanMakalah Agama - Pernikahan
Makalah Agama - Pernikahan
RIZKY AYU NABILA
 
7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat
Masrizal Masril
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
materipptgc
 
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptxKelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
ShalsaNurliza
 
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
NgazisMasturi
 
Fiqh Munakahat
Fiqh MunakahatFiqh Munakahat
Fiqh Munakahat
Abdul Aziz Siswanto
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2
tyasputri9
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2
tyasputri9
 
Bab munakahat 12
Bab munakahat 12Bab munakahat 12
Bab munakahat 12
Ajeng Citra Tri Basuki
 
Pernikahan dalam islam
Pernikahan dalam islamPernikahan dalam islam
Pernikahan dalam islam
Romi Dwi Syahri
 
Keluarga sakinah dan nikah beda agama
Keluarga sakinah dan nikah beda agamaKeluarga sakinah dan nikah beda agama
Keluarga sakinah dan nikah beda agama
Farichah Riha
 
Bab pernikahan
Bab pernikahanBab pernikahan
Bab pernikahan
suhendi8
 
Makalah munakahat
Makalah munakahatMakalah munakahat
Makalah munakahat
Dadan Haedar Rauf
 

Similar to PPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptx (20)

Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
KLP 1 MUNAKAHAT.pdf
KLP 1 MUNAKAHAT.pdfKLP 1 MUNAKAHAT.pdf
KLP 1 MUNAKAHAT.pdf
 
Pernikahan Beda Agama.pptx
Pernikahan Beda Agama.pptxPernikahan Beda Agama.pptx
Pernikahan Beda Agama.pptx
 
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab NikahFiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
 
Fiqih munakahat dan teknik perkawinan
Fiqih munakahat dan teknik perkawinanFiqih munakahat dan teknik perkawinan
Fiqih munakahat dan teknik perkawinan
 
Makalah Agama - Pernikahan
Makalah Agama - PernikahanMakalah Agama - Pernikahan
Makalah Agama - Pernikahan
 
7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat
 
Makalah nikah beda agama
Makalah nikah beda agamaMakalah nikah beda agama
Makalah nikah beda agama
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptxKelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
 
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
 
Fiqh Munakahat
Fiqh MunakahatFiqh Munakahat
Fiqh Munakahat
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2
 
Bab munakahat 12
Bab munakahat 12Bab munakahat 12
Bab munakahat 12
 
Pernikahan dalam islam
Pernikahan dalam islamPernikahan dalam islam
Pernikahan dalam islam
 
Keluarga sakinah dan nikah beda agama
Keluarga sakinah dan nikah beda agamaKeluarga sakinah dan nikah beda agama
Keluarga sakinah dan nikah beda agama
 
Bab pernikahan
Bab pernikahanBab pernikahan
Bab pernikahan
 
Makalah munakahat
Makalah munakahatMakalah munakahat
Makalah munakahat
 

Recently uploaded

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
HERIHERI52
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
opkcibungbulang
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
moh3315
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 

Recently uploaded (20)

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 

PPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptx

  • 1. PERNIKAHAN LINTAS AGAMA MARDIYANI 21103160201153 M.RAFI ALFARSH 21103160201052 SINTIYA FITRIANINGRUM 2103160201050 DWI PARTAWIJAYA 211003160201045
  • 2. Pengertian Perkawinan • Pengertian perkawinan menurut ketentuan Pasal 1 Undang-Undang Perkawinan, bahwa perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkn ketuhanan Yang Maha Esa. • pengertian perkawinan adalah sama-sama menyebutkan adanya ikatan atau akad antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan untuk membentuk sebuah keluarga. Presentation title 2
  • 3. Hukum dan Tujuan Perkawinan dalam Agama Islam dalam mazhab fiqih Ahli Sunnah Waljama’ah ada 4 (empat) pendapat ulama mazhab yakni Mazhab Maliki, Hanafi, Syafi‟i, dan Mazhab Hambali. Mereka mengatakan bahwa hukumnya berbeda-beda sesuai dengan keadaan seseorang. Mereka berpendapat bahwa: • Menikah menjadi wajib hukumnya bagi orang yang mampu melakukan persetubuhan dan khawatir akan dirinya terjatuh ke dalam perbuatan dosa besar jika tidak menikah.
  • 4. Presentation title 4 • Menikah menjadi sunnah hukumnya bagi orang yang mampu menahan syahwatnya hingga tidak terjerumus ke dalam dosa besar. • Menikah menjadi haram hukumnya bagi orang yang tidak mampu melakukan persetubuhan dan tidak mampu memberikan nafkah pada istrinya. • Menikah menjadi haram hukumnya bagi orang yang tidak mampu melakukan persetubuhan dan tidak mampu memberikan nafkah pada istrinya.
  • 5. TUJUAN PERKAWINAN 5 • Perkawinan bagi manusia merupakan hal yang penting karena dengan perkawinan seorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara sosial, biologis maupun secara psikologis. Seseorang dengan melangsungkan perkawinan dengan sendirinya semua kebutuhan biologisnya bias terpenuhi. Ia akan bias menyalurkan kebutuhan seksnya denagn pasangan hidupnya.
  • 6. Rukun dan Syarat Perkawinan • Calon suami, syarat-syaratnya adalah a) Beragama islam, b) Laki-laki, c) Jelas orangnya, d) Dapat memberikan persetujuan, e) Tidak terdapat halangan, misalnya tidak sedang berihram.
  • 7. 7 • Calon istri, syarat-syaratnya adalah a) Beragama meskipun yahudi atau nasrani, b) Perempuan, c) Jelas orangnya, d) Tidak terdapat halangan perkawinan, e) Telah mendapat izin dari walinya. • Wali nikah, syarat-syaratnya adalah a) Beragama islam, b) Laki-laki, c) Dewasa/baligh, d) Mempunyai hak perwaliannya, e) Tidak terdapat penghalang perwalian.
  • 8. • Saksi nikah, syarat-syaratnya adalah a) Minimal dua orang laki-laki, b) Hadir saat ijab kabul, c) Dapat mengerti maksud akad, d) Beragama Islam, e) Dewasa/baligh, f) Medeka, g) Adil. • Ijab kabul, syarat-syaratnya adalah a) Adanya pernyataan mengawinkan dari wali, b) Adanya pernyataan penerimaan dari calon mempelai pria c) Antara ijab dan kabul berkesinambungan d) Orang yang berkaitan dengan ijab kabul tidak dalam haji dan umrah e) Majelis tempat berkumpul para pihak dihadiri minimal empat orang saat itu. f) Antara ijab dan kabul jelas maksudnya.
  • 9. Hukum Perkawinan Lintas Agama dalam Prespektif Agama Islam Menurut Agama Islam, larangan perkawinan lintas agama mendasarkan pada ketentuan Surat Al-Baqarahn ayat 221, artinya: “Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman, sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari pada wanita musyrik walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik dengan wanita- wanita mukmin sebelum mereka beriman, sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izinnya. Dan Allah menerangkan perintah-perintahNya kepada manusia, supaya mereka mengambil pelajaran’. 9
  • 10. 10 Dari pembahasan di atas dapat disimpulakan bahwa pria muslim dilarang menikah dengan wanita musyrik, begitupun sebaliknya jika pria itu menyembah berhala, tidak dibolehkan bagi wanita muslim menikah dengannya dan mempertahankan pernikahannya. Dari semua tafsiran di atas, mereka para mufassir semuanya mempertegas bahwa wanita kafir yang tidak boleh dinikahi itu adalah dia yang musyrik, sebagaimana ayat ini turun disebabkan terjadinya perjanjian Hudaibiyah di antara Nabi SAW dan orang-orang musyrik Quraisy Mekah. Sehingga hal ini memicu perbedaan pendapat di antara para ulama tentang menikahi wanita kafir selain musyrik.
  • 11. Kesimpulan 11 Fenomena perkawinan lintas agama di Indonesia dapat menimbulkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh suami isteri yang berbeda agama, terkait dengan kehidupan rumah tangga yang dijalani, serta tujuan perkawinan yang hendak dicapai. Selain itu berdasarkan aturan perundang- undangan, perkawinan lintas agama tidak diatur karena melihat berbagai dampak yang mungkin ditimbulkan, serta dari segi keabsahan suatu perkawinan merupakan ranah atau kewenangan agama dan kepercayaan masing-masing, sehingga adanya upaya - upaya yang dilakukan oleh pihak- pihak yang ingin melangsungkan perkawinan lintas agama dengan cara-cara yang mungkin dapat ditempuh haruslah mendapat pengaturan yang lebih jelas, sehingga Undang-Undang Perkwinan benar-benar dapat memberikan pengaturan yang jelas dan tegas mengenai perkawinan lintas agama.
  • 12. Saran 12 Setelah kita mengetahui bagaimana hukum Islam mengatur tentang perkawinan beda agama, sudah sepantutnya kita menjaga diri dan tidak melakukan apa yang menjadi larangan Allah SWT dan juga yang tertuang dalam hadis dan ijtihad sebagai pendukungnya. Karena sejatinya untuk menjaga diri kita adalah dengan cara menjaga aturan agama yang kita anut untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
  • 13. Thank you MARDIYANI 21103160201153 M.RAFI ALFARSH 21103160201052 SINTIYA FITRIANINGRUM 2103160201050 DWI PARTAWIJAYA 211003160201045