SlideShare a Scribd company logo
RESUME MASAIL FIQHIYAH
PERNIKAHAN MELALUI TEKNOLOGI
Resume Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Masail Fiqhiyah
Dosen Pengampu : Dr. Isnawati Rais, M.A
Disusun Oleh :
Ahmad Zulfi Aufar 11150440000003
Hukum Keluarga 5B
FAKULTAS SYARIAH dan HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
A. Pengertian Pernikahan Melalui Teknologi
Secara etimologi, arti kata nikah berarti “bergabung”, arti “hubungan
kelamin”, dan juga berarti “akad”. Adanya kemungkinan ketiga arti ini karena kata
nikah yang terdapat dalam AlQur’an memang mengindikasikan adanya arti-arti
tersebut.1
Golongan ulama Syafi’iyyah berpendapat bahwa kata nikah itu berarti akad
dalam arti yang sebenarnya (hakiki). Dalam arti yang tidak sebenarnya (majazi)
kata nikah berarti hubungan kelamin. Sedangkan ulama Hanafiyyah berpendapat
bahwa kata nikah itu mengandung arti secara haqiqi untuk hubungan kelamin.
Sedangkan mengandung makna akad jika dilihat dari pemahaman arti secara
majazi.2
Karena kedua pendapat diatas menerangkan bahwa nikah adalah akad baik
secara haqiqi maupun majazi, maka pernikahan melalui teknologi adalah
pernikahan yang akadnya menggunakan teknologi baik telepon atau semacamnya
dengan jarak yang jauh dan tidak satu majelis antara mempelai lakilaki dengan
mempelai wanita.
B. Persyaratan Bersatu Majelis Dalam Aqad
Menurut pasal 14 Kompilasi Hukum Islam (KHI), rukun perkawinan terdiri
atas calon mempelai laki-laki, calon mempelai perempuan, wali nikah, dua orang
saksi lelaki, dan ijab kabul. Jika kelima unsur atau rukun perkawinan tersebut
terpenuhi, maka perkawinan adalah sah. Akan tetapi sebaliknya, jika salah satu atau
beberapa unsur atau rukun dari kelima unsur atau rukun perkawinan tidak
terpenuhi, maka perkawinan dinyatakan tidak sah.3
1
Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2014), hlm.
36.
2
Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, hlm. 37.
3
Neng Djubaedah, Pencatatan Perkawinan dan Perkawinan Tidak Dicatat, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2010), 107.
3
Dari kelima unsur atau rukun perkawinan tersebut yang paling penting ialah
Ijab kabul antara yang mengadakan dengan yang menerima akad. Pelaksanaan ijab
kabul dalam akad nikah, dalam pasal pasal 27 Kompilasi Hukum Islam (KHI)
menentukan bahwa pelaksanaan ijab dan kabul antara wali (dari pihak calon
mempelai perempuan) dengan calon mempelai laki-laki harus jelas beruntun dan
tidak berselang waktu. Akad nikah (dalam hal ijab) dilaksanakan sendiri secara
pribadi oleh wali nikah. Pelaksanaan ucapan ijab kabul yang semestinya dilakukan
oleh wali nikah dapat diwakilkan kepada orang lain yang memenuhi syarat (Pasal
28 KHI). Sementara kabul diucapkan oleh calon mempelai laki-laki secara pribadi.
Akan tetapi dalam kondisi tertentu, ucapan kabul nikah dapat diwakilkan kepada
lelaki lain, dengan ketentuan bahwa calon mempelai lelaki yang bersangkutan
memberi kuasa yang tegas secara tertulis bahwa penerimaan wakil atas akad nikah
(kabul) itu adalah untuk mempelai lelaki. Hal ini sesuai dengan pasal 29 KHI.4
Oleh karena demikian penting arti ijab dan kabul bagi keabsahan akad
nikah, maka banyak persyaratan secara ketat yang harus dipenuhi untuk
keabsahannya. Di antaranya adalah ittihadul-majlis (bersatu majelis) dalam
melakukan akad.5
Pertama, yang dimaksud dengan ittihad al- majelis adalah bahwa ijab dan
kabul harus dilakukan dalam jarak waktu yang terdapat dalam satu upacara akad
nikah, bukan dilakukan dalam dua jarak waktu secara terpisah. Dengan demikian
adanya persyaratan bersatu majlis adalah menyangkut keharusan kesinambungan
waktu antara ijab dan kabul, bukan menyangkut kesatuan tempat. Said sabiq dalam
kitabnya fiqh al-sunnah dalam menjelaskan arti bersatu majelis bagi ijab qobul,
menekankan kepada pengertian tidak boleh terputusnya antara ijab dan qobul. Satu
contoh di kemukakan oleh al-jaziri pengertian bersatu majelis dalam mazhab
Hanafi adalah seorang lelaki berkirim surat kepada perempuan yang
dikehendakinya, setelah surat itu sampai, surat itu di bacakan didepan wali wanita
4
Neng Djubaedah, Pencatatan Perkawinan dan Perkawinan Tidak Dicatat, 116.
5
Satria Effendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, (Jakarta:
Kencana, 2010), hlm. 3.
4
dan para saksi, setelah surat tersebut di bacakan wali perempuan langsung
mengucapkan penerimaannya(kabulnya). Praktik akad nikah tersebut oleh kalangan
Hanafiyah di anggap sah. Dengan alasan bahwa pembacaan ijab yang terdapat
dalam surat calon suami dan pengucapan qobul dari pihak wali wanita, sama-sama
di dengar oleh dua orang saksi dalam majelis yang sama, bukan dalam dua upacara
berturut-turut secara terpisah dan segi waktunya.6
Kedua, ialah pendapat yang mengatakan bahwa bersatu majelis disyaratkan,
bukan saja untuk menjamin kesinambungan antara ijab dan kabul, tetapi sangat erat
hubungannya dengan tugas dua orang saksi yang menurut pendapat ini, harus dapat
melihat dengan mata kepalanya bahwa ijab dan kabul itu betul-betul diucapkan oleh
kedua orang yang melakukan akad. Seperti diketahui bahwa diantara syarat syah
suatu akad nikah, dihadiri oleh dua orang saksi. Tugas dua orang saksi itu, seperti
disepakati para ulama, terutama untuk memastikan secara yakin keabsahan ijab dan
kabul, baik dari segi redaksinya, maupun dari segi kepastiann bahwa ijab dan kabul
itu adalah diucapkan oleh kedua belah pihak.
Dimaklumi bahwa keabsahan suatu redaksi dapat dipastikan dengan cara
mendengarkannya. Akan tetapi bahwa redaksi itu benar-benar asli diucapkan oleh
kedua orang yang sedang berakad, kepastiannya hanya dapat dijamin dengan jalan
melihat para pihak yang mengucapkan itu dengan mata kepala. Pendapat ini lah
yang dipegangi dikalangan ulama-ulama mujtahid, terutama kalangan syafi’iyah.7
Oleh karena kesaksian harus didasarkan atas pendengaran dan pengelihatan,
menurut pandangan ijab dan kabul melalui surat tanpa mewakilkan, tidak sah. Oleh
karena itu pula mengapa Imam Nawawi dalam kitabnya al-Majmu’ menjelaskan,
apabila salah seorang dari dua pihak yang melakukan akad nikah mengucapkan
ijabnya dengan jaln berteriak dari tempat yang tidak dapat dilihat, dan teriakan itu
didengar oleh pihak lain, dan pihak yang terahir ini langsung mengucapkan
kabulnya, akad nikah seperti ini tidak sah.
6
Satria Effendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, hlm. 3-5.
7
Satria Effendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, hlm. 6-7.
5
Dari pemahaman diatas secara tegas dapat diketahui bahwa, adanya persyaratan
satu majelis, bukan hanya untuk menjaga kesinambungan waktu, tetapi juga
mengandung persyaratan lain, yaitu al-mu’ayanah, yaitu kedua belah pihak sama-
sama hadir dalam satu tempat, karena dengan itu persyaratan dapat melihat secara
nyata pengucapan ijab dan kabul dapat diwujudkan.8
C. Analisis Terhadap Hukum Pernikahan Melalui Telepon
Keputusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan no. No. 1751/P/1989 bila di
cocokkan dengan tafsiran pendapat pertama maka telah absah. Dalam perkara ini,
para saksi formal yang ada di Indonesia dapat memastikanterjadinya akad nikah
dengan cara melihat wali calon istri mengucapkanijabnya. Begitu pula para saksi
nonformal di Amerika yang memastikanterjadinya akad nikah dengan melihat calon
suami mengucapkan kabulnyasecara langsung. Dengan demikian, persyaratan
kesinambungan waktu dan persyaratan para saksi harus secara yakin dan melihat
pelaku akad telahterpenuhi. Walaupun terdapat dua kelompok saksi di tempat yang
berbeda.Adanya kekhawatiran pemalsuan suara sudah menjadi tidak berarti, ketika
para saksi formal yang ada di Indonesia dan para saksi non formal yang diamerika
sama-sama dapat dihadirkan oleh pengadilan agama jakarta selatan,dan serentak
memastikan terjadinya ijab dan kabul antara kedua belah pihak,dan kedua belah
pihak pun tidak mengingkari kesaksian tersebut.9
Bila dilihat dari pandangan pendapat kedua, maka jelas praktik akad
nikahmelalui telepon itu tidak sah. Berikut perbandingan antara praktik akad
nikahmelalui telepon dengan pokok-pokok pedoman kalangan syafi'iyah sebagai
berikut:
POKOK-POKOK PEDOMAN
KALANGAN SYAFI'IYAH
PRAKTIK AKAD NIKAH YANG
TERJADI
Para saksi harus dapat melihat
pelakuakad nikah, (al-mu'ayanah)
Para saksi di Indonesia hanya
mendengar suara calon suami di
8
Satria Effendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, hlm. 7-8.
9
Satria Effendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, hlm. 8-9.
6
dalam arti berhadap-hadapan secara
fisik.
Amerika tanpa dapat melihatnya,
begitu juga sebaliknya.
Persyaratan bersatu majelis harus
dengan cara bersatu tempat untuk
mencapai al-mu'ayanah
Syarat al-mu'ayanah tidak tercapai
kecuali menggabungkan kesaksian dua
kelompok saksi Indonesia-Amerika
Masalah akad nikah berunsur ta'abbud,
karena itu harus sesuai dengan contoh
Nabi Saw
Praktik penyaksian akad dengan dua
kelompok saksi yang berbeda tidak
pernah terjadi pada zaman Nabi Saw
Bila mengikuti pendapat Syafi'iyah, maka bila ada peristiwa akad nikah
jarak jauh di kemudian hari, dapat para pihak dapat didengar suaranya
sekaligusgambarnya, tentu tetap dinyatakan tidak sah. Sebab syarat al-mu'ayanah
atau berhadap-hadapan secara fisik tidak terpenuhi. Karena pada permisalan
iniyang dilihat hanyalah gambarnya, bukan fisik jasmani.10
Untuk menghasilkan analisis kritis tentang hukum akad nikah melalui
telepon, Satria Effendi M. Zein mendasarkan pendapatnya pada satu hadits riwayat
muslim yakni: Rasulullah bersabda: “Takutlah kalian kepada Allah dalam hal
wanita. Mereka (perempuan) di tangan kalian sebagai amanah dari Allah, dan
dihalalkan bagi kalian dengan kalimat Allah”.
Beliau juga dua hadits riwayat Abu Daud tentang tawkil. Yang pertama dari
Uqbah bin Amir yakni: “Bahwa Rasulullah pernah berkata kepada seorang lelaki,
“Apakah engkau rela untuk saya kawinkan dengan perempuan fulanah?” Lelaki itu
menjawab, “Bersedia”. Kemudian Rasulullah berkata pula kepada perempuan yang
dimaksudkan, “Apakah kamu bersedia untuk saya kawinkandengan lelaki fulan?
Perempuan itu menjawab, “Bersedia”. Kemudian Rasulullah menikahkan
keduanya” (HR. Abu Daud No. 2117).11
10
Satria Effendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, hlm. 8-9.
11
Satria Effendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, hlm. 10-11.
7
DAFTAR PUSTAKA
Djubaedah, Neng. 2010. Pencatatan Perkawinan dan Perkawinan Tidak Dicatat.
Jakarta: Sinar Grafika.
Syarifuddin, Amir. 2014. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana
Zein, Satria Effendi M. 2010. Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer.
Jakarta: Kencana.

More Related Content

What's hot

Makalah Agama tentang Nikah-Siri
Makalah Agama tentang Nikah-SiriMakalah Agama tentang Nikah-Siri
Makalah Agama tentang Nikah-Siri
Ir. Zakaria, M.M
 
A
AA
PERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum Islam
PERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum IslamPERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum Islam
PERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum Islam
IAIN Tulungagung
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
114882177 makalah-agama-nikah-siri
114882177 makalah-agama-nikah-siri114882177 makalah-agama-nikah-siri
114882177 makalah-agama-nikah-siri
Operator Warnet Vast Raha
 
Fikih - Peradilan Islam
Fikih - Peradilan IslamFikih - Peradilan Islam
Fikih - Peradilan Islam
NSS Slide
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
NSS Slide
 
Indahnya membangun mahligai rumah tangga
Indahnya membangun mahligai rumah tanggaIndahnya membangun mahligai rumah tangga
Indahnya membangun mahligai rumah tangga
AdeShoffafurqan
 
Makalah Mengenai Mahligai Rumah Tangga
Makalah Mengenai Mahligai Rumah TanggaMakalah Mengenai Mahligai Rumah Tangga
Makalah Mengenai Mahligai Rumah Tangga
Yoollan MW
 
Hukum wadh'i bentuk pdf
Hukum wadh'i bentuk pdfHukum wadh'i bentuk pdf
Hukum wadh'i bentuk pdfMahyul Ikmal
 
Nikah siri
Nikah siriNikah siri
Nikah siri
husnul khotimah
 
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharKonsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
ikafia maulidia
 
Pernikahan Siri dan Mut'ah
Pernikahan Siri dan Mut'ahPernikahan Siri dan Mut'ah
Pernikahan Siri dan Mut'ahAli Murfhy
 
Indahnya membangun mahligahi rumah tangga
Indahnya membangun mahligahi rumah tanggaIndahnya membangun mahligahi rumah tangga
Indahnya membangun mahligahi rumah tangga
Cecep Azka Noberic
 
Makalah pernikahan dan walimatul usry
Makalah pernikahan dan walimatul usryMakalah pernikahan dan walimatul usry
Makalah pernikahan dan walimatul usry
ikafia maulidia
 
Rukun dan Syarat Nikah
Rukun dan Syarat NikahRukun dan Syarat Nikah
Rukun dan Syarat Nikah
shafirahany22
 

What's hot (20)

Makalah Agama tentang Nikah-Siri
Makalah Agama tentang Nikah-SiriMakalah Agama tentang Nikah-Siri
Makalah Agama tentang Nikah-Siri
 
A
AA
A
 
PERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum Islam
PERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum IslamPERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum Islam
PERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum Islam
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
114882177 makalah-agama-nikah-siri
114882177 makalah-agama-nikah-siri114882177 makalah-agama-nikah-siri
114882177 makalah-agama-nikah-siri
 
Fikih - Peradilan Islam
Fikih - Peradilan IslamFikih - Peradilan Islam
Fikih - Peradilan Islam
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
Indahnya membangun mahligai rumah tangga
Indahnya membangun mahligai rumah tanggaIndahnya membangun mahligai rumah tangga
Indahnya membangun mahligai rumah tangga
 
Makalah Mengenai Mahligai Rumah Tangga
Makalah Mengenai Mahligai Rumah TanggaMakalah Mengenai Mahligai Rumah Tangga
Makalah Mengenai Mahligai Rumah Tangga
 
Hukum wadh'i bentuk pdf
Hukum wadh'i bentuk pdfHukum wadh'i bentuk pdf
Hukum wadh'i bentuk pdf
 
Nikah siri
Nikah siriNikah siri
Nikah siri
 
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharKonsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Makalah talak
Makalah talakMakalah talak
Makalah talak
 
Fiqih - perceraian
Fiqih - perceraianFiqih - perceraian
Fiqih - perceraian
 
Makalah fiqih talak
Makalah fiqih talakMakalah fiqih talak
Makalah fiqih talak
 
Pernikahan Siri dan Mut'ah
Pernikahan Siri dan Mut'ahPernikahan Siri dan Mut'ah
Pernikahan Siri dan Mut'ah
 
Indahnya membangun mahligahi rumah tangga
Indahnya membangun mahligahi rumah tanggaIndahnya membangun mahligahi rumah tangga
Indahnya membangun mahligahi rumah tangga
 
Makalah pernikahan dan walimatul usry
Makalah pernikahan dan walimatul usryMakalah pernikahan dan walimatul usry
Makalah pernikahan dan walimatul usry
 
Rukun dan Syarat Nikah
Rukun dan Syarat NikahRukun dan Syarat Nikah
Rukun dan Syarat Nikah
 

Similar to Nikah Melalui Teknologi Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah

Kawin kontrak ppt
Kawin kontrak pptKawin kontrak ppt
Kawin kontrak ppt
zackzikran
 
Bab 3 akad nikah via teleconference
Bab 3 akad nikah via teleconferenceBab 3 akad nikah via teleconference
Bab 3 akad nikah via teleconference
Asep Adi
 
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan MutahPresentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan MutahMarhamah Saleh
 
Nikah Siri dan Mut'ah
Nikah Siri dan Mut'ahNikah Siri dan Mut'ah
Nikah Siri dan Mut'ahAli Murfi
 
presentasi nikah sirri dan nikah mt'ah.ppt
presentasi nikah sirri dan nikah mt'ah.pptpresentasi nikah sirri dan nikah mt'ah.ppt
presentasi nikah sirri dan nikah mt'ah.ppt
UnwanMakhbubiy
 
Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...
Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...
Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...
AZA Zulfi
 
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
NgazisMasturi
 
Makalah talak
Makalah talakMakalah talak
Makalah talak
Septian Muna Barakati
 
Modul 9 kb 2
Modul 9 kb 2Modul 9 kb 2
Modul 9 kb 2
kasmuddin nanang
 
makalah khitbah.docx
makalah khitbah.docxmakalah khitbah.docx
makalah khitbah.docx
zeindafa1
 
PROBLEMATIKA PERKAWINAN DI INDONESIA, BY ARZ3N
PROBLEMATIKA PERKAWINAN DI INDONESIA, BY ARZ3NPROBLEMATIKA PERKAWINAN DI INDONESIA, BY ARZ3N
PROBLEMATIKA PERKAWINAN DI INDONESIA, BY ARZ3N
ARZEN MUTAKIN
 
Hukum nikah online
 Hukum nikah online Hukum nikah online
Hukum nikah online
Ilyana UKM
 
PPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptx
PPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptxPPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptx
PPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptx
ZidanKirii
 
219813340-perkawinan-melalui-telepon-menurut-kajian-hukum-islam.docx
219813340-perkawinan-melalui-telepon-menurut-kajian-hukum-islam.docx219813340-perkawinan-melalui-telepon-menurut-kajian-hukum-islam.docx
219813340-perkawinan-melalui-telepon-menurut-kajian-hukum-islam.docx
ssuser34c8fe
 
Hukum perkawinan dikonversi
Hukum perkawinan dikonversiHukum perkawinan dikonversi
Hukum perkawinan dikonversi
BorisPaedefoPakpahan
 
Hukum Perdata : Kawin Kontrak
Hukum Perdata : Kawin KontrakHukum Perdata : Kawin Kontrak
Hukum Perdata : Kawin Kontrak
Rizki Amalia
 
ISBAT NIKAH
ISBAT NIKAHISBAT NIKAH
ISBAT NIKAH
WaOdeWulanVibrianti
 
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih IslamKawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
Rendra Fahrurrozie
 
Munakahat Dalam Islam (Slide)
Munakahat Dalam Islam (Slide)Munakahat Dalam Islam (Slide)
Munakahat Dalam Islam (Slide)uliecha
 
Siiap
SiiapSiiap

Similar to Nikah Melalui Teknologi Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah (20)

Kawin kontrak ppt
Kawin kontrak pptKawin kontrak ppt
Kawin kontrak ppt
 
Bab 3 akad nikah via teleconference
Bab 3 akad nikah via teleconferenceBab 3 akad nikah via teleconference
Bab 3 akad nikah via teleconference
 
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan MutahPresentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
 
Nikah Siri dan Mut'ah
Nikah Siri dan Mut'ahNikah Siri dan Mut'ah
Nikah Siri dan Mut'ah
 
presentasi nikah sirri dan nikah mt'ah.ppt
presentasi nikah sirri dan nikah mt'ah.pptpresentasi nikah sirri dan nikah mt'ah.ppt
presentasi nikah sirri dan nikah mt'ah.ppt
 
Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...
Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...
Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...
 
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
 
Makalah talak
Makalah talakMakalah talak
Makalah talak
 
Modul 9 kb 2
Modul 9 kb 2Modul 9 kb 2
Modul 9 kb 2
 
makalah khitbah.docx
makalah khitbah.docxmakalah khitbah.docx
makalah khitbah.docx
 
PROBLEMATIKA PERKAWINAN DI INDONESIA, BY ARZ3N
PROBLEMATIKA PERKAWINAN DI INDONESIA, BY ARZ3NPROBLEMATIKA PERKAWINAN DI INDONESIA, BY ARZ3N
PROBLEMATIKA PERKAWINAN DI INDONESIA, BY ARZ3N
 
Hukum nikah online
 Hukum nikah online Hukum nikah online
Hukum nikah online
 
PPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptx
PPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptxPPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptx
PPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptx
 
219813340-perkawinan-melalui-telepon-menurut-kajian-hukum-islam.docx
219813340-perkawinan-melalui-telepon-menurut-kajian-hukum-islam.docx219813340-perkawinan-melalui-telepon-menurut-kajian-hukum-islam.docx
219813340-perkawinan-melalui-telepon-menurut-kajian-hukum-islam.docx
 
Hukum perkawinan dikonversi
Hukum perkawinan dikonversiHukum perkawinan dikonversi
Hukum perkawinan dikonversi
 
Hukum Perdata : Kawin Kontrak
Hukum Perdata : Kawin KontrakHukum Perdata : Kawin Kontrak
Hukum Perdata : Kawin Kontrak
 
ISBAT NIKAH
ISBAT NIKAHISBAT NIKAH
ISBAT NIKAH
 
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih IslamKawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
 
Munakahat Dalam Islam (Slide)
Munakahat Dalam Islam (Slide)Munakahat Dalam Islam (Slide)
Munakahat Dalam Islam (Slide)
 
Siiap
SiiapSiiap
Siiap
 

More from AZA Zulfi

Iddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita Karir
Iddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita KarirIddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita Karir
Iddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita Karir
AZA Zulfi
 
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail FiqhiyahPoligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
AZA Zulfi
 
Hukum Bank Asi dan Bank Sperma
Hukum Bank Asi dan Bank SpermaHukum Bank Asi dan Bank Sperma
Hukum Bank Asi dan Bank Sperma
AZA Zulfi
 
Hukum KB, Sterilisasi dan Aborsi
Hukum KB, Sterilisasi dan AborsiHukum KB, Sterilisasi dan Aborsi
Hukum KB, Sterilisasi dan Aborsi
AZA Zulfi
 
Hukum Menikahi Wanita Hamil Karena Berzina
Hukum Menikahi Wanita Hamil Karena BerzinaHukum Menikahi Wanita Hamil Karena Berzina
Hukum Menikahi Wanita Hamil Karena Berzina
AZA Zulfi
 
Nikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin Gantung
Nikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin GantungNikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin Gantung
Nikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin Gantung
AZA Zulfi
 
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyahNikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
AZA Zulfi
 
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail FiqhiyahPernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
AZA Zulfi
 
Presentasi Masail FIqhiyah tentang Inseminasi, Bayi Tabung, dan Kloning
Presentasi Masail FIqhiyah tentang Inseminasi, Bayi Tabung, dan KloningPresentasi Masail FIqhiyah tentang Inseminasi, Bayi Tabung, dan Kloning
Presentasi Masail FIqhiyah tentang Inseminasi, Bayi Tabung, dan Kloning
AZA Zulfi
 
Makalah Masail Fiqhiyah Tentang Inseminasi, Bayi Tabung dan Kloning
Makalah Masail Fiqhiyah Tentang Inseminasi, Bayi Tabung dan KloningMakalah Masail Fiqhiyah Tentang Inseminasi, Bayi Tabung dan Kloning
Makalah Masail Fiqhiyah Tentang Inseminasi, Bayi Tabung dan Kloning
AZA Zulfi
 
Makalah Filsafat Hukum Islam tentang Asuransi Syariah dan Multi Level Marketing
Makalah Filsafat Hukum Islam tentang Asuransi Syariah dan Multi Level MarketingMakalah Filsafat Hukum Islam tentang Asuransi Syariah dan Multi Level Marketing
Makalah Filsafat Hukum Islam tentang Asuransi Syariah dan Multi Level Marketing
AZA Zulfi
 
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan Qazaf
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan QazafMakalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan Qazaf
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan Qazaf
AZA Zulfi
 
Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...
Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...
Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...
AZA Zulfi
 
Makalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang DziharMakalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
AZA Zulfi
 
Makalah Instrumen HAM Internasional
Makalah Instrumen HAM InternasionalMakalah Instrumen HAM Internasional
Makalah Instrumen HAM Internasional
AZA Zulfi
 
Tasyri pada masa_nabi_saw
Tasyri pada masa_nabi_sawTasyri pada masa_nabi_saw
Tasyri pada masa_nabi_saw
AZA Zulfi
 
Pengetahuan dan Ukuran Kebenaran
Pengetahuan dan Ukuran KebenaranPengetahuan dan Ukuran Kebenaran
Pengetahuan dan Ukuran Kebenaran
AZA Zulfi
 
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptSejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
AZA Zulfi
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
AZA Zulfi
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
AZA Zulfi
 

More from AZA Zulfi (20)

Iddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita Karir
Iddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita KarirIddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita Karir
Iddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita Karir
 
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail FiqhiyahPoligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
 
Hukum Bank Asi dan Bank Sperma
Hukum Bank Asi dan Bank SpermaHukum Bank Asi dan Bank Sperma
Hukum Bank Asi dan Bank Sperma
 
Hukum KB, Sterilisasi dan Aborsi
Hukum KB, Sterilisasi dan AborsiHukum KB, Sterilisasi dan Aborsi
Hukum KB, Sterilisasi dan Aborsi
 
Hukum Menikahi Wanita Hamil Karena Berzina
Hukum Menikahi Wanita Hamil Karena BerzinaHukum Menikahi Wanita Hamil Karena Berzina
Hukum Menikahi Wanita Hamil Karena Berzina
 
Nikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin Gantung
Nikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin GantungNikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin Gantung
Nikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin Gantung
 
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyahNikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
 
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail FiqhiyahPernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
 
Presentasi Masail FIqhiyah tentang Inseminasi, Bayi Tabung, dan Kloning
Presentasi Masail FIqhiyah tentang Inseminasi, Bayi Tabung, dan KloningPresentasi Masail FIqhiyah tentang Inseminasi, Bayi Tabung, dan Kloning
Presentasi Masail FIqhiyah tentang Inseminasi, Bayi Tabung, dan Kloning
 
Makalah Masail Fiqhiyah Tentang Inseminasi, Bayi Tabung dan Kloning
Makalah Masail Fiqhiyah Tentang Inseminasi, Bayi Tabung dan KloningMakalah Masail Fiqhiyah Tentang Inseminasi, Bayi Tabung dan Kloning
Makalah Masail Fiqhiyah Tentang Inseminasi, Bayi Tabung dan Kloning
 
Makalah Filsafat Hukum Islam tentang Asuransi Syariah dan Multi Level Marketing
Makalah Filsafat Hukum Islam tentang Asuransi Syariah dan Multi Level MarketingMakalah Filsafat Hukum Islam tentang Asuransi Syariah dan Multi Level Marketing
Makalah Filsafat Hukum Islam tentang Asuransi Syariah dan Multi Level Marketing
 
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan Qazaf
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan QazafMakalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan Qazaf
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan Qazaf
 
Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...
Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...
Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...
 
Makalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang DziharMakalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
 
Makalah Instrumen HAM Internasional
Makalah Instrumen HAM InternasionalMakalah Instrumen HAM Internasional
Makalah Instrumen HAM Internasional
 
Tasyri pada masa_nabi_saw
Tasyri pada masa_nabi_sawTasyri pada masa_nabi_saw
Tasyri pada masa_nabi_saw
 
Pengetahuan dan Ukuran Kebenaran
Pengetahuan dan Ukuran KebenaranPengetahuan dan Ukuran Kebenaran
Pengetahuan dan Ukuran Kebenaran
 
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptSejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 

Recently uploaded

Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 

Nikah Melalui Teknologi Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah

  • 1. RESUME MASAIL FIQHIYAH PERNIKAHAN MELALUI TEKNOLOGI Resume Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Masail Fiqhiyah Dosen Pengampu : Dr. Isnawati Rais, M.A Disusun Oleh : Ahmad Zulfi Aufar 11150440000003 Hukum Keluarga 5B FAKULTAS SYARIAH dan HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017
  • 2. A. Pengertian Pernikahan Melalui Teknologi Secara etimologi, arti kata nikah berarti “bergabung”, arti “hubungan kelamin”, dan juga berarti “akad”. Adanya kemungkinan ketiga arti ini karena kata nikah yang terdapat dalam AlQur’an memang mengindikasikan adanya arti-arti tersebut.1 Golongan ulama Syafi’iyyah berpendapat bahwa kata nikah itu berarti akad dalam arti yang sebenarnya (hakiki). Dalam arti yang tidak sebenarnya (majazi) kata nikah berarti hubungan kelamin. Sedangkan ulama Hanafiyyah berpendapat bahwa kata nikah itu mengandung arti secara haqiqi untuk hubungan kelamin. Sedangkan mengandung makna akad jika dilihat dari pemahaman arti secara majazi.2 Karena kedua pendapat diatas menerangkan bahwa nikah adalah akad baik secara haqiqi maupun majazi, maka pernikahan melalui teknologi adalah pernikahan yang akadnya menggunakan teknologi baik telepon atau semacamnya dengan jarak yang jauh dan tidak satu majelis antara mempelai lakilaki dengan mempelai wanita. B. Persyaratan Bersatu Majelis Dalam Aqad Menurut pasal 14 Kompilasi Hukum Islam (KHI), rukun perkawinan terdiri atas calon mempelai laki-laki, calon mempelai perempuan, wali nikah, dua orang saksi lelaki, dan ijab kabul. Jika kelima unsur atau rukun perkawinan tersebut terpenuhi, maka perkawinan adalah sah. Akan tetapi sebaliknya, jika salah satu atau beberapa unsur atau rukun dari kelima unsur atau rukun perkawinan tidak terpenuhi, maka perkawinan dinyatakan tidak sah.3 1 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2014), hlm. 36. 2 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, hlm. 37. 3 Neng Djubaedah, Pencatatan Perkawinan dan Perkawinan Tidak Dicatat, (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), 107.
  • 3. 3 Dari kelima unsur atau rukun perkawinan tersebut yang paling penting ialah Ijab kabul antara yang mengadakan dengan yang menerima akad. Pelaksanaan ijab kabul dalam akad nikah, dalam pasal pasal 27 Kompilasi Hukum Islam (KHI) menentukan bahwa pelaksanaan ijab dan kabul antara wali (dari pihak calon mempelai perempuan) dengan calon mempelai laki-laki harus jelas beruntun dan tidak berselang waktu. Akad nikah (dalam hal ijab) dilaksanakan sendiri secara pribadi oleh wali nikah. Pelaksanaan ucapan ijab kabul yang semestinya dilakukan oleh wali nikah dapat diwakilkan kepada orang lain yang memenuhi syarat (Pasal 28 KHI). Sementara kabul diucapkan oleh calon mempelai laki-laki secara pribadi. Akan tetapi dalam kondisi tertentu, ucapan kabul nikah dapat diwakilkan kepada lelaki lain, dengan ketentuan bahwa calon mempelai lelaki yang bersangkutan memberi kuasa yang tegas secara tertulis bahwa penerimaan wakil atas akad nikah (kabul) itu adalah untuk mempelai lelaki. Hal ini sesuai dengan pasal 29 KHI.4 Oleh karena demikian penting arti ijab dan kabul bagi keabsahan akad nikah, maka banyak persyaratan secara ketat yang harus dipenuhi untuk keabsahannya. Di antaranya adalah ittihadul-majlis (bersatu majelis) dalam melakukan akad.5 Pertama, yang dimaksud dengan ittihad al- majelis adalah bahwa ijab dan kabul harus dilakukan dalam jarak waktu yang terdapat dalam satu upacara akad nikah, bukan dilakukan dalam dua jarak waktu secara terpisah. Dengan demikian adanya persyaratan bersatu majlis adalah menyangkut keharusan kesinambungan waktu antara ijab dan kabul, bukan menyangkut kesatuan tempat. Said sabiq dalam kitabnya fiqh al-sunnah dalam menjelaskan arti bersatu majelis bagi ijab qobul, menekankan kepada pengertian tidak boleh terputusnya antara ijab dan qobul. Satu contoh di kemukakan oleh al-jaziri pengertian bersatu majelis dalam mazhab Hanafi adalah seorang lelaki berkirim surat kepada perempuan yang dikehendakinya, setelah surat itu sampai, surat itu di bacakan didepan wali wanita 4 Neng Djubaedah, Pencatatan Perkawinan dan Perkawinan Tidak Dicatat, 116. 5 Satria Effendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 3.
  • 4. 4 dan para saksi, setelah surat tersebut di bacakan wali perempuan langsung mengucapkan penerimaannya(kabulnya). Praktik akad nikah tersebut oleh kalangan Hanafiyah di anggap sah. Dengan alasan bahwa pembacaan ijab yang terdapat dalam surat calon suami dan pengucapan qobul dari pihak wali wanita, sama-sama di dengar oleh dua orang saksi dalam majelis yang sama, bukan dalam dua upacara berturut-turut secara terpisah dan segi waktunya.6 Kedua, ialah pendapat yang mengatakan bahwa bersatu majelis disyaratkan, bukan saja untuk menjamin kesinambungan antara ijab dan kabul, tetapi sangat erat hubungannya dengan tugas dua orang saksi yang menurut pendapat ini, harus dapat melihat dengan mata kepalanya bahwa ijab dan kabul itu betul-betul diucapkan oleh kedua orang yang melakukan akad. Seperti diketahui bahwa diantara syarat syah suatu akad nikah, dihadiri oleh dua orang saksi. Tugas dua orang saksi itu, seperti disepakati para ulama, terutama untuk memastikan secara yakin keabsahan ijab dan kabul, baik dari segi redaksinya, maupun dari segi kepastiann bahwa ijab dan kabul itu adalah diucapkan oleh kedua belah pihak. Dimaklumi bahwa keabsahan suatu redaksi dapat dipastikan dengan cara mendengarkannya. Akan tetapi bahwa redaksi itu benar-benar asli diucapkan oleh kedua orang yang sedang berakad, kepastiannya hanya dapat dijamin dengan jalan melihat para pihak yang mengucapkan itu dengan mata kepala. Pendapat ini lah yang dipegangi dikalangan ulama-ulama mujtahid, terutama kalangan syafi’iyah.7 Oleh karena kesaksian harus didasarkan atas pendengaran dan pengelihatan, menurut pandangan ijab dan kabul melalui surat tanpa mewakilkan, tidak sah. Oleh karena itu pula mengapa Imam Nawawi dalam kitabnya al-Majmu’ menjelaskan, apabila salah seorang dari dua pihak yang melakukan akad nikah mengucapkan ijabnya dengan jaln berteriak dari tempat yang tidak dapat dilihat, dan teriakan itu didengar oleh pihak lain, dan pihak yang terahir ini langsung mengucapkan kabulnya, akad nikah seperti ini tidak sah. 6 Satria Effendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, hlm. 3-5. 7 Satria Effendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, hlm. 6-7.
  • 5. 5 Dari pemahaman diatas secara tegas dapat diketahui bahwa, adanya persyaratan satu majelis, bukan hanya untuk menjaga kesinambungan waktu, tetapi juga mengandung persyaratan lain, yaitu al-mu’ayanah, yaitu kedua belah pihak sama- sama hadir dalam satu tempat, karena dengan itu persyaratan dapat melihat secara nyata pengucapan ijab dan kabul dapat diwujudkan.8 C. Analisis Terhadap Hukum Pernikahan Melalui Telepon Keputusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan no. No. 1751/P/1989 bila di cocokkan dengan tafsiran pendapat pertama maka telah absah. Dalam perkara ini, para saksi formal yang ada di Indonesia dapat memastikanterjadinya akad nikah dengan cara melihat wali calon istri mengucapkanijabnya. Begitu pula para saksi nonformal di Amerika yang memastikanterjadinya akad nikah dengan melihat calon suami mengucapkan kabulnyasecara langsung. Dengan demikian, persyaratan kesinambungan waktu dan persyaratan para saksi harus secara yakin dan melihat pelaku akad telahterpenuhi. Walaupun terdapat dua kelompok saksi di tempat yang berbeda.Adanya kekhawatiran pemalsuan suara sudah menjadi tidak berarti, ketika para saksi formal yang ada di Indonesia dan para saksi non formal yang diamerika sama-sama dapat dihadirkan oleh pengadilan agama jakarta selatan,dan serentak memastikan terjadinya ijab dan kabul antara kedua belah pihak,dan kedua belah pihak pun tidak mengingkari kesaksian tersebut.9 Bila dilihat dari pandangan pendapat kedua, maka jelas praktik akad nikahmelalui telepon itu tidak sah. Berikut perbandingan antara praktik akad nikahmelalui telepon dengan pokok-pokok pedoman kalangan syafi'iyah sebagai berikut: POKOK-POKOK PEDOMAN KALANGAN SYAFI'IYAH PRAKTIK AKAD NIKAH YANG TERJADI Para saksi harus dapat melihat pelakuakad nikah, (al-mu'ayanah) Para saksi di Indonesia hanya mendengar suara calon suami di 8 Satria Effendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, hlm. 7-8. 9 Satria Effendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, hlm. 8-9.
  • 6. 6 dalam arti berhadap-hadapan secara fisik. Amerika tanpa dapat melihatnya, begitu juga sebaliknya. Persyaratan bersatu majelis harus dengan cara bersatu tempat untuk mencapai al-mu'ayanah Syarat al-mu'ayanah tidak tercapai kecuali menggabungkan kesaksian dua kelompok saksi Indonesia-Amerika Masalah akad nikah berunsur ta'abbud, karena itu harus sesuai dengan contoh Nabi Saw Praktik penyaksian akad dengan dua kelompok saksi yang berbeda tidak pernah terjadi pada zaman Nabi Saw Bila mengikuti pendapat Syafi'iyah, maka bila ada peristiwa akad nikah jarak jauh di kemudian hari, dapat para pihak dapat didengar suaranya sekaligusgambarnya, tentu tetap dinyatakan tidak sah. Sebab syarat al-mu'ayanah atau berhadap-hadapan secara fisik tidak terpenuhi. Karena pada permisalan iniyang dilihat hanyalah gambarnya, bukan fisik jasmani.10 Untuk menghasilkan analisis kritis tentang hukum akad nikah melalui telepon, Satria Effendi M. Zein mendasarkan pendapatnya pada satu hadits riwayat muslim yakni: Rasulullah bersabda: “Takutlah kalian kepada Allah dalam hal wanita. Mereka (perempuan) di tangan kalian sebagai amanah dari Allah, dan dihalalkan bagi kalian dengan kalimat Allah”. Beliau juga dua hadits riwayat Abu Daud tentang tawkil. Yang pertama dari Uqbah bin Amir yakni: “Bahwa Rasulullah pernah berkata kepada seorang lelaki, “Apakah engkau rela untuk saya kawinkan dengan perempuan fulanah?” Lelaki itu menjawab, “Bersedia”. Kemudian Rasulullah berkata pula kepada perempuan yang dimaksudkan, “Apakah kamu bersedia untuk saya kawinkandengan lelaki fulan? Perempuan itu menjawab, “Bersedia”. Kemudian Rasulullah menikahkan keduanya” (HR. Abu Daud No. 2117).11 10 Satria Effendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, hlm. 8-9. 11 Satria Effendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, hlm. 10-11.
  • 7. 7 DAFTAR PUSTAKA Djubaedah, Neng. 2010. Pencatatan Perkawinan dan Perkawinan Tidak Dicatat. Jakarta: Sinar Grafika. Syarifuddin, Amir. 2014. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana Zein, Satria Effendi M. 2010. Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer. Jakarta: Kencana.