PENGERTIAN,OBJEK KAJIAN, TUJUAN DAN MANFAAT STUDI MASAIL 
FIQHIYAH 
Makalah 
Disusun Guna Memenuhi Tugas 
Mata Kuliah : Masail Fiqhiyah 
Dosen Pengampu : H. Dr. Sholikul Hadi, M.Ag 
Disusun Oleh : 
1. Novianti Diah Kartono : 1320210186 
2. Nida Fatikhah : 1320210188 
3. Choiril Mauludiyah : 1320210194 
4. Ahmad Mawardi : 1320210200 
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS 
SYARI’AH/ EKONOMI SYARI’AH 
2014
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang Masalah 
Pada masa Nabi Muhammad SAW masih hidup, umat Islam dalam menghadapi 
suatu persoalan langsung menanyakan pada Rosulullah dan Rosulullah lah yang langsung 
memberikan jawaban. Sehingga tidak ada masalah yang terlalu rumit untuk tidak dapat 
diselesaikan, karena segala sesuatu yang datang dari rosullah adalah wahyu yang haq dari 
Allah, sehingga tidak dapat diragukan lagi kebenarannya, sesuai dengan firman Allah. 
      
     
yang Artinya: 
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. 
ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).”(QS. An- 
Najm:3-4) 
Namun, semuanya berubah setelah Rosulullah meninggal dunia dan mengakibatkan 
terputusnya wahyu, sehingga para sahabat dalam menyelesaikan masalah-masalah yang 
memerlukan penjelasan hukumnya, menempuh jalan berikut: 
1. Mencari ketentuan hukum dari Al-Qur’an. 
2. Mencari ketentuan hukum dalam Hadist Rosulullah SAW. 
3. Memusyawarahkan masalah itu, dimana Kholifah mengundang para tokoh sahabat 
untuk dimintai pendapatnya tentang hokum masalah yang dihadapi. Bila mereka 
mendapati kata sepakat, maka Kholifah melaksanakan hasil musyawarah tersebut. 
Apabila tidak mendapat kata sepakat, maka Kholifah mengambil alih dan menentukan 
yang kiranya dipandang lebih maslahat. 
Lebih- lebih di era dewasa ini, dimana masalah yang berkembang di masyarakat semakin 
meluas seiring berkembangnya zaman, maka diperlukan pemikiran (ijtihad) yang benar-benar 
jeli agar diperoleh penyelesaian yang tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan 
agama. Oleh karena itu, kajian fiqih islam mengenai berbagai persoalan (masail fiqhiyah)
yang dihadapi oleh masyarakat modern merupakan kajian yang menarik dan actual. 
B. Rumusan Masalah 
1. Bagaimana pengertian dari masail fiqhiyah? 
2. Bagaimana objek kajian dari masail fiqhiyah? 
3. Bagaimana tujuan dari masail fiqhiyah? 
4. Bagaimana manfaat dari masail fiqhiyah?
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. PENGERTIAN MASAIL FIQHIYAH 
Secara etimologi, masail al-fiqhiyah merupakan susunan kata dalam bentuk kata 
majmuk (idhafah) yang berasal dari kata masail dan fiqh. Kata masail merupakan bentuk 
plural (jama’) dari kata mas-alah yang merupakan bentuk kata abstarak (mashdar) dari 
akar kata bahasa Arab sa-ala, yas-alu, sualan wa mas-alatan yang berarti meminta atau 
mempertanyakan tentang suatu perkara.1 
Secara terminologis dari kata al-masail adalah perkara-perkara yang dapat 
dijadikan sebagai dasar pengetahuan yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan 
yang komprehensif atas perkara-perkara tersebut atau dengan kata lain data-data faktual 
yang dapat dijadikan sebagai dasar penelitian dan pengkajian. 
Jadi masail fiqhiyah menurut pengertian bahasa adalah permasalahan-permasalahan 
yang baru yang bertalian dengan masalah-masalah atau jenis-jenis hokum 
(fiqh) dan dicari jawabannya. Maka ia juga berarti masail fiqhiyah merupakan persoalan 
hukum islam yang selalu dihadapi oleh umat islam sehingga mereka beraktifitas dalam 
sehari-hari selalu bersikap dan berperilaku sesuai dengan tuntutan islam.2 
B. OBJEK KAJIAN MASAIL FIQHIYAH 
Dengan lahirnya masail fiqhiyah atau persoalan-persoalan kontemporer, baik yang sudah 
terjawab maupun sedang diselesaikan, bahkan prediksi munculnya persoalan baru 
mendorong kaum muslimin belajar dengan giat meneliti dan memahami berbagai 
metodologi penyelesaian masalah yang dilalui oleh para ulama baik klasik (mutaqddimin) 
maupun kontemporer (muta-akhkhirin). 
1 Abu ‘Abdullah Muhammad al-Ba’ly, al-Mathla’ ‘ala Alfazh al-Muqni’ (Cet. I; Maktabah al-Sawady, 
1423 H), h. 368 
2 Abdurrohman Kasdi. 2011. Masail Fiqhiyah; kajian fiqh atas masalah-masalah kontemporer. Kudus : 
Nora Art. Hlm 6.
Dari sudut fiqh penyelesaian suatu masalah dikembalikan kepada sumber pokok yaitu; 
al-Qur’an dan al-Sunnah, kemudian ijma’, qiyas dan seterusnya. Sehingga produk hukum 
(istinbath al-hukm) yang dihasilkan senantiasa berada dalam koridor yang benar. 
C. TUJUAN MASAIL FIQHIYAH 
Tujuan mempelajari masail fiqhiyah secara garis besar diorientasikan kepada mengetahui 
jawaban proses penyelesaian masalah melalui metodologi ilmiah, sistematis dan analisis. 
Dari sudut fiqh penyelesaian suatu masalah dikembalikan kepada sumber pokok ( Al- 
Qur’an dan Al-Sunnah), ijma’, qiyas dan seterusnya.3 
Tujuan Mempelajari Masail Fiqhiyah 
1. Untuk Beribadah 
2. Untuk mewujudkan kemaslahatan bagi umat manusia. 
3. Untuk mengetahui jawaban syari’at Islam tentang berbagai persoalan-persoalan 
kontemporer 
4. Untuk menyelesaikannya melalui metodologi ilmiah secara sistematis dan analitis. 
5. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah-masalah fiqh yang berkembang 
ditengah masyarakat 
6. Untuk mengkaji dan merumuskan persoalan-persoalan atau permasalahan yang bersifat 
amaliyah. 
D. MANFAAT MASAIL FIQHIYAH 
Manfaat Mempelajari Masailul Fiqh 
1. Menambah wawasan bagi intelektual dalam menyelesaikan suatu permasalahan fiqh 
kontemporer. 
2. Menjawab pertanyaan masyarakat.4 
3 http://www.hendraanisman.web.id/2014/03/tujuan-dan-manfaat-masail-fiqh.html 
4 T.M. Hasby Ash-Shiddiq, Falsafah Hukum Islam, (Yogyakarta : Bulan Bintang, 1974 ), Hal. 181 - 183
DAFTAR PUSTAKA 
Abu ‘Abdullah Muhammad al-Ba’ly, al-Mathla’ ‘ala Alfazh al-Muqni’ (Cet. I; Maktabah al- 
Sawady, 1423 H) 
Abdurrohman Kasdi. 2011. Masail Fiqhiyah; kajian fiqh atas masalah-masalah kontemporer. 
Kudus : Nora Art. 
http://www.hendraanisman.web.id/2014/03/tujuan-dan-manfaat-masail-fiqh.html 
T.M. Hasby Ash-Shiddiq, Falsafah Hukum Islam, (Yogyakarta : Bulan Bintang, 1974 )

pengertian, objek kajian, tujuan dan manfaat studi Masail fiqhiyah

  • 1.
    PENGERTIAN,OBJEK KAJIAN, TUJUANDAN MANFAAT STUDI MASAIL FIQHIYAH Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Masail Fiqhiyah Dosen Pengampu : H. Dr. Sholikul Hadi, M.Ag Disusun Oleh : 1. Novianti Diah Kartono : 1320210186 2. Nida Fatikhah : 1320210188 3. Choiril Mauludiyah : 1320210194 4. Ahmad Mawardi : 1320210200 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS SYARI’AH/ EKONOMI SYARI’AH 2014
  • 2.
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa Nabi Muhammad SAW masih hidup, umat Islam dalam menghadapi suatu persoalan langsung menanyakan pada Rosulullah dan Rosulullah lah yang langsung memberikan jawaban. Sehingga tidak ada masalah yang terlalu rumit untuk tidak dapat diselesaikan, karena segala sesuatu yang datang dari rosullah adalah wahyu yang haq dari Allah, sehingga tidak dapat diragukan lagi kebenarannya, sesuai dengan firman Allah.            yang Artinya: “Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).”(QS. An- Najm:3-4) Namun, semuanya berubah setelah Rosulullah meninggal dunia dan mengakibatkan terputusnya wahyu, sehingga para sahabat dalam menyelesaikan masalah-masalah yang memerlukan penjelasan hukumnya, menempuh jalan berikut: 1. Mencari ketentuan hukum dari Al-Qur’an. 2. Mencari ketentuan hukum dalam Hadist Rosulullah SAW. 3. Memusyawarahkan masalah itu, dimana Kholifah mengundang para tokoh sahabat untuk dimintai pendapatnya tentang hokum masalah yang dihadapi. Bila mereka mendapati kata sepakat, maka Kholifah melaksanakan hasil musyawarah tersebut. Apabila tidak mendapat kata sepakat, maka Kholifah mengambil alih dan menentukan yang kiranya dipandang lebih maslahat. Lebih- lebih di era dewasa ini, dimana masalah yang berkembang di masyarakat semakin meluas seiring berkembangnya zaman, maka diperlukan pemikiran (ijtihad) yang benar-benar jeli agar diperoleh penyelesaian yang tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan agama. Oleh karena itu, kajian fiqih islam mengenai berbagai persoalan (masail fiqhiyah)
  • 3.
    yang dihadapi olehmasyarakat modern merupakan kajian yang menarik dan actual. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengertian dari masail fiqhiyah? 2. Bagaimana objek kajian dari masail fiqhiyah? 3. Bagaimana tujuan dari masail fiqhiyah? 4. Bagaimana manfaat dari masail fiqhiyah?
  • 4.
    BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN MASAIL FIQHIYAH Secara etimologi, masail al-fiqhiyah merupakan susunan kata dalam bentuk kata majmuk (idhafah) yang berasal dari kata masail dan fiqh. Kata masail merupakan bentuk plural (jama’) dari kata mas-alah yang merupakan bentuk kata abstarak (mashdar) dari akar kata bahasa Arab sa-ala, yas-alu, sualan wa mas-alatan yang berarti meminta atau mempertanyakan tentang suatu perkara.1 Secara terminologis dari kata al-masail adalah perkara-perkara yang dapat dijadikan sebagai dasar pengetahuan yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan yang komprehensif atas perkara-perkara tersebut atau dengan kata lain data-data faktual yang dapat dijadikan sebagai dasar penelitian dan pengkajian. Jadi masail fiqhiyah menurut pengertian bahasa adalah permasalahan-permasalahan yang baru yang bertalian dengan masalah-masalah atau jenis-jenis hokum (fiqh) dan dicari jawabannya. Maka ia juga berarti masail fiqhiyah merupakan persoalan hukum islam yang selalu dihadapi oleh umat islam sehingga mereka beraktifitas dalam sehari-hari selalu bersikap dan berperilaku sesuai dengan tuntutan islam.2 B. OBJEK KAJIAN MASAIL FIQHIYAH Dengan lahirnya masail fiqhiyah atau persoalan-persoalan kontemporer, baik yang sudah terjawab maupun sedang diselesaikan, bahkan prediksi munculnya persoalan baru mendorong kaum muslimin belajar dengan giat meneliti dan memahami berbagai metodologi penyelesaian masalah yang dilalui oleh para ulama baik klasik (mutaqddimin) maupun kontemporer (muta-akhkhirin). 1 Abu ‘Abdullah Muhammad al-Ba’ly, al-Mathla’ ‘ala Alfazh al-Muqni’ (Cet. I; Maktabah al-Sawady, 1423 H), h. 368 2 Abdurrohman Kasdi. 2011. Masail Fiqhiyah; kajian fiqh atas masalah-masalah kontemporer. Kudus : Nora Art. Hlm 6.
  • 5.
    Dari sudut fiqhpenyelesaian suatu masalah dikembalikan kepada sumber pokok yaitu; al-Qur’an dan al-Sunnah, kemudian ijma’, qiyas dan seterusnya. Sehingga produk hukum (istinbath al-hukm) yang dihasilkan senantiasa berada dalam koridor yang benar. C. TUJUAN MASAIL FIQHIYAH Tujuan mempelajari masail fiqhiyah secara garis besar diorientasikan kepada mengetahui jawaban proses penyelesaian masalah melalui metodologi ilmiah, sistematis dan analisis. Dari sudut fiqh penyelesaian suatu masalah dikembalikan kepada sumber pokok ( Al- Qur’an dan Al-Sunnah), ijma’, qiyas dan seterusnya.3 Tujuan Mempelajari Masail Fiqhiyah 1. Untuk Beribadah 2. Untuk mewujudkan kemaslahatan bagi umat manusia. 3. Untuk mengetahui jawaban syari’at Islam tentang berbagai persoalan-persoalan kontemporer 4. Untuk menyelesaikannya melalui metodologi ilmiah secara sistematis dan analitis. 5. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah-masalah fiqh yang berkembang ditengah masyarakat 6. Untuk mengkaji dan merumuskan persoalan-persoalan atau permasalahan yang bersifat amaliyah. D. MANFAAT MASAIL FIQHIYAH Manfaat Mempelajari Masailul Fiqh 1. Menambah wawasan bagi intelektual dalam menyelesaikan suatu permasalahan fiqh kontemporer. 2. Menjawab pertanyaan masyarakat.4 3 http://www.hendraanisman.web.id/2014/03/tujuan-dan-manfaat-masail-fiqh.html 4 T.M. Hasby Ash-Shiddiq, Falsafah Hukum Islam, (Yogyakarta : Bulan Bintang, 1974 ), Hal. 181 - 183
  • 6.
    DAFTAR PUSTAKA Abu‘Abdullah Muhammad al-Ba’ly, al-Mathla’ ‘ala Alfazh al-Muqni’ (Cet. I; Maktabah al- Sawady, 1423 H) Abdurrohman Kasdi. 2011. Masail Fiqhiyah; kajian fiqh atas masalah-masalah kontemporer. Kudus : Nora Art. http://www.hendraanisman.web.id/2014/03/tujuan-dan-manfaat-masail-fiqh.html T.M. Hasby Ash-Shiddiq, Falsafah Hukum Islam, (Yogyakarta : Bulan Bintang, 1974 )