Bengkel kendalian Syaari Ab Rahman ini diadakan dengan hasrat untuk membantu para peserta memahami situasi sirah kepada setiap 114 surah yang diturunkan. Bengkel ini akan mendedahkan kepada para peserta ayat-ayat penting dalam 114 surah yang menjelaskan sirah di sebalik penurunan surah berkenaan. Diharapkan, pengetahuan mengenai keadaan emosi dan psikologi Nabi SAW semasa sesuatu surah diturunkan akan membantu para peserta menjiwai setiap surah dan sekaligus membantu proses tadabbur ayat-ayat Allah. Sesungguhnya, setiap surah seperti “oksigen” yang turun untuk membantu para Sahabat ra. kembali bernafas dengan stabil dan bertenang dengan pelbagai cabaran yang muncul sepanjang 13 tahun di Makkah dan 10 tahun di Madinah.
[Ringkasan]
Kisah Ashabul Kahfi menceritakan tujuh orang pemuda yang beriman kepada Allah dan berlindung di gua untuk menyelamatkan diri dari penganiayaan kerajaan. Mereka tertidur selama 300 tahun di gua itu sambil berdoa kepada Allah untuk perlindungan.
Slide Us Syaari Ab Rahman dari Tadabbur Centre kali ini memfokuskan kepada asbabun nuzul surah, munasabah surah dengan surah sebelum, munasabah awalan dan akhiran surah serta beberapa buah tafsir dari Maududi kepada beberapa ayat. Wallahu a'lam
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahasakan pentingnya memanfaatkan masa muda, sihat, kaya, lapang, dan hidup sebelum masa tua, sakit, sibuk, miskin, dan mati tiba.
2. Dokumen tersebut mengutip beberapa hadis Nabi Muhammad SAW yang menyeru untuk memanfaatkan lima masa sebelum lima masa lainnya tiba.
3. Dokumen terse
Himpunan risalah Hassan al Banna (Majmuah Ar-Rasail)Imran
Risalah Ta'lim merangkum 20 prinsip dasar Islam menurut pandangan Ikhwanul Muslimin. Prinsip-prinsip tersebut meliputi keutuhan Islam yang mencakup seluruh aspek kehidupan, Al-Quran dan Sunah sebagai sumber hukum utama, serta penolakan terhadap bid'ah dan kepercayaan syirik. Risalah ini bertujuan menjelaskan pemahaman organisasi terhadap ajaran Islam yang murni.
Dokumen tersebut membahas tentang naskh wa mansukh dalam Al-Quran. Naskh berarti menghapus hukum syara' yang sebelumnya dengan dalil baru, sedangkan mansukh berarti hukum yang dihapus. Naskh dapat terjadi antara ayat-ayat Al-Quran atau antara Al-Quran dan hadis, tetapi memiliki syarat tertentu. Pengetahuan tentang naskh dan mansukh penting bagi pemahaman hukum Islam.
Bengkel kendalian Syaari Ab Rahman ini diadakan dengan hasrat untuk membantu para peserta memahami situasi sirah kepada setiap 114 surah yang diturunkan. Bengkel ini akan mendedahkan kepada para peserta ayat-ayat penting dalam 114 surah yang menjelaskan sirah di sebalik penurunan surah berkenaan. Diharapkan, pengetahuan mengenai keadaan emosi dan psikologi Nabi SAW semasa sesuatu surah diturunkan akan membantu para peserta menjiwai setiap surah dan sekaligus membantu proses tadabbur ayat-ayat Allah. Sesungguhnya, setiap surah seperti “oksigen” yang turun untuk membantu para Sahabat ra. kembali bernafas dengan stabil dan bertenang dengan pelbagai cabaran yang muncul sepanjang 13 tahun di Makkah dan 10 tahun di Madinah.
[Ringkasan]
Kisah Ashabul Kahfi menceritakan tujuh orang pemuda yang beriman kepada Allah dan berlindung di gua untuk menyelamatkan diri dari penganiayaan kerajaan. Mereka tertidur selama 300 tahun di gua itu sambil berdoa kepada Allah untuk perlindungan.
Slide Us Syaari Ab Rahman dari Tadabbur Centre kali ini memfokuskan kepada asbabun nuzul surah, munasabah surah dengan surah sebelum, munasabah awalan dan akhiran surah serta beberapa buah tafsir dari Maududi kepada beberapa ayat. Wallahu a'lam
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahasakan pentingnya memanfaatkan masa muda, sihat, kaya, lapang, dan hidup sebelum masa tua, sakit, sibuk, miskin, dan mati tiba.
2. Dokumen tersebut mengutip beberapa hadis Nabi Muhammad SAW yang menyeru untuk memanfaatkan lima masa sebelum lima masa lainnya tiba.
3. Dokumen terse
Himpunan risalah Hassan al Banna (Majmuah Ar-Rasail)Imran
Risalah Ta'lim merangkum 20 prinsip dasar Islam menurut pandangan Ikhwanul Muslimin. Prinsip-prinsip tersebut meliputi keutuhan Islam yang mencakup seluruh aspek kehidupan, Al-Quran dan Sunah sebagai sumber hukum utama, serta penolakan terhadap bid'ah dan kepercayaan syirik. Risalah ini bertujuan menjelaskan pemahaman organisasi terhadap ajaran Islam yang murni.
Dokumen tersebut membahas tentang naskh wa mansukh dalam Al-Quran. Naskh berarti menghapus hukum syara' yang sebelumnya dengan dalil baru, sedangkan mansukh berarti hukum yang dihapus. Naskh dapat terjadi antara ayat-ayat Al-Quran atau antara Al-Quran dan hadis, tetapi memiliki syarat tertentu. Pengetahuan tentang naskh dan mansukh penting bagi pemahaman hukum Islam.
Dokumen tersebut membahas mengenai mukjizat Al-Quran dalam beberapa aspek, yaitu:
1. Keindahan bahasa Al-Quran yang tidak dapat ditandingi oleh penyair Arab pada masa itu.
2. Kemampuan Al-Quran memberi ketenangan kepada pembacanya.
3. Al-Quran sebagai sumber ilmu pengetahuan yang luas, termasuk ilmu alam, kedokteran, dan lainnya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep an-naskh dalam hukum Islam, yaitu penggantian atau pembatalan hukum syara' yang sebelumnya dengan hukum yang baru.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Naskh dan mansukh merujuk pada penghapusan hukum syara' yang sebelumnya dengan hukum yang datang kemudian. Terdapat beberapa syarat, jenis, dan pedoman mengenali naskh serta hikmah di balik praktik ini, seperti memelihara kemashlahatan umat dan menyesuaikan hukum seiring perkembangan zaman.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian jenayah minum arak menurut Islam. Minum arak dilarang karena mengandung dosa besar berdasarkan al-Quran. Orang Islam yang terbukti minum arak dapat dihukum sebanyak 40 kali sebat.
Modul ini memberikan ringkasan singkat tentang beberapa aktiviti yang direncanakan untuk program kemotivasian solat, termasuk:
- Pembentukan keluarga kecil untuk memperkenalkan antara satu sama lain
- Bermain permainan seperti mencari nenek dan lompat tali untuk memperkukuh ikatan
- Aktiviti seperti mencari harta karun dan membina kubu untuk menguji kreativiti dan kerjasama
1. Kisah Nabi Yunus dalam Al-Quran disebutkan dalam beberapa surah termasuk Al-Saffat ayat 139-148 yang membahas tentang perjalanan dakwah Nabi Yunus kepada kaumnya.
2. Nabi Yunus melarikan diri ke kapal yang penuh muatan setelah berselisih dengan kaumnya. Ia kemudian terpilih melalui undian untuk dibanting ke laut dan ditelan oleh ikan besar.
3. Nabi Yunus ter
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya peran ibu dalam pendidikan anak di pandangan Islam. Ibu dianggap sebagai pendidik utama bagi anak karena berperan sebagai "madrasatul ula". Dokumen juga menyebutkan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas ibu seperti pembinaan rutin, peran negara dalam kurikulum pendidikan calon ibu, serta kerja sama berbagai pihak.
Dokumen tersebut membahas tentang ghibah dan pengaruh negatifnya. Ghibah didefinisikan sebagai membicarakan orang lain dengan hal yang tidak disenanginya. Meskipun demikian, ada beberapa jenis ghibah yang diperbolehkan seperti untuk tujuan mendapatkan keadilan atau nasehat. Agama melarang ghibah karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, seperti menimbulkan fitnah, perpecahan, dan mer
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara bulan Sya'ban, puasa Ramadhan, dan puasa enam hari di bulan Syawal. Disebutkan bahwa bulan Sya'ban berumur 30 hari sehingga membuktikan bahwa bulan Ramadhan berumur 29 hari. Puasa Ramadhan selama 29 hari akan menghasilkan bekal 11 kali untuk 11 bulan berikutnya, yang disempurnakan dengan puasa enam hari di awal bulan Syawal.
Teks tersebut merupakan bagian dari makalah tentang Islam dalam membangun keluarga sakinah mawaddah warahmah. Teks tersebut membahas tentang hukum pernikahan menurut Islam, termasuk tujuan, rukun dan hukum pernikahan menurut agama Islam. Teks tersebut juga membahas tentang pernikahan beda agama menurut hukum positif Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang perkawinan usia dini, termasuk faktor-faktor yang mendorong pernikahan dini, dampak positif dan negatif dari pernikahan dini, serta pandangan agama dan hukum terhadap pernikahan dini. Dokumen ini menjelaskan bahwa pernikahan dini sering terjadi karena faktor ekonomi, pendidikan, dan tradisi, namun dapat memiliki dampak negatif bagi pendidikan, kesehatan, dan psikologi
Dokumen tersebut membahas mengenai mukjizat Al-Quran dalam beberapa aspek, yaitu:
1. Keindahan bahasa Al-Quran yang tidak dapat ditandingi oleh penyair Arab pada masa itu.
2. Kemampuan Al-Quran memberi ketenangan kepada pembacanya.
3. Al-Quran sebagai sumber ilmu pengetahuan yang luas, termasuk ilmu alam, kedokteran, dan lainnya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep an-naskh dalam hukum Islam, yaitu penggantian atau pembatalan hukum syara' yang sebelumnya dengan hukum yang baru.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Naskh dan mansukh merujuk pada penghapusan hukum syara' yang sebelumnya dengan hukum yang datang kemudian. Terdapat beberapa syarat, jenis, dan pedoman mengenali naskh serta hikmah di balik praktik ini, seperti memelihara kemashlahatan umat dan menyesuaikan hukum seiring perkembangan zaman.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian jenayah minum arak menurut Islam. Minum arak dilarang karena mengandung dosa besar berdasarkan al-Quran. Orang Islam yang terbukti minum arak dapat dihukum sebanyak 40 kali sebat.
Modul ini memberikan ringkasan singkat tentang beberapa aktiviti yang direncanakan untuk program kemotivasian solat, termasuk:
- Pembentukan keluarga kecil untuk memperkenalkan antara satu sama lain
- Bermain permainan seperti mencari nenek dan lompat tali untuk memperkukuh ikatan
- Aktiviti seperti mencari harta karun dan membina kubu untuk menguji kreativiti dan kerjasama
1. Kisah Nabi Yunus dalam Al-Quran disebutkan dalam beberapa surah termasuk Al-Saffat ayat 139-148 yang membahas tentang perjalanan dakwah Nabi Yunus kepada kaumnya.
2. Nabi Yunus melarikan diri ke kapal yang penuh muatan setelah berselisih dengan kaumnya. Ia kemudian terpilih melalui undian untuk dibanting ke laut dan ditelan oleh ikan besar.
3. Nabi Yunus ter
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya peran ibu dalam pendidikan anak di pandangan Islam. Ibu dianggap sebagai pendidik utama bagi anak karena berperan sebagai "madrasatul ula". Dokumen juga menyebutkan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas ibu seperti pembinaan rutin, peran negara dalam kurikulum pendidikan calon ibu, serta kerja sama berbagai pihak.
Dokumen tersebut membahas tentang ghibah dan pengaruh negatifnya. Ghibah didefinisikan sebagai membicarakan orang lain dengan hal yang tidak disenanginya. Meskipun demikian, ada beberapa jenis ghibah yang diperbolehkan seperti untuk tujuan mendapatkan keadilan atau nasehat. Agama melarang ghibah karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, seperti menimbulkan fitnah, perpecahan, dan mer
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara bulan Sya'ban, puasa Ramadhan, dan puasa enam hari di bulan Syawal. Disebutkan bahwa bulan Sya'ban berumur 30 hari sehingga membuktikan bahwa bulan Ramadhan berumur 29 hari. Puasa Ramadhan selama 29 hari akan menghasilkan bekal 11 kali untuk 11 bulan berikutnya, yang disempurnakan dengan puasa enam hari di awal bulan Syawal.
Teks tersebut merupakan bagian dari makalah tentang Islam dalam membangun keluarga sakinah mawaddah warahmah. Teks tersebut membahas tentang hukum pernikahan menurut Islam, termasuk tujuan, rukun dan hukum pernikahan menurut agama Islam. Teks tersebut juga membahas tentang pernikahan beda agama menurut hukum positif Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang perkawinan usia dini, termasuk faktor-faktor yang mendorong pernikahan dini, dampak positif dan negatif dari pernikahan dini, serta pandangan agama dan hukum terhadap pernikahan dini. Dokumen ini menjelaskan bahwa pernikahan dini sering terjadi karena faktor ekonomi, pendidikan, dan tradisi, namun dapat memiliki dampak negatif bagi pendidikan, kesehatan, dan psikologi
Bab ini membahas tentang tinjauan pustaka mengenai perkawinan. Pengertian perkawinan menurut undang-undang adalah ikatan lahir dan batin antara pria dan wanita untuk membentuk keluarga bahagia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga yang bahagia dan kekal. Syarat perkawinan terdiri dari syarat materiil seperti persetujuan kedua belah pihak dan um
Perkawinan yang tidak dicatatkan menurut undang-undang akan dianggap tidak sah secara hukum. Dokumen ini membahas akibat hukum perkawinan yang tidak dicatatkan, perlindungan hukum bagi anak yang lahir dari perkawinan semacam itu, dan pertimbangan hakim terhadap kasus perkawinan yang tidak tercatat.
Makalah ini membahas tentang munakahat atau pernikahan menurut hukum Islam. Terdiri dari pengertian munakahat, hukum, tujuan, rukun dan syarat pernikahan, kewajiban suami istri, talak dan iddah. Memberikan gambaran mengenai aturan-aturan dasar pernikahan sesuai ajaran agama Islam.
Dokumen tersebut membahasikan topik perkahwinan dalam Islam, meliputi tujuan perkahwinan menurut pandangan al-Ghazali, konsep dan hukum perkahwinan Islam, hikmah perkahwinan, dan praktik pra-perkahwinan. Ia juga membincangkan pembahagian harta pusaka menurut hukum faraid dalam Islam.
Makalah ini membahas tentang hukum perkawinan adat di Indonesia, termasuk pengertian perkawinan dan hukum perkawinan adat, tujuan hukum perkawinan adat, asas-asas hukum perkawinan adat seperti bentuk perkawinan berdasarkan persiapan dan susunan kekerabatan, serta sistem perkawinan dalam hukum adat seperti endogami dan exogami. "
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian perkawinan menurut Undang-Undang dan para tokoh hukum, syarat-syarat perkawinan menurut Undang-Undang, serta pentingnya pencatatan perkawinan."
Ketentuan hukum mewajibkan perkawinan harus dicatatkan secara resmi untuk mencegah dampak negatif seperti istri tidak mendapatkan hak waris dan nafkah, serta sulit membuktikan status perkawinan. Pencatatan perkawinan penting untuk melindungi hak-hak istri dan anak.
Similar to Nikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin Gantung (20)
Iddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita KarirAZA Zulfi
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang tiga topik utama yaitu:
1) Pengertian dan jenis-jenis iddah beserta dasar hukumnya menurut Al-Quran dan hadis.
2) Akibat hukum bagi wanita yang menjalani masa iddah.
3) Pengertian ihdad dan harta bersama pasangan suami istri yang berakhir perkawinannya.
Nikah Melalui Teknologi Dalam Perspektif Masail FiqhiyahAZA Zulfi
Pernikahan melalui teknologi seperti telepon dinilai tidak sah menurut pandangan kalangan ulama Syafi'iyah. Persyaratan bersatu majelis yang melibatkan kehadiran fisik kedua mempelai dan saksi tidak terpenuhi dalam pernikahan jarak jauh melalui telepon. Selain itu, tugas saksi untuk memastikan ijab kabul melalui penglihatan dan pendengaran juga menjadi kendala. Oleh karena itu, pernik
Makalah Filsafat Hukum Islam tentang Asuransi Syariah dan Multi Level MarketingAZA Zulfi
Makalah ini membahas tentang pembidangan hukum Islam dalam bidang muamalah khususnya asuransi dan multi level marketing, dengan menjelaskan pengertian muamalah, ruang lingkup fiqh muamalah, pengertian asuransi dan asuransi syariah serta sistem kerja multi level marketing."
Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...AZA Zulfi
Makalah ini disajikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Peradilan Agama Islam di Indonesia dan cocok untuk para pencari materi di lingkungan Peradilan Agama
Zhihar merupakan perbuatan seorang suami yang menyamakan istrinya dengan perempuan mahramnya seperti ibunya atau saudara perempuannya. Dasar hukum zhihar diambil dari ayat Al-Quran surat Al-Mujadilah ayat 2-4 yang melarang perbuatan tersebut.
Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...AZA Zulfi
Makalah ini membahas tentang hukum pencatatan perkawinan, perjanjian perkawinan, dan larangan perkawinan dalam hukum perdata Islam di Indonesia. Pencatatan perkawinan dipandang penting untuk menjamin ketertiban rumah tangga dan memberikan bukti perkawinan yang sah, meskipun tidak diatur secara rinci dalam hukum Islam klasik. Perjanjian perkawinan meliputi perjanjian-perjanjian sebelum dan sesudah pernikahan. Larangan
Makalah ini membahas tentang instrumen HAM internasional. Terdapat dua instrumen umum yaitu Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya serta Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia juga menjadi salah satu instrumen umum yang penting.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Nikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin Gantung
1. RESUME MASAIL FIQHIYAH
NIKAH MASSAL, NIKAH DIBAWAH UMUR, NIKAH GANTUNG
Resume Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Masail Fiqhiyah
Dosen Pengampu : Dr. Isnawati Rais, M.A
Disusun Oleh :
Ahmad Zulfi Aufar 11150440000003
Hukum Keluarga 5B
FAKULTAS SYARIAH dan HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
2. 1. Nikah Massal
A. Pengertian
Secara bahasa kata nikah berarti mengumpulkan, saling memasukkan,
bersetubuh, atau sebuah pengibaratan akan sebuah hubungan intim dan akad
sekaligus, yang didalam syariat dikenal dengan akad nikah.1
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan kata “nikah” sebagai ikatan
(akad) perkawinan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran
agama.2
Dan juga KBBI mengartikan kata massal dengan dalam jumlah yang
banyak sekali.3
Jadi, jika kedua kata tersebut dikaitkan, dapat diketahui bahwa yang dimaksud
nikah massal adalah suatu akad perkawinan yang dilakukan dalam jumlah yang
banyak.
B. Hukum Nikah Massal
MUI Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan Fatwa tentang nikah masal,
yang keputusanya adalah sebagai berikut:
1. Menurut hukum Islam pernikahan masal anatara beberapa calon pasangan
suami istri yang dilakukan secara serempak pada saat waktu dan tempat adalah sah
sepanjang memenuhi syarat-syarat dan rukun-rukun nikah.
2. Pelaksanaan nikah masal memang dapat menimbulkan dampak negatif
yang antara lain adanya pemalsuan identitas suami, calon istri atau wali, serta
dijadikan objek mencari keuntungan bagi kelompok tertentu dengan cara meminta
minta sumbangan kepada msayarakat atau instansi dengan dalih kepentingan sosial.
Sungguh demikian nikah masal memiliki tujuan positif, yaitu disahkan hubungan
1
Wahbah Al Zuhaili, Fiqh Islam wa Adillatuhu, Terj. Abdul Hayyie al-Kattani dkk, (Depok:
Gema Insani, 2007), jilid 9, h.20. Lihat juga Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat, (Jakarta:
Kencana, 2012), h.7
2
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2005) hlm. 782.
3
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 719.
3. 3
perkawinan antara pasangan yang selama ini melakukan hubungan zina dengan
berbagai alasan, serta meringankan beban biaya bagi masyarakat miskin.
3. Agar pernikahan masal yang biasanya dikoordinir oleh LSM atau
organisasi sosial keagamaan atau yang lain benar-benar dapat dicapai tujuan suci,
berjalan dengan baik, memenuhi ketentuan syariat Islam, serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku maka perihal pelaksana harus memperhatikan
hal-hal sebgai berikut :
a. Status pasangan suami istri harus diteliti terlebih dahulu, apakah calon
mereka benar-benar memenuhi syarrat untuk melangsungkan pernikahan atau tidak.
Hal ini, antara lain dapat dilakukan dengan meneliti KTP, surat keterangan dan atau
surat pengantar pernikahan dari kelurahan dan sebagainya.
b. jika calon mempelai wanita masih memiliki nasab, maka wali tersebut
harus dihadirkan dalam pelaksanaan akad nikah. Jika sudah tidak memiliki wali
nasab atau sangat sulit untuk dihadirkan, maka calon mempelai wanita dapat
dinikahkan dengan wali hakim.
c. akad nikah harus dilakukan satu persatu oleh masing-masing wali dengan
calon mempelai pria , bukan dilakukan secara masal oleh seorang wali
d. sesudah pelaksanaan akad nikah, hendaknya para pasangan yang telah
menikah secara masal diberikan pembinaan secara kontinyu sehingga benar-benar
dapat mencapai keluarga sakinah.
Demikiaan fatwa MUI Provinsi DKI Jakarta tentang pelaksanaan nikah
masal.4
C. Praktik Nikah Massal
4
http://www.muidkijakarta.or.id/fatwa-seputar-nikah-massal/
4. 4
Sebanyak 5.115 pasangan dari kalangan prasejahtera se-Jabodetabek
dinikahkan massal di Istora Senayan Jakarta.
“Tujuannya untuk mengentaskan keluarga prasejahtera dari kemiskinan
karena mereka tidak mempunyai status yang jelas, akte nikah, dan akte lahir untuk
anaknya. Sehingga mereka tidak bisa akses kepada layanan sosial dari pemerintah,”
papar Ketua Panitia Bersama Pernikahan Massal 2014/2015 Y.W Junardy, Jumat
(30/1).
Para pasangan peserta pernikahan massal datang dari berbagai kalangan.
Mulai dari pemulung, buruh cuci, atau asisten rumah tangga.
Mereka juga mendapatkan bantuan pengurusan identitas diri yang menjadi
hak dasar mereka seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), serta
akte kelahiran anak-anak mereka.
Dengan surat-surat tersebut, mereka mendapatkan akses ke berbagai
fasilitas layanan publik misalnya tunjangan sosial, pendidikan, kesehatan, dan
kesempatan kerja.
Indosat turut mendukung terlaksananya kegiatan ini bersama Yayasan
Pondok Kasih dan Harmoni Cinta Indonesia serta didukung oleh Pemprov DKI
Jakarta.
“Semoga hal ini memberikan manfaat dan kemudahan bagi mereka
sehingga mereka dapat membangun keluarga secara sah, bahagia dan harmonis
yang pada akhirnya akan melahirkan generasi yang baik dan dapat menanggulangi
kemiskinan yang membelenggu mereka,” ujar President Director and CEO Indosat
Alexander Rusli.
Indosat juga memberikan saldo Indosat Dompetku kepada 500 pekerja
sosial yang berkontribusi dalam acara pernikahan massal tersebut. Indosat
5. 5
Dompetku diberikan untuk meningkatkan taraf hidup para pekerja sosial sebagai
modal usaha untuk berjualan pulsa.5
2. Nikah Dibawah Umur
A. Pengertian
Di dalam Bab I pasal 1 UU No. 1 Tahun 1974 disebutkan tentang definisi
dan tujuan perkawinan, yaitu “perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang
pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga
atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa.6
Perkawinan pada umumnya dilakukan oleh orang dewasa dengan tidak
memandang profesi, suku bangsa, kaya atau miskin dan sebagainya. Namun tidak
sedikit manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik dari segi fisik maupun
mental akan mencari pasangan hidup sesuai kriteria yang diinginkannya. “Dalam
kehidupan manusia, perkawinan seharusnya menjadi sesuatu yang bersifat seumur
hidup dan tidak boleh diputuskan begitu saja”.7
Menurut ketentuan Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974
“bahwa perkawinan itu hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19
(sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 (enam belas)
tahun” dan “Kompilasi Hukum Islam Pasal 15 (ayat 1)”. Adanya penetapan umur
16 tahun bagi wanita untuk diizinkan kawin berarti dipandang sebagai ketentuan
dewasa bagi seorang wanita. Dengan mengacu pada persyaratan ini, jika pihak
calon mempelai wanita di bawah umur 16 tahun, maka yang bersangkutan
5
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabeknasional/15/01/30/niyw0r-5115-
pasangan-sejabodetabek-ikut-nikah-massal.
6
Redaksi Sinar Grafika, Undang-undang Pokok Perkawinan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006),
hlm. 1.
7
Soedaharyo Soimin, Hukum Orang dan Keluarga, (Jakarta: Sinar Grafika, 2002), hlm.5.
6. 6
dikategorikan masih di bawah umur dan tidak cakap untuk bertindak di dalam
hukum termasuk melakukan perkawinan.8
B. Hukum Pernikahan Dibawah Umur
Di dalam ketentuan agama (Islam) memang tidak ada batas umur minimal
untuk perkawinan. Yang disyaratkan adalah baligh atau dewasa. Karena
kedewasaan tidak sama diantara satu anak dengan yang lainnya, maka batas umur
tersebut menjadi elastis.
Penentuan batas umur di dalam UU No. 1 tahun 1974 maupun dalam
Kompilasi Hukum Islam di Indonesia memang bersifat ijtihadiyah, sebagai upaya
pembaharuan pemikiran fikih masa lampau. Akan tetapi, jika dilacak, referensi
syar’iynya mempunyai landasan yang kuat. Umpamanya isyarat Allah SWT dalam
surat An-Nisa’ ayat 9:
َ
َ
ش
ي
خَ ي
ۡلَوَََِين
ذ
ٱَّلََ
ْ
وا
ُ
قذتَي
ي
ل
َ
َفيمِهيي
َ
ل
َ
َع
ْ
وا
ُ
اف
َ
اَخ
ً
فَٰ َ
ع َِض
ٗ
ةذيِر
ُ
َذيمِهِف
ي
ل
َ
َخ يِنمَ
ْ
وا
ُ
كَر
َ
َتيو
َ
لََ ذ
ٱّللَََ ي
ۡلَوَ
ْ
وا
ُ
ول
ُ
ق
َاًِيددََس
ٗ
ٗليو
َ
ق٩
9. Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar
Ayat tersebut memang bersifat umum, tidak secara langsung menunjuk
bahwa perkawinan anak di bawah umur akan meninggalkan keturunan yang
dikhawatirkan kesejahteraannya. Akan tetapi, berdasarkan pengamatan dari
berbagai pihak, rendahnya usia perkawinan lebih banyak menimbulkan hal-hal
yang tidak sejalan dengan tujuan perkawinan, yaitu membentuk keluarga yang
bahagia dan kekal. Tujuan tersebut akan sulit terwujud jika masing-masing
8
Redaksi Sinar Grafika, Undang-undang Pokok Perkawinan, hlm. 4. Lihat juga
Abdurrahman, Kompilasi Hukum Isalm, (Jakarta: Akademi Pressindo, 2010), hlm. 117.
7. 7
pasangan belum matang (dewasa) fisik dan mentalnya. Kematangan dan integritas
pribadi yang stabil akan sangat berpengaruh dalam menyelesaikan setiap problem
yang terjadi di dalam keluarga. Banyak kasus menunjukkan hal tersebut.
Umpamanya di Pengadilan Agama di Jawa Tengah menunjukkan bahwa banyaknya
perceraian cendrung didominasi akibat perkawinan di usia muda.
Rasulullah saw sesungguhnya sudah mengisyaratkan syarat utama untuk
melangsungkan perkawinan, yaitu kesanggupan. Hal tersebut ditemukan dalam
hadits yang diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Hai para pemuda, barangsiapa diantara kamu yang sudah sanggup untuk kawin
maka kawinlah, karena hal itu akan menjadi obat dan menahan pandangan dan
memelihara kemaluan. Barang siapa yang tidak sanggup maka hendaklah ia
berpuasa, karena puasa dapat menjadi benteng” (Muttafaq ‘Alaih).
Dalam hadits tersebut ada persyaratan untuk dapat melangsungkan
perkawinan, yaitu kesanggupan. Kesanggupan dapat berupa kesanggupan fisik dan
mental. Jika dikaitkan dengan perkawinan anak yang belum matang secara fisik dan
mentalnya, jelas persyaratan tersebut belum mereka miliki, maka solusinya mereka
harus menahan diri terlebih dahulu (berpuasa), sebagaimana yang dianjurkan
Rasulullah saw.
Memang, dalam pandangan imam mazhab, seperti Syafi’I, Maliki, Hanbali,
dan Hanafi, menikahkan anak yang belum dewasa itu dibolehkan. Hal ini dikaitkan
dengan adanya hak ijbar, yaitu hak ayah atau kakek untuk mengawinkan anak
perempuannya, baik yang sudah dewasa maupun yang masih belia tanpa harus
mendapatkan persetujuan dan izin terlebih dahulu dari anak perempuan tersebut,
asalkan anak perempuan itu tidak berstatus janda.
Menurut fuqaha yang lain, seperti Ibnu Syubrumah, Abu Bakr al-Asham,
dan Utsman al-Batti, laki-laki dan perempuan yang masih dibawah umur tidak sah
dinikahkan. Mereka hanya boleh dinikahkan setelah baligh dan melalui persetujuan
yang bersangkutan secara eksplisit. Alasan yang mereka gunkan adalah firman
Allah dalam surat An-Nisa’ ayat 6:
8. 8
َ
ْ
وا
ُ
لَتيٱبَوَََٰ َمَٰ َ
تَ ي
ٱۡلََ
ْ
وا
ُ
غ
َ
لَاَب
َ
ذِإَٰٓ ذَّتَحََح
َ
َِكٱلََ
َ
اَف
ٗ
د
ي
شَُريمُهيِنمَمُت يس
َ
انََء
ي
نِإ
َ
فَ
ْ
آوُع
َ
ف
ي
ٱدََيمِهي َ
ۡلِإََۡۖيمُه
َ
لَٰ َويم
َ
أ
6. Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian
jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka
serahkanlah kepada mereka harta-hartanya….
Berdasarkan ayat ini, menurut ketiga ulama diatas, jika anak-anak yang
belum baligh boleh dinikahkan, maka ayat ini tidak memiliki nilai fungsi. Ibnu
Syubromah menyatakan bahwa agama melarang perkawinan anak sebelum usia
baligh. Menurutnya, nilai esensial perkawinan adalah memenuhi kebutuhan
biologis dan melanggengkan keturunan. Sementara dua hal ini tidak terdapat pada
anak yang belum baligh. Ia lebih menekankan pada tujuan pokok perkawinan. Ibnu
Syubromah mencoba melepaskan diri dari kungkungan teks, dan memahami
masalah ini dari aspek historis, sosiologis dan kultural yang ada, sehingga dalam
menyikapi perkawinan Nabi Muhammad s.a.w. dengan Siti A’isyah yang saat itu
berusia usia 6 tahun, Ibnu Syubrumah menganggap sebagai pengecualian dan
ketentuan khusus bagi Nabi Muhammad s.a.w. yang tidak bisa diberlakukan bagi
umatnya.
Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa pada prinsipnya kedewasaan
untuk melangsungkan perkawinan menurut Islam sangat ditekankan demi
tercapainya tujuan perkawinan, meskipun agama juga tidak menentukan batas umur
yang pasti. Dalam hal ini, diserahkan kepada masyarakat untuk menentukannya
sendiri, asalkan tidak menimbulkan kemudharatan, dan asalkan menjamin
terwujudnya keluarga yang sakinah dan tentram dalam keadilan. Dalam kaitan ini,
sudah sepatutnya para ulama dan umara di Indonesia memperhatikan konsep
istishlah dan sadd al-dzari’ah dalam penetapan hukum terkait usia pernikahan.
Istishlah adalah sesuatu yang dipandang baik oleh akal sehat karena
mendatangkan kebaikan dan menghilangkan keburukan (kerusakan) bagi manusia,
sejalan dengan tujuan syara’ dalam menetapkan hukum. Sadd al-dzari’ah, menurut
9. 9
Ibn Qayyim, adalah menutup apa-apa yang menjadi perantara dan jalan kepada
sesuatu.9
C. Praktik Pernikahan Dibawah Umur di Indonesia
Pada awal tahun 2008, tim PKPA (Pusat Kajian dan Perlindungan Anak)
melakukan penelitian tentang kekerasan terhadap perempuan dan pernikahan dini
di Kabupaten Nias. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh angka pernikahan antara
usia 13-18 tahun sekitar 9,4 % dari 218 responden perempuan yang telah menikah
dan akan menikah. Angka pernikahan di usia muda bagi anak perempuan 3x lebih
besar dibanding dengan anak laki-laki.
Realitas selanjutnya, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS)
pada tahun 2002, di Indonesia terdapat 34,2 % perempuan menikah di bawah usia
15 tahun dan 11,9 % laki-laki menikah dibawah usia 21 tahun. Hasil penelitian
seorang dokter spesialis anak mengungkapkan, bahwa di wilayah Pantura (Jawa),
sebanyak 42,8% responden dari kasus yang diteliti menikah di bawah usia 15 tahun.
Dari total perkawinan di seluruh Indonesia, sekitar 34% melanggar Undang-
Undang Perkawinan No.1/1974.
Informasi di atas diperkuat lagi dengan data-data kasus yang dilansir setiap
tahunnya oleh lembagalembaga pemerhati masalah anak dan perempuan serta hasil-
hasil penelitian dan survey. Misalnya, laporan Into a New World: Young Women’s
Sexual and Reproductive Lives yang didukung oleh The William H. Gates
Foundation pada tahun 1998 telah mengungkapkan bahwa usia perempuan pertama
kali melahirkan di Indonesia antara usia 13 s/d 18 tahun mencapai 18 %, dan
pernikahan di bawah usia 18 tahun mencapai 49 % pada tahun 1998. Saat sekarang
ini kondisinya tidak jauh berbeda.
Di kota Malang menurut catatan kantor Pengadilan Agama (PA) Kota
Malang tahun 2008, angka pernikahan di bawah usia 15 tahun meningkat 500 %
9
Sofia Hardani, Analisis Tentang Batas Umur Untuk Melangsungkan Perkawinan Menurut
Perundang-Undangan Di Indonesia, Jurnal An-Nida: Jurnal Pemikiran Islam Vol 40 No. 2, Juli-
Agustus 2015, hlm. 135-137.
10. 10
dibanding tahun 2007. Hingga September tahun 2008, tercatat 10 kasus pernikahan
yang usia pengantin perempuannya masih di bawah 15 tahun.10
3. Nikah Gantung
A. Pengertian Nikah Gantung
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, nikah gantung adalah nikah yang
dilakukan sesuai dengan syarak (terutama dalam agama Islam), tetapi belum
diresmikan oleh petugas yang berwenang (suami isteri belum tinggal serumah).11
Pernikahan mauquf (tergantung) sekalipun sah, akan tetapi tidak memiliki
konsekuensi apapun dari pengaruh pernikahan, sebelum dibolehkan oleh pihak
yang berwenang. Dalam kondisi ini masih tidak diperbolehkan untuk menggauli
istri, tidak wajib memberi nafkah, tidak wajib taat dan tidak wajib saling mewarisi
dengan meninggalnya salah satu dari suami-istri jika akad pernikahan mauquf tadi
telah diperbolehkan maka itu sudah terlaksana.12
B. Hukum Nikah Gantung
Jumhur fuqaha termasuk diantara mereka adalah Imam empat mazhab
bahwa boleh menikahkan anak kecil perempuan. Bahkan Ibnu Mundzir mengaku
adanya ijma’ bagi pernikahan anak kecil perempuan dan laki-laki yang setara
dengannya.
Jumhur Fuqaha yang berpendapat boleh mengkawinkan anak kecil saling
berselisih pendapat mengenai orang yang berhak mengawinkan mereka.
Mazhab maliki dan hambali berpendapat, bagi orang selain bapak, atau yang
diberi kan wasiat mengenainya, atau hakim, tidak boleh mengkawinkan anak kecil,
karena pada diri bapak terdapat rasa kasihan, serta keinginananya yang jujur untuk
mewujudkan kebaikan untuk anaknya.
10
Sofia Hardani, Analisis Tentang Batas Umur Untuk Melangsungkan Perkawinan
Menurut Perundang-Undangan Di Indonesia, Jurnal An-Nida: Jurnal Pemikiran Islam Vol 40 No. 2,
Juli-Agustus 2015, hlm. 132.
11
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 782.
12
Wahbah az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, Penerjemah Abdul Hayyie al-Kattani, dkk,
hlm 106.
11. 11
Mazhab hanafi berpendapat bahwa bapak dan kakek serta yang lainya
termasuk dalam hubungan ashobah, boleh mengkawinkan anak kecil laki-laki dan
anak kecil perempuan berdasarkan firma-Nya “Dan jika kamu takut tidak akan
dapat berlaku adil terhadap hak-hak perempuan yang yatim (bilamana kamu
mengawininya). (Q.S. An-Nisaa: 3)
Artinya dalam menikahi anak-anak yatim. Maksudnya jika rasa takut
terhadap tindakan kezaaliman kepada anak-anak yatim, maka ayat ini
emmerintahkan para wali untuk mengawinkan anak-anak yatim.
Mazhab Syafii berpendapat, Orang yang selain bapak dan kakek tidak boleh
mengawinkan anak kecil laki-laki dan anak kecil perempuan, berdasarkan kabar
riwayat ad-Daru Quthni, “Seorang janda lebih memiliki hak terhadap dirinya
sendiri dibandingkan walinya, dan anak perempuan dikawinkan oleh walinya.”. 13
13
Wahbah az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, Penerjemah Abdul Hayyie al-Kattani, dkk.
hlm 173-174.
12. 12
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman. 2010. Kompilasi Hukum Isalm. Jakarta: Akademi Pressindo.
Ghozali, Abdul Rahman. 2012. Fiqh Munakahat. Jakarta: Kencana.
Hardani, Sofia. 2015. Analisis Tentang Batas Umur Untuk Melangsungkan
Perkawinan Menurut Perundang-Undangan Di Indonesia. Jurnal An-Nida:
Jurnal Pemikiran Islam Vol 40 No. 2 Juli-Agustus 2015.
Redaksi Sinar Grafika. 2006. Undang-undang Pokok Perkawinan. Jakarta: Sinar
Grafika.
Soimin, Soedaharyo. 2002. Hukum Orang dan Keluarga. Jakarta: Sinar Grafika.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka..
Zuhaili, Al, Wahbah. 2007. Fiqh Islam wa Adillatuhu, Terj. Abdul Hayyie al-
Kattani dkk. Depok: Gema Insani.