[Ringkasan]
Sistem pernapasan terdiri dari hidung, tenggorok, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveoli, dan alveolus. Proses pernapasan meliputi ventilasi paru-paru, difusi oksigen dan karbon dioksida, transportasi melalui darah, dan pertukaran gas di jaringan. Kontraksi otot diafragma dan dinding dada menyebabkan perubahan volume rongga dada dan masuknya udara ke paru-paru selama inspirasi.
Postural drainage merupakan kombinasi terapi pernafasan yang terdiri dari perkusi, vibrasi, dan posisi tertentu untuk mengalirkan sekresi paru-paru dengan pengaruh gravitasi guna membersihkan saluran pernafasan. Prosedur ini dilakukan untuk melepaskan lendir dan meningkatkan aliran mukus pada pasien dengan gangguan paru-paru tertentu.
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)pjj_kemenkes
Teks tersebut merangkum tentang sistem pernapasan manusia, meliputi struktur dan fungsi organ-organ pernapasan seperti hidung, tenggorokan, paru-paru, serta mekanisme pernapasan yang melibatkan kontraksi otot-otot pernapasan dan hukum Boyle.
[Ringkasan]
Sistem pernapasan terdiri dari hidung, tenggorok, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveoli, dan alveolus. Proses pernapasan meliputi ventilasi paru-paru, difusi oksigen dan karbon dioksida, transportasi melalui darah, dan pertukaran gas di jaringan. Kontraksi otot diafragma dan dinding dada menyebabkan perubahan volume rongga dada dan masuknya udara ke paru-paru selama inspirasi.
Postural drainage merupakan kombinasi terapi pernafasan yang terdiri dari perkusi, vibrasi, dan posisi tertentu untuk mengalirkan sekresi paru-paru dengan pengaruh gravitasi guna membersihkan saluran pernafasan. Prosedur ini dilakukan untuk melepaskan lendir dan meningkatkan aliran mukus pada pasien dengan gangguan paru-paru tertentu.
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)pjj_kemenkes
Teks tersebut merangkum tentang sistem pernapasan manusia, meliputi struktur dan fungsi organ-organ pernapasan seperti hidung, tenggorokan, paru-paru, serta mekanisme pernapasan yang melibatkan kontraksi otot-otot pernapasan dan hukum Boyle.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi sistem pernapasan, yang meliputi organ-organ utama seperti hidung, faring, laring, trakea, paru-paru, bronkus, dan alveoli. Proses pertukaran gas, yaitu oksigen dan karbon dioksida, terjadi di alveoli melalui difusi melalui membran respirasi.
Sistem kardiovaskular terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung terletak di dada dan terbagi menjadi 4 ruang yang mengandung katup. Darah beredar dalam sistem peredaran darah mayor dan minor. Tekanan darah dipengaruhi oleh keluaran jantung, resistensi perifer, dan volume darah.
Proses pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida terjadi di alveolus paru-paru melalui difusi. Terdapat dua mekanisme pernapasan yaitu eksternal antara udara dan darah serta internal antara darah dan jaringan. Hemoglobin dalam darah mengangkut oksigen sedangkan karbon dioksida diangkut dalam bentuk ion bikarbonat dan terikat pada hemoglobin.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian gawat darurat yang terdiri dari pengkajian primer (ABCD) dan sekunder. Pengkajian primer meliputi penilaian terhadap jalan nafas, pernafasan, peredarah darah, tingkat kesadaran dan paparan. Sedangkan pengkajian sekunder meliputi pengukuran vital sign lengkap dan pemberian tindakan kenyamanan.
Sistem saraf adalah sistem koordinasi yang menghubungkan organ tubuh dengan saraf pusat melalui saraf perifer. Sistem saraf terdiri atas saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), saraf kranial, saraf spinal, dan sistem saraf otonom. Sistem saraf berperan dalam mengkoordinasikan dan mengontrol seluruh aktivitas tubuh.
Dokumen tersebut membahas sistem endokrin dan hormon, meliputi:
1. Pengertian hormon dan kelenjar endokrin
2. Fungsi umum kelenjar endokrin
3. Klasifikasi hormon berdasarkan komposisi kimia, kelarutan, dan lokasi reseptor
4. Sistem endokrin meliputi kelenjar penghasil hormon dan lokasinya
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerYesi Tika
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kardiovaskuler yang terdiri atas jantung, darah, dan pembuluh darah. Jantung berfungsi mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah. Dokumen ini juga menjelaskan anatomi dan fisiologi jantung serta pembuluh darah.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi fisiologi persepsi sensori. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang 5 sistem sensori utama yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecapan beserta proses kerjanya mulai dari rangsangan masuk, transduksi, konduksi saraf, dan persepsi. Dokumen juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi proses sensori."
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi sistem pernapasan, yang meliputi organ-organ utama seperti hidung, faring, laring, trakea, paru-paru, bronkus, dan alveoli. Proses pertukaran gas, yaitu oksigen dan karbon dioksida, terjadi di alveoli melalui difusi melalui membran respirasi.
Sistem kardiovaskular terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung terletak di dada dan terbagi menjadi 4 ruang yang mengandung katup. Darah beredar dalam sistem peredaran darah mayor dan minor. Tekanan darah dipengaruhi oleh keluaran jantung, resistensi perifer, dan volume darah.
Proses pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida terjadi di alveolus paru-paru melalui difusi. Terdapat dua mekanisme pernapasan yaitu eksternal antara udara dan darah serta internal antara darah dan jaringan. Hemoglobin dalam darah mengangkut oksigen sedangkan karbon dioksida diangkut dalam bentuk ion bikarbonat dan terikat pada hemoglobin.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian gawat darurat yang terdiri dari pengkajian primer (ABCD) dan sekunder. Pengkajian primer meliputi penilaian terhadap jalan nafas, pernafasan, peredarah darah, tingkat kesadaran dan paparan. Sedangkan pengkajian sekunder meliputi pengukuran vital sign lengkap dan pemberian tindakan kenyamanan.
Sistem saraf adalah sistem koordinasi yang menghubungkan organ tubuh dengan saraf pusat melalui saraf perifer. Sistem saraf terdiri atas saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), saraf kranial, saraf spinal, dan sistem saraf otonom. Sistem saraf berperan dalam mengkoordinasikan dan mengontrol seluruh aktivitas tubuh.
Dokumen tersebut membahas sistem endokrin dan hormon, meliputi:
1. Pengertian hormon dan kelenjar endokrin
2. Fungsi umum kelenjar endokrin
3. Klasifikasi hormon berdasarkan komposisi kimia, kelarutan, dan lokasi reseptor
4. Sistem endokrin meliputi kelenjar penghasil hormon dan lokasinya
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerYesi Tika
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kardiovaskuler yang terdiri atas jantung, darah, dan pembuluh darah. Jantung berfungsi mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah. Dokumen ini juga menjelaskan anatomi dan fisiologi jantung serta pembuluh darah.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi fisiologi persepsi sensori. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang 5 sistem sensori utama yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecapan beserta proses kerjanya mulai dari rangsangan masuk, transduksi, konduksi saraf, dan persepsi. Dokumen juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi proses sensori."
Sistem pernapasan hewan bervariasi mulai dari yang sederhana menggunakan difusi langsung hingga yang kompleks menggunakan organ khusus. Dokumen ini membahas sistem pernapasan berbagai hewan seperti porifera, ikan, dan burung beserta organ dan mekanismenya.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi sistem pernapasan. Sistem pernapasan bertujuan menyediakan oksigen dan membuang karbon dioksida dari tubuh melalui proses ventilasi paru, difusi gas, dan transportasi oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Proses ini melibatkan berbagai struktur anatomi seperti rongga hidung, trakea, bronkus, alveoli, dan kapiler darah di paru-paru.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi pernapasan, termasuk tujuan, fungsi, dan mekanisme pernapasan.
2. Sistem pernapasan melakukan ventilasi paru, difusi oksigen dan karbon dioksida, serta transport gas-gas tersebut.
3. Pernapasan dikontrol secara otomatis oleh pusat pernapasan di medula serta secara sukarela oleh korteks otak.
Sistem pernafasan terdiri dari organ-organ mulai dari hidung, tenggorokan, trachea, paru-paru, dan alveoli. Proses pernafasan meliputi masuknya oksigen ke dalam alveoli dan pertukaran gas antara darah dengan udara di alveoli untuk memperoleh oksigen dan melepaskan karbon dioksida.
Sistem pernafasan terdiri atas organ pernafasan bagian atas dan bawah. Bagian atas meliputi hidung, tenggorokan, dan trachea, sedangkan bagian bawah meliputi paru-paru dan alveoli. Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida terjadi di alveoli melalui proses difusi antara darah dan udara.
Sistem pernafasan terdiri atas organ-organ mulai dari hidung, tenggorokan, trachea, paru-paru, dan alveoli. Proses pernafasan meliputi masuknya oksigen ke dalam darah dan keluarnya karbon dioksida dari darah melalui pertukaran gas di alveoli. Beberapa penyakit pernafasan umum meliputi bronkitis, pneumonia, dan tuberkulosis.
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAnurahlina08
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi sistem pernapasan manusia, meliputi definisi sistem pernapasan, fungsi paru-paru, alat-alat sistem pernapasan seperti hidung, tenggorokan, paru-paru, dan mekanisme pertukaran gas. Juga dibahas mengenai kelainan dan penyakit sistem pernapasan serta cara mencegahnya.
Sistem pernafasan manusia terdiri dari organ pernafasan bagian atas (hidung, tenggorokan, dan trachea) dan bagian bawah (paru-paru dan alveoli). Proses pernafasan meliputi masuknya oksigen ke dalam alveoli dan keluarnya karbon dioksida, yang terjadi melalui pertukaran gas antara darah dan udara di alveoli.
Dokumen ini membahas tentang wabah virus SARS di dunia pada tahun 2002-2003, dimulai dari Tiongkok. Virus SARS diperkirakan berasal dari Provinsi Guangdong, Tiongkok pada November 2002. Gejala awal SARS mirip flu dan dapat menyebabkan sesak napas. Data WHO menunjukkan Tiongkok memiliki jumlah kasus terbanyak dengan 5327 kasus dan 348 kematian, diikuti Hong Kong dengan 1755 kasus dan 299 kematian. Kesimpulannya, Tiong
Kebutuhan aktivitas (mobilitias) merupakan kebutuhan dasar pasien untuk dapat bergerak dan beraktivitas. Makalah ini membahas tentang pentingnya mobilitias bagi pasien dan peran perawat dalam memfasilitasi mobilitias pasien.
Dokumen ini merupakan makalah tentang kebutuhan oksigenasi yang disusun oleh 10 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kota Sukabumi untuk mata kuliah Keterampilan Dasar Keprawatan I pada tahun 2014/2015. Makalah ini membahas tentang pentingnya oksigenasi bagi tubuh manusia untuk dapat hidup.
The document discusses training principles, methods of training, and exercise physiology for physical activity. It covers topics like specificity, health and skill-related fitness components, energy systems, and adaptation. The goal is to provide knowledge for applying training methods to improve performance in physical activities through systematic programs that consider an individual's current fitness level and the demands of their sport or activity.
Cardiorespiratory training results in several adaptations that increase endurance. It increases VO2 max, cardiac output, stroke volume and capillarization of muscles. It decreases heart rate, blood pressure and lactate threshold. Respiratory adaptations include increased tidal volume and decreased respiratory rate at rest and submaximal exercise. Metabolic adaptations are increased fatty acid utilization and oxidative enzymes. The document discusses factors like heredity, age, gender and training specificity that influence adaptations.
During exercise, the respiratory system works to regulate gas exchange and maintain acid-base balance in the blood and tissues. Pulmonary ventilation increases to meet the higher oxygen demands of active muscles. Inspiration is an active process using respiratory muscles, while expiration is generally passive. Oxygen diffuses into the blood in the lungs, while carbon dioxide diffuses out, carried mainly by hemoglobin and bicarbonate in the blood. Regulation of breathing is controlled by brainstem centers but can be overridden voluntarily. Ventilation increases with exercise intensity to maintain appropriate blood gas levels and pH. Limitations can occur from respiratory muscle work or airway issues that affect gas exchange.
During exercise, the cardiovascular system responds in several ways to increase delivery of oxygen and nutrients to working muscles. The heart rate and stroke volume increase, elevating cardiac output. Blood is redistributed away from organs and toward active muscles. Blood pressure rises with intensity. Maximum heart rate depends on age. Prolonged exercise can cause cardiovascular drift and decreased plasma volume, impairing performance.
Metabolic adaptations to aerobic training include increasing muscle size, capillary density, mitochondria size and number, and enzyme activity which allows muscles to store more glycogen and triglycerides. Training the aerobic system should occur 3-5 days per week burning 700-900 calories through continuous or interval training at 50-85% of VO2 max for optimal adaptation. Anaerobic training adaptations increase ATP-PCr use, strength, enzyme activity, movement efficiency, and aerobic capacity which decreases lactic acid buildup and fatigue.
This document discusses energy systems and metabolism. It covers:
- Different forms of energy and how energy is stored and transferred in the body.
- The three main energy systems - ATP-PCr, glycolysis, and oxidative phosphorylation - and how they produce ATP.
- How carbohydrates, fats, and proteins are broken down to release energy.
- Factors that influence energy expenditure and causes of fatigue.
This document discusses muscular control of movement and summarizes the structure and function of skeletal muscles. It describes the types of muscles in the body, including skeletal muscles which allow for voluntary movement. Skeletal muscles are composed of fascicles, fibers, and myofibrils. Contraction occurs via the sliding filament theory when calcium binds to troponin, allowing myosin heads to bind actin and generate force through a power stroke. Recruitment of motor units and fiber types determines the force and endurance of muscle contractions. Factors like nutrition, training, genetics influence muscle development.
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari tentang pemeriksaan aktivitas listrik jantung menggunakan alat EKG dan interpretasi gambaran EKG. Mahasiswa akan belajar cara melakukan pemeriksaan EKG, mengidentifikasi komponen-komponen gambaran EKG, serta membuat kesimpulan mengenai kondisi jantung berdasarkan hasil EKG.
This document discusses physiological adaptations to exercise. It explains that acute adaptations during exercise involve the nervous and endocrine systems regulating muscle, heart, and breathing function. Long-term adaptations provide health benefits like increased endurance. It describes the energy systems of ATP-PCr, glycolysis, and aerobic respiration. Regular exercise leads to adaptations like increased oxygen consumption, ventilation, blood flow, and muscle fiber changes. Factors like intensity, duration, and frequency of training programs influence these adaptations.
The document discusses three energy systems - the ATP-CP system, anaerobic glycolysis, and aerobic respiration. It provides details on how each system works to produce energy for muscle contraction, including the breakdown of glucose and other fuels as well as the waste products produced. It also discusses how different energy systems are used for various types of exercise depending on intensity and duration, with sprint-based activities relying more on ATP-CP and anaerobic glycolysis while endurance activities utilize more aerobic respiration. Charts are included showing which energy systems various sports predominantly use.
The document summarizes key aspects of the nervous system, including:
1. It contrasts the somatic and autonomic nervous systems, noting their anatomical differences like neuron location and target tissues, as well as functional differences in control and response.
2. It describes the anatomy of the autonomic nervous system, including that the sympathetic division neurons are in the spinal cord and project to ganglia, while the parasympathetic division neurons are in the brainstem and sacral spinal cord.
3. It covers the physiology of the autonomic nervous system, such as the neurotransmitters, receptors, and effects of the sympathetic and parasympathetic divisions on various tissues. Regulation through autonomic reflexes involving
The document summarizes the anatomy and physiology of the nervous system, with a focus on comparing the somatic and autonomic nervous systems. It discusses:
1. The organization of the nervous system into the central nervous system (CNS) and peripheral nervous system (PNS). The PNS is further divided into the somatic and autonomic nervous systems.
2. Key differences between the somatic and autonomic nervous systems, including their target tissues, level of conscious control, number of neurons, and neurotransmitters.
3. The anatomy of the autonomic nervous system, including its division into the sympathetic and parasympathetic systems with their different locations of neuron cell bodies and pathways.
4
The document discusses the anatomy and physiology of the brain and cranial nerves. It describes the main divisions and structures of the brain including the cerebrum, cerebellum, brainstem, hypothalamus, thalamus, and diencephalon. It discusses the functions of these areas such as motor control, sensory processing, homeostasis, and cognition. It also outlines the cranial nerves and sensory and motor pathways in the central nervous system.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
1. KELOMPOK 1 6. Mira Nurmala
7. Ihsan Taufiq
8. Sarah Amalia
9. Yuli Nopebrianti
10.Rendi Kurnandi
SISTEM PERNAPASAN
1. Abdul Aziz
2. Asep
3. Azis Maulana
4. Deri Triando
5. Fauzi Farhan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
Program Study S1 Keperawatan
https://stikeskotasukabumi.wordpress.com
2. Tubuh manusia dapat bertahan tanpa makanan bisa
dalam beberapa minggu dan tanpa air dalam beberapa
hari, akan tetapi jika pernapasan terhenti dalam 3 atau 6
menit saja bisa menimbulkan kematian. Setiap orang
membutuhkan supply oksigen yang konstan untuk
jaringan tubuh, seperti jantung dan otak. Sistem respirasi
menghantarkan udara yang berisi oksigen ke dalam
darah dan mengeluarkan produk gas-gas metabolisme.
Aliran udara dapat dihantarkan ke dalam saluran
pernapasan karena terdapat perbedaan tekanan yang
dihasilkan oleh dada dan otot-otot pernapasan selama
respirasi.
2
3. Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu
proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan
energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas
menghirup oksigen dalam udara bebas dan
membuang karbondioksida ke lingkungan.
Jenis pernapasan dibagi menjadi dua, yaitu:
Pernapasan perut
Penapasan dada
3
5. Hidung
a. Respirasi 3 proses:
1. Filtrasi
2. Penghangatan
3. Pelembaban
b. Penerimaan sensasi bau bag. Medial rongga
hidung
epithellium olfactory.
c. Ruang resonansi pembentukan suara fonetik
5
6. FARING :
NASOFARING, OROFARING, LARINGOFARING
Pertemuan Jalur Udara Dan Makanan
LARING
- Mempetahankan pembukaan jalan nafas
- Epiglotis mencegah makanan masuk ke dalam
larynx
- Terdapat pita suara, yang berfungsi :
1. Mengejan
2. Batuk
3. Pengaman Gas Racun
4. Bicara
Laring
anterior
Laring
posterior
6
7. Trachea
Di dalamnya terdapat Pseudostratified ciliated columnar
epithelium memiliki :
sel goblet fungsi: sekresi mucus.
Cilia fungsi: Memicu refleks batuk
Bronchus
Dua bagian:
1. Bronchus kanan: lebih pendek, besar & memiliki lumen yg
besar, terdiri dari lobus atas, tengah & bawah.
2. Bronchus kiri: terdiri dari lobus atas & bawah.
Fungsi: menyalurkan udara menuju paru-paru
- Bronchus bronchiolus : fungsi mensuplai segmen
bronchopulmoner.
- Setiap segmen bronchus memiliki >50 terminal bronchiolus
- Setiap bronchiolus membentuk >2 ductus alveolus
- Dinding bronchus mengandung carttilago & otot-otot polos.
- Otot polos berkontraksi bronchospasme lumen sempit
resistensi jalan nafas meningkat
7
8. Bronchiolus ductus alveolar > 14 juta
Alveolus 300 juta
- Dinding alveolus mengandung membran alveolar &
cairan interstitial (serabut kolagen)
- Pertukaran gas O2 dan CO2 di dlm paru melalui
proses difusi pada dinding alveoli berikatan dengan
Hb
Pulmo
- Organ yg terdapat dlm rongga thorax
- Terdiri dari paru kiri ( 2 lobus) & kanan (3 lobus)
- Paru dilapisi oleh membran serosa (pleura visceral)
- Dinding thorax dilapisi oleh pleura parietal
- Diantara kedua pleura ada rongga yg berisi cairan: ± 10-
20 cc fungsi untuk menurunkan gaya gesek
permukaan kedua pleura saat bernafas.
8
10. Masuk dan keluarnya udara dari atmosfir ke dalam paru-
paru dimungkinkan olen peristiwa mekanik pernafasan sbb:
1. Inspirasi (inhalasi) : masuknya O2 dari atmosfir & CO2 ke
dlm jalan nafas.
Otot difragma kontraksi dan kubah difragma turun,
Otot intercostalis externa menarik dinding dada agak keluar
Ruang dalam dada membesar teknan dalam alveolus
menurun udara masuk paru-paru
2. Ekspirasi (exhalasi): keluarnya CO2 dari paru ke atmosfir
melalui jalan nafas.
Otot difragma dan m. intercotalis interna relaksasi.
difragma naik, dinding dada masuk ke dalam dan
ruang didalam dada mengecil tekanan dalam alveolus
meningkat udara keluar dari paru-paru
Proses ekspirasi berlangsung pasif
10
11. Sirkulasi paru berbeda dengan sirkulasi sitemik, di
dalam sirkulasi paru mengatur aliran darah vena-vena
dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis dan
mengalirkan darah yang bersifat arterial melalui vena
pulmonalis kembali ke ventrikel kiri.
11
SIRKULASI PARU-PARU
• Pulmonary blood flow total = 5 liter/menit, ventilasi
alveolar = 4 liter/menit, sehingga ratio ventilasi
dengan aliran darah dalam keadaan normal = 4/5 =
0,8
• Tekanan arteri pulmonal = 25/10 mmHg dengan
rata-rata = 15 mmHg. Tekanan vena pulmonalis = 5
mmHg, mean capilary pressure = 7 mmHg sehingga
pada keadaan normal terdapat perbedaan 10 mmHg
untuk mengalirkan darah dari arteri pulmonalis ke
vena pulmonalis
12. PRISIP PERTUKARAN GAS
Selama inspirasi udara mengalir dari atmosfir ke alveoli.
Selama ekspirasi sebaliknya
Komposisi udara
Udara yg masuk ke dalam alveoli mempunyai suhu dan
kelembaban atmosfir. Udara yg dihembuskan jenuh
dengan uap air dan mempunyai suhu sama dengan tubuh
unsur Udara yg dihirup
(atmosfir) %
Udara yg
dihembuskan %
Nitrogen
Oksigen
Karbondioksida
79
21
0 – 0,4
79
16
4 – 0,4
12
13. Difusi
Yaitu proses dimana terjadi pertukaran O2 dan CO2
pada pertemuan udara – darah. Tempat difusi yg ideal
yaitu di membran alveolar-kapilar karena
permukaannya luas dan tipis
Pertukaran gas antara alveoli dan darah terjadi secara
difusi. Tekanan parsial O2 (PaO2) dalam alveolus lebih
tinggi dari pada dalam darah O2 dari alveolus ke
dalam darah.
Sebaliknya (PaCO2) darah > (PaCO2) alveolus
Perpindahan gas tergantung pada luas permukaan dan
ketebalan dinding alveolus
13
14. O2 perlu ditrasport dari paru-paru ke jaringan dan CO2
harus ditransport kembali dari jaringan ke paru-paru.
Beberapa faktor yg mempengaruhi dari paru ke jaringan
- Cardiac out put
- Jumlah eritrosit
- Exercise
- Hematokrot darah, akan meningkatkan vikositas darah
menurunkan CO2 mengurangi transport O2
Perfusi pulmonal adalah aliran darah aktual melalui
sirkulasi pulmonal
14
TRANSPORTASI GAS DALAM DARAH DAN
JARINGAN
15. Mekanisme pernapasan diatur oleh 2 faktor utama :
1. Pengendalian Oleh saraf
Pusat ritminitas di medula oblongata langsung
mengatur otot otot pernafasan
Aktivitas medula dipengaruhi pusat apneuistik
dan pnemotaksis
Kesadaran bernafas dikontrol oleh korteks serebri
15
PENGATURAN PERNAPASAN
Saraf pernafasan :
N. Phrenicus diafragma
N. Spinal thoraxic otot intercosta
Saraf simpatis dan parasimpatis
16. Pusat Respirasi
a. Medullary Rhythmicity Area:
- Area Inspirasi & ekspirasi
- Mengatur ritme dasar respirasi
b. Pneumotaxic Area:
- Di bagian atas pons
- Membantu koordinasi transisi antara inspirasi &
ekspirasi
- Mengirim impuls inhibisi ke area inspirasi
mencegah paru-paru terlalu mengembang
c. Apneustic Area:
- Membantu koordinasi transisi antara inspirasi &
ekspirasi
- Mengirim impuls ekshibisi ke area inspirasi
16
17. 2. Pengendalian secara kimia
Pernafasan dipengaruhi oleh : PaO2, pH, dan PaCO2
Pusat khemoreseptor : medula, bersepon terhadap
perubahan kimia pd CSF akibat perub kimia dalam
darah.
Kemoreseptor perifer : pada arkus aortik dan arteri
karotis
17