Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi pernapasan, termasuk tujuan, fungsi, dan mekanisme pernapasan.
2. Sistem pernapasan melakukan ventilasi paru, difusi oksigen dan karbon dioksida, serta transport gas-gas tersebut.
3. Pernapasan dikontrol secara otomatis oleh pusat pernapasan di medula serta secara sukarela oleh korteks otak.
Osteologi berasal dari bahasa yunani yaitu osteon; tulang dan logos; ilmu. Jadi Osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulang dari semua makhluk hidup.
Ini adalah kuliah saya untuk keperawatan gawat darurat di Akademi Keperawatan Panti Rapih. Kuliah ini memuat sindrom koroner akut, henti jantung, dan syok kardiogenik.
Update:
Tanggal 15 Oktober 2015, American Heart Association menerbitkan panduan baru untuk Cardiopulmonary Resuscitation & Emergency Cardiac Care. Panduan baru tersebut dapat diunduh di http://circ.ahajournals.org/content/132/18_suppl_2.toc
Osteologi berasal dari bahasa yunani yaitu osteon; tulang dan logos; ilmu. Jadi Osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulang dari semua makhluk hidup.
Ini adalah kuliah saya untuk keperawatan gawat darurat di Akademi Keperawatan Panti Rapih. Kuliah ini memuat sindrom koroner akut, henti jantung, dan syok kardiogenik.
Update:
Tanggal 15 Oktober 2015, American Heart Association menerbitkan panduan baru untuk Cardiopulmonary Resuscitation & Emergency Cardiac Care. Panduan baru tersebut dapat diunduh di http://circ.ahajournals.org/content/132/18_suppl_2.toc
Tugas Stroke
Youtube Link untuk Video
https://www.youtube.com/watch?v=bp1HRfpOUo0
https://www.youtube.com/watch?v=Ft2PIgBdXj8
https://www.youtube.com/watch?v=3CInkjVReDA
Tugas Stroke
Youtube Link untuk Video
https://www.youtube.com/watch?v=bp1HRfpOUo0
https://www.youtube.com/watch?v=Ft2PIgBdXj8
https://www.youtube.com/watch?v=3CInkjVReDA
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI SISTEM PERNAPASAN KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. FISIOLOGI PERNAPASAN
Tujuan dari pernapasan adalah untuk menyediakan
oksigen bagi seluruh jaringan tubuh dan membuang
karbon dioksida ke atmosfir. Untuk mencapai tujuan ini,
sistim pernapasan menjalankan fungsi :
1. Ventilasi paru, yaitu masuk keluarnya udara dari
atmosfir ke alveoli paru.
2. Difusi oksigen dan karbondioksida antara darah dan
alveoli
3. Transpor 02 dan CO2 dalam darah dan cairan tubuh
ke dan dari sel
4. Pengaturan ventilasi dan hal-hal lain pernapasan.
Selain itu paru-paru juga mempunyai fungsi lain, yaitu
antara lain :
1. Menyaring bahan-bahan toksik
2. Metabolisme beberapa bahan
3. Sebagai reservoar darah
8. Mekanika pernapasan
Paru-paru dapat dikembang kempiskan melalui
dua cara :
1. Diafragma bergerak turun naik untuk
memperbesar atau memperkecil rongga
dada (diameter vertikal)
2. Naik dan turunnya tulang rusuk untuk
memperbesar atau memperkecil diameter
antero-posterior
10. Tekanan pleura
Tekanan di dalam rongga sempit antara pleura paru
(visceralis) dan pleura dinding dada (parietalis).
Normalnya tekanan ini pada saat akhir ekspirasi (mulai
inspirasi) adalah -5 cm H20, yang merupakan kekuatan
yang tetap mempertahankan pengembangan paru pada
saat istirahatnya. Selama inspirasi, pengembangan
rangka dada akan mendorong permukaan paru
dengan kekuatan yang sedikit lebih besar dan
mengakibatkan tekanan pleura menjadi lebih negatif
sekitar -7 cm H20.
11. Tekanan alveolus
Adalah tekanan di bagian dalam alveoli paru.
Agar udara bisa masuk selama inspirasi maka
tekanan dalam alveolus harus turun sampai
nilainya sedikit dibawah tekanan atmosfir yaitu
-1 cm H20,agar 0,5 liter udara dapat masuk.
Selama ekspirasi tekanan alveolus meningkat
sekitar +1 cm H20 dan mendorong 0,5 liter
udara keluar.
12. Surfaktan
Merupakan campuran beberapa phosfolipid,
protein dan ion. Dihasilkan oleh sel epitel
alveolar tipe II. Fungsi surfaktan ini melawan
tegangan permukaan sehingga alveoli
tidak mengempis/kollaps. Pada RDS yang
biasanya terjadi pada bayi prematur,
akibatnya kurangnya surfaktan
13. Barier Gas-Darah
Bagian yang membatasi udara alveoli dari darah
kapiler. Barier ini disebut pula membrana respiratorius
yaitu suatu membran yang mempunyai beberapa
lapisan
1. Selapis cairan yang membatasi alveolus dan
mengandung campuran fosfolipd (surfaktan).
2. Lapisan epitel alveolar yaitu sel-sel epitel yang
sangat tipis
3. Epitel membran basalis
4. Ruangan interstitial yang sangat tipis antara epitel
alveolar dan membran kapiler
5. Membran basalis kapiler
6. Membran endotel kapiler
16. Fungsi Jalan Udara Pernapasan
Sebagai pintu masuk ke JUP adalah rongga
hidung. Terdapat 3 fungsi dari rongga hidung
(air conditioning function):
1. Memanaskan udara
2. Melembabkan udara
3. Menyaring udara
17. Refleks batuk
Refleks batuk adalah sangat essensial untuk
kehidupan, oleh karena batuk adalah suatu jalan
untuk membersihkan JUP dari benda-benda asing.
Bronchi dan trachea sangat sensitif sehingga setiap
benda asing yang menyebabkan iritasi akan
menimbulkan refleks batuk. Laring dan carina (titik
dimana trachea terbagi menjadi bronchi) adalah
khususnya sensitif.
Impuls afferent berjalan dari JUP terutama melalui
nervus vagus ke medulla oblongata
18. Refleks Bersin
Refleks ini menyerupai refleks batuk, kecuali ini
berlaku untuk rongga hidung saja. Stimulus berupa
iritasi pada rongga hidung dan impuls afferen
berjalan pada nervus V ke medulla. Terjadilah
seurutan reaksi dimana sejumlah besar udara akan
dilewatkan dengan cepat melalui hidung dan juga
melalui mulut sehingga akan membersihkan rongga
hidung dari benda-benda asing.
19. Difusi gas pada paru
Difusi dalam hal ini adalah proses berpindahnya gas O2
dari alveoli ke kapiler paru, dan berpindahnya CO2 dari
kapiler paru ke alveoli. Menurut hukum Fick, kecepatan
suatu gas melewati membran adalah sesuai rumus :
Vgas = A.D. (P1 - P2)
T
A = Luas permukaan alveolus
D = Kecepatan difusi
P = Tekanan gas
T = Tebal membran respirasi
C02
O2
ERITROSIT
21. Transport Oksigen
Setelah oksigen masuk dari alveoli ke dalam paru-paru
maka oksigen diangkut dalam ikatan dengan
hemoglobin ke kapiler jaringan dimana oksigen akan
dilepaskan untuk digunakan oleh sel-sel. Adanya
hemoglobin dalam sel darah merah mengizinkan
darah mengangkut oksigen lebih banyak dibandingkan
bila oksigen hanya terlarut dalam cairan darah.
Oksigen yang dibawah ke perifer akan
mengoksigenasi jaringan-jaringan tubuh, dan hal ini
juga dipengaruhi oleh pemakaian oksigen jaringan
persatuan waktu (oksygen consumption). Oksygen
consumption ini harus seimbang dengan penyediaan
oksigen (oksygen delivery), sehingga diperoleh oksigen
yang cukup untuk semua jaringan.
22. Karbondioksida yang terbentuk pada jaringan akan
memasuki kapiler jaringan dan diangkut oleh darah
kembali ke paru-paru. Tekanan CO2 jaringan akan
meningkat akibat hasil metabolisme, dan tekanan CO2
ini (PCO2) akan lebih tinggi dari PCO2 darah, sehingga
CO2 jaringan akan berdifusi ke dalam darah. Seperti
juga oksigen, karbondioksida juga terikat dengan suatu
bahan kimia dalam darah yang meningkatkan
transport CO2 15-20 kali lipat.Transport CO2 dapat
melewati 3 cara yaitu terikat dengan bikarbonat dan
ini yang terutama, terikat dengan
carbaminocompound, dan yang terlarut dalam darah
24. REGULASI PERNAPASAN
A. Kontrol pernapasan otomatis ( Involunter ) :
1. Medullary Respiratory Center
a. Dorsal Respiratory Group ( DRG )
b. Ventral Respiratory Group ( VRG )
c. Pre-Botzinger Complex Pace Maker Neuron :
Berlokasi pd ventro-lateral Medulla Oblongata , antara Nucleus
Ambigus & Nucleus Reticularis lateralis pada sisi kiri dan kanan.
2. Pusat Apneustik ( Apneustic Centre )
3. Pusat Pneumotaksik ( Pneumotaxic Center )
B. Kontrol menurut kemauan ( Volunter ) :
CORTEX CEREBRI
25. Regulasi aktifitas pernapasan
1. Kontrol kimiawi
- CO2 : via CSF dan konsentrasi ion H+
cairan
interstitiel otak
- O2 dan ion H : via carotid dan aortic bodies
2. Non kimiawi
- Vagus afferent dari JUP dan paru
- Afferent dari pons, hipothalamus, dan sistem
limbic
- Afferent dari proprioceptors
- Afferent dari baroreseptor
27. Chemoreseptor batang otak
(kemoreseptor sentral)
• Letaknya di medulla bagian ventral & dorsal
• Memonitor konsentrasi ion H+
CSF, dan ion
H+
cairan interstitiel otak
• CO2 darah dgn cepat melewati sawar darah otak
ke CSF H2CO3 H+
+ HCO3-
• Konsentrasi H+cairan interstitiel otak yg tinggi
memacu ventilasi.
30. Carotid dan aortic bodies
(kemoreseptor perifer)
• Peka terhadap perubahan konsentrasi CO2, O2, dan
ion H+
darah
• Kadar pCO2 darah yang terutama merangsang
pernapasan, sebaliknya kekurangan pO2 dan ion
H+
tidak sekuat pengaruh pCO2
• Perubahan asam-basa darah juga dikompensasi
oleh respirasi melalui sistem ini (misalnya
hiperventilasi-Kussmaul saat asidosis)
31.
32. Pengaruh faktor nonkimiawi
terhadap pernapasan
• Reseptor bronkial dan reseptor pulmoner yang terdiri atas
reseptor adaptasi cepat dan adaptasi lambat yg keduanya
merupakan serabut saraf bermielin. Terdapat juga reseptor
via c fiber (tdk bermielin)
• Dari JUP dan paru : pengaruh vagal yang memendekkan
pernapasan (Hering-Breuer refleks) via reseptor adaptasi
lambat. HB refleks inflasi : ekspirasi meningkat ; HB
refleks deflasi : ekspirasi menurun
• J (Juxtacapillary) reseptor (c fiber) distimulasi oleh
hiperventilasi apneu, takipneu, bradikardia
• Irritant receptor di trakea (via reseptor adaptasi cepat
batuk, bronkokonstriksi, sekresi mukus hyperventilasi