Dokumen tersebut menjelaskan tentang film badge sebagai alat ukur radiasi untuk proteksi radiasi. Film badge dapat mencatat dosis radiasi yang terakumulasi selama periode tertentu, ringan dan mudah digunakan. Proses pembacaan film badge melibatkan proses pengembangan, pembentukan citra laten, dan pencucian untuk menghasilkan daerah terang dan gelap yang merepresentasikan dosis radiasi yang diterima. Hasil interkomparasi antar laboratorium
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar dalam fisika radiasi untuk mahasiswa radiografi, meliputi definisi dan satuan-satuan dosimetri seperti paparan, dosis serap, dosis ekivalen, dan dosis efektif serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dokumen ini juga menjelaskan konsep radioaktivitas dan dosis eksternal.
Dokumen tersebut membahas tentang cara kerja pesawat fluoroskopi yang meliputi komponen-komponen utamanya seperti image intensifier, generator sinar-X, dan sistem pencitraan fluoroskopi secara umum."
Dokumen tersebut membahas tentang berkas elektron yang digunakan dalam radioterapi, termasuk distribusi dosis, parameter dosimetrik, dan pertimbangan klinisnya. Berkas elektron umumnya digunakan untuk mengobati tumor permukaan dengan kedalaman kurang dari 5 cm. Distribusi dosisnya berbeda dari berkas foton karena dosis maksimum terjadi di bawah permukaan dan dosis permukaannya relatif tinggi.
Efek Radiasi dan Proteksi Radiasi pada Pasien Pediatrik [2018]sunarya afaf
Dokumen tersebut membahas tentang efek radiasi dan proteksi radiasi pada pasien pediatrik. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa anak-anak lebih sensitif terhadap radiasi dibandingkan orang dewasa dan dosis radiasi yang diterima anak-anak perlu dikurangi.
Bab I membahas latar belakang proses pengolahan film rontgen, rumusan masalah, dan tujuan penelitian. Bab II membahas jenis proses pengolahan film, tahapan pengolahan, dan cara kerja proses otomatis. Bab III menyimpulkan bahwa terdapat dua jenis proses pengolahan film yaitu manual dan otomatis, tahapan pengolahan meliputi pembangkitan, penetapan, pencucian, dan pengeringan, serta proses otomatis menggunak
Dokumen tersebut menjelaskan tentang film badge sebagai alat ukur radiasi untuk proteksi radiasi. Film badge dapat mencatat dosis radiasi yang terakumulasi selama periode tertentu, ringan dan mudah digunakan. Proses pembacaan film badge melibatkan proses pengembangan, pembentukan citra laten, dan pencucian untuk menghasilkan daerah terang dan gelap yang merepresentasikan dosis radiasi yang diterima. Hasil interkomparasi antar laboratorium
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar dalam fisika radiasi untuk mahasiswa radiografi, meliputi definisi dan satuan-satuan dosimetri seperti paparan, dosis serap, dosis ekivalen, dan dosis efektif serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dokumen ini juga menjelaskan konsep radioaktivitas dan dosis eksternal.
Dokumen tersebut membahas tentang cara kerja pesawat fluoroskopi yang meliputi komponen-komponen utamanya seperti image intensifier, generator sinar-X, dan sistem pencitraan fluoroskopi secara umum."
Dokumen tersebut membahas tentang berkas elektron yang digunakan dalam radioterapi, termasuk distribusi dosis, parameter dosimetrik, dan pertimbangan klinisnya. Berkas elektron umumnya digunakan untuk mengobati tumor permukaan dengan kedalaman kurang dari 5 cm. Distribusi dosisnya berbeda dari berkas foton karena dosis maksimum terjadi di bawah permukaan dan dosis permukaannya relatif tinggi.
Efek Radiasi dan Proteksi Radiasi pada Pasien Pediatrik [2018]sunarya afaf
Dokumen tersebut membahas tentang efek radiasi dan proteksi radiasi pada pasien pediatrik. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa anak-anak lebih sensitif terhadap radiasi dibandingkan orang dewasa dan dosis radiasi yang diterima anak-anak perlu dikurangi.
Bab I membahas latar belakang proses pengolahan film rontgen, rumusan masalah, dan tujuan penelitian. Bab II membahas jenis proses pengolahan film, tahapan pengolahan, dan cara kerja proses otomatis. Bab III menyimpulkan bahwa terdapat dua jenis proses pengolahan film yaitu manual dan otomatis, tahapan pengolahan meliputi pembangkitan, penetapan, pencucian, dan pengeringan, serta proses otomatis menggunak
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)Nona Zesifa
DR adalah teknik pencitraan sinar-X digital dimana sensor digital menggantikan film dan hasilnya diproses secara digital. Sistem DR terdiri atas sumber sinar-X, detektor gambar, konverter analog-digital, komputer dan monitor. Prinsipnya menangkap sinar-X tanpa film dan mengubahnya menjadi file digital. Pengolahan citra digital meliputi penambahan kontras, kecerahan, penajaman, pelembutan, deteksi tepi dan citra negatif
Fungsi dan cara kerja bagian pesawat televisi teknikNurul Arifin S
KONSEP PESAWAT TELEVISI
Tiga kalimat:
1. Televisi berfungsi untuk menyiarkan gambar dan suara melalui gelombang radio dari stasiun pemancar ke penerima.
2. Penerima televisi mengolah sinyal gambar dan suara yang dipancarkan menjadi gambar dan suara yang sesuai pada layar.
3. Bagian-bagian utama penerima televisi meliputi antena, tuner, penguat video dan suara, defleksi, sinkronisasi, dan cat
MRI Quality Control ACR Phantom PRO MRIAdhianto Dwi
Dokumen tersebut memberikan panduan pengujian kualitas citra MRI menggunakan phantom. Terdapat beberapa parameter yang diuji seperti ketepatan geometri, resolusi tinggi kontras, ketebalan slice, posisi slice, keseragaman intensitas, tingkat ghosting, dan detektifitas objek rendah kontras. Dilakukan pengukuran terhadap citra-citra hasil scanning phantom dengan menggunakan alat ukur dan rumus-rumus khusus.
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATANMartindra K
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1014/MENKES/SK/XI/2008
TENTANG
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK
DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Dokumen tersebut membahas tentang mammografi yang merupakan deteksi dini kanker payudara menggunakan sinar X dosis rendah. Mammografi dapat mendeteksi benjolan kecil sebelum teraba dan digunakan untuk screening dan diagnosis awal kanker payudara. Dokumen juga menjelaskan prinsip, bagian, dan teknik radiografi mammografi.
Radiografi panoramik dapat menampilkan gambar gigi dan struktur rahang secara keseluruhan tanpa terhalang. Teknik ini melibatkan rotasi tabung sinar-X dan film secara bersamaan sementara pasien diam. Kualitas gambar tergantung pada posisi pasien dan pengaturan alat, seperti tegangan, arus, dan kombinasi film-screen. Kesalahan pada teknik atau proses dapat menghasilkan gambar terang, gelap, atau kab
Digital radiografi menggunakan detektor panel datar sebagai pengganti film. Gambar dapat dilihat di monitor segera setelah akuisisi dan disimpan secara digital. Salah satu keuntungan utama adalah kemampuan memproses gambar setelah rekaman.
Dokumen tersebut membahas tentang proteksi radiasi, peralatan dasar kedokteran nuklir, dan penggunaan radioisotop dalam diagnostik klinik. Beberapa peralatan yang dijelaskan adalah Geiger Muller counter, kamera gamma, PET, dan SPECT yang digunakan untuk mendeteksi radiasi dan membuat citra distribusi radioisotop dalam tubuh. Penggunaan radioisotop dalam pemeriksaan fungsi kelenjar tiroid dan ginjal juga dijelaskan.
Radiasi pengion dapat menyebabkan kerusakan DNA dan sel yang dapat menimbulkan efek segera maupun tertunda pada manusia. Paparan radiasi dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan organ vital, kanker, dan kerusakan genetik. Untuk mencegah efek radiasi diperlukan penerapan nilai batas dosis, proteksi radiasi, dan budaya keselamatan yang konsisten.
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)Nona Zesifa
DR adalah teknik pencitraan sinar-X digital dimana sensor digital menggantikan film dan hasilnya diproses secara digital. Sistem DR terdiri atas sumber sinar-X, detektor gambar, konverter analog-digital, komputer dan monitor. Prinsipnya menangkap sinar-X tanpa film dan mengubahnya menjadi file digital. Pengolahan citra digital meliputi penambahan kontras, kecerahan, penajaman, pelembutan, deteksi tepi dan citra negatif
Fungsi dan cara kerja bagian pesawat televisi teknikNurul Arifin S
KONSEP PESAWAT TELEVISI
Tiga kalimat:
1. Televisi berfungsi untuk menyiarkan gambar dan suara melalui gelombang radio dari stasiun pemancar ke penerima.
2. Penerima televisi mengolah sinyal gambar dan suara yang dipancarkan menjadi gambar dan suara yang sesuai pada layar.
3. Bagian-bagian utama penerima televisi meliputi antena, tuner, penguat video dan suara, defleksi, sinkronisasi, dan cat
MRI Quality Control ACR Phantom PRO MRIAdhianto Dwi
Dokumen tersebut memberikan panduan pengujian kualitas citra MRI menggunakan phantom. Terdapat beberapa parameter yang diuji seperti ketepatan geometri, resolusi tinggi kontras, ketebalan slice, posisi slice, keseragaman intensitas, tingkat ghosting, dan detektifitas objek rendah kontras. Dilakukan pengukuran terhadap citra-citra hasil scanning phantom dengan menggunakan alat ukur dan rumus-rumus khusus.
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATANMartindra K
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1014/MENKES/SK/XI/2008
TENTANG
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK
DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Dokumen tersebut membahas tentang mammografi yang merupakan deteksi dini kanker payudara menggunakan sinar X dosis rendah. Mammografi dapat mendeteksi benjolan kecil sebelum teraba dan digunakan untuk screening dan diagnosis awal kanker payudara. Dokumen juga menjelaskan prinsip, bagian, dan teknik radiografi mammografi.
Radiografi panoramik dapat menampilkan gambar gigi dan struktur rahang secara keseluruhan tanpa terhalang. Teknik ini melibatkan rotasi tabung sinar-X dan film secara bersamaan sementara pasien diam. Kualitas gambar tergantung pada posisi pasien dan pengaturan alat, seperti tegangan, arus, dan kombinasi film-screen. Kesalahan pada teknik atau proses dapat menghasilkan gambar terang, gelap, atau kab
Digital radiografi menggunakan detektor panel datar sebagai pengganti film. Gambar dapat dilihat di monitor segera setelah akuisisi dan disimpan secara digital. Salah satu keuntungan utama adalah kemampuan memproses gambar setelah rekaman.
Dokumen tersebut membahas tentang proteksi radiasi, peralatan dasar kedokteran nuklir, dan penggunaan radioisotop dalam diagnostik klinik. Beberapa peralatan yang dijelaskan adalah Geiger Muller counter, kamera gamma, PET, dan SPECT yang digunakan untuk mendeteksi radiasi dan membuat citra distribusi radioisotop dalam tubuh. Penggunaan radioisotop dalam pemeriksaan fungsi kelenjar tiroid dan ginjal juga dijelaskan.
Radiasi pengion dapat menyebabkan kerusakan DNA dan sel yang dapat menimbulkan efek segera maupun tertunda pada manusia. Paparan radiasi dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan organ vital, kanker, dan kerusakan genetik. Untuk mencegah efek radiasi diperlukan penerapan nilai batas dosis, proteksi radiasi, dan budaya keselamatan yang konsisten.
Dokumen tersebut membahas tentang radiobiologi dan proteksi radiasi. Secara singkat, dibahas mengenai efek radiasi somatik dan genetik, sindroma radiasi akut, efek genetik radiasi, dan proteksi radiasi yang diterapkan di radiologi diagnostik dan radioterapi seperti penggunaan apron, pelindung tiroid, dan ruang pesawat sinar-X.
Bab 3 membahas anatomi dasar yang terlihat dalam gambar radiologi seperti thoraks yang menampilkan paru-paru, jantung, tulang rusuk, trakea, dan aorta."
Efek Radiasi terhadap Sistem Biologi.pptxAmelOktaviaS1
Dokumen ini membahas tentang efek radiasi terhadap manusia, termasuk jenis-jenis sumber radiasi, interaksi radiasi dengan sel tubuh, dan berbagai efek radiasi seperti efek deterministik dan stokastik. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi efek radiasi serta dampak radiasi terhadap janin.
1. Media kontras mikrobubble ultrasonografi berisi gelembung udara kecil yang dapat meningkatkan sensitivitas pencitraan ultrasound konvensional.
2. Mikrobubble bereaksi terhadap gelombang ultrasound dengan cara yang meningkatkan kontrast pada pencitraan, namun juga dapat menyebabkan efek samping seperti kavitasi jika energi gelombang terlalu tinggi.
3. Penelitian menunjukkan bahwa media kontras mikrobubble relatif aman asalkan fre
Teks tersebut membahas penggunaan radioisotop dalam berbagai bidang di Malaysia, termasuk pertanian, perubatan, industri, dan penelitian. Teknologi radioisotop digunakan untuk mengendalikan hama tanaman, menelusuri nutrisi tanaman, dan mutasi tanaman baru dalam pertanian di Malaysia."
proteksi dan keselamatan keselamatan radiasi di rsarni12345
Buku ini membahas proteksi dan keselamatan radiasi pada aplikasi ketenaganukliran di rumah sakit, dengan menjelaskan konsep dasar radiasi pengion, ketentuan umum proteksi dan keselamatan radiasi, serta pedoman khusus untuk radiodiagnostik, radioterapi, dan kedokteran nuklir.
Dokumen tersebut membahas tentang pengamanan dampak radiasi, termasuk definisi radiasi dan zat radioaktif, dampak kesehatan radiasi, dosimetri, nilai ambang batas, serta penjelasan mengenai manfaat dan mitigasi risiko saluran udara tegangan ekstra tinggi. Dokumen ini memberikan landasan hukum dan aturan terkait keselamatan radiasi di Indonesia.
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatanAgung Oktavianto
Peraturan ini mengatur tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan untuk memastikan alat kesehatan yang digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai standar. Alat kesehatan tertentu wajib diuji dan dikalibrasi sekali setahun, dan alat yang lulus akan diberi sertifikat dan label laik pakai.
Tunjangan bahaya radiasi di bidang kesehatan kepres 48 th 1995 dan kepmenkes...Agung Oktavianto
Dokumen ini membahas tentang Keputusan Presiden No. 48 Tahun 1995 dan Keputusan Menteri Kesehatan No. 1267 Tahun 1995 yang mengatur besaran tunjangan bahaya radiasi bagi pekerja kesehatan yang bekerja di bidang radiologi. Dokumen ini menjelaskan tingkat bahaya radiasi dan besaran tunjangan yang diterima berdasarkan nilai tingkat bahaya tersebut.
Tbr di bidang kesehatan kepres 48 th 1995 dan kepmenkes 1267 th 1995Agung Oktavianto
Dokumen ini membahas tentang Keputusan Presiden No. 48 Tahun 1995 dan Keputusan Menteri Kesehatan No. 1267 Tahun 1995 yang mengatur besaran tunjangan bahaya radiasi bagi pekerja kesehatan. Dokumen ini menjelaskan empat tingkat bahaya radiasi beserta nilai dan tunjangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang uji kesesuaian yang harus dilakukan terhadap pesawat sinar-X untuk memastikan keselamatan dan mutu pelayanan radiodiagnostik. Uji kesesuaian mencakup parameter seperti kualitas gambar, linieritas respon, resolusi, dan akurasi ukuran slice untuk memenuhi standar pelayanan kesehatan. Hasil uji digunakan untuk menentukan apakah alat tersebut layak atau tidak digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya uji kesesuaian alat rontgen untuk memastikan keamanan pasien dan pekerja dalam pemeriksaan radiologi. Uji kesesuaian alat rontgen harus dilakukan secara berkala sesuai peraturan untuk memastikan dosis radiasi yang diterima pasien dan pekerja sesuai standar keselamatan. Uji kesesuaian bertujuan mencegah terjadinya efek samping radiasi seperti katarak, kerusak
Dokumen tersebut membahas tentang Quality Assurance (QA) dalam proses pemrosesan film radiologi, meliputi peralatan, proses, dan parameter yang harus dipantau untuk menjaga kualitas hasil citra. QA proses pemrosesan film merupakan bagian penting dari seluruh kegiatan QA radiologi untuk menjamin pelayanan yang lebih baik bagi pasien dan pekerja kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang teori dasar dari thermoluminescent dosimeter (TLD) yang merupakan alat pengukur dosis radiasi dengan memanfaatkan pencahayaan yang dihasilkan dari bahan yang dipanaskan setelah menerima radiasi. TLD memiliki berbagai keunggulan seperti rentang energi yang lebar, tidak dipengaruhi laju dosis, dan fleksibel untuk pengukuran ekstremitas. TLD banyak digunakan dalam bidang kese
Perlindungan pasien anak dan dosis efektif pada pemanfaatan radiasi pengion
1. P RL
E INDUNGAN P ASIE ANAK
N
DAN DOSIS E E T P
F K IF ADA
PM
E ANFAAT AN RADIASI
P NGION
E
OLEH :
AGUNG N.O, ST, MSi
( agung_nokt@yahoo.co.id )
1
2. Dasar hukum :
• UU no 23 tahun 2002 [1] tentang Perlindungan Anak
pasal 1.
(1) Anak adalah seseorang yang belum berusia 18
(delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih
dalam kandungan.
(2) Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya
agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
2
3. Faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang anak [2] :
• Hereditas
• Lingkungan
• Hormonal
[2] Alimul H, A Aziz, 2008, Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan
Kebidanan , Salemba Medika, Jakarta
3
4. PENANGANAN PASIEN ANAK
DI RUANG RADIOLOGI :
Anak lebih sensitif [3]. :
• Fisik : dalam masa pertumbuhan
• Psikologi : butuh pendamping
.FDA, 2011, Radiology & children : extra care required,
[3]
4
5. Sensitivitas dan Resiko
• Sensitivitas jaringan pada anak – anak
lebih tinggi dari orang dewasa, yang
mengakibatkan faktor resiko timbulnya
kanker akibat radiasi pada anak – anak
juga lebih tinggi dari orang dewasa.
• Faktor resiko timbulnya kanker pada
anak – anak antara 2 sampai 3 kali
lebih besar dari orang dewasa [4].
[4] IAEA Training Material on Radiation Protection in Diagnostic and Interventional Radiology :
RADIATION PROTECTION IN DIAGNOSTIC AND INTERVENTIONAL RADIOLOGY
L 21: Optimization of Protection in Pediatric Radiology
5
6. kemungkinan terjadinya efek tertunda
dari paparan radiasi untuk anak-anak
adalah 2 — 3 kali lebih besar dari
orang dewasa dan risiko kanker dari
paparan radiasi pada anak-anak 2 — 4
lebih besar dari orang dewasa per unit
dosisnya [5,6,7].
• [5,6,7].
•UNSCEAR (United Nations Scientific Committee on the Effects of Atomic Radiation), Sources, Effects and Risks of Atomic Radiation. Vol II,
New York, NY: United Nations, 2000:13, (2000).
•ICRP 60, International Commission on Radiological Protection, 1990
Recommendations of the International Commission on Radiological Protection. Oxford: Pergamon Press, (1990).
•BEIR-V. Committee on the Biological Effects of Ionizing Radiations. Health effects of exposure to low levels of ionizing radiation. BEIR V
Report. Washington: National Academy Press, (1990). 6
7. Dosis efektif (Eô)
Tingkat kepekaan organ atau jaringan tubuh terhadap efek stokastik akibat
radiasi disebut faktor bobot organ atau faktor bobot jaringan tubuh,
Tabel I Nilai Faktor Bobot Berbagai Organ Tubuh [8].
No Organ atau Jaringan Tubuh WT
1 Gonad 0,20
2 Sumsum Tulang 0,12
3 Colon 0,12
4 Lambung 0,12
5 Paru-paru 0,12
6 Ginjal 0,05
7 Payudara 0,05
8 Liver 0,05
9 Oesophagus 0,05
10 Kelenjar Gondok (Tiroid) 0,05
11 Kulit 0,01
12 Permukaan tulang 0,01
13 Organ atau jaringan tubuh lainnya 0,05
7
Catatan: Harga WT berdasarkan ICRP No. 60 (1990)
8. EFEK STOKHASTIK DAN DETERMINISTIK [9].
Gambar 1. Kurva dosis respon
• Kurva A – Deterministik / non stokhastik :
Merupakan suatu bentuk khas suatu efek biologis yang memperlihatkan dosis ambang –
titik a. Rentangan kurva dari titik ambang a hingga respon 100% dianggap disebabkan
oleh ’variabilitas biologis’ di sekitar dosis rata-rata titik c, yang disebut dosis 50%.
• Kurva B –stokhastik :
menyajikan ambang ’nol’ atau respon linier, titik b menyajikan dosis 50% bagi efek
biologis ambang ’nol’ 8
(Chember, 2009)
9. Efek Stokastik :
adalah efek yang penyebab timbulnya merupakan
fungsi dosis radiasi dan diperkirakan tidak mengenal
dosis ambang.
• Tidak mengenal dosis ambang
• Timbul setelah melalui masa tenang yang lama
• Keparahannya tidak bergantung pada dosis radiasi
• Tidak ada penyembuhan spontan
• Efek ini meliputi : kanker, leukemia (efek somatik),
dan penyakit keturunan (efek genetik).
9
10. Efek Deterministik
(non-stokastik) :
adalah efek yang kualitas keparahannya bervariasi
menurut dosis dan hanya timbul bila dosis ambang
dilampaui.
• Mempunyai dosis ambang
• Umumnya timbul beberapa saat setelah radiasi
• Adanya penyembuhan spontan (tergantung
keparahan)
• Tingkat keparahan tergantung terhadap dosis radiasi
• Efek ini meliputi : luka bakar, sterilitas /
kemandulan, katarak (efek somatik)
10
11. Efek radiasi terhadap DNA [10]
Gambar 2. 11
Efek paparan radiasi (langsung dan tidak langsung) pada DNA
12. Beberapa data kejadian pasien kanker
karena terpapar radiasi [10]:
• Di Jepang,
Efek radiasi dari bom atom Hiroshima dan Nagasaki; 120.000 orang dilakuan
perawatan intensif, diantaranya 50.000 terpapar 0.005 Sv. Pada tahun 1990
6.000 orang meninggal karena kanker. Bahan radioaktif yang memapar
Nagasaki adalah emisi α dengan sejumlah neuton. Di Hiroshima terpapar
radiasi γ dan nutron.
• Di Ingris antara tahun 1935 – 1944
Terjadi kasus spondylitis berkaitan dengan efek pemberian radioterapi
terhadap spine pasien dengan kasus leukimia.
• Sebelum tahun 1922
Banyak terjadi kasus leukimia yang mengenai radiolog karena belum adanya
standar keamanan radiasi
• Kejadian kanker thyroid pada saat observasi radioterapi pasien anak-anak
dengan kasus pembesaran kelenjar thymus.
• Pada tahun 1955,
Terjadi kasus epilate pada anak-anak karena penggunaan sinar x dari
pemeriksaan tinea capitis. Kanker Thyroid dilaporkan sebagai efek pertama
kali terjadi di Israel. Selain itu juga terjadi tumor otak, tumor salivary gland,
kanker kulit dan leukimia di daerah Afrika Utara. Di New york, Tumor kulit
hanya ditemukan pada anak-anak kulit putih, dan tidak terjadi pada anak-anak
kulit hitam .
• Di Nova Scotia
Dilaporkan adanya pasien kanker payudara yang terjadi disebabkan expose 12
berkali-kali dalam pemeriksaan TBC
13. Efek radiasi :
Gambar 3.
seorang anak post-treatment dan efek over exposure
radioterapi tumor otak [11]
11. ACCIDENTAL OVEREXPOSURE OF RADIOTHERAPY PATIENTS IN SAN JOSE,
COSTA RICA, INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY VIENNA, 1998 13
14. Table II. Typical dose levels in paediatric
radiology [NRPB-W14] [12]
Entrance surface dose (µGy)
Examination Age
0 1 5 10 15
Abdomen AP 110 340 590 860 2010
Chest PA/AP 60 80 110 70 110
Pelvis AP 170 350 510 650 1300
Skull AP / 600 1250 / /
Skull LAT / 340 580 / /
Dose Area Product (mGy.cm2)
MCU 430 810 940 1640 3410
Barium Meal 760 1610 1620 3190 5670
Barium Swallow 560 1150 1010 2400 3170
12. NATIONAL RADIOLOGICAL PROTECTION BOARD, Doses to Patient from Medical X Ray Examinations in
the UK: 2000 review, NRPB-W14, Chilton (2002).
14
http://rpop.iaea.org/RPOP/RPoP/Content/SpecialGroups/2_Children/index.htm#ref3
15. RISET :
DOSIS RADIASI PASIEN RADIOLOGI ANAK
PADA PEMERIKSAAN TORAK DI KOTA
PADANG [13]
Data pasien anak hasil penelitian yang menerima dosis di atas batas NRPB
Arus Waktu
Berat Badan Tegangan (mAs) Jarak Dosis
No. Usia (Kg) (kVp) (cm) (uGy)
1 4 bulan 3,9 55,0 10,00 91,0 484,80
2 9 bulan 7,9 54,0 12,50 89,0 346,30
3 19 bulan 8,7 58,0 12,50 90,0 455,20
4 11 tahun 16,0 47,0 8,00 89,0 254,30
5 11 tahun 45,0 58,0 0,05* 129,0 201,40
6 12 tahun 25,0 56,0 0,06* 131,0 425,40
7 13 tahun 39,0 87,5 18,00 148,0 582,60
13. Prosiding Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan V Depok, 14 Oktober 15
2009
Note= waktu (s) yang digunakan untuk penyinaran, tidak termasuk data untuk arus (mA)
16. Riset :
Siegel et al, 2004 , dosis radiasi pada CT Pediatric :
efek perubahan faktor ekspose dan ukuran phantom [14]
Gambar :
terjadi penurunan dosis radiasi jika kV diturunkan dengan mA tetap
14. Siegel et al, 2004, Radiation Dose and Image Quality in Pediatric CT: 16
Effect
of Technical Factors and Phantom Size and Shape, Radiology , UK
17. RISET :
PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK KV TINGGI PADA
PEMERIKSAAN THORAK ANAK TERHADAP KUALITAS
GAMBAR DAN DOSIS RADIASI [15]
Perbandingan Incident air kerma :
• Pada Pesawat A :
kV standar : 40 – 54 kV, 6,25 mAs
kV tinggi : 60- 76 kV; 0,82 – 1,36 mAs
incident Air kerma turun dengan rentang dari
57.975% hingga 61.007%,
• Pesawat B :
kV standar : 40 – 54 kV, 6,4 mAs
kV tinggi : 60- 76 kV; 0,84 – 1,39 mAs
incident air turun dengan rentang dari
36.492% hingga 40.197%
15. Euphrat, Datu; Seno K, Dwi ; Prasetio, Heru, 2011, Pengaruh Penggunaan
Teknik kV Tinggi pada Pemeriksaan Thorak Anak terhadap kualitas Gambar dan
Dosis Radiasi, UI
17
18. Entrance surface dose [15] :
Tebal ESD kV ESD Teknik kV
No Pesawat pasien standar tinggi
(cm) (mGy) (mGy)
1 A 10 - 12 0.143 0.042
2 A 24 – 26 0.349 0.245
3 B 13 – 14 0.081 0.018
4 B 24 – 26 0.386 0.355
15. Euphrat, Datu; Seno K, Dwi ; Prasetio, Heru, 2011, Pengaruh Penggunaan
Teknik kV Tinggi pada Pemeriksaan Thorak Anak terhadap kualitas Gambar dan
Dosis Radiasi, UI
18
19. Pertimbangan secara Teknis [16]
• Detail yang baik dari gambaran dapat dicapai dengan
menggunakan bidang fokus (focal spot) ukuran kecil dan
waktu eksposi yang sesingkat mungkin.
• Grid (anti-hamburan) tidak diperlukan pada radiologi
anak, walaupun dengan alasan untuk kepentingan
kualitas radiograf. Tidak dibenarkan penggunaannya
karena akan menaikan dosis yang diterima pasien,
kecuali untuk anak – anak usia belasan yang mungkin
karena bentuk tubuhnya akan mengakibatkan hamburan
semakin meningkat. [BSS II.16(b).iii]
16. BAPETEN, 2010, Radiologi Anak.
19
20. Pertimbangan secara Teknis [16]
• Kombinasi screen-film kecepatan tinggi harus digunakan
untuk mengurangi waktu radiasi, resolusi yang berkurang
tidaklah terlalu penting untuk kebanyakan (majority)
indikasi klinis. [BSS II.16(b).ii]
• Penggunaan Kendali Ekspose Otomatis (Automatic
Exposure Control (AEC)) pada anak – anak tidaklah tepat
karena (ukuran dan geometri) dari sensornya secara normal
dirancang untuk orang dewasa. Sebagai gantinya, tabel
ekspose yang sesuai dengan teknik radiografis, ketebalan
pasien dan penggunaan dengan grid atau tidak adalah lebih
aman dan mudah digunakan.
16. BAPETEN, 2010, Radiologi Anak.
20
21. Pertimbangan secara Teknis [16]
• Radiasi harus dibatasi dengan kolimasi [BSS
II.16(b).iv]
• Perlengkapan/alat pelindung (dari radiasi)
diletakkan pada posisi yang tepat untuk melindungi
jaringan tubuh dan hindari terjadinya pengulangan
pemeriksaan (penyinaran radiasi). BSS II.16(f)]
• Jika diperlukan dan memungkinkan, alat
immobilisasi (dengan alat khusus ) dapat digunakan.
http://rpop.iaea.org/RPOP/RPoP/Content/SpecialGroups/2_Children/index.htm#ref3
16. BAPETEN, 2010, Radiologi Anak.
21
22. Pertimbangan secara Teknis [16]
Pertimbangan Lainnya
• Luas ruangan pemeriksaan : selain pertimbangan untuk
radiasi hambur, juga mempertimbangan psikologi anak
sehingga ia tidak merasa di ruangan sempit yang dapat
menimbulkan rasa cemas atau takut.
• Interior ruangan juga di desain sesuai dengan kejiwaan
anak, sehingga ia merasa betah dan nyaman.
• Komunikasi yang baik antara radiografer dengan
pasien (anak) dan pendamping sangat membantu pada
proses pemeriksaan (penyinaran).
16. BAPETEN, 2010, Radiologi Anak.
22
23. UU no 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit [17]
Pasal 6
(1) Pemerintah dan pemerintah daerah
bertanggung jawab untuk :
d. memberikan perlindungan kepada Rumah
Sakit agar dapat memberikan pelayanan
kesehatan secara profesional dan bertanggung
jawab;
e. memberikan perlindungan kepada masyarakat
pengguna jasa pelayanan Rumah Sakit sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
23
24. UU no 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit [17]
Pasal 16
(1)Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7 ayat (1) meliputi peralatan medis dan nonmedis harus
memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu,
keamanan, keselamatan dan laik pakai.
(2) Peralatan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Balai
Pengujian Fasilitas Kesehatan dan/atau institusi
pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang.
(3) Peralatan yang menggunakan sinar pengion harus
memenuhi ketentuan dan harus diawasi oleh lembaga
yang berwenang
24
25. PP 33 tahun 2007 TENTANG
KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN
KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF [18]
• Pasal 39
(1) Praktisi medik wajib menggunakan Tingkat Panduan untuk
Paparan Medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 pada
saat melaksanakan prosedur radiologi diagnostik dan
intervensional, dan kedokteran nuklir untuk mengoptimumkan
proteksi terhadap pasien
• Pasal 40
(1) Untuk memastikan bahwa Tingkat Panduan untuk Paparan
Medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 sampai dengan
Pasal 39 dipatuhi, uji kesesuaian wajib dilakukan terhadap
pesawat sinar-X untuk radiologi diagnostik dan intervensional.
25
26. PERKA BAPETEN NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG
UJI KESESUAIAN PESAWAT SINAR-X RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL [19]
Pasal2
Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk
mewujudkan pengoperasian Pesawat Sinar-X
yang andal dan aman bagi pasien, pekerja dan
masyarakat.
26
27. Peraturan Menteri Kesehatan No. 363 tahun 1998
tentang Pengujian dan Kalibrasi pada sarana
pelayanan kesehatan [20]
• Pasal 4 :
Kalibrasi alat kesehatan dilakukan oleh institusi
penguji secara berkala, sekurang - kurangnya satu
kali dalam setahun
• Pasal 7 :
Setiap alat kesehatan yang telah dilakukan kalibrasi
dengan hasil yang memenuhi standar diberikan
sertifikat dan tanda yang menyatakan alat tersebut
layak pakai oleh institusi penguji
27
30. Daftar Pustaka :
1. UU no 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
2. Alimul H, A Aziz, 2008, Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk
Pendidikan Kebidanan , Salemba Medika, Jakarta
3. FDA, 2011, Radiology & children : extra care required
4. IAEA Training Material on Radiation Protection in Diagnostic and
Interventional Radiology : Radiation Protection in Diagnostic and
Intervensional Radiology L 21: Optimization of Protection in
Pediatric Radiology
5. UNSCEAR (United Nations Scientific Committee on the Effects of
Atomic Radiation), 2000:13, Sources, Effects and Risks of Atomic
Radiation. Vol II, New York, NY: United Nations
6. ICRP 60, 1990, International Commission on Radiological
Protection, Recommendations of the International Commission on
Radiological Protection. Oxford: Pergamon Press.
7. BEIR-V. Committee on the Biological Effects of Ionizing Radiations,
(1990).. Health effects of exposure to low levels of ionizing radiation.
30
BEIR V Report. Washington: National Academy Press
31. Daftar Pustaka :
8. ICRP No. 60 (1990)
9. Chember, Herman and Johnson, Thomas (2009), Introduction to
Health Physics fourth edition, The McGraw-Hill Companies,
New York
10. Johns, Harold E & Cunningham, John R, 1983, The Physics of
Radiology 4th edition, Charles Thomas Publisher, USA
11. International Atomic Energy, 1998, Accidental Overexposure of
Radiotherapy Patiens in San Jose, Costarica , Vienna
12. National Radiological Protection Board, 2002, Doses to Patient
from Medical X Ray Examinations in the UK: 2000 review
13. Sofyan, Hasnel; Yuliati, Helfi; Milvita, Dian; dan Nengsih,Sri;
2009, Dosis Radiasi Pasien Radiologi Anak pada Pemeriksaan
torak di Kota Padang, Prosiding Seminar Nasional Keselamatan
Kesehatan dan Lingkungan V Depok.
31
32. Daftar Pustaka :
14. Siegel et al, 2004, Radiation Dose and Image Quality in Pediatric CT:
Effect of Technical Factors and Phantom Size and Shape, Radiology ,
UK
15. Euphrat, Datu; Seno K, Dwi ; Prasetio, Heru, 2011 Pengaruh
Penggunaan Teknik kV Tinggi pada Pemeriksaan Thorak Anak terhadap
kualitas Gambar dan Dosis Radiasi, UI
16. BAPETEN, 2010, Radiologi Anak
17. UU no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
18. PP 33 tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan
Sumber Radioaktif.
19. Peraturan Kepala BAPETEN No. 9 tahun 2011 tentang Uji Kesesuaian
Pesawat Sinar X Radiologi Diagnostik dan Intervensional
20. Peraturan Menteri Kesehatan No. 363 tahun 1998 tentang Pengujian dan
Kalibrasi pada sarana pelayanan kesehatan
32
33. 2. FDA, 2011, Radiology & children : extra care required
• Terima kasih 33