SlideShare a Scribd company logo
PERKEMBANGAN MASA DEWASA
AKHIR
AI SITI NURHASANAH
ARIKAHWIDYA M.
PSIKOLOGIVI D
Usia Tua Saat ini
 Di jepang, usia tua adalah tanda status.
Sebaliknya di Amerika Serikat, ketuaan
umumnya dipandang sebagai sesuatu yang
tidak diinginkan.
 Ageisme : Prasangka buruk atau diskriminasi
terhadap seseorang ( umumnya terhadap
orang yang sudah tua ) yang didasarkan
kepada usia.
“ Young Old “, “ Old Old “,
“ Oldest Old “
 Penuaan Primer adalah proses kemunduran tubuh
gradual tak terhindarkan yang dimulai pada masa
awal kehidupan dan terus berlangsung selama
bertahun – tahun, terlepas dari apa yg orang –
orang lakukan untuk menundanya.
 Penuaan Sekunder merupakan hasil
penyakit, kesalahan, dan penyalahgunaan faktor –
faktor yg sebenarnya dpt dihindari dan berada
dalam kontrol sso. Dengan memilih makanan dan
menjaga kebugaran tubuh sepanjang masa
dewasa, banyak orang yg dpt menunda efek
sekunder dari penuaan.
 Pada saat ini, ilmuwan sosial yg mengkhususkan diri
mempelajari penuaan merujuk kpd 3 kelompok
lansia : “ lansia muda “ ( young old ), “ lansia tua “ (
old old ), “ lansia tertua “ ( oldest old ).
 Secara kronologis, young old berkisar antara usia 65
sampai 74 tahun, yg biasanya aktif, vital, dan bugar.
 Old old berusia antara 75 sampai 84 tahun, dan
oldest old berusia 85 tahun
keatas, berkecenderungan lebih besar lemah dan
tdk bugar serta memiliki kesulitan dalam mengelola
aktivitas keseharian.
 Usia Fungsional : Ukuran kemampuan sso untuk
berfungsi secara efektif dlm lingkungan fisik dan
sosialnya dibandingkan dg orang lain yg seusianya.
Ex : sso berusia 90 tahun yg tetap berasa dlm
kesehatan yg prima bisa jadi berfungsi lebih muda
dibandingkan org berusia 65 tahun yg tdk sehat.
 Gerontologi : Studi tentang penuaan dan prosesnya.
 Geriatris : Cabang pengobatan yg fokus pada proses
penuaan dan kondisi medis yg berkaitan dg usia.
PERKEMBANGAN FISIK
 Usia dan Penuaan
 Harapan hidup : Usia dimana sso dalam waktu ttt
biasanya hidup ( dg mempertimbangkan usia &
status kesehatannya pada saat ini ), berdasarkan
usia rata – rata populasi.
 Usia : Panjang kehidupan sso
 Rentang usia : Periode terpanjang suatu spesies
dpt hidup
 Tren dan Faktor dalam Harapan Hidup
 Perbedaan Regional dan Etnis : Rata2 sso yg lahir di
negara maju dpt berharap u hidup 13 tahun lebih
lama dibandingkan org yg lahir di negara
berkembang.Akan tetapi, harapan hidup bervariasi
scr lebih luas dlm bbrp negara.
( Harapan hidup berdaasarkan tahun kelahiran, jenis kelamin, dan ras, tahun 2000, diAmerika Serikat )
Jenis Kelamin Semua Ras Kulit Putih Kulit Hitam
Pria 74,1 74,8 68,2
Wanita 79,5 80,0 74,9
 Perbedaan Gender : Hampir di seluruh dunia,
wanita hidup lebih lama dibandingkan pria,
walaupun terdapat pengecualian di negara
berkembang dimana para anak perempuan dan
wanita menghadapi diskriminasi yg parah (
Kinsella &Velkoff, 2001 ).
Mengapa Orang – Orang Menjadi Tua ?
Teori Pemrograman Genetik Teori Peringkat Variabel
Teori senescene terprogram : Penuaan
mrp hasil pertukaran berurutan pd gen
ttt. Senescene mrp waktu ketika
penurunan yg berkaitan dg penuaan
menjadi nyata.
Teori wear and tear : Sel dan jaringan
memiliki bagian vital yg akan rusak.
Teori Endokrin : Jam biologis bertindak
melalui hormon untuk mengontrol
dimensi penuaan.
Teori radikal bebas : Akumulasi
kerusakan dari radikal oksigen
menyebabkan sel dan organ u berhenti
berfungsi.
Teori Imunologis : Penuaan terprogram
dlm sistem imun tubuh yg menjurus kpd
peningkatan kerapuhan trhdp penyakit
menular & kemudian kpd penuaan dan
kematian.
Teori peringkat kehidupan : semakin
besar tingkat metabolisme, semakin
pendek usianya.
Teori autoimun : Sistem imun menjadi
bingung & menyerang sel tubuh sendiri.
Perubahan Fisik
 Perubahan Organis dan Sistematis : Perubahan dlm
fungsi organis dan sistematis sangat bervariasi, baik
diantara maupun didlam individu. Sebagian sistem
tubuh dan keberfungsian organ
menurun, sedangkan sebagian yg lain tetap
sebagaimana adanya.
 Penuaan Otak : Pada lansia normal &
sehat, perubahan pd otak biasanya bersifat rendah
dan hanya membuat sedikit perbedaan (
kemper, 1994 ). Setelah usia 30 tahun, otak
kehilangan beratnya, pertama- tama
sedikit, kemudian menjadi lebih cepat.
Sehingga, pada usia 90 tahun, otak kehilangan 10 %
dari beratnya.
 Fungsi Sensoris dan Psikomotoris
 Penglihatan : Banyak lansia yg kesulitan melihat
warna atau melakukan aktivitas sehari- hari
seperti membaca, menjahit, berbelanja, dan
memasak. Sebagian besar kerusakan penglihatan
( termasuk kebutaan ) disebabkan oleh
katarak, degenerasi moskular yg berhubungan dg
usia, glaukoma, dan retinopathy diabetes (
komplikasi diabetes yg tdk berkaitan dg usia ).
1. Katarak : Bidang berkabut atau buram di
sekeliling lensa mata, yg menyebabkan
pengaburan pandangan.
2. Degenerasi moskular yg berkaitan dg usia :
Kondisi dimana inti retina secara gradual
kehilangan kemampuan u membedakan detail
yg halus, menjurus kpd penyebab kerusakan
mata permanen pd lansia.
3. Glaukoma : Merupakan kerusakan permanen pd
saraf optik yg disebabkan oleh peningkatan
tekanan pada mata.
 Pendengaran : 40 % lansia menderita kehilangan
pendengaran, sering kali disebabkan oleh pres- bycusis,
penurunan dlm kemampuan mendengarkan suara
bernada tinggi yg berkaitan dg usia ( O’Neill et al., 1999).
 Rasa dan Bau : Kehilangan kedua indra ini dpt merupakan
bagian normal dari penuaan, tetapi juga dpt disebabkan
oleh berbagai jenis penyakit dan obat- obatan,
pembedahan, atau keterpaparan trhdp materi beracun di
lingkungan. Selain itu dpt disebabkan juga oleh olfactory
bulb, organ di otak yg bertanggung jawab trhdp
penciuman dan perasa yg rusak.
 Kekuatan, DayaTahan, Keseimbangan, danWaktu
Bereaksi : Lansia memiliki kekuatan yg jauh berkurang
dari yg pernah mrk miliki dan lebih terbatas
kemampuannya dlm aktivitas yg mensyaratkan daya
tahan atau kemampuan membawa beban berat.
 Fungsi Seksual
 Seks pd masa dewasa akhir berbeda dg apa yg
ada pd masa yg lebih muda. Pria biasanya
membutuhkan waktu lebih lama u ereksi dan
ejakulasi.
Kesehatan Fisik dan Mental
 Kondisi Kronis dan Ketidakberdayaan Fisik : Sebagian besar
lansia memiliki satu/ lebih kondisi kronis/ ketidakberdayaan
fisik.
 Arthritis ( radang sendi ) : Kelompok gangguan yg menyebabkan
sakit & ketidakmampuan bergerak, seringkali mengandung
peradangan pada sendi.
 Osteoarthritis : Penyakit degeneratif sambungan sendi.
 Rheumatoid arthritis :Yg mengakibatkan kesulitan bergerak yg scr
progresif menghancurkan jaringan sambungan.
 Biasanya penanganan penyakit tsb mengandung kombinasi
obat anti peradangan, istirahat, terapi fisik, penggunaan
panas dan dingin, melindungi sendi dari tekanan, dan
terkadang mengganti sambungan, terutama pinggang.
Latihan aerobik dan menyedot cairan yg terbentuk dlm
lubang sendi dpt meringankan osteoarthritis.
Pengaruh pada Kesehatan
 Aktivitas Fisik. Program olahraga jangka panjang bisa
mencegah banyak perubahan fisik yg diasosiasikan dg
penuaan yg normal. Latihan reguler dpt menguatkan
jantung & paru – paru serta menurunkan stres.
 Nutrisi. Nutrisi berperan dlm proses kerapuhan terhadap
penyakit kronis seperti atherosclerosis, jantung, dan
diabetes ( Mohs, 1994 ). Memakan buah & sayur –
sayuran, terutama yg kaya dg vitaminC seperti buah jeruk
dan jus, sayuran berdaun hijau, brokoli, kubis menurunkan
resiko stoke ( Joshipura at al., 1999 ). KekuranganVitamin D
meningkatkan resiko patah pinggul ( LeBoff et al., 1999 ).
Masalah Mental dan Perilaku
 Demensia ( kepikunan ) : Penurunan pada fungsi
kognitif dan perilaku akibat penyebab fisiologis.
 Alzheimer : Gangguan otak yg bersifat degeneratif &
progresif yg ditandai dg penurunan kognitif dan
kehilangan kontrol fungsi tubuh, bermuara kpd
kematian.
 Neurofibrillary tangles: Jumlah berlipat ganda serat yg
ditemukan dlm otak mrk yg menderita alzheimer.
 Amyloid plaque : Gumpalan berlilin jaringan yg tdk dpt
larut, yg ditemukan dlm otak sso yg menderita alzheimer.
 Penyakit Parkinson : Degenerasi neurologis
progresif, ditandai dg gemetar, kekakuan, gerakan yg
melambat, dan postur yg tdk stabil.
PERKEMBANGAN KOGNITIF
 Kecerdasan dan Kemampuan Memproses
a. Mengukur kecerdasan lansia. Mengukur kecerdasan
lansia mrp hal yg kompleks. Sejumlah faktor fisik
dan psikologis dpt menurunkan nilai kecerdasan dan
mengarah kpd kesalahan penilaian atas kecerdasan
mrk. Untuk mengukur kecerdasan lansia, para periset
seringkali menggunakan tesWechsler Adult
Intelligence Scale (WAIS ).
 Model dual proses : Model fungsi kognitif yg
dikemukakan o Baltes, yg mengidentifikasi dan mencoba
mengukur dua dimensi kecerdasan, yakni mekanis dan
pragmatis.
 Mekanika kecerdasan : Pada model dual proses Baltes, istilah
ini berarti kemampuan memproses informasi dan
memecahkan masalah, terlepas dari isi, dpt pula berarti area
kognisi dimana kerap terjadi penurunan yg berkaitan dg usia.
 Pragmatis Kecerdasan : Dalam model dual proses
Baltes, kalimat ini berarti dimensi kecerdasan yg cenderung
tumbuh seiring dg bertambahnya usia dan mencakup
pemikiran praktis, aplikasi dari pengetahuan & keterampilan
yg terakumulasi, kekhususan, produktivitas profesional, dan
kebijaksanaan.
 Optimasi selektif terhadap kompetensi : Dalam model dual
proses Baltes, strategi u memelihara atau meningkatkan
keseluruhan fungsi kognitif dg menggunakan kekuatan yg
lebih kuat untuk mengkompensasi yg melemah.
b. Perubahan dalam Kemampuan Memproses : Penurunan
menyeluruh pd fungsi sistem saraf pusat, sebagaimana yg
diukur melalui waktu reaksi, scr luas dipercaya sbg
kontributor utama perubahan dlm kemampuan kognitif
dan efisiensi dlm pemprosesan informasi. Kemampuan yg
digunakan u belajar dan menguasai ket. Baru cenderung
menurun pada lansia.
c. Kompetensi dalamTugas Sehari- hari dan Pemecahan
Masalah : Ketika org menjadi tua, tes penting kompetensi
kognitifnya adlh kemampuan u hidup
independen, sebagaimana yg diukur oleh tujuh aktivitas
instrumental hidup sehari- hari ( IADLs ) : mengatur
keuangan, berbelanja kebutuhan pokok, menggunakan
telepon, mendapatkan transportasi, mempersiapkan
makan, beobat, dan mengurus rumah.
Memori : Bagaimana Perubahannya
 Memori Jangka Pendek
 Memori sensoris : Penyimpanan awal, singkat, dan temporer
informasi sensoris.
 Memori kerja : Penyimpanan jangka pendek informasi yg sedang
diproses secara aktif.
 Memori Jangka Panjang
 Memori episodik : Memori jangka panjang pengalaman/ peristiwa
ttt, dihubungkan kpd waktu dan tempat.
 Memori semantis : Memori jangka panjang pengalaman faktual
umum, adat istiadat, dan bahasa.
 Memori prosedural : Memori jangka panjang ket. Motor, kebiasaan,
dan cara melakukan sesuatu yg kerap dpt dipanggil kembali tanpa
usaha yg disengaja, terkadang disebut memori implisit.
 Priming : Peningkatan kemudahan dlm melakukan suatu tugas atau
mengingat informasi sbg hasil dari interaksi sebelumnya dg tugas
atau informasi tsb.
Mengapa Beberapa Aspek Memori Menurun ?
 Masalah pada Encoding, Storage, dan Retrieval :
Lansia cenderung kurang efisien dan akurat dalam
meng- encode informasi baru yang mudah diingat,
menyimpan, dan mengulang kembali.
 Perubahan Neurologis
 Hipocampus : penting dlm kemampuan menyimpan
informasi baru dlm memori jangka panjang, diperkirakan
kehilangan 20 % sel sarafnya pada usia senja.
 Daerah di kiri prefrontal cortex tampaknya mempengaruhi
kemampuan lansia dlm mengingat dan mengenali.
Penurunan pada prefrontal cortex bisa menyebabkan
masalah memori umum lansia seperti lupa memenuhi janji
dan menyangka peristiwa yg dibayangkan sbg benar –
benar terjadi.
Metamemori : Pandangan dari Dalam
 Metamemory in Adulthood ( MIA ) : Kuesioner yg
didesain mengukur berbagai aspek metamemori
org dewasa, termasuk keyakinan akan memori
mrk sendiri dan seleksi serta penggunaan
strategi untuk mengingat.
 Meningkatkan Memori pada Lansia. Beberapa
peneliti telah menawarkan program pelatihan
mnemonics : yaitu teknik yg di desain u
membantu org mengingat, membuat asosiasi
antara wajah dan nama, atau
mentrasformasikan berbagai elemen cerita ke
dalam citra mental.
Kebijaksanaan
 Erickson memandang kebijaksanaan sbg sebuah aspek
perkembangan kepribadian di masa senja. Penyelidik lain
mendefinisikan kebijaksanaan sbg perluasan pemikiran
postformal, yakni sintesis penalaran dan emosi.
 Kualitas seperti sikap terbuka terhadap
pengalaman, kreativitas, pemikiran refleksif, dan penalaran
moral nampaknya amat mempengaruhi perkembangan
kebijaksanaan ( Pasupathi et al., 2001).
 Temuan utama dalam sebuah riset adlh bahwa
kebijaksanaan umumnya dimiliki oleh orang – orang
tua, walaupun tdk secara eksklusif hanya dimiliki para
lansia, terutama mrk yg telah memiliki jenis pengalaman
ttt.
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
 Stabilitas Kualitas Kepribadian
 Meskipun beberapa riset telah menemukan
perubahan usia senja dlm beberapa dimensi ttt
dari “ lima besar “ kepribadian, seperti
peningkatan persetujuan dan menurunnya
ekstraversi telah menunjukkan kasus yg
mengesankan ttg stabilitas esensial kualitas
kepribadian. Pola kualitas ttt yg terus ada
memberikan kontribusi terhadap kemampuan
beradaptasi dg penuaan dan dpt memprediksikan
kesehatan dan usia.
 Isu danTugas Normatif
 Bagi Erickson, potensi puncak masa dewasa akhir adlh
perasaan akan adanya integritas ego ( ego integrity ), atau
integritas diri , pencapaian yg didasarkan pd refleksi akan
kehidupan sso.
 Integritas egoVs Keputusasaan : Menurut Erickson, tahap
kedelapan dan akhir perkembangan psikososial, di mana
orang – orang pd masa dewasa akhir mencapai perasaan
integritas diri dg menerima hidup yg pernah mrk jalani, dan
karena itu menerima kematian, atau berujung kpd
keputusasaan bahwa hidup mrk tdk dapat diulang kembali.
 Erikson meyakini bahwa walaupun fungsi tubuh melemah,
org harus mempertahankan “ keterlibatan vital “ dlm
masyarakat.
 Model Coping.
 Coping ( penanganan masalah ) adlh pemikiran atau
perilaku adaptif dlm mengurangi atau meringankan
stres yg bersumber dari kondisi yg menyakitkan,
berbahaya, atau menantang. Coping mrp aspek
penting dlm kesehatan mental.
a. Berbagai Faktor dalam Kesehatan Emosional :
GeorgeVailliant. Menurut tiga studi prospektif 50
tahun kehidupan, faktor prediktif paling penting adlh
penggunaan pertahanan adaptif ( adaptive defenses
) yg sudah matang seperti mementingkan
kepentingan org lain, menahan diri, antisipasi (
merencanakan masa depan ), dan sublimasi (
menyaring inti hidup ) dlm menghadapi berbagai
masalah
b. Model Penilaian Kognitif : Model penanganan
masalah ( coping ) yg dikemukakan oleh Lazarus
dan Folkman yg menyatakan bahwa berdasarkan
penilaian berkesinambungan dlm hubungan mrk dg
lingkungan – orang2 memilih strategi penanganan
masalah yg tepat u menghadapi situasi yg
memotong sumber daya mrk.
 Coping berfokus pd masalah : Dlm model ini strategi
penanganan masalah ditujukan langsung u bertujuan
menghilangkan, mengatur, atau meningkatkan kondisi yg
menekan.
 Coping berfokus pd emosi : Dlm model penanganan
masalah berfokus pd penilaian kognitif, strategi coping
diarahkan kpd pengaturan respons emosional trhdp situasi
yg menekan u mengurangi pengaruh fisik atau
psikologisnya ; terkadang disebut pallative coping.
 Agama dan Kebahagiaan di Akhir Usia
 Agama tampaknya memainkan peran pendukung bagi
banyak lansia. Kemungkinan penjelasan bagi hal ini antara
lain dukungan sosial, keinginan akan gaya hidup yg
sehat, persepsi ttg kontrol trhdp hidup mrk melalui
do’a, mendorong kondisi emosi positif, penurun stres, dan
keimanan terhadapTuhan sbg cara menafsirkan kesialan (
Seybold & Hill, 2001 ).
 Keterlibatan religiusitas tampak memiliki pengaruh positif
pd kesehatan mental scr fisik dan usia ( Ellison &
Levin, 1998; Koenig, George, & Peterson, 1998 ).
Penelisikan terhadap riset ini menemukan asosiasi positif
antara religiusitas atau spiritualitas dan
kebahagiaan, kepuasan mental, fungsi psikologis, dan
asosiasi negatif dg bunuh
diri, pembangkangan, kriminalitas, dan penyalahgunaan
obat serta minuman keras ( Seybold & Hill, 2001 ).
 Orang – orang dg komitmen religius yg tinggi cenderung
memiliki kepercayaan diri yg tinggi ( Krause, 1995 ).
Model Penuaan “ Sukses “ atau “
Optimal “
 Teori Penarikan Diri :Teori penuaan yg diungkapkan
oleh Cumming dan Henry yg menyatakan bahwa
penuaan yg sukses ditandai dg penarikan diri mutual
antara lansia dan masyarakat.
 Teori Aktivasi :Teori penuaan yg dipopulerkan oleh
Neugarten dan yg lain, yg menyatakan bahwa u
menua dg sukses sso harus tetap aktif.
 Teori Kontinuitas :Teori penuaan yg disodorkan
olehAtchley, yg menyatakan bahwa u menua dg
sukses sso harus mempertahankan keseimbangan
kontinuitas dan perubahan dlm struktur internal dan
eksternal kehidupan mereka.
 Peran Produktivitas
 Sebagian ahli riset berfokus pd aktivitas
produktif, berbayar atau sukarela, sbg kunci u
menjalani penuaan dg baik.
 Optimasi Selektif dengan Kompensasi
 Penuaan yg sukses tergantung kpd kepemilikan
tujuan yg memandu perkembangan dan sumber
daya untuk menjadikan tujuan tsb berpotensi u
diraih. Pada masa tua bahkan sepanjang usia, kata
peneliti hal ini terjadi melalui optimasi selektif
dengan kompensasi.
GAYA HIDUP DAN ISU SOSIAL YANG
BERKAITAN DENGAN USIA
 Kerja, Pensiun, dan Bersantai
Tren dalam Pekerjaan di Usia Lanjut dan Pensiun:
 Sebagian besar org dewasa yg dpt pensiun, melakukannya;
dan seiring dg semakin panjang usianya, mrk lebih banyak
menghabiskan waktu dlm masa pensiun. Di semua negara,
para lansia mrp bagian kecil dari tenaga kerja, dan
persentasenya terus menurun sejalan dg peningkatan usia.
 Orang – orang yg terus bekerja setelah usia 65 sampai 70
tahun menyukai pekerjaan mrk dan tdk menemukannya
sbg sesuatu yg membosankan dan menekan. Mereka
cenderung lebih aktif sepanjang periode santai mrk
dibandingkan para pensiunan ( Kiefer et al., 2001 ).
 Bagaimana Usia Mempengaruhi Performa
Pekerjaan dan SikapTerhadap Kerja ?
 Pekerja lansia sering kali lebih produktif
dibandingkan yg lebih muda.Walaupun mrk
bekerja lebih lamban dari org muda akan tetapi
mrk lebih akurat ( Czaja & Sharit, 1998 ).
 Para Lansia cenderung lebih puas dg pekerjaan
mrk ketimbang yg lebih muda. Mrk terlibat, lebih
berkomitmen, digaji lebih baik, dan memiliki
kecenderungan lebih kecil u beralih pekerjaan
dibandingkan yg muda.
 Hidup Setelah Pensiun
 Orang – orang yg pensiun bisa jadi merasakan
kehilangan peran sentral bagi identitas mrk, atau mrk
menikmati hilangnya ketegangan yg berlalu bersama
peran tsb ( Kim & Moen, 2002 ).
 Sepanjang bbrp tahun pertama setelah pensiun, org2
memiliki kebutuhan khusus akan dorongan atau
dukungan emosional yg membuat mrk merasa masih
berharga dan agar dpt mengatasi perubahan dlm
hidup mrk.
 Teori kontinuitas menyatakan bahwa orang – orang yg
mempertahankan aktivitas dan gaya hidup mrk
sebelumnya akan dpt menyesuaikan diri dengan lebih
sukses.
 Gaya hidup yg berfokus pada keluarga :
Pola aktivitas pensiun yg berputar pd
keluarga, rumah, dan perusahaan.
 Investasi berimbang : Pola aktivitas pensiun
yg dialokasikan diantara keluarga, kerja, dan
bersenang – senang.
 Bersantai yg serius : Aktivitas bersantai
menghasilkan keterampilan, perhatian , dan
komitmen.
Living Arrangements
 Hidup sendiri. Lansia yg hidup sendiri pada umumnya berada dlm
kondisi kesehatan yg lebih baik dan tidak dipungkiri rentan terhadap
kesepian.Tetapi faktor lain seperti kepribadian, kemampuan
kognitif, kesehatan mental, mungkin memainkan peran yg lebih
signifikan dlm kerentanan trhdp kesepian.
 Tinggal Bersama Anak yang Sudah Dewasa. Kesuksesan pengaturan u
hidup bersama anak tergantung kpd kualitas hub yg ada di masa lalu dan
kemampuan kedua generasi u berkomunikasi secara penuh dan terbuka.
 Hidup dalam Institusi. Penggunaan institusi nonkeluarga u merawat
lansia yg sudah tua amat bervariasi, salah satunya adlh rumah jompo (
nursing home ).
 Pilihan Rumah Alternatif. Pada saat ini bermunculan berbagai pilihan
panti kelompok yg bersama dg pertolongan medis modern dan program
kesehatan rumah, memungkinkan bagi lansia dg masalah kesehatan u
tetap berada dlm komunitas lebih lama lagi dan mendapatkan pelayanan
atau perawatan yg dibutuhkan tanpa mengorbankan kebebasan dan
harga diri.
Kekeliruan Penanganan Lansia
 Pelecehan lansia : Kesalahan penanganan, penyia –
nyiaan lansia yg bergantung kpd org lain, atau
pelanggaran terhadap hak pribadi mrk.
 Kekeliruan dlm memperlakukan lansia bisa dipecah
ke dlm 4 kategori: ( 1 ) kekerasan fisik ( physical
violence ) yg bertujuan u mengakibatkan cedera, ( 2 )
pelecehan fisik atau emosional, yg bisa mencakup
penghinaan dan ancaman ( ex: ancaman akan diusir
dari rumah/ dipanti jompokan ), ( 3 ) eksploitasi
material, atau penggelapan uang atau barang, ( 4 )
penyia- nyiaan, keacuhan yg disengaja maupun yg
tdk dlm memenuhi kebutuhan lansia ( Lachs &
Pillemar, 1995 ).
Hubungan Personal pada Usia Senja
 Kontak Sosial
 Menurut teori selektivitas sosioemosional lansia menjadi
sangat selektif trhdp org yg dipilihnya u menghabiskan
waktu bersama.
 Relasi dan Kesehatan. Hubungan sosial dan kesehatan
berjalan beriringan tangan.
 Keluarga Multigenerasi. Keluarga yg sudah berusia lanjut
memiliki karakter khusus ( Brubaker, 1983 ). Pada saat ini
banyak keluarga di negara maju terdiri dari empat atau
bahkan lima generasi ( dg lebih sedikit anggota keluarga pd
setiap generasi ), memungkinkan sso menyandang gelar
kakek dan cucu pd saat yg sama ( Kinsella &Velkoff, 2001 ).
Kehadiran banyak anggota keluarga dpt memberikan
pengayaan tetapi juga dpt menciptakan tekanan yg serius.
 Relasi Konsensual.Tidak seperti hub keluarga
lainnya, pernikahan dlm hubungannya memiliki
karakteristik ikatan persahabatan sekaligus darah dan
hub tsb dpt memberikan pengalaman emosional paling
tinggi atau paling rendah.
 Pernikahan yang Kekal. Pasangan suami-sistri yg masih
bersama di masa dewasa akhir berkecenderungan menyatakan
pernikahan mrk memuaskan dibandingkan pasangan paruh
baya, dan bahkan menyatakan kepuasaan tsb meningkat.
Pasangan yg masih bersama sampai usia lanjut cenderung
telah menyelesaikan perbedaan mrk dan telah sampai pd
akomodasi memuaskan scr mutual.
 Perceraian dan Pernikahan Kembali. Perceraian pd usia senja
jarang terjadi, pasangan yg mengambil langkah ini
melakukannya pd usia yg lebih muda. Demikian juga u menikah
kembali di usia senja mungkin memiliki karakteristik khusus.
Menikah kembali memiliki manfaat sosial , karena lansia yg
menikah tdk terlalu membutuhkan bantuan dari komunitas
dibandingkan yg hidup sebatang kara.
 Manjanda / Menduda. Pria lansia lebih cenderung menikah
dibandingkan lansia wanita, para wanita lebih cenderung
menjanda dibandingkan pria, u alasan yg sama.Wanita cenderung
hidup lebih lama dari suami mrk dan cenderung u tidak menikah
lagi.
 Hidup Sebatang Kara. Lansia yg tidak pernah menikah
berkenderungan lebih tinggi u memilih hidup seorang diri
dibandingkan yg bercerai atau yg menjanda dan tdk terlalu
merasa kesepian ( Dykstra, 1995 ).
 RelasiGay dan Lesbian. Lansia homoseksual, seperti lansia
heteroseksual, memiliki keinginan yg amat kuat terhadap
intimasi, kontak seksual, dan generativitas. Hub gay dan lesbian
pada usia senja cenderung menjadi kuat, saling mendukung dan
amat beragam.
 Pertemanan. Di kalangan lansia, pertemanan biasa tdk lagi
dihubungkan kpd pekerjaan dan parenting, sebagaimana dlm
periode masa dewasa yg lebih awal. Mereka lebih fokus kpd
pendampingan dan dukungan ( Hartup & Stevens, 1999 ).
Sebagian besar lansia memiliki sahabat dekat daan lebih
menikmati waktu yg mrk habiskan bersama teman dibandingkan
waktu yg mrk habiskan bersama keluarga mrk.
Ikatan Keluarga di Luar Pernikahan
 Hubungan dengan Anak yangTelah Dewasa- atau
Ketiadaan HubTersebut
 Sebagaimana yg diprediksi teori selektivitas
sosioemosional prediksikan, lansia mencoba
menghabiskan lebih banyak waktu dg orang terdekat,
seperti anak mrk (Troll & Fingerman, 1996 ).
 Anak – anak memberikan hub dg anggota lain, terutama dg
cucu. Dalam satu kelompok org “ old old “ dari berbagai
latar belakang sosioekonomi, mrk yg bersatu sbg org tua
lebih aktif berhubungan dg keluarga lain dibandingkan dg
org2 yg tdk memiliki anak.
 Lansia dlm kondisi kesehatan yg lebih baik lebih sering
mengadakan kontak dg keluarga mrk dan dilaporkan
merasa lebih dekat kpd keluarga tersebut dibandingkan
mrk yg berada dlm kondisi kesehatan yg buruk.
 Relasi dengan Saudara Kandung
 Semakin dekat seorang lansia hidup di dekat saudara
kandungnya dan semakin banyak saudara kandung yg
mrk miliki, semakin cenderung org tsb mempercayai
saudaranya ( Connidis & Davies, 1992 ).
 Saudara kandung di negara berkembang
berkecenderungan lebih besar memberikan bantuan
ekonomi ( Bedford, 1995 ).Terlepas seberapa besar
bantuan yg mrk berikan, kesiapan saudara kandung
mrp sumber perasaan nyaman dan aman di masa tua (
Cicirelli, 1995 ).
 Menjadi Buyut
 Ketika para cucu mulai tumbuh, para kakek/ nenek
semakin jarang bertemu mrk. Kemudian, ketika si
cucu menjadi org tua, sang kakek dan nenek
mendapatkan peran baru sebagai buyut.
 Para kakek nenek dan para buyut penting bagi
keluarga mrk. Mereka adlh sumber
kebijaksanaan, pendamping dlm
bermain, penghubung ke masa lalu, dan simbol
kontinuitas kehidupan keluarga.
 Mereka terlibat dlm fungsi generatif utama :
Mengekspresikan hasrat manusia u melampaui
mortalitas ( kematian ) dg menginvestasikan diri mrk
sendiri dlm kehidupan generasi berikutnya.
Perkembangan Masa Dewasa Akhir

More Related Content

What's hot

PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESIPSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
Wulandari Rima Kumari
 
Perkembangan Masa Dewasa Tengah
Perkembangan Masa Dewasa TengahPerkembangan Masa Dewasa Tengah
Perkembangan Masa Dewasa Tengah
Satrianto Ariardi
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
psepti17
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilakuAfra Balqis
 
Psikoanalisis
PsikoanalisisPsikoanalisis
Psikoanalisis
Seta Wicaksana
 
Psikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaPsikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasa
Astri Firdasannah
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianAfra Balqis
 
Perspektif Perkembangan Masa Hidup.pptx
Perspektif Perkembangan Masa Hidup.pptxPerspektif Perkembangan Masa Hidup.pptx
Perspektif Perkembangan Masa Hidup.pptx
SuzuyaJuuzo1
 
biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)
biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)
biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)Anggerhana Rahmawatii
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
Mustaqim Furohman
 
Dollard&miller
Dollard&millerDollard&miller
Dollard&miller
Pretty A
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiSeta Wicaksana
 
Perkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalPerkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalCommunity Design
 
Mental imagery
Mental imageryMental imagery
Mental imagery
Risfandi Setyawan
 
Masa tua
Masa tuaMasa tua
Masa tua
elmakrufi
 
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCKPsikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Wulandari Rima Kumari
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
vidyatiara
 

What's hot (20)

PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESIPSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
 
Perkembangan Masa Dewasa Tengah
Perkembangan Masa Dewasa TengahPerkembangan Masa Dewasa Tengah
Perkembangan Masa Dewasa Tengah
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilaku
 
Psikoanalisis
PsikoanalisisPsikoanalisis
Psikoanalisis
 
Psikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaPsikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasa
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
Perspektif Perkembangan Masa Hidup.pptx
Perspektif Perkembangan Masa Hidup.pptxPerspektif Perkembangan Masa Hidup.pptx
Perspektif Perkembangan Masa Hidup.pptx
 
biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)
biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)
biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)
 
Masa Usia Lanjut
Masa Usia LanjutMasa Usia Lanjut
Masa Usia Lanjut
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
Dollard&miller
Dollard&millerDollard&miller
Dollard&miller
 
Emosi
EmosiEmosi
Emosi
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasi
 
Masa Remaja
Masa RemajaMasa Remaja
Masa Remaja
 
Perkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalPerkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awal
 
Mental imagery
Mental imageryMental imagery
Mental imagery
 
Masa tua
Masa tuaMasa tua
Masa tua
 
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCKPsikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
 

Viewers also liked

Perkembangan fisik&kognitif dewasa awal
Perkembangan fisik&kognitif dewasa awalPerkembangan fisik&kognitif dewasa awal
Perkembangan fisik&kognitif dewasa awalyohana purwa c
 
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannyapembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannyaJati Jakmania
 
Masa Dewasa
Masa DewasaMasa Dewasa
Masa Dewasa
Melda Amelia
 
Perkembangan Kognitif pada Masa Dewasa Akhir Pekerjaan dan Pensiun
Perkembangan Kognitif pada Masa Dewasa Akhir Pekerjaan dan PensiunPerkembangan Kognitif pada Masa Dewasa Akhir Pekerjaan dan Pensiun
Perkembangan Kognitif pada Masa Dewasa Akhir Pekerjaan dan Pensiun
Risly Nur
 
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaPsikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaTri Astuti Utomo (iyas)
 
Perkembangan psikososial
Perkembangan psikososialPerkembangan psikososial
Perkembangan psikososial
Romza Baher
 
Ikd 1 masa pubertas lansia
Ikd 1 masa pubertas lansiaIkd 1 masa pubertas lansia
Ikd 1 masa pubertas lansiaCahya
 
Makalah Psikologi
Makalah PsikologiMakalah Psikologi
Makalah Psikologi
Muhammad Surya Rizal
 
Sandeep
SandeepSandeep
Sandeep
Sandeep Kumar
 
6 periodesasi dan perkembangan masa anak
6 periodesasi dan perkembangan masa anak6 periodesasi dan perkembangan masa anak
6 periodesasi dan perkembangan masa anakNuzli Muhammad
 
Perilaku terpuji
Perilaku terpujiPerilaku terpuji
Perilaku terpujiAlsya Utami
 
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaMasa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaNova Ci Necis
 
Teks pengacara majlis program sambutan maulidur rasul pada 10
Teks pengacara majlis program sambutan maulidur rasul  pada 10Teks pengacara majlis program sambutan maulidur rasul  pada 10
Teks pengacara majlis program sambutan maulidur rasul pada 10
Adnan Hassan
 
Prilaku kenakalan remaja dan cara penanggulangannya
Prilaku kenakalan remaja dan cara penanggulangannyaPrilaku kenakalan remaja dan cara penanggulangannya
Prilaku kenakalan remaja dan cara penanggulangannyaBaihakiPLS
 
KARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUT
KARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUTKARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUT
KARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUTNur Arifaizal Basri
 
Study islam
Study islamStudy islam
Study islam
adi setyawan
 
Etika penggunaan kata dalam berdakwah mochammad dawud
Etika penggunaan kata dalam berdakwah   mochammad dawudEtika penggunaan kata dalam berdakwah   mochammad dawud
Etika penggunaan kata dalam berdakwah mochammad dawud
Mochammad Dawud
 

Viewers also liked (20)

Perkembangan fisik&kognitif dewasa awal
Perkembangan fisik&kognitif dewasa awalPerkembangan fisik&kognitif dewasa awal
Perkembangan fisik&kognitif dewasa awal
 
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannyapembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
 
Masa Dewasa
Masa DewasaMasa Dewasa
Masa Dewasa
 
Perkembangan Kognitif pada Masa Dewasa Akhir Pekerjaan dan Pensiun
Perkembangan Kognitif pada Masa Dewasa Akhir Pekerjaan dan PensiunPerkembangan Kognitif pada Masa Dewasa Akhir Pekerjaan dan Pensiun
Perkembangan Kognitif pada Masa Dewasa Akhir Pekerjaan dan Pensiun
 
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaPsikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
 
Perkembangan psikososial
Perkembangan psikososialPerkembangan psikososial
Perkembangan psikososial
 
Dewasa dini
Dewasa diniDewasa dini
Dewasa dini
 
Ikd 1 masa pubertas lansia
Ikd 1 masa pubertas lansiaIkd 1 masa pubertas lansia
Ikd 1 masa pubertas lansia
 
Pikiran dan Bahasa
Pikiran dan BahasaPikiran dan Bahasa
Pikiran dan Bahasa
 
CLW
CLWCLW
CLW
 
Makalah Psikologi
Makalah PsikologiMakalah Psikologi
Makalah Psikologi
 
Sandeep
SandeepSandeep
Sandeep
 
6 periodesasi dan perkembangan masa anak
6 periodesasi dan perkembangan masa anak6 periodesasi dan perkembangan masa anak
6 periodesasi dan perkembangan masa anak
 
Perilaku terpuji
Perilaku terpujiPerilaku terpuji
Perilaku terpuji
 
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaMasa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remaja
 
Teks pengacara majlis program sambutan maulidur rasul pada 10
Teks pengacara majlis program sambutan maulidur rasul  pada 10Teks pengacara majlis program sambutan maulidur rasul  pada 10
Teks pengacara majlis program sambutan maulidur rasul pada 10
 
Prilaku kenakalan remaja dan cara penanggulangannya
Prilaku kenakalan remaja dan cara penanggulangannyaPrilaku kenakalan remaja dan cara penanggulangannya
Prilaku kenakalan remaja dan cara penanggulangannya
 
KARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUT
KARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUTKARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUT
KARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUT
 
Study islam
Study islamStudy islam
Study islam
 
Etika penggunaan kata dalam berdakwah mochammad dawud
Etika penggunaan kata dalam berdakwah   mochammad dawudEtika penggunaan kata dalam berdakwah   mochammad dawud
Etika penggunaan kata dalam berdakwah mochammad dawud
 

Similar to Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Konsep Dasar Ilmu keperawatan gerontik
Konsep Dasar Ilmu keperawatan gerontikKonsep Dasar Ilmu keperawatan gerontik
Konsep Dasar Ilmu keperawatan gerontik
IHSANKURNIAWANJAGOAN
 
Proses degeneratif siti hamriati
Proses degeneratif siti hamriatiProses degeneratif siti hamriati
Proses degeneratif siti hamriati
Septian Muna Barakati
 
LANSIA_SEHAT_and_MANDIRI_PPT.pptx
LANSIA_SEHAT_and_MANDIRI_PPT.pptxLANSIA_SEHAT_and_MANDIRI_PPT.pptx
LANSIA_SEHAT_and_MANDIRI_PPT.pptx
ningsih widari
 
Lansia
LansiaLansia
Asuhan keperawatan pada lansia pada ny
Asuhan keperawatan pada lansia pada nyAsuhan keperawatan pada lansia pada ny
Asuhan keperawatan pada lansia pada nysammyfikes
 
Tugas embriologi
Tugas embriologiTugas embriologi
Tugas embriologiREISA Class
 
Keperawatan Gerontik
Keperawatan GerontikKeperawatan Gerontik
Keperawatan Gerontik
gueste728dc
 
Bab ii tinjauan pustaka (repaired)
Bab ii tinjauan pustaka (repaired)Bab ii tinjauan pustaka (repaired)
Bab ii tinjauan pustaka (repaired)Nika Meiliana
 
2. pentingnya olahraga bagi lansia ( medikora,april 2010
2. pentingnya olahraga bagi lansia ( medikora,april 20102. pentingnya olahraga bagi lansia ( medikora,april 2010
2. pentingnya olahraga bagi lansia ( medikora,april 2010April Cheers
 
Kel 13 stroke
Kel 13 strokeKel 13 stroke
Kel 13 stroke
ditasulastrin1
 
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Ikha Mardiyah
 
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptxKel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
NoviaRamadinaPratiwi
 
Lansia sehat dan mandiri.pptx1.pptx
Lansia sehat dan mandiri.pptx1.pptxLansia sehat dan mandiri.pptx1.pptx
Lansia sehat dan mandiri.pptx1.pptx
AbdulRahman3909
 
Masalah Kesehatan Pada Lansia.pptx
Masalah Kesehatan Pada Lansia.pptxMasalah Kesehatan Pada Lansia.pptx
Masalah Kesehatan Pada Lansia.pptx
noragracesara
 
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...
Universitas Katolik Musi Charitas
 
Adult cognitive Development (Life span Development )
Adult cognitive Development (Life span Development )Adult cognitive Development (Life span Development )
Adult cognitive Development (Life span Development )Bee_BQ
 
GIZI PADA LANSIA
GIZI PADA LANSIAGIZI PADA LANSIA
GIZI PADA LANSIA
22021140016DindaAlya
 
Resita tobing asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabete...
Resita tobing asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabete...Resita tobing asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabete...
Resita tobing asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabete...
Universitas Katolik Musi Charitas
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontik
Faris Andrianto
 

Similar to Perkembangan Masa Dewasa Akhir (20)

Konsep Dasar Ilmu keperawatan gerontik
Konsep Dasar Ilmu keperawatan gerontikKonsep Dasar Ilmu keperawatan gerontik
Konsep Dasar Ilmu keperawatan gerontik
 
Proses degeneratif siti hamriati
Proses degeneratif siti hamriatiProses degeneratif siti hamriati
Proses degeneratif siti hamriati
 
LANSIA_SEHAT_and_MANDIRI_PPT.pptx
LANSIA_SEHAT_and_MANDIRI_PPT.pptxLANSIA_SEHAT_and_MANDIRI_PPT.pptx
LANSIA_SEHAT_and_MANDIRI_PPT.pptx
 
Askep jadi lansia yani
Askep jadi lansia yaniAskep jadi lansia yani
Askep jadi lansia yani
 
Lansia
LansiaLansia
Lansia
 
Asuhan keperawatan pada lansia pada ny
Asuhan keperawatan pada lansia pada nyAsuhan keperawatan pada lansia pada ny
Asuhan keperawatan pada lansia pada ny
 
Tugas embriologi
Tugas embriologiTugas embriologi
Tugas embriologi
 
Keperawatan Gerontik
Keperawatan GerontikKeperawatan Gerontik
Keperawatan Gerontik
 
Bab ii tinjauan pustaka (repaired)
Bab ii tinjauan pustaka (repaired)Bab ii tinjauan pustaka (repaired)
Bab ii tinjauan pustaka (repaired)
 
2. pentingnya olahraga bagi lansia ( medikora,april 2010
2. pentingnya olahraga bagi lansia ( medikora,april 20102. pentingnya olahraga bagi lansia ( medikora,april 2010
2. pentingnya olahraga bagi lansia ( medikora,april 2010
 
Kel 13 stroke
Kel 13 strokeKel 13 stroke
Kel 13 stroke
 
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
 
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptxKel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
 
Lansia sehat dan mandiri.pptx1.pptx
Lansia sehat dan mandiri.pptx1.pptxLansia sehat dan mandiri.pptx1.pptx
Lansia sehat dan mandiri.pptx1.pptx
 
Masalah Kesehatan Pada Lansia.pptx
Masalah Kesehatan Pada Lansia.pptxMasalah Kesehatan Pada Lansia.pptx
Masalah Kesehatan Pada Lansia.pptx
 
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...
 
Adult cognitive Development (Life span Development )
Adult cognitive Development (Life span Development )Adult cognitive Development (Life span Development )
Adult cognitive Development (Life span Development )
 
GIZI PADA LANSIA
GIZI PADA LANSIAGIZI PADA LANSIA
GIZI PADA LANSIA
 
Resita tobing asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabete...
Resita tobing asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabete...Resita tobing asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabete...
Resita tobing asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabete...
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontik
 

More from Ai Nurhasanah

Makalah psikologi islam
Makalah psikologi islamMakalah psikologi islam
Makalah psikologi islamAi Nurhasanah
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Intelegensi, sikap dan tingkah laku beragama
Intelegensi, sikap dan tingkah laku beragamaIntelegensi, sikap dan tingkah laku beragama
Intelegensi, sikap dan tingkah laku beragamaAi Nurhasanah
 
Raven progressive matrices ( RPM )
Raven progressive matrices ( RPM )Raven progressive matrices ( RPM )
Raven progressive matrices ( RPM )Ai Nurhasanah
 
Tambahan psikodiagnostik
Tambahan psikodiagnostikTambahan psikodiagnostik
Tambahan psikodiagnostikAi Nurhasanah
 
Gangguan somatoform 6
Gangguan somatoform 6Gangguan somatoform 6
Gangguan somatoform 6Ai Nurhasanah
 

More from Ai Nurhasanah (6)

Makalah psikologi islam
Makalah psikologi islamMakalah psikologi islam
Makalah psikologi islam
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Intelegensi, sikap dan tingkah laku beragama
Intelegensi, sikap dan tingkah laku beragamaIntelegensi, sikap dan tingkah laku beragama
Intelegensi, sikap dan tingkah laku beragama
 
Raven progressive matrices ( RPM )
Raven progressive matrices ( RPM )Raven progressive matrices ( RPM )
Raven progressive matrices ( RPM )
 
Tambahan psikodiagnostik
Tambahan psikodiagnostikTambahan psikodiagnostik
Tambahan psikodiagnostik
 
Gangguan somatoform 6
Gangguan somatoform 6Gangguan somatoform 6
Gangguan somatoform 6
 

Recently uploaded

Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 

Recently uploaded (8)

Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 

Perkembangan Masa Dewasa Akhir

  • 1. PERKEMBANGAN MASA DEWASA AKHIR AI SITI NURHASANAH ARIKAHWIDYA M. PSIKOLOGIVI D
  • 2. Usia Tua Saat ini  Di jepang, usia tua adalah tanda status. Sebaliknya di Amerika Serikat, ketuaan umumnya dipandang sebagai sesuatu yang tidak diinginkan.  Ageisme : Prasangka buruk atau diskriminasi terhadap seseorang ( umumnya terhadap orang yang sudah tua ) yang didasarkan kepada usia.
  • 3. “ Young Old “, “ Old Old “, “ Oldest Old “  Penuaan Primer adalah proses kemunduran tubuh gradual tak terhindarkan yang dimulai pada masa awal kehidupan dan terus berlangsung selama bertahun – tahun, terlepas dari apa yg orang – orang lakukan untuk menundanya.  Penuaan Sekunder merupakan hasil penyakit, kesalahan, dan penyalahgunaan faktor – faktor yg sebenarnya dpt dihindari dan berada dalam kontrol sso. Dengan memilih makanan dan menjaga kebugaran tubuh sepanjang masa dewasa, banyak orang yg dpt menunda efek sekunder dari penuaan.
  • 4.  Pada saat ini, ilmuwan sosial yg mengkhususkan diri mempelajari penuaan merujuk kpd 3 kelompok lansia : “ lansia muda “ ( young old ), “ lansia tua “ ( old old ), “ lansia tertua “ ( oldest old ).  Secara kronologis, young old berkisar antara usia 65 sampai 74 tahun, yg biasanya aktif, vital, dan bugar.  Old old berusia antara 75 sampai 84 tahun, dan oldest old berusia 85 tahun keatas, berkecenderungan lebih besar lemah dan tdk bugar serta memiliki kesulitan dalam mengelola aktivitas keseharian.
  • 5.  Usia Fungsional : Ukuran kemampuan sso untuk berfungsi secara efektif dlm lingkungan fisik dan sosialnya dibandingkan dg orang lain yg seusianya. Ex : sso berusia 90 tahun yg tetap berasa dlm kesehatan yg prima bisa jadi berfungsi lebih muda dibandingkan org berusia 65 tahun yg tdk sehat.  Gerontologi : Studi tentang penuaan dan prosesnya.  Geriatris : Cabang pengobatan yg fokus pada proses penuaan dan kondisi medis yg berkaitan dg usia.
  • 6. PERKEMBANGAN FISIK  Usia dan Penuaan  Harapan hidup : Usia dimana sso dalam waktu ttt biasanya hidup ( dg mempertimbangkan usia & status kesehatannya pada saat ini ), berdasarkan usia rata – rata populasi.  Usia : Panjang kehidupan sso  Rentang usia : Periode terpanjang suatu spesies dpt hidup
  • 7.  Tren dan Faktor dalam Harapan Hidup  Perbedaan Regional dan Etnis : Rata2 sso yg lahir di negara maju dpt berharap u hidup 13 tahun lebih lama dibandingkan org yg lahir di negara berkembang.Akan tetapi, harapan hidup bervariasi scr lebih luas dlm bbrp negara. ( Harapan hidup berdaasarkan tahun kelahiran, jenis kelamin, dan ras, tahun 2000, diAmerika Serikat ) Jenis Kelamin Semua Ras Kulit Putih Kulit Hitam Pria 74,1 74,8 68,2 Wanita 79,5 80,0 74,9
  • 8.  Perbedaan Gender : Hampir di seluruh dunia, wanita hidup lebih lama dibandingkan pria, walaupun terdapat pengecualian di negara berkembang dimana para anak perempuan dan wanita menghadapi diskriminasi yg parah ( Kinsella &Velkoff, 2001 ).
  • 9. Mengapa Orang – Orang Menjadi Tua ? Teori Pemrograman Genetik Teori Peringkat Variabel Teori senescene terprogram : Penuaan mrp hasil pertukaran berurutan pd gen ttt. Senescene mrp waktu ketika penurunan yg berkaitan dg penuaan menjadi nyata. Teori wear and tear : Sel dan jaringan memiliki bagian vital yg akan rusak. Teori Endokrin : Jam biologis bertindak melalui hormon untuk mengontrol dimensi penuaan. Teori radikal bebas : Akumulasi kerusakan dari radikal oksigen menyebabkan sel dan organ u berhenti berfungsi. Teori Imunologis : Penuaan terprogram dlm sistem imun tubuh yg menjurus kpd peningkatan kerapuhan trhdp penyakit menular & kemudian kpd penuaan dan kematian. Teori peringkat kehidupan : semakin besar tingkat metabolisme, semakin pendek usianya. Teori autoimun : Sistem imun menjadi bingung & menyerang sel tubuh sendiri.
  • 10. Perubahan Fisik  Perubahan Organis dan Sistematis : Perubahan dlm fungsi organis dan sistematis sangat bervariasi, baik diantara maupun didlam individu. Sebagian sistem tubuh dan keberfungsian organ menurun, sedangkan sebagian yg lain tetap sebagaimana adanya.  Penuaan Otak : Pada lansia normal & sehat, perubahan pd otak biasanya bersifat rendah dan hanya membuat sedikit perbedaan ( kemper, 1994 ). Setelah usia 30 tahun, otak kehilangan beratnya, pertama- tama sedikit, kemudian menjadi lebih cepat. Sehingga, pada usia 90 tahun, otak kehilangan 10 % dari beratnya.
  • 11.  Fungsi Sensoris dan Psikomotoris  Penglihatan : Banyak lansia yg kesulitan melihat warna atau melakukan aktivitas sehari- hari seperti membaca, menjahit, berbelanja, dan memasak. Sebagian besar kerusakan penglihatan ( termasuk kebutaan ) disebabkan oleh katarak, degenerasi moskular yg berhubungan dg usia, glaukoma, dan retinopathy diabetes ( komplikasi diabetes yg tdk berkaitan dg usia ).
  • 12. 1. Katarak : Bidang berkabut atau buram di sekeliling lensa mata, yg menyebabkan pengaburan pandangan. 2. Degenerasi moskular yg berkaitan dg usia : Kondisi dimana inti retina secara gradual kehilangan kemampuan u membedakan detail yg halus, menjurus kpd penyebab kerusakan mata permanen pd lansia. 3. Glaukoma : Merupakan kerusakan permanen pd saraf optik yg disebabkan oleh peningkatan tekanan pada mata.
  • 13.  Pendengaran : 40 % lansia menderita kehilangan pendengaran, sering kali disebabkan oleh pres- bycusis, penurunan dlm kemampuan mendengarkan suara bernada tinggi yg berkaitan dg usia ( O’Neill et al., 1999).  Rasa dan Bau : Kehilangan kedua indra ini dpt merupakan bagian normal dari penuaan, tetapi juga dpt disebabkan oleh berbagai jenis penyakit dan obat- obatan, pembedahan, atau keterpaparan trhdp materi beracun di lingkungan. Selain itu dpt disebabkan juga oleh olfactory bulb, organ di otak yg bertanggung jawab trhdp penciuman dan perasa yg rusak.  Kekuatan, DayaTahan, Keseimbangan, danWaktu Bereaksi : Lansia memiliki kekuatan yg jauh berkurang dari yg pernah mrk miliki dan lebih terbatas kemampuannya dlm aktivitas yg mensyaratkan daya tahan atau kemampuan membawa beban berat.
  • 14.  Fungsi Seksual  Seks pd masa dewasa akhir berbeda dg apa yg ada pd masa yg lebih muda. Pria biasanya membutuhkan waktu lebih lama u ereksi dan ejakulasi.
  • 15. Kesehatan Fisik dan Mental  Kondisi Kronis dan Ketidakberdayaan Fisik : Sebagian besar lansia memiliki satu/ lebih kondisi kronis/ ketidakberdayaan fisik.  Arthritis ( radang sendi ) : Kelompok gangguan yg menyebabkan sakit & ketidakmampuan bergerak, seringkali mengandung peradangan pada sendi.  Osteoarthritis : Penyakit degeneratif sambungan sendi.  Rheumatoid arthritis :Yg mengakibatkan kesulitan bergerak yg scr progresif menghancurkan jaringan sambungan.  Biasanya penanganan penyakit tsb mengandung kombinasi obat anti peradangan, istirahat, terapi fisik, penggunaan panas dan dingin, melindungi sendi dari tekanan, dan terkadang mengganti sambungan, terutama pinggang. Latihan aerobik dan menyedot cairan yg terbentuk dlm lubang sendi dpt meringankan osteoarthritis.
  • 16. Pengaruh pada Kesehatan  Aktivitas Fisik. Program olahraga jangka panjang bisa mencegah banyak perubahan fisik yg diasosiasikan dg penuaan yg normal. Latihan reguler dpt menguatkan jantung & paru – paru serta menurunkan stres.  Nutrisi. Nutrisi berperan dlm proses kerapuhan terhadap penyakit kronis seperti atherosclerosis, jantung, dan diabetes ( Mohs, 1994 ). Memakan buah & sayur – sayuran, terutama yg kaya dg vitaminC seperti buah jeruk dan jus, sayuran berdaun hijau, brokoli, kubis menurunkan resiko stoke ( Joshipura at al., 1999 ). KekuranganVitamin D meningkatkan resiko patah pinggul ( LeBoff et al., 1999 ).
  • 17. Masalah Mental dan Perilaku  Demensia ( kepikunan ) : Penurunan pada fungsi kognitif dan perilaku akibat penyebab fisiologis.  Alzheimer : Gangguan otak yg bersifat degeneratif & progresif yg ditandai dg penurunan kognitif dan kehilangan kontrol fungsi tubuh, bermuara kpd kematian.  Neurofibrillary tangles: Jumlah berlipat ganda serat yg ditemukan dlm otak mrk yg menderita alzheimer.  Amyloid plaque : Gumpalan berlilin jaringan yg tdk dpt larut, yg ditemukan dlm otak sso yg menderita alzheimer.  Penyakit Parkinson : Degenerasi neurologis progresif, ditandai dg gemetar, kekakuan, gerakan yg melambat, dan postur yg tdk stabil.
  • 18. PERKEMBANGAN KOGNITIF  Kecerdasan dan Kemampuan Memproses a. Mengukur kecerdasan lansia. Mengukur kecerdasan lansia mrp hal yg kompleks. Sejumlah faktor fisik dan psikologis dpt menurunkan nilai kecerdasan dan mengarah kpd kesalahan penilaian atas kecerdasan mrk. Untuk mengukur kecerdasan lansia, para periset seringkali menggunakan tesWechsler Adult Intelligence Scale (WAIS ).  Model dual proses : Model fungsi kognitif yg dikemukakan o Baltes, yg mengidentifikasi dan mencoba mengukur dua dimensi kecerdasan, yakni mekanis dan pragmatis.
  • 19.  Mekanika kecerdasan : Pada model dual proses Baltes, istilah ini berarti kemampuan memproses informasi dan memecahkan masalah, terlepas dari isi, dpt pula berarti area kognisi dimana kerap terjadi penurunan yg berkaitan dg usia.  Pragmatis Kecerdasan : Dalam model dual proses Baltes, kalimat ini berarti dimensi kecerdasan yg cenderung tumbuh seiring dg bertambahnya usia dan mencakup pemikiran praktis, aplikasi dari pengetahuan & keterampilan yg terakumulasi, kekhususan, produktivitas profesional, dan kebijaksanaan.  Optimasi selektif terhadap kompetensi : Dalam model dual proses Baltes, strategi u memelihara atau meningkatkan keseluruhan fungsi kognitif dg menggunakan kekuatan yg lebih kuat untuk mengkompensasi yg melemah.
  • 20. b. Perubahan dalam Kemampuan Memproses : Penurunan menyeluruh pd fungsi sistem saraf pusat, sebagaimana yg diukur melalui waktu reaksi, scr luas dipercaya sbg kontributor utama perubahan dlm kemampuan kognitif dan efisiensi dlm pemprosesan informasi. Kemampuan yg digunakan u belajar dan menguasai ket. Baru cenderung menurun pada lansia. c. Kompetensi dalamTugas Sehari- hari dan Pemecahan Masalah : Ketika org menjadi tua, tes penting kompetensi kognitifnya adlh kemampuan u hidup independen, sebagaimana yg diukur oleh tujuh aktivitas instrumental hidup sehari- hari ( IADLs ) : mengatur keuangan, berbelanja kebutuhan pokok, menggunakan telepon, mendapatkan transportasi, mempersiapkan makan, beobat, dan mengurus rumah.
  • 21. Memori : Bagaimana Perubahannya  Memori Jangka Pendek  Memori sensoris : Penyimpanan awal, singkat, dan temporer informasi sensoris.  Memori kerja : Penyimpanan jangka pendek informasi yg sedang diproses secara aktif.  Memori Jangka Panjang  Memori episodik : Memori jangka panjang pengalaman/ peristiwa ttt, dihubungkan kpd waktu dan tempat.  Memori semantis : Memori jangka panjang pengalaman faktual umum, adat istiadat, dan bahasa.  Memori prosedural : Memori jangka panjang ket. Motor, kebiasaan, dan cara melakukan sesuatu yg kerap dpt dipanggil kembali tanpa usaha yg disengaja, terkadang disebut memori implisit.  Priming : Peningkatan kemudahan dlm melakukan suatu tugas atau mengingat informasi sbg hasil dari interaksi sebelumnya dg tugas atau informasi tsb.
  • 22. Mengapa Beberapa Aspek Memori Menurun ?  Masalah pada Encoding, Storage, dan Retrieval : Lansia cenderung kurang efisien dan akurat dalam meng- encode informasi baru yang mudah diingat, menyimpan, dan mengulang kembali.  Perubahan Neurologis  Hipocampus : penting dlm kemampuan menyimpan informasi baru dlm memori jangka panjang, diperkirakan kehilangan 20 % sel sarafnya pada usia senja.  Daerah di kiri prefrontal cortex tampaknya mempengaruhi kemampuan lansia dlm mengingat dan mengenali. Penurunan pada prefrontal cortex bisa menyebabkan masalah memori umum lansia seperti lupa memenuhi janji dan menyangka peristiwa yg dibayangkan sbg benar – benar terjadi.
  • 23. Metamemori : Pandangan dari Dalam  Metamemory in Adulthood ( MIA ) : Kuesioner yg didesain mengukur berbagai aspek metamemori org dewasa, termasuk keyakinan akan memori mrk sendiri dan seleksi serta penggunaan strategi untuk mengingat.  Meningkatkan Memori pada Lansia. Beberapa peneliti telah menawarkan program pelatihan mnemonics : yaitu teknik yg di desain u membantu org mengingat, membuat asosiasi antara wajah dan nama, atau mentrasformasikan berbagai elemen cerita ke dalam citra mental.
  • 24. Kebijaksanaan  Erickson memandang kebijaksanaan sbg sebuah aspek perkembangan kepribadian di masa senja. Penyelidik lain mendefinisikan kebijaksanaan sbg perluasan pemikiran postformal, yakni sintesis penalaran dan emosi.  Kualitas seperti sikap terbuka terhadap pengalaman, kreativitas, pemikiran refleksif, dan penalaran moral nampaknya amat mempengaruhi perkembangan kebijaksanaan ( Pasupathi et al., 2001).  Temuan utama dalam sebuah riset adlh bahwa kebijaksanaan umumnya dimiliki oleh orang – orang tua, walaupun tdk secara eksklusif hanya dimiliki para lansia, terutama mrk yg telah memiliki jenis pengalaman ttt.
  • 25. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL  Stabilitas Kualitas Kepribadian  Meskipun beberapa riset telah menemukan perubahan usia senja dlm beberapa dimensi ttt dari “ lima besar “ kepribadian, seperti peningkatan persetujuan dan menurunnya ekstraversi telah menunjukkan kasus yg mengesankan ttg stabilitas esensial kualitas kepribadian. Pola kualitas ttt yg terus ada memberikan kontribusi terhadap kemampuan beradaptasi dg penuaan dan dpt memprediksikan kesehatan dan usia.
  • 26.  Isu danTugas Normatif  Bagi Erickson, potensi puncak masa dewasa akhir adlh perasaan akan adanya integritas ego ( ego integrity ), atau integritas diri , pencapaian yg didasarkan pd refleksi akan kehidupan sso.  Integritas egoVs Keputusasaan : Menurut Erickson, tahap kedelapan dan akhir perkembangan psikososial, di mana orang – orang pd masa dewasa akhir mencapai perasaan integritas diri dg menerima hidup yg pernah mrk jalani, dan karena itu menerima kematian, atau berujung kpd keputusasaan bahwa hidup mrk tdk dapat diulang kembali.  Erikson meyakini bahwa walaupun fungsi tubuh melemah, org harus mempertahankan “ keterlibatan vital “ dlm masyarakat.
  • 27.  Model Coping.  Coping ( penanganan masalah ) adlh pemikiran atau perilaku adaptif dlm mengurangi atau meringankan stres yg bersumber dari kondisi yg menyakitkan, berbahaya, atau menantang. Coping mrp aspek penting dlm kesehatan mental. a. Berbagai Faktor dalam Kesehatan Emosional : GeorgeVailliant. Menurut tiga studi prospektif 50 tahun kehidupan, faktor prediktif paling penting adlh penggunaan pertahanan adaptif ( adaptive defenses ) yg sudah matang seperti mementingkan kepentingan org lain, menahan diri, antisipasi ( merencanakan masa depan ), dan sublimasi ( menyaring inti hidup ) dlm menghadapi berbagai masalah
  • 28. b. Model Penilaian Kognitif : Model penanganan masalah ( coping ) yg dikemukakan oleh Lazarus dan Folkman yg menyatakan bahwa berdasarkan penilaian berkesinambungan dlm hubungan mrk dg lingkungan – orang2 memilih strategi penanganan masalah yg tepat u menghadapi situasi yg memotong sumber daya mrk.  Coping berfokus pd masalah : Dlm model ini strategi penanganan masalah ditujukan langsung u bertujuan menghilangkan, mengatur, atau meningkatkan kondisi yg menekan.  Coping berfokus pd emosi : Dlm model penanganan masalah berfokus pd penilaian kognitif, strategi coping diarahkan kpd pengaturan respons emosional trhdp situasi yg menekan u mengurangi pengaruh fisik atau psikologisnya ; terkadang disebut pallative coping.
  • 29.  Agama dan Kebahagiaan di Akhir Usia  Agama tampaknya memainkan peran pendukung bagi banyak lansia. Kemungkinan penjelasan bagi hal ini antara lain dukungan sosial, keinginan akan gaya hidup yg sehat, persepsi ttg kontrol trhdp hidup mrk melalui do’a, mendorong kondisi emosi positif, penurun stres, dan keimanan terhadapTuhan sbg cara menafsirkan kesialan ( Seybold & Hill, 2001 ).  Keterlibatan religiusitas tampak memiliki pengaruh positif pd kesehatan mental scr fisik dan usia ( Ellison & Levin, 1998; Koenig, George, & Peterson, 1998 ). Penelisikan terhadap riset ini menemukan asosiasi positif antara religiusitas atau spiritualitas dan kebahagiaan, kepuasan mental, fungsi psikologis, dan asosiasi negatif dg bunuh diri, pembangkangan, kriminalitas, dan penyalahgunaan obat serta minuman keras ( Seybold & Hill, 2001 ).  Orang – orang dg komitmen religius yg tinggi cenderung memiliki kepercayaan diri yg tinggi ( Krause, 1995 ).
  • 30. Model Penuaan “ Sukses “ atau “ Optimal “  Teori Penarikan Diri :Teori penuaan yg diungkapkan oleh Cumming dan Henry yg menyatakan bahwa penuaan yg sukses ditandai dg penarikan diri mutual antara lansia dan masyarakat.  Teori Aktivasi :Teori penuaan yg dipopulerkan oleh Neugarten dan yg lain, yg menyatakan bahwa u menua dg sukses sso harus tetap aktif.  Teori Kontinuitas :Teori penuaan yg disodorkan olehAtchley, yg menyatakan bahwa u menua dg sukses sso harus mempertahankan keseimbangan kontinuitas dan perubahan dlm struktur internal dan eksternal kehidupan mereka.
  • 31.  Peran Produktivitas  Sebagian ahli riset berfokus pd aktivitas produktif, berbayar atau sukarela, sbg kunci u menjalani penuaan dg baik.  Optimasi Selektif dengan Kompensasi  Penuaan yg sukses tergantung kpd kepemilikan tujuan yg memandu perkembangan dan sumber daya untuk menjadikan tujuan tsb berpotensi u diraih. Pada masa tua bahkan sepanjang usia, kata peneliti hal ini terjadi melalui optimasi selektif dengan kompensasi.
  • 32. GAYA HIDUP DAN ISU SOSIAL YANG BERKAITAN DENGAN USIA  Kerja, Pensiun, dan Bersantai Tren dalam Pekerjaan di Usia Lanjut dan Pensiun:  Sebagian besar org dewasa yg dpt pensiun, melakukannya; dan seiring dg semakin panjang usianya, mrk lebih banyak menghabiskan waktu dlm masa pensiun. Di semua negara, para lansia mrp bagian kecil dari tenaga kerja, dan persentasenya terus menurun sejalan dg peningkatan usia.  Orang – orang yg terus bekerja setelah usia 65 sampai 70 tahun menyukai pekerjaan mrk dan tdk menemukannya sbg sesuatu yg membosankan dan menekan. Mereka cenderung lebih aktif sepanjang periode santai mrk dibandingkan para pensiunan ( Kiefer et al., 2001 ).
  • 33.  Bagaimana Usia Mempengaruhi Performa Pekerjaan dan SikapTerhadap Kerja ?  Pekerja lansia sering kali lebih produktif dibandingkan yg lebih muda.Walaupun mrk bekerja lebih lamban dari org muda akan tetapi mrk lebih akurat ( Czaja & Sharit, 1998 ).  Para Lansia cenderung lebih puas dg pekerjaan mrk ketimbang yg lebih muda. Mrk terlibat, lebih berkomitmen, digaji lebih baik, dan memiliki kecenderungan lebih kecil u beralih pekerjaan dibandingkan yg muda.
  • 34.  Hidup Setelah Pensiun  Orang – orang yg pensiun bisa jadi merasakan kehilangan peran sentral bagi identitas mrk, atau mrk menikmati hilangnya ketegangan yg berlalu bersama peran tsb ( Kim & Moen, 2002 ).  Sepanjang bbrp tahun pertama setelah pensiun, org2 memiliki kebutuhan khusus akan dorongan atau dukungan emosional yg membuat mrk merasa masih berharga dan agar dpt mengatasi perubahan dlm hidup mrk.  Teori kontinuitas menyatakan bahwa orang – orang yg mempertahankan aktivitas dan gaya hidup mrk sebelumnya akan dpt menyesuaikan diri dengan lebih sukses.
  • 35.  Gaya hidup yg berfokus pada keluarga : Pola aktivitas pensiun yg berputar pd keluarga, rumah, dan perusahaan.  Investasi berimbang : Pola aktivitas pensiun yg dialokasikan diantara keluarga, kerja, dan bersenang – senang.  Bersantai yg serius : Aktivitas bersantai menghasilkan keterampilan, perhatian , dan komitmen.
  • 36. Living Arrangements  Hidup sendiri. Lansia yg hidup sendiri pada umumnya berada dlm kondisi kesehatan yg lebih baik dan tidak dipungkiri rentan terhadap kesepian.Tetapi faktor lain seperti kepribadian, kemampuan kognitif, kesehatan mental, mungkin memainkan peran yg lebih signifikan dlm kerentanan trhdp kesepian.  Tinggal Bersama Anak yang Sudah Dewasa. Kesuksesan pengaturan u hidup bersama anak tergantung kpd kualitas hub yg ada di masa lalu dan kemampuan kedua generasi u berkomunikasi secara penuh dan terbuka.  Hidup dalam Institusi. Penggunaan institusi nonkeluarga u merawat lansia yg sudah tua amat bervariasi, salah satunya adlh rumah jompo ( nursing home ).  Pilihan Rumah Alternatif. Pada saat ini bermunculan berbagai pilihan panti kelompok yg bersama dg pertolongan medis modern dan program kesehatan rumah, memungkinkan bagi lansia dg masalah kesehatan u tetap berada dlm komunitas lebih lama lagi dan mendapatkan pelayanan atau perawatan yg dibutuhkan tanpa mengorbankan kebebasan dan harga diri.
  • 37. Kekeliruan Penanganan Lansia  Pelecehan lansia : Kesalahan penanganan, penyia – nyiaan lansia yg bergantung kpd org lain, atau pelanggaran terhadap hak pribadi mrk.  Kekeliruan dlm memperlakukan lansia bisa dipecah ke dlm 4 kategori: ( 1 ) kekerasan fisik ( physical violence ) yg bertujuan u mengakibatkan cedera, ( 2 ) pelecehan fisik atau emosional, yg bisa mencakup penghinaan dan ancaman ( ex: ancaman akan diusir dari rumah/ dipanti jompokan ), ( 3 ) eksploitasi material, atau penggelapan uang atau barang, ( 4 ) penyia- nyiaan, keacuhan yg disengaja maupun yg tdk dlm memenuhi kebutuhan lansia ( Lachs & Pillemar, 1995 ).
  • 38. Hubungan Personal pada Usia Senja  Kontak Sosial  Menurut teori selektivitas sosioemosional lansia menjadi sangat selektif trhdp org yg dipilihnya u menghabiskan waktu bersama.  Relasi dan Kesehatan. Hubungan sosial dan kesehatan berjalan beriringan tangan.  Keluarga Multigenerasi. Keluarga yg sudah berusia lanjut memiliki karakter khusus ( Brubaker, 1983 ). Pada saat ini banyak keluarga di negara maju terdiri dari empat atau bahkan lima generasi ( dg lebih sedikit anggota keluarga pd setiap generasi ), memungkinkan sso menyandang gelar kakek dan cucu pd saat yg sama ( Kinsella &Velkoff, 2001 ). Kehadiran banyak anggota keluarga dpt memberikan pengayaan tetapi juga dpt menciptakan tekanan yg serius.
  • 39.  Relasi Konsensual.Tidak seperti hub keluarga lainnya, pernikahan dlm hubungannya memiliki karakteristik ikatan persahabatan sekaligus darah dan hub tsb dpt memberikan pengalaman emosional paling tinggi atau paling rendah.  Pernikahan yang Kekal. Pasangan suami-sistri yg masih bersama di masa dewasa akhir berkecenderungan menyatakan pernikahan mrk memuaskan dibandingkan pasangan paruh baya, dan bahkan menyatakan kepuasaan tsb meningkat. Pasangan yg masih bersama sampai usia lanjut cenderung telah menyelesaikan perbedaan mrk dan telah sampai pd akomodasi memuaskan scr mutual.  Perceraian dan Pernikahan Kembali. Perceraian pd usia senja jarang terjadi, pasangan yg mengambil langkah ini melakukannya pd usia yg lebih muda. Demikian juga u menikah kembali di usia senja mungkin memiliki karakteristik khusus. Menikah kembali memiliki manfaat sosial , karena lansia yg menikah tdk terlalu membutuhkan bantuan dari komunitas dibandingkan yg hidup sebatang kara.
  • 40.  Manjanda / Menduda. Pria lansia lebih cenderung menikah dibandingkan lansia wanita, para wanita lebih cenderung menjanda dibandingkan pria, u alasan yg sama.Wanita cenderung hidup lebih lama dari suami mrk dan cenderung u tidak menikah lagi.  Hidup Sebatang Kara. Lansia yg tidak pernah menikah berkenderungan lebih tinggi u memilih hidup seorang diri dibandingkan yg bercerai atau yg menjanda dan tdk terlalu merasa kesepian ( Dykstra, 1995 ).  RelasiGay dan Lesbian. Lansia homoseksual, seperti lansia heteroseksual, memiliki keinginan yg amat kuat terhadap intimasi, kontak seksual, dan generativitas. Hub gay dan lesbian pada usia senja cenderung menjadi kuat, saling mendukung dan amat beragam.  Pertemanan. Di kalangan lansia, pertemanan biasa tdk lagi dihubungkan kpd pekerjaan dan parenting, sebagaimana dlm periode masa dewasa yg lebih awal. Mereka lebih fokus kpd pendampingan dan dukungan ( Hartup & Stevens, 1999 ). Sebagian besar lansia memiliki sahabat dekat daan lebih menikmati waktu yg mrk habiskan bersama teman dibandingkan waktu yg mrk habiskan bersama keluarga mrk.
  • 41. Ikatan Keluarga di Luar Pernikahan  Hubungan dengan Anak yangTelah Dewasa- atau Ketiadaan HubTersebut  Sebagaimana yg diprediksi teori selektivitas sosioemosional prediksikan, lansia mencoba menghabiskan lebih banyak waktu dg orang terdekat, seperti anak mrk (Troll & Fingerman, 1996 ).  Anak – anak memberikan hub dg anggota lain, terutama dg cucu. Dalam satu kelompok org “ old old “ dari berbagai latar belakang sosioekonomi, mrk yg bersatu sbg org tua lebih aktif berhubungan dg keluarga lain dibandingkan dg org2 yg tdk memiliki anak.  Lansia dlm kondisi kesehatan yg lebih baik lebih sering mengadakan kontak dg keluarga mrk dan dilaporkan merasa lebih dekat kpd keluarga tersebut dibandingkan mrk yg berada dlm kondisi kesehatan yg buruk.
  • 42.  Relasi dengan Saudara Kandung  Semakin dekat seorang lansia hidup di dekat saudara kandungnya dan semakin banyak saudara kandung yg mrk miliki, semakin cenderung org tsb mempercayai saudaranya ( Connidis & Davies, 1992 ).  Saudara kandung di negara berkembang berkecenderungan lebih besar memberikan bantuan ekonomi ( Bedford, 1995 ).Terlepas seberapa besar bantuan yg mrk berikan, kesiapan saudara kandung mrp sumber perasaan nyaman dan aman di masa tua ( Cicirelli, 1995 ).
  • 43.  Menjadi Buyut  Ketika para cucu mulai tumbuh, para kakek/ nenek semakin jarang bertemu mrk. Kemudian, ketika si cucu menjadi org tua, sang kakek dan nenek mendapatkan peran baru sebagai buyut.  Para kakek nenek dan para buyut penting bagi keluarga mrk. Mereka adlh sumber kebijaksanaan, pendamping dlm bermain, penghubung ke masa lalu, dan simbol kontinuitas kehidupan keluarga.  Mereka terlibat dlm fungsi generatif utama : Mengekspresikan hasrat manusia u melampaui mortalitas ( kematian ) dg menginvestasikan diri mrk sendiri dlm kehidupan generasi berikutnya.