Makalah ini membahas tentang perkembangan kognitif pada masa dewasa akhir khususnya perihal pekerjaan dan pensiun. Pertama, dibahas persentase orang dewasa lanjut yang tetap bekerja dan produktivitas mereka. Kedua, dijelaskan fase-fase yang dijalani saat memasuki masa pensiun beserta penyesuaian dirinya. Makalah ini bertujuan menambah pengetahuan tentang periode tersebut sehingga mudah beradapt
Makalah ini membahas tentang kepemimpinan, meliputi definisi kepemimpinan, karakteristik yang harus dimiliki seorang pemimpin seperti kecerdasan, kepribadian, dan kemampuan supervisi, tugas pemimpin, serta model dan pilar-pilar kepemimpinan.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pendidikan, meliputi pengertian filsafat pendidikan, ruang lingkupnya, hubungannya dengan filsafat umum, epistemologi dan ontologi, serta beberapa alirannya. Filsafat pendidikan didefinisikan sebagai ilmu yang menggunakan filsafat untuk mengatur proses pendidikan dan mencapai tujuannya. Ruang lingkupnya meliputi hakikat manusia dan pendidikan, serta hubungannya
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980).
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan kekuasaan politik dalam organisasi kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini penulis akan membahas masalah :
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana kepemimpinan versi manajemen?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan?
4. Bagaimana kerja sama tim dalam manajemen konflik?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Versi Manajemen
3. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan
4. Untuk mengetahui kerjasama tim dalam manajemen konflik
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan
semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis.
3.2 Saran
Jadi hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk kepentingan pribadi semata.
Dokumen tersebut membahas teori psikososial Erikson tentang tahap-tahap perkembangan manusia sepanjang rentang hidupnya beserta mekanisme dan modalitas psikososial pada setiap tahap. Teori ini merupakan perluasan dari teori psikoanalisis Freud dengan menekankan aspek sosial dan kultural dalam perkembangan identitas seseorang.
Dokumen ini membahas tentang perkembangan fisik, kognitif, dan sosial-emosi pada masa dewasa akhir di atas usia 60 tahun, yang ditandai dengan penurunan fungsi fisik dan kognitif seperti penglihatan, pendengaran, dan daya ingat, serta cenderung bersikap kekanak-kanakan dan melakukan flashback masa lalu.
Makalah ini membahas tentang kepemimpinan, meliputi definisi kepemimpinan, karakteristik yang harus dimiliki seorang pemimpin seperti kecerdasan, kepribadian, dan kemampuan supervisi, tugas pemimpin, serta model dan pilar-pilar kepemimpinan.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pendidikan, meliputi pengertian filsafat pendidikan, ruang lingkupnya, hubungannya dengan filsafat umum, epistemologi dan ontologi, serta beberapa alirannya. Filsafat pendidikan didefinisikan sebagai ilmu yang menggunakan filsafat untuk mengatur proses pendidikan dan mencapai tujuannya. Ruang lingkupnya meliputi hakikat manusia dan pendidikan, serta hubungannya
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980).
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan kekuasaan politik dalam organisasi kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini penulis akan membahas masalah :
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana kepemimpinan versi manajemen?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan?
4. Bagaimana kerja sama tim dalam manajemen konflik?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Versi Manajemen
3. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan
4. Untuk mengetahui kerjasama tim dalam manajemen konflik
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan
semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis.
3.2 Saran
Jadi hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk kepentingan pribadi semata.
Dokumen tersebut membahas teori psikososial Erikson tentang tahap-tahap perkembangan manusia sepanjang rentang hidupnya beserta mekanisme dan modalitas psikososial pada setiap tahap. Teori ini merupakan perluasan dari teori psikoanalisis Freud dengan menekankan aspek sosial dan kultural dalam perkembangan identitas seseorang.
Dokumen ini membahas tentang perkembangan fisik, kognitif, dan sosial-emosi pada masa dewasa akhir di atas usia 60 tahun, yang ditandai dengan penurunan fungsi fisik dan kognitif seperti penglihatan, pendengaran, dan daya ingat, serta cenderung bersikap kekanak-kanakan dan melakukan flashback masa lalu.
Dokumen tersebut membahas tentang teori kognitif yang mempelajari proses mental manusia seperti berpikir, merasakan, mengingat, dan belajar. Teori ini berbeda dengan psikoanalisis yang mempelajari proses ketidaksadaran dan teori behavioristik yang menekankan studi tentang perilaku luar seperti rangsangan dan balasan. Dokumen ini juga membahas konsep-konsep dasar teori kognitif seperti persepsi, belajar, motivasi, dan reorgan
Dokumen tersebut membahas teori kepribadian Ludwig Klages yang menyatakan ada empat aspek kepribadian yaitu materi, struktur, kualitas, dan tektonik. Struktur kepribadian lebih lanjut dijelaskan meliputi tempramen, perasaan, dan daya ekspresi.
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Teori etologi mempelajari perilaku manusia dan hewan berdasarkan pengaruh biologi dan lingkungan. Teori ini menekankan adanya periode sensitif dalam perkembangan yang memengaruhi perilaku seumur hidup. Salah satu tokohnya, Konrad Lorenz, menemukan bahwa imprinting atau kelekatan awal spesies sangat penting dalam perkembangan.
Beberapa faktor sosial budaya yang menimbulkan kebutuhan bimbingan dan konseling antara lain perubahan konstelasi keluarga yang menyebabkan menurunnya perhatian orangtua, perkembangan pendidikan yang menimbulkan kebutuhan memilih jurusan dan bidang studi, serta perkembangan kota metropolitan yang menyebabkan pola kehidupan menjadi lebih individualistik. Faktor lainnya adalah perkembangan teknologi yang menuntut keahlian baru
Makalah Masa Keemasan dan Kemunduran Fiqhfriskacaca
Makalah ini membahas masa keemasan dan kemunduran fiqih. Pada masa keemasan, fiqih berkembang pesat karena dukungan khalifah dan kebebasan berijtihad. Mazhab-mazhab besar seperti Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali muncul pada periode ini. Sedangkan masa kemunduran ditandai dengan bertaqleed yang berlebihan dan anggapan tutupnya pintu ijtihad.
Makalah ini membahas tentang model penelitian keagamaan. Pembahasan dimulai dengan latar belakang masalah penelitian agama, rumusan masalah, kemudian membahas tentang pengertian penelitian agama dan keagamaan serta perbedaannya. Juga dibahas tentang konstruksi teori dan model-model penelitian keagamaan.
Dokumen tersebut membahas tentang 3 hal utama:
1. Pengertian emosi dan perkembangannya pada masa dewasa awal
2. Tugas-tugas perkembangan emosi menurut teori Erikson dan Havighurst
3. Optimalisasi perkembangan emosi dewasa awal meliputi memilih pasangan, belajar hidup bersama, dan memulai kehidupan berkeluarga.
Melati mengalami kecemasan dan gelisah saat menghadapi ujian. Dia sering tidak fokus di kelas karena takut akan prestasinya. Konselor melakukan diagnosis dan menemukan gejala kecemasan seperti keringat dingin dan sulit tidur. Teknik restrukturisasi kognitif dan motivasi diberikan untuk mengubah pola pikir negatif menjadi positif agar Melati bisa belajar dengan baik dan siap menghadapi ujian.
Makalah ini membahas tentang silogisme hipotesis dan jenis-jenisnya. Silogisme hipotesis adalah silogisme yang premis utamanya berupa pernyataan bersyarat dimana kesimpulan bergantung pada pemenuhan syarat tertentu. Ada tiga jenis silogisme hipotesis yang dijelaskan yaitu silogisme kondisional, silogisme disjungtif, dan dilema.
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik) tita_chubie
Pancasila sebagai dasar Negara, pedoman dan tolak ukur kehidupan berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia. Tidak lain dengan kehidupan berpolitik, etika politik Indonesia tertanam dalam jiwa Pancasila. Kesadaran etik yang merupakan kesadaran relational akan tumbuh subur bagi warga masyarakat Indonesia ketika nilai-nilai pancasila itu diyakini kebenarannya, kesadaran etik juga akan lebih berkembang ketika nilai dan moral pancasila itu dapat di breakdown kedalam norma-norma yang di berlakukan di Indonesia .
Dokumen tersebut membahas sejarah dan aliran psikoanalisa dengan menjelaskan tokoh-tokoh pendirinya seperti Mesmer, Charcot, Janet, Freud, Jung, Adler, dan Hall. Tokoh-tokoh tersebut memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan teori-teori dasar psikoanalisa seperti hipnotisme, histeria, struktur kepribadian, mekanisme pertahanan diri, dan tahapan perkembangan.
KARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUTNur Arifaizal Basri
Tugas utama orang dewasa muda adalah memilih pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Pilihan pekerjaan yang tepat akan mempengaruhi kepuasan kerja dan prestasi. Penyesuaian diri terhadap pekerjaan dipengaruhi oleh pengalaman kerja, minat pribadi, dan nilai pekerjaan. Kriteria keberhasilan penyesuaian adalah prestasi kerja, jumlah pergantian pekerjaan secara sukarela, dan tingkat kepu
Dokumen tersebut membahas tentang teori kognitif yang mempelajari proses mental manusia seperti berpikir, merasakan, mengingat, dan belajar. Teori ini berbeda dengan psikoanalisis yang mempelajari proses ketidaksadaran dan teori behavioristik yang menekankan studi tentang perilaku luar seperti rangsangan dan balasan. Dokumen ini juga membahas konsep-konsep dasar teori kognitif seperti persepsi, belajar, motivasi, dan reorgan
Dokumen tersebut membahas teori kepribadian Ludwig Klages yang menyatakan ada empat aspek kepribadian yaitu materi, struktur, kualitas, dan tektonik. Struktur kepribadian lebih lanjut dijelaskan meliputi tempramen, perasaan, dan daya ekspresi.
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Teori etologi mempelajari perilaku manusia dan hewan berdasarkan pengaruh biologi dan lingkungan. Teori ini menekankan adanya periode sensitif dalam perkembangan yang memengaruhi perilaku seumur hidup. Salah satu tokohnya, Konrad Lorenz, menemukan bahwa imprinting atau kelekatan awal spesies sangat penting dalam perkembangan.
Beberapa faktor sosial budaya yang menimbulkan kebutuhan bimbingan dan konseling antara lain perubahan konstelasi keluarga yang menyebabkan menurunnya perhatian orangtua, perkembangan pendidikan yang menimbulkan kebutuhan memilih jurusan dan bidang studi, serta perkembangan kota metropolitan yang menyebabkan pola kehidupan menjadi lebih individualistik. Faktor lainnya adalah perkembangan teknologi yang menuntut keahlian baru
Makalah Masa Keemasan dan Kemunduran Fiqhfriskacaca
Makalah ini membahas masa keemasan dan kemunduran fiqih. Pada masa keemasan, fiqih berkembang pesat karena dukungan khalifah dan kebebasan berijtihad. Mazhab-mazhab besar seperti Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali muncul pada periode ini. Sedangkan masa kemunduran ditandai dengan bertaqleed yang berlebihan dan anggapan tutupnya pintu ijtihad.
Makalah ini membahas tentang model penelitian keagamaan. Pembahasan dimulai dengan latar belakang masalah penelitian agama, rumusan masalah, kemudian membahas tentang pengertian penelitian agama dan keagamaan serta perbedaannya. Juga dibahas tentang konstruksi teori dan model-model penelitian keagamaan.
Dokumen tersebut membahas tentang 3 hal utama:
1. Pengertian emosi dan perkembangannya pada masa dewasa awal
2. Tugas-tugas perkembangan emosi menurut teori Erikson dan Havighurst
3. Optimalisasi perkembangan emosi dewasa awal meliputi memilih pasangan, belajar hidup bersama, dan memulai kehidupan berkeluarga.
Melati mengalami kecemasan dan gelisah saat menghadapi ujian. Dia sering tidak fokus di kelas karena takut akan prestasinya. Konselor melakukan diagnosis dan menemukan gejala kecemasan seperti keringat dingin dan sulit tidur. Teknik restrukturisasi kognitif dan motivasi diberikan untuk mengubah pola pikir negatif menjadi positif agar Melati bisa belajar dengan baik dan siap menghadapi ujian.
Makalah ini membahas tentang silogisme hipotesis dan jenis-jenisnya. Silogisme hipotesis adalah silogisme yang premis utamanya berupa pernyataan bersyarat dimana kesimpulan bergantung pada pemenuhan syarat tertentu. Ada tiga jenis silogisme hipotesis yang dijelaskan yaitu silogisme kondisional, silogisme disjungtif, dan dilema.
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik) tita_chubie
Pancasila sebagai dasar Negara, pedoman dan tolak ukur kehidupan berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia. Tidak lain dengan kehidupan berpolitik, etika politik Indonesia tertanam dalam jiwa Pancasila. Kesadaran etik yang merupakan kesadaran relational akan tumbuh subur bagi warga masyarakat Indonesia ketika nilai-nilai pancasila itu diyakini kebenarannya, kesadaran etik juga akan lebih berkembang ketika nilai dan moral pancasila itu dapat di breakdown kedalam norma-norma yang di berlakukan di Indonesia .
Dokumen tersebut membahas sejarah dan aliran psikoanalisa dengan menjelaskan tokoh-tokoh pendirinya seperti Mesmer, Charcot, Janet, Freud, Jung, Adler, dan Hall. Tokoh-tokoh tersebut memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan teori-teori dasar psikoanalisa seperti hipnotisme, histeria, struktur kepribadian, mekanisme pertahanan diri, dan tahapan perkembangan.
KARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUTNur Arifaizal Basri
Tugas utama orang dewasa muda adalah memilih pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Pilihan pekerjaan yang tepat akan mempengaruhi kepuasan kerja dan prestasi. Penyesuaian diri terhadap pekerjaan dipengaruhi oleh pengalaman kerja, minat pribadi, dan nilai pekerjaan. Kriteria keberhasilan penyesuaian adalah prestasi kerja, jumlah pergantian pekerjaan secara sukarela, dan tingkat kepu
Teori perkembangan karir Ginzberg menyatakan bahwa proses pemilihan karir terdiri dari tiga tahap: fantasi, tentatif, dan realistik. Tahap tentatif terbagi menjadi empat tahap berdasarkan minat, kapasitas, nilai, dan transisi. Tahap realistik terdiri dari eksplorasi, kristalisasi, dan spesifikasi. Teori ini menjelaskan proses pemilihan karir seseorang sejak masa kanak-kanak hingga
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAANNur Arifaizal Basri
Makalah ini membahas tentang perkembangan dewasa awal dan penyesuaian terhadap pekerjaan. Dewasa awal didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa remaja ke masa dewasa yang ditandai dengan semakin mandirinya seseorang baik secara ekonomi maupun pengambilan keputusan. Ciri-ciri dewasa awal meliputi berorientasi pada tugas, tujuan yang jelas, mengendalikan emosi, dan fleksibilitas. Pen
Presentasi ini saya bawakan pada matakuliah Perkembangan Peserta Didik di Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar. Presentasi saya ini berisi bagaimana masa dewasa dini dan penyesuaian pribadi dan sosial seseorang.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, ciri-ciri, perkembangan, dan masalah yang dihadapi oleh lansia. Lansia didefinisikan sebagai masa hidup setelah usia 55-65 tahun dimana terjadi penurunan fungsi fisik dan mental seiring bertambahnya usia. Ciri-ciri lansia antara lain kemunduran fisik dan peran sosial, status minoritas, serta kesulitan beradaptasi. Perkembangan lansia ditandai dengan
Dokumen ini merupakan kerangka acuan kerja penyuluhan kesehatan reproduksi remaja di UPT Puskesmas Sibiruang. Ringkasannya adalah: (1) dokumen ini membahas tentang pelaksanaan penyuluhan kesehatan reproduksi remaja di sekolah, (2) tujuannya adalah agar remaja memahami reproduksi sehat dan dampak aktivitas seksual, (3) kegiatannya meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi penyuluhan.
Makalah ini membahas konsep dasar gerontik dan penuaan. Pertama, dijelaskan pengertian lanjut usia dan batasan usianya menurut beberapa sumber. Kemudian dibahas pula tipe-tipe lanjut usia dan proses penuaan. Terakhir disebutkan teori-teori penuaan menurut Betty Newman yang meliputi teori biologi seperti genetik, pemakaian dan rusak, akumulasi produk sisa, dan teori stres."
Tahap perkembangan pada usia dewasa terbagi menjadi tiga bagian yaitu dewasa awal (18-40 tahun), dewasa madya (40-60 tahun), dan dewasa akhir (60 tahun ke atas). Pada masing-masing tahap terjadi perubahan fisik, kognitif, dan sosial-emosi sesuai dengan karakteristik usia. Individu juga memilih karir dan pasangan hidup pada masa dewasa awal.
Dokumen tersebut menjelaskan pengertian dewasa akhir (lansia) menurut beberapa ahli yang berkisar antara usia 55-65 tahun. Ia juga membahas ciri-ciri fisik, kognitif, pekerjaan, sosial, emosional, spiritual dan minat pada masa dewasa akhir serta tugas perkembangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang masalah psikososial yang dihadapi oleh lanjut usia, seperti depresi, kekurangan dukungan sosial, demensia, dan masalah kesehatan lainnya. Perawat harus memahami aspek psikososial ini agar dapat memberikan arahan kepada keluarga dan masyarakat dalam menangani lanjut usia.
Makalah ini membahas tentang pengertian, ciri-ciri, perkembangan, dan perubahan yang terjadi pada lansia serta masalah yang dihadapi dan upaya penanganannya. Lansia didefinisikan sebagai orang dengan usia 55-65 tahun ke atas yang mengalami penurunan fungsi fisik dan mental. Ciri-ciri lansia antara lain kemunduran, status minoritas, perubahan peran, dan kesulitan beradaptasi. Perkembangan lansia ditandai den
Dokumen tersebut membahas perkembangan fisik dan psikologis masa dewasa awal, madya, dan lanjut usia. Pada masa dewasa awal (18-40 tahun) efisiensi fisik mencapai puncaknya, sedangkan pada masa dewasa madya (40-60 tahun) terjadi penurunan kekuatan fisik. Masa dewasa lanjut (60 tahun ke atas) ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis yang semakin
Dokumen tersebut membahas tentang tahap-tahap perkembangan manusia mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa, yang mencakup perkembangan fisik, kognitif, dan sosial-emosional. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia seperti hereditas dan lingkungan.
Makalah ini membahas perkembangan masa dewasa dan lanjut usia, meliputi perkembangan fisik, psikologis, kognitif, dan sosial pada masa-masa tersebut. Juga dibahas mengenai karir, kesehatan, dan teori aging."
Presentasi ini membahas periode dan tahap-tahap perkembangan manusia, mulai dari periode pra-natal hingga usia lanjut. Terdapat 13 tahap perkembangan yang dijelaskan mulai dari tahap janin, bayi baru lahir, masa kanak-kanak, remaja, dewasa dini, usia madya, hingga usia lanjut beserta ciri khas penyesuaian di setiap tahapnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Remaja merupakan masa peralihan antara anak-anak dan dewasa yang ditandai dengan perkembangan fisik, kognitif, emosional, dan sosial. Pada masa ini terjadi berbagai tugas perkembangan seperti menerima perubahan fisik, membangun hubungan sosial, dan mempersiapkan diri untuk memasuki dunia dewasa.
Similar to Perkembangan Kognitif pada Masa Dewasa Akhir Pekerjaan dan Pensiun (20)
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Perkembangan Kognitif pada Masa Dewasa Akhir Pekerjaan dan Pensiun
1. Perkembangan Kognitif pada Masa Dewasa Akhir
Pekerjaan dan Pensiun
MAKALAH
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
Yang dibimbing oleh bapak Bisri
Oleh:
Risly Nur Chamidah
(120211406679)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS SASTRA
JURUSAN SASTRA INDONESIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
Desember 2013
2. BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan seseorang dimulai sejak ia masih berupa benih dalam kandungan, lahir sebagai
seorang bayi, kemudian tumbuh menjadi balita, anak-anak, remaja, hingga ia dewasa. Seiring
pertumbuhan tersebut, seseorang itu akan berkembang sesuai masanya. Dalam tiap-tiap
perkembangan seseorang berinteraksi dan bersosialisasi, sesuai dengan kodratnya yang
memang membutuhkan satu sama lain selama hidupnya. Perkembangan seseorang tidak
terhenti ketika ia telah sampai pada usia dewasa. Pada usia dewasa, banyak hal yang perlu
diperhatikan, termasuk diantaranya yaitu bekerja dan fase-fase pensiun. Dalam fase-fase
tersebut, seseorang akan mengalami banyak perubahan yang tentu saja menuntut kita untuk
beradaptasi. Makalah ini disusun dengan tujuan menambah pengetahuan sekaligus
mengenalkan fase-fase tersebut sehingga ketika fase-fase itu datang, kita dapat menyambut
fase-fase itu dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana persentase orang dewasa lanjut yang tetap bekerja?
1.2.2 Bagaimanakah produktivitas pada orang dewasa lanjut?
1.2.3 Bagaimana fase-fase pensiun dan penyesuaian diri pada fase pensiun?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui persentase orang dewasa lanjut yang tetap bekerja.
1.3.2 Untuk mengetahui produktivitas orang dewasa lanjut.
1.3.3 Untuk mengetahui fase-fase pensiun dan penyesuaikan diri pada fase pensiun.
3. BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Persentase Orang Dewasa Lanjut yang Tetap Bekerja
Pada tahun 1990-an, persentase orang laki-laki berumur lebih dari 65 tahun yang tetap
bekerja lebih sedikit dibanding awal abad 20. Penurunan terjadi tahun 1900-an sampai tahun
1980-an sebesar 70%. Perubahan besar pada orang dewasa lanjut adalah meningkatnya
pekerjaan-pekerjan paruh waktu.
Pada sebuah survei nasional yang memfokuskan perhatian pada pekerja usia lanjut
yaitu pada rentang usia 68-73 tahun menunjukkan tiap 500 pria dan 500 wanita yang ikut
berpartisipasi selama 4-5 jam mengenai pendidikan, keluarga, pekerjaan, dan kualitas hidup
mereka, hanya 4% pria bekerja penuh dan 12% bekerja paruh waktu. Kebanyakan dari
mereka bekerja dalam pekerjaan yang tidak membutuhkan pelatihan profesional, 41%
bekerja dalam pekerjaan umum da pekerjaan jasa, 14% di perdagangan mekanik, teknik, atau
perdagangan konstruksi. Sedang 33% ada dalam posisi atau administrasi. Hanya sekitar
122% yang berada dalam pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan pelatihan akademis.
Sedangkan persentase untuk wanita yaitu 8% bekerja paruh waktu, dan 12% bekerja penuh.
29% bekerja dalam pekerjaan yang membutuhkan pelatihan akademis, 31% bekerja sebagai
buruh yang tidak membutuhkan ketrampilan, sementara 39% wanita bekerja baik penuh
maupun paruh waktu, sebagai sales atau administrasi.
2.2 Produktivitas Orang Dewasa Lanjut
Pada usia lanjut, beberapa orang memilih tetap mempertahankan produktivitasnya di
sepanjang hidupnya. Mereka juga mungkin mengikuti agenda melelahkan para pekerja muda.
Para pekerja tua menunjukkan keterampilan-keterampilan kreatif yang lebih tinggi
dibandingkan pekerja muda. Pada dunia bisnis dan industri terjadi hubungan positif antara
usia dan poduktivitas pada pekerja tua, seperti catatan kehadiran yang 20% lebih baik
dibanding pekerja muda, dan yang mengejutkan, mereka mengalami lebih sedikit luka-luka
yang melumpuhkan dan frekuensi kecelakaan yang lebih sedikit, sehingga peluang yang
diberikan oleh hukum federal pada perubahan hukumnya bagi individu berusia diatas 65
4. tahun untuk terus bekerja terdengar bijaksana dan humanis. Orang-orang dewasa lanjut
menunjukkan kebanggaan besar dan kepuasan hidup pada kemampuan mereka untuk
melanjutkan pekerjaan mereka sampai masa dewasa akhir.
Pada tahun 1967 The Age Discrimination Act membuat kebijakan federal untuk
melarang pemecatan para pekerja karena usia sebelum mereka mencapai usia yang
ditetapkan. Kongres memperpanjang usia pensiun untuk perusahaan, industri, dan
pemerintahan federal dari 65 tahun menjadi 70 tahun pada tahun 1978. Sedangkan pada
tahun 1986 konggres memutuskan untuk melarang penetapan usia pensiun bagi semua
kecuali untuk profesi yang sangat membutuhkan keamanan seperti polisi, pilot pesawat, dan
pemadam kebakaran.
2.3 Fase-fase Pensiun dan Penyesuaian Diri pada Fase Pensiun
Seorang ahli gerontologi, Robert Atchley (1976) menggambarkan 7 fase pensiun yang
dilalui orangorang dewasa. Fase pertama adalah fase jauh (the remote phase). Pada fase ini
kebanyakan individu sedikit melakukan sesuatu untuk mempersiapkan fase pensiun, bahkan
ada juga yang masih menyangkal akan datangnya fase pensiun. Fase yang kedua yaitu fase
mendekat (the near phase). Pada fase ini, para pekerja mulai berpartisipasi dalam program
pra-pensiun. Biasanyya program ini membatu seseorang untuk memutuskan kapan dan
bagaimana mereka pensiun dengan cara mengakrabkan mereka pada keunttungan-keuntungan
dan dana pensiun yang diharapkan akan dapat mereka terima atau melibatkan mereka pada
diskusi mengenai isu-isu kesehatan fisik dan mental, sehingga kesadaram mereka mengenai
pentingnya perencanaan keuangan di masa mendatang. Partisipasi dalam perencanaan pra-
pensiun telah terjadi pada dekade terakhir. Selanjutnya adalah fase yang terjadi setelah fase
pensun, yaitu fase bulan madu (the honeymoon phase) yaitu fase terawal pensiun. Pada fase
ini banyak individu yang bahagia, dan melakukan segala sesuatu yang tidak pernah mereka
lakukan sebelumnya. Merekaa menikmati kegiatan-kegiatan merekaa di waktu luang. Namun
bagi mereka yang pensiun karena sakit atau kecewa pada pekerjaan mereka, kemungkinan
mereka tidak mengalami aspek-aspek positif pada fase ini. Selanjutnya adalah fase
kekecewaan (the disenchantment), yaitu fase ketika orang dewasa menyadari bahwa pensiun
benar-benar datang. Fase yang kelima yaitu fase re-orientasi (reorientation phase). Pada fase
ini, mereka mencatat apa yang masih dimiliki, mereka kumpulkan, dan mereka kembangkan
alternatif-alternatif kehidupan yang lebih realistik. Mereka juga menimbang-nimbang gaya
5. hidup mana yang dapat mereka paka untuk menikmati kepuasan hidup. Fase keenam yaitu
fase stabil (the stability phase) yaitu fase ketika mereka telah menentukan pilihan gaya hidup
yang akan mereka jalani. Sebagian dari mereka akan merasakan fase ini mengikuti fase bulan
madu, namun bagi sebagian orang lagi perubahannya lambat dan lebih sulit. Yang terakhir
adalah fase akhir (the termination phase) yaitu ketika orang yang sudah pensiun tidak dapat
lagi mandiri dan mencukupi kebutuhannya sendiri.
Orang yang memiliki penyesuaian diri paling baik dalam fase pensiun adalah orang
yang sehat, berpendapatan layak, aktif, berpendidikan baik, memiliki relasi sosial yang luas,
baik teman, maupun keluarga. Kebanyakan mereka puas dengan kehidupannya sebelum
pensiun. Sedangkan bagi orang dewasa lanjut yang berpenghasilan kurang layak dan
kesehatan buruk, dan harus membutuhkan stress lainnya yang terjadi seiring pensiun, seperti
kematian pasangannya, panti jompo, dll. Mereka akan lebih sulit beradaptasi dengan fase
pensiun. Pilihan-pilihan untuk mengontrol dan menentukan diri merupakan aspek-aspek
penting dari kesehatan mental orang-orang dewasa lanjut.
6. BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pada usia dewasa lanjut, banyak orang yang memilih tetap bekerja dan terus
mengembangkan produktivitas mereka. Mereka cenderung tidak mau kalah dengan pekerja
muda. Mereka menunjukkan kebanggaan dan kepuasan hidup pada kemampuan mereka. Fase
pensiun adalah fase penuh perubahan yang menuntut mereka beradaptasi. Mereka yang
memiliki penghasilan, pendidikan, serta sosialisasi yang baik akan melalui masa pensiun
dengan mudah, sedangkan bagi mereka yang memiliki penghasilan, pendidikan, serta
sosialisasi yang kurang akan mengalami kesulitan dalam masa pensiun.
3.2 Saran
Untuk mempersiapkan diri menempuh kehidupan di hari tua semestinya dimulai dari
sekarang dengan lebih bersosialisasi dengan siapapun, terutama dengan keluarga dan rekan,
selain itu juga lebih bersungguh-sungguh dalam bekerja, dapat pula dengan menambah
peluang penghasilan yang tidak banyak menyita waktu namun dapat menambah lebih banyak
penghasilan. Selain hal-hal tersebut, mendaftarkan diri pada badan asuransi sesuai keadaan
juga akan sangat membantu untuk berjaga-jaga datangnya berbagai kemungkinan yang tidak
diinginkan. Kritik dan saran pembaca sangat diharapkan demi penulisan makalah yang lebih
baik di kemudian hari.