Ringkasan dokumen tentang gizi usia lanjut adalah sebagai berikut: (1) Proses penuaan ditandai dengan penurunan fungsi organ dan jaringan tubuh seperti jantung, otak, dan tulang; (2) Kebutuhan gizi lansia berbeda dengan orang dewasa, dengan lebih menekankan pada vitamin, mineral, dan serat; (3) Prinsip gizi seimbang untuk lansia adalah variasi makanan, mengonsumsi buah dan sayuran
2. pentingnya olahraga bagi lansia ( medikora,april 2010April Cheers
Dokumen tersebut membahas pentingnya olahraga bagi lansia untuk menjaga kesehatan dan kesegaran jasmani. Olahraga seperti jalan kaki, jogging, senam dan berenang dapat meningkatkan kekuatan jantung, sirkulasi darah, menurunkan kadar lemak, dan mengurangi stres. Namun, olahraga harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing lansia agar tidak berisiko. Latihan teratur dan intens
Dokumen tersebut membahas tentang tubuh sehat ideal dari segi kesehatan. Tubuh sehat ideal meliputi aspek fisik, mental dan sosial, serta tidak hanya bebas dari penyakit. Dokumen tersebut menjelaskan indikator status gizi seperti indeks massa tubuh, serta pengukuran antropometri lainnya untuk menilai tubuh sehat. Dokumen juga membahas tentang kebutuhan zat gizi untuk menjaga kesehatan tubuh
Ringkasan dokumen tentang gizi usia lanjut adalah sebagai berikut: (1) Proses penuaan ditandai dengan penurunan fungsi organ dan jaringan tubuh seperti jantung, otak, dan tulang; (2) Kebutuhan gizi lansia berbeda dengan orang dewasa, dengan lebih menekankan pada vitamin, mineral, dan serat; (3) Prinsip gizi seimbang untuk lansia adalah variasi makanan, mengonsumsi buah dan sayuran
2. pentingnya olahraga bagi lansia ( medikora,april 2010April Cheers
Dokumen tersebut membahas pentingnya olahraga bagi lansia untuk menjaga kesehatan dan kesegaran jasmani. Olahraga seperti jalan kaki, jogging, senam dan berenang dapat meningkatkan kekuatan jantung, sirkulasi darah, menurunkan kadar lemak, dan mengurangi stres. Namun, olahraga harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing lansia agar tidak berisiko. Latihan teratur dan intens
Dokumen tersebut membahas tentang tubuh sehat ideal dari segi kesehatan. Tubuh sehat ideal meliputi aspek fisik, mental dan sosial, serta tidak hanya bebas dari penyakit. Dokumen tersebut menjelaskan indikator status gizi seperti indeks massa tubuh, serta pengukuran antropometri lainnya untuk menilai tubuh sehat. Dokumen juga membahas tentang kebutuhan zat gizi untuk menjaga kesehatan tubuh
Adult cognitive Development (Life span Development )Bee_BQ
Perkembangan fisik dewasa akhir ditandai dengan berbagai perubahan fisik seperti penurunan fungsi organ tubuh dan indera, penurunan massa otot dan tulang, serta peningkatan risiko penyakit. Proses penuaan alami ini dimulai pada usia 65 tahun dan ditandai dengan menurunnya kemampuan tubuh untuk beradaptasi terhadap lingkungan. Kebutuhan dasar lansia antara lain ruangan yang nyaman, olahraga teratur, dan
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematikupi eka permai
[Ringkasan]
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan keluarga dengan anggota keluarga bernama Tn. T yang menderita penyakit rematik yaitu artritis reumatoid.
2) Keluarga Tn. T terdiri atas 4 orang dengan Tn. T sebagai kepala keluarga berusia 67 tahun yang menderita artritis reumatoid.
3) Tujuan dari asuhan keperawatan keluarga
Penyakit degeneratif adalah penyakit yang mengikuti proses penuaan dan disebabkan oleh faktor pola makan tidak sehat, aktivitas fisik kurang, dan lingkungan yang tidak sehat. Gejalanya meliputi gemetar, kekakuan otot, gangguan keseimbangan, dan penurunan fungsi organ gerak. Cara mencegahnya meliputi pola makan seimbang, olahraga teratur, cukup istirahat, dan hidup sehat.
Teks tersebut membahas masalah gizi pada lansia. Beberapa poin utama yang disebutkan adalah: (1) Terjadi perubahan fisiologis pada organ tubuh lansia seperti penurunan massa otot dan peningkatan massa lemak, serta penurunan fungsi sistem pencernaan, hematologi, dan indra rasa, (2) Perubahan tersebut berdampak pada status gizi lansia dan sering menyebabkan masalah gizi seperti kekurangan zat
Dokumen tersebut membahas tentang lanjut usia di Indonesia. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi lanjut usia menurut WHO dan UU Indonesia yaitu berusia 60 tahun ke atas. Dokumen ini juga menyebutkan persentase populasi lanjut usia Indonesia dari tahun ke tahun yang terus meningkat, serta menunjukkan data penyakit yang sering diderita oleh lanjut usia di Indonesia seperti hipertensi, diabetes, dan osteoartritis.
Modul ini membahas peran zat gizi pada berbagai tingkat usia khususnya lanjut usia. Materi yang dibahas meliputi batasan usia lanjut usia, faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi lanjut usia seperti perubahan fisik dan psikologis, status gizi lanjut usia, serta kebutuhan zat gizi seperti kalori, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral pada lanjut usia. Masalah gizi
Dokumen tersebut membahas tentang status gizi, yang merupakan faktor penting untuk mencapai kesehatan optimal. Status gizi dapat diketahui melalui pengukuran parameter dan dibandingkan dengan standar, dengan tujuan mengetahui apakah terdapat masalah gizi. Penilaian status gizi penting untuk mengurangi masalah kesehatan akibat kekurangan gizi.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi yang seimbang untuk lansia. Ia menjelaskan bahwa metabolisme dan fungsi organ tubuh lansia mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Dokumen tersebut juga menyoroti faktor-faktor yang mempengaruhi asupan gizi lansia serta merekomendasikan kebutuhan gizi yang sesuai untuk lansia seperti energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin, serta contoh menu seh
Menjelaskan tentang obesitas : definisi, penggolongan, pencegahan, pengendalian, diet energi rendah untuk penderita obesitas, dan contoh menu energi rendah
Makalah ini membahas pentingnya menjaga kesehatan kardiovaskular dan kebugaran untuk lanjut usia melalui aktivitas fisik teratur seperti jalan kaki, senam, dan bersepeda. Aktivitas fisik dapat memperbaiki fungsi tubuh, mencegah penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup lanjut usia. Pola hidup sehat seperti makan seimbang dan tidak merokok juga penting untuk menjaga kebugaran lanjut usia.
1. Makalah ini membahas pentingnya gizi untuk kebutuhan tubuh, termasuk pengertian gizi, pengelompokan zat gizi, dan akibat kurang gizi pada ibu hamil, janin, dan anak-anak.
2. Zat gizi dikelompokkan menjadi sumber energi seperti karbohidrat dan lemak, serta zat pembangun tubuh seperti protein.
3. Kurang gizi pada ibu hamil dapat berdampak pada
Dokumen tersebut membahas tentang lanjut usia (lansia). Secara umum, lansia didefinisikan sebagai orang dengan usia 65 tahun ke atas yang mengalami proses penuaan. Lansia mengalami berbagai perubahan fisik dan mental seperti penurunan fungsi organ tubuh, indra yang kurang tajam, serta perubahan peran sosial. Dokumen ini juga membahas ciri-ciri, perkembangan, dan masalah yang dihadapi lansia.
Adult cognitive Development (Life span Development )Bee_BQ
Perkembangan fisik dewasa akhir ditandai dengan berbagai perubahan fisik seperti penurunan fungsi organ tubuh dan indera, penurunan massa otot dan tulang, serta peningkatan risiko penyakit. Proses penuaan alami ini dimulai pada usia 65 tahun dan ditandai dengan menurunnya kemampuan tubuh untuk beradaptasi terhadap lingkungan. Kebutuhan dasar lansia antara lain ruangan yang nyaman, olahraga teratur, dan
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematikupi eka permai
[Ringkasan]
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan keluarga dengan anggota keluarga bernama Tn. T yang menderita penyakit rematik yaitu artritis reumatoid.
2) Keluarga Tn. T terdiri atas 4 orang dengan Tn. T sebagai kepala keluarga berusia 67 tahun yang menderita artritis reumatoid.
3) Tujuan dari asuhan keperawatan keluarga
Penyakit degeneratif adalah penyakit yang mengikuti proses penuaan dan disebabkan oleh faktor pola makan tidak sehat, aktivitas fisik kurang, dan lingkungan yang tidak sehat. Gejalanya meliputi gemetar, kekakuan otot, gangguan keseimbangan, dan penurunan fungsi organ gerak. Cara mencegahnya meliputi pola makan seimbang, olahraga teratur, cukup istirahat, dan hidup sehat.
Teks tersebut membahas masalah gizi pada lansia. Beberapa poin utama yang disebutkan adalah: (1) Terjadi perubahan fisiologis pada organ tubuh lansia seperti penurunan massa otot dan peningkatan massa lemak, serta penurunan fungsi sistem pencernaan, hematologi, dan indra rasa, (2) Perubahan tersebut berdampak pada status gizi lansia dan sering menyebabkan masalah gizi seperti kekurangan zat
Dokumen tersebut membahas tentang lanjut usia di Indonesia. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi lanjut usia menurut WHO dan UU Indonesia yaitu berusia 60 tahun ke atas. Dokumen ini juga menyebutkan persentase populasi lanjut usia Indonesia dari tahun ke tahun yang terus meningkat, serta menunjukkan data penyakit yang sering diderita oleh lanjut usia di Indonesia seperti hipertensi, diabetes, dan osteoartritis.
Modul ini membahas peran zat gizi pada berbagai tingkat usia khususnya lanjut usia. Materi yang dibahas meliputi batasan usia lanjut usia, faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi lanjut usia seperti perubahan fisik dan psikologis, status gizi lanjut usia, serta kebutuhan zat gizi seperti kalori, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral pada lanjut usia. Masalah gizi
Dokumen tersebut membahas tentang status gizi, yang merupakan faktor penting untuk mencapai kesehatan optimal. Status gizi dapat diketahui melalui pengukuran parameter dan dibandingkan dengan standar, dengan tujuan mengetahui apakah terdapat masalah gizi. Penilaian status gizi penting untuk mengurangi masalah kesehatan akibat kekurangan gizi.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi yang seimbang untuk lansia. Ia menjelaskan bahwa metabolisme dan fungsi organ tubuh lansia mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Dokumen tersebut juga menyoroti faktor-faktor yang mempengaruhi asupan gizi lansia serta merekomendasikan kebutuhan gizi yang sesuai untuk lansia seperti energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin, serta contoh menu seh
Menjelaskan tentang obesitas : definisi, penggolongan, pencegahan, pengendalian, diet energi rendah untuk penderita obesitas, dan contoh menu energi rendah
Makalah ini membahas pentingnya menjaga kesehatan kardiovaskular dan kebugaran untuk lanjut usia melalui aktivitas fisik teratur seperti jalan kaki, senam, dan bersepeda. Aktivitas fisik dapat memperbaiki fungsi tubuh, mencegah penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup lanjut usia. Pola hidup sehat seperti makan seimbang dan tidak merokok juga penting untuk menjaga kebugaran lanjut usia.
1. Makalah ini membahas pentingnya gizi untuk kebutuhan tubuh, termasuk pengertian gizi, pengelompokan zat gizi, dan akibat kurang gizi pada ibu hamil, janin, dan anak-anak.
2. Zat gizi dikelompokkan menjadi sumber energi seperti karbohidrat dan lemak, serta zat pembangun tubuh seperti protein.
3. Kurang gizi pada ibu hamil dapat berdampak pada
Dokumen tersebut membahas tentang lanjut usia (lansia). Secara umum, lansia didefinisikan sebagai orang dengan usia 65 tahun ke atas yang mengalami proses penuaan. Lansia mengalami berbagai perubahan fisik dan mental seperti penurunan fungsi organ tubuh, indra yang kurang tajam, serta perubahan peran sosial. Dokumen ini juga membahas ciri-ciri, perkembangan, dan masalah yang dihadapi lansia.
2. LANSIA
F U N G S I D A N M E T A B O L I S M E
K E B U T U H A N Z A T G I Z I
P E N E N T U A N Z A T G I Z I
M A S A L A H G I Z I
M E N U S E H A T B E R G I Z I
3. FISIOLOGI DAN METABOLISME PADA LANSIA
Banyak batasan yang digunakan untuk menetapkan seseorang memasuki usia lanjut
(lansia), salah satunya adalah ketika memasuki usia di atas 55 tahun. Berbagai perubahan
terjadi pada masa transisi dari usia dewasa ke lansia. Perubahan tersebut ditandai dengan
penurunan fungsi dari berbagai organ dan jaringan. Proses penuaan merupakan proses
alamiah dimana jaringan mengalami perubahan struktur, fungsi yang menyebabkan
kualitas hidup menjadi berubah.
01
4. Organ Pengindera
Rambut dan Kulit Jantung dan Pembuluh Darah Pernapasan
Tulang dan Gigi
Organ Pencernaan
Fisiologi dan
Metabolisme
Dengan bertambahnya umur,
semua indera, seperti mata,
hidung, telinga, peraba, dan
pengecap, mengalami penurunan
fungsi.
Melemahnya sistem enzim, hormon,
dan otot pencernaan, lansia
membutuhkan makanan dengan
tekstur yang lebih lembut dan
citarasa yang tidak terlalu tajam.
Kepadatan tulang lansia menurun
sehingga berisiko mengalami
osteoporosis. Selain itu, sistem
gigi geligi tidak sempurna dan
rapuh..
Rambut menjadi beruban dan
lebih cepat rontok, sedangkan kulit
menjadi keriput, kering, dan
muncul bintik-bintik hitam
(pigmentasi).
Melemahnya kerja otot jantung
dan berkurangnya elastisitas
pembuluh darah. Kondisi ini
bisamenyebabkan gangguan
kesehatan jantung dan pembuluh
darah.
Elastisitas paru-paru berkurang.
Paru-paru menjadi kaku dan
kemampuan untukmenyesuaikan
dengan latihan fisik berkurang,
sehingga napas jadi ngos-ngosan
saat berolahraga.
5. KEBUTUHAN ZAT GIZI PADA LANSIA
Mempertimbangkan berbagai keunikan dan permasalahan lansia di atas,
kebutuhan gizi lansia berbeda dengan kebutuhan gizi orang dewasa. Pada
umumnya kebutuhan akan energi semakin berkurang, sedangkan beberapa vitamin
dan mineral yang dibutuhkan lebih banyak. Kebutuhan gizi lansia laki-laki berbeda
dengan lansia perempuan. Semakin bertambah usianya, kebutuhan gizi lansia
semakin berkurang. Oleh karena itu kebutuhan gizinya dikelompokkan berdasarkan
usia (50—64 dan 65 ke atas), dan jenis kelamin.
02
6.
7.
8. PENENTUAN ZAT GIZI PADA LANSIA
Status gizi lansia dapat dinilai dengan cara pengukuran antropometri. Pengukuran
antropometri yang dapat digunakan untuk menentukan status gizi pada lansia
meliputi tinggi badan, berat badan, tinggi lutut, lingkar betis, tebal lipatan kulit
(pengukuran skinfold), dan lingkar lengan atas. Cara yang paling sederhana dan
banyak digunakan adalah dengan menghitung Indeks Masa Tubuh (IMT)
03
9. Penentuan Zat Gizi pada Lansia
Berat badan
Pada pengukuran lansia
yang mengalami
gangguan psikomotorik
menggunakan Flush
mounted floor scal adalah
timbangan yang dapat
digunakan untuk pasien
yang menggunakan kursi
roda maupun terbaring di
tempat tidur yang
memiliki roda. Dihitung
menggunkan dengan
rumus
BB Responden = Berat
Orang dan Kursi Roda –
Berat Kursi Roda.
Tinggi badan
Bagi lansia yang tidak dapat
berdiri ataupun bongkok, maka
pengukuran tinggi lutut dapat
dilakukan untuk
memperkirakan tinggi badan.
Subyek yang diukur dalam
posisi duduk atau
berbaring/tidur. Pembacaan
skala dilakukan pada alat ukur
dengan ketelitian 0,1 cm.
TB pria = 64,19 – (0,04 x usia
dalam tahun) + (2,02 x tinggi
lutut dalam cm)
TB wanita = 84,88 – (0,24 x
usia dalam tahun) + (1,83 x
tinggi lutut dalam cm)
IMT
IMT merupakan indikator
status gizi yang cukup
peka digunakan untuk
menilai status gizi orang
dewasa diatas umur 35
tahun dan mempunyai
hubungan yang cukup
tinggi dengan persen
lemak dalam tubuh.
Rumus atau cara
menghitung IMT yaitu
dengan membagi berat
badan dalam kilogram
dengan kuadrat dari tinggi
badan dalam meter
(kg/m2)
LILA
Lingkar lengan atas
merupakan pengkajian
umum yang digunakan
untuk menilai status
nutrisi. Pengukuran LILA
dilakukan dengan
menggunakan sentimeter
kain (tape around).
Pengukuran dilakukan
pada titik tengah lengan
yang tidak dominan
(Nurachmah, 2001).
Menurut Depkes RI (1994),
nilai normal lingkar lengan
atas pada lansia adalah 21
hingga 22 cm.
10. MASALAH GIZI PADA LANSIA
Perubahan juga terjadi penurunan kemampuan fisik, yang ditandai dengan mudah
lelah, gerakan lebih lamban dibandingkan dengan usia sebelumnya, dan karena
imunitas yang makin menurun lansia jadi sering sakit. Khusus bagi perempuan
akan mengalami henti-haid (menopause). Penurunan aktivitas fisik yang tidak
disertai dengan penurunan konsumsi makanan menyebabkan lansia cenderung
gemuk.
04
11. Penyakit Degeneratif
Sembelit
Anemia Gizi
Osteoporosis
Kegemukan
Terlalu Kurus
MASALAH GIZI LANSIA
Menurunnya aktivitas fisik dan
kebutuhan energi sering kali
tidak disadari lansia sehingga
pola makannya tidak berubah,
yang menjadi faktor utama
kegemukan pada lansia.
Sebagian lansia sangat ketat
mengatur pola makannya
sehingga asupan energi,
protein, vitamin dan mineral
tidak memenuhi kebutuhan
untuk hidup sehat maka lansia
menjadi terlalu kurus dan
rentan terkena berbagai infeksi.
Sekitar 6 dari 10 lansia mengalami
anemia gizi. Disebabkan oleh
rendahnya asupan zat besi dan
beberapa vitamin, terutama vitamin
B12, C, dan asam folat.
Lansia sering sembelit karena
berkurangnya aktivitas fisik, kurang
asupan serat, kurang minum, stres, dan
sering mengonsumsi obat tertentu. Bila
makanan terlalu lama berada di saluran
pencernaan, feses akan mengeras,
sehingga sulit untuk buang air besar.
Menurunnya kepadatan tulang sangat
sering terjadi pada usia lanjut.Dengan
kata lain, osteoporosis pada lansia
adalah gambaran pertumbuhan tulang
dan keadaan ini tidak bisa diperbaiki
dengan hanya mengonsumsi satu
bahan makanan atau satu zat gizi saja.
Menurunnya fungsi dan kualitas jantung,
pembuluh darah serta organ penting
lainnya dapat menurunkan imunitas,
sehingga menimbulkan berbagai penyakit
atau gangguan metabolik.
12. MENU SEHAT DAN BERGIZI UNTUK LANSIA
Kebutuhan energi basal menurun dengan bertambahnya umur yaitu
menurun 3% per dekade atau 10 tahun sehingga kebutuhan energi sehari
lebih sedikit. Kebutuhan zat gizi lainnya perlu disesuaikan dengan
perubahan fisiogis menua. Pada topik ini kita akan mempelajari kasus
usia lanjut mulai dengan langkah pengkajian, menghitung kebutuhan
energi dan zat gizi serta merencanakan intervensi gizi.
05
15. THANK YOU
Pritasari, D. D. (2017). GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Ubai Dullah, A. K. (2020). GAMBARAN STATUS GIZI LANSIA DI RUMAH PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA PUCANG GADING
SEMARANG . Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis .