Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
FaktorDiareBalita
1. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE
PADA BALITA DI PUSKESMAS SALEWANGENG
KECAMATAN TEMPE KABUPATEN WAJO
Disusun oleh :
MUH YUSRIL AWAL
(1810034)
SEMINAR PROPOSAL
2. PENGERTIAN DIARE
Diare adalah buang air besar yang lebih sering
(lebih dari 3 kali sehari) dan tinja yang
dikeluarkan lebih lunak dari biasanya
(dianggap tidak normal oleh ibu)
3. LATAR BELAKANG
Menurut WHO, angka kematian akibat penyakit diare yang masih tinggi pada tahun 2018
menjadikan penyakit diare sebagai masalah kesehatan masyarakat. Secara global, terdapat
hampir 1,7 miliar kasus diare pada anak setiap tahunnya, dan sekitar 525.000 anak di bawah
usia tersebut meninggal karenanya di 5 dunia (Hamsah et al., 2020).
Di Indonesia pada tahun 2018, jumlah penderita diare pada semua umur di pelayanan
kesehatan adalah 4.504.524 atau 62,93% dari perkiraan jumlah penderita diare pada konsultasi
Kesehatan ( Kemenkes RI, 2018).
Berdasarkan data Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi yang memiliki
masalah diare yang cukup luas. Sebanyak 50.127 orang di Kepulauan Di Pangkajene terkena
diare pada tahun 2018, menurut Provinsi Sulawesi Selatan. , 1901 orang. Prevalensi diare
menurut karakteristik tertinggi adalah umur 1-4 tahun (9,75%), jenis kelamin perempuan
(7,28%), pendidikan dasar (7,81%), pekerjaan nelayan (10,61%) dan tinggal di pedesaan
(7,17%). ). ) (RISKESDAS 2018).
Berdasarkan dari data puskesmas salewangeng kecamatan tempe Kabupaten Wajo pada
tahun 2023,Diare termasuk dalam 10 penyakit tertinggi dengan jumlah kasus 244 kasus, dan
data kunjungan 206.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian “faktor yang berhubungan
dengan kejadian diare pada balita di puskesmas salewangeng kecamatan tempe kabupaten wajo
tahun 2023.
4. RUMUSAN MASALAH
1.Apakah ada hubungan pendidikan ibu dengan kejadian diare di Puskesmas
Salewangeng Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo tahun 2023?
2.Apakah ada hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian diare di Puskesmas
Salewangeng Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo tahun 2023?
3.Apakah ada hubungan pemberian ASI kejadian diare di Puskesmas Salewangeng
Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo tahun 2023?
4.Apakah ada hubungan cuci tangan dengan kejadian diare di Puskesmas Salewangeng
Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo tahun 2023?
5. TUJUAN PENELITIAN
1.Tujuan umum
Untuk menganalisis faktor resiko yang berhubungan kejadian penyakit Diare di
puskesmas selewangeng kecamatan tempe kabupaten wajo tahun 2021.
2.Tujuan Khusus
a.Untuk menganalisis faktor resiko yang berhubungan pendidikan ibu dengan kejadian
diare di puskesmas salewangeng kecamatan tempe kabupaten wajo.
b.Untuk menganlisis factor resiko yang berhubungan pengetahuan ibu dengan kejadian
diare di puseksmas salewangeng kecamatan tempe kabupaten wajo.
c.Untuk menganlisis faktor yang berhubungan pemberian as iibudengan kejadian diare
di Puskesmas salewangeng kecamatan tempe kabupaten wajo.
d.Untuk menganlisis faktor yang berhubungan cuci tangandengan kejadian diare di
puskesmas salewangeng kecamatan tempe kabupaten wajo.
6. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat praktis (aplikatif)
a. Diharapkan penelitian ini menambah wawasan keluarga tentang penyakit diare
untuk mencegah penyakit diare bertambah parah.
b. Bagi puskesmas salewangeng diharapkan penelitian ini dapat menambah
pengetahuan tentang penyakit diare.
7. TINJAUAN UMUM
TENTANG DIARE
Pengertian Diare Menurut Para Ahli
Menurut Morris, diare didefinisikan sebagai tinja encer (BAB) lebih dari tiga kali
sehari selama dua hari berturut-turut, yang mungkin terkait atau tidak terkait dengan
kondisi patologis. Menurut Wahyuningsih, diare adalah buang air besar yang
melibatkan usus dalam jumlah yang lebih banyak. buang air besar dari biasanya
(biasanya 100-200 cc/jam buang air besar).
Penyakit diare sering terjadi pada bayi dan anak kecil dan, jika tidak diobati,
menyebabkan dehidrasi, yang menyebabkan kematian. Menurut data terbaru
Kementerian Kesehatan, diare merupakan penyebab kematian kedua pada balita di
Indonesia, setelah pneumonia atau radang paru-paru (Adisasmito 2007). ).
8. KLASIFIKASI
Menurut ArianiA.P jenis diare dibagi menjadi 3 yaitu :.
1.Diare akut ,yaitu BAB dengan frekuensi yang meningkat dan konsistensi tinja yang
lembek atau cair dan dating secara mendadak serta berlangsung dalam waktu kurang
dari 2 minggu.
2.Diare persisten,yaitu diare akut dengan atau tanpa disertai darah dan berlanjut
sampai 14 hari atau lebih.jika terdapat dehidrasi sedang atau berat.jadi,persisten adalah
bagian dari diare kronik yang disebabkan oleh penyebab lain.
3.Diare kronik,yaitu diare yang berlangsung lebihdari 4 minggu yang memiliki
penyebab yang bervariasi dan tidak seluruhnya diketahui
9. ETIOLOGI
Menurut Kemenkes (2010), infeksi saluran cerna merupakan penyebab utama diare pada Balita .
A. Faktor Gizi .
Faktor makanan adalah racun yang ada tidak dapat diserap dengan baik dan peristaltik usus
dapat meningkat, yang pada akhirnya mengurangi kemungkinan mengonsumsi makanan atau
minuman yang terkontaminasi mikroorganisme, paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri
seperti Escherichia.
B. Faktor infeksi.
Faktor infeksi diawali dengan adanya mikroorganisme yang masuk ke dalam saluran
pencernaan, kemudian berkembang di dalam usus dan merusak sel-sel mukosa usus, yang dapat
mengakibatkan pengecilan permukaan usus (Hidayat, 2006).
C.Faktor malabsorbsi (Penyerapan) .
Malabsorpsi karbohidrat adalah gangguan sistem pencernaan yang memengaruhi penyerapan
karbohidrat oleh tubuh.
D. obat obatan
E. Faktor psikologis
Jika anak mengalami gangguan psikis seperti rasa takut, cemas,dan tegang secara berlebihan
dapat menyebabkan diare kronis.
10. TANDA DAN GEJALA
Tanda-tanda awal diare pada anak kecil termasuk gelisah dan menangis, lemas, lesu pada bayi,
anak kecil dan/atau anak dengan suhu tubuh yang umumnya meningkat,
gejala diare secara umum
1.Diare cair atau keruh dan sering (gejala khas diare)
2.Muntah, biasanya disertai diare pada gastroenteritis akut
3.Demam dapat mendahului gejala diare atau tidak.
4.Gejala dehidrasi meliputi mata cekung, warna kulit menurun, apatis, dan bahkan gelisah.
11. KERANGKA TEORI
PENELITIAN
A. Kerangka Teori Penelitian
GAMBAR 2.1 : Karangka Teori
Sumber : ( Zubir et al, 2006 )
PENYAKIT DIARE
BAKTERI
VIRUS
PARASIT
FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN
AKSES AIR BERSIH
SANITASI(Jamban)
PERUMAHAN(LANTAI)
SAMPAH
LINGKUNGAN SOSIAL
PENDIDIKAN
PENGETAHUAN
PEMBERIAN ASI
CTPS
KEPADATAN VEKTOR
(LALAT)
VEKTOR DIARE AGENT/VIRUS,BAK
TERI,PARASIT
KEJADIAN DIARE PADA
BALITA
B
LANTAI
RUMAH
MUSIM KEADAAN
DEMOGRAFI
PENANGANAN
LIMBAH
12. KERANGKA KONSEP
PENELITIAN
B. Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
: Variabel Depent
: Variabel Independent
Gambar 2.2 : Kerangka Konsep Kejadian Penyakit Diare di wilayah puskesmas
Salewangeng Kec.Tempe Kabupaten Wajo
Pengetahuan
Pemberian ASI
CTPS
Pendidikan
KEJADIAN DIARE PADA
BALITA
13. METODE PENELITIAN
A.Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian cross-sectional dimana dinamika antara
variabel independen dan variabel dependen diperiksa secara bersamaan (point time). Artinya
setiap objek penelitian hanya diamati satu kali dan variabel objek diukur pada saat pengamatan.
B.Lokasi dan Waktu Penelitian
1.Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kecamatan tempe Kabupaten Wajo.
2.Waktu Penelitian
Waktu Penelitian ini direncanakan akan berlangsung pada bulan, Juli tahun 2023
C.Populasi dan Sampel
1.Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data balita yang ada di Puskesmas Salewangeng
Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo Sebanyak 1762 Jiwa ( UPTD Puskesmas Salewangeng ) .
2.Sampel
Pengertian Sampel Somantri (2006:63) mengemukakan sampel adalah bagian kecil dari
anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.
14. METODE PENELITIAN
3.Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan Accidental sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel yang
bisa digunakan dalam penelitian ilmiah.
4.Besar Sampel
Cara menghitung Besar sampel dengan Rumus Slovin
Secara matematis, rumus slovin ditulis dengan n = N / (1 + (N x e²)). Dalam rumus tersebut,
terlihat unsur-unsur rumus seperti n, N, dan e. Berikut adalah penjelasannya:
n : adalah jumlah sampel yang dicari
N : adalah jumlah populasi
e : adalah margin eror yang ditoleransi.
n = N
1 + Ne²
D.Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan yaitu :
1.Kuesioner digunakan untuk menjadi landasan dalam wawancara terhadap responden
2.Kamera untuk mengambil dokumentasi
3.Bolpoin digunakan untuk mencatat hasil wawancara terhadap responden
15. METODE PENELITIAN
E.Teknik Pengumpulan Data
1.Data primer
Diperoleh melalui wawancara secara langsung terhadap responden dengan menggunakan
kuesioner.
2.Data sekunder
Diperoleh melalui penelusuran literatur dan data-data umum lokasi penelitian yang berasal
dari puskesmas salewangeng kecamatan tempe kabupaten wajo
3.Cara pengumpulan data
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara kepada responden. Sedangkan
data sekunder langsung dari Puskesmas Salewangeng.
G.Analisis Pengolahan dan Penyajian data
1.Analisis Univariat
Yaitu untuk memperoleh informasi secara umum mengenai semua variabel penelitian dengan
menggunakan tabel distribusi frekuensi.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
16. METODE PENELITIAN
Karena rancangan penelitian ini adalah studi potong lintang ( cross sectional). Dengan data
kategorikal, maka diklakukan perhitungan uji chi square (x2)
Rumus chi square adalah sebagai berikut
X2 = ∑_____________
df= (k-1) (b-1)
Dimana :
O = nilai observasi
E = nilai ekspektasi (harapan)
K = jumlah kolom
B = jumlah baris