Raven Progressive Matrices (RPM) adalah tes intelegensi yang dirancang oleh Dr. John Carlyr Raven pada tahun 1936 untuk mengukur kemampuan penalaran abstrak secara kultur netral. Terdapat beberapa jenis RPM yaitu SPM, CPM, dan APM yang masing-masing dirancang untuk kelompok usia tertentu dan mengukur aspek-aspek seperti daya abstraksi, berpikir logis, dan konsentrasi.
Secara umum, para ahli setuju bahwa inteligensi adalah kapasitas untuk belajar dari pengalaman dan beradaptasi dengan lingkungan. Teori-teori inteligensi meliputi teori faktor umum Spearman, teori kecerdasan majemuk Gardner, dan teori CHC Carroll. Faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi antara lain hereditas, lingkungan, dan pendidikan. Tes inteligensi digunakan untuk berbagai tujuan seperti seleksi siswa dan
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiWidiastutiwiwi
Dokumen tersebut membahas tentang intelegensi dan kreativitas. Intelegensi didefinisikan sebagai kecerdasan yang dipengaruhi faktor genetik dan lingkungan, serta dapat mengalami gangguan seperti retardasi mental dan demensia. Sedangkan kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta ide baru yang terdiri atas beberapa fase dan dipengaruhi faktor intrinsik maupun ekstrinsik. Intelegensi dan kreativitas saling terkait tan
Power point psikologi umum tentang intelegensieka septarianda
Dokumen tersebut membahas pengertian intelegensi menurut para ahli seperti Spearman, Binet, dan Wechsler. Inteligensi didefinisikan sebagai kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menghadapi lingkungan secara efektif, serta memiliki kontrol diri. Dokumen juga menjelaskan macam-macam intelegensi dan faktor yang mempengaruhinya. Selain itu, dibahas pula perkembangan tes intelegensi sepert
Raven Progressive Matrices (RPM) adalah tes intelegensi yang dirancang oleh Dr. John Carlyr Raven pada tahun 1936 untuk mengukur kemampuan penalaran abstrak secara kultur netral. Terdapat beberapa jenis RPM yaitu SPM, CPM, dan APM yang masing-masing dirancang untuk kelompok usia tertentu dan mengukur aspek-aspek seperti daya abstraksi, berpikir logis, dan konsentrasi.
Secara umum, para ahli setuju bahwa inteligensi adalah kapasitas untuk belajar dari pengalaman dan beradaptasi dengan lingkungan. Teori-teori inteligensi meliputi teori faktor umum Spearman, teori kecerdasan majemuk Gardner, dan teori CHC Carroll. Faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi antara lain hereditas, lingkungan, dan pendidikan. Tes inteligensi digunakan untuk berbagai tujuan seperti seleksi siswa dan
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiWidiastutiwiwi
Dokumen tersebut membahas tentang intelegensi dan kreativitas. Intelegensi didefinisikan sebagai kecerdasan yang dipengaruhi faktor genetik dan lingkungan, serta dapat mengalami gangguan seperti retardasi mental dan demensia. Sedangkan kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta ide baru yang terdiri atas beberapa fase dan dipengaruhi faktor intrinsik maupun ekstrinsik. Intelegensi dan kreativitas saling terkait tan
Power point psikologi umum tentang intelegensieka septarianda
Dokumen tersebut membahas pengertian intelegensi menurut para ahli seperti Spearman, Binet, dan Wechsler. Inteligensi didefinisikan sebagai kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menghadapi lingkungan secara efektif, serta memiliki kontrol diri. Dokumen juga menjelaskan macam-macam intelegensi dan faktor yang mempengaruhinya. Selain itu, dibahas pula perkembangan tes intelegensi sepert
Tes IST merupakan tes inteligensi yang dikembangkan oleh Rudolf Amthauer pada tahun 1953 di Jerman. Tes ini terdiri dari sembilan subtes yang masing-masing mengukur aspek kecerdasan tertentu. Hasil tes digunakan untuk menentukan taraf kecerdasan, gaya berpikir (Festigung-Flexibilität dan profil M-W), serta rekomendasi jurusan berdasarkan kekuatan subtes tertentu. Tes ini telah diadaptasi di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar bahasa dan literasi, pengertian bahasa, fungsi-fungsi bahasa, komponen-komponen bahasa, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pandangan-pandangan terhadap bahasa, karakteristik bahasa, dan penggunaan bahasa anak dalam komunikasi.
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
Untuk mengetahui secara langsung kondisi, keadaan dan bentuk layanan yang diberikan kepada Anak Berkebutuhan Khusus, kita perlu turun langsung pada kondisi nyata di Sekolah Luar Biasa
Dokumen tersebut merupakan contoh hasil skoring tes CFIT pada seorang testee berusia 14 tahun 5 bulan dengan nilai raw score 32 dan skor standar 16 yang menghasilkan IQ 134.
Dokumen tersebut membahas berbagai perspektif psikopatologi pada tingkat biologis, psikologis, dan lingkungan. Perspektif-perspektif tersebut meliputi model biologis, psikodinamis, perilaku, kognitif, humanistik-eksistensial, dan sosiokultural."
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian moral, perkembangan moral menurut Piaget dan Kohlberg, serta pengaruh teori perkembangan moral tersebut dalam dunia pendidikan. Piaget membagi perkembangan moral menjadi tahap pra-operasional, konkret, dan formal. Sedangkan Kohlberg membaginya menjadi tingkat prekonvensional, konvensional, dan postkonvensional. Kedua teori tersebut berpengaruh dalam pendidikan dengan menekankan pengemb
PAKET ALAT TES PSIKOLOGI EPPS (EDWARDS PERSONAL PREFERENCE SCHEDULE) LENGKAP DENGAN APLIKASI SKORING NYA
Bagi Anda yang sedang membutuhkan Alat Tes Psikologi EPPS, maka berikut kami tawarkan Produk berupa “Paket Alat TES Psikologi EPPS, Lengkap Dengan Aplikasi Skoring nya”.
Kelebihan Produk ini yaitu:
1. Sudah dilengkapi dengan Aplikasi Skoring, jadi tinggal masukkan data tes subyek dan hasil tes langsung keluar.
2. Sudah dilengkapi dengan file lembar soal dan file lembar jawaban. Jadi Anda tinggal Print lembar soal dan lembar jawaban sebanyak yang Anda butuhkan.
3. Terdapat manual penggunaan alat tes dan Contoh Laporan Hasil Interpretasi Tes EPPS
4. Praktis,,,,, Tinggal Pakai
Ada pun Detail Produk yang akan Anda Dapatkan yaitu:
1. Aplikasi Skoring EPPS (format Excel)
2. Soal Tes EPPS -- 225 item (format Pdf)
3. Lembar Jawaban EPPS (format Pdf)
4. Ebook Manual Penggunaan Alat TES EPPS (format Pdf)
5. Contoh Laporan Tes EPPS (Format Pdf)
PPT ini mencakup pembahasan tentang arti kognisi, aspek kognisi, pentingnya pengembangan kognitif, faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, klasifikasi pengembangan kognitif, dan teori pengembangan kognitif Piaget & Vygotsky
Tes kognitif dan non-kognitif memberikan ringkasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh soal tes kognitif dan non-kognitif. Tes kognitif digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual seseorang melalui soal objektif dan esai, sedangkan tes non-kognitif mengukur sifat kepribadian dengan kuesioner, wawancara, skala, dan portofolio.
Riset ini mengembangkan tes kecerdasan majemuk anak yang valid dan reliabel untuk digunakan dalam aplikasi media sosial Takita agar dapat membantu orang tua mengenali potensi anaknya. Tes tersebut dirancang untuk 114 responden orang tua dan hasilnya menunjukkan bahwa tes 32 soal dari delapan jenis kecerdasan terbukti valid dan dapat diandalkan. Sebagian besar responden juga menyatakan minat untuk menggunakan fit
Tes IST merupakan tes inteligensi yang dikembangkan oleh Rudolf Amthauer pada tahun 1953 di Jerman. Tes ini terdiri dari sembilan subtes yang masing-masing mengukur aspek kecerdasan tertentu. Hasil tes digunakan untuk menentukan taraf kecerdasan, gaya berpikir (Festigung-Flexibilität dan profil M-W), serta rekomendasi jurusan berdasarkan kekuatan subtes tertentu. Tes ini telah diadaptasi di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar bahasa dan literasi, pengertian bahasa, fungsi-fungsi bahasa, komponen-komponen bahasa, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pandangan-pandangan terhadap bahasa, karakteristik bahasa, dan penggunaan bahasa anak dalam komunikasi.
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
Untuk mengetahui secara langsung kondisi, keadaan dan bentuk layanan yang diberikan kepada Anak Berkebutuhan Khusus, kita perlu turun langsung pada kondisi nyata di Sekolah Luar Biasa
Dokumen tersebut merupakan contoh hasil skoring tes CFIT pada seorang testee berusia 14 tahun 5 bulan dengan nilai raw score 32 dan skor standar 16 yang menghasilkan IQ 134.
Dokumen tersebut membahas berbagai perspektif psikopatologi pada tingkat biologis, psikologis, dan lingkungan. Perspektif-perspektif tersebut meliputi model biologis, psikodinamis, perilaku, kognitif, humanistik-eksistensial, dan sosiokultural."
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian moral, perkembangan moral menurut Piaget dan Kohlberg, serta pengaruh teori perkembangan moral tersebut dalam dunia pendidikan. Piaget membagi perkembangan moral menjadi tahap pra-operasional, konkret, dan formal. Sedangkan Kohlberg membaginya menjadi tingkat prekonvensional, konvensional, dan postkonvensional. Kedua teori tersebut berpengaruh dalam pendidikan dengan menekankan pengemb
PAKET ALAT TES PSIKOLOGI EPPS (EDWARDS PERSONAL PREFERENCE SCHEDULE) LENGKAP DENGAN APLIKASI SKORING NYA
Bagi Anda yang sedang membutuhkan Alat Tes Psikologi EPPS, maka berikut kami tawarkan Produk berupa “Paket Alat TES Psikologi EPPS, Lengkap Dengan Aplikasi Skoring nya”.
Kelebihan Produk ini yaitu:
1. Sudah dilengkapi dengan Aplikasi Skoring, jadi tinggal masukkan data tes subyek dan hasil tes langsung keluar.
2. Sudah dilengkapi dengan file lembar soal dan file lembar jawaban. Jadi Anda tinggal Print lembar soal dan lembar jawaban sebanyak yang Anda butuhkan.
3. Terdapat manual penggunaan alat tes dan Contoh Laporan Hasil Interpretasi Tes EPPS
4. Praktis,,,,, Tinggal Pakai
Ada pun Detail Produk yang akan Anda Dapatkan yaitu:
1. Aplikasi Skoring EPPS (format Excel)
2. Soal Tes EPPS -- 225 item (format Pdf)
3. Lembar Jawaban EPPS (format Pdf)
4. Ebook Manual Penggunaan Alat TES EPPS (format Pdf)
5. Contoh Laporan Tes EPPS (Format Pdf)
PPT ini mencakup pembahasan tentang arti kognisi, aspek kognisi, pentingnya pengembangan kognitif, faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, klasifikasi pengembangan kognitif, dan teori pengembangan kognitif Piaget & Vygotsky
Tes kognitif dan non-kognitif memberikan ringkasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh soal tes kognitif dan non-kognitif. Tes kognitif digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual seseorang melalui soal objektif dan esai, sedangkan tes non-kognitif mengukur sifat kepribadian dengan kuesioner, wawancara, skala, dan portofolio.
Riset ini mengembangkan tes kecerdasan majemuk anak yang valid dan reliabel untuk digunakan dalam aplikasi media sosial Takita agar dapat membantu orang tua mengenali potensi anaknya. Tes tersebut dirancang untuk 114 responden orang tua dan hasilnya menunjukkan bahwa tes 32 soal dari delapan jenis kecerdasan terbukti valid dan dapat diandalkan. Sebagian besar responden juga menyatakan minat untuk menggunakan fit
Kecerdasan majemuk scara umum dan penerapanyaRama Risky
Dokumen tersebut membahas tentang kecerdasan majemuk menurut teori Howard Gardner. Teori ini menyatakan bahwa setiap orang memiliki delapan jenis kecerdasan yaitu linguistik, logika-matematika, musikal, spasial, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis. Dokumen tersebut juga menjelaskan bagaimana delapan kecerdasan tersebut dapat dikembangkan dan diterapkan pada bidang sains, seni, serta
Dokumen tersebut membahas tentang media pembelajaran, termasuk pengertian, fungsi, jenis, dan salah satu jenisnya yaitu media gambar. Media pembelajaran dijelaskan sebagai sarana penyampaian pesan pembelajaran untuk merangsang proses belajar. Media gambar merupakan salah satu jenis media visual yang sering digunakan karena mudah dipahami dan menarik perhatian siswa.
Dokumen tersebut berisi daftar kelompok siswa untuk tugas IPS di tiga kelas XI TKI yaitu kelas A, B dan C. Pada setiap kelas terdapat daftar nama siswa beserta NIS dan kelompok tugas mereka.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan pengukuran kecerdasan. Secara singkat, dibahas definisi IQ sebagai ukuran kecerdasan intelektual, teori-teori kecerdasan seperti uni-faktor, dua-faktor, dan multi-faktor, serta pengukuran kecerdasan menggunakan tes-tes seperti Binet Simon yang mengklasifikasikan tingkat kecerdasan.
Belajar dengan multiple intelligences howard gardner (1)Rahmat Hidayat
Teks tersebut membahas teori kecerdasan majemuk menurut Howard Gardner yang menyatakan bahwa kecerdasan terdiri dari beberapa jenis dan bukan hanya diukur dari IQ saja. Gardner mengidentifikasi sembilan jenis kecerdasan yaitu linguistik, logika-matematika, spasial, musik, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, naturalis dan eksistensial. Teori ini memberikan pandangan baru dalam menilai kecerdasan seseorang.
Rahasia dan kekuatan di balik papi kostick @tokopediaToni Wijaya
CAPITAL tidak lagi diartikan dalam artian yang sempit; uang-bangunan-kendaraan dan sederet konsep pemahaman kuno atas capital - Dengan personel yang tepat sederet Kebutuhan capital dalam BalanceSheet dapat di realisasikan pada waktu yang terukur dan relative singkat ; Keyword-nya ada pada ; personal yang tepat untuk setiap jobpost
Instruksi psikotes terdiri dari beberapa tes yang meliputi soal pilihan ganda, deret angka, dan pernyataan sikap yang harus diisi dalam waktu tertentu menggunakan pensil. Tes-tes tersebut dimaksudkan untuk menilai berbagai aspek seperti kemampuan berpikir, sikap, dan kreativitas.
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otakMitha Ye Es
Dokumen tersebut membahas tentang kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak. Teori kecerdasan ganda menyatakan bahwa setiap orang memiliki beberapa kecerdasan, bukan hanya satu, yang terdiri dari 10 jenis kecerdasan. Fungsi otak kiri dan kanan juga dibahas untuk pengoptimalisasian masing-masing fungsi melalui metode tertentu. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan dijelaskan.
Teks tersebut membahas pentingnya menyadari dan mengembangkan berbagai jenis kecerdasan yang dimiliki setiap individu. Howard Gardner mengidentifikasi delapan jenis kecerdasan yang dimiliki setiap orang, yaitu kecerdasan bahasa, logis-matematis, spasial, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, alam, dan musikal.
Dokumen tersebut membahas tentang Intelligent Structure Test (IST), yaitu tes kecerdasan yang dikembangkan oleh Rudolf Amthauer di Jerman pada tahun 1953. IST digunakan untuk mengukur profil kecerdasan seseorang berdasarkan 9 subtes yang masing-masing mengukur aspek kecerdasan tertentu, dan hasilnya dapat menunjukkan profil M atau W yang mencerminkan gaya berfikir verbal atau praktis. Tes ini telah diadaptasi di Indonesia,
Dokumen tersebut membahas tentang Intelligent Structure Test (IST), yaitu tes kecerdasan yang dikembangkan oleh Rudolf Amthauer di Jerman pada tahun 1953. IST digunakan untuk mengukur kecerdasan seseorang dalam berbagai aspek seperti verbal, numerik, spasial, dan lainnya dengan subtes yang berbeda waktu pengerjaannya. Hasil IST dapat digunakan untuk mengetahui kecocokan jurusan pendidikan atau pekerjaan
Tes Kreativitas Verbal dan Figural merupakan alat ukur untuk mengidentifikasi potensi kreatif seseorang yang dikembangkan di Indonesia sejak tahun 1977. Kedua tes tersebut terdiri dari beberapa subtes yang mengukur kelancaran ide, fleksibilitas pemikiran, dan kemampuan elaborasi berdasarkan teori Guilford tentang tiga dimensi kemampuan intelek.
Dokumen tersebut membahas beberapa teori inteligensi yang diusulkan oleh para ahli seperti teori Spearman, Thurstone, Guilford, Cattell dan Horn, Sternberg beserta penjelasan mengenai konsep IQ, EQ, dan spiritual intelligence.
Dokumen tersebut membahas teori kecerdasan berganda menurut Howard Gardner yang menyatakan bahwa kecerdasan terdiri atas 8 tipe yaitu bahasa, logika, spasial, kinestetik, musik, interpersonal, intrapersonal dan naturalis. Teori ini berfokus pada kemampuan menyelesaikan masalah dan menciptakan produk sesuai potensi setiap individu.
Sering kali seorang individu melakukan suatu tindakan yang sifatnya irasional atau tidak berdasarkan pada akal sehat. Dengan kata lain, individu tersebut bertindak di luar nalar atau logikanya.
Bisa saja hal tersebut terjadi karena kurang pahamnya akan memahami logika dengan baik. Materi ini akan memberikan dasar-dasar pemahaman Logika.
Tes inteligensi digunakan untuk mengukur kemampuan mental seseorang dalam berbagai aspek seperti verbal, nonverbal, kuantitatif, dan lainnya. Beberapa tes inteligensi populer adalah WAIS, WISC, Raven, K-ABC, dan KAIT. Namun, tes inteligensi memiliki keterbatasan karena hanya mengukur performansi pada tugas tertentu dan tidak dapat menggambarkan seluruh kemampuan seseorang.
Berdasarkan dokumen tersebut, berikut ringkasannya dalam 3 kalimat:
Berfikir adalah kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Bahasa merupakan alat komunikasi dan penyampaian hasil pemikiran. Inteligensi adalah kemampuan bawaan sejak lahir yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu.
Similar to Penyusunan instrumen tes inteligensi (20)
Sejarah Psikologi Klinis Anak dimulai dengan didirikannya klinik pertama oleh Witmer untuk membantu anak dengan kesulitan belajar, meskipun awalnya kasus anak dianggap sama dengan orang dewasa. Baru pada tahun 1900 gangguan jiwa pada anak mulai diperhatikan secara khusus sehingga muncul bidang Clinical Child Psychology.
Dokumen ini membahas perspektif psikologi komunitas dan metode intervensinya, seperti konsultasi, alternatif rumah sakit, dan intervensi krisis. Psikologi komunitas berfokus pada kecocokan antara individu dan lingkungan serta sumber kekuatan manusia dan komunitas. Metode intervensi lainnya adalah pelatihan dan pencegahan masalah kesehatan mental.
Dokumen tersebut membahas gangguan perkembangan motorik dan perseptual serta strategi pengembangannya. Teori-teori seperti teori pendidikan jasmani adaptif Cratty, teori perseptual-motor Kephart, dan teori sensori-integrasi Ayres digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan gangguan tersebut dan mengembangkan keterampilan motorik maupun perseptual.
Obsesif kompulsif, pasif agresif, delirium, dementia dan amnesiaAfra Balqis
Gangguan mental yang dijelaskan dalam dokumen tersebut meliputi gangguan obsesif kompulsif, gangguan kepribadian pasif agresif, delirium, demensia, dan gangguan amnesia. Kondisi-kondisi ini ditandai dengan gejala-gejala seperti obsesi dan kompulsi, perilaku pasif agresif, gangguan kesadaran dan orientasi, penurunan fungsi kognitif dan daya ingat. Penyebabnya meliputi faktor genetik, organ
Psikolog Sigmund Freud dikenal sebagai bapak psikoanalisis. Ia belajar psikiatri di Wina dan Paris lalu mengembangkan teori psikoanalisis tentang kesadaran, ketidaksadaran, mekanisme pertahanan ego, dan tahapan perkembangan kepribadian melalui pengalaman seksual. Teorinya berfokus pada pengaruh masa kecil terhadap kepribadian dewasa.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. • Intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak
secara terarah, berpikir rasional, dan menghadapi
lingkungannya secara efektif (David Wechsler)
• Kemampuan mental dasar dalam hal berbahasa,
mengingat, berpikir, Analisis ruangan, bilangan
menggunakan kata-kata, mengamati dengan cepat
dan cermat (Thorndike)
• Inteligensi tidak dapat diamati secara langsung,
melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan
nyata yang merupakan manifestasi dari proses
berpikir rasional itu
PENGERTIAN INTELIEGNSIPENGERTIAN INTELIEGNSI
3. • IQ atau tingkatan dari inteliegnsi. Intelligence
Quotient (IQ) adalah skor yang diperoleh dari
sebuah alat tes inteligensi
• IQ hanya memberikan gambaran tentang taraf
inteligensi.
• SKOR IQ = MA/CA X 100.
• Umur Mental (Mental Age), umur kronologik
(Chronological Age ). Umur mental diperoleh
dari tes inteligensi.
IQ (intelligence Quotient)
4. INTELIGENSI MENURUT GARDNERINTELIGENSI MENURUT GARDNER
1. Kecerdasan linguistik (bahasa)
2. Kecerdasan logika dan matematika (cerdas angka dan
rasional)
3. Kecerdasan spasial (cerdas ruang/tempat/gambar)
4. Kecerdasan kinestetika-raga (cerdas raga)
5. Kecerdasan musik (cerdas musik)
6. Kecerdasan interpersonal (cerdas orang)
7. Kecerdasan intrapersonal (cerdas diri)
8. Kecerdasan naturalis (cerdas alam)
9. Kecerdasan eksistensial
10. Kecerdasan spiritual
(Gardner, 1994)
5. 1. Kecerdasan linguistik
Kemampuan dalam membaca, menulis, dan berkomunikasi dengan
kata-kata. Inteligensi yang inteligen secara verbal sensitif terhadap
arti dan susunan kata-kata serta pemakaian bahasa yang
bervariasi (penyair, jurnalis).
2. Kecerdasan logika dan matematika
Kmampuan untuk menalar dan menghitung, yaitu kemampuan
untuk menghandel rangkaian panjang penalaran dan untuk
mengenal pola-pola urutan (ilmuwan, ahli matematik).
3. Kecerdasan spasial
Kemampuan mempersepsi lingkungan secara visual, kemampuan
untuk melukiskan kembali, mentransformasi, atau memodifikasi
aspek-aspek dunia berdasar atas persepsinya, serta kemampuan
melakukan orientasi fisik dalam ruang. (sculptor, navigator).
6. 4. Kecerdasan kinestetik
Kemampuan fine-tuned menggunakan tubuh dan menghandel objek,
yaitu kemampuan koordinasi dan gerakan fisik seperti aktivitas
menari, senam, dan beberapa aktivitas atletik (penari, atlit).
5. Kecerdasan musik
Kemampuan untuk mengkomposisi musik, memainkan instrumen
musik, dan sebagai konduktor musik. Individu yang inteligen dalam
musik sensitif terhadap pola titinada, melodi, dan bunyi (komposer,
violinist).
6. Kecerdasan interpersonal
Kemampuan untuk melihat dan merespon secara sesuai terhadap
suasana hati, temperamen, motivasi, dan keinginan-keinginan orang
lain (terapis, sales)
7. 7. Kecerdasan intrapersonal
Kemampuan mengakses perasaan diri sendiri dan kemampuan untuk
membedakan diantara perasaan tersebut serta menggunakan
membangkitkannya untuk mengarahkan perilaku; pengetahuan
tentang kekuatan, kelemahan, keinginan, dan inteligensi yang
dimilikinya (penyair, penulis)
8. Kecerdasan naturalis
Kemampuan untuk memahami dunia tumbuh-tumbuhan dan binatang
beserta karakteristiknya masing-masing, mampu
mengkategorisasikannya, mampu memahami dan menikmati alam
dan menggunakan kemampuan tersebut secara produktif (biologist,
ahli evolusi)
9. Kecerdasan eksistensial
Kemampuan dan kepekaan seseorang untuk menjawab persoalan-
persoalan terdalam menyangkut eksistensi atau keberadaan
manusia (Filsuf, pendeta).
8. 10. Kecerdasan spiritual
Kemampuan untuk memahami dan memperhatikan spiritualitas, asal-
usul dan akhir kehidupan manusia (ulama, pendeta, biarawan)
9. Inteligensi Pekerjaan Komponen inti
Logikal/
Matematikal
Ilmuwan,
Ahli Matematik
Sensitivitas dan kemampuan melihat pola-pola numerik atau logik;
kemampuan untuk melakukan atau menangani runtutan penalaran
panjang
Linguistik Penyair,
Jurnalis
Sensitivitas terhadap suara, ritme, dan arti kata-kata; sensitivitas
terhadap fungsi bahasa yang berbeda
Musikal Komposer,
Violinist
Kemampuan menghasilkan dan mengapresiasi ritme, pola titinada, dan
warnanada; apresiasi terhadap bentuk-bentuk expresiveness musik
Spasial Navigator,
Sculptor
Kapasitas untuk mempersepsi dunia visual-spasial secara akurat dan
memanipulasi representasi-representasi mental yang dihasilkan
Kinestetik Penari,
Atlet
Kemampuan mengontrol gerakan-gerakan tubuh dan menangani objek-
objek dengan penuh keterampilan
Interpersonal Terapis,
Sales
Kemampuan untuk melihat dan merespon secara sesuai terhadap
suasana hati, temperamen, motivasi, dan keinginan-keinginan orang lain
Intrapersonal Penyair,
Penulis
Kemampuan mengakses perasaan diri sendiri dan kemampuan untuk
membedakan diantara perasaan tersebut serta menggunakan
membangkitkannya untuk mengarahkan perilaku; pengetahuan tentang
kekuatan, kelemahan, keinginan, dan inteligensi yang dimilikinya
Naturalis Biologis,
Ahli evolusi
Kemampuan untuk mengenali pola-pola dan organisasi dalam alam
Eksistensial Filsuf, Teolog Berminat dalam tujuan dan pengertian dari eksistensi
Spiritual Pendeta, Ulama,
Biarawan
Memperhatikan spiritual, asal-usul dan akhir kehidupan manusia
10. • WAIS, WISC, WPPSI
• BINET
• IST (Intelligence Structure Test)
• RAVEN (SPM, CPM, APM)
• CFIT
• TIKI
• TIU
• SON (tes untuk anak yang bisu dan atau tuli)
• Dll
Macam-macam Tes Inteligensi
*) Untuk mengukur kecerdasan linguistik, kecerdasan logika
dan matematika, kecerdasan spasial
11. Klasifikasi IQ/ Tes Inteligensi
119 – ke atas Very superior
105 – 118 Superior
100 – 104 Cukup
95 – 99 Sedang
81 – 94 Rendah
80 – ke bawah Rendah sekali
12. • Menurut Rudolf Amdhaver (1953), Inteligensi terdiri dari
struktur-struktur/ bagian-bagian yang saling berhubungan
secara bermakna.
• Ada 9 aspek yang dipergunakan oleh Rudolf Amdhaver
(1953) dalam mengukur inteligensi, yaitu:
1. Melengkapi kalimat
2. Melengkapi kata-kata
3. Persamaan kata
4. Sifat yang dimiliki bersama
5. Berhitung
6. Deret angka
7. Memilih bentuk
8. Latihan balok
9. Latihan simbol
Struktur Inteligensi
13. Melengkapi Kalimat
Struktur Inteligensi
• Contoh soal:
- ………………….tidak termasuk cuaca
a. angin puyuh d. gempa bumi
b. halilintas e. kabut
c. salju
- Seorang paman……………lebih tua dari kemenakannya
a. jarang d. tak pernah
b. biasanya e. kadang-kadang
c. selalu
• Jumlah aitem = 20 soal
• Waktu = 6 menit
14. Melengkapi Kata-kata
Struktur Inteligensi
• Contoh soal:
- a. batu d. karet
b. baja e. kayu
c. bulu
- a. duduk d. berjalan
b. berbaring e. berjongkok
c. berdiri
• Jumlah aitem = 20 soal
• Waktu = 6 menit
15. Persamaan Kata
Struktur Inteligensi
• Contoh soal:
- Hutan : Pohon = Tembok : ?
a. batu bata d. putih
b. rumah e. dinding
c. semen
- Gelap : Terang = Basah : ?
a. hujan d. angin
b. hari e. kering
c. lembab
• Jumlah aitem = 20 soal
• Waktu = 7 menit
16. Sifat yang Dimiliki Bersama
Struktur Inteligensi
• Contoh soal:
- Ayah – Itik ……………………..
- Gaun – Celana ……………………..
• Jumlah aitem = 20 soal
• Waktu = 8 menit
17. Berhitung
Struktur Inteligensi
• Contoh soal:
- Sebatang pensil hargaya 25 rupiah. Berapakah harga 3
batang pensil?
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
- Dengan sepeda Husin dapat mencapai 15 km dalam
waktu 1 jam. Berapa kilometerkah yang dapat ia capai
dalam waktu 4 jam?
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
• Jumlah aitem = 20 soal
• Waktu = 10 menit
21. Latihan Simbol
Struktur Inteligensi
• Contoh soal (dihafal selama 3 menit)
1. candi 4. balet
2. amplop 5. fisika
3. domba 6. gaharu
• Soal/ pertanyaan:
a. kata yang di awali huruf a adalah ……..
b. kata yang di awali huruf b adalah ……..
c. kata yang di awali huruf c adalah ……..
• Jumlah aitem = 20 soal
• Waktu = 6 menit
22. Administrasi
Setiap subtes mempunyai cara dan waktu yang berbeda
Hasil akhir berupa grafik dan angka menunjukkan taraf
kecerdasan
Instruksi sudah tertera di halaman setiap subtes
subyek SMA-ke atas: instruksi dibacakan
Subyek SMP ke bawah: memperagakan penjelasan
23. Untuk subtes terakhir (Latihan Simbol), setelah instruksi,
testi diminta menutup buku soal dan menghapalkan dereten
kata-kata yang ada dalam lembar hapalan selama 3 menit.
Perhatikan cara testi bekerja pada saat ia memulai, segera
perbaiki bila salah mengerjakan
Beri kertas buram untuk menghitung
Untuk subtes terakhir (Latihan Simbol) perhatikan agar
jangan sampai testi berbuat curang
24. Skoring
Jawaban yang benar mendapat point 1 (kecuali subtes
imiliki Bersama) ada panduannya sendiri
Tulis jawaban yang benar di tempat yang tersedia pada
setiap subtes
Jumlah jawaban yang benar merupakan raw score yang
jika dibandingkan dengan norma akan menghasilkan
weighted score
Nilai weighted score setiap subtes merupakan titik-titik
pada grafik
25. Skoring
Jumlah setiap subtes (raw score) bila dibandingkan dengan
norma akan menghasilkan taraf inteligensi (wieghted
score)
Taraf inteligensi ini bila dibandingkan dengan norma umum
akan menunjukkan kelompok taraf inteligensi tertentu
(cerdas, kurang , dll)
26. Interpretasi
Melengkapi kalimat:
Pengambilan keputusan
Menilai yang mendekati realitas
Common sense
Berpikir kongkrit-praktis
Melengkapi kata-kata:
intelektual, rasa bahasa, kemampuan menghayati masalah bahasa,
empati
Berpikir induktif menggunakan bahasa, memahami pengertianPada
remaja:komponen intuisi
Pada dewasa: komponen bahasa
Apabila skor tinggi, dapat menangkap pengertian dari satu isi
melalui/dengan bahasa
27. Persamaan kata
Kemampuan mengkombinasi
Fleksibilitas berpikir
Berpikir logis/menggunakan pikiran sebagai
dasarberpikir/ketajaman berpikir
Tidak suka penyelesaian kira-kira
Bila skor tinggi, mampu menangkap hubungan masalah
Sifat yang dimiliki bersama
Kemampuan abstraksi, pembentukan pengertian
Kemampuan menyatakan/pengertian dalam bahasa
Kemampuan membentuk suatu pengertian/mencari inti
persoalan
28. Latihan simbol
Mengukur daya ingat
Dapat konsentrasi dengan mantab dan lama
Tanda ketajaman
Berhitung
Berpikir induktif-praktis
Kemampuan berhitung
Menggunakan bilangan secara praktis dalam masalah hitungan
Deret angka
Berpikir induktif bilangan teoritis (dengan angka-angka)
Berpikir teoritis dengan hitungan disertai moment ritmis
29. Latihan balok
Daya bayang ruang, kemampuan 3 dimensi
Dapat disertai moment analitis
Memilih bentuk
Kemampuan membayangkan
Mengkonstruksi (sintesa dan analisa)
Berpikir konkret menyeluruh
Memasukkan bagian pada suatu keseluruhan
Daya tanggapan