Tes Kreativitas Verbal dan Figural merupakan alat ukur untuk mengidentifikasi potensi kreatif seseorang yang dikembangkan di Indonesia sejak tahun 1977. Kedua tes tersebut terdiri dari beberapa subtes yang mengukur kelancaran ide, fleksibilitas pemikiran, dan kemampuan elaborasi berdasarkan teori Guilford tentang tiga dimensi kemampuan intelek.
2. Latar Belakang
Sejak tahun 1977 dikembangkan Tes Kreatif Verbal khusus untuk penggunaan di
Indonesia.
TKV awalnya disusun oleh Sukarni C.U. Munandar sebagai bagian dari disertasi
beliau di fakultas Psikologi, Universitas Indonesia.
Dasar pemikiran pembentukan alat tes: diperlukan alat untuk mengidentifikasi
potensi kreatif seseorang, disisi lain sampai saat ini di Indonesia tes kemampuan
intelektual masih terbatas pada inteligensi tradisional yang berfokus pada
pemikiran konvergen (Munandar, dkk, 1985).
3. Validitas dan reliabilitas tes
Tes ini telah diteliti validitas dan reliabilitasnya pada sampel siswa yang berusia
11-17 tahun di Jakarta (Munandar, 1977).
Awalnya terdapat norma untuk tingkat kelas 6 SD dan tingkat 3 SMP.
Tahun 1985, Munandar dkk (1985) melanjutkan penelitian pada usia 10 hingga 18
tahun.
4. Batasan waktu yang diberikan dianggap cukup memberikan kesempatan pada
subjek/ testee untuk mengekspresikan ide-idenya.
TKV dapat digunakan untuk seleksi kelompok maupun individual
5. Dasar Teori TKV
Guilford (1956) mengemukakan bahwa kemampuan intelek meliputi 3 dimensi
yang masing-masing dimensi dibedakan menjadi beberapa kategori, yaitu:
1. Dimensi Operation (berdasar proses psikologis dasar yang terlibat). Terdiri dari 5
kategori, y.i. Cognition, memory, thinking, divergent thinking dan evaluation.
2. Dimensi Content (wilayah informasi dimana operasi dapat diterapkan). Terdiri
dari 4 kategori y.i. Figural, symboloc, semantic dan behavioral.
3. Dimensi product (hasil penerapan operasi tertentu pada sistem tertentu). Terdiri
dari 6 kategori y.i. Unit, class, relation, system, transformation, implication.
6. Alat dan Bahan
Lembar Jawab TKV
Pensil
Stopwatch! untuk tester
7. Menurut Guilford (1856), salah satu
dimensi operation, yaitu divergent
thinking merupakan indikasi dari
kreativitas.
8. Deskripsi Tes
Betere Tes Kreatifitas Verbal (TKV) terdiri dari 6 sub tes.
Terdapat batasan waktu di setiap sub tesnya, hal tersebut cukup memberi kesempatan
terhadap subjek untuk mengekspresikan ide-idenya.
Keenam subtes yaitu:
1. Permulaan kata
2. Menyusun kata
3. Membentuk kalimat tiga kata
4. Sifat-sifat yang sama
5. Macam-macam penggunaan
6. Apa akibatnya
9. • 2 menit untuk setiap item.
• Subjek harus memikirkan sebanyak mungkin kata yang diawali dengan
susunan huruf tertentu yang diberikan.
• Mengukur kelancaran kata, yaitu kemampuan untuk menemukan kata-
kata yang memenuhi persyaratan struktural tertentu.
Permulaan
kata
• 2 menit setiap item
• Subjek harus menyusun sebanyak mungkin kata dengan menggunakan
huruf-huruf dari sebuah kata yang diberikan (anagram)
• Mengukur kelancaran kata yang menuntut keterampilan dalam
reorganisasi perseptual.
Menyusun
kata
10. • 3 menit setiap aitem
• Subjek membentuk kalimat-kalimat yang terdiri dari 3 kata, dimana huruf
pertama tiap kata telah ditentukan
• Urutan dalam penggunaan huruf terserah subjek.
• Mengukur kemampuan untuk menyusun kalimat-kalimat yang memenuhi
persyaratan-persyaratan tertentu (kelancaran dalam ungkapan)
Membentuk
kalimat tiga
kata
• 2 menit untuk setiap item.
• Subjek harus menemukan sebanyak mungkin objek-objek yang semuanya
memiliki 2 sifat yang ditentukan
• Mengukur kemampuan untuk mrncetuskan gagasan yang memenuhi
persyaratan-persyaratan tertentu dalam waktu terbatas (kelancaran dalam
memberikan gagasan).
Sifat-sifat yang
sama
11. • 2 menit tiap item
• Subjek harus memikirkan sebanyak
mungkin penggunaan sebuah benda
sehari-hari yang telah ditentukan, namun
penggunaan tersebut haruslah
penggunaan yang tidak lazim (tidak biasa)
• Mengukur fleksibilitas dalam pemikiran dan
orijinalitas dalam pemikiran.
Macam-
macam
penggunaan
12. • 4 menit per item
• Subjek harus memikirkan segala sesuatu yang mungkin
terjadi sebagai akibatdari suatu kejadian hipotesis yang telah
ditentukan.
• Kejadian tersebut sebenarnya tidak mungkin terjadi di
Indonesia, namun subjek harus membayangkan dan
mengandaikan apabila hal tersebut terjadi di Indonesia.
• Daya imajinasi dan kemampuan untuk menguraikan gagasan
menjadi poin dalam sub tes ini.
Apa
akibatnya
13. Skoring
Menghitung Raw Score (RS) atau jumlah benar tiap-tiap subtest
Konversikan Raw Score (RS) menjadi Standard Score (SS) sesuai dengan usia testee
lihat tabel
Jumlahkan keseluruhan SS dari subtest I-VI
Konversikan total SS ke Creativity Quotients (CQ) lihat tabel
Lihat kategori CQ (Rendah, Perbatasan, Di bawah rata-rata, rata-rata, di atas rata-
rata, superior, atau sangat superior) lihat tabel
15. Latar belakang
Tes kreativitas figural dibuat dengan tujuan untuk memperoleh alat ukur (tes)
kreativitas dengan rangsang (stimulus) tes non-verbal sebagai alternative dari tes
kreativitas verbal.
Tes kreativitas figural diadaptasi dari “Torrance Circles Test” berdasarkan dari
baterai tes kreativitas figural yang disusun Torrance dipilih Circles Tes untuk
dibakukan di Indonesia atas dasar pertimbangan bahwa tes ini sederhana
stimulusnya, tetapi “kaya” dalam memancing keragaman gagasan.
Tes krativitas figural mudah dan hanya memerlukan kurang lebih 15 menit untuk
pelaksanaannya, namun memungkinkan mengukur berbagai aspek dari berpikir
kreatif.
16. Latar belakang
Tes kreativitas figural yang pertama digunakan di Indonesia ialah “Circle Test” dari
Torrance (1974), yaitu dalam penelitian penyusunan tes kreativitas verbal (Utami
Munandar, 1977) yaitu dengan sampel siswa kelas 6 SD dan siswa kelas tiga SMP
di Jakarta.
Kedua kelompok siswa tersebut diberi tes kretivitas verbal dan circles tes dari
Torrance.
Hasil penelitian tersebut ternayta korelasi antara kedua macam ukuran kreativitas
itu ialah .40 pada tingkat SD (N=129) dan .36 pada tingkat SMP (N=138) atau .47
pada keseluruhan sampel, menunjukkan hubungan yang cukup kuat (signifikan
pada taraf 0.01)
17. Instruksi tes krativitas figural
Dalam waktu sepuluh menit buatlah sebanyak-banyaknya gambar yang dapat
anda buat dari lingkaran-lingkaran di bawah ini dan di halaman sebaliknya di
lembar ini. Lingkaran harus menjadi bagian utama dari gambar yang anda buat.
Anda boleh membuat goresan-goresan di dalam lingkaran, di luar lingkaran,
ataupun di dalam serta diluar lingkaran sekehendak anda dalam membuat
gambar. Cobalah untuk membuat gambar-gambar yang tidak terpikirkan orang
lain dan usahakan untuk membuat aneka ragam gambar dan cantumkan
sebanyak-banyaknya gagasan yang anda miliki pada tiap gambar anda. Buatlah
sedemikian rupa sehingga gambar-gambar anda mengisahkan cerita yang
menarik. Dan jangan lupa menuliskan nama atau judul pada setiap gambar yang
anda buat.
18. Krativitas atau berpikir kreatif
Pengertian dari kreativitas atau berpikir kreatif adalah kemampuan untuk
membentuk kombinasi-kombinasi baru dari unsur-unsur yang diberikan yang
tercermin dari kelancaran, kelenturan dan orisinilitas dalam memberikan gagasan
serta kemempuan untuk mengembangkan, merinci dan memperkaya (elaborasi)
suatu gagasan.
19. Skor yang diperoleh dari Tes Kreativitas
Figural
Kelancaran (kemampuan untuk dapat memberikan gagasan dengan cepat.
Menekankan pada kuantitas)
Kelenturan atau fleksibilitas (kemampuan untuk memberikan gagasan yang
beragam, bebas dari persevasi
Orisinalitas (1. kemampuan untuk memberikan gagasan yang secara statistic unik
dan langka untuk populasi tertentu. 2. kemampuan untuk melihat hubungan baru
atau membuat kombinasi baru antara macam-macam unsur/bagian. Semakin
banyak unsur yang data digabung menjadi satu gagasan atau produk yg kreatif,
maka semakinorisinal pemeikiran individu.
Bonus orisinalitas
Elaborasi (kemampuan untuk mengembangkan, merinci dan memperkaya suatu
gagasan)