2. • Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan tes Inteligence Structure Test
(IST)
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
3. Latar Belakang IST
• Intelegenz Struktur Test (selanjutnya disebut
IST) merupakan salah satu tes intelegensi yang
banyak dipakai saat ini.
• IST adalah tes intelegensi yang dikembangkan
oleh Rudolf Amthauer di Frankfurt, Jerman
pada tahun 1953 dan telah beberapa kali
mengalami revisi.
4. Next…
• Revisi pertama dilakukan pada tahun 1973,
dan kemudian disebut sebagai IST 70.
• Revisi kedua pada tahun 1999, Amthauer,
break, Liepman dan Beuducel kembali
merevisi IST menjadi IST 2000.
• Revisi ketiga pada tahun 2007, ketiga tokoh
tersebut merevisi lagi IST 2000 menjadi IST
2000R.
5. Next…
• IST terdiri dari sembilan subtes yang dapat mengukur aspek
intelegensi yang berbeda-beda dan dapat berdiri sendiri.
• 9 subtes tsb. adalah :
- Satzergaenzung (selanjutnya disebut SE),
- Wortauswahl (selanjutnya disebut WA),
- Analogien (selanjutnya disebut AN),
- Gemeinsamkeiten (selanjutnya disebut GE),
- Merkaufgaben (selanjutnya disebut ME),
- Rechenaufgaben (selanjutnya disebut RA),
- Zahlenreinhen (selanjutnya disebut ZR),
- Figurenauswahl (selanjutnya disebut FA),
- Wuerfelaufgaben (selanjutnya disebut WU).
6. Next…
• IST yang digunakan di Indonesia merupakan hasil
adaptasi dari IST revisi pertama yakni IST 70
• Pengadaptasian IST dilakukan oleh Fakultas Psikologi
Universitas Padjadjaran (selanjutnya disebut UNPAD)
pada tahun 1973.
• Pertama kali digunakan oleh Psikologi Angkatan Darat.
• Norma alat tes juga seharusnya diperbaharui setiap
tiga sampai lima tahun sekali hal ini dikarenakan
karakteristik populasi yang terus berkembang seiring
dengan perkembangan waktu, namun faktanya IST
tidak pernah diperbaharui.
8. WA (melengkapi kata-kata)
6 menit
• Rasa bahasa
• Berpikir verbal
• Pengertian bahasa
• Kemampuan empati (menghayati)
• Komponen reseptif
9. AN (persamaan kata-kata)
7 menit
• Kemampuan mengkombinasi
• Fleksibilitas berpikir
• Kedalaman berpikir/ logika
• Aspek hub dalam masalah
10. GE (sifat yang dimiliki bersama)
8 menit
• Daya abstraksi
• Daya tanggap (khususnya verbal)
• Pembentukkan pengertian
11. RA (berhitung)
10 menit
• Berpikir induktif
• Berpikir praktis dalam menghubungkan suatu
masalah
• Aplikasi bilangan secara praktis
• Kemampuan berhitung
• Mengambil keputusan
12. ZR (deret angka)
10 menit
• Moment ritmis
• Kemampuan orang untuk berpikir runtut logic
dan sistematis
• Berpikir induktif mengenai angka-angka yang
teoritis
13. FA (memilih bentuk)
8 menit
• Daya abstraksi
• Kemampuan membayangkan
• Kemampuan menganalisa
• Berpikir konkrit dan menyeluruh
• Memasukkan bagian dalam suatu keseluruhan
14. WU (latihan balok)
8 menit
• Kemampuan 3 dimensi
• Kemampuan pandang ruang dan kemampuan
menganalisa
16. Norma IST
Baik Rata-rata Atas Rata-rata Rata-rata Bawah Kurang
SE 124-115 112-103 100-91 88-97 76-64
WA 120-114 112-106 104-98 96-90 88-80
AN 130-121 118-109 106-97 94-85 82-20
GE 152-96 92-80 76-64 60-48 44-28
RA 133-124 121-112 109-100 97-88 85-63
ZR 132-120 116-104 100-88 84-72 68-52
FA 121-112 109-105 100-90 85-70 65-45
WU 145-133 129-117 113-100 95-80 75-55
ME 132-120 116-104 100-88 84-72 68-52
17. Klasifikasi IQ IST
Kategori IQ
Genius
Superior atas
Superior
Rata-rata atas
Rata-rata
Rata-rata bawah
Di bawah rata-rata
>170
140-169
120-139
110-119
90-109
80-89
<80
18. Logika berpikir : AN, GE
Antisipasi : ZR
Analisa : WU, FA, ZR
Penalaran Verbal : SE, WA, AN, GE, ME
Penalaran Non Verbal : FA, WU
Kemampuan Numerik : RA, ZR
GE+RA > AN+ZR : Kaku
GE+RA < AN+ZR : Fleksibel
19. Dari 4 subtest awal IST diperoleh:
• Kecerdasan teoritis (grafik berbentuk M): WA dan
GE lebih tinggi
Kemampuan berfikir abstrak-teoritis dan
menyatakan dalam bentuk bahasa. Misal: filsuf
• Kecerdasan praktis (Grafik berbentuk W): SE dan
AN lebih tinggi
Kemampuan menentukan hubungan dalam suatu
masalah secara praktis. Misal: Ir. Teknik Mesin
20. Langkah-langkah skoring IST
• Cocokkan jawaban testee dengan kunci
jawaban IST
• Hitung jawaban yang benar (RW)
• Jumlahkan ke bawah.
• Lihat norma untuk mendapatkan skor SW
• Lihat norma jumlah
• Lihat norma IQ
21. Angka IST untuk penjurusan
• IPA : lihat skor RA, ZR,FA, WU harus lebih tinggi dibandingkan yang
lain.
• IPS : Lihat skor SE, WA, GE, ME harus lebih tinggi dibandingkan yang
lain
• Untuk melanjutkan pendidikan setelah SMA, sebaiknya skor AN
cukup baik (rata-rata).
• Diprediksi berhasil menjalani pebdidikan di jenjang D3 dengan baik
jika IQ minimal pada rentang rata-rata (96 - 105).
• Diprediksi berhasil menjalani pendidikan di jenjang SI dengan baik
jika IQ minimal pada rentang rata-rata atas (106 - 110).
• Namun demikian tetap harus mempertimbangkan aspek-aspek
psikologis yang lain, seperti motivasi, minat, kegigihan dalam
mengatasi hambatan, keinginan untuk belajar dsb.
22. Kesesuaian beberapa jurusan di PT berdasarkan skor IST yang
penting untuk mendapatkan skor cukup tinggi
• Fak. Hukum: SE, AN, GE, ME
• SISIP: SE, AN, GE
• Ekonomi: SE, AN,RA, ZR
• Sastra: WA, AN, GE, ME
• Fikom: SE, WA, AN, ME
• Psikologi: SE, WA, AN, GE, ME
• Kedokteran: SE, AN, GE, FA, WU
• Pertanian: AN, GE, FA, WU
• Peternakan: AN, FA, WU
• Seni rupa: AN, ZR, FA, WU
• Teknik: SE, AN, GE, RA, ZR, FA, WU
• MIPA: AN, GE, RA, ZR, FA, WU