4. Anggaran adalah rencana terinci yang disusun secara sistematis dan dinyatakan dalam ukuran kuantitatif,
menunjukan perolehan dan penggunaan sumber daya organisasi dalam satu tahun.
Anggaran memiliki karekteristik – karakteristik sebagai berikut:
a. Anggaran mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis tersebut.
b. Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlahnonmoneter
(contoh: unit yang terjual atau diproduksi).
c. Biasanya meliputi waktu selama satu tahun. Dalam bisnis – bisnis yang sangat dipengaruhi olehfaktor –
faktor musiman.
d. Merupakan komitmen manajemen; manajer setuju untuk menerima tanggung jawab ataspencapaian tujuan-
tujuan anggaran.
e. Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari pembuat anggaran.
f. Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi – kondisi tertentu.
g. Secara berkala, kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran, dan varians dianalisisserta
dijelaskan.
6. 1. Anggaran Modal
Anggaran modal menyebutkan proyek modal yang disetujui, ditambah lumpsum untuk proyek kecil
yang tidak memerlukan persetujuan atasan. Biasanya ditetapkan oleh orang yang berada dan terpisah
dari anggaran operasional.
2. Anggaran Neraca
Anggaran neraca menujukkan pengaruh terhadap neraca atas keputusan yang dimasukkan dalam
anggaran operasional dan anggaran modal.
3. Anggaran Aliran Kas
Anggaran kas menujukkan jumlah kas yang dibutuhkan selama tahun bersangkutan.
4. Management By Objectives
Tujuan keuangan dimana manajer bertanggung jawab untuk mencapai pada satu tahun anggaran
diperoleh dari empat tipe anggaran diatas. Secara implicit dalam jurnal anggaran yang disusun juga
memuat tujuan khusus: membuka kantor penjualan yang baru, memperkenalkan satu lini produk yang
baru,pelatihanpegawai, pemasangan jaringan computer yang baru, dan lainlain. Beberapa perusahaan
memuat rencana ini secara eksplisit. Proses pengerjaan seperti ini disebut Management by Objectives.
8. 1. Dari atas ke bawah (Top-down)
Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan tidak
berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan anggaran dari atas ke bawah ini secara garis besar berupa
pemberian sejumlah uang dari pihak atasan kepada para karyawannya agar menggunakan uang yang diberikan
tersebut untuk menjalankan sebuah program. Terdapat 5 metode penyusunan anggaran dari atas ke bawah:
a. Metode kemampuan (The affordable method )
b. Metode pembagian semena-mena (Arbitrary allocation method)
c. Metode persentase penjualan (Percentage of sales)
d. Melihat pesaing (Competitive parity)
e. Pengembalian investasi (Return of investment)
2. Dari bawah ke atas (Bottom-up)
Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan
anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan selesai disusun. Proses penyusunan anggaran dari bawah ke
atas merupakan komunikasi strategis antara tujuan dengan anggaran. Terdapat 3 metode dasar proses
penyusunananggaran dari bawah ke atas, yakni:
a. Metode tujuan dan tugas (Objective and task method).
b. Metode pengembalian berkala (Payout planning).
c. Metode perhitungan kuantitatif (Quantitative models)
10. Faktor intern adalah faktor-faktor yang ada dalam perusahaan itu sendiri. Faktor-
faktor tersebut antara lain berupa penjualan tahun lalu, kebijaksanaan
perusahaan, modal kerja yang dimiliki, tenaga kerja yang dimiliki, kapasitas
perusahaan yang dimiliki, dll.
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang ada diluar perusahaan tapi
mempengaruhi kehidupan perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa
keadaan persaingan, tingkat pertumbuhan penduduk, penghasilan masyarakat,
pendidikan masyarakat, penyebaran penduduk, agama, adat-istiadat dan
kebiasaan masyarakat, dll.
12. 1. Budget Strategis, ialah anggaran yang berlaku untuk jangka
panjang yaitu melebihi satu periode akuntansi (melebihi 1 tahun).
2. Budget Taktis, ialan anggaran yang berlaku untuk jangka
pendek, yaitu satu periode akuntansi atau kurang. Budget
disusun oleh panitia penyusun anggaran (Budgeting
Committee). Yang terdiri atas pemegang fungsi-fungsi
utama (Budget Participative).
14. 1. Partisipasi dalam Proses Penyusunan Anggaran
Penelitian menunjukkan partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran lebih menghasilkan efek positif, yaitu
adanya efektivitas dalam perubahan informasi. Anggaran yang disetujui diperoleh dari orang yang benar-benar
menguasai permasalahan dan mempunyai pemahaman yang lebih terhadap pekerjaannya melalui interaksi
dengan atasan selama proses penyusunan anggaran.
2. Tingkat Kesulitan Pencapaian Target Dalam Anggaran
Beberapa alasan kenapa anggaran harus bisa dicapai adalah:
- Jika target yang ditetapkan terlalu tinggi, manajer hanya termotivasi untuk mengambil tindakan jangka pendek
saja.
- Dengan target yang bisa dicapai akan menjamin keakuratan informasi target pada pihak luar.
- Anggaran yang sulit dicapai akan berimplikasi pada target penjualan yangterlalu optimistic. Hal ini akan
berakibat terlalu menekan pada kegiatan penjualan.
3. Keterlibatan Manajemen Puncak
Keterlibatan manajer puncak diperlukan untuk memotivasi bawahan. Jika tidak ada umpan balik dari manajer
puncak maka system anggaran yang ditetapkan tidak akan memotivasi bawahan secara efektif.
4. Departemen Anggaran
Departemen anggaran harus menganalisis anggaran secara detail, danmemastikan anggaran tersebut disusun
secara sempurna dan informasinya harusakurat.
16. 1). Simulasi
Simulasi merupakan metode yang membuat suatu model sesuai kondisi sebenarnya, dan mengubah
model tersebut untuk menggambarkan beberapa kesimpulan dari kondisi sebenarnya tersebut. Persiapan dan
review anggaran merupakan proses simulasi. Jika program computer digunakan, maka manajer puncak bisa
mencari pengaruh atas perubahan yang dilakukan.
2). Estimasi probabilitas
Setiap jumlah dari anggaran merupakan satu estimasi titik. Misalnya estimasi penjualan dikatakan dengan
jumlah tertentu dari masing-masing jenis produk yang dijual. Estimasi titik ini perlu untuk pengawasan. Model ini
kemudian dijalankan beberapa kali dan distribusi kemungkinan dari laba yang diharapkan dikalkulasi dan
digunakan untuk tujuan perencanaan. Cara ini disebut Proses Monte Carlo.
3). Anggaran tak terduga
Beberapa perusahaan secara rutin menyusun anggaran tak terduga jika terjadi penurunan tingkat
penjualan secara signifikan dari yang diharapkan sebelumnya.
18. Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter yang berlaku untuk jangka waktu (periode)
tertentu yang akan datang. Peyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran setiap
manajer dalam melaksanakan program atau bagian dari program. Penyusunan anggaran memerlukan kerja sama
para manajer dari berbagai jenjang organisasi. Dalam menghasilkan anggaran yang dapat berfungsi sebagai alat
perencanaan dan sekaligus sebagai alat pengendalian penyusunan anggaran Penganggaran merupakan
perencanaan keuangan yang sekaligus dipakai sebagai dasar sistem pengendalian (pengawasan) keuangan
perusahaan untuk periode yang akan datang. Penyusunan anggaran ditunjukkan oleh tujuan keuangan yang
akan dicapai pada umumnya dinyatakan dengan jumlah laba perusahaan, karena itu penganggaran sering disebut
dengan perencanaan laba. Hasil sesungguhnya yang dicapai dibandingkan dengan tujuan yang telah
ditetapkan dalam anggaran untuk menentukan, meneliti dan menganalisis selisih yang ditimbulkan serta melakukan
tindakan koreksi (perbaikan) yang diperlukan atas kegiatan yang akan datang.