1. Penyusunan Anggaran
Aditya Dwi K. (2019-206)
Juan Fadio (2019-208)
Singgih Almas S. (2019-219)
Oskar Bramasjito (2019-223)
2. Hakikat Anggaran
• Anggaran digunakan dalam perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang efektif dalam
organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan
dan beban yang direncanakan untuk tahun itu. Anggaran memiliki karakteristik-karakteristik
sebagai berikut:
1. Anggaran mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis tersebut.
2. Dinyatakan dalam istilah moneter.
3. Biasanya meliputi waktu selama satu tahun.
4. Merupakan komitmen manajemen.
5. Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari pembuat
anggaran.
6. Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dala kondisi-kondisi tertentu.
7. Secara berkala, kinerja keuangan actual dibandingkan dengan anggaran, dan varians dianalisis
serta dijelaskan
3. Hubungan dengan Perencanaan Strategis
• Baik perencanaan strategis dan penyusunan anggaran melibatkan perencanaan, namun jenis
aktivitas perencanaannya berbeda antara kedua proses tersebut. Proses penyusunan anggaran focus
pada satu tahun, sementara perencanaan strategis focus pada aktivitas-aktivitas yang mencakup
periode beberapa tahun. Perencanaan strategis mendahului penyusunan anggaran dan menyediakan
kerangka kerja dalam mana anggaran tahunan dikembangkan. Perbedaan lainnya adalah bahwa
rencana strategis intinya terstruktur berdasarkan lini produk atau program lain, sementara anggaran
terstruktur berdasarkan pusat tanggung jawab.
4. Perbedaan dengan Prediksi
• Anggaran berbeda dengan prediksi dalam beberapa hal. Anggaran adalah suatu rencana
manajemen, dengan asumsi implisit bahwa langkah-langkah positif akan diambil oleh pembuat
anggaran guna membuat kegiatan nyata sesuai dengan rencana. Suatu prediksi hanyalah suatu
perkiraan yang mungkin terjadi, tetapi tidak mengandung implikasi bahwa pembuat prediksi akan
berupaya untuk membentuk kejadian sehingga prediksinya akan terealisasi.
5. Kegunaan Anggaran
Penyusunan Anggaran operasi mempunyai empat tujuan utama:
1. Untuk menyelaraskan dengan rencana strategi.
2. Untuk membantu mengoordinasikan aktivitas dari beberapa bagian.
3. Untuk menugaskan tanggung jawab kepada manajer.
4. Untuk memperoleh komitmen yang merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja actual manajer.
6. Isi dari Anggaran Operasi dan Kategori
Anggaran Operasi
Isi dari anggaran operasi terdiri dari
1. Anggaran Strategis
2. Anggaran Modal
3. Anggaran Kas
4. Anggaran Neraca
Kategori Anggaran Operasi :
• Anggaran Pendapatan
Berisi proyeksi penjualan unit dikalikan dengan harga jual yang diperkirakan.
• Anggaran Biaya Produksi dan Biaya Penjualan
Biaya bahan baku dan tenaga kerja standar untuk tingkat volume yang direncanakan dari bauran standar atas produk ditampilkan di anggaran. Anggaran
biaya yang dikembangkan oleh manajer produksi mungkin saja tidak saja untuk kuantitas produk yang sama seperti yang ditunjukkan dalam anggaran
penjualan.
7. • Beban Pemasaran
Adalah beban yang dikeluarkan untuk memperoleh penjualan. Sebagian besar dari jumlah yang terdapat dalam anggaran mungkin telah dikomitmenkan
sebelum tahun tersebut dimulai. Iklan harus dipersiapkan berbulan-bulan di muka sebelum diluncurkan, dan kontrak dengan media juga demikian.
• Beban Logistik
Biasanya dilaporkan secara terpisah dari beban untuk mendapatkan pesanan. Mencakup entri pesanan, pergudangan dan pengambilan pesanan,
transportasi ke konsumen, dan penagihan piutang. Secara konseptual, beban-beban ini memiliki perilaku yang serupa dengan biaya produksi daripada
biaya pemasaran.
• Beban Umum dan Administratif
Merupakan beban dari unit-unit staf. Secara keseluruhan, beban-beban ini merupakan biaya diskresione, walaupun beberapa komponennya merupakan
biaya teknik ( engineered) . Pos ini merupakan biaya kebijakan, maka jumlah yang tepat untuk diotorisasikan sering diperdebatkan.
• Beban Penelitian dan Pengembangan
Anggaran Litbang menggunakan salah satu dari dua pendekatan, atau kombinasi dari keduanya.
• Pajak Penghasilan
Beberapa perusahaan tidak mempertimbangkan pajak penghasilan dalam penyusunan anggaran untuk bisnis. Hal ini disebabkan karena kebijakan pajak
penghasilan ditetapkan di kantor pusat.
8. Anggaran Anggaran lain
• Anggaran Modal
Menyatakan proyek-proyek modal yang telah disetujui, ditambah jumlah sekaligus untuk proyek-proyek kecil yang tidak memerlukan persetujuan tingkat
yang lebih tinggi.
• Anggaran Neraca
Menunjukkan implikasi neraca dari keputusan-keputusan yang tercakup dalam anggaran operasi maupun anggaran modal. Beberapa bagian neraca
bermanfaat untuk pengendalian
• Anggaran Laporan Arus Kas
Menunjukkan berapa banyak uang yang dibutuhkan selama tahun tersebut yang akan dipasok oleh laba ditahan dan yang harus dipinjam dari sumber-
sumber luar lainnya, jika ada. Hal tersebut penting untuk perencanaan keuangan. Bendahara pun memerlukan estimasi atas kebutuhan kas bulanan
sebagai dasar untuk merencanakan jenis kredit dan pinjaman jangka pendek.
• Manajemen Berdasarkan Tujuan
Implisit dalam jumlah anggaran terdapat tujuan-tujuan tertentu : membuka kantor penjualan baru, memperkenalkan lini produk baru, melatih kembali
karyawan, memasang sistem computer baru, dan seterusnya. Beberapa perusahaan membuat sasarannya menjadi eksplisit. Proses melakasanakan hal-hal
tersebut disebut sebagai management by objective (MBO).
9. Proses Penyusunan Anggaran Organisasi
• Organisasi
- Departemen Anggaran
- Komite Anggaran
• Penerbitan Pedoman
Dalam pengembangan rencana strategis biasanya tidak melibatkan manajer pusat tanggung jawab di tingkat yang lebih rendah. Dengan demikian, ada
atau tidak ada rencana strategis, langkah pertama dalam proses penyusunan anggaran adalah mengembangkan pedoman yang mengatur penyusunan
anggaran, untuk disebarkan kepada semua manajer. Pedoman ini adalah yang dinyatakan secara implisit dalam rencana strategis dan dimodifikasi
sesuai dengan perkembangan yang telah terjadi semenjak disetujui, khususnya kinerja perusahaan sampai tanggal tersebut dan prediksi terakhir.
• Usulan Awal Anggaran
Sebagian besar pusat tanggung jawab akan memulai tahun anggaran dengan fasilitas, karyawan, dan sumber daya lain yang sama seperti yang mereka
miliki saat ini. Maka anggaran ini didasarkan pada tingkatan yang ada, yang kemudian dimodifikasi sesuai dengan pedoman.
• Negosiasi
Mendiskusikan usulan anggaran dengan pejabat di atas. Ini merupakan inti dari proses tersebut.
10. • Tinjauan dan Persetujuan
Usulan anggaran diajukan melalui beberapa tingkatan yang berjenjang dalam organisasi. Ketika usulan
tersebut mencapai puncak dari unit bisnis, analis mengumpulkan potongan-potongan tersebut bersama-sama dan
memeriksa totalnya.
• Revisi Anggaran
Salah satu pertimbangan utama dalam penyusunan anggaran adalah prosedur untuk merevisi anggaran setelah
disetujui. Dua jenis umum revisi anggaran :
1. Prosedur yang memungkinkan pemuktahiran anggaran secara sistematis.
2. Prosedur yang memungkinkan adanya revisi dalam keadaan tertentu.
• Anggaran Kontijensi
Adalah mengidentifikasikan tindakan-tindakan manajemen yang akan diambil jika ada penurunan yang
signifikan dalam volume penjualan dari apa yang telah diantisipasi ketika mengembangkan anggaran (misalnya:
tindakan yang akan diambil berdasarkan penurunan 20% dari estimasi terbaik atas volume penjualan). Anggaran
kontijensi menyediakan suatu cara yang cepat untuk menyesuaikan dengan kondisi yang berubah jika situasinya
telah tiba.
11. Aspek-Aspek Keperilakuan
• Partisipasi dalam Proses Penyusunan Anggaran
Suatu prose anggaran bisa bersifat dari “atas-ke- bawah” atau dari “bawah-ke-atas.” Dengan penyusunan anggaran dari atas-ke-bawah,
manajemen senior menetapkan anggaran bagi tingkat yang lebih rendah. Dengan penyusunan anggaran dari bawah-ke-atas, manajer tingkat
yang lebih rendah berpartisipasin dalam menentukan besarnya anggaran.Tetapi, pendekatan dari atas-ke-bawah jarang berhasil. Penyusunan
anggaran dari bawah-ke-atas kemungkinan besar akan menciptakan komitmen untuk mencapai tujuan anggaran, dengan pengendalian yang
hati-hati.
• Tingkat Kesulitan dari Target Anggaran
Anggaran yang ideal adalah anggaran yang menantang tetapi dapat dicapai. Dalam istilah statistik, hal ini dapat diartikan bahwa seorang
manajer yang berkinerja dengan cukup baik mempunyai kesempatan paling tidak 50% untuk mencapaijumlah naggraran. Salah satu
keterbatasan dari target yang dapat dicapai adalah kemungkinan bahwa manajer unit bisnis tidak melakukan usaha yang memuaskan ketika
anggaran tercapai. Hal ini dapat diatasi dengan menyediakan pembayaran bonus untuk kenerja actual yang melebihi anggaran.
• Keterlibatan Manajemen Senior
Adalah perlu supaya sistem anggaran mana pun menjadi lebih efektif dalam memotivasi pembuat anggaran. Tanpa partisipasi aktif mereka
dalam proses persetujuan, akan ada godaan besar bagi pembuat anggaran untuk “bermain-main” dengan sistem tersebut-yaitu, beberapa
manajer akan menyerahkan anggaran yang mudah dicapai atau yang berisi kelonggaran yang berlebihan untuk kontijensi yang mungkin.
12. • Departemen Anggaran
Departemen anggaran memiliki masalah keperilakuan yang sangat sulit. Departemen ini harus
menganalisis anggaran secara rinci, dan harus yakin bahwa anggaran disusun dengan memadai dan
informasinya adalah akurat. Untuk melaksanakan tugasnya dengan efektif, maka anggota departemen
anggaran harus mempunyai reputasi sebagai orang yang tidak memihak dan adil. Juga memilki
keahlian yang diperlukan untuk berurusan secara efektif dengan orang lain.
13. Kasus Montvale Corporation
• Montvale Corporation adalah perusahaan nirlaba yang mengawasi beberapa komunitas continuing care retirement comunities (CCRC),
dan yang terbaru adalah Riverview. Riverview terdiri dari 199 apartemen yang kontruksinya dimulai dari tahun 1990. Pada bulan April
1994, tingkat hunian Riverview mencapai 99%.
• Kebijakan Montvale adalah bahwa iuran tersebut harus adil baik, bagi penghuni maupun organisasi. Hal ini berarti bahwa iuran setahun
sebaiknya dapat menutupi biaya yang terkait dengan hunian di tahun itu, plus sejumlah kecil penyisihan untuk menyediakan modal kerja
dan kontinjensi. Johnson, wakil presiden keuangan perusahaan, tidak mengetahui cara yang logis untuk membagi total pendapatan yang
diperlukan dalam suatu tahun menjadi uang masuk dan uang bulanan.
• Pada bulan April saat itu, Johnson bertemu dengan Haeney, administrator Riverview dan Mills, kontroler Riverview. Pertemuan itu
membahas tentang suatu tinjauan atas kinerja keuangan tahun berjalan. Diskusi tersebut kemudian fokus pada rencana keuangan strategis
Montvale. Mills mengajukan usulan, yaitu: (1) format yang berbeda dan (2) perlakuan berbeda atas aktiva tetap.
• Diskusi dari usulan tersebut, Johnson mengemukakan bahwa usulan untuk menghilangkan penyusutan tidak akan konsisten dengan
prinsip akuntansi yang berterima umum. Johnson mengatakan bahwa dewan audit Montvale tidak terlalu menyukai praktik akuntansi
internal yang tidak konsisten dengan laporan yang diterbitkan.
• Dengan penyusutan konvensional, penghuni harus membayar bagian mereka atas bia ya aktual dari aktiva tetap yang mereka gunakan tiap
tahunnya. Dalam diskusi ini, masalah pembangunan lapangan tenis juga diangkat.
14. • PERTANYAAN
1. Apa yang sebaiknya Johnson lakukan?
2. Apa implikasi dari kesimpulan anda terhadap konsep “keadilan” dalam memperoleh harga dan bayaran pada organisasi nirlaba?
3. Anjurkan suatu cara untuk memutuskan bagaimana proporsi total pendapatan dari penghuni sebaiknya dibagi antara uang masuk dan uang bulanan.
4. Siapa yang harus membayar untuk lapangan tenis jika dibangun?
•
• JAWABAN
1. Johnson sebaiknya menolak usulan tersebut dengan asumsi bahwa untuk penyusutan tidak termasuk Tanah. Sehingga penyusutan yang digunakan
hanya penyusutan untuk pengembangan dan aktiva lainnya yang dapat disusutkan. Selain itu dewan audit Montvale juga tidak menyukai praktik
akuntansi internal jika tidak konsisten dengan laporan yang diterbitkan. Padahal perlu dukungan dari dewan audit Montvale untuk keputusan
mendukung usulan tersebut. Dan jika tidak menggunakan penyusutan maka tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum.
Pembangunan lapangan tenis yang diinginkan oleh 40 pasangan dirasa kurang tepat jika dilaksanakan hal ini karena hanya sekitar 20% dari
penghuni apartment yang menginginkannya. 20% ini dirasa kurang material jika digunakan sebagai acuan untuk pembangunan lapangan tenis.
2. Keadilan itu tidak memandang kepentingan sepihak melainkan mencangkup seluruh maupun sebagian besar kepentingan. Yang dimaksud dengan
mencangkup sebagian besar yaitu dibutuhkan lebih dari 50% dari pemilik kepentingan yang sama untuk digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan maupun pengaplikasian keputusan. Selain itu untuk biaya yang dikeluarkan tetap akan didebankan untuk semua pihak.
3. Dengan menaikkan uang masuk penghuni dan menaikkan penurunan biaya pengembalian akan tetapi tidak mengubah iuran bulanan. Hal ini karena
uang masuk nantinya akan dikembalikan jika penghuni meninggal maupun pindah sehingga penghuni tidak terlalu dirugikan.Sehingga proporsi
pendapatan dari penghuni akan lebih besar dari uang muka, sedangkan iuran bulanan tetap seperti yang telah dianggarkan.
4. Jika lapangan tenis dibangun maka semua penghuni ikut menanggung biaya pembangunan. Hal ini karena semua pihak dapat menikmati lapangan
tersebut (tergantung kemauan masing- masing pihak untuk menggunakan fasilitas tersebut). Untuk pendanaannya bisa didapat dari obligasi dan
dicicil melalui uang masuk dan iuran bulanan yang telah disesuaikan. Atau bisa juga dengan menaikkan penurunan biaya pengembalian yang
sebesar 2% menjadi 4%.