Standar dan standardisasi memiliki tujuan untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kemudahan perdagangan dengan membakukan spesifikasi produk dan proses. Standardisasi memberikan manfaat bagi bisnis, inovator, konsumen, pemerintah, dan masyarakat luas dengan memfasilitasi pertukaran informasi dan barang antar negara. Organisasi standar internasional seperti ISO memainkan peran penting dalam mencapai tujuan tersebut.
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
STANDARISASI
1. 1 | P a g e
STANDAR DAN STANDARISASI
Tugas Standar dan Regulasi TIK
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Elektro
Telematika – CIO 2014
Nama : Irma Istiqamah| NRP : 2214206702
Nama : Salman Akbar | NRP : 2214206711
Dokumen ini merupakan Tugas Mata Kuliah Standar dan Regulasi TIK yang merupakan ringkasan
beberapa deskripsi terkait Standarisasi.
2. 2 | P a g e
I. Pendahuluan
Standardisasi adalah usaha bersama membentuk standar. Standar adalah sebuah aturan,
biasanya digunakan untuk bimbingan tetapi dapat pula bersifat wajib (paling sedikit dalam
praktik), memberi batasan spesifikasi dan penggunaan sebuah objek atau
karakteristik sebuah proses dan/atau karakteristik sebuah metode.
Hakiki dan tujuan standar ini dapat digambarkan melalui contoh sebagai berikut : jika
seluruh dunia memproduksi kran dan pipa air dalam bentuk dan ukuran yang
berbeda-beda, maka tidaklah mungkin berbagai pipa saling bersambung karena masing-
masing pipa tidak serasi dengan pipa lainnya. Untuk itu diperlukan adaptor. Bilamana setiap
produsen pipa dan keran air boleh memproduksi pipa semaunya tanpa memperhatikan
ukuran pipa produsen lain, maka hasilnya terjadi kekacauan.
Masing-masing pipa tidak setara (kompatibel) dengan pipa produk lain, terjadi
pembuangan uang, waktu, tenaga; pasaran akan terpecah menjadi segmen-segmen kecil,
masing-masing dikuasai oleh pipa ukuran tertentu. Pada akhirnya akan terjadi
kemandegan. Sebaliknya bila masing-masing produsen membuat pipa dan keran air sesuai
dengan ukuran dan model yang disepakati bersama (ini disebut standardisasi) maka
pembakuan tersebut akan menyederhanakan produksi, memperluas pasar. produk
tertukarkan dengan produk lain serta dapat disambung dengan pipa produk pabrik lain.
Standardisasi dalam bidang informasi ilmu pengetahuan dan dan teknik tidaklah kalah
pentingnya dengan standardisasi bidang lain ; bahkan standardisasi mutlak diperlukan
karena kerjasama antara perpustakaan mutlak dilakukan. Standardisasi berdampak
terhadap perlengkapan, pengolahan bahan perpustakaan serta sarana perpustakaan.
Standardisasi juga menyederhanakan dan merasionalisasikan metode dan
teknik perpustakaan serta mengharmoniskan produk perpustakaan. Keharmonisan produk
ini memudahkan operasi dokumenter, mengurangi biaya, menurunkan waktu tunda serta
memungkinkan pertukaran dokumen antar perpustakaan.
II. Definisi standar
Standar berasal dari bahasa Prancis Kuno artinya titik tempat berkumpul, dalam bahasa
Inggris Kuno merupakan gabungan kata standan artinya berdiri dan or (juga bahasa Inggris
Kuno) artinya titik. (Merriam-Webster, 2000) kemudian diserap dalam bahasa Inggris
sebagai kata standard (Pengantar standardisasi, 2009). Standar adalah spesifikasi teknis
atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan
consensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan,
keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan dating untuk
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya (Peraturan Pemerintah, 2000).
Adapun ISO (International Organization for Standardization) membei batasan standar
sebagai …. a document, established by consensus and approved by a recognized body,
that provides, for common and repeated use, rules, guidelines or characteristics for
3. 3 | P a g e
activities or their results, aimed at the achievement of the optimum degree of order in a
given context … Juga dinyatakan bahwa standar hendaknya berdasarkan artas hasil ilmu
pengetahuan teknologi dan pengalaman yang telah terkonsolidasi dan bertujuan
peningkatan manfaat komunitas yang optimum ( ISO/IEC, 2004). Dari kata standar muncul
kata standardisasi artinya proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi
standar, yang dilaksanakan secara tertib melalui kerjasama dengan semua pihak yang
berkepentingan (Peraturan Pemerintah, 2000).
III. Tujuan standar
Dengan memperhatikan definisi standar maka standar bertujuan :
1. Mengupayakan agar pengembangan, manufaktur, dan pemasokan produk dan jasa
lebih efisien, lebih aman dan lebih bersih
2. Memfasilitasi perdagangan antarnegara serta lebih adil
3. Menjadi pegangan teknis pemerintah untuk keselamatan kesehatan, legislasi
lingkungan dan asesmen konformitas atau penyetaraan.
4. Berbagi kemajuan teknologi dan praktik manajemen yang baik.
5. Memencarkan, menyempurnakan dan mempercepat waktu produk masuk pasar
serta jasa yang berasal dari inovasi.
6. Menjaga konsumen dan pemakai secara umum, khususnya menyangkut produk
dan jasa.
7. Membuat hidup lebih nyaman dan lebih sederhana karena adanya pemecahan atas
masalah bersama.
IV. Siapa yang mendapat manfaat
Standar yang berlaku di sebuah negara sering disebut standar nasional, dikeluarkan oleh
badan standar masing-masing negara. Contoh di Indonesia oleh Badan Standardisasi
Nasional (BSN), American National Standards Institute (ANSI), Deutsches Institute fur
Normung (DIN), British Standard Instiutute (BSI) dll. Pada tingkat internasional dikenal
International Organization for Standardization, lebih dikenal dengan singkatan ISO
(periksa bagian akhir makalah ini) yang mengeluarkan standar ISO.
Standar ISO memberikan manfaat teknologi, ekonomi dan masyarakat sebagai berikut :
1. Untuk bisnis, pemencaran standar ISO memungkinkan pemasok dapat
mengembangkan dan memberikan produk dan jasa sesuai dengan spesifikasi yang
diterima di pasar internasional. Karena itu bisnis yang menggunakan standar ISO
mampu bersaing di pasar dunia.
2. Untuk innovator teknologi baru, standar ISO menyangkut aspek terminologi,
keserasian atau kompatibilitas dan keselamatan mempercepat pemencaran inovasi
dan pengembangannya dalam produk yang dapat dimanufaktur dan terpasarkan.
4. 4 | P a g e
3. Untuk konsumen seluruh dunia, kompatibilitas teknologi sejagad akan tercapai bila
produk dan jasa didasarkan pada standar ISO; dengan demikian konsumen memilihi
banyak pilihan. Misalnya bilai pisau silet berbagai merek namun standarnya sama akan
menguntungkan konsumen karena konsumen dapat memilih berbagai merek namun
standarnya sama. Konsumen juga memperoleh keuntungan karena produsen bersaing
untuk memasarkan produknya.
4. Untuk pejabat bidang perdagangan, standar internasional membuat adanya “lapangan
permainan yang searas’ bagi semua competitor pada pasar yang sama, misalnya para
pesaing memasarkan aki yang sesuai dnegan stanbdar internasional di semua negara.
Bila ada negara atau kawasan yang menggunakan standar yang berbeda maka hal itu
merupakan hambatan bagi perdagangan. Standar merupakan sarana teknis bagi
penerapan kesepakatan perdagangan.
5. Bagi pemerintahan, standar internasional merupakan landasan teknologi dan ilmiah
yang mendukung legislasi kesehatan, keselamatan dan lingkungan. Misalnya standar
pendingin udara versi Uni Eropa R2 kini diterapkan pada hampir semua kendaraan
bermotor.
6. Bagi negara berkembang, standar internasional yang mewakili consensus
internasionakl menyangkut keadaan tyerkini merupakan sumber tahu bagaimana
pengetahuan. Dengan standar internasional member batasan karakter jasa dan produk
yang diharapkan memenuhi kebutuhan ekspor maka negara berkembang berpacu
memenuhi standar internasional.
7. Bagi konsumen, kesetaraan atau konformitas produk dan jasa dengan standar
internaisonal dapat menjamin kualitas, keamananan dan keandalan produk dan jasa.
8. Bagi siapa saja, standar internasional menjamin bahwa angkutan, mesin dan alat yang
digunakan adalah aman.
Untuk dunia, standar internasional menyangkut emisi gas dan radiasi dan aspek lingkungan
produk mampu memnyumbang upaya melestariakn lingkungan.
Contoh manfaat standar
Standardisasi sekrup membantu ulir di kursi, sepeda dan pesawat terbang menjadi satu
serta mampu mengatasi masalah pemeliharaan yang disebabkan tiadanya standardisasi.
Sebelum ada standardisasi, masalah sekrup (baut merupakan masalah pabrikan maupun
pemakai.
Standardisasi terminologi memungkinkan transfer teknologi lebih mudah dan lebih aman.
Konsensus terminologi merupakan tahap penting dalam kemajuan teknologi dan
pemencaran inovasi. Misalnya terminologi MARC dipahami pustakawan sehingga transfer
data lebih mudah.
Standardisasi dimensi peti kemas dan bobot memudahkan perdagangan karena tanpa
standar maka perdagangan akan lebih lama dan lebih mahal. Coba bayangkan bagaimana
mengkonversi beras segantang menjadi kilogram, lalu bagaimana bila peti kemas tidak
standar?
Standardisasi dalam bidang perbankan dan telepon membuat hidup lebih nyaman. Kartu
kredit memiliki dimensi yang sama di mana-mana sehingga pemakai dapat menggunakan
ATM dengan nyaman. Praktik ini mulai ditiru beberapa perpustakaan dengan menggunakan
kartu tanda anggota yang baku untuk memudahkan kerjasama.
5. 5 | P a g e
Bagi penyandang cacat, tanpa standardisasi mereka akan mengalami kesulitan dalam
menggunakan transportasi publik atau akses ke gedung karena lebar rampa (ramp) tidak
sama.
Simbol dan tengara yang dibakukan mampu memberikan informasi dan peringatan
melewati tapal batas linguistik, misalnya rambu lalu lintas mengenai bahaya tanah longsor
dipahami di mana saja karena sudah dibakukan. Di perpustakaan tanda toilet belum
dibakukan namun dasarnya selalu membedakan tanda wanita dengan lelaki.
Konsensus mengenai berbagai material, memberikan rujukan bagi pemasok dan nasabah
dalam transaksi bisnis. Di perpustakaan, pengertian kertas untuk buku membantu
pustakawan dalam pemesanan buku. Mungkin standardisasi metric sedikit mengalami
kesulitan manakala membeli baju apakah ukuran S, M, L dan XL sama? Demikian pula
ukuran sepatu ada ukuran sepatu Eropa, Amerika, Jepang dan Inggris.
Kesepakatan menyangkut berbagai variasi produk untuk memenuhi ketentuan aplikasi
tertentu memungkinkan manfaat biaya bagi produsen maupun konsumen. Contoh
standardisasi ukuran kertas, misalnya A4 memudahkan pustakawan dalam menyediakan
kertas fotokopi.
Standardisasi protokol komputer memungkinkan produk berbagai penjaja (vendor)
“berbicara” dengan produk lainnya. Di perpustakaan berbagai perangkat lunak dapat
“berbicara” dengan perangkat lain. Maka perangkat lunak semacam Slims mampu
berkomunikasi dengan perangkat lain.
Tanpa kesepakatan internasional yang termuat dalam standar ISO menyangkut kuantitas
dan unit metric maka perdagangan akan menghadapi hambatan.
Referensi
Pengantar standardisasi. 2009. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
British Standard Institution. British standar yearbook. London: British Standard Institution. Terbit
setiap tahun
Bryden, Alan ; and, Catherine Dherent.(2010). International Organization
forStandardization. Dalam Encyclopedia of Library and Information Science. 3rd
ed. 4:2917-2927
Campbell, N.1992. Standards are key to information. OCLC News, November/December
Cargill, C.F. 1989.Information technology stabndardization: theory, process And
organization. Bedford, Maryland: Digital Press,
Crawford, Walt. 1989. Technical standards: an introduction for librarians. London: Knowledge
Industry,
International Organization for Standardization. 1977. Information transnfer. Geneva: ISO,
(Handbook on international standards governing information transfer (texts of ISO standards).
Documentation and information. 3rd
ed. Geneva: International Organization for Standardization,
1988. (ISO Standard handbook, no. 1)
ISO. http://www.iso.org
Peraturan pemerintah nomor 12 tahun 2000 tentang standardisasi nasional.