Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Permukiman infosanitasi
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Permukiman. Terdapat berbagai pilihan teknologi pengelolaan air limbah permukiman, baik sistem onsite (setempat) maupun sistem off-site (kawasan dan perkotaan).
Dokumen tersebut merangkum rencana pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal di Kelurahan Kalukuang, Kota Makassar. IPAL dibangun pada tahun 2012 dengan dana USRI sebesar Rp. 350 juta namun hanya memiliki 30 sambungan dari target 60 sambungan. Analisis biaya dan manfaat menunjukkan IPAL mampu menutup biaya operasional namun perlu perbaikan kualitas pompa dan peningkatan jumlah sambun
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur persampahanJoy Irman
Dokumen tersebut membahas kriteria pembangunan infrastruktur pengelolaan sampah di tingkat kawasan dan tempat pemrosesan akhir sampah (TPA). Secara ringkas, kriteria untuk kawasan meliputi pembentukan kelompok masyarakat sebagai pengelola, pembangunan fasilitas pengolahan sampah tingkat kawasan. Kriteria untuk TPA mencakup peningkatan kinerja TPA dengan membangun fasilitas seperti tanggul, jalan
Komponen Air Limbah dalam rangka sAIIG (Hibah Sanitasi)infosanitasi
Dokumen tersebut membahas masalah sanitasi di Indonesia, termasuk angka kematian akibat diare yang tinggi, kerugian ekonomi akibat sanitasi buruk, dan upaya pemerintah untuk meningkatkan akses sanitasi melalui kebijakan, strategi, dan program pembangunan infrastruktur air limbah.
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Permukiman infosanitasi
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Permukiman. Terdapat berbagai pilihan teknologi pengelolaan air limbah permukiman, baik sistem onsite (setempat) maupun sistem off-site (kawasan dan perkotaan).
Dokumen tersebut merangkum rencana pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal di Kelurahan Kalukuang, Kota Makassar. IPAL dibangun pada tahun 2012 dengan dana USRI sebesar Rp. 350 juta namun hanya memiliki 30 sambungan dari target 60 sambungan. Analisis biaya dan manfaat menunjukkan IPAL mampu menutup biaya operasional namun perlu perbaikan kualitas pompa dan peningkatan jumlah sambun
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur persampahanJoy Irman
Dokumen tersebut membahas kriteria pembangunan infrastruktur pengelolaan sampah di tingkat kawasan dan tempat pemrosesan akhir sampah (TPA). Secara ringkas, kriteria untuk kawasan meliputi pembentukan kelompok masyarakat sebagai pengelola, pembangunan fasilitas pengolahan sampah tingkat kawasan. Kriteria untuk TPA mencakup peningkatan kinerja TPA dengan membangun fasilitas seperti tanggul, jalan
Komponen Air Limbah dalam rangka sAIIG (Hibah Sanitasi)infosanitasi
Dokumen tersebut membahas masalah sanitasi di Indonesia, termasuk angka kematian akibat diare yang tinggi, kerugian ekonomi akibat sanitasi buruk, dan upaya pemerintah untuk meningkatkan akses sanitasi melalui kebijakan, strategi, dan program pembangunan infrastruktur air limbah.
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman menjelaskan aspek-aspek peraturan dan perundangan yang mendasari, strategi dan kebijakan pengelolaan air llimbah permukiman, berbagai opsi teknologi penanganan air limbah. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian PU.
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanJoy Irman
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman di Indonesia. Ada 5 kebijakan utama yaitu peningkatan akses prasarana dan sarana air limbah, peningkatan peran masyarakat dan swasta, pengembangan peraturan, penguatan lembaga pengelola, dan peningkatan sumber pendanaan. Strateginya meliputi peningkatan akses masyarakat, perubahan perilaku, partisipasi swasta, penyusun
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pengembangan sistem penyediaan air minum di Indonesia dengan target capaian 100% akses air minum yang aman melalui jaringan perpipaan dan non-perpipaan pada tahun 2019. Dokumen ini juga menjelaskan profil sistem penyediaan air minum di Provinsi Jawa Timur beserta strategi pencapaian target universalisasi akses air minum.
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan ImplementasiOswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh Prawisti Ekasanti dalam Seminar SANIMAS bertema Pengarusutamaan Pendekatan Sanitasi oleh masyarakat (SANIMAS): Pembelajaran dari Pengalaman.
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahanJoy Irman
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pengelolaan persampahan di Indonesia dengan sasaran membersihkan lingkungan kota, mengurangi sampah sebesar 20%, meningkatkan cakupan pelayanan kepada 60% penduduk, meningkatkan kualitas TPA menjadi sanitary landfill, dan meningkatkan kinerja lembaga pengelola persampahan. Strateginya meliputi peningkatan kesadaran masyarakat akan 3R, meningkatkan peran masyarakat dan sw
INOVASI PENYEDIAAN AIR MINUM DI KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAUpujiatisrirejeki
Dokumen tersebut membahas inovasi pemerintah daerah Kabupaten Bengkalis dalam penyediaan air bersih dan air minum untuk mencapai target MDGs 2015/2019. Inovasi ini melibatkan pendekatan penyediaan air minum mandiri perdesaan dengan memanfaatkan teknologi pengolahan air dan pengelolaan oleh masyarakat.
KONSEP PENGEMBANGAN SANITASI KOTA TANGERANGAnton Riyanto
Dokumen tersebut memberikan gambaran umum tentang kondisi sanitasi di Kota Tangerang pada tahun 2011. Analisis menunjukkan tingkat pelayanan sarana sanitasi masih rendah, seperti tingkat pelayanan IPLT hanya 6,67-19,42% dan IPAL 2,11%. Dokumen ini menganalisis berbagai aspek sanitasi termasuk volume limbah, sarana prasarana, dan daerah berisiko.
Sumber pendanaan pemerintah untuk sanitasiJoy Irman
Sumber-sumber pendanaan pemerintah untuk sanitasi permukiman meliputi anggaran pemerintah pusat dan daerah, partisipasi swasta, serta pinjaman dan hibah luar negeri. Pemerintah pusat mendanai sanitasi melalui kementerian terkait seperti Pekerjaan Umum, Lingkungan Hidup, dan Kesehatan, sedangkan pemerintah daerah menggunakan anggaran daerah. Swasta berkontribusi melalui program tanggung
Program Hibah Luar Negeri untuk Pembiayaan Air Limbah dan Percepatan Pembangu...infosanitasi
Program Hibah Air Limbah dan Percepatan Pembangunan Sanitasi memberikan hibah kepada pemerintah daerah untuk memperluas cakupan layanan sanitasi dengan membangun sarana seperti pipa sewer dan sumur resapan, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Program ini memberikan hibah hingga Rp5 juta per sumur resapan untuk proyek skala kota dan Rp2 juta per sumur resapan untuk proyek
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Paparan materi air limbah 20 juli 2023.pptxssuserc34760
STRATEGI PENGEMBANGAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK
BAGI MASYARAKAT PESISIR DI JAWA TENGAH
Terkait bagaimana pemerintah provinsi melakukan pengelolaan air limbah domestik sesuai kewenangannya dalam ranah regional atau yang melibatkan paling sedikit 2 Kabupaten/Kota.
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di bidang pengembangan Pelayanan Lingkungan Permukiman (PLP) khususnya sanitasi, dengan target pencapaian akses universal sanitasi pada tahun 2019. Dibahas pula tantangan dan kerangka kerja serta kerangka pendanaan untuk mencapai target tersebut.
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman menjelaskan aspek-aspek peraturan dan perundangan yang mendasari, strategi dan kebijakan pengelolaan air llimbah permukiman, berbagai opsi teknologi penanganan air limbah. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian PU.
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanJoy Irman
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman di Indonesia. Ada 5 kebijakan utama yaitu peningkatan akses prasarana dan sarana air limbah, peningkatan peran masyarakat dan swasta, pengembangan peraturan, penguatan lembaga pengelola, dan peningkatan sumber pendanaan. Strateginya meliputi peningkatan akses masyarakat, perubahan perilaku, partisipasi swasta, penyusun
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pengembangan sistem penyediaan air minum di Indonesia dengan target capaian 100% akses air minum yang aman melalui jaringan perpipaan dan non-perpipaan pada tahun 2019. Dokumen ini juga menjelaskan profil sistem penyediaan air minum di Provinsi Jawa Timur beserta strategi pencapaian target universalisasi akses air minum.
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan ImplementasiOswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh Prawisti Ekasanti dalam Seminar SANIMAS bertema Pengarusutamaan Pendekatan Sanitasi oleh masyarakat (SANIMAS): Pembelajaran dari Pengalaman.
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahanJoy Irman
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pengelolaan persampahan di Indonesia dengan sasaran membersihkan lingkungan kota, mengurangi sampah sebesar 20%, meningkatkan cakupan pelayanan kepada 60% penduduk, meningkatkan kualitas TPA menjadi sanitary landfill, dan meningkatkan kinerja lembaga pengelola persampahan. Strateginya meliputi peningkatan kesadaran masyarakat akan 3R, meningkatkan peran masyarakat dan sw
INOVASI PENYEDIAAN AIR MINUM DI KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAUpujiatisrirejeki
Dokumen tersebut membahas inovasi pemerintah daerah Kabupaten Bengkalis dalam penyediaan air bersih dan air minum untuk mencapai target MDGs 2015/2019. Inovasi ini melibatkan pendekatan penyediaan air minum mandiri perdesaan dengan memanfaatkan teknologi pengolahan air dan pengelolaan oleh masyarakat.
KONSEP PENGEMBANGAN SANITASI KOTA TANGERANGAnton Riyanto
Dokumen tersebut memberikan gambaran umum tentang kondisi sanitasi di Kota Tangerang pada tahun 2011. Analisis menunjukkan tingkat pelayanan sarana sanitasi masih rendah, seperti tingkat pelayanan IPLT hanya 6,67-19,42% dan IPAL 2,11%. Dokumen ini menganalisis berbagai aspek sanitasi termasuk volume limbah, sarana prasarana, dan daerah berisiko.
Sumber pendanaan pemerintah untuk sanitasiJoy Irman
Sumber-sumber pendanaan pemerintah untuk sanitasi permukiman meliputi anggaran pemerintah pusat dan daerah, partisipasi swasta, serta pinjaman dan hibah luar negeri. Pemerintah pusat mendanai sanitasi melalui kementerian terkait seperti Pekerjaan Umum, Lingkungan Hidup, dan Kesehatan, sedangkan pemerintah daerah menggunakan anggaran daerah. Swasta berkontribusi melalui program tanggung
Program Hibah Luar Negeri untuk Pembiayaan Air Limbah dan Percepatan Pembangu...infosanitasi
Program Hibah Air Limbah dan Percepatan Pembangunan Sanitasi memberikan hibah kepada pemerintah daerah untuk memperluas cakupan layanan sanitasi dengan membangun sarana seperti pipa sewer dan sumur resapan, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Program ini memberikan hibah hingga Rp5 juta per sumur resapan untuk proyek skala kota dan Rp2 juta per sumur resapan untuk proyek
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Paparan materi air limbah 20 juli 2023.pptxssuserc34760
STRATEGI PENGEMBANGAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK
BAGI MASYARAKAT PESISIR DI JAWA TENGAH
Terkait bagaimana pemerintah provinsi melakukan pengelolaan air limbah domestik sesuai kewenangannya dalam ranah regional atau yang melibatkan paling sedikit 2 Kabupaten/Kota.
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di bidang pengembangan Pelayanan Lingkungan Permukiman (PLP) khususnya sanitasi, dengan target pencapaian akses universal sanitasi pada tahun 2019. Dibahas pula tantangan dan kerangka kerja serta kerangka pendanaan untuk mencapai target tersebut.
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
Dokumen ini membahas program dan kegiatan sanitasi yang diusulkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk periode 2015-2019. Termasuk di dalamnya adalah peningkatan akses air minum dan sanitasi bagi masyarakat, penanganan kawasan kumuh perkotaan, serta pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan sampah. Dokumen ini juga membahas target kinerja, kebijakan, sumber pendanaan, dan strategi yang akan dilaksanak
Struktur Perencanaan Pembangunan AMPL dan RPJMN 2010-2014 Bidang AMPLOswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas struktur perencanaan pembangunan bidang air minum, air limbah, dan pengelolaan sampah (AMPL) pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Dokumen tersebut menjelaskan hubungan antara berbagai jenis rencana pembangunan, sasaran pencapaian bidang AMPL pada RPJMN, arah kebijakan dan strategi pembangunan AMPL, serta sasaran pencapaian kement
Kebijakan Nasional Pembangunan Sanitasi Pemukimaninfosanitasi
Dokumen tersebut membahas kebijakan nasional pembangunan sanitasi di Indonesia yang mencakup 3 kalimat: (1) akses sanitasi masih rendah dan kualitas lingkungan buruk, (2) diperlukan percepatan pembangunan sanitasi untuk mencapai target RPJMN dan mengurangi dampak kesehatan dan ekonomi, (3) Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) dicanangkan untuk menciptakan lingkungan yang mend
Alternatif Pola Pembiayaan Air Minum dan Sanitasi Oswar Mungkasa
disampaikan oleh Direktur Bina Program Ditjen Cipta Karya Kementerian PU pada Konperensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) Tahun 2011 bertema Tangani Sanitasi Amankan Air Minum, Jakarta 11-13 Oktober 2011
Peraturan Gubernur ini membahas pengelolaan air limbah domestik di DKI Jakarta. Dokumen ini menjelaskan kondisi saat ini di mana sebagian besar rumah tangga mengelola limbah dengan septic tank dan hanya 15% yang menggunakan IPAL. Dampaknya adalah pencemaran tanah dan air. Peraturan ini mengatur kewajiban pengelolaan limbah, persyaratan teknis, dan peran masyarakat untuk mencegah pencemaran.
Masterplan sanitasi Labuhanbatu Selatan membahas tiga hal utama: (1) masalah sanitasi di daerah tersebut yang mencakup rendahnya akses sanitasi dan pengolahan limbah, (2) tujuan peningkatan kualitas sanitasi masyarakat, dan (3) strategi pengembangan sanitasi melalui peningkatan kesadaran, peraturan, dan fasilitas pengolahan limbah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja di Kabupaten Cirebon untuk mengurangi risiko pencemaran akibat pembuangan lumpur tinja yang tidak terolah.
2. Latar belakang masalah adalah belum adanya Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja di Kabupaten Cirebon sehingga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
3. Tujuan dari perencanaan ini adalah
Kebijakan perencanaan pembangunan kota blitar dalam mendukung pengelolaan lin...Elly Ratni
Dokumen ini membahas kebijakan perencanaan pembangunan Kota Blitar dalam mendukung pengelolaan lingkungan hidup. Beberapa poin kunci meliputi visi dan misi pembangunan lingkungan hidup dalam dokumen perencanaan daerah, sasaran dan strategi yang mencakup peningkatan sarana lingkungan, kawasan lindung, dan ruang terbuka hijau, serta kerjasama pendanaan yang diterima untuk program-program lingkungan hidup.
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019infosanitasi
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015 2019. Air Limbah dan Persampahan, Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Teknologi pengelolaan air limbah konvensional yang berasal dari negara maju seringkali tidak tepat untuk diterapkan di negara berkembang karena membutuhkan biaya besar, tenaga ahli, dan tidak memanfaatkan nutrisi dalam air limbah. Makalah ini menjelaskan beberapa metode pengolahan air limbah alami seperti proses anaerobik, kolam stabilisasi, rawa buatan, dan kolam tumbuhan sebagai alternatif yang lebih berkelanj
Dokumen tersebut membahas kebijakan alokasi dana alokasi khusus bidang lingkungan hidup tahun 2012, yang diprioritaskan untuk membantu pemerintah daerah dalam pendanaan kegiatan lingkungan hidup dan upaya mitigasi perubahan iklim serta meningkatkan kualitas lingkungan.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)infosanitasi
Dokumen ini membahas strategi nasional sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) di Indonesia. STBM diperkenalkan pada tahun 2004 untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sanitasi masyarakat secara nasional melalui pendekatan berbasis masyarakat. Pendekatan sebelumnya gagal meningkatkan akses sanitasi dan perubahan perilaku, sehingga dibutuhkan pendekatan baru seperti STBM. STBM telah diterapkan di lebih dari 200 kab
Similar to Peningkatan pengelolaan lumpur tinja perkotaan (20)
Undang-Undang (UU) No 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana TerorismeIndriany ,
Undang-undang ini membahas perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, dengan merubah dan menambahkan beberapa definisi dan sanksi pidana untuk tindakan-tindakan terkait terorisme seperti pelatihan militer untuk terorisme, penggunaan senjata kimia untuk terorisme, dan organisasi terorisme.
Dokumen tersebut membahas beberapa topik utama yaitu: 1) Semangat gotong royong masyarakat dalam membantu sanitasi rumah tangga, 2) Diskusi tentang kebersihan menstruasi yang mendorong berdaya bagi kaum perempuan, 3) Upaya pemerintah dalam meningkatkan sanitasi sekolah.
Kewirausahaan sanitasi berbasis minat untuk masyarakat pedesaan di Kabupaten ...Indriany ,
Dokumen ini membahas kewirausahaan sanitasi berbasis minat untuk memenuhi kebutuhan sanitasi dan menciptakan akses sanitasi berkelanjutan di desa-desa di Kabupaten Manggarai Barat. Proses pelatihan wirausaha sanitasi meliputi sosialisasi, perencanaan, pelatihan membangun jamban, dan pembentukan komitmen. Program ini melibatkan berbagai stakeholder pemerintah dan masyarakat, serta menggunakan bahan lok
Akses air minum dan sanitasi untuk seluruh bangsa Indonesia-World Bank-IDF 2018Indriany ,
Dokumen tersebut membahas tentang kesenjangan akses air minum dan sanitasi di Indonesia berdasarkan wilayah, kelompok sosial ekonomi, dan daerah. Ada kesenjangan yang signifikan antara perkotaan dan perdesaan, kelompok miskin dan kaya, serta daerah-daerah tertentu seperti Papua. Dokumen ini menyarankan perlu adanya perubahan kebijakan, budaya, dan perilaku untuk mencapai akses air minum dan sanitasi yang layak
Melalui program SEHATI, pemerintah tujuh kabupaten di Indonesia didukung untuk mengalokasikan anggaran Rp 13,6 miliar untuk sanitasi total berbasis masyarakat, dan capaian meliputi 464.284 orang dengan akses sanitasi yang meningkat. Program ini berhasil meningkatkan kapasitas pemerintah daerah untuk mengimplementasikan sanitasi mandiri.
Program Pamsimas memastikan semua masyarakat termasuk masyarakat berkebutuhan khusus (penyandang disabilitas) dapat mengakses air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan. Pamsimas menyelenggarakan peringatan Hari Disabilitas Nasional di Yogyakarta pada 5 Desember 2017 untuk memberikan perhatian khusus kepada penyandang disabilitas. Desa Boko Harjo di Sleman telah membangun sarana air minum dan sanitasi
Diet ocd sehat alami ala deddy corbuzier cepat sukses menurunkan berat badan ...Indriany ,
Teks tersebut membahas tentang diet dan pola makan yang disebut OCD (Obsessive Corbuzier's Diet). OCD adalah metode puasa dimana seseorang tetap bisa makan apa saja namun hanya makan dalam jangka waktu tertentu, misalnya 8 jam sehari. Metode ini dianggap lebih mudah dibandingkan diet konvensional yang rumit aturan makanannya sehingga peluang kepatuhannya lebih besar.
Ssk sebagai dasar pendanaan pembangunan sanitasi indonesiaIndriany ,
Dokumen tersebut membahas upaya pemerintah Indonesia untuk memajukan sanitasi, dengan menetapkan SSK (Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota) sebagai dasar pendanaan pembangunan sanitasi. Dokumen ini menjelaskan target dan kebutuhan pendanaan untuk sanitasi air limbah, persampahan, dan drainase hingga tahun 2019, serta peran SSK dalam menarik investor dan mencantumkan program sanitasi ke dalam dokumen perencanaan daerah.
Kerangka kerja layanan air limbah domestikIndriany ,
Dokumen tersebut membahas kerangka kerja layanan sanitasi dan air limbah domestik yang mencakup 4 sistem sanitasi (sistem setempat, sistim komunal, sistim terpusat, dan pengelolaan lumpur tinja terpadu) beserta proses matriksnya, serta proses pembentukan unit pelaksana teknis daerah (UPTD) pengelolaan air limbah."
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabayaIndriany ,
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai IPLT Keputih yang merupakan salah satu unit pelaksana teknis di bawah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya. IPLT Keputih berlokasi di Surabaya Timur dan berfungsi untuk mengolah limbah tinja menjadi pupuk. Dokumen juga menjelaskan struktur organisasi dinas terkait dan proses pengolahan limbah tinja di IPLT Keputih.
Dokumen roadmap sanitasi total berbasis masyarakat stbm nasional tahun 2013 2015Indriany ,
Roadmap percepatan STBM 2013-2015 ini disusun untuk mencapai target peningkatan akses air minum dan sanitasi di Indonesia sesuai dengan target RPJMN, MDGs, dan rencana strategis Kementerian Kesehatan. Roadmap ini menetapkan sasaran percepatan pencapaian STBM di 244 kabupaten/kota dan 2583 kecamatan hingga 2015.
Materi kementerian pekerjaan umum sesi pleno 1 konferensi sanitasi air minum ...Indriany ,
Dokumen tersebut membahas tentang pencapaian target air minum dan sanitasi, tantangan keberlanjutan pembangunan infrastruktur air minum dan sanitasi, serta peluang dan sinergi antara kementerian dalam pembangunan air minum dan sanitasi di Indonesia."
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Peningkatan pengelolaan lumpur tinja perkotaan
1. KSAN 2013
Jakarta, 29 Oktober 2013
PENINGKATAN
PENGELOLAAN LUMPUR
TINJA PERKOTAAN
Oleh: Ir. Djoko Mursito, Dipl.SE, MM.
Direktur Pengembangan PLP
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
2. Outline:
I. Mengapa Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat
Penting?
II. Target MDGs 2015
III. Gambaran Umum Kondisi Pengelolaan Lumpur Tinja di
Indonesia
IV. Kebijakan dan Strategi Sektor Air Limbah
V. Rencana Tindak Lanjut Peningkatan Pengelolaan Lumpur
Tinja
VI. Sumber Pendanaan Pembangunan Sektor Sanitasi
1
3. I. Mengapa Pengelolaan Air Limbah Sistem
Setempat Penting?
Mayoritas
penduduk
di
Indonesia
masih
menggunakan tangki septik (sistem setempat)
Bakteri E.Coli yang terdapat pada lumpur tinja yang dihasilkan
dari pengelolaan air limbah sistem setempat dan tidak diolah
lebih lanjut, dapat mencemari sumur dan air tanah
Rata-rata kepadatan penduduk di Indonesia (sekitar 124 jiwa/km2)
menunjukkan bahwa pengelolaan air limbah dengan sistem setempat
merupakan sistem yang masih akan digunakan di masa yang akan
datang (pertimbangan teknis dan ekonomi)
Kondisi pengelolaan air limbah dengan sistem setempat di
Indonesia saat ini perlu ditingkatkan (salah satu unsur dalam
pemenuhan gap MDGs)
2
4. Komponen Pengelolaan Sistem Setempat
(On-Site)
Pengumpulan &
Penampungan/Pengolahan
Awal
SISTEM INDIVIDUAL
Pengangkutan
Tangki
Septik
SISTEM KOMUNAL
Sistem Pengolahan
Air Limbah Domestik
IPLT
Unit pengangkut
lumpur tinja:
• truk tinja
• motor tinja
• MCK Komunal
• IPAL Komunal
• IPAL Kawasan
Mengelola lumpur tinja...
Unit Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja (IPLT) terdiri
dari:
• Pengolahan primer:
tangki imhoff, bak
sedimentasi;
• Pengolahan sekunder:
sistem kolam,
oxidation ditch;
• Pengering lumpur
3
5. II. TARGET MDGs 2015
Target MDGs 2015 (7C) :
Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan
terhadap sanitasi dasar hingga tahun 2015.
Terdapat 2 macam sistem dalam pengelolaan air limbah domestik permukiman yaitu:
a. Sanitasi sistem setempat atau dikenal dengan sistem sanitasi on-site,
yaitu sistem
pengolahan air limbah yang masih memerlukan pengolahan lumpur tambahan di Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja (IPLT) sebagai contoh tangki septik, cubluk, IPAL Komunal.
b. Sanitasi sistem terpusat atau dikenal dengan istilah sistem off-site atau sistem
sewerage, yaitu sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah berada diluar persil atau dipisahkan
dengan batas jarak atau tanah yang menggunakan perpipaan untuk mengalirkan air limbah dari rumahrumah secara bersamaan dan kemudian dialirkan ke IPAL dan sudah termasuk pengolahan lumpur tinja.
4
6. PENCAPAIAN TARGET MDG’S
Target 7C :
Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air
minum layak dan sanitasi dasar hingga tahun 2015
(2012)*
Target
MDGs
(2015)
GAP
55,60%
57,35%
62,41%
5,06%
72,78%
72,54%
72,70%
76,82%
4,12%
38,47%
38,97%
42,30%
55,55%
13,25%
Baseline
(1993)
(2009)
(2010)
(2011)
7.9
Proporsi rumah
tangga dengan akses
sanitasi layak yang
berkelanjutan
24,81%
51,19%
55,53%
7.9.a
Perkotaan
53,64%
69,51%
7.9.b
Perdesaan
11,10%
33,96%
Indikator (Target 7C)
* : Data Triwulan 3 Tahun 2012
7. Sanitasi yang Layak
Apa itu sanitasi yang layak?
Sanitasi yang aman, higienis, nyaman dan dapat menjauhkan
pengguna dan lingkungan di sekitarnya dari kontak dengan
kotoran manusia, dan dilengkapi dengan kloset dengan
leher angsa yang terhubung dengan sistem terpusat (OffSite) atau sistem setempat (On-Site)
6
8. III. Gambaran Umum Kondisi Pengelolaan Lumpur
Tinja di Indonesia
134 Kota/Kabupaten di Indonesia yang telah memiliki
IPLT, 37 IPLT diantaranya telah dilakukan rehabilitasi,
dan 9 IPLT merupakan pembangunan baru yang
dilakukan dalam kurun waktu antara 2006 hingga 2013.
Namun, kurang dari 10% yang berjalan secara optimal.
7
9. Gambaran Umum Kondisi Pengelolaan Lumpur
Tinja di Indonesia
• Kurangnya pengetahuan
tentang tangki septik
yang standard
• Melakukan pengurasan
hanya ketika WC
tersumbat
• Kurangnya pengetahuan
masyarakat pentingnya
pengurasan tangki septik
secara rutin
• Masih kurangnya
kerjasama swasta dengan
pemerintah daerah
Masyarakat
Pengelolaan
IPLT
• Pasokan lumpur minim
• Kapasitas instalasi
terlalu besar bila
dibandingkan dengan
kebutuhan dengan
daerah tersebut
• Ketiadaan SOP
• Rendahnya SDM untuk
melaksanakan O&M
yang sesuai
• Kerusakan bangunan
IPLT
• Perda hanya mengenai
retribusi, dan tidak
mengatur mengenai
kepemilikan tangki septik
yang standard
• Kelembagaan sudah ada,
namun fungsi regulator
dan operator belum
terpisah
• Anggaran daerah untuk
mendukung
penyelenggaraan
pengelolaan air limbah
domestik masih minim
Pemerintah
Daerah
8
10. IV. Kebijakan dan Strategi Sektor Air Limbah
PERMEN PU NO. 16 TAHUN 2008
1. Peningkatan peran serta masyarakat
2. Penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas personil
3. Pengembangan perangkat peraturan perundangan
4. Peningkatan dan pengembangan alternatif sumber pendanaan
5. Peningkatan akses sarana dan prasarana air limbah
Perlu komitmen Pemerintah Daerah
kebijakan dan strategi sektor air limbah
untuk
melaksanakan
9
11. V. RENCANA TINDAK LANJUT
PENINGKATAN PENGELOLAAN LUMPUR TINJA
1. Pembenahan Peraturan
2. Pembenahan Finansial
3. Pembenahan Institusi
4. Sosialisasi ke Masyarakat
5. Peningkatan Kerjasama dengan Swasta
6. Peningkatan Akses Sarana dan
Prasarana Air Limbah
10
13. VI. Sumber Pendanaan Pembangunan Sektor
Sanitasi
Dana APBN
Dana APBD
Investasi Swasta (KPS)
Dunia Usaha (Contoh: CSR)
Masyarakat
12
14. Skema Pendanaan Pengelolaan Lumpur Tinja
APBN
• Perencanaan Teknis IPLT
• Konstruksi fisik bangunan utama IPLT
APBD
• Perencanaan teknis
• Penyediaan lahan IPLT
• Penyediaan sarana dan prasarana pendukung
(jalan, kantor, laboratorium)
• Truk tinja, motor tinja
• Operasional dan Pemeliharaan IPLT
• Sosialisasi dan kampanye ke masyarakat
• Pengawasan pengelolaan sistem On-Site
Investasi Swasta
(KPS)
Dunia Usaha (Contoh:
CSR)
Masyarakat
• Pengurasan lumpur tinja
• Operasional dan pemeliharaan (sebagai pengelola IPLT)
• Pengurasan lumpur tinja
• Sosialisasi dan kampanye ke masyarakat
• Penyediaan sarana dan prasarana IPLT
• Operasional dan pemeliharaan IPLT (retribusi)
• Pembangunan tangki septik sesuai standard
13