Program Pamsimas memastikan semua masyarakat termasuk masyarakat berkebutuhan khusus (penyandang disabilitas) dapat mengakses air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan. Pamsimas menyelenggarakan peringatan Hari Disabilitas Nasional di Yogyakarta pada 5 Desember 2017 untuk memberikan perhatian khusus kepada penyandang disabilitas. Desa Boko Harjo di Sleman telah membangun sarana air minum dan sanitasi
Dokumen tersebut membahas beberapa topik utama yaitu: 1) Semangat gotong royong masyarakat dalam membantu sanitasi rumah tangga, 2) Diskusi tentang kebersihan menstruasi yang mendorong berdaya bagi kaum perempuan, 3) Upaya pemerintah dalam meningkatkan sanitasi sekolah.
Proposal ini membahas rencana kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Posdaya Universitas Muhammadiyah Palembang yang akan dilaksanakan di Kelurahan 8 Ulu Kota Palembang selama 1,5 bulan dengan tujuan meningkatkan pembangunan dan pengembangan masyarakat.
Kementerian PSDA berperan dalam memfasilitasi dan mengakomodasi minat dan bakat penghuni serta menjaga hubungan kekeluargaan di Asrama Bumi Ganesha ITB."
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan budaya baca melalui Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dengan menjelaskan visi, misi, dan peran pemerintah serta masyarakat dalam pengembangan TBM, serta cara pengelolaan dan penyediaan bahan bacaan di TBM.
Dokumen tersebut membahas beberapa topik utama yaitu: 1) Semangat gotong royong masyarakat dalam membantu sanitasi rumah tangga, 2) Diskusi tentang kebersihan menstruasi yang mendorong berdaya bagi kaum perempuan, 3) Upaya pemerintah dalam meningkatkan sanitasi sekolah.
Proposal ini membahas rencana kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Posdaya Universitas Muhammadiyah Palembang yang akan dilaksanakan di Kelurahan 8 Ulu Kota Palembang selama 1,5 bulan dengan tujuan meningkatkan pembangunan dan pengembangan masyarakat.
Kementerian PSDA berperan dalam memfasilitasi dan mengakomodasi minat dan bakat penghuni serta menjaga hubungan kekeluargaan di Asrama Bumi Ganesha ITB."
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan budaya baca melalui Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dengan menjelaskan visi, misi, dan peran pemerintah serta masyarakat dalam pengembangan TBM, serta cara pengelolaan dan penyediaan bahan bacaan di TBM.
KKN PPM 2016-Pemberdayaan Masyarakat menuju Desa Sadar Siaga dan Tangguh mela...STKIP PGRI Pacitan
Dokumen tersebut merangkum profil dan hasil KKN PPM Angkatan ke-27 STKIP PGRI Pacitan di Desa Watukarung tahun 2016. Program kerja mencakup pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan melalui sosialisasi, pelatihan, dan riset. Hasilnya antara lain peningkatan kesadaran masyarakat di berbagai bidang dan penghasilan luaran berupa buku dan makalah.
Organisasi Bina Rakyat Sejahtera (BYTRA) didirikan pada tahun 2005 untuk memperkuat kapasitas sosial masyarakat dan lingkungan hidup di Aceh. BYTRA bekerja di bidang pemberdayaan masyarakat, pengelolaan sumber daya alam, dan advokasi kebijakan publik. Organisasi ini telah melaksanakan berbagai program bersama lembaga nasional dan internasional dengan fokus pada peningkatan akses ekonomi masyarakat, p
Dokumen ini merangkum rancangan dan jadual Operasi Khidmat Masyarakat 10 Penjuru Darul Ta'zim 2014 yang diadakan oleh Persatuan Mahasiswa Anak Johor (PERMAJ) Universiti Kebangsaan Malaysia di Batu Pahat, Johor selama 5 hari dari 17 hingga 22 Januari 2014. Program ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam berinteraksi dengan masyarakat melalui pelbagai aktiviti keagamaan, sukan, pendidikan dan kesukarelaan.
Operasi ini bertujuan untuk memberikan khidmat masyarakat kepada penduduk kampung Parit Warijo, Batu Pahat selama 6 hari dari 17 hingga 22 Januari 2014. Ia dianjurkan oleh Persatuan Mahasiswa Anak Johor UKM dengan kerjasama pihak berkuasa tempatan. Program yang dirancang termasuk aktiviti keagamaan, sukan, motivasi, kesihatan dan kerja sosial untuk mengeratkan hubungan antara mahasiswa dengan masyarakat
Melalui program SEHATI, pemerintah tujuh kabupaten di Indonesia didukung untuk mengalokasikan anggaran Rp 13,6 miliar untuk sanitasi total berbasis masyarakat, dan capaian meliputi 464.284 orang dengan akses sanitasi yang meningkat. Program ini berhasil meningkatkan kapasitas pemerintah daerah untuk mengimplementasikan sanitasi mandiri.
Kebijakan Pemerintah dalam Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) menekankan pada tiga hal utama: (1) peningkatan akses air minum dan sanitasi bagi masyarakat perdesaan, (2) pendekatan berbasis masyarakat dengan melibatkan masyarakat secara aktif, dan (3) kerjasama antar kementerian dan lembaga pemerintah dalam pelaksanaannya.
Pelatihan ini membahas tentang:
1. Pengenalan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman beserta target dan tahapannya
2. Pembentukan Pokja Sanitasi di tingkat kabupaten/kota untuk mengkoordinasikan pembangunan sanitasi
3. Penyusunan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota sebagai acuan rencana pembangunan sanitasi jangka menengah
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...Asramid Yasin
Dokumen tersebut membahas program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Desa Tapulaga, Konawe untuk memperbaiki lingkungan dengan penanaman mangrove berbasis masyarakat guna mendukung wisata pesisir dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini mencakup pelatihan masyarakat, pembentukan kelompok pengelola lingkungan, penanaman 1000 bibit mangrove, dan kerja bakti bersih pantai. Hasilnya adalah bertamb
Recognizing the importance of madrasah’s access to water, sanitation ad hygiene, Ministry of Religious Affairs, has collected and analyzed data on the current WASH conditions in all madrasah in Indonesia. This publication, the 2020 WASH in Madrasah Profile, provides the results of this analysis and highlights progress that has been achieved, but also the outstanding gaps in service provision.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menyediakan akses air minum dan sanitasi yang layak bagi seluruh penduduk pada tahun 2024 melalui program Pamsimas. Program ini dijalankan secara berbasis masyarakat dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sarana air minum dan sanitasi. Kemendagri, Kemendesa PDTT, KemenPUPR dan kementerian lain bekerja sama dalam melaksanakan program ini sesuai tugas masing-masing
Program KKN Tematik Posdaya di Desa Pasirjambu meliputi penyuluhan kewirausahaan, festival kreativitas dan akademik, bimbingan belajar, mengajar di diniyah, dan turut serta dalam kegiatan posyandu dan PKK. Beberapa program telah terlaksana dengan baik meskipun dihadapkan pada kendala sarana prasarana dan jumlah tenaga pengajar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan term of reference pengembangan desa binaan berbasis bale langgaq oleh empat perguruan tinggi di NTB di Desa Taman Ayu.
2. Tujuannya adalah memberdayakan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi lingkungan yang ada.
3. Kegiatannya meliputi pembinaan kelembagaan desa, pembang
Mahasiswa KKN Universitas Palangka Raya melaksanakan program sosialisasi pencegahan dan penanggulangan stunting di Desa Tumbang Manyangan melalui edukasi masyarakat, pemberian makanan bergizi, dan himbauan perilaku hidup bersih. Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang stunting dan upaya pencegahannya.
CSR Annual Report 2013 PT. Nabire Baru di Papua Barat bekerjasama dengan Dinas Pendidikan. Pemberian bantuan beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa berprestasi.
File presentation ini adalah presentasi yang di bawakan oleh Bappenas dalam Workshop Mendorong Peran Kelompok Rentan dalam Implementasi Pembangunan Inklusif yang di selenggarakan oleh Humanity & Inclusion dengan dukungan dari European Union, Pemerintah Yogyakarta, Perkumpulan Idea, CIQAL, dan Bengkel APPEK pada tanggal 23 Oktober 2018, di Yogyakarta.
KKN PPM 2016-Pemberdayaan Masyarakat menuju Desa Sadar Siaga dan Tangguh mela...STKIP PGRI Pacitan
Dokumen tersebut merangkum profil dan hasil KKN PPM Angkatan ke-27 STKIP PGRI Pacitan di Desa Watukarung tahun 2016. Program kerja mencakup pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan melalui sosialisasi, pelatihan, dan riset. Hasilnya antara lain peningkatan kesadaran masyarakat di berbagai bidang dan penghasilan luaran berupa buku dan makalah.
Organisasi Bina Rakyat Sejahtera (BYTRA) didirikan pada tahun 2005 untuk memperkuat kapasitas sosial masyarakat dan lingkungan hidup di Aceh. BYTRA bekerja di bidang pemberdayaan masyarakat, pengelolaan sumber daya alam, dan advokasi kebijakan publik. Organisasi ini telah melaksanakan berbagai program bersama lembaga nasional dan internasional dengan fokus pada peningkatan akses ekonomi masyarakat, p
Dokumen ini merangkum rancangan dan jadual Operasi Khidmat Masyarakat 10 Penjuru Darul Ta'zim 2014 yang diadakan oleh Persatuan Mahasiswa Anak Johor (PERMAJ) Universiti Kebangsaan Malaysia di Batu Pahat, Johor selama 5 hari dari 17 hingga 22 Januari 2014. Program ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam berinteraksi dengan masyarakat melalui pelbagai aktiviti keagamaan, sukan, pendidikan dan kesukarelaan.
Operasi ini bertujuan untuk memberikan khidmat masyarakat kepada penduduk kampung Parit Warijo, Batu Pahat selama 6 hari dari 17 hingga 22 Januari 2014. Ia dianjurkan oleh Persatuan Mahasiswa Anak Johor UKM dengan kerjasama pihak berkuasa tempatan. Program yang dirancang termasuk aktiviti keagamaan, sukan, motivasi, kesihatan dan kerja sosial untuk mengeratkan hubungan antara mahasiswa dengan masyarakat
Melalui program SEHATI, pemerintah tujuh kabupaten di Indonesia didukung untuk mengalokasikan anggaran Rp 13,6 miliar untuk sanitasi total berbasis masyarakat, dan capaian meliputi 464.284 orang dengan akses sanitasi yang meningkat. Program ini berhasil meningkatkan kapasitas pemerintah daerah untuk mengimplementasikan sanitasi mandiri.
Kebijakan Pemerintah dalam Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) menekankan pada tiga hal utama: (1) peningkatan akses air minum dan sanitasi bagi masyarakat perdesaan, (2) pendekatan berbasis masyarakat dengan melibatkan masyarakat secara aktif, dan (3) kerjasama antar kementerian dan lembaga pemerintah dalam pelaksanaannya.
Pelatihan ini membahas tentang:
1. Pengenalan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman beserta target dan tahapannya
2. Pembentukan Pokja Sanitasi di tingkat kabupaten/kota untuk mengkoordinasikan pembangunan sanitasi
3. Penyusunan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota sebagai acuan rencana pembangunan sanitasi jangka menengah
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...Asramid Yasin
Dokumen tersebut membahas program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Desa Tapulaga, Konawe untuk memperbaiki lingkungan dengan penanaman mangrove berbasis masyarakat guna mendukung wisata pesisir dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini mencakup pelatihan masyarakat, pembentukan kelompok pengelola lingkungan, penanaman 1000 bibit mangrove, dan kerja bakti bersih pantai. Hasilnya adalah bertamb
Recognizing the importance of madrasah’s access to water, sanitation ad hygiene, Ministry of Religious Affairs, has collected and analyzed data on the current WASH conditions in all madrasah in Indonesia. This publication, the 2020 WASH in Madrasah Profile, provides the results of this analysis and highlights progress that has been achieved, but also the outstanding gaps in service provision.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menyediakan akses air minum dan sanitasi yang layak bagi seluruh penduduk pada tahun 2024 melalui program Pamsimas. Program ini dijalankan secara berbasis masyarakat dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sarana air minum dan sanitasi. Kemendagri, Kemendesa PDTT, KemenPUPR dan kementerian lain bekerja sama dalam melaksanakan program ini sesuai tugas masing-masing
Program KKN Tematik Posdaya di Desa Pasirjambu meliputi penyuluhan kewirausahaan, festival kreativitas dan akademik, bimbingan belajar, mengajar di diniyah, dan turut serta dalam kegiatan posyandu dan PKK. Beberapa program telah terlaksana dengan baik meskipun dihadapkan pada kendala sarana prasarana dan jumlah tenaga pengajar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan term of reference pengembangan desa binaan berbasis bale langgaq oleh empat perguruan tinggi di NTB di Desa Taman Ayu.
2. Tujuannya adalah memberdayakan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi lingkungan yang ada.
3. Kegiatannya meliputi pembinaan kelembagaan desa, pembang
Mahasiswa KKN Universitas Palangka Raya melaksanakan program sosialisasi pencegahan dan penanggulangan stunting di Desa Tumbang Manyangan melalui edukasi masyarakat, pemberian makanan bergizi, dan himbauan perilaku hidup bersih. Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang stunting dan upaya pencegahannya.
CSR Annual Report 2013 PT. Nabire Baru di Papua Barat bekerjasama dengan Dinas Pendidikan. Pemberian bantuan beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa berprestasi.
File presentation ini adalah presentasi yang di bawakan oleh Bappenas dalam Workshop Mendorong Peran Kelompok Rentan dalam Implementasi Pembangunan Inklusif yang di selenggarakan oleh Humanity & Inclusion dengan dukungan dari European Union, Pemerintah Yogyakarta, Perkumpulan Idea, CIQAL, dan Bengkel APPEK pada tanggal 23 Oktober 2018, di Yogyakarta.
Dokumen tersebut membahas tentang tim teknis program Adiwiyata yang terdiri atas perwakilan dari beberapa kementerian dan lembaga. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan dan target pencapaian program Adiwiyata untuk meningkatkan sekolah peduli lingkungan di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang tim teknis Adiwiyata yang terdiri dari perwakilan berbagai instansi pemerintah dan lembaga non-pemerintah. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan dan target pencapaian program Adiwiyata untuk meningkatkan sekolah peduli lingkungan, serta mekanisme pelaksanaan dan pembiayaan program tersebut.
Similar to Enewsletter Jejaring AMPL Desember 2017 (20)
Undang-Undang (UU) No 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana TerorismeIndriany ,
Undang-undang ini membahas perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, dengan merubah dan menambahkan beberapa definisi dan sanksi pidana untuk tindakan-tindakan terkait terorisme seperti pelatihan militer untuk terorisme, penggunaan senjata kimia untuk terorisme, dan organisasi terorisme.
Kewirausahaan sanitasi berbasis minat untuk masyarakat pedesaan di Kabupaten ...Indriany ,
Dokumen ini membahas kewirausahaan sanitasi berbasis minat untuk memenuhi kebutuhan sanitasi dan menciptakan akses sanitasi berkelanjutan di desa-desa di Kabupaten Manggarai Barat. Proses pelatihan wirausaha sanitasi meliputi sosialisasi, perencanaan, pelatihan membangun jamban, dan pembentukan komitmen. Program ini melibatkan berbagai stakeholder pemerintah dan masyarakat, serta menggunakan bahan lok
Akses air minum dan sanitasi untuk seluruh bangsa Indonesia-World Bank-IDF 2018Indriany ,
Dokumen tersebut membahas tentang kesenjangan akses air minum dan sanitasi di Indonesia berdasarkan wilayah, kelompok sosial ekonomi, dan daerah. Ada kesenjangan yang signifikan antara perkotaan dan perdesaan, kelompok miskin dan kaya, serta daerah-daerah tertentu seperti Papua. Dokumen ini menyarankan perlu adanya perubahan kebijakan, budaya, dan perilaku untuk mencapai akses air minum dan sanitasi yang layak
Diet ocd sehat alami ala deddy corbuzier cepat sukses menurunkan berat badan ...Indriany ,
Teks tersebut membahas tentang diet dan pola makan yang disebut OCD (Obsessive Corbuzier's Diet). OCD adalah metode puasa dimana seseorang tetap bisa makan apa saja namun hanya makan dalam jangka waktu tertentu, misalnya 8 jam sehari. Metode ini dianggap lebih mudah dibandingkan diet konvensional yang rumit aturan makanannya sehingga peluang kepatuhannya lebih besar.
Ssk sebagai dasar pendanaan pembangunan sanitasi indonesiaIndriany ,
Dokumen tersebut membahas upaya pemerintah Indonesia untuk memajukan sanitasi, dengan menetapkan SSK (Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota) sebagai dasar pendanaan pembangunan sanitasi. Dokumen ini menjelaskan target dan kebutuhan pendanaan untuk sanitasi air limbah, persampahan, dan drainase hingga tahun 2019, serta peran SSK dalam menarik investor dan mencantumkan program sanitasi ke dalam dokumen perencanaan daerah.
Kerangka kerja layanan air limbah domestikIndriany ,
Dokumen tersebut membahas kerangka kerja layanan sanitasi dan air limbah domestik yang mencakup 4 sistem sanitasi (sistem setempat, sistim komunal, sistim terpusat, dan pengelolaan lumpur tinja terpadu) beserta proses matriksnya, serta proses pembentukan unit pelaksana teknis daerah (UPTD) pengelolaan air limbah."
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabayaIndriany ,
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai IPLT Keputih yang merupakan salah satu unit pelaksana teknis di bawah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya. IPLT Keputih berlokasi di Surabaya Timur dan berfungsi untuk mengolah limbah tinja menjadi pupuk. Dokumen juga menjelaskan struktur organisasi dinas terkait dan proses pengolahan limbah tinja di IPLT Keputih.
Dokumen roadmap sanitasi total berbasis masyarakat stbm nasional tahun 2013 2015Indriany ,
Roadmap percepatan STBM 2013-2015 ini disusun untuk mencapai target peningkatan akses air minum dan sanitasi di Indonesia sesuai dengan target RPJMN, MDGs, dan rencana strategis Kementerian Kesehatan. Roadmap ini menetapkan sasaran percepatan pencapaian STBM di 244 kabupaten/kota dan 2583 kecamatan hingga 2015.
Materi kementerian pekerjaan umum sesi pleno 1 konferensi sanitasi air minum ...Indriany ,
Dokumen tersebut membahas tentang pencapaian target air minum dan sanitasi, tantangan keberlanjutan pembangunan infrastruktur air minum dan sanitasi, serta peluang dan sinergi antara kementerian dalam pembangunan air minum dan sanitasi di Indonesia."
Achieving sanitation for all through stbm percik special edition indonesia 2012Indriany ,
The document summarizes STBM's achievements in encouraging behavior change around sanitation in Indonesia. It discusses how STBM has created unsubsidized behavior changes in communities through pillars like raising demand, improving supply, and enabling supportive environments. The document also provides examples of how STBM programs in villages across Indonesia have successfully declared themselves open defecation free through initiatives like customary oaths and programs led by children to encourage proper sanitation practices.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
1. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
1DESEMBER 2017
BERSINERGI DAN BERBAGI CERITA
PAMSIMAS MEMPERINGATI HARI
DISABILITAS NASIONAL
Peringatan Hari Disabilitas Nasional 2017
diselenggarakan oleh Pamsimas di Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 5
Desember 2017. Hari Disabilitas Nasional pada
tanggal 3 Desember bertepatan dengan Hari
Bakti Kementrian PUPR.
LENONG STBM, KAMPANYE KREATIF
SANITASI DAN HIGIEN
Panggung lenong ini digelar oleh Tim STBM
(Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) Duri Utara
untuk mengkampanyekan sanitasi dan
kebersihan lingkungan. Kegiatan ini bagian dari
Program BERSIH Yayasan Plan International
Indonesia bersama konsorsiumnya: Yayasan
Tanggul Bencana Indonesia (YTBI), Yayasan
Pembangunan Citra Insani Indonesia (YPCII) dan
SPEAK Indonesia serta bekerjasama dengan
Jejaring AMPL.
KUNCI KEBERHASILAN PERBAIKAN
SANITASI DESA
Suharto menjadi kunci keberhasilan program
sanitasi di Desa Katongan. Kemampuannya
memfasilitasi masyarakat dan memotivasi kader
lainnya untuk terus bergerak demi perbaikan
kesehatan lingkungan memiliki andil sangat
besar. Kedepannya, PKPU-HI bersama kader
berdaya Desa Katongan optimis akan membawa
Desa Katongan menjadi desa yang menerapkan
5 pilar STBM.
PENDIDIKAN KEBERSIHAN MENSTRUASI
SEJAK DINI
Yunita, guru yang telah mengikuti training
MKM, merasa senang karena kini tidak ada lagi
siswi di sekolahnya yang merasa canggung
untuk bertanya dan membicarakan masalah
menstruasinya yang selama ini dianggap tabu.
Program Manajemen Kebersihan Menstruasi
(MKM) yang diinisiasi Yayasan Plan
International Indonesia bersama SIMAVI di
Kabupaten Lombok Utara telah memberikan
manfaat kepada banyak siswi yang mengalami
menstruasinya untuk pertama kali.
NUDGES, UNTUK MEMICU KEBIASAAN
CTPS
SNV bekerja sama dengan UPT Pendidikan dan
11 Sekolah Dasar (SD) terpilih di Kabupaten
Lampung Selatan dan Pringsewu, melaksanakan
percobaan Nudges untuk melihat efektivitas
pemicu visual dalam meningkatkan angka CTPS
setelah menggunakan toilet.
2. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
2DESEMBER 2017
Pamsimas Menyelenggarakan Peringatan Hari Disabilitas Nasional
di Yogyakarta, 5 Desember 2017
Peringatan Hari Disabilitas Nasional 2017
diselenggarakan oleh Pamsimas di Desa Boko
Harjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hari
Disabilitas Nasional pada tanggal 3 Desember
bertepatan dengan Hari Bakti Kementrian PUPR.
Acara peringatan di Yogyakarta diselenggarakan
pada tanggal 5 Desember 2017.
Peringatan Hari Disabilitas Nasional
diselenggarakan dengan maksud memberikan
perhatian khusus kepada masyarakat
penyandang difabel untuk mendapatkan akses
air minum dan sanitasi melalui Program
Pamsimas. Tujuan kegiatan adalah untuk
menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap
para penyandang difabel melalui Program
Pamsimas.
Kegiatan di Desa Boko Harjo merupakan bagian
dari rangkaian kegiatan Rapat Koordinasi
Nasional Program Pamsimas III Tahun Anggaran
2017 sebagai wujud kepedulian Program
Pamsimas terhadap penyandang difabel, selaras
dengan prinsip program: Akses bagi Semua
Masyarakat. Program Pamsimas memastikan
semua masyarakat termasuk masyarakat
berkebutuhan khusus (penyandang difabel)
dapat mengakses air minum dan sanitasi yang
layak dan berkelanjutan. Pamsimas mendukung
pembangunan yang inklusif bagi penyandang
difabel, dimana program Pamsimas
memfasilitasi kegiatan pembangunan
sarana yang memudahkan aksesabilitas
orang yang berkebutuhan khusus
terhadap sarana Pamsimas.
Desa Boko Harjo dalam tahun 2017 telah
membangun sarana air minum aman untuk 709
jiwa, sarana sanitasi layak di sekolah 1 unit (SLB
Bhakti Pertiwi), serta 12 tempat cuci tangan di
sekolah dasar yang masih dalam proses
pembangunan. Desa ini dipilih sebagai lokasi
kegiatan peringatan karena di desa ini terdapat
Sekolah Luar Biasa (SLB) Bhakti Pertiwi. Perayaan
dilakukan bersama dengan siswa-siswi
penyandang difabel sebanyak 77 siswa dan 18
guru/tenaga kependidikan. Swadaya masyarakat
Desa Boko Harjo yang cukup besar
memungkinkan masyarakat mampu
membangun sarana air minum aman dan
sanitasi layak dengan universal design sehingga
dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat
termasuk penyandang difabel.
Pada Tahun 2017 Kabupaten Sleman untuk
pertama kalinya mendapatkan Program
Pamsimas. Seluruh lokasi (5 desa) yaitu Desa
Boko Harjo, Desa Sambi Rejo, Gayam Harjo,
Sumber Harjo, dan Wukir Harjo berada di
Kecamatan Prambanan. Adapun target layanan
penerima manfaat untuk seluruh kabupaten
Sleman adalah 5318 jiwa.
Data SIM Pamsimas per bulan September 2017
menunjukkan bahwa dari 10.180.736 pemanfaat
sarana air minum aman, sebesar 29.082 jiwa
adalah penyandang difabel. Sementara
pemanfaat sarana sanitasi layak terbangun
sebanyak 5.214.885 KK.
Sarana air minum dan sanitasi yang dibangun
dengan universal design, sesuai dengan prinsip
pembangunan yang inklusif bagi penyandang
difabel, ada di 92 desa tersebar di 44 kabupaten,
pada 16 provinsi dengan jumlah difabel
sebanyak 839 jiwa.
Beberapa kabupaten seperti Garut, Ciamis,
Sleman, Bantul, Dharmasraya dan Maros sudah
menerapkan fasilitas yang inklusif untuk sarana
3. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
3DESEMBER 2017
sanitasi sekolah dan keran umum, misalnya
ruangan toilet yang berukuran lebih besar
dengan pintu geser dan hand-railing. Dalam
perayaan disampaikan penghargaan kepada
pemerintah daerah yang sudah menerapkan
pembangunan yang bersifat
inklusif dalam Pamsimas
seperti Pemda Garut, Pemda
Bantul, Pemda Sleman,
Pemda Ciamis, Pemda
Dharmasraya dan Pemda
Maros. Pemerintah Pusat
mengharapkan pemda-
pemda peserta Pamsimas
lainnya dapat mencontoh
pemda-pemda tersebut.
Sekilas Pamsimas
Pamsimas adalah program air minum dan
sanitasi berbasis masyarakat yang sudah
berlangsung sejak tahun 2008, bertujuan untuk
membantu masyarakat perdesaan dan peri-
urban untuk mendapatkan akses air minum
aman dan sanitasi layak. Program rencananya
menjangkau 27,000 desa, pada 365 kabupaten di
33 Provinsi.
Saat ini, Program Pamsimas telah memasuki
tahap ketiga dari implementasinya. Dalam
Program Pamsimas III yang akan dilaksanakan
hingga akhir tahun 2020, awalnya penyandang
disabilitas adalah kelompok masyarakat yang
mempunyai keterbatasan gerak seperti ibu-ibu
hamil dan warga lansia. Namun, pada akhir
tahun 2016, dalam upaya pencapaian akses
universal air minum dan sanitasi, Pemerintah
bersama DFAT (Department of Foreign Affairs
and Trade) / Pemerintah Australia mulai
memperkenalkan pembangunan yang
inklusif terhadap penyandang difabel.
Program Pamsimas dan DFAT
menyelenggarakan pelatihan bagi pelaku
program tingkat nasional (dalam bentuk training
of trainers) untuk memperkenalkan
pembangunan secara inklusif yang dapat
diterapkan mulai dari perencanaan sampai
dengan operasional dan pemeliharaan serta
keberlanjutan program. Pelatihan dilanjutkan
oleh Pemerintah untuk seluruh tenaga
pendamping masyarakat
(atau tim fasilitator
masyarakat) yang berjumlah
lebih dari 4,000 orang. Selain
itu, 200 desa diajukan
menjadi lokasi pilot untuk
penerapan program
pembangunan yang inklusif
terhadap penyandang difabel
dan kelompok masyarakat
dengan keterbatasan gerak.
Strategi Program Pamsimas
untuk menerapkan pembangunan yang inklusif
terhadap penyandang difabel adalah: (a)
melembagakan pembangunan yang bersifat
inklusif ke dalam seluruh siklus program, (b)
mulai mendiskusikan inklusi bagi penyandang
difabel dan kelompok masyarakat dengan
keterbatasan gerak mulai dari tahap
perencanaan sampai kepada keberlanjutan, (c)
melibatkan penyandang difabel dan kelompok
masayarakat dengan keterbatasan gerak dalam
pengambilan keputusan dan pembentukkan
lembaga lokal, (d) mendorong organisasi
penyandang disabilitas (OPD) dalam
memfasilitasi proses inklusi, (e) pengembangan
bahan pelatihan dan materi sosialisasi, (f)
memastikan bahwa rencana kerja masyarakat
(RKM) sudah inklusif, termasuk dalam rancangan
infrastruktur yang memenuhi kaidah-kaidah
dalam Permen PU, dan (g) mendorong
pendanaan lokal, misalnya APBDesa dan APBD,
untuk mendukung pengembangan infrastruktur
yang inklusif.
Tolok ukur keberhasilan Program Pamsimas
dalam menerapkan pembangunan yang bersifat
inklusif adalah: (a) jumlah penduduk
penyandang difabel dan kelompok masyarakat
Program Pamsimas
memastikan semua
masyarakat termasuk
masyarakat berkebutuhan
khusus (penyandang
disabilitas) dapat mengakses
air minum dan sanitasi yang
layak dan berkelanjutan.
4. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
4DESEMBER 2017
dengan keterbatasan gerak yang mendapatkan
fasilitas air minum aman dan sanitasi layak, (b)
rembuk warga pada tahap perencanaan sampai
keberlanjutan yang melibatkan kelompok
masyarakat tersebut, (c) keterwakilan dalam
kelembagaan program (KKM, BPSPAMS, dan
Satlak), (d) fasilitas umum (sarana sanitas dan
cuci tangan pakai sabun di sekolah dan
keran/hidran umum) yang bebas barrier, dan (e)
RKM yang memenuhi prinsip inklusif.
* Laporan ini ditulis ulang oleh Eko Wiji Purwanto/ Pemerhati Air Minum dan Sanitasi, bersumber dari
pidato pengantar dari Ketua CPMU Pamsimas dan press release Hari Disabilitas Nasional 2017.
Informasi lengkap mengenai Pamsimas dapat diakses di www.pamsimas.org
5. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
5DESEMBER 2017
Lenong STBM : Kampanye Kreatif Sanitasi dan Higien di Duri Utara,
Jakarta
Foto: Plan Indonesia
Hujan gerimis tidak menyurutkan antusiasme
warga RW 02, Kelurahan Duri Utara, Kecamatan
Tambora, Jakarta Barat untuk berkumpul di Balai
Warga yang tidak jauh dari pasar. Bahkan Lurah
Duri Utara, Denny Aputra tanpa sungkan ikut
paling terdepan mendekati panggung kecil yang
terpasang di teras Balai Warga. Dia melepaskan
sepatunya karena becek. Denny ingin duduk di
depan panggung. Hari itu Balai Warga memang
ada gelar Lenong. Lenong adalah opera kecil
tradisi masyarakat Betawi. Panggung lenong ini
digelar oleh Tim STBM (Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat) Duri Utara untuk
mengkampanyekan sanitasi dan kebersihan
lingkungan. Kegiatan ini merupakan bagian dari
proyek yang didukung oleh Program BERSIH
Yayasan Plan International Indonesia (YPII)
bersama konsorsiumnya yang terdiri dari
Yayasan Tanggul Bencana Indonesia (YTBI),
Yayasan Pembangunan Citra Insani Indonesia
(YPCII), SPEAK Indonesia dan Jejaring AMPL.
“Saya harus hadir di acara lenong ini, supaya
warga tahu bahwa lurahnya saja perhatian, mau
mendengarkan. Lewat lenong semoga kesadaran
untuk bersanitasi yang baik bisa diserap warga
sekitar,” jelas Denny yang ditemui terpisah jauh
setelah kegiatan.
Selama ini menurut Denny, masalah “kebiasaan”
adalah soal utama dalam persoalan perilaku
sanitasi warga di kelurahannya. Meski rumahnya
besar, pendidikannya tinggi, tambah Denny,
kadang tidak menjamin perilakunya sanitasi
benar. Misalnya masih buang limbah dan
sampah ke saluran got atau kali terdekat di
lingkunganya. Bukan hanya warga asli yang
sudah lama tinggal di sana tapi juga warga
pendatang yang bekerja dan industri rumahan di
wilayahnya.
“Mau diberikan tong sampah banyak jika belum
ada kesadaran dan kebiasaannya membuang
sampah sembarangan yah, sia-sia saja tong
sampah. Wilayah padat, sempit dan lahan
terbatas. Jadi tantangan tersendiri juga untuk
membangun akses sanitasi. Tapi keberadaan
program ini (BERSIH) dan Tim STBM semoga bisa
memberikan pemahaman yang mendasar bagi
6. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
6DESEMBER 2017
masyarakat sehingga diharapkan mereka bisa
sadar dan kebiasaannya bisa diubah,” jelasnya.
Karena itu pihaknya mengapresiasi upaya yang
dilakukan Tim STBM yang secara terus menerus
bahkan mencari alternatif
kreatif dalam
mengkomunikasikan arti
STBM. Salah satunya dengan
lenong yang dihadirinya
tersebut.
Hari itu warga Kelurahan Duri
Utara, baik yang dewasa dan
anak-anak menikmati
pertunjukkan lenong yang
lakonnya diperankan oleh
Tim STBM, warga mereka
sendiri. Lenong yang menceritakan kebiasaan
warga setempat dalam berperilaku buruk
bersanitasi dipaparkan di panggung. Karena
lenong dan yang bermain adalah warga sendiri,
serta dikemas dengan komunikatif dan kocak,
ceplas ceplos khas orang Betawi, membuat
warga terpingkal. Tidak tersinggung meski lakon
justru memperlihatkan kebiasaan buruk mereka,
misalnya buang sampah sembarangan, atau
buang kotoran ke got atau selokan.
“Sengaja lenong dipilih, sehingga warga tidak
merasa dinasihati dan digurui. Tapi bisa melihat
sendiri kebiasaannya di atas panggung yang
diperankan Tim STBM dengan cara yang natural.
Jadi mereka bisa tertawa, sesungguhnya
mentertawakan dirinya sendiri. Sehingga
diharapkan setelah ini mereka bisa berpikir,”
jelas Saidja Tjahya Tjahyadi, seniman setempat
yang menjadi “sutradara” kegiatan ini.
Kepala Tim Program Urban STBM-YTBI, Nelly
Junita Simangunsong, mengatakan inisiatif
memilih lenong sebagai sarana
mengkomunikasikan pentingnya bersanitasi
yang baik justru datang dari Tim STBM sendiri.
Mereka terus berupaya mencari cara lain agar
bisa mengkomunikasikan hal ini secara mudah
dan dipahami warga dengan baik.
“Kami tidak ada intervensi untuk ini. Jadi
inisiatifnya murni dari mereka. Serius juga
mereka menjalaninya dengan
melakukan latihan berkali-
kali,” jelas Nelly.
Selama sebulan, di waktu-
waktu yang disepakati Tim
STBM secara intens
melakukan latihan lenong
untuk kegiatan besar ini.
Skenario dan jalan cerita
bahkan diputuskan dan
dikembangkan bersama.
Temanya juga tidak dibuat
berat. Ringan saja, memaparkan kebiasaan
warga sehari-hari. Soal urusan “belakang,” dan
“bokong,” yang terkadang ingin ditutupi.
“Melalui lenong kebiasaan sanitasi
buruk ini bisa disentil habis-habisan, tapi
tidak sampai membuat yang menontonnya
tersinggung atau merasa diceramahi. Tapi
tertawa-tawa. Mentertawakan kebiasaan
sendiri,” tambah Tjahyadi.
Hasilnya memang seperti yang diharapkan.
Warga antusias dan lebih banyak tertawa.
Apalagi lenong juga membuka dialog dengan
penontonnya. Bisa sahut-sahutan sehingga bisa
“ger-ger”-an. Membuat panggung bisa lebih
hidup. Tapi lebih dari itu pesan yang disampaikan
bisa diterima warga dengan senang hati. Tentu
saja tidak akan serta merta perubahan dan
kebiasaan buruk bisa hilang seketika ketika
lenong bubar.
“Karena itu kami akan menggelar lenong lagi di
sekolah, di PAUD, dan di tempat lainnya.
Sehingga semua orang bisa berkomunikasi
tentang arti STBM bagi mereka,” tambah Nelly.
*Ditulis oleh Musfarayani untuk Yayasan Plan International Indonesia
Lenong adalah opera kecil
tradisi masyarakat Betawi.
Panggung lenong ini digelar
oleh Tim STBM (Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat) Duri
Utara untuk
mengkampanyekan sanitasi
dan kebersihan lingkungan.
7. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
7DESEMBER 2017
Kepemimpinan Suharto, Kunci Keberhasilan Perbaikan Sanitasi Desa
Katongan
Suharto saat monitoring jamban warga (Foto: PKPU)
Suharto adalah Ketua Kader Berdaya di Desa
Katongan Gunungkidul yang dinisiasi oleh PKPU-
Human Initiative. Di tengah usianya yang sudah
tidak lagi muda, semangat untuk bermanfaat
bagi masyarakat di sekitarnya semakin menyala.
Setelah tujuh tahun pensiun dari jabatannya
sebagai sekretaris desa, beliau berfikir bentuk
kontribusi yang bisa dia berikan kepada
masyarakat adalah dengan menjadi penggerak
masyarakat untuk kebaikan. Oleh karena itu,
saat mengetahui adanya program Klaster
Berdaya di desanya, tanpa ragu beliau
mengajukan diri untuk terlibat menjadi kader
berdaya.
Keterlibatan Suharto dalam kader berdaya
memberikan energi positif untuk anggota kader
berdaya yang lainnya. Beliau mampu memotivasi
seluruh anggota untuk pantang menyerah dalam
menggerakkan masyarakat. Permasalahan
pertama yang kader Berdaya hadapi saat
mendampingi masyarakat adalah terkait isu yang
mereka bawa, yaitu sektor sanitasi. Sanitasi
merupakan isu yang tidak familiar di kalangan
masyarakat desa. Fokus mereka masih
mengarah kepada isu pertanian, peternakan,
dan pengembangan usaha mikro. Hal ini
menjadi tantangan luar biasa bagi kader berdaya
untuk membangun kesadaran dan mendorong
keterlibatan masyarakat dalam perbaikan
sanitasi. Namun, setelah mengikuti pelatihan
dan pendampingan oleh PKPU-HI, kader berdaya
terbuka fikirannya bahwa kesehatan diri dan
masyarakat sangat penting untuk diupayakan
bersama. “Coba bayangkan saja, masyarakat
bisa saja punya lahan tani yang luas, ternak yang
banyak, harta yang melimpah, tetapi jika
kesehatan tidak di jaga, maka harta mereka akan
dihabiskan untuk berobat ke dokter dan beli
obat. Bagi saya kesehatan adalah hal yang paling
utama, ketika badan sehat dan lingkungan bersih
8. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
8DESEMBER 2017
maka kita dapat bekerja dengan tenang,” ucap
Suharto dengan penuh keyakinan.
Pola pikir yang seperti itulah yang ditularkan
oleh Suharto dan kader berdaya kepada
masyarakat Desa Katongan. Keyakinan dan
usaha yang terus menerus dilakukan oleh kader
berdaya diterima baik oleh masyarakat.
Terbukti, dari 301 warga yang mengikuti
pemicuan 98,3% atau sebanyak 296 warga
terpicu dan komitmen untuk stop buang air
besar sembarangan (BABS).
Permasalahan kedua yang dihadapi oleh kader
berdaya setelah masyarakat terpicu dan
komitmen untuk stop BABS adalah dana untuk
membangun jamban. Saat mendengar kata
program, masyarakat berasumsi mereka akan
mendapatkan bantuan uang atau modal.
Sedangkan, program sanitasi tidak membawa
bantuan apapun atau nol subsidi. Hal ini menjadi
tantangan luar biasa dibandingkan tantangan
pertama. Kader harus mampu meyakinkan
masyarakat bahwa mereka sebisa mungkin
harus mandiri.
Suharto memimpin kader berdaya untuk
merencanakan advokasi kepada Kepala Desa.
Awal melakukan advokasi, Kepala Desa
menyatakan tidak bisa menjanjikan apapun
karena ada fokus yang lain, seperti
pembangunan jalan, dll. Namun, Suharto dan
kader lainnya tidak menyerah. Suharto
mendorong kader dan masyarakat untuk
menyampaikan aspirasinya kepada Kepala Desa,
sehingga Kepala Desa meyakini bahwa sanitasi
memang menjadi kebutuhan prioritas yang
harus segera diselesaikan untuk warganya.
“Sebelumnya desa tidak mau mengalokasikan
dana ke sektor sanitasi, maunya ke infrastruktur
seperti jalan, gorong-gorong, lalu bantuan modal
pertanian dan peternakan. Untuk itu kami
berjuang bersama agar desa mau
mengalokasikan dana untuk sektor sanitasi. Dan
alhamdulillah kami berhasil membujuk desa
untuk mengalokasikan ADD ke sektor sanitasi.”
kenang Suharto ketika diminta untuk
menceritakan proses advokasi Kepala Desa.
Bagi PKPU-HI, sebagai lembaga kemanusiaan
yang merupakan ‘pemain baru’ dalam program
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, capaian ini
memberikan banyak pembelajaran yang
konstruktif. PKPU-HI semakin meyakini bahwa
pendekatan STBM efektif mengubah
pola pikir dan perilaku masyarakat.
Pembelajaran penting lainnya adalah mengenai
peran social leader di tengah masyarakat. Sosok
Suharto merupakan kunci keberhasilan program
sanitasi di Desa Katongan. Kemampuannya
dalam memfasilitasi masyarakat dan memotivasi
kader lainnya untuk terus bergerak demi
perbaikan kesehatan lingkungan memiliki andil
sangat besar. Kedepannya, PKPU-HI bersama
kader berdaya Desa Katongan optimis akan
membawa Desa Katongan menjadi desa yang
menerapkan 5 pilar STBM.
*Ditulis oleh Vina Anggraeni, PKPU.
9. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
9DESEMBER 2017
Pendidikan Kebersihan Menstruasi Sejak Dini
Pembelajaran dari Lombok Utara dan Dompu, NTB
Pendidikan kebersihan menstruasi sejak dini menjadi penting untuk mempersiapkan para siswi dalam menghadapi pengalaman
menstruasinya yang pertama. (Foto : Herie Ferdian/Yayasan Plan International Indonesia)
Tidak mudah bagi Leti, siswi kelas V SD I Anyar,
Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara,
Provinsi NTB, mengungkapkan
ketidaknyamanannya waktu pertama kalinya dia
mendapatkan mensturasi saat dia masih di
sekolah. Dia malu mengungkapkan
ketidaknyamanannya kepada guru apalagi
temannya di sekolah. Menstruasi pertama kali
didapatkannya justru saat dia sedang berada di
sekolah bukan di rumah. Akhirnya Leti
memutuskan minta izin pulang sebelum sekolah
selesai. Keesokan harinya dia pun memilih tidak
masuk sekolah selama mendapatkan haid.
“Kamar mandi sekolah campur dengan laki-laki.
Malu rasanya. Airnya juga kurang lancar. Jadi
setiap dapat mensturasi saya memilih tidak
sekolah. Banyak kawan-kawan saya yang
perempuan juga melakukan hal yang sama,”
jelas Leti.
Cerita Leti diakui oleh Kepala Sekolah SD I Anyar,
Raden Irawangsa, dan juga salah satu guru di
sana Yunita. Selama ini mereka bahkan tidak
berpikir menstruasi menjadi soal penting yang
harus diperhatikan, hingga sekolah mereka
dipilih menjadi satu dari beberapa sekolah di
NTB yang menerapkan program Manajemen
Kebersihan Menstruasi (MKM) yang digagas oleh
Yayasan Plan Internasional Indonesia (YPII) dan
SIMAVI melalui program SEHATI (Sustainable
Sanitation and Hygiene in Eastern Indonesia)
yang didukung oleh Pemerintah Kerajaan
Belanda. Saat ini setidaknya ada 20 sekolah di
Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten
Dompu yang menerapkan program Manajemen
Kebersihan Menstruasi, kerja sama antara Plan
International Indonesia dengan POKJA AMPL
Provinsi NTB, POKJA AMPL Kabupaten Lombok
Utara dan POKJA AMPL Kabupaten Dompu.
10. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
10DESEMBER 2017
“Dalam training MKM terungkap, ternyata
banyak sekolah memang belum paham tentang
arti pentingnya MKM. Bahkan tidak pernah
membicarakannya. Padahal sudah sering siswi
perempuan minta izin pulang
dan tidak masuk sekolah
karena masalah ini.
Seharusnya tidak perlu
terjadi seperti ini. Masa gara-
gara menstruasi siswa jadi
ketinggalan pelajaran
sekolah. Jadi ini penting.
Sejak itu kami tanggapi serius
program ini usai dari
training,” jelas Raden.
Raden pun memasukkan
pengetahuan tentang MKM
dalam kurikulum
ekstrakurikuler tahunan
sekolahnya. MKM ini ditujukan kepada semua
guru dan juga para muridnya baik laki-laki dan
perempuan. Setelah pemahaman dan
kepedulian dirasakan penghuni sekolahnya, dia
pun membuat anggaran dari BOS sebesar Rp
500,000 untuk memperbaiki kamar mandi
sekolah agar ramah untuk siswi perempuan.
Termasuk menyediakan anggaran Rp
200,000/bulan untuk pembelian pembalut yang
disediakan di dalam toilet.
“Toilet ramah MKM ini terpisah dengan toilet
siswa laki-laki, ada fasilitas cuci tangan pake
sabun (CTPS), pembalut dan juga informasi
tentang MKM. Kami juga membuat tim
kampanye untuk siswa dan siswi untuk MKM.
Sehingga selain guru, murid perempuan yang
pertama kali mendapatkan MKM juga bisa
bertanya tanpa ragu tentang menstruasi,
bagaimana menjalani dan menanganinya. Lebih
dari itu mereka tetap bisa bersekolah dengan
nyaman meskipun tengah menstruasi,” jelas
Raden.
Yunita salah seorang guru yang mengikuti
training MKM merasa senang karena kini tidak
ada lagi siswi di sekolahnya
yang merasa canggung untuk
bertanya dan membicarakan
masalah menstruasinya yang
selama ini dianggap tabu,
apalagi mesti dibahas dengan
orang lain.
“Sekarang banyak murid
mulai berani bertanya dan
juga bersuara. Sejak itu guru-
guru dan murid-murid
menjadi terbuka, bukan hal
tabu dan risih lagi. Siswa
putra juga menyadari bahwa
mereka bisa mendukung MKM dan mendukung
kawan perempuannya yang tengah menstruasi
jika mendapatkan masalah karena
menstruasinya. Ini program yang sangat positif,”
kata Yunita.
Salah satu guru dari SD II Dompu, Sahbudin,
menambahkan manfaat yang ia dapatkan
setelah mengikuti pelatihan MKM. Menurutnya
informasi tentang MKM tidak hanya
diperuntukkan bagi kaum perempuan saja tapi
laki-laki juga perlu mengetahuinya.
“Awalnya saya tidak peduli dengan masalah
menstruasi, tapi setelah mengikuti pelatihan
MKM saya jadi sadar bahwa persoalan
menstruasi adalah masalah bersama,
khususnya orang tua dan guru, karena orang tua
dan guru adalah sumber informasi untuk anak-
anak. Kebetulan saya juga punya anak
perempuan. Informasi MKM yang saya dapatkan
akan berguna kelak jika anak saya beranjak
dewasa nanti.” tambah Sahbudin.
*Ditulis oleh Nasrus Syukroni dan Irfan Ariyanto, Yayasan Plan International Indonesia
“Setelah mengikuti pelatihan
Manajemen Kebersihan
Menstruasi saya jadi sadar
bahwa persoalan menstruasi
adalah masalah bersama,
khususnya orang tua dan
guru, karena orang tua dan
guru adalah sumber
informasi untuk anak-anak”
Sahbudin (Guru SD II Dompu)
11. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
11DESEMBER 2017
Nudges, Visual Menarik untuk Memicu Kebiasaan Cuci Tangan Pakai
Sabun
Foto: SNV
Pilar 2 STBM, Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS),
berpotensi besar dalam menurunkan potensi
penularan penyakit & infeksi, bahkan mencapai
47% untuk penyakit diare. Sayangnya, kebiasaan
sederhana ini dirasa masih sulit untuk rutin
dilakukan terutama di waktu-waktu kritis,
seperti sebelum makan dan setelah buang air
besar. Perilaku CTPS di Indonesia saat ini berada
di angka 47% (Riskesdas, 2013).
Tergerak oleh hal ini dan fakta bahwa
ketersediaan fasilitas CTPS di 3 kabupaten
dampingan masih berada di
angka 35% (SNV, 2016), SNV
bekerja sama dengan UPT
Pendidikan dan 11 Sekolah
Dasar (SD) terpilih di Kabupaten
Lampung Selatan dan
Pringsewu, melaksanakan
percobaan Nudges untuk
melihat efektivitas pemicu visual dalam
meningkatkan angka CTPS setelah menggunakan
toilet.
Nudges lazim digunakan di negara-negara maju
untuk memicu kebiasaan/perilaku yang
diinginkan dan bentuknya bisa bermacam-
macam. Dalam percobaan kali ini, Nudges yang
digunakan adalah jalan setapak dari kamar
mandi sekolah menuju fasilitas CTPS, tentunya
dalam warna-warni dan bentuk yang menarik
perhatian anak-anak untuk mengingatkan
mereka agar mencuci tangan pakai sabun
setelah menggunakan toilet.
Kepala sekolah dan guru aktif terlibat, bahkan
tidak sedikit yang menggambar
dan mengecat sendiri Nudges di
sekolahnya. Setelah 1,5 bulan
pelaksanaan yang mencakup
baseline dan 3 kali pemantauan
(1 hari, 2 minggu, dan 4 minggu
setelah pemasangan Nudges),
secara rata-rata mengalami
peningkatan sebesar 40% dalam kebiasaan CTPS
setelah menggunakan toilet.
Nudges lazim digunakan
di negara-negara maju
untuk memicu
kebiasaan/perilaku yang
diinginkan…
12. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
12DESEMBER 2017
Mengambil contoh SD 1 Gumukrejo di
Kecamatan Pagelaran, persentase CTPS setelah
menggunakan toilet terus meningkat setelah ada
Nudges. Mulai dari 25% saat baseline, angkanya
perlahan meningkat ke 29% di hari pertama
pemasangan dan mencapai 67% di minggu
kedua.
Kami menyadari keterbatasan dalam jumlah
sampel sekolah, tetapi percobaan Nudges ini
telah memberikan hasil dan pembelajaran yang
berarti. Pada akhirnya, efektivitas Nudges
sebagai pemicu untuk menjadikan CTPS sebagai
kebiasaan yang “otomatis” hanya bisa terjadi jika
fasilitas air dan sabunnya selalu tersedia. Selain
itu, antusiasme murid terhadap hal yang baru
cenderung menurun sepanjang waktu.
Mengatasi tantangan ini, Nudges tentunya
perlu dilengkapi dengan upaya promosi
kesehatan, contoh praktik oleh guru dan orang
tua di rumah, serta penanaman perilaku hidup
bersih dan sehat sejak dini. Karena kesehatan
generasi muda Indonesia, menentukan masa
depan kita semua.
*Ditulis oleh Saniya, SNV