SlideShare a Scribd company logo
Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
1DESEMBER 2017
BERSINERGI DAN BERBAGI CERITA
PAMSIMAS MEMPERINGATI HARI
DISABILITAS NASIONAL
Peringatan Hari Disabilitas Nasional 2017
diselenggarakan oleh Pamsimas di Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 5
Desember 2017. Hari Disabilitas Nasional pada
tanggal 3 Desember bertepatan dengan Hari
Bakti Kementrian PUPR.
LENONG STBM, KAMPANYE KREATIF
SANITASI DAN HIGIEN
Panggung lenong ini digelar oleh Tim STBM
(Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) Duri Utara
untuk mengkampanyekan sanitasi dan
kebersihan lingkungan. Kegiatan ini bagian dari
Program BERSIH Yayasan Plan International
Indonesia bersama konsorsiumnya: Yayasan
Tanggul Bencana Indonesia (YTBI), Yayasan
Pembangunan Citra Insani Indonesia (YPCII) dan
SPEAK Indonesia serta bekerjasama dengan
Jejaring AMPL.
KUNCI KEBERHASILAN PERBAIKAN
SANITASI DESA
Suharto menjadi kunci keberhasilan program
sanitasi di Desa Katongan. Kemampuannya
memfasilitasi masyarakat dan memotivasi kader
lainnya untuk terus bergerak demi perbaikan
kesehatan lingkungan memiliki andil sangat
besar. Kedepannya, PKPU-HI bersama kader
berdaya Desa Katongan optimis akan membawa
Desa Katongan menjadi desa yang menerapkan
5 pilar STBM.
PENDIDIKAN KEBERSIHAN MENSTRUASI
SEJAK DINI
Yunita, guru yang telah mengikuti training
MKM, merasa senang karena kini tidak ada lagi
siswi di sekolahnya yang merasa canggung
untuk bertanya dan membicarakan masalah
menstruasinya yang selama ini dianggap tabu.
Program Manajemen Kebersihan Menstruasi
(MKM) yang diinisiasi Yayasan Plan
International Indonesia bersama SIMAVI di
Kabupaten Lombok Utara telah memberikan
manfaat kepada banyak siswi yang mengalami
menstruasinya untuk pertama kali.
NUDGES, UNTUK MEMICU KEBIASAAN
CTPS
SNV bekerja sama dengan UPT Pendidikan dan
11 Sekolah Dasar (SD) terpilih di Kabupaten
Lampung Selatan dan Pringsewu, melaksanakan
percobaan Nudges untuk melihat efektivitas
pemicu visual dalam meningkatkan angka CTPS
setelah menggunakan toilet.
Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
2DESEMBER 2017
Pamsimas Menyelenggarakan Peringatan Hari Disabilitas Nasional
di Yogyakarta, 5 Desember 2017
Peringatan Hari Disabilitas Nasional 2017
diselenggarakan oleh Pamsimas di Desa Boko
Harjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hari
Disabilitas Nasional pada tanggal 3 Desember
bertepatan dengan Hari Bakti Kementrian PUPR.
Acara peringatan di Yogyakarta diselenggarakan
pada tanggal 5 Desember 2017.
Peringatan Hari Disabilitas Nasional
diselenggarakan dengan maksud memberikan
perhatian khusus kepada masyarakat
penyandang difabel untuk mendapatkan akses
air minum dan sanitasi melalui Program
Pamsimas. Tujuan kegiatan adalah untuk
menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap
para penyandang difabel melalui Program
Pamsimas.
Kegiatan di Desa Boko Harjo merupakan bagian
dari rangkaian kegiatan Rapat Koordinasi
Nasional Program Pamsimas III Tahun Anggaran
2017 sebagai wujud kepedulian Program
Pamsimas terhadap penyandang difabel, selaras
dengan prinsip program: Akses bagi Semua
Masyarakat. Program Pamsimas memastikan
semua masyarakat termasuk masyarakat
berkebutuhan khusus (penyandang difabel)
dapat mengakses air minum dan sanitasi yang
layak dan berkelanjutan. Pamsimas mendukung
pembangunan yang inklusif bagi penyandang
difabel, dimana program Pamsimas
memfasilitasi kegiatan pembangunan
sarana yang memudahkan aksesabilitas
orang yang berkebutuhan khusus
terhadap sarana Pamsimas.
Desa Boko Harjo dalam tahun 2017 telah
membangun sarana air minum aman untuk 709
jiwa, sarana sanitasi layak di sekolah 1 unit (SLB
Bhakti Pertiwi), serta 12 tempat cuci tangan di
sekolah dasar yang masih dalam proses
pembangunan. Desa ini dipilih sebagai lokasi
kegiatan peringatan karena di desa ini terdapat
Sekolah Luar Biasa (SLB) Bhakti Pertiwi. Perayaan
dilakukan bersama dengan siswa-siswi
penyandang difabel sebanyak 77 siswa dan 18
guru/tenaga kependidikan. Swadaya masyarakat
Desa Boko Harjo yang cukup besar
memungkinkan masyarakat mampu
membangun sarana air minum aman dan
sanitasi layak dengan universal design sehingga
dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat
termasuk penyandang difabel.
Pada Tahun 2017 Kabupaten Sleman untuk
pertama kalinya mendapatkan Program
Pamsimas. Seluruh lokasi (5 desa) yaitu Desa
Boko Harjo, Desa Sambi Rejo, Gayam Harjo,
Sumber Harjo, dan Wukir Harjo berada di
Kecamatan Prambanan. Adapun target layanan
penerima manfaat untuk seluruh kabupaten
Sleman adalah 5318 jiwa.
Data SIM Pamsimas per bulan September 2017
menunjukkan bahwa dari 10.180.736 pemanfaat
sarana air minum aman, sebesar 29.082 jiwa
adalah penyandang difabel. Sementara
pemanfaat sarana sanitasi layak terbangun
sebanyak 5.214.885 KK.
Sarana air minum dan sanitasi yang dibangun
dengan universal design, sesuai dengan prinsip
pembangunan yang inklusif bagi penyandang
difabel, ada di 92 desa tersebar di 44 kabupaten,
pada 16 provinsi dengan jumlah difabel
sebanyak 839 jiwa.
Beberapa kabupaten seperti Garut, Ciamis,
Sleman, Bantul, Dharmasraya dan Maros sudah
menerapkan fasilitas yang inklusif untuk sarana
Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
3DESEMBER 2017
sanitasi sekolah dan keran umum, misalnya
ruangan toilet yang berukuran lebih besar
dengan pintu geser dan hand-railing. Dalam
perayaan disampaikan penghargaan kepada
pemerintah daerah yang sudah menerapkan
pembangunan yang bersifat
inklusif dalam Pamsimas
seperti Pemda Garut, Pemda
Bantul, Pemda Sleman,
Pemda Ciamis, Pemda
Dharmasraya dan Pemda
Maros. Pemerintah Pusat
mengharapkan pemda-
pemda peserta Pamsimas
lainnya dapat mencontoh
pemda-pemda tersebut.
Sekilas Pamsimas
Pamsimas adalah program air minum dan
sanitasi berbasis masyarakat yang sudah
berlangsung sejak tahun 2008, bertujuan untuk
membantu masyarakat perdesaan dan peri-
urban untuk mendapatkan akses air minum
aman dan sanitasi layak. Program rencananya
menjangkau 27,000 desa, pada 365 kabupaten di
33 Provinsi.
Saat ini, Program Pamsimas telah memasuki
tahap ketiga dari implementasinya. Dalam
Program Pamsimas III yang akan dilaksanakan
hingga akhir tahun 2020, awalnya penyandang
disabilitas adalah kelompok masyarakat yang
mempunyai keterbatasan gerak seperti ibu-ibu
hamil dan warga lansia. Namun, pada akhir
tahun 2016, dalam upaya pencapaian akses
universal air minum dan sanitasi, Pemerintah
bersama DFAT (Department of Foreign Affairs
and Trade) / Pemerintah Australia mulai
memperkenalkan pembangunan yang
inklusif terhadap penyandang difabel.
Program Pamsimas dan DFAT
menyelenggarakan pelatihan bagi pelaku
program tingkat nasional (dalam bentuk training
of trainers) untuk memperkenalkan
pembangunan secara inklusif yang dapat
diterapkan mulai dari perencanaan sampai
dengan operasional dan pemeliharaan serta
keberlanjutan program. Pelatihan dilanjutkan
oleh Pemerintah untuk seluruh tenaga
pendamping masyarakat
(atau tim fasilitator
masyarakat) yang berjumlah
lebih dari 4,000 orang. Selain
itu, 200 desa diajukan
menjadi lokasi pilot untuk
penerapan program
pembangunan yang inklusif
terhadap penyandang difabel
dan kelompok masyarakat
dengan keterbatasan gerak.
Strategi Program Pamsimas
untuk menerapkan pembangunan yang inklusif
terhadap penyandang difabel adalah: (a)
melembagakan pembangunan yang bersifat
inklusif ke dalam seluruh siklus program, (b)
mulai mendiskusikan inklusi bagi penyandang
difabel dan kelompok masyarakat dengan
keterbatasan gerak mulai dari tahap
perencanaan sampai kepada keberlanjutan, (c)
melibatkan penyandang difabel dan kelompok
masayarakat dengan keterbatasan gerak dalam
pengambilan keputusan dan pembentukkan
lembaga lokal, (d) mendorong organisasi
penyandang disabilitas (OPD) dalam
memfasilitasi proses inklusi, (e) pengembangan
bahan pelatihan dan materi sosialisasi, (f)
memastikan bahwa rencana kerja masyarakat
(RKM) sudah inklusif, termasuk dalam rancangan
infrastruktur yang memenuhi kaidah-kaidah
dalam Permen PU, dan (g) mendorong
pendanaan lokal, misalnya APBDesa dan APBD,
untuk mendukung pengembangan infrastruktur
yang inklusif.
Tolok ukur keberhasilan Program Pamsimas
dalam menerapkan pembangunan yang bersifat
inklusif adalah: (a) jumlah penduduk
penyandang difabel dan kelompok masyarakat
Program Pamsimas
memastikan semua
masyarakat termasuk
masyarakat berkebutuhan
khusus (penyandang
disabilitas) dapat mengakses
air minum dan sanitasi yang
layak dan berkelanjutan.
Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
4DESEMBER 2017
dengan keterbatasan gerak yang mendapatkan
fasilitas air minum aman dan sanitasi layak, (b)
rembuk warga pada tahap perencanaan sampai
keberlanjutan yang melibatkan kelompok
masyarakat tersebut, (c) keterwakilan dalam
kelembagaan program (KKM, BPSPAMS, dan
Satlak), (d) fasilitas umum (sarana sanitas dan
cuci tangan pakai sabun di sekolah dan
keran/hidran umum) yang bebas barrier, dan (e)
RKM yang memenuhi prinsip inklusif.
* Laporan ini ditulis ulang oleh Eko Wiji Purwanto/ Pemerhati Air Minum dan Sanitasi, bersumber dari
pidato pengantar dari Ketua CPMU Pamsimas dan press release Hari Disabilitas Nasional 2017.
Informasi lengkap mengenai Pamsimas dapat diakses di www.pamsimas.org
Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
5DESEMBER 2017
Lenong STBM : Kampanye Kreatif Sanitasi dan Higien di Duri Utara,
Jakarta
Foto: Plan Indonesia
Hujan gerimis tidak menyurutkan antusiasme
warga RW 02, Kelurahan Duri Utara, Kecamatan
Tambora, Jakarta Barat untuk berkumpul di Balai
Warga yang tidak jauh dari pasar. Bahkan Lurah
Duri Utara, Denny Aputra tanpa sungkan ikut
paling terdepan mendekati panggung kecil yang
terpasang di teras Balai Warga. Dia melepaskan
sepatunya karena becek. Denny ingin duduk di
depan panggung. Hari itu Balai Warga memang
ada gelar Lenong. Lenong adalah opera kecil
tradisi masyarakat Betawi. Panggung lenong ini
digelar oleh Tim STBM (Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat) Duri Utara untuk
mengkampanyekan sanitasi dan kebersihan
lingkungan. Kegiatan ini merupakan bagian dari
proyek yang didukung oleh Program BERSIH
Yayasan Plan International Indonesia (YPII)
bersama konsorsiumnya yang terdiri dari
Yayasan Tanggul Bencana Indonesia (YTBI),
Yayasan Pembangunan Citra Insani Indonesia
(YPCII), SPEAK Indonesia dan Jejaring AMPL.
“Saya harus hadir di acara lenong ini, supaya
warga tahu bahwa lurahnya saja perhatian, mau
mendengarkan. Lewat lenong semoga kesadaran
untuk bersanitasi yang baik bisa diserap warga
sekitar,” jelas Denny yang ditemui terpisah jauh
setelah kegiatan.
Selama ini menurut Denny, masalah “kebiasaan”
adalah soal utama dalam persoalan perilaku
sanitasi warga di kelurahannya. Meski rumahnya
besar, pendidikannya tinggi, tambah Denny,
kadang tidak menjamin perilakunya sanitasi
benar. Misalnya masih buang limbah dan
sampah ke saluran got atau kali terdekat di
lingkunganya. Bukan hanya warga asli yang
sudah lama tinggal di sana tapi juga warga
pendatang yang bekerja dan industri rumahan di
wilayahnya.
“Mau diberikan tong sampah banyak jika belum
ada kesadaran dan kebiasaannya membuang
sampah sembarangan yah, sia-sia saja tong
sampah. Wilayah padat, sempit dan lahan
terbatas. Jadi tantangan tersendiri juga untuk
membangun akses sanitasi. Tapi keberadaan
program ini (BERSIH) dan Tim STBM semoga bisa
memberikan pemahaman yang mendasar bagi
Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
6DESEMBER 2017
masyarakat sehingga diharapkan mereka bisa
sadar dan kebiasaannya bisa diubah,” jelasnya.
Karena itu pihaknya mengapresiasi upaya yang
dilakukan Tim STBM yang secara terus menerus
bahkan mencari alternatif
kreatif dalam
mengkomunikasikan arti
STBM. Salah satunya dengan
lenong yang dihadirinya
tersebut.
Hari itu warga Kelurahan Duri
Utara, baik yang dewasa dan
anak-anak menikmati
pertunjukkan lenong yang
lakonnya diperankan oleh
Tim STBM, warga mereka
sendiri. Lenong yang menceritakan kebiasaan
warga setempat dalam berperilaku buruk
bersanitasi dipaparkan di panggung. Karena
lenong dan yang bermain adalah warga sendiri,
serta dikemas dengan komunikatif dan kocak,
ceplas ceplos khas orang Betawi, membuat
warga terpingkal. Tidak tersinggung meski lakon
justru memperlihatkan kebiasaan buruk mereka,
misalnya buang sampah sembarangan, atau
buang kotoran ke got atau selokan.
“Sengaja lenong dipilih, sehingga warga tidak
merasa dinasihati dan digurui. Tapi bisa melihat
sendiri kebiasaannya di atas panggung yang
diperankan Tim STBM dengan cara yang natural.
Jadi mereka bisa tertawa, sesungguhnya
mentertawakan dirinya sendiri. Sehingga
diharapkan setelah ini mereka bisa berpikir,”
jelas Saidja Tjahya Tjahyadi, seniman setempat
yang menjadi “sutradara” kegiatan ini.
Kepala Tim Program Urban STBM-YTBI, Nelly
Junita Simangunsong, mengatakan inisiatif
memilih lenong sebagai sarana
mengkomunikasikan pentingnya bersanitasi
yang baik justru datang dari Tim STBM sendiri.
Mereka terus berupaya mencari cara lain agar
bisa mengkomunikasikan hal ini secara mudah
dan dipahami warga dengan baik.
“Kami tidak ada intervensi untuk ini. Jadi
inisiatifnya murni dari mereka. Serius juga
mereka menjalaninya dengan
melakukan latihan berkali-
kali,” jelas Nelly.
Selama sebulan, di waktu-
waktu yang disepakati Tim
STBM secara intens
melakukan latihan lenong
untuk kegiatan besar ini.
Skenario dan jalan cerita
bahkan diputuskan dan
dikembangkan bersama.
Temanya juga tidak dibuat
berat. Ringan saja, memaparkan kebiasaan
warga sehari-hari. Soal urusan “belakang,” dan
“bokong,” yang terkadang ingin ditutupi.
“Melalui lenong kebiasaan sanitasi
buruk ini bisa disentil habis-habisan, tapi
tidak sampai membuat yang menontonnya
tersinggung atau merasa diceramahi. Tapi
tertawa-tawa. Mentertawakan kebiasaan
sendiri,” tambah Tjahyadi.
Hasilnya memang seperti yang diharapkan.
Warga antusias dan lebih banyak tertawa.
Apalagi lenong juga membuka dialog dengan
penontonnya. Bisa sahut-sahutan sehingga bisa
“ger-ger”-an. Membuat panggung bisa lebih
hidup. Tapi lebih dari itu pesan yang disampaikan
bisa diterima warga dengan senang hati. Tentu
saja tidak akan serta merta perubahan dan
kebiasaan buruk bisa hilang seketika ketika
lenong bubar.
“Karena itu kami akan menggelar lenong lagi di
sekolah, di PAUD, dan di tempat lainnya.
Sehingga semua orang bisa berkomunikasi
tentang arti STBM bagi mereka,” tambah Nelly.
*Ditulis oleh Musfarayani untuk Yayasan Plan International Indonesia
Lenong adalah opera kecil
tradisi masyarakat Betawi.
Panggung lenong ini digelar
oleh Tim STBM (Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat) Duri
Utara untuk
mengkampanyekan sanitasi
dan kebersihan lingkungan.
Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
7DESEMBER 2017
Kepemimpinan Suharto, Kunci Keberhasilan Perbaikan Sanitasi Desa
Katongan
Suharto saat monitoring jamban warga (Foto: PKPU)
Suharto adalah Ketua Kader Berdaya di Desa
Katongan Gunungkidul yang dinisiasi oleh PKPU-
Human Initiative. Di tengah usianya yang sudah
tidak lagi muda, semangat untuk bermanfaat
bagi masyarakat di sekitarnya semakin menyala.
Setelah tujuh tahun pensiun dari jabatannya
sebagai sekretaris desa, beliau berfikir bentuk
kontribusi yang bisa dia berikan kepada
masyarakat adalah dengan menjadi penggerak
masyarakat untuk kebaikan. Oleh karena itu,
saat mengetahui adanya program Klaster
Berdaya di desanya, tanpa ragu beliau
mengajukan diri untuk terlibat menjadi kader
berdaya.
Keterlibatan Suharto dalam kader berdaya
memberikan energi positif untuk anggota kader
berdaya yang lainnya. Beliau mampu memotivasi
seluruh anggota untuk pantang menyerah dalam
menggerakkan masyarakat. Permasalahan
pertama yang kader Berdaya hadapi saat
mendampingi masyarakat adalah terkait isu yang
mereka bawa, yaitu sektor sanitasi. Sanitasi
merupakan isu yang tidak familiar di kalangan
masyarakat desa. Fokus mereka masih
mengarah kepada isu pertanian, peternakan,
dan pengembangan usaha mikro. Hal ini
menjadi tantangan luar biasa bagi kader berdaya
untuk membangun kesadaran dan mendorong
keterlibatan masyarakat dalam perbaikan
sanitasi. Namun, setelah mengikuti pelatihan
dan pendampingan oleh PKPU-HI, kader berdaya
terbuka fikirannya bahwa kesehatan diri dan
masyarakat sangat penting untuk diupayakan
bersama. “Coba bayangkan saja, masyarakat
bisa saja punya lahan tani yang luas, ternak yang
banyak, harta yang melimpah, tetapi jika
kesehatan tidak di jaga, maka harta mereka akan
dihabiskan untuk berobat ke dokter dan beli
obat. Bagi saya kesehatan adalah hal yang paling
utama, ketika badan sehat dan lingkungan bersih
Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
8DESEMBER 2017
maka kita dapat bekerja dengan tenang,” ucap
Suharto dengan penuh keyakinan.
Pola pikir yang seperti itulah yang ditularkan
oleh Suharto dan kader berdaya kepada
masyarakat Desa Katongan. Keyakinan dan
usaha yang terus menerus dilakukan oleh kader
berdaya diterima baik oleh masyarakat.
Terbukti, dari 301 warga yang mengikuti
pemicuan 98,3% atau sebanyak 296 warga
terpicu dan komitmen untuk stop buang air
besar sembarangan (BABS).
Permasalahan kedua yang dihadapi oleh kader
berdaya setelah masyarakat terpicu dan
komitmen untuk stop BABS adalah dana untuk
membangun jamban. Saat mendengar kata
program, masyarakat berasumsi mereka akan
mendapatkan bantuan uang atau modal.
Sedangkan, program sanitasi tidak membawa
bantuan apapun atau nol subsidi. Hal ini menjadi
tantangan luar biasa dibandingkan tantangan
pertama. Kader harus mampu meyakinkan
masyarakat bahwa mereka sebisa mungkin
harus mandiri.
Suharto memimpin kader berdaya untuk
merencanakan advokasi kepada Kepala Desa.
Awal melakukan advokasi, Kepala Desa
menyatakan tidak bisa menjanjikan apapun
karena ada fokus yang lain, seperti
pembangunan jalan, dll. Namun, Suharto dan
kader lainnya tidak menyerah. Suharto
mendorong kader dan masyarakat untuk
menyampaikan aspirasinya kepada Kepala Desa,
sehingga Kepala Desa meyakini bahwa sanitasi
memang menjadi kebutuhan prioritas yang
harus segera diselesaikan untuk warganya.
“Sebelumnya desa tidak mau mengalokasikan
dana ke sektor sanitasi, maunya ke infrastruktur
seperti jalan, gorong-gorong, lalu bantuan modal
pertanian dan peternakan. Untuk itu kami
berjuang bersama agar desa mau
mengalokasikan dana untuk sektor sanitasi. Dan
alhamdulillah kami berhasil membujuk desa
untuk mengalokasikan ADD ke sektor sanitasi.”
kenang Suharto ketika diminta untuk
menceritakan proses advokasi Kepala Desa.
Bagi PKPU-HI, sebagai lembaga kemanusiaan
yang merupakan ‘pemain baru’ dalam program
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, capaian ini
memberikan banyak pembelajaran yang
konstruktif. PKPU-HI semakin meyakini bahwa
pendekatan STBM efektif mengubah
pola pikir dan perilaku masyarakat.
Pembelajaran penting lainnya adalah mengenai
peran social leader di tengah masyarakat. Sosok
Suharto merupakan kunci keberhasilan program
sanitasi di Desa Katongan. Kemampuannya
dalam memfasilitasi masyarakat dan memotivasi
kader lainnya untuk terus bergerak demi
perbaikan kesehatan lingkungan memiliki andil
sangat besar. Kedepannya, PKPU-HI bersama
kader berdaya Desa Katongan optimis akan
membawa Desa Katongan menjadi desa yang
menerapkan 5 pilar STBM.
*Ditulis oleh Vina Anggraeni, PKPU.
Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
9DESEMBER 2017
Pendidikan Kebersihan Menstruasi Sejak Dini
Pembelajaran dari Lombok Utara dan Dompu, NTB
Pendidikan kebersihan menstruasi sejak dini menjadi penting untuk mempersiapkan para siswi dalam menghadapi pengalaman
menstruasinya yang pertama. (Foto : Herie Ferdian/Yayasan Plan International Indonesia)
Tidak mudah bagi Leti, siswi kelas V SD I Anyar,
Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara,
Provinsi NTB, mengungkapkan
ketidaknyamanannya waktu pertama kalinya dia
mendapatkan mensturasi saat dia masih di
sekolah. Dia malu mengungkapkan
ketidaknyamanannya kepada guru apalagi
temannya di sekolah. Menstruasi pertama kali
didapatkannya justru saat dia sedang berada di
sekolah bukan di rumah. Akhirnya Leti
memutuskan minta izin pulang sebelum sekolah
selesai. Keesokan harinya dia pun memilih tidak
masuk sekolah selama mendapatkan haid.
“Kamar mandi sekolah campur dengan laki-laki.
Malu rasanya. Airnya juga kurang lancar. Jadi
setiap dapat mensturasi saya memilih tidak
sekolah. Banyak kawan-kawan saya yang
perempuan juga melakukan hal yang sama,”
jelas Leti.
Cerita Leti diakui oleh Kepala Sekolah SD I Anyar,
Raden Irawangsa, dan juga salah satu guru di
sana Yunita. Selama ini mereka bahkan tidak
berpikir menstruasi menjadi soal penting yang
harus diperhatikan, hingga sekolah mereka
dipilih menjadi satu dari beberapa sekolah di
NTB yang menerapkan program Manajemen
Kebersihan Menstruasi (MKM) yang digagas oleh
Yayasan Plan Internasional Indonesia (YPII) dan
SIMAVI melalui program SEHATI (Sustainable
Sanitation and Hygiene in Eastern Indonesia)
yang didukung oleh Pemerintah Kerajaan
Belanda. Saat ini setidaknya ada 20 sekolah di
Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten
Dompu yang menerapkan program Manajemen
Kebersihan Menstruasi, kerja sama antara Plan
International Indonesia dengan POKJA AMPL
Provinsi NTB, POKJA AMPL Kabupaten Lombok
Utara dan POKJA AMPL Kabupaten Dompu.
Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
10DESEMBER 2017
“Dalam training MKM terungkap, ternyata
banyak sekolah memang belum paham tentang
arti pentingnya MKM. Bahkan tidak pernah
membicarakannya. Padahal sudah sering siswi
perempuan minta izin pulang
dan tidak masuk sekolah
karena masalah ini.
Seharusnya tidak perlu
terjadi seperti ini. Masa gara-
gara menstruasi siswa jadi
ketinggalan pelajaran
sekolah. Jadi ini penting.
Sejak itu kami tanggapi serius
program ini usai dari
training,” jelas Raden.
Raden pun memasukkan
pengetahuan tentang MKM
dalam kurikulum
ekstrakurikuler tahunan
sekolahnya. MKM ini ditujukan kepada semua
guru dan juga para muridnya baik laki-laki dan
perempuan. Setelah pemahaman dan
kepedulian dirasakan penghuni sekolahnya, dia
pun membuat anggaran dari BOS sebesar Rp
500,000 untuk memperbaiki kamar mandi
sekolah agar ramah untuk siswi perempuan.
Termasuk menyediakan anggaran Rp
200,000/bulan untuk pembelian pembalut yang
disediakan di dalam toilet.
“Toilet ramah MKM ini terpisah dengan toilet
siswa laki-laki, ada fasilitas cuci tangan pake
sabun (CTPS), pembalut dan juga informasi
tentang MKM. Kami juga membuat tim
kampanye untuk siswa dan siswi untuk MKM.
Sehingga selain guru, murid perempuan yang
pertama kali mendapatkan MKM juga bisa
bertanya tanpa ragu tentang menstruasi,
bagaimana menjalani dan menanganinya. Lebih
dari itu mereka tetap bisa bersekolah dengan
nyaman meskipun tengah menstruasi,” jelas
Raden.
Yunita salah seorang guru yang mengikuti
training MKM merasa senang karena kini tidak
ada lagi siswi di sekolahnya
yang merasa canggung untuk
bertanya dan membicarakan
masalah menstruasinya yang
selama ini dianggap tabu,
apalagi mesti dibahas dengan
orang lain.
“Sekarang banyak murid
mulai berani bertanya dan
juga bersuara. Sejak itu guru-
guru dan murid-murid
menjadi terbuka, bukan hal
tabu dan risih lagi. Siswa
putra juga menyadari bahwa
mereka bisa mendukung MKM dan mendukung
kawan perempuannya yang tengah menstruasi
jika mendapatkan masalah karena
menstruasinya. Ini program yang sangat positif,”
kata Yunita.
Salah satu guru dari SD II Dompu, Sahbudin,
menambahkan manfaat yang ia dapatkan
setelah mengikuti pelatihan MKM. Menurutnya
informasi tentang MKM tidak hanya
diperuntukkan bagi kaum perempuan saja tapi
laki-laki juga perlu mengetahuinya.
“Awalnya saya tidak peduli dengan masalah
menstruasi, tapi setelah mengikuti pelatihan
MKM saya jadi sadar bahwa persoalan
menstruasi adalah masalah bersama,
khususnya orang tua dan guru, karena orang tua
dan guru adalah sumber informasi untuk anak-
anak. Kebetulan saya juga punya anak
perempuan. Informasi MKM yang saya dapatkan
akan berguna kelak jika anak saya beranjak
dewasa nanti.” tambah Sahbudin.
*Ditulis oleh Nasrus Syukroni dan Irfan Ariyanto, Yayasan Plan International Indonesia
“Setelah mengikuti pelatihan
Manajemen Kebersihan
Menstruasi saya jadi sadar
bahwa persoalan menstruasi
adalah masalah bersama,
khususnya orang tua dan
guru, karena orang tua dan
guru adalah sumber
informasi untuk anak-anak”
Sahbudin (Guru SD II Dompu)
Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
11DESEMBER 2017
Nudges, Visual Menarik untuk Memicu Kebiasaan Cuci Tangan Pakai
Sabun
Foto: SNV
Pilar 2 STBM, Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS),
berpotensi besar dalam menurunkan potensi
penularan penyakit & infeksi, bahkan mencapai
47% untuk penyakit diare. Sayangnya, kebiasaan
sederhana ini dirasa masih sulit untuk rutin
dilakukan terutama di waktu-waktu kritis,
seperti sebelum makan dan setelah buang air
besar. Perilaku CTPS di Indonesia saat ini berada
di angka 47% (Riskesdas, 2013).
Tergerak oleh hal ini dan fakta bahwa
ketersediaan fasilitas CTPS di 3 kabupaten
dampingan masih berada di
angka 35% (SNV, 2016), SNV
bekerja sama dengan UPT
Pendidikan dan 11 Sekolah
Dasar (SD) terpilih di Kabupaten
Lampung Selatan dan
Pringsewu, melaksanakan
percobaan Nudges untuk
melihat efektivitas pemicu visual dalam
meningkatkan angka CTPS setelah menggunakan
toilet.
Nudges lazim digunakan di negara-negara maju
untuk memicu kebiasaan/perilaku yang
diinginkan dan bentuknya bisa bermacam-
macam. Dalam percobaan kali ini, Nudges yang
digunakan adalah jalan setapak dari kamar
mandi sekolah menuju fasilitas CTPS, tentunya
dalam warna-warni dan bentuk yang menarik
perhatian anak-anak untuk mengingatkan
mereka agar mencuci tangan pakai sabun
setelah menggunakan toilet.
Kepala sekolah dan guru aktif terlibat, bahkan
tidak sedikit yang menggambar
dan mengecat sendiri Nudges di
sekolahnya. Setelah 1,5 bulan
pelaksanaan yang mencakup
baseline dan 3 kali pemantauan
(1 hari, 2 minggu, dan 4 minggu
setelah pemasangan Nudges),
secara rata-rata mengalami
peningkatan sebesar 40% dalam kebiasaan CTPS
setelah menggunakan toilet.
Nudges lazim digunakan
di negara-negara maju
untuk memicu
kebiasaan/perilaku yang
diinginkan…
Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany.
Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com
12DESEMBER 2017
Mengambil contoh SD 1 Gumukrejo di
Kecamatan Pagelaran, persentase CTPS setelah
menggunakan toilet terus meningkat setelah ada
Nudges. Mulai dari 25% saat baseline, angkanya
perlahan meningkat ke 29% di hari pertama
pemasangan dan mencapai 67% di minggu
kedua.
Kami menyadari keterbatasan dalam jumlah
sampel sekolah, tetapi percobaan Nudges ini
telah memberikan hasil dan pembelajaran yang
berarti. Pada akhirnya, efektivitas Nudges
sebagai pemicu untuk menjadikan CTPS sebagai
kebiasaan yang “otomatis” hanya bisa terjadi jika
fasilitas air dan sabunnya selalu tersedia. Selain
itu, antusiasme murid terhadap hal yang baru
cenderung menurun sepanjang waktu.
Mengatasi tantangan ini, Nudges tentunya
perlu dilengkapi dengan upaya promosi
kesehatan, contoh praktik oleh guru dan orang
tua di rumah, serta penanaman perilaku hidup
bersih dan sehat sejak dini. Karena kesehatan
generasi muda Indonesia, menentukan masa
depan kita semua.
*Ditulis oleh Saniya, SNV

More Related Content

What's hot

KKN PPM 2016-Pemberdayaan Masyarakat menuju Desa Sadar Siaga dan Tangguh mela...
KKN PPM 2016-Pemberdayaan Masyarakat menuju Desa Sadar Siaga dan Tangguh mela...KKN PPM 2016-Pemberdayaan Masyarakat menuju Desa Sadar Siaga dan Tangguh mela...
KKN PPM 2016-Pemberdayaan Masyarakat menuju Desa Sadar Siaga dan Tangguh mela...
STKIP PGRI Pacitan
 
Profile bytra 2013
Profile bytra 2013Profile bytra 2013
Profile bytra 2013
walhiaceh
 
Asep ahmad syarifudin
Asep ahmad syarifudinAsep ahmad syarifudin
Asep ahmad syarifudin
Angwar Dona
 
Pakej penajaan persendirian
Pakej penajaan persendirianPakej penajaan persendirian
Pakej penajaan persendirian
Syeda Yuuras
 
Paperwork opkim 10 penjuru (batu pahat) (1)
Paperwork opkim 10 penjuru (batu pahat) (1)Paperwork opkim 10 penjuru (batu pahat) (1)
Paperwork opkim 10 penjuru (batu pahat) (1)iffahroslan
 
PAPERWORK OPKIM 10 PENJURU (BATU PAHAT)
PAPERWORK  OPKIM 10 PENJURU (BATU PAHAT)PAPERWORK  OPKIM 10 PENJURU (BATU PAHAT)
PAPERWORK OPKIM 10 PENJURU (BATU PAHAT)
halwaizzati
 

What's hot (6)

KKN PPM 2016-Pemberdayaan Masyarakat menuju Desa Sadar Siaga dan Tangguh mela...
KKN PPM 2016-Pemberdayaan Masyarakat menuju Desa Sadar Siaga dan Tangguh mela...KKN PPM 2016-Pemberdayaan Masyarakat menuju Desa Sadar Siaga dan Tangguh mela...
KKN PPM 2016-Pemberdayaan Masyarakat menuju Desa Sadar Siaga dan Tangguh mela...
 
Profile bytra 2013
Profile bytra 2013Profile bytra 2013
Profile bytra 2013
 
Asep ahmad syarifudin
Asep ahmad syarifudinAsep ahmad syarifudin
Asep ahmad syarifudin
 
Pakej penajaan persendirian
Pakej penajaan persendirianPakej penajaan persendirian
Pakej penajaan persendirian
 
Paperwork opkim 10 penjuru (batu pahat) (1)
Paperwork opkim 10 penjuru (batu pahat) (1)Paperwork opkim 10 penjuru (batu pahat) (1)
Paperwork opkim 10 penjuru (batu pahat) (1)
 
PAPERWORK OPKIM 10 PENJURU (BATU PAHAT)
PAPERWORK  OPKIM 10 PENJURU (BATU PAHAT)PAPERWORK  OPKIM 10 PENJURU (BATU PAHAT)
PAPERWORK OPKIM 10 PENJURU (BATU PAHAT)
 

Similar to Enewsletter Jejaring AMPL Desember 2017

Enewsletter Jejaring AMPL Maret 2018
Enewsletter Jejaring AMPL Maret 2018Enewsletter Jejaring AMPL Maret 2018
Enewsletter Jejaring AMPL Maret 2018
Indriany ,
 
BEST Project Overview.pptx
BEST Project Overview.pptxBEST Project Overview.pptx
BEST Project Overview.pptx
IsmailAlmariza1
 
ppt 123.pptx
ppt 123.pptxppt 123.pptx
ppt 123.pptx
ElitaRokhmatunNaeli
 
Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019
Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019
Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019
Nurohman Pkh Brebes
 
Cerita PHBS dari Sekolah di Sulawesi Selatan 2017 (Bahasa Inggris)
Cerita PHBS dari Sekolah di Sulawesi Selatan 2017 (Bahasa Inggris)Cerita PHBS dari Sekolah di Sulawesi Selatan 2017 (Bahasa Inggris)
Cerita PHBS dari Sekolah di Sulawesi Selatan 2017 (Bahasa Inggris)
Reza Hendrawan
 
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...
Asramid Yasin
 
Profil Sanitasi Madrasah 2020
Profil Sanitasi Madrasah 2020Profil Sanitasi Madrasah 2020
Profil Sanitasi Madrasah 2020
Reza Hendrawan
 
Menuju adiwiyata
Menuju adiwiyataMenuju adiwiyata
Menuju adiwiyata
AlexAghamSofariandy
 
3. ppt bu anastutik
3. ppt bu anastutik3. ppt bu anastutik
3. ppt bu anastutik
TV Desa
 
Laporan program-kerja aaa
Laporan program-kerja aaaLaporan program-kerja aaa
Laporan program-kerja aaa
Apri Zal
 
Bale langgaq di taman ayu lobar 2017
Bale langgaq di taman ayu lobar 2017Bale langgaq di taman ayu lobar 2017
Bale langgaq di taman ayu lobar 2017
gargazi
 
desa produktif
desa produktif desa produktif
desa produktif
rifapoy
 
PPT Prikk.pdf
PPT Prikk.pdfPPT Prikk.pdf
PPT Prikk.pdf
JodiRodiUliArtaSinag
 
CSR Annual Report 2013
CSR Annual Report 2013CSR Annual Report 2013
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaanAdii Baweel
 
Pembangunan Inklusif Disabilitas by Bappenas
Pembangunan Inklusif Disabilitas by BappenasPembangunan Inklusif Disabilitas by Bappenas
Pembangunan Inklusif Disabilitas by Bappenas
HUmanity & Inclusion
 
Pemberdayaan masnyarakat
Pemberdayaan masnyarakatPemberdayaan masnyarakat
Pemberdayaan masnyarakat
milalvy
 
KKN Setiawargi Tasikmalaya
KKN Setiawargi TasikmalayaKKN Setiawargi Tasikmalaya
KKN Setiawargi Tasikmalaya
Aat Nursaidah
 
BSE Adiwiyata 2012
BSE Adiwiyata 2012BSE Adiwiyata 2012
BSE Adiwiyata 2012
Moh Hari Rusli
 
Adiwiyata 2012
Adiwiyata 2012Adiwiyata 2012
Adiwiyata 2012
Ardi Yanson
 

Similar to Enewsletter Jejaring AMPL Desember 2017 (20)

Enewsletter Jejaring AMPL Maret 2018
Enewsletter Jejaring AMPL Maret 2018Enewsletter Jejaring AMPL Maret 2018
Enewsletter Jejaring AMPL Maret 2018
 
BEST Project Overview.pptx
BEST Project Overview.pptxBEST Project Overview.pptx
BEST Project Overview.pptx
 
ppt 123.pptx
ppt 123.pptxppt 123.pptx
ppt 123.pptx
 
Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019
Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019
Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019
 
Cerita PHBS dari Sekolah di Sulawesi Selatan 2017 (Bahasa Inggris)
Cerita PHBS dari Sekolah di Sulawesi Selatan 2017 (Bahasa Inggris)Cerita PHBS dari Sekolah di Sulawesi Selatan 2017 (Bahasa Inggris)
Cerita PHBS dari Sekolah di Sulawesi Selatan 2017 (Bahasa Inggris)
 
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...
 
Profil Sanitasi Madrasah 2020
Profil Sanitasi Madrasah 2020Profil Sanitasi Madrasah 2020
Profil Sanitasi Madrasah 2020
 
Menuju adiwiyata
Menuju adiwiyataMenuju adiwiyata
Menuju adiwiyata
 
3. ppt bu anastutik
3. ppt bu anastutik3. ppt bu anastutik
3. ppt bu anastutik
 
Laporan program-kerja aaa
Laporan program-kerja aaaLaporan program-kerja aaa
Laporan program-kerja aaa
 
Bale langgaq di taman ayu lobar 2017
Bale langgaq di taman ayu lobar 2017Bale langgaq di taman ayu lobar 2017
Bale langgaq di taman ayu lobar 2017
 
desa produktif
desa produktif desa produktif
desa produktif
 
PPT Prikk.pdf
PPT Prikk.pdfPPT Prikk.pdf
PPT Prikk.pdf
 
CSR Annual Report 2013
CSR Annual Report 2013CSR Annual Report 2013
CSR Annual Report 2013
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 
Pembangunan Inklusif Disabilitas by Bappenas
Pembangunan Inklusif Disabilitas by BappenasPembangunan Inklusif Disabilitas by Bappenas
Pembangunan Inklusif Disabilitas by Bappenas
 
Pemberdayaan masnyarakat
Pemberdayaan masnyarakatPemberdayaan masnyarakat
Pemberdayaan masnyarakat
 
KKN Setiawargi Tasikmalaya
KKN Setiawargi TasikmalayaKKN Setiawargi Tasikmalaya
KKN Setiawargi Tasikmalaya
 
BSE Adiwiyata 2012
BSE Adiwiyata 2012BSE Adiwiyata 2012
BSE Adiwiyata 2012
 
Adiwiyata 2012
Adiwiyata 2012Adiwiyata 2012
Adiwiyata 2012
 

More from Indriany ,

Katalog produk essenzo essential oil honey herbal suplemen kesehatan 2020
Katalog produk essenzo essential oil honey herbal suplemen kesehatan 2020Katalog produk essenzo essential oil honey herbal suplemen kesehatan 2020
Katalog produk essenzo essential oil honey herbal suplemen kesehatan 2020
Indriany ,
 
Undang-Undang (UU) No 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme
Undang-Undang (UU) No 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana TerorismeUndang-Undang (UU) No 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme
Undang-Undang (UU) No 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme
Indriany ,
 
Enewsletter Jejaring AMPL September 2018
Enewsletter Jejaring AMPL September 2018Enewsletter Jejaring AMPL September 2018
Enewsletter Jejaring AMPL September 2018
Indriany ,
 
Menuju pemerataan akses air dan sanitasi yang lebih gesi-gender equality and ...
Menuju pemerataan akses air dan sanitasi yang lebih gesi-gender equality and ...Menuju pemerataan akses air dan sanitasi yang lebih gesi-gender equality and ...
Menuju pemerataan akses air dan sanitasi yang lebih gesi-gender equality and ...
Indriany ,
 
Kewirausahaan sanitasi berbasis minat untuk masyarakat pedesaan di Kabupaten ...
Kewirausahaan sanitasi berbasis minat untuk masyarakat pedesaan di Kabupaten ...Kewirausahaan sanitasi berbasis minat untuk masyarakat pedesaan di Kabupaten ...
Kewirausahaan sanitasi berbasis minat untuk masyarakat pedesaan di Kabupaten ...
Indriany ,
 
Akses air minum dan sanitasi untuk seluruh bangsa Indonesia-World Bank-IDF 2018
Akses air minum dan sanitasi untuk seluruh bangsa Indonesia-World Bank-IDF 2018Akses air minum dan sanitasi untuk seluruh bangsa Indonesia-World Bank-IDF 2018
Akses air minum dan sanitasi untuk seluruh bangsa Indonesia-World Bank-IDF 2018
Indriany ,
 
Diet ocd sehat alami ala deddy corbuzier cepat sukses menurunkan berat badan ...
Diet ocd sehat alami ala deddy corbuzier cepat sukses menurunkan berat badan ...Diet ocd sehat alami ala deddy corbuzier cepat sukses menurunkan berat badan ...
Diet ocd sehat alami ala deddy corbuzier cepat sukses menurunkan berat badan ...
Indriany ,
 
Ssk sebagai dasar pendanaan pembangunan sanitasi indonesia
Ssk sebagai dasar pendanaan pembangunan sanitasi indonesiaSsk sebagai dasar pendanaan pembangunan sanitasi indonesia
Ssk sebagai dasar pendanaan pembangunan sanitasi indonesia
Indriany ,
 
Ssk sebagai dasar pendanaan pembangunan sanitasi di buleleng bali
Ssk sebagai dasar pendanaan pembangunan sanitasi di buleleng baliSsk sebagai dasar pendanaan pembangunan sanitasi di buleleng bali
Ssk sebagai dasar pendanaan pembangunan sanitasi di buleleng bali
Indriany ,
 
Kerangka kerja layanan air limbah domestik
Kerangka kerja layanan air limbah domestikKerangka kerja layanan air limbah domestik
Kerangka kerja layanan air limbah domestik
Indriany ,
 
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabayaInstalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Indriany ,
 
Model layanan pengelolaan lumpur tinja di indonesia
Model layanan pengelolaan lumpur tinja di indonesiaModel layanan pengelolaan lumpur tinja di indonesia
Model layanan pengelolaan lumpur tinja di indonesia
Indriany ,
 
Dokumen roadmap sanitasi total berbasis masyarakat stbm nasional tahun 2013 2015
Dokumen roadmap sanitasi total berbasis masyarakat stbm nasional tahun 2013 2015Dokumen roadmap sanitasi total berbasis masyarakat stbm nasional tahun 2013 2015
Dokumen roadmap sanitasi total berbasis masyarakat stbm nasional tahun 2013 2015
Indriany ,
 
Peningkatan pengelolaan lumpur tinja perkotaan
Peningkatan pengelolaan lumpur tinja perkotaanPeningkatan pengelolaan lumpur tinja perkotaan
Peningkatan pengelolaan lumpur tinja perkotaan
Indriany ,
 
Memahami manfaat nyata sanitasi dalam mendukung investasi oleh pemerintah dae...
Memahami manfaat nyata sanitasi dalam mendukung investasi oleh pemerintah dae...Memahami manfaat nyata sanitasi dalam mendukung investasi oleh pemerintah dae...
Memahami manfaat nyata sanitasi dalam mendukung investasi oleh pemerintah dae...
Indriany ,
 
Materi unicef sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minum dan sanitasi nasiona...
Materi unicef sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minum dan sanitasi nasiona...Materi unicef sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minum dan sanitasi nasiona...
Materi unicef sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minum dan sanitasi nasiona...
Indriany ,
 
Materi kementerian lingkungan hidup sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minu...
Materi kementerian lingkungan hidup sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minu...Materi kementerian lingkungan hidup sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minu...
Materi kementerian lingkungan hidup sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minu...
Indriany ,
 
Materi kementerian kesehatan sesi pleno 1 konferensi sanitasi air minum dan s...
Materi kementerian kesehatan sesi pleno 1 konferensi sanitasi air minum dan s...Materi kementerian kesehatan sesi pleno 1 konferensi sanitasi air minum dan s...
Materi kementerian kesehatan sesi pleno 1 konferensi sanitasi air minum dan s...
Indriany ,
 
Materi kementerian pekerjaan umum sesi pleno 1 konferensi sanitasi air minum ...
Materi kementerian pekerjaan umum sesi pleno 1 konferensi sanitasi air minum ...Materi kementerian pekerjaan umum sesi pleno 1 konferensi sanitasi air minum ...
Materi kementerian pekerjaan umum sesi pleno 1 konferensi sanitasi air minum ...
Indriany ,
 
Achieving sanitation for all through stbm percik special edition indonesia 2012
Achieving sanitation for all through stbm percik special edition indonesia 2012Achieving sanitation for all through stbm percik special edition indonesia 2012
Achieving sanitation for all through stbm percik special edition indonesia 2012
Indriany ,
 

More from Indriany , (20)

Katalog produk essenzo essential oil honey herbal suplemen kesehatan 2020
Katalog produk essenzo essential oil honey herbal suplemen kesehatan 2020Katalog produk essenzo essential oil honey herbal suplemen kesehatan 2020
Katalog produk essenzo essential oil honey herbal suplemen kesehatan 2020
 
Undang-Undang (UU) No 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme
Undang-Undang (UU) No 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana TerorismeUndang-Undang (UU) No 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme
Undang-Undang (UU) No 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme
 
Enewsletter Jejaring AMPL September 2018
Enewsletter Jejaring AMPL September 2018Enewsletter Jejaring AMPL September 2018
Enewsletter Jejaring AMPL September 2018
 
Menuju pemerataan akses air dan sanitasi yang lebih gesi-gender equality and ...
Menuju pemerataan akses air dan sanitasi yang lebih gesi-gender equality and ...Menuju pemerataan akses air dan sanitasi yang lebih gesi-gender equality and ...
Menuju pemerataan akses air dan sanitasi yang lebih gesi-gender equality and ...
 
Kewirausahaan sanitasi berbasis minat untuk masyarakat pedesaan di Kabupaten ...
Kewirausahaan sanitasi berbasis minat untuk masyarakat pedesaan di Kabupaten ...Kewirausahaan sanitasi berbasis minat untuk masyarakat pedesaan di Kabupaten ...
Kewirausahaan sanitasi berbasis minat untuk masyarakat pedesaan di Kabupaten ...
 
Akses air minum dan sanitasi untuk seluruh bangsa Indonesia-World Bank-IDF 2018
Akses air minum dan sanitasi untuk seluruh bangsa Indonesia-World Bank-IDF 2018Akses air minum dan sanitasi untuk seluruh bangsa Indonesia-World Bank-IDF 2018
Akses air minum dan sanitasi untuk seluruh bangsa Indonesia-World Bank-IDF 2018
 
Diet ocd sehat alami ala deddy corbuzier cepat sukses menurunkan berat badan ...
Diet ocd sehat alami ala deddy corbuzier cepat sukses menurunkan berat badan ...Diet ocd sehat alami ala deddy corbuzier cepat sukses menurunkan berat badan ...
Diet ocd sehat alami ala deddy corbuzier cepat sukses menurunkan berat badan ...
 
Ssk sebagai dasar pendanaan pembangunan sanitasi indonesia
Ssk sebagai dasar pendanaan pembangunan sanitasi indonesiaSsk sebagai dasar pendanaan pembangunan sanitasi indonesia
Ssk sebagai dasar pendanaan pembangunan sanitasi indonesia
 
Ssk sebagai dasar pendanaan pembangunan sanitasi di buleleng bali
Ssk sebagai dasar pendanaan pembangunan sanitasi di buleleng baliSsk sebagai dasar pendanaan pembangunan sanitasi di buleleng bali
Ssk sebagai dasar pendanaan pembangunan sanitasi di buleleng bali
 
Kerangka kerja layanan air limbah domestik
Kerangka kerja layanan air limbah domestikKerangka kerja layanan air limbah domestik
Kerangka kerja layanan air limbah domestik
 
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabayaInstalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
 
Model layanan pengelolaan lumpur tinja di indonesia
Model layanan pengelolaan lumpur tinja di indonesiaModel layanan pengelolaan lumpur tinja di indonesia
Model layanan pengelolaan lumpur tinja di indonesia
 
Dokumen roadmap sanitasi total berbasis masyarakat stbm nasional tahun 2013 2015
Dokumen roadmap sanitasi total berbasis masyarakat stbm nasional tahun 2013 2015Dokumen roadmap sanitasi total berbasis masyarakat stbm nasional tahun 2013 2015
Dokumen roadmap sanitasi total berbasis masyarakat stbm nasional tahun 2013 2015
 
Peningkatan pengelolaan lumpur tinja perkotaan
Peningkatan pengelolaan lumpur tinja perkotaanPeningkatan pengelolaan lumpur tinja perkotaan
Peningkatan pengelolaan lumpur tinja perkotaan
 
Memahami manfaat nyata sanitasi dalam mendukung investasi oleh pemerintah dae...
Memahami manfaat nyata sanitasi dalam mendukung investasi oleh pemerintah dae...Memahami manfaat nyata sanitasi dalam mendukung investasi oleh pemerintah dae...
Memahami manfaat nyata sanitasi dalam mendukung investasi oleh pemerintah dae...
 
Materi unicef sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minum dan sanitasi nasiona...
Materi unicef sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minum dan sanitasi nasiona...Materi unicef sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minum dan sanitasi nasiona...
Materi unicef sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minum dan sanitasi nasiona...
 
Materi kementerian lingkungan hidup sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minu...
Materi kementerian lingkungan hidup sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minu...Materi kementerian lingkungan hidup sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minu...
Materi kementerian lingkungan hidup sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minu...
 
Materi kementerian kesehatan sesi pleno 1 konferensi sanitasi air minum dan s...
Materi kementerian kesehatan sesi pleno 1 konferensi sanitasi air minum dan s...Materi kementerian kesehatan sesi pleno 1 konferensi sanitasi air minum dan s...
Materi kementerian kesehatan sesi pleno 1 konferensi sanitasi air minum dan s...
 
Materi kementerian pekerjaan umum sesi pleno 1 konferensi sanitasi air minum ...
Materi kementerian pekerjaan umum sesi pleno 1 konferensi sanitasi air minum ...Materi kementerian pekerjaan umum sesi pleno 1 konferensi sanitasi air minum ...
Materi kementerian pekerjaan umum sesi pleno 1 konferensi sanitasi air minum ...
 
Achieving sanitation for all through stbm percik special edition indonesia 2012
Achieving sanitation for all through stbm percik special edition indonesia 2012Achieving sanitation for all through stbm percik special edition indonesia 2012
Achieving sanitation for all through stbm percik special edition indonesia 2012
 

Recently uploaded

Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
AmandaJesica
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
pelestarikawasanwili
 
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak PemerataanPembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
MuhaiminMuha
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
ApriyandiIyan1
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
Zainul Ulum
 
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
heri purwanto
 
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
DidiKomarudin1
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
pelestarikawasanwili
 

Recently uploaded (9)

Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
 
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak PemerataanPembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
 
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
 
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
 

Enewsletter Jejaring AMPL Desember 2017

  • 1. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany. Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com 1DESEMBER 2017 BERSINERGI DAN BERBAGI CERITA PAMSIMAS MEMPERINGATI HARI DISABILITAS NASIONAL Peringatan Hari Disabilitas Nasional 2017 diselenggarakan oleh Pamsimas di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 5 Desember 2017. Hari Disabilitas Nasional pada tanggal 3 Desember bertepatan dengan Hari Bakti Kementrian PUPR. LENONG STBM, KAMPANYE KREATIF SANITASI DAN HIGIEN Panggung lenong ini digelar oleh Tim STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) Duri Utara untuk mengkampanyekan sanitasi dan kebersihan lingkungan. Kegiatan ini bagian dari Program BERSIH Yayasan Plan International Indonesia bersama konsorsiumnya: Yayasan Tanggul Bencana Indonesia (YTBI), Yayasan Pembangunan Citra Insani Indonesia (YPCII) dan SPEAK Indonesia serta bekerjasama dengan Jejaring AMPL. KUNCI KEBERHASILAN PERBAIKAN SANITASI DESA Suharto menjadi kunci keberhasilan program sanitasi di Desa Katongan. Kemampuannya memfasilitasi masyarakat dan memotivasi kader lainnya untuk terus bergerak demi perbaikan kesehatan lingkungan memiliki andil sangat besar. Kedepannya, PKPU-HI bersama kader berdaya Desa Katongan optimis akan membawa Desa Katongan menjadi desa yang menerapkan 5 pilar STBM. PENDIDIKAN KEBERSIHAN MENSTRUASI SEJAK DINI Yunita, guru yang telah mengikuti training MKM, merasa senang karena kini tidak ada lagi siswi di sekolahnya yang merasa canggung untuk bertanya dan membicarakan masalah menstruasinya yang selama ini dianggap tabu. Program Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) yang diinisiasi Yayasan Plan International Indonesia bersama SIMAVI di Kabupaten Lombok Utara telah memberikan manfaat kepada banyak siswi yang mengalami menstruasinya untuk pertama kali. NUDGES, UNTUK MEMICU KEBIASAAN CTPS SNV bekerja sama dengan UPT Pendidikan dan 11 Sekolah Dasar (SD) terpilih di Kabupaten Lampung Selatan dan Pringsewu, melaksanakan percobaan Nudges untuk melihat efektivitas pemicu visual dalam meningkatkan angka CTPS setelah menggunakan toilet.
  • 2. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany. Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com 2DESEMBER 2017 Pamsimas Menyelenggarakan Peringatan Hari Disabilitas Nasional di Yogyakarta, 5 Desember 2017 Peringatan Hari Disabilitas Nasional 2017 diselenggarakan oleh Pamsimas di Desa Boko Harjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hari Disabilitas Nasional pada tanggal 3 Desember bertepatan dengan Hari Bakti Kementrian PUPR. Acara peringatan di Yogyakarta diselenggarakan pada tanggal 5 Desember 2017. Peringatan Hari Disabilitas Nasional diselenggarakan dengan maksud memberikan perhatian khusus kepada masyarakat penyandang difabel untuk mendapatkan akses air minum dan sanitasi melalui Program Pamsimas. Tujuan kegiatan adalah untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap para penyandang difabel melalui Program Pamsimas. Kegiatan di Desa Boko Harjo merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Program Pamsimas III Tahun Anggaran 2017 sebagai wujud kepedulian Program Pamsimas terhadap penyandang difabel, selaras dengan prinsip program: Akses bagi Semua Masyarakat. Program Pamsimas memastikan semua masyarakat termasuk masyarakat berkebutuhan khusus (penyandang difabel) dapat mengakses air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan. Pamsimas mendukung pembangunan yang inklusif bagi penyandang difabel, dimana program Pamsimas memfasilitasi kegiatan pembangunan sarana yang memudahkan aksesabilitas orang yang berkebutuhan khusus terhadap sarana Pamsimas. Desa Boko Harjo dalam tahun 2017 telah membangun sarana air minum aman untuk 709 jiwa, sarana sanitasi layak di sekolah 1 unit (SLB Bhakti Pertiwi), serta 12 tempat cuci tangan di sekolah dasar yang masih dalam proses pembangunan. Desa ini dipilih sebagai lokasi kegiatan peringatan karena di desa ini terdapat Sekolah Luar Biasa (SLB) Bhakti Pertiwi. Perayaan dilakukan bersama dengan siswa-siswi penyandang difabel sebanyak 77 siswa dan 18 guru/tenaga kependidikan. Swadaya masyarakat Desa Boko Harjo yang cukup besar memungkinkan masyarakat mampu membangun sarana air minum aman dan sanitasi layak dengan universal design sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat termasuk penyandang difabel. Pada Tahun 2017 Kabupaten Sleman untuk pertama kalinya mendapatkan Program Pamsimas. Seluruh lokasi (5 desa) yaitu Desa Boko Harjo, Desa Sambi Rejo, Gayam Harjo, Sumber Harjo, dan Wukir Harjo berada di Kecamatan Prambanan. Adapun target layanan penerima manfaat untuk seluruh kabupaten Sleman adalah 5318 jiwa. Data SIM Pamsimas per bulan September 2017 menunjukkan bahwa dari 10.180.736 pemanfaat sarana air minum aman, sebesar 29.082 jiwa adalah penyandang difabel. Sementara pemanfaat sarana sanitasi layak terbangun sebanyak 5.214.885 KK. Sarana air minum dan sanitasi yang dibangun dengan universal design, sesuai dengan prinsip pembangunan yang inklusif bagi penyandang difabel, ada di 92 desa tersebar di 44 kabupaten, pada 16 provinsi dengan jumlah difabel sebanyak 839 jiwa. Beberapa kabupaten seperti Garut, Ciamis, Sleman, Bantul, Dharmasraya dan Maros sudah menerapkan fasilitas yang inklusif untuk sarana
  • 3. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany. Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com 3DESEMBER 2017 sanitasi sekolah dan keran umum, misalnya ruangan toilet yang berukuran lebih besar dengan pintu geser dan hand-railing. Dalam perayaan disampaikan penghargaan kepada pemerintah daerah yang sudah menerapkan pembangunan yang bersifat inklusif dalam Pamsimas seperti Pemda Garut, Pemda Bantul, Pemda Sleman, Pemda Ciamis, Pemda Dharmasraya dan Pemda Maros. Pemerintah Pusat mengharapkan pemda- pemda peserta Pamsimas lainnya dapat mencontoh pemda-pemda tersebut. Sekilas Pamsimas Pamsimas adalah program air minum dan sanitasi berbasis masyarakat yang sudah berlangsung sejak tahun 2008, bertujuan untuk membantu masyarakat perdesaan dan peri- urban untuk mendapatkan akses air minum aman dan sanitasi layak. Program rencananya menjangkau 27,000 desa, pada 365 kabupaten di 33 Provinsi. Saat ini, Program Pamsimas telah memasuki tahap ketiga dari implementasinya. Dalam Program Pamsimas III yang akan dilaksanakan hingga akhir tahun 2020, awalnya penyandang disabilitas adalah kelompok masyarakat yang mempunyai keterbatasan gerak seperti ibu-ibu hamil dan warga lansia. Namun, pada akhir tahun 2016, dalam upaya pencapaian akses universal air minum dan sanitasi, Pemerintah bersama DFAT (Department of Foreign Affairs and Trade) / Pemerintah Australia mulai memperkenalkan pembangunan yang inklusif terhadap penyandang difabel. Program Pamsimas dan DFAT menyelenggarakan pelatihan bagi pelaku program tingkat nasional (dalam bentuk training of trainers) untuk memperkenalkan pembangunan secara inklusif yang dapat diterapkan mulai dari perencanaan sampai dengan operasional dan pemeliharaan serta keberlanjutan program. Pelatihan dilanjutkan oleh Pemerintah untuk seluruh tenaga pendamping masyarakat (atau tim fasilitator masyarakat) yang berjumlah lebih dari 4,000 orang. Selain itu, 200 desa diajukan menjadi lokasi pilot untuk penerapan program pembangunan yang inklusif terhadap penyandang difabel dan kelompok masyarakat dengan keterbatasan gerak. Strategi Program Pamsimas untuk menerapkan pembangunan yang inklusif terhadap penyandang difabel adalah: (a) melembagakan pembangunan yang bersifat inklusif ke dalam seluruh siklus program, (b) mulai mendiskusikan inklusi bagi penyandang difabel dan kelompok masyarakat dengan keterbatasan gerak mulai dari tahap perencanaan sampai kepada keberlanjutan, (c) melibatkan penyandang difabel dan kelompok masayarakat dengan keterbatasan gerak dalam pengambilan keputusan dan pembentukkan lembaga lokal, (d) mendorong organisasi penyandang disabilitas (OPD) dalam memfasilitasi proses inklusi, (e) pengembangan bahan pelatihan dan materi sosialisasi, (f) memastikan bahwa rencana kerja masyarakat (RKM) sudah inklusif, termasuk dalam rancangan infrastruktur yang memenuhi kaidah-kaidah dalam Permen PU, dan (g) mendorong pendanaan lokal, misalnya APBDesa dan APBD, untuk mendukung pengembangan infrastruktur yang inklusif. Tolok ukur keberhasilan Program Pamsimas dalam menerapkan pembangunan yang bersifat inklusif adalah: (a) jumlah penduduk penyandang difabel dan kelompok masyarakat Program Pamsimas memastikan semua masyarakat termasuk masyarakat berkebutuhan khusus (penyandang disabilitas) dapat mengakses air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan.
  • 4. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany. Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com 4DESEMBER 2017 dengan keterbatasan gerak yang mendapatkan fasilitas air minum aman dan sanitasi layak, (b) rembuk warga pada tahap perencanaan sampai keberlanjutan yang melibatkan kelompok masyarakat tersebut, (c) keterwakilan dalam kelembagaan program (KKM, BPSPAMS, dan Satlak), (d) fasilitas umum (sarana sanitas dan cuci tangan pakai sabun di sekolah dan keran/hidran umum) yang bebas barrier, dan (e) RKM yang memenuhi prinsip inklusif. * Laporan ini ditulis ulang oleh Eko Wiji Purwanto/ Pemerhati Air Minum dan Sanitasi, bersumber dari pidato pengantar dari Ketua CPMU Pamsimas dan press release Hari Disabilitas Nasional 2017. Informasi lengkap mengenai Pamsimas dapat diakses di www.pamsimas.org
  • 5. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany. Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com 5DESEMBER 2017 Lenong STBM : Kampanye Kreatif Sanitasi dan Higien di Duri Utara, Jakarta Foto: Plan Indonesia Hujan gerimis tidak menyurutkan antusiasme warga RW 02, Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat untuk berkumpul di Balai Warga yang tidak jauh dari pasar. Bahkan Lurah Duri Utara, Denny Aputra tanpa sungkan ikut paling terdepan mendekati panggung kecil yang terpasang di teras Balai Warga. Dia melepaskan sepatunya karena becek. Denny ingin duduk di depan panggung. Hari itu Balai Warga memang ada gelar Lenong. Lenong adalah opera kecil tradisi masyarakat Betawi. Panggung lenong ini digelar oleh Tim STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) Duri Utara untuk mengkampanyekan sanitasi dan kebersihan lingkungan. Kegiatan ini merupakan bagian dari proyek yang didukung oleh Program BERSIH Yayasan Plan International Indonesia (YPII) bersama konsorsiumnya yang terdiri dari Yayasan Tanggul Bencana Indonesia (YTBI), Yayasan Pembangunan Citra Insani Indonesia (YPCII), SPEAK Indonesia dan Jejaring AMPL. “Saya harus hadir di acara lenong ini, supaya warga tahu bahwa lurahnya saja perhatian, mau mendengarkan. Lewat lenong semoga kesadaran untuk bersanitasi yang baik bisa diserap warga sekitar,” jelas Denny yang ditemui terpisah jauh setelah kegiatan. Selama ini menurut Denny, masalah “kebiasaan” adalah soal utama dalam persoalan perilaku sanitasi warga di kelurahannya. Meski rumahnya besar, pendidikannya tinggi, tambah Denny, kadang tidak menjamin perilakunya sanitasi benar. Misalnya masih buang limbah dan sampah ke saluran got atau kali terdekat di lingkunganya. Bukan hanya warga asli yang sudah lama tinggal di sana tapi juga warga pendatang yang bekerja dan industri rumahan di wilayahnya. “Mau diberikan tong sampah banyak jika belum ada kesadaran dan kebiasaannya membuang sampah sembarangan yah, sia-sia saja tong sampah. Wilayah padat, sempit dan lahan terbatas. Jadi tantangan tersendiri juga untuk membangun akses sanitasi. Tapi keberadaan program ini (BERSIH) dan Tim STBM semoga bisa memberikan pemahaman yang mendasar bagi
  • 6. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany. Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com 6DESEMBER 2017 masyarakat sehingga diharapkan mereka bisa sadar dan kebiasaannya bisa diubah,” jelasnya. Karena itu pihaknya mengapresiasi upaya yang dilakukan Tim STBM yang secara terus menerus bahkan mencari alternatif kreatif dalam mengkomunikasikan arti STBM. Salah satunya dengan lenong yang dihadirinya tersebut. Hari itu warga Kelurahan Duri Utara, baik yang dewasa dan anak-anak menikmati pertunjukkan lenong yang lakonnya diperankan oleh Tim STBM, warga mereka sendiri. Lenong yang menceritakan kebiasaan warga setempat dalam berperilaku buruk bersanitasi dipaparkan di panggung. Karena lenong dan yang bermain adalah warga sendiri, serta dikemas dengan komunikatif dan kocak, ceplas ceplos khas orang Betawi, membuat warga terpingkal. Tidak tersinggung meski lakon justru memperlihatkan kebiasaan buruk mereka, misalnya buang sampah sembarangan, atau buang kotoran ke got atau selokan. “Sengaja lenong dipilih, sehingga warga tidak merasa dinasihati dan digurui. Tapi bisa melihat sendiri kebiasaannya di atas panggung yang diperankan Tim STBM dengan cara yang natural. Jadi mereka bisa tertawa, sesungguhnya mentertawakan dirinya sendiri. Sehingga diharapkan setelah ini mereka bisa berpikir,” jelas Saidja Tjahya Tjahyadi, seniman setempat yang menjadi “sutradara” kegiatan ini. Kepala Tim Program Urban STBM-YTBI, Nelly Junita Simangunsong, mengatakan inisiatif memilih lenong sebagai sarana mengkomunikasikan pentingnya bersanitasi yang baik justru datang dari Tim STBM sendiri. Mereka terus berupaya mencari cara lain agar bisa mengkomunikasikan hal ini secara mudah dan dipahami warga dengan baik. “Kami tidak ada intervensi untuk ini. Jadi inisiatifnya murni dari mereka. Serius juga mereka menjalaninya dengan melakukan latihan berkali- kali,” jelas Nelly. Selama sebulan, di waktu- waktu yang disepakati Tim STBM secara intens melakukan latihan lenong untuk kegiatan besar ini. Skenario dan jalan cerita bahkan diputuskan dan dikembangkan bersama. Temanya juga tidak dibuat berat. Ringan saja, memaparkan kebiasaan warga sehari-hari. Soal urusan “belakang,” dan “bokong,” yang terkadang ingin ditutupi. “Melalui lenong kebiasaan sanitasi buruk ini bisa disentil habis-habisan, tapi tidak sampai membuat yang menontonnya tersinggung atau merasa diceramahi. Tapi tertawa-tawa. Mentertawakan kebiasaan sendiri,” tambah Tjahyadi. Hasilnya memang seperti yang diharapkan. Warga antusias dan lebih banyak tertawa. Apalagi lenong juga membuka dialog dengan penontonnya. Bisa sahut-sahutan sehingga bisa “ger-ger”-an. Membuat panggung bisa lebih hidup. Tapi lebih dari itu pesan yang disampaikan bisa diterima warga dengan senang hati. Tentu saja tidak akan serta merta perubahan dan kebiasaan buruk bisa hilang seketika ketika lenong bubar. “Karena itu kami akan menggelar lenong lagi di sekolah, di PAUD, dan di tempat lainnya. Sehingga semua orang bisa berkomunikasi tentang arti STBM bagi mereka,” tambah Nelly. *Ditulis oleh Musfarayani untuk Yayasan Plan International Indonesia Lenong adalah opera kecil tradisi masyarakat Betawi. Panggung lenong ini digelar oleh Tim STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) Duri Utara untuk mengkampanyekan sanitasi dan kebersihan lingkungan.
  • 7. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany. Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com 7DESEMBER 2017 Kepemimpinan Suharto, Kunci Keberhasilan Perbaikan Sanitasi Desa Katongan Suharto saat monitoring jamban warga (Foto: PKPU) Suharto adalah Ketua Kader Berdaya di Desa Katongan Gunungkidul yang dinisiasi oleh PKPU- Human Initiative. Di tengah usianya yang sudah tidak lagi muda, semangat untuk bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya semakin menyala. Setelah tujuh tahun pensiun dari jabatannya sebagai sekretaris desa, beliau berfikir bentuk kontribusi yang bisa dia berikan kepada masyarakat adalah dengan menjadi penggerak masyarakat untuk kebaikan. Oleh karena itu, saat mengetahui adanya program Klaster Berdaya di desanya, tanpa ragu beliau mengajukan diri untuk terlibat menjadi kader berdaya. Keterlibatan Suharto dalam kader berdaya memberikan energi positif untuk anggota kader berdaya yang lainnya. Beliau mampu memotivasi seluruh anggota untuk pantang menyerah dalam menggerakkan masyarakat. Permasalahan pertama yang kader Berdaya hadapi saat mendampingi masyarakat adalah terkait isu yang mereka bawa, yaitu sektor sanitasi. Sanitasi merupakan isu yang tidak familiar di kalangan masyarakat desa. Fokus mereka masih mengarah kepada isu pertanian, peternakan, dan pengembangan usaha mikro. Hal ini menjadi tantangan luar biasa bagi kader berdaya untuk membangun kesadaran dan mendorong keterlibatan masyarakat dalam perbaikan sanitasi. Namun, setelah mengikuti pelatihan dan pendampingan oleh PKPU-HI, kader berdaya terbuka fikirannya bahwa kesehatan diri dan masyarakat sangat penting untuk diupayakan bersama. “Coba bayangkan saja, masyarakat bisa saja punya lahan tani yang luas, ternak yang banyak, harta yang melimpah, tetapi jika kesehatan tidak di jaga, maka harta mereka akan dihabiskan untuk berobat ke dokter dan beli obat. Bagi saya kesehatan adalah hal yang paling utama, ketika badan sehat dan lingkungan bersih
  • 8. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany. Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com 8DESEMBER 2017 maka kita dapat bekerja dengan tenang,” ucap Suharto dengan penuh keyakinan. Pola pikir yang seperti itulah yang ditularkan oleh Suharto dan kader berdaya kepada masyarakat Desa Katongan. Keyakinan dan usaha yang terus menerus dilakukan oleh kader berdaya diterima baik oleh masyarakat. Terbukti, dari 301 warga yang mengikuti pemicuan 98,3% atau sebanyak 296 warga terpicu dan komitmen untuk stop buang air besar sembarangan (BABS). Permasalahan kedua yang dihadapi oleh kader berdaya setelah masyarakat terpicu dan komitmen untuk stop BABS adalah dana untuk membangun jamban. Saat mendengar kata program, masyarakat berasumsi mereka akan mendapatkan bantuan uang atau modal. Sedangkan, program sanitasi tidak membawa bantuan apapun atau nol subsidi. Hal ini menjadi tantangan luar biasa dibandingkan tantangan pertama. Kader harus mampu meyakinkan masyarakat bahwa mereka sebisa mungkin harus mandiri. Suharto memimpin kader berdaya untuk merencanakan advokasi kepada Kepala Desa. Awal melakukan advokasi, Kepala Desa menyatakan tidak bisa menjanjikan apapun karena ada fokus yang lain, seperti pembangunan jalan, dll. Namun, Suharto dan kader lainnya tidak menyerah. Suharto mendorong kader dan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya kepada Kepala Desa, sehingga Kepala Desa meyakini bahwa sanitasi memang menjadi kebutuhan prioritas yang harus segera diselesaikan untuk warganya. “Sebelumnya desa tidak mau mengalokasikan dana ke sektor sanitasi, maunya ke infrastruktur seperti jalan, gorong-gorong, lalu bantuan modal pertanian dan peternakan. Untuk itu kami berjuang bersama agar desa mau mengalokasikan dana untuk sektor sanitasi. Dan alhamdulillah kami berhasil membujuk desa untuk mengalokasikan ADD ke sektor sanitasi.” kenang Suharto ketika diminta untuk menceritakan proses advokasi Kepala Desa. Bagi PKPU-HI, sebagai lembaga kemanusiaan yang merupakan ‘pemain baru’ dalam program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, capaian ini memberikan banyak pembelajaran yang konstruktif. PKPU-HI semakin meyakini bahwa pendekatan STBM efektif mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat. Pembelajaran penting lainnya adalah mengenai peran social leader di tengah masyarakat. Sosok Suharto merupakan kunci keberhasilan program sanitasi di Desa Katongan. Kemampuannya dalam memfasilitasi masyarakat dan memotivasi kader lainnya untuk terus bergerak demi perbaikan kesehatan lingkungan memiliki andil sangat besar. Kedepannya, PKPU-HI bersama kader berdaya Desa Katongan optimis akan membawa Desa Katongan menjadi desa yang menerapkan 5 pilar STBM. *Ditulis oleh Vina Anggraeni, PKPU.
  • 9. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany. Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com 9DESEMBER 2017 Pendidikan Kebersihan Menstruasi Sejak Dini Pembelajaran dari Lombok Utara dan Dompu, NTB Pendidikan kebersihan menstruasi sejak dini menjadi penting untuk mempersiapkan para siswi dalam menghadapi pengalaman menstruasinya yang pertama. (Foto : Herie Ferdian/Yayasan Plan International Indonesia) Tidak mudah bagi Leti, siswi kelas V SD I Anyar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi NTB, mengungkapkan ketidaknyamanannya waktu pertama kalinya dia mendapatkan mensturasi saat dia masih di sekolah. Dia malu mengungkapkan ketidaknyamanannya kepada guru apalagi temannya di sekolah. Menstruasi pertama kali didapatkannya justru saat dia sedang berada di sekolah bukan di rumah. Akhirnya Leti memutuskan minta izin pulang sebelum sekolah selesai. Keesokan harinya dia pun memilih tidak masuk sekolah selama mendapatkan haid. “Kamar mandi sekolah campur dengan laki-laki. Malu rasanya. Airnya juga kurang lancar. Jadi setiap dapat mensturasi saya memilih tidak sekolah. Banyak kawan-kawan saya yang perempuan juga melakukan hal yang sama,” jelas Leti. Cerita Leti diakui oleh Kepala Sekolah SD I Anyar, Raden Irawangsa, dan juga salah satu guru di sana Yunita. Selama ini mereka bahkan tidak berpikir menstruasi menjadi soal penting yang harus diperhatikan, hingga sekolah mereka dipilih menjadi satu dari beberapa sekolah di NTB yang menerapkan program Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) yang digagas oleh Yayasan Plan Internasional Indonesia (YPII) dan SIMAVI melalui program SEHATI (Sustainable Sanitation and Hygiene in Eastern Indonesia) yang didukung oleh Pemerintah Kerajaan Belanda. Saat ini setidaknya ada 20 sekolah di Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Dompu yang menerapkan program Manajemen Kebersihan Menstruasi, kerja sama antara Plan International Indonesia dengan POKJA AMPL Provinsi NTB, POKJA AMPL Kabupaten Lombok Utara dan POKJA AMPL Kabupaten Dompu.
  • 10. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany. Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com 10DESEMBER 2017 “Dalam training MKM terungkap, ternyata banyak sekolah memang belum paham tentang arti pentingnya MKM. Bahkan tidak pernah membicarakannya. Padahal sudah sering siswi perempuan minta izin pulang dan tidak masuk sekolah karena masalah ini. Seharusnya tidak perlu terjadi seperti ini. Masa gara- gara menstruasi siswa jadi ketinggalan pelajaran sekolah. Jadi ini penting. Sejak itu kami tanggapi serius program ini usai dari training,” jelas Raden. Raden pun memasukkan pengetahuan tentang MKM dalam kurikulum ekstrakurikuler tahunan sekolahnya. MKM ini ditujukan kepada semua guru dan juga para muridnya baik laki-laki dan perempuan. Setelah pemahaman dan kepedulian dirasakan penghuni sekolahnya, dia pun membuat anggaran dari BOS sebesar Rp 500,000 untuk memperbaiki kamar mandi sekolah agar ramah untuk siswi perempuan. Termasuk menyediakan anggaran Rp 200,000/bulan untuk pembelian pembalut yang disediakan di dalam toilet. “Toilet ramah MKM ini terpisah dengan toilet siswa laki-laki, ada fasilitas cuci tangan pake sabun (CTPS), pembalut dan juga informasi tentang MKM. Kami juga membuat tim kampanye untuk siswa dan siswi untuk MKM. Sehingga selain guru, murid perempuan yang pertama kali mendapatkan MKM juga bisa bertanya tanpa ragu tentang menstruasi, bagaimana menjalani dan menanganinya. Lebih dari itu mereka tetap bisa bersekolah dengan nyaman meskipun tengah menstruasi,” jelas Raden. Yunita salah seorang guru yang mengikuti training MKM merasa senang karena kini tidak ada lagi siswi di sekolahnya yang merasa canggung untuk bertanya dan membicarakan masalah menstruasinya yang selama ini dianggap tabu, apalagi mesti dibahas dengan orang lain. “Sekarang banyak murid mulai berani bertanya dan juga bersuara. Sejak itu guru- guru dan murid-murid menjadi terbuka, bukan hal tabu dan risih lagi. Siswa putra juga menyadari bahwa mereka bisa mendukung MKM dan mendukung kawan perempuannya yang tengah menstruasi jika mendapatkan masalah karena menstruasinya. Ini program yang sangat positif,” kata Yunita. Salah satu guru dari SD II Dompu, Sahbudin, menambahkan manfaat yang ia dapatkan setelah mengikuti pelatihan MKM. Menurutnya informasi tentang MKM tidak hanya diperuntukkan bagi kaum perempuan saja tapi laki-laki juga perlu mengetahuinya. “Awalnya saya tidak peduli dengan masalah menstruasi, tapi setelah mengikuti pelatihan MKM saya jadi sadar bahwa persoalan menstruasi adalah masalah bersama, khususnya orang tua dan guru, karena orang tua dan guru adalah sumber informasi untuk anak- anak. Kebetulan saya juga punya anak perempuan. Informasi MKM yang saya dapatkan akan berguna kelak jika anak saya beranjak dewasa nanti.” tambah Sahbudin. *Ditulis oleh Nasrus Syukroni dan Irfan Ariyanto, Yayasan Plan International Indonesia “Setelah mengikuti pelatihan Manajemen Kebersihan Menstruasi saya jadi sadar bahwa persoalan menstruasi adalah masalah bersama, khususnya orang tua dan guru, karena orang tua dan guru adalah sumber informasi untuk anak-anak” Sahbudin (Guru SD II Dompu)
  • 11. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany. Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com 11DESEMBER 2017 Nudges, Visual Menarik untuk Memicu Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun Foto: SNV Pilar 2 STBM, Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), berpotensi besar dalam menurunkan potensi penularan penyakit & infeksi, bahkan mencapai 47% untuk penyakit diare. Sayangnya, kebiasaan sederhana ini dirasa masih sulit untuk rutin dilakukan terutama di waktu-waktu kritis, seperti sebelum makan dan setelah buang air besar. Perilaku CTPS di Indonesia saat ini berada di angka 47% (Riskesdas, 2013). Tergerak oleh hal ini dan fakta bahwa ketersediaan fasilitas CTPS di 3 kabupaten dampingan masih berada di angka 35% (SNV, 2016), SNV bekerja sama dengan UPT Pendidikan dan 11 Sekolah Dasar (SD) terpilih di Kabupaten Lampung Selatan dan Pringsewu, melaksanakan percobaan Nudges untuk melihat efektivitas pemicu visual dalam meningkatkan angka CTPS setelah menggunakan toilet. Nudges lazim digunakan di negara-negara maju untuk memicu kebiasaan/perilaku yang diinginkan dan bentuknya bisa bermacam- macam. Dalam percobaan kali ini, Nudges yang digunakan adalah jalan setapak dari kamar mandi sekolah menuju fasilitas CTPS, tentunya dalam warna-warni dan bentuk yang menarik perhatian anak-anak untuk mengingatkan mereka agar mencuci tangan pakai sabun setelah menggunakan toilet. Kepala sekolah dan guru aktif terlibat, bahkan tidak sedikit yang menggambar dan mengecat sendiri Nudges di sekolahnya. Setelah 1,5 bulan pelaksanaan yang mencakup baseline dan 3 kali pemantauan (1 hari, 2 minggu, dan 4 minggu setelah pemasangan Nudges), secara rata-rata mengalami peningkatan sebesar 40% dalam kebiasaan CTPS setelah menggunakan toilet. Nudges lazim digunakan di negara-negara maju untuk memicu kebiasaan/perilaku yang diinginkan…
  • 12. Disusun oleh Sekretariat Jejaring AMPL (www.jejaringampl.org). Tim: Herie Ferdian,Wiwit Heris, Indriany. Silakan kirim cerita Anda ke: jejaring.ampl@gmail.com 12DESEMBER 2017 Mengambil contoh SD 1 Gumukrejo di Kecamatan Pagelaran, persentase CTPS setelah menggunakan toilet terus meningkat setelah ada Nudges. Mulai dari 25% saat baseline, angkanya perlahan meningkat ke 29% di hari pertama pemasangan dan mencapai 67% di minggu kedua. Kami menyadari keterbatasan dalam jumlah sampel sekolah, tetapi percobaan Nudges ini telah memberikan hasil dan pembelajaran yang berarti. Pada akhirnya, efektivitas Nudges sebagai pemicu untuk menjadikan CTPS sebagai kebiasaan yang “otomatis” hanya bisa terjadi jika fasilitas air dan sabunnya selalu tersedia. Selain itu, antusiasme murid terhadap hal yang baru cenderung menurun sepanjang waktu. Mengatasi tantangan ini, Nudges tentunya perlu dilengkapi dengan upaya promosi kesehatan, contoh praktik oleh guru dan orang tua di rumah, serta penanaman perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini. Karena kesehatan generasi muda Indonesia, menentukan masa depan kita semua. *Ditulis oleh Saniya, SNV