Sumber-sumber pendanaan pemerintah untuk sanitasi permukiman meliputi anggaran pemerintah pusat dan daerah, partisipasi swasta, serta pinjaman dan hibah luar negeri. Pemerintah pusat mendanai sanitasi melalui kementerian terkait seperti Pekerjaan Umum, Lingkungan Hidup, dan Kesehatan, sedangkan pemerintah daerah menggunakan anggaran daerah. Swasta berkontribusi melalui program tanggung
Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor SanitasiJoy Irman
Buku panduan ini membahas sumber dan mekanisme pendanaan sektor sanitasi di Indonesia. Dokumen ini disusun oleh program ISSDP yang didanai pemerintah Belanda dan Swedia untuk membantu pemerintah daerah meningkatkan anggaran sanitasi. Buku ini menjelaskan biaya sanitasi, penyedia pendanaan, dan sumber-sumber pendanaan potensial seperti hibah, pinjaman, retribusi pengguna, serta peran pemerintah dalam meningkatkan akses pendana
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
Pedoman ini membahas penyusunan perencanaan teknis pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM), mencakup ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, muatan perencanaan teknis, tenaga ahli penyusunan, tata cara penyusunan per komponen SPAM, keluaran perencanaan teknis, survei-survei yang dibutuhkan, serta tata cara perancangan anggaran biaya.
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Penanganan dan pemisahan sampah di sumbernya merupakan tahap kritis dalam pengelolaan sampah yang melibatkan pemisahan sampah organik dan non-organik serta penerapan konsep 3R. Tanggung jawab penanganan bervariasi mulai dari penghuni rumah, pengelola gedung, hingga developer tergantung jenis permukiman. Pemisahan dan penyimpanan sampah di sumber diperlukan sebelum pengangkutan ke TPS atau TPA selanjutnya.
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Bahan presentasi disajikan oleh Enri Damanhuri dkk dalam Lokakarya Persampahan Berbasis Masyarakat di Jakarta tanggal 16-17 Januari 2008. Lokakarya diselenggarakan oleh jejaring AMPL
Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor SanitasiJoy Irman
Buku panduan ini membahas sumber dan mekanisme pendanaan sektor sanitasi di Indonesia. Dokumen ini disusun oleh program ISSDP yang didanai pemerintah Belanda dan Swedia untuk membantu pemerintah daerah meningkatkan anggaran sanitasi. Buku ini menjelaskan biaya sanitasi, penyedia pendanaan, dan sumber-sumber pendanaan potensial seperti hibah, pinjaman, retribusi pengguna, serta peran pemerintah dalam meningkatkan akses pendana
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
Pedoman ini membahas penyusunan perencanaan teknis pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM), mencakup ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, muatan perencanaan teknis, tenaga ahli penyusunan, tata cara penyusunan per komponen SPAM, keluaran perencanaan teknis, survei-survei yang dibutuhkan, serta tata cara perancangan anggaran biaya.
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Penanganan dan pemisahan sampah di sumbernya merupakan tahap kritis dalam pengelolaan sampah yang melibatkan pemisahan sampah organik dan non-organik serta penerapan konsep 3R. Tanggung jawab penanganan bervariasi mulai dari penghuni rumah, pengelola gedung, hingga developer tergantung jenis permukiman. Pemisahan dan penyimpanan sampah di sumber diperlukan sebelum pengangkutan ke TPS atau TPA selanjutnya.
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Bahan presentasi disajikan oleh Enri Damanhuri dkk dalam Lokakarya Persampahan Berbasis Masyarakat di Jakarta tanggal 16-17 Januari 2008. Lokakarya diselenggarakan oleh jejaring AMPL
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air LimbahJoy Irman
Dokumen tersebut merupakan bagian keempat dari empat bagian yang membahas sistematika dokumen rencana induk air limbah. Dokumen ini menjelaskan rincian bab demi bab yang akan ada dalam rencana induk air limbah mulai dari pendahuluan, visi dan misi, analisis kondisi daerah, arah pengembangan sarana prasarana, hingga program-program pengembangan.
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Modul ini membahas perencanaan teknis unit pengumpulan sistem pengelolaan limbah terpusat khususnya jaringan perpipaan, (2) Pembahasan meliputi perencanaan pipa retikulasi dan pipa induk beserta debit desain dan dimensi pipa, (3) Perencanaan harus mengacu pada standar teknis yang berlaku.
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)Joy Irman
Dokumen tersebut membahas perencanaan sarana dan prasarana sistem pengelolaan air limbah setempat (on-site), termasuk debit air limbah, kloset, perencanaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) berdasarkan kapasitas, lokasi, dan kebutuhan lahan.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...Joy Irman
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan sistem pengelolaan air limbah (SPAL), mencakup jenis perencanaan SPAL seperti rencana induk, studi kelayakan, dan perencanaan teknis. Dokumen ini juga menjelaskan muatan dan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam penyusunan ketiga jenis perencanaan tersebut.
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikRizki Darmawan
Peraturan ini menetapkan baku mutu air limbah domestik dan kewajiban pengolahan air limbah domestik. Air limbah domestik harus diolah sebelum dibuang dan memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Pemerintah daerah dapat menetapkan baku mutu lebih ketat berdasarkan kajian ilmiah tentang daya tampung lingkungan dan teknologi pengolahan.
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Proses penyusunan strategi sanitasi kota (ssk) step by stepJoy Irman
Dokumen tersebut menjelaskan proses penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) yang meliputi identifikasi isu, perumusan visi dan misi, penetapan sistem dan zona sanitasi, perumusan strategi subsektor, penyiapan program dan kegiatan, konsultasi publik, dan finalisasi dokumen SSK.
Dokumen tersebut membahas perencanaan sistem pengolahan air limbah setempat menggunakan tangki septik. Tangki septik adalah salah satu teknologi pengolahan air limbah domestik individual yang bekerja secara anaerobik untuk memisahkan padatan dan cairan. Dokumen ini menjelaskan proses yang terjadi di dalam tangki septik serta cara perhitungan dan penentuan dimensi tangki septik berdasarkan jumlah pemakai dan standar yang berlaku.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RJoy Irman
Dokumen tersebut memberikan persyaratan teknis penyediaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan Tempat Penampungan Sementara 3R (TPS 3R) dalam penanganan sampah rumah tangga. TPS merupakan tempat penampungan sampah sementara selama maksimal 24 jam sebelum diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sedangkan TPS 3R melakukan pemilahan, daur ulang, dan komposing sampah. Dokumen ini menjelaskan kriteria
Teks tersebut membahas mengenai sumber air baku dan rancangan bangunan pengambilan. Sumber air baku yang digunakan adalah air sungai Lenovo dengan debit 1,4 liter/detik. Teks ini juga menjelaskan berbagai jenis bangunan pengambilan air seperti direct intake, indirect intake, dan spring intake beserta komponen-komponennya seperti screen, pompa intake, dan kriteria desainnya.
Perencanaan Teknis dan Manajemen PersampahanJoy Irman
1. Konsep perencanaan teknis dan manajemen pengelolaan sampah kota kecil dan sedang untuk periode 10 tahun ke depan
2. Rencana sarana prasarana pengelolaan sampah berdasarkan proyeksi penduduk dan timbulan sampah
3. Strategi penanganan sampah
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Komponen Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Dokumen tersebut membahas komponen-komponen utama sistem pengelolaan limbah terpusat (SPAL-T) yang terdiri atas unit pelayanan, unit pengumpulan, unit pengolahan, dan unit pembuangan akhir. Setiap unit memiliki fungsi khusus dalam mengelola aliran air limbah dari rumah tangga hingga pengolahan dan pembuangan akhir. Dokumen ini juga menjelaskan teknologi dan proses yang terlibat dalam masing-masing unit.
Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) SanitasiJoy Irman
[Ringkasan]
Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur Sub Bidang Sanitasi memberikan panduan untuk pelaksanaan program sanitasi lingkungan berbasis masyarakat melalui dana alokasi khusus. Panduan ini mencakup pendekatan, prinsip, tahapan pelaksanaan, dan pengelolaan prasarana air limbah, sampah, dan drainase secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pembangunan, serta pengoperasian
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air LimbahJoy Irman
Dokumen tersebut merupakan bagian keempat dari empat bagian yang membahas sistematika dokumen rencana induk air limbah. Dokumen ini menjelaskan rincian bab demi bab yang akan ada dalam rencana induk air limbah mulai dari pendahuluan, visi dan misi, analisis kondisi daerah, arah pengembangan sarana prasarana, hingga program-program pengembangan.
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Modul ini membahas perencanaan teknis unit pengumpulan sistem pengelolaan limbah terpusat khususnya jaringan perpipaan, (2) Pembahasan meliputi perencanaan pipa retikulasi dan pipa induk beserta debit desain dan dimensi pipa, (3) Perencanaan harus mengacu pada standar teknis yang berlaku.
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)Joy Irman
Dokumen tersebut membahas perencanaan sarana dan prasarana sistem pengelolaan air limbah setempat (on-site), termasuk debit air limbah, kloset, perencanaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) berdasarkan kapasitas, lokasi, dan kebutuhan lahan.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...Joy Irman
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan sistem pengelolaan air limbah (SPAL), mencakup jenis perencanaan SPAL seperti rencana induk, studi kelayakan, dan perencanaan teknis. Dokumen ini juga menjelaskan muatan dan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam penyusunan ketiga jenis perencanaan tersebut.
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikRizki Darmawan
Peraturan ini menetapkan baku mutu air limbah domestik dan kewajiban pengolahan air limbah domestik. Air limbah domestik harus diolah sebelum dibuang dan memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Pemerintah daerah dapat menetapkan baku mutu lebih ketat berdasarkan kajian ilmiah tentang daya tampung lingkungan dan teknologi pengolahan.
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Proses penyusunan strategi sanitasi kota (ssk) step by stepJoy Irman
Dokumen tersebut menjelaskan proses penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) yang meliputi identifikasi isu, perumusan visi dan misi, penetapan sistem dan zona sanitasi, perumusan strategi subsektor, penyiapan program dan kegiatan, konsultasi publik, dan finalisasi dokumen SSK.
Dokumen tersebut membahas perencanaan sistem pengolahan air limbah setempat menggunakan tangki septik. Tangki septik adalah salah satu teknologi pengolahan air limbah domestik individual yang bekerja secara anaerobik untuk memisahkan padatan dan cairan. Dokumen ini menjelaskan proses yang terjadi di dalam tangki septik serta cara perhitungan dan penentuan dimensi tangki septik berdasarkan jumlah pemakai dan standar yang berlaku.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RJoy Irman
Dokumen tersebut memberikan persyaratan teknis penyediaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan Tempat Penampungan Sementara 3R (TPS 3R) dalam penanganan sampah rumah tangga. TPS merupakan tempat penampungan sampah sementara selama maksimal 24 jam sebelum diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sedangkan TPS 3R melakukan pemilahan, daur ulang, dan komposing sampah. Dokumen ini menjelaskan kriteria
Teks tersebut membahas mengenai sumber air baku dan rancangan bangunan pengambilan. Sumber air baku yang digunakan adalah air sungai Lenovo dengan debit 1,4 liter/detik. Teks ini juga menjelaskan berbagai jenis bangunan pengambilan air seperti direct intake, indirect intake, dan spring intake beserta komponen-komponennya seperti screen, pompa intake, dan kriteria desainnya.
Perencanaan Teknis dan Manajemen PersampahanJoy Irman
1. Konsep perencanaan teknis dan manajemen pengelolaan sampah kota kecil dan sedang untuk periode 10 tahun ke depan
2. Rencana sarana prasarana pengelolaan sampah berdasarkan proyeksi penduduk dan timbulan sampah
3. Strategi penanganan sampah
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Komponen Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Dokumen tersebut membahas komponen-komponen utama sistem pengelolaan limbah terpusat (SPAL-T) yang terdiri atas unit pelayanan, unit pengumpulan, unit pengolahan, dan unit pembuangan akhir. Setiap unit memiliki fungsi khusus dalam mengelola aliran air limbah dari rumah tangga hingga pengolahan dan pembuangan akhir. Dokumen ini juga menjelaskan teknologi dan proses yang terlibat dalam masing-masing unit.
Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) SanitasiJoy Irman
[Ringkasan]
Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur Sub Bidang Sanitasi memberikan panduan untuk pelaksanaan program sanitasi lingkungan berbasis masyarakat melalui dana alokasi khusus. Panduan ini mencakup pendekatan, prinsip, tahapan pelaksanaan, dan pengelolaan prasarana air limbah, sampah, dan drainase secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pembangunan, serta pengoperasian
Pembiayaan dan Pendanaan Sanitasi PermukimanJoy Irman
Dokumen tersebut membahas tentang pembiayaan dan pendanaan sanitasi yang mencakup aspek fiskal, pengelolaan keuangan daerah, dan komponen pendanaan lembaga pengelola prasarana sanitasi. Dokumen ini menjelaskan sumber pendanaan sanitasi dari APBN, APBD, hibah, kerjasama, dan pendapatan lain serta klasifikasi pengeluaran untuk biaya operasional dan non-operasional lembaga pengelola.
Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR infosanitasi
Dokumen tersebut membahas sumber-sumber pendanaan pembangunan sanitasi termasuk pendanaan pemerintah dari APBD, APBN, DAK dan pendanaan non-pemerintah serta mekanisme pengajuan dan kriteria pendanaan untuk masing-masing sumber pendanaan."
Tahapan Pelaksanaan SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)Joy Irman
Dokumen tersebut membahas tahapan pelaksanaan sanitasi berbasis masyarakat yang terdiri dari 8 tahapan mulai dari persiapan, seleksi lokasi, penyusunan rencana kerja masyarakat, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, penguatan kelembagaan masyarakat, hingga monitoring dan evaluasi.
Pemberdayaan Masyarakat dengan Pelibatan Jender dan Kemiskinan dalam Pembangu...Joy Irman
Situasi sanitasi di perkotaan Indonesia masih mengkhawatirkan. Pertumbuhan penduduk perkotaan yang cepat belum diikuti dengan perbaikan sanitasi yang memadai. Akses terhadap sanitasi masih rendah dan banyak masyarakat yang membuang limbah langsung ke badan air. Pengelolaan limbah cair perkotaan perlu ditingkatkan.
Pembiayaan SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat) Joy Irman
Pembiayaan SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat) membahas mengenai sumber-sumber pembiayaan, komponen yang dapat dibiayai, dan tata cara pengelolaan keuangan.
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan ImplementasiOswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh Prawisti Ekasanti dalam Seminar SANIMAS bertema Pengarusutamaan Pendekatan Sanitasi oleh masyarakat (SANIMAS): Pembelajaran dari Pengalaman.
Tujuan, Pendekatan, dan Prinsip SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)Joy Irman
Dokumen ini membahas pendekatan dan prinsip sanitasi berbasis masyarakat yang disebut Sanimas, yang mencakup 5 pendekatan dan 4 prinsip dasar sanitasi, serta 4 prinsip penyelenggaraan sanitasi berbasis masyarakat.
Buku Pintar SANIMAS. Suplemen Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PE...Oswar Mungkasa
Suplemen ini dengan judul Buku Pintar SANIMAS, merupakan pelengkap edisi khusus Percik Maret 2010, yang berisi penjelasan ringkas, padat, tepat sasaran tentang Sanitasi oleh Masyarakat (SANIMAS)
Pedoman ini memberikan panduan bagi pelaksana program PAMSIMAS di tingkat pusat, propinsi, kabupaten, dan desa dalam menyelenggarakan kegiatan dan mengendalikan pelaksanaannya. Program ini bertujuan meningkatkan akses terhadap air bersih dan sanitasi bagi masyarakat berpenghasilan rendah, khususnya di pedesaan, dimana saat ini cakupannya masih rendah dan berdampak pada kesehatan serta pembangunan ekonomi.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019infosanitasi
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015 2019. Air Limbah dan Persampahan, Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Air Minum Layak, Sanitasi Layak, dan Rumah Tangga Kumuh (Target ke-7 dalam Mi...Muhamad Suharsa
Dokumen tersebut membahas tentang target ke-7 dalam Millenium Development Goals (MDGs) yaitu menjamin akses air minum dan sanitasi yang layak serta mengurangi rumah tangga yang tinggal di permukiman kumuh. Dokumen tersebut menjelaskan pencapaian provinsi Jawa Timur dalam mencapai target-target tersebut pada tahun 2015."
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan fasilitasi strategi sanitasi dan pemrograman jangka menengah untuk pejabat pemerintah daerah. Dokumen ini menjelaskan program prioritas sanitasi nasional untuk air limbah, persampahan dan drainase beserta kerangka kerjanya. Juga dijelaskan keterkaitan antara dokumen strategi sanitasi, program dan kegiatan indikatif beserta prioritasnya.
Sistem pengelolaan air limbah domestik di Indonesia dilakukan dengan tiga pendekatan: sistem settempat, sistem terpusat skala permukiman, dan sistem terpusat skala perkotaan. Pemerintah pusat dan daerah bekerja sama dalam pembangunan dan pengoperasian infrastruktur air limbah.
Rencana Strategik Pembangunan Bidang Pengembangan PLPinfosanitasi
Pemerintah berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap prasarana sanitasi dengan membangun fasilitas pengolahan limbah cair, sampah, dan drainase. Namun, pembangunan prasarana membutuhkan dana besar dan kemampuan pengelolaan yang memadai. Kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah diperlukan untuk mengembangkan master plan dan mengelola fasilitas secara berkelanjutan.
Program Hibah Luar Negeri untuk Pembiayaan Air Limbah dan Percepatan Pembangu...infosanitasi
Program Hibah Air Limbah dan Percepatan Pembangunan Sanitasi memberikan hibah kepada pemerintah daerah untuk memperluas cakupan layanan sanitasi dengan membangun sarana seperti pipa sewer dan sumur resapan, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Program ini memberikan hibah hingga Rp5 juta per sumur resapan untuk proyek skala kota dan Rp2 juta per sumur resapan untuk proyek
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Sanitasi, Cipta KaryaJoy Irman
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasi, Bidang Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum adalah panduan teknis penyusunan perencanaan dan penganggaran sanitasi di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat (Ditjen Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum).
Kedudukan SSK & MPSS dalam Optimalisasi Pendanaan Pembangunan Sanitasiinfosanitasi
Dokumen ini membahas tahapan pelaksanaan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (PPSP) di Indonesia. Terdapat beberapa dokumen perencanaan sektor sanitasi seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Induk Jangka Menengah (RPIJM), dan Strategi Sanitasi Komunal (SSK). Dokumen ini juga membahas pendanaan sektor sanitasi dari berbagai sumber seperti APBD, APBN, dan donor s
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta KaryaJoy Irman
Dokumen tersebut merupakan pedoman penyusunan memorandum program pengembangan sistem penyediaan air minum yang mencakup ketentuan, penjelasan teknis, dan formulir yang diperlukan. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk menyusun rencana program pengembangan air minum di tingkat kabupaten/kota.
Kebijakan pengembangan SPAM membahas strategi peningkatan akses air minum 100% melalui optimalisasi sumber daya yang ada, peningkatan kapasitas kelembagaan, dan skema pembiayaan baru seperti KPBU dan pinjaman perbankan. Dibutuhkan pendanaan sebesar Rp253 triliun dari berbagai sumber."
Materi kementerian pekerjaan umum sesi pleno 1 konferensi sanitasi air minum ...Indriany ,
Dokumen tersebut membahas tentang pencapaian target air minum dan sanitasi, tantangan keberlanjutan pembangunan infrastruktur air minum dan sanitasi, serta peluang dan sinergi antara kementerian dalam pembangunan air minum dan sanitasi di Indonesia."
Kedudukan strategi sanitasi kota dalam optimalisasi pendanaan direktur pplpinfosanitasi
Dokumen ini membahas tentang tahapan pelaksanaan Program Penyediaan Sarana dan Prasarana Sanitasi (PPSP) di Indonesia. Terdapat beberapa konstelasi dokumen perencanaan sektor sanitasi seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Dokumen ini juga menjelaskan sumber pendanaan untuk sektor sanitasi seperti anggaran pemerintah p
Program & Kegiatan, Biaya dan Sumber Pembiayaan Pembangunan Sanitasi Permukimaninfosanitasi
Dokumen tersebut membahas rencana kegiatan, biaya, dan sumber pembiayaan untuk pembangunan sanitasi permukiman, mencakup studi desain, konstruksi, monitoring, serta sumber dana dari APBD, APBN, hibah, pinjaman, CSR, dan partisipasi masyarakat."
Similar to Sumber pendanaan pemerintah untuk sanitasi (20)
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Joy Irman
Dokumen tersebut membahas dua metode pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) yaitu Controlled Landfill dan Sanitary Landfill beserta sarana pendukungnya seperti drainase, pengolahan air lindi, ventilasi gas, dan pemeliharaan TPA."
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...Joy Irman
Dokumen tersebut membahas tentang pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah (SPAL). Pemantauan dilakukan secara langsung dan tidak langsung untuk mendapatkan informasi kondisi dan kinerja SPAL. Evaluasi dilakukan setahun sekali untuk menilai dan meningkatkan kinerja SPAL. Pelaporan dilakukan oleh penyelenggara dan pemerintah daerah ke tingkat yang lebih tinggi.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...Joy Irman
Dokumen ini membahas peran masyarakat dan badan usaha swasta dalam pengembangan sistem pengelolaan air limbah (SPAL) di Indonesia. Masyarakat dapat berperan dengan memberikan masukan, dukungan materi, menjaga sarana SPAL, membentuk kelompok pengelola SPAL skala permukiman atau komunal, serta melaporkan keluhan. Sedangkan badan usaha swasta dapat membantu penyelenggaraan SPAL dan pemerintah daerah dapat membent
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan EvaluasiJoy Irman
Dokumen tersebut membahas tentang pemantauan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT), meliputi pemantauan aspek fisik seperti kuantitas dan kualitas efluen, kondisi bangunan dan peralatan, serta pemantauan aspek non-fisik seperti kinerja karyawan, data keuangan, manajemen, dan ketaatan hukum. Diberikan contoh formulir untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi kinerja IPLT.
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan KeuanganJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...Joy Irman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tahapan pelaksanaan konstruksi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT), (2) Mencakup pra-konstruksi, konstruksi, dan penyelenggaraan pelaksanaan termasuk kontrak, pengawasan, pengujian, pembuatan as built drawing, pemeliharaan, penyusunan SOP, dan serah terima pekerjaan, (3) Memberikan panduan mengenai tugas dan tanggung jawab
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...Joy Irman
Dokumen ini membahas tentang bangunan penunjang dan fasilitas yang dibangun untuk mendukung operasional dan pemeliharaan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT). Dokumen ini menjelaskan persyaratan umum dan teknis pembangunan bangunan penunjang seperti ruang kontrol, perkantoran, pos jaga, dan gudang. Selanjutnya dijelaskan tahapan pelaksanaan konstruksi mulai dari persiapan, pekerjaan pondasi,
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...Joy Irman
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan konstruksi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang mencakup 3 kalimat: (1) Tahapan pelaksanaan konstruksi IPLT meliputi unit pengolahan, unit pembuangan akhir, pekerjaan mekanikal/elektrikal, dan bangunan penunjang. (2) Unit pembuangan akhir digunakan untuk membuang air limbah terolah dan lumpur hasil pengolahan, sedangkan bangunan penyimpanan lumpur
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanJoy Irman
Dokumen tersebut merangkum tahapan pelaksanaan konstruksi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang meliputi persiapan proyek, pekerjaan pondasi, pemasangan sistem paket, instalasi unit pengolahan air limbah dan lumpur, serta pembangunan fasilitas pendukung. Dokumen ini juga menjelaskan persyaratan teknis dan ketentuan umum dalam pelaksanaan konstruksi IPLT.
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
1. Cara Mudah, Cepat dan Tepat
Sumber-
Sumber-sumber Pendanaan Pemerintah
untuk Sanitasi Permukiman
Powerpoint Templates Powerpoint Templates
Page 1
2. Beberapa Sumber Pendanaan
Pembangunan Air Minum & Sanitasi Permukiman
ABPN
35%
CSR
Masyarakat
6%
13%
KPS
9% Mencari sinergitas antar
sumber dana Air Minum
Perbankan DN dan Sanitasi
5%
Hibah LN Sumber : Bina Program DJCK, PU
2%
Pinjaman LN APBD
5% 25%
3. SumberPendanaan Sanitasi
Pemerintah, Swasta dan Masyarakat
Anggaran Pemerintah
• ABPN
• APBD Provinsi
• APBD Kab/Kota
Partisipasi Swasta/BUMN
• Corporate Social Responsibility
• Program Bina Lingkungan
• Kemitraan Pemerintah-Swasta
PHLN
• Pinjaman / Hutang Luar Negeri
• Hibah Luar Negeri
5. DAK Sanitasi
Kegiatan Sanitasi Lingkungan
Berbasis Masyarakat
diselenggarakan dalam
rangka meningkatkan
pelayanan sanitasi skala
kawasan di daerah
perkotaan yang rawan
sanitasi dengan penduduk
berpenghasilan rendah.
6. Kegiatan / Output Program
Prioritas pertama Prioritas kedua
Pengembangan prasarana dan Prioritas kedua (dilaksanakan
sarana air limbah komunal.
setelah tidak ada BABS)
Alternatif kegiatan sbb:
Modul A Alternatif kegiatan
Tangki septic komunal untuk 4 atau Pengembangan fasilitas
5 rumah pengurangan sampah dengan pola
Modul B
3R (reduce, reuse, dan recycle)
MCK plus++ yang dapat menampung
50 – 200 KK
Modul C :
sistem jaringan perpipaan air limbah
skala lingkungan (50 - 100 KK).
Modul ini merupakan modul yan
disarankan sepanjang kondisi
lapangan memenuhi persyaratan.
8. DAK Lingkungan Hidup
DAK bidang LH mempunyai sasaran untuk melengkapi
sarana dan prasarana fisik perlindungan dan pengelolaan
hidup di kabupaten/kota.
9. Kegiatan/Output Program (1/2)
Sarana dan prasarana pengendalian pencemaran lingkungan
hidup
Instalasi pengolahan air limbah komunal (IPAL Komunal)
Pengelolaan sampah dengan prinsip 3R, yang terdiri dari:
(i) Bak sampah; (ii) Tong sampah; (iii) Gerobak sampah;
(iv) Alat daur ulang sampah; (v) Alat pencacah sampah;
(vi) Alat pencacah plastik; (vii) Alat pencacah biji plastik;
(viii) Alat pemilah sampah; (ix) Bangunan rumah atap pengolah
sampah;
(x) Kendaraan roda dua pengangkut sampah; (xi) Truck sampah;
(xii) Kontainer sampah; (xiii) Composter;
(xiv) Conveyor pemilah sampah; (xv) Dryer;
(xvi) Arm roll
10. Kegiatan/Output Program (2/2)
Pengadaan Sarana dan
Prasarana dalam Rangka
Adaptasi dan Mitigasi
Perubahan Iklim, berupa:
pengadaan unit pengolah
limbah organik menjadi
biogas
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Perlindungan
Fungsi Lingkungan Hidup,
berupa: pembuatan media
tanam (komposting).
12. DAK Perumahan dan Kawasan Permukiman
Dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan
meningkatkan ketersediaan rumah yang layak huni dan
terjangkau bagi MBM/MBR di perumahan dan kawasan
permukiman yang didukung oleh PSU yang memadai.
Penyediaan PSU yang dimaksud adalah untuk mendukung
pembangunan rumah umum,berupa:
rumah tapak; dan
rumah susun.
13. Kegiatan / Output Program
Septik tank komunal atau
IPAL, dan
TPST (diberikan bila tersedia
lahan).
15. Kegiatan/Output Program (1/3)
Air Limbah
Sistem air limbah on site
Pembangunan IPAL dan Pipa
Induk;
Pembangunan IPLT;
Pembangunan SANIMAS pada
kawasan-kawasan tertentu;
Pengadaan Pelatihan TFL dan
alokasi gaji TFL;
Pendampingan/ Bantuan
Teknis penyusunan studi dan
perencanaan teknis
Sistem air limbah off site
16. Kegiatan/Output Program (2/3)
Persampahan
Pilot Project (Percontohan)
Sistem 3R Komunal
Perekrutan, Pelatihan,
Pengawasan, Pembinaan
dan Gaji Fasilitator 3-R
Pilot Project (Percontohan)
TPST/ITF skala kota/kawasan
Bersambung
17. Kegiatan/Output Program (2/3)
Persampahan
Pilot Project (Percontohan) Pembangunan TPA/TPA Regional
dengan sistem sanitary landfill sesuai NSPK :
Sel TPA lengkap dengan sistem perlindungan lingkungan (sistem pelapis
dasar, sistem penangkap dan instalasi pengolah lindi, penangkap dan
pengolahan gas metan);
Tanggul penahan sel, sistem drainase keliling sel, dan jalan operasional;
Pengadaan alat berat untuk operasional TPA; (iv). Bimbingan teknis
dalam perencanaan, supervisi konstruksi, dan operasional
pemeliharaan;
Fasilitasi pembentukan organisasi pengelola
18. Program Reguler APBN
Direktorat PPLP, Ditjen Cipta Karya
Air Limbah Persampahan Drainase
Sistem Terpusat TPST 3R Saluran Primer
• SANIMAS
Sistem Setempat SPA
• RSH
Sistem
Polder/Kolam
• IPAL Kawasan
Retensi
• USRI
ITF
• IPLT
TPA
19. Pendanaan APBN dan APBD
Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Off-site)
Sambungan Rumah Sambungan Rumah
Sambungan Rumah
Stasiun
pompa
IPAL Effluent
Lahan, SR,
APBD APBN
Skala Kota
OM sistem lengkap (Terpusat/ offsite)
20. Pendanaan APBN dan APBD
Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat
APBD APBN
• Sambungan Rumah PERPIPAAN, SANIMAS, USRI, RSH, IPAL KOMUNAL, IPLT
(SR)
• O&M
• MOBIL TINJA
SANIMAS
Sambungan
Rumah
IPLT
RSH
RSH
IPAL
Kawasan
21. Pendanaan APBN dan APBD
Sistem Pengelolaan Sampah
APBD APBN
Kendaraan angkut, lahan TPA, Konstruksi TPA, Alat Berat, Jalan
Sumber sampah
pagar lokasi TPA, kantor TPA Operasional, Drainase TPA
3
R
Sumber sampah
TPST 3R, ITF, SPA
TPA
Sumber sampah
3
R
22. Pendanaan APBN dan APBD
Pengelolaan Drainase
APBD
Saluran Tersier, Saluran
Sekunder, O & M
Saluran sekunder
Genangan
Polder /
Kolam Retensi
Saluran sekunder
Genangan Laut
APBN
Saluran Primer,
Polder/Kolam
Retensi
24. APBN Kementrian Kesehatan
BOK merupakan bantuan
Pemerintah Pusat kepada
Pemerintah Daerah untuk
percepatan pencapaian MDGs
bidang kesehatan tahun 2015,
melalui peningkatan kinerja
Puskesmas dan jaringannya
serta Poskesdes/Polindes,
Posyandu dan UKBM lainnya
dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang
bersifat promotif dan preventif.
25. Kegiatan/Output Program
Meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber air minum
dan sanitasi dasar yang layak, dengan kegiatan :
Pendampingan penyusunan rencana kegiatan STBM (Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat);
Pemicuan stop buang air sembarangan (pemberdayaan masyarakat);
Pemantauan kualitas air minum
Pendataan dengan kegiatan pendataan sasaran, PHBS, dan
risiko
Penyuluhan, dengan kegiatan :
Penyuluhan kelompok dan konseling, dan
Penyebarluasan informasi melalui media (massa dan elektronik).
26. Dekonsentrasi Kemenkes
Kegiatan dekonsentrasi
EHRA dan STBM meliputi;
Pelatihan EHRA
Pelatihan Wirausaha Sanitasi
(STBM)
Pertemuan Jejaring STBM
Narasumber Pelatihan EHRA
Fasilitasi ke kabupaten
Monitoring dan Evaluasi
Desk dan penjaminan kualitas
27. Tugas Pembantuan Kemenkes
Kegiatan Tugas Pembantuan
(TP) EHRA dan STBM
meliputi;
Pemicuan & monitoring paska
pemicuan
Pelatihan fasilitator STBM
petugas Kesling Puskesmas
Inspeksi sarana sanitasi dasar,
dan
Pembinaan dan monitoring
29. Materi Lainnya
Progressio Series: Cara Mudah, Cepat dan Tepat
• Proses Penyusunan Buku • Menyusun Skala Prioritas
Putih Sanitasi (BPS) Program dan Kegiatan
• Proses Penyusunan Strategi Sanitasi
Sanitasi Kab/Kota (SSK) • Penggalangan Komitmen
• Proses Penyusunan atas Program dan Kegiatan
Memorandum Program Sanitasi (internalisasi dan
(MPS) eksternalisasi)
• Metode Review Stratgi • Sumber Pendanaan
Sanitasi (SSK) Pemerintah untuk Sanitasi
• Penilaian Kualitas Program • Sumber Pendaan CSR untuk
dan Kegiatan Sanitasi Sanitasi
Powerpoint Templates Page 29
30. Materi Lainnya
Step by Step Series : Pedoman Pelaksanaan PPSP
• Sasaran PPSP di Daerah • Tahapan Pelaksanaan/
• Kriteria Penetapan Peserta Implementasi
Program PPSP • Tahapan Pemantauan dan
• Tahapan Kampanye, Evaluasi
Edukasi dan Advokasi • Struktur Organisasi dan Tata
• Tahapan Kelembagaan, Kerja Pokja Sanitasi Provinsi
Keuangan dan Peraturan • Struktur Organisasi dan Tata
• Tahapan Penyusunan Kerja Pokja Sanitasi
Rencana Strategis (BPS/SSK) Kabupaten/Kota
• Tahapan Memorandum
Program Sanitasi (MPS)
Powerpoint Templates Page 30