Pola Penanganan Air Limbah Permukiman menjelaskan aspek-aspek peraturan dan perundangan yang mendasari, strategi dan kebijakan pengelolaan air llimbah permukiman, berbagai opsi teknologi penanganan air limbah. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian PU.
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Permukiman infosanitasi
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Permukiman. Terdapat berbagai pilihan teknologi pengelolaan air limbah permukiman, baik sistem onsite (setempat) maupun sistem off-site (kawasan dan perkotaan).
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanJoy Irman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman mencakup aspek pelayanan, kelembagaan, peraturan perundangan, partisipasi masyarakat dan dunia usaha, dan pendanaan.
Pola Penanganan Drainase Perkotaan menjelaskan mengenai aspek hukum dan peraturan yang mendasarinya, strategi dan kebijakan penanganan drainase, paradigma baru dalam penanganan drainase, dan berbagai opsi teknologi drainase. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian PU.
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahanJoy Irman
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Persampahan yang mencakup aspek tingkat pelayanan, kelembagaan, peraturan perundangan, pendanaan, partisipasi swasta dan masyarakat.
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman menjelaskan aspek-aspek peraturan dan perundangan yang mendasari, strategi dan kebijakan pengelolaan air llimbah permukiman, berbagai opsi teknologi penanganan air limbah. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian PU.
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Permukiman infosanitasi
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Permukiman. Terdapat berbagai pilihan teknologi pengelolaan air limbah permukiman, baik sistem onsite (setempat) maupun sistem off-site (kawasan dan perkotaan).
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanJoy Irman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman mencakup aspek pelayanan, kelembagaan, peraturan perundangan, partisipasi masyarakat dan dunia usaha, dan pendanaan.
Pola Penanganan Drainase Perkotaan menjelaskan mengenai aspek hukum dan peraturan yang mendasarinya, strategi dan kebijakan penanganan drainase, paradigma baru dalam penanganan drainase, dan berbagai opsi teknologi drainase. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian PU.
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahanJoy Irman
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Persampahan yang mencakup aspek tingkat pelayanan, kelembagaan, peraturan perundangan, pendanaan, partisipasi swasta dan masyarakat.
Pola Penanganan Sampah Domestik menjelaskan mengenai peraturan perundangan yang mendasarinya, strategi dan kebijakan penanganan sampah, paradigma baru penanganan sampah, berbagai opsi teknologi dalam penanganan sampah domestik. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum.
Air Limbah b3 , Artikel air Limbah B3 , Solusi air Limbah B3 , Pengelolaan Air Limbah , Sanitasi Air Limbah , penanganan Air Limbah , Presentasi Limbah
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Strategi Sanitasi Kabupa...Joy Irman
Modul Pelatihan Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) terdiri atas beberapa Sub-Modul, yaitu Pengantar Perencanaan, Proses Perencanaan, Pengumpulan Data, Studi EHRA (Environment Health Risk Assessment), Penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS), Tata Cara Survei, Perumusan Kebijakan dan Strategi Sanitasi, Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK), Perencanaan SPAL-Terpusat (SPAL-T), Tahapan Pelaksanaan, dan Konsultasi Publik & Legalisasi Rencana.
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi sebagai dokumen pusat dalam rangka penyusunan RPI2JM ( Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah), Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur drainase perkotaanJoy Irman
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur drainase perkotaan memberikan arahan dalam penentuan lokasi proyek, lingkup kegiatan dan kriteria penanganannya.
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Pengumpulan DataJoy Irman
Modul Pelatihan Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) terdiri atas beberapa Sub-Modul, yaitu Pengantar Perencanaan, Proses Perencanaan, Pengumpulan Data, Studi EHRA (Environment Health Risk Assessment), Penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS), Tata Cara Survei, Perumusan Kebijakan dan Strategi Sanitasi, Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK), Perencanaan SPAL-Terpusat (SPAL-T), Tahapan Pelaksanaan, dan Konsultasi Publik & Legalisasi Rencana.
Pola Penanganan Sampah Domestik menjelaskan mengenai peraturan perundangan yang mendasarinya, strategi dan kebijakan penanganan sampah, paradigma baru penanganan sampah, berbagai opsi teknologi dalam penanganan sampah domestik. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum.
Air Limbah b3 , Artikel air Limbah B3 , Solusi air Limbah B3 , Pengelolaan Air Limbah , Sanitasi Air Limbah , penanganan Air Limbah , Presentasi Limbah
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Strategi Sanitasi Kabupa...Joy Irman
Modul Pelatihan Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) terdiri atas beberapa Sub-Modul, yaitu Pengantar Perencanaan, Proses Perencanaan, Pengumpulan Data, Studi EHRA (Environment Health Risk Assessment), Penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS), Tata Cara Survei, Perumusan Kebijakan dan Strategi Sanitasi, Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK), Perencanaan SPAL-Terpusat (SPAL-T), Tahapan Pelaksanaan, dan Konsultasi Publik & Legalisasi Rencana.
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi sebagai dokumen pusat dalam rangka penyusunan RPI2JM ( Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah), Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur drainase perkotaanJoy Irman
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur drainase perkotaan memberikan arahan dalam penentuan lokasi proyek, lingkup kegiatan dan kriteria penanganannya.
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Pengumpulan DataJoy Irman
Modul Pelatihan Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) terdiri atas beberapa Sub-Modul, yaitu Pengantar Perencanaan, Proses Perencanaan, Pengumpulan Data, Studi EHRA (Environment Health Risk Assessment), Penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS), Tata Cara Survei, Perumusan Kebijakan dan Strategi Sanitasi, Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK), Perencanaan SPAL-Terpusat (SPAL-T), Tahapan Pelaksanaan, dan Konsultasi Publik & Legalisasi Rencana.
Prosiding Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) AwardOswar Mungkasa
Penghargaan AMPL diberikan kepada pemangku kepentingan yang dianggap berjasa dan menunjukkan prestasi kerja yang membanggakan serta memberi kontribusi signifikan bagi pembangunan AMPL
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Penataan Organisasi Peng...Joy Irman
Pelatihan Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu Modul (KAP-A) Kelembagaan, (KAP-B) Administrasi dan (KAP-C) Pembiayaan. Masing-masing Modul tersebut terdiri atas beberapa sub-modul. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Materi Kuliah 3 - budaya populer & budaya massa.pptxnuzzayineffendi52
**Budaya Populer (Pop Culture)**
Budaya populer adalah serangkaian praktik, kepercayaan, dan objek yang dominan dalam masyarakat pada waktu tertentu. Ini mencakup berbagai aspek seperti musik, film, fashion, teknologi, dan media sosial yang dinikmati oleh banyak orang. Budaya populer sering dipengaruhi oleh selebriti, tren media, dan perkembangan teknologi, serta cepat berubah sesuai dengan preferensi publik. Contoh budaya populer meliputi fenomena seperti K-pop, serial TV seperti "Game of Thrones," dan aplikasi seperti TikTok. Budaya populer seringkali mencerminkan nilai-nilai dan norma-norma yang diterima secara luas dalam masyarakat, tetapi juga bisa menjadi tempat bagi inovasi dan perubahan sosial.
**Budaya Massa (Mass Culture)**
Budaya massa adalah budaya yang diproduksi dan didistribusikan secara massal kepada publik oleh industri media dan hiburan. Ini mencakup produk-produk seperti film Hollywood, musik pop, acara TV, dan iklan yang dirancang untuk menjangkau audiens yang luas. Budaya massa sering kali diproduksi dengan tujuan komersial dan cenderung mengikuti formula yang dapat diterima secara luas untuk memaksimalkan daya tarik dan keuntungan. Karakteristik utama dari budaya massa adalah homogenisasi konten, di mana produk budaya yang dihasilkan cenderung seragam dan dapat diterima oleh berbagai kelompok masyarakat. Budaya massa seringkali dikritik karena dianggap mengurangi keragaman budaya dan mempromosikan konsumerisme.
Meskipun keduanya saling berkaitan, perbedaan utama antara budaya populer dan budaya massa terletak pada bagaimana budaya tersebut diproduksi, didistribusikan, dan diterima oleh publik. Budaya populer lebih bersifat dinamis dan reflektif terhadap tren yang muncul dari masyarakat itu sendiri, sementara budaya massa lebih bersifat terorganisir dan diproduksi untuk konsumsi massal.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Permukiman
1. Denpasar, 10– 11 September 2014
Kebijakan dan Strategi
Pengelolaan Air Limbah
Permukiman
Workshop Bantuan Teknis Pengelolaan
Pengembangan Instalasi Lumpur Tinja
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
4. 4
Pendekatan Pengelolaan
Air Limbah Permukiman
Berbasis Masyarakat Berbasis Institusi
Pendekatan
Skala
Penanganan
Pengembangan PS pelayanan kota
berdasarkan demand responsive
Pembangunan
prasarana dan
sarana air limbah
mendukung
kerjasama antar
kota/daerah
dalam melindungi
pencemaran
badan air
Kota metropolitan & besar :
sewerage
Kota sedang/kecil: off site sistem
terpadu – fokus pada pelayanan
IPLT (on site management)
Kota/kawasan lama: Shallow/small
bore sewer atau sewerage skala
kawasan, terpadu dengan PS
pelayanan kota mendukung
revitalisasi kota lama
Kota/kawasan baru:
Pembangunan sistem sewerage
untuk kawasan RSH
Mendorong pembangunan sistem
sewerage untuk kota baru
Prokasih dan
sejenisnya
(one river one
management)
1.Pro poor
2.Kawasan kumuh &
rawan sanitasi
1. Desa :
Model CLTS
On-site
2. Kumuh
perkotaan
Model
SANIMAS
Off-site skala
kecil
5. Komponen Pengolahan Air Limbah Setempat
Unit Pengolahan
Setempat
INSTALASI
PENGOLAHAN
LUMPUR TINJA
(IPLT)
Unit Pengolahan Setempat :
o Tangki septik paling banyak
digunakan di Indonesia
o Sanimas
o IPAL Kawasan
Unit Pengangkut :
oTruk tinja
oMotor tinja
Unit Pengolahan Lumpur Tinja
terdiri dari:
oPengolahan primer: Tangki
Imhoff, SSC
oPengolahan sekunder: sistem
kolam/lagoon, oxidation ditch
oPengering Lumpur
Unit Pengangkut
6. Permasalahan Pengelolaan Lumpur Tinja
di Indonesia
Terdapat 134 IPLT di seluruh Indonesia
Sebanyak 37 diantaranya direhabilitasi antara Tahun 2006 – 2013
Sebanyak 9 diantaranya dibangun antara Tahun 2006 – 2013
Sebanyak 10% berfungsi secara optimal, sisanya masih belum berfungsi/ beroperasi
secara optimal, disebabkan:
₋ Keterbatasan biaya operasional dan pemeliharaan
₋ Ketidakjelasan institusi pengelola air limbah di daerah
₋ Kerusakan fisik bangunan IPLT (faktor usia bangunan)
₋ Minimnya lumpur tinja yang masuk karena:
• Tangki septik yang tidak memenuhi syarat SNI (tidak kedap air)
• Lumpur tinja yang langsung dibuang ke sungai/tempat lain
• Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang penyedotan tangki septik
7. Kebijakan dan Strategi Sektor Air Limbah yang
Mendukung Optimalisasi IPLT
PERMEN PU 16 tahun 2008
1.Peningkatan akses sarana dan prasarana air limbah
• Sarana IPLT terbangun digunakan dengan optimal
• Biaya O&M tersedia
2.Peningkatan peran serta masyarakat
• Peningkatan kualitas tangki septik individu sesuai SNI
• Penyedotan tangki septik berkala bekerja sama dengan swasta
• Pengoperasian truk tinja milik swasta
3.Pengembangan perangkat peraturan perundangan
• Peraturan tentang tarif penyedotan tangki septik
• Peraturan tentang penyedotan tangki septik secara rutin (minimal 2 tahun sekali)
4.Penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas personil
• Pembentukan lembaga pengelola IPLT
• Pendataan penyedotan tangki septik secara rutin
• Pemantauan untuk mencegah pembuangan lumpur secara ilegal
5.Peningkatan dan pengembangan alternatif sumber pendanaan
• Pengoperasian truk tinja milik swasta
8. Rencana Tindak Pengelolaan Lumpur Tinja
di Indonesia
1. Rehabilitasi dan revitalisasi serta ekstensifikasi sistem yang ada
2. Sosialisasi, kampanye, dan pendampingan kepada Pemerintah
Daerah, dan Masyarakat serta insentif bagi dunia usaha yang
berpartisipasi
3. Mendorong diterbitkannya Perda di tingkat Kabupaten/Kota
tentang Pengelolaan Air Limbah
4. Pelatihan dan pendampingan kepada Pemda serta mendorong
terbentuknya unit pengelola
5. Dana stimulan serta mendorong peningkatan dan fasilitasi
kerjasama pemerintah dan swasta