3. PENETAPAN INDIKATOR MUTU
INDIKATOR (TOLOK UKUR)
adalah variabel ukuran untuk mengetahui adanya perubahan/
penyimpangan yg dikaitkan dgn target/standar/nilai tertentu.
JENIS INDIKATOR
INPUT :
Berkaitan dgn sumber daya ( 7 M + 1 I )
Misalnya : Jumlah tenaga, biaya, sarana-prasarana.
PROSES :
Berkaitan dgn proses yg dilakukan
Misalnya : Bagaimana proses memberikan pelayanan, dll.
OUTPUT :
Sesuatu yg dihasilkan (produk), berupa barang/jasa.
Misalnya : Jumlah pelayanan rawat jalan, dll.
OUTCOME :
Ukuran sesuatu yg dirasakan oleh pelanggan/konsumen.
Biasanya merupakan persepsi pelanggan thd pelayanan.
BENEFIT :
Ukuran thd manfaat bagi pelanggan atau pemberi layanan.
IMPACT :
Ukuran dampak dari suatu produk secara luas dan biasanya
jangka panjang.
INDIKATOR YANG BAIK
SAHIH ( VALID )
Benar2 dapat dipakai untuk mengukur aspek yang dinilai.
DAPAT DIPERCAYA ( RELIABLE )
Mampu menunjukkan hasil yg sama, pada saat berulangkali,
utk waktu sekarang maupun yg akan datang.
SENSITIF
Cukup peka utk mengukur, shg jumlahnya tak perlu banyak.
SPESIFIK
Memberikan gambaran perubahan ukuran yang jelas,
tidak bertumpang-tindih.
PERTIMBANGAN
MENETAPKAN INDIKATOR PRIORITAS
Dipersyaratkan oleh peraturan-perundangan.
Dipersyaratkan oleh pemilik.
Dipersyaratkan oleh pelanggan.
Ketersediaan data.
3H 1P.
Kesepakatan/konsensus.
4. NO JENIS
PELAYANAN / KEGIATAN
INDIKATOR MUTU
1 PENDAFTARAN PASIEN …………
2 PELAYANAN IBU HAMIL (ANC) …………
3 KESELAMATAN PASIEN ...........
4 PPI ………..
5 ……… ………..
7 ……… ………..
8 …….. …………
9 …….. …………
10 ……… …………
11 ……… …………
12 …….. …………
Tabel
Indikator Mutu Setiap Jenis Pelayanan/Kegiatan
Periode : __________________
NO INDIKATOR MUTU
PRIORITAS
MANDATORY : (PMK 30/2022 Ttg INM)
1 …………..
2 .............
3 …………..
4 …………..
5 ……………
6 …………..
NON MANDATORY : (ditetapkan Fasyankes)
1 ………….. (IMPP)
2 ………….. (IMPUL)
PENETAPAN INDIKATOR MUTU
Tabel
Indikator Mutu Prioritas
Periode : __________________
5. a) Identifikasi sumber data
b) Sampling
c) Instrumen pengumpulan data
d) Frekuensi pengumpulan data
e) Elemen data yg dibutuhkan
PENGUMPULAN DATA
Primer
Sekunder
TEKNIK SAMPLING
1. Probability Sampling :
a. Simple random sampling
b. Systematic random sampling
c. Stratified random sampling
d. Multistage random sampling
e. Cluster random sampling
2. Non Probability Sampling :
a. Consecutive sampling
b. Convenience sampling
c. Judgemental sampling
d. Total sampling
Form Observasi
Form Pengumpul Data
Dll.
Sesuai dengan
Profil/Kamus Indikator
masing2
Numerator
Denominator
1
6. PENGERTIAN
Validasi Data
adalah
penilaian
keakuratan dan
kebenaran data
yang dikumpulkan
masing2
VALIDASI DATA
2
Salah satu jenis validasi yang rekomendasikan
adalah Metode Reproducibility, yaitu diulangnya
pengukuran :
• oleh orang yang berbeda,
• menggunakan form/checklist/alat yang sama,
• dilakukan dalam kondisi yang sama, dan
• dilakukan pada populasi/sampel yang sama.
KAPAN DILAKUKAN VALIDASI DATA ???
1. Indikator baru diimplementasikan;
2. Data akan dipublikasikan;
3. Terdapat perubahan sistem pengumpulan
data indikator, seperti perubahan instrumen
pengumpulan data, atau petugas yang
mengumpulkan data bertukar;
4. Capaian data berubah tanpa dapat
dijelaskan penyebabnya;
5. Sumber data berubah, seperti ketika
sebagian data diambil secara manual
kemudian diubah menjadi format elektronik;
6. Subjek pengumpulan data berubah, seperti
perubahan rata-rata umur pasien,
komorbiditas, perubahan protokol
penelitian, implementasi panduan praktik
terbaru, atau pengenalan teknologi dan
metodologi perawatan terbaru.
7. LANGKAH2 UJI VALIDASI DATA
menggunakan metoda Kesesuaian Hasil Pengukuran (Measure Result Agreement)
1. PENGUMPULAN DATA, oleh petugas pengumpul data, dari total populasi atau sampel.
2. VALIDASI DATA, oleh petugas validasi data, dari total populasi atau sampel.
3. HITUNG KESESUAIAN, antara hasil petugas pengumpul data dan petugas validasi data.
Jumlah Kesesuaian
Jumlah Sampel
X 100 % =
HASIL
≥ 90 %
VALID
PETUGAS
PENGUMPULAN DATA
POPULASI SAMPEL
≥ 640 128
320 – 639 20 % total populasi
64 – 619 64
< 64 100 %
PETUGAS
VALIDASI DATA
POPULASI SAMPEL
≥ 480 48
161 – 479 48
17 – 160 min 16 atau 10 % populasi
1 – 16 100 %
VALIDASI DATA
2
8. NO INDIKATOR
MUTU
FASYANKES
PETUGAS PENGUMPULAN DATA PETUGAS VALIDASI DATA PERHITUNGAN
KESESUAIAN
DATA
HASIL
VALIDASI
( V/TV )
JUMLAH
POPULASI
JUMLAH
SAMPEL
HASIL
PENGUKURAN
JUMLAH
POPULASI
JUMLAH
SAMPEL
HASIL
PENGUKURAN
Tabel
HASIL VALIDASI DATA
INDIKATOR MUTU FASYANKES
Periode : __________________
Jumlah Kesesuaian
Jumlah Sampel
X 100 % =
HASIL
≥ 90 %
VALID
9. Faktor2 penyebab data tidak valid :
1. Pemahaman pengumpul data dan petugas
validasi data belum memadai.
2. Kamus indikator tidak jelas shg menimbulkan
salah interpretasi.
3. Perbedaan pemahaman ttg definisi operasional
4. Keterbatasan waktu pengumpulan data.
5. Kesalahan dalam melakukan penginputan data.
6. Penggunaan sumber data yang berbeda.
7. Kelalaian.
8. Formulir pengumpulan data belum terdesain
dengan baik..
Beberapa upaya untuk mengurangi kesalahan,
meningkatkan validitas, dan mengurangi random
error dalam pengumpulan data, antara lain :
1. Standarisasi pengukuran (menggunakan definisi
operasional yang sama, menggunakan elemen
data yang sama).
2. Pelatihan pengumpul data dan validator (dilatih
dengan cara yang sama seperti pengumpul
data).
3. Standarisasi instrumen/alat ukur (gunakan
instrumen/alat yang sama misalnya form atau
kuesioner).
4. Mengulang pengukuran (mengumpulkan data
ulang oleh orang yang berbeda dengan sampel
yang sama).
VALIDASI DATA
2
10. PENGERTIAN
Analisis Data adalah suatu poses atau
upaya untuk menggabungkan dan
mengubah data menjadi informasi
yang dapat dipahami dan berguna
dalam membuat kesimpulan atau
membuat keputusan.
Data perlu disajikan dalam bentuk yang
mudah dibaca dan dimengerti,
untuk memudahkan interpretasi
hasil pengukuran indikator mutu.
3 cara yang sering dipakai untuk penyajian data :
1. Narasi
2. Tabel
3. Diagram :
a. Run chart ( Shifts, Trend, Zigzag )
b. Control chart,
c. Bar chart
d. Pie chart
Analisis dapat dilakukan dengan cara :
1. Pencapaian dibandingkan secara serial (dari waktu ke waktu)
Pencapaian indikator dibandingkan antara periode berjalan
dengan periode sebelumnya/berikutnya sehingga dapat
diketahui adanya kesenjangan (kenaikan maupun penurunan)
capaian kinerja, analisis dilakukan dengan cara melihat trend.
2. Pencapaian dibandingkan dengan target yg telah ditetapkan.
3. Pencapaian dibandingkan dgn pencapaian Fasyankes sejenis
lainnya, sebagai bentuk benchmark.
Perbandingan dilakukan dengan membandingkan pencapaian
dengan trend pencapaian. Trend pencapaian dikatakan bagus
bila grafik menunjukkan peningkatan yang lebih baik dari pada
trend peningkatan lain.
4. Pencapaian dibandingkan dengan standar dan referensi yang
digolongkan sebagai best practice/better practice maupun
practice guidelines.
ANALISIS DATA
3
11. ANALISIS DATA
Ketersediaan DUM : 2 Kebutuhan DUM : 3 Ketersediaan DUM : kurang
Capaian ANC Bumil : 85 % Target ANC Bumil 100 % Capaian ANC Bumil : rendah/kurang
Punya uang Rp 100.000,- Target : 10 L Pertalite (Rp 10.000/L)
Target : 1 ps sepatu (Rp 100.000)
Uang tsb cukup utk 10 L Pertalite
Uang tsb tidak cukup utk 1 ps sepatu
Standar
Target
Kebutuhan
Kajibanding
DATA INFORMASI
CONTOH
• kualitatif
• bagaimana ?
• kuantitatif
• berapa ?
3
12. ANALISIS PENYEBAB MASALAH
Analisis Penyebab Masalah
dapat menggunakan metoda :
Fishbone Diagram (Cause and Effect Diagr)
Pohon Masalah
Melalui Diagram Fishbone dapat diidentifikasi
penyebab masalah dari aspek :
INPUT :
Man
Money
Material
Machine
Method
LINGKUNGAN :
PROSES :
P1 : Perencanaan
P2 : Penggerakan
Pelaksanaan
P3 : Pengawasan
Pengendalian
Penilaian
Apa yang menjadi :
Penyebab Utama ?
13. NO INDIKATOR MUTU
FASYANKES
TARGET CAPAIAN
(DATA VALID)
ANALISIS TINDAK LANJUT
MASALAH
(KESENJANGAN)
ANALISIS
PENYEBAB MASALAH
A MANDATORY :
INM (PMK 30/2022)
1 ……..
2 ……..
3 ……..
4 ……..
5 ……..
6 ……..
B NON MANDATORY :
Indikator Mutu Tambahan
1 ……….
2 ……….
Tabel
Pengukuran, Evaluasi, Analisis, dan Tindak Lanjut
INDIKATOR MUTU PRIORITAS
Periode : __________________
15. Mekanisme pelaporan dan komunikasi Indikator Mutu dilakukan secara online dengan
menggunakan aplikasi, namun dalam hal kondisi tidak dapat mengakses aplikasi, mekanisme
pelaporan dan komunikasi dilakukan sebagai berikut :
1. Pelaporan Internal :
a. Bulanan :
1) Laporan dari Unit Pelayanan kpd Komite/Tim Mutu
2) Laporan Komite/Tim Mutu ke Pimpinan Fasyankes
b. Triwulanan
Laporan Pimpinan Fasyankes ke Dewas RS atau DinKes Kab/Kota/ Provinsi.
2. Pelaporan Eksternal :
Fasyankes melaporkan hasil pengukuran Indikator Mutu kpd Kemkes secara berkala
sesuai dengan profil indikator melalui aplikasi web-based
(http://mutufasyankes.kemkes.go.id).
PELAPORAN DAN KOMUNIKASI
4