2. ANGGOTA KELOMPOK
Riska Aulia Ulfah
(2240102071)
Muhammad Ardiansah Y.
(2230102001)
Rosita Adjeng Pramilu
(2230102009)
Syahrul Malazia
(2240102090)
3. Ikatan Akuntan Indonesia melalui Standar Profesional Akuntan
Publik Seksi 350 mendefinisikan sampling audit sebagai:
DEFINISI DAN TUJUAN
SAMPLING AUDIT
penerapan prosedur audit terhadap unsur-unsur suatu saldo
akun atau kelompok transaksi yang kurang dari seratus
persen dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik
saldo akun atau kelompok transaksi tersebut.
Sampling audit dapat diterapkan baik untuk melakukan pengujian
pengendalian, maupun pengujian substantif. Meskipun demikian, auditor
biasanya tidak menerapkan sa.pling audit dalam prosed ur pengujian yang
berupa pengajuan pertanyaan atau tanya jawab, observasi, dan prosedur
analitis. Sampling audit banyak diterapkan auditor dalam prosedur pengujian
yang berupa vouching, tracing, dan konfirmasi. Sampling audit, jika diterapkan
dengan semestinya akan dapat menghasilkan bukti audit yang cukup, sesuai
dengan yang dinginkan standar pekerjaan lapangan yang ketiga.
4. RESIKO SAMPLING
Risiko sampling berkaitan dengan kemungkinan bahwa sampel yang diambil
bukanlah sampel yang representatif. Risiko sampling timbul dari kemungkinan bahwa
kesimpulan auditor bila menggunakan sampling mungkin menjadi lain dari kesimpulan yang
akan dicapai bila cara pengujian yang sama diterapkan tanpa sampling. Tingkat risiko
sampling mempunyai hubungan yang terbalik dengan ukuran sampel. Semakin kecil ukuran
sampel, semakin tinggi risiko samplingnya. Sebaliknya, semakin besar ukuran sampel, semakin
rendah risiko samplingnya.
Risiko keliru menerima (risk of incorrect acceptance)
Risiko keliru menolak (risk of incorrect rejection)
Risiko sampling dapat dibedakan atas:
1.Risiko sampling dalam pengujian substantif atas detail atau rincian,
Risiko penentuan tingkat risiko pengendalian yang terlalu rendah (risk of assessing control
risk too low).
Risiko penentuan tingkat risiko pengendalian yang terlalu tinggi (Risk of assessing control
risk too high).
2.Risiko sampling dalam melaksanakan pengujian pengendalian.
5. RESIKO NON SAMPLING
Risiko non sampling meliputi semua aspek risiko audit yang tidak berkaitan dengan
sampling. Risiko ini tidak akan pernah dapat diukur secara matematis.
Kesalahan manusia seperti gagal mengakui kesalahan dalam dokumen.
Kesalahan pemilihan maupun penerapan prosedur audit yang tidak sesuai dengan tujuan
audit.
Salah interpretasi hasil sampel.
Risiko non sampling timbul karena:
1.
2.
3.
Melakukan perencanaan yang tepat.
Melakukan pengawasan atau supervisi yang tepat.
Menerapkan standar pengendalian kualitas yang ketat atas pelaksanaan audit.
Walaupun tidak dapat diukur secara matematis, risiko non sampling ini dapat ditekan
auditor dengan cara sebagai berikut:
1.
2.
3.
7. Atributte sampling
(Pengujian pengendalian)
Variable sampling (Pengujian
substantif)
Teknik yang digunakan dalam
sampling statistik yaitu :
SAMPLING STATISTIK
Perancangan sampel yang
efisien
Pengukuran bukti yang
dihimpun
Pengevaluasian hasil
sample
Keuntungan
1.
2.
3.
8. Terlalu banyak sample yang digunakan , melebihi yang
diperlukan
Terlalu sedikit sample yang digunakan
Terlalu ekstensif kecukupan bukti audit berdasarkan sample
Kurangnya kecukupan bukti audit berdasarkan sample
Kemungkinan yang terjadi dalam sampling non statistik :
SAMPLING NON STATISTIK
9. Hubungan antara sample dengan tujuan audit yang relevan
Pertumbangan pendahuluan atas tingkat materialitas
Tingkat risiko keliru
Karakteristik populasi
Faktor - Faktor :
SAMPLING DALAM PENGUJIAN
SUBSTANTIF
10. Variable sampling digunakan untuk memperkirakan saldo akun dan
mengusulkan penyelesaian saldo akun agar sesuai dengan hasil
estimasi statistik.
SAMPLING DALAM PENGUJIAN
SUBSTANTIF
Mean per unit (MPU)
Difference estimation
Sampling estimasi rasio
Tiga teknik dalam variable sampling
1.
2.
3.
11. Sampling estimasi MPU yang disebut juga "simple extension method" meliputi
penentuan nilai audit untuk setiap item dalam sample.
ESTIMASI MEAN PER UNIT
Langkah dalam perencanaan estimasi MPU, meliputi:
1. Menentukan tujuan pengujian dalam rencana sampling.
2. Mendefinisikan kondisi kesalahan.
3. Mendefinisikan populasi dan unit sampling.
4. Menentukan ukuran sampling.
5. Menentukan metode pemilihan sampel.
6. Melaksanakan rencana sampling.
7. Mengevaluasi hasil sampel.
12. Dalam sampling estimasi perbedaan ini, perbedaan dihitung untuk setiap
item sampel yang sama dengan nilai audit item tersebut dikurangi nilai
bukunya. Auditor kemudian menggunakan rata-rata perbedaan untuk
menghimpun estimasi nilai populasi total.
SAMPLING ESTIMASI
PERBEDAAN
13. Ada empat hal yang harus dipenuhi untuk menggunakan teknik sampling ini,
yaitu:
a. Nilai buku setiap item populasi harus dapat diketahui auditor.
b. Total nilai buku populasi harus dapat diketahui auditor.
c. Jumlah keseluruhan dari nilai buku item populasi harus sama dengan
total nilai buku populasi.
d. Harus ada perbedaan antara nilai audit dan nilai buku yang dapat
dibedakan.
SAMPLING ESTIMASI
PERBEDAAN
14. Auditor menentukn nilai audit untuk setiap item sampel. Rasio dihitung
dengan menghitung hasil pembagian jumlah nilai audit dibagi jumlah nilai
buku untuk item sampel. Rasio tsb kemudian dikalikan dengan nilai buku
total untuk menghasilkan nilai populasi totas yang diestimasikan. Ada
empat hal yang harus dipenuhi untuk menggunakan teknik sampling ini yaitu
sama dengan teknik sampling estimasi perbedaan.
SAMPLING ESTIMASI RASIO
15. Perbedaan antara sampling estimasi perbedaan dan sampling estimasi
rasio:
a. Pelaksanaan rencana sampling.
b. Pengevaluasian hasil sampel.
SAMPLING ESTIMASI RASIO
16. Dalam pengujian pengendalian juga dapat dilakukan sampling statistik dan
sampling non statistik. Standar Profesional Akuntan Publik 350 par 31
menyebutkan ada faktor-faktor dalam perencanaan sampel atas pengujian
pengendalian.
SAMPLING DALAM PENGUJIAN
PENGENDALIAN
17. Kegunaannya adalah memperkirakan tingkat deviasi atau penyimpangan
dari pengendalian yang ditentukan dalam populasi.
Sampling atribut digunakan untuk mengestimasi proporsi item yang
mengandung karakteristik atau atribut tertentu.
ATTRIBUTE SAMPLING
18. Menentukan tujuan pengujian audit
Menspesifikasi atribut yang akan diperiksa dan kondisi penyimpangan
Mendefinisikan populasi dan unit sampling
Menspesifikasikan tingkat penyimpangan yang dapat diterima
Menspesifikasikan risk of assessing control risk too low yang dapat diterima atau
acceptable risk of over reliance
Mengestimasi tingkat penyimpangan populasi
Menentukan ukuran sampel
Menentukan metode pemilihan sampel
Melaksanakan prosedur audit
Mengevaluasi hasil sampel
Tahap-tahap sampling atribut untuk pengujian pengendalian:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
ATTRIBUTE SAMPLING
19. Sampling audit adalah penerapan prosedur audit terhadap unsur-unsur suatu saldo akun
atau kelompok transaksi yang kurang dari seratus persen dengan tujuan untuk menilai
beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok transaksi tersebut. Dilakukannya sampling
audit adalah agar sampel yang diperoleh representatif, yakni sampel yang mempunyai
karakteristik yang sama dengan populasi.
RANGKUMAN