SlideShare a Scribd company logo
PENGGUNAAN 
RADIONUKLIDA DALAM 
BIDANG KEDOKTERAN 
By : 
Evina Nelly Natalia Sihite 
4113131021
PENDAHULUAN
Pengertian Radionuklida 
Radionuklida adalah nuklida yang tidak stabil yang secara 
spontan memancarkan radiasi hingga dihasilkan nuklida stabil. 
a) Radionuklida Alam Primer primer adalah nuklida radio aktif 
yang dapat ditemukan di alam. 
b) Radionuklida Alam Sekunder adalah nuklida aktif yang dapat 
ditemukan di alam sebagai hasil dari penuruhan dari 
radionuklida alam primer. 
c) Radionuklida Alam Tereduksi adalah radionuklida yang 
terbentuk dari hasil interaksi radiasi dengan materi (nuklida 
yang lain). 
d) Radionuklida Buatan adalah radionuklida aktif yang dihasilkan 
dari reaksi transmutasi inti buatan di reaktor nuklir.
Macam-macam Reaksi yang 
Melibatkan Radionuklida 
1. Reaksi Transmutasi Inti 
• Reaksi transmutasi alami 
• Reaksi tarnsmutasi buatan 
2. Reaksi fusi 
3. Reaksi fisi
Penggunanaan Radionuklida Secara Umum 
a. Bidang Kedokteran 
• 24Na, mendeteksi adanya gangguan peredaran 
darah 
• 131I, mendeteksi kerusakan pada kelenjar tiroid. 
b. Bidang Industri 
• Industri makanan, sinar gama untuk mengawetkan 
makanan, membunuh mikroorganisme yang 
menyebabkan pembusukan pada sayur dan 
buahbuahan. 
c. Bidang Pertanian 
• 37P dan 14C, mengetahui tempat pemupukan yang 
tepat
Cont. 
d. Bidang Hidrologi 
• 24Na dan 131I, digunakan untuk mengetahui 
kecepatan aliran air sungai. 
e. Bidang Kimia 
• Dengan bantuan isotop oksigen–18 sebagai atom 
perunut, dapat ditentukan asal molekul air yang 
terbentuk. 
f. Bidang Biologi 
• Menentukan kecepatan pembentukan senyawa 
pada proses fotosintesis menggunakan radioisotop 
C–14
Cont. 
g. Bidang Peternakan 
• 32P dan 35S, untuk pengukuran jumlah dan laju 
sintesis protein di dalam usus besar.
Penggunaan 
Radionuklida Dalam 
Bidang Kedokteran
Sejarah Perkembangan Radionuklida 
Dalam Bidang Kedokteran 
Penggunaan isotop radioaktif dalam biologi dan 
kedokteran sebenarnya telah dimulai pada tahun 
1901 oleh Henri DANLOS yang menggunakan 
radium untuk pengobatan penyakit tuberculosis 
pada kulit. 
Radionuklida pertama yang digunakan 
secara luas dalam kedokteran nuklir adalah I- 
131, yang ditemukan oleh Glenn Seaborg pada 
tahun 1937
Penggunaan Radionuklida Dalam 
Bidang Kedokteran 
1. Teknik Pengaktifan Elektron 
Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk 
menentukan kandungan mineral tubuh terutama 
untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh 
dengan jumlah yang sangat kecil 
(Co,Cr,F,Fe,Mn,Se,Si,V,Zn dsb) sehingga sulit 
ditentukan dengan metoda konvensional. 
Contoh : Ferum-59 (Fe-59) dapat digunakan 
untuk mempelajari dan mengukur laju 
pembentukan sel darah merah
2. Penentuan Kerapatan Tulang dengan Bone 
Densitometer 
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan 
dengan cara menyinari tulang dengan radiasi 
gamma atau sinar-x. Berdasarkan banyaknya 
radiasi gamma atau sinar-x yang diserap oleh 
tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan 
konsentrasi mineral kalsium dalam tulang.
3.Three Dimentional Conformal Radiotheraphy 
(3D-CRT) 
Terapi Radiasi dengan menggunakan sumber 
radiasi tertutup atau pesawat pembangkit 
radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan 
penyakit kanker. Perkembangan teknik 
elektronika maju dan peralatan komputer 
canggih dalam dua dekade ini telah membawa 
perkembangan pesat dalam teknologi 
radioterapi
4.Berbagai Radionuklida Untuk Mendeteksi dan 
Mengobati Penyakit 
• Teknetum-99 (Tc-99) Yang disuntikkan kedalam 
pembuluh darah akan akan diserap terutama oleh 
jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti 
jantung, hati dan paru-paru. Sebaliknya, TI-201 
terutama akan diserap oleh jaringan sehat pada organ 
jantung. Oleh karena itu, kedua radioisotop itu 
digunakan bersama-sama untuk mendeteksi kerusakan 
jantung. 
• Iodin-131 (I-131) Diserap terutama oleh kelenjar 
gondok, hati dan bagian-bagian tertentu dari otak. 
Oleh karena itu, I-131 dapat digunakan untuk 
mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati, dan 
untuk mendeteksi tumor otak.
• Iodin-123 (I-123) 
Radioisotop lain dari Iodin. I-123 yang memancarkan 
sinar gamma yang digunakan untuk mendeteksi 
penyakit otak 
• Natrium-24 (Na-24) 
Digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan 
peredaran darah. Larutan NaCl yang tersusun atas Na- 
24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah dan 
aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar 
yang dipancarkan, sehingga dapat diketahui jika terjadi 
penyumbatan aliran darah. 
• Xenon-133 (Xe-133) 
Digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru. 
• Se-75 
Untuk mendeteksi penyakit pankreas.
Keuntungan Penggunaan Radionuklida 
dalam bidang kedokteran 
1. Dapat digunakan untuk mengobati beberapa 
penyakit yang tidak dapat disembuhkan melalui 
pengobatan konvensional. 
2. Dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit-penyakit 
yang sulit dideteksi melalui cara 
konvensional. 
3. Dapat mengurangi jumlah kerusakan dalam 
jarigan tubuh, misalnya : rusaknya jarigan 
melalui operasi biasa. 
4. Jumlah radionuklida yang dibutuhkan relatif 
sedikit
Kerugian Penggunaan Radionuklida 
Dalam Bidang Kedokteran 
1. Biasanya menimbulkan efek samping dari 
radiasi yang dihasilkan 
2. Jika salah penggunaan dapat mengakibatkan 
kerusakan jaringan baru. 
3. Dapat mengakibatkan timbulnya masalah 
baru berupa penyakit jika salah dalam 
penggunaan. 
4. Membutuhkan ketelitiaan yang tinggi dalam 
penggunaannya karna sangat berbahaya.
KESIMPULAN 
1. Radionuklida dapat dimanfaatkan dalam 
berbagai bidang terutama dalam bidang 
kedokteran 
2. Penggunaan radionuklida diperlukan dalam 
bidang kedokteran tetapi juga dibarengi 
kelebihan dan kerugiannya. 
3. Penggunaaan radionuklida dalam bidang 
kedokteran haruslah sangat hati-hati karna 
radionuklida adalah nuklida tidak stabil yang 
perlu perlakuan khusus
DAFTAR PUSTAKA 
Anonimous, (2014), Radionuklida, 
http://www.wikipedia.com akses april 2014 
Friedlander, Gerhart, et all., (1981) , Nuclear and 
Radiochemistry , john wiley & sons, New york 
Hoefnagel, C., (1998), Radionuclide Cancer 
Therapy, Annals of Nuclear Medicine 12 : 61-70 
Jahro, I., (2013), Radiokimia, Medan , FMIPA 
UNIMED 
Kemenkes, (2009), Standar Kedokteran Nuklir, 
Kemenkes, Jakarta
Terimakasih 
  

More Related Content

What's hot

interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materi
Dwi Karyani
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Andreas Cahyadi
 

What's hot (20)

interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materi
 
Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur Kristal
 
Potensiometri
PotensiometriPotensiometri
Potensiometri
 
Struktur kristal ionik
Struktur  kristal ionik Struktur  kristal ionik
Struktur kristal ionik
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimia
 
Difraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-XDifraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-X
 
Spektro uv-vis-21
Spektro uv-vis-21Spektro uv-vis-21
Spektro uv-vis-21
 
spektroscopy UV-VIS
spektroscopy UV-VISspektroscopy UV-VIS
spektroscopy UV-VIS
 
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
 
kimia Farmasi Analisis spektro UV Vis
kimia Farmasi Analisis spektro UV Viskimia Farmasi Analisis spektro UV Vis
kimia Farmasi Analisis spektro UV Vis
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigma
 
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMacam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
 
Spektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSpektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merah
 
Bab 4-senyawa-aromatik
Bab 4-senyawa-aromatikBab 4-senyawa-aromatik
Bab 4-senyawa-aromatik
 
Spektrofotometer UV
Spektrofotometer UVSpektrofotometer UV
Spektrofotometer UV
 
Reaksi inti
Reaksi intiReaksi inti
Reaksi inti
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)
 
Bab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogenBab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogen
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasi
 

Similar to Penggunaan radionuklida dalam bidang kedokteran

Nuklir sumber energi masa depan
Nuklir sumber energi masa depanNuklir sumber energi masa depan
Nuklir sumber energi masa depan
rabiati
 

Similar to Penggunaan radionuklida dalam bidang kedokteran (20)

Aplikasi radiofarmasi dalam dunia kesehatan
Aplikasi radiofarmasi dalam dunia kesehatan Aplikasi radiofarmasi dalam dunia kesehatan
Aplikasi radiofarmasi dalam dunia kesehatan
 
Fizik Radioisotop
Fizik RadioisotopFizik Radioisotop
Fizik Radioisotop
 
Manfaat radio aktif dalam kehidupan sehari
Manfaat radio aktif dalam kehidupan sehariManfaat radio aktif dalam kehidupan sehari
Manfaat radio aktif dalam kehidupan sehari
 
Pemanfaatan nuklir dalam berbagai bidang
Pemanfaatan nuklir dalam berbagai bidangPemanfaatan nuklir dalam berbagai bidang
Pemanfaatan nuklir dalam berbagai bidang
 
Dampak PLTN terhadap lingkungan
Dampak PLTN terhadap lingkunganDampak PLTN terhadap lingkungan
Dampak PLTN terhadap lingkungan
 
Blog
BlogBlog
Blog
 
ATN utk Kedokteran
ATN utk KedokteranATN utk Kedokteran
ATN utk Kedokteran
 
MANFAAT RADIOISOTOP DI BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN
MANFAAT RADIOISOTOP DI BERBAGAI BIDANG KEHIDUPANMANFAAT RADIOISOTOP DI BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN
MANFAAT RADIOISOTOP DI BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN
 
Nuklir sumber energi masa depan
Nuklir sumber energi masa depanNuklir sumber energi masa depan
Nuklir sumber energi masa depan
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
Makalah bahaya radiasi akbdi muna
Makalah bahaya radiasi akbdi munaMakalah bahaya radiasi akbdi muna
Makalah bahaya radiasi akbdi muna
 
[Presentasi] Penggunaan dan Bahaya Radioisotop
[Presentasi] Penggunaan dan Bahaya Radioisotop[Presentasi] Penggunaan dan Bahaya Radioisotop
[Presentasi] Penggunaan dan Bahaya Radioisotop
 
penggunaan radioaktif
penggunaan radioaktifpenggunaan radioaktif
penggunaan radioaktif
 
Manfaat teknologi nuklir
Manfaat teknologi nuklirManfaat teknologi nuklir
Manfaat teknologi nuklir
 
Nuklir ppt
Nuklir pptNuklir ppt
Nuklir ppt
 
Nuklir ppt
Nuklir pptNuklir ppt
Nuklir ppt
 
Nuklir ppt
Nuklir pptNuklir ppt
Nuklir ppt
 
Sediaan Radiofarmasi.pptx
Sediaan Radiofarmasi.pptxSediaan Radiofarmasi.pptx
Sediaan Radiofarmasi.pptx
 
Nuklir
NuklirNuklir
Nuklir
 
10. RADIOFARMASI.pptx
10. RADIOFARMASI.pptx10. RADIOFARMASI.pptx
10. RADIOFARMASI.pptx
 

Recently uploaded

PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 

Penggunaan radionuklida dalam bidang kedokteran

  • 1. PENGGUNAAN RADIONUKLIDA DALAM BIDANG KEDOKTERAN By : Evina Nelly Natalia Sihite 4113131021
  • 3. Pengertian Radionuklida Radionuklida adalah nuklida yang tidak stabil yang secara spontan memancarkan radiasi hingga dihasilkan nuklida stabil. a) Radionuklida Alam Primer primer adalah nuklida radio aktif yang dapat ditemukan di alam. b) Radionuklida Alam Sekunder adalah nuklida aktif yang dapat ditemukan di alam sebagai hasil dari penuruhan dari radionuklida alam primer. c) Radionuklida Alam Tereduksi adalah radionuklida yang terbentuk dari hasil interaksi radiasi dengan materi (nuklida yang lain). d) Radionuklida Buatan adalah radionuklida aktif yang dihasilkan dari reaksi transmutasi inti buatan di reaktor nuklir.
  • 4. Macam-macam Reaksi yang Melibatkan Radionuklida 1. Reaksi Transmutasi Inti • Reaksi transmutasi alami • Reaksi tarnsmutasi buatan 2. Reaksi fusi 3. Reaksi fisi
  • 5. Penggunanaan Radionuklida Secara Umum a. Bidang Kedokteran • 24Na, mendeteksi adanya gangguan peredaran darah • 131I, mendeteksi kerusakan pada kelenjar tiroid. b. Bidang Industri • Industri makanan, sinar gama untuk mengawetkan makanan, membunuh mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan pada sayur dan buahbuahan. c. Bidang Pertanian • 37P dan 14C, mengetahui tempat pemupukan yang tepat
  • 6. Cont. d. Bidang Hidrologi • 24Na dan 131I, digunakan untuk mengetahui kecepatan aliran air sungai. e. Bidang Kimia • Dengan bantuan isotop oksigen–18 sebagai atom perunut, dapat ditentukan asal molekul air yang terbentuk. f. Bidang Biologi • Menentukan kecepatan pembentukan senyawa pada proses fotosintesis menggunakan radioisotop C–14
  • 7. Cont. g. Bidang Peternakan • 32P dan 35S, untuk pengukuran jumlah dan laju sintesis protein di dalam usus besar.
  • 8. Penggunaan Radionuklida Dalam Bidang Kedokteran
  • 9. Sejarah Perkembangan Radionuklida Dalam Bidang Kedokteran Penggunaan isotop radioaktif dalam biologi dan kedokteran sebenarnya telah dimulai pada tahun 1901 oleh Henri DANLOS yang menggunakan radium untuk pengobatan penyakit tuberculosis pada kulit. Radionuklida pertama yang digunakan secara luas dalam kedokteran nuklir adalah I- 131, yang ditemukan oleh Glenn Seaborg pada tahun 1937
  • 10. Penggunaan Radionuklida Dalam Bidang Kedokteran 1. Teknik Pengaktifan Elektron Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co,Cr,F,Fe,Mn,Se,Si,V,Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional. Contoh : Ferum-59 (Fe-59) dapat digunakan untuk mempelajari dan mengukur laju pembentukan sel darah merah
  • 11. 2. Penentuan Kerapatan Tulang dengan Bone Densitometer Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma atau sinar-x. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-x yang diserap oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang.
  • 12. 3.Three Dimentional Conformal Radiotheraphy (3D-CRT) Terapi Radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik elektronika maju dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan pesat dalam teknologi radioterapi
  • 13. 4.Berbagai Radionuklida Untuk Mendeteksi dan Mengobati Penyakit • Teknetum-99 (Tc-99) Yang disuntikkan kedalam pembuluh darah akan akan diserap terutama oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati dan paru-paru. Sebaliknya, TI-201 terutama akan diserap oleh jaringan sehat pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua radioisotop itu digunakan bersama-sama untuk mendeteksi kerusakan jantung. • Iodin-131 (I-131) Diserap terutama oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian tertentu dari otak. Oleh karena itu, I-131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati, dan untuk mendeteksi tumor otak.
  • 14. • Iodin-123 (I-123) Radioisotop lain dari Iodin. I-123 yang memancarkan sinar gamma yang digunakan untuk mendeteksi penyakit otak • Natrium-24 (Na-24) Digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran darah. Larutan NaCl yang tersusun atas Na- 24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah dan aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga dapat diketahui jika terjadi penyumbatan aliran darah. • Xenon-133 (Xe-133) Digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru. • Se-75 Untuk mendeteksi penyakit pankreas.
  • 15. Keuntungan Penggunaan Radionuklida dalam bidang kedokteran 1. Dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit yang tidak dapat disembuhkan melalui pengobatan konvensional. 2. Dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit-penyakit yang sulit dideteksi melalui cara konvensional. 3. Dapat mengurangi jumlah kerusakan dalam jarigan tubuh, misalnya : rusaknya jarigan melalui operasi biasa. 4. Jumlah radionuklida yang dibutuhkan relatif sedikit
  • 16. Kerugian Penggunaan Radionuklida Dalam Bidang Kedokteran 1. Biasanya menimbulkan efek samping dari radiasi yang dihasilkan 2. Jika salah penggunaan dapat mengakibatkan kerusakan jaringan baru. 3. Dapat mengakibatkan timbulnya masalah baru berupa penyakit jika salah dalam penggunaan. 4. Membutuhkan ketelitiaan yang tinggi dalam penggunaannya karna sangat berbahaya.
  • 17.
  • 18. KESIMPULAN 1. Radionuklida dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang terutama dalam bidang kedokteran 2. Penggunaan radionuklida diperlukan dalam bidang kedokteran tetapi juga dibarengi kelebihan dan kerugiannya. 3. Penggunaaan radionuklida dalam bidang kedokteran haruslah sangat hati-hati karna radionuklida adalah nuklida tidak stabil yang perlu perlakuan khusus
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Anonimous, (2014), Radionuklida, http://www.wikipedia.com akses april 2014 Friedlander, Gerhart, et all., (1981) , Nuclear and Radiochemistry , john wiley & sons, New york Hoefnagel, C., (1998), Radionuclide Cancer Therapy, Annals of Nuclear Medicine 12 : 61-70 Jahro, I., (2013), Radiokimia, Medan , FMIPA UNIMED Kemenkes, (2009), Standar Kedokteran Nuklir, Kemenkes, Jakarta