SlideShare a Scribd company logo
Radioterapi
Radioterapi adalah tindakan medis menggunakan radiasi pengion untuk mematikan sel kanker
sebanyak mungkin, dengan kerusakan pada sel normal sekecil mungkin. Tindakan terapi ini
menggunakan sumber radiasi tertutup pemancar radiasi gamma atau pesawat sinar-x dan berkas
elektron. Terdapat dua teknik dalam radioterapi yaitu teleterapi (sumber eksternal) dan
brakiterapi (sumber internal). Pada tindakan teleterapi, posisi sumber radiasi gamma energi
tinggi yang berasal dari Cobalt-60 yang disimpan dalam kontainer metal yang tebal pada alat,
dapat diatur sedemikian rupa sehingga kanker dapat diradiasi dari berbagai arah yang ditujukan
setepat mungkin pada jaringan tumor. Tumor ganas dikenai radiasi yang sangat kuat secara
berulang-ulang menggunakan teknik fraksinasi (dosis terbagi atas perkali pemberian dari total
dosis yangharus diterima oleh pasien) selama jangka waktu beberapa minggu. Radioterapi
diberikan setiap hari dari berbagai arah secara tepat pada kanker. Dengan demikian kanker akan
menerima radiasi yang bersilang dengan dosis tinggi sementara jaringan normal dan sehat di
sekitar lokasi kanker hanya akan menerima dosis yang lebih rendah dengan tingkat kerusakan
yang dapat ditoleransi tubuh dan berangsur pulih.
Pesawat Teleterapi dengan posisi sumber Co-60 yang dapat diatur posisinya.
Dengan perkembangan teknik elektronika dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini
telah membawa perkembangan pesat dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan pesawat
LINAC (linear accelerator) generasi terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi
kanker dengan sangat presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang
sangat selektif untuk membatasi hanya tumor yang akan dikenai radiasi dengan dosis yang tepat
pada target. Dengan memanfaatkan teknologi Three Dimensional Conformal Radiotherapy (3D-
CRT) ini sejak tahun 1985 telah berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi
pengion sebagai pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik radiosurgery ini kasus tumor
ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional dapat diatasi dengan baik tanpa
perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan normal di luar target.
Kanker diradiasi dengan 201 berkas kecil Cobalt-60 di sekitar kepala pasien yang diarahkan
tepat pada target dalam otak dengan energi maksimal pada target dan minimal pada jaringan
disekitarnya.
Gamma Knife – radiosurgery
Radioterapi dapat pula dilakukan dengan menggunakan sumber radiasi terbuka yang diposisikan
sedekat mungkin dengan kanker, dikenal sebagai tindakan brakiterapi. Sumber radiasi terbuka
yang umum digunakan antara lain I-125, Ra-226, yang dikemas dalam bentuk jarum, biji sebesar
beras, atau kawat dan dapat diletakkan dalam rongga tubuh (intracavitary) seperti kanker
serviks, kanker paru, dan kanker esopagus, dalam organ/jaringan (interstisial) seperti kanker
prostat, kanker kepala dan leher, kanker payudara, atau dalam lumen (intraluminal).
Biji I-125 yang diletakkan dalam kanker prostat pada tindakan brakiterapi
Radioterapi dapat pula digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada pasien kanker yang disebut
sebagai tindakan paliatif yang dapat dilakukan baik menggunakan sumber radiasi tertutup
ataupun linear accelerator.
Radiodiagnostik
Prinsip dasar digunakannya penunjang diagnostik di bidang radiologi adalah penggunaan
pesawat radiologi sebagai sumber tertutup (Tungsten), dengan energi yang besar (kV) untuk
menghasilkan sinar x (sinar pengion) yang mengenai tubuh pasien. Transmisi radiasi yang
mengenai tubuh tersebut bergantung dari kepadatan organ yang dilalui, makin padat akan
memberikan gambaran putih (opakue) hal ini juga dapat ditimbulkan dengan pemberian kontras
bubur barium pada pemeriksaan traktus intestinal (saluran cerna), juga pada pemeriksaan traktus
urinarius (saluran kemih). Sedangkan sebaliknya akan memberikan warna hitam (lusence).
Penggunaan kontras ini harus menggunakan persyaratan yang cukup ketat karena sifat alergik
yang mungkin timbul pada diri pasien, sehingga diperlukan uji alergi dan juga ada kontra
indikasi tertentu yang dipersyaratankan pada diagnsotik menggunakan kontras. Hasil pencitraan
dalam bentuk gambaran anatomi. Pesawat sinar x ini juga dapat dimanfaatkan untuk menentukan
umur suatu fosil maupun mummi, juga digunakan di bandara, industri dengan berbeda radiasi
pengion yangdihasilkan. Hasil pencitraan pada saat ini mengikuti perkembangan teknologi
sehingga dapat direkam dalam film, kertas printer maupun dalam bentuk CD maupun DVD.
.
Gambar 88 : Citra hasil foto rontgent pada tangan
Beberapa modalitas radiodiagnostik lain yang berdasarkan pada teknologi sinar-x adalah
mammography untuk mendeteksi keberadaan kanker payudara, fluoroskopi (x-ray “movie”)
untuk mengamati citra sinar-x dari tubuh pasien melalui monitor secara langsung dan dinamik
dengan paparan sinar-x secara kontinyu pada pasien, dan Computed Tomography (CT) Scan.
Pencitraan dengan pesawat CT-scan memberikan gambaran tentang sifat morfologik berdasarkan
perubahan atau perbedaan transmisi radiasi melalui organ atau bagian tubuh yang diperiksa.
Alat mammography beserta mammogram yang menunjukkan adanya lesi/kanker payudara.
Fluoroscopy
CT Scan
NUKLIR DALAM DUNIA KEDOKTERAN
Banyak orang yang mungkin tidak tahu tentang kedokteran nuklir,
dan merasa asing ketika mendengarnya. Kedokteran nuklir ini merupakan
salah satu cabang ilmu kedokteran yang memanfaatkan materi radioaktif
untuk menegakkan diagnosis dan mengobati penderita serta mempelajari
penyakit manula. Bidang kedokteran nuklir laksana sebuah segitiga
dengan radiofarmaka, instrument, dan masalah biomedik sebagai sisi-
sisinya, serta penderita ditengahnya. Kedokteran nuklir menggunakan sumber radiasi terbuka
berasal dari disintegrasi inti radionuklida buatan untuk mempelajari perubahan fisiologi,
anatomi, dan biokimia, sehingga dapat digunakan untuk tujuan diagnostik, terapi, dan penelitian
kedokteran.
Keunggulan kedokteran nuklir terletak pada kemampuannya mendeteksi bahan bahan
yang ditandai dengan perunut radioaktif. Bahan – bahan tersebut yang dikenal dengan istilah
radiofarmaka, dimasukkan ke dalam tubuh melalui inhalasi, intravena, mulut. Setelah berada di
dalam tubuh, dapat diikuti nasibnya di dalam organ atau jaringan menggunakan detektor
pemancar gamma yang ditempatkan
di luar tubuh. Dapat pula dilakukan analisis kandungan radiofarmaka dalam cuplikan darah,
urine, feses, atau udara yang dihembuskan melalui pernafasan, bahkan dalam jaringan. Melalui
teknik pencitraan
dapat dipantau distribusi radioaktivitas di organ atau bagian tubuh sebagai fungsi waktu.
Berbeda dengan pencitraan dengan pesawat CT-scan, USG, maupun MRI yang sifatnya
morfologik karena lebih didasarkan pada perubahan atau perbedaan karakter fisik anatomik yang
menimbulkan perubahan atau perbedaan transmisi radiasi atau gelombang ultrasonik ataupun
sinyal
radiofrekwensi yang melalui organ atau bagian tubuh yang diperiksa, maka pencitraan
kedokteran nuklir dengan kamera gamma atau kamera PET (Positron Emission Tomography)
bersifat fungsional karena
didasarkan pada perubahan biokimiawifisiologik yang menimbulkan pola emisi radiasi yang
mencerminkan fungsi organ atau bagian tubuh yang diperiksa.
SEJARAH PERKEMBANGAN KEDOKTERAN NUKLIR
Penggunaan isotop radioaktif dalam biologi dan kedokteran sebenarnya telah dimulai
pada tahun 1901 oleh Henri DANLOS yang menggunakan radium untuk pengobatan penyakit
tuberculosis pada kulit, namun penerapan teknik perunut dengan menggunakan radioisotop
dalam biologi dan kedokteran dipelopori oleh George de HEVESY pada tahun 1920an, waktu itu
digunakan radioisotop alamiah. Dalam
perkembangan selanjutnya digunakan radioisotop buatan.
Seorang ahli kimia berkebangsaan Hongaria, George Hevesy, pada tahun 1923 mengukur
distribusi timbal (Pb) radioaktif dengan jalan memasukkan Pb-210 dan Pb-212 pada batang dan
akar kacang dalam jumlah yang tidak menimbulkan efek toksik pada tanaman. Pada tahun 1924,
dipelajari distribusi Pb dan Bismut (Bi) pada hewan percobaan. ini merupakan langkah pertama
penggunaan perunut untuk penelitian biomedik, sehingga pada tahun 1943 George Hevesy
mendapat hadiah Nobel di bidang Kimia. Radionuklida pertama yang digunakan secara luas
dalam kedokteran nuklir adalah I-131, yang ditemukan oleh Glenn Seaborg pada tahun 1937.
Pertama kali I-131 digunakan sebagai indikator fungsi kelenjar tiroid dengan jalan
mendeteksi sinar yang diemisikan, dengan pencacah Geiger yang ditempatkan di dekat kelenjar
tiroid. Diikuti dengan pemakaiannya untuk pengobatan hipertiroid pada tahun 1940. Penemuan
Seaborg berikutnya yaitu radionuklida Tc-99m dan Co-60, yang merupakan tonggak sejarah di
bidang Kedokteran Nuklir. Berkat jasanya tersebut, Seaborg mendapat hadiah Nobel untuk
bidang Kimia pada tahun 1951. Pada periode berikutnya, kedokteran nuklir berkembang pesat
setelah ditemukan kamera gamma oleh Hal Anger pada tahun 1958. Alat tersebut mampu
mendeteksi distribusi foton yang dipancarkan dari dalam tubuh, yang dapat menggambarkan
fungsi suatu organ. Metode ini disebut imaging nuklir, yang digunakan untuk diagnosis in vivo.
PERKEMBANGAN KEDOKTERAN NUKLIR DI INDONESIA
Aplikasi teknik nuklir dalam bidang kedokteran di Indonesia telah dilakukan sejak akhir
1960an, yaitu setelah reaktor atom Indonesia yang pertama mulai beroperasi di Bandung.
Beberapa tenaga ahli Indonesia dibantu oleh ahli dari luar negeri mulai merintis pendirian suatu
unit kedokteran nuklir di Pusat Reaktor Atom Bandung (sekarang bernama Pusat Penelitian
Teknik Nuklir). Unit ini merupakan cikal bakal Unit Kedokteran Nuklir RSU Hasan
Sadikin/Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Menyusul kemudian unit-unit berikutnya
di Jakarta yaitu: RS Cipto Mangunkusumo, RS Pusat Pertamina, RS Gatot Subroto, dan di
Surabaya RS Soetomo.
Pada tahun 1985 didirikan unit-unit kedokteran nuklir berikutnya di RS Sardjito,
(Yogyakarta), RS Kariadi (Semarang), RS Jantung Harapan Kita (Jakarta), dan RS Fatmawati
(Jakarta). Dewasa ini terdapat 15 rumah sakit di Indonesia yang melakukan pelayanan
kedokteran nuklir dengan menggunakan kamera gamma, 3 diantaranya di luar Jawa, disamping
masih terdapat 2 rumah sakit lagi yang hanya
mengoperasikan alat penatah ginjal /renograf (RSU Mataram dan RS Mukti Mulya di Surabaya).
Pada masa-masa awal, berbagai kendala menghadang perkembangan kedokteran nuklir di
Indonesia seperti misalnya langkanya tenaga ahli, masalah pengadaan radiofarmaka/radioisotop,
biaya
pemeriksaan yang dianggap mahal, belum dikenal oleh masyarakat luas, dsb. Berapa sebenarnya
jumlah unit kedokteran nuklir yang dibutuhkan di suatu negara adalah sangat bervariasi
tergantung tingkat kemajuan teknologinya, sosial ekonomi masyarakat di negara itu, prioritasnya
di sektor kesehatan, dsb.
Dalam bidang pengembangan ilmu Kedokteran Nuklir, saat ini Fakultas Kedokteran
Univesitas Padjadjaran dipercaya oleh Konsorsium Ilmu-ilmu Kesehatan sebagai penyelenggara
Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir di Indonesia. Selain itu, institusi ini pun
telah mendapat pengakuan pada taraf internasional sebagai sekretariat Penyelenggara 5th Asia-
Oceania Congress of Nuclear Medicine and Biology pada bulan Oktober 1992.
PEMANFAATAN KEDOKTERAN NUKLIR
Pemeriksaan kedokteran nuklir banyak membantu dalam menunjang diagnosis berbagai
penyakit seperti penyakit jantung koroner, penyakit kelenjar gondok, gangguan fungsi ginjal,
menentukan tahapan penyakit kanker dengan mendeteksi penyebarannya pada tulang,
mendeteksi pendarahan pada saluran pencernaan makanan dan menentukan lokasinya, serta
masih banyak lagi yang dapat diperoleh dari diagnosis dengan penerapan teknologi nuklir yang
pada saat ini berkembang pesat.
Disamping membantu penetapan diagnosis, kedokteran nuklir juga berperanan dalam
terapi-terapi penyakit tertentu, misalnya kanker kelenjar gondok, hiperfungsi kelenjar gondok
yang membandel terhadap pemberian obat-obatan non radiasi, keganasan sel darah merah,
inflamasi (peradangan) sendi yang sulit dikendalikan dengan menggunakan terapi obat-obatan
biasa. Bila untuk keperluan diagnosis, radioisotop diberikan dalam dosis yang sangat kecil, maka
dalam terapi radioisotop sengaja diberikan dalam dosis yang besar terutama dalam pengobatan
terhadap jaringan kanker dengan tujuan untuk melenyapkan sel-sel yang menyusun jaringan
kanker itu.
PEMANFAATAN TEKNIK NUKLIR DI LUAR KEDOKTERAN NUKLIR
Di luar kedokteran nuklir, teknik nuklir masih banyak memberikan sumbangan yang besar bagi
kedokteran serta kesehatan, misalnya:
1. Teknik Pengaktifan Elektron
Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh terutama untuk
unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil
(Co,Cr,F,Fe,Mn,Se,Si,V,Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional.
Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya sangat tinggi.
Di sini contoh bahan biologik yang akan diperiksa ditembaki dengan neutron.
2. Penentuan Kerapatan Tulang dengan Bone Densitometer
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma
atau sinar-x. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-x yang diserap oleh tulang yang
diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan
dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat bone densitometer tersebut. Teknik ini
bermanfaat untuk membantu mendiagnosis kekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering
menyerang wanita pada usia menopause sehingga menyebabkan tulang muda patah.
3.Three Dimentional Conformal Radiotheraphy (3D-CRT)
Terapi Radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit radiasi
telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik elektronika maju
dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan pesat
dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan pesawat pemercepat partikel generasi
terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi kanker dengan sangat presisi dan
tingkat keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang sangat selektif untuk membatasi
bentuk jaringan tumor yang akan dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan paparan
radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak
tahun 1985 telah berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai
pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau
dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma ini,
bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di luar
target.
Dengan segala kelebihannya, maka penggunaan nuklir
dalam dunia kedokteran sangat membantu baik dalam
diagnosis dan terapi. Seiring perkembangan jaman,
maka kedokteran nuklir pun semakin memegang
peranan penting, namun hal iini tidak seiring dengan
SDM yang mencukupi yaitu jumlah dokter spesialis
kedokteran nuklir (Sp.KN) masih sangat terbatas di Indonesia, apakah anda berminat menekuni
bidang ini?
Aplikasi Nuklir di Bidang Kesehatan
1. PENDAHULUAN
Asal-mula fisika nuklir terikat pada fisika atom, teori relativitas, dan teori kuantum dalam
permulaan abad kedua-puluh. Kemajuan awal utama meliputi penemuan radioaktivitas (1898),
penemuan inti atom dengan menginterpretasikan hasil hamburan partikel alfa (1911), identifikasi
isotop dan isobar (1911), pemantapan hukum-hukum pergeseran yang mengendalikan
perubahan-perubahan dalam nomor atom yang menyertai peluruhan radioaktivitas (1913),
produksi transmutasi nuklir karena penembakan dengan partikel alfa (1919) dan oleh partikel-
partikel yang dipercepat secara artifisial (1932), formulasi teori peluruhan beta (1933), produksi
inti-inti radioaktif oleh partikel-partikel yang dipercepat (1934), dan penemuan fissi nuklir
(1938). Fisika nuklir ialah unik pada tingkat dimana ia menghadirkan banyak topik terapan dan
paling fundamental. Instrumentasi-intrumentasinya telah memiliki kegunaan yang banyak di
seluruh sains, teknologi, dan kedokteran; rekayasa nuklir dan kedokteran nuklir adalah dua
bidang spesialisasi terapan yang sangat penting.
Aplikasi teknik nuklir, baik aplikasi radiasi maupun radioisotop, sangat dirasakan manfaatnya
sejak program penggunaan tenaga atom untuk maksud damai dilancarkan pada tahun 1953.
Dewasa ini penggunaannya di bidang kedokteran sangat luas, sejalan dengan pesatnya
perkembangan bioteknologi, serta didukung pula oleh perkembangan instrumentasi nuklir dan
produksi radioisotop umur pendek yang lebih menguntungkan ditinjau dari segi medik. Energi
radiasi yang dipancarkan oleh suatu sumber radiasi, dapat menyebabkan peruba.hari fisis, kimia
dan biologi pada materi yang dilaluinya. Perubahan yang terjadi dapat dikendalikan dengan jalan
memilih jenis radiasi (α, β, γ atau neutron) serta mengatur dosis terserap, sesuai dengan efek
yang ingin dicapai. Berdasarkan sifat tersebut, radiasi dapat digunakan untuk penyinaran
langsung seperti antara lain pada radioterapi, dan sterilisasi. Selain itu, radiasi yang dipancarkan
oleh suatu radioisotop, lokasi dan distribusinya dapat dideteksi dari luar tubuh secara tepat, serta
aktivitasnya dapat diukur secara akurat; sehingga penggunaan radioisotop sebagai tracer atau
perunut, sangat bermanfaat dalam studi metabolisme, serta teknik pelacakan dan penatahan
berbagai organ tubuh, tanpa harus melakukan pembedahan.
2. ISI
a. Kedokteran Nuklir
Ilmu Kedokteran Nuklir adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan sumber radiasi
terbuka berasal dari disintegrasi inti radionuklida buatan, untuk mempelajari perubahan fisiologi,
anatomi dan biokimia, sehingga dapat digunakan untuk tujuan diagnostik, terapi dan penelitian
kedokteran. Pada kedokteran Nuklir, radioisotop dapat dimasukkan ke dalam tubuh pasien (studi
invivo) maupun hanya direaksikan saja dengan bahan biologis antara lain darah, cairan lambung,
urine da sebagainya, yang diambil dari tubuh pasien yang lebih dikenal sebagai studi in-vitro
(dalam gelas percobaan).
Pemeriksaan kedokteran nuklir banyak membantu dalam menunjang diagnosis berbagai
penyakitseperti penyakit jantung koroner, penyakit kelenjar gondok, gangguan fungsi ginjal,
menentukan tahapan penyakit kanker dengan mendeteksi penyebarannya pada tulang,
mendeteksi pendarahan pada saluran pencernaan makanan dan menentukan lokasinya, serta
masih banyak lagi yang dapat diperoleh dari diagnosis dengan penerapan teknologi nuklir yang
pada saat ini berkembang pesat.
Disamping membantu penetapan diagnosis, kedokteran nuklir juga berperanan dalam terapi-
terapi penyakit tertentu, misalnya kanker kelenjar gondok, hiperfungsi kelenjar gondok yang
membandel terhadap pemberian obat-obatan non radiasi, keganasan sel darah merah, inflamasi
(peradangan)sendi yang sulit dikendalikan dengan menggunakan terapi obat-obatan biasa. Bila
untuk keperluan diagnosis, radioisotop diberikan dalam dosis yang sangat kecil, maka dalam
terapi radioisotop sengaja diberikan dalam dosis yang besar terutama dalam pengobatan terhadap
jaringan kanker dengan tujuan untuk melenyapkan sel-sel yang menyusun jaringan kanker itu.
Di Indonesia, kedokteran nuklir diperkenalkan pada akhir tahun 1960an, yaitu setelah reaktor
atom Indonesia yang pertama mulai dioperasikan di Bandung. Beberapa tenaga ahli Indonesia
dibantu oleh tenaga ahli dari luar negeri merintis pendirian suatu unit kedokteran nuklir di Pusat
Penelitian dan Pengembangan Teknik Nuklir di Bandung. Unit ini merupakan cikal bakal Unit
Kedokteran Nuklir RSU Hasan Sadikin, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Menyusul
kemudian unit-unit berikutnya di Jakarta (RSCM, RSPP, RS Gatot Subroto) dan di Surabaya (RS
Sutomo). Pada tahun 1980-an didirikan unit-unit kedokteran nuklir berikutnya di RS sardjito
(Yogyakarta) RS Kariadi (Semarang), RS Jantung harapan Kita (Jakarta) dan RS Fatmawati
(Jakarta). Dewasa ini di Indonesia terdapat 15 rumah sakit yang melakukan pelayanan
kedokteran nuklir dengan menggunakan kamera gamma, di samping masih terdapat 2 buah
rumah sakit lagi yang hanya mengoperasikan alat penatah ginjal yang lebih dikenal dengan nama
Renograf.
Radioisotop dan Teleterapi.
Henry Bacquerel penemu radioaktivitas telah membuka cakrawala nuklir untuk kesehatan. Kalau
Wilhelm Rontgen, menemukan sinar-x ketika gambar jari dan cincin istrinya ada pada film.
Maka Marie Currie mendapatkan hadiah Nobel atas penemuannya Radium dan Polonium dan
dengan itu pulalah sampai dengan 1960-an Radium telah digunakan untuk kesehatan hampir
mencapai 1000 Ci. Tentunya ini sebuah jumlah yang cukup besar untuk kondisi saat itu.
Masyarakat kedokteran menggunakan radioisotop Radium ini untuk pengobatan kanker, dan
dikenal dengan Brakiterapi. Meskipun kemudian banyak ditemukan radiosiotop yang lebih
menjanjikan untuk brakiterapi, sehingga Radium sudah tidak direkomendasikan lagi
Selain untuk Brakiterapi, radisotop Cs-137 dan Co-60 juga dimanfaatkan untuk Teleterapi,
meskipun belakangan ini teleterapi dengan menggunakan radioisotop Cs-137 sudah tidak
direkomendasikan lagi untuk digunakan. Meskipun pada dekade belakangan ini jumlah pesawat
teleterapi Co-60 mulai menurun digantikan dengan akselerator medik . Radioisotop tersebut
selain digunakan untuk brakiterapi dan teleterapi, saat ini juga telah banyak digunakan untuk
keperluan Gamma Knife, sebagai suatu cara lain pengobatan kanker yang berlokasi di kepala.
Teleterapi adalah perlakuan radiasi dengan sumber radiasi tidak secara langsung berhubungan
dengan tumor. Sumber radiasi pemancar gamma seperti Co-60 pemakaiannya cukup luas, karena
tidak memerlukan pengamatan yang rumit dan hampir merupakan pemancar gamma yang ideal.
Sumber ini banyak digunakan dalam pengobatan kanker/tumor, dengan jalan penyinaran tumor
secara langsung dengan dosis yang dapat mematikan sel tumor, yang disebut dosis letal.
Kerusakan terjadi karena proses eksitasi dan ionisasi atom atau molekul. Pada teleterapi,
penetapan dosis radiasi sangat penting, dapat berarti antara hidup dan mati. Masalah dosimetri
ini ditangani secara sangat ketat di bawah pengawasan Badan Internasional WHO dan IAEA
bekerjasama dengan laboratorium-laboratorium standar nasional.
Orang pertama yang menggunakan radioisotop nuklir sebagai tracer (perunut) pada 1913-an
adalah GC Havesy, dan dengan tulisannya dalam Journal of Nuclear Medicine, Havesy
menerima hadiah Nobel Kimia 1943. Prinsip yang ditemukan Havesy inilah yang kemudian
dimanfaatkan dalam Kedokteran Nuklir, baik untuk diagnosa maupun terapi. Radioisotop untuk
diagnosa penyakit memanfaatkan instrumen yang disebut dengan Pesawat Gamma Kamera atau
SPECT (Single Photon Emission Computed Thomography). Sedangkan aplikasi untuk terapi
sumber radioisotop terbuka ini seringkali para pakar menyebutnya sebagai Endoradioterapi.
Rutherford dan Teknologi Pemercepat Radioisotop.
Penemuan Rutherford memberikan jalan pada munculnya teknologi pemercepat radioisotop,
sehingga J Lawrence dapat menggunakan Siklotron Berkeley dapat memproduksi P-32, yang
merupakan radioisotop artifisial pertama yang digunakan untuk pengobatan leukimia. Sekitar
1939, I-128 diproduksi pertama kalinya dengan menggunakan Siklotron, namun dengan
keterbatasan pendeknya waktu paro, maka I-131 dengan waktu paro 8 hari diproduksi.
Perkembangan teknologi Siklotron untuk kesehatan menjadi penting setelah beberapa produksi
radioisotop dengan waktu paro pendek mulai dimanfaatkan dan sebagai dasar utama PET
(Positron Emission Tomography).
Radioisotop selain diproduksi dengan pemercepat, juga dapat diproduksi dengan reaktor nuklir.
Majalah Science telah mengumumkan bahwa reaktor nuklir penghasil radioisotop pada 1946,
dan menurut Baker sampai sekitar 1966 ada 11 reaktor nuklir di Amerika Serikat memproduksi
radiosisotop untuk melayani kesehatan. Perkembangan teknologi reaktor juga saat ini
dimanfaatkan untuk produksi secara in-situ aktivasi Boron untuk pengobatan penyakit maligna
dan biasanya dikenal dengan BNCT (Boron Netron Capture Therapy ). Meskipun saat ini banyak
juga berkembang BNCT dengan metode akselerator.
Generator radioisotop-pun saat ini juga berperan besar dalam memproduksi radioisotop untuk
kesehatan, terutama kedokteran nuklir. Produksi, pengembangan dan pemanfaatan generator Mo-
99/Tc-99m merupakan dampak positif dalam aplikasi nuklir untuk kesehatan dan farmasi.
Dengan generator ini masalah-masalah faktor produksi ulang, waktu, dan jarak terhadap tempat
yang memproduksi radioisotop, selain juga mengurangi dosis yang diterima oleh pasien.
b. Teknik Pengaktivan Neutron
Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh terutama untuk
unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil
(Co,Cr,F,Fe,Mn,Se,Si,V,Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional.
Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya sangat tinggi.
Di sini contoh bahan biologik yang akan idperiksa ditembaki dengan neutron.
c. Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma
atau sinar-x. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-x yang diserap oleh tulang yang
diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan
dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat bone densitometer tersebut. Teknik ini
bermanfaat untuk membantu mendiagnosiskekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering
menyerang wanita pada usia menopause (matihaid) sehingga menyebabkan tulang muda patah.
d. Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt)
Terapi Radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit radiasi
telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik elektronika maju
dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan pesat
dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan pesawat pemercepat partikel generasi
terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi kanker dengan sangat presisi dan
tingkat keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang sangat selektif untuk membatasi
bentuk jaringan tumor yang akan dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan paparan
radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak
tahun 1985 telah berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai
pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau
dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma ini,
bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di luar
target.
e. Sterilisasi Alat Kedokteran
Alat/bahan yang digunakan di bidang kedokteran pada umumnya harus steril. Banyak di
antaranya yang tidak tahan terhadap panas, sehingga tidak bisa disterilkan dengan uap air panas
atau dipanaskan. Demikian pula sterilisasi dengan gas etilen oksida atau bahan kimia lain dapat
menimbulkan residu yang membahayakan kesehatan. Satu-satunya jalan adalah sterilisasi dengan
radiasi, dengan sinar gamma dan Co-60 yang dapat memberikan hasil yang memuaskan.
Sterilisasi dengan cara tersebut sangat efektif, bersih dan praktis, serta biayanya sangat murah.
Untuk transpiantasi jaringan biologi seperti tulang dan urat, serta amnion chorion untuk luka
bakar, juga disterilkan dengan radiasi.
3. PENUTUP
Dapat dikemukakan bahwa teknik nuklir sangat berperan dalam penanggulangan berbagai
masalah kesehatan manusia. Banyak masalah yang sebelumnya dengan metode konvensional
tidak terpecahkan, dengan teknik nuklirdapatterpecahkan. Yang terpenting adalah kemajuan-
kemajuan baik di bidang diagnosis maupun terapi haruslah ditujukan untuk keselamatan,
kemudahan, kesembuhan dan kenyamanan pasien. Dengan kemajuan iptek di bidang
instrumentasi nuklir, bioteknologi dan produksi isotop umur pendek yang menguntungkan
ditinjau dan segi medik dan pendeteksian/pengukuran; diharapkan bahwa harapan hidup yang
lebih nyaman dan panjang bagi mereka yang terkena penyakit dapat tercapai.
TEKNOLOGI
Cara Radiasi Nuklir MembunuhAnda
Radiasi nuklirjangkapendekbisaberakibatfluhinggakerusakansaraf
ddd
Jum'at,27 Juli 2012, 11:12 KarlinaOctaviany
Korban radiasi nuklir Chernobyl (Paul Fusco)
BERITA TERKAIT
IlmuwanAS AkanCiptakanSperma Manusia dari SelInduk
 Ke$haMengaku BerhubunganIntimdenganHantu,Mungkinkah?
 Bahaya di BalikTrendAnehBenjol "KepalaBagel"
 IlmuwanKoreaUngkapRahasiaPanjangUmur Pria: Dikebiri
 Tak Sadar Hamil PrajuritMelahirkan,Mungkinkah?
Follow us on
VIVAnews - Seandainya penjahat meledakkan senjata nuklir, apa yang akan terjadi pada manusia? Kota mati
Chernobyl, Ukraina Utara bisa menjadi gambaran keganasan ancaman nuklir.
Dosis besar radiasi nuklir dalam jangka pendek bisa menyebabkan Sindrom Radiasi Akut (ARS) atau
keracunan radiasi.
Keganasan gejala ARS ini tergantung tingkat paparan yang mengenai Anda. Cara mengukur dosis radiasi ini
bisa menggunakan satuan unit Grays (Gy). Rata-rata paparan radiasi selama beberapa detik dari pemeriksaan
dengan sinar X yakni 0,0014 Gy. Ini termasuk dosis rendah yang disarankan.
Apabila Anda terkena dosis rendah, radiasi kisaran 0,35 Gy, Anda akan terserang flu. Efek samping lain bisa
mengalami pusing, mual, muntah, lemas, dan demam.
Jika tubuh terkena dosis yang lebih tinggi, sekitar 1 hingga 4 Gy, sel darah mulai mati. Sistem imunitas tubuh
menurun akibat kekurangan sel darah putih, kekurangan trombosit membuat pendarahan tidak terkontrol, dan
anemia akibat menurunnya sel darah merah menjadi ancaman selanjutnya. Tapi, kondisi seseorang bisa
dipulihkan pada tahap ini. Transfusi darah dan obat antibiotik dapat menjadi solusi.
Jika menerima paparan radiasi lebih dari 2 Gy, Anda akan mengalami luka terbakar yang aneh pada kulit.
Kondisi ini disebut sebagai radiodermatitis akut. Dampaknya termasuk bercak merah, kulit mengelupas, dan
bisa juga melepuh. Kondisi buruk ini diperkirakan munculdalam waktu 24 jam.
Dosis 4 hingga 8 Gy bisa berakibat fatal. Tapi, jalan menuju kematian masih bervariasi tergantung tingkat
paparan. Pasien pada level ini akan mengalami muntah, diare, pening, dan demam. Tanpa perawatan,
seseorang hanya tinggal menunggu maut dalam beberapa minggu setelah terkena paparan.
Kondisi fatal ini pernah terjadi. Ahli fisika, Louis Slotin, meninggal karena ARS ketika melakukan penelitian
Proyek Manhattan pada 1946. Slotin terkena paparan radiasi dengan dosis yang diperkirakan 10 Gy dari sinar
gamma dan sinar X. Dengan dosis sebesar itu, dia tidak bisa bertahan hidup. Bahkan, pengobatan modern
seperti transplantasi sumsum tulang belakang juga tidak bisa mengubah nasibnya.
Pasien yang terkena radiasi antara 8 hingga 30 Gy akan mengalami mual. Dalam waktu satu jam, pasien akan
mengalami diare parah. Mereka akan meninggal dalam dua hari hingga dua minggu.
Menyerap dosis lebih besar dari 30 Gy menyebabkan kerusakan sistem saraf. Dalam hitungan menit, pasien
akan menderita muntaber parah, pening, pusing, hingga pingsan. Kejang dan tremor sudah menjadi ancaman
umum. Pasien juga akan kehilangan kontrol gerak otot. Hanya butuh 48 jam, radiasi nuklir langsung mencabut
nyawa korbannya.
Model perkiraan tingkat bahaya paparan radiasi jangka panjang masih kontroversial. Menurut Gizmodo, model
yang paling diterima secara luas menunjukkan pengaruh radiasi yang menyerang sebagian besar orang. Radiasi
tingkat rendah justru menjadi sumber radiasi paling berbahaya. Kendati ARS memberi gambaran menakutkan,
terbunuh perlahan ini yang lebih perlu Anda khawatirkan. (umi)
http://www.infonuklir.com/foto_berita/1100_1286.jpg
Nuklir untuk kesehatan
Aplikasi teknik nuklir dalam bidang kesehatan telah memberikan sumbangan yang sangat
berharga dalam menegakkan diagnosis maupun terapi berbagai jenis penyakit. Selain itu, teknik
nuklir berperan pula dalam kajian dan penelitian untuk lebih memahami proses anatomi,
fisiologi, patofisiologi, dan metabolik dari kelainan mulai dari tingkat selluler sampai dengan
molekuler yang terjadi pada berbagai organ tubuh manusia. Berbagai disiplin ilmu kedokteran
seperti ilmu penyakit dalam, ilmu penyakit syaraf, ilmu penyakit jantung, anak, onkologi, urologi
dan lainnya telah memanfaatkan teknik nuklir ini.Selama ini kita hanya mengenal radiasi yang
dimanfaatkan di bidang radiologi, prinsip dasar radiasi di sini merupakan proses ionisasi
sehingga dikenal sebagai radiasi pengion, menggunakan sumber radiasi tertutup, dan hasil yang
terlihat lebih banyak memberikan informasi mengenai anatomi, dengan peralatan seperti; Sinar
X, CT scan baik dalam bentuk 64, 128 maupun 256 slices, USG (non radiasi namun hasil dalam
bentuk anatomi) dan lainnya. Pada saat ini teknik nuklir juga banyak dimanfaatkan dalam bidang
kesehatan antara lain untuk pengaweta; bank jaringan seperti placenta untuk luka bakar, bone
graft untuk menutupi bekas tindakan operasi pada tumor di tulang termasuk juga untuk
menambal rahang di bagian gigi dan mulut, untuk sterilisasi peralatan instrumentasi kedokteran
termasuk juga kondom dan bahan- bahan obat serta makanan.
Bila kita melihat perkembangan ke ilmuan khususnya di bidang kedokteran yang memanfaatkan
radiasi pada saat ini sudah keilmuan dengan memanfaatkan sumber radiasi dibagi atas 3 bagian
besar spesialistik antara lain;
1. Radiodiagnostik; kegiatan penunjang diagnostik menggunakan perangkat radiasi sinar
pengion (sinar x), untuk melihat fungsi tubuh secara anatomi. Ahli dalam bidang ini
dikenal sebagai radiolog (Sp.Rad).
2. Radioterapi; kegiatan terapi radiasi eksternal dengan sumber radiasi tertutup,
menggunakan teknik penyinaran secara fraksinasi. dalam bentuk brakiterapi maupun
teleterapi. Ahli dalam bidang ini dikenal sebagai radioonkolog(Sp.Rad.Onk).
3. Kedokteran nuklir; kegiatan penunjang diagnostik secara in- vivo, in- vitro dan terapi radiasi
interna menggunakan sumber radiasi terbuka. Ahli dalam bidang ini dikenal sebagai spesialis
kedokteran nuklir(Sp.KN).
Bahaya Radiasi Nuklir Bagi Kesehatan
Manusia
 jadiSainTek
 jadiSehat
Aktivis - inggit
655
Belum lama ini musibah kembali melanda bumi ini. Sepertinya baru kemarin kita mendengar
bencana Tsunami di Aceh, namun bencana ini kembali datang, dan melanda Jepang dengan
kekuatan gempa mencapai 8,9 Skala Richter. Tsunami di Jepang ini menewaskan lebih dari
2.000 ribu jiwa, dan berhasil meluluh lantahkan kota Jepang.
Namun masalah dan bencana di Jepang tidak hanya Tsunami, sekarang Jepang juga harus
menghadapi masalah baru, yaitu Ancaman Radiasi Nuklir. Ancaman itu datang dari empat
reaktor nuklir di instalasi Dai-ichi, Prefektur Fukushima, dan dengan tingkatan radiasi yang
tinggi tentu saja dapat merusak kesehatan manusia. Akibat dari ancaman ini, pemerintah Jepang
telah meminta masyarakat setempat untuk mengungsikan diri dalam radius 20km dari pusat
reactor, dan meminta warga yang berada di dekat zona aman untuk tidak keluar rumah dan
menutup semua ventilasi.
Di Indonesia sendiri rencana akan dibangunnya PLTN oleh pemerintah, mendapat reaksi yang
cukup keras dari sebagian kalangan masyarakat, ya..ada yang pro dan kontra. Kalau yang pro
tentu saja melihat dari sisi manfaat atas dibangunnya PLTN, yaitu dapat menyediakan energy
listrik dengan biaya murah, namun tentu saja kita tidak bisa lepas dari resiko yang mungkin akan
disebabkan timbulnya bahaya apabila terjadi kecelakaan atau rusaknya pembangkit seperti yang
terjadi di Jepang.
Menurut Prof. Dr. Zaki Su’ud dari Kelompok Keahlian Nuklir dan Biofisika ITB, serta Dr. Irwan
Meilano dari Kelompok Keahlian Geodesi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB yang
membahas masalah ini dalam konferensi pers di ITB 15 Maret 2011 lalu. Irwan mengungkapkan
perbedaan wilayah geografis Jepang dan Indonesia. Menurutnya, tak ada lokasi di Jepang yang
tak rawan gempa sementara Indonesia masih punya wilayah berpotensi gempa rendah. Dengan
demikian, PLTN masih bisa dikembangkan.
Terlepas dari pro dan kontra akan rencana pembangunan PLTN di Indonesia, terbesit dalam
pikiran saya, apa sih sebenarnya bahaya yang akan ditimbulkan oleh radiasi ini bagi kesehatan
manusia. Dampak radiasi pun bermacam-macam, ada yang bisa dirasakan seketika dan ada yang
baru muncul dalam jangka panjang.
1. Rambut
Efek paparan radioaktif membuat rambut akan menghilang dengan cepat bila terkena radiasi di
200 Rems atau lebih. Rems merupakan satuan dari kekuatan radioaktif.
2. Otak
Sel-sel otak tidak akan rusak secara langsung kecuali terkena radiasi berkekuatan 5000 Rems
atau lebih. Seperti halnya jantung, radiasi membunuh sel-sel saraf dan pembuluh darah dan dapat
menyebabkan kejang dan kematian mendadak.
3. Kelenjar Gondok
Kelenjar tiroid sangat rentan terhadap yodium radioaktif. Dalam jumlah tertentu, yodium
radioaktif dapat menghancurkan sebagian atau seluruh bagian teroid.
4. Sistim Peredaran Darah
Ketika seseorang terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah limfosit darah akan berkurang,
sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi. Gejala awal mirip seperti penyakit flu. Menurut
data saat terjadi ledakan Nagasaki dan Hiroshima, menunjukan gejala dapat bertahan selama
sepuluh tahun dan mungkin memiliki risiko jangka panjang seperti leukimia dan limfoma.
5. Jantung
Jika seseorang terkena radiasi berkekuatan 1000 sampai 5000 Rems akan mengakibatkan
kerusakan langsung pada pembuluh darah dan dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian
mendadak.
6. Saluran Pencernaan
Radiasi dengan kekuatan 200 Rems akan menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran usus dan
dapat menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah.
7. Saluran Reproduksi
Radiasi akan merusak saluran reproduksi cukup dengan kekuatan di bawah 200 Rems. Dalam
jangka panjang, korban radiasi akan mengalami kemandulan.
Sumber : kompas.com, fajaronline.com, vivanews.com
Nuklir

More Related Content

Viewers also liked

British Board of Film Classification
British Board of Film ClassificationBritish Board of Film Classification
British Board of Film Classification
BaconAndCats
 
Target audience prezi
Target audience preziTarget audience prezi
Target audience preziBaconAndCats
 
Model of Supporting Office for DV Survivors
Model of Supporting Office for DV SurvivorsModel of Supporting Office for DV Survivors
Model of Supporting Office for DV SurvivorsGOHFoundation
 
Bbfc presentation mjjk
Bbfc presentation mjjkBbfc presentation mjjk
Bbfc presentation mjjkBaconAndCats
 
Salary and Career Predictions for 2014
Salary and Career Predictions for 2014Salary and Career Predictions for 2014
Salary and Career Predictions for 2014
Leigh Ryan
 
Puerto Rico calendar - Where it's Friday all week!
Puerto Rico calendar - Where it's Friday all week!Puerto Rico calendar - Where it's Friday all week!
Puerto Rico calendar - Where it's Friday all week!
tarabug_1297
 
Presentation renet. tolentino
Presentation renet. tolentinoPresentation renet. tolentino
Presentation renet. tolentinoReneTTolentino
 
Каталог № 8 (02.06 - 21.06)
Каталог № 8 (02.06 - 21.06)Каталог № 8 (02.06 - 21.06)
Каталог № 8 (02.06 - 21.06)Ekaterina Dolmatova
 
Каталог №7 (12.05-31.05)
Каталог №7 (12.05-31.05)Каталог №7 (12.05-31.05)
Каталог №7 (12.05-31.05)
Ekaterina Dolmatova
 
Каталог № 13 (15.09-04.10)2014
Каталог № 13 (15.09-04.10)2014Каталог № 13 (15.09-04.10)2014
Каталог № 13 (15.09-04.10)2014
Ekaterina Dolmatova
 
Classroom Technology
Classroom TechnologyClassroom Technology
Classroom Technology
bullseye52
 
Презентация системы интерактивного обучения АСБОУ
Презентация системы интерактивного обучения АСБОУПрезентация системы интерактивного обучения АСБОУ
Презентация системы интерактивного обучения АСБОУ
Ассоциация Банковских Оценщиков
 
The revision of Japan’s DV law and Anti-stalking Act
The revision of Japan’s DV law and Anti-stalking ActThe revision of Japan’s DV law and Anti-stalking Act
The revision of Japan’s DV law and Anti-stalking Act
GOHFoundation
 
Wellness № 1 2014
Wellness № 1 2014Wellness № 1 2014
Wellness № 1 2014
Ekaterina Dolmatova
 
201505
201505201505
Organic agriculture promotion policy in India
Organic agriculture promotion policy  in India  Organic agriculture promotion policy  in India
Organic agriculture promotion policy in India
Arun K sharma
 
Drive 9 shot analysis prezi
Drive 9 shot analysis preziDrive 9 shot analysis prezi
Drive 9 shot analysis preziBaconAndCats
 
Ebola hemorrhagic fever
Ebola hemorrhagic feverEbola hemorrhagic fever
Ebola hemorrhagic feverGideon Dzando
 
Ang kabihasnang indus
Ang kabihasnang indusAng kabihasnang indus
Ang kabihasnang indus
Jhe-Ann Andaya
 
Coğrafik Veri Ambarlarının Modellenmesi ve Sorgulanması
Coğrafik Veri Ambarlarının Modellenmesi ve SorgulanmasıCoğrafik Veri Ambarlarının Modellenmesi ve Sorgulanması
Coğrafik Veri Ambarlarının Modellenmesi ve Sorgulanması
Ferhat Kurt
 

Viewers also liked (20)

British Board of Film Classification
British Board of Film ClassificationBritish Board of Film Classification
British Board of Film Classification
 
Target audience prezi
Target audience preziTarget audience prezi
Target audience prezi
 
Model of Supporting Office for DV Survivors
Model of Supporting Office for DV SurvivorsModel of Supporting Office for DV Survivors
Model of Supporting Office for DV Survivors
 
Bbfc presentation mjjk
Bbfc presentation mjjkBbfc presentation mjjk
Bbfc presentation mjjk
 
Salary and Career Predictions for 2014
Salary and Career Predictions for 2014Salary and Career Predictions for 2014
Salary and Career Predictions for 2014
 
Puerto Rico calendar - Where it's Friday all week!
Puerto Rico calendar - Where it's Friday all week!Puerto Rico calendar - Where it's Friday all week!
Puerto Rico calendar - Where it's Friday all week!
 
Presentation renet. tolentino
Presentation renet. tolentinoPresentation renet. tolentino
Presentation renet. tolentino
 
Каталог № 8 (02.06 - 21.06)
Каталог № 8 (02.06 - 21.06)Каталог № 8 (02.06 - 21.06)
Каталог № 8 (02.06 - 21.06)
 
Каталог №7 (12.05-31.05)
Каталог №7 (12.05-31.05)Каталог №7 (12.05-31.05)
Каталог №7 (12.05-31.05)
 
Каталог № 13 (15.09-04.10)2014
Каталог № 13 (15.09-04.10)2014Каталог № 13 (15.09-04.10)2014
Каталог № 13 (15.09-04.10)2014
 
Classroom Technology
Classroom TechnologyClassroom Technology
Classroom Technology
 
Презентация системы интерактивного обучения АСБОУ
Презентация системы интерактивного обучения АСБОУПрезентация системы интерактивного обучения АСБОУ
Презентация системы интерактивного обучения АСБОУ
 
The revision of Japan’s DV law and Anti-stalking Act
The revision of Japan’s DV law and Anti-stalking ActThe revision of Japan’s DV law and Anti-stalking Act
The revision of Japan’s DV law and Anti-stalking Act
 
Wellness № 1 2014
Wellness № 1 2014Wellness № 1 2014
Wellness № 1 2014
 
201505
201505201505
201505
 
Organic agriculture promotion policy in India
Organic agriculture promotion policy  in India  Organic agriculture promotion policy  in India
Organic agriculture promotion policy in India
 
Drive 9 shot analysis prezi
Drive 9 shot analysis preziDrive 9 shot analysis prezi
Drive 9 shot analysis prezi
 
Ebola hemorrhagic fever
Ebola hemorrhagic feverEbola hemorrhagic fever
Ebola hemorrhagic fever
 
Ang kabihasnang indus
Ang kabihasnang indusAng kabihasnang indus
Ang kabihasnang indus
 
Coğrafik Veri Ambarlarının Modellenmesi ve Sorgulanması
Coğrafik Veri Ambarlarının Modellenmesi ve SorgulanmasıCoğrafik Veri Ambarlarının Modellenmesi ve Sorgulanması
Coğrafik Veri Ambarlarının Modellenmesi ve Sorgulanması
 

Similar to Nuklir

ATN utk Kedokteran
ATN utk KedokteranATN utk Kedokteran
ATN utk Kedokteran
Pak Zaenal
 
Manfaat radio aktif dalam kehidupan sehari
Manfaat radio aktif dalam kehidupan sehariManfaat radio aktif dalam kehidupan sehari
Manfaat radio aktif dalam kehidupan sehari
Yukie Prima Simarmata
 
Scintimammography
ScintimammographyScintimammography
Scintimammographymila amalia
 
DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....
DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....
DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....
RudiWijanarko2
 
Peranan fisika dalam kehidupan
Peranan fisika dalam kehidupan Peranan fisika dalam kehidupan
Peranan fisika dalam kehidupan
Shinta Fathia
 
Hubungan antara panas, bunyi, cahaya dalam kesehatan
Hubungan antara panas, bunyi, cahaya dalam kesehatanHubungan antara panas, bunyi, cahaya dalam kesehatan
Hubungan antara panas, bunyi, cahaya dalam kesehatan
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Septian Muna Barakati
 
Makalah bahaya radiasi akbdi muna
Makalah bahaya radiasi akbdi munaMakalah bahaya radiasi akbdi muna
Makalah bahaya radiasi akbdi muna
Septian Muna Barakati
 
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Septian Muna Barakati
 
Bimbingan Pesawat.pptx
Bimbingan Pesawat.pptxBimbingan Pesawat.pptx
Bimbingan Pesawat.pptx
MildaInayah1
 
Perka bapeten 3_2013
Perka bapeten 3_2013Perka bapeten 3_2013
Perka bapeten 3_2013
Sita Gandes Pinasti
 
PENGANTAR USG DASAR_RAD POLTEKMU_DWI AJENG RISQY HASANAH SYAM.pptx
PENGANTAR USG DASAR_RAD POLTEKMU_DWI AJENG RISQY HASANAH SYAM.pptxPENGANTAR USG DASAR_RAD POLTEKMU_DWI AJENG RISQY HASANAH SYAM.pptx
PENGANTAR USG DASAR_RAD POLTEKMU_DWI AJENG RISQY HASANAH SYAM.pptx
ajeng155930
 
Makalah lopografi kritisi
Makalah lopografi kritisiMakalah lopografi kritisi
Makalah lopografi kritisi
p1337430216043
 
7@pet dan spect
7@pet dan spect7@pet dan spect
7@pet dan spect
hapsarikusuma
 
Sejarah dan Perkembangan USG (1).pptx
Sejarah dan Perkembangan USG (1).pptxSejarah dan Perkembangan USG (1).pptx
Sejarah dan Perkembangan USG (1).pptx
Arif Fahmi
 
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paruPpt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
Nona Zesifa
 
Fisika kesehatan.pptx
Fisika kesehatan.pptxFisika kesehatan.pptx
Fisika kesehatan.pptx
pujiagus90gmailcom
 
proteksi dan keselamatan keselamatan radiasi di rs
proteksi dan keselamatan keselamatan radiasi di rsproteksi dan keselamatan keselamatan radiasi di rs
proteksi dan keselamatan keselamatan radiasi di rs
arni12345
 

Similar to Nuklir (20)

ATN utk Kedokteran
ATN utk KedokteranATN utk Kedokteran
ATN utk Kedokteran
 
Manfaat radio aktif dalam kehidupan sehari
Manfaat radio aktif dalam kehidupan sehariManfaat radio aktif dalam kehidupan sehari
Manfaat radio aktif dalam kehidupan sehari
 
Scintimammography
ScintimammographyScintimammography
Scintimammography
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....
DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....
DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....
 
Peranan fisika dalam kehidupan
Peranan fisika dalam kehidupan Peranan fisika dalam kehidupan
Peranan fisika dalam kehidupan
 
Hubungan antara panas, bunyi, cahaya dalam kesehatan
Hubungan antara panas, bunyi, cahaya dalam kesehatanHubungan antara panas, bunyi, cahaya dalam kesehatan
Hubungan antara panas, bunyi, cahaya dalam kesehatan
 
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
 
Makalah bahaya radiasi akbdi muna
Makalah bahaya radiasi akbdi munaMakalah bahaya radiasi akbdi muna
Makalah bahaya radiasi akbdi muna
 
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
 
Bimbingan Pesawat.pptx
Bimbingan Pesawat.pptxBimbingan Pesawat.pptx
Bimbingan Pesawat.pptx
 
Perka bapeten 3_2013
Perka bapeten 3_2013Perka bapeten 3_2013
Perka bapeten 3_2013
 
PENGANTAR USG DASAR_RAD POLTEKMU_DWI AJENG RISQY HASANAH SYAM.pptx
PENGANTAR USG DASAR_RAD POLTEKMU_DWI AJENG RISQY HASANAH SYAM.pptxPENGANTAR USG DASAR_RAD POLTEKMU_DWI AJENG RISQY HASANAH SYAM.pptx
PENGANTAR USG DASAR_RAD POLTEKMU_DWI AJENG RISQY HASANAH SYAM.pptx
 
Makalah lopografi kritisi
Makalah lopografi kritisiMakalah lopografi kritisi
Makalah lopografi kritisi
 
7@pet dan spect
7@pet dan spect7@pet dan spect
7@pet dan spect
 
sinar x
sinar xsinar x
sinar x
 
Sejarah dan Perkembangan USG (1).pptx
Sejarah dan Perkembangan USG (1).pptxSejarah dan Perkembangan USG (1).pptx
Sejarah dan Perkembangan USG (1).pptx
 
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paruPpt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
 
Fisika kesehatan.pptx
Fisika kesehatan.pptxFisika kesehatan.pptx
Fisika kesehatan.pptx
 
proteksi dan keselamatan keselamatan radiasi di rs
proteksi dan keselamatan keselamatan radiasi di rsproteksi dan keselamatan keselamatan radiasi di rs
proteksi dan keselamatan keselamatan radiasi di rs
 

Recently uploaded

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 

Recently uploaded (20)

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 

Nuklir

  • 1. Radioterapi Radioterapi adalah tindakan medis menggunakan radiasi pengion untuk mematikan sel kanker sebanyak mungkin, dengan kerusakan pada sel normal sekecil mungkin. Tindakan terapi ini menggunakan sumber radiasi tertutup pemancar radiasi gamma atau pesawat sinar-x dan berkas elektron. Terdapat dua teknik dalam radioterapi yaitu teleterapi (sumber eksternal) dan brakiterapi (sumber internal). Pada tindakan teleterapi, posisi sumber radiasi gamma energi tinggi yang berasal dari Cobalt-60 yang disimpan dalam kontainer metal yang tebal pada alat, dapat diatur sedemikian rupa sehingga kanker dapat diradiasi dari berbagai arah yang ditujukan setepat mungkin pada jaringan tumor. Tumor ganas dikenai radiasi yang sangat kuat secara berulang-ulang menggunakan teknik fraksinasi (dosis terbagi atas perkali pemberian dari total dosis yangharus diterima oleh pasien) selama jangka waktu beberapa minggu. Radioterapi diberikan setiap hari dari berbagai arah secara tepat pada kanker. Dengan demikian kanker akan menerima radiasi yang bersilang dengan dosis tinggi sementara jaringan normal dan sehat di sekitar lokasi kanker hanya akan menerima dosis yang lebih rendah dengan tingkat kerusakan yang dapat ditoleransi tubuh dan berangsur pulih. Pesawat Teleterapi dengan posisi sumber Co-60 yang dapat diatur posisinya. Dengan perkembangan teknik elektronika dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan pesat dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan pesawat LINAC (linear accelerator) generasi terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi kanker dengan sangat presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang sangat selektif untuk membatasi hanya tumor yang akan dikenai radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan memanfaatkan teknologi Three Dimensional Conformal Radiotherapy (3D- CRT) ini sejak tahun 1985 telah berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik radiosurgery ini kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional dapat diatasi dengan baik tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan normal di luar target. Kanker diradiasi dengan 201 berkas kecil Cobalt-60 di sekitar kepala pasien yang diarahkan tepat pada target dalam otak dengan energi maksimal pada target dan minimal pada jaringan disekitarnya. Gamma Knife – radiosurgery Radioterapi dapat pula dilakukan dengan menggunakan sumber radiasi terbuka yang diposisikan sedekat mungkin dengan kanker, dikenal sebagai tindakan brakiterapi. Sumber radiasi terbuka yang umum digunakan antara lain I-125, Ra-226, yang dikemas dalam bentuk jarum, biji sebesar beras, atau kawat dan dapat diletakkan dalam rongga tubuh (intracavitary) seperti kanker serviks, kanker paru, dan kanker esopagus, dalam organ/jaringan (interstisial) seperti kanker prostat, kanker kepala dan leher, kanker payudara, atau dalam lumen (intraluminal).
  • 2. Biji I-125 yang diletakkan dalam kanker prostat pada tindakan brakiterapi Radioterapi dapat pula digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada pasien kanker yang disebut sebagai tindakan paliatif yang dapat dilakukan baik menggunakan sumber radiasi tertutup ataupun linear accelerator.
  • 3. Radiodiagnostik Prinsip dasar digunakannya penunjang diagnostik di bidang radiologi adalah penggunaan pesawat radiologi sebagai sumber tertutup (Tungsten), dengan energi yang besar (kV) untuk menghasilkan sinar x (sinar pengion) yang mengenai tubuh pasien. Transmisi radiasi yang mengenai tubuh tersebut bergantung dari kepadatan organ yang dilalui, makin padat akan memberikan gambaran putih (opakue) hal ini juga dapat ditimbulkan dengan pemberian kontras bubur barium pada pemeriksaan traktus intestinal (saluran cerna), juga pada pemeriksaan traktus urinarius (saluran kemih). Sedangkan sebaliknya akan memberikan warna hitam (lusence). Penggunaan kontras ini harus menggunakan persyaratan yang cukup ketat karena sifat alergik yang mungkin timbul pada diri pasien, sehingga diperlukan uji alergi dan juga ada kontra indikasi tertentu yang dipersyaratankan pada diagnsotik menggunakan kontras. Hasil pencitraan dalam bentuk gambaran anatomi. Pesawat sinar x ini juga dapat dimanfaatkan untuk menentukan umur suatu fosil maupun mummi, juga digunakan di bandara, industri dengan berbeda radiasi pengion yangdihasilkan. Hasil pencitraan pada saat ini mengikuti perkembangan teknologi sehingga dapat direkam dalam film, kertas printer maupun dalam bentuk CD maupun DVD. . Gambar 88 : Citra hasil foto rontgent pada tangan Beberapa modalitas radiodiagnostik lain yang berdasarkan pada teknologi sinar-x adalah mammography untuk mendeteksi keberadaan kanker payudara, fluoroskopi (x-ray “movie”) untuk mengamati citra sinar-x dari tubuh pasien melalui monitor secara langsung dan dinamik dengan paparan sinar-x secara kontinyu pada pasien, dan Computed Tomography (CT) Scan. Pencitraan dengan pesawat CT-scan memberikan gambaran tentang sifat morfologik berdasarkan perubahan atau perbedaan transmisi radiasi melalui organ atau bagian tubuh yang diperiksa. Alat mammography beserta mammogram yang menunjukkan adanya lesi/kanker payudara. Fluoroscopy CT Scan
  • 4. NUKLIR DALAM DUNIA KEDOKTERAN Banyak orang yang mungkin tidak tahu tentang kedokteran nuklir, dan merasa asing ketika mendengarnya. Kedokteran nuklir ini merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran yang memanfaatkan materi radioaktif untuk menegakkan diagnosis dan mengobati penderita serta mempelajari penyakit manula. Bidang kedokteran nuklir laksana sebuah segitiga dengan radiofarmaka, instrument, dan masalah biomedik sebagai sisi- sisinya, serta penderita ditengahnya. Kedokteran nuklir menggunakan sumber radiasi terbuka berasal dari disintegrasi inti radionuklida buatan untuk mempelajari perubahan fisiologi, anatomi, dan biokimia, sehingga dapat digunakan untuk tujuan diagnostik, terapi, dan penelitian kedokteran. Keunggulan kedokteran nuklir terletak pada kemampuannya mendeteksi bahan bahan yang ditandai dengan perunut radioaktif. Bahan – bahan tersebut yang dikenal dengan istilah radiofarmaka, dimasukkan ke dalam tubuh melalui inhalasi, intravena, mulut. Setelah berada di dalam tubuh, dapat diikuti nasibnya di dalam organ atau jaringan menggunakan detektor pemancar gamma yang ditempatkan di luar tubuh. Dapat pula dilakukan analisis kandungan radiofarmaka dalam cuplikan darah, urine, feses, atau udara yang dihembuskan melalui pernafasan, bahkan dalam jaringan. Melalui teknik pencitraan dapat dipantau distribusi radioaktivitas di organ atau bagian tubuh sebagai fungsi waktu. Berbeda dengan pencitraan dengan pesawat CT-scan, USG, maupun MRI yang sifatnya morfologik karena lebih didasarkan pada perubahan atau perbedaan karakter fisik anatomik yang menimbulkan perubahan atau perbedaan transmisi radiasi atau gelombang ultrasonik ataupun sinyal
  • 5. radiofrekwensi yang melalui organ atau bagian tubuh yang diperiksa, maka pencitraan kedokteran nuklir dengan kamera gamma atau kamera PET (Positron Emission Tomography) bersifat fungsional karena didasarkan pada perubahan biokimiawifisiologik yang menimbulkan pola emisi radiasi yang mencerminkan fungsi organ atau bagian tubuh yang diperiksa. SEJARAH PERKEMBANGAN KEDOKTERAN NUKLIR Penggunaan isotop radioaktif dalam biologi dan kedokteran sebenarnya telah dimulai pada tahun 1901 oleh Henri DANLOS yang menggunakan radium untuk pengobatan penyakit tuberculosis pada kulit, namun penerapan teknik perunut dengan menggunakan radioisotop dalam biologi dan kedokteran dipelopori oleh George de HEVESY pada tahun 1920an, waktu itu digunakan radioisotop alamiah. Dalam perkembangan selanjutnya digunakan radioisotop buatan. Seorang ahli kimia berkebangsaan Hongaria, George Hevesy, pada tahun 1923 mengukur distribusi timbal (Pb) radioaktif dengan jalan memasukkan Pb-210 dan Pb-212 pada batang dan akar kacang dalam jumlah yang tidak menimbulkan efek toksik pada tanaman. Pada tahun 1924, dipelajari distribusi Pb dan Bismut (Bi) pada hewan percobaan. ini merupakan langkah pertama penggunaan perunut untuk penelitian biomedik, sehingga pada tahun 1943 George Hevesy mendapat hadiah Nobel di bidang Kimia. Radionuklida pertama yang digunakan secara luas dalam kedokteran nuklir adalah I-131, yang ditemukan oleh Glenn Seaborg pada tahun 1937. Pertama kali I-131 digunakan sebagai indikator fungsi kelenjar tiroid dengan jalan mendeteksi sinar yang diemisikan, dengan pencacah Geiger yang ditempatkan di dekat kelenjar tiroid. Diikuti dengan pemakaiannya untuk pengobatan hipertiroid pada tahun 1940. Penemuan Seaborg berikutnya yaitu radionuklida Tc-99m dan Co-60, yang merupakan tonggak sejarah di bidang Kedokteran Nuklir. Berkat jasanya tersebut, Seaborg mendapat hadiah Nobel untuk bidang Kimia pada tahun 1951. Pada periode berikutnya, kedokteran nuklir berkembang pesat setelah ditemukan kamera gamma oleh Hal Anger pada tahun 1958. Alat tersebut mampu
  • 6. mendeteksi distribusi foton yang dipancarkan dari dalam tubuh, yang dapat menggambarkan fungsi suatu organ. Metode ini disebut imaging nuklir, yang digunakan untuk diagnosis in vivo. PERKEMBANGAN KEDOKTERAN NUKLIR DI INDONESIA Aplikasi teknik nuklir dalam bidang kedokteran di Indonesia telah dilakukan sejak akhir 1960an, yaitu setelah reaktor atom Indonesia yang pertama mulai beroperasi di Bandung. Beberapa tenaga ahli Indonesia dibantu oleh ahli dari luar negeri mulai merintis pendirian suatu unit kedokteran nuklir di Pusat Reaktor Atom Bandung (sekarang bernama Pusat Penelitian Teknik Nuklir). Unit ini merupakan cikal bakal Unit Kedokteran Nuklir RSU Hasan Sadikin/Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Menyusul kemudian unit-unit berikutnya di Jakarta yaitu: RS Cipto Mangunkusumo, RS Pusat Pertamina, RS Gatot Subroto, dan di Surabaya RS Soetomo. Pada tahun 1985 didirikan unit-unit kedokteran nuklir berikutnya di RS Sardjito, (Yogyakarta), RS Kariadi (Semarang), RS Jantung Harapan Kita (Jakarta), dan RS Fatmawati (Jakarta). Dewasa ini terdapat 15 rumah sakit di Indonesia yang melakukan pelayanan kedokteran nuklir dengan menggunakan kamera gamma, 3 diantaranya di luar Jawa, disamping masih terdapat 2 rumah sakit lagi yang hanya mengoperasikan alat penatah ginjal /renograf (RSU Mataram dan RS Mukti Mulya di Surabaya). Pada masa-masa awal, berbagai kendala menghadang perkembangan kedokteran nuklir di Indonesia seperti misalnya langkanya tenaga ahli, masalah pengadaan radiofarmaka/radioisotop, biaya pemeriksaan yang dianggap mahal, belum dikenal oleh masyarakat luas, dsb. Berapa sebenarnya jumlah unit kedokteran nuklir yang dibutuhkan di suatu negara adalah sangat bervariasi tergantung tingkat kemajuan teknologinya, sosial ekonomi masyarakat di negara itu, prioritasnya di sektor kesehatan, dsb.
  • 7. Dalam bidang pengembangan ilmu Kedokteran Nuklir, saat ini Fakultas Kedokteran Univesitas Padjadjaran dipercaya oleh Konsorsium Ilmu-ilmu Kesehatan sebagai penyelenggara Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir di Indonesia. Selain itu, institusi ini pun telah mendapat pengakuan pada taraf internasional sebagai sekretariat Penyelenggara 5th Asia- Oceania Congress of Nuclear Medicine and Biology pada bulan Oktober 1992. PEMANFAATAN KEDOKTERAN NUKLIR Pemeriksaan kedokteran nuklir banyak membantu dalam menunjang diagnosis berbagai penyakit seperti penyakit jantung koroner, penyakit kelenjar gondok, gangguan fungsi ginjal, menentukan tahapan penyakit kanker dengan mendeteksi penyebarannya pada tulang, mendeteksi pendarahan pada saluran pencernaan makanan dan menentukan lokasinya, serta masih banyak lagi yang dapat diperoleh dari diagnosis dengan penerapan teknologi nuklir yang pada saat ini berkembang pesat. Disamping membantu penetapan diagnosis, kedokteran nuklir juga berperanan dalam terapi-terapi penyakit tertentu, misalnya kanker kelenjar gondok, hiperfungsi kelenjar gondok yang membandel terhadap pemberian obat-obatan non radiasi, keganasan sel darah merah, inflamasi (peradangan) sendi yang sulit dikendalikan dengan menggunakan terapi obat-obatan biasa. Bila untuk keperluan diagnosis, radioisotop diberikan dalam dosis yang sangat kecil, maka dalam terapi radioisotop sengaja diberikan dalam dosis yang besar terutama dalam pengobatan terhadap jaringan kanker dengan tujuan untuk melenyapkan sel-sel yang menyusun jaringan kanker itu. PEMANFAATAN TEKNIK NUKLIR DI LUAR KEDOKTERAN NUKLIR
  • 8. Di luar kedokteran nuklir, teknik nuklir masih banyak memberikan sumbangan yang besar bagi kedokteran serta kesehatan, misalnya: 1. Teknik Pengaktifan Elektron Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co,Cr,F,Fe,Mn,Se,Si,V,Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional. Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya sangat tinggi. Di sini contoh bahan biologik yang akan diperiksa ditembaki dengan neutron. 2. Penentuan Kerapatan Tulang dengan Bone Densitometer Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma atau sinar-x. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-x yang diserap oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat bone densitometer tersebut. Teknik ini bermanfaat untuk membantu mendiagnosis kekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada usia menopause sehingga menyebabkan tulang muda patah. 3.Three Dimentional Conformal Radiotheraphy (3D-CRT) Terapi Radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik elektronika maju dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan pesat dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan pesawat pemercepat partikel generasi terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi kanker dengan sangat presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang sangat selektif untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang akan dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan paparan radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di luar target.
  • 9. Dengan segala kelebihannya, maka penggunaan nuklir dalam dunia kedokteran sangat membantu baik dalam diagnosis dan terapi. Seiring perkembangan jaman, maka kedokteran nuklir pun semakin memegang peranan penting, namun hal iini tidak seiring dengan SDM yang mencukupi yaitu jumlah dokter spesialis kedokteran nuklir (Sp.KN) masih sangat terbatas di Indonesia, apakah anda berminat menekuni bidang ini?
  • 10. Aplikasi Nuklir di Bidang Kesehatan 1. PENDAHULUAN Asal-mula fisika nuklir terikat pada fisika atom, teori relativitas, dan teori kuantum dalam permulaan abad kedua-puluh. Kemajuan awal utama meliputi penemuan radioaktivitas (1898), penemuan inti atom dengan menginterpretasikan hasil hamburan partikel alfa (1911), identifikasi isotop dan isobar (1911), pemantapan hukum-hukum pergeseran yang mengendalikan perubahan-perubahan dalam nomor atom yang menyertai peluruhan radioaktivitas (1913), produksi transmutasi nuklir karena penembakan dengan partikel alfa (1919) dan oleh partikel- partikel yang dipercepat secara artifisial (1932), formulasi teori peluruhan beta (1933), produksi inti-inti radioaktif oleh partikel-partikel yang dipercepat (1934), dan penemuan fissi nuklir (1938). Fisika nuklir ialah unik pada tingkat dimana ia menghadirkan banyak topik terapan dan paling fundamental. Instrumentasi-intrumentasinya telah memiliki kegunaan yang banyak di seluruh sains, teknologi, dan kedokteran; rekayasa nuklir dan kedokteran nuklir adalah dua bidang spesialisasi terapan yang sangat penting. Aplikasi teknik nuklir, baik aplikasi radiasi maupun radioisotop, sangat dirasakan manfaatnya sejak program penggunaan tenaga atom untuk maksud damai dilancarkan pada tahun 1953. Dewasa ini penggunaannya di bidang kedokteran sangat luas, sejalan dengan pesatnya perkembangan bioteknologi, serta didukung pula oleh perkembangan instrumentasi nuklir dan produksi radioisotop umur pendek yang lebih menguntungkan ditinjau dari segi medik. Energi radiasi yang dipancarkan oleh suatu sumber radiasi, dapat menyebabkan peruba.hari fisis, kimia dan biologi pada materi yang dilaluinya. Perubahan yang terjadi dapat dikendalikan dengan jalan memilih jenis radiasi (α, β, γ atau neutron) serta mengatur dosis terserap, sesuai dengan efek yang ingin dicapai. Berdasarkan sifat tersebut, radiasi dapat digunakan untuk penyinaran langsung seperti antara lain pada radioterapi, dan sterilisasi. Selain itu, radiasi yang dipancarkan oleh suatu radioisotop, lokasi dan distribusinya dapat dideteksi dari luar tubuh secara tepat, serta aktivitasnya dapat diukur secara akurat; sehingga penggunaan radioisotop sebagai tracer atau perunut, sangat bermanfaat dalam studi metabolisme, serta teknik pelacakan dan penatahan berbagai organ tubuh, tanpa harus melakukan pembedahan. 2. ISI a. Kedokteran Nuklir Ilmu Kedokteran Nuklir adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan sumber radiasi terbuka berasal dari disintegrasi inti radionuklida buatan, untuk mempelajari perubahan fisiologi, anatomi dan biokimia, sehingga dapat digunakan untuk tujuan diagnostik, terapi dan penelitian kedokteran. Pada kedokteran Nuklir, radioisotop dapat dimasukkan ke dalam tubuh pasien (studi invivo) maupun hanya direaksikan saja dengan bahan biologis antara lain darah, cairan lambung, urine da sebagainya, yang diambil dari tubuh pasien yang lebih dikenal sebagai studi in-vitro (dalam gelas percobaan). Pemeriksaan kedokteran nuklir banyak membantu dalam menunjang diagnosis berbagai penyakitseperti penyakit jantung koroner, penyakit kelenjar gondok, gangguan fungsi ginjal,
  • 11. menentukan tahapan penyakit kanker dengan mendeteksi penyebarannya pada tulang, mendeteksi pendarahan pada saluran pencernaan makanan dan menentukan lokasinya, serta masih banyak lagi yang dapat diperoleh dari diagnosis dengan penerapan teknologi nuklir yang pada saat ini berkembang pesat. Disamping membantu penetapan diagnosis, kedokteran nuklir juga berperanan dalam terapi- terapi penyakit tertentu, misalnya kanker kelenjar gondok, hiperfungsi kelenjar gondok yang membandel terhadap pemberian obat-obatan non radiasi, keganasan sel darah merah, inflamasi (peradangan)sendi yang sulit dikendalikan dengan menggunakan terapi obat-obatan biasa. Bila untuk keperluan diagnosis, radioisotop diberikan dalam dosis yang sangat kecil, maka dalam terapi radioisotop sengaja diberikan dalam dosis yang besar terutama dalam pengobatan terhadap jaringan kanker dengan tujuan untuk melenyapkan sel-sel yang menyusun jaringan kanker itu. Di Indonesia, kedokteran nuklir diperkenalkan pada akhir tahun 1960an, yaitu setelah reaktor atom Indonesia yang pertama mulai dioperasikan di Bandung. Beberapa tenaga ahli Indonesia dibantu oleh tenaga ahli dari luar negeri merintis pendirian suatu unit kedokteran nuklir di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknik Nuklir di Bandung. Unit ini merupakan cikal bakal Unit Kedokteran Nuklir RSU Hasan Sadikin, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Menyusul kemudian unit-unit berikutnya di Jakarta (RSCM, RSPP, RS Gatot Subroto) dan di Surabaya (RS Sutomo). Pada tahun 1980-an didirikan unit-unit kedokteran nuklir berikutnya di RS sardjito (Yogyakarta) RS Kariadi (Semarang), RS Jantung harapan Kita (Jakarta) dan RS Fatmawati (Jakarta). Dewasa ini di Indonesia terdapat 15 rumah sakit yang melakukan pelayanan kedokteran nuklir dengan menggunakan kamera gamma, di samping masih terdapat 2 buah rumah sakit lagi yang hanya mengoperasikan alat penatah ginjal yang lebih dikenal dengan nama Renograf. Radioisotop dan Teleterapi. Henry Bacquerel penemu radioaktivitas telah membuka cakrawala nuklir untuk kesehatan. Kalau Wilhelm Rontgen, menemukan sinar-x ketika gambar jari dan cincin istrinya ada pada film. Maka Marie Currie mendapatkan hadiah Nobel atas penemuannya Radium dan Polonium dan dengan itu pulalah sampai dengan 1960-an Radium telah digunakan untuk kesehatan hampir mencapai 1000 Ci. Tentunya ini sebuah jumlah yang cukup besar untuk kondisi saat itu. Masyarakat kedokteran menggunakan radioisotop Radium ini untuk pengobatan kanker, dan dikenal dengan Brakiterapi. Meskipun kemudian banyak ditemukan radiosiotop yang lebih menjanjikan untuk brakiterapi, sehingga Radium sudah tidak direkomendasikan lagi Selain untuk Brakiterapi, radisotop Cs-137 dan Co-60 juga dimanfaatkan untuk Teleterapi, meskipun belakangan ini teleterapi dengan menggunakan radioisotop Cs-137 sudah tidak direkomendasikan lagi untuk digunakan. Meskipun pada dekade belakangan ini jumlah pesawat teleterapi Co-60 mulai menurun digantikan dengan akselerator medik . Radioisotop tersebut selain digunakan untuk brakiterapi dan teleterapi, saat ini juga telah banyak digunakan untuk keperluan Gamma Knife, sebagai suatu cara lain pengobatan kanker yang berlokasi di kepala. Teleterapi adalah perlakuan radiasi dengan sumber radiasi tidak secara langsung berhubungan dengan tumor. Sumber radiasi pemancar gamma seperti Co-60 pemakaiannya cukup luas, karena tidak memerlukan pengamatan yang rumit dan hampir merupakan pemancar gamma yang ideal. Sumber ini banyak digunakan dalam pengobatan kanker/tumor, dengan jalan penyinaran tumor secara langsung dengan dosis yang dapat mematikan sel tumor, yang disebut dosis letal. Kerusakan terjadi karena proses eksitasi dan ionisasi atom atau molekul. Pada teleterapi, penetapan dosis radiasi sangat penting, dapat berarti antara hidup dan mati. Masalah dosimetri ini ditangani secara sangat ketat di bawah pengawasan Badan Internasional WHO dan IAEA
  • 12. bekerjasama dengan laboratorium-laboratorium standar nasional. Orang pertama yang menggunakan radioisotop nuklir sebagai tracer (perunut) pada 1913-an adalah GC Havesy, dan dengan tulisannya dalam Journal of Nuclear Medicine, Havesy menerima hadiah Nobel Kimia 1943. Prinsip yang ditemukan Havesy inilah yang kemudian dimanfaatkan dalam Kedokteran Nuklir, baik untuk diagnosa maupun terapi. Radioisotop untuk diagnosa penyakit memanfaatkan instrumen yang disebut dengan Pesawat Gamma Kamera atau SPECT (Single Photon Emission Computed Thomography). Sedangkan aplikasi untuk terapi sumber radioisotop terbuka ini seringkali para pakar menyebutnya sebagai Endoradioterapi. Rutherford dan Teknologi Pemercepat Radioisotop. Penemuan Rutherford memberikan jalan pada munculnya teknologi pemercepat radioisotop, sehingga J Lawrence dapat menggunakan Siklotron Berkeley dapat memproduksi P-32, yang merupakan radioisotop artifisial pertama yang digunakan untuk pengobatan leukimia. Sekitar 1939, I-128 diproduksi pertama kalinya dengan menggunakan Siklotron, namun dengan keterbatasan pendeknya waktu paro, maka I-131 dengan waktu paro 8 hari diproduksi. Perkembangan teknologi Siklotron untuk kesehatan menjadi penting setelah beberapa produksi radioisotop dengan waktu paro pendek mulai dimanfaatkan dan sebagai dasar utama PET (Positron Emission Tomography). Radioisotop selain diproduksi dengan pemercepat, juga dapat diproduksi dengan reaktor nuklir. Majalah Science telah mengumumkan bahwa reaktor nuklir penghasil radioisotop pada 1946, dan menurut Baker sampai sekitar 1966 ada 11 reaktor nuklir di Amerika Serikat memproduksi radiosisotop untuk melayani kesehatan. Perkembangan teknologi reaktor juga saat ini dimanfaatkan untuk produksi secara in-situ aktivasi Boron untuk pengobatan penyakit maligna dan biasanya dikenal dengan BNCT (Boron Netron Capture Therapy ). Meskipun saat ini banyak juga berkembang BNCT dengan metode akselerator. Generator radioisotop-pun saat ini juga berperan besar dalam memproduksi radioisotop untuk kesehatan, terutama kedokteran nuklir. Produksi, pengembangan dan pemanfaatan generator Mo- 99/Tc-99m merupakan dampak positif dalam aplikasi nuklir untuk kesehatan dan farmasi. Dengan generator ini masalah-masalah faktor produksi ulang, waktu, dan jarak terhadap tempat yang memproduksi radioisotop, selain juga mengurangi dosis yang diterima oleh pasien. b. Teknik Pengaktivan Neutron Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co,Cr,F,Fe,Mn,Se,Si,V,Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional. Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya sangat tinggi. Di sini contoh bahan biologik yang akan idperiksa ditembaki dengan neutron. c. Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma atau sinar-x. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-x yang diserap oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat bone densitometer tersebut. Teknik ini bermanfaat untuk membantu mendiagnosiskekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada usia menopause (matihaid) sehingga menyebabkan tulang muda patah.
  • 13. d. Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt) Terapi Radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik elektronika maju dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan pesat dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan pesawat pemercepat partikel generasi terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi kanker dengan sangat presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang sangat selektif untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang akan dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan paparan radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di luar target. e. Sterilisasi Alat Kedokteran Alat/bahan yang digunakan di bidang kedokteran pada umumnya harus steril. Banyak di antaranya yang tidak tahan terhadap panas, sehingga tidak bisa disterilkan dengan uap air panas atau dipanaskan. Demikian pula sterilisasi dengan gas etilen oksida atau bahan kimia lain dapat menimbulkan residu yang membahayakan kesehatan. Satu-satunya jalan adalah sterilisasi dengan radiasi, dengan sinar gamma dan Co-60 yang dapat memberikan hasil yang memuaskan. Sterilisasi dengan cara tersebut sangat efektif, bersih dan praktis, serta biayanya sangat murah. Untuk transpiantasi jaringan biologi seperti tulang dan urat, serta amnion chorion untuk luka bakar, juga disterilkan dengan radiasi. 3. PENUTUP Dapat dikemukakan bahwa teknik nuklir sangat berperan dalam penanggulangan berbagai masalah kesehatan manusia. Banyak masalah yang sebelumnya dengan metode konvensional tidak terpecahkan, dengan teknik nuklirdapatterpecahkan. Yang terpenting adalah kemajuan- kemajuan baik di bidang diagnosis maupun terapi haruslah ditujukan untuk keselamatan, kemudahan, kesembuhan dan kenyamanan pasien. Dengan kemajuan iptek di bidang instrumentasi nuklir, bioteknologi dan produksi isotop umur pendek yang menguntungkan ditinjau dan segi medik dan pendeteksian/pengukuran; diharapkan bahwa harapan hidup yang lebih nyaman dan panjang bagi mereka yang terkena penyakit dapat tercapai.
  • 14. TEKNOLOGI Cara Radiasi Nuklir MembunuhAnda Radiasi nuklirjangkapendekbisaberakibatfluhinggakerusakansaraf ddd Jum'at,27 Juli 2012, 11:12 KarlinaOctaviany Korban radiasi nuklir Chernobyl (Paul Fusco) BERITA TERKAIT IlmuwanAS AkanCiptakanSperma Manusia dari SelInduk  Ke$haMengaku BerhubunganIntimdenganHantu,Mungkinkah?  Bahaya di BalikTrendAnehBenjol "KepalaBagel"  IlmuwanKoreaUngkapRahasiaPanjangUmur Pria: Dikebiri  Tak Sadar Hamil PrajuritMelahirkan,Mungkinkah?
  • 15. Follow us on VIVAnews - Seandainya penjahat meledakkan senjata nuklir, apa yang akan terjadi pada manusia? Kota mati Chernobyl, Ukraina Utara bisa menjadi gambaran keganasan ancaman nuklir. Dosis besar radiasi nuklir dalam jangka pendek bisa menyebabkan Sindrom Radiasi Akut (ARS) atau keracunan radiasi. Keganasan gejala ARS ini tergantung tingkat paparan yang mengenai Anda. Cara mengukur dosis radiasi ini bisa menggunakan satuan unit Grays (Gy). Rata-rata paparan radiasi selama beberapa detik dari pemeriksaan dengan sinar X yakni 0,0014 Gy. Ini termasuk dosis rendah yang disarankan. Apabila Anda terkena dosis rendah, radiasi kisaran 0,35 Gy, Anda akan terserang flu. Efek samping lain bisa mengalami pusing, mual, muntah, lemas, dan demam. Jika tubuh terkena dosis yang lebih tinggi, sekitar 1 hingga 4 Gy, sel darah mulai mati. Sistem imunitas tubuh menurun akibat kekurangan sel darah putih, kekurangan trombosit membuat pendarahan tidak terkontrol, dan anemia akibat menurunnya sel darah merah menjadi ancaman selanjutnya. Tapi, kondisi seseorang bisa dipulihkan pada tahap ini. Transfusi darah dan obat antibiotik dapat menjadi solusi. Jika menerima paparan radiasi lebih dari 2 Gy, Anda akan mengalami luka terbakar yang aneh pada kulit. Kondisi ini disebut sebagai radiodermatitis akut. Dampaknya termasuk bercak merah, kulit mengelupas, dan bisa juga melepuh. Kondisi buruk ini diperkirakan munculdalam waktu 24 jam. Dosis 4 hingga 8 Gy bisa berakibat fatal. Tapi, jalan menuju kematian masih bervariasi tergantung tingkat paparan. Pasien pada level ini akan mengalami muntah, diare, pening, dan demam. Tanpa perawatan, seseorang hanya tinggal menunggu maut dalam beberapa minggu setelah terkena paparan. Kondisi fatal ini pernah terjadi. Ahli fisika, Louis Slotin, meninggal karena ARS ketika melakukan penelitian Proyek Manhattan pada 1946. Slotin terkena paparan radiasi dengan dosis yang diperkirakan 10 Gy dari sinar gamma dan sinar X. Dengan dosis sebesar itu, dia tidak bisa bertahan hidup. Bahkan, pengobatan modern seperti transplantasi sumsum tulang belakang juga tidak bisa mengubah nasibnya. Pasien yang terkena radiasi antara 8 hingga 30 Gy akan mengalami mual. Dalam waktu satu jam, pasien akan mengalami diare parah. Mereka akan meninggal dalam dua hari hingga dua minggu. Menyerap dosis lebih besar dari 30 Gy menyebabkan kerusakan sistem saraf. Dalam hitungan menit, pasien akan menderita muntaber parah, pening, pusing, hingga pingsan. Kejang dan tremor sudah menjadi ancaman umum. Pasien juga akan kehilangan kontrol gerak otot. Hanya butuh 48 jam, radiasi nuklir langsung mencabut nyawa korbannya.
  • 16. Model perkiraan tingkat bahaya paparan radiasi jangka panjang masih kontroversial. Menurut Gizmodo, model yang paling diterima secara luas menunjukkan pengaruh radiasi yang menyerang sebagian besar orang. Radiasi tingkat rendah justru menjadi sumber radiasi paling berbahaya. Kendati ARS memberi gambaran menakutkan, terbunuh perlahan ini yang lebih perlu Anda khawatirkan. (umi)
  • 18. Nuklir untuk kesehatan Aplikasi teknik nuklir dalam bidang kesehatan telah memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam menegakkan diagnosis maupun terapi berbagai jenis penyakit. Selain itu, teknik nuklir berperan pula dalam kajian dan penelitian untuk lebih memahami proses anatomi, fisiologi, patofisiologi, dan metabolik dari kelainan mulai dari tingkat selluler sampai dengan molekuler yang terjadi pada berbagai organ tubuh manusia. Berbagai disiplin ilmu kedokteran seperti ilmu penyakit dalam, ilmu penyakit syaraf, ilmu penyakit jantung, anak, onkologi, urologi dan lainnya telah memanfaatkan teknik nuklir ini.Selama ini kita hanya mengenal radiasi yang dimanfaatkan di bidang radiologi, prinsip dasar radiasi di sini merupakan proses ionisasi sehingga dikenal sebagai radiasi pengion, menggunakan sumber radiasi tertutup, dan hasil yang terlihat lebih banyak memberikan informasi mengenai anatomi, dengan peralatan seperti; Sinar X, CT scan baik dalam bentuk 64, 128 maupun 256 slices, USG (non radiasi namun hasil dalam bentuk anatomi) dan lainnya. Pada saat ini teknik nuklir juga banyak dimanfaatkan dalam bidang kesehatan antara lain untuk pengaweta; bank jaringan seperti placenta untuk luka bakar, bone graft untuk menutupi bekas tindakan operasi pada tumor di tulang termasuk juga untuk menambal rahang di bagian gigi dan mulut, untuk sterilisasi peralatan instrumentasi kedokteran termasuk juga kondom dan bahan- bahan obat serta makanan. Bila kita melihat perkembangan ke ilmuan khususnya di bidang kedokteran yang memanfaatkan radiasi pada saat ini sudah keilmuan dengan memanfaatkan sumber radiasi dibagi atas 3 bagian besar spesialistik antara lain; 1. Radiodiagnostik; kegiatan penunjang diagnostik menggunakan perangkat radiasi sinar pengion (sinar x), untuk melihat fungsi tubuh secara anatomi. Ahli dalam bidang ini dikenal sebagai radiolog (Sp.Rad). 2. Radioterapi; kegiatan terapi radiasi eksternal dengan sumber radiasi tertutup, menggunakan teknik penyinaran secara fraksinasi. dalam bentuk brakiterapi maupun teleterapi. Ahli dalam bidang ini dikenal sebagai radioonkolog(Sp.Rad.Onk). 3. Kedokteran nuklir; kegiatan penunjang diagnostik secara in- vivo, in- vitro dan terapi radiasi interna menggunakan sumber radiasi terbuka. Ahli dalam bidang ini dikenal sebagai spesialis kedokteran nuklir(Sp.KN).
  • 19. Bahaya Radiasi Nuklir Bagi Kesehatan Manusia  jadiSainTek  jadiSehat Aktivis - inggit 655
  • 20. Belum lama ini musibah kembali melanda bumi ini. Sepertinya baru kemarin kita mendengar bencana Tsunami di Aceh, namun bencana ini kembali datang, dan melanda Jepang dengan kekuatan gempa mencapai 8,9 Skala Richter. Tsunami di Jepang ini menewaskan lebih dari 2.000 ribu jiwa, dan berhasil meluluh lantahkan kota Jepang. Namun masalah dan bencana di Jepang tidak hanya Tsunami, sekarang Jepang juga harus menghadapi masalah baru, yaitu Ancaman Radiasi Nuklir. Ancaman itu datang dari empat reaktor nuklir di instalasi Dai-ichi, Prefektur Fukushima, dan dengan tingkatan radiasi yang tinggi tentu saja dapat merusak kesehatan manusia. Akibat dari ancaman ini, pemerintah Jepang telah meminta masyarakat setempat untuk mengungsikan diri dalam radius 20km dari pusat reactor, dan meminta warga yang berada di dekat zona aman untuk tidak keluar rumah dan menutup semua ventilasi. Di Indonesia sendiri rencana akan dibangunnya PLTN oleh pemerintah, mendapat reaksi yang cukup keras dari sebagian kalangan masyarakat, ya..ada yang pro dan kontra. Kalau yang pro tentu saja melihat dari sisi manfaat atas dibangunnya PLTN, yaitu dapat menyediakan energy listrik dengan biaya murah, namun tentu saja kita tidak bisa lepas dari resiko yang mungkin akan disebabkan timbulnya bahaya apabila terjadi kecelakaan atau rusaknya pembangkit seperti yang terjadi di Jepang. Menurut Prof. Dr. Zaki Su’ud dari Kelompok Keahlian Nuklir dan Biofisika ITB, serta Dr. Irwan Meilano dari Kelompok Keahlian Geodesi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB yang membahas masalah ini dalam konferensi pers di ITB 15 Maret 2011 lalu. Irwan mengungkapkan perbedaan wilayah geografis Jepang dan Indonesia. Menurutnya, tak ada lokasi di Jepang yang tak rawan gempa sementara Indonesia masih punya wilayah berpotensi gempa rendah. Dengan demikian, PLTN masih bisa dikembangkan. Terlepas dari pro dan kontra akan rencana pembangunan PLTN di Indonesia, terbesit dalam pikiran saya, apa sih sebenarnya bahaya yang akan ditimbulkan oleh radiasi ini bagi kesehatan
  • 21. manusia. Dampak radiasi pun bermacam-macam, ada yang bisa dirasakan seketika dan ada yang baru muncul dalam jangka panjang. 1. Rambut Efek paparan radioaktif membuat rambut akan menghilang dengan cepat bila terkena radiasi di 200 Rems atau lebih. Rems merupakan satuan dari kekuatan radioaktif. 2. Otak Sel-sel otak tidak akan rusak secara langsung kecuali terkena radiasi berkekuatan 5000 Rems atau lebih. Seperti halnya jantung, radiasi membunuh sel-sel saraf dan pembuluh darah dan dapat menyebabkan kejang dan kematian mendadak. 3. Kelenjar Gondok Kelenjar tiroid sangat rentan terhadap yodium radioaktif. Dalam jumlah tertentu, yodium radioaktif dapat menghancurkan sebagian atau seluruh bagian teroid. 4. Sistim Peredaran Darah Ketika seseorang terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah limfosit darah akan berkurang, sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi. Gejala awal mirip seperti penyakit flu. Menurut data saat terjadi ledakan Nagasaki dan Hiroshima, menunjukan gejala dapat bertahan selama sepuluh tahun dan mungkin memiliki risiko jangka panjang seperti leukimia dan limfoma. 5. Jantung Jika seseorang terkena radiasi berkekuatan 1000 sampai 5000 Rems akan mengakibatkan kerusakan langsung pada pembuluh darah dan dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak. 6. Saluran Pencernaan Radiasi dengan kekuatan 200 Rems akan menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran usus dan dapat menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah. 7. Saluran Reproduksi Radiasi akan merusak saluran reproduksi cukup dengan kekuatan di bawah 200 Rems. Dalam jangka panjang, korban radiasi akan mengalami kemandulan. Sumber : kompas.com, fajaronline.com, vivanews.com