SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
PENYAKIT TETANUS
NEONATORUM
KELOMPOK 3
ANGGOTA KELOMPOK 3
1. ALIF (PKM SEMPOR 1 )
2. HERI (PKM ADIMULYO)
3. IMAM SUHANDA (PKM GOMBONG 1)
4. FAKHRI (PKM KLIRONG 2)
5. PUNGUT (DINKES KAB))
6. EPA (PKM KARANGGAYAM 2)
7. ERNA (PKM KEBUMEN 1)
8. NINDAR (PKM SRUWENG)
9. DEKA NATUL (PKM KARANGSAMBUNG)
10. IRMA (PKM BULUSPESANTREN 2)
1. Diskusi Nomer 1
a. Definisi Tetanus Neonatorum
Tetanus Neonatorum adalah kasus tetanus/ infeksi akut yang terjadi pada neonatus usia
kurang dari 28 hari yang disebabkan oleh strain toksigenik dari bakteri Clostridium
tetani (C. Tetani) yang bersifat anaerob serta membentuk eksotoksin yang disebut
tetanospasmin, dimana bakteri mengeluarkan toksin dan menyerang sistem saraf pusat.
b. Tanda dan gejala Tetanus Neonatorum
• Bayi mengalami kesulitan minum karena terjadinya trismus atau lock jaw (spasme
otot pengunyah).
• Mulut bayi mencucu seperti ikan (karpermond)
• Risus sardonicus atau wajah seperti senyum terpaksa dan alis terangkat.
• Dapat terjadi spasmus otot yang luas dan kejang umum, seperti opisthotonus atau
tulang belakang seperti melengkung ke belakang.
HASIL DISKUSI
2. Penemuan Kasus
a. Kriteria yang digunakan untuk menetapkan adanya kasus TN
 Berdasarkan gejala klinis dan diagnosa dokter atau tenaga kesehatan terlatih.
b. Klasifikasi kasus TN dan bagaimana membedakannya
 Suspek TN , yaitu kasus atau kematian TN yang didiagnosa oleh bukan dokter
atau petugas kesehatan terlatih dan tidak dilakukan investigasi. Kematian
tidak diketahui penyebabnya.
 Kasus Konfirmasi TN, yaitu kriteria dimana bayi lahir hidup dapat menangis
dan menyusu/minum dalam 2 hari pertama kemudian muncul gejala seperti
mulut mencucu (trismus) sehingga sulit menyusu/minum disertai kejang
rangsang, yang dapat terjadi sejak umur 3 – 28 hari
 Kasus discarded, yaitu kasus yang setelah dilakukan investigasi tidak
memenuhi kriteria klinis
c. Proses penemuan kasus TN
 Petugas setiap minggu melakukan surveylanse aktif dengan mereview register
MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda).
 Melakukan pendataan terkait diagnosa dari semua suspek TN yang berobat ke
fasilitas pelayanan kesehatan yang ditetapkan oleh Dokter.
 Melakukan penemuan kasus melalui kegiatan kunjungan neonatal (KN1, KN2 dan
KN3) dengan menggunakan form atau bagan MTBM. Jika ditemukan kasus dengan
klasifikasi infeksi bakteri berat perlu ditelusuri riwayat persalinan ibu atau hal lainnya
yang mengarah kepada suspek TN dan segera dilaporkan ke petugas surveilans.
 Melakukan laporan nihil/ / “Zero Report" mingguan melalui laporan rutin bila tidak
ditemukan kasus dalam kunjungan ke puskesmas.
 Melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan kader dalam
Upaya penemuan kasus TN
HASIL DISKUSI
1. Pencatatan
dan Pelaporan
kasus
menggunakan
form TN-01
2. Analisa Deskriptif Hasil Penyelidikan Epidemiologi
 Berdasarkan hasil Penyelidikan Epidemiologi di dapatkan bahwa ada 1 kasus
kematian
 Kasus tersebut dilaporkan pada tanggal 20 September 2019 jam 14.30
 Kasus tersebut dengan identitas By Ny Suhartini umur 9 hari jenis kelamin
laki-laki dengan gejala panas, kejang-kejang, mulut sukar di buka, serta sesak
nafas disertai bunyi.
 Kasus tersebut sudah di rawat inap di Ruang anak selama 3 hari di Puskesmas B
dengan diagnose medis Tetanus Neonatorum
 Setelah di lakukan Penyelidikan Epidemiologi di dapatkan bahwa ibu Suhartini
umur 36 Tahun melahirkan di dukun bayi. Secara klasifikasi medis ibu suhartini
termasuk kedalam ibu hamil primi tua.
3. Berdasarkan kasus tersebut benar telah terjadi KLB Tetanus Neonatorum,
Hasil ini di dapatkan berdasarkan kriteria kasus yang merupakan kasus konfirmasi. Di tandai
dengan gejala panas, kejang-kejang, mulut sukar di buka, serta sesak nafas disertai bunyi. Dari
gejala tersebut di dapatkan beberapa gejala yang termasuk dalam kriteria kasus konfirmasi
Tetanus Neonatorum.
4. Tindakan Surveilans Puskesmas :
Melakukan investigasi sesegera mungkin dalam waktu 1 x 24 jam setelah ada laporan kasus
a. Menggunakan Formulir Investigasi TN (form TN-1)
b. Melakukan wawancara terhadap orang tua, penolong persalinan, nakes pemberi
pelayanan antenatal untuk mendapatkan informasi factor resiko Kasus TN
c. Menanyakan identitas bayi, Riwayat kelahiran dan Riwayat kesakitan/kematian bayi
d. Kemudian dengan menggunakan kriteria diagnosis , dilakukan penetapan diagnosis TN
dan factor resiko sesuai dengan definisi Oprasional
e. Semua Suspek TN atau kematian yang di laporkan harus di selidiki dengan menggunakan
Formulir Investigas Form TN- 1
5. Informasi yang di kumpulkan pada saat investigasi
 Tempat dan tanggal lahir
▪ Tanggal dan usia kematian
▪ Usia gestasi/kehamilan
▪ Berat badan bayi lahir
▪ Persalinan di Fasilitas pelayanan kesehatan, jelaskan jika persalinan tidak
dilakukan di Fasilitas pelayanan kesehatan
▪ Status imunisasi ibu
▪ Pelayanan neonatal esensial termasuk pemotongan dan perawatan tali pusat
▪ Gejala yang timbul
▪ Faktor risiko lain (yang diperlukan untuk rekomendasi respon) seperti berapa
lama ibu tinggal di wilayah tersebut, frekuensi kegiatan pelayanan imunisasi
di wilayah tempat tinggal, kegiatan ANC, dan alasan-alasan mengapa tidak
PAB jika ibu tidak menerima imunisasi tetanus
6. Rencana Tindak Lanjut Setelah KLB TN berakhir
 Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pelayanan antenatal, persalinan di
fasilitas kesehatan dan pelayanan kesehatan neonatal esensial
 Penemuan suspek dan kematian TN melalui skrining neonatus sakit dan meninggal.
 Melibatkan kader dan anggota masyarakat lainnya dalam penemuan kasus dan
kematian akibat TN
 Melaporkan segera setiap suspek dan kematian TN melalui pelaporan List kasus TN
dan SKDR
 Investigasi suspek TN dan kematian TN
 Membuat peta desa risti TN
 Melaksanakan Rapid Community Assessment dan Rapid Convenience Assessment
 Melaksanakan skrining status imunisasi tetanus pada ibu hamil dan WUS serta
melengkapinya hingga memiliki status imunisasi tetanus T5
 Melaksanakan upaya penguatan imunisasi rutin dengan melibatkan Camat, Kepala
Desa/Lurah, dan perangkat lainnya serta tokoh agama, tokoh masyarakat dan
pihak terkait lainnya
 Diseminasi hasil analisis investigasi kepada program terkait termasuk Pokja KIA
guna memantapkan tindakan korektif/respons
Pengendalian PE Penyakit TN materi .pptx

More Related Content

Similar to Pengendalian PE Penyakit TN materi .pptx

Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4
Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4
Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4Rofi'ah Muwafaqoh
 
Program imunisasi4
Program imunisasi4Program imunisasi4
Program imunisasi4eliza293643
 
(Lamp 1.28) standar pelayanan nifas
(Lamp 1.28) standar pelayanan nifas(Lamp 1.28) standar pelayanan nifas
(Lamp 1.28) standar pelayanan nifasArmin Kobain
 
Kebijakan Penyeliaan Fasilitatif Baru.ppt
Kebijakan Penyeliaan Fasilitatif Baru.pptKebijakan Penyeliaan Fasilitatif Baru.ppt
Kebijakan Penyeliaan Fasilitatif Baru.pptNgadirah1
 
DETEKSI DINI KOMPLIKASI.pdf
DETEKSI DINI KOMPLIKASI.pdfDETEKSI DINI KOMPLIKASI.pdf
DETEKSI DINI KOMPLIKASI.pdfdian34065
 
Asuhan Kebidanan Pada Kasus Pranikah 2023
Asuhan Kebidanan Pada Kasus Pranikah 2023Asuhan Kebidanan Pada Kasus Pranikah 2023
Asuhan Kebidanan Pada Kasus Pranikah 2023IdahFaridah18
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisiklia natalia
 
anc dan p4k.pptx
anc dan p4k.pptxanc dan p4k.pptx
anc dan p4k.pptxrimaocta2
 
Layanan anc terintegrasi ims pkm kalideres kemenkes
Layanan anc terintegrasi ims pkm kalideres kemenkesLayanan anc terintegrasi ims pkm kalideres kemenkes
Layanan anc terintegrasi ims pkm kalideres kemenkesDokter Tekno
 
Asuhan antenatal (risma)
Asuhan antenatal (risma)Asuhan antenatal (risma)
Asuhan antenatal (risma)muhammad reza
 
Rr dan analisa pws kia
Rr dan analisa pws kiaRr dan analisa pws kia
Rr dan analisa pws kiaJoni Iswanto
 
Topik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdf
Topik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdfTopik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdf
Topik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdfEka Safitri
 
ANTENATAL_CARE_ANC.pptx
ANTENATAL_CARE_ANC.pptxANTENATAL_CARE_ANC.pptx
ANTENATAL_CARE_ANC.pptxerinagung
 
Dr.indrajid -upaya menurunkan aki & akb
Dr.indrajid -upaya menurunkan aki & akbDr.indrajid -upaya menurunkan aki & akb
Dr.indrajid -upaya menurunkan aki & akbOlga Divo
 
Asuhan keperawtan keluarga
Asuhan keperawtan keluarga Asuhan keperawtan keluarga
Asuhan keperawtan keluarga mario daton
 

Similar to Pengendalian PE Penyakit TN materi .pptx (20)

Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4
Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4
Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4
 
Program imunisasi4
Program imunisasi4Program imunisasi4
Program imunisasi4
 
(Lamp 1.28) standar pelayanan nifas
(Lamp 1.28) standar pelayanan nifas(Lamp 1.28) standar pelayanan nifas
(Lamp 1.28) standar pelayanan nifas
 
Kebijakan Penyeliaan Fasilitatif Baru.ppt
Kebijakan Penyeliaan Fasilitatif Baru.pptKebijakan Penyeliaan Fasilitatif Baru.ppt
Kebijakan Penyeliaan Fasilitatif Baru.ppt
 
Pedoman mtbs
Pedoman mtbsPedoman mtbs
Pedoman mtbs
 
DETEKSI DINI KOMPLIKASI.pdf
DETEKSI DINI KOMPLIKASI.pdfDETEKSI DINI KOMPLIKASI.pdf
DETEKSI DINI KOMPLIKASI.pdf
 
Asuhan Kebidanan Pada Kasus Pranikah 2023
Asuhan Kebidanan Pada Kasus Pranikah 2023Asuhan Kebidanan Pada Kasus Pranikah 2023
Asuhan Kebidanan Pada Kasus Pranikah 2023
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 
anc dan p4k.pptx
anc dan p4k.pptxanc dan p4k.pptx
anc dan p4k.pptx
 
Layanan anc terintegrasi ims pkm kalideres kemenkes
Layanan anc terintegrasi ims pkm kalideres kemenkesLayanan anc terintegrasi ims pkm kalideres kemenkes
Layanan anc terintegrasi ims pkm kalideres kemenkes
 
Asuhan antenatal (risma)
Asuhan antenatal (risma)Asuhan antenatal (risma)
Asuhan antenatal (risma)
 
Rr dan analisa pws kia
Rr dan analisa pws kiaRr dan analisa pws kia
Rr dan analisa pws kia
 
ASKEB ANC
ASKEB ANCASKEB ANC
ASKEB ANC
 
Topik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdf
Topik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdfTopik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdf
Topik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdf
 
ANTENATAL_CARE_ANC.pptx
ANTENATAL_CARE_ANC.pptxANTENATAL_CARE_ANC.pptx
ANTENATAL_CARE_ANC.pptx
 
1. ANC.pdf
1. ANC.pdf1. ANC.pdf
1. ANC.pdf
 
Dr.indrajid -upaya menurunkan aki & akb
Dr.indrajid -upaya menurunkan aki & akbDr.indrajid -upaya menurunkan aki & akb
Dr.indrajid -upaya menurunkan aki & akb
 
Asuhan keperawtan keluarga
Asuhan keperawtan keluarga Asuhan keperawtan keluarga
Asuhan keperawtan keluarga
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Overview PPAM
Overview PPAMOverview PPAM
Overview PPAM
 

Recently uploaded

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASsusilowati82
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?AdePutraTunggali
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxiwidyastama85
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxAmmar Ahmad
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfAndiCoc
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxMas PauLs
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptRahmaniaPamungkas2
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Pengendalian PE Penyakit TN materi .pptx

  • 3. ANGGOTA KELOMPOK 3 1. ALIF (PKM SEMPOR 1 ) 2. HERI (PKM ADIMULYO) 3. IMAM SUHANDA (PKM GOMBONG 1) 4. FAKHRI (PKM KLIRONG 2) 5. PUNGUT (DINKES KAB)) 6. EPA (PKM KARANGGAYAM 2) 7. ERNA (PKM KEBUMEN 1) 8. NINDAR (PKM SRUWENG) 9. DEKA NATUL (PKM KARANGSAMBUNG) 10. IRMA (PKM BULUSPESANTREN 2)
  • 4.
  • 5. 1. Diskusi Nomer 1 a. Definisi Tetanus Neonatorum Tetanus Neonatorum adalah kasus tetanus/ infeksi akut yang terjadi pada neonatus usia kurang dari 28 hari yang disebabkan oleh strain toksigenik dari bakteri Clostridium tetani (C. Tetani) yang bersifat anaerob serta membentuk eksotoksin yang disebut tetanospasmin, dimana bakteri mengeluarkan toksin dan menyerang sistem saraf pusat. b. Tanda dan gejala Tetanus Neonatorum • Bayi mengalami kesulitan minum karena terjadinya trismus atau lock jaw (spasme otot pengunyah). • Mulut bayi mencucu seperti ikan (karpermond) • Risus sardonicus atau wajah seperti senyum terpaksa dan alis terangkat. • Dapat terjadi spasmus otot yang luas dan kejang umum, seperti opisthotonus atau tulang belakang seperti melengkung ke belakang. HASIL DISKUSI
  • 6. 2. Penemuan Kasus a. Kriteria yang digunakan untuk menetapkan adanya kasus TN  Berdasarkan gejala klinis dan diagnosa dokter atau tenaga kesehatan terlatih. b. Klasifikasi kasus TN dan bagaimana membedakannya  Suspek TN , yaitu kasus atau kematian TN yang didiagnosa oleh bukan dokter atau petugas kesehatan terlatih dan tidak dilakukan investigasi. Kematian tidak diketahui penyebabnya.  Kasus Konfirmasi TN, yaitu kriteria dimana bayi lahir hidup dapat menangis dan menyusu/minum dalam 2 hari pertama kemudian muncul gejala seperti mulut mencucu (trismus) sehingga sulit menyusu/minum disertai kejang rangsang, yang dapat terjadi sejak umur 3 – 28 hari  Kasus discarded, yaitu kasus yang setelah dilakukan investigasi tidak memenuhi kriteria klinis
  • 7. c. Proses penemuan kasus TN  Petugas setiap minggu melakukan surveylanse aktif dengan mereview register MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda).  Melakukan pendataan terkait diagnosa dari semua suspek TN yang berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan yang ditetapkan oleh Dokter.  Melakukan penemuan kasus melalui kegiatan kunjungan neonatal (KN1, KN2 dan KN3) dengan menggunakan form atau bagan MTBM. Jika ditemukan kasus dengan klasifikasi infeksi bakteri berat perlu ditelusuri riwayat persalinan ibu atau hal lainnya yang mengarah kepada suspek TN dan segera dilaporkan ke petugas surveilans.  Melakukan laporan nihil/ / “Zero Report" mingguan melalui laporan rutin bila tidak ditemukan kasus dalam kunjungan ke puskesmas.  Melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan kader dalam Upaya penemuan kasus TN
  • 8.
  • 11.
  • 12. 2. Analisa Deskriptif Hasil Penyelidikan Epidemiologi  Berdasarkan hasil Penyelidikan Epidemiologi di dapatkan bahwa ada 1 kasus kematian  Kasus tersebut dilaporkan pada tanggal 20 September 2019 jam 14.30  Kasus tersebut dengan identitas By Ny Suhartini umur 9 hari jenis kelamin laki-laki dengan gejala panas, kejang-kejang, mulut sukar di buka, serta sesak nafas disertai bunyi.  Kasus tersebut sudah di rawat inap di Ruang anak selama 3 hari di Puskesmas B dengan diagnose medis Tetanus Neonatorum  Setelah di lakukan Penyelidikan Epidemiologi di dapatkan bahwa ibu Suhartini umur 36 Tahun melahirkan di dukun bayi. Secara klasifikasi medis ibu suhartini termasuk kedalam ibu hamil primi tua.
  • 13. 3. Berdasarkan kasus tersebut benar telah terjadi KLB Tetanus Neonatorum, Hasil ini di dapatkan berdasarkan kriteria kasus yang merupakan kasus konfirmasi. Di tandai dengan gejala panas, kejang-kejang, mulut sukar di buka, serta sesak nafas disertai bunyi. Dari gejala tersebut di dapatkan beberapa gejala yang termasuk dalam kriteria kasus konfirmasi Tetanus Neonatorum. 4. Tindakan Surveilans Puskesmas : Melakukan investigasi sesegera mungkin dalam waktu 1 x 24 jam setelah ada laporan kasus a. Menggunakan Formulir Investigasi TN (form TN-1) b. Melakukan wawancara terhadap orang tua, penolong persalinan, nakes pemberi pelayanan antenatal untuk mendapatkan informasi factor resiko Kasus TN c. Menanyakan identitas bayi, Riwayat kelahiran dan Riwayat kesakitan/kematian bayi d. Kemudian dengan menggunakan kriteria diagnosis , dilakukan penetapan diagnosis TN dan factor resiko sesuai dengan definisi Oprasional e. Semua Suspek TN atau kematian yang di laporkan harus di selidiki dengan menggunakan Formulir Investigas Form TN- 1
  • 14. 5. Informasi yang di kumpulkan pada saat investigasi  Tempat dan tanggal lahir ▪ Tanggal dan usia kematian ▪ Usia gestasi/kehamilan ▪ Berat badan bayi lahir ▪ Persalinan di Fasilitas pelayanan kesehatan, jelaskan jika persalinan tidak dilakukan di Fasilitas pelayanan kesehatan ▪ Status imunisasi ibu ▪ Pelayanan neonatal esensial termasuk pemotongan dan perawatan tali pusat ▪ Gejala yang timbul ▪ Faktor risiko lain (yang diperlukan untuk rekomendasi respon) seperti berapa lama ibu tinggal di wilayah tersebut, frekuensi kegiatan pelayanan imunisasi di wilayah tempat tinggal, kegiatan ANC, dan alasan-alasan mengapa tidak PAB jika ibu tidak menerima imunisasi tetanus
  • 15. 6. Rencana Tindak Lanjut Setelah KLB TN berakhir  Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pelayanan antenatal, persalinan di fasilitas kesehatan dan pelayanan kesehatan neonatal esensial  Penemuan suspek dan kematian TN melalui skrining neonatus sakit dan meninggal.  Melibatkan kader dan anggota masyarakat lainnya dalam penemuan kasus dan kematian akibat TN  Melaporkan segera setiap suspek dan kematian TN melalui pelaporan List kasus TN dan SKDR  Investigasi suspek TN dan kematian TN  Membuat peta desa risti TN  Melaksanakan Rapid Community Assessment dan Rapid Convenience Assessment  Melaksanakan skrining status imunisasi tetanus pada ibu hamil dan WUS serta melengkapinya hingga memiliki status imunisasi tetanus T5  Melaksanakan upaya penguatan imunisasi rutin dengan melibatkan Camat, Kepala Desa/Lurah, dan perangkat lainnya serta tokoh agama, tokoh masyarakat dan pihak terkait lainnya  Diseminasi hasil analisis investigasi kepada program terkait termasuk Pokja KIA guna memantapkan tindakan korektif/respons