Pada bubur kacang hijau terdapat bakteri, untuk menghambat pertumbuhan bakteri, diperlukan antibiotik.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui resistensi bakteri pada bubur kacang hijau terhadap suatu antibiotik.Metode yang digunakan adalah mengukur zona hambat dengan meletakkan paper disk antibiotik pada bakteri uji. Bakteri yang digunakan ialah bakteri pada bubur kacang hijau, antibiotiknya meliputi cefadroxil, clindamycin, amoxilin, ciprofloxacin, thiampenicol, dan metronidazole. Kadar masing-masing antibiotik 0 mg/ml, 5 mg/ml, 25 mg/ml, dan 50 mg/ml.Hasil penelitian menunjukkan antibiotik metronidazole dengan kadar 50 mg/ml lebh efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri pada bubur kacang hijau daripada antibiotik lainnya sebesar 4,1 cm.
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antibiotik
1. UJI RESISTENSI BAKTERI PADA BUBUR KACANG HIJAU TERHADAP
ANTIBIOTIK
Biologi 2017 D
Jurusan Biologi-FMIPA Universitas Negeri Surabaya
Pada bubur kacang hijau terdapat bakteri, untuk menghambat pertumbuhan bakteri,
diperlukan antibiotik.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui resistensi bakteri pada bubur
kacang hijau terhadap suatu antibiotik.Metode yang digunakan adalah mengukur zona hambat
dengan meletakkan paper disk antibiotik pada bakteri uji. Bakteri yang digunakan ialah bakteri
pada bubur kacang hijau, antibiotiknya meliputi cefadroxil, clindamycin, amoxilin,
ciprofloxacin, thiampenicol, dan metronidazole. Kadar masing-masing antibiotik 0 mg/ml, 5
mg/ml, 25 mg/ml, dan 50 mg/ml.Hasil penelitian menunjukkan antibiotik metronidazole dengan
kadar 50 mg/ml lebh efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri pada bubur kacang hijau
daripada antibiotik lainnya sebesar 4,1 cm.
Key words : bakteri, antibiotic, zona hambat
PENGANTAR
Mikroorganisme merupakan makhluk
hidup yang dapat dilihat menggunakan
bantuan alat seperti mikroskop. Bakteri
merupakan mikroorganisme yang memiliki
sifat patogen yakni dapat menimbulkan
penyakt terhadap makhluk hidup lain.
Penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri ini
dapat menyerang manusia dan merugikan
manusia, bisa juga mengakibatkan kematian.
Karena hal ini para ilmuwan berusaha
mencari cara untuk mengurangi atau
membunuh bakteri patogen yang
meyebabkan penyakit terhadap manusia.
Pengetahuan akan resistensi mulai
dikembangankan oleh para peneliti untuk
menemukan zat anti mikroba atau nti
bakteri. Zat antibakteri ini diharapkan
mampu mengendalikan pertumbuhan dari
bakteri patogen ini(Novillia, 2008).
Antibiotik merupakan suatu senyawa
kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme
tertentu dan dibuat secara sintetik dari bahan
kimia. Fungsi dari antibiotik ini adalah
membunuh dan menghambat perkembangan
dari mikroorganisme yang menyebabkan
penyakit seperti bakteri yang bersifat
patogen. Efekivitas dari antibiotik berbeda-
beda terhadap mikroorganisme khusunya
bakteri patogen. Beberapa antibiotik bekerja
dengan baik pada bakteri gram negatif dan
ada beberapa antibakteri yang efektif
bekerja pada bakteri gram positif(Syamsuni,
2005).
Efekivitas suatu antibiotik terhadap
tingkav resistensi bakteri dapat diketahui
dengan melakukan uji Kirby Bauer. Prinsip
uji ini adalah meletakkan disk yang
mengandung antibiotik dengan kadar
tertentu pada media yang telah ditanam
kultur murni bakteri. Maka akan terbentuk
zona hambat/ zona bening yang menjadi
dasar penentuan tingkat resistensi. Tingkav
resistensi dibedakan menjadi 3 berdasarkan
zona hambav/ zona bening yang terbentuk,
pertama sensitif akan terbentuk zona bening
saav meakukan uji Kirby Bauer, kedua
intermediet terbentuk zona bening pada saat
uji dengan diameter yang kecil, ketiga
resisten jika tidak terbentuk zona bening saat
uji(Novillia, 2008).
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
eksperimental yang dilakukan 31 September
2018 hingga 19 November 2018. Penelitian
dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi
FMIPA UNESA
Alat yang digunakan pada uji
resistensi ini adalah pemanas (kompor),
panci, beaker glass, saringan, pengaduk,
gelas ukur(10 ml, 25ml, 100ml), timbangan,
botol bekas saos, kertas saring, autoclave,
oven,cawan petri, enlemeyer, wrap,
alumunium foil, lampu spirtus, spet 1 ml,
ose, botol spray. Sasaran pada penelitian ini
adalah mahasiswa biologi sebagai bahan
pembelajaran maupun wawasan penelitian
yang berupa artikel. Populasi pada penelitian
ini adalah semua bakteri yang terdapat pada
sampel bubur kacang hijau dan air wc.
Sedangkan sampel bubur kacang hiaju yang
diambil dalam penelitian ini adalah bakteri
murni dengan kode BKH1, BKH2, BKH4,
dan BKH6. Berbedalagi dengan sampel air
wc dengan kode bakteri WC1, dan WC2.
Bakteri ditumbuhkan pada media touge agar
serta touge cair untuk sampel bakteri bubur
kacang hijau. Sedangkan pada sampel air wc
ditumbuhkan pada media SSA dan EMBA.
Penelitian ini dilakukan melalui
beberapa tahap yaitu, pembuatan media
pertumbuhan. Pembuatan media
pertumbuhan menggunakan ekstrak touge
dengan bahan touge 250 gr, aquades 1 liter,
gula 60 gr dan agar batang 15 gr yang
dipanaskan untuk dijadikan media touge cair
dan touge agar. Media yang dihasilakan
berupa touge agar dan touge cair. Kemudian
disimpan pada ruang pendingin untuk
digunakan kegiatan tahap percobaan
berikutnya.
Selanjutnya sterilisasi alat yang
dilakukan menggunakan sterilisasi kering
(oven) dan sterilisasi basah (autoklaf). Alat-
alat yang digunakan untuk kegiatan tahap
percobaan kedepan disterilisasi semua
kedalam autoklaf dengan suhu 121°C selama
15 menit dan oven 121°C selama 2 jam.
Kemudian tahap isolasi, enumerasi
dan pemurnian bakteri. Isolasi bakteri
merupakan cara untuk memisahkan
mikroorganisme tertentu dari lingkungan,
sehingga didapat biakan murni. Sampel
makanan diambil kuahnya, kemudian
dilakukan pengenceran hingga 10-7,
diinkubasi dengan cawan posisi terbalik.
Pengenceran dilakuan dengan mengambil 1
ml dari suspensi pengenceran 10-1 (sebelum
pengambilan terlebih dahulu dilakukan
homogensi dan dimasukkan tabung reaksi 9
ml akuades. Suspensi tersebut merupana 10-2
dan melakukan tahap tersebut hingga 10-7.
Enumerasi (penghitungan) koloni pada
isolasi berumur 24 jam serta. Dilanjutkan
pemurnian bakteri dengan metode streak
plate method pada empat kuadran, koloni
yang terpisah merupakan biakan murni
(menentukan koloni bakteri untuk masing-
masing orang). Kemudian menanam pada
media agar miring.
Penelitian terakhir adalah uji
resistensi dengan meletakkan paper disk
antibiotik pada bakteri uji yang telah dire-
kultur pada media Tauge Cair (TC) dan
diinkubasi selama 24-28 jam. Selanjutnya
mengamati zona hambat/ clear zone yang
terbentuk disekitar disk antibiotik,
mengukur diameter zona hambat/clear zone
dan memasukkan dalam tabel dan
membandingkannya.
HASIL PENELITIAN
Telah diperoleh hasil uji resistensi
bakteri pada bubur kacang hijau terhadap
lima antibiotik berupa diameter zona hambat
Berikut hasil uji resistensi bakteri pada
bubur kacang hijau terhadap lima antibiotic,
seperti pada tabel 1.
Tabel 1. Uji Resistensi Bakteri pada Bubur Kacang Hijau terhadap lima Antibiotik.
3. No. Antibiotik Kadar Bakteri Uji Diameter Clear Zone
1 Cefadroxil 0
5
25
50
Bakteri Bubur Kacang Hijau 0
0,5
0,8
1,4
2 Clindamycin 0
5
25
50
Bakteri Bubur Kacang Hijau 0
1,1
1,8
1,9
3 Ciprofloxacin 0
5
25
50
Bakteri Bubur Kacang Hijau 0
0
0
0
4 Thiampenicol 0
5
25
50
Bakteri Bubur Kacang Hijau 0
0,6
1,3
1,6
5 Amoxilin 0
5
25
50
Bakteri Bubur Kacang Hijau 0
0,6
1,1
1,35
6 Metronidazole 0
5
25
50
Bakteri Bubur Kacang Hijau 0
2,2
2,8
4,1
PEMBAHASAN
Uji resistensi bertujuan untuk
mengetahui resistensi bakteri terhadap suatu
antibiotik. Antibiotik yang digunakan yaitu
Clindamycin. Konsentrasi antibiotik
Clindamycin yang digunakan berbeda yaitu
mulai dari konsentrasi 50 mg/ml, 25 mg/ml,
5 mg/ml dan 0 mg/ml. Uji resistensi yang
dilakukan ditemukan zona penghambat di
sekitar paper disk kecuali pada konsentrasi 0
mg/ml. Pada konsentrasi 50 mg/ml terbentuk
diameter zona penghambat/zona bening
sebasar 18 mm, pada konsentrasi 25 mg/ml
diameter zona hambat sebesar 17 mm, pada
konsentrasi 5 mg/ml diameter zona hambat
sebesar 11 mm dan pada konsentrasi 0
mg/ml zona hambat yang terbentuk adalah 0
mm. karena bakteri yang digunakan sudah
resisten terhadap antibiotik Clindamycin.
4. Daya kerja antibiotik Clindamycin melalui
penghambatan sintesis protein pada bakteri.
Hal tersebut menunjukkan bahwa bakteri uji
yaitu bakteri BKH2 sensitif terhadap
antibiotik Clindamycin. Pada dasarnya ada
hubungan antara konsentrasi antibiotik
dengan tingkat resistensi bakteri. Makin
tinggi konsentrasi antibiotik, maka
kemampuan antibiotik untuk membunuh
bakteri makin besar dan sebaliknya. Namun
hal tersebut hanya berlaku untuk bakteri
yang sensitif terhadap antibiotik yang diuji
tersebut.
Pada antibiotic Ciplorofloxacin
memiliki zona bening terbesar pad
konsentrasi 50 mg/ml. Ciprofloxacin
menyekat sintesis DNA bakteri dengan jalan
menghambat topoisomerase II pada bakteri.
Penghambatan DNA gyrase akan mencegah
relaksasi supercoiled DNA secara positif
yang dibutuhkan untuk transkripsi dan
replikasi normal (Katzung, 2004).
Antibiotic Cefradoxil memiliki zona
bening terbesar pada konsentrasi 50 mg/ml
dengan nilai 1,4. Pada antibiotic
Thiampenicol memiliki zona bening terbesar
pada konsentrasi50 mg/ml dengan nilai 1,6.
Pada Amoxilin zona terbesar yang dimiliki
yaitu pada konsentrasi 50 mg/ml dengan
nilai yang dimiliki yaitu 1,35. Dan pada
antibiotic Metronidazole, zona terbesar
terdapat pada konsentrasi 50 mg/ml dengan
besar 4,1
SIMPULAN
Antibiotik yang paling efektif untuk
menghambat pertumbuhan bakteri bubur
kacang hijau adalah metronidazole pada
kadar 50% dengan diameter zona hambatnya
4,1 cm.
DAFTAR PUSTAKA
E. Rieuwpassa, Irene. 2009. Deteksi Mutasi
Gen Gyrase A Porphyromonas
Gingivalis Resisten terhada
Ciprofloxacin berdasarkan teknik
Polymerase Chain Reaction.
Makassar. Jurnal Kedokteran Yarsi.
Katzung, Betram. 2004. Farmakolohi Dasar
dan Klinik III. Salemba Medika.
Jakarta.
Novilla. 2008. Artikel Ilmiah Penelitian
Mikroba dan Uji Resistensi.
Gramedia: Jakarta.
Syamsuni, H,.Drs. 2005. Farmasetika Dasar
dan Hitungan Farmasi. EGC:Jakarta