SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
GAYA BELAJAR
Ketika kita bertanggung jawab atas hidup kita, maka kita akan mulai
mengupayakan agar segalanya terlaksanakan. Dari sekian banyak upaya yang
dilakukan, satu diantaranya adalah dengan belajar. Namun, terkadang kita salah
mengartikan belajar. Belajar bukan berarti datang ke sekolah, duduk yang manis
sambil mendengarkan penjelasan dari guru tetapi belajar memiliki arti yang luas.
Untuk memahami makna belajar yang sebenarnya, maka kita harus mengetahui
bahwa belajar dibedakan menjadi dua hal, yaitu belajar aktif dan belajar pasif.
Berikut ini adalah kolom tentang belajar aktif dan belajar pasif.
BELAJAR AKTIF BELAJAR PASIF
• Belajar apa saja dari setiap situasi.
• Menggunakan apa yang telah
dipelajari agar memiliki keuntungan
di masa mendatang.
• Mengupayakan agar segalanya
dapat terlaksana.
• Bersabar pada kehidupan
• Tidak melihat adanya potensi
belajar.
• Mengabaikan kesempatan untuk
berkembang dan suatu
pengalaman belajar.
• Membiarkan segalanya terjadi
dengan apa adanya.
• Menarik diri dari kehidupan.
A. PENGERTIAN
Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam
pekerjaan, di sekolah dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika kita
menyadari bagaimana diri ini dan orang lain menyerap dan mengolah informasi,
kita dapat menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih mudah dengan gaya
sendiri.
Ada dua kategori utama tentang bagaimana kita belajar yaitu:
1. Modalisme adalah bagaimana kita menyerap informasi dengan mudah
2. Dominasi otak adalah cara dan bagaimana kita mengatur dan mengolah
informasi.
B. CIRI-CIRI PERLIKAKU BELAJAR
Ciri-ciri perilaku berikut merupakan petunjuk kecenderungan belajar seseorang:
1. Orang-orang Visual
• Rapi dan teratur
• Bebrbicara dengan cepat
• Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam
pikiran mereka
• Biasanya tidak terganggu dengan keributan
• Lebih suka membaca daripada dibacakan
• Sering menjawab dengan singkat
• Lebih suka seni daripada musik
2. Orang-orang Auditorial
• Mudah terganggu oleh keributan
• Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama dan warna suara.
• Mereka sulit untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita
• Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
• Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
3. Orang-orang Kinestetik
• Berbicara dengan perlahan
• Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian
• Selalu berorientasi pada fisik dan banyak gerak
• Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
• Menggunakan jari sebagai petunjuk kita membaca
• Banyak menggunakan isyarat tubuh.
KAKARTER PESERTA DIDIK
Pada saat kita akan mengajar seorang atau sekelompok anak, maka kita harus
mengidentifikasi karakter masing-masing dari mereka. Langkah awal yang dapat
kita lakukan adalah memperhatikan apakah anak didik kita termotivasi oleh kondisi
di luar diri mereka atau oleh diri sendiri.
Jika ia termotivasi oleh kondisi di luar dirinya maka ia tergolong ELC
(eksternal lokus of control), dan jika termotivasi oleh diri sendiri, ia tergolong ILC
(internal lokus of control). Dalam perilaku sehari-hari perbedaan mendasar dapat
ditemukan dalam beberapa kebiasaan ini:
ILC ELC
• Menyendiri
• Sungguh-sungguh / intens
• Menjauhkan diri dari orang
lain
• Menyerap informasi dari
kelompok
• Tidak menyukai keramaian
• Sedikit teman
• Menyimpan apa yang
dipikirkan
• Mencari waktu yang tenang
• Senang mendengarkan
• Sulit didekati
• Menyukai kestabilan batin
• Pendekatan objektif
• Terarah ke dalam diri sendiri
• Berlatih mengekang diri
• Memberi tanggapan dengan
penuh hati-hati
• Suka berkelompok
• Rileks / santai
• Antusias
• Berbicara dalam kelompok
• Suka keramaian
• Banyak teman
• Menyatakan apa yang
dipikirkan
• Mencari kegiatan / aktifitas
• Senang berbicara
• Berbagi pengalaman pribadi
• Menyukai pengalaman baru
• Suka bersama orang lain
• Terpengaruh pendapat orang
lain
• Memperlihatkan emosi
• Memberi tanggapan dengan
cepat
A. MENGENAL KARAKTER PESERTA DIDIK
Cara menentukan kategori karakter peserta didik dapat dilakukan dengan
memperhatikan bagan berikut:
Kekuatan: Keseimbangan, disposisi
yang merata, rasa humor yang
kering kepribadian yang
PHLEGMATIS menyenangkan.
DAMAI (Pd) Kelemahan: Kurang memiliki
kepastian, kurang antusiasme,
kurang energi kemauan yang
tersembunyi.
ILC
Kekuatan: Kemampuan meng-
organisasikan, menetapkan tujuan
jangka panjang, memiliki standar
dan idealisme tinggi, menganalisis
MELANKOLIS Secara mendalam.
SEMPURNA (Ms) Kelemahan: Mudah tertekan, perlu
waktu terlalu banyak untuk mem-
persiapkan, terlalu memusatkan
perhatian pada perincian,
mengingat hal-hal yang negatif,
mencurigai orang lain.
Kekuatan: Bisa bicara tentang apa
saja, kapan saja, dan dimana saja
dengan atau tanpa informasi.
Memiliki kepribadian yang
bergairah, optimis, rasa humor,
kemampuan bercerita, menyukai
orang lain.
SANGUINIS Kelemahan: Tidak terorganisasi,
POPULAR (Sp) tidak bisa mengingat perincian
atau nama, membesar-besarkan,
tidak serius tentang apa pun,
mempercayakan kepada orang
lain untuk melakukan pekerjaan,
mudah ditipu dan kekanak-
kanakan.
ELC
Kekuatan: Kemampuan menguasai
apa saja dengan seketika,
membuat penilaian yang cepat
KOLERIS KUAT dan tepat.
(Kk) Kelemahan: Terlalu suka
memerintah, mendominasi,
otokratis, tidak perasa, tidak sabar,
tidak mau mendelegasikan atau
menghargai orang lain.
B. TINDAKAN MEMAHAMI KARAKTER PESERTA DIDIK
Memahami karakter setiap individu tidaklah mudah. Namun ada sebuah
pendekatan atau tindakan khusus untuk dapat memahami setiap karakter
peserta didik dengan mudah. Tindakan-tindakan tersebut harus disesuaikan
dengan karakter mereka. Berikut ini adalah tindakan yang harus dilakukan.
1. Terhadap Murid Sanguinis
• Kenali kesulitan mereka dalam menyelesaikan tugas
• Sadarilah mereka bicara tanpa berpikir lebih dulu
• Sadarilah mereka menyukai variasi dan fleksibelitas
• Bantulah mereka agar tidak menerima lebih dari yang bisa mereka
lakukan
• Jangan harapkan mereka mengingat janji pertemuan atau tepat pada
waktunya
• Pujilah mereka untuk segala sesuatu yang dapat mereka raih
• Ingat bahwa mereka orang yang terpengaruh oleh keadaan
• Bawakan mereka hadiah: Mereka menyukai mainan baru
• Terimalah kenyataan bahwa mereka mendapatkan kesenangan dari apa
yang akan memalukan orang lain
• Sadarilah bahwa mereka bermaksud baik
2. Terhadap Murid Koleris
• Akuilah bahwa mereka berbakat pemimpin
• Bersikeraslah melakukan komunikasi dua arah
• Ketahuilah bahwa mereka tidak bermaksud menyakiti
• Jangan memaksa kemujuran mereka
• Berusahalah membagi-bagi bidang tanggung jawab
• Sadarilah mereka tidak penuh belas kasihan
• Ketahuilah mereka selalu ingin benar
3. Terhadap Murid Phlegmatis
• Sadarilah mereka memerlukan motivasi langsung
• Bantula mereka menetapkan tujuan dan mempereroleh imbalan
• Janagn mengharapkan antusiasme
• Sadarilah bahwa menunda-nunda merupakan bentuk kontrol mereka
secara diam-diam
• Paksalah mereka membuat keputusan
• Jangan menumpuk semua kesalahan pada mereka
• Doronglah mereka untuk menerima tanggung jawab
• Hargailah disposisi mereka yang merata
4. Terhadap Murid Melankolis
• Ketahuilah bahwa mereka sangat perasa dan mudah sakit hati
• Sadarilah bahwa mereka dilahirkan dengan sikap pesimis
• Belajarlah berurusan dengan tekanan jiwa
• Pujilah mereka dengan tulus dan kasih sayang
• Terimalah kenyataan bahwa kadang-kadang mereka menyukai kesunyian
• Berusahalah menepati jadwal yang masuk akal
• Sadarilah bahwa kerapian itu perlu
KECAKAPAN AKADEMIS
A. PENGERTIAN
Kecakapan akademis adalah kecakapan yang sangat terkait dengan
kemampuan panca indera dan otak kiri kita. Kita dikatakan memiliki kecakapan
akademis yang baik bila fungsi panca indera dan otak kiri kita dapat berfungsi
dengan baik dan saling mendukung satu dengan yang lainnya.
B. OPTIMALISASI FUNGSI PANCA INDERA
Seperti telah dijelaskan sebelumnya panca indera adalah sebuah anugerah
manusiawi yang menyatu dalam fungsi manusia yang utuh. Panca indera pada
dasarnya bekerja sebagai pengumpul informasi, data dan fakta guna mengetahui
apa yang sedang terjadi.
Untuk mengoptimalkan fungsi panca indera, sensitifitas dan ketajaman
indera kita perlu terus ditingkatkan. Dengan dukungan pengetahuan, hasrat dan
latihan kita akan sangat mudah mengoptimalkan fungsi panca indera agar sesuai
dengan kebutuhan kita. Pergunakanlah fungsi panca indera ini sesuai dengan
kebutuhan dan manfaat kita, dengan tidak melanggar prinsip-prinsip dan nilai-
nilai (QS. Al-Araf: 179).
C. OPTIMALISASI FUNGSI OTAK KIRI
Proses berpikir otak kiri bersifat logis, sekuensial, linear dan rasional.
Cara bekerja otak kiri sesuai untuk tugas tertentu seperti ekspresi verbal,
menulis, membaca, aosiasi auditorial, menjelaskan detil dan sesuai fakta serta
simbolik.
Dikatakan otak kiri anda berfungsi optimal bila daya ingat dan memori
kita tentang peristiwa yang telah terjadi atau kita ketahui dengan mudah dapat
kita ceritakan kembali. Perilaku orang menggunakan otak kiri secara optimal
adalah:
• Dalam mengambil keputusan cenderung melihat konsekuensi logis
dari suatu tindakan.
• Melihat hubungan sebab akibat dari suatu situasi dengan cara
menganalisa secara objektif.
• Membuat standar yang objektif dan penerapan dari prinsip-prinsip
yang ada pada diri sendiri kemudian menemukan sesuatu yang salah
sehingga dapat menerapkan kemampuannya dalam memecahkan
masalah.
Optimalisasi fungsi otak kiri adalah cara-cara yang dapat digunakan baik
mengembangkan maupun melatih sebagai keterampilan kita dalam proses kerja
otak kiri guna mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang kita inginkan.
D. TUJUAN MENGOPTIMALISASIKAN FUNGSI OTAK KIRI
Optimalisasi fungsi otak kiri dapat dilakukan untuk dua tujuan utama:
1. Meningkatkan kemampuan fungsi sekuensial abstrak
Dunia otak kiri sekuensial abstrak adalah dunia teori dan
pemikiran abstrak. Cara kerja otak kiri ini berpikir dalam konsep dan
menganalisis informasi, menyukai orang/kejadian yang teratur rapi.
Sangat mudah melihat hal penting, seperti kata ‘kunci’ dari sebuah
kalimat, dan detil-detil dari peristiwa penting yang dilihat/dialami.
2. Meningkatkan kemampuan fungsi sekuensial konkrit
Proses kerja otak kiri sekuensial konkrit berpegang pada
kenyataan dan proses informasi dengan cara yang teratur, linear dan
sekuensial, baik abstrak maupun konkrit.
Aktifitas yang paling nyaman dan disukai oleh proses kerja
otak kiri sekuensial konkrit adalah membaca, meneliti secara
mendalam, mencari tahu sebab-sebab dibalik akibat dan
menggunakan teori-teori dan konsep yang sudah dipahami. Lebih
menyukai bekerja sendirian daripada berkelompok. Kemampuan otak
inilah yang mengarahkan kita menjadi filosof atau ilmuwan besar.
E. HUBUNGAN SINERGIS FUNGSI PANCA INDERA DENGAN OTAK KIRI
Satu diantara kekuatan panca indera adalah mata. Mata akan sangat
mudah digunakan untuk fungsi kerja otak kiri. Pada saat otak kiri bekerja, maka
mata terlihat memicing/melirik ke kiri anda, ke atas, mendatar, atau ke bawah.
Bila kita ingin mengoptimalkan fungsi kerja otak kiri, maka mata dapat
kita gunakan sebagai alat bantu yang efektif, yakni:
• Bila kita mengingat sesuatu yang telah terjadi, atau memasukkan memori ke
pikiran kita – bersamaan dengan bekerjanya otak kiri gunakan lirikan mata
kita ke arah kiri.
• Bila ingatan kita terkait dengan visualisasi terhadap peristiwa-peristiwa yang
telah terjadi – liriklah mata kita ke arah kiri atas.
• Bila kita menginginkan optimalisasi ingatan sebagai hasil pendengaran kita –
liriklah mata kita ke arah kiri mendatar.
• Bila kita ingin menguatkan ingatan terhadap peristiwa-peristiwa yang
berhubungan dengan perasaan dan kasih sayang – liriklah mata kita ke kiri
bawah.
F. MANFAAT DARI KECAKAPAN AKADEMIS
Beberapa manfaat yang segera kita peroleh bila kecakapan akademis kita
berfungsi baik adalah:
• Kemampuan mengingat dan menyimpan memori kita akan bertambah sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan kita.
• Kemampuan memecahkan masalah menjadi lebih baik, terutama dengan data
dan fakta yang kita ketahui.
• Kemmapuan mengajar dan presentasi meningkat, terutama terhadap hal-hal
yang telah kita ketahui dan peristiwa-peristiwa yang terjadi.
Dua hal penting sehubungan dengan kecakapan akademis kita, adalah:
1. Kecakapan mengingat dan menyimpan memori
2. Kecakapan mengajar sebagai presentator
KECAKAPAN INTUITIF
Dikatakan memiliki kecakapan intuitif jika guru sangat mudah dalam
melakukan inovasi dan improvisasi dalam proses belajar dan mengajar. Kecakapan
intuitif didapatkan dari optimalisasi peran panca indera dan fungsi otak kanan.
A. FUNGSI OTAK KANAN
Cara berpikir otak kanan bersifat acak, tidak teratur, intuitif dan holistik.
Cara kerja otak kanan bertugas pada hal-hal yang bersifat non verbal, terkait
dengan intuisi, hubungan yang berpola, musik, seni, kepekaan warna, kreatifitas
dan visualisasi.
Perilaku yang mneunjukkan penggunaan otak kanan secara optimal
adalah:
• Perhatian pada gambaran umum yang leih utuh
• Mengolah informasi dan mendapatkan data dengan indera ke-6
• Lebih berminat pada pemahaman imajinatif
• Abstrak dan teoritis
• Melihat pola dan makna di balik aktifitas atau peristiwa
• Orientasi hidup masa depan
• Memulai dari mana saja
• Menyukai kemungkinan untuk berdaya cipta
• Mengandalkan inspirasi
B. OPTIMALISASI FUNGSI OTAK KANAN
Optimalisasi fungsi otak kanan adalah cara-cara yang dapat digunakan
baik mengembangkan maupun melatih sebagai keterampilan kita dalam proses
kerja otak kanan guna mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang kita inginkan.
1. Optimalisasi fungsi otak kanan: Meningkatkan kemampuan fungsi
pemikiran acak konkrit
2. Meningkatkan kemampuan fungsi pemikiran acak abstrak
C. HUBUNGAN SINERGIS FUNGSI PANCA INDERA DENGAN OTAK KANAN
Seperti telah dikatakan pada kecakapan akademis, bahwa salah satu
kekuatan panca indera adalah mata. Seperti halnya mata mempengaruhi fungsi
kerja otak kiri, begitu juga terhadap fungsi otak kanan. Pada saat otak kanan
bekerja, maka mata terlihat memicing / melirik ke kanan kita, baik ke atas,
mendatar, atau ke bawah.
Bila kita ingin mengoptimalkan fungsi kerja otak kanan, maka mata dapat
kita gunakan sebagai alat bantu yang efektif, yakni:
• Bila kita memikirkan sesuatu yang akan terjadi, atau merencanakan
sebuah alasan dibalik peristiwa yang akan terjadi – bersamaan dengan
bekerjanya otak kanan, kita gunakan lirikan mata ke arah kanan
• Bila kita berimajinasi dengan teknik visualisasi terhadap peristiwa-
peristiwa yang akan terjadi atau kita inginkan – liriklah mata ke arah
kanan atas
• Bila kita menginginkan optimalisasi kemampuan daya khayal melalui
ketajaman pendengaran – liriklah mata kita ke arah kanan mendatar
• Bila kita ingin menguatkan imajinasi dan menumbuhkan sifat yang
berhubungan dengan perasaan dan kasih sayang – merenunglah dan
gunakan lirikan mata ke kanan bawah.
KECAKAPAN RASA
A. PENGERTIAN
Kecakapan rasa sangat berhubungan dengan kesadaran dan kemampuan
merasa, dan naluri. Untuk menghidupkan kecakapan ini, langkah pertama yang
harus kita lakukan adalah membuang rasa takut dan jangan mengacuhkan
terhadap perasaan, kepedulian dan insting kita yang tiba-tiba bermunculan.
Kecakapan rasa tercapai pada saat bertemunya kemampuan fungsi panca
indera dengan fungsi hati. Seseorang dikatakan memiliki kecapakan rasa yang
kuat bila memiliki kemampuan indera, emosi dan fungsi hati secara baik.
B. MEMFUNGSIKAN HATI
Hati memiliki pasukan-pasukan yang berfungsi sesuai kebutuhannya.
Diantara pasukan-pasukan hati maka terdapatlah tiga pasukan lain yaitu Ilmu,
Hikmah dan Tafakkur. Memfungsikan hati artinya adalah memfungsikan
pasukan-pasukan yang ada untuk fokus pada tujuan hakiki.
Potensi ilmu terletak pada kemampuan kita membedakan mana yang
benar dan mana yang dusta dalam ucapan; antara hak dan bathil dalam aqidah;
antara baik dan buruk dalam amal perbuatan. Bila potensi ini terwujud maka
hati akan mendapat buah hikmah, sebagai modal berbagai keutamaan. Barang
siapa diberi hikmah, maka ia benar-benar diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang
bisa mengambil pelajaran, kecuali orang-orang yang memiliki lubuk hati (QS. Al-Baqarah:
269).
Sedangkan hikmah dan syariat digunakan secara tegas bagi pengendalian
potensi amarah dan syahwat. Mengendalikan potensi amarah harus
dikompensasikan dengan rasa keberanian. Allah sangat mencintai keberanian,
karena dari keberanian yang tidak membabi buta dan tidak lemah akan lahir
sifat-sifat terpuji, yaitu: berbudi mulia, semangat, kecendekiaan, kesopanan,
kemandirian, ketegasan, kewibawaan dan kasih sayang. Sedangkan
menundukkan potensi syahwat harus dikompensasikan dengan harga diri. Dari
sikap harga diri akan lahir sifat terpuji, yaitu: sifat dermawan, rasa malu, sabar,
toleran, qanaah, wara’, tolong menolong, kerja keras, dan kecilnya rasa tamak.
Secara teknis untuk mendukung penataan hati, lakukanlah hal-hal
berikut ini:
• Tersenyumlah sampai ke hati
• Jadikan hal-hal kecil tetap kecil
• I’m not ok is ok!
• Lebih sabar dan latihlah dengan sabar
• Turunkan daya stress
• Tertawakan diri sendiri
• Luangkan sedikit waktu setiap hari dan bersantailah
C. OPTIMALISASI FUNGSI HATI
Yang dimaksudkan optimalisasi fungsi hati adalah memberdayakan
kemmapuan merasa kita yang ada dalam salah satu fungsi hati. Dikatakan
optimalisasi fungsi kerja hati sudah baik, bila ditandai dengan oerilaku sebagai
berikut:
• Dalam mengambil keputusan cenderung mempertimbangkan kepentingan
diri sendiri maupun orang lain
• Menempatkan diri dalam situasi dan melihat orang-orang yang terlibat
• Mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan, keharmonisan dan pengakuan
sebagai individu
• Kekuatannya terletak pada pengertian, penghargaan, dan dukungan pada
orang-orang lain
D. HUBUNGAN SINERGIS FUNGSI PANCA INDERA DENGAN HATI
Seperti telah dikatakan pada kecakapan akademis dan intuitif, salah satu
kekuatan panca indera adalah mata. Seperti halnya mata mempengaruhi fungsi
kerja otak kiri, otak kanan begitu juga terhadap fungsi hati. Hubungan sinergis
hati dengan mata adalah seperti raja dan pengawal, seperti atasan dengan
bawahan. Artinya panca indera (mata) bekerja sesuai perintah hati. Pada saat
hati (perasaan) bekerja, maka panca indera akan berfungsi sebagai pasukan yang
melaksanakan perintah.
Bila kita ingin mengoptimalkan fungsi kerja hati (perasaan), maka mata
dapat kita gunakan sebagai alat bantu yang efektif, yakni:
• Dalam realitas panca indera khususnya mata berfungsi sebagai jendela. Apa
yang ada dalam hati kita, akan ditampakkan oleh mata atau panca indera kita
yang lainnya.
• Bila kita merasakan perasaan yang sangat menyenangkan, maka jelas panca
indera kita akan menampakkannya, terutama mata yang berbinar-binar.
• Bila kita merasakan perasaan yang sangat tidak menyenangkan, maka jelas
panca indera kita akan menunjukkannya, terutama mata yang nampak tidak
berbinar.
• Panca indera adalah pasukan hati yang tampak. Apa yang dialkukan panca
indera sesungguhnya diperintahkan oleh hati.
KECAKAPAN MENGAJAR
A. PENGERTIAN
Kecakapan dalam mengajar atau presentasi adalah keterampilan yang
dimiliki dengan mensinergiskan fungsi panca indera dan otak kiri sebagai bagian
dari kecakapan akademis.
Seseorang dikatakan memiliki kecakapan mengajar atau presentasi bila ia
mampu tampil menarik, menyampaikan pengetahuan secara efektif dan
meninggalkan kesan mendalam bagi peserta didik.
Setiap kali kita mengajar atau melakukan presentasi sesungguhnya kita
sedang melakukan kegiatan komunikasi. Setiap kali kita berkomunikasi
sesungguhnya kita sedang melakukan transaksi, baik terhadap diri sendiri
maupun terhadap sesuatu/orang lain yang menjadi sasaran dari komunikasi
tersebut.
B. PRAKTIK MENGAJAR
Beberapa hal yang berhubungan dengan praktik mengajar atau presentasi adalah:
1. Membuka pembelajaran
Cara terbaik membuka pembelajaran atau presentasi pada umumnya
bertujuan mendapatkan 120 detik pertama:
• Dapatkan perhatian dan minat pendengar
• Sampaikan ‘apa manfaat sesi ini bagi peserta?’
Tujuh langkah terbaik untuk membuka pembelajaran:
1) Sapa pendengar dengan antusias
2) Bila belum, perkenalkan diri secara profesional dan sanguinis
3) Hargai pendengar dengan tulus
4) Cairkan suasana dengan ice breaker
5) Sebutkan tujuan pembelajaran yang akan dibahas
6) Jelaskan manfaat dari pembelajaran yang diajarkan
7) Ajak peserta memasuki kegiatan selanjutnya
2. Menyampaikan materi
Agar penyampaian materi menjadi berisi dan memiliki kedalaman makna
bagi peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut:
• Eksplorasikan keterampilan Sanguinis, Koleris, Melankolis dan
Phlegmatis kita
• Kembangkan kemampuan kita dengan meningkatkan 4 anugerah
manusiawi (panca indera, otak kiri, otak kanan dan hati)
• Beri muatan yang berpusat pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai hakiki,
melalui pembaharuan spiritualitas
3. Membina hubungan dengan peserta didik
• Perkuat sisi Melankolis dan Phlegmatis kita
• Anggap kesempatan untuk berbicara / mengajar adalah suatu
kehormatan bagi kita
• Beri apresiasi fokus pada peserta didik kita
• Peserta didik yang sudah kenal, setiap kali kita memintanya melakukan
sesuatu sebutlah namanya
• Tempatkan diri kita di bawah bukan di atas
• Katakan ‘kita’ bukan ‘kamu’
• Jangan mengajar dengan wajah yang cemberut atau kesal
• Bicaralah sesuai dengan karakter peserta didik
• Nikmati pengajaran yang kita berikan
• Bermainlah selalu dalam hal-hal yang positif
• Terimalah kritik – jangan menolak
• Jadilah seorang pelaku dari yang kita ajarkan
4. Menjawab pertanyaan
• Perkuat sisi panca indera, otak kiri, otak kanan dan hati
• Dengarkan baik-baik pertanyaan yang diajukan
• Ulangi pertanyaan dengan kalimat kita sendiri
• Pastikan bahwa itulah yang ingin ditanyakan penanya
• Beri jawaban sesuai dengan kebutuhan penanya
• Pastikan bahwa penanya sudah merasa jelas
5. Menghadapi peserta sulit
Peserta sulit yang dimaksudkan adalah peserta yang suka membuat masalah;
tukang sanggah, tukang serba tahu, tukang omong, tukang potong, tukang
mondar-mandir, tukang gosip, tukang bisik-bisik, tukang diam, tukang sok
sibuk, tukang datang terlambat.
Cara menetralisir peserta sulit adalah sebagai berikut:
• Hindari debat kusir
• Jangan katakan ‘kamu salah’
• Bila salah – akui secara simpatik
• Mulai dengan hal-hal yang sudah disepakati
• Usahakan orang lain untuk mau bicara
• Buat ide datang dari orang lain
• Lihat masalah dari kaca mata orang lain
• Simpati dengan ide dan keinginan orang lain
• Pertahankan energi positif, ingat visi-misi mengajar kita
• Dramatisir ide
• Berilah tantangan
6. Menutup pembelajaran
Langkah-langkah praktis yang dapat kita lakukan adalah:
• Rangkum dengan singkat hal yang telah dibicarakan
• Motivasi pendengar untuk menerapkan atau mempelajari kembali apa
yang telah anda sampaikan
• Bila ada kegiatan lanjutan, pembelajaran selanjutnya tetaplah motivasi
peserta akan manfaat dari kegiatan yang akan diikuti
• Hargai pendengar dengan tulus atas perhatian dan kerjasamanya
• Tutup kegiatan dengan teknik memotivasi kembali peserta didik
MENGENAL GAYA BELAJAR

More Related Content

What's hot

Ppt mengenal potensi diri
Ppt mengenal potensi diriPpt mengenal potensi diri
Ppt mengenal potensi diriRifka Rifka
 
MENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUP
MENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUPMENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUP
MENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUPdelvianisaNurFebriya
 
Pemahaman Diri
Pemahaman DiriPemahaman Diri
Pemahaman Diriindi101
 
Pribadi mandiri
Pribadi mandiriPribadi mandiri
Pribadi mandiriNaya Ti
 
R1001 Unit 5
R1001 Unit 5R1001 Unit 5
R1001 Unit 5mechestud
 
jenis jenis kepribadian
jenis jenis kepribadianjenis jenis kepribadian
jenis jenis kepribadianelmakrufi
 
Pengembangan Potensi Diri
Pengembangan Potensi DiriPengembangan Potensi Diri
Pengembangan Potensi DiriLucas Saptoto
 
Personality devol
Personality devolPersonality devol
Personality devoldedisuriadi
 
Abidin potensi (sumberdaya manusia)
Abidin potensi (sumberdaya manusia)Abidin potensi (sumberdaya manusia)
Abidin potensi (sumberdaya manusia)bidinfaras
 
Potensi Diri - Materi BK
Potensi Diri - Materi BKPotensi Diri - Materi BK
Potensi Diri - Materi BKAhmad Naufal
 
Tugas Pkn kls 9 - Prestasi - Potensi diri
Tugas Pkn kls 9 - Prestasi - Potensi diriTugas Pkn kls 9 - Prestasi - Potensi diri
Tugas Pkn kls 9 - Prestasi - Potensi diriDebby Zalina
 
4. jenis jenis kepribadian
4. jenis jenis kepribadian4. jenis jenis kepribadian
4. jenis jenis kepribadianNuraini Hakim
 
Self Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional IntelligenceSelf Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional IntelligenceSeta Wicaksana
 
Kenali Personaliti dan Potensi Diri 2.0
Kenali Personaliti dan Potensi Diri 2.0Kenali Personaliti dan Potensi Diri 2.0
Kenali Personaliti dan Potensi Diri 2.0Kee-Man Chuah
 
Materi LT - Menjadi Pribadi Berpengaruh
Materi LT - Menjadi Pribadi BerpengaruhMateri LT - Menjadi Pribadi Berpengaruh
Materi LT - Menjadi Pribadi BerpengaruhDiponegoro University
 

What's hot (20)

Ppt mengenal potensi diri
Ppt mengenal potensi diriPpt mengenal potensi diri
Ppt mengenal potensi diri
 
MENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUP
MENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUPMENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUP
MENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUP
 
Pemahaman Diri
Pemahaman DiriPemahaman Diri
Pemahaman Diri
 
Pribadi mandiri
Pribadi mandiriPribadi mandiri
Pribadi mandiri
 
Iman kepribadian
Iman kepribadianIman kepribadian
Iman kepribadian
 
R1001 Unit 5
R1001 Unit 5R1001 Unit 5
R1001 Unit 5
 
jenis jenis kepribadian
jenis jenis kepribadianjenis jenis kepribadian
jenis jenis kepribadian
 
Pengembangan Potensi Diri
Pengembangan Potensi DiriPengembangan Potensi Diri
Pengembangan Potensi Diri
 
Ppt potensi diri
Ppt potensi diriPpt potensi diri
Ppt potensi diri
 
Personality devol
Personality devolPersonality devol
Personality devol
 
Abidin potensi (sumberdaya manusia)
Abidin potensi (sumberdaya manusia)Abidin potensi (sumberdaya manusia)
Abidin potensi (sumberdaya manusia)
 
Potensi Diri - Materi BK
Potensi Diri - Materi BKPotensi Diri - Materi BK
Potensi Diri - Materi BK
 
Tugas Pkn kls 9 - Prestasi - Potensi diri
Tugas Pkn kls 9 - Prestasi - Potensi diriTugas Pkn kls 9 - Prestasi - Potensi diri
Tugas Pkn kls 9 - Prestasi - Potensi diri
 
4. jenis jenis kepribadian
4. jenis jenis kepribadian4. jenis jenis kepribadian
4. jenis jenis kepribadian
 
Self Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional IntelligenceSelf Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional Intelligence
 
Pengurusan emosi
Pengurusan emosiPengurusan emosi
Pengurusan emosi
 
Kenali Personaliti dan Potensi Diri 2.0
Kenali Personaliti dan Potensi Diri 2.0Kenali Personaliti dan Potensi Diri 2.0
Kenali Personaliti dan Potensi Diri 2.0
 
Ciri Kepribadian
Ciri KepribadianCiri Kepribadian
Ciri Kepribadian
 
Materi LT - Menjadi Pribadi Berpengaruh
Materi LT - Menjadi Pribadi BerpengaruhMateri LT - Menjadi Pribadi Berpengaruh
Materi LT - Menjadi Pribadi Berpengaruh
 
Perubahan Organisasi
Perubahan OrganisasiPerubahan Organisasi
Perubahan Organisasi
 

Similar to MENGENAL GAYA BELAJAR

Memahami potensi diri
Memahami potensi diriMemahami potensi diri
Memahami potensi diriLSP3I
 
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th 4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th Chris Hukubun
 
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptxPeran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptxCandraDewi69
 
Smart Communication
Smart CommunicationSmart Communication
Smart Communicationharsemadi
 
GURU MILENIAL_MENYIAPKAN ANAK cerdas TANGGUH berakhlaq_Kajian Neuroteaching_A...
GURU MILENIAL_MENYIAPKAN ANAK cerdas TANGGUH berakhlaq_Kajian Neuroteaching_A...GURU MILENIAL_MENYIAPKAN ANAK cerdas TANGGUH berakhlaq_Kajian Neuroteaching_A...
GURU MILENIAL_MENYIAPKAN ANAK cerdas TANGGUH berakhlaq_Kajian Neuroteaching_A...budiyono67
 
0.2 34 tema bakat
0.2 34 tema bakat 0.2 34 tema bakat
0.2 34 tema bakat Rama Royani
 
Pelatihan Selling with Emotional Intelligence (DR. Dwi Suryanto & Kanaidi)
Pelatihan Selling with Emotional Intelligence (DR. Dwi Suryanto & Kanaidi) Pelatihan Selling with Emotional Intelligence (DR. Dwi Suryanto & Kanaidi)
Pelatihan Selling with Emotional Intelligence (DR. Dwi Suryanto & Kanaidi) Kanaidi ken
 
POWER POINT KECERDASAN INTRAPERSONAL
POWER POINT KECERDASAN INTRAPERSONALPOWER POINT KECERDASAN INTRAPERSONAL
POWER POINT KECERDASAN INTRAPERSONALdian_meylisha4d
 
2. PPt - MENGGALI RAHASIA POTENSI DIRI.pptx
2. PPt - MENGGALI RAHASIA POTENSI DIRI.pptx2. PPt - MENGGALI RAHASIA POTENSI DIRI.pptx
2. PPt - MENGGALI RAHASIA POTENSI DIRI.pptxamantisamantis
 
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi ManusiaKesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusiapjj_kemenkes
 
MACAM-MACAM KEPRIBADIAN.ppt
MACAM-MACAM KEPRIBADIAN.pptMACAM-MACAM KEPRIBADIAN.ppt
MACAM-MACAM KEPRIBADIAN.pptmaddassir
 
Tugas bimbingan konseling
Tugas bimbingan konselingTugas bimbingan konseling
Tugas bimbingan konselingDiana Nova
 
157366277 psikologi-individu
157366277 psikologi-individu157366277 psikologi-individu
157366277 psikologi-individuMuhammad Sufi
 
Materi Psikologi Pelajar dan Remaja - @daengdoang
Materi Psikologi Pelajar dan Remaja - @daengdoangMateri Psikologi Pelajar dan Remaja - @daengdoang
Materi Psikologi Pelajar dan Remaja - @daengdoangDaeng Muhammad Feisal
 
4_STYLE_KEPRIBADIAN_1_sT_CYCLE.ppt
4_STYLE_KEPRIBADIAN_1_sT_CYCLE.ppt4_STYLE_KEPRIBADIAN_1_sT_CYCLE.ppt
4_STYLE_KEPRIBADIAN_1_sT_CYCLE.pptSuryonoMHasan
 
4. jenis jenis kepribadian
4. jenis jenis kepribadian4. jenis jenis kepribadian
4. jenis jenis kepribadianwika_wibowo
 
self awareness cara mengetahui sifat dari diri sendiri
self awareness cara mengetahui sifat dari diri sendiriself awareness cara mengetahui sifat dari diri sendiri
self awareness cara mengetahui sifat dari diri sendiriDukiesNessaNNuno
 

Similar to MENGENAL GAYA BELAJAR (20)

Memahami potensi diri
Memahami potensi diriMemahami potensi diri
Memahami potensi diri
 
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th 4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
 
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptxPeran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
 
Smart Communication
Smart CommunicationSmart Communication
Smart Communication
 
GURU MILENIAL_MENYIAPKAN ANAK cerdas TANGGUH berakhlaq_Kajian Neuroteaching_A...
GURU MILENIAL_MENYIAPKAN ANAK cerdas TANGGUH berakhlaq_Kajian Neuroteaching_A...GURU MILENIAL_MENYIAPKAN ANAK cerdas TANGGUH berakhlaq_Kajian Neuroteaching_A...
GURU MILENIAL_MENYIAPKAN ANAK cerdas TANGGUH berakhlaq_Kajian Neuroteaching_A...
 
0.2 34 tema bakat
0.2 34 tema bakat 0.2 34 tema bakat
0.2 34 tema bakat
 
25 atasi konflik
25 atasi konflik25 atasi konflik
25 atasi konflik
 
Pelatihan Selling with Emotional Intelligence (DR. Dwi Suryanto & Kanaidi)
Pelatihan Selling with Emotional Intelligence (DR. Dwi Suryanto & Kanaidi) Pelatihan Selling with Emotional Intelligence (DR. Dwi Suryanto & Kanaidi)
Pelatihan Selling with Emotional Intelligence (DR. Dwi Suryanto & Kanaidi)
 
POWER POINT KECERDASAN INTRAPERSONAL
POWER POINT KECERDASAN INTRAPERSONALPOWER POINT KECERDASAN INTRAPERSONAL
POWER POINT KECERDASAN INTRAPERSONAL
 
2. PPt - MENGGALI RAHASIA POTENSI DIRI.pptx
2. PPt - MENGGALI RAHASIA POTENSI DIRI.pptx2. PPt - MENGGALI RAHASIA POTENSI DIRI.pptx
2. PPt - MENGGALI RAHASIA POTENSI DIRI.pptx
 
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi ManusiaKesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
 
MACAM-MACAM KEPRIBADIAN.ppt
MACAM-MACAM KEPRIBADIAN.pptMACAM-MACAM KEPRIBADIAN.ppt
MACAM-MACAM KEPRIBADIAN.ppt
 
Tugas bimbingan konseling
Tugas bimbingan konselingTugas bimbingan konseling
Tugas bimbingan konseling
 
157366277 psikologi-individu
157366277 psikologi-individu157366277 psikologi-individu
157366277 psikologi-individu
 
Materi Psikologi Pelajar dan Remaja - @daengdoang
Materi Psikologi Pelajar dan Remaja - @daengdoangMateri Psikologi Pelajar dan Remaja - @daengdoang
Materi Psikologi Pelajar dan Remaja - @daengdoang
 
4_STYLE_KEPRIBADIAN_1_sT_CYCLE.ppt
4_STYLE_KEPRIBADIAN_1_sT_CYCLE.ppt4_STYLE_KEPRIBADIAN_1_sT_CYCLE.ppt
4_STYLE_KEPRIBADIAN_1_sT_CYCLE.ppt
 
New bk
New bkNew bk
New bk
 
4. jenis jenis kepribadian
4. jenis jenis kepribadian4. jenis jenis kepribadian
4. jenis jenis kepribadian
 
TRAINER
TRAINER TRAINER
TRAINER
 
self awareness cara mengetahui sifat dari diri sendiri
self awareness cara mengetahui sifat dari diri sendiriself awareness cara mengetahui sifat dari diri sendiri
self awareness cara mengetahui sifat dari diri sendiri
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

MENGENAL GAYA BELAJAR

  • 1. GAYA BELAJAR Ketika kita bertanggung jawab atas hidup kita, maka kita akan mulai mengupayakan agar segalanya terlaksanakan. Dari sekian banyak upaya yang dilakukan, satu diantaranya adalah dengan belajar. Namun, terkadang kita salah mengartikan belajar. Belajar bukan berarti datang ke sekolah, duduk yang manis sambil mendengarkan penjelasan dari guru tetapi belajar memiliki arti yang luas. Untuk memahami makna belajar yang sebenarnya, maka kita harus mengetahui bahwa belajar dibedakan menjadi dua hal, yaitu belajar aktif dan belajar pasif. Berikut ini adalah kolom tentang belajar aktif dan belajar pasif. BELAJAR AKTIF BELAJAR PASIF • Belajar apa saja dari setiap situasi. • Menggunakan apa yang telah dipelajari agar memiliki keuntungan di masa mendatang. • Mengupayakan agar segalanya dapat terlaksana. • Bersabar pada kehidupan • Tidak melihat adanya potensi belajar. • Mengabaikan kesempatan untuk berkembang dan suatu pengalaman belajar. • Membiarkan segalanya terjadi dengan apa adanya. • Menarik diri dari kehidupan. A. PENGERTIAN Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika kita menyadari bagaimana diri ini dan orang lain menyerap dan mengolah informasi, kita dapat menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih mudah dengan gaya sendiri. Ada dua kategori utama tentang bagaimana kita belajar yaitu: 1. Modalisme adalah bagaimana kita menyerap informasi dengan mudah 2. Dominasi otak adalah cara dan bagaimana kita mengatur dan mengolah informasi. B. CIRI-CIRI PERLIKAKU BELAJAR Ciri-ciri perilaku berikut merupakan petunjuk kecenderungan belajar seseorang:
  • 2. 1. Orang-orang Visual • Rapi dan teratur • Bebrbicara dengan cepat • Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka • Biasanya tidak terganggu dengan keributan • Lebih suka membaca daripada dibacakan • Sering menjawab dengan singkat • Lebih suka seni daripada musik 2. Orang-orang Auditorial • Mudah terganggu oleh keributan • Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama dan warna suara. • Mereka sulit untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita • Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya • Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik 3. Orang-orang Kinestetik • Berbicara dengan perlahan • Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian • Selalu berorientasi pada fisik dan banyak gerak • Menghafal dengan cara berjalan dan melihat • Menggunakan jari sebagai petunjuk kita membaca • Banyak menggunakan isyarat tubuh.
  • 3. KAKARTER PESERTA DIDIK Pada saat kita akan mengajar seorang atau sekelompok anak, maka kita harus mengidentifikasi karakter masing-masing dari mereka. Langkah awal yang dapat kita lakukan adalah memperhatikan apakah anak didik kita termotivasi oleh kondisi di luar diri mereka atau oleh diri sendiri. Jika ia termotivasi oleh kondisi di luar dirinya maka ia tergolong ELC (eksternal lokus of control), dan jika termotivasi oleh diri sendiri, ia tergolong ILC (internal lokus of control). Dalam perilaku sehari-hari perbedaan mendasar dapat ditemukan dalam beberapa kebiasaan ini: ILC ELC • Menyendiri • Sungguh-sungguh / intens • Menjauhkan diri dari orang lain • Menyerap informasi dari kelompok • Tidak menyukai keramaian • Sedikit teman • Menyimpan apa yang dipikirkan • Mencari waktu yang tenang • Senang mendengarkan • Sulit didekati • Menyukai kestabilan batin • Pendekatan objektif • Terarah ke dalam diri sendiri • Berlatih mengekang diri • Memberi tanggapan dengan penuh hati-hati • Suka berkelompok • Rileks / santai • Antusias • Berbicara dalam kelompok • Suka keramaian • Banyak teman • Menyatakan apa yang dipikirkan • Mencari kegiatan / aktifitas • Senang berbicara • Berbagi pengalaman pribadi • Menyukai pengalaman baru • Suka bersama orang lain • Terpengaruh pendapat orang lain • Memperlihatkan emosi • Memberi tanggapan dengan cepat A. MENGENAL KARAKTER PESERTA DIDIK Cara menentukan kategori karakter peserta didik dapat dilakukan dengan memperhatikan bagan berikut:
  • 4. Kekuatan: Keseimbangan, disposisi yang merata, rasa humor yang kering kepribadian yang PHLEGMATIS menyenangkan. DAMAI (Pd) Kelemahan: Kurang memiliki kepastian, kurang antusiasme, kurang energi kemauan yang tersembunyi. ILC Kekuatan: Kemampuan meng- organisasikan, menetapkan tujuan jangka panjang, memiliki standar dan idealisme tinggi, menganalisis MELANKOLIS Secara mendalam. SEMPURNA (Ms) Kelemahan: Mudah tertekan, perlu waktu terlalu banyak untuk mem- persiapkan, terlalu memusatkan perhatian pada perincian, mengingat hal-hal yang negatif, mencurigai orang lain. Kekuatan: Bisa bicara tentang apa saja, kapan saja, dan dimana saja dengan atau tanpa informasi. Memiliki kepribadian yang bergairah, optimis, rasa humor, kemampuan bercerita, menyukai orang lain. SANGUINIS Kelemahan: Tidak terorganisasi, POPULAR (Sp) tidak bisa mengingat perincian atau nama, membesar-besarkan, tidak serius tentang apa pun, mempercayakan kepada orang lain untuk melakukan pekerjaan, mudah ditipu dan kekanak- kanakan. ELC Kekuatan: Kemampuan menguasai apa saja dengan seketika, membuat penilaian yang cepat KOLERIS KUAT dan tepat. (Kk) Kelemahan: Terlalu suka memerintah, mendominasi, otokratis, tidak perasa, tidak sabar, tidak mau mendelegasikan atau menghargai orang lain.
  • 5. B. TINDAKAN MEMAHAMI KARAKTER PESERTA DIDIK Memahami karakter setiap individu tidaklah mudah. Namun ada sebuah pendekatan atau tindakan khusus untuk dapat memahami setiap karakter peserta didik dengan mudah. Tindakan-tindakan tersebut harus disesuaikan dengan karakter mereka. Berikut ini adalah tindakan yang harus dilakukan. 1. Terhadap Murid Sanguinis • Kenali kesulitan mereka dalam menyelesaikan tugas • Sadarilah mereka bicara tanpa berpikir lebih dulu • Sadarilah mereka menyukai variasi dan fleksibelitas • Bantulah mereka agar tidak menerima lebih dari yang bisa mereka lakukan • Jangan harapkan mereka mengingat janji pertemuan atau tepat pada waktunya • Pujilah mereka untuk segala sesuatu yang dapat mereka raih • Ingat bahwa mereka orang yang terpengaruh oleh keadaan • Bawakan mereka hadiah: Mereka menyukai mainan baru • Terimalah kenyataan bahwa mereka mendapatkan kesenangan dari apa yang akan memalukan orang lain • Sadarilah bahwa mereka bermaksud baik 2. Terhadap Murid Koleris • Akuilah bahwa mereka berbakat pemimpin • Bersikeraslah melakukan komunikasi dua arah • Ketahuilah bahwa mereka tidak bermaksud menyakiti • Jangan memaksa kemujuran mereka • Berusahalah membagi-bagi bidang tanggung jawab • Sadarilah mereka tidak penuh belas kasihan • Ketahuilah mereka selalu ingin benar 3. Terhadap Murid Phlegmatis • Sadarilah mereka memerlukan motivasi langsung • Bantula mereka menetapkan tujuan dan mempereroleh imbalan • Janagn mengharapkan antusiasme
  • 6. • Sadarilah bahwa menunda-nunda merupakan bentuk kontrol mereka secara diam-diam • Paksalah mereka membuat keputusan • Jangan menumpuk semua kesalahan pada mereka • Doronglah mereka untuk menerima tanggung jawab • Hargailah disposisi mereka yang merata 4. Terhadap Murid Melankolis • Ketahuilah bahwa mereka sangat perasa dan mudah sakit hati • Sadarilah bahwa mereka dilahirkan dengan sikap pesimis • Belajarlah berurusan dengan tekanan jiwa • Pujilah mereka dengan tulus dan kasih sayang • Terimalah kenyataan bahwa kadang-kadang mereka menyukai kesunyian • Berusahalah menepati jadwal yang masuk akal • Sadarilah bahwa kerapian itu perlu
  • 7. KECAKAPAN AKADEMIS A. PENGERTIAN Kecakapan akademis adalah kecakapan yang sangat terkait dengan kemampuan panca indera dan otak kiri kita. Kita dikatakan memiliki kecakapan akademis yang baik bila fungsi panca indera dan otak kiri kita dapat berfungsi dengan baik dan saling mendukung satu dengan yang lainnya. B. OPTIMALISASI FUNGSI PANCA INDERA Seperti telah dijelaskan sebelumnya panca indera adalah sebuah anugerah manusiawi yang menyatu dalam fungsi manusia yang utuh. Panca indera pada dasarnya bekerja sebagai pengumpul informasi, data dan fakta guna mengetahui apa yang sedang terjadi. Untuk mengoptimalkan fungsi panca indera, sensitifitas dan ketajaman indera kita perlu terus ditingkatkan. Dengan dukungan pengetahuan, hasrat dan latihan kita akan sangat mudah mengoptimalkan fungsi panca indera agar sesuai dengan kebutuhan kita. Pergunakanlah fungsi panca indera ini sesuai dengan kebutuhan dan manfaat kita, dengan tidak melanggar prinsip-prinsip dan nilai- nilai (QS. Al-Araf: 179). C. OPTIMALISASI FUNGSI OTAK KIRI Proses berpikir otak kiri bersifat logis, sekuensial, linear dan rasional. Cara bekerja otak kiri sesuai untuk tugas tertentu seperti ekspresi verbal, menulis, membaca, aosiasi auditorial, menjelaskan detil dan sesuai fakta serta simbolik. Dikatakan otak kiri anda berfungsi optimal bila daya ingat dan memori kita tentang peristiwa yang telah terjadi atau kita ketahui dengan mudah dapat kita ceritakan kembali. Perilaku orang menggunakan otak kiri secara optimal adalah: • Dalam mengambil keputusan cenderung melihat konsekuensi logis dari suatu tindakan. • Melihat hubungan sebab akibat dari suatu situasi dengan cara menganalisa secara objektif.
  • 8. • Membuat standar yang objektif dan penerapan dari prinsip-prinsip yang ada pada diri sendiri kemudian menemukan sesuatu yang salah sehingga dapat menerapkan kemampuannya dalam memecahkan masalah. Optimalisasi fungsi otak kiri adalah cara-cara yang dapat digunakan baik mengembangkan maupun melatih sebagai keterampilan kita dalam proses kerja otak kiri guna mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang kita inginkan. D. TUJUAN MENGOPTIMALISASIKAN FUNGSI OTAK KIRI Optimalisasi fungsi otak kiri dapat dilakukan untuk dua tujuan utama: 1. Meningkatkan kemampuan fungsi sekuensial abstrak Dunia otak kiri sekuensial abstrak adalah dunia teori dan pemikiran abstrak. Cara kerja otak kiri ini berpikir dalam konsep dan menganalisis informasi, menyukai orang/kejadian yang teratur rapi. Sangat mudah melihat hal penting, seperti kata ‘kunci’ dari sebuah kalimat, dan detil-detil dari peristiwa penting yang dilihat/dialami. 2. Meningkatkan kemampuan fungsi sekuensial konkrit Proses kerja otak kiri sekuensial konkrit berpegang pada kenyataan dan proses informasi dengan cara yang teratur, linear dan sekuensial, baik abstrak maupun konkrit. Aktifitas yang paling nyaman dan disukai oleh proses kerja otak kiri sekuensial konkrit adalah membaca, meneliti secara mendalam, mencari tahu sebab-sebab dibalik akibat dan menggunakan teori-teori dan konsep yang sudah dipahami. Lebih menyukai bekerja sendirian daripada berkelompok. Kemampuan otak inilah yang mengarahkan kita menjadi filosof atau ilmuwan besar. E. HUBUNGAN SINERGIS FUNGSI PANCA INDERA DENGAN OTAK KIRI Satu diantara kekuatan panca indera adalah mata. Mata akan sangat mudah digunakan untuk fungsi kerja otak kiri. Pada saat otak kiri bekerja, maka mata terlihat memicing/melirik ke kiri anda, ke atas, mendatar, atau ke bawah. Bila kita ingin mengoptimalkan fungsi kerja otak kiri, maka mata dapat kita gunakan sebagai alat bantu yang efektif, yakni:
  • 9. • Bila kita mengingat sesuatu yang telah terjadi, atau memasukkan memori ke pikiran kita – bersamaan dengan bekerjanya otak kiri gunakan lirikan mata kita ke arah kiri. • Bila ingatan kita terkait dengan visualisasi terhadap peristiwa-peristiwa yang telah terjadi – liriklah mata kita ke arah kiri atas. • Bila kita menginginkan optimalisasi ingatan sebagai hasil pendengaran kita – liriklah mata kita ke arah kiri mendatar. • Bila kita ingin menguatkan ingatan terhadap peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan perasaan dan kasih sayang – liriklah mata kita ke kiri bawah. F. MANFAAT DARI KECAKAPAN AKADEMIS Beberapa manfaat yang segera kita peroleh bila kecakapan akademis kita berfungsi baik adalah: • Kemampuan mengingat dan menyimpan memori kita akan bertambah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita. • Kemampuan memecahkan masalah menjadi lebih baik, terutama dengan data dan fakta yang kita ketahui. • Kemmapuan mengajar dan presentasi meningkat, terutama terhadap hal-hal yang telah kita ketahui dan peristiwa-peristiwa yang terjadi. Dua hal penting sehubungan dengan kecakapan akademis kita, adalah: 1. Kecakapan mengingat dan menyimpan memori 2. Kecakapan mengajar sebagai presentator
  • 10. KECAKAPAN INTUITIF Dikatakan memiliki kecakapan intuitif jika guru sangat mudah dalam melakukan inovasi dan improvisasi dalam proses belajar dan mengajar. Kecakapan intuitif didapatkan dari optimalisasi peran panca indera dan fungsi otak kanan. A. FUNGSI OTAK KANAN Cara berpikir otak kanan bersifat acak, tidak teratur, intuitif dan holistik. Cara kerja otak kanan bertugas pada hal-hal yang bersifat non verbal, terkait dengan intuisi, hubungan yang berpola, musik, seni, kepekaan warna, kreatifitas dan visualisasi. Perilaku yang mneunjukkan penggunaan otak kanan secara optimal adalah: • Perhatian pada gambaran umum yang leih utuh • Mengolah informasi dan mendapatkan data dengan indera ke-6 • Lebih berminat pada pemahaman imajinatif • Abstrak dan teoritis • Melihat pola dan makna di balik aktifitas atau peristiwa • Orientasi hidup masa depan • Memulai dari mana saja • Menyukai kemungkinan untuk berdaya cipta • Mengandalkan inspirasi B. OPTIMALISASI FUNGSI OTAK KANAN Optimalisasi fungsi otak kanan adalah cara-cara yang dapat digunakan baik mengembangkan maupun melatih sebagai keterampilan kita dalam proses kerja otak kanan guna mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang kita inginkan. 1. Optimalisasi fungsi otak kanan: Meningkatkan kemampuan fungsi pemikiran acak konkrit 2. Meningkatkan kemampuan fungsi pemikiran acak abstrak C. HUBUNGAN SINERGIS FUNGSI PANCA INDERA DENGAN OTAK KANAN
  • 11. Seperti telah dikatakan pada kecakapan akademis, bahwa salah satu kekuatan panca indera adalah mata. Seperti halnya mata mempengaruhi fungsi kerja otak kiri, begitu juga terhadap fungsi otak kanan. Pada saat otak kanan bekerja, maka mata terlihat memicing / melirik ke kanan kita, baik ke atas, mendatar, atau ke bawah. Bila kita ingin mengoptimalkan fungsi kerja otak kanan, maka mata dapat kita gunakan sebagai alat bantu yang efektif, yakni: • Bila kita memikirkan sesuatu yang akan terjadi, atau merencanakan sebuah alasan dibalik peristiwa yang akan terjadi – bersamaan dengan bekerjanya otak kanan, kita gunakan lirikan mata ke arah kanan • Bila kita berimajinasi dengan teknik visualisasi terhadap peristiwa- peristiwa yang akan terjadi atau kita inginkan – liriklah mata ke arah kanan atas • Bila kita menginginkan optimalisasi kemampuan daya khayal melalui ketajaman pendengaran – liriklah mata kita ke arah kanan mendatar • Bila kita ingin menguatkan imajinasi dan menumbuhkan sifat yang berhubungan dengan perasaan dan kasih sayang – merenunglah dan gunakan lirikan mata ke kanan bawah.
  • 12. KECAKAPAN RASA A. PENGERTIAN Kecakapan rasa sangat berhubungan dengan kesadaran dan kemampuan merasa, dan naluri. Untuk menghidupkan kecakapan ini, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah membuang rasa takut dan jangan mengacuhkan terhadap perasaan, kepedulian dan insting kita yang tiba-tiba bermunculan. Kecakapan rasa tercapai pada saat bertemunya kemampuan fungsi panca indera dengan fungsi hati. Seseorang dikatakan memiliki kecapakan rasa yang kuat bila memiliki kemampuan indera, emosi dan fungsi hati secara baik. B. MEMFUNGSIKAN HATI Hati memiliki pasukan-pasukan yang berfungsi sesuai kebutuhannya. Diantara pasukan-pasukan hati maka terdapatlah tiga pasukan lain yaitu Ilmu, Hikmah dan Tafakkur. Memfungsikan hati artinya adalah memfungsikan pasukan-pasukan yang ada untuk fokus pada tujuan hakiki. Potensi ilmu terletak pada kemampuan kita membedakan mana yang benar dan mana yang dusta dalam ucapan; antara hak dan bathil dalam aqidah; antara baik dan buruk dalam amal perbuatan. Bila potensi ini terwujud maka hati akan mendapat buah hikmah, sebagai modal berbagai keutamaan. Barang siapa diberi hikmah, maka ia benar-benar diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang bisa mengambil pelajaran, kecuali orang-orang yang memiliki lubuk hati (QS. Al-Baqarah: 269). Sedangkan hikmah dan syariat digunakan secara tegas bagi pengendalian potensi amarah dan syahwat. Mengendalikan potensi amarah harus dikompensasikan dengan rasa keberanian. Allah sangat mencintai keberanian, karena dari keberanian yang tidak membabi buta dan tidak lemah akan lahir sifat-sifat terpuji, yaitu: berbudi mulia, semangat, kecendekiaan, kesopanan, kemandirian, ketegasan, kewibawaan dan kasih sayang. Sedangkan menundukkan potensi syahwat harus dikompensasikan dengan harga diri. Dari sikap harga diri akan lahir sifat terpuji, yaitu: sifat dermawan, rasa malu, sabar, toleran, qanaah, wara’, tolong menolong, kerja keras, dan kecilnya rasa tamak.
  • 13. Secara teknis untuk mendukung penataan hati, lakukanlah hal-hal berikut ini: • Tersenyumlah sampai ke hati • Jadikan hal-hal kecil tetap kecil • I’m not ok is ok! • Lebih sabar dan latihlah dengan sabar • Turunkan daya stress • Tertawakan diri sendiri • Luangkan sedikit waktu setiap hari dan bersantailah C. OPTIMALISASI FUNGSI HATI Yang dimaksudkan optimalisasi fungsi hati adalah memberdayakan kemmapuan merasa kita yang ada dalam salah satu fungsi hati. Dikatakan optimalisasi fungsi kerja hati sudah baik, bila ditandai dengan oerilaku sebagai berikut: • Dalam mengambil keputusan cenderung mempertimbangkan kepentingan diri sendiri maupun orang lain • Menempatkan diri dalam situasi dan melihat orang-orang yang terlibat • Mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan, keharmonisan dan pengakuan sebagai individu • Kekuatannya terletak pada pengertian, penghargaan, dan dukungan pada orang-orang lain D. HUBUNGAN SINERGIS FUNGSI PANCA INDERA DENGAN HATI Seperti telah dikatakan pada kecakapan akademis dan intuitif, salah satu kekuatan panca indera adalah mata. Seperti halnya mata mempengaruhi fungsi kerja otak kiri, otak kanan begitu juga terhadap fungsi hati. Hubungan sinergis hati dengan mata adalah seperti raja dan pengawal, seperti atasan dengan bawahan. Artinya panca indera (mata) bekerja sesuai perintah hati. Pada saat hati (perasaan) bekerja, maka panca indera akan berfungsi sebagai pasukan yang melaksanakan perintah. Bila kita ingin mengoptimalkan fungsi kerja hati (perasaan), maka mata dapat kita gunakan sebagai alat bantu yang efektif, yakni:
  • 14. • Dalam realitas panca indera khususnya mata berfungsi sebagai jendela. Apa yang ada dalam hati kita, akan ditampakkan oleh mata atau panca indera kita yang lainnya. • Bila kita merasakan perasaan yang sangat menyenangkan, maka jelas panca indera kita akan menampakkannya, terutama mata yang berbinar-binar. • Bila kita merasakan perasaan yang sangat tidak menyenangkan, maka jelas panca indera kita akan menunjukkannya, terutama mata yang nampak tidak berbinar. • Panca indera adalah pasukan hati yang tampak. Apa yang dialkukan panca indera sesungguhnya diperintahkan oleh hati.
  • 15. KECAKAPAN MENGAJAR A. PENGERTIAN Kecakapan dalam mengajar atau presentasi adalah keterampilan yang dimiliki dengan mensinergiskan fungsi panca indera dan otak kiri sebagai bagian dari kecakapan akademis. Seseorang dikatakan memiliki kecakapan mengajar atau presentasi bila ia mampu tampil menarik, menyampaikan pengetahuan secara efektif dan meninggalkan kesan mendalam bagi peserta didik. Setiap kali kita mengajar atau melakukan presentasi sesungguhnya kita sedang melakukan kegiatan komunikasi. Setiap kali kita berkomunikasi sesungguhnya kita sedang melakukan transaksi, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap sesuatu/orang lain yang menjadi sasaran dari komunikasi tersebut. B. PRAKTIK MENGAJAR Beberapa hal yang berhubungan dengan praktik mengajar atau presentasi adalah: 1. Membuka pembelajaran Cara terbaik membuka pembelajaran atau presentasi pada umumnya bertujuan mendapatkan 120 detik pertama: • Dapatkan perhatian dan minat pendengar • Sampaikan ‘apa manfaat sesi ini bagi peserta?’ Tujuh langkah terbaik untuk membuka pembelajaran: 1) Sapa pendengar dengan antusias 2) Bila belum, perkenalkan diri secara profesional dan sanguinis 3) Hargai pendengar dengan tulus 4) Cairkan suasana dengan ice breaker 5) Sebutkan tujuan pembelajaran yang akan dibahas 6) Jelaskan manfaat dari pembelajaran yang diajarkan 7) Ajak peserta memasuki kegiatan selanjutnya 2. Menyampaikan materi
  • 16. Agar penyampaian materi menjadi berisi dan memiliki kedalaman makna bagi peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut: • Eksplorasikan keterampilan Sanguinis, Koleris, Melankolis dan Phlegmatis kita • Kembangkan kemampuan kita dengan meningkatkan 4 anugerah manusiawi (panca indera, otak kiri, otak kanan dan hati) • Beri muatan yang berpusat pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai hakiki, melalui pembaharuan spiritualitas 3. Membina hubungan dengan peserta didik • Perkuat sisi Melankolis dan Phlegmatis kita • Anggap kesempatan untuk berbicara / mengajar adalah suatu kehormatan bagi kita • Beri apresiasi fokus pada peserta didik kita • Peserta didik yang sudah kenal, setiap kali kita memintanya melakukan sesuatu sebutlah namanya • Tempatkan diri kita di bawah bukan di atas • Katakan ‘kita’ bukan ‘kamu’ • Jangan mengajar dengan wajah yang cemberut atau kesal • Bicaralah sesuai dengan karakter peserta didik • Nikmati pengajaran yang kita berikan • Bermainlah selalu dalam hal-hal yang positif • Terimalah kritik – jangan menolak • Jadilah seorang pelaku dari yang kita ajarkan 4. Menjawab pertanyaan • Perkuat sisi panca indera, otak kiri, otak kanan dan hati • Dengarkan baik-baik pertanyaan yang diajukan • Ulangi pertanyaan dengan kalimat kita sendiri • Pastikan bahwa itulah yang ingin ditanyakan penanya • Beri jawaban sesuai dengan kebutuhan penanya • Pastikan bahwa penanya sudah merasa jelas
  • 17. 5. Menghadapi peserta sulit Peserta sulit yang dimaksudkan adalah peserta yang suka membuat masalah; tukang sanggah, tukang serba tahu, tukang omong, tukang potong, tukang mondar-mandir, tukang gosip, tukang bisik-bisik, tukang diam, tukang sok sibuk, tukang datang terlambat. Cara menetralisir peserta sulit adalah sebagai berikut: • Hindari debat kusir • Jangan katakan ‘kamu salah’ • Bila salah – akui secara simpatik • Mulai dengan hal-hal yang sudah disepakati • Usahakan orang lain untuk mau bicara • Buat ide datang dari orang lain • Lihat masalah dari kaca mata orang lain • Simpati dengan ide dan keinginan orang lain • Pertahankan energi positif, ingat visi-misi mengajar kita • Dramatisir ide • Berilah tantangan 6. Menutup pembelajaran Langkah-langkah praktis yang dapat kita lakukan adalah: • Rangkum dengan singkat hal yang telah dibicarakan • Motivasi pendengar untuk menerapkan atau mempelajari kembali apa yang telah anda sampaikan • Bila ada kegiatan lanjutan, pembelajaran selanjutnya tetaplah motivasi peserta akan manfaat dari kegiatan yang akan diikuti • Hargai pendengar dengan tulus atas perhatian dan kerjasamanya • Tutup kegiatan dengan teknik memotivasi kembali peserta didik