SlideShare a Scribd company logo
TAMBAK TRADISIONAL
Home >> TAMBAK TRADISIONAL
A. GAMBARAN UMUM TAMBAK
Gambaran Umum Tambak Tradisional
Petakan tambak pada tingkat budidaya ini , bentuk dan
ukuran tidak teratur. Luasnya
Antara 3 ha sampai 10 ha per petak. Biasanya setiap petakan mempunyai saluran
Keliling (caren) yang lebarnya 5-10 m di sepanjang keliling petakan sebelah dalam.
Di bagian tengah juga di buat caren dari sudut ke sudut
(diagonal). Kedalaman caren
itu 30 - 50 lebih dalam dari pada bagian lain dari
dasar petakan yang disebut
pelataran. Bagian pelataran hanya dapat berisi air
sedalam 30 - 40 cm saja. Pada
tempat ini akan tumbuh kelekap sebagai pakan alami bagi
ikan bandeng dan udang.
Pada tambak tradisional, semula tambak tidak
dipupuk sehingga produktifitas
Semata - mata tergantung dari kesuburan alamiah pula.
Pemberantasan hama juga
tidak dilakukan, sehingga benih bandeng yang dipelihara
banyak yang hilang / mati.
Akibatnya produktivitas semakin rendah
B. SYARAT-SYARAT PEMILIHAN LOKASI
TAMBAK
Berdasarkan kebiasaan hidup, tingkah laku dan sifat udang
atau ikan itu sendiri, maka
Dalam memilih lokasi tambak baik dalam rangka
membuat tambak baru maupun
dalam perbaikan tambak yang sudah ada, sebaiknya
memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
Memiliki sumber air yang cukup, baik air laut
maupun air tawar dan tersedia
sepanjang tahun atau setidaknya 10 bulan dalam setahun,
tetapi bukan daerah banjir
Memiliki saluran saluran air yang lancar, baik untuk
pengisian waktu pasang maupun
membuang air waktu surut dan sumber air serta lingkungan
bebas dari pencemaran.
Kadar garam air berkisar 10-25 ppm dan derajat keasaman
(pH) berkisar 7 - 8.5
Tanah dasar tambak terdiri dari Lumpur berpasir
dengan ketentuan kandungan
pasirnya tidak lebih dari 20%.
A. PERSIAPAN TAMBAK
Pengeringan
Pengeringan merupakan proses dimana seluruh air
yang berada di area tambak
Dikeringkan total sampai tanah mengerut. Persiapan
tanah dasar tambak yang
pertama kali dilakukan adalah pengeringan total
kemudiaan penjemuran tanah dasar
dibawah terik matahari hingga tanahnya retak. Lama
penjemuran sekitar 1-2 minggu,
tergantung dari kondisi cuaca. Khusus tambak yang
pernah digunakan untuk
memelihara udang, lapisan atas tanah dasar tambak
perlu dibuang karena
mengandung timbunan sisa pakan yang sudah
membusuk. Pembuangan lapisan
atas tanah dasa dilakukan dengan cangkul. Jika kondisi
tanah dasar tambak tidak
terlalu buruk, pembuangan lapisan atas tidak perlu
dilakukan , tetapi cukup membalik
tanah dasar dengan cangkul atau bajak
Pengapuran
Pengapuran merupakan proses kedua dalam
pembuatan tambak yang mana
pengapuran merupakan proses penaburan kapur pertanian.
Jika proses pengeringan
dan pembalikan tanah dasar dianggap cukup,
selanjutnya dilakukan
pengapuran dengan kapur pertanian. Pengapuran tidak
hanya dilakukan di tanah
dasar tambak, tetapi juga di dinding tanggul bagian dalam
yang mengarah ke tambak.
Cara pengapuran adalah menyebar kapur secara merata ke
seluruh tanah dasar dan
Dinding tanggul.
Pemupukan
Pemupukan adalah proses pemberian pupuk pada
tambak. Setelah dilakukan tahap-
Tahap sebulumnya, air tambak harus dipupuk dengan
pupuk NPK dosis 25 kg. dan
penambahan pupuk organik POP NUTRIBUMI dosis 10
sendok makan/ha.Gunanya,
untuk menyuburkan pertumbuhan plankton setelah
plankton mati karena aplikasi
klorin. Bila plankton sama sekali tidak tumbuh
maka harus dimasukkan bibit
plankton yang
diperoleh dari laboratorium yang membuat kultur
tersebut. Bila plankton tidak dibenar
kan diambil dari tambak lain karena kekhawatiran akan
tertular penyakit. Persyaratan
kualitas air tambak yang siap untuk di tebari benur antara
lain, kecerahan 35 - 45 cm
(diukur dengan secchi disk), warna air coklat muda atau
hijau, pH air 7,5-8,5,oksigen
terlarut ( DO ) 3 - 4 ppm, dan kedalaman air > 70
cm. Untuk petani yang
memiliki alat pemeriksaan kualitas air dan tanah
yang lengkap, dapat diukur
juga alkalinitas 90-140 ppm dan total bahan organik
kurang dari 150 ppm.
B. PENEBARAN
1. Kepadatan
Kepadatan benur yang ditebar tergantung dari metode
budidaya yang diterapkan,
kondisi tambak (daya dukung), kualitas air, dan sarana
penunjang yang tersedia,
seperti aerator (kincir air) dan pompa air. Padat tebar
benur pada budidaya udang
secara intensif adalah 150.000-300.000 ekor/ha. Jika
tambak memiliki daya dukung
yang prima dan prasarana yang memadai, padat tebar
bisa lebih tinggi, tetapi
penambahan padat tebar ini dipertimbangkan lebih
matang.
Padat penebaran benih udang windu bila diberikan pakan
tambahannya dedak halus,
penebarannya sebanyak 100 -200 ekor per meter persegi,
dan jika diberi makanan
tambahan pelet yang berkadar protein 25%, penebaran
benih sebanyak 300-400 ekor
per meter persegi. Benih udang windu akan cepat
tumbuhnya, kalau dipelihara dalam
tambak yang baik.
2. Waktu yang Baik Untuk Penebaran
Waktu yang baik untuk penebaran yaitu kondisi yang
cocok untuk proses penebaran.
Penebaran sebaiknya dilakukan saat teduh, seperti pada
pagi hari atau sore hari.
Hindari penebaran benur ketika hujan atau terik matahari
karena akan menyebabkan
stress, bahkan bisa memicu kematian udang windu.
3. Kriteria Bibit yang Baik
Benur / benih udang bisa didapat dari tempat pembenihan
( Hatchery ) atau dari alam.
Di alam terdapat dua macam golongan benih udang windu
(benur) menurut ukurannya.
Benih yang masih halus, yang disebut post larva. Terdapat
di tepi-tepi pantai. Hidupnya
bersift pelagis, yaitu berenang dekat permukaan air.
Warnanya coklat kemerahan.
Panjang 9-15 mm. Cucuk kepala lurus atau sedikit
melengkung seperti huruf S dengan
bentuk keseluruhan seperti jet. Ekornyamembentang
seperti kipas. Benih yang sudah
besar atau benih kasar yang disebut juvenil. Biasanya
telah memasuki muara sungai
atau terusan. Hidupnya bersifat benthis, yaitu suka
berdiam dekat dasar perairan atau
kadang menempel dan putih atau putih dan hijau
kebiruan. Badannya berwarna biru
kehijauan atau kecoklatan sampai kehitaman. Pangkal
kaki renang berbelang-belang
kuning biru.
A. PEMELIHARAAN
Pemeliharan udang windu dilakukan setalah menebarkan
benih. Dalam pemeliharaan
hal yang perlu dilakukan adalah mengawasi apabila ada
gangguan yang mengancam
kegagalan usaha produksi udang windu. Selama
pemeliharaan berlangsung, agar
udang tidak kekurangan pakan alami, petambak dapat
memproduksi pakan dengan
cara pemupukan tambak dengan urea dan TSP. Pupuk
buatan ini mudah larut dalam
air hingga dapat mendorongpertumbuhan plankton
sebagai pakan alami. Pemupukan
bertujuan untuk mendorong pertumbuhan pakan alami,
yaitu kelekap, lumut, plankton
dan bentos. Cara membudidayakan kelekap, lumut,
dan diatomae dilakukan pada
masa pemeliharaan udang.
Pakan Dan Pemberian Pakan
Cara menyediakan kelekap sebagai pakan alami pada
pemeliharan udang windu
Adalah dengan mengolah tanah dasar tambak.
Tambak dikeringkan dengan

More Related Content

What's hot

1 kultur pakan alami
1 kultur pakan alami1 kultur pakan alami
1 kultur pakan alami
dadangsopian05
 
Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...
Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...
Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...
Syauqy Nurul Aziz
 
Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4
Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4
Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4
Lalu Firman
 
Budidaya udang vannamei
Budidaya udang vannameiBudidaya udang vannamei
Budidaya udang vannameiHanapi Suteja
 
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di chinaDampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis IkanKebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
Didi Sadili
 
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
Mustain Adinugroho
 
Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01
hassanfpk
 
BDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan Ikan
BDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan IkanBDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan Ikan
BDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan Ikan
Fisheries and Marine Department
 
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
Monitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  BudidayaMonitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  Budidaya
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan BudidayaBBAP takalar
 
Power point terumbu karang
Power point terumbu karangPower point terumbu karang
Power point terumbu karangrantikaput
 
Makalah pencernaan ani
Makalah pencernaan aniMakalah pencernaan ani
Makalah pencernaan ani
Septian Muna Barakati
 
Pikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahanPikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahan
Yosie Andre Victora
 
Ekosistem Danau
Ekosistem DanauEkosistem Danau
Ekosistem Danau
Aulia Srie Wardani
 

What's hot (20)

1 kultur pakan alami
1 kultur pakan alami1 kultur pakan alami
1 kultur pakan alami
 
Pembesaran ikan
Pembesaran ikanPembesaran ikan
Pembesaran ikan
 
Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...
Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...
Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...
 
Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4
Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4
Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4
 
Budidaya udang vannamei
Budidaya udang vannameiBudidaya udang vannamei
Budidaya udang vannamei
 
Budidaya Ikan Nila
Budidaya Ikan NilaBudidaya Ikan Nila
Budidaya Ikan Nila
 
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di chinaDampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
 
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis IkanKebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
 
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
 
Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01
 
7. teknologi biofloc
7. teknologi biofloc7. teknologi biofloc
7. teknologi biofloc
 
BDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan Ikan
BDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan IkanBDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan Ikan
BDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan Ikan
 
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
Monitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  BudidayaMonitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  Budidaya
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
 
Ekosistem perairan
Ekosistem perairanEkosistem perairan
Ekosistem perairan
 
Power point terumbu karang
Power point terumbu karangPower point terumbu karang
Power point terumbu karang
 
Makalah pencernaan ani
Makalah pencernaan aniMakalah pencernaan ani
Makalah pencernaan ani
 
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
 
Pikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahanPikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahan
 
Ekosistem Danau
Ekosistem DanauEkosistem Danau
Ekosistem Danau
 
Tanaman air
Tanaman airTanaman air
Tanaman air
 

Viewers also liked

Persyaratan impor benih
Persyaratan impor benihPersyaratan impor benih
Persyaratan impor benih
Wahono Diphayana
 
SPO pembesaran litopenaeus vannamei
SPO pembesaran litopenaeus vannameiSPO pembesaran litopenaeus vannamei
SPO pembesaran litopenaeus vannamei
InNo JustforYou
 
Leaflet budidaya udang windu
Leaflet budidaya udang winduLeaflet budidaya udang windu
Leaflet budidaya udang windusujononasa
 
Bahan presentasi evaluasi produksi
Bahan presentasi evaluasi produksiBahan presentasi evaluasi produksi
Bahan presentasi evaluasi produksiHikmah Madani
 
Udangvaname
UdangvanameUdangvaname
Udangvaname
Aisha Raga
 
Profil bpbapl 2012
Profil bpbapl 2012Profil bpbapl 2012
Profil bpbapl 2012
IRpan IRpan
 
PEMBUATAN IZIN IMPORT, EKSPOR. Proses cepat, mudah,ekspress,sukses
PEMBUATAN IZIN IMPORT, EKSPOR. Proses cepat, mudah,ekspress,suksesPEMBUATAN IZIN IMPORT, EKSPOR. Proses cepat, mudah,ekspress,sukses
PEMBUATAN IZIN IMPORT, EKSPOR. Proses cepat, mudah,ekspress,sukses
Jeklindo_Persada
 
Tata cara export import
Tata cara export   importTata cara export   import
Tata cara export import
Agus Salim
 

Viewers also liked (8)

Persyaratan impor benih
Persyaratan impor benihPersyaratan impor benih
Persyaratan impor benih
 
SPO pembesaran litopenaeus vannamei
SPO pembesaran litopenaeus vannameiSPO pembesaran litopenaeus vannamei
SPO pembesaran litopenaeus vannamei
 
Leaflet budidaya udang windu
Leaflet budidaya udang winduLeaflet budidaya udang windu
Leaflet budidaya udang windu
 
Bahan presentasi evaluasi produksi
Bahan presentasi evaluasi produksiBahan presentasi evaluasi produksi
Bahan presentasi evaluasi produksi
 
Udangvaname
UdangvanameUdangvaname
Udangvaname
 
Profil bpbapl 2012
Profil bpbapl 2012Profil bpbapl 2012
Profil bpbapl 2012
 
PEMBUATAN IZIN IMPORT, EKSPOR. Proses cepat, mudah,ekspress,sukses
PEMBUATAN IZIN IMPORT, EKSPOR. Proses cepat, mudah,ekspress,suksesPEMBUATAN IZIN IMPORT, EKSPOR. Proses cepat, mudah,ekspress,sukses
PEMBUATAN IZIN IMPORT, EKSPOR. Proses cepat, mudah,ekspress,sukses
 
Tata cara export import
Tata cara export   importTata cara export   import
Tata cara export import
 

Similar to Tambak tradisional

Cara budidaya ikan mujaer
Cara budidaya ikan mujaerCara budidaya ikan mujaer
Cara budidaya ikan mujaer
PewangiMawar Brebes
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan GuramePedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Warta Wirausaha
 
Peluang usaha budidaya nila
Peluang usaha budidaya nilaPeluang usaha budidaya nila
Peluang usaha budidaya nila
Warta Wirausaha
 
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu airPedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
Warta Wirausaha
 
Budidaya Belut
Budidaya BelutBudidaya Belut
Budidaya Belut
Agus Rochdianto
 
Peluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinPeluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patin
Warta Wirausaha
 
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalProposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalRoni Darmanto
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan MasPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Warta Wirausaha
 
partisipasi petani Bab 2
partisipasi petani Bab 2partisipasi petani Bab 2
partisipasi petani Bab 2
Oky PratamaPutra
 
ppt bawal.pdf
ppt bawal.pdfppt bawal.pdf
ppt bawal.pdf
yohanessetiawan29
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Mujair
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya MujairPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Mujair
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Mujair
Warta Wirausaha
 
Pemeliharaan ikan patin di lahan gambut
Pemeliharaan ikan patin di lahan gambutPemeliharaan ikan patin di lahan gambut
Pemeliharaan ikan patin di lahan gambutFathir Tozuka
 
Tambak kepiring bakau
Tambak kepiring bakauTambak kepiring bakau
Tambak kepiring bakau
nitahabibah
 
Makalah budidaya ikan lele
Makalah budidaya ikan leleMakalah budidaya ikan lele
Makalah budidaya ikan lele
jonni yanra
 
Makalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentangMakalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentang
Septian Muna Barakati
 
DAF 3323 perolehan asuhan.pptx
DAF 3323 perolehan asuhan.pptxDAF 3323 perolehan asuhan.pptx
DAF 3323 perolehan asuhan.pptx
Cikgusurii
 
Budidaya ikan patin
Budidaya ikan patinBudidaya ikan patin
Budidaya ikan patin
OSIS
 
Budidaya Rumput Laut bahan.pptx
Budidaya Rumput Laut bahan.pptxBudidaya Rumput Laut bahan.pptx
Budidaya Rumput Laut bahan.pptx
Dwiangrainy
 

Similar to Tambak tradisional (20)

Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Budidaya lele sangkuriang
Budidaya lele sangkuriangBudidaya lele sangkuriang
Budidaya lele sangkuriang
 
Cara budidaya ikan mujaer
Cara budidaya ikan mujaerCara budidaya ikan mujaer
Cara budidaya ikan mujaer
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan GuramePedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
 
Peluang usaha budidaya nila
Peluang usaha budidaya nilaPeluang usaha budidaya nila
Peluang usaha budidaya nila
 
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu airPedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
 
Budidaya Belut
Budidaya BelutBudidaya Belut
Budidaya Belut
 
Peluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinPeluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patin
 
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalProposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan MasPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
 
partisipasi petani Bab 2
partisipasi petani Bab 2partisipasi petani Bab 2
partisipasi petani Bab 2
 
ppt bawal.pdf
ppt bawal.pdfppt bawal.pdf
ppt bawal.pdf
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Mujair
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya MujairPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Mujair
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Mujair
 
Pemeliharaan ikan patin di lahan gambut
Pemeliharaan ikan patin di lahan gambutPemeliharaan ikan patin di lahan gambut
Pemeliharaan ikan patin di lahan gambut
 
Tambak kepiring bakau
Tambak kepiring bakauTambak kepiring bakau
Tambak kepiring bakau
 
Makalah budidaya ikan lele
Makalah budidaya ikan leleMakalah budidaya ikan lele
Makalah budidaya ikan lele
 
Makalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentangMakalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentang
 
DAF 3323 perolehan asuhan.pptx
DAF 3323 perolehan asuhan.pptxDAF 3323 perolehan asuhan.pptx
DAF 3323 perolehan asuhan.pptx
 
Budidaya ikan patin
Budidaya ikan patinBudidaya ikan patin
Budidaya ikan patin
 
Budidaya Rumput Laut bahan.pptx
Budidaya Rumput Laut bahan.pptxBudidaya Rumput Laut bahan.pptx
Budidaya Rumput Laut bahan.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Tambak tradisional

  • 1. TAMBAK TRADISIONAL Home >> TAMBAK TRADISIONAL A. GAMBARAN UMUM TAMBAK Gambaran Umum Tambak Tradisional Petakan tambak pada tingkat budidaya ini , bentuk dan ukuran tidak teratur. Luasnya Antara 3 ha sampai 10 ha per petak. Biasanya setiap petakan mempunyai saluran Keliling (caren) yang lebarnya 5-10 m di sepanjang keliling petakan sebelah dalam. Di bagian tengah juga di buat caren dari sudut ke sudut (diagonal). Kedalaman caren itu 30 - 50 lebih dalam dari pada bagian lain dari dasar petakan yang disebut pelataran. Bagian pelataran hanya dapat berisi air sedalam 30 - 40 cm saja. Pada tempat ini akan tumbuh kelekap sebagai pakan alami bagi ikan bandeng dan udang. Pada tambak tradisional, semula tambak tidak dipupuk sehingga produktifitas Semata - mata tergantung dari kesuburan alamiah pula. Pemberantasan hama juga tidak dilakukan, sehingga benih bandeng yang dipelihara banyak yang hilang / mati. Akibatnya produktivitas semakin rendah B. SYARAT-SYARAT PEMILIHAN LOKASI TAMBAK Berdasarkan kebiasaan hidup, tingkah laku dan sifat udang atau ikan itu sendiri, maka Dalam memilih lokasi tambak baik dalam rangka membuat tambak baru maupun dalam perbaikan tambak yang sudah ada, sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut : Memiliki sumber air yang cukup, baik air laut maupun air tawar dan tersedia sepanjang tahun atau setidaknya 10 bulan dalam setahun, tetapi bukan daerah banjir Memiliki saluran saluran air yang lancar, baik untuk pengisian waktu pasang maupun membuang air waktu surut dan sumber air serta lingkungan bebas dari pencemaran.
  • 2. Kadar garam air berkisar 10-25 ppm dan derajat keasaman (pH) berkisar 7 - 8.5 Tanah dasar tambak terdiri dari Lumpur berpasir dengan ketentuan kandungan pasirnya tidak lebih dari 20%. A. PERSIAPAN TAMBAK Pengeringan Pengeringan merupakan proses dimana seluruh air yang berada di area tambak Dikeringkan total sampai tanah mengerut. Persiapan tanah dasar tambak yang pertama kali dilakukan adalah pengeringan total kemudiaan penjemuran tanah dasar dibawah terik matahari hingga tanahnya retak. Lama penjemuran sekitar 1-2 minggu, tergantung dari kondisi cuaca. Khusus tambak yang pernah digunakan untuk memelihara udang, lapisan atas tanah dasar tambak perlu dibuang karena mengandung timbunan sisa pakan yang sudah membusuk. Pembuangan lapisan atas tanah dasa dilakukan dengan cangkul. Jika kondisi tanah dasar tambak tidak terlalu buruk, pembuangan lapisan atas tidak perlu dilakukan , tetapi cukup membalik tanah dasar dengan cangkul atau bajak Pengapuran Pengapuran merupakan proses kedua dalam pembuatan tambak yang mana pengapuran merupakan proses penaburan kapur pertanian. Jika proses pengeringan dan pembalikan tanah dasar dianggap cukup, selanjutnya dilakukan pengapuran dengan kapur pertanian. Pengapuran tidak hanya dilakukan di tanah dasar tambak, tetapi juga di dinding tanggul bagian dalam yang mengarah ke tambak. Cara pengapuran adalah menyebar kapur secara merata ke seluruh tanah dasar dan Dinding tanggul. Pemupukan
  • 3. Pemupukan adalah proses pemberian pupuk pada tambak. Setelah dilakukan tahap- Tahap sebulumnya, air tambak harus dipupuk dengan pupuk NPK dosis 25 kg. dan penambahan pupuk organik POP NUTRIBUMI dosis 10 sendok makan/ha.Gunanya, untuk menyuburkan pertumbuhan plankton setelah plankton mati karena aplikasi klorin. Bila plankton sama sekali tidak tumbuh maka harus dimasukkan bibit plankton yang diperoleh dari laboratorium yang membuat kultur tersebut. Bila plankton tidak dibenar kan diambil dari tambak lain karena kekhawatiran akan tertular penyakit. Persyaratan kualitas air tambak yang siap untuk di tebari benur antara lain, kecerahan 35 - 45 cm (diukur dengan secchi disk), warna air coklat muda atau hijau, pH air 7,5-8,5,oksigen terlarut ( DO ) 3 - 4 ppm, dan kedalaman air > 70 cm. Untuk petani yang memiliki alat pemeriksaan kualitas air dan tanah yang lengkap, dapat diukur juga alkalinitas 90-140 ppm dan total bahan organik kurang dari 150 ppm. B. PENEBARAN 1. Kepadatan Kepadatan benur yang ditebar tergantung dari metode budidaya yang diterapkan, kondisi tambak (daya dukung), kualitas air, dan sarana penunjang yang tersedia, seperti aerator (kincir air) dan pompa air. Padat tebar benur pada budidaya udang secara intensif adalah 150.000-300.000 ekor/ha. Jika tambak memiliki daya dukung yang prima dan prasarana yang memadai, padat tebar bisa lebih tinggi, tetapi penambahan padat tebar ini dipertimbangkan lebih matang. Padat penebaran benih udang windu bila diberikan pakan tambahannya dedak halus, penebarannya sebanyak 100 -200 ekor per meter persegi, dan jika diberi makanan tambahan pelet yang berkadar protein 25%, penebaran benih sebanyak 300-400 ekor
  • 4. per meter persegi. Benih udang windu akan cepat tumbuhnya, kalau dipelihara dalam tambak yang baik. 2. Waktu yang Baik Untuk Penebaran Waktu yang baik untuk penebaran yaitu kondisi yang cocok untuk proses penebaran. Penebaran sebaiknya dilakukan saat teduh, seperti pada pagi hari atau sore hari. Hindari penebaran benur ketika hujan atau terik matahari karena akan menyebabkan stress, bahkan bisa memicu kematian udang windu. 3. Kriteria Bibit yang Baik Benur / benih udang bisa didapat dari tempat pembenihan ( Hatchery ) atau dari alam. Di alam terdapat dua macam golongan benih udang windu (benur) menurut ukurannya. Benih yang masih halus, yang disebut post larva. Terdapat di tepi-tepi pantai. Hidupnya bersift pelagis, yaitu berenang dekat permukaan air. Warnanya coklat kemerahan. Panjang 9-15 mm. Cucuk kepala lurus atau sedikit melengkung seperti huruf S dengan bentuk keseluruhan seperti jet. Ekornyamembentang seperti kipas. Benih yang sudah besar atau benih kasar yang disebut juvenil. Biasanya telah memasuki muara sungai atau terusan. Hidupnya bersifat benthis, yaitu suka berdiam dekat dasar perairan atau kadang menempel dan putih atau putih dan hijau kebiruan. Badannya berwarna biru kehijauan atau kecoklatan sampai kehitaman. Pangkal kaki renang berbelang-belang kuning biru. A. PEMELIHARAAN Pemeliharan udang windu dilakukan setalah menebarkan benih. Dalam pemeliharaan hal yang perlu dilakukan adalah mengawasi apabila ada gangguan yang mengancam kegagalan usaha produksi udang windu. Selama pemeliharaan berlangsung, agar
  • 5. udang tidak kekurangan pakan alami, petambak dapat memproduksi pakan dengan cara pemupukan tambak dengan urea dan TSP. Pupuk buatan ini mudah larut dalam air hingga dapat mendorongpertumbuhan plankton sebagai pakan alami. Pemupukan bertujuan untuk mendorong pertumbuhan pakan alami, yaitu kelekap, lumut, plankton dan bentos. Cara membudidayakan kelekap, lumut, dan diatomae dilakukan pada masa pemeliharaan udang. Pakan Dan Pemberian Pakan Cara menyediakan kelekap sebagai pakan alami pada pemeliharan udang windu Adalah dengan mengolah tanah dasar tambak. Tambak dikeringkan dengan