SlideShare a Scribd company logo
EKOLOGI LAHAN
MANGROVE
AGUNG PRATAMA PUTRA
L2011221001
ESTER ROMATUA GULTOM
L2011221003
ENVIRONMENT 2
Mangrove?
Hutan mangrove merupakan suatu ekosistem tumbuhan
yang tumbuh disepanjang zona intertidal mulai dari pantai,
muara dan sungai di daerah tropik dan subtropik yang kaya
akan keanekaragaman hayati (Kabir, et al. 2014 dan Cuenca,
et al. 2015).
L A H A N
M A N G R O V E
ENVIRONMENT 3
“
”
Jenis-jenis tumbuhan mangrove yang terdapat di hutan
mangrove indonesia ialah sekitar 89 jenis yang terdiri dari 35 jenis
pohon, 9 jenis perdu, 5 jenis terna, 9 jenis liana, 29 jenis epifit, seserta
2 jenis parasit ( ningsi 2008). Dari banyaknya jenis mangrove di
indonesia, mangrove utama yang banyak dijumpai ialah jenis api-api
(avicennia sp.), Bakau (rhizophora sp.), Tancang (bruguiera sp.), Dan
bogem ataupun pedada (sonneratia sp.).
L A H A N
M A N G R O V E
ENVIRONMENT
Berdasarkan Peta Mangrove Nasional yang Tahun 2021, diketahui bahwa total luas mangrove Indonesia seluas 3.364.076 Ha. Dengan 3 (tiga) klasifikasi
kategori kondisi mangrove sesuai dengan persentase tutupan tajuk, yaitu mangrove lebat, mangrove sedang, dan mangrove jarang.
Merujuk pada SNI 7717-2020, kondisi mangrove lebat adalah mangrove dengan tutupan tajuk > 70%, mangrove sedang dengan tutupan tajuk 30-70%,
mangrove jarang dengan tutupan tajuk <30%.
4
ENVIRONMENT 5
PETA SEBARAN MANGROVE DI INDONESIA YANG DITANDAI WARNA HIJAU PADA PETA (NASA, 2010).
L A H A N
M A N G R O V E
Kawasan mangrove terluas di Indonesia berada di Provinsi Papua dan Papua Barat dengan luasan mencapai 50,4% dari total luasan mangrove di Indonesia. Luasan
mangrove terbesar kedua sebesar 19,7% berada di pesisir Pulau Kalimantan, dan ketiga sebesar 17,8% berada di pesisir Pulau Sumatera(Bakosurtanal, 2009 dalam
Jamaluddin, 2018)
ENVIRONMENT 6
L A H A N
M A N G R O V E
Pembagian zona mangrove di Kabupaten Mimika, Papua, Indonesia dari garis pantai hingga 20 km ke dalam dengan
spesies dominan (spesies tebal adalah spesies dominan)
ENVIRONMENT 7
FUNGSI
INFORMATION
INFORMATION
INFORMATION
Fungsi biologis; merupakan daerah asuhan
(nursery ground), daerah untuk mencari makan
(feeding ground) dan daerah pemijahan
(spawning ground) dari berbagai biota laut,
tempat bersarangnya burung, habitat alami bagi
berbagai jenis biota, sumber plasma nutfah
(hewan, tumbuhan dan mikroorganisme) dan
pengontrol penyakit malaria.
FISIK
SOSIAL
EKONOMI
BIOLOGIS
Fungsi fisik; menjaga garis pantai agar tetap stabil,
melindungi pantai dari erosi (abrasi) dan intrusi air laut,
peredam gelombang dan badai, penahan lumpur,
penangkap sedimen, pengendali banjir, mengolah
bahan limbah, penghasil detritus, memeliharai kualitas
air, penyerap CO2 dan penghasili O2 serta mengurangi
resiko terhadap bahayai tsunami.
Fungsi sosial ekonomi; sumber mata pencarian
produksi berbagai hasil hutan (kayu, arang,
obat dan makanan), sumber bahan bangunan
dan kerajinan, tempat wisata alam, objek
pendidikan dan penelitian, areal pertambakan,
tempat pembuatan garam dan areal
perkebunan.
L A H A N
M A N G R O V E
ENVIRONMENT 8
Manfaat Lahan
Mangrove
Pemanfaatan mangrove bagi masyarakat dapat
memberikan manfaat ekonomi dan sosial, namun perlu
dilakukan secara berkelanjutan agar keberlangsungan
ekosistem mangrove dapat terjaga dan manfaatnya
dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang.
SUMBER PENGHIDUPAN
KONSERVASI
LINGKUNGAN
BUDAYA DAN
TRADISI
PARIWISATA
SUMBER KAYU BAKAR DAN
BAHAN BANGUNAN
L A H A N
M A N G R O V E
ENVIRONMENT 9
UNSUR BIOTIK DAN ABIOTIK DALAM
EKOSISTEM MANGROVE
•
Tumbuhan mangrove: Tumbuhan mangrove adalah unsur biotik yang
paling penting dalam ekosistem mangrove karena berperan sebagai
produsen. Tumbuhan mangrove tumbuh di daerah pasang-surut dan
mampu bertahan dalam kondisi tanah yang berlumpur, dengan kadar
garam yang tinggi, dan pasokan air yang terbatas. Tumbuhan mangrove
memiliki akar yang kuat dan cabang yang bercabang-cabang yang
berfungsi sebagai tempat perlindungan dan tempat berkembang biak bagi
berbagai jenis organisme.
•
Hewan: Hewan seperti burung, ikan, udang, kepiting, dan moluska juga
termasuk dalam unsur biotik dalam ekosistem mangrove. Burung sering
kali menggunakan tumbuhan mangrove sebagai tempat berkembang biak
dan mencari makan. Sementara itu, ikan, udang, kepiting, dan moluska
menggunakan tumbuhan mangrove sebagai tempat berlindung dan
mencari makanan.
•
Air: Air adalah unsur abiotik yang sangat penting dalam ekosistem
mangrove. Air di daerah pasang-surut mengalami perubahan tinggi
rendahnya setiap harinya. Tumbuhan mangrove membutuhkan air untuk
tumbuh dan berkembang. Selain itu, air di ekosistem mangrove juga
menjadi tempat hidup bagi berbagai jenis organisme seperti ikan, udang,
dan kepiting.
•
Tanah: Tanah di ekosistem mangrove sangat khas dan berbeda dengan
tanah di daerah lainnya. Tanah di ekosistem mangrove biasanya sangat
basah dan memiliki kadar garam yang tinggi. Tanah ini juga merupakan
habitat bagi berbagai jenis bakteri, jamur, dan mikroorganisme yang
memegang peran penting dalam daur biogeokimia dan siklus nutrisi di
dalam ekosistem mangrove.
•
Iklim: Iklim di daerah tropis atau subtropis mempengaruhi keberadaan
ekosistem mangrove. Suhu dan kelembapan di ekosistem mangrove
sangat penting untuk pertumbuhan tumbuhan mangrove dan
keseimbangan ekosistem mangrove. Pola hujan yang teratur juga
mempengaruhi pasokan air di ekosistem mangrove.
Biotik Abiotik
L A H A N
M A N G R O V E
ENVIRONMENT 10
FAKTOR YANG MENYEBABKAN LAHAN
MANGROVE KEHILANGAN KEMAMPUAN FISIK
L A H A N
M A N G R O V E

Perubahan Iklim: Perubahan iklim seperti peningkatan suhu, kenaikan
permukaan air laut, dan perubahan curah hujan dapat berdampak negatif pada
kesehatan lahan mangrove. Peningkatan suhu dapat menyebabkan stres
panas pada tumbuhan, sedangkan kenaikan permukaan air laut dan perubahan
curah hujan dapat menyebabkan banjir dan abrasi pantai.

Penebangan Lahan Mangrove: Penebangan lahan mangrove untuk keperluan
ekonomi seperti pembangunan tambak atau penggundulan kayu bakar dapat
merusak kesehatan ekosistem mangrove. Tanah yang terbuka akibat
penebangan membuat lahan mangrove lebih rentan terhadap erosi dan
kehilangan kesuburan tanah.

Pencemaran Air: Pencemaran air yang disebabkan oleh limbah industri,
pertanian, atau kegiatan pemukiman dapat mempengaruhi kesehatan lahan
mangrove. Pencemaran dapat menyebabkan penurunan kualitas air dan
berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan mangrove.

Gangguan Ekosistem: Gangguan pada ekosistem seperti penangkapan ikan
yang berlebihan atau aktivitas manusia lainnya dapat mempengaruhi
kesehatan lahan mangrove. Gangguan tersebut dapat mengurangi
keberagaman hayati dan mengganggu keseimbangan ekosistem mangrove.

Perubahan Sungai: Perubahan aliran air sungai seperti pengurangan atau
peningkatan debit air sungai dapat mempengaruhi kesehatan lahan mangrove.
Pengurangan air sungai dapat menyebabkan kekeringan, sedangkan
peningkatan air sungai dapat menyebabkan banjir dan mengganggu kestabilan
tanah di lahan mangrove.
ENVIRONMENT 11
Kerusakan
Biotik
Unsur biotik dalam ekosistem mangrove seperti tumbuhan
mangrove, hewan dan mikroorganisme memiliki peran
penting dalam menjaga keberlangsungan ekosistem tersebut.
Jika unsur biotik dalam ekosistem mangrove rusak, maka
keberadaan ekosistem mangrove dapat terancam.
L A H A N
M A N G R O V E
ENVIRONMENT 12
Kerusakan
Abiotik
Tumpahan minyak berdampak negatif pada mangrove. Efek tumpahan
minyak berupa gangguan terhadap fisik tumbuhan karena terselimuti oleh
minyak. Pengaruh minyak terhadap sistem perakaran mangrove adalah
pada permukaan kulit, akar penyangga, dan pneumatofor yang berfungsi
dalam pertukaran CO2 dan O2 akan tertutup minyak. Hal tersebut akan
menurunkan tingkat oksigen dalam ruang akar 1-2% dalam waktu 2 hari
(Clark, 1986). Minyak menyelimuti lentisel pada akar nafas atau
pneumatofor sehingga menghambat pertukaran gas (sesak napas) dan
manrove dapat mati lemas, menyebabkan kelaparan, gangguan fisik lain,
sehingga mangrove mati. Jenis mangrove yang sangat peka yaitu
Avicennia, Sonneratia (Muarif dkk., 2016)
ENVIRONMENT 13
Kerusakan lahan mangrove berdampak
pada penurunan keanekaragaman hayati,
ketersediaan air, dan peningkatan erosi
dan abrasi pantai. Hal ini dapat
mengancam keberlangsungan. Berikut ini
beberapa spesies yang terancam akibat
kerusakan vegetasi mangrove, Gurita
Bakau (Mugil cephalus), Kakap Putih
(Lutjanus erythropterus), Kerapu Macan
(Epinephelus fuscoguttatus), Bandeng
(Chanos chanos), Tuntong laut (Batagur
borneoensis) dan Kepiting bakau.
Terganggunya
Ekosistem Lahan
Mangrove
Peningkatan Resiko
Bencana
Emisi Gas rumah
Kaca
Lahan mangrove yang rusak dapat
meningkatkan risiko bencana alam
seperti banjir dan tsunami. Mangrove
berfungsi sebagai perlindungan alami
dari gelombang laut dan badai. Jika
lahan mangrove rusak, fungsi ini tidak
dapat berjalan dengan optimal dan
dapat meningkatkan risiko bencana.
Kerusakan lahan mangrove juga dapat
menyebabkan emisi gas rumah kaca
yang berdampak pada perubahan iklim
global. Lahan mangrove berperan
dalam menyimpan karbon dan
mencegah emisi gas rumah kaca, tetapi
jika lahan mangrove rusak, karbon
akan dilepaskan ke atmosfer dan
meningkatkan emisi gas rumah kaca.
L A H A N
M A N G R O V E
DAMPAK DARI LAHAN MANGROVE YANG MENGALAMI
KERUSAKAN UNSUR BIOTIK DAN ABIOTIK
ENVIRONMENT 14
STRENGTHS
Mangrove memiliki kemampuan untuk menyerap
karbon dioksida (CO2) lebih banyak dibandingkan
dengan tanaman lain, sehingga dapat membantu
mengurangi efek rumah kaca dan mitigasi perubahan
iklim. Mangrove memiliki kemampuan untuk menjaga
keseimbangan ekosistem di daerah pesisir, termasuk
memberikan perlindungan dari bencana alam seperti
banjir dan tsunami.
THREATS
WEAKNESSES
OPPORTUNITIES
SWOT
Perubahan iklim dapat menyebabkan kenaikan
permukaan air laut dan peningkatan intensitas cuaca
ekstrem, yang dapat merusak lahan mangrove dan
mengancam keberlangsungan hidupnya.
Terdapat ancaman dari kegiatan ilegal, seperti
penangkapan ikan secara tidak bertanggung jawab dan
pembalakan kayu bakau ilegal, yang dapat merusak
ekosistem mangrove dan mengancam
keberlangsungan sumber daya alam yang dimilikinya.
Lahan mangrove rentan terhadap kerusakan dan
degradasi, terutama akibat perusakan oleh manusia,
perubahan iklim, dan polusi. Masyarakat lokal tidak selalu
memahami pentingnya mangrove dalam menjaga
keseimbangan ekosistem dan sumber daya alam,
sehingga mereka dapat merusak dan memanfaatkan lahan
mangrove secara tidak bertanggung jawab.
Peran lahan mangrove dalam mitigasi perubahan iklim dan
pengurangan risiko bencana semakin diakui oleh
masyarakat dan pemerintah, sehingga terdapat peluang
untuk memperoleh dukungan dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk mengembangkan lahan mangrove.
Terdapat peluang untuk mengembangkan ekonomi
berbasis mangrove, seperti pengembangan pariwisata
alam dan industri kayu bakau yang berkelanjutan.
L A H A N
M A N G R O V E
ENVIRONMENT 15
Pengelolaan Berkelanjutan
•
Pemberdayaan
Masyarakat Lokal •
Rehabilitasi Lahan
Mangrove
•
Pembatasan
Pemanfaatan Lahan
Mangrove
•
Penerapan Zonasi
Pengelolaan
•
Penetapan Kawasan
Konservasi
L A H A N
M A N G R O V E
Mangrove sebagai ekosistem lahan basah memberikan fungsi dan manfaat
dalam segi fisik, ekonomi dan biologi namun ekosistem mangrove dapat
mengalami penurunan fungsi jika terjadi kerusakan lahan dan pemanfaatan
yang tidak konservatif. Maka dari itu untuk tetap merasakan manfaat
mangrove secara optimal diperlukan pengelolaan berkelanjutan dan edukasi
tehadap masyrakat akan pentingnya menjaga lahan mangrove.
KESIMPULAN
Terima
Kasih

More Related Content

What's hot

Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan LautDasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan LautSiti Sahati
 
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis IkanKebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis IkanDidi Sadili
 
Ikan demersal dan ikan karang
Ikan demersal dan ikan karangIkan demersal dan ikan karang
Ikan demersal dan ikan karangHendra Wiguna
 
Presentasi usaha konservasi mangrove
Presentasi usaha konservasi mangrovePresentasi usaha konservasi mangrove
Presentasi usaha konservasi mangroveazizahdiasy
 
Peraturan terkait biota laut yang dilindungi
Peraturan terkait biota laut yang dilindungiPeraturan terkait biota laut yang dilindungi
Peraturan terkait biota laut yang dilindungiDidi Sadili
 
Presentasi Terumbu Karang
Presentasi Terumbu KarangPresentasi Terumbu Karang
Presentasi Terumbu KarangAlfian Muhammad
 
3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sdajopiwildani
 
materi 7: konservasi sumberdaya alam
materi 7: konservasi sumberdaya alammateri 7: konservasi sumberdaya alam
materi 7: konservasi sumberdaya alamYuningsih Yuningsih
 
Ekosistem hutan mangrove
Ekosistem hutan mangroveEkosistem hutan mangrove
Ekosistem hutan mangroveamalia
 
Manjemen kualitas air
Manjemen kualitas airManjemen kualitas air
Manjemen kualitas airBBAP takalar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun  Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun ArifFakhrudin5
 
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananKarakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananafdal muhammad
 
Pengelolaan lingkungan hidup
Pengelolaan lingkungan hidupPengelolaan lingkungan hidup
Pengelolaan lingkungan hidupIsmed Ady
 

What's hot (20)

Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan LautDasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
 
Ipa hutan mangrove
Ipa hutan mangroveIpa hutan mangrove
Ipa hutan mangrove
 
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis IkanKebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
 
Ikan demersal dan ikan karang
Ikan demersal dan ikan karangIkan demersal dan ikan karang
Ikan demersal dan ikan karang
 
Mangrove
MangroveMangrove
Mangrove
 
Presentasi usaha konservasi mangrove
Presentasi usaha konservasi mangrovePresentasi usaha konservasi mangrove
Presentasi usaha konservasi mangrove
 
Makalah mangrove by Tri
Makalah mangrove by Tri Makalah mangrove by Tri
Makalah mangrove by Tri
 
Mina padi
Mina padi Mina padi
Mina padi
 
Peraturan terkait biota laut yang dilindungi
Peraturan terkait biota laut yang dilindungiPeraturan terkait biota laut yang dilindungi
Peraturan terkait biota laut yang dilindungi
 
Presentasi Terumbu Karang
Presentasi Terumbu KarangPresentasi Terumbu Karang
Presentasi Terumbu Karang
 
3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda
 
materi 7: konservasi sumberdaya alam
materi 7: konservasi sumberdaya alammateri 7: konservasi sumberdaya alam
materi 7: konservasi sumberdaya alam
 
Ekosistem hutan mangrove
Ekosistem hutan mangroveEkosistem hutan mangrove
Ekosistem hutan mangrove
 
Manjemen kualitas air
Manjemen kualitas airManjemen kualitas air
Manjemen kualitas air
 
Peluang bisnis sumberdaya pesisir
Peluang bisnis sumberdaya pesisirPeluang bisnis sumberdaya pesisir
Peluang bisnis sumberdaya pesisir
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun  Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananKarakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
 
Ekologi laut tropis
Ekologi laut tropisEkologi laut tropis
Ekologi laut tropis
 
Pengelolaan lingkungan hidup
Pengelolaan lingkungan hidupPengelolaan lingkungan hidup
Pengelolaan lingkungan hidup
 
Pengantar limnologi
Pengantar limnologiPengantar limnologi
Pengantar limnologi
 

Similar to Ekologi Lahan Mangrove.ppt

Materimangrove 111017211550-phpapp01
Materimangrove 111017211550-phpapp01Materimangrove 111017211550-phpapp01
Materimangrove 111017211550-phpapp01rulli saputra
 
Tugas paper mangrove
Tugas paper mangroveTugas paper mangrove
Tugas paper mangroveWiina Parmana
 
Paper Aplikasi Komputer
Paper Aplikasi KomputerPaper Aplikasi Komputer
Paper Aplikasi Komputerleosakson
 
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannyaDr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannyawahyuddin S.T
 
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangroveJurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangroveerikakurnia
 
Presentasi KLPK 1 salinan oseo.pptx
Presentasi KLPK 1 salinan oseo.pptxPresentasi KLPK 1 salinan oseo.pptx
Presentasi KLPK 1 salinan oseo.pptxOwowoowowIwiwiwi
 
makalah Hutan Mangrove
makalah Hutan Mangrovemakalah Hutan Mangrove
makalah Hutan MangroveGuruh Adhi
 
makalah Hutan Mangrove
makalah Hutan Mangrovemakalah Hutan Mangrove
makalah Hutan MangroveGuruh Adhi
 
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangroveHubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrovehar tati
 
Makalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangMakalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangAdy Purnomo
 
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2aswar hamzah
 
Mangrove dan Perubahan Iklim.pdf
Mangrove dan Perubahan Iklim.pdfMangrove dan Perubahan Iklim.pdf
Mangrove dan Perubahan Iklim.pdfLEFDIAGUNGNUGRAHA1
 

Similar to Ekologi Lahan Mangrove.ppt (20)

KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
 
Materimangrove 111017211550-phpapp01
Materimangrove 111017211550-phpapp01Materimangrove 111017211550-phpapp01
Materimangrove 111017211550-phpapp01
 
Tugas paper mangrove
Tugas paper mangroveTugas paper mangrove
Tugas paper mangrove
 
Paper Aplikasi Komputer
Paper Aplikasi KomputerPaper Aplikasi Komputer
Paper Aplikasi Komputer
 
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannyaDr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangroveJurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
 
Presentasi KLPK 1 salinan oseo.pptx
Presentasi KLPK 1 salinan oseo.pptxPresentasi KLPK 1 salinan oseo.pptx
Presentasi KLPK 1 salinan oseo.pptx
 
makalah Hutan Mangrove
makalah Hutan Mangrovemakalah Hutan Mangrove
makalah Hutan Mangrove
 
makalah Hutan Mangrove
makalah Hutan Mangrovemakalah Hutan Mangrove
makalah Hutan Mangrove
 
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangroveHubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
 
Makalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangMakalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu Karang
 
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Slaid biodiversiti
Slaid biodiversitiSlaid biodiversiti
Slaid biodiversiti
 
Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2
 
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
 
Mangrove dan Perubahan Iklim.pdf
Mangrove dan Perubahan Iklim.pdfMangrove dan Perubahan Iklim.pdf
Mangrove dan Perubahan Iklim.pdf
 
Ekosistem ppt
Ekosistem pptEkosistem ppt
Ekosistem ppt
 
EKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUTEKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUT
 
Group 9 ekosistem
Group 9 ekosistemGroup 9 ekosistem
Group 9 ekosistem
 

Recently uploaded

RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxnawasenamerta
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnalrepyjayanti
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfindrawatiahmad62
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxaristasaputri46
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGEviRohimah3
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)LabibAqilFawaizElB
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paudMamanDiana
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxKurnia Fajar
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxd2spdpnd9185
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comFathan Emran
 
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalCloudybblz
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)saritharamadhani03
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaimuhammadmasyhuri9
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdferlita3
 

Recently uploaded (20)

RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 

Ekologi Lahan Mangrove.ppt

  • 1. EKOLOGI LAHAN MANGROVE AGUNG PRATAMA PUTRA L2011221001 ESTER ROMATUA GULTOM L2011221003
  • 2. ENVIRONMENT 2 Mangrove? Hutan mangrove merupakan suatu ekosistem tumbuhan yang tumbuh disepanjang zona intertidal mulai dari pantai, muara dan sungai di daerah tropik dan subtropik yang kaya akan keanekaragaman hayati (Kabir, et al. 2014 dan Cuenca, et al. 2015). L A H A N M A N G R O V E
  • 3. ENVIRONMENT 3 “ ” Jenis-jenis tumbuhan mangrove yang terdapat di hutan mangrove indonesia ialah sekitar 89 jenis yang terdiri dari 35 jenis pohon, 9 jenis perdu, 5 jenis terna, 9 jenis liana, 29 jenis epifit, seserta 2 jenis parasit ( ningsi 2008). Dari banyaknya jenis mangrove di indonesia, mangrove utama yang banyak dijumpai ialah jenis api-api (avicennia sp.), Bakau (rhizophora sp.), Tancang (bruguiera sp.), Dan bogem ataupun pedada (sonneratia sp.). L A H A N M A N G R O V E
  • 4. ENVIRONMENT Berdasarkan Peta Mangrove Nasional yang Tahun 2021, diketahui bahwa total luas mangrove Indonesia seluas 3.364.076 Ha. Dengan 3 (tiga) klasifikasi kategori kondisi mangrove sesuai dengan persentase tutupan tajuk, yaitu mangrove lebat, mangrove sedang, dan mangrove jarang. Merujuk pada SNI 7717-2020, kondisi mangrove lebat adalah mangrove dengan tutupan tajuk > 70%, mangrove sedang dengan tutupan tajuk 30-70%, mangrove jarang dengan tutupan tajuk <30%. 4
  • 5. ENVIRONMENT 5 PETA SEBARAN MANGROVE DI INDONESIA YANG DITANDAI WARNA HIJAU PADA PETA (NASA, 2010). L A H A N M A N G R O V E Kawasan mangrove terluas di Indonesia berada di Provinsi Papua dan Papua Barat dengan luasan mencapai 50,4% dari total luasan mangrove di Indonesia. Luasan mangrove terbesar kedua sebesar 19,7% berada di pesisir Pulau Kalimantan, dan ketiga sebesar 17,8% berada di pesisir Pulau Sumatera(Bakosurtanal, 2009 dalam Jamaluddin, 2018)
  • 6. ENVIRONMENT 6 L A H A N M A N G R O V E Pembagian zona mangrove di Kabupaten Mimika, Papua, Indonesia dari garis pantai hingga 20 km ke dalam dengan spesies dominan (spesies tebal adalah spesies dominan)
  • 7. ENVIRONMENT 7 FUNGSI INFORMATION INFORMATION INFORMATION Fungsi biologis; merupakan daerah asuhan (nursery ground), daerah untuk mencari makan (feeding ground) dan daerah pemijahan (spawning ground) dari berbagai biota laut, tempat bersarangnya burung, habitat alami bagi berbagai jenis biota, sumber plasma nutfah (hewan, tumbuhan dan mikroorganisme) dan pengontrol penyakit malaria. FISIK SOSIAL EKONOMI BIOLOGIS Fungsi fisik; menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dari erosi (abrasi) dan intrusi air laut, peredam gelombang dan badai, penahan lumpur, penangkap sedimen, pengendali banjir, mengolah bahan limbah, penghasil detritus, memeliharai kualitas air, penyerap CO2 dan penghasili O2 serta mengurangi resiko terhadap bahayai tsunami. Fungsi sosial ekonomi; sumber mata pencarian produksi berbagai hasil hutan (kayu, arang, obat dan makanan), sumber bahan bangunan dan kerajinan, tempat wisata alam, objek pendidikan dan penelitian, areal pertambakan, tempat pembuatan garam dan areal perkebunan. L A H A N M A N G R O V E
  • 8. ENVIRONMENT 8 Manfaat Lahan Mangrove Pemanfaatan mangrove bagi masyarakat dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial, namun perlu dilakukan secara berkelanjutan agar keberlangsungan ekosistem mangrove dapat terjaga dan manfaatnya dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang. SUMBER PENGHIDUPAN KONSERVASI LINGKUNGAN BUDAYA DAN TRADISI PARIWISATA SUMBER KAYU BAKAR DAN BAHAN BANGUNAN L A H A N M A N G R O V E
  • 9. ENVIRONMENT 9 UNSUR BIOTIK DAN ABIOTIK DALAM EKOSISTEM MANGROVE • Tumbuhan mangrove: Tumbuhan mangrove adalah unsur biotik yang paling penting dalam ekosistem mangrove karena berperan sebagai produsen. Tumbuhan mangrove tumbuh di daerah pasang-surut dan mampu bertahan dalam kondisi tanah yang berlumpur, dengan kadar garam yang tinggi, dan pasokan air yang terbatas. Tumbuhan mangrove memiliki akar yang kuat dan cabang yang bercabang-cabang yang berfungsi sebagai tempat perlindungan dan tempat berkembang biak bagi berbagai jenis organisme. • Hewan: Hewan seperti burung, ikan, udang, kepiting, dan moluska juga termasuk dalam unsur biotik dalam ekosistem mangrove. Burung sering kali menggunakan tumbuhan mangrove sebagai tempat berkembang biak dan mencari makan. Sementara itu, ikan, udang, kepiting, dan moluska menggunakan tumbuhan mangrove sebagai tempat berlindung dan mencari makanan. • Air: Air adalah unsur abiotik yang sangat penting dalam ekosistem mangrove. Air di daerah pasang-surut mengalami perubahan tinggi rendahnya setiap harinya. Tumbuhan mangrove membutuhkan air untuk tumbuh dan berkembang. Selain itu, air di ekosistem mangrove juga menjadi tempat hidup bagi berbagai jenis organisme seperti ikan, udang, dan kepiting. • Tanah: Tanah di ekosistem mangrove sangat khas dan berbeda dengan tanah di daerah lainnya. Tanah di ekosistem mangrove biasanya sangat basah dan memiliki kadar garam yang tinggi. Tanah ini juga merupakan habitat bagi berbagai jenis bakteri, jamur, dan mikroorganisme yang memegang peran penting dalam daur biogeokimia dan siklus nutrisi di dalam ekosistem mangrove. • Iklim: Iklim di daerah tropis atau subtropis mempengaruhi keberadaan ekosistem mangrove. Suhu dan kelembapan di ekosistem mangrove sangat penting untuk pertumbuhan tumbuhan mangrove dan keseimbangan ekosistem mangrove. Pola hujan yang teratur juga mempengaruhi pasokan air di ekosistem mangrove. Biotik Abiotik L A H A N M A N G R O V E
  • 10. ENVIRONMENT 10 FAKTOR YANG MENYEBABKAN LAHAN MANGROVE KEHILANGAN KEMAMPUAN FISIK L A H A N M A N G R O V E  Perubahan Iklim: Perubahan iklim seperti peningkatan suhu, kenaikan permukaan air laut, dan perubahan curah hujan dapat berdampak negatif pada kesehatan lahan mangrove. Peningkatan suhu dapat menyebabkan stres panas pada tumbuhan, sedangkan kenaikan permukaan air laut dan perubahan curah hujan dapat menyebabkan banjir dan abrasi pantai.  Penebangan Lahan Mangrove: Penebangan lahan mangrove untuk keperluan ekonomi seperti pembangunan tambak atau penggundulan kayu bakar dapat merusak kesehatan ekosistem mangrove. Tanah yang terbuka akibat penebangan membuat lahan mangrove lebih rentan terhadap erosi dan kehilangan kesuburan tanah.  Pencemaran Air: Pencemaran air yang disebabkan oleh limbah industri, pertanian, atau kegiatan pemukiman dapat mempengaruhi kesehatan lahan mangrove. Pencemaran dapat menyebabkan penurunan kualitas air dan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan mangrove.  Gangguan Ekosistem: Gangguan pada ekosistem seperti penangkapan ikan yang berlebihan atau aktivitas manusia lainnya dapat mempengaruhi kesehatan lahan mangrove. Gangguan tersebut dapat mengurangi keberagaman hayati dan mengganggu keseimbangan ekosistem mangrove.  Perubahan Sungai: Perubahan aliran air sungai seperti pengurangan atau peningkatan debit air sungai dapat mempengaruhi kesehatan lahan mangrove. Pengurangan air sungai dapat menyebabkan kekeringan, sedangkan peningkatan air sungai dapat menyebabkan banjir dan mengganggu kestabilan tanah di lahan mangrove.
  • 11. ENVIRONMENT 11 Kerusakan Biotik Unsur biotik dalam ekosistem mangrove seperti tumbuhan mangrove, hewan dan mikroorganisme memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan ekosistem tersebut. Jika unsur biotik dalam ekosistem mangrove rusak, maka keberadaan ekosistem mangrove dapat terancam. L A H A N M A N G R O V E
  • 12. ENVIRONMENT 12 Kerusakan Abiotik Tumpahan minyak berdampak negatif pada mangrove. Efek tumpahan minyak berupa gangguan terhadap fisik tumbuhan karena terselimuti oleh minyak. Pengaruh minyak terhadap sistem perakaran mangrove adalah pada permukaan kulit, akar penyangga, dan pneumatofor yang berfungsi dalam pertukaran CO2 dan O2 akan tertutup minyak. Hal tersebut akan menurunkan tingkat oksigen dalam ruang akar 1-2% dalam waktu 2 hari (Clark, 1986). Minyak menyelimuti lentisel pada akar nafas atau pneumatofor sehingga menghambat pertukaran gas (sesak napas) dan manrove dapat mati lemas, menyebabkan kelaparan, gangguan fisik lain, sehingga mangrove mati. Jenis mangrove yang sangat peka yaitu Avicennia, Sonneratia (Muarif dkk., 2016)
  • 13. ENVIRONMENT 13 Kerusakan lahan mangrove berdampak pada penurunan keanekaragaman hayati, ketersediaan air, dan peningkatan erosi dan abrasi pantai. Hal ini dapat mengancam keberlangsungan. Berikut ini beberapa spesies yang terancam akibat kerusakan vegetasi mangrove, Gurita Bakau (Mugil cephalus), Kakap Putih (Lutjanus erythropterus), Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus), Bandeng (Chanos chanos), Tuntong laut (Batagur borneoensis) dan Kepiting bakau. Terganggunya Ekosistem Lahan Mangrove Peningkatan Resiko Bencana Emisi Gas rumah Kaca Lahan mangrove yang rusak dapat meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir dan tsunami. Mangrove berfungsi sebagai perlindungan alami dari gelombang laut dan badai. Jika lahan mangrove rusak, fungsi ini tidak dapat berjalan dengan optimal dan dapat meningkatkan risiko bencana. Kerusakan lahan mangrove juga dapat menyebabkan emisi gas rumah kaca yang berdampak pada perubahan iklim global. Lahan mangrove berperan dalam menyimpan karbon dan mencegah emisi gas rumah kaca, tetapi jika lahan mangrove rusak, karbon akan dilepaskan ke atmosfer dan meningkatkan emisi gas rumah kaca. L A H A N M A N G R O V E DAMPAK DARI LAHAN MANGROVE YANG MENGALAMI KERUSAKAN UNSUR BIOTIK DAN ABIOTIK
  • 14. ENVIRONMENT 14 STRENGTHS Mangrove memiliki kemampuan untuk menyerap karbon dioksida (CO2) lebih banyak dibandingkan dengan tanaman lain, sehingga dapat membantu mengurangi efek rumah kaca dan mitigasi perubahan iklim. Mangrove memiliki kemampuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem di daerah pesisir, termasuk memberikan perlindungan dari bencana alam seperti banjir dan tsunami. THREATS WEAKNESSES OPPORTUNITIES SWOT Perubahan iklim dapat menyebabkan kenaikan permukaan air laut dan peningkatan intensitas cuaca ekstrem, yang dapat merusak lahan mangrove dan mengancam keberlangsungan hidupnya. Terdapat ancaman dari kegiatan ilegal, seperti penangkapan ikan secara tidak bertanggung jawab dan pembalakan kayu bakau ilegal, yang dapat merusak ekosistem mangrove dan mengancam keberlangsungan sumber daya alam yang dimilikinya. Lahan mangrove rentan terhadap kerusakan dan degradasi, terutama akibat perusakan oleh manusia, perubahan iklim, dan polusi. Masyarakat lokal tidak selalu memahami pentingnya mangrove dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan sumber daya alam, sehingga mereka dapat merusak dan memanfaatkan lahan mangrove secara tidak bertanggung jawab. Peran lahan mangrove dalam mitigasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana semakin diakui oleh masyarakat dan pemerintah, sehingga terdapat peluang untuk memperoleh dukungan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan lahan mangrove. Terdapat peluang untuk mengembangkan ekonomi berbasis mangrove, seperti pengembangan pariwisata alam dan industri kayu bakau yang berkelanjutan. L A H A N M A N G R O V E
  • 15. ENVIRONMENT 15 Pengelolaan Berkelanjutan • Pemberdayaan Masyarakat Lokal • Rehabilitasi Lahan Mangrove • Pembatasan Pemanfaatan Lahan Mangrove • Penerapan Zonasi Pengelolaan • Penetapan Kawasan Konservasi L A H A N M A N G R O V E
  • 16. Mangrove sebagai ekosistem lahan basah memberikan fungsi dan manfaat dalam segi fisik, ekonomi dan biologi namun ekosistem mangrove dapat mengalami penurunan fungsi jika terjadi kerusakan lahan dan pemanfaatan yang tidak konservatif. Maka dari itu untuk tetap merasakan manfaat mangrove secara optimal diperlukan pengelolaan berkelanjutan dan edukasi tehadap masyrakat akan pentingnya menjaga lahan mangrove. KESIMPULAN

Editor's Notes

  1. Sukirman Rahim & Dewi Wahyuni. K. Baderan.2017. Hutan Mangrove Dan Pemanfaatannya. Yogyakarta : Deepublish