SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
BAB I
PENDAHULUAN
Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana
memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu Pengawasan
dikatakan penting karena tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan
tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para
pekerjanya. Di dalam suatu organisasi terdapat tipe-tipe pengawasan yang digunakan,
sepertipengawasan Pendahuluan (preliminary control), Pengawasan pada saat kerja
berlangsung (cocurrent control), Pengawasan Feed Back (feed back control). Di dalam proses
pengawasan juga diperlukan tahap-tahap pengawasan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Tahap-tahap pengawasan tersebut terdiri dari beberapa macam, yaitu Tahap Penetapan Standar,
Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pengukuran Pelaksanaan
Kegiatan, Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan dan
Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi.
Suatu Organisasi juga memiliki perancangan proses pengawasan, yang berguna untuk
merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan berjalan sesuai dengan
apa yang dibutuhkan atau direncanakan. Untuk menjalankan proses pengawasan tersebut
dibutuhkan alat bantu manajerial dikarenakan jika terjadi kesalahan dalam suatu proses dapat
langsung diperbaiki. Selain itu, pada alat-alat bantu pengawasan ini dapat menunjang
terwujudnya proses pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan. Pengawasan juga meliputi
bidang-bidang pengawasan yang menunjang keberhasilan dari suatu tujuan organisasi
diantaranya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengawasan
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan
tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang
telah ditetapkan tersebut.[1]
Berikut merupakan definisi pengawasan menurut para ahli :
1. Menurut Murdick, Pengawasan merupakan proses dasar yang secara esensial tetap diperlukan,
bagaimanapun rumit dan luasnya organisasi.
2. Menurut Antony, Dearden dan Bedford, Pengawasan dimaksudkan untuk memastikan agar
anggota organisasi melaksanakan apa yang dikehendaki dengan mengumpulkan, menganalisis,
dan mengevaluasi informasi serta memanfaatkannya untuk mengendalikan organisasi.[2]
3. Menurut Winardi, Pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer
dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan.
4. Menurut Basu Swasta, Pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan
dapat memberikan hasil seperti yang diinginkan.
5. Menurut Komaruddin, Pengawasan adalah berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana
aktual rencana, dan awal Unk langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana yang
berarti”.[3]
Pengawasan meliputi tindakan untuk menuntun dan memotivasi usaaha pencapaian
tujuan maupun tindakan untuk mendeteksi dan memperbaiki pelaksanaan yang tidak efektif
dan tidak efisien, menjadi efektif dan efisien.
Pengawasan juga untuk menemukan dan mengoreksi penyimpangan-penyimpangan
penting terhadap hasil yang ingin dicapai dari aktivitas yang direncanakan dan dilaksanakan
secara obyektif.Hal ini sesuia dengan pendapat Terry yang mengatakan bahwa controlling
(pengawasan) anggota organisasi, untuk mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu
menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana.[4]
Jadi, Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar
pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan
kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi
suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan
untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan
seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan. Dari
beberapa pendapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan merupakan hal
penting dalam menjalankan suatu perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan
yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.[5]
B. Macam-Macam Pengawasan
Pada dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Pengawasan Intern dan Ekstern
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang ada
di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan.” Pengawasan dalam bentuk ini dapat
dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atau pengawasan melekat (built in control)
atau pengawasan yang dilakukan secara rutin oleh inspektorat jenderal pada setiap kementerian
dan inspektorat wilayah untuk setiap daerah yang ada di Indonesia, dengan menempatkannya
di bawah pengawasan Kementerian Dalam Negeri.
Pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang
berada di luar unit organisasi yang diawasi. Dalam hal ini di Indonesia adalah Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK), yang merupakan lembaga tinggi negara yang terlepas dari pengaruh
kekuasaan manapun. Dalam menjalankan tugasnya, BPK tidak mengabaikan hasil laporan
pemeriksaan aparat pengawasan intern pemerintah, sehingga sudah sepantasnya di antara
keduanya perlu terwujud harmonisasi dalam proses pengawasan keuangan negara. Proses
harmonisasi demikian tidak mengurangi independensi BPK untuk tidak memihak dan menilai
secara obyektif aktivitas pemerintah.
2. Pengawasan Preventif dan Represif
Pengawasan preventif lebih dimaksudkan sebagai, “pengawasan yang dilakukan
terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah
terjadinya penyimpangan.” Lazimnya, pengawasan ini dilakukan pemerintah dengan maksud
untuk menghindari adanya penyimpangan pelaksanaan keuangan negara yang akan
membebankan dan merugikan negara lebih besar. Di sisi lain, pengawasan ini juga
dimaksudkan agar sistem pelaksanaan anggaran dapat berjalan sebagaimana yang dikehendaki.
Pengawasan preventif akan lebih bermanfaat dan bermakna jika dilakukan oleh atasan
langsung, sehingga penyimpangan yang kemungkinan dilakukan akan terdeteksi lebih awal.
Di sisi lain, pengawasan represif adalah “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu
kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan.” Pengawasan model ini lazimnya dilakukan pada akhir
tahun anggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan kemudian disampaikan laporannya.
Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan
terjadinya penyimpangan.
3. Pengawasan Aktif dan Pasif
Pengawasan dekat (aktif) dilakukan sebagai bentuk “pengawasan yang dilaksanakan di
tempat kegiatan yang bersangkutan.” Hal ini berbeda dengan pengawasan jauh (pasif) yang
melakukan pengawasan melalui “penelitian dan pengujian terhadap surat-surat pertanggung
jawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran.” Di sisi lain,
pengawasan berdasarkan pemeriksaan kebenaran formil menurut hak (rechmatigheid) adalah
“pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah sesuai dengan peraturan, tidak kadaluarsa,
dan hak itu terbukti kebenarannya.” Sementara, hak berdasarkan pemeriksaan kebenaran
materil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap
pengeluaran apakah telah memenuhi prinsip ekonomi, yaitu pengeluaran tersebut diperlukan
dan beban biaya yang serendah mungkin.”
Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtimatigheid) dan pemeriksaan
kebenaran materiil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid). Dalam kaitannya
dengan penyelenggaraan negara, pengawasan ditujukan untuk menghindari terjadinya
“korupsi, penyelewengan, dan pemborosan anggaran negara yang tertuju pada aparatur atau
pegawai negeri.” Dengan dijalankannya pengawasan tersebut diharapkan pengelolaan dan
pertanggung jawaban anggaran dan kebijakan negara dapat berjalan sebagaimana
direncanakan. [6]
C. Maksud dan Tujuan Pengawasaan
1. Maksud pengawasan.
Made Pidarta (2004, hlm. 158) mengatakan bahwa fungsi manajemen control atau
pengawasan harus dilaksanakan dengan maksud :
a. Agar perilaku personalia organisasi mengarah ke tujuan organisasi, bukan semata-mata ke
tujuan individual mereka masing-masing
b. Agar tidak terjadi penyimpangan yang berarti antara perencanaan dengan pelaksanaan.
Penyimpangan antara rencana dengan pelaksanaan sangat mungkin terjadi kalau tidak
diadakan control.Sudah menjadi kodrat manusia bhawa mereka pada umumnya tidak dapat
bekerja dengan baik dalam waktu yang lama, dan mencapai hasil kerja yang baik sesuai yang
direncanakan. Kerna itulah dibutuhkan control agar tidak terjadi penyimpangan.
Oleh karena itu, sasaran dari kontrol adalah pengawasanterhadap perilaku individu
sebagai orang-orang yang memproses dari input menjadi output, dan ini diarahkan kepada
bagaimana perilaku organisasi itu agar para anggota organisasi dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan organisasi tidak menyimpang anatra renccana dengan pelaksanaan.
2. Tujuan pengawasan
a. Mengawasi aktifitas-aktifitas yang dilaksanakan dalam organisasiagar sesuai dengan tujuan
organisasi
b. Memastikan anggota organiasi melaksanakan tugas dan menjamin bahwa pekerjaan tersebut
sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan
c. Mengoreksi dengan waktu dan sasaran yang telah ditetapkan
d. Mengumpulkan informasi yang akurat tentang keadaan sekarang untuk peningkatan kualitas
dimasa yang akan datang.
D. Tahapan Pengawasan
Menurut Nanang Fattah ada tiga tahapan dalam melaksanakanpengawasan
1. Menetapkan standard-standard pelaksanaan
Penetapan standar biaanya dilakukan pada proses perencanaan. Penentuan standar
mencakup criteria untuk semua lapisan pekerjaan (job performance) yang terdapat dalam suatu
organisasi.Standar yang ditetappkan harus merupakan standar yang jelas, dapat diukur dan
mengandung batas waktu yang spesifik.Standaradalahkriteria-kriteria untuk mengukur
elaksanaan pekerjaan. Criteria-kriteria tersebut dapat dalam bentuk kunatitatif dan kualitatif
Standar pelaksanaan pekerjaan bagi suatu aktivitas menyangkut criteria : ongkos,
waktu, kuantitas, dan kualitas. Sedangkan Koonts, O Donnel dan Murdick dalam nanang Fattah
mengemukakan lima ukuran kritissebagai standar : fisik, ongkos, program, pendapatan dan
standar yang tidak bisa diraba (ingtangible), khusus standar ingtangible merupakan standar
yang sulit diukur, biasanya tidak dinyatakan dalam ukuran kuantitas.
2. Pengkuran hasil / pelaksanaan pekerjaan
Tahap kedua dari proses pengawasan adalah pengukuran hasil/pelaksanaan. Metode
dan teknik koreksinya dapaat dilihat/ dilaksanakan melalui fungsi-fungsi manajemen, dari
perencanaan, sebagai tolak ukur dari semua proses manajemen. Dilanjutkan dengan
pengorganisasian, memeriksa apakah struktur organisasi sesuai dengan standar, apakah tugas
dan kewajiban telah dimengerti dengan baik dan apakah perlu penataan kembali anggota.
Standar dalam pengkuran hasil dibagi menjadi tiga yaitu :
a. Standar dalam bentuk fisik, (physical standar) adalah semua standar yang dipergunakan untuk
menilai atau mengukur hasil pekerjaan bawahan dan bersifat nyata tidak dalam bentuk uang.
Jenis ini bersifat kuantitatif. Kuantitas dalam hasil produksinya, sedang jenis yang
keduabersifat kualitatif yaitu kualitas hasil produksi dan waktu. Ketiga-tiganya harus
mendapatkan pengawasan khusus.
b. Standar dalam bentuk uang. Semua sandar yang diperguanakn untuk menilai dan mengukur
hasil pekerjaan dalam bentuk jumlah uang. Yang termasuk dalam golongan standar ini jenis
pertama adalah standar biaya, yaitu menentukan berpa biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan atau mengerjakan pekerjaan tertentu.
Jenis kedua standar pengahsilan, yaitu menentuakn berapa penghasilan yang harus diterima
dari penghasilan tertentu.Dan jenis ketiga adalah standar investasi, dimaksudkan agar
penggunaan modal, peralatan dan lain-lain dapat efektif dan efisien.
c. Standar yang terakhir adalah standar yang biasa dipergunakan untuk mengukur atau menilai
kegiatan pekerjaan bawahan yang diukur baik dengan bentuk fisik maupun dalam bentuk uang.
3. Menentukan Deviasi atau Penyimpangan dan Mengadakan Tindakan Perbaikan
Fase ini akan dilaksanakan apabila dipastikan terjadi penyimpangan. Perbaikan
diartikan tindakan yang diambil untuk menyesuaikan hasil pekerjaan nyata yang menyimpang
agar sesuai dengan standar atau yang telah ditentukan sebelumnya. Bila penyimpangan terjadi,
perbaikan tidak dapat dilakukan secara serta merta dapat menyesuaikan hasil pekerjaan yang
sesuai dengan standar atau rencana. Oleh karena itu, pelaporan menjadi penting sehingga
sebelum terlamabat, penyimpangan-penyimpangan tersebut dapat diketahui dan dapat segera
untuk diambil tindakan pencegahan sehingga semua pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan
sesuai dengan rencana.[7]
E. Prinsip-Prinsip Pengawasan
Prinsip adalah sesuatu yang harus diperhatikan oleh seorang pengawas dalam
menjalankan tugas kepengawasannya. Hal ini penting, sebab kegiatan kepengawasan yang
dilakukan tanpa memperhatikan prinsip-prinsip kepengawasan tersebut akan dapat mengurangi
kualitas keberhasilan kegiatan tersebut. Berbagai prinsip umum yang harus diperhatikan oleh
seorang pengawas dalam menjalankan tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut:
1. Trust artinya kegiatan pengawasan dilaksanakan dalam pola hubungan kepercayaan antara
pihak sekolah dengan pihak pengawas sekolah sehingga hasil pengawasannya dapat dipercaya.
2. Realistic artinya kegiatan pengawasan dan pembinaannya dilaksanakan berdasarkan data
eksisting sekolah.
3. Utility artinya proses dan hasil pengawasan harus bermuara pada manfaat bagi sekolah untuk
mengembangkan mutu dan kinerja sekolah binaannya.
4. Supporting, Networking dan Collaborating artinya seluruh aktivitas pengawasan pada
hakikatnya merupakan dukungan terhadap upaya sekolah menggalang jejaring kerja sama
secara kolaboratif dengan seluruh stakeholder.
5. Testable, artinya hasil pengawasan harus mampu menggambarkan kondisi kebenaran objektif
dan siap diuji ulang atau dikonfirmasi pihak manapun.
Prinsip-prinsip di atas digunakan pengawas dalam rangka melaksanakan tugas
pokoknya sebagai seorang pengawas/ supervisor pendidikan pada sekolah yang dibinanya.
Dengan demikian kehadiran pengawas di sekolah bukan untuk mencari kesalahan sebagai dasar
untuk memberi hukuman akan tetapi harus menjadi mitra sekolah dalam membina dan
mengembangkan mutu pendidikan di sekolah sehingga secara bertahap kinerja sekolah
semakin meningkat menuju tercapainya sekolah yang efektif.
Prinsip-prinsip kepengawasan itu harus dilaksanakan dengan tetap memperhatikan
kode etik pengawas satuan pendidikan.Kode etik yang dimaksud minimal berisi sembilan hal
berikut ini.
1. Dalam melaksanakan tugasnya, pengawas satuan pendidikan senantiasa berlandaskan Iman
dan Taqwa serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Pengawas satuan pendidikan senantiasa merasa bangga dalam mengemban tugas sebagai
pengawas.
3. Pengawas satuan pendidikan memiliki pengabdian yang tinggi dalam menekuni tugas pokok
dan fungsinya sebagai pengawas.
4. Pengawas satuan pendidikan bekerja dengan penuh rasa tanggungjawab dalam melaksanakan
tugas profesinya sebagai pengawas.
5. Pengawas satuan pendidikan menjaga citra dan nama baik profesi pengawas.
6. Pengawas satuan pendidikan menjunjung tinggi disiplin dan etos kerja dalam melaksanakan
tugas profresional pengawas.
7. Pengawas satuan pendidikan mampu menampilkan keberadaan dirinya sebagai supervisor
profesional dan tokoh yang diteladani.
8. Pengawas satuan pendidikan sigap dan terampil dalam menanggapi dan membantu pemecahan
masalah-masalah yang dihadapi stakeholder sekolah binaannya
9. Pengawas satuan pendidikan memiliki rasa kesetiakawanan sosial yang tinggi, baik terhadap
stakeholder sekolah binaannya maupun terhadap koleganya.[8]
BAB III
PENUTUP
Pengawasan adalah Proses pengamatan pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk
menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana
yang telah ditentukan.Pengawasan adalah tanggung jawab pimpinan, tapi karena tidak
mungkin pimpinan melakukan semuanya maka pengawasan dilimpahkan kepada unit
pengawasan.
Macam-Macam Pengawasan
Pada dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan, yaitu:
 Pengawasan Intern dan Ekstern
 Pengawasan Preventif dan Represif
 Pengawasan Aktif dan Pasif
Tahapan Pengawasan
 Menetapkan standard-standard pelaksanaan
 Pengkuran hasil / pelaksanaan pekerjaan
 Menentukan Deviasi atau Penyimpangan dan Mengadakan Tindakan Perbaikan
Prinsip-Prinsip Pengawasan
 Trust
 Realistic
 Utility
 Supporting
 Testable
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Musfirotun. 2012. Manajemen Pendidikan Sebuah Pengantar.
Pekalongan: STAIN Pekalongan Press.
http://life-is-simple/2012/manajemen-pengawasan-madrasah.htm.diakses pada tanggal 30 oktober 2013 pukul
10.32.
http://cupitakyt/materi-materi-manajemen-pengawasan.htm. diakses pada tanggal 30 oktober 2012 pukul 10.45.
[1]http://cupitakyt/materi-materi-manajemen-pengawasan.htm.
[2]Musfirotun Yusuf, Manajemen Pendidikan Sebuah Pengantar, (Pekalongan : STAIN Pekalongan Press, 2012), hlm.
87.
[3]http://cupitakyt/materi-materi-manajemen-pengawasan.htm.
[4]Ibid, hlm. 88.
[5]http://cupitakyt/materi-materi-manajemen-pengawasan.htm.
[6]http://cupitakyt/materi-materi-manajemen-pengawasan.htm.
[7]Ibid, hlm. 89-91.
[8]http://life-is-simple/2012/manajemen-pengawasan-madrasah.htm.

More Related Content

What's hot

What's hot (19)

Dasar dasar pengawasan
Dasar dasar pengawasanDasar dasar pengawasan
Dasar dasar pengawasan
 
Pengendalian
PengendalianPengendalian
Pengendalian
 
14. pengawasan
14. pengawasan14. pengawasan
14. pengawasan
 
12 fungsi pengawasan
12 fungsi pengawasan12 fungsi pengawasan
12 fungsi pengawasan
 
Pengawasan dan pengendalian
Pengawasan dan pengendalianPengawasan dan pengendalian
Pengawasan dan pengendalian
 
Pengendalian dan pengaasan
Pengendalian dan pengaasanPengendalian dan pengaasan
Pengendalian dan pengaasan
 
Pengawasan dan pengendalian organisasi
Pengawasan dan pengendalian organisasiPengawasan dan pengendalian organisasi
Pengawasan dan pengendalian organisasi
 
pengertian pengendalian
pengertian pengendalianpengertian pengendalian
pengertian pengendalian
 
Controlling - EKONOMI Kelas X
Controlling - EKONOMI Kelas XControlling - EKONOMI Kelas X
Controlling - EKONOMI Kelas X
 
Presentation controling
Presentation controling Presentation controling
Presentation controling
 
Manajemen pengawasan
Manajemen pengawasanManajemen pengawasan
Manajemen pengawasan
 
pengendalian
pengendalianpengendalian
pengendalian
 
Controlling Function
Controlling FunctionControlling Function
Controlling Function
 
140577863 pengawasan-wirausaha
140577863 pengawasan-wirausaha140577863 pengawasan-wirausaha
140577863 pengawasan-wirausaha
 
Pengendalian
PengendalianPengendalian
Pengendalian
 
Management bab 7 pengendalian
Management bab 7 pengendalianManagement bab 7 pengendalian
Management bab 7 pengendalian
 
Manajemen 111022031650-phpapp02
Manajemen 111022031650-phpapp02Manajemen 111022031650-phpapp02
Manajemen 111022031650-phpapp02
 
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
 
Manajemen
ManajemenManajemen
Manajemen
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Pengawasan Pelayanan Publik
Pengawasan Pelayanan PublikPengawasan Pelayanan Publik
Pengawasan Pelayanan Publik
 
Konsep dan Teori Pengawasan
Konsep dan Teori PengawasanKonsep dan Teori Pengawasan
Konsep dan Teori Pengawasan
 
Pengawasan
PengawasanPengawasan
Pengawasan
 
Sistem pengawasan administrasi publik
Sistem pengawasan administrasi publikSistem pengawasan administrasi publik
Sistem pengawasan administrasi publik
 
54689510 pengertian-pengawasan
54689510 pengertian-pengawasan54689510 pengertian-pengawasan
54689510 pengertian-pengawasan
 
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
 
2015 VOL-3, PAGE 9-16
2015 VOL-3, PAGE 9-162015 VOL-3, PAGE 9-16
2015 VOL-3, PAGE 9-16
 
2Rao Fu_intern work sample
2Rao Fu_intern work sample 2Rao Fu_intern work sample
2Rao Fu_intern work sample
 
2015 VOL-3, PAGE 17-24
2015 VOL-3, PAGE 17-242015 VOL-3, PAGE 17-24
2015 VOL-3, PAGE 17-24
 
TUTORIAL PARA COMPRAR EN AMAZON
TUTORIAL PARA COMPRAR EN AMAZONTUTORIAL PARA COMPRAR EN AMAZON
TUTORIAL PARA COMPRAR EN AMAZON
 
Consumer behaviour
Consumer behaviourConsumer behaviour
Consumer behaviour
 
Balance décisionnelle
Balance décisionnelleBalance décisionnelle
Balance décisionnelle
 
Backchanneling powerpoint
Backchanneling powerpointBackchanneling powerpoint
Backchanneling powerpoint
 
Emociones
EmocionesEmociones
Emociones
 
Problemas motores cd.docx
Problemas motores cd.docxProblemas motores cd.docx
Problemas motores cd.docx
 
INTED_25FEB
INTED_25FEBINTED_25FEB
INTED_25FEB
 
Liderazgo
LiderazgoLiderazgo
Liderazgo
 
La comunicación
La comunicaciónLa comunicación
La comunicación
 
A STUDY ON THE WORKING OF KEO FOOD PRODUCTS
A STUDY ON THE WORKING OF KEO FOOD PRODUCTSA STUDY ON THE WORKING OF KEO FOOD PRODUCTS
A STUDY ON THE WORKING OF KEO FOOD PRODUCTS
 
El transformador
El transformadorEl transformador
El transformador
 

Similar to Pengawasan

PERTEMUAN 7 controling PENGENDALIAN.ppt
PERTEMUAN 7  controling  PENGENDALIAN.pptPERTEMUAN 7  controling  PENGENDALIAN.ppt
PERTEMUAN 7 controling PENGENDALIAN.pptMonroChannel
 
Audit internal
Audit internalAudit internal
Audit internalpadlah1984
 
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)Fauzan Rasip
 
Makalah pengawasanku
Makalah pengawasankuMakalah pengawasanku
Makalah pengawasankuceyca cefunk
 
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.pptMateri_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.pptswanggie
 
Pengawasan dan evaluasi
Pengawasan dan evaluasiPengawasan dan evaluasi
Pengawasan dan evaluasiSiti Sahati
 
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...Kanaidi ken
 
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...Serafinus Octavia Puspitasari
 
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...Khairi Rumantati
 
3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...
3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...
3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...Mislia lia
 
Internal Control.pptx
Internal Control.pptxInternal Control.pptx
Internal Control.pptxAyaka18
 
SI-PI, Irfan Syaifudin, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting,...
SI-PI, Irfan Syaifudin, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting,...SI-PI, Irfan Syaifudin, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting,...
SI-PI, Irfan Syaifudin, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting,...irfansyai
 
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...Fazril Azi
 
Training sai se baznas provinsi kepri
Training sai se baznas provinsi kepriTraining sai se baznas provinsi kepri
Training sai se baznas provinsi kepriAfrizal Yusril
 
SIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMI
SIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMISIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMI
SIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMImegawati fazma
 
SIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMI
SIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMISIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMI
SIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMIfitri yanti
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...Intan Wachyuni
 
BAB 1 - INTERNAL AUDIT.pdf
BAB 1 - INTERNAL AUDIT.pdfBAB 1 - INTERNAL AUDIT.pdf
BAB 1 - INTERNAL AUDIT.pdfyaman53
 

Similar to Pengawasan (20)

2._PENGAWASAN_.ppt
2._PENGAWASAN_.ppt2._PENGAWASAN_.ppt
2._PENGAWASAN_.ppt
 
PERTEMUAN 7 controling PENGENDALIAN.ppt
PERTEMUAN 7  controling  PENGENDALIAN.pptPERTEMUAN 7  controling  PENGENDALIAN.ppt
PERTEMUAN 7 controling PENGENDALIAN.ppt
 
Audit internal
Audit internalAudit internal
Audit internal
 
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
 
Makalah pengawasanku
Makalah pengawasankuMakalah pengawasanku
Makalah pengawasanku
 
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.pptMateri_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt
 
Pengawasan dan evaluasi
Pengawasan dan evaluasiPengawasan dan evaluasi
Pengawasan dan evaluasi
 
Audit internal
Audit internalAudit internal
Audit internal
 
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
 
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...
 
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
 
3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...
3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...
3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...
 
Internal Control.pptx
Internal Control.pptxInternal Control.pptx
Internal Control.pptx
 
SI-PI, Irfan Syaifudin, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting,...
SI-PI, Irfan Syaifudin, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting,...SI-PI, Irfan Syaifudin, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting,...
SI-PI, Irfan Syaifudin, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting,...
 
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...
 
Training sai se baznas provinsi kepri
Training sai se baznas provinsi kepriTraining sai se baznas provinsi kepri
Training sai se baznas provinsi kepri
 
SIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMI
SIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMISIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMI
SIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMI
 
SIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMI
SIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMISIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMI
SIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMI
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...
 
BAB 1 - INTERNAL AUDIT.pdf
BAB 1 - INTERNAL AUDIT.pdfBAB 1 - INTERNAL AUDIT.pdf
BAB 1 - INTERNAL AUDIT.pdf
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

Pengawasan

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu Pengawasan dikatakan penting karena tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya. Di dalam suatu organisasi terdapat tipe-tipe pengawasan yang digunakan, sepertipengawasan Pendahuluan (preliminary control), Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control), Pengawasan Feed Back (feed back control). Di dalam proses pengawasan juga diperlukan tahap-tahap pengawasan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tahap-tahap pengawasan tersebut terdiri dari beberapa macam, yaitu Tahap Penetapan Standar, Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan dan Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi. Suatu Organisasi juga memiliki perancangan proses pengawasan, yang berguna untuk merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan berjalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau direncanakan. Untuk menjalankan proses pengawasan tersebut dibutuhkan alat bantu manajerial dikarenakan jika terjadi kesalahan dalam suatu proses dapat langsung diperbaiki. Selain itu, pada alat-alat bantu pengawasan ini dapat menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan. Pengawasan juga meliputi bidang-bidang pengawasan yang menunjang keberhasilan dari suatu tujuan organisasi diantaranya. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pengawasan Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.[1] Berikut merupakan definisi pengawasan menurut para ahli : 1. Menurut Murdick, Pengawasan merupakan proses dasar yang secara esensial tetap diperlukan, bagaimanapun rumit dan luasnya organisasi. 2. Menurut Antony, Dearden dan Bedford, Pengawasan dimaksudkan untuk memastikan agar anggota organisasi melaksanakan apa yang dikehendaki dengan mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi serta memanfaatkannya untuk mengendalikan organisasi.[2] 3. Menurut Winardi, Pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan. 4. Menurut Basu Swasta, Pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat memberikan hasil seperti yang diinginkan. 5. Menurut Komaruddin, Pengawasan adalah berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana aktual rencana, dan awal Unk langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana yang berarti”.[3] Pengawasan meliputi tindakan untuk menuntun dan memotivasi usaaha pencapaian tujuan maupun tindakan untuk mendeteksi dan memperbaiki pelaksanaan yang tidak efektif dan tidak efisien, menjadi efektif dan efisien.
  • 2. Pengawasan juga untuk menemukan dan mengoreksi penyimpangan-penyimpangan penting terhadap hasil yang ingin dicapai dari aktivitas yang direncanakan dan dilaksanakan secara obyektif.Hal ini sesuia dengan pendapat Terry yang mengatakan bahwa controlling (pengawasan) anggota organisasi, untuk mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana.[4] Jadi, Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan. Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan suatu perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.[5] B. Macam-Macam Pengawasan Pada dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan, yaitu: 1. Pengawasan Intern dan Ekstern Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan.” Pengawasan dalam bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atau pengawasan melekat (built in control) atau pengawasan yang dilakukan secara rutin oleh inspektorat jenderal pada setiap kementerian dan inspektorat wilayah untuk setiap daerah yang ada di Indonesia, dengan menempatkannya di bawah pengawasan Kementerian Dalam Negeri. Pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di luar unit organisasi yang diawasi. Dalam hal ini di Indonesia adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang merupakan lembaga tinggi negara yang terlepas dari pengaruh kekuasaan manapun. Dalam menjalankan tugasnya, BPK tidak mengabaikan hasil laporan pemeriksaan aparat pengawasan intern pemerintah, sehingga sudah sepantasnya di antara keduanya perlu terwujud harmonisasi dalam proses pengawasan keuangan negara. Proses harmonisasi demikian tidak mengurangi independensi BPK untuk tidak memihak dan menilai secara obyektif aktivitas pemerintah. 2. Pengawasan Preventif dan Represif Pengawasan preventif lebih dimaksudkan sebagai, “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan.” Lazimnya, pengawasan ini dilakukan pemerintah dengan maksud untuk menghindari adanya penyimpangan pelaksanaan keuangan negara yang akan membebankan dan merugikan negara lebih besar. Di sisi lain, pengawasan ini juga dimaksudkan agar sistem pelaksanaan anggaran dapat berjalan sebagaimana yang dikehendaki. Pengawasan preventif akan lebih bermanfaat dan bermakna jika dilakukan oleh atasan langsung, sehingga penyimpangan yang kemungkinan dilakukan akan terdeteksi lebih awal. Di sisi lain, pengawasan represif adalah “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan.” Pengawasan model ini lazimnya dilakukan pada akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan kemudian disampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan.
  • 3. 3. Pengawasan Aktif dan Pasif Pengawasan dekat (aktif) dilakukan sebagai bentuk “pengawasan yang dilaksanakan di tempat kegiatan yang bersangkutan.” Hal ini berbeda dengan pengawasan jauh (pasif) yang melakukan pengawasan melalui “penelitian dan pengujian terhadap surat-surat pertanggung jawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran.” Di sisi lain, pengawasan berdasarkan pemeriksaan kebenaran formil menurut hak (rechmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah sesuai dengan peraturan, tidak kadaluarsa, dan hak itu terbukti kebenarannya.” Sementara, hak berdasarkan pemeriksaan kebenaran materil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah memenuhi prinsip ekonomi, yaitu pengeluaran tersebut diperlukan dan beban biaya yang serendah mungkin.” Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtimatigheid) dan pemeriksaan kebenaran materiil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid). Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara, pengawasan ditujukan untuk menghindari terjadinya “korupsi, penyelewengan, dan pemborosan anggaran negara yang tertuju pada aparatur atau pegawai negeri.” Dengan dijalankannya pengawasan tersebut diharapkan pengelolaan dan pertanggung jawaban anggaran dan kebijakan negara dapat berjalan sebagaimana direncanakan. [6] C. Maksud dan Tujuan Pengawasaan 1. Maksud pengawasan. Made Pidarta (2004, hlm. 158) mengatakan bahwa fungsi manajemen control atau pengawasan harus dilaksanakan dengan maksud : a. Agar perilaku personalia organisasi mengarah ke tujuan organisasi, bukan semata-mata ke tujuan individual mereka masing-masing b. Agar tidak terjadi penyimpangan yang berarti antara perencanaan dengan pelaksanaan. Penyimpangan antara rencana dengan pelaksanaan sangat mungkin terjadi kalau tidak diadakan control.Sudah menjadi kodrat manusia bhawa mereka pada umumnya tidak dapat bekerja dengan baik dalam waktu yang lama, dan mencapai hasil kerja yang baik sesuai yang direncanakan. Kerna itulah dibutuhkan control agar tidak terjadi penyimpangan. Oleh karena itu, sasaran dari kontrol adalah pengawasanterhadap perilaku individu sebagai orang-orang yang memproses dari input menjadi output, dan ini diarahkan kepada bagaimana perilaku organisasi itu agar para anggota organisasi dalam melaksanakan kegiatan- kegiatan organisasi tidak menyimpang anatra renccana dengan pelaksanaan. 2. Tujuan pengawasan a. Mengawasi aktifitas-aktifitas yang dilaksanakan dalam organisasiagar sesuai dengan tujuan organisasi b. Memastikan anggota organiasi melaksanakan tugas dan menjamin bahwa pekerjaan tersebut sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan c. Mengoreksi dengan waktu dan sasaran yang telah ditetapkan d. Mengumpulkan informasi yang akurat tentang keadaan sekarang untuk peningkatan kualitas dimasa yang akan datang. D. Tahapan Pengawasan Menurut Nanang Fattah ada tiga tahapan dalam melaksanakanpengawasan 1. Menetapkan standard-standard pelaksanaan Penetapan standar biaanya dilakukan pada proses perencanaan. Penentuan standar mencakup criteria untuk semua lapisan pekerjaan (job performance) yang terdapat dalam suatu organisasi.Standar yang ditetappkan harus merupakan standar yang jelas, dapat diukur dan mengandung batas waktu yang spesifik.Standaradalahkriteria-kriteria untuk mengukur elaksanaan pekerjaan. Criteria-kriteria tersebut dapat dalam bentuk kunatitatif dan kualitatif
  • 4. Standar pelaksanaan pekerjaan bagi suatu aktivitas menyangkut criteria : ongkos, waktu, kuantitas, dan kualitas. Sedangkan Koonts, O Donnel dan Murdick dalam nanang Fattah mengemukakan lima ukuran kritissebagai standar : fisik, ongkos, program, pendapatan dan standar yang tidak bisa diraba (ingtangible), khusus standar ingtangible merupakan standar yang sulit diukur, biasanya tidak dinyatakan dalam ukuran kuantitas. 2. Pengkuran hasil / pelaksanaan pekerjaan Tahap kedua dari proses pengawasan adalah pengukuran hasil/pelaksanaan. Metode dan teknik koreksinya dapaat dilihat/ dilaksanakan melalui fungsi-fungsi manajemen, dari perencanaan, sebagai tolak ukur dari semua proses manajemen. Dilanjutkan dengan pengorganisasian, memeriksa apakah struktur organisasi sesuai dengan standar, apakah tugas dan kewajiban telah dimengerti dengan baik dan apakah perlu penataan kembali anggota. Standar dalam pengkuran hasil dibagi menjadi tiga yaitu : a. Standar dalam bentuk fisik, (physical standar) adalah semua standar yang dipergunakan untuk menilai atau mengukur hasil pekerjaan bawahan dan bersifat nyata tidak dalam bentuk uang. Jenis ini bersifat kuantitatif. Kuantitas dalam hasil produksinya, sedang jenis yang keduabersifat kualitatif yaitu kualitas hasil produksi dan waktu. Ketiga-tiganya harus mendapatkan pengawasan khusus. b. Standar dalam bentuk uang. Semua sandar yang diperguanakn untuk menilai dan mengukur hasil pekerjaan dalam bentuk jumlah uang. Yang termasuk dalam golongan standar ini jenis pertama adalah standar biaya, yaitu menentukan berpa biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan atau mengerjakan pekerjaan tertentu. Jenis kedua standar pengahsilan, yaitu menentuakn berapa penghasilan yang harus diterima dari penghasilan tertentu.Dan jenis ketiga adalah standar investasi, dimaksudkan agar penggunaan modal, peralatan dan lain-lain dapat efektif dan efisien. c. Standar yang terakhir adalah standar yang biasa dipergunakan untuk mengukur atau menilai kegiatan pekerjaan bawahan yang diukur baik dengan bentuk fisik maupun dalam bentuk uang. 3. Menentukan Deviasi atau Penyimpangan dan Mengadakan Tindakan Perbaikan Fase ini akan dilaksanakan apabila dipastikan terjadi penyimpangan. Perbaikan diartikan tindakan yang diambil untuk menyesuaikan hasil pekerjaan nyata yang menyimpang agar sesuai dengan standar atau yang telah ditentukan sebelumnya. Bila penyimpangan terjadi, perbaikan tidak dapat dilakukan secara serta merta dapat menyesuaikan hasil pekerjaan yang sesuai dengan standar atau rencana. Oleh karena itu, pelaporan menjadi penting sehingga sebelum terlamabat, penyimpangan-penyimpangan tersebut dapat diketahui dan dapat segera untuk diambil tindakan pencegahan sehingga semua pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan sesuai dengan rencana.[7] E. Prinsip-Prinsip Pengawasan Prinsip adalah sesuatu yang harus diperhatikan oleh seorang pengawas dalam menjalankan tugas kepengawasannya. Hal ini penting, sebab kegiatan kepengawasan yang dilakukan tanpa memperhatikan prinsip-prinsip kepengawasan tersebut akan dapat mengurangi kualitas keberhasilan kegiatan tersebut. Berbagai prinsip umum yang harus diperhatikan oleh seorang pengawas dalam menjalankan tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut: 1. Trust artinya kegiatan pengawasan dilaksanakan dalam pola hubungan kepercayaan antara pihak sekolah dengan pihak pengawas sekolah sehingga hasil pengawasannya dapat dipercaya. 2. Realistic artinya kegiatan pengawasan dan pembinaannya dilaksanakan berdasarkan data eksisting sekolah. 3. Utility artinya proses dan hasil pengawasan harus bermuara pada manfaat bagi sekolah untuk mengembangkan mutu dan kinerja sekolah binaannya. 4. Supporting, Networking dan Collaborating artinya seluruh aktivitas pengawasan pada hakikatnya merupakan dukungan terhadap upaya sekolah menggalang jejaring kerja sama secara kolaboratif dengan seluruh stakeholder.
  • 5. 5. Testable, artinya hasil pengawasan harus mampu menggambarkan kondisi kebenaran objektif dan siap diuji ulang atau dikonfirmasi pihak manapun. Prinsip-prinsip di atas digunakan pengawas dalam rangka melaksanakan tugas pokoknya sebagai seorang pengawas/ supervisor pendidikan pada sekolah yang dibinanya. Dengan demikian kehadiran pengawas di sekolah bukan untuk mencari kesalahan sebagai dasar untuk memberi hukuman akan tetapi harus menjadi mitra sekolah dalam membina dan mengembangkan mutu pendidikan di sekolah sehingga secara bertahap kinerja sekolah semakin meningkat menuju tercapainya sekolah yang efektif. Prinsip-prinsip kepengawasan itu harus dilaksanakan dengan tetap memperhatikan kode etik pengawas satuan pendidikan.Kode etik yang dimaksud minimal berisi sembilan hal berikut ini. 1. Dalam melaksanakan tugasnya, pengawas satuan pendidikan senantiasa berlandaskan Iman dan Taqwa serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 2. Pengawas satuan pendidikan senantiasa merasa bangga dalam mengemban tugas sebagai pengawas. 3. Pengawas satuan pendidikan memiliki pengabdian yang tinggi dalam menekuni tugas pokok dan fungsinya sebagai pengawas. 4. Pengawas satuan pendidikan bekerja dengan penuh rasa tanggungjawab dalam melaksanakan tugas profesinya sebagai pengawas. 5. Pengawas satuan pendidikan menjaga citra dan nama baik profesi pengawas. 6. Pengawas satuan pendidikan menjunjung tinggi disiplin dan etos kerja dalam melaksanakan tugas profresional pengawas. 7. Pengawas satuan pendidikan mampu menampilkan keberadaan dirinya sebagai supervisor profesional dan tokoh yang diteladani. 8. Pengawas satuan pendidikan sigap dan terampil dalam menanggapi dan membantu pemecahan masalah-masalah yang dihadapi stakeholder sekolah binaannya 9. Pengawas satuan pendidikan memiliki rasa kesetiakawanan sosial yang tinggi, baik terhadap stakeholder sekolah binaannya maupun terhadap koleganya.[8] BAB III PENUTUP Pengawasan adalah Proses pengamatan pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.Pengawasan adalah tanggung jawab pimpinan, tapi karena tidak mungkin pimpinan melakukan semuanya maka pengawasan dilimpahkan kepada unit pengawasan. Macam-Macam Pengawasan Pada dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan, yaitu:  Pengawasan Intern dan Ekstern  Pengawasan Preventif dan Represif  Pengawasan Aktif dan Pasif Tahapan Pengawasan  Menetapkan standard-standard pelaksanaan  Pengkuran hasil / pelaksanaan pekerjaan  Menentukan Deviasi atau Penyimpangan dan Mengadakan Tindakan Perbaikan Prinsip-Prinsip Pengawasan  Trust  Realistic  Utility
  • 6.  Supporting  Testable DAFTAR PUSTAKA Yusuf, Musfirotun. 2012. Manajemen Pendidikan Sebuah Pengantar. Pekalongan: STAIN Pekalongan Press. http://life-is-simple/2012/manajemen-pengawasan-madrasah.htm.diakses pada tanggal 30 oktober 2013 pukul 10.32. http://cupitakyt/materi-materi-manajemen-pengawasan.htm. diakses pada tanggal 30 oktober 2012 pukul 10.45. [1]http://cupitakyt/materi-materi-manajemen-pengawasan.htm. [2]Musfirotun Yusuf, Manajemen Pendidikan Sebuah Pengantar, (Pekalongan : STAIN Pekalongan Press, 2012), hlm. 87. [3]http://cupitakyt/materi-materi-manajemen-pengawasan.htm. [4]Ibid, hlm. 88. [5]http://cupitakyt/materi-materi-manajemen-pengawasan.htm. [6]http://cupitakyt/materi-materi-manajemen-pengawasan.htm. [7]Ibid, hlm. 89-91. [8]http://life-is-simple/2012/manajemen-pengawasan-madrasah.htm.