SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
MAKALAH PENGAWASAN
KELOMPOK V
KURNIAWATI
M.AMIN SUHRO WARDI
NURANI WIDIAS TUTI
M.JANUAR SURYADI
MUHAMMAD HANAFI
M.ZUWARDI IMANI
MARJANAN HARIS
Dasar-Dasar Proses Pengawasan
Pengertian Pengawasan
Pengawasan bisa didefinisikan sebagai suatu usaha
sistematis oleh manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja
standar, rencana, atau tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu
untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut
dan untuk mengambil tindakan penyembuhan yang diperlukan untuk
melihat bahwa sumber daya manusia digunakan dengan seefektif
dan seefisien mungkin didalam mencapai tujuan.
George R. Tery (2006:395) mengartikan pengawasan sebagai
mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya
mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan
tidankan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
Pengertian pengawasan menurut
beberapa ahli
• Menurut Robbin (dalam Sugandha, 1999 : 150) menyatakan
pengawasan itu merupakan suatu proses aktivitas yang
sangat mendasar, sehingga membutuhkan seorang manajer
untuk menjalankan tugas dan pekerjaan organisasi.
• Menurut Kertonegoro (1998 : 163) menyatakan
pengawasan itu adalah proses melalui manajer berusaha
memperoleh kayakinan bahwa kegiatan yang dilakukan
sesuai dengan perencanaannya.
• Menurut Terry (dalam Sujamto, 1986 : 17) menyatakan
Pengawasan adalah untuk menentukan apa yang telah
dicapai, mengadakan evaluasi atasannya, dan mengambil
tindakan-tidakan korektif bila diperlukan untuk menjamin
agar hasilnya sesuai dengan rencana.
Kesimpulannya, pengwasan merupakan
suatu usaha sistematik untuk menetapkan
standar pelaksanaan tujuan dengan tujuan-
tujuan perencanaan,merancang system
informasi umpan balik,membandingkan kegiatan
nyata dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya,menentukan dan mengukur
penyimpangan-penyimpangan serta mengambil
tindakan koreksi yang diperlukan.
Tipe-Tipe Pengawasan
Dalam pengawasan terdapat beberapa tipe
pengawasan seperti yang diungkapkan
Winardi (2000, hal. 589). Fungsi pengawasan
dapat dibagi dalam tiga macam tipe, atas
dasar fokus aktivitas pengawasan, antara lain:
a. Pengawasan Pendahuluan (preliminary
control).
b. Pengawasan pada saat kerja berlangsung
(cocurrent control)
c. Pengawasan Feed Back (feed back control)
Pengawasan Pendahuluan (preliminary control)
Prosedur-prosedur pengawasan pendahuluan mencakup semua upaya
manajerial guna memperbesar kemungkinan bahwa hasil-hasil aktual akan
berdekatan hasilnya dibandingkan dengan hasil-hasil yang direncanakan.
Dipandang dari sudut prespektif demikian, maka
kebijaksanaan¬kebijaksanaan merupakan pedoman-pedoman untuk tindakan
masa mendatang. Tetapi, walaupun demikian penting untuk membedakan
tindakan menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan dan tindakan
mengimplementasikannya.
Merumuskan kebijakan-kebijakan termasuk dalam fungsi perencanaan
sedangkan tindakan mengimplementasi kebijaksanaan merupakan bagian dari
fungsi pengawasan.
Pengawasan pendahuluan meliputi:
1. Pengawasan pendahuluan sumber daya manusia.
2. Pengawasan pendahuluan bahan-bahan.
3. Pengawasan pendahuluan modal
4. Pengawasan pendahuluan sumber-sumber daya finansial
Pengawasan Pada Waktu Kerja Berlangsung
(concurrent control)
Concurrent control terutama terdiri dari tindakan-
tindakan para supervisor yang mengarahkan pekerjaan
para bawahan mereka.
Direction berhubungan dengan tindakan-tindakan para
manajer sewaktu mereka berupaya untuk:
1. Mengajarkan para bawahan mereka bagaimana cara
penerapan metode¬metode serta prosedur- prosedur
yang tepat.
2. Mengawasi pekerjaan mereka agar pekerjaan
dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Proses memberikan pengarahan bukan saja
meliputi cara dengan apa petunjuk-petunjuk
dikomunikasikan tetapi ia meliputi juga sikap orang-
orang yang memberikan pengarahan.
Pengawasan Feed Back (feed back control)
Sifat kas dari metode-metode pengawasan feed
back (umpan balik) adalah bahwa dipusatkan
perhatian pada hasil-hasil historikal, sebagai landasan
untuk mengoreksi tindakan-tindakan masa
mendatang.
Adapun sejumlah metode pengawasan feed back
yang banyak dilakukan oleh dunia bisnis yaitu:
1. Analysis Laporan Keuangan (Financial Statement
Analysis)
2. Analisis Biaya Standar (Standard Cost Analysis).
3. Pengawasan Kualitas (Quality Control)
4. Evaluasi Hasil Pekerjaan Pekerja (Employee
Performance Evaluation)
Tahap-Tahap Proses Pengawasan
Dalam melakukan pengawasan terhadap
bawahan yang dilakukan oleh manajer ataupun
atasan maka perIu dilakukan tahapan atau proses
pengawasan.
Menurut Kadarman (2001, hal. 161) langkah-
langkah proses pengawasan yaitu:
a) Menetapkan Standar
b) Mengukur Kinerja
c) Memperbaiki Penyimpangan
a. Menetapkan Standar
Karena perencanaan merupakan tolak ukur untuk merancang
pengawasan, maka secara logis hal ini berarti bahwa langkah pertama
dalam proses pengawasan adalah menyusun rencana. Perencanaan yang
dimaksud disini adalah menentukan standar.
b. Mengukur Kinerja
Langkah kedua dalam pengawasan adalah mengukur atau
mengevaluasi kinerja yang dicapai terhadap standar yang telah ditentukan.
c. Memperbaiki Penyimpangan
Proses pengawasan tidak lengkap jika tidak ada tindakan perbaikan
terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Sedangkan menurut G. R. Terry dalam Sukama (1992, hal. 116) proses
pengawasan terbagi atas 4 tahapan, yaitu:
1. Menentukan standar atau dasar bagi pengawasan.
2. Mengukur pelaksanaan
3. Membandingkan pelaksanaan dengan standar dan temukanlah
perbedaan jika ada.
4. Memperbaiki penyimpangan dengan cara-cara tindakan yang tepat.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa proses
pengawasan dilakukan berdasarkan beberapa tahapan yang
harus dilakukan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah
menetapkan standard perencanaan sehingga dalam melakukan
pengawasan manajer mempunyai standar yang jelas.
Hal berikutnya yang perlu dilakukan adalah mengukur
kinerja pegawai, sejauh mana pegawai dapat menerapkan
perencanaan yang telah dibuat atau ditetapkan perusahaan
sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya secara optimal.
Kemudian setelah menetapkan standar dan mengukur
kinerja maka hal yang perlu dilakukan adalah membandingkan
pelaksanaan dengan standar yang telah membandingkan
pelaksanaan dengan standar yang telah ditetapkan.
Dan yang terakhir adalah melakukan perbaikan jika
ditemukan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Pentingnya Pengawasan
Suatu organisasi akan berjalan terus dan
semakin komplek dari waktu ke waktu, banyaknya
orang yang berbuat kesalahan dan guna
mengevaluasi atas hasil kegiatan yang telah
dilakukan, inilah yang membuat fungsi
pengawasan semakin penting dalam setiap
organisasi. Tanpa adanya pengawasan yang baik
tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang
memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri
maupun bagi para pekerjanya.
Ada beberapa alasan mengapa pengawasan itu
penting, diantaranya :
• Perubahan lingkungan organisasi
Berbagai perubahan lingkungan organisasi terjadi terus-menerus dan tak
dapat dihindari, seperti munculnya inovasi produk dan pesaing
baru, diketemukannya bahan baku baru dsb. Melalui fungsi pengawasannya
manajer mendeteksi perubahan yang berpengaruh pada barang dan jasa
organisasi sehingga mampu menghadapi tantangan atau memanfaatkan
kesempatan yang diciptakan perubahan yang terjadi.
• Peningkatan kompleksitas organisasi
Semakin besar organisasi, makin memerlukan pengawasan yang lebih formal
dan hati-hati. Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin kualitas
dan profitabilitas tetap terjaga. Semuanya memerlukan pelaksanaan fungsi
pengawasan dengan lebih efisien dan efektif.
• Meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahan
Bila para bawahan tidak membuat kesalahan, manajer dapat secara
sederhana melakukan fungsi pengawasan. Tetapi kebanyakan anggota
organisasi sering membuat kesalahan. Sistem pengawasan memungkinkan
manajer mendeteksi kesalahan tersebut sebelum menjadi kritis.
• Kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang.
Bila manajer mendelegasikan wewenang kepada
bawahannya tanggung jawab atasan itu sendiri tidak
berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menentukan
apakah bawahan telah melakukan tugasnya adalah dengan
mengimplementasikan sistem pengawasan.
• Komunikasi.
Antara manajer dan bawahan harus terjalin
komunikasi.Agar semua yang dilakukan bisa berjalan dengan
lancar.
• Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi.
Langkah terakhir adalah pembandingan penunjuk
dengan standar, penentuan apakah tindakan koreksi perlu
diambil dan kemudian pengambilan tindakan.
Perancangan Proses Pengawasan
Wiliam H. Newman menetapkan prosedure sistem pengawasan dimana
dikemukakan 5 jenis pendekatan, yaitu:
1) Merumuskan hasil yang di inginkan
Yang dihubungkan dengan individu yang melaksanakan.
2) Menetapkan penunjuk hasil
Dengan tujuan untuk mengatasi dan memperbaiki penyimpangan sebelum
kegiatan diselesaikan, yaitu dengan:m
• Pengukuran input
• Hasil pada tahap awal
• Gejala yang dihadapi
• Kondisi perubahan yang diasumsikan
3) Menetapkan standar penunjuk dan hasil
Dihubungkan dengan kondisi yang dihadapi.
4) Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik
Dimana komunikasi pengawasan didasarkan pada prinsip manajemen by
excetion yaitu atasan diberi informasi bila terjadi penyimpangan pada standar.
5) Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil satu kesimpulan
bahwa proses pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan
kegiatan organisasi, oleh karena itu setiap pimpinan harus dapat menjalankan
fungsi pengawasan sebagai salah satu fungsi manajemen.
Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan organisasi akan
memberikan implikasi terhadap pelaksanaan rencana, sehingga pelaksanaan
rencana akan baik jika pengawasan dilakukan secara baik, dan tujuan baru
dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak setelah proses pengawasan
dilakukan. Dengan demikian peranan pengawasan sangat menentukan baik
buruknya pelaksanaan suatu rencana.
Mengenai pentingnya pelaksanaan pengawasan untuk
mensukseskan rencana, Winardi (2000:172) mengungkapkan bahwa:
“pengawasan berarti membuat sesuatu terjadi, sesuai dengan apa yang
menurut rencana akan terjadi. Perencanaan dan pengawasan boleh dikatakan
tidak dapat kita pisahkan satu sama lain, dan mereka ibarat: kembar siam
dalam bidang manajemen”.
Bidang-Bidang Pengawasan Srategik
Bidang strategik yang dapat membuat organisasi secara keseluruhan
mencapai sukses yaitu :
• Transaksi Keuangan
1. Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)
Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan
dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi
perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk
menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan
kinerja perusahaan pada masa mendatang.
2. Manajemen Kas (Cash Management)
3. Pengelolaan Biaya (Cost Control)
• Hubungan Manajer dan Bawahan
Hubungan antara manager dan bawahan juga harus baik dan terjaga. Sebisa
mungkin ada hubungan 2 arah antara manager dan bawahan, bukan
hubungan searah dimana manager terus-terusan memberi perintah kepada
bawahan tanpa mau mendengar keluhan dan perasaan bawahannya. Bila ada
hubungan harmonis seperti keluarga dalam suatu perusahaan maka akan
tercipta team kerja yang solid dan kuat dalam menjalankan perusahaan.
• Operasi-operasi Produktif
Alat Bantu Pengawasan Manajerial
1) Manajemen Pengecualian (Management by
Exception)
Manajemen pengecualian adalah teknik pengawasan
yang memungkinkan hanya penyimpangan kecil antara
yang direncanakan dan kinerja aktual yang
mendapatkan perhatian dari wirausahawan.
Manajemen penegecualian didasarkan pada prinsip
pengecualian, prinsip manajemen yang muncul paling
awal pada literatur manajemen. Prinsip pengecualian
menyatakan bahwa bawahan menangani semua
persoalan rutin organisasional, sementara
wirausahawan menangani persoalan organisasional
non rutin atau diluar kebiasaan.
2) Management Information System (MIS)
MIS yaitu suatu metode informal pengadaan dan penyediaan bagi
manajemen, informasi yang diperlukan dengan akurat dan tepat waktu untuk
membantu proses pembuatan keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi
perencanaan, pengawasan dan operasional organisasi yang dilaksanakan
secara efektif.
MIS dirancang melalui beberapa tahap utama yaitu :
1. Tahap survei pendahuluan dan perumusan masalah.
2. Tahap desain konseptual.
3. Tahap desain terperinci.
4. Tahap implementasi akhir
Kriteria agar MIS berjalan efektif, yaitu :
• Mengikut sertakan pemakai dalam tim perancangan
• Mempertimbangkan secara hati-hati biaya system
• Memperlakukan informasi yang relevan dan terseleksi
• Adanya pengujian pendahuluan
• Menyediakan latihan dokumentasi tertulis bagi para operator dan pemakai
system.
Sedangakan kriteria utama MIS efektif yaitu :
• Pengawasan terhadap kegiatan yang benar.
• Tepat waktu dalam pemakainya.
• Menekan biaya secara efektif.
• System yang digunakan harus tepat dan akurat.
3) Analisa Rasio
Rasio adalah hubungan antara dua angka yang dihitung dengan
membagi satu angka dengan angka lainnya. Analisa rasio adalah proses
menghasilkan informasi yang meringkas posisi financial dari organisasi
dengan menghitung rasio yang didasarkan pada berbagai ukuran finansial
yang muncul pada neraca dan neraca rugi-laba organisasi.
4) Penganggaran
Anggaran dalam organisasi ialah rencana keuangan yang
menguraikan bagaimana dana pada periode waktu tertentu akan
dibelanjakan maupun bagaimana dana tersebut akan diperoleh. Anggaran
juga merupakan laporan resmi mengenai sumber-sumber keuangan yang
telah disediakan untuk membiayai pelaksanaan aktivitas tertentu dalam
kurun waktu yang ditetapkan. Disamping sebagai rencana
keuangan, anggaran juga merupakan alat pengawasan.
Anggaran adalah bagian fundamental dari banyak program
pengawasan organisasi. Pengawasan anggaran atau Budgetary Control itu
sendiri merupakan suatu sistem sasaran yang telah ditetapkan dalam suatu
anggaran untuk mengawasi kegiatan-kegiatan manajerial, dengan
membandingkan pelaksanaan nyata dan pelaksanaan yang direncanakan.
Management By Exception (MBE)
Pengertian Management By Exception (MBE)
MBE adalah suatu kemampuan dasar yang disediaakan oleh sistem
informatika yang berbasis komputer yang memikul sebagian tanggungjawab
dalam pengendalian sistem fisik maka waktu yang dimiliki manajer dapat
digunakan secara efektif.
Pada Management By Exception (MBE) seorang manajer untuk dapat
melakukan pengendalian atas bagian yang menjadi tanggungjawabnya harus
didukung oleh tersedianya:
 Informasi mengenai apa yang telah dan sedang dicapai pada unit kerjanya.
 Standar kinerja yang dapat menunjukkan apa yang harus dicapai oleh unit
kerjanya.
Standar yang dikombinasikan dengan output informasi misalnya laporan
penjualan maka memungkinkan terjadinya Management By Exception. MBE
adalah gaya atau tindakan yang dilakukan manajer apabila terjadi letidaksesuaian
antara Kinerja Aktual( apa yang telah dan sedang dicapai ) dengan Standar Kinerja
( apa yang harus dicapai).
Management Information System
(MIS)
Disingkat dengan MIS. Dalam bahasa Indonesia disebut
dengan Sistem Informasi Manajemen. Didefenisikan sebagai
kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya di dalam suatu
organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan
mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna
untuk semua tingkatan management di dalam kegiatan
perencanaan dan pengendalian. Atau, kumpulan dari sistem-
sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung
manajemen.
istilah Management Information System (MIS) atau Sistem
Informasi Manajemen (SIM) ini banyak digunakan pada tahun
1980an hingga 1990an, yang menunjukkan sistem-sistem
informasi fungsional, yaitu sistem yang diterapkan di fungsi-
fungsi organisasi.
Sistem Informasi Manajemen ini terdiri dari sistem
informasi akuntasi, sistem informasi keuangan dan sistem informasi
pemasaran. MIS sudah diterapkan di Amerika Serikat sejak awal
tahun 1970an yang digunakan untuk memberikan infromasi kepada
manajer-manajer fungsional. Istilah ini sudah kurang tepat untuk
saat ini, karena sistem informasi telah berkembang melebihi
kemampuan sistem informasi fungsional.
Definisi SIM, Sistem Informasi Manajemen – Informasi
dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh
manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan
yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan
perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi
sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang
mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan
mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga
dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat
terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam
bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem
informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Karakteristik Pengawasan yang Efektif
Kriteria agar MIS berjalan efektif, yaitu :
•Mengikut sertakan pemakai dalam tim perancangan.
•Mempertimbangkan secara hati-hati biaya system.
•Memperlakukan informasi yang relevan dan terseleksi.
•Adanya pengujian pendahuluan.
• Menyediakan latihan dokumentasi tertulis bagi para operator
dan pemakai system.
Sedangakan kriteria utama MIS efektif yaitu :
•Pengawasan terhadap kegiatan yang benar.
•Tepat waktu dalam pemakainya.
•Menekan biaya secara efektif.
•System yang digunakan harus tepat dan akurat.
•Dapat diterima oleh yang bersangkutan .
BY
KELOMPOK V
TERIMA KASIH
Wassalam


More Related Content

What's hot

Dasar dasar pengawasan
Dasar dasar pengawasanDasar dasar pengawasan
Dasar dasar pengawasanshirayuki-su
 
P.perniagaan (pengawalan)
P.perniagaan (pengawalan)P.perniagaan (pengawalan)
P.perniagaan (pengawalan)haniffpotter
 
Pengawasan dan pengendalian organisasi
Pengawasan dan pengendalian organisasiPengawasan dan pengendalian organisasi
Pengawasan dan pengendalian organisasiYayuk Nugroho
 
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalianFerli Dian SAputra
 
Pengawasan dan pengendalian
Pengawasan dan pengendalianPengawasan dan pengendalian
Pengawasan dan pengendalianAsril Sal
 
proses pengawasan
proses pengawasanproses pengawasan
proses pengawasan93220872
 
Pengendalian
PengendalianPengendalian
PengendalianNeli Ismi
 
pengertian pengendalian
pengertian pengendalianpengertian pengendalian
pengertian pengendalianCucu Sya'diah
 
Manajemen 111022031650-phpapp02
Manajemen 111022031650-phpapp02Manajemen 111022031650-phpapp02
Manajemen 111022031650-phpapp02Putra Meunafa
 
Sistem dan Proses Manajemen
Sistem dan Proses ManajemenSistem dan Proses Manajemen
Sistem dan Proses ManajemenAngely Putry
 
pengajian perniagaan pengawalan penggal 2 stpm
pengajian perniagaan pengawalan penggal 2 stpmpengajian perniagaan pengawalan penggal 2 stpm
pengajian perniagaan pengawalan penggal 2 stpmAmir Mohammad
 

What's hot (20)

Dasar dasar pengawasan
Dasar dasar pengawasanDasar dasar pengawasan
Dasar dasar pengawasan
 
Pengawalan
PengawalanPengawalan
Pengawalan
 
Pengawasan
PengawasanPengawasan
Pengawasan
 
Kawalan Dalaman
Kawalan DalamanKawalan Dalaman
Kawalan Dalaman
 
P.perniagaan (pengawalan)
P.perniagaan (pengawalan)P.perniagaan (pengawalan)
P.perniagaan (pengawalan)
 
Pengawasan dan pengendalian organisasi
Pengawasan dan pengendalian organisasiPengawasan dan pengendalian organisasi
Pengawasan dan pengendalian organisasi
 
Manajemen
ManajemenManajemen
Manajemen
 
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
 
fungsi pengawasan
fungsi pengawasanfungsi pengawasan
fungsi pengawasan
 
Pengawasan dan pengendalian
Pengawasan dan pengendalianPengawasan dan pengendalian
Pengawasan dan pengendalian
 
5 pengawalan
5 pengawalan5 pengawalan
5 pengawalan
 
proses pengawasan
proses pengawasanproses pengawasan
proses pengawasan
 
Pengendalian
PengendalianPengendalian
Pengendalian
 
pengertian pengendalian
pengertian pengendalianpengertian pengendalian
pengertian pengendalian
 
Manajemen 111022031650-phpapp02
Manajemen 111022031650-phpapp02Manajemen 111022031650-phpapp02
Manajemen 111022031650-phpapp02
 
Unit10 : pengawalan
Unit10 : pengawalanUnit10 : pengawalan
Unit10 : pengawalan
 
54689510 pengertian-pengawasan
54689510 pengertian-pengawasan54689510 pengertian-pengawasan
54689510 pengertian-pengawasan
 
Sistem dan Proses Manajemen
Sistem dan Proses ManajemenSistem dan Proses Manajemen
Sistem dan Proses Manajemen
 
14. pengawasan
14. pengawasan14. pengawasan
14. pengawasan
 
pengajian perniagaan pengawalan penggal 2 stpm
pengajian perniagaan pengawalan penggal 2 stpmpengajian perniagaan pengawalan penggal 2 stpm
pengajian perniagaan pengawalan penggal 2 stpm
 

Viewers also liked

Mat 540 week 9 quiz5
Mat 540 week 9  quiz5Mat 540 week 9  quiz5
Mat 540 week 9 quiz5getwisdom
 
ขั้นตอนที่ 1
ขั้นตอนที่ 1ขั้นตอนที่ 1
ขั้นตอนที่ 1Bank Supamoon
 
Presskit - Mint Events (2)
Presskit - Mint Events (2)Presskit - Mint Events (2)
Presskit - Mint Events (2)Blake Morris
 
Brazil's Cultural communication for business meetings.
Brazil's Cultural communication for business meetings.Brazil's Cultural communication for business meetings.
Brazil's Cultural communication for business meetings.Madhav Desai
 

Viewers also liked (9)

1029_CIT1A
1029_CIT1A1029_CIT1A
1029_CIT1A
 
0307_HDRA1
0307_HDRA10307_HDRA1
0307_HDRA1
 
Sex Facts
Sex FactsSex Facts
Sex Facts
 
Agnostycyzm
Agnostycyzm Agnostycyzm
Agnostycyzm
 
Mat 540 week 9 quiz5
Mat 540 week 9  quiz5Mat 540 week 9  quiz5
Mat 540 week 9 quiz5
 
ขั้นตอนที่ 1
ขั้นตอนที่ 1ขั้นตอนที่ 1
ขั้นตอนที่ 1
 
Presskit - Mint Events (2)
Presskit - Mint Events (2)Presskit - Mint Events (2)
Presskit - Mint Events (2)
 
Dhiraj
DhirajDhiraj
Dhiraj
 
Brazil's Cultural communication for business meetings.
Brazil's Cultural communication for business meetings.Brazil's Cultural communication for business meetings.
Brazil's Cultural communication for business meetings.
 

Similar to MAKALAH PENGAWASAN KEL V

Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenUni Azza Aunillah
 
Controlling - EKONOMI Kelas X
Controlling - EKONOMI Kelas XControlling - EKONOMI Kelas X
Controlling - EKONOMI Kelas Xfiafia6
 
Manajemen pengawasan
Manajemen pengawasanManajemen pengawasan
Manajemen pengawasannurpazry
 
PERTEMUAN 7 controling PENGENDALIAN.ppt
PERTEMUAN 7  controling  PENGENDALIAN.pptPERTEMUAN 7  controling  PENGENDALIAN.ppt
PERTEMUAN 7 controling PENGENDALIAN.pptMonroChannel
 
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...Kanaidi ken
 
PPT Simulasi Bisnis Kelompok 5
PPT Simulasi Bisnis Kelompok 5PPT Simulasi Bisnis Kelompok 5
PPT Simulasi Bisnis Kelompok 5Novi Ayu Pratiwi
 
Pengawasan dan Pengendalian Organisasi
Pengawasan dan Pengendalian OrganisasiPengawasan dan Pengendalian Organisasi
Pengawasan dan Pengendalian OrganisasiSatya Pranata
 
5.3 .1 Konsep Pengendalian & Monitoring.pptx
5.3 .1  Konsep Pengendalian & Monitoring.pptx5.3 .1  Konsep Pengendalian & Monitoring.pptx
5.3 .1 Konsep Pengendalian & Monitoring.pptxHospitality Industry
 
KEL 9 SUPERVISI PERKANTORAN di kota.pptx
KEL 9 SUPERVISI PERKANTORAN di kota.pptxKEL 9 SUPERVISI PERKANTORAN di kota.pptx
KEL 9 SUPERVISI PERKANTORAN di kota.pptxDeviArdityaNugraha
 
Dasar dasarpengawasan-131213181604-phpapp
Dasar dasarpengawasan-131213181604-phpappDasar dasarpengawasan-131213181604-phpapp
Dasar dasarpengawasan-131213181604-phpappshirayuki-su
 
Pertemuan 10 Manajemen Fungsi Testing
Pertemuan 10 Manajemen Fungsi TestingPertemuan 10 Manajemen Fungsi Testing
Pertemuan 10 Manajemen Fungsi TestingEndang Retnoningsih
 
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...Fazril Azi
 
Supervisi Hospitality term-6 Memahami Instrumen bantu pengawasan Supervisor.pptx
Supervisi Hospitality term-6 Memahami Instrumen bantu pengawasan Supervisor.pptxSupervisi Hospitality term-6 Memahami Instrumen bantu pengawasan Supervisor.pptx
Supervisi Hospitality term-6 Memahami Instrumen bantu pengawasan Supervisor.pptxHospitality Industry
 
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalianFerli Dian SAputra
 
Supervisi Hospitality term-2 MANAJEMEN SERTA FUNGSI & SUMBER DAYA MANAJEMEN.pdf
Supervisi Hospitality term-2 MANAJEMEN SERTA FUNGSI & SUMBER DAYA MANAJEMEN.pdfSupervisi Hospitality term-2 MANAJEMEN SERTA FUNGSI & SUMBER DAYA MANAJEMEN.pdf
Supervisi Hospitality term-2 MANAJEMEN SERTA FUNGSI & SUMBER DAYA MANAJEMEN.pdfHospitality Industry
 

Similar to MAKALAH PENGAWASAN KEL V (20)

Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemen
 
Controlling - EKONOMI Kelas X
Controlling - EKONOMI Kelas XControlling - EKONOMI Kelas X
Controlling - EKONOMI Kelas X
 
Manajemen pengawasan
Manajemen pengawasanManajemen pengawasan
Manajemen pengawasan
 
PERTEMUAN 7 controling PENGENDALIAN.ppt
PERTEMUAN 7  controling  PENGENDALIAN.pptPERTEMUAN 7  controling  PENGENDALIAN.ppt
PERTEMUAN 7 controling PENGENDALIAN.ppt
 
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
 
Bab+13+Controlling.pdf
Bab+13+Controlling.pdfBab+13+Controlling.pdf
Bab+13+Controlling.pdf
 
Pengawasan
PengawasanPengawasan
Pengawasan
 
Kepengawasan
KepengawasanKepengawasan
Kepengawasan
 
BAB_7_PENGAWALAN.pdf
BAB_7_PENGAWALAN.pdfBAB_7_PENGAWALAN.pdf
BAB_7_PENGAWALAN.pdf
 
Controlling
ControllingControlling
Controlling
 
PPT Simulasi Bisnis Kelompok 5
PPT Simulasi Bisnis Kelompok 5PPT Simulasi Bisnis Kelompok 5
PPT Simulasi Bisnis Kelompok 5
 
Pengawasan dan Pengendalian Organisasi
Pengawasan dan Pengendalian OrganisasiPengawasan dan Pengendalian Organisasi
Pengawasan dan Pengendalian Organisasi
 
5.3 .1 Konsep Pengendalian & Monitoring.pptx
5.3 .1  Konsep Pengendalian & Monitoring.pptx5.3 .1  Konsep Pengendalian & Monitoring.pptx
5.3 .1 Konsep Pengendalian & Monitoring.pptx
 
KEL 9 SUPERVISI PERKANTORAN di kota.pptx
KEL 9 SUPERVISI PERKANTORAN di kota.pptxKEL 9 SUPERVISI PERKANTORAN di kota.pptx
KEL 9 SUPERVISI PERKANTORAN di kota.pptx
 
Dasar dasarpengawasan-131213181604-phpapp
Dasar dasarpengawasan-131213181604-phpappDasar dasarpengawasan-131213181604-phpapp
Dasar dasarpengawasan-131213181604-phpapp
 
Pertemuan 10 Manajemen Fungsi Testing
Pertemuan 10 Manajemen Fungsi TestingPertemuan 10 Manajemen Fungsi Testing
Pertemuan 10 Manajemen Fungsi Testing
 
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...
 
Supervisi Hospitality term-6 Memahami Instrumen bantu pengawasan Supervisor.pptx
Supervisi Hospitality term-6 Memahami Instrumen bantu pengawasan Supervisor.pptxSupervisi Hospitality term-6 Memahami Instrumen bantu pengawasan Supervisor.pptx
Supervisi Hospitality term-6 Memahami Instrumen bantu pengawasan Supervisor.pptx
 
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
 
Supervisi Hospitality term-2 MANAJEMEN SERTA FUNGSI & SUMBER DAYA MANAJEMEN.pdf
Supervisi Hospitality term-2 MANAJEMEN SERTA FUNGSI & SUMBER DAYA MANAJEMEN.pdfSupervisi Hospitality term-2 MANAJEMEN SERTA FUNGSI & SUMBER DAYA MANAJEMEN.pdf
Supervisi Hospitality term-2 MANAJEMEN SERTA FUNGSI & SUMBER DAYA MANAJEMEN.pdf
 

MAKALAH PENGAWASAN KEL V

  • 1. MAKALAH PENGAWASAN KELOMPOK V KURNIAWATI M.AMIN SUHRO WARDI NURANI WIDIAS TUTI M.JANUAR SURYADI MUHAMMAD HANAFI M.ZUWARDI IMANI MARJANAN HARIS
  • 2. Dasar-Dasar Proses Pengawasan Pengertian Pengawasan Pengawasan bisa didefinisikan sebagai suatu usaha sistematis oleh manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja standar, rencana, atau tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut dan untuk mengambil tindakan penyembuhan yang diperlukan untuk melihat bahwa sumber daya manusia digunakan dengan seefektif dan seefisien mungkin didalam mencapai tujuan. George R. Tery (2006:395) mengartikan pengawasan sebagai mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tidankan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
  • 3. Pengertian pengawasan menurut beberapa ahli • Menurut Robbin (dalam Sugandha, 1999 : 150) menyatakan pengawasan itu merupakan suatu proses aktivitas yang sangat mendasar, sehingga membutuhkan seorang manajer untuk menjalankan tugas dan pekerjaan organisasi. • Menurut Kertonegoro (1998 : 163) menyatakan pengawasan itu adalah proses melalui manajer berusaha memperoleh kayakinan bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaannya. • Menurut Terry (dalam Sujamto, 1986 : 17) menyatakan Pengawasan adalah untuk menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasannya, dan mengambil tindakan-tidakan korektif bila diperlukan untuk menjamin agar hasilnya sesuai dengan rencana.
  • 4. Kesimpulannya, pengwasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan tujuan dengan tujuan- tujuan perencanaan,merancang system informasi umpan balik,membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.
  • 5. Tipe-Tipe Pengawasan Dalam pengawasan terdapat beberapa tipe pengawasan seperti yang diungkapkan Winardi (2000, hal. 589). Fungsi pengawasan dapat dibagi dalam tiga macam tipe, atas dasar fokus aktivitas pengawasan, antara lain: a. Pengawasan Pendahuluan (preliminary control). b. Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control) c. Pengawasan Feed Back (feed back control)
  • 6. Pengawasan Pendahuluan (preliminary control) Prosedur-prosedur pengawasan pendahuluan mencakup semua upaya manajerial guna memperbesar kemungkinan bahwa hasil-hasil aktual akan berdekatan hasilnya dibandingkan dengan hasil-hasil yang direncanakan. Dipandang dari sudut prespektif demikian, maka kebijaksanaan¬kebijaksanaan merupakan pedoman-pedoman untuk tindakan masa mendatang. Tetapi, walaupun demikian penting untuk membedakan tindakan menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan dan tindakan mengimplementasikannya. Merumuskan kebijakan-kebijakan termasuk dalam fungsi perencanaan sedangkan tindakan mengimplementasi kebijaksanaan merupakan bagian dari fungsi pengawasan. Pengawasan pendahuluan meliputi: 1. Pengawasan pendahuluan sumber daya manusia. 2. Pengawasan pendahuluan bahan-bahan. 3. Pengawasan pendahuluan modal 4. Pengawasan pendahuluan sumber-sumber daya finansial
  • 7. Pengawasan Pada Waktu Kerja Berlangsung (concurrent control) Concurrent control terutama terdiri dari tindakan- tindakan para supervisor yang mengarahkan pekerjaan para bawahan mereka. Direction berhubungan dengan tindakan-tindakan para manajer sewaktu mereka berupaya untuk: 1. Mengajarkan para bawahan mereka bagaimana cara penerapan metode¬metode serta prosedur- prosedur yang tepat. 2. Mengawasi pekerjaan mereka agar pekerjaan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Proses memberikan pengarahan bukan saja meliputi cara dengan apa petunjuk-petunjuk dikomunikasikan tetapi ia meliputi juga sikap orang- orang yang memberikan pengarahan.
  • 8. Pengawasan Feed Back (feed back control) Sifat kas dari metode-metode pengawasan feed back (umpan balik) adalah bahwa dipusatkan perhatian pada hasil-hasil historikal, sebagai landasan untuk mengoreksi tindakan-tindakan masa mendatang. Adapun sejumlah metode pengawasan feed back yang banyak dilakukan oleh dunia bisnis yaitu: 1. Analysis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis) 2. Analisis Biaya Standar (Standard Cost Analysis). 3. Pengawasan Kualitas (Quality Control) 4. Evaluasi Hasil Pekerjaan Pekerja (Employee Performance Evaluation)
  • 9. Tahap-Tahap Proses Pengawasan Dalam melakukan pengawasan terhadap bawahan yang dilakukan oleh manajer ataupun atasan maka perIu dilakukan tahapan atau proses pengawasan. Menurut Kadarman (2001, hal. 161) langkah- langkah proses pengawasan yaitu: a) Menetapkan Standar b) Mengukur Kinerja c) Memperbaiki Penyimpangan
  • 10. a. Menetapkan Standar Karena perencanaan merupakan tolak ukur untuk merancang pengawasan, maka secara logis hal ini berarti bahwa langkah pertama dalam proses pengawasan adalah menyusun rencana. Perencanaan yang dimaksud disini adalah menentukan standar. b. Mengukur Kinerja Langkah kedua dalam pengawasan adalah mengukur atau mengevaluasi kinerja yang dicapai terhadap standar yang telah ditentukan. c. Memperbaiki Penyimpangan Proses pengawasan tidak lengkap jika tidak ada tindakan perbaikan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Sedangkan menurut G. R. Terry dalam Sukama (1992, hal. 116) proses pengawasan terbagi atas 4 tahapan, yaitu: 1. Menentukan standar atau dasar bagi pengawasan. 2. Mengukur pelaksanaan 3. Membandingkan pelaksanaan dengan standar dan temukanlah perbedaan jika ada. 4. Memperbaiki penyimpangan dengan cara-cara tindakan yang tepat.
  • 11. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa proses pengawasan dilakukan berdasarkan beberapa tahapan yang harus dilakukan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan standard perencanaan sehingga dalam melakukan pengawasan manajer mempunyai standar yang jelas. Hal berikutnya yang perlu dilakukan adalah mengukur kinerja pegawai, sejauh mana pegawai dapat menerapkan perencanaan yang telah dibuat atau ditetapkan perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya secara optimal. Kemudian setelah menetapkan standar dan mengukur kinerja maka hal yang perlu dilakukan adalah membandingkan pelaksanaan dengan standar yang telah membandingkan pelaksanaan dengan standar yang telah ditetapkan. Dan yang terakhir adalah melakukan perbaikan jika ditemukan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
  • 12. Pentingnya Pengawasan Suatu organisasi akan berjalan terus dan semakin komplek dari waktu ke waktu, banyaknya orang yang berbuat kesalahan dan guna mengevaluasi atas hasil kegiatan yang telah dilakukan, inilah yang membuat fungsi pengawasan semakin penting dalam setiap organisasi. Tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya. Ada beberapa alasan mengapa pengawasan itu penting, diantaranya :
  • 13. • Perubahan lingkungan organisasi Berbagai perubahan lingkungan organisasi terjadi terus-menerus dan tak dapat dihindari, seperti munculnya inovasi produk dan pesaing baru, diketemukannya bahan baku baru dsb. Melalui fungsi pengawasannya manajer mendeteksi perubahan yang berpengaruh pada barang dan jasa organisasi sehingga mampu menghadapi tantangan atau memanfaatkan kesempatan yang diciptakan perubahan yang terjadi. • Peningkatan kompleksitas organisasi Semakin besar organisasi, makin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-hati. Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin kualitas dan profitabilitas tetap terjaga. Semuanya memerlukan pelaksanaan fungsi pengawasan dengan lebih efisien dan efektif. • Meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahan Bila para bawahan tidak membuat kesalahan, manajer dapat secara sederhana melakukan fungsi pengawasan. Tetapi kebanyakan anggota organisasi sering membuat kesalahan. Sistem pengawasan memungkinkan manajer mendeteksi kesalahan tersebut sebelum menjadi kritis.
  • 14. • Kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang. Bila manajer mendelegasikan wewenang kepada bawahannya tanggung jawab atasan itu sendiri tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menentukan apakah bawahan telah melakukan tugasnya adalah dengan mengimplementasikan sistem pengawasan. • Komunikasi. Antara manajer dan bawahan harus terjalin komunikasi.Agar semua yang dilakukan bisa berjalan dengan lancar. • Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi. Langkah terakhir adalah pembandingan penunjuk dengan standar, penentuan apakah tindakan koreksi perlu diambil dan kemudian pengambilan tindakan.
  • 15. Perancangan Proses Pengawasan Wiliam H. Newman menetapkan prosedure sistem pengawasan dimana dikemukakan 5 jenis pendekatan, yaitu: 1) Merumuskan hasil yang di inginkan Yang dihubungkan dengan individu yang melaksanakan. 2) Menetapkan penunjuk hasil Dengan tujuan untuk mengatasi dan memperbaiki penyimpangan sebelum kegiatan diselesaikan, yaitu dengan:m • Pengukuran input • Hasil pada tahap awal • Gejala yang dihadapi • Kondisi perubahan yang diasumsikan 3) Menetapkan standar penunjuk dan hasil Dihubungkan dengan kondisi yang dihadapi. 4) Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik Dimana komunikasi pengawasan didasarkan pada prinsip manajemen by excetion yaitu atasan diberi informasi bila terjadi penyimpangan pada standar.
  • 16. 5) Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil satu kesimpulan bahwa proses pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan kegiatan organisasi, oleh karena itu setiap pimpinan harus dapat menjalankan fungsi pengawasan sebagai salah satu fungsi manajemen. Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan organisasi akan memberikan implikasi terhadap pelaksanaan rencana, sehingga pelaksanaan rencana akan baik jika pengawasan dilakukan secara baik, dan tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak setelah proses pengawasan dilakukan. Dengan demikian peranan pengawasan sangat menentukan baik buruknya pelaksanaan suatu rencana. Mengenai pentingnya pelaksanaan pengawasan untuk mensukseskan rencana, Winardi (2000:172) mengungkapkan bahwa: “pengawasan berarti membuat sesuatu terjadi, sesuai dengan apa yang menurut rencana akan terjadi. Perencanaan dan pengawasan boleh dikatakan tidak dapat kita pisahkan satu sama lain, dan mereka ibarat: kembar siam dalam bidang manajemen”.
  • 17. Bidang-Bidang Pengawasan Srategik Bidang strategik yang dapat membuat organisasi secara keseluruhan mencapai sukses yaitu : • Transaksi Keuangan 1. Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis) Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. 2. Manajemen Kas (Cash Management) 3. Pengelolaan Biaya (Cost Control) • Hubungan Manajer dan Bawahan Hubungan antara manager dan bawahan juga harus baik dan terjaga. Sebisa mungkin ada hubungan 2 arah antara manager dan bawahan, bukan hubungan searah dimana manager terus-terusan memberi perintah kepada bawahan tanpa mau mendengar keluhan dan perasaan bawahannya. Bila ada hubungan harmonis seperti keluarga dalam suatu perusahaan maka akan tercipta team kerja yang solid dan kuat dalam menjalankan perusahaan. • Operasi-operasi Produktif
  • 18. Alat Bantu Pengawasan Manajerial 1) Manajemen Pengecualian (Management by Exception) Manajemen pengecualian adalah teknik pengawasan yang memungkinkan hanya penyimpangan kecil antara yang direncanakan dan kinerja aktual yang mendapatkan perhatian dari wirausahawan. Manajemen penegecualian didasarkan pada prinsip pengecualian, prinsip manajemen yang muncul paling awal pada literatur manajemen. Prinsip pengecualian menyatakan bahwa bawahan menangani semua persoalan rutin organisasional, sementara wirausahawan menangani persoalan organisasional non rutin atau diluar kebiasaan.
  • 19. 2) Management Information System (MIS) MIS yaitu suatu metode informal pengadaan dan penyediaan bagi manajemen, informasi yang diperlukan dengan akurat dan tepat waktu untuk membantu proses pembuatan keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi perencanaan, pengawasan dan operasional organisasi yang dilaksanakan secara efektif. MIS dirancang melalui beberapa tahap utama yaitu : 1. Tahap survei pendahuluan dan perumusan masalah. 2. Tahap desain konseptual. 3. Tahap desain terperinci. 4. Tahap implementasi akhir Kriteria agar MIS berjalan efektif, yaitu : • Mengikut sertakan pemakai dalam tim perancangan • Mempertimbangkan secara hati-hati biaya system • Memperlakukan informasi yang relevan dan terseleksi • Adanya pengujian pendahuluan • Menyediakan latihan dokumentasi tertulis bagi para operator dan pemakai system. Sedangakan kriteria utama MIS efektif yaitu : • Pengawasan terhadap kegiatan yang benar. • Tepat waktu dalam pemakainya. • Menekan biaya secara efektif. • System yang digunakan harus tepat dan akurat.
  • 20. 3) Analisa Rasio Rasio adalah hubungan antara dua angka yang dihitung dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Analisa rasio adalah proses menghasilkan informasi yang meringkas posisi financial dari organisasi dengan menghitung rasio yang didasarkan pada berbagai ukuran finansial yang muncul pada neraca dan neraca rugi-laba organisasi. 4) Penganggaran Anggaran dalam organisasi ialah rencana keuangan yang menguraikan bagaimana dana pada periode waktu tertentu akan dibelanjakan maupun bagaimana dana tersebut akan diperoleh. Anggaran juga merupakan laporan resmi mengenai sumber-sumber keuangan yang telah disediakan untuk membiayai pelaksanaan aktivitas tertentu dalam kurun waktu yang ditetapkan. Disamping sebagai rencana keuangan, anggaran juga merupakan alat pengawasan. Anggaran adalah bagian fundamental dari banyak program pengawasan organisasi. Pengawasan anggaran atau Budgetary Control itu sendiri merupakan suatu sistem sasaran yang telah ditetapkan dalam suatu anggaran untuk mengawasi kegiatan-kegiatan manajerial, dengan membandingkan pelaksanaan nyata dan pelaksanaan yang direncanakan.
  • 21. Management By Exception (MBE) Pengertian Management By Exception (MBE) MBE adalah suatu kemampuan dasar yang disediaakan oleh sistem informatika yang berbasis komputer yang memikul sebagian tanggungjawab dalam pengendalian sistem fisik maka waktu yang dimiliki manajer dapat digunakan secara efektif. Pada Management By Exception (MBE) seorang manajer untuk dapat melakukan pengendalian atas bagian yang menjadi tanggungjawabnya harus didukung oleh tersedianya:  Informasi mengenai apa yang telah dan sedang dicapai pada unit kerjanya.  Standar kinerja yang dapat menunjukkan apa yang harus dicapai oleh unit kerjanya. Standar yang dikombinasikan dengan output informasi misalnya laporan penjualan maka memungkinkan terjadinya Management By Exception. MBE adalah gaya atau tindakan yang dilakukan manajer apabila terjadi letidaksesuaian antara Kinerja Aktual( apa yang telah dan sedang dicapai ) dengan Standar Kinerja ( apa yang harus dicapai).
  • 22. Management Information System (MIS) Disingkat dengan MIS. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sistem Informasi Manajemen. Didefenisikan sebagai kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan management di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. Atau, kumpulan dari sistem- sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen. istilah Management Information System (MIS) atau Sistem Informasi Manajemen (SIM) ini banyak digunakan pada tahun 1980an hingga 1990an, yang menunjukkan sistem-sistem informasi fungsional, yaitu sistem yang diterapkan di fungsi- fungsi organisasi.
  • 23. Sistem Informasi Manajemen ini terdiri dari sistem informasi akuntasi, sistem informasi keuangan dan sistem informasi pemasaran. MIS sudah diterapkan di Amerika Serikat sejak awal tahun 1970an yang digunakan untuk memberikan infromasi kepada manajer-manajer fungsional. Istilah ini sudah kurang tepat untuk saat ini, karena sistem informasi telah berkembang melebihi kemampuan sistem informasi fungsional. Definisi SIM, Sistem Informasi Manajemen – Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
  • 24. Karakteristik Pengawasan yang Efektif Kriteria agar MIS berjalan efektif, yaitu : •Mengikut sertakan pemakai dalam tim perancangan. •Mempertimbangkan secara hati-hati biaya system. •Memperlakukan informasi yang relevan dan terseleksi. •Adanya pengujian pendahuluan. • Menyediakan latihan dokumentasi tertulis bagi para operator dan pemakai system. Sedangakan kriteria utama MIS efektif yaitu : •Pengawasan terhadap kegiatan yang benar. •Tepat waktu dalam pemakainya. •Menekan biaya secara efektif. •System yang digunakan harus tepat dan akurat. •Dapat diterima oleh yang bersangkutan .