SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
a. PENGERTIAN PENGAWASAN
Tak dapat disangkal bahwa masing-masing fungsi pimpinan berhubungan erat
satu sama lain. Hal ini akan lebih jelas, bila kita ingat bahwa sesungguhnya fungsi
pimpinan yang lima itu, yaitu merencanakan, pengorganisasian, penyusunan, memberi
perintah dan pengawasan adalah prosedur atau urut-rutan pelaksanaan dalam
merealisasi tujuan badan usaha.
Perencanaan berhubungan erat dengan fungsi pengawasan, karena dapat
dikatakan rencana itulah sebagai standar atau alat pengawasan bagi pekerjaan yang
sedang dikerjakan. Demikianpun fungsi pemberian perintah berhubungan erat fengan
fungsi pengawasan, karena sesungguhnya pengawasan itu merupakan follow up dari
perintah-perintah yang sudah dikeluarkan. Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu
proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan
mengoreksi bila perlu dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
rencana semula. Tujuan utama dari pengawasan ialah mengusahakan agar apa yang
direncanakan menjadi kenyataan.
Uraian-uraian tentang hal ini adalah sebagai berikut:
Menurut Sondang P. Siagian (2006:107) bahwa:
͞Pengawasan adalah proses pengam atan dari pada pelaksanaan seluruh
kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang
dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya͟.
Selanjutnya, menurut Sarwoto (2001:83) bahwa:
͚Pengawasan adalah kegiatan manajer yang mengusahakan agar pekerjaan pekerjaan terlaksana sesuai dengan re ncana yang ditetapkan dan atau hasil
yang dikehendaki͟.
Sedangkan menurut Sujamto (2001:19) bahwa:
͞Pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai
kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas dan kegiatan, apakah
sesuai dengan yang semestinya atau tidak ͟.
Dan keempat rumusan definisi pengawasan tersebut di atas, dapat di ambil
beberapa makna inti tentang pengawasan yakni bahwa:

1. Pengawasan merupakan proses kegiatan pengamatan terhadap seluruh
kegiatan organisasi.
2. Melalui pengawasan, kegiatan-kegiatan di dalam organisasi akan dinilai
apakah berjalan sesuai dengan rencana atau tidak.
3. Pengawasan adalah salah satu fungsi dan wewenang pimpinan pada berbagai
tingkatan manajemen di dalam suatu organisasi.
4. Pengawasan harus dilakukan secara konsisten dan berlanjut sehingga gerak
organisasi dapat diarahkan kepada pencapaian tujuan secara efektif dan
efisien.
5. Dalam melakukan pengawasan diperlukan standar penilaian sebagai alat
evaluatif terhadap kegiatan-kegiatan yang diawasi.
Berkaitan dengan topik pembahasan di dala m proposal ini, maka pengawasan
yang di maksud adalah pengawasan terhadap disiplin kerja pegawai pada Inspektorat
Kabupaten Pangkep dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sehari -hari.
pengawasan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah mereka bekerja ses uai
dengan peraturan yang berlaku.

b. JENIS-JENIS PENGAWASAN
Dalam praktik manajemen dikenal ada beberapa jenis pengawasan. Menurut
Sujamto (2001:76-79) jenis-jenis pengawasan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengawasan langsung
2. Pengawasan tidak langsung
3. Pengawasan ektern
4. Pengawaan intern
5. Pengawasan prepentif
6. Pengawasan represif
7. Pengawasan formal
8. Pengawasan informal
9. Pengawasan umum
10. Pengawasan fungsional
Pengertian masing-masing jenis pengawasan tersebut di atas, dijelaskan oleh
Sujamto sebagai berikut:
1. Pengawasan langsung adalah pengawasan yang dilakukan dengan cara
mendatangi dan melakukan pemeriksaan di tempat terhadap obyek yang
diawasi. Contoh bentuk pelaksanaan pengawasan langsung ini yaitu jika
seorang pimpinan atau atasan mendatangi seorang pegawai stafnya yang
sedang bekerja dan melakukan penilaian tentang pelaksanaan tugasnya.
2. Pengawasan tidak langsung adalah kebalikan dan jenis pengawasan langsung,
yaitu pengawasan yang dilakukan tanpa mendatangi obyek yang diawasi
tetapi banya

memeriksa laporan tentang obyek pengawa1an yang

disampaikan kepada pengawas. Misalnya seorang pimpinan memeriksa
daftar absensi kehadiran bawahan atau laporan pelaksanaan pekerjaan
bawahan yang disampaikan kepada pimpinan.
3. Pengawasan ektern berarti pengawasan yang dilakukan oleh aparat
pengawasan dan luar organisasi. Misalnya pengawasan yang dilakukan oleh
Dirjen Pengawasan Keuangan Negara terhadap salah satu departemen. Jadi
tidak dilakukan oleh badan pengawasan dan departemen itu sendiri.
4. Pengawasan intern berarti pengawasan yang dilakukan oleh unit/pejabat
pengawasan dan organisasi sendiri. Misalnya pengawasan yang dilakukan
oleh petugas direktorat kepada departemen itu sendiri.
5. Pengawasan prepentif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum
pelaksanaan kegiatan. Ini berarti bahwa obyek pengawasan tersehut adalah
rencana yang telah disusun, yang dimaksudkan untuk menghindari terjadinya
suatu hal atau kejadian yang tidak diinginkan.
6. Pengawasan represif adalah pengawasan yang dilakukan setelah pekerjaan
dilaksanakan. Jadi kebalikan dan pengawasan prepentif. Dalam praktik, jenis
pengawasan ini dapat dilihat misalnya pada pengawasan terhadap produk
hukum atau keputusan pemerintah yang telah dikeluarkan, disarankan untuk
ditinjau kembali.
7. Pengawasan formal adalah pengawasan yang dilakukan oleh instansi/pejabat
yang berwewenang (resmi) baik yang bersifat intern maupun ekstern.
Misalnya seorang pejabat Inspektorat rnelakukan pemeriksaan dalam
lingkungan departemennya atau instansi yang ada di dalam ja jaran
departemennya.
8. Pengawasan informal adalah pengawasan yang dilakukan oeh masyarakat,
baik langsung maupun tidak langsung. Contoh bentuk pengawasan ini yaitu
laporan atau pengaduan masyarakat rnengenai adanya penyimpangan yang
dilakukan oleh aparat pemerintah.
9. Pengawasan umum adalah pengawasan terhadap seuruh aspek pelaksanaan
tugas pokok organisasi. Jadi bukan hanya pengawasan terhadap beberapa
aspek tertentu saja.
10. Pengawasan fungsional adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat yang
diadakan khusus untuk membantu pimpinan (manajer) dalam menjalankan
fungsi pengawasan dilingkungan organisasi yang dipimpinnya. Misalnya
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan atau di singkat BPKP yang
diadakan untuk mernbariu Presiden dalarn menjalankan pengawasan umum
atau penguasaan atau pengurus keuangan serta pengawasan pembangunan
yang menjadi tanggung jawab Presiden. Contoh lain misalnya suatu
badan/lembaga yang fungsinya melakukan pengawasan terhadap suatu
organisasi tertentu (BPKP terhadap suatu departemen).
c. PRINSIP-PRINSIP PENGAWASAN
Untuk mendapatkan suatu sistem pengawasan yang efektif, maka perlu dipenuhi
beberapa prinsip pengawasan. Dua prinsip pokok, yang merupakan suatu conditio sine
qua non bagi suatu sistem pengawasan yang efektif. Prinsip pokok pertama
merupakan suatu keharusan, rencana itu merupakan standar atau alat pengukur
daripada pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan. Demikianpun prinsip pokok
kedua merupakan suatu keharusan yang perlu ada agar sistem pengawasan itu
memang benar-benar dapat efektif dilaksanakan. Selain kedua prinsip pokok diatas,
maka suatu sistem pengawasan haruslah pula meng andung prinsip-prinsip berikut:

1. Dapat mereflektir sifat-sifat dan kebutuhan-kebutuhan dari kegiatankegiatan
yang harus diawasi.
2. Dapat dengan segera melaporkan penyimpangan ±penyimpangan.
3. Fleksibel.
4. Dapat mereflektir pola organisasi.
5. Ekonomis.
6. Dapat dimengerti.
7. Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif.
Oleh karenanya, agar sistem pengawasan itu benar-benar efektif artinya dapat
merealisasi tujuannya, maka suatu sistem pengawasan setidak-tidaknya harus dapat
dengan segera melaporkan adanya penyimpangan-penyimpangan dari rencana. Oleh
karena itulah, suatu sistem pengawasan yang efektif harus dapat segera
penyimpangan-penyimpangan, sehingga berdasarkan penyimpagan-penyimpagan itu
dapat diambil tindakan untuk pelaksanaan selanjutnya agar pelaksanaan keseluruhan
benar-benar dapat sesuai atau mendekati apa yang direncanakan sebelumnya. Suatu
sistem pengawasan adalah efektif, bilamana sistem pengawasan itu memenuhi prinsip
fleksibilitas. Ini berarti bahwa sistem pengawasan itu tetap dapat dipergunakan,
meskipun terjadi perubahan-peruban terhadap rencana diluar dugaan. Misalnya
sesuatu pekerjaan direncanakan selesai dalam waktu 25 hari, berarti bahwa ukuran
yang dipergunakan disini tidaklah mengandung prinsip fleksibel. Ia baru memenuhi
prinsip demikian, jika misalnya direncanakan bahwa pekerjaan itu diselesaikan dalam
waktu seratus jam mesin kerja. Berhubung rusaknya mesin-mesin tidak dimasukkan
dalam perhitungan, yang berarti bahwa pengawasan itu mengandung prinsip
fleksibilitas. Titik berat pengawasan sesungguhnya berkisar pada manusia, sebab
manusia itulah yang melakukan kegiatan-kegiatan dalam badan usaha atau dalam
organisasi bersangkutan. Ini berarti bahwa dengan suatu sistem pengawasan
penyimpangan yang terjadi dapat ditunjukan pada pola organisasi bersangkutan
(Kahar, 2009).
d. MAKSUD DAN TUJUAN PENGAWASAN
Pengawasan dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,
penyimpangan, ketidaksesuaian, penyelewengan dan lainnya yang ridak sesuai dengan
ketentuan atau rencana yang telah ditetapkan.
Berkaitan dengan peningkatan disiplin kerja pegawai, maka pengawasan
dimaksudkan untuk memperbaiki penyimpangan disip lin yang dilakukan oleh pegawai
sehingga sikap dan perilakunya dalam bekerja sehari-hari sesuai dengan peraturan
disiplin pegawai yang berlaku.
Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara
berdayaguna (efisien) dan berhasil guna (efeictif), sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya.
Dalam hubungan dengan disiplin kerja pegawai, maka pengawasan yang
dilakukan bertujuan produktifitas kerja pegawai bermanfaat bagi organisasi dan
frekuensi pelanggaran disiplin dapat ditekan seminimal mungkin.
Dalam melaksanakan waskat. penting diperhatikan oleh pengawasan adalah
prinsip-prinsip pengawasan yaitu meliputi:
1. Waskat pada dasarnya dilakukan secara berjenjang, namun demikian setiap
pimpinan pada saat-saat tertentu dapat melakukan pengawasan pada setiap
jenjang yang ada dibawahnya.
2. Waskat harus dilaksanakan oleh setiap pimpinan secara sadar dan wajar
sebagai salah satu fungsi manajemen yang penting dan tidak terpisahkan dan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi.
3. Waskat lebih diarahkan pada pencegahan terjadinya penyimpangan. Oleh
karena itu perlu adanya petunjuk yang jelas yang dapat mencegah terjadinya
penyimpangan. Dalam pelaksanaan fungsi manajemen perlu dilakukan
Waskat untuk menjamin agar tujuan dicapai secara efisien dan efektif.
Berbagai

kegiatan

memerlukan

pula

pengawasan

dalarn

rangka

penyempurnaan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi.
Lebih dan itu pengawasan juga dipergunakan untuk rnenyempurnakan sistem
pengawasan.
4. Waskat harus bersifat membina. Oleh karena itu, kriteria adanya
penyimpangan harus didasarkan pada kriteria yang jelas dan penyimpangan
tersebut harus dideteksi secara dini.
Agar pelaksanaan pengawasan berjalan dengan baik dan hasilnya memuaskan
hagi organisasi, maka syarat-syarat pengawasan yang secara umum dapat
dipergunakan menurut Handayaningrat (2005:150) adalah sebagai berikut:
1. Menentukan standar pengawasan yang baik dan dapat dilaksanakan.
2. Menghindarkan

adanya

tekanan

dan

paksaan

yang

nenyebabkan

penyimpangan dam tujuan pengawasan itu.
3. Melakukan koreksi terhadap rencana yang akan dipakai untuk mengadakan
perbaikan dan penyempurnaan rencana yang akan datang.
Berkaitan dengan hal di atas, maka beberapa cara yang baik dapat dilakukan
sebagai berikut:
1. Memberikan

kesempatan

kepada

pihak-pihak

yang

diawasi

untuk

memberikan keterangan yang jelas dan ikut memecahkan hal-hal yang
mempengaruhinya.
2. Menghargai hasil-hasil pekerjaan pihak-pihak yang diawasi.
3. Melakukan suatu kerjasama agar diperoleh saling pengertian, saling percaya
rnernpercayai dan bersifat memberikan pendidikan.
Untuk mencapai efektif dan efisien pelaksanaan segala jenis bentuk pengawasan,
perlu di tempuh suatu proses tertentu yang mengatur rangkaian langkah-langkah yang
di tempuh oleh si pengawas dalam melakukan pengawasan. Tahap-tahap pelaksanaan
pengawasan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan standar atau dasar untuk pengawasan
2. Meneliti basil yang di capai
3. Membandingkan pelakanaan dengan standar dan menetapkan perbedaannya
(bilamana ada perbedaan)
4. Memperbaiki penyimpangan dengan tindakan-tindakan korektif

More Related Content

What's hot

Dasar dasar pengawasan
Dasar dasar pengawasanDasar dasar pengawasan
Dasar dasar pengawasanshirayuki-su
 
Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalianManajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalianDesa Institute
 
proses pengawasan
proses pengawasanproses pengawasan
proses pengawasan93220872
 
Pengawasan Fungsional Pemerintah
Pengawasan Fungsional PemerintahPengawasan Fungsional Pemerintah
Pengawasan Fungsional Pemerintah93220872
 
Manajemen 111022031650-phpapp02
Manajemen 111022031650-phpapp02Manajemen 111022031650-phpapp02
Manajemen 111022031650-phpapp02Putra Meunafa
 
Audit Bank Standart Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB)
Audit Bank Standart Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB)Audit Bank Standart Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB)
Audit Bank Standart Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB)Selviana SelfVie
 
Pengawasan dan pengendalian organisasi
Pengawasan dan pengendalian organisasiPengawasan dan pengendalian organisasi
Pengawasan dan pengendalian organisasiYayuk Nugroho
 
Pengawasan dan pengendalian
Pengawasan dan pengendalianPengawasan dan pengendalian
Pengawasan dan pengendalianAsril Sal
 
Sistem dan Proses Manajemen
Sistem dan Proses ManajemenSistem dan Proses Manajemen
Sistem dan Proses ManajemenAngely Putry
 
pengertian pengendalian
pengertian pengendalianpengertian pengendalian
pengertian pengendalianCucu Sya'diah
 
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalianFerli Dian SAputra
 
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Pengendalian
PengendalianPengendalian
PengendalianNeli Ismi
 
Audit kepatuhan pekerjaan lapangan1
Audit kepatuhan pekerjaan lapangan1Audit kepatuhan pekerjaan lapangan1
Audit kepatuhan pekerjaan lapangan1ElangArtaPratama
 

What's hot (20)

140577863 pengawasan-wirausaha
140577863 pengawasan-wirausaha140577863 pengawasan-wirausaha
140577863 pengawasan-wirausaha
 
Dasar dasar pengawasan
Dasar dasar pengawasanDasar dasar pengawasan
Dasar dasar pengawasan
 
Presentation controling
Presentation controling Presentation controling
Presentation controling
 
12 fungsi pengawasan
12 fungsi pengawasan12 fungsi pengawasan
12 fungsi pengawasan
 
Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalianManajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
 
proses pengawasan
proses pengawasanproses pengawasan
proses pengawasan
 
Pengawasan Fungsional Pemerintah
Pengawasan Fungsional PemerintahPengawasan Fungsional Pemerintah
Pengawasan Fungsional Pemerintah
 
Manajemen
ManajemenManajemen
Manajemen
 
Ppt controlling
Ppt controllingPpt controlling
Ppt controlling
 
Peng. Manajemen, Controlling
Peng. Manajemen, ControllingPeng. Manajemen, Controlling
Peng. Manajemen, Controlling
 
Manajemen 111022031650-phpapp02
Manajemen 111022031650-phpapp02Manajemen 111022031650-phpapp02
Manajemen 111022031650-phpapp02
 
Audit Bank Standart Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB)
Audit Bank Standart Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB)Audit Bank Standart Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB)
Audit Bank Standart Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB)
 
Pengawasan dan pengendalian organisasi
Pengawasan dan pengendalian organisasiPengawasan dan pengendalian organisasi
Pengawasan dan pengendalian organisasi
 
Pengawasan dan pengendalian
Pengawasan dan pengendalianPengawasan dan pengendalian
Pengawasan dan pengendalian
 
Sistem dan Proses Manajemen
Sistem dan Proses ManajemenSistem dan Proses Manajemen
Sistem dan Proses Manajemen
 
pengertian pengendalian
pengertian pengendalianpengertian pengendalian
pengertian pengendalian
 
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
 
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
 
Pengendalian
PengendalianPengendalian
Pengendalian
 
Audit kepatuhan pekerjaan lapangan1
Audit kepatuhan pekerjaan lapangan1Audit kepatuhan pekerjaan lapangan1
Audit kepatuhan pekerjaan lapangan1
 

Similar to PENGAWASAN KERJA

Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...Khairi Rumantati
 
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...Kanaidi ken
 
Istilahaudit
IstilahauditIstilahaudit
Istilahauditumuhaswad
 
Supervisi Hospitality term-2 MANAJEMEN SERTA FUNGSI & SUMBER DAYA MANAJEMEN.pdf
Supervisi Hospitality term-2 MANAJEMEN SERTA FUNGSI & SUMBER DAYA MANAJEMEN.pdfSupervisi Hospitality term-2 MANAJEMEN SERTA FUNGSI & SUMBER DAYA MANAJEMEN.pdf
Supervisi Hospitality term-2 MANAJEMEN SERTA FUNGSI & SUMBER DAYA MANAJEMEN.pdfHospitality Industry
 
Audit internal
Audit internalAudit internal
Audit internalpadlah1984
 
PPT Simulasi Bisnis Kelompok 5
PPT Simulasi Bisnis Kelompok 5PPT Simulasi Bisnis Kelompok 5
PPT Simulasi Bisnis Kelompok 5Novi Ayu Pratiwi
 
SIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMI
SIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMISIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMI
SIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMImegawati fazma
 
SIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMI
SIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMISIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMI
SIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMIfitri yanti
 
sia, reyzel anwar, suryanih, stiami
sia, reyzel anwar, suryanih, stiamisia, reyzel anwar, suryanih, stiami
sia, reyzel anwar, suryanih, stiamireyzel anwar
 
P.perniagaan (pengawalan)
P.perniagaan (pengawalan)P.perniagaan (pengawalan)
P.perniagaan (pengawalan)haniffpotter
 
SI-PI, Irfan Syaifudin, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting,...
SI-PI, Irfan Syaifudin, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting,...SI-PI, Irfan Syaifudin, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting,...
SI-PI, Irfan Syaifudin, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting,...irfansyai
 
Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...
Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...
Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...DUCI
 
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...Fazril Azi
 

Similar to PENGAWASAN KERJA (20)

Pengawasan
PengawasanPengawasan
Pengawasan
 
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
 
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
 
Istilahaudit
IstilahauditIstilahaudit
Istilahaudit
 
Istilah Audit
Istilah AuditIstilah Audit
Istilah Audit
 
Supervisi Hospitality term-2 MANAJEMEN SERTA FUNGSI & SUMBER DAYA MANAJEMEN.pdf
Supervisi Hospitality term-2 MANAJEMEN SERTA FUNGSI & SUMBER DAYA MANAJEMEN.pdfSupervisi Hospitality term-2 MANAJEMEN SERTA FUNGSI & SUMBER DAYA MANAJEMEN.pdf
Supervisi Hospitality term-2 MANAJEMEN SERTA FUNGSI & SUMBER DAYA MANAJEMEN.pdf
 
2._PENGAWASAN_.ppt
2._PENGAWASAN_.ppt2._PENGAWASAN_.ppt
2._PENGAWASAN_.ppt
 
Manajemen kontrolling
Manajemen kontrollingManajemen kontrolling
Manajemen kontrolling
 
Audit internal
Audit internalAudit internal
Audit internal
 
Audit internal
Audit internalAudit internal
Audit internal
 
PPT Simulasi Bisnis Kelompok 5
PPT Simulasi Bisnis Kelompok 5PPT Simulasi Bisnis Kelompok 5
PPT Simulasi Bisnis Kelompok 5
 
SIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMI
SIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMISIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMI
SIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMI
 
Pengawalan
PengawalanPengawalan
Pengawalan
 
SIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMI
SIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMISIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMI
SIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMI
 
sia, reyzel anwar, suryanih, stiami
sia, reyzel anwar, suryanih, stiamisia, reyzel anwar, suryanih, stiami
sia, reyzel anwar, suryanih, stiami
 
P.perniagaan (pengawalan)
P.perniagaan (pengawalan)P.perniagaan (pengawalan)
P.perniagaan (pengawalan)
 
Kepengawasan
KepengawasanKepengawasan
Kepengawasan
 
SI-PI, Irfan Syaifudin, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting,...
SI-PI, Irfan Syaifudin, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting,...SI-PI, Irfan Syaifudin, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting,...
SI-PI, Irfan Syaifudin, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting,...
 
Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...
Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...
Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...
 
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

PENGAWASAN KERJA

  • 1. a. PENGERTIAN PENGAWASAN Tak dapat disangkal bahwa masing-masing fungsi pimpinan berhubungan erat satu sama lain. Hal ini akan lebih jelas, bila kita ingat bahwa sesungguhnya fungsi pimpinan yang lima itu, yaitu merencanakan, pengorganisasian, penyusunan, memberi perintah dan pengawasan adalah prosedur atau urut-rutan pelaksanaan dalam merealisasi tujuan badan usaha. Perencanaan berhubungan erat dengan fungsi pengawasan, karena dapat dikatakan rencana itulah sebagai standar atau alat pengawasan bagi pekerjaan yang sedang dikerjakan. Demikianpun fungsi pemberian perintah berhubungan erat fengan fungsi pengawasan, karena sesungguhnya pengawasan itu merupakan follow up dari perintah-perintah yang sudah dikeluarkan. Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan mengoreksi bila perlu dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Tujuan utama dari pengawasan ialah mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan. Uraian-uraian tentang hal ini adalah sebagai berikut: Menurut Sondang P. Siagian (2006:107) bahwa: ͞Pengawasan adalah proses pengam atan dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya͟.
  • 2. Selanjutnya, menurut Sarwoto (2001:83) bahwa: ͚Pengawasan adalah kegiatan manajer yang mengusahakan agar pekerjaan pekerjaan terlaksana sesuai dengan re ncana yang ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki͟. Sedangkan menurut Sujamto (2001:19) bahwa: ͞Pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas dan kegiatan, apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak ͟. Dan keempat rumusan definisi pengawasan tersebut di atas, dapat di ambil beberapa makna inti tentang pengawasan yakni bahwa: 1. Pengawasan merupakan proses kegiatan pengamatan terhadap seluruh kegiatan organisasi. 2. Melalui pengawasan, kegiatan-kegiatan di dalam organisasi akan dinilai apakah berjalan sesuai dengan rencana atau tidak. 3. Pengawasan adalah salah satu fungsi dan wewenang pimpinan pada berbagai tingkatan manajemen di dalam suatu organisasi. 4. Pengawasan harus dilakukan secara konsisten dan berlanjut sehingga gerak organisasi dapat diarahkan kepada pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
  • 3. 5. Dalam melakukan pengawasan diperlukan standar penilaian sebagai alat evaluatif terhadap kegiatan-kegiatan yang diawasi. Berkaitan dengan topik pembahasan di dala m proposal ini, maka pengawasan yang di maksud adalah pengawasan terhadap disiplin kerja pegawai pada Inspektorat Kabupaten Pangkep dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sehari -hari. pengawasan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah mereka bekerja ses uai dengan peraturan yang berlaku. b. JENIS-JENIS PENGAWASAN Dalam praktik manajemen dikenal ada beberapa jenis pengawasan. Menurut Sujamto (2001:76-79) jenis-jenis pengawasan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pengawasan langsung 2. Pengawasan tidak langsung 3. Pengawasan ektern 4. Pengawaan intern 5. Pengawasan prepentif 6. Pengawasan represif 7. Pengawasan formal 8. Pengawasan informal 9. Pengawasan umum 10. Pengawasan fungsional Pengertian masing-masing jenis pengawasan tersebut di atas, dijelaskan oleh Sujamto sebagai berikut:
  • 4. 1. Pengawasan langsung adalah pengawasan yang dilakukan dengan cara mendatangi dan melakukan pemeriksaan di tempat terhadap obyek yang diawasi. Contoh bentuk pelaksanaan pengawasan langsung ini yaitu jika seorang pimpinan atau atasan mendatangi seorang pegawai stafnya yang sedang bekerja dan melakukan penilaian tentang pelaksanaan tugasnya. 2. Pengawasan tidak langsung adalah kebalikan dan jenis pengawasan langsung, yaitu pengawasan yang dilakukan tanpa mendatangi obyek yang diawasi tetapi banya memeriksa laporan tentang obyek pengawa1an yang disampaikan kepada pengawas. Misalnya seorang pimpinan memeriksa daftar absensi kehadiran bawahan atau laporan pelaksanaan pekerjaan bawahan yang disampaikan kepada pimpinan. 3. Pengawasan ektern berarti pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawasan dan luar organisasi. Misalnya pengawasan yang dilakukan oleh Dirjen Pengawasan Keuangan Negara terhadap salah satu departemen. Jadi tidak dilakukan oleh badan pengawasan dan departemen itu sendiri. 4. Pengawasan intern berarti pengawasan yang dilakukan oleh unit/pejabat pengawasan dan organisasi sendiri. Misalnya pengawasan yang dilakukan oleh petugas direktorat kepada departemen itu sendiri. 5. Pengawasan prepentif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan. Ini berarti bahwa obyek pengawasan tersehut adalah rencana yang telah disusun, yang dimaksudkan untuk menghindari terjadinya suatu hal atau kejadian yang tidak diinginkan.
  • 5. 6. Pengawasan represif adalah pengawasan yang dilakukan setelah pekerjaan dilaksanakan. Jadi kebalikan dan pengawasan prepentif. Dalam praktik, jenis pengawasan ini dapat dilihat misalnya pada pengawasan terhadap produk hukum atau keputusan pemerintah yang telah dikeluarkan, disarankan untuk ditinjau kembali. 7. Pengawasan formal adalah pengawasan yang dilakukan oleh instansi/pejabat yang berwewenang (resmi) baik yang bersifat intern maupun ekstern. Misalnya seorang pejabat Inspektorat rnelakukan pemeriksaan dalam lingkungan departemennya atau instansi yang ada di dalam ja jaran departemennya. 8. Pengawasan informal adalah pengawasan yang dilakukan oeh masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung. Contoh bentuk pengawasan ini yaitu laporan atau pengaduan masyarakat rnengenai adanya penyimpangan yang dilakukan oleh aparat pemerintah. 9. Pengawasan umum adalah pengawasan terhadap seuruh aspek pelaksanaan tugas pokok organisasi. Jadi bukan hanya pengawasan terhadap beberapa aspek tertentu saja. 10. Pengawasan fungsional adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat yang diadakan khusus untuk membantu pimpinan (manajer) dalam menjalankan fungsi pengawasan dilingkungan organisasi yang dipimpinnya. Misalnya Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan atau di singkat BPKP yang diadakan untuk mernbariu Presiden dalarn menjalankan pengawasan umum atau penguasaan atau pengurus keuangan serta pengawasan pembangunan
  • 6. yang menjadi tanggung jawab Presiden. Contoh lain misalnya suatu badan/lembaga yang fungsinya melakukan pengawasan terhadap suatu organisasi tertentu (BPKP terhadap suatu departemen). c. PRINSIP-PRINSIP PENGAWASAN Untuk mendapatkan suatu sistem pengawasan yang efektif, maka perlu dipenuhi beberapa prinsip pengawasan. Dua prinsip pokok, yang merupakan suatu conditio sine qua non bagi suatu sistem pengawasan yang efektif. Prinsip pokok pertama merupakan suatu keharusan, rencana itu merupakan standar atau alat pengukur daripada pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan. Demikianpun prinsip pokok kedua merupakan suatu keharusan yang perlu ada agar sistem pengawasan itu memang benar-benar dapat efektif dilaksanakan. Selain kedua prinsip pokok diatas, maka suatu sistem pengawasan haruslah pula meng andung prinsip-prinsip berikut: 1. Dapat mereflektir sifat-sifat dan kebutuhan-kebutuhan dari kegiatankegiatan yang harus diawasi. 2. Dapat dengan segera melaporkan penyimpangan ±penyimpangan. 3. Fleksibel. 4. Dapat mereflektir pola organisasi. 5. Ekonomis. 6. Dapat dimengerti. 7. Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif. Oleh karenanya, agar sistem pengawasan itu benar-benar efektif artinya dapat merealisasi tujuannya, maka suatu sistem pengawasan setidak-tidaknya harus dapat dengan segera melaporkan adanya penyimpangan-penyimpangan dari rencana. Oleh
  • 7. karena itulah, suatu sistem pengawasan yang efektif harus dapat segera penyimpangan-penyimpangan, sehingga berdasarkan penyimpagan-penyimpagan itu dapat diambil tindakan untuk pelaksanaan selanjutnya agar pelaksanaan keseluruhan benar-benar dapat sesuai atau mendekati apa yang direncanakan sebelumnya. Suatu sistem pengawasan adalah efektif, bilamana sistem pengawasan itu memenuhi prinsip fleksibilitas. Ini berarti bahwa sistem pengawasan itu tetap dapat dipergunakan, meskipun terjadi perubahan-peruban terhadap rencana diluar dugaan. Misalnya sesuatu pekerjaan direncanakan selesai dalam waktu 25 hari, berarti bahwa ukuran yang dipergunakan disini tidaklah mengandung prinsip fleksibel. Ia baru memenuhi prinsip demikian, jika misalnya direncanakan bahwa pekerjaan itu diselesaikan dalam waktu seratus jam mesin kerja. Berhubung rusaknya mesin-mesin tidak dimasukkan dalam perhitungan, yang berarti bahwa pengawasan itu mengandung prinsip fleksibilitas. Titik berat pengawasan sesungguhnya berkisar pada manusia, sebab manusia itulah yang melakukan kegiatan-kegiatan dalam badan usaha atau dalam organisasi bersangkutan. Ini berarti bahwa dengan suatu sistem pengawasan penyimpangan yang terjadi dapat ditunjukan pada pola organisasi bersangkutan (Kahar, 2009). d. MAKSUD DAN TUJUAN PENGAWASAN Pengawasan dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan, penyimpangan, ketidaksesuaian, penyelewengan dan lainnya yang ridak sesuai dengan ketentuan atau rencana yang telah ditetapkan. Berkaitan dengan peningkatan disiplin kerja pegawai, maka pengawasan dimaksudkan untuk memperbaiki penyimpangan disip lin yang dilakukan oleh pegawai
  • 8. sehingga sikap dan perilakunya dalam bekerja sehari-hari sesuai dengan peraturan disiplin pegawai yang berlaku. Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara berdayaguna (efisien) dan berhasil guna (efeictif), sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam hubungan dengan disiplin kerja pegawai, maka pengawasan yang dilakukan bertujuan produktifitas kerja pegawai bermanfaat bagi organisasi dan frekuensi pelanggaran disiplin dapat ditekan seminimal mungkin. Dalam melaksanakan waskat. penting diperhatikan oleh pengawasan adalah prinsip-prinsip pengawasan yaitu meliputi: 1. Waskat pada dasarnya dilakukan secara berjenjang, namun demikian setiap pimpinan pada saat-saat tertentu dapat melakukan pengawasan pada setiap jenjang yang ada dibawahnya. 2. Waskat harus dilaksanakan oleh setiap pimpinan secara sadar dan wajar sebagai salah satu fungsi manajemen yang penting dan tidak terpisahkan dan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. 3. Waskat lebih diarahkan pada pencegahan terjadinya penyimpangan. Oleh karena itu perlu adanya petunjuk yang jelas yang dapat mencegah terjadinya penyimpangan. Dalam pelaksanaan fungsi manajemen perlu dilakukan Waskat untuk menjamin agar tujuan dicapai secara efisien dan efektif. Berbagai kegiatan memerlukan pula pengawasan dalarn rangka penyempurnaan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi.
  • 9. Lebih dan itu pengawasan juga dipergunakan untuk rnenyempurnakan sistem pengawasan. 4. Waskat harus bersifat membina. Oleh karena itu, kriteria adanya penyimpangan harus didasarkan pada kriteria yang jelas dan penyimpangan tersebut harus dideteksi secara dini. Agar pelaksanaan pengawasan berjalan dengan baik dan hasilnya memuaskan hagi organisasi, maka syarat-syarat pengawasan yang secara umum dapat dipergunakan menurut Handayaningrat (2005:150) adalah sebagai berikut: 1. Menentukan standar pengawasan yang baik dan dapat dilaksanakan. 2. Menghindarkan adanya tekanan dan paksaan yang nenyebabkan penyimpangan dam tujuan pengawasan itu. 3. Melakukan koreksi terhadap rencana yang akan dipakai untuk mengadakan perbaikan dan penyempurnaan rencana yang akan datang. Berkaitan dengan hal di atas, maka beberapa cara yang baik dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Memberikan kesempatan kepada pihak-pihak yang diawasi untuk memberikan keterangan yang jelas dan ikut memecahkan hal-hal yang mempengaruhinya. 2. Menghargai hasil-hasil pekerjaan pihak-pihak yang diawasi. 3. Melakukan suatu kerjasama agar diperoleh saling pengertian, saling percaya rnernpercayai dan bersifat memberikan pendidikan. Untuk mencapai efektif dan efisien pelaksanaan segala jenis bentuk pengawasan, perlu di tempuh suatu proses tertentu yang mengatur rangkaian langkah-langkah yang
  • 10. di tempuh oleh si pengawas dalam melakukan pengawasan. Tahap-tahap pelaksanaan pengawasan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan standar atau dasar untuk pengawasan 2. Meneliti basil yang di capai 3. Membandingkan pelakanaan dengan standar dan menetapkan perbedaannya (bilamana ada perbedaan) 4. Memperbaiki penyimpangan dengan tindakan-tindakan korektif