Laporan ini memberikan ringkasan hasil observasi perkembangan peserta didik sesuai dengan teori perkembangan untuk mengetahui kondisi peserta didik. Observasi dilakukan terhadap peserta didik kelas XI SMA Nasional Malang untuk menilai perkembangan fisiologis, psikologis, dan motivasi belajar peserta didik. Hasilnya menunjukkan bahwa peserta didik telah tumbuh sesuai tahapan perkembangannya dan memiliki motivasi belajar yang baik.
Aminatus Arifah_223127918019_Kimia 01 Gel 2_Aksi Nyata_Topik 2_Peserta didik.pdf
1. LAPORAN SINGKAT HASIL OBSERVASI PERKEMBANGAN PESERTA
DIDIK SESUAI DENGAN TEORI PERKEMBANGAN SEBAGAI SARANA
MENGETAHUI KONDISI PESERTA DIDIK DI LAPANGAN
Mata Kuliah : Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya
Oleh :
Aminatus Arifah (223127918019)
KIMIA 01 GEL 2
Dosen Pengampu :
Dr. Muntholib, S. Pd., M. Si
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) PRAJABATAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2023
2. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil perkembangan peserta didik ini.
Dalam menyusun laporan ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, maka
penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait. Dalam menyusun karya tulis ini
penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk membuat laporan yang sebaik-baiknya.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata penulis berharap
semoga laporan ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.
Demikianlah kata pengantar dari karya tulis ini dan penulis berharap semoga laporan ini dapat
digunakan sebagaimana mestinya. Aamiin.
Malang, 12 Februari 2023
Aminatus Arifah
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Identitas Peserta Didik
Peserta didik merupakan orang yang terdaftar dan belajar di suatu lembaga sekolah tertentu, atau
peserta didik merupakan orang yang belum dewasa dan memilki sejumlah potensi dasar yang masih perlu
dikembangkan. Menurut literatur yang lain, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu (Undang – undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003).
Peserta didik di SMA Nasional Malang pada perkembangan psikologis bagian kognitif masuk
kedalam kategori tahap operasional formal yang berada disekitaran usia 11-15 tahun. Dimana Pada tahap
ini, individu bergerak melampaui penalaran hanya tentang pengalaman konkret dan berpikir dengan cara
yang lebih abstrak, idealis, dan logis. Peserta didik di SMA Nasional Malang punya latar belakang
mayoritas suku Jawa dan ada beberapa suku lain seperti China, Madura, dan lain- lain. Secara ekonomi
berdasarkan hasil observasi peserta didik bersal dari keluarga yang cukup mampu. SMA Nasional Malang
merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas yang beralamat Jl. S. Supriadi No 50 Bandungrejosari,
Kec. Sukun, Kota Malang. Berikut merupakan identitas peserta didik siswa kelas XI IPA SMA Nasional
Malang yang saya observasi.
Nama : Miftaqul Fitriah
Kelas : XI IPA 1
Tempat Lahir : Malang
Nama Sekolah : SMA Nasional Malang
1.2 Perencanaan Observasi
Kegiatan observasi karakteristik peserta didik dilaksanakan pada Kamis tanggal 9 Februari 2023 di
kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2. Proses observasi dilakukan agar mendapat data dan informasi secara detail
dan dilakukan selama proses pelaksanaan pembelajaran dengan tujuan agar dapat menentukan
perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan/karakteristik peserta didik sesuai tahapan
perkembangannya dengan membuat panduan observasi. Penyusunan panduan observasi perlu dilakukan
agar observasi menjadi lebih terarah dan mengetahui batasan-batasan dari proses observasi yang akan
dilakukan sehingga data/hasil yang didapatkan di dalam observasi lebih mudah diperoleh dan juga relevan
dan sesuai dengan fakta yang ada.
Observasi merupakan teknik dalam mengumpulkan data kualitatif dengan melakukan pengamatan
secara langsung di lapangan atau lingkungan penelitian. Contohnya mengamati interaksi dalam proses
belajar mengajar, mengamati perilaku suatu komunitas atau masyarakat pada lingkungan tertentu, dan
sebagainya berdasarkan beberapa indikator untuk aspek yang akan diamati atau diobservasi di sekolah
atau kepada siswa, yaitu:
1. Perkembangan fisiologis peserta didik
2. Perkembangan psikologis: kognitif, emosi, psikososial, moral
3. Motivasi belajar
Berikut ini merupakan detail panduan observasi yang telah disusun:
4. No Aspek yang diamati Pengamatan
1
Perkembangan fisiologis peserta didik
a. Perkembangan fisik masa kanak-kanak
b. Perkembangan fisik masa remaja
2 Perkembangan psikologis: kognitif, emosi,
psikososial, moral
a. Teori Piaget (Sesuai usia peserta didik)
b. Teori Ekologi Bronfenbrenner
c. Teori perkembangan rentang hidup Erik
Erikson.
d. Teori perkembangan Kohlberg
3 Motivasi belajar a. Tekun dalam belajar
b. Ulet dalam menghadapi tugas dan kesulitan.
c. Senang bekerja mandiri
d. Tidak mudah melepas hal yang diyakini
Untuk memudahkan perolehan data, sebelum wawancara observer memberikan lembar angket kepada
subjek, agar subjek dengan observer mempunyai arah yang jelas dengan memudahkan melakukan
pemerolehan data. Instrumen untuk pengumpulan data yaitu melalui wawancara, pedoman wawancara
mencakup serangkaian pertanyaan besera urutannya yang telah diatur dan disesuaikan dengan alur
pembicaraan. Penulis memilih wawancara secara langsung utnuk memudahkan mendapat informasi yang
akurat dan terpercaya.
5. BAB II
HASIL ANALISIS DATA
2.1. Hasil Analisis Data
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada peserta didik kelas XI IPA 1 SMA Nasional Malang,
hasil observasi menunjukan bahwa peserta didik telah tumbuh sesuai dengan tahapan perkembangannya
baik aspek fisiologis dan psikologis serta memiliki motivasi belajar yang baik. Detail hasil observasi yaitu:
2.1.1 Perkembangan Fisiologis Peserta Didik
Perkembangan fisiologis berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada tubuh manusia, seperti
menjadi lebih tinggi atau menjadi lebih besar. Perkembangan fisiologis sejalan dengan perkembangan
otak dan susunan syaraf pusat, perkembangan tubuh, perkembangan gross motor (otot kasar), fine motor
(otot halus), dan koordinasi gerakan motorik kasar dan motorik halus dan koorinasi gerakan visual
motorik.
Rentang usia antara 12-17 Tahun merupakan masa usia remaja yang selamanya hangat dan menarik,
karena periode remaja adalah masa transisi dalam periode anak-anak ke periode dewasa. Periode ini
dianggap sebagai masa-masa yang amat peting dalam kehidupan seseorang khususnya dalam
pembentukan kepribadian individu. Pada fase ini anak mengenal dunia malalui logika dan praduga secara
sistematis, anak mampu merumuskan hipotesis tentang dunia sekitar, sehingga permasalahan dapat diatasi
dengan berbagai cara yang berbeda. Hal ini dikemukakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak
membutuhkan orang dewasa, yaitu melalui guru yang mampu berupaya memahami prinsip-prinsip
perkembangan dan karakteristik anak sesuai dengan tingkat usianya. Dengan demikian guru diharapkan
lebih mampu menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang kondusif sesuai kebutuhan anak.
Peserta didik yang saya observasi yaitu Ismi Fajariah merupakan anak remaja perempuan yang
berusia 17 tahun. Peserta didik memiliki berat badan 40 kg dan tinggi badan 150 cm. Berat dan tinggi
badan tersebut, belum bisa dikatakan ideal, karena ismi memiliki badan yang kurang berisi. Dari hasil
observasi peserta didik yang diamati peserta didik selalu rutin mengalami menstruasi setiap bulannya. Hal
ini menunjukan organ reproduksinya berfungsi normal. Untuk penglihatan peserta didik memiliki
penglihatan yang kurang baik karena kurang jelas jika melihat tulisan yang terlalu kecil dan terlalu jauh,
namun ia tidak menggunakan kacamata karena tidak nyaman baginya jika harus menggunakan kacamata.
Hasil dari observasi, peserta didik juga memiliki pendengaran yang baik dan tidak memiliki riwayat
penyakit apapun.
2.1.2 Perkembangan Psikologis Peserta Didik
Psikologi perkembangan adalah cabang psikologi yang berfokus pada cara manusia berkembang dan
berubah selama hidupnya. Mereka yang berspesialisasi di bidang ini tidak hanya peduli kepada perubahan
6. fisiologis. Perubahan pada perkembangan emosi, kemampuan sosial, dan kognitif yang berubah seiring
waktu juga dipelajari. Psikolog perkembangan seringkali memakai berbagai teori untuk memikirkan
aspek-aspek berbeda dari perkembangan manusia.
Pada perkembangan intelektual seorang anak akan mempertimbangan perspektif dalam psikologi
menurut teori perkembangan kognitif Piaget, yang menggaris bawahi tahap penting anak-anak saat
belajar.Teori milik Erik Erikson mengenai perkembangan psikososial dan teori perkembangan sosio-
kultural membahas hubungan sosial dan pengaruhnya pada perkembangan anak-anak dan orang
dewasa.Setiap pendekatan cenderung mengutamakan perbedaan dari perbedaan aspek pada
perkembangan, seperti pengaruh mental, sosial, dan orangtua pada perkembangan dan cara anak-anak
berkembang.
Psikoogi pada usia remaja yaitu 15-18 tahun, anak cenderung menguji batas mereka dan menjelajahi
identitas baru ketika mereka mencari jawaban dari siapa dan akan menjadi apa mereka kelak. Para psikolog
dapat membantu para remaja ini dalam menangani pemasalahan menantang yang unik kepada setiap
periode remaja (Pubertas, kekacauan emosional, dan tekanan sosial).
Dilihat dari kondisi psikologi, peserta didik yang diamati memiliki psikologis yang baik karena latar
belakang keluarganya merupakan keluarga yang cukup harmonis, peserta didik juga mendapatkan
dorongan oleh orang tua untuk selalu bersemangat belajar
2.1.3 Perkembangan Kognitif Peserta Didik
Piaget mengajarkan bahwa perkembangan kognitif adalah hasil gabungan dari kedewasaan otak dan
sistem saraf dan adaptasi pada lingkungan kita. Ia menggunakan lima term untuk menggambarkan
dinamika perkembangan itu. Skema menunjukkan struktur mental, pola berpikir yang orang gunakan
untuk mengatai situai tertentu di lingkungan. Misalnya, bayi melihat benda yang mereka inginkan,
sehingga mereka belajar menangkap apa yang mereka lihat. Mereka membentuk skema yang tepat dengan
situasi. Adaptasi adalah proses dengan mana anak-anak menyesuaikan pemikirannya untuk memasukkan
informasi baru yang selanjutnya mereka mengerti.
Gaya belajar siswa merupakan kunci untuk mengembangkan kinerjadalam belajar. Setiap siswa tentu
memiliki gaya belajar yang berbeda.Mengetahui gaya belajar siswa yang berbeda ini dapat
membantu para guru dalam menyampaikan bahan pembelajaran kepada semua siswa shingga hasil
belajar akan lebih efektif. Menurut Bobbi DePorter dan Mike Hernacki dalam bukunya Quantum Learning
belajar adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah
informasi”. Sedangkan menurut James dan Gardner dalam bukunya “Gaya belajar’ adalah cara yang
kompleks dimana para siswa menganggapdan merasa paling efektif dan efisien dalam memproses,
menyimpan dan memaggil kembali apa yang telah mereka pelajari”.
Secara realita jenis gaya belajar seseorang merupakan kombinasi dari beberapa gaya belajar. Di sini
kita mengenal ada tiga gaya belajar, yaitu: gaya belajar visual, auditori, dan kinetetik. Masing- masing
7. gaya belajar terbagi dua, yaitu: yang bersifat eksternal (tergantung media luar sebagai sumber informasi)
dan yang bersifat internal (tergantung padakemampuan kita bagaimana mengelola pikiran dan imajinasi)
Hasil pengamatan pada peserta didik didapatkan hasil bahwa peserta didik yang diamati memiliki
perkembangan kognitif. Hasil observasi juga menunjukan bahwa peserta didik merupakan siswa yang
aktif dalam pembelajaran, mudah memahami pembelajaran tertentu, dan aktif dalam kegiatan diskusi.
Dalam pembelajaran peserta didik menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, meskipun
bercampur dengan Bahasa Daerah. Peserta didik tidak keberatan jika harus belajar mandiri tanpa
didampingi oleh guru. Subjek memiliki ingatan yang kuat dalam mengingat pembelajaran, namun di
dalam pembelajaran subjek sulit memahami pembelajaran tanpa adanya contoh konkret dari guru.
2.1.4 Perkembangan Emosi Peserta Didik
Teori perkembangan rentang hidup Erik Erikson memperluas teori dari Freud dengan mencoba
meletakkan hubungan antara gejala psikis dansisi edukatif, serta gejala masyarakat budaya di pihak lain.
Peran pengasuhan dan lingkungan menjadi hal yang sangat penting dalam menentukan perkembangan
hidup individu. Dalam pandanganya, Erikson menyatakan bahwa masyarakat memainkan peran yang
sangat penting dalam perkembangan psikososial individu. Peranan ini dimulai dari aturan atau budaya
masyarakat sampai pola asuh orangtua. Berkenaan dengan tahapan perkembangan psikososial pada
individu, ada dua hal yang menjadi perhatian bersama dalam mencermati perkembangan psikososial ini,
yaitu; pertama, walaupun tiap individu melewati tahapan perkembangan sosial yang sama, namun tiap
budaya mempunyai cara sendiri untuk menguatkan dan mengarahkan perilaku individu setiap tahapnya.
Kedua, budaya dapat berubah seiring dengan waktu, dengan adanya kemajuan teknologi, pendidikan,
urbanisasi, dan perkembangan lain yang membuat budaya harus berubah dan beradaptasi sesuai dengan
lingkungan masyarakat dan kebutuhannya.
Hasil observasi menunjukan bahwa Ismi memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosinya
dengan baik. Subjek juga mampu menyelesaikan masalahnya dengan baik, salah satu cara yang dilakukan
dengan menceritakan masalahnya pada teman yang ia percaya dan meminta pendapat temannya tentang
solusi yang tepat untuk permasalahannya. Permasalahan yang sekali dialami subjek adalah permasalahan
keluarga karena beberapa kali terjadi konflik ringan namun bisa diatasi dengan baik. Permasalahan lain
yang Ismi hadapi yaitu permasalahan tentang percintaannya.
2.1.5 Perkembangan Psikososial Peserta Didik
Urie Bronfenbrenner (dalam Santrock, 1995) merupakan ahli yang mengemukakan teori sistem
mengenai ekologi yang menjelaskan perkembangan individu dalam interaksinya dengan lingkungan di
luar dirinya yang terus menerus mempengaruhi segala aspek perkembangannya.Teori ekologi ini ialah
pandangan sosiokultural Bronfenbrenner tentang perkembangan yang terdiri dari lima sistem lingkungan,
mulai dari pengaruh interaksi langsung pada individu hingga pengaruh kebudayaan yang berbasis luas.
8. Kelima sistem ekologi tersebut adalah mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, dan
kronosistem (Santrock, 1995).
Peserta didik yang menjadi subjek observasi merupakan siswa yang aktif dalam kegiatan organisasi
sehingga cara penyampaian pendapatnya cukup bagus, peserta didik juga mudah berinteraksi dengan
teman sebayanya, dan tidak suka menyendiri. Dalam kegiatan diskusi subjek seringkaliHasil observasi
juga menunjukkan bahwa peserta didik tidak pernah mendapatkan bullying dari orang-orang terdekatnya.
2.1.6 Perkembangan Moral Peserta Didik
Teori moral adalah sikap dan perilaku individu yang didasari oleh nilai nilai hukum yang berada di
lingkungan tempat dia hidup. Jadi individu dapat dikatakan dapat memiliki teori moral adalah ketika
individu sudah hidup dengan mentaati hukum hukum yang berlaku di tempat dia hidup.Sedangkan
menurut Lawrence Kohlberg , tahapan perkembangan teori moral adalah ukuran dari tinggi rendahnya
teori moral individu berdasarkan perkembangan penalaran teori moralnya. Teori perkembanganmoral
kohlberg yang dikemukakan oleh Psikolog Kohlberg menunjukan bahwa perbuatan moral bukan hasil
sosialisasi atau pelajaran yang diperolehdari kebiasaan dan hal hal lain yang berhubungan dengan norma
kebudayaan (Sunarto,2013:176).
Hasil observasi menunjukkan bahwa peserta didik yang menjadi subjek observasi mudah menerima
dan bertanggung jawab dalam masyarakat. Subjek juga taat menjalankan ibadahnya dengan rutin. Dari
hasil observasi diketahui, subjek tidak pernah dihukum di sekolah karena dia selalu berusaha untuk
menaati peraturan di sekolah.
2.1.7 Motivasi Belajar
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi,(Hamzah B Uno, 2009: 23). Mc
Donald (Sardiman, 2007: 73), mendefinisikan bahwa motivasi adalah perubahan energidalam diri
seseorang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengantanggapan terhadap adanya tujuan.
Motif juga merupakan konstruksi hipotetis yang digunakan untuk memberikan alasan umum mengapa
orangmelakukan apa yang mereka lakukan, seperti yang diungkapkan Kathryn and Jare (2014: 3) yang
mengatakan bahwa “Motives are hypothetical constructs used to provide general reasons for why people
do what they do”.
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan. Slamet (2003: 2). Sejalan dengan pendapat diatas, (Ainurrahman, 2010: 54) juga mengatakan
bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku pada diri individu melalui interaksi dengan
lingkungannya. Dari teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi sangat penting dalam proses
belajar mengajar, karena tanpa adanya motivasi, siswa tidak akan terdorong untuk melakukan suatu
aktivitas dan interaksi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
9. Hasil observasi menunjukkan bahwa dia senang untuk pergi ke sekolah, karena di sekolah ia bisa
bertemu temman-temannya. Suatu waktu subjek pernah tidak bersemangat pergi ke sekolah dan mengeluh
karena terlalu banyak tugas. Meskipun teradang merasa malas belajar, subjek merupakan orang yang tidak
cepat puas terhadap hasil yang ia dapatkan selama proses pembelajaran, dan selalu ingin lebih baik dari
orang yang lebih pintar darinya. Subjek aktif dalam pembelajaran di kelas, dan memiliki motifasi yang
tinggi untuk belajar, serta merasa rugi jika ketinggalam pelajaran.
10. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan fisik merupakan salah satu aspek perkembangan peserta didik yang sangat penting
dan mempengaruhi aspek-aspekperkembangan lainnya. Perkembangan fisik atau yang disebut juga
pertumbuhan biologis merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan individu. Siefert dan
Hoffnung, 1994, mengatakan bahwa perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh
(seperti: pertumbuhan otak, system saraf, organ-organ indrawi, pertambahan tinggi dan berat badan,
hormon, dan lain-lain), dan perubahan-perubahan dalam cara-cara individu untuk menggunakan tubuhnya
(seperti: perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual), serta perubahan dalam
kemampuan fisik (seperti: penurunan fungsi jantung, pengelihatan dan sebagainya.
Perkembangan peserta didik yang menjadi subjek penelitian sudah sejalan dengan usia mereka saat
ini. Satu hal dalam belajar adalah hendaknya menjadi lebih baik untuk melihat ke masa depan, belajar
untuk mengantisipasi realitas hidup. Ini menjadi sangat penting bagi masa remaja yang hidup dalam era
globalisasi yang menuntut keterbukaan dan kelunturan dalam pemikiran, serta kemampuan untuk
memecahkanmasalah-masalah non rutin secara kreatif dan kritis. Dibutuhkan keterampilan- keterampilan
tertentu untuk menyiapkan masa depan peserta didik dengan belajar melalui penanaman nilai-nilai agama
dan hidup dengan baik. Orang tua terkadang banyak yang tidak tahu akan perkembangan yang terjadi pada
anaknya, sehingga mereka tidak tahu akan kecepatan dan keterlambatan yang terjadi pada perkembangan
anak mereka.Padahal jika telah terjadi keterlambatan perkembangan pada anak, anak membutuhkan
penanganan yang cepat agar tidak berdampak bagi berkelanjutan mereka. Anak-anak mendapat tempat
istimewa pada masyarakat karena mereka menentukan generasi mendatang.
Usia remaja merupakan usia yang penting dalam masa perkembangan, dan dalam masa-masa
perkembangannya harus sangat diperhatikan. Orang tua harus memperhatikan beberapa aspek
perkembangan yang terjadi pada anaknya. Pekembangan fisik, kognitif, dan psikososial anak pada masa
remaja ini tidak bisa dikesampingkan pentingnya. Ketiga perkembangan itu sangat penting dalam
perkembangan anak, yang akan menentukan dan membawa perilakuanak sampai ia dewasa.
3.2 Saran
Kita sebagai calon pendidik sedari dini berlatih untuk bisa menjadi tenaga pendidik yang profesional
dan berkualitas untuk mencetak generasi emas yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila yaitu beriman,
bertaqwa pada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bergotong royong, berkebhinekaan
global, bernalar kritis dan kreatif. Perkembangan peserta didik merupakan salah satu tanggung jawab kita
sebagai pendidik untuk membentuk karakter, dan mengembangkan motivasi mereka untuk belajar dan
selalu menjadi yang terbaik.
11. LAMPIRAN
Identitas peserta didik
Nama : Miftaqul Fitriah
Kelas : XI IPA 1
Sekolah : SMA Nasional Malang
Tempat lahir : Malang
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Agama : Islam
1. Perkembangan Fisiologis Peserta
Didik
No Pertanyaan
Pilihan
Jawaban Keterangan
Ya Tidak
1
Apakah anda memiliki riwayat
penyakit?
v
2
Apakah anda
mensyukuri kondisi fisik
saat ini?
v
3
Pernahkah anda dirawat di
rumah sakit?
v
4
Apakah anda memiliki
gangguan pada mata?
v
5
Apakah anda dapat mendengar
dengan baik?
v
2. Perkembangan Kognitif
No
Pertanyaan
Pilihan Jawaban
Keterangan
Ya Tidak
12. 1 Apakah anda aktif
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar
selama pembelajaran
berlangsung?
v
2 Apakah anda menggunakan
bahasa daerah saat
pembelajaran berlangsung?
v
3 Apakah anda menggunakan
bahasa asing saat berada di
lingkungan sekolah?
v
4 Apakah anda mengalami
kesulitan ketika materi yang
disampaikan oleh guru jika
tidak menggunakan contoh
konkret?
v
5 Apakah anda kesulitan jika
harus belajar mandiri tanpa
dijelaskan oleh guru?
v
6 Apakah anda memilih berdiam
diri saat diskusi kelas?
v
7 Apakah anda kesulitan
mengingat materi pelajaran
meski sudah membaca berkali
kali?
v
3. Perkembangan Emosi dan Sosial
No Pertanyaan
Pilihan Jawaban
Alasan
Ya Tidak
1 Apakah anda mampu
menjalin hubungan sosial
dengan teman?
v
2 Apakah anda mengikuti
kegiatan organisasi atau
ekstrakurikuler?
v
3 Apakah anda mudah bergaul
dengan teman sebaya?
v
4 Apakah anda pernah
mendapatkan
hukuman disekolah?
v
13. 4. Perkembangan Moral
No Pertanyaan
Pilihan Jawaban
Alasan
Ya Tidak
2 Apakah anda melaksanakan
ibadah dengan rutin?
v
3 Apakah anda menaati aturan
dalam agama yang anda anut?
v
4 Apakah anda menaati
peraturan di sekolah?
v
14. 5. Motivasi Belajar
No Pertanyaan
Pilihan Jawaban
Alasan
Ya Tidak
1 Apakah anda semangat untuk
pergi ke sekolah?
v
2 Pernahkan anda mengeluh
untuk pergi kesekolah?
v
4 Apakah anda mengerjakan
tugas tepat waktu, baik tugas
dirumah maupun di sekolah?
v
5 Apakah anda belajar terlebih
dahulu sebelum materi
diajarkan keesokan harinya?
v
8 Apakah anda cepat puas
dengan prestasi yang sudah
dicapai?
v