1. Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa, baik faktor internal maupun eksternal.
2. Faktor internal mencakup faktor fisiologis seperti kesehatan dan fungsi tubuh, serta faktor psikologis seperti kecerdasan, motivasi, minat, sikap, dan bakat.
3. Faktor eksternal antara lain lingkungan keluarga dan sekolah.
Faktor faktor yang mempengaruhi prosesThomaund Tns
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dibagi menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi faktor fisiologis seperti kesehatan dan fungsi tubuh, serta faktor psikologis seperti kecerdasan, motivasi, minat, sikap dan bakat. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan sosial sekolah dan masyarakat. Kedua faktor saling memengaruhi dalam menentukan
Buku ini membahas tentang landasan psikologi proses pendidikan. Proses pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan dalam lingkungan tertentu. Landasan psikologis proses pendidikan mempelajari situasi pendidikan dengan fokus pada interaksi antara guru dan siswa.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang landasan psikologis dalam pendidikan yang meliputi psikologi perkembangan, psikologi belajar, psikologi sosial, kesiapan belajar, dan perkembangan peserta didik.
2. Psikologi perkembangan meliputi teori perkembangan, psikologi belajar membahas proses dan hasil belajar, sedangkan psikologi sosial membahas
Buku ini membahas tentang landasan psikologi proses pendidikan. Proses pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan dalam lingkungan tertentu. Landasan psikologis proses pendidikan mempelajari situasi pendidikan dengan fokus pada interaksi antara guru dan siswa.
Faktor faktor yang mempengaruhi prosesThomaund Tns
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dibagi menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi faktor fisiologis seperti kesehatan dan fungsi tubuh, serta faktor psikologis seperti kecerdasan, motivasi, minat, sikap dan bakat. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan sosial sekolah dan masyarakat. Kedua faktor saling memengaruhi dalam menentukan
Buku ini membahas tentang landasan psikologi proses pendidikan. Proses pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan dalam lingkungan tertentu. Landasan psikologis proses pendidikan mempelajari situasi pendidikan dengan fokus pada interaksi antara guru dan siswa.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang landasan psikologis dalam pendidikan yang meliputi psikologi perkembangan, psikologi belajar, psikologi sosial, kesiapan belajar, dan perkembangan peserta didik.
2. Psikologi perkembangan meliputi teori perkembangan, psikologi belajar membahas proses dan hasil belajar, sedangkan psikologi sosial membahas
Buku ini membahas tentang landasan psikologi proses pendidikan. Proses pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan dalam lingkungan tertentu. Landasan psikologis proses pendidikan mempelajari situasi pendidikan dengan fokus pada interaksi antara guru dan siswa.
Dokumen ini membahas pentingnya psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan dan peran pendidik dalam menentukan perkembangan peserta didik. Tingkatan perkembangan peserta didik meliputi taman kanak-kanak, sekolah dasar, menengah pertama, menengah atas, dan perguruan tinggi. Pendidik berperan dengan merumuskan tujuan pembelajaran, memilih metode yang tepat, dan memberikan bimbingan. Dokumen ini juga menjelaskan
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia DiniSoga Biliyan Jaya
Perkembangan kognitif anak usia dini merupakan perubahan kemampuan anak untuk memahami lingkungan melalui pengetahuan dan pemikiran. Prinsip-prinsip perkembangan kognitif anak antara lain kontinuitas, terpola, dan dipengaruhi faktor genetik serta lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidik, peserta didik, dan perkembangan sosial peserta didik. Ia menjelaskan bahwa pendidik adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan proses pembelajaran, sedangkan peserta didik adalah individu yang belajar dan berinteraksi dengan lingkungannya. Perkembangan sosial peserta didik terlihat dari bentuk-bentuk interaksi sosial seperti pembangkian dan agresi yang merupakan bag
Psychological foundation of education is a foundation in the education process that discusses various information about human life in general as well as symptoms related to aspects of the human person at each stage of a particular developmental age to recognize and respond to humans according to the stages of their developmental age aimed at facilitating the educational process . Psychological studies that are closely related to education are those related to intelligence, thinking, and learning (Tirtarahardja, 2005: 106).
implikasi kepelbagaian latar belakang pelajar terhadap p&pcik noorlyda
Dokumen tersebut membahas implikasi kepelbagaian latar belakang pelajar terhadap proses pengajaran dan pembelajaran. Ia menyentuh perbezaan budaya, bahasa, jantina, status ekonomi keluarga, dan cara asuhan keluarga yang dapat mempengaruhi proses P&P. Dokumen tersebut juga mencadangkan pendekatan pengajaran berdasarkan teori kognitif Piaget seperti menyesuaikan isi pelajaran dengan tahap per
perbezaan individu dalam pembelajaran dan sifat pelajar yang berjayaEmiey Mieysagie
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahasakan perbezaan individu dalam pembelajaran dan sifat-sifat pelajar yang berjaya. Ia menjelaskan bahawa terdapat perbezaan individu dalam aspek fizikal, mental, emosi, sosial dan rohani yang mempengaruhi gaya pembelajaran mereka. Dokumen ini juga menyenaraikan sifat-sifat pelajar yang berjaya seperti kemampuan bermotivasi diri, tanggungjawab dan keazaman
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa motivasi memiliki pengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Faktor-faktor seperti dukungan orang tua, kematangan emosi, dan ketahanan terhadap masalah dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Motivasi dan ketekunan juga berperan dalam pencapaian kompetensi bahasa asing. Pengajar menemukan bahwa pelatihan teknologi seperti ultrasound dapat men
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARANTika Nafisah
Materi ini diperuntukan untuk mahasiswa yang sedang berada di semester I. Maka dari itu saya membagi ini kepada semu yang membutuhkan. semoga bermanfaat.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang pengertian pendidikan, pengajaran, dan model-model pengajaran. Pendidikan didefinisikan sebagai proses pembelajaran formal, non-formal, dan informal yang membantu perkembangan individu. Pengajaran adalah proses menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid dengan menggunakan berbagai strategi. Beberapa model pengajaran yang disebutkan termasuk model Tyler, ASSURE, dan model pengajaran UPSI yang mempertimbangkan
Upaya guru pendidikan agama islam dalamJihan Alive
Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan self control remaja di SMK meliputi pembelajaran agama, kegiatan keagamaan, dan pendekatan untuk membantu remaja mengendalikan diri. Hasilnya adalah peningkatan self control remaja dalam mengontrol tingkah laku, namun terdapat faktor pendukung dan penghambat seperti lingkungan dan karakteristik remaja itu sendiri.
Dokumen ini membahas tentang hakekat pendidik dan peserta didik. Pendidik didefinisikan sebagai orang yang bertanggung jawab untuk membimbing perkembangan potensi peserta didik secara jasmani dan rohani. Peserta didik adalah individu yang sedang dalam proses pertumbuhan dan membutuhkan bimbingan. Dokumen ini juga membahas fitrah manusia yang terdiri dari berbagai komponen potensi dasar seperti kemampuan beragama, bakat,
Implikasi perbezaan individu dan pembelajaranMohdAmiruddin3
Dokumen ini membahas implikasi perbedaan individu terhadap proses pengajaran dan pembelajaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan individu antara lain baka, lingkungan, jenis kelamin, emosi, dan kepribadian. Perbedaan-perbedaan ini berimplikasi pada kemampuan kognitif, kesiapan belajar, kesiapan psikomotorik, dan fokus belajar siswa. Guru perlu mempertimbangkan perbedaan-perbedaan
Dokumen ini membahas tentang masalah belajar yang dialami siswa dan faktor-faktor penyebabnya, baik internal seperti gangguan fisik dan mental maupun eksternal seperti sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dokumen ini juga menyebutkan beberapa jenis permasalahan belajar seperti fobia sekolah, kegagalan di sekolah, perilaku mencontek, burnout bersekolah, motivasi rendah, under achiever, dan drop out.
Uma frase me chamou a atenção sobre este assunto. No último slide, coloquei a seguinte frase para nossa meditação: “Não é o sangue que faz um pai, mas a sua capacidade de AMAR a quem ele chama de filho”. Não sei quem escreveu esta frase, mas ela se aplica generosamente à mensagem da Palavra nesta manhã, culto de ceia. Abra o seu coração e sua bíblia no Evangelho de João 1.9-13 e deixe a palavra falar contigo, poderosamente.
Dokumen ini membahas pentingnya psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan dan peran pendidik dalam menentukan perkembangan peserta didik. Tingkatan perkembangan peserta didik meliputi taman kanak-kanak, sekolah dasar, menengah pertama, menengah atas, dan perguruan tinggi. Pendidik berperan dengan merumuskan tujuan pembelajaran, memilih metode yang tepat, dan memberikan bimbingan. Dokumen ini juga menjelaskan
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia DiniSoga Biliyan Jaya
Perkembangan kognitif anak usia dini merupakan perubahan kemampuan anak untuk memahami lingkungan melalui pengetahuan dan pemikiran. Prinsip-prinsip perkembangan kognitif anak antara lain kontinuitas, terpola, dan dipengaruhi faktor genetik serta lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidik, peserta didik, dan perkembangan sosial peserta didik. Ia menjelaskan bahwa pendidik adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan proses pembelajaran, sedangkan peserta didik adalah individu yang belajar dan berinteraksi dengan lingkungannya. Perkembangan sosial peserta didik terlihat dari bentuk-bentuk interaksi sosial seperti pembangkian dan agresi yang merupakan bag
Psychological foundation of education is a foundation in the education process that discusses various information about human life in general as well as symptoms related to aspects of the human person at each stage of a particular developmental age to recognize and respond to humans according to the stages of their developmental age aimed at facilitating the educational process . Psychological studies that are closely related to education are those related to intelligence, thinking, and learning (Tirtarahardja, 2005: 106).
implikasi kepelbagaian latar belakang pelajar terhadap p&pcik noorlyda
Dokumen tersebut membahas implikasi kepelbagaian latar belakang pelajar terhadap proses pengajaran dan pembelajaran. Ia menyentuh perbezaan budaya, bahasa, jantina, status ekonomi keluarga, dan cara asuhan keluarga yang dapat mempengaruhi proses P&P. Dokumen tersebut juga mencadangkan pendekatan pengajaran berdasarkan teori kognitif Piaget seperti menyesuaikan isi pelajaran dengan tahap per
perbezaan individu dalam pembelajaran dan sifat pelajar yang berjayaEmiey Mieysagie
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahasakan perbezaan individu dalam pembelajaran dan sifat-sifat pelajar yang berjaya. Ia menjelaskan bahawa terdapat perbezaan individu dalam aspek fizikal, mental, emosi, sosial dan rohani yang mempengaruhi gaya pembelajaran mereka. Dokumen ini juga menyenaraikan sifat-sifat pelajar yang berjaya seperti kemampuan bermotivasi diri, tanggungjawab dan keazaman
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa motivasi memiliki pengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Faktor-faktor seperti dukungan orang tua, kematangan emosi, dan ketahanan terhadap masalah dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Motivasi dan ketekunan juga berperan dalam pencapaian kompetensi bahasa asing. Pengajar menemukan bahwa pelatihan teknologi seperti ultrasound dapat men
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARANTika Nafisah
Materi ini diperuntukan untuk mahasiswa yang sedang berada di semester I. Maka dari itu saya membagi ini kepada semu yang membutuhkan. semoga bermanfaat.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang pengertian pendidikan, pengajaran, dan model-model pengajaran. Pendidikan didefinisikan sebagai proses pembelajaran formal, non-formal, dan informal yang membantu perkembangan individu. Pengajaran adalah proses menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid dengan menggunakan berbagai strategi. Beberapa model pengajaran yang disebutkan termasuk model Tyler, ASSURE, dan model pengajaran UPSI yang mempertimbangkan
Upaya guru pendidikan agama islam dalamJihan Alive
Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan self control remaja di SMK meliputi pembelajaran agama, kegiatan keagamaan, dan pendekatan untuk membantu remaja mengendalikan diri. Hasilnya adalah peningkatan self control remaja dalam mengontrol tingkah laku, namun terdapat faktor pendukung dan penghambat seperti lingkungan dan karakteristik remaja itu sendiri.
Dokumen ini membahas tentang hakekat pendidik dan peserta didik. Pendidik didefinisikan sebagai orang yang bertanggung jawab untuk membimbing perkembangan potensi peserta didik secara jasmani dan rohani. Peserta didik adalah individu yang sedang dalam proses pertumbuhan dan membutuhkan bimbingan. Dokumen ini juga membahas fitrah manusia yang terdiri dari berbagai komponen potensi dasar seperti kemampuan beragama, bakat,
Implikasi perbezaan individu dan pembelajaranMohdAmiruddin3
Dokumen ini membahas implikasi perbedaan individu terhadap proses pengajaran dan pembelajaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan individu antara lain baka, lingkungan, jenis kelamin, emosi, dan kepribadian. Perbedaan-perbedaan ini berimplikasi pada kemampuan kognitif, kesiapan belajar, kesiapan psikomotorik, dan fokus belajar siswa. Guru perlu mempertimbangkan perbedaan-perbedaan
Dokumen ini membahas tentang masalah belajar yang dialami siswa dan faktor-faktor penyebabnya, baik internal seperti gangguan fisik dan mental maupun eksternal seperti sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dokumen ini juga menyebutkan beberapa jenis permasalahan belajar seperti fobia sekolah, kegagalan di sekolah, perilaku mencontek, burnout bersekolah, motivasi rendah, under achiever, dan drop out.
Uma frase me chamou a atenção sobre este assunto. No último slide, coloquei a seguinte frase para nossa meditação: “Não é o sangue que faz um pai, mas a sua capacidade de AMAR a quem ele chama de filho”. Não sei quem escreveu esta frase, mas ela se aplica generosamente à mensagem da Palavra nesta manhã, culto de ceia. Abra o seu coração e sua bíblia no Evangelho de João 1.9-13 e deixe a palavra falar contigo, poderosamente.
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaMelda Amelia
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar siswa. Faktor-faktor eksternal tersebut dibagi menjadi dua, yaitu faktor eksternal sosial seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat, serta faktor eksternal nonsosial seperti gedung sekolah, rumah tempat tinggal, alat-alat belajar, cuaca, dan waktu belajar. Faktor-faktor ini dijelask
Mata kuliah ini menyajikan pembahasan tentang sejarah singkat psikologi, pengertian psikologi, tujuan dan objek studi psikologi, bidang kajian dan psikologi, hubungan antara psikologi dan cabang-cabang ilmu lain, pengertian perilaku, proses pembentukan perilaku manusia, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia, jenis-jenis perilaku individu, jenis-jenis perilaku, mekanisme perilaku, kepribadian dan tipologi kepribadian.
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar, baik faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal terdiri atas faktor nonsosial seperti lingkungan alamiah dan instrumen, serta faktor sosial seperti lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sedangkan faktor internal meliputi faktor fisiologis seperti tonus dan fungsi jasmani, serta faktor psikologis seperti kecer
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014linda_rosalina
Makalah ini membahas tentang belajar dan pembelajaran matematika. Menguraikan pengertian belajar, mengajar, dan pembelajaran serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti internal seperti kecerdasan dan motivasi siswa, dan eksternal seperti lingkungan belajar. Juga membahas tujuan belajar dan pembelajaran serta hubungan antara keduanya."
MAKALAH: http://management-administer.blogspot.co.id/2016/09/inovasi-tentang-pengembangan-kurikulum.html
Pendidikan sebagai salah satu elemen penting dalam mendidik bangsa harus benar-benar dikelola dengan baik agar mampu membenahi akhlak bangsa. Hal ini dikarenakan hakikan pendidikan itu sebenarnya bukan hanya mengajar (transfer of knowlage) saja, tetapi lebih dari itu, yaitu mendidik agar berakhlak. Hal ini sebenarnya menjadi orientasi pendidikan dalam islam yang belum tergambar pada masa jahiliyah. Hal senada juga di ungkapkan oleh Baidowi dalam Said Ismail Ali bahwa pendidikan itu bertujuan untuk memperbaiki akhlak atau dikenal dengan istilah Ta’dib.
Pendidikan agama memang dimaksudkan untuk meningkatkan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang memiliki akhlakul karimah. Melalui PAI, peserta didik diharapkan memiliki karakter-karakter tersebut. Pemahaman yang mendalam tentang ajaran dan nilai-nilai agama Islam diharapkan mampu menjiwai prilaku dan tindakan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pengembangan PAI yang berorientasi dalam pendidikan karakter diharapkan mampu membenahi kualitas pembelajaran PAI, sehingga mampu memberikan kontribusi dalam pembenahan akhlak gerenarasi penerus bangsa.
Proses dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar serta Persepektif Pembelaj...-Nining Syafitri
Proses belajar terjadi secara mental dan tidak dapat diamati langsung. Proses ini dipengaruhi oleh faktor internal seperti kecerdasan, motivasi, dan minat siswa, serta faktor eksternal seperti lingkungan belajar. Faktor-faktor ini mempengaruhi hasil belajar siswa.
Makalah ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Terdapat dua jenis faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari diri siswa sendiri, meliputi faktor jasmani (kesehatan, cacat tubuh), kelelahan, dan psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan, cara belajar). Faktor eksternal berasal dari
4.2 faktor faktor yang mempengaruhi potensi peserta didikMuhammad Munandar
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi potensi peserta didik, yang terdiri dari faktor internal seperti faktor fisik dan psikologis, faktor eksternal seperti lingkungan sosial keluarga dan sekolah, serta perbedaan ras, suku, budaya dan kelas sosial peserta didik.
Buku ini memberikan panduan bagi guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs kelas VII dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses pembelajaran. Buku ini memuat 13 bab yang mencakup proses pembelajaran, penilaian, pengayaan, remedial, dan interaksi guru dengan orang tua siswa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar terdiri dari faktor internal seperti fisiologis dan psikologis, serta faktor eksternal seperti lingkungan sosial dan non-sosial. Faktor fisiologis mencakup kesehatan jasmani, sedangkan faktor psikologis meliputi kecerdasan, motivasi, minat, sikap, dan bakat. Lingkungan sosial seperti sekolah dan keluarga juga berpengaruh, begitu pula faktor al
Makalah Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar SiswaWarman Tateuteu
Teks tersebut membahas hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa. Beberapa poin penting yang diangkat adalah definisi belajar dan prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seperti faktor internal seperti kesehatan, inteligensi, dan motivasi, serta faktor eksternal seperti lingkungan keluarga dan sekolah, serta peran kecerdasan emosional dalam mempengaruhi prestasi belajar.
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, meliputi faktor internal seperti fisiologis dan psikologis, serta faktor eksternal seperti lingkungan sosial dan nonsosial. Faktor-faktor internal psikologis mencakup motif, bakat, minat, konsentrasi, kecerdasan, dan motivasi. Faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat, serta faktor alamiah dan perangkat bel
Faktor faktor yang mempengaruhi belajarWinda010293
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, baik faktor internal seperti fisiologis, psikologis, motivasi, minat, bakat, dan faktor eksternal seperti lingkungan sosial dan nonsosial seperti fasilitas belajar. Faktor-faktor tersebut dapat memengaruhi hasil belajar seseorang.
Persepsi didefinisikan sebagai proses penginderaan dan interpretasi stimulus lingkungan oleh otak. Persepsi dipengaruhi oleh faktor internal seperti sikap dan eksperiensi, serta faktor eksternal seperti intensitas stimulus. Motivasi adalah dorongan untuk berperilaku menuju tujuan tertentu, dan dipengaruhi oleh faktor seperti cita-cita, kemampuan, dan lingkungan belajar. Keduanya memainkan peran penting dalam proses bel
Paragraf pertama menjelaskan pengertian hasil belajar sebagai perubahan perilaku secara keseluruhan yang diperoleh melalui proses belajar dan interaksi dengan lingkungan. Paragraf berikutnya membahas tiga ranah hasil belajar menurut Bloom yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor beserta jenis-jenisnya. Terakhir, dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain faktor
Psikologi Pendidikan membahas proses dan faktor yang mempengaruhi pendidikan manusia, seperti faktor yang mempengaruhi belajar, penilaian intelegensi, dan motivasi. Tujuannya adalah memahami proses belajar, membimbingnya dengan baik, serta memahami seluruh aspek kepribadian anak.
Teks tersebut membahas tentang motivasi belajar, termasuk pengertian motivasi, aspek-aspeknya, jenis motivasi (intrinsik dan ekstrinsik), faktor-faktor yang mempengaruhinya, pengertian belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Teks ini juga membahas cara belajar dan ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam belajar.
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A Nwahyu sanjaya
Teks tersebut membahas tentang psikologi belajar yang mencakup pengertian, ruang lingkup, metode, dan manfaat mempelajari psikologi belajar. Beberapa pokok bahasan terkait psikologi belajar diantaranya teori-teori, prinsip-prinsip, jenis-jenis, dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. Teks ini juga membahas mengenai anak didik, proses belajar, motivasi, dan kesulitan
Ruang lingkup dan fungsi psikologi pendidikan dalam pembelajaran mencakup pendidikan formal, nonformal, dan informal yang bertujuan untuk mengubah tingkah laku peserta didik secara berjenjang hingga taraf perkembangan yang lebih maju."
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikkan
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa
pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual- keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Munib,
2005:33)
Pendidikan dikatakan berkualitas bila proses belajar mengajar dapat berjalan dengan
lancar,efektif, efisien dan ada interaksi antara komponen- komponen yang terkandung dalam
sistem pengajaran yaitu tujuan pendidikan dan pengajaran, peserta didik atau siswa, tenaga
kependidikan atau guru, kurikulum, strategi pembelajaran, media pengajaran dan evaluasi
pengajaran (Hamalik,
2003:77).
Fokus utama dalam dunia pendidikan adalah manusia dalam hal ini adalah peserta didik karena
dengan adanya pendidikan peserta didik didorong untuk terlibat dalam proses mengubah
kehidupannya kearah yang lebih baik, mengembangkan kepercayaan diri sendiri,
mengembangkan rasa ingin tahu, serta meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang telah
dimilikinya, sehingga dapat berfungsi untuk peningkatan kualitas hidup pribadi dan masyarakat.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui deskripsi faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi proses
dan hasil belajar.
2. Untuk mengetahui adakah pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap proses dan
hasil belajar
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap
proses dan hasil belajar.
C. Rumusan Masalah
Untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Berawal dari faktor internal dan faktor eksternal yang tidak memadai di lingkungan siswa, maka
penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana deskripsi faktor internal dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi proses
dan hasil belajar.
2. Adakah pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap proses dan hasil belajar.
3. Seberapa besar pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap prose dan hasil
belajar.
2. 2
BAB II
PEMBAHASAN
Faktor faktor yang mempengaruhi proses belajar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi proses hasil belajar dibedakan atas dua
kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal . Kedua faktor tersebut saling memengaruhi
dalam proses individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.
A. faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat
memengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan faktor
psikologis.
1. Faktor fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu.
Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam.
Pertama, keadaan tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat memengaruhi
aktivitas belajar seseorang . kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh
positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan
menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu keadaan tonus jasmani
sangat memengaruhi proses belajar , maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani.
Cara untuk menjaga kesehatan jasmani antara lain adalah :
menjaga pola makan yang sehat dengan memerhatikan nutrisi yang masuk kedalam tubuh,
karena kekurangan gizi atau nutrisi akan mengakibatkan tubuh cepat lelah, lesu , dan
mengantuk, sehingga tidak ada gairah untuk belajar,
rajin berolah raga agar tubuh selalu bugar dan sehat;
istirahat yang cukup dan sehat.
Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi
fisiologis pada tubuh manusia sangat memengaruhi hasil belajar, terutama panca indra. Panca
indra yang berfunsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula . dalam
proses belajar , merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang diterima dan ditangkap
oleh manusia. Sehinga manusia dapat menangkap dunia luar. Panca indra yang memiliki peran
besar dalam aktivitas belajar adalah mata dan telinga. Oleh lkarena itu, baik guru maupun
siswwa perlu menjaga panca indra dengan baik, baik secara preventif maupun secara yang
bersifat kuratif. Dengan menyediakan sarana belajar yang memenuhi persyaratan,
memeriksakan kesehatan fungsi mata dan telinga secara periodic, mengonsumsi makanan
yang bergizi , dan lain sebagainya.
3. 3
2. Faktor psikologis
Faktor –faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat memengaruhi
proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama memngaruhi proses belajar adalah
kecerdasan siswa, motifasi , minat, sikap dan bakat.
kecerdasan /intelegensia siswa
Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemempuan psiko-fisik dalam mereaksikan
rangsaganan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan
dmikian, kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ
tubuh lainnya. Namun bila dikaitkan dengan kecerdasan, tentunya otak merupakan organ yang
penting dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu sebagai organ pengendali tertinggi
(executive control) dari hamper seluruh aktivitas manusia.
Kecerdasan merupakan factor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa,
karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi iteligensi seorang individu,
semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin
rendah tingkat intelegensi individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan belajar. Oleh
karena itu, perlu bimbingan belajar dari orang lain, seperti guru, orang tua, dan lain sebagainya.
Sebagai factor psikologis yang penting dalam mencapai kesuksesan belajar, maka
pengetahuan dan pemahaman tentang kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap calon guru
professional, sehingga mereka dapat memahami tingakat kecerdasannya.
Para ahli membagi tingkatan IQ bermacam-macam, salah satunya adalah penggolongan tingkat
IQ berdasarkan tes Stanford-Biner yang telah direvisi oleh Terman dan Merill sebagai berikut
((Fudyartanto 2002).
Distribusi Kecerdasan IQ menurut Stanford Revision
Tingkat kecerdasan (IQ) Klasifikasi
140 – 169 Amat superior
120 – 139 Superior
110 – 119 Rata-rata tinggi
90 – 109 Rata-rata
80 – 89 Rata-rata rendah
70 – 79 Batas lemah mental
20 — 69 Lemah mental
Dari table tersebut, dapat diketahui ada 7 penggolongan tingkat kecerdasan manusia, yaitu:
Kelompok kecerdasan amat superior (very superior) merentang antara IQ 140—IQ 169;
Kelompok kecerdasan superior merenytang anatara IQ 120—IQ 139;
Kelompok rata-rata tinggi (high average) menrentang anatara IQ 110—IQ 119;
Kelompok rata-rata (average) merentang antara IQ 90—IQ 109;
Kelompok rata-rata rendah (low average) merentang antara IQ 80—IQ 89;
Kelompok batas lemah mental (borderline defective) berada pada IQ 70—IQ 79;
4. 4
Kelompok kecerdasan lemah mental (mentally defective) berada pada IQ 20—IQ 69, yang
termasuk dalam kecerdasan tingkat ini antara lain debil, imbisil, idiot.
Pemahaman tentang tingkat kecerdasan individu dapat diperoleh oleh orang tua dan guru atau
pihak-pihak yang berkepentingan melalui konsultasi dengan psikolog atau psikiater. Sehingga
dapat diketahui anak didik berada pada tingkat kecerdasan yang mana, amat superior, superior,
rata-rata, atau mungkin malah lemah mental. Informasi tentang taraf kecerdasan seseorang
merupakan hal yang sangat berharga untuk memprediksi kamampuan belajar seseorang.
Pemahaman terhadap tingkat kecerdasan peserta didik akan membantu megarahkan dan
merencanakan bantuan yang akan diberikan kepada siswa.
Motivasi
Motivasi adalah salah satu factor yang memengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa.
Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi
mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong,
memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat (Slavin, 1994). Motivasi juga diartikan
sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku
seseorang.
Dari sudut sumbernya motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsic dan motivasi
ekstrinsik. Motaivasi intrinsic adalah semua factor yang berasal dari dalam diri individu dan
memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Seperti seorang siswa yang gemar membaca,
maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca, karena membaca tidak hanya menjadi
aktifitas kesenangannya, tapi bisa jadi juga telah mejadi kebutuhannya. Dalam proses belajar,
motivasi intrinsic memiliki pengaruh yang efektif, karena motivasi intrinsic relaatif lebih lama dan
tidak tergantung pada motivasi dari luar(ekstrinsik).
Menurut Arden N. Frandsen (Hayinah, 1992), yang termasuk dalam motivasi intrinsic untuk
belajar anatara lain adalah:
Dorongan ingin tahu dan ingin menyelisiki dunia yang lebih luas;
Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju;
Adanaya keinginan untuk mencapai prestasi sehingga mendapat dukungan dari orang-
orang penting, misalkan orang tua, saudara, guru, atau teman-teman, dan lain sebaginya.
Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau pengetahuan yang berguna bagi dirinya, dan
lain-lain.
Motivasi ekstrinsik adalah factor yang dating dari luar diri individu tetapi memberi pengaruh
terhadap kemauan untauk belajar. Seperti pujian, peraturan, tata tertib, teladan guru, orangtua,
danlain sebagainya. Kurangnya respons dari lingkungansecara positif akan memengaruhi
semangat belajar seseorang menjadi lemah.
Minat
Secara sederhana,minat (interest) nerrti kecemnderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber (Syah, 2003) minat bukanlah istilah
5. 5
yang popular dalam psikologi disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai factor internal
lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, moativasi, dan kebutuhan.
Namun lepas dari kepopulerannya, minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi,
karena memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar, ia akan tidak bersemangat atau bahkan
tidak mau belajar. Oleh karena itu, dalam konteks belajar di kelas, seorang guru atau pendidik
lainnya perlu membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap materi pelajaran yang akan
dihadapainya atau dipelajaranya.
Untuk membagkitkan minat belajar tersebut, banyak cara yang bisa digunakan. Anatara lain,
pertama, dengan mebuat materi yang akan dipelajarai semenarik mingkin dan tidak
membosankan, baik dari bentuk buku materi, desai pembelajaran yang membebaskan siswa
mengeksplor apa yang dipelajari, melibatkan seluruh domain belajar siswa (kognitif, afektif,
psikomotorik) sehingga siswa menjadi aktif, maupun performansi guru yang menarik saat
mengajar. Kedua, pemilihan jurusan atau bidang studi. Dalam hal ini, alangkah baiknya jika
jurusan atau bidang studi dipilih sendiri oleh siswa sesuai dengan minatnya.
Sikap
Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan proses belajarnya. Sikap
adalah gejala internal yang mendimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau
merespons dangan cara yang relative tetap terhadap obyek, orang, peristiwa dan sebaginya,
baik secara positif maupun negative (Syah, 2003).
Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada
performan guru, pelajaran, atau lingkungan sekitarnya. Dan untuk mengantisipasi munculnya
sikap yang negative dalam belajar, guru sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang
professional dan bertanggungjawab terhadap profesi yang dipilihnya. Dengan
profesionalitas,seorang guru akan berusaha memberikan yang terbaik bagi siswanya; berusaha
mengambangkan kepribadian sebagai seorang guru yang empatik, sabar, dan tulus kepada
muridnya; berusaha untuk menyajikan pelajaranyang diampunya dengan baik dan menarik
sehingga membuat siswa dapat mengikuti pelajaran dengan senang dan tidak menjemukan;
meyakinkansiswa bahwa bidang studi yang dipelajara bermanfaat bagi ddiri siswa.
Bakat
Faktor psikologis lain yang memengaruhi proses belajar adalah bakat. Secara umum, bakat
(aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai
keberhasilan pada masa yang akan dating (Syah, 2003). Berkaitan dengan belajar, Slavin
(1994) mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum yang dimiliki seorang siswa untuk
belajar. Dengan demikian, bakat adalah kemampuan seseorang menjadi salah satukomponen
yang diperlukan dalam proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan
bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung proses belajarnya sehingga
kemungkinan besar ia akan berhasil.
Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat atau potensi untuk mencapai prestasi belajar
sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Karena itu, bakat juga diartikan sebagai
kemampuan dasar individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa tergantung upaya pendidikan
6. 6
dan latihan. Individu yang telah mempunyai bakat tertentu, akan lebih mudah menyerap
informasiyang berhungan dengan bakat yang dimilkinya. Misalnya, siswa yang berbakat
dibidang bahasa akan lebih mudah mempelajari bahasa-bahasa yang lain selain bahasanya
sendiri.
Karena belajar jug dipengaruhi oleh potensi yang dimilki setiap individu,maka para pendidik,
orangtua, dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat yang dimilki oleh anaknya atau
peserta didiknya, anatara lain dengan mendukung,ikut mengembangkan, dan tidak memaksa
anak untuk memilih jurusan yang tidak sesuai dengan bakatnya.
B. Faktor eksogen/eksternal
Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor endogen, faktor-faktor eksternal juga dapat
memengaruhi proses belajar siswa.dalam hal ini, Syah (2003) menjelaskan bahwa faktor-faktor
eksternal yang memengaruhi balajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor
lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.
Lingkungan sosial
a. Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
memengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan harmonis antra ketiganya dapat
menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baikdisekolah. Perilaku yang simpatik dan
dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi pendorong bagi siswa
untuk belajar.
b. Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan
anak terlantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajarsiswa, paling tidak siswa kesulitan
ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan
belum dimilkinya.
c. Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar.
Ketegangan keluarga, sifat-sifat orang tua, demografi keluarga (letak rumah),
pengelolaankeluarga, semuannya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa.
Hubungan anatara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan
membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
Lingkungan non sosial.
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah:
a. Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar
yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dantenang.
Lingkungan alamiah tersebut mmerupakan factor-faktor yang dapat memengaruhi aktivitas
belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar
siswa akan terlambat.
b. Faktor instrumental,yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam. Pertama,
hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar,fasilitas belajar, lapangan olah raga dan
7. 7
lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah,
buku panduan, silabi dan lain sebagainya.
c. Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan
usia perkembangan siswa begitu juga denganmetode mengajar guru, disesuaikandengan
kondisi perkembangan siswa. Karena itu, agar guru dapat memberikan kontribusi yang
postif terhadap aktivitas belajr siswa, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan
berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa.
8. 8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi proses hasil belajar dibedakan
atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal . Kedua faktor tersebut saling
memengaruhi dalam proses individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.
B. Saran
Makalah ini kami akui masih banyak banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh karena itu harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.