Pengajaran yang sesuai dengan capaian dan tingkat kemampuan peserta didik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengacu pada tingkatan capaian atau kemampuan individu peserta didik daripada kelasnya. Pendekatan ini melibatkan pengenalan karakteristik setiap peserta didik dan perancangan pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhannya.
1. PENGAJARAN YANG SESUAI DENGAN
CAPAIAN DAN TINGKAT KEMAMPUAN
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
2. Pernahkah peserta didik Bapak/Ibu
mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tugas yang
seharusnya sudah dipahami oleh
mereka?
Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
▪ Tentunya jawaban untuk pertanyaan tadi memiliki banyak faktor. Namun salah
satu yang bisa menjadi akar masalah dari kejadian tersebut adalah level/
tingkat capaian ataupun kemampuan dari peserta didik tersebut yang belum
tepat dengan capaian belajar yang diharapkan.
▪ Proses pembelajaran peserta didik harusnya disusun berdasarkan
karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik.
4. Sebelum kita memahami lebih jauh tentang konsep pengajaran sesuai dengan capaian dan
tingkat kemampuan, ada baiknya kita mulai dengan memahami prinsip pembelajaran.
Berikut penjelasan mengenai prinsip pembelajaran sebagai pijakan awal kita.
Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian
peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan
perkembangan yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat.
Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara
holistik.
Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan dan
budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai mitra.
Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
1
4
2
3
5
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
5. ▪ Merupakan sebuah pendekatan
belajar yang mengacu pada
tingkatan capaian atau kemampuan
peserta didik. Seringkali disebut
juga sebagai Teaching at the Right
Level (TaRL)
▪ Pendekatan pembelajaran ini tidak
mengacu pada tingkatan kelas,
namun dikelompokkan berdasarkan
fase perkembangan atau tingkat
kemampuan peserta didik.
▪ Pembelajaran dibuat disesuaikan dengan
capaian, tingkat kemampuan, kebutuhan
peserta didik, untuk mencapai capaian
pembelajaran yang diharapkan.
▪ Ini adalah bentuk implementasi yang sesuai
dengan filosofi Pendidikan Ki Hadjar
Dewantara. Dengan memperhatikan
capaian,tingkat kemampuan, kebutuhan
peserta didik sebagai acuan untuk
merancang pembelajaran, maka kita
melakukan segala upaya kita untuk
berpusat pada peserta didik.
PENGAJARAN SESUAI DENGAN CAPAIAN ATAU TINGKAT KEMAMPUAN
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
6. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
SEKILAS MENGENAI PENGAJARAN SESUAI DENGAN CAPAIAN
ATAU TINGKAT KEMAMPUAN
1. Tujuan pengajaran dengan
menggunakan pendekatan ini adalah
penguatan kemampuan numerasi dan
literasi pada peserta didik, serta
pengetahuan pada mata pelajaran
yang menjadi capaian pembelajaran.
2. Peserta didik tidak terikat pada
tingkatan kelas. Namun
dikelompokkan berdasarkan fase
perkembangan ataupun sesuai
dengan tingkat kemampuan peserta
didik yang sama.
3. Setiap fase, ataupun tingkatan tersebut
mempunyai capaian pembelajaran yang harus
dicapai. Proses pembelajaran peserta didik akan
disusun mengacu pada capaian pembelajaran
tersebut, namun disesuaikan dengan
karakteristik, potensi, kebutuhan peserta
didiknya.
4. Kemajuan hasil belajar akan ditentukan
berdasarkan evaluasi pembelajaran. Peserta
didik yang belum mencapai capaian
pembelajaran di fasenya, akan mendapatkan
pendampingan oleh pendidik untuk bisa
mencapai capaian pembelajarannya
8. Jika Bapak/Ibu merasa bahwa hal
pertama yang perlu dilakukan adalah
MENGENAL PESERTA DIDIK…
BAPAK/IBU BENAR!!!
9. Sebelum kita bisa membuat pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik, kita harus
mengenali peserta didik terlebih dahulu.
Kita bisa mengenali karakteristik, potensi,
keunikan, dan kebutuhan peserta didik.
10. CATATAN
• Setiap anak adalah unik. Tidak ada satupun anak yang sama.
Anak kembar pun memiliki DNA yang berbeda. Tentunya
masing-masing anak mempunyai hak untuk mendapatkan
pendekatan yang berbeda dalam belajar.
• Apa yang dikenali dari anak pun juga beragam. Tidak hanya
terkait dengan gaya belajarnya saja, melainkan sesuatu yang
sifatnya non-kognitif (sosial-emosional), seperti perasaan,
kesejahteraan psikologi, rasa aman, dan lain-lain.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
11. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Saimai, harimau benggala berumur dua setengah tahun ini, hidup
rukun dengan beberapa babi di penangkaran harimau Racha, 100
kilometer tenggara Bangkok, Thailand. Saimai sejak kecil hidup
dengan bermacam hewan lain sehingga ia hanya memakan
makanan yang diberikan pengasuhnya.
Dari cerita ini pembelajaran apa yang
bisa didapatkan?
12. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Potensi harimau yang dahsyat: menerkam dan memakan daging
binatang lain, sirna karena ia tidak ‘diajari’ oleh lingkungannya.
Daging yang ia makan diperoleh dari pengasuhnya, bukan hasil
buruannya atau terkaman orang tuanya. Ia tak pernah terajari
berburu.
Anak harus difasilitasi dalam mengembangkan potensi yang
dimilikinya melalui proses pembelajaran yang sesuai dengan
potensi anak.
13. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Apa yang Bapak/Ibu lihat dari gambar ini?
Berdasarkan gambar ini, menurut Bapak/Ibu
bagaimana seharusnya cerminan pendidikan
yang harus diterapkan kepada anak?
14. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Dalam mendidik yang harus
pertama dikenal adalah siapa yang
akan dididik dan apa yang
merupakan target capaiannya.
Pemahaman karakteristik dan
capaian pembelajaran yang harus
dipenuhi menjadi penting dalam
menciptakan pendidikan yang
merdeka bagi anak
15. Ki Hajar Dewantara dalam bukunya “Bagian Pertama:
Pendidikan” (2011) mengatakan bahwa pendidikan merupakan
daya dan upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti
(kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual) dan tubuh anak
agar dapat memajukan kesempurnaan hidup, yaitu kehidupan
anak yang sesuai dengan dunianya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Sumber Materi:
Unit Modul Bimtek Calon Pelatih Ahli Program Sekolah Penggerak Penyesuaian pembelajaran dan Perancangan pembelajaran