SlideShare a Scribd company logo
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Pada era globalisasi saat ini, bahasa Inggris mempunyai peranan yang penting 
dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa yang telah menjadi 
bahasa internasional sehingga kemanapun manusia pergi, bahasa Inggris dapat digunakan 
untuk berkomunikasi. Encarta Dictionary (2009 : 13) menyebutkan bahwa bahasa 
Inggris adalah bahasa yang digunakan orang di negara Amerika Serikat, Australia, Afrika 
Selatan, Inggris, Irlandia Utara, Kanada, Selandia Baru serta beberapa negara lainnya 
dengan jumlah pengguna antara 350 sampai 375 juta orang. Sebagai bahasa 
internasional, bahasa Inggris digunakan sebagi sarana komunikasi di sektor ekonomi, 
sosial politik, budaya dan lain lain antara negeri satu dengan yang lain. Begitu juga 
wisatawan atau turis yang mengunjungi negara lain, bahasa Inggris menjadi bahasa yang 
menjembatani transfer informasi dan komunikasi dengan orang orang setempat dinegeri 
yang dikunjunginya. 
Bahasa Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia sebainya dikenalkan sejak dini 
sehingga mereka tidak mengalami shok saat mereka harus mendapat pelajaran bahasa 
Inggris di sekolah. Selain mendapat pembelajaran bahasa Innggris disekolah, sebaiknya 
anak-anak juga mendapat pembelajaran diluar sekolah, seperti kursus bahasa Inggris. 
Kursus bahasa Inggris bagi anak-anak dapat meningkatkan percaya diri anak dalam 
belajar bahasa Inggris di sekolah karena mereka telah smenyiapkan dirinya.
Kelurahan Rapak Dalam adalah salah satu kelurahan yang ada di Kalimantan 
timur dimana tidak terdapat lembaga pendidikan atau kursus bahasa Inggris. Sehingga 
apabila mereka ingin belajar bahasa Inggris di suatu kursus maka mereka harus pergi jauh 
ke kota atau kelurahan terdekat. Hal inilah yang mendorong tim pengabdian kepada 
masyarakat untuk mengadakan pelatihan bahasa Inggris untuk anak – anak di kelurahan 
Rapak Dalam khususnya di jalan Sejahtera. 
B. Perumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka dirumuskan 
permasalahan sebagai berikut : 
1. Bagaimanakah tingkat kemampuan bahasa Inggris anak – anak kelurahan 
Rapak Dalam Kecamatan Samarinda Seberang Kalimantan Timur? 
C. Tujuan Program 
Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan penulisan karya tulis ini adalah 
sebagai berikut : 
1. Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris anak – anak kelurahan Rapak 
Dalam Kecamatan Samarinda Seberang Kalimantan Timur 
D. Kegunaan Program 
Adapun kegunaan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah: 
1. Memasyarakatkan bahasa Inggris dikalangan anak-anak kelurahan Rapak 
Dalam 
2. Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris anak – anak 
2
3. Mengamalkan ilmu yang diperoleh anggota tim kepada masyarakat sebagai 
bentuk pengabdian kepada masyarakat. 
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 
A. Metode Pembelajaran Bahasa Inggris 
Ada beberapa istilah dalam pembelajaran yang perlu untuk dibedakan batasan 
atau pengertiannya, yaitu: pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik, dan model 
pembelajaran. Masing- masing istilah tersebut memiliki batasan yang berbeda. 
Pendekatan pembelajaran menurut Sanjaya (2009: 127) adalah suatu titik tolak atau sudut 
pandang mengenai terjadinya proses pembelajaran secara umum berdasarkan cakupan 
teoritik tertentu. Pendekatan pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu student centered 
approach „pendekatan yang berpusat pada siswa dan ‟ teacher centered approach 
„pendekatan yang berpusat pada guru‟. 
Level dibawah pendekatan pembelajaran yaitu strategi pembelajaran. Strategi 
menurut David (melalui Sanjaya, 2009: 126) adalah a plan, method, or series of activities 
designed to achieves a particular educational goal. Batasan tersebut menjelaskan strategi 
adalah suatu perencanaan yang berisi metode, atau serangkaian kegiatan yang didesain 
untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijelaskan 
bahwa strategi dalam konteks pembelajaran melibatkan guru dan siswa. Guru dalam hal 
ini berperan menentukan target, kualifikasi hasil, dan merancang langkah-langkah. 
3
Dengan demikian strategi pembelajaran adalah suatu perencanaan proses suatu kegiatan 
yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara 
efektif dan efisien. 
Kegiatan pembelajaran agar dapat mencapai tujuan dengan efektif dan efisien 
dilaksanakan berdasarkan perencanaan pembelajaran yang tertuang dalam RPP. 
Kenyataan yang terjadi terkadang tidak seratus persen berhasil. Ada beberapa faktor yang 
mempengaruhinya, antara lain: 
2. Faktor guru, dalam hal ini berkaitan dengan keterampilan mengajar, 
mengelola tahapan pembelajaran, dan memanfaatkan metode serta media 
pembelajaran. 
3. Faktor siswa, berkaitan dengan karakteristik siswa baik secara umum maupun 
khusus atau personal. 
4. Faktor kurikulum, berkaitan dengan rumusan tujuan pembelajaran (Standar 
Kompetensi dan Kompetensi Dasar) dan pengorganisasian isi pelajaran. 
5. Faktor lingkungan, perlu diperhatikan lingkungan fisik dan non fisik yang 
menunjang situasi interaksi belajar mengajar secara optimal. 
Berdasarkan paparan tersebut dapat ditegaskan bahwa guru memiliki peranan 
penting dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien. Salah satunya guru 
harus mampu memilih metode yang sesuai agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. 
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih metode, yaitu: 
1. Tujuan pembelajaran, selain kompetensi sesuai bidang studi juga perlu 
dikembangkan pendidikan karakter 
2. Karakteristik materi pembelajaran 
4
3. Jenis/bentuk kegiatan 
4. Ukuran kelas 
5. Kepribadian dan kemampuan guru 
6. Karakteristik siswa 
7. Waktu 
8. Sarana dan prasarana yang tersedia. 
Apabila guru dapat menerapkan metode dengan tepat maka pembelajaran yang 
berlangsung akan mendapatkan beberapa manfaat. Adapun manfaat penggunaan metode 
yang tepat dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: 
1. Mengarahkan proses pembelajaran pada tujuan pembelajaran 
2. Menghilangkan dinding pemisah guru-siswa 
3. Menggali dan memanfaatkan potensi siswa secara optimal 
4. Menjalin kemitraan guru-siswa 
5. Mempermudah penyerapan informasi 
6. Suasana menyenangkan “fun” 
7. Memberikan kesempatan siswa untuk belajar secara 
optimal. 
Metode pembelajaran dalam rangka aplikasi suatu model pembelajaran harus 
disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai. Penerapan sebuah model pembelajaran 
memungkinkan digunakannya metode pembelajaran lebih dari satu. Adapun jenis- jenis 
metode pembelajaran dapat dicermati pada paparan berikut. 
1. Metode Ceramah. 
5
Ceramah merupakan metode pembelajaran yang konvensional. Ceramah jika terlalu 
sering digunakan tidak akan efektif. Menurut Suprayekti (2003: 32)metode 
ceramah perlu diperbaiki dalam penerapannya dengan cara: (a) membangun daya 
tarik, (b) memaksimalkan pengertian dan ingatan, (c) melibatkan siswa, dan (d) 
memberikan penguatan.Cara untuk membangun minat siswa pada saat guru 
menerapkan metode ceramah, yaitu: (a) guru mengemukakan cerita atau visual 
yang menarik, seperti: anekdot, cerita fiksi, kartun, atau media visual yang menarik 
siswa; (b)kemukakan suatu problem; (c) kemukakan nilai positif dan manfaat; dan 
(d) berikan pertanyaan yang memotivasi siswa untuk memiliki rasa ingin tahu. 
Metode ceramah dalam penerapannya perlu memaksimalkan pemahaman dan 
ingatan. Adapun cara yang dapat ditempuh untuk memaksimalkan pemahaman dan 
ingatan, yaitu: (a) memberikan headlines dan kata kunci; (b) kemukakan contoh 
dan analogi; dan (c) gunakan media pembelajaran atau minimal alat bantu visual. 
Agar siswa tidak pasif, maka penerapan metode ceramah perlu melibatkan peserta 
didik. Hal tersebut salah satunya dapat ditempuh dengan memberikan tantangan 
spot. Tantangan spot adalah penghentian ceramah secara periodik disertai dengan 
memberikan tantangan kepada siswa untuk memberikan contoh dari konsep yang 
disajikan. Selain penggunaan tantangan spot, pemberian latihan-latihan juga dapat 
melibatkan siswa dalam ceramah. Latihan-latihan yang diberikan diarahkan untuk 
memperjelas point-point yang telah disampaikan dalam cermah. 
Materi yang disampaikan melalu metode ceramah mudah terlupakan. Kondisi 
tersebut perlu diatasi dengan memberikan daya penguat ceramah. Adapun cara 
untuk memberikan daya penguat dalam metode ceramah, yaitu: aplikasi masalah 
6
dan review. Aplikasi masalah adalah pemberian masalah atau pertanyaan pada 
siswa untuk diselesaikan dengan memanfaatkan informasi yang diberikan pada saat 
ceramah. Selain itu, penguatan dapat diberikan dengan memberikan review. 
Review dalam hal ini siswa diminta mengulas ceramah yang telah disampaikan. 
2. Metode Tanya- Jawab 
Metode tanya- jawab juga merupakan metode pembelajaran konvensional. Metode 
tanya- jawab digunakan guru untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik 
terhadap suatu masalah. Menurut Mulyatiningsih (2011: 224) ada tiga pertanyaan 
yang perlu untuk diketahui dalam menyampaikan materi pembelajaran, yaitu: (a) 
pertanyaan terfokus, (b) prompting questions, dan (c) probing question. 
Pertanyaan terfokus adalah pertanyaan yang hanya digunakan untuk mengetahui 
perhatian atau pemahaman peserta didik pada topik yang dipelajari. Prompting 
question adalah pertanyaan yang menggunakan isyarat (hint) dan petunjuk (clues) 
sebagai alat peserta didik dalam mengingat jawaban. Prompting question juga 
diterapkan untuk membantu peserta didik menjawab pertanyaan dengan 
menyebutkan huruf atau kata awalnya. Adapun probing questions adalah 
pertanyaan yang digunakan untuk mencari klarifikasi dan mengarahkan peserta 
didik agar menjawab pertanyaan lebih lengkap lagi. 
3. Metode Resitasi 
Metode resitasi biasanya digunakan untuk mendiagnosis kemajuan belajar peserta 
didik. Resitasi diterapkan dengan menggunakan pola yaitu guru bertanya, peserta 
didik memberikan respon, lalu guru memberikan reaksi. Resitasi menurut Gage dan 
Berliner (melalui Mulyatiningsih, 2011: 225) umumnya digunakan dalam review, 
7
pengantar materi baru, mengecek jawaban, praktik, dan mengecek pemahaman 
peserta didik terhadap materi pelajaran dan ide-idenya. 
4. Metode Praktik dan Drill 
Metode praktik dilakukan setelah materi dipelajari atau guru memberikan 
demonstrasi. Metode drill digunakan ketika peserta didik diminta mengulang 
informasi pada topik-topik khusus sampai dapat menguasai topik-topik yang 
diajarkan. Metode praktik dan drill disebut juga metode praktik dan latihan. 
Metode tersebut diarahkan pada pengulangan (repitisi) untuk membantu peserta 
didik memiliki pemahaman yang lebih baik dan mudah mengingat kembali 
informasi yang sudah disampaikan. 
5. Metode Diskusi 
Metode diskusi merupakan metode pembelajaran yang mengarahkan pembelajaran 
untuk berpusat pada siswa. Pencapaian kompetensi pada mata pelajaran teori 
sering menggunakan metode diskusi supaya peserta didik aktif dan memperoleh 
pengetahuan berdasarkan hasil temuannya sendiri. Beberapa metode diskusi yang 
memberikan peluang untuk menciptakan suasana aktif dan menyenangkan sebagai 
berikut. 
6. Panel 
Metode panel menurut Hadisoewito (2009: 30) adalah cara pembelajaran yang 
melibatkan perwakilan beberapa ahli untuk mendiskusikan suatu permasalahan 
yang dihadapi peserta. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan 
metode panel yaitu: 
a) Para panelis harus membahas permasalahan sesuai dengan keahliannya 
8
b) Mendiskusikan keterkaitan pembahasannya dengan panelis lainnya 
c) Peserta diskusi panel harus mempersiapkan wawasan untuk memecahkan 
masalah 
d) Peserta diskusi panel harus memberikan tanggapan atau pertanyaan 
e) Peserta harus dapat menghormati pendapat orang lain. 
7. Metode Debat 
Metode debat adalah cara belajar yang dilakukan melalui diskusi terbuka dengan 
membahas topik masalah yang kontroversial. Tujuan metode debat yaitu untuk 
memperoleh pandangan atau pendapat yang berlainan mengenai suatu isyu atau 
topik kontroversial. Metode tersebut memberikan kesempatan kepada siswa untuk 
melatih berfikir logis dan sistematis. 
8. Metode Simposium 
Metode simposium menurut Hadisoewito (2009: 32) mengetengahkan suatu sari 
ceramah mengenai berbagai kelompok topik dalam bidang tertentu. Ceramah 
tersebut diberikan oleh beberapa ahli. Pendapat tersebut menegaskan bahwa 
simposium adalah cara pembelajaran yang dilakukan dengan pengungkapan 
serangkaian cermah-ceramah yang disampaikan oleh sejumlah pembicara sesuai 
dengan keahliannya. 
9. Metode Jigsaw 
Metode jigsaw pada dasarnya merupakan metode diskusi kelompok. Adapun 
langkah-langkah metode jigsaw, yaitu: (a) siswa dikelompokkan ke dalam tim, 
dimana satu tim terdiri atas 5-6 siswa; (b) tiap orang dalam tim diberi bagian materi 
yang berbeda; (c) tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan; (d) 
9
anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama 
bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab 
mereka; (e) setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke 
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab 
yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh; 
(f) tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi; dan (g) guru memberi 
evaluasi dan penutup. 
10. Metode Investigasi 
Metode investigasi dapat dilakukan secara kelompok maupun individu. Metode ini 
dilakukan dengan cara melibatkan peserta didik dalam kegiatan investigasi suatu 
penelitian atau penyelidikan. Adapun cara menerapkan metode investigasi yaitu: (a) 
mengidentifikasi apa saja yang akan diinvestigasi; (b) merancang cara melakukan 
investigasi; (c) memerinci dan menyiapkan alat-alat yang diperlukan; (d) 
melakukan investigasi; dan (e) melaporkan hasil investigasi secara sistematis. 
Metode investigasi melatih kemampuan menulis laporan, keterampilan 
berkomunikasi, dan bekerjasama dalam kelompok. 
11. Metode Inqury (Penemuan) 
Metode inquiry adalah metode yang melibatkan peserta didik dalam proses 
pengumpulan data dan pengujian hipotesis (Mulyatiningsih, 2011: 219). Guru 
membimbing peserta didik untuk menemukan pengertian baru, mengamati 
perubahan pada praktik uji coba, dan memperoleh pengetahuan berdasarkan 
pengalaman belajar mereka sendiri. Metode ini memberikan kesempatan pada 
siswa untuk belajar secara aktif dan kreatif dalam mencari pengetahuan. 
10
12. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) 
Metode problem solving merupakan metode yang potensial untuk melatih pesera 
didik berpikir kreatif dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi secara 
individu maupun kelompok. Nasution (2010: 140) menyatakan bahwa suatu 
kesuksean memecahkan masalah melalui problem solving sulit untuk dilupakan. 
Kemampuan memecahkan masalah memperbesar kemampuan untuk memecahkan 
masalah yang lain. Adapun prosedur pelaksanaan metode problem solving, yaitu: 
(a) mengidentifikasi penyebab masalah; (b) mengkaji teori untuk menemukan 
solusi;(c) memilih dan menetapkan solusi yang tepat; (d) menyusun prosedur 
mengatasi masalah; (e) melaksanakan solusi; dan (f) melaporkan hasil tugas. 
13. Metode Mind Mapping ‘Pemetaan Pikiran’ 
Metode mind mapping adalah metode pembelajaran dengan cara meringkas bahan 
yang perlu dipelajari, dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam 
bentuk peta atau grafik sehingga lebih mudah memahaminya (Sugiarto, 2004: 75). 
Selanjutnya Buzan (2002: 79) menyatakan bahwa mind-mapping dapat mendorong 
peserta didik untuk mencatat hanya dengan menggunakan kata kunci dan gambar. 
Adapun langkah-langkah menerapkan metode mind mapping yaitu: (a) guru 
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; (b) guru mengemukakan 
konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa/sebaiknya permasalahan 
yang mempunyai alternatif jawaban; (c) membentuk kelompok yang anggotanya 
2-3 orang; (d) tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil 
11
diskusi; (e) tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil 
diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan 
guru; dan (f) berdasarkan data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan. 
13. Metode Student Team- Achievement Devisions (STAD) 
Metode STAD menurut Arends (2008: 13) dikembangkan oleh Robert Slavin 
sebagai aplikasi pendekatan cooperative learning yang paling sederhana. Metode 
STAD merupakan kombinasi dari metode ceramah, questioning, dan diskusi. 
Adapun langkah-langkahnya, yaitu: (a) membentuk kelompok yang terdiri dari 4 
peserta didik bersifat heterogen; (b) guru menyajikan materi, siswa menyimak; (c) 
guru memberi tugas kelompok, siswa yang mengetahui menjelaskan kepada teman-temannya; 
(d) guru kemudian memberikan tugas pada seluruh siswa, dan pada saat 
menjawab soal sesama anggota kelompok tidak boleh membantu; (e) guru 
memberikan penilaian kelompok dari jumlah nilai yang 
terkumpul dari semua anggota kelompok; dan (f) guru memberikan evaluasi. 
14. Team- Game- Tournament (TGT) 
Metode TGT memiliki yang hampir sama dengan STAD. Metode TGT 
menurut Mulyatiningsih (2011: 229) melibatkan aktivitas peserta didik tanpa 
perbedaan status, dengan tutor teman sebaya, dan mengandung unsur permainan 
dan penguatan. Adapun langkah- langkah TGT, yaitu: (a) guru menyajikan materi 
dengan ceramah dan tanya jawab; (b) pembentukkan kelompok dengan anggota 4- 
5 siswa yang heterogen; guru memberikan tugas untuk belajar bersama dalam 
kelompok; (c) guru memberikan permainan berupa pertanyaan dimana siswa dapat 
memilih sesuai dengan nomor yang dikehendaki; (d) guru memberikan kompetisi 
12
atau turnamen setiap selesai satu materi ajar; dan (e) guru memberikan penghargaan 
pada kinerja kelompok yang paling baik. 
15. Metode Numbered Heads Together 
Metode Numbered Heads Together merupakan metode pembelajaran diskusi 
kelompok yang dilakukan dengan cara memberi nomor kepada semua peserta dan 
kuis untuk didiskusikan. Diskusi dilakukan dengan cara memanggil nomor secara 
acak untuk melaporkan hasil diskusi kelompok di depan kelas.Peserta didik dari 
kelompok lain memberikan tanggapan kepada peserta yang melaporkan. 
Selanjutnya guru memanggil nomor peserta dari kelompok lain. 
16. Metode Make- A Match (Mencari Pasangan) 
Metode Make- A Match merupakan metode pembelajaran yang dilaksanakan 
secara berpasangan, misalnya pasangan antara soal dengan jawaban. Adapun 
langkah-langkah pembelajarannya, yaitu: (a) guru menyiapkan beberapa kartu yang 
berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu 
bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban; (b) setiap siswa mendapat satu 
buah kartu; (c) tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang; (d) 
setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya 
(soal jawaban); (e) setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas 
waktu diberi poin; (f) setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa 
mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, dan (g) demikian seterusnya. 
17. Metode Think Pair and Share 
Metode think pair and share timbul dari penelitian tentang cooperative 
learning dan wait-time (Arends, 2008: 15). Metode think pair and share 
13
merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara berbagi pendapat 
siswa. Metode ini dapat digunakan sebagai umpan balik materi yang diajarkan 
guru. Adapun langkah- langkahnya yaitu: (a) thinking: guru menyampaikan isu 
atau pertanyaan mengenai materi dan kompetensi yang ingin dicapai; (b) siswa 
diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru; (c) 
pairing: siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) 
dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing; (d) sharing: tiap kelompok 
mengemukakan hasil diskusinya; (e) guru mengarahkan pembicaraan pada pokok 
permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa; dan (f) 
guru memberi kesimpulan. 
18. Metode Role Playing ‘Bermain Peran’ 
Metode bermain peran dilakukan dengan cara mengarahkan peserta didik untuk 
menirukan aktivitas atau mendramatisasikan situasi, ide, ataupun karakter khusus. 
Guru menyusun dan memfasilitasi bermain peran kemudian ditindaklanjuti dengan 
diskusi. Metode ini digunakan untuk membantu peserta didik memahami perspektif 
dan perasaan orang lain menurut variasi kepribadian dan isu sosial. Penerapan 
metode ini berdasarkan skenario yang harus diberikan pada peserta didik untuk 
dipahami agar dapat bermain peran dengan baik. 
14
BAB III 
MATERI DAN METODE 
A. Materi Dan Metode 
Dalam melaksanakan pelatihan Bahasa Inggris kepada anak – anak kelurahan 
Rapak dalam, tim melakukan metode yang terdiri dari beberapa tahap: 
1. Observasi dan Interview langsung 
Yaitu tim datang langsung di lokasi pengabdian untuk memperoleh data dan 
informasi yang memadai dan wawancara tentang kondisi pemahaman sebagian 
pedagang terhadap bahasa Inggris serta cara dan kebiasaan yang dilakukan 
pedagang dalam berkomunikasi dengan konsumen turis mancanegara. Selain itu 
tim juga mendatangi kantor kelurahan untuk meminta izin melaksanakan kegiatan. 
2. Pelaksanaan 
Pelatihan Bahasa Inggris kepada anak – anak kelurahan Rapak Dalam akan 
dilaksanakan selama dua bulan di suatu rumah di jalan sejahtera. 
a. Time Schedule Acara Pelatihan 
Pelaksanaan pelatihan Bahasa Inggris kepada pedagang amplang 
diadakan selama dua bulan. Dimana dilaksanakan seminggu dua kali dan 
setiap pertemuan dilaksanakan selama 90 menit 
15
b. Materi dan Modul panduan 
Materi yang disampaikan kepada anak – anak adalah berupa 
pengenalan kosa kata dan percakapan sederhana yang diambil dari buku 
bahasa Inggris untuk anak-anak. 
c. Model Pelatihan 
Anak-anak akan belajar di dalam suatu ruangan yang diamana 
anak-anak akan mendapat pelatihan bahasa inggris dengan berbagai 
metode, seperti ceramah, grup, maupun permainan. 
B. Khalayak sasaran 
Khalayak yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah para anak-anak sekolah 
dasar di jalan Sejahtera kelurahan Rapak dalam Samarinda Seberang Kalimantan Timur. 
16
BAB IV 
HASIL DAN PEMBAHASAN 
Kegiatan Pelatihan Bahasa Inggris ini diadakan pada hari Kamis pada tanggal 30 
November 2012 pada pukul 08.00 sampai 12.00. Kegiatan tersebut dihadiri oleh sebelas 
peserta dari 10 Usaha Kecil Menengah yang diundang. Undangan disampaikan kepada 
para peserta seminggu sebelum kegiatan dimulai. Para peserta adalah para pekerja di 
Usaha Kecil Menengah yang menjual Amplang di sekitar jalan Selamet Riyadi 
Samarinda. Hampir semua peserta pelatihan berusia produktif, yaitu berumur 17 tahun 
hingga 30 tahun. Beberapa dari mereka tamat dari sekolah menegah atas dan juga sedang 
berkuliah di perguruan tinggi di Samarinda. Kegiatan di adakan di Ruang pertemuan 
Teknik Sipil Politeknik Negeri Samarinda. 
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan sebuah kegiatan pembelajaran tentu harus 
diadakan evaluasi. Evaluasi yang dimaksudkan disini adalah menyangkut (1) 
Keberhasilan peserta menyerap materi ajar; (2) kesesuaian materi dengan kebutuhan 
peserta; (3) kecocokan metode pengajaran terhadap tahap-tahap pemahaman peserta dan 
sekaligus sebagai (4) evaluasi oleh peserta untuk dosen. 
Dari empat hal yang dikaitkan dengan evaluasi, peserta terlihat belajar dengan 
antusias dengan sungguh - sungguh menyimak dan memahami bahan ajar. Ini terbukti 
dari hasil latihan yang seringkali menampakkan hasil yang menggembirakan. Untuk bhan 
ajar, peserta dengan mudah memahaminya, karena bahan ajar disajikan dengan sederhana 
dan mudah untuk dipahami oleh peserta pelathian. 
17
Metode yang dilakukan oleh tim, tentulah tidak sama dengan yang diterapkan di 
kelas. Tim melakukan pelatihan dengan senyaman mungkin sehingga peserta pelatihan 
tidak merasa terbebani dan bosan. tim menerapkan fun learning didalam ruangan. Selain 
memberikan materi secara ceramah, tim juga membagi peserta kedalam beberapa 
kelompok dan melakukan simulasi adegan. 
Tim juga meminta feedback kepada para peserta pelatihan karena hal tersebut 
merupakan sebuah keharusan seandainya seorang dosen ingin tahu keberhasilan mengajar 
secara tuntas. Evaluasi keberhasilan seorang dosen bukan saja ditentukan oleh selesainya 
bahan ajar, pahamnya semua peserta tentang materi yang dibahas, tetapi juga ditentukan 
oleh kesan dan penilaian oleh peserta. 
No Nama Peserta Nama UKM 
1 Mirna Irmayani East Kalimantan Center 
2 Khoirul Annas Toko Amplang Devi 
3 Sa’adah Toko Indah Sari 
4 Syamsiah Toko Usaha Feni 
5 Mahrita Usaha Etam 
6 Hasdiana Toko Makhada 
7 Isnawati Toko Amplang Devi 
8 Sy. Gamalis Arbie Toko Amplang Usaha Melati 
9 Achmad Gazali Toko Kampung Amplang 
10 Hj. Irsa Mediana Toko Amplang Pesona Rasa 
11 Samsul Toko Amplang Mawar Sari 
BAB V 
KESIMPULAN DAN SARAN 
Kesimpulan 
18
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam bentuk Pelatihan Bahasa Inggris 
Kepada Para Pedagang Amplang di Sepanjang Jalan Slamet Riyadi di samarinda, 
memberikan peluang kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan 
keterampilannya dalam berkomunikasi menggunakan berbahasa Inggris. Selain itu dapat 
membantu para pedagang dalam menaikan omzet pendapatannya apabila ada turis manca 
negara yang berbelanja ataupun apabila ada pameran diluar negeri. 
Peluang ini dirasakan pula oleh para Dosen karena dengan kegiatan ini para 
Dosen berkesempatan untuk mengamalkan ilmunya di masyarakat dalam kaitan 
melaksanakan salah satu dari Tridharma Perguruan Tinggi. Bagi Politeknik Negeri 
Samarinda, hal ini merupakan langkah mulia untuk ikut berperan dalam pembangunan 
manusia Indonesia, khususnya peningkatan kemampuan dan keterampilan berbahasa 
Inggris. 
Saran 
Pelatihan bahasa Inggris tidaklah berguna banyak bila hanya dilakukan dalam 
jangka waktu yang singkat dan tidak berkelanjutan. Maka dari itu, kelanjutan program 
pelatihan ini perlu direncanakan untuk tetap konsisten memiliki komitmen menularkan 
ilmu kepada masyarakat luas, demi kemajuan masyarakat, bangsa dan negara. 
BAB VI 
REALISASI PENGGUNAAN ANGGARAN 
19
Biaya yang diperlukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini dirinci sebagai 
berikut : 
Kod 
e Jenis Pengeluaran Satuan Kuantitas Harga (Rp) Jumlah (Rp) 
1 Honor pelaksana: 
Ketua: Sekta Lonir Oscarini Wati Bhakti: 
@ Rp. 750.000,- 
Anggota: 
1. Heldina Pristanti: @ Rp. 750.000,- 
orang 2 750.000 1.500.000 
2 Biaya perjalanan dan konsumsi kegiatan Paket 20 150.000 3.000.000 
3. Bahan Habis Pakai dan Suku Cadang : 
Biaya pembuatan sistem /software 
Rp. 1.000.000,- 
Biaya pembuatan modul pelatihan 
Bahasa Inggris Rp. 500.000,- 
Alat Tulis Kantor: 
Kertas 3 rim @ Rp. 50.000,- 
Flashdisk 1 buah @ Rp. 150.000,- 
Cartridge 1 buah @ Rp. 300.000,- 
Penggandaan modul @ Rp. 250.000,- 
Penyewaan peralatan komputer dan 
LCD Rp. 1.000.000,- 
Sewa Internet Rp. 1.000.000,- 
Buku literature Rp. 250.000,- 
Paket 1 5.000.000 5.000.000 
4 Pemantauan internal dan lain-lain: 
Administrasi internal = Rp. 300.000,- 
Laporan kegiatan dan lain-lain 
= Rp. 200.000,- 
Paket 1 500.000 500.000 
Total 10.000.000 
DAFTAR PUSTAKA 
Anonim. 2004. Kalimantan Timur dalam Angka 2003. Badan Pusat Statistik Provinsi 
Kalimantan T i u r . Mudjiono dan Dimyati.2002. Belajar dan Pembelajaran. 
Jakarta : PT Rineka Cipta 
20
Arends, Richard. 2008. Learning to Teach. New York: McGraw Hill Companies 
Disampaikan pada “Seminar Metode Pembelajaran” bekerjasama dengan 
mahasiswa KKN- PPL UNY tahun 2011 di SMP N 2 Depok 
Buzan, T. 2002. Mind Maps. London: Thorsons 
Hadisoewita. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Depdiknas 
Idrus. 2000. Akuntansi dan Pengusaha Kecil. Akuntansi. Edisi 07/Maret/Th. VII. 
Indonesia Small Business Research Center. 2003. Usaha Kecil Indonesia: Tinjauan Tahun 
2002 dan Prospek Tahun 2003. LP3E- Kadin Indonesia. Jakarta. 
Kreitner, R., and A. Kinicki. 2001. Organizational Behavior. Fifth Ed. Irwin McGraw-Hill. 
Boston. 
Marbun, B.N. 1997. Manajemen Perusahaan Kecil. PT Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. 
Megginson, W.L., M.J. Byrd, and L.C. Megginson. 2000. Small Business Management: An 
Entrepreneur’s Guidebook. Third Ed. Irwin McGraw-Hill. Boston. 
Metzler, J.C. 2005. “How the AICPA Helps Members Serve Small Business.” Journal of 
Accountancy, 199 (March). 
Microsoft Encarta 
Mudjiono dan Dimyati.2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta 
Mulyatiningsih, Endang. 2011. Penelitian Terapan. Yogyakarta: UNY Press 
Nasution. 2010. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi 
Aksara 
Pinasti, M. 2001. “Penggunaan Informasi Akuntansi dalam Pengelolaan Usaha Para 
Pedagang Kecil di Pasar Tradisional Kabupaten Banyumas.” Jurnal Ekonomi, Bisnis 
dan Akuntansi No. 1/Vol. 3/Mei. 
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana 
Sugiarto, Iwan. 2004. Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan Berpikir 
Holistik 
dan Kreatif. Jakarta: Gramedia 
Sukarman. 2003. Dasar- Dasar Didaktik dan Penerapannya dalam Pembelajaran. Jakarta: 
Depdiknas. 
Suprayekti. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Depd 
21
Thee, K, dkk. 2001. Dinamika Usaha Kecil dan Menengah. Pusat Penelitian Ekonomi 
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta. 
LAMPIRAN 
Materi Ajar 
22
23
24
25
26
27
DAFTAR PESERTA PELATIHAN 
28
BERITA ACARA PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT 
29
DOKUMENTASI 
Lokasi Usaha Kecil Menegah 
Tim Memberi Undangan kepada calon 
peserta 
30
Calon Peserta Pelatihan mengisi Data 
Diri 
Proses Pelatihan 
31
Diskusi Materi 
Proses Penyampaian 
Materi 
Proses Penyampaian 
Materi 
32
Proses Diskusi 
33
RIWAYAT HIDUP 
1. Ketua Peneliti 
Nama : Sekta Lonir Oscarini Wati Bhakti, S.Pd. M.Pd 
NIP : 19780212 200312 2 002 
Tempat & Tanggal Lahir : Samarinda, 12 Februari 1978 
Jenis Kelamin : Perempuan 
Golongan/Ruang : III/C 
Fungsional : Lektor 
Jabatan : Dosen Teknik Sipil 
Instansi : Teknik Sipil 
Alamat : Jl. Angklung No: 7 Blok: A Komplek Prevab 
Kota Samarinda 75123 
Riwayat Pendidikan : SDN Samarinda Ulu (1990) 
SMPN 1 Samarinda (1993) 
SMAN 1 Samarinda (1996) 
S1-FKIP Bahasa Inggris, Universitas Mulawarman (2003) 
Riwayat Pekerjaan : Colorado Training Centre (1997 - 2007) 
ABA Colorado (2003 - 2007) 
SMI Colorado (2002 - 2007) 
STIMI Samarinda (2004 – Sekarang) 
Politeknik Negeri Samarinda (2003 – Sekarang) 
2. Anggota Kegiatan 
Nama : Heldina Pristanti S.Pd 
NIP : 19801201 200312 2 002 
Tempat & Tanggal Lahir : Samarinda, 1 Desember 1980 
Jenis Kelamin : Perempuan 
34
Golongan/Ruang : III/C 
Fungsional : Lektor 
Jabatan : Staff Pengajar 
Instansi : Jurusan Administrasi Bisnis 
Alamat : Jl. A.W.Syahrani Perum Giri Blok A. Samarinda 
Riwayat Pendidikan : SDN 016 Samarinda (1992) 
SMPN 4 Samarinda (1995) 
SMAN 3 Samarinda (1998) 
S1-FKIP Bahasa Inggris Universitas Mulawarman (2003) 
Riwayat Pekerjaan : Colorado Training Centre (1998 - 2007) 
ABA Colorado (2003 - 2004) 
Politeknik Negeri Samarinda (2003 – Sekarang)) 
35

More Related Content

What's hot

Proposal Pelatihan Guru
Proposal Pelatihan GuruProposal Pelatihan Guru
Proposal Pelatihan Guru
Muhammad Hendra
 
Modul pkb 2017 matematika smp kk i
Modul pkb 2017 matematika smp kk iModul pkb 2017 matematika smp kk i
Modul pkb 2017 matematika smp kk i
Budhi Emha
 
Modul pkb 2017 matematika smp kk g
Modul pkb 2017 matematika smp kk gModul pkb 2017 matematika smp kk g
Modul pkb 2017 matematika smp kk g
Budhi Emha
 
Modul pkb 2017 matematika smp kk e
Modul pkb 2017 matematika smp kk eModul pkb 2017 matematika smp kk e
Modul pkb 2017 matematika smp kk e
Budhi Emha
 
Keberkesanan Penggunaan Google Slides Sebagai Alat Bantu Mengajar (ABM) dala...
 Keberkesanan Penggunaan Google Slides Sebagai Alat Bantu Mengajar (ABM) dala... Keberkesanan Penggunaan Google Slides Sebagai Alat Bantu Mengajar (ABM) dala...
Keberkesanan Penggunaan Google Slides Sebagai Alat Bantu Mengajar (ABM) dala...
Amna Omar
 
Kk e biologi 14_juni
Kk e biologi 14_juniKk e biologi 14_juni
Kk e biologi 14_juni
Muhammad Hendra
 
Makalah seminar
Makalah seminarMakalah seminar
Makalah seminar
FKIP UHO
 
Laporan program lesson study 2014
Laporan program lesson study 2014Laporan program lesson study 2014
Laporan program lesson study 2014
Teacher Nasrah
 
Lesson study artikel
Lesson study artikelLesson study artikel
Lesson study artikel
ike ikram
 
Laporan pengaplikasian media untuk anak sekolah menenggah atas (SMA)
Laporan pengaplikasian media untuk anak sekolah menenggah atas (SMA)Laporan pengaplikasian media untuk anak sekolah menenggah atas (SMA)
Laporan pengaplikasian media untuk anak sekolah menenggah atas (SMA)
amirahmiyati12
 
Rpp dasar pemetaan
Rpp  dasar pemetaanRpp  dasar pemetaan
Rpp dasar pemetaan
Septi Purnama Ningsih
 
PPT Simulasi Digital [compatibility mode]
PPT Simulasi Digital [compatibility mode]PPT Simulasi Digital [compatibility mode]
PPT Simulasi Digital [compatibility mode]gatothp
 
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah KhamdiyahMakalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
khamdiyah
 
Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.
Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.
Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.
IyQa GaNi
 
Asas pend muzik pengenalan
Asas pend muzik  pengenalanAsas pend muzik  pengenalan
Asas pend muzik pengenalan
Mimi Liau
 
Tugasan Tinjauan Status E-Learning KPT6044
Tugasan Tinjauan Status E-Learning KPT6044Tugasan Tinjauan Status E-Learning KPT6044
Tugasan Tinjauan Status E-Learning KPT6044
Jeya Kumar
 
Pengajaran matematik tingkatan satu
Pengajaran matematik tingkatan satuPengajaran matematik tingkatan satu
Pengajaran matematik tingkatan satu
marshiza
 
Kk j biologi
Kk j biologiKk j biologi
Kk j biologi
Muhammad Hendra
 
Bahan bantu mengajar
Bahan bantu mengajarBahan bantu mengajar
Bahan bantu mengajar
Hananie Halim
 
Kk d biologi 14_juni
Kk d biologi 14_juniKk d biologi 14_juni
Kk d biologi 14_juni
Muhammad Hendra
 

What's hot (20)

Proposal Pelatihan Guru
Proposal Pelatihan GuruProposal Pelatihan Guru
Proposal Pelatihan Guru
 
Modul pkb 2017 matematika smp kk i
Modul pkb 2017 matematika smp kk iModul pkb 2017 matematika smp kk i
Modul pkb 2017 matematika smp kk i
 
Modul pkb 2017 matematika smp kk g
Modul pkb 2017 matematika smp kk gModul pkb 2017 matematika smp kk g
Modul pkb 2017 matematika smp kk g
 
Modul pkb 2017 matematika smp kk e
Modul pkb 2017 matematika smp kk eModul pkb 2017 matematika smp kk e
Modul pkb 2017 matematika smp kk e
 
Keberkesanan Penggunaan Google Slides Sebagai Alat Bantu Mengajar (ABM) dala...
 Keberkesanan Penggunaan Google Slides Sebagai Alat Bantu Mengajar (ABM) dala... Keberkesanan Penggunaan Google Slides Sebagai Alat Bantu Mengajar (ABM) dala...
Keberkesanan Penggunaan Google Slides Sebagai Alat Bantu Mengajar (ABM) dala...
 
Kk e biologi 14_juni
Kk e biologi 14_juniKk e biologi 14_juni
Kk e biologi 14_juni
 
Makalah seminar
Makalah seminarMakalah seminar
Makalah seminar
 
Laporan program lesson study 2014
Laporan program lesson study 2014Laporan program lesson study 2014
Laporan program lesson study 2014
 
Lesson study artikel
Lesson study artikelLesson study artikel
Lesson study artikel
 
Laporan pengaplikasian media untuk anak sekolah menenggah atas (SMA)
Laporan pengaplikasian media untuk anak sekolah menenggah atas (SMA)Laporan pengaplikasian media untuk anak sekolah menenggah atas (SMA)
Laporan pengaplikasian media untuk anak sekolah menenggah atas (SMA)
 
Rpp dasar pemetaan
Rpp  dasar pemetaanRpp  dasar pemetaan
Rpp dasar pemetaan
 
PPT Simulasi Digital [compatibility mode]
PPT Simulasi Digital [compatibility mode]PPT Simulasi Digital [compatibility mode]
PPT Simulasi Digital [compatibility mode]
 
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah KhamdiyahMakalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
 
Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.
Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.
Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.
 
Asas pend muzik pengenalan
Asas pend muzik  pengenalanAsas pend muzik  pengenalan
Asas pend muzik pengenalan
 
Tugasan Tinjauan Status E-Learning KPT6044
Tugasan Tinjauan Status E-Learning KPT6044Tugasan Tinjauan Status E-Learning KPT6044
Tugasan Tinjauan Status E-Learning KPT6044
 
Pengajaran matematik tingkatan satu
Pengajaran matematik tingkatan satuPengajaran matematik tingkatan satu
Pengajaran matematik tingkatan satu
 
Kk j biologi
Kk j biologiKk j biologi
Kk j biologi
 
Bahan bantu mengajar
Bahan bantu mengajarBahan bantu mengajar
Bahan bantu mengajar
 
Kk d biologi 14_juni
Kk d biologi 14_juniKk d biologi 14_juni
Kk d biologi 14_juni
 

Viewers also liked

Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014Joni Candra
 
Proposal pengabdian kepada masyarakat
Proposal pengabdian kepada masyarakatProposal pengabdian kepada masyarakat
Proposal pengabdian kepada masyarakat
Dasuki Suke
 
Toefl writing essay_7212
Toefl writing essay_7212Toefl writing essay_7212
Toefl writing essay_7212
Cuong Con kiến
 
IELTS Essay Topics with Answers (writing task 2)
IELTS Essay Topics with Answers (writing task 2)IELTS Essay Topics with Answers (writing task 2)
IELTS Essay Topics with Answers (writing task 2)
Ben Worthington
 
Laporan penelitian dosen 2014
Laporan penelitian dosen 2014Laporan penelitian dosen 2014
Laporan penelitian dosen 2014
Joni Candra
 
Psikologi (Perkembangan Bahasa Kanak-kanak )
Psikologi (Perkembangan Bahasa Kanak-kanak )Psikologi (Perkembangan Bahasa Kanak-kanak )
Psikologi (Perkembangan Bahasa Kanak-kanak )Nur Farhanie
 
Pedoman BKD kopertis 9
Pedoman BKD kopertis 9Pedoman BKD kopertis 9
Pedoman BKD kopertis 9
Ismail
 
Manajemen keuangan keluarga
Manajemen keuangan keluarga Manajemen keuangan keluarga
Manajemen keuangan keluarga Iwan Hermawan
 
Perencanaan Keuangan Keluarga
Perencanaan Keuangan KeluargaPerencanaan Keuangan Keluarga
Perencanaan Keuangan Keluarga
Abdillah Mt
 
jurnal pembimbingan supervisor
jurnal pembimbingan supervisor jurnal pembimbingan supervisor
jurnal pembimbingan supervisor Smile Honay
 
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2014 copy
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2014   copyProposal pengabdian kepada masyarakat 2014   copy
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2014 copy
Joni Candra
 
More lessons on translation and dubbing
More lessons on translation and dubbingMore lessons on translation and dubbing
More lessons on translation and dubbing
Pochology Gonzales
 
Present#1
Present#1Present#1
Present#1
Ginny Tang
 
Present v2-ginny
Present v2-ginnyPresent v2-ginny
Present v2-ginny
Ginny Tang
 
Translations and dubbing
Translations and dubbingTranslations and dubbing
Translations and dubbing
Rahul007shah
 
Dubbing More Fun in Creativoices
Dubbing More Fun in CreativoicesDubbing More Fun in Creativoices
Dubbing More Fun in Creativoices
Pochology Gonzales
 
The Long-Term Effects of Dubbing and Subtitling as a Translation Method
The Long-Term Effects of Dubbing and Subtitling as a Translation MethodThe Long-Term Effects of Dubbing and Subtitling as a Translation Method
The Long-Term Effects of Dubbing and Subtitling as a Translation Method
OctaveTehTawtle
 
21st century trends in translation (SIDRA HAROON)
21st century trends in translation (SIDRA HAROON)21st century trends in translation (SIDRA HAROON)
21st century trends in translation (SIDRA HAROON)
sidra2710
 
Audiovisual Translation for Foreign Language Learning: New Multimodal Approaches
Audiovisual Translation for Foreign Language Learning: New Multimodal ApproachesAudiovisual Translation for Foreign Language Learning: New Multimodal Approaches
Audiovisual Translation for Foreign Language Learning: New Multimodal Approaches
Stavroula Sokoli
 
Final Dubbing America vs Japan
Final Dubbing America vs JapanFinal Dubbing America vs Japan
Final Dubbing America vs Japan
Samantha Pisner
 

Viewers also liked (20)

Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014
 
Proposal pengabdian kepada masyarakat
Proposal pengabdian kepada masyarakatProposal pengabdian kepada masyarakat
Proposal pengabdian kepada masyarakat
 
Toefl writing essay_7212
Toefl writing essay_7212Toefl writing essay_7212
Toefl writing essay_7212
 
IELTS Essay Topics with Answers (writing task 2)
IELTS Essay Topics with Answers (writing task 2)IELTS Essay Topics with Answers (writing task 2)
IELTS Essay Topics with Answers (writing task 2)
 
Laporan penelitian dosen 2014
Laporan penelitian dosen 2014Laporan penelitian dosen 2014
Laporan penelitian dosen 2014
 
Psikologi (Perkembangan Bahasa Kanak-kanak )
Psikologi (Perkembangan Bahasa Kanak-kanak )Psikologi (Perkembangan Bahasa Kanak-kanak )
Psikologi (Perkembangan Bahasa Kanak-kanak )
 
Pedoman BKD kopertis 9
Pedoman BKD kopertis 9Pedoman BKD kopertis 9
Pedoman BKD kopertis 9
 
Manajemen keuangan keluarga
Manajemen keuangan keluarga Manajemen keuangan keluarga
Manajemen keuangan keluarga
 
Perencanaan Keuangan Keluarga
Perencanaan Keuangan KeluargaPerencanaan Keuangan Keluarga
Perencanaan Keuangan Keluarga
 
jurnal pembimbingan supervisor
jurnal pembimbingan supervisor jurnal pembimbingan supervisor
jurnal pembimbingan supervisor
 
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2014 copy
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2014   copyProposal pengabdian kepada masyarakat 2014   copy
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2014 copy
 
More lessons on translation and dubbing
More lessons on translation and dubbingMore lessons on translation and dubbing
More lessons on translation and dubbing
 
Present#1
Present#1Present#1
Present#1
 
Present v2-ginny
Present v2-ginnyPresent v2-ginny
Present v2-ginny
 
Translations and dubbing
Translations and dubbingTranslations and dubbing
Translations and dubbing
 
Dubbing More Fun in Creativoices
Dubbing More Fun in CreativoicesDubbing More Fun in Creativoices
Dubbing More Fun in Creativoices
 
The Long-Term Effects of Dubbing and Subtitling as a Translation Method
The Long-Term Effects of Dubbing and Subtitling as a Translation MethodThe Long-Term Effects of Dubbing and Subtitling as a Translation Method
The Long-Term Effects of Dubbing and Subtitling as a Translation Method
 
21st century trends in translation (SIDRA HAROON)
21st century trends in translation (SIDRA HAROON)21st century trends in translation (SIDRA HAROON)
21st century trends in translation (SIDRA HAROON)
 
Audiovisual Translation for Foreign Language Learning: New Multimodal Approaches
Audiovisual Translation for Foreign Language Learning: New Multimodal ApproachesAudiovisual Translation for Foreign Language Learning: New Multimodal Approaches
Audiovisual Translation for Foreign Language Learning: New Multimodal Approaches
 
Final Dubbing America vs Japan
Final Dubbing America vs JapanFinal Dubbing America vs Japan
Final Dubbing America vs Japan
 

Similar to pengabdian masyarakat

LK 3.1 Best Practice .pdf
LK 3.1 Best Practice .pdfLK 3.1 Best Practice .pdf
LK 3.1 Best Practice .pdf
indahfitrianingsih1
 
Modul jadi suci
Modul jadi suciModul jadi suci
Modul jadi suci
suci angrayani oktavia
 
Makalah METODE POKOK MENGAJAR
Makalah METODE POKOK MENGAJARMakalah METODE POKOK MENGAJAR
Makalah METODE POKOK MENGAJAR
Sri Wiji Lestari
 
Makalah metode ceramah
Makalah metode ceramahMakalah metode ceramah
Makalah metode ceramah
jentapanani
 
BEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdf
BEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdfBEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdf
BEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdf
Kusuma Windiarti
 
Kaedah1
Kaedah1Kaedah1
Kaedah1
Azie Zaki
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
SiswatiSiswati5
 
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
Khusnul Kotimah
 
Makalah metode pembelajaran a1 c317026
Makalah metode pembelajaran a1 c317026Makalah metode pembelajaran a1 c317026
Makalah metode pembelajaran a1 c317026
JunikaPurnama1
 
Modul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practiceModul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practice
NasrudinPGMI10
 
Modul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practiceModul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practice
Abdul_Hakim21
 
Modul pembelajaran Drill Practice
Modul pembelajaran Drill PracticeModul pembelajaran Drill Practice
Modul pembelajaran Drill Practice
Muhammad_Fajar21
 
Modul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practiceModul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practice
Parno_M
 
Model assure dan rph
Model assure dan rphModel assure dan rph
Model assure dan rph
Ryabbi Imp
 
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam PembelajaranJabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran
Afrina Astuti
 
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayuTugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Yusri Sairi
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
QueenDaresa
 
LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V
Eman Syukur
 
Pengertian strategi pembelajaran
Pengertian strategi pembelajaranPengertian strategi pembelajaran
Pengertian strategi pembelajaran
Tandrian
 

Similar to pengabdian masyarakat (20)

LK 3.1 Best Practice .pdf
LK 3.1 Best Practice .pdfLK 3.1 Best Practice .pdf
LK 3.1 Best Practice .pdf
 
Modul jadi suci
Modul jadi suciModul jadi suci
Modul jadi suci
 
Makalah METODE POKOK MENGAJAR
Makalah METODE POKOK MENGAJARMakalah METODE POKOK MENGAJAR
Makalah METODE POKOK MENGAJAR
 
Makalah metode ceramah
Makalah metode ceramahMakalah metode ceramah
Makalah metode ceramah
 
BEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdf
BEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdfBEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdf
BEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdf
 
Kaedah1
Kaedah1Kaedah1
Kaedah1
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
 
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
 
Makalah metode pembelajaran a1 c317026
Makalah metode pembelajaran a1 c317026Makalah metode pembelajaran a1 c317026
Makalah metode pembelajaran a1 c317026
 
Modul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practiceModul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practice
 
Modul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practiceModul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practice
 
Modul pembelajaran Drill Practice
Modul pembelajaran Drill PracticeModul pembelajaran Drill Practice
Modul pembelajaran Drill Practice
 
Modul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practiceModul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practice
 
Model assure dan rph
Model assure dan rphModel assure dan rph
Model assure dan rph
 
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam PembelajaranJabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran
 
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayuTugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
 
LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V
 
Karya ilmiah nur sabaniah
Karya ilmiah nur sabaniahKarya ilmiah nur sabaniah
Karya ilmiah nur sabaniah
 
Pengertian strategi pembelajaran
Pengertian strategi pembelajaranPengertian strategi pembelajaran
Pengertian strategi pembelajaran
 

More from Oscar Ririn

English foe Civil Engineering Students at Samarinda State Pollytechnic
English foe Civil Engineering Students at Samarinda State PollytechnicEnglish foe Civil Engineering Students at Samarinda State Pollytechnic
English foe Civil Engineering Students at Samarinda State Pollytechnic
Oscar Ririn
 
English for Civil Engineering Students at Engineering Department Samarinda St...
English for Civil Engineering Students at Engineering Department Samarinda St...English for Civil Engineering Students at Engineering Department Samarinda St...
English for Civil Engineering Students at Engineering Department Samarinda St...
Oscar Ririn
 
proununciation
proununciation proununciation
proununciation
Oscar Ririn
 
Oscar power the perception of test of english foreign language
Oscar power the perception of test of english foreign languageOscar power the perception of test of english foreign language
Oscar power the perception of test of english foreign language
Oscar Ririn
 
Oscar poster power point the perception of test of english foreign language
Oscar poster power point the perception of test of english foreign languageOscar poster power point the perception of test of english foreign language
Oscar poster power point the perception of test of english foreign language
Oscar Ririn
 
nature VS nurture
nature VS nurturenature VS nurture
nature VS nurture
Oscar Ririn
 
curriculum
curriculumcurriculum
curriculum
Oscar Ririn
 
Pidgin and creole language
Pidgin and creole languagePidgin and creole language
Pidgin and creole language
Oscar Ririn
 
Gender, politeness, stereotype
Gender, politeness, stereotypeGender, politeness, stereotype
Gender, politeness, stereotype
Oscar Ririn
 
article criticque
article criticquearticle criticque
article criticque
Oscar Ririn
 
suggestopedia
suggestopediasuggestopedia
suggestopedia
Oscar Ririn
 
Phillosophy of education
Phillosophy of educationPhillosophy of education
Phillosophy of education
Oscar Ririn
 
The philosophy of language
The philosophy of languageThe philosophy of language
The philosophy of language
Oscar Ririn
 
Gender, politeness, stereotype
Gender, politeness, stereotypeGender, politeness, stereotype
Gender, politeness, stereotype
Oscar Ririn
 
Taxonomy bloom revised & original
Taxonomy bloom revised & originalTaxonomy bloom revised & original
Taxonomy bloom revised & original
Oscar Ririn
 
Word classes
Word classesWord classes
Word classes
Oscar Ririn
 
Taxonomy bloom
Taxonomy bloomTaxonomy bloom
Taxonomy bloom
Oscar Ririn
 
Language contact
Language contactLanguage contact
Language contact
Oscar Ririn
 
Egocentrism ok present
Egocentrism ok presentEgocentrism ok present
Egocentrism ok present
Oscar Ririn
 
The role of vocabulary
The role of vocabulary The role of vocabulary
The role of vocabulary
Oscar Ririn
 

More from Oscar Ririn (20)

English foe Civil Engineering Students at Samarinda State Pollytechnic
English foe Civil Engineering Students at Samarinda State PollytechnicEnglish foe Civil Engineering Students at Samarinda State Pollytechnic
English foe Civil Engineering Students at Samarinda State Pollytechnic
 
English for Civil Engineering Students at Engineering Department Samarinda St...
English for Civil Engineering Students at Engineering Department Samarinda St...English for Civil Engineering Students at Engineering Department Samarinda St...
English for Civil Engineering Students at Engineering Department Samarinda St...
 
proununciation
proununciation proununciation
proununciation
 
Oscar power the perception of test of english foreign language
Oscar power the perception of test of english foreign languageOscar power the perception of test of english foreign language
Oscar power the perception of test of english foreign language
 
Oscar poster power point the perception of test of english foreign language
Oscar poster power point the perception of test of english foreign languageOscar poster power point the perception of test of english foreign language
Oscar poster power point the perception of test of english foreign language
 
nature VS nurture
nature VS nurturenature VS nurture
nature VS nurture
 
curriculum
curriculumcurriculum
curriculum
 
Pidgin and creole language
Pidgin and creole languagePidgin and creole language
Pidgin and creole language
 
Gender, politeness, stereotype
Gender, politeness, stereotypeGender, politeness, stereotype
Gender, politeness, stereotype
 
article criticque
article criticquearticle criticque
article criticque
 
suggestopedia
suggestopediasuggestopedia
suggestopedia
 
Phillosophy of education
Phillosophy of educationPhillosophy of education
Phillosophy of education
 
The philosophy of language
The philosophy of languageThe philosophy of language
The philosophy of language
 
Gender, politeness, stereotype
Gender, politeness, stereotypeGender, politeness, stereotype
Gender, politeness, stereotype
 
Taxonomy bloom revised & original
Taxonomy bloom revised & originalTaxonomy bloom revised & original
Taxonomy bloom revised & original
 
Word classes
Word classesWord classes
Word classes
 
Taxonomy bloom
Taxonomy bloomTaxonomy bloom
Taxonomy bloom
 
Language contact
Language contactLanguage contact
Language contact
 
Egocentrism ok present
Egocentrism ok presentEgocentrism ok present
Egocentrism ok present
 
The role of vocabulary
The role of vocabulary The role of vocabulary
The role of vocabulary
 

pengabdian masyarakat

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, bahasa Inggris mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa yang telah menjadi bahasa internasional sehingga kemanapun manusia pergi, bahasa Inggris dapat digunakan untuk berkomunikasi. Encarta Dictionary (2009 : 13) menyebutkan bahwa bahasa Inggris adalah bahasa yang digunakan orang di negara Amerika Serikat, Australia, Afrika Selatan, Inggris, Irlandia Utara, Kanada, Selandia Baru serta beberapa negara lainnya dengan jumlah pengguna antara 350 sampai 375 juta orang. Sebagai bahasa internasional, bahasa Inggris digunakan sebagi sarana komunikasi di sektor ekonomi, sosial politik, budaya dan lain lain antara negeri satu dengan yang lain. Begitu juga wisatawan atau turis yang mengunjungi negara lain, bahasa Inggris menjadi bahasa yang menjembatani transfer informasi dan komunikasi dengan orang orang setempat dinegeri yang dikunjunginya. Bahasa Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia sebainya dikenalkan sejak dini sehingga mereka tidak mengalami shok saat mereka harus mendapat pelajaran bahasa Inggris di sekolah. Selain mendapat pembelajaran bahasa Innggris disekolah, sebaiknya anak-anak juga mendapat pembelajaran diluar sekolah, seperti kursus bahasa Inggris. Kursus bahasa Inggris bagi anak-anak dapat meningkatkan percaya diri anak dalam belajar bahasa Inggris di sekolah karena mereka telah smenyiapkan dirinya.
  • 2. Kelurahan Rapak Dalam adalah salah satu kelurahan yang ada di Kalimantan timur dimana tidak terdapat lembaga pendidikan atau kursus bahasa Inggris. Sehingga apabila mereka ingin belajar bahasa Inggris di suatu kursus maka mereka harus pergi jauh ke kota atau kelurahan terdekat. Hal inilah yang mendorong tim pengabdian kepada masyarakat untuk mengadakan pelatihan bahasa Inggris untuk anak – anak di kelurahan Rapak Dalam khususnya di jalan Sejahtera. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah tingkat kemampuan bahasa Inggris anak – anak kelurahan Rapak Dalam Kecamatan Samarinda Seberang Kalimantan Timur? C. Tujuan Program Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris anak – anak kelurahan Rapak Dalam Kecamatan Samarinda Seberang Kalimantan Timur D. Kegunaan Program Adapun kegunaan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah: 1. Memasyarakatkan bahasa Inggris dikalangan anak-anak kelurahan Rapak Dalam 2. Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris anak – anak 2
  • 3. 3. Mengamalkan ilmu yang diperoleh anggota tim kepada masyarakat sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran Bahasa Inggris Ada beberapa istilah dalam pembelajaran yang perlu untuk dibedakan batasan atau pengertiannya, yaitu: pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik, dan model pembelajaran. Masing- masing istilah tersebut memiliki batasan yang berbeda. Pendekatan pembelajaran menurut Sanjaya (2009: 127) adalah suatu titik tolak atau sudut pandang mengenai terjadinya proses pembelajaran secara umum berdasarkan cakupan teoritik tertentu. Pendekatan pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu student centered approach „pendekatan yang berpusat pada siswa dan ‟ teacher centered approach „pendekatan yang berpusat pada guru‟. Level dibawah pendekatan pembelajaran yaitu strategi pembelajaran. Strategi menurut David (melalui Sanjaya, 2009: 126) adalah a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal. Batasan tersebut menjelaskan strategi adalah suatu perencanaan yang berisi metode, atau serangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa strategi dalam konteks pembelajaran melibatkan guru dan siswa. Guru dalam hal ini berperan menentukan target, kualifikasi hasil, dan merancang langkah-langkah. 3
  • 4. Dengan demikian strategi pembelajaran adalah suatu perencanaan proses suatu kegiatan yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Kegiatan pembelajaran agar dapat mencapai tujuan dengan efektif dan efisien dilaksanakan berdasarkan perencanaan pembelajaran yang tertuang dalam RPP. Kenyataan yang terjadi terkadang tidak seratus persen berhasil. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, antara lain: 2. Faktor guru, dalam hal ini berkaitan dengan keterampilan mengajar, mengelola tahapan pembelajaran, dan memanfaatkan metode serta media pembelajaran. 3. Faktor siswa, berkaitan dengan karakteristik siswa baik secara umum maupun khusus atau personal. 4. Faktor kurikulum, berkaitan dengan rumusan tujuan pembelajaran (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) dan pengorganisasian isi pelajaran. 5. Faktor lingkungan, perlu diperhatikan lingkungan fisik dan non fisik yang menunjang situasi interaksi belajar mengajar secara optimal. Berdasarkan paparan tersebut dapat ditegaskan bahwa guru memiliki peranan penting dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien. Salah satunya guru harus mampu memilih metode yang sesuai agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih metode, yaitu: 1. Tujuan pembelajaran, selain kompetensi sesuai bidang studi juga perlu dikembangkan pendidikan karakter 2. Karakteristik materi pembelajaran 4
  • 5. 3. Jenis/bentuk kegiatan 4. Ukuran kelas 5. Kepribadian dan kemampuan guru 6. Karakteristik siswa 7. Waktu 8. Sarana dan prasarana yang tersedia. Apabila guru dapat menerapkan metode dengan tepat maka pembelajaran yang berlangsung akan mendapatkan beberapa manfaat. Adapun manfaat penggunaan metode yang tepat dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Mengarahkan proses pembelajaran pada tujuan pembelajaran 2. Menghilangkan dinding pemisah guru-siswa 3. Menggali dan memanfaatkan potensi siswa secara optimal 4. Menjalin kemitraan guru-siswa 5. Mempermudah penyerapan informasi 6. Suasana menyenangkan “fun” 7. Memberikan kesempatan siswa untuk belajar secara optimal. Metode pembelajaran dalam rangka aplikasi suatu model pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai. Penerapan sebuah model pembelajaran memungkinkan digunakannya metode pembelajaran lebih dari satu. Adapun jenis- jenis metode pembelajaran dapat dicermati pada paparan berikut. 1. Metode Ceramah. 5
  • 6. Ceramah merupakan metode pembelajaran yang konvensional. Ceramah jika terlalu sering digunakan tidak akan efektif. Menurut Suprayekti (2003: 32)metode ceramah perlu diperbaiki dalam penerapannya dengan cara: (a) membangun daya tarik, (b) memaksimalkan pengertian dan ingatan, (c) melibatkan siswa, dan (d) memberikan penguatan.Cara untuk membangun minat siswa pada saat guru menerapkan metode ceramah, yaitu: (a) guru mengemukakan cerita atau visual yang menarik, seperti: anekdot, cerita fiksi, kartun, atau media visual yang menarik siswa; (b)kemukakan suatu problem; (c) kemukakan nilai positif dan manfaat; dan (d) berikan pertanyaan yang memotivasi siswa untuk memiliki rasa ingin tahu. Metode ceramah dalam penerapannya perlu memaksimalkan pemahaman dan ingatan. Adapun cara yang dapat ditempuh untuk memaksimalkan pemahaman dan ingatan, yaitu: (a) memberikan headlines dan kata kunci; (b) kemukakan contoh dan analogi; dan (c) gunakan media pembelajaran atau minimal alat bantu visual. Agar siswa tidak pasif, maka penerapan metode ceramah perlu melibatkan peserta didik. Hal tersebut salah satunya dapat ditempuh dengan memberikan tantangan spot. Tantangan spot adalah penghentian ceramah secara periodik disertai dengan memberikan tantangan kepada siswa untuk memberikan contoh dari konsep yang disajikan. Selain penggunaan tantangan spot, pemberian latihan-latihan juga dapat melibatkan siswa dalam ceramah. Latihan-latihan yang diberikan diarahkan untuk memperjelas point-point yang telah disampaikan dalam cermah. Materi yang disampaikan melalu metode ceramah mudah terlupakan. Kondisi tersebut perlu diatasi dengan memberikan daya penguat ceramah. Adapun cara untuk memberikan daya penguat dalam metode ceramah, yaitu: aplikasi masalah 6
  • 7. dan review. Aplikasi masalah adalah pemberian masalah atau pertanyaan pada siswa untuk diselesaikan dengan memanfaatkan informasi yang diberikan pada saat ceramah. Selain itu, penguatan dapat diberikan dengan memberikan review. Review dalam hal ini siswa diminta mengulas ceramah yang telah disampaikan. 2. Metode Tanya- Jawab Metode tanya- jawab juga merupakan metode pembelajaran konvensional. Metode tanya- jawab digunakan guru untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terhadap suatu masalah. Menurut Mulyatiningsih (2011: 224) ada tiga pertanyaan yang perlu untuk diketahui dalam menyampaikan materi pembelajaran, yaitu: (a) pertanyaan terfokus, (b) prompting questions, dan (c) probing question. Pertanyaan terfokus adalah pertanyaan yang hanya digunakan untuk mengetahui perhatian atau pemahaman peserta didik pada topik yang dipelajari. Prompting question adalah pertanyaan yang menggunakan isyarat (hint) dan petunjuk (clues) sebagai alat peserta didik dalam mengingat jawaban. Prompting question juga diterapkan untuk membantu peserta didik menjawab pertanyaan dengan menyebutkan huruf atau kata awalnya. Adapun probing questions adalah pertanyaan yang digunakan untuk mencari klarifikasi dan mengarahkan peserta didik agar menjawab pertanyaan lebih lengkap lagi. 3. Metode Resitasi Metode resitasi biasanya digunakan untuk mendiagnosis kemajuan belajar peserta didik. Resitasi diterapkan dengan menggunakan pola yaitu guru bertanya, peserta didik memberikan respon, lalu guru memberikan reaksi. Resitasi menurut Gage dan Berliner (melalui Mulyatiningsih, 2011: 225) umumnya digunakan dalam review, 7
  • 8. pengantar materi baru, mengecek jawaban, praktik, dan mengecek pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran dan ide-idenya. 4. Metode Praktik dan Drill Metode praktik dilakukan setelah materi dipelajari atau guru memberikan demonstrasi. Metode drill digunakan ketika peserta didik diminta mengulang informasi pada topik-topik khusus sampai dapat menguasai topik-topik yang diajarkan. Metode praktik dan drill disebut juga metode praktik dan latihan. Metode tersebut diarahkan pada pengulangan (repitisi) untuk membantu peserta didik memiliki pemahaman yang lebih baik dan mudah mengingat kembali informasi yang sudah disampaikan. 5. Metode Diskusi Metode diskusi merupakan metode pembelajaran yang mengarahkan pembelajaran untuk berpusat pada siswa. Pencapaian kompetensi pada mata pelajaran teori sering menggunakan metode diskusi supaya peserta didik aktif dan memperoleh pengetahuan berdasarkan hasil temuannya sendiri. Beberapa metode diskusi yang memberikan peluang untuk menciptakan suasana aktif dan menyenangkan sebagai berikut. 6. Panel Metode panel menurut Hadisoewito (2009: 30) adalah cara pembelajaran yang melibatkan perwakilan beberapa ahli untuk mendiskusikan suatu permasalahan yang dihadapi peserta. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode panel yaitu: a) Para panelis harus membahas permasalahan sesuai dengan keahliannya 8
  • 9. b) Mendiskusikan keterkaitan pembahasannya dengan panelis lainnya c) Peserta diskusi panel harus mempersiapkan wawasan untuk memecahkan masalah d) Peserta diskusi panel harus memberikan tanggapan atau pertanyaan e) Peserta harus dapat menghormati pendapat orang lain. 7. Metode Debat Metode debat adalah cara belajar yang dilakukan melalui diskusi terbuka dengan membahas topik masalah yang kontroversial. Tujuan metode debat yaitu untuk memperoleh pandangan atau pendapat yang berlainan mengenai suatu isyu atau topik kontroversial. Metode tersebut memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih berfikir logis dan sistematis. 8. Metode Simposium Metode simposium menurut Hadisoewito (2009: 32) mengetengahkan suatu sari ceramah mengenai berbagai kelompok topik dalam bidang tertentu. Ceramah tersebut diberikan oleh beberapa ahli. Pendapat tersebut menegaskan bahwa simposium adalah cara pembelajaran yang dilakukan dengan pengungkapan serangkaian cermah-ceramah yang disampaikan oleh sejumlah pembicara sesuai dengan keahliannya. 9. Metode Jigsaw Metode jigsaw pada dasarnya merupakan metode diskusi kelompok. Adapun langkah-langkah metode jigsaw, yaitu: (a) siswa dikelompokkan ke dalam tim, dimana satu tim terdiri atas 5-6 siswa; (b) tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda; (c) tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan; (d) 9
  • 10. anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka; (e) setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh; (f) tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi; dan (g) guru memberi evaluasi dan penutup. 10. Metode Investigasi Metode investigasi dapat dilakukan secara kelompok maupun individu. Metode ini dilakukan dengan cara melibatkan peserta didik dalam kegiatan investigasi suatu penelitian atau penyelidikan. Adapun cara menerapkan metode investigasi yaitu: (a) mengidentifikasi apa saja yang akan diinvestigasi; (b) merancang cara melakukan investigasi; (c) memerinci dan menyiapkan alat-alat yang diperlukan; (d) melakukan investigasi; dan (e) melaporkan hasil investigasi secara sistematis. Metode investigasi melatih kemampuan menulis laporan, keterampilan berkomunikasi, dan bekerjasama dalam kelompok. 11. Metode Inqury (Penemuan) Metode inquiry adalah metode yang melibatkan peserta didik dalam proses pengumpulan data dan pengujian hipotesis (Mulyatiningsih, 2011: 219). Guru membimbing peserta didik untuk menemukan pengertian baru, mengamati perubahan pada praktik uji coba, dan memperoleh pengetahuan berdasarkan pengalaman belajar mereka sendiri. Metode ini memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar secara aktif dan kreatif dalam mencari pengetahuan. 10
  • 11. 12. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) Metode problem solving merupakan metode yang potensial untuk melatih pesera didik berpikir kreatif dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi secara individu maupun kelompok. Nasution (2010: 140) menyatakan bahwa suatu kesuksean memecahkan masalah melalui problem solving sulit untuk dilupakan. Kemampuan memecahkan masalah memperbesar kemampuan untuk memecahkan masalah yang lain. Adapun prosedur pelaksanaan metode problem solving, yaitu: (a) mengidentifikasi penyebab masalah; (b) mengkaji teori untuk menemukan solusi;(c) memilih dan menetapkan solusi yang tepat; (d) menyusun prosedur mengatasi masalah; (e) melaksanakan solusi; dan (f) melaporkan hasil tugas. 13. Metode Mind Mapping ‘Pemetaan Pikiran’ Metode mind mapping adalah metode pembelajaran dengan cara meringkas bahan yang perlu dipelajari, dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau grafik sehingga lebih mudah memahaminya (Sugiarto, 2004: 75). Selanjutnya Buzan (2002: 79) menyatakan bahwa mind-mapping dapat mendorong peserta didik untuk mencatat hanya dengan menggunakan kata kunci dan gambar. Adapun langkah-langkah menerapkan metode mind mapping yaitu: (a) guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; (b) guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban; (c) membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang; (d) tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil 11
  • 12. diskusi; (e) tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru; dan (f) berdasarkan data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan. 13. Metode Student Team- Achievement Devisions (STAD) Metode STAD menurut Arends (2008: 13) dikembangkan oleh Robert Slavin sebagai aplikasi pendekatan cooperative learning yang paling sederhana. Metode STAD merupakan kombinasi dari metode ceramah, questioning, dan diskusi. Adapun langkah-langkahnya, yaitu: (a) membentuk kelompok yang terdiri dari 4 peserta didik bersifat heterogen; (b) guru menyajikan materi, siswa menyimak; (c) guru memberi tugas kelompok, siswa yang mengetahui menjelaskan kepada teman-temannya; (d) guru kemudian memberikan tugas pada seluruh siswa, dan pada saat menjawab soal sesama anggota kelompok tidak boleh membantu; (e) guru memberikan penilaian kelompok dari jumlah nilai yang terkumpul dari semua anggota kelompok; dan (f) guru memberikan evaluasi. 14. Team- Game- Tournament (TGT) Metode TGT memiliki yang hampir sama dengan STAD. Metode TGT menurut Mulyatiningsih (2011: 229) melibatkan aktivitas peserta didik tanpa perbedaan status, dengan tutor teman sebaya, dan mengandung unsur permainan dan penguatan. Adapun langkah- langkah TGT, yaitu: (a) guru menyajikan materi dengan ceramah dan tanya jawab; (b) pembentukkan kelompok dengan anggota 4- 5 siswa yang heterogen; guru memberikan tugas untuk belajar bersama dalam kelompok; (c) guru memberikan permainan berupa pertanyaan dimana siswa dapat memilih sesuai dengan nomor yang dikehendaki; (d) guru memberikan kompetisi 12
  • 13. atau turnamen setiap selesai satu materi ajar; dan (e) guru memberikan penghargaan pada kinerja kelompok yang paling baik. 15. Metode Numbered Heads Together Metode Numbered Heads Together merupakan metode pembelajaran diskusi kelompok yang dilakukan dengan cara memberi nomor kepada semua peserta dan kuis untuk didiskusikan. Diskusi dilakukan dengan cara memanggil nomor secara acak untuk melaporkan hasil diskusi kelompok di depan kelas.Peserta didik dari kelompok lain memberikan tanggapan kepada peserta yang melaporkan. Selanjutnya guru memanggil nomor peserta dari kelompok lain. 16. Metode Make- A Match (Mencari Pasangan) Metode Make- A Match merupakan metode pembelajaran yang dilaksanakan secara berpasangan, misalnya pasangan antara soal dengan jawaban. Adapun langkah-langkah pembelajarannya, yaitu: (a) guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban; (b) setiap siswa mendapat satu buah kartu; (c) tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang; (d) setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban); (e) setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin; (f) setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, dan (g) demikian seterusnya. 17. Metode Think Pair and Share Metode think pair and share timbul dari penelitian tentang cooperative learning dan wait-time (Arends, 2008: 15). Metode think pair and share 13
  • 14. merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara berbagi pendapat siswa. Metode ini dapat digunakan sebagai umpan balik materi yang diajarkan guru. Adapun langkah- langkahnya yaitu: (a) thinking: guru menyampaikan isu atau pertanyaan mengenai materi dan kompetensi yang ingin dicapai; (b) siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru; (c) pairing: siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing; (d) sharing: tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya; (e) guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa; dan (f) guru memberi kesimpulan. 18. Metode Role Playing ‘Bermain Peran’ Metode bermain peran dilakukan dengan cara mengarahkan peserta didik untuk menirukan aktivitas atau mendramatisasikan situasi, ide, ataupun karakter khusus. Guru menyusun dan memfasilitasi bermain peran kemudian ditindaklanjuti dengan diskusi. Metode ini digunakan untuk membantu peserta didik memahami perspektif dan perasaan orang lain menurut variasi kepribadian dan isu sosial. Penerapan metode ini berdasarkan skenario yang harus diberikan pada peserta didik untuk dipahami agar dapat bermain peran dengan baik. 14
  • 15. BAB III MATERI DAN METODE A. Materi Dan Metode Dalam melaksanakan pelatihan Bahasa Inggris kepada anak – anak kelurahan Rapak dalam, tim melakukan metode yang terdiri dari beberapa tahap: 1. Observasi dan Interview langsung Yaitu tim datang langsung di lokasi pengabdian untuk memperoleh data dan informasi yang memadai dan wawancara tentang kondisi pemahaman sebagian pedagang terhadap bahasa Inggris serta cara dan kebiasaan yang dilakukan pedagang dalam berkomunikasi dengan konsumen turis mancanegara. Selain itu tim juga mendatangi kantor kelurahan untuk meminta izin melaksanakan kegiatan. 2. Pelaksanaan Pelatihan Bahasa Inggris kepada anak – anak kelurahan Rapak Dalam akan dilaksanakan selama dua bulan di suatu rumah di jalan sejahtera. a. Time Schedule Acara Pelatihan Pelaksanaan pelatihan Bahasa Inggris kepada pedagang amplang diadakan selama dua bulan. Dimana dilaksanakan seminggu dua kali dan setiap pertemuan dilaksanakan selama 90 menit 15
  • 16. b. Materi dan Modul panduan Materi yang disampaikan kepada anak – anak adalah berupa pengenalan kosa kata dan percakapan sederhana yang diambil dari buku bahasa Inggris untuk anak-anak. c. Model Pelatihan Anak-anak akan belajar di dalam suatu ruangan yang diamana anak-anak akan mendapat pelatihan bahasa inggris dengan berbagai metode, seperti ceramah, grup, maupun permainan. B. Khalayak sasaran Khalayak yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah para anak-anak sekolah dasar di jalan Sejahtera kelurahan Rapak dalam Samarinda Seberang Kalimantan Timur. 16
  • 17. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan Pelatihan Bahasa Inggris ini diadakan pada hari Kamis pada tanggal 30 November 2012 pada pukul 08.00 sampai 12.00. Kegiatan tersebut dihadiri oleh sebelas peserta dari 10 Usaha Kecil Menengah yang diundang. Undangan disampaikan kepada para peserta seminggu sebelum kegiatan dimulai. Para peserta adalah para pekerja di Usaha Kecil Menengah yang menjual Amplang di sekitar jalan Selamet Riyadi Samarinda. Hampir semua peserta pelatihan berusia produktif, yaitu berumur 17 tahun hingga 30 tahun. Beberapa dari mereka tamat dari sekolah menegah atas dan juga sedang berkuliah di perguruan tinggi di Samarinda. Kegiatan di adakan di Ruang pertemuan Teknik Sipil Politeknik Negeri Samarinda. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan sebuah kegiatan pembelajaran tentu harus diadakan evaluasi. Evaluasi yang dimaksudkan disini adalah menyangkut (1) Keberhasilan peserta menyerap materi ajar; (2) kesesuaian materi dengan kebutuhan peserta; (3) kecocokan metode pengajaran terhadap tahap-tahap pemahaman peserta dan sekaligus sebagai (4) evaluasi oleh peserta untuk dosen. Dari empat hal yang dikaitkan dengan evaluasi, peserta terlihat belajar dengan antusias dengan sungguh - sungguh menyimak dan memahami bahan ajar. Ini terbukti dari hasil latihan yang seringkali menampakkan hasil yang menggembirakan. Untuk bhan ajar, peserta dengan mudah memahaminya, karena bahan ajar disajikan dengan sederhana dan mudah untuk dipahami oleh peserta pelathian. 17
  • 18. Metode yang dilakukan oleh tim, tentulah tidak sama dengan yang diterapkan di kelas. Tim melakukan pelatihan dengan senyaman mungkin sehingga peserta pelatihan tidak merasa terbebani dan bosan. tim menerapkan fun learning didalam ruangan. Selain memberikan materi secara ceramah, tim juga membagi peserta kedalam beberapa kelompok dan melakukan simulasi adegan. Tim juga meminta feedback kepada para peserta pelatihan karena hal tersebut merupakan sebuah keharusan seandainya seorang dosen ingin tahu keberhasilan mengajar secara tuntas. Evaluasi keberhasilan seorang dosen bukan saja ditentukan oleh selesainya bahan ajar, pahamnya semua peserta tentang materi yang dibahas, tetapi juga ditentukan oleh kesan dan penilaian oleh peserta. No Nama Peserta Nama UKM 1 Mirna Irmayani East Kalimantan Center 2 Khoirul Annas Toko Amplang Devi 3 Sa’adah Toko Indah Sari 4 Syamsiah Toko Usaha Feni 5 Mahrita Usaha Etam 6 Hasdiana Toko Makhada 7 Isnawati Toko Amplang Devi 8 Sy. Gamalis Arbie Toko Amplang Usaha Melati 9 Achmad Gazali Toko Kampung Amplang 10 Hj. Irsa Mediana Toko Amplang Pesona Rasa 11 Samsul Toko Amplang Mawar Sari BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 18
  • 19. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam bentuk Pelatihan Bahasa Inggris Kepada Para Pedagang Amplang di Sepanjang Jalan Slamet Riyadi di samarinda, memberikan peluang kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam berkomunikasi menggunakan berbahasa Inggris. Selain itu dapat membantu para pedagang dalam menaikan omzet pendapatannya apabila ada turis manca negara yang berbelanja ataupun apabila ada pameran diluar negeri. Peluang ini dirasakan pula oleh para Dosen karena dengan kegiatan ini para Dosen berkesempatan untuk mengamalkan ilmunya di masyarakat dalam kaitan melaksanakan salah satu dari Tridharma Perguruan Tinggi. Bagi Politeknik Negeri Samarinda, hal ini merupakan langkah mulia untuk ikut berperan dalam pembangunan manusia Indonesia, khususnya peningkatan kemampuan dan keterampilan berbahasa Inggris. Saran Pelatihan bahasa Inggris tidaklah berguna banyak bila hanya dilakukan dalam jangka waktu yang singkat dan tidak berkelanjutan. Maka dari itu, kelanjutan program pelatihan ini perlu direncanakan untuk tetap konsisten memiliki komitmen menularkan ilmu kepada masyarakat luas, demi kemajuan masyarakat, bangsa dan negara. BAB VI REALISASI PENGGUNAAN ANGGARAN 19
  • 20. Biaya yang diperlukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini dirinci sebagai berikut : Kod e Jenis Pengeluaran Satuan Kuantitas Harga (Rp) Jumlah (Rp) 1 Honor pelaksana: Ketua: Sekta Lonir Oscarini Wati Bhakti: @ Rp. 750.000,- Anggota: 1. Heldina Pristanti: @ Rp. 750.000,- orang 2 750.000 1.500.000 2 Biaya perjalanan dan konsumsi kegiatan Paket 20 150.000 3.000.000 3. Bahan Habis Pakai dan Suku Cadang : Biaya pembuatan sistem /software Rp. 1.000.000,- Biaya pembuatan modul pelatihan Bahasa Inggris Rp. 500.000,- Alat Tulis Kantor: Kertas 3 rim @ Rp. 50.000,- Flashdisk 1 buah @ Rp. 150.000,- Cartridge 1 buah @ Rp. 300.000,- Penggandaan modul @ Rp. 250.000,- Penyewaan peralatan komputer dan LCD Rp. 1.000.000,- Sewa Internet Rp. 1.000.000,- Buku literature Rp. 250.000,- Paket 1 5.000.000 5.000.000 4 Pemantauan internal dan lain-lain: Administrasi internal = Rp. 300.000,- Laporan kegiatan dan lain-lain = Rp. 200.000,- Paket 1 500.000 500.000 Total 10.000.000 DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2004. Kalimantan Timur dalam Angka 2003. Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan T i u r . Mudjiono dan Dimyati.2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta 20
  • 21. Arends, Richard. 2008. Learning to Teach. New York: McGraw Hill Companies Disampaikan pada “Seminar Metode Pembelajaran” bekerjasama dengan mahasiswa KKN- PPL UNY tahun 2011 di SMP N 2 Depok Buzan, T. 2002. Mind Maps. London: Thorsons Hadisoewita. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Depdiknas Idrus. 2000. Akuntansi dan Pengusaha Kecil. Akuntansi. Edisi 07/Maret/Th. VII. Indonesia Small Business Research Center. 2003. Usaha Kecil Indonesia: Tinjauan Tahun 2002 dan Prospek Tahun 2003. LP3E- Kadin Indonesia. Jakarta. Kreitner, R., and A. Kinicki. 2001. Organizational Behavior. Fifth Ed. Irwin McGraw-Hill. Boston. Marbun, B.N. 1997. Manajemen Perusahaan Kecil. PT Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. Megginson, W.L., M.J. Byrd, and L.C. Megginson. 2000. Small Business Management: An Entrepreneur’s Guidebook. Third Ed. Irwin McGraw-Hill. Boston. Metzler, J.C. 2005. “How the AICPA Helps Members Serve Small Business.” Journal of Accountancy, 199 (March). Microsoft Encarta Mudjiono dan Dimyati.2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta Mulyatiningsih, Endang. 2011. Penelitian Terapan. Yogyakarta: UNY Press Nasution. 2010. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Pinasti, M. 2001. “Penggunaan Informasi Akuntansi dalam Pengelolaan Usaha Para Pedagang Kecil di Pasar Tradisional Kabupaten Banyumas.” Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi No. 1/Vol. 3/Mei. Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Sugiarto, Iwan. 2004. Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan Berpikir Holistik dan Kreatif. Jakarta: Gramedia Sukarman. 2003. Dasar- Dasar Didaktik dan Penerapannya dalam Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Suprayekti. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Depd 21
  • 22. Thee, K, dkk. 2001. Dinamika Usaha Kecil dan Menengah. Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta. LAMPIRAN Materi Ajar 22
  • 23. 23
  • 24. 24
  • 25. 25
  • 26. 26
  • 27. 27
  • 29. BERITA ACARA PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT 29
  • 30. DOKUMENTASI Lokasi Usaha Kecil Menegah Tim Memberi Undangan kepada calon peserta 30
  • 31. Calon Peserta Pelatihan mengisi Data Diri Proses Pelatihan 31
  • 32. Diskusi Materi Proses Penyampaian Materi Proses Penyampaian Materi 32
  • 34. RIWAYAT HIDUP 1. Ketua Peneliti Nama : Sekta Lonir Oscarini Wati Bhakti, S.Pd. M.Pd NIP : 19780212 200312 2 002 Tempat & Tanggal Lahir : Samarinda, 12 Februari 1978 Jenis Kelamin : Perempuan Golongan/Ruang : III/C Fungsional : Lektor Jabatan : Dosen Teknik Sipil Instansi : Teknik Sipil Alamat : Jl. Angklung No: 7 Blok: A Komplek Prevab Kota Samarinda 75123 Riwayat Pendidikan : SDN Samarinda Ulu (1990) SMPN 1 Samarinda (1993) SMAN 1 Samarinda (1996) S1-FKIP Bahasa Inggris, Universitas Mulawarman (2003) Riwayat Pekerjaan : Colorado Training Centre (1997 - 2007) ABA Colorado (2003 - 2007) SMI Colorado (2002 - 2007) STIMI Samarinda (2004 – Sekarang) Politeknik Negeri Samarinda (2003 – Sekarang) 2. Anggota Kegiatan Nama : Heldina Pristanti S.Pd NIP : 19801201 200312 2 002 Tempat & Tanggal Lahir : Samarinda, 1 Desember 1980 Jenis Kelamin : Perempuan 34
  • 35. Golongan/Ruang : III/C Fungsional : Lektor Jabatan : Staff Pengajar Instansi : Jurusan Administrasi Bisnis Alamat : Jl. A.W.Syahrani Perum Giri Blok A. Samarinda Riwayat Pendidikan : SDN 016 Samarinda (1992) SMPN 4 Samarinda (1995) SMAN 3 Samarinda (1998) S1-FKIP Bahasa Inggris Universitas Mulawarman (2003) Riwayat Pekerjaan : Colorado Training Centre (1998 - 2007) ABA Colorado (2003 - 2004) Politeknik Negeri Samarinda (2003 – Sekarang)) 35