1. Strategi Belajar Mengajar Page 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Jika dicermati, pengertian strategi pembelajaran ada tiga unsur yang perlu kita
pahami bersama, yakni istilah strategi, belajar dan pembelajaran. Strategi berasal dari
bahasa yunani strategos yang berarti “ Jenderal “ atau ‘’ panglima ’’, sehingga strategi
diartikan sebagai ilmu kejenderalan atau ilmu kepanglimaan. Strategi dalam pengertian
kemiliteran ini berarti cara pengunaan seluruh kekuatan militer untuk mencapai tujuan
perang. Pengertian strategi tersebut kemudian diterapkan dalam dunia pendidikan, yang
dapat diartiakan sebagai suatu seni dan ilmu untuk membawakan pengajaran di kelas
sedemikian rupa sehingga tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara efisien dan efektif.
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk
bertindak dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tujuan dalam pembelajaraan
sendiri sangat penting karena tujuan merupakaan cita-cita yang hendak dicapai. Kegiatan
belajar mengajar tidak bisa dibawakan sesuka hati, kecuali untuk menentukan suatau tujuan
yang sudah ditetapkan.1
Dihubungkan dengan belajar-mengajar, strategi dapat diartikan sebagai pola-pola
umum kegiatan guru peserta didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut T. Raka Joni (1992) strategi sebagai pola
dan urutan umum perbuatan guru siswa dalam mewujudkan kegiatan belajar-mengajar yang
telah ditetapkan.
Strategi belajar-mengajar menurut J.R David dalam W.Gulo ialah “ a plan, method,
or series of activities designed to a chieves a particular aducation goal “. Menurut
pengertian ini strategi belajar mengajar meliputi rencana , metode dan perangkatkegiatan
yang direncanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
1Zaenal Mustakim, Strategi & Metode Pembelajaran, ( Pekalongan : STAIN Press , 2015 ), hlm. 51.
2. Strategi Belajar Mengajar Page 2
Untuk melaksanakan suatu strategi tertentu diperlukan seperangkat metode
pengajaran. Suatu program pengajaran yang diselengarakan oleh guru dalam satu kali tatap
muka, bisa dilaksanakan dengan berbagai metode seperti ceramah, tanya jawab, pemberian
tugas dan diskusi.2
B. Unsur Penting Strategi Pembelajaran
Dalam strategi pembelajaran ada beberapa unsur penting didalamnya yaitu :
Memiliki tujuan yang jelas.
Adanya perencanaan yang jelas.
Menuntut adanya tindakan guru.
Merupakan serangkain prosedur yang harus dikerjakaan.
Memiliki langkah-langkah atau urutan yang teratur.3
C. Macam- macam Strategi Pembelajaran
1. Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
menekankan strategi proses penyampaian materi secara verbal dari guru terhadap
siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
Strategi pembelajaran ekspositor saring disebut juga strategi pembelajaran langsung
( direct intruction ),sebab materi pelajaran langsung diberikan guru, dan guru
memperoleh secara tuntas tersebut selanjuutnya siswa dituntut untuk menguasai
materi tersebut.
Kemudian kalau dikaitkan dengan pembelajaran bahasa khususnya bahasa
arab strategi ini termasuk mengunakan metode langsung ( Direct Method ), sebab
guru langsung menggunakan bahasa asing ( bahasa arab ) yang sedang diajarkan
selama pelajaran, sedangkan bahasa murid tidak boleh digunakan.4
2Nunuk Suryani dan Leo Agung, Strategi Belajar Mengajar,( Yogyakarta : Ombak (Anggota IKAPI),2012
) , hlm. 1-2.
3Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi, ( Yogyakarta : Ar Ruzz Media,2013
), hlm. 148-153.
4Wa Muna, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab ( Teori dan aplikasi ), ( Yogyakarta : Teras,2011 ),
hlm. 85.
3. Strategi Belajar Mengajar Page 3
Ada beberapa karakteristik pembelajaran ekspositori, yakni :
1) Strategi pembelajaran ekspositori delakukan dengan cara menyampaikan
materi secara verbal (lisan), oleh karena itu sering disebut ceramah.
2) Materi pelajaran diberikan sudah dalam petunjuk jadi, seperti konsep,
fakta dan materi tertentu sehingga siswa tinggal menerima dan
memahaminya.
3) Tujuan utama strategi pembelajaran ini agar siswa dapat memahami,
mengerti materi yang diberikan.
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada guru ( teacher- centered), sebab
dalam strategi ini guru memegang peranan penting dan sangat dominan.
Memalui strategi ini guru menyampaikan meteri secara terstruktur dengan
harapan materi pelajar dapat dikuasai siswa dengan baik. Sasaran utama
strategi ini adalah kemampuan intelektual ( intellectual achievenment) dan
kemampuan sosial ( social achievent ) belum tersentuh.
Prinsip-prinsip Pengunaan Strategi Pembelajaran Ekpositori
Dalam pengunaan strategi pembelajaran ekspositori adalah beberapa
hal yang harus diperhatikan oleh guru, di antaranya adalah :
a. Berorientasi pada tujuan
Penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam
strategi pembelajaran ekspositori, namun bukan berarti tanpa tujuan.
Justru tujuan inilah yang harus menjadi pertimbangan utama dalam
pengunaan strategi pembelajaran ini. Oleh karena itu sebelum
strategi pembelajaran ini diterapkan, guru harus merumuskan tujuan
pembelajaran secara jelas.
b. Prinsip komunikasi
Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses
komunikasi, yaitu proses penyampain pesan dari seseorang (sumber
pesan ) kepada seseorang atau kelompok orang ( penerima pesan ).
Pesan yang ingin disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran
yang sudah terorganisir dan disusun sedemikian rupa sesuai dengan
4. Strategi Belajar Mengajar Page 4
tujuan yang akan dicapai. Sistem komunikasi dikatakan efevektife
jika penerima pesan tidak dapat menangkap setiap pesan yang
disamapaikan.
Dalam proses komunikasi, guru berfungsi sebagai sumber
pesan, sedangkan sisa berfungsi sebagai penerima pesan. Itulah
sebabnya, pandai-pandailah guru menyampaiakan pesan ( materi )
agar materi tersebut dapat diterima siswa dengan baik.
c. Proses berkelanjutan
Proses pembelajaran eksipositori harus dapat mendorong
siswa unruk mampu mempelajari materi pelajaran lebih lanjut.
Pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat itu, akan tetapi
juga untuk waktu yang akan datang. Ekpositori yang berhasil jika
memalui proses penyampaian dapat membawa siswa pada situasi
ketidakseimbangan, sehingga mendorong siswa untuk mencari dan
menemukan atau menawan wawasan melalui proses belajar
mengajar.
Beberapa hal yang harus dipahami guru
1. Rumuskan tujuan yang ingin dicapai.
2. Kuasai materi dengan baik.
3. Kuasai medan dan berbagai hal yang dapat mempengarui proses
penyampaian.
Prosedur pelaksanaan
1. Persiapan.
2. Penyajian.
3. Menghubungkan.
4. Menyimpulkan.
5. Penerapan.
5. Strategi Belajar Mengajar Page 5
2. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
ada beberapa cara menerapkan pembelajaran berbasis masalah ( PBL )
dalam pembelajaran. Secara umum penerapan model ini dimulai dengan
adanya masalah yang harus dipecahkan oleh peserta didik. Maslah tersebut
dapat berasal dari peserta didik atau dari pendidik. Peserta didik akan
memusatkan pembelajaran disekitar masalah tersebut, dengan arti lain,
peserta didik belajar teori dan metode ilmiah agar dapat mmecahkan
masalah yang menjadi pusat perhatianya. Pemecahan masalah ndalam PLB
harus sesuai dengan langkah-langkah metode ilmiah. Dengan demikian
peserta didikbelajar memecahkan masalah secara sisitematis dan terencana.
David Johnson dan johnson mengemukakan 5 langkah strategi PBL
melalui kegiatan kelompok :
a. Mendefinisikan masalah, yaitu merumuskan masalah dari peristiwa
tertentu yang mengandung isu konflik, hingga siswa menjadi jelas
masalah apa yang akan dikaji. Dalam kegiatan ini guru bisa meminta
penadapat dan penjekasan siswa tentang isu-isu hangat yang menarik
untuk dipecahkan.
b. Mendiagnosis masalah, yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya
masalah, serta menganalisis berbagai faktor baik faktor yang bisa
menghambat maupun faktor yang dapat mendukung dalam
penyelesain masalah. Kegiatan ini bisa diakukan dalam diskusi
kelompok kecil, hingga akhirnya peserta didik dapat mengurutkan
tindakan-tindakan prioritas yang dapat dilakukan sesuai dengan jenis
penghambat yang diperkirakaan.
c. Merumuskan alternatif strategi, yaitu menguji setiap tindakan yang
telah dirumuskan melalui diskusi kelas. Pada tahapan ini setiap siswa
didorong untuk berfikir mengemukakan pendapat atau argumentasi
tentang kemungkinan setiap tindakan yang dapat dilakukan.
d. Menetukan dan menerapkan strategi pilihan, yaitu pengambilan
keputusan tentang strategi mana yang dapat dilakukan.
e. Melakukan evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah evaluasi terhadap seluruh proses pelaksanaan
6. Strategi Belajar Mengajar Page 6
kegiatan, evaluasi hasil adalah evaluasi terhadap akibat dari
penerapan strategi yang diterapkan.
3. Pembelajaran Kontekstual ( contextual teaching learning )
Pembelajaran kontekstual atau biasa disingkat CTL suatu strategi
pembelajaran yang menekankan pada ketertarkaitan anatara materi pembelajaran
dengan dunia kehidupan nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan
menerapkan kompetensi hasil hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
pembelajaran kontekstual, tugas guru adalah memberikan belajat kepada peserta
didik, dengan menyediakan berbagai sarana dan sumber belajar yang memadai.
Guru bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran yang berupa hafalan, tetapi
mengatur lingkungan dan strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik
belajar.
Dengan mengutip pemikiran zahorik, mulyasa mengemukakan elemen yang
harus diperhatikan dalam pembelajaran kontekstual, yaitu :
1. Pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan yang sudah dimiliki
oleh peserta didik.
2. Pembelajaran dimulai dari keseluruhan ( global ) menuju bagian-
bagiannya secara khusus.
3. Pembelajaran harus ditekankan pada pemahaman, dengan cara :
Menyusun konsep sementara.
Melakukan shering untuk memperoleh masukan dan tanggapan
dari orang lain.
Merevisi dan mengembangkan konsep.
Pembelajaran ditentukan pada upaya mempraktikan secara
langsung apa-apa yang dipelajari.
Adanya refleksi terhadap strategi pembelajaran dan
pengembangan pengetahuan yang dipelajari.
Pola pembelajaran CTL
a. Pendahuluan ( menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan
melakukan tanya jawab mengenai tugas )
b. Inti ( melakukan observasi )
c. Penutup ( membuat kesimpulan ).
7. Strategi Belajar Mengajar Page 7
4. Strategi Pembelajaran Inquiry
Inquiry berasal dari kata “ to inquire “ yang berarti ikut serta, atau
terlibat, dalam mengajukam pertanyaan-pertanyaan, mencaro informasi, dan
melakukan penyelidikan. Pembelajaran inquiri ini bertujuan untuk memberikan
cara bagi siswa untuk membangun kecakapan –kecakapan intelektual (
kecapakn berfikir ) terkait dengan proses-proses berfikir reflektif. Jika berfikir
menjadi tujuan utama dari pendidikan , maka harus sitentuakm cara-cara untuk
membangun individu untuk kemampuan itu.
Wina sanjaya mengatakan bahwa pembelajaran inquiry mengikuti
langkah-langkah sebagai berikuat :
Orientasi.
Merumuskan Masalah.
Merumuskan Hipotesis.
Mengumpulkan Data.
Menguji hipotesis.
Mermuskan kesimpulan.
Dalam praktik pembelajaran, pada dasarnya pendekatan inquiry adalah
mengunakan pendekatan kontruktivistik, dimana setiap siswa sebagai subjek
belajar, debebaskan untuk menciptakan makna dan pengertian baru berdasarkan
interaksi antara apa yang telah dimiliki, diketahui, dipercayai, dengan fenomena ,
ide, atau informasi baru yang dipelajari.
5. Strategi Pembelajaran Afektif
Strategi pembelajaran afektif adalah startegi yang bukan hanya bertujuan
untuk mencapai pendidikan kognitif saja, melainkan juga sikap dan ketrampilan
afektif berhubungan dengan volume yang suit diukur karena menyangkut kesadaran
seseorang yang tumbuh dari dalam. Kemampuan afektif berhubungan dengan minat
dan sikap yang dapat berupa tanggung jawab, kerja sama, disiplin, komitmen,
percaya diri, jujur, menghargai pendapat orang lain dan kemampuan
mengendalikan diri.
8. Strategi Belajar Mengajar Page 8
Semua kemampuan ini harus menjadi bagian dari tujuan pe,belajaran
disekolah, yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang tepat.
Dalam pengertian lain disebut bahwa ranah afektif sangat mempengarui
perasaan dan emosi.
Keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotor
dipengaruhi oleh kondisi afektif peserta didik. Peserta didik yang memiliki
minat dan sikap positif terhadap pelajaran akan merasa senang mempelajari
mata pelajaran tertentu, sehingga dapat mencapai keberhasilan pembelajaran
yang optimal. Oleh karena itu untuk mencapai hasil belajar yang optimal,
dalam merancang program pembelajaran dan kegiatan pembelajaran bagi
pesrta didik, pendidik harus memperhatikan karakteristik afektif peserta
didik.5
D. Keunggulan dan kelemahan
1. Strategi pembelajaran ekspositor
Keunggulan
Guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaraan.
Sangat efektif apabila materi pembelajaran yang harus dikuasai siswa
sangat luas, sementara waktu yang disediakan cukup terbatas.
Bisa digunakan jumlah dan ukuran kelas yang besar.
Kelemahan
Hanya dapat digunakan terhadap siswa yang berkemampuan baik
dalam mendenganr dan menyimak.
Karena lebih banyak satu arah, maka kesempatan untuk mengontrol
pemahaman siswa akan materi pembelajaran akan terbatas.
Keberhasian strategi ini sangat bergantung pada persiapan gutu.6
2. Strategi pembelajaraab berbasis masalah
Keunggulan
Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk
memahmi isi pelajaraan.
Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas peljaran siswa.
5Nunuk suryani & Leo agung, Op.cit., hlm106-123.
6Wina sanjaya, Strategi Pembelajaraan Berorientasi Standart Proses Pendidikan ( Jakarta : Kenacan,
2012) ,hlm. 190-191.
9. Strategi Belajar Mengajar Page 9
Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa.
Kelemahan
Ketika siswa tidak mempunyai kepercayaan bahwa maslah yang
dipelajari sulit dipecahkan, maka merakan akan mersa enggan
mencoba.
Keberhasilam strategi ini membutuhkan cukup waktu untuk
persiapan.7
3. Setrategi pembelajaraan kontekstual
Kenggulan
Dapat membantu memperdayakan sikap siswa untuk lebih
bertanggung jawab dalam belajar.
Dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan
kemampuan abstrak menjadi nyata.
Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan
pemahaman sendiri.
Kelemahan
Penilaian yang diberiakn didasarkan kepada hasil kerja kelompok.
Keberhasilan ini upaya mengembangkan kesadarab berkelompok
memerlikan waktu yang cukup panjang.8
4. Strategi Inguiry
Keunggulan
Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan
gaya belajar mereka.
Staretegi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi
belajar modern yang mengaggap belajar adalah proses perubahan
tingkah laku berkat adanya pengalaman.
Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas
rata-rata.
7Ibid,. hlm.220-221.
8Ibid,. hlm. 249-251.
10. Strategi Belajar Mengajar Page 10
Kelemahan
Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
Dalam mengimplementasikan, memperlukan waktu yang panjang
sehingga guru kesulitan untuk menyesuaikan waktu.
Kriteria keberhasilan belajar ditentuan oleh kemampuan siswa
menguasi materi pelajaraan.
5. Strategi pembelajaraan afektif
Keunggulan
Mengembangkan potesi peseta didik dalam hal nilai dan sikap.
Menjadi sarana pembentukan manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan yang maha esa.
Pesrta didik akan lebih mengetahui mana hal yang baik dan buruk.
Kelemahan
Sulit melakukan kontrol karena banyak faktor yang dapat
mempengarui perkembangan sikap seseorang.
Keberhasilan sikap tidak bias dievaluasi dengan segera karean
perubahan sikap dilihat dalam rentang waktu yang cukup lama.
Pengaruh kemampuan teknologi, khususnya teknologi informsi yang
menyuguhkan anekan pilihan program acara yang berdampak pada
pembentukan karakkter anak.9
9http://diya-ajja.blogspot.co.id/2013/12/makalah-stategi-pembelajaran.html.Diakses tanggal 13
oktober 2015 pukul 21:30 WIB.