3. Perubahan besar, secara cepat, dan radikal yang
mempengaruhi kehidupancorak manusia sering disebut
Revolusi . Revolusi Industri adalah perubahan dalam
cara pembuatan barang-barang yang semula dikerjakan
dengan tangan (tenaga manusia) kemudian
digantikandengan tenaga mesin. Dengan demikian,
barang-barang dapat dihasilkan dalam jumlah banyak
dengan waktu yang relatif singkat.
Perubahan besar, secara cepat, dan radikal yang
mempengaruhi kehidupancorak manusia sering disebut
Revolusi . Revolusi Industri adalah perubahan dalam
cara pembuatan barang-barang yang semula dikerjakan
dengan tangan (tenaga manusia) kemudian
digantikandengan tenaga mesin. Dengan demikian,
barang-barang dapat dihasilkan dalam jumlah banyak
dengan waktu yang relatif singkat.
4. 1.Sebab-sebab Timbulnya Revolusi Industri
Revolusi Industri untuk kali pertamanya muncul di Inggris.
Mengapa munculdi Inggris? Banyak faktor yang mempengaruhinya.
Adapun faktor-faktornya yang menyebabkannya adalah sebagai berikut.
A .Situasi politik yang stabil.
Adanya Revolusi Glorius tahun 1688 yang mengharuskan raja
bersumpah setia kepada Bill of Right sehingga raja tunduk kepada
undang-undang dan hanya menarik pajak. berdasarkan atas persejutuan
parlemen.
5. B .Inggris kaya bahan tambang, seperti batu bara, biji besi,
timah, dan kaolin. Di samping itu, wol juga yang sangat
menunjang industri tekstil.
C .Adanya penemuan baru di bidang teknologi
yang dapat mempermudahcara kerja dan
meningkatkan hasil produksi,
misalnya alat-alat pemintal,mesin tenun, mesin uap,.
Sebab-Sebab Munculnya
Revolusi Industri
6.
7. 1. Konstruksi Anjungan
3. Proses Produksi &
Pemeliharaan
4. Transportasi Minyak & Gas
2. Aktivitas Pengeboran
8. Sistem pendukung utama pada operasi
pengeboran dan produksi minyak dan gas lepas
pantai
Dapat berupa bangunan
terapung, atau struktur
beton/baja yang dibangun
untuk menopang fasilitas
pengeboran atau produksi
minyak
9. Keberadaan struktur (platform) akan
mempengaruhi perubahan lokal pada habitat dan
distribusi ikan
Pada area sekitar 750 m dari platform, konsentrasi
hidrokarbon yang terkandung sangat tinggi (1000 x
konsentrasi ‘background’) diversivitas rendah
Efek pada bentos tidak ditemukan pada jarak lebih
dari 3000 m dari platform
10. Drilling fluids Cairan yang dipompakan ke dalam
sumur bor untuk membantu proses pengeboran
- Water Based Drilling Fluids (WBF), drilling fluid yang
menggunakan air sebagai cairan dasar.
- Oil Based Drilling Fluids (OBF), drilling fluid yang menggunakan
cairan hasil suling dari crude oil seperti minyak diesel, mineral atau
cairan lain sebagai cairan dasar.
- Syntetic Based Drilling Fluids (SBF) atau disebut juga sebagai
pseudo-oil based drilling fluids, adalah drilling fluids yang
menggunakan material sintetis seperti etilen, polyesters, dan ester
sebagai cairan dasar.
Cuttings potongan lapisan tanah hasil pengeboran
11. Operasi Produksi & Pemeliharaan Fasilitas
Memproduksi minyak atau
gas dengan cara pemisahan
fluida (cairan dan gas yang
keluar dari sumur) menjadi
minyak mentah, gas dan air
(produced water)
12. Potensi Pencemaran Laut pada Operasi
Produksi dan Pemeliharaan Fasilitas
Keberadaan struktur
Flaring & cahaya
Perawatan bawah air
Pembuangan Produced Water
Beberapa Limbah Lainnya :
produced sand, air ballast, drainase dari
dek, limbah sanitasi & domestik, air
pendingin (cooling water)
13. Air yang keluar dari sumur
pengeboran bersama-sama
minyak dan gas
Air ini kemudian dipisahkan
dari minyak dan gas selama
proses produksi
menggunakan separator atau
alat pendukung proses
lainnya
Potensi dampak lingkungan
terbesar dikarenakan
pembuangan dilakukan secara
kontinyu
(sumber: NatureTechnology, tanpa tahun)
Produced Water
14. Kontribusi pencemaran laut
akibat kegiatan ini sangat kecil
dibandingkan dengan jumlah
total minyak bumi yang masuk
dan mencemari laut,
kecuali pada suatu
kasus tertentu misalnya
terjadi kecelakaan yang
sangat besar, seperti
semburan sumur
minyak (blow out).
15. Potensi pencemaran
laut dari transportasi
migas dengan
menggunakan
tanker:
- kecelakaan tanker
- operasi rutin tanker
(pembuangan air
bilga & ballast, dry
docking)
Potensi pencemaran
laut dari transportasi
migas dengan
menggunakan pipa:
- kebocoran pipa
20. Metode untuk
mengurangi
kandungan air dengan
menempatkan
separator di dasar laut
Pilot project
Norwegia
(sumber: NatureTechnology, tanpa tahun)
22. Melokalisir tumpahan minyak
Apabila arus > 0,75 knot
lapisan minyak tidak stabil &
pecah menjadi butiran-
butiran (droplet)
Efektif digunakan pada
perairan yang tenang dan
dangkal
23.
24. Menyedot minyak dengan cara menyerap minyak
dengan material berpori atau melekatkan minyak pada
suatu material, untuk kemudian dipisahkan dari air atas
dasar perbedaan berat jenis (karena cukup banyak air
yang terikut)
Alat mekanis ini hanya dapat
mengambil minyak yang berada di
permukaan saja
Tingkat efektivitasnya, selain
dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan
ketenangan air laut, juga tergantung
dari tipe minyak, kandungan debris
dan lokasi tumpahan
25. Material organik/anorganik yang dapat
mneyerap minyak, seperti: jerami, rumput
kering, alang-alang, serbuk gergaji, kapas (org)
& glass wool, vermicullite, batu apung
(anorganik), atau absorben sintetis terbuat dari
poliurethane
Tidak efektif digunakan untuk lapisan minyak
yang pecah
26.
27. Diperbolehkan jika tumpahan minyak terjadi di laut
lepas dan keadaan angin yang mendukung
Kurang efektif komponen minyak yang mudah
terbakar telah menguap terlebih dahulu sehingga
diperlukan igniting agent
Pembakaran yang terkontrol
in situ burning
28.
29. Teknologi pemulihan tumpahan minyak
dengan memanfaatkan mikroorganisme atau
tumbuhan untuk mendegradasikan minyak
- Bioaugmentasi; menambahkan atau melengkapi
populasi mikroorgansime pengurai karbon yang ada
-Biostimulasi; merangsang pertumbuhan
mikroorganisme pengurai karbon dengan
menambahkan nutrien, dan/atau mengubah habitatnya
30. Pengembangan teknologi bioremediasi
dengan teknik biostimulasi dengan
komposisi pelet yang cocok untuk aplikasi
wilayah pesisir telah dilakukan (Mukhtasor,
2008; Munawar, 2010)
34. Terjadi pada tanggal 21 Agustus 2009
Ladang minyak Montara terletak sekitar 690 km barat Darwin,
Australia Utara (dekat dengan perairan Nusa Tenggara Timur)
Menumpahkan sekitar 500.000 liter minyak mentah per hari
(bandingkan dengan minyak tumpah di Tel. Meksiko sekitar
5000 barrel = 750.000 liter per hari)
Telah mencemari sekitar 90.000 kilometer persegi wilayah
perairan Laut Timor
Hingga saat ini belum ada kejelasan penanganan, baik untuk
pemulihan kondisi alam maupun warga sekitar yang mata
pencahariannya terganggu, dikarenakan data klaim ganti rugi
yang masih belum valid
35. TahunTahun PeristiwaPeristiwa BesaranBesaran
TumpahanTumpahan
(ton)(ton)
Biaya TotalBiaya Total
KerugianKerugian
(juta Euro)(juta Euro)
Biaya TotalBiaya Total
KerugianKerugian
(miliar Rp)(miliar Rp)
19751975 T, Showa Maru – Sel. MalakaT, Showa Maru – Sel. Malaka 1.000.0001.000.000 683683 9.7579.757
19791979 T. Choya Maru – BulelengT. Choya Maru – Buleleng 300300 1515 221221
19791979 T. Golden Win – NADT. Golden Win – NAD 1.2301.230 3030 428428
19921992 MT.Ocean vs MT.Nagasaki - S. MalakaMT.Ocean vs MT.Nagasaki - S. Malaka 722722 2323 334334
19971997 Orapin Global vs Evoikos – RiauOrapin Global vs Evoikos – Riau 2500025000 122122 1.7441.744
19991999 MT. King Fisher – CilacapMT. King Fisher – Cilacap 589589 2121 303303
20002000 MT. Natuna Sea – BatamMT. Natuna Sea – Batam 4.0004.000 5252 742742
20012001 T. Stadfast - CirebonT. Stadfast - Cirebon 12.00012.000 8787 1.2381.238
20032003 Kpl Toba Pulp vs Tongkang PLTU 1Kpl Toba Pulp vs Tongkang PLTU 1 250250 1414 203203
20042004 T. Vista Marine – RiauT. Vista Marine – Riau 200200 1313 183183
20082008 T. Arendal – IndramayuT. Arendal – Indramayu 150.000150.000 282282 4.0254.025
20082008 T. Aegis Leader – Sel MalakaT. Aegis Leader – Sel Malaka 550550 2121 294294
20092009 MT. Kharisma Sel – Tj. Perak SbyMT. Kharisma Sel – Tj. Perak Sby 430430 1818 262262
20092009 Montara – Laut Timor*Montara – Laut Timor* 27.60027.600 128128 1.8271.827
* Kasus Montara menggunakan asumsi kejadian selama 2 bulan @ 500.000/ltr atau 460 ton/hari