SlideShare a Scribd company logo
1 of 65
Oleh:Widjajono Partowidagdo
BAB I
DINAMIKA SEKTOR MIGAS
Disini dibahas kegiatan industri migas dan keputusan investasi migas.
I. Kegiatan Industri Migas
Untuk memahami kegiatan industri migas perlu diketahui pembentukan minyak
dan gas bumi, kegiatan sektor hulu dan kegiatan sektor hilir migas.
A. Pembentukan Minyak dan Gas Bumi
Kebanyakan pakar perminyakan percaya bahwa pembentukan minyak bumi
berasal dari binatang dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun yang lalu (karena
itu disebut bahan bakar fosil). Binatang dan tumbuhan (organik) yang mati dan
mengalami pengendapan bersamaan dengan berbagai jenis sedimen (seperti
lumpur) yang dibawa oleh aliran sungai. Batuan sedimen yang mengandung
unsur organik sebagai sumber terjadinya minyak bumi disebut batuan sumber
(source rocks).
Akibat pengendapan di atasnya (overburden) bahan organik yang terdapat pada
lapisan sedimen mengalami proses tekanan dan pemanasan yang berlangsung
jutaan tahun dan beralih menjadi minyak, gas, dan aspal bumi. Kemudian
minyak dan gas bumi tersebut bermigrasi mencari lapisan-lapisan yang
berlubang atau mempunyai pori-pori. Lapisan-lapisan berpori ini dikenal dengan
sebutan reservoir bed atau reservoir rock. Pada lapisan seperti inilah minyak-
minyak berkumpul sehingga lapisan seperti ini pula yang dicari oleh para ahli
pertambangan migas.
B. Kegiatan Sektor Hulu Migas
Kegiatan sektor hulu migas terdiri atas pencarian (eksplorasi) migas dan apabila
menemukan kemudian dilanjutkan dengan usaha memproduksikannya.
1. Eksplorasi Migas
Minyak dan gas bumi adalah barang publik yang termasuk kepada sumber daya
alam milik masyarakat (common property resources). Untuk mengusahakannya,
suatu badan usaha perlu mendapatkan hak pengusahaan dari pemerintah. Untuk
itu, badan usaha tersebut harus mendaftarkan diri pada institusi yang diberi
wewenang untuk itu (BP Migas), lalu mengikuti lelang guna mendapatkan hak
kontrak wilayah kerja. Badan usaha diwajibkan membayar untuk mendapatkan
formulir dan informasi yang tersedia. Kemudian, kontraktor tersebut mengajukan
proposal tentang kegiatan yang akan dilakukan pada wilayah tersebut serta
berapa banyak modal yang akan ditanamkan. Kontraktor juga diminta
memperkirakan produksi, pendapatan, dan keuntungan yang akan diperoleh,
untuk kemudian mempresentasikan proposalnya kepada institusi terkait.
Pemenang lelang dinilai berdasarkan proposal yang diajukan, investasi yang
akan ditanam, serta bonafide tidaknya perusahaan tersebut (nama baik dan
pengalaman dalam bidang terkait). Bila lelang dimenangkan, kontraktor harus
membayar signature bonus untuk mendapatkan hak mengeksplorasi dan
memproduksikan migas di wilayah kerjanya.
Pencarian migas dimulai dengan survey geologi (pemetaan) dan geofisika,
termasuk survey seismik dan survey gravitasi, untuk mencari cebakan. Untuk
memastikan apakah cebakan tersebut berisi migas atau tidak perlu dilakukan
pemboran “wild-cat”. Bila eksplorasi berhasil maka dapat dikonfirmasi adanya
hidrokarbon (minyak dan atau gas bumi), sifat batuan (porositas dan
permeabilitas), serta kandungan (saturasi) migas, dari data tersebut dapat
diperkirakan cadangan migas secara kasar. Bila migas berhasil ditemukan, maka
dilakukan produksi migas. Porositas dapat diketahui dengan loging sonic (suara)
karena suara bergerak lebih cepat pada benda yang lebih padat maupun loging
radiaktif (neutron, density), sedangkan saturasi migas diketahui dari loging listrik
karena minyak bersifat isolator sedangkan air asin konduktor.
2. Produksi Migas
Untuk memproduksikan migas dari prospeknya dilakukan pengembangkan
lapangan dengan dibornya banyak sumur produksi. Dalam waktu tertentu (misal
kontrak 25 tahun), suatu sumur produksi hanya dapat menguras migas sebesar
volume tertentu yang sering disebut cadangan per sumur. Akibatnya untuk
memproduksi cadangan terbukti migas selama waktu kontrak diperlukan jumlah
sumur tertentu. Tidak semua sumur pengembangan mengandung migas.
Cadangan per sumur adalah fungsi produksi awal sumur, produksi pada economic
limit (dimana biaya produksi sama dengan pendapatan) dan waktu produksi. Dari
sumur produksi yang dibor dapat diperkirakan biaya sumur dan biaya bukan
sumur (peralatan-peralatan produksi, infrastruktur pendukung, transportasi migas,
dan biaya pengelolaan) untuk pengembangan lapangan tersebut.
Produksi dibagi atas primary recovery, secondary recovery, dan tertiary recovery.
Primary recovery adalah cara memproduksikan sumur secara alamiah dengan
tekanan reservoir yang ada, dengan pompa (baik pompa angguk maupun pompa
submersible) atau dengan gas lift (supaya kolom fluidanya lebih ringan sehingga
minyak bisa mengalir). Secondary recovery dilakukan dengan pendorongan air
(water flood) atau pendorongan gas (gas flood). Tertiary recovery dilakukan
dengan menambahkan zat kimia (polimer) pada air yang diinjeksikan, injeksi gas
yang miscible (larut) dalam minyak, injeksi uap air (untuk menurunkan viskositas),
in situ combustion (sebagian minyak dibakar) atau injeksi mikroba. Secondary
dan tertiary recovery biasa disebut Enhanced Oil Recovery (EOR).
Sumur memerlukan perawatan maupun perangsangan (stimulasi) untuk menjaga
produksinya. Pekerjaan tersebut disebut work over (kerja ulang) untuk
memindahkan produksi ke lapisan lain, membersihkan sumur dari endapan
(scaling), melakukan acidizing (pengasaman), dan melakukan fracturing
(perekahan) supaya fluida lebih mudah mengalir.
C. Kegiatan Sektor Hilir Migas
Sektor hilir migas terdiri dari pengolahan, transportasi dan distribusi. Minyak
selain dipergunakan sebagai BBM (Bahan Bakar Minyak) juga dipakai sebagai
feedstock industri petrokimia. Pohon petrokimia diberikan pada Gambar 1.1.
M in y a k
B u m i
G a s
B u m i
G a s
K ila n g
B e n s in
M e n t a h
N a f t a
D is t ila t
M e n e n g a h
M in y a k
R e s id u
O le f in
A ro m a t ik
R e f o rm a s i
K a t a lit ik
P e m i-
s a h a n
O k s id a s i
P a rs ia l
R e f o rm a s i d e n g a n
k u k u s
P iro lis is M e t a n a
P e re n g -
k a h a n
B e n s in
P iro lis is
N o r m a l
P a ra f in
G a s
S in t e s is
A s e t ile n a
P o lie t ile n a
V in il k lo r id a
E t ile n a o k s id a
P la s t ik
K a re t
S in t e t ik
S e ra t
S in t e t ik
P u p u k
B a h a n
P e m b e r s ih
B a h a n
P e la b u r
P e rm u k a a n
B a h a n
P e le m b u t /
P e m p la s t is
B a h a n
A n t i B e k u
P e la ru t
B a h a n
P e lin d u n g
T a n a m a n
E t ile n a
P ro p ile n a
B e n z e n a
T o lu e n a
K s ile n a
H + C O
H
C O
2
2
O le f in C 4
P o lip ro p ile n a
A k r io n it ril
P ro p ile n a o k s id a
P o liis o b u t e n a
B u t a d ie n a , M T B E
2 -B u t a n o l
F e n o l
S t ir e n a
S ik lo h e k s a n a
T o lu e n a d iis o s ia n a t (T D I)
T rin it r o T o lu e n a (T N T )
A n h id rid a F t a la t
A s a m t e r e f la t a t
A lk ilb e n z e n a
M e t a n o l
A lk o h o l o x o
A s a m F o r m a t
A s a m A s e t a t
A m o n ia k
1 , 4 -B u t a n o l
A s a m a k r ila t
Gambar 1.1 Pohon Petrokimia
Gambar 1.2 memperlihatkan dinamika pengusahaan migas untuk sektor hulu.
Tanda positif atau negatif diujung panah menyatakan hubungan antara dua
besaran yang dihubungkan oleh panah tersebut. Sebagai contoh, jika produksi
bertambah maka cadangan terbukti berkurang (hubungan negatif) dan jika
penemuan dan recovery bertambah, maka cadangan terbukti bertambah.
Recovery dapat bertambah dengan Improved Oil Recovery (IOR). Cadangan
yang belum ditemukan berkurang dengan adanya penemuan karena cadangan
tersebut menjadi terbukti.
Biaya eksplorasi meningkat dengan makin banyaknya penemuan karena migas
dan akan dicari di daerah yang lebih sulit (daerah terpencil, laut dalam) atau
prospeknya kurang baik. Kenaikan biaya ekplorasi meningkatkan biaya total dan
akan mengurangi keuntungan perusahaan. Teknologi berusaha untuk
mengurangi biaya, sedangkan eksplorasi dan peraturan lingkungan akan
meningkatkan biaya. Walaupun demikian, kelestarian lingkungan diperlukan
untuk generasi mendatang dan pembangunan yang berkelanjutan. Biaya
lingkungan terdiri dari biaya lingkungan fisik (menjaga kebersihan, keindahan
lingkungan, serta kelestarian sumber daya alam) maupun lingkungan sosial
(pemerataan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat).
Cadangan
Belum Terbukti
Biaya
Teknologi
Lingkungan
Penemuan &
IOR
Investasi
Keuntungan
Rasio
Cadangan
Produksi
Cadangan
Terbukti
Produksi
Permintaan
Harga
[+]
[+]
[+]
[+]
[+][+]
[+]
[ – ]
[ – ]
[ – ]
[ – ]
[ – ]
[ – ]
[ – ]
[ – ]
[ – ]
[ – ]
Penerimaan
Pemerintah
Gambar 1.2. Dinamika Pengusahaan Hulu Migas
Kenaikan produksi dan harga (internasional maupun domestik) akan
meningkatkan pendapatan dan laju pengembalian investasi. Kenaikan laju
pengembalian investasi akan meningkatkan investasi untuk eksplorasi dan
diharapkan akan meningkatkan laju penemuan. Pemberian insentif (penurunan
penerimaan pemerintah) juga meningkatkan laju pengembalian keuntungan.
Pengusahaan migas memiliki risiko yang tinggi dan pengusaha menginginkan
pengembalian keuntungan yang lebih tinggi dari usaha yang risikonya lebih
tinggi, karena resiko mempengaruhi keuntungan. Pengusahaan suatu komoditi
akan dilakukan apabila laju pengembalian investasinya melebihi biaya
pengadaan modal. Makin besar laju pengembalian melebihi biaya, makin banyak
modal yang tersedia.
Risiko dari pengusahaan migas dapat dibagi menjadi risiko eksplorasi, teknologi,
pasar, dan kebijaksanaan.
Risiko eksplorasi berkaitan dengan eksplorasi yang tidak menemukan cadangan
baru.
Risiko teknologi berkaitan dengan kemungkinan biaya eksplorasi maupun
pengembangan yang lebih mahal dari yang diperkirakan semula.
Risiko pasar berkaitan dengan kemungkinan perubahan harga.
Risiko negara berkaitan dengan politik, hukum, keamanan, KKN dan lain-lain.
Perlu disadari bahwa pengusaha tidak hanya berusaha di bidang migas dan tidak
hanya berusaha di suatu negara. Pengusaha bebas memilih usaha yang paling
menguntungkannya. Kewajiban pemerintah adalah menciptakan iklim yang menarik
untuk investasi perminyakan di negaranya.
Keputusan investasi migas tergantung kepada keuntungan yang diperoleh serta resiko
pengusahaannya
Investasi dapat (tidak selalu) dilakukan bila:
NPV≥0, IRR ≥ MARR, B/C ≥ 1
Walaupun menguntungkan tidak selalu investasi dilakukan, tergantung kepada
ketersediaan dana dan urutan investasi tersebut pada semua investasi yang ada
(portofolio).
Dalam evaluasi keekonomian migas, disamping anggapan tentang nilai hidrokarbon,
diperlukan tiga data:
Profil produksi, dibuat oleh ahli teknik reservoir dari analisis mekanisme pengeringan
(drainage)
Biaya kapital dan operasi, evaluasi oleh penilai biaya serta dikelola oleh manajer
proyek dan manajer lapangan
Kondisi kontrak dan fiskal, yang merupakan faktor penentu pengambilan keputusan
Memilih pengembangan lapangan yang tepat, pembiayaan yang akurat serta
pengontrolan pengeluaran adalah kunci keberhasilan.
Untuk sektor hilir keadaannya lebih sederhana karena investasi yang menghasilkan
produksi hanya akan dilaksanakan apabila terdapat keuntungan, sedangkan
keuntungan adalah fungsi produksi, harga, biaya, dan pajak. Biaya dipengaruhi oleh
teknologi dan lingkungan, sedangkan produksi adalah fungsi permintaan.
BAB II
CADANGAN DAN PRODUKSI MIGAS
I. Cadangan Migas
Cadangan, terutama yang terbukti, adalah sangat penting untuk pengusahaan
migas karena cadangan terbukti adalah stock perusahaan. Apabila telah terjadi
produksi, maka cadangan terbukti sering disebut estimated remaining reserves
atau cadangan terbukti yang tertinggal. Jumlah produksi dan cadangan terbukti
yang tertinggal disebut estimated ultimate recovery atau cadangan ultimate.
Jumlah total minyak didalam tanah disebut original oil in place (OOIP). Hanya
sebagian dari OOIP yang bisa diproduksikan, sehingga menjadi cadangan
terbukti.
EUR = CUM + ERR
EUR = Estimated Ultimate Recovery = Cadangan Ultimate
CUM = Produksi Kumulatif
ERR = Estimated Remaining Reserves
= Cadangan terbukti yang tertingal
OOIP = N = Original Oil in Place
= Minyak awal di tempat
= Jumlah minyak di dalam tanah, dan bukan jumlah yang
dapat diproduksikan.
Recovery Factor (RF) adalah presentase dari OOIP yang dapat diproduksikan.
OOIP
TerbuktiCadangan
=RF
Besarnya RF berkisar antara:
Minyak : 2% sampai 60%
Gas : 50% sampai 90%
Biasanya : Minyak – Solution Gas Drive = 15-
25%
Minyak – Water Drive = 35-50%
Gas = 80-85%
II. Metode Perhitungan Cadangan
Ada beberapa metode perhitungan cadangan yang pemilihannya tergantung pada
berapa banyak data, waktu, dan dana yang kita miliki, yaitu:
1. Analogi
2. Volumetrik
3. Decline Curves
4. Material Balance
5. Simulasi Reservoir
1. Analogi
Analogi dilakukan apabila data minim (misal sebelum eksplorasi). Perlu diingat
bahwa seminimum apapun datanya, pembuat keputusan memerlukan angka
cadangan dan keekonomian dengan menggunakan Barrels per Acre Foot
(BAF).
Boi
Swi)RF-(1
7758
φ
=BAF
STBRF
Ah
.
Boi
Swi)-(1
7758
φ
SCFRF
Ah
.
Bgi
Swi)-(1
43560
φ
2. Volumetrik
Minyak: EUR =
EUR = N . RF
Gas: EUR =
Dimana,
A = Luas pengeringan, acres.
h = Ketebalan rata-rata formasi, ft
φ = Porositas rata-rata, fraksi
Swi = Saturasi awal rata-rata, fraksi
Boi = Formation volume factor minyak awal, RB/STB
Bgi = Formation volume factor gas awal, RCF/SCF
RF = Recovery factor, fraksi
NPV = Nilai sekarang dari suatu proyek selama waktu tertentu
dengan bunga (discount rate) sebesar (minimum attractive
rate of return)
3. Decline Curves
Merupakan plot dari produksi terhadap waktu (statistik).
4. Material Balance
Dasar teorinya :
Volume yang diproduksi = Volume awal ditempat – Volume tertinggal
Untuk melakukannya dibutuhkan pengetahuan teknik reservoir.
5. Simulasi Reservoir
Terdiri dari membuat atau memilih model, mengumpulkan dan memasukan data
ke model, history matching dan peramalan. Untuk melakukannya dibutuhkan
pengetahuan teknik reservoir dan teknik komputer.
Perbandingan metode perhitungan cadangan diperlihatkan pada Tabel 1
Metode Yang Dibutuhkan Kelebihan Kekurangan
Analogi Data sumur atau
lapangan di sekitarnya
Cepat & murah. Bisa
dilakukan sebelum
pemboran
Kurang teliti
Volumetrik Data log dan core,
Perkiraan luas, RF &
sifat fluida
Informasi minimal, cepat.
Dapat dilakukan di awal
produksi
Perkiraan tidak tepat
Decline
Curves
Data produksi Cepat dan murah Dibutuhkan kondisi
konstan
Material
Balance
Data tekanan, produksi,
fluida dan batuan
Tidak perlu perkiraan luas,
RF, dan ketebalan
Dibutuhkan lebih
banyak informasi
Simulasi
Reservoir
Data material balance
untuk tiap sel, data
sumur & geologi
Lebih mampu menjelaskan
secara rinci
Mahal dan butuh
waktu lebih lama
Tabel 1 Perbandingan Metode Perhitungan Cadangan
III. Produksi Migas
Produksi adalah output dari pengusahaan migas. Untuk mengetahui keuntungan
memerlukan data produksi tiap tahun. Produksi tergantung inputnya, sehingga dapat
dituliskan menjadi:
q = f (K,L,R,T)
q = produksi
K = kapital
L = labor = sumber daya manusia
R = natural resource = sumber daya alam
T = teknologi
K, L, R, T adalah besaran-besaran yang mempengaruhi comparative advantage
(keunggulan komparatif) suatu daerah atau negara.
Karena migas diproduksikan dari prospeknya maka jumlah produksi maksimal migas
tergantung pada cadangan terbukti (sumber daya alam). Migas diproduksikan
melalui sumur maka besarnya produksi tergantung jumlah sumur. Biaya sumur
adalah biaya terbesar dari pengusahaan migas. Disamping sumur juga dibutuhkan
peralatan-peralatan untuk produksi dan transportasi migas serta biaya pengelolaan.
Untuk itu dibutuhkan kapital yang besar serta sumber daya manusia yang
profesional. Industri migas adalah industri yang membutuhkan teknologi tinggi.
Terobosan teknologi dibidang perminyakan adalah dibidang lepas pantai (offshore)
yang menyebabkan biaya lebih murah serta EOR (Enhanced Oil Recovery) dan
pemboran horisontal yang keduanya bisa memproduksikan minyak lebih banyak,
pemboran miring yang menghemat lahan serta seismik 3D yang lebih teliti.
Pola produksi dari masing-masing sumur ditentukan berdasarkan produksi awal
sumur, produksi pada economic limit (produksi akhir sumur) serta lamanya sumur
berproduksi. Kebanyakan produksi linear pada kertas semilog.
ln qt = ln qi – at
Pada economic limit (dimana pendapatan sama dengan biaya produksi):
sehingga:
Dimana:
qt = produksi sumur pada waktu t, B/D
qi = produksi awal sumur, B/D
a = decline rate = laju penurunan produksi sumur,
tahun-1
t = waktu, tahun
qf = laju produksi akhir sumur, B/D
tf = waktu mencapai economic limit, tahun
Dengan mengetahui qi, a, dan tf maka produksi pada setiap saat
dapat diperkirakan.
BAB III
EVALUASI KEEKONOMIAN MIGAS
I. Keekonomian Investasi
Penanaman modal (investasi) didasarkan pada keuntungan yang diperoleh serta
resikonya. Indikator keuntungan mempunyai ciri :
1.Harus dapat tepat untuk membandingkan dan mengkelompokkan
kesanggupan memberikan keuntungan (profitability) dari kesempatan-
kesempatan penanaman modal.
2.Parameter hendaknya mencerminkan nilai waktu dari modal perusahaan dan
secara realistis merupakan masukan bagi kebijaksanaan fiskal dari perusahaan,
termasuk investasi kembali dimasa yang akan datang.
3.Parameter itu hendaknya dapat menunjukkan keuntungan walaupun sekecil-
kecilnya.
4.Hendaknya mencakup penyataan-pernyataan kwantitatif dari resiko.
5.Parameter hendaknya menggambarkan faktor-faktor lain seperti hasil-hasil
gabungan, resiko dan kekayaan perusahaan bila mungkin.
Indikator keuntungan yang sering digunakan adalah : NPV (Net Present Value), IRR
(Internal Rate of Return), B/C (Benefit to Cost Ratio) dan POT (Pay Out Time).
XN : Cashflow di tahun ke N,
i : discount rate
NPV = PW dengan i = MARR
MARR: Minimum Attractive Rate of Return
IRR : i yang menyebabkan PW keuntungan = 0 atau PW Penerimaan = PW Biaya.
B/C : NPV Penerimaan/Investasi
POT : Periode Pengembalian : Waktu supaya kumulatif penghasilan bersih = Investasi
Penjelasan Indikator Keuntungan
IRR
Penyelesaian IRR memerlukan trial & error, memperhitungkan nilai waktu uang,
tidak tergantung nilai absolut cash flow, bisa ganda, tidak dapat dihitung jika
semua flow + atau – atau belum balik modal dan cash flow awal lebih
mempengaruhi.
NPV
Penyelesaiannya bukan trial & error, memperhitungkan nilai waktu uang, dan
bisa mempertimbangkan resiko. NPV dihitung dengan menggunakan discount
rate sama dengan MARR.
MARR
MARR : Minimum Attractive Rate of Return yaitu: tingkat pengembalian minimum
yang diinginkan. MARR tergantung pada biaya pengadaan modal, lingkungan,
jenis kegiatan, tujuan dan kebijaksanaan organisasi, dan tingkat risiko dari
masing-masing proyek.
B/C : Menyatakan manfaat tiap dollar yang ditanamkan
POT : Kelemahannya tidak mempersoalkan keuntungan dari investasi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi MARR :
1.Jika perusahaan beroperasi dengan modal pinjaman,bunga tersebut
sekurang-kurangnya melebihi besarnya bunga yang dibayarkan pada
pinjaman.
2.Jika modal datang dari beberapa sumber, penentuan biaya modal rata-rata
terkadang dipakai sebagai basis untuk harga MARR.
3.Tujuan perusahaan adalah pertumbuhan dari kekayaan total yang
dimilikinya dengan kecepatan yang ditetapkan oleh pimpinan perusahaan.
4.Untuk perhitungan probabilistik (Expected Monetary Value) dimana
probabilitas resiko kegagalan diberikan, maka resikonya tidak dinyatakan
dalam MARR (untuk proyek yang berhasil) sedangkan untuk perhitungan
deterministik, resiko dinyatakan dalam MARR. MARR untuk proyek yang
beresiko lebih tinggi dan proyek yang kurang beresiko. Misalnya untuk
kegiatan pengilangan (hilir) MARR adalah 12 persen, tetapi untuk kegiatan
eksplorasi dan produksi (hulu) MARR nya adalah 15-20 persen.
5.Perusahaan yang lebih bonafide (banyak kesempatan memperoleh proyek)
memiliki MARR yang lebih tinggi karena biaya devidennya inggi serta profit
margin lebih besar walaupun mendapat biaya pinjaman yang lebih rendah dari
bank karena lebih dipercaya.
Cara Menentukan MARR
1. Berdasarkan biaya total
MARR = Biaya modal + profit margin + risk premium
Profit margin untuk perusahaan bonafide lebih besar sedangkan risk premium
untuk proyek yang beresiko lebih besar.
2. Berdasarkan opportunity cost
Ditentukan dari perpotongan kurva permintaan dan pemasokan investasi. Makin
banyak jumlah investasi, makin banyak uang yang dikeluarkan. Makin banyak
investasi, maka keuntungan marjinalnya makin menurun sedangkan biaya marjinal
untuk memperolehnya makin mahal.
Contoh 3-1:
Jika biaya kapital untuk $ 5.000.000,- adalah 15% dan naik 1% untuk $ 5.000.000,-
berikutnya. Dari perpotongan kurva permintaan dan permasokan dari Gambar 3.1
diperoleh MARR sebesar 17%.
Keuntungan Tahunan
Yang Diharapkan
Kebutuhan Investasi
(Ribuan Dollars)
Investasi
Komulatif
40% atau lebih $ 2,200 $ 2,200
30-39% 3,400 5,600
20-29,9% 6,800 12,400
10-19,9% 14,200 26,600
Dibawah 10% 22,800 49,400
15% 16% 17%
18% 19%
0%
10%
20%
30%
40%
0 2.5 5 7.5 10 12.5 15 17.5 20 22.5 25
Modal Kumulatif (jutaan Dolar)
IRR
Gambar 3.1 Permintaa dan Pemasokan Modal
1. Faktor bunga (F/P) dan (P/F) saling berkebalikan
(F/P, i %, n) = i(P/F, i %, n)
2. Faktor bunga (F/A) dan (A/F) saling berkebalikan
(F/A, i %,n) = 1/(A/F, i %,n)
3. Faktor bunga (A/P) dan (P/A) saling berkebalikan
(A/P,i %,n) = 1/(P/A,i %,n)
4. Faktor bunga (P/A) sama dengan penjumlahan faktor bunga (P/F) dari periode ke 1
sampai dengan periode ke n.
5. Faktor bunga (F/A) sama dengan satu ditambah penjumlahan faktor bunga (F/P) dari
periode ke 1 sampai dengan periode n-1.
6. Faktor bunga (A/P) sama dengan faktor bunga (A/F) ditambah dengan i,
( ) ( )∑=
=
n
t
tiFPniAP
1
%,,/%,,/
( ) ( )∑
−
=
+=
1
1
%,,/0,1%,,/
n
t
tiPFniAF
Hubungan Berbagai Faktor Bunga
No. Faktor Formula Notasi
Diskret Kontinu
1. Pembayaran Tunggal
Bunga Berbunga
(Compound Amount
Factor)
( )n
i%1+ ein
(F/P, i%, n)
2. Pembayaran Tunggal
Nilai Sekarang
(Present Value Factor)
( ) n
i
−
+%1 e-in
(P/F, i%, n)
3. Pembayaran Uniform
(Series Compound
Amount Factor)
( )
i
i
n
1%1 −+ ein
-1
ei
-1
(F/A, i%, n)
4. Simpanan Teratur
(Sinking Fund Factor) ( ) 11 −+
n
i
i ei
-1
ein
-1
(A/F, i%, n)
5. Penerimaan Teratur
(Capital Recovery
Factor)
( )
( ) 11
1
−+
+
n
n
ii
ii ein
-1(ei
-1)
ein
-1
(A/P, i%, n)
6. Nilai Sekarang
Pembayaran Uniform
(Series Present Value)
( )
( )n
n
ii
i
+
−+
1
11 ein
-1
ein
(ei
-1)
(P/A, i%, n)
7. Gradient Uniform Series
( ) 11
1
−+
− n
i
n
i
(A/G, i%, n)
8. Gradient Present Value
( )
( )








−
−+
+
n
i
ii
G
n
n
1
11
1
(P/G, i%, n)
Perumusan Tabel Bunga
Tahun 0 1 2 3 4 5
Aliran Dana -100 20 30 20 40 40
Contoh 3-2
Hitung IRR dari proyek yang mempunyai aliran dana sebagai berikut (MARR =
10%):
Untuk i = 10% :
PW = -100 + 20(0,91) + 30(0,83) + 20(0,75) + 40(0,68) + 40(0,62) = 10,16
Untuk i = 15% :
PW = -100 + 20(0,87) + 30(0,76) + 20(0,66) + 40(0,57) + 40(0,50) = -4,02
Dari kedua nilai PW di atas dapat disimpulkan bahwa untuk proyek tersebut
10% < IRR< 15%, dan dapat digambarkan dengan grafik berikut:
10,16
10% 15%
-4,02
IRR = 10 % + (15% - 10%) = 13,58%





+ 02,416,10
16,10
Tagihan (CR) Pendapatan (R) Bayar (Rec) Sisa uang (TI)
Sisa tagihan
(UR)
100 50 50 - 50
50 100 50 50 -
II. Penerimaan Pemerintah
Penerimaan Pemerintah hanya dipungut pemerintah apabila revenue
(pendapatan) melebihi recovery (pengembalian dari biaya). Recovery dihitung
berdasarkan besaran yang paling kecil dan revenue dan cost recovery.
Cost (biaya) adalah yang dikeluarkan, Cost recovery (CR) adalah yang ditagihkan.
Sedangkan recovery (Rec) yang dibayarkan. Hal ini dapat dianalogikan dengan
meminjam uang sebagai berikut :
Sisa uang yaitu pendapatan sesudah recovery (analog dengan pengembalian
tagihan) adalah equity to be split (ES), sedangkan cost recovery yang belum
terbayarkan disebut unrecovered (analog dengan sisa tagihan) sehingga
diperhitungkan dalam cost recovery tahun berikutnya.
Bila CR>R → Rec = R→ UR+1 = CR-Rec, ES = 0
CR<R → Rec =CR → UR+1 = 0 →ES = R-Rec
R = P x Q
UR1 = NC0
CR = NC+D+OC+UR
C = NC+CP+OC
I = NC+CP
GT = g x ES
CF = R – I – OC – GT
R : Revenue Q : Produksi
P : Harga C : Biaya
GT : Bagian Pemerintah = Penerimaan negara bukan Pajak + Pajak
: Government Take = Government Share + Tax
g : Government Take Rate = 0,85 untuk minyak dan 0,7 untuk gas
I : Investasi CP : Capital
OC : Biaya Operasi UR : Unrecovered
NC : Non Capital D : Depresiasi
Tahun
Revenue
$ 106
Investasi
$ 106
Biaya Operasi
$ 106
0 180
1-10 100 20
Contoh 3-3
MARR = 15%, Pajak gas = 70%, Investasi semua kapital
Depresiasi linier seumur proyek
Berapakah : NPV (MARR :15%), IRR, B/C (MARR:15%), POT ?
Tahun R I D OC CR REC TI T CF
0 180 -180
1-10 100 18 20 38 38 62 43,4 36,6
Catatan : semua satuan dalam $ 106
.
Jawaban:
D = I0/n = 180/10 = 18, NC1=0=UR1, CR = NC+D+OC+UR = 0+18+20+0=38 < R=100
→ REC = CR =38, TI = R-REC = 100 – 38 = 62, T=txTI = 0.7x62 = 43,4
CF0 = -I = -180, CF1-10 = R-I-OC-T = 100-0-20-43,4 = 36,6
NPV = - 180 + 36,6 (P/A, 15%,10)
= - 180 + 36,6 (5,02)
= 3,7
%16~9,4
6,36
180
)10,,/( IRRIRRAP →==
Contoh 3-4
Untuk Contoh 3-3 apabila investasi terdiri dari 50% kapital dan 50% non kapital
dengan pertanyaan yang sama.
Jawaban:
Tahun R I D UR OC CR REC TI T CF
0 180 -180
1 100 9 90 20 119 100 0 0 80
2 100 9 19 20 48 48 52 36,4 43,6
3-10 100 9 0 20 29 29 71 49,7 30,3
Catatan : semua satuan alam $ 106
I = 180 → CP = 90 → D = 90/10 = 9, NCo
= 90 = UR1
CR = NC + D + OC + UR, CR1
= 0+9+20+90 = 119 > R = 100, REC = R = 100
UR2
= CR-R = 119-100 = 19, CR2
= 0+9+20+19 = 48 < R = 100
REC2
= CR2
= 48, UR3
= 0, CR3
= 0+9+20+0 = 29 < R = 100
UR3-10
= 0, CR3
= 0+9+20+0 = 29 < R = 100→ REC3
= CR3
= 29
TI = R – REC
T = 0,7 ES
CF = R – I – OC - T
NPV (MARR=15%)
= -180 + 80(P/F,15%,1) + 43,6(P/F,15%,2) + 30,3(P/A,15%,8) (P/F,15%,2)
= -180 + 80 (0,87) + 43,6 (0,76) + 30,3 (4,49) (0,76)
= -180 + 69,6 + 33,1 +103,4 = 26,1
PW (i = 20%)
= -180 + 80(P/F,20%,1) + 49,7 (P/F,20%,2) + 30,3 (P/A,20%,8) (P/F,15%,2)
= -180 + 80 (0,83) + 43,6 (0,69) + 30,3 (3,84) (0,69)
= -180 + 66,4 + 30,1 +80,28 = -3,2
IRR = 20%
II. Kontrak Perminyakan di Indonesia
Kontrak perminyakan di Indonesia dimulai dengan Kontrak Karya dan kemudian
pada tahun 1971 diberlakukan Kontrak Bagi Hasil. Perbedaan Kontrak Karya dan
Kontrak Bagi Hasil adalah pada Kontrak Bagi Hasil manajemen ada di tangan
pemerintah, dimana setiap kegiatan kontraktor harus dengan persetujuan
pemerintah. Pada Kontrak Bagi Hasil berlaku pre, current, dan post audit. Pada
Kontrak Karya hanya berlaku post audit saja. Tugas utama kontraktor di Kontrak
Karya adalah membayar pajak.
Indonesia pada akhir 2007 mempunyai cadangan terbukti minyak sebesar 4,4
milyar barel dan cadangan terbukti gas sebesar 105,94 trilyun kubik kaki. Migas
adalah sumber daya alam milik masyarakat (common property resources) yang
pengelolaannya berdasarkan UUD 1945 pasal 33 ayat 2 dan 3 yaitu bahwa migas
dikuasai oleh negara dan harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat.
Untuk mengelola migas pihak ketiga dapat melakukan kerjasama dengan
pemerintah (BP Migas) melalui kontrak kerjasama migas yang pada dasarnya
adalah Kontrak Bagi Hasil. Sebelum satu pihak mengajukan minat untuk
melakukan kontrak di bidang perminyakan seyogyanya mengerti perilaku (konsep
dasar) bisnis perminyakan. Ibarat mau melamar seseorang seyogyanya kita
mengetahui perilaku orang tersebut.
Seperti bisnis lainnya maka bisnis migas adalah untuk mencari untung maka
perlu dikenal indikator indikator keuntungan, disamping itu kita perlu
membandingkan prospek yang kita amati tersebut dengan alternatif-alternatif lain,
sehingga perlu diketahui cara untuk menentukan pilihan dari alternatif-alternatif
yang ada.
Keuntungan adalah fungsi produksi (cadangan), harga, biaya, dan pajak.
Pengetahuan tentang penentuan besaran-besaran tersebut wajib diketahui.
Industri migas adalah industri yang berisiko. Pengetahuan untuk
mengakomodasikan risiko dalam perhitungan keuntungan juga perlu diketahui.
Dalam usulan kontrak dibutuhkan perencanaan eksplorasi maupun perencanaan
pengembangan yang meliputi rencana pembiayaan, perkiraan produksi, serta
perhitungan keuntungan berdasarkan perkiraan harga tertentu dan perpajakan
yang berlaku.
Kontrak yang berisi hak dan kewajiban pihak terkait termasuk penyelesaian
apabila terjadi ketidaksepakatan wajib diketahui. Prosedur pelelangan dan
kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi peserta lelang perlu diketahui oleh
yang bersangkutan.
Kontrak bagi hasil dinyatakan oleh Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Kontrak Bagi Hasil
Revenue
Equity to be Split. ES
Government Share Contractor Share
Taxable Income
Net Contr. Share
Total Contractor Share
Cost
Contractor Cashflow
(1-SH/(1-t)) x ES (SH/(1-t)) x ES
Recoverable Cost
Inv. Credit Cost Rec.
Government Tax
Diff. Price DMO
Persamaan-persamaan:
• Input: Year, Production, Price, Capital, Non Capital, Operating Cost,% Share.
• Revenue = Production x Price
• (Unrecovered)tp =
Jika (Cost Recovery + Investment Credit)t–1 > (Recovery)t–1;
maka (Unrecovered)t > tp = (Cost Recovery + Investment Credit – Recovery)t–1
Jika tidak (Unrecovered)t > tp = 0
•Depreciation: tergantung kontrak
•Jika Revenue > 0; maka Cost Recovery = Non Capital + Unrecovered +
Operating Cost + Depreciation
Jika Revenue = 0; maka Cost Recovery = 0
•(Investment Credit)tp = 0,2x
•Jika (Cost Recovery + Investment Credit) > Revenue;
maka Recovery = Revenue
Equity = 0
•Jika ( Cost Recovery + Investment Credit ) < Revenue;
maka Recovery = Cost Recovery + Investment Credit
Equity = Revenue – Recovery
( )∑
−
=
1
1
tp
t
tInvestmentNonCapital
( )∑=
tp
t
Capital
1
• Contractor Share = Equity x Share/0,52
• Jika (Revenue x 0,25 x Share/0,52) > Contractor Share;
Maka DMO = Contractor Share
Jika tidak, DMO = Revenue x 0,25 x Share /0,52
• (Fee DMO)t < tp+4 = DMO
• (Fee DMO)t > tp+4 = 0,25 x Share/0,52 x Production x 0,1 x Price
• Taxable Share = Investment Credit + Contractor Share – DMO + Fee DMO
• Jika Taxable Share > 0; maka Tax = Taxable Share x 0,48
Jika tidak, Tax = 0
• Jika Taxable Share > 0; maka, Net Contractor Share = Taxable Share – Tax
Jika tidak, Net Contractor Share = 0
• Total Contractor Share=Net Contractor Share + Recovery – Investment Credit
• Expenditure = Capital + Non Capital + Operating Cost
• (Cash Flow Contractor)tp = Total Contractor Share – Expenditure
• Indonesia Share = Revenue – Total Contractor Share
Gambar 3.3 Kontrak Bagi Hasil dengan FTP
Contoh 3-5
Untuk Contoh 3-4 apabila diberlakukan PSC sederhana (Investment Credit = 0 dan
Domestic Market Obligation dibayar dengan harga pasar)
Jawaban:
Tahun R I D OC UR CR REC ES CS NCS TCS CF
0 180 -180
1 100 9 20 90 119 100 0 0 0 100 80
2 100 9 20 19 48 48 52 15,6 63,6 43,6
3-10 100 9 20 0 29 29 71 21,3 50,3 30,3
Catatan : Apabila IC = 0 dan DDMO = 0
I = 180 → CP = 90 → D = 90/10 = 9, NCo
= 90 = UR1
CR = NC + D + OC + UR, CR1
= 0+9+20+90 = 119 > R = 100, REC = R = 100
UR2
= CR-R = 119-100 = 19, CR2
= 0+9+20+19 = 48 < R = 100
REC2
= CR2
= 48, UR3
= 0, CR3
= 0+9+20+0 = 29 < R = 100
UR3-10
= 0, CR3
= 0+9+20+0 = 29 < R = 100→ REC3
= CR3
= 29
ES = R – REC
CS = 0,577 ES
NCS = CS(1-0,48) = 0,52 CS
TCS = NCS + REC
CF = TCS – I – OC
Contoh 3-6
Untuk Contoh 3-4 apabila ada FTP sebesar 20%
Jawaban:
Tahun R I D OC UR CR REC ES CS NCS TCS CF
0 180 -180
1 100 9 20 90 119 80 20 0 6 86 66
2 100 9 20 39 68 68 32 9,6 77,6 57,6
3-10 100 9 20 0 29 29 71 21,3 50,3 30,3
Catatan : Apabila IC = 0 dan DDMO = 0
I = 180 → CP = 90 → D = 90/10 = 9, NCo
= 90 = UR1
CR = NC + D + OC + UR, CR1
= 0+9+20+90 = 119 > 0,8 R
REC = 0,8 R = 0,8 x 100 = 80, UR2
= CR-R = 119-80 = 39
CR2
= 0+9+20+39 = 68 < 0,8 R → REC2
= CR2
= 68, UR3
= 0
CR3-10
= 0+9+20+0 = 29 < 0,8 R → REC3
= CR3-10
= 29
ES = R – REC
CS = 0,577 ES
NCS = CS(1-0,48) = 0,52 CS
TCS = NCS + REC
CF = TCS – I – OC
Contoh 3-7
Untuk Contoh 3-4 apabila diberlakukan PSC lengkap dengan FTP = 0 dan minyak.
Jawaban:
Tahun R I IC D OC UR CR REC ES CS DDMO NCS TCS CF
0 100 -100
1 100 10 10 20 90 80 90 10 2,9 0 6,7 86,7 66,7
2-5 100 10 20 - 30 30 70 20,2 0 10,5 40,5 20,5
6-10 100 0 20 - 20 20 80 20,2 6,5 8,6 28,6 8,6
Catatan : Apabila Depresiasi linear 5 tahun, IC1
=0,2 CP0
,
DMO dibayar 0,1 P sesudah 60 bulan.
I0
= 100 → CP0
=50 → D1-5
=50/5 = 10, NCo
=50 = UR1
, IC1
=0,2 CP0
=0,2x50=10
CR = NC+D+OC+UR, CR1
= 0+10+20+50 = 80, CR1
+IC1
= 80+10 = 90 < R1
=100
REC1
= 90, ES1
= R1
-REC1
= 100-90 = 10, CS1
= 0,288 ES1
= 0,288x10 = 2,9
NCS1
= (CS1
+IC1
- DDMO1
)(1-t) = (2,9+10-0)(1-0,48) =6,7
TCS1
= NCS1
+REC1
- IC1
= 6,7+90-10 = 86,7, CF1
=TCS1
-I1
-OC1
= 86,7-0-20=66,7
CR2-5
= 0+10+20+0 = 30 < R=100 → REC2-5
= CR2-5
= 30, ES2-5
=100-30 = 70
CS2-5
= 0,288x70 = 20,2, NCS2-5
= (20,2+0-0)(1-0,48) = 10,5,
TCS2-5
= 10,5+30-0 =40,5, CF2-5
= 40,5-0-20= 20,5
CR6-10
= 0+0+20+0 = 20 < R=100 → REC6-10
= CR6-10
= 20, ES6-10
=100-20 = 80
CS6-10
= 0,288x80 = 23, DDMO6-10
= 0,25x0,288x0,9x100= 6,5
NCS6-10
= (23+0-6,5)(1-0,48) = 8,6, TCS6-10
= 8,6+20-0 =28,6, CF6-10
= 28,6-0-20= 8,6
Oleh : Prof. Dr.Widjajono Partowidagdo
BAB IV
Analisis Resiko
I. STATISTIK UNTUK PROYEK MIGAS
Statistik digunakan
menyatakan besaran-
besaran yang
mewakili suatu
populasi seperti nilai-
nilai rata-rata (mean),
nilai paling mungkin
(most probable),
minimum,
maksimum, distribusi
frekwensi relatif,
kumulatif distribusi
frekwensi relatif.
Supaya
perwakilannya
representatif maka
jumlah populasinya
harus cukup.
Contoh 1
Ketebalan bersih (dalam feet) dari 20
sumur yang dibor disuatu cekungan
adalah :
Nomor Sumur Ketebalan Bersih, feet
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
111
81
142
59
109
96
124
139
89
129
104
186
65
95
54
72
167
135
84
154
Data ketebalan bersih dari ke 20 sumur apabila dinyatakan sebagai data frekwensi,
frekwensi relatif, frekwensi relatif kumulatip adalah sebagai berikut :
Dari data diatas dapat dibuat distribusi frekwensi, distribusi frekwensi relatif serta
distribusi frekwensi relatif kumulatif dari ketebalan bersih ke 20 sumur tersebut.
  Data dari ketebalan bersih menunjukkan :
Minimum = 54 feet
Maksimum = 186 feet
Most Probable = (80 + 110) / 2 = 95 feet
Mean = 105 feet (diperkirakan dan frekwensi relatif komulatif 50%)
Selang
Ketebalan, ft
Frekwensi Frekwensi
Relatif
Frekwensi Relatif
Komulatif
50-80 4 4/20 = 0,20 0,20
81-110 7 7/20 = 0,35 0,55
111-140 5 5/20 = 0,25 0,80
141-170 3 3/20 = 0,15 0,95
171-200 1 1/20 = 0,05 1,00
Total 20 1,00
Gambar E-1
F
r
e
k
u
e
n
s
i
Ketebalan Bersih, ft
0
2
4
6
8
10
50 80 110 140 170 200
Frekuensi
Relatif
0,4
0,3
0,2
0,10 50 80 110 140 170 200
Ketebalan Bersih, ft
Gambar 1
Frekuensi
Relatif
Ketebalan Bersih, ft
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
0 50 100 150 200
Gambar 2
II. MANAJEMEN RESIKO DAN ANALISIS SENSITIVITAS
Resiko dari proyek adalah kumpulan dari ketidakpastian besaran-besaran yang
mempengaruhi keuntungan. Ketepatan informasi dari besaran-besaran tersebut akan
mempengaruhi ketepatan keuntungan, sedangkan keputusan diambil dari besar kecilnya
keuntungan. Kesulitannya biasanya disebabkan karena kurang baiknya kerjasama antar
disiplin. Masing-masing disiplin kurang memahami disiplin lain.
Manajemen resiko biasanya terdiri dari :
- Analisis sensitivitas dari besaran-besaran yang mempengaruhi keuntungan.
- Pengambilan keputusan menggunakan pohon keputusan (decision trees).
- Simulasi menggunakan bilangan acak (random numbers).
- Presentasi dari hasil-hasil diatas.
Presentasi dari manajemen resiko diperlukan, dengan alasan sederhana, karena
manajemen tidak akan menyetujui sesuatu yang dia tidak mengerti. Walaupun pada
waktu eksplorasi, dimana data masih sangat minim, manajemen membutuhkan
informasi, baik kwantitatif maupun kwalitatif untuk mengambil keputusan.
Analisis sensitivitas adalah cara untuk melihat pengaruh perubahan besaran-besaran yang
mempengaruhi keuntungan pada keuntungan. Besaran – besaran yang sering digunakan
untuk analis sensitivitas adalah cadangan, produksi, harga, investasi, biaya operasi dan
pajak (apabila dibutuhkan insentif). Contoh analisis sensitivitas diperlihatkan pada
Gambar 3.
Keuntungan dari analisis sensitivitas adalah :
1. Dia sangat menolong untuk mengidentifikasi besaran-besaran yang sangat
mempengaruhi keuntungan (dilihat dari berapa besarnya perubahan keuntungan
yang diakibatkan oleh perubahan besaran tersebut).
2. Mudahdilakukan dengan komputer.
 
Kelemahan dari analisis sensitivitas adalah :
1. Tidak memberikan indikasi kemungkinan (likelihood) sesuatu yang diandaikan akan
terjadi. Misalnya : berapa kemungkinan harga turun 20 persen.
2. Tidak memperlihatkan ketergantungan antar besaran-besaran yang mempengaruhi
keuntungan.
Contoh 2
Untuk lapangan gas
berikut :
Buat analitis sensitivitas dan spider diagram (diagram laba-laba) untuk
harga, produksi, investasi dan biaya operasi dengan kenaikan dan
penurunan 20 persen.
Tahun Pendapatan
$ 10 6
Investasi
$ 10 6
Biaya Operasi
$ 10 6
0 150
1-10 100 30
Perubahan NPV
60
40 Harga
20 Investasi
0 Biaya Operasi
-20
-40
-60
-60% -40% -20% 0 20% 40% 60%
Presentase Perubahan dari Kasus Dasar
Gambar 3 Spider Diagram
III. ANALISIS RESIKO DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 Dalam menganalisa resiko dan mengambil keputusan dapat digunakan (decision tree).
Pohon keputusan adalah skema rangkaian keadaan dan kemungkinan hasilnya. Suatu
contoh pohon keputusan yang sederhana diperlihatkan pada jawaban dibawah.
Keputusannya adalah membor atau tidak membor. Kemungkinan pemboran yang
menelan biaya $ 1 MM tidak berhasil adalah 0,8 dan kemungkinan berhasil yang
memberikan nilai sekarang bersih sesudah didiskon seharga $ 5 MM adalah 0,2.
Aturan-aturannya adalah :
   Probabilitas harus diberikan disetiap cabang dari titik kemungkinan (chance node)
dimana jumlah probabilitas disekitar titik tersebut adalah satu.
   Ujung cabang disebut terminal.
   Nilai kondisional (conditional value) diberikan ditiap titik terminal. Nilai
 tersebut biasanya diberikan dalam Nilai sekarang (Net Present Value).
    Pohon keputusan dibaca dari iri ke kanan.
    Titik keputusan (decision node) dinyatakan dengan kotak.
    Titik kemungkinan dinyatakan dengan lingkaran.
     Tidak ada skala untuk pohon keputusan.
& Mungkin terdapat dua atau lebih titik kemungkinan yang berurutan.
 Menyelesaikan pohon keputusan :
1. Mulai pada titik terminal dan bekerja mundur keawal keputusan. Jika titik kemungkinan dicapai,
hitung nilai ekspektasi (Expected Monetary Value) untuk semua nilai kondisional dan tulis di atas titik
kemungkinan.
EMV = nilai ekspektasi, p = probabilitas, f = nilai kondisional,
i = nomor cabang, n = jumlah cabang
2. Jika sampai pada titik keputusan EMV yang terbesar, coret pilihan lain dan letakkan EMV diatas
titik keputusan. Selanjutnya, mundur sampai titik
 keputusan awal dicapai. Pilih jalur dengan EMV terbesar untuk memilih
 keuntungan dan EMV terkecil untuk memilih biaya.
 Contoh 3


 membor
  
 produksi

 tidak membor NPV = 0
 EMV membor = ( 0,8) (- $ 1 MM) + (0,2)($ 5 MM) = $ 0,2 MM
 EMV tidak membor = 0
 Keputusan : Membor
∑∑ ==
=
1
1
i
n
i
ii pdanfpEMV
NPV = $ 5 MM, Prob = 0,2
NPV = - $ 1 MM, Prob = 0,8
kering
IV. SIMULASI MONTE CARLO
Simulasi adalah cara untuk memodelkan keadaan sebenarnya. Simulasi
Monte Carlo adalah simulasi menggunakan random number (bilangan
acak) dari rumus matematik tertentu.Bilangan acak digunakan untuk
memperbanyak populasi besaran-besaran yang diamati. Dalam simulasi
kita mencari distribusi besaran yang diamati (misalnya : cadangan)
berdasarkan pengetahuan kita atas distribusi besaran-besaran yang
mempengaruhinya (misalnya: luas,ketebalan serta recovery) sehingga kita
dapat mengetahui kelakuan termasuk resikonya.
Distribusi dapat berupa normal, log normal, segitiga, segi empat dan lain-
lain. Makin sedikit pengetahuan kita (min dan maks diketahui)., maka
makin sederhana distribusinya yaitu distribusi segi empat
Contoh untuk distribusi segi empat :
 Tebal Reservoir : Min = 15 ; Max = 120
 Apabila random number = 70, maka
 Tebal = 15 + 0,70 (120 -15) = 88,5 FT
Catatan :
 Random number merepresentasikan probabilitas komulatif yang berupa
fraksi, minimum nol dan maksimum satu.
 Disini hanya dibahas distribusi segitiga dan distribusi segiempat
Perhitungan untuk melakukan simulasi :
Distribusi segi empat
Distribusi segitiga
Catatan :
Random Number (RN)
))(( MINMAXRNMINX −+=
)(
)(
MINMAX
MINMODE
mRNUntuk
−
−
=≤ [ ]))(()( mRNMINMAXMINX −+=
mRNUntuk ≥ ( )[ ]mRNMINMAXMINX −−−−+= 1)1(1)(
Contoh Bilangan Random
53479 81115 98036 12217 59526 40238 40577 39351 43211 69255
97344 70328 58116 91964 26240 44643 83287 97391 92823 77578
66023 38277 74523 71118 84892 13956 98899 92315 65783 59640
99776 75723 03172 43112 83086 81982 14538 26162 24899 20551
30176 48979 92153 38416 42436 26636 83903 44722 69210 69117
21874 83339 14988 99937 13213 30177 47967 93793 86693 98854
19839 90630 71863 95053 55532 60908 84108 55342 48479 63799
09337 33435 53269 52769 18801 25820 96198 66518 78314 97013
31151 58295 40823 41330 21093 93882 49192 44876 47185 81425
67619 52515 03037 81699 17106 64982 60834 85319 47814 08075
H
Contoh 4.
Cadangan = (Ketebalan reservoir) (Luas reservoir) (Net oil recovery) = (h) (A) (RF)
h= Tebal (ft) : Min – 100, Maks – 200, Most probable – 130
A = Luas (Acres) : Min – 1500, Maks – 4000
RF =Recovery Faktor ( Bbl /Ac-ft) : Min – 300, Maks – 600
Berapakah cadangan untuk bilangan random 53, 97, 66, 99, 30, 81, 19, 09, 31
Jawab :
RN = 0,53 > = = 0,3
A1
RF1
RN = 0,19 > = = 0,3
))(( MINMAXRNMIN −+= = 300+(0,66)(600-300)=499
))(( MINMAXRNMIN −+= = 1500+(0,97)(4000-1500)=3930
)(
)(
MINMAX
MINMODE
m
−
−
=
)100200(
)100130(
−
−
( )[ ]mRNMINMAXMINh −−−−+= 1)1(1)(1 ( )[ ] 1453,01)53,01(1)100200(100 =−−−−+=
)(
)(
MINMAX
MINMODE
m
−
−
=
)100200(
)100130(
−
−
[ ][ ]mRNMINMAXMINh )()(3 −+= ( )[ ] 1233,0)53,0()100200(100 =−+=
RN h A RF Cadangan
53 145
97 3930
66 499 284 x 106
99 198
30 2250
81 545 243 x 106
19 123
09 1720
31 393 83 x 106
0%
20%
40%
60%
80%
100%
40 120 200 280 360 440 520
Cadangan, juta barel
FrekuensiRelatif(%)
0%
20%
40%
60%
80%
100%
ProbabilitasKomulatif(%)
Gambar 4 Distribusi Cadangan
P10
P50
P90
Dari simulasi didapat cadangan minimum adalah 45 juta barel atau [ (100)
(300) (1500) ] dan cadangan maksimum adalah 480 juta barel atau [ (200)
(600) (4000) ]. Cadangan rata-ratanya adalah 263 juta barel.
Dari kurva distribusi didapat nilai most probable dari cadangan adalah 120
juta barel (mode). Mean dari kurva distribusi sekitar 140 juta barel. Kurva ini
memperlihatkan frekwensi untuk mendapatkan cadangan 260 juta barel
adalah rendah. Dari probabilitas kumulatif didapat probabilitas mendapatkan
260 juta barel atau kurang adalah 0,85 ini berarti probabilitas untuk
mendapatkan lebih besar dari 260 juta barel adalah 0,15.
Lihat Gambar 4:
P10 = 84 juta barel, P50 = 140 juta barel, P90 = 296 juta barel
Cadangan:
Konservatif = 90% P10 = 0,9 x 84 = 75,6 juta barel
Moderat = 90% P10+ 50% P50 = 0,9x84+0,5x140 = 145,6 juta barel
Optimis = 90%P10+ 50%P50 +10%P90 = 0,9x84+0,5x140+0,1x296
= 175,2 juta barel
Cadangan terbukti masing-masing sumur adalah jumlah produksi
sampai economic limit sehingga dinyatakan sebagai:
)(
1
)(
1
0
0
0
fi
t
i
a t
i
a t
i
t
t qq
a
eqeq
a
d teqd tqN
f
f
f
–=−-=== ∫∫
−−
Cadangan terbukti masing-masing sumur dapat dihitung apabila
diketahui produk-si awal sumur, produksi akhir sumur, dan waktu
untuk mencapainya. Pada perencanaan pengembangan lapangan,
cadangan terbukti lapangan dihitung dengan cara pada Tabel 1.
Jumlah sumur produksi dihitung dari cadangan terbukti dibagi
cadangan yang dapat dikuras masing-masing sumur.
V. PENILAIAN PROSPEK MIGAS
Penilaian prospek migas maupun perencanaan
pengembangan lapangan atau POD (Plan of Development)
meliputi perhitungan cadangan dan cadangan per sumur
perencanaan jumlah sumur, biaya pemboran dan biaya
lainnya maupun keuntungan prospek.
Contoh 5
Luas (A): 1000 Acre
Tebal (h): 100 FT
Recovery (Rec): 50 B/Acre - FT
Produksi awal sumur (qi): 188,5 BOPD
Produksi akhir sumur (qf): 10 BOPD
Waktu Decline (t) : 20 tahun
Sumur kering ( N kering) : 20% sumur produksi (N sumur)
Jawaban:
Cadangan = (A) (h) (Rec) = 2000 Acre x 100 FT x 50 (B/Acre – FT) = 10 x 106
B
qi = 188,5 BOPD = 68802,5 BOPY
qt = 10 BOPD = 3650 BOPY
t = waktu decline = 20 tahun
147,020/
3650
5,68802
lnarateDecline =





==
( ) sumur/B10x44,0)36505,68802(
147,0
1
qq
a
1
N 6
ti =−=−=∆
sumur
Bx
Bx
N
Cadangan
23
1044,0
1010
6
6
==
∆
N kering = 20% N sumur = 0,2 x 23 = 5 sumur
N kering =
f
fi
t
qq
a
)/(ln
=
Biaya sumur = Nsumur x Biaya sumur + N x Biaya sumur kering
Biaya total = Biaya sumur + Biaya bukan sumur
Produksi sumur tiap tahun dapat dihitung dari:
ln qt = ln qi – at
Qt = Σqt
Qt = produksi lapangan
CF = P.Q – I – OC - GT
Dari CF dapat dihitung NPV, IRR dan B/C (lihat keputusan Investasi
Migas)
Tabel Discount Rate
  i= 6% i= 8% i= 10% i= 12% i= 15% i= 18% i= 20% i= 25% i= 30%
n P/F (I,n) P/A (I,n) P/F (I,n) P/A (I,n) P/F (I,n) P/A (I,n) P/F (I,n) P/A (I,n) P/F (I,n) P/A (I,n) P/F (I,n) P/A (I,n) P/F (I,n) P/A (I,n) P/F (I,n) P/A (I,n) P/F (I,n) P/A (I,n)
1 0.9434 0.9434 0.9259 0.9259 0.9091 0.9091 0.8929 0.8929 0.8696 0.8696 0.8475 0.8475 0.8333 0.8333 0.8000 0.8000 0.7692 0.7692
2 0.8900 1.8334 0.8573 1.7833 0.8264 1.7355 0.7972 1.6901 0.7561 1.6257 0.7182 1.5656 0.6944 1.5278 0.6400 1.4400 0.5917 1.3609
3 0.8396 2.6730 0.7938 2.5771 0.7513 2.4869 0.7118 2.4018 0.6575 2.2832 0.6086 2.1743 0.5787 2.1065 0.5120 1.9520 0.4552 1.8161
4 0.7921 3.4651 0.7350 3.3121 0.6830 3.1699 0.6355 3.0373 0.5718 2.8550 0.5158 2.6901 0.4823 2.5887 0.4096 2.3616 0.3501 2.1662
5 0.7473 4.2124 0.6806 3.9927 0.6209 3.7908 0.5674 3.6048 0.4972 3.3522 0.4371 3.1272 0.4019 2.9906 0.3277 2.6893 0.2693 2.4356
6 0.7050 4.9173 0.6302 4.6229 0.5645 4.3553 0.5066 4.1114 0.4323 3.7845 0.3704 3.4976 0.3349 3.3255 0.2621 2.9514 0.2072 2.6427
7 0.6651 5.5824 0.5835 5.2064 0.5132 4.8684 0.4523 4.5638 0.3759 4.1604 0.3139 3.8115 0.2791 3.6046 0.2097 3.1611 0.1594 2.8021
8 0.6274 6.2098 0.5403 5.7466 0.4665 5.3349 0.4039 4.9676 0.3269 4.4873 0.2660 4.0776 0.2326 3.8372 0.1678 3.3289 0.1226 2.9247
9 0.5919 6.8017 0.5002 6.2469 0.4241 5.7590 0.3606 5.3282 0.2843 4.7716 0.2255 4.3030 0.1938 4.0310 0.1342 3.4631 0.0943 3.0190
10 0.5584 7.3601 0.4632 6.7101 0.3855 6.1446 0.3220 5.6502 0.2472 5.0188 0.1911 4.4941 0.1615 4.1925 0.1074 3.5705 0.0725 3.0915
11 0.5268 7.8869 0.4289 7.1390 0.3505 6.4951 0.2875 5.9377 0.2149 5.2337 0.1619 4.6560 0.1346 4.3271 0.0859 3.6564 0.0558 3.1473
12 0.4970 8.3838 0.3971 7.5361 0.3186 6.8137 0.2567 6.1944 0.1869 5.4206 0.1372 4.7932 0.1122 4.4392 0.0687 3.7251 0.0429 3.1903
13 0.4688 8.8527 0.3677 7.9038 0.2897 7.1034 0.2292 6.4235 0.1625 5.5831 0.1163 4.9095 0.0935 4.5327 0.0550 3.7801 0.0330 3.2233
14 0.4423 9.2950 0.3405 8.2442 0.2633 7.3667 0.2046 6.6282 0.1413 5.7245 0.0985 5.0081 0.0779 4.6106 0.0440 3.8241 0.0254 3.2487
15 0.4173 9.7122 0.3152 8.5595 0.2394 7.6061 0.1827 6.8109 0.1229 5.8474 0.0835 5.0916 0.0649 4.6755 0.0352 3.8593 0.0195 3.2682
16 0.3936 10.1059 0.2919 8.8514 0.2176 7.8237 0.1631 6.9740 0.1069 5.9542 0.0708 5.1624 0.0541 4.7296 0.0281 3.8874 0.0150 3.2832
17 0.3714 10.4773 0.2703 9.1216 0.1978 8.0216 0.1456 7.1196 0.0929 6.0472 0.0600 5.2223 0.0451 4.7746 0.0225 3.9099 0.0116 3.2948
18 0.3503 10.8276 0.2502 9.3719 0.1799 8.2014 0.1300 7.2497 0.0808 6.1280 0.0508 5.2732 0.0376 4.8122 0.0180 3.9279 0.0089 3.3037
19 0.3305 11.1581 0.2317 9.6036 0.1635 8.3649 0.1161 7.3658 0.0703 6.1982 0.0431 5.3162 0.0313 4.8435 0.0144 3.9424 0.0068 3.3105
20 0.3118 11.4699 0.2145 9.8181 0.1486 8.5136 0.1037 7.4694 0.0611 6.2593 0.0365 5.3527 0.0261 4.8696 0.0115 3.9539 0.0053 3.3158
21 0.2942 11.7641 0.1987 10.0168 0.1351 8.6487 0.0926 7.5620 0.0531 6.3125 0.0309 5.3837 0.0217 4.8913 0.0092 3.9631 0.0040 3.3198
22 0.2775 12.0416 0.1839 10.2007 0.1228 8.7715 0.0826 7.6446 0.0462 6.3587 0.0262 5.4099 0.0181 4.9094 0.0074 3.9705 0.0031 3.3230
23 0.2618 12.3034 0.1703 10.3711 0.1117 8.8832 0.0738 7.7184 0.0402 6.3988 0.0222 5.4321 0.0151 4.9245 0.0059 3.9764 0.0024 3.3254
24 0.2470 12.5504 0.1577 10.5288 0.1015 8.9847 0.0659 7.7843 0.0349 6.4338 0.0188 5.4509 0.0126 4.9371 0.0047 3.9811 0.0018 3.3272
25 0.2330 12.7834 0.1460 10.6748 0.0923 9.0770 0.0588 7.8431 0.0304 6.4641 0.0160 5.4669 0.0105 4.9476 0.0038 3.9849 0.0014 3.3286
26 0.2198 13.0032 0.1352 10.8100 0.0839 9.1609 0.0525 7.8957 0.0264 6.4906 0.0135 5.4804 0.0087 4.9563 0.0030 3.9879 0.0011 3.3297
27 0.2074 13.2105 0.1252 10.9352 0.0763 9.2372 0.0469 7.9426 0.0230 6.5135 0.0115 5.4919 0.0073 4.9636 0.0024 3.9903 0.0008 3.3305
28 0.1956 13.4062 0.1159 11.0511 0.0693 9.3066 0.0419 7.9844 0.0200 6.5335 0.0097 5.5016 0.0061 4.9697 0.0019 3.9923 0.0006 3.3312
29 0.1846 13.5907 0.1073 11.1584 0.0630 9.3696 0.0374 8.0218 0.0174 6.5509 0.0082 5.5098 0.0051 4.9747 0.0015 3.9938 0.0005 3.3317
30 0.1741 13.7648 0.0994 11.2578 0.0573 9.4269 0.0334 8.0552 0.0151 6.5660 0.0070 5.5168 0.0042 4.9789 0.0012 3.9950 0.0004 3.3321
31 0.1643 13.9291 0.0920 11.3498 0.0521 9.4790 0.0298 8.0850 0.0131 6.5791 0.0059 5.5227 0.0035 4.9824 0.0010 3.9960 0.0003 3.3324
32 0.1550 14.0840 0.0852 11.4350 0.0474 9.5264 0.0266 8.1116 0.0114 6.5905 0.0050 5.5277 0.0029 4.9854 0.0008 3.9968 0.0002 3.3326
33 0.1462 14.2302 0.0789 11.5139 0.0431 9.5694 0.0238 8.1354 0.0099 6.6005 0.0042 5.5320 0.0024 4.9878 0.0006 3.9975 0.0002 3.3328
34 0.1379 14.3681 0.0730 11.5869 0.0391 9.6086 0.0212 8.1566 0.0086 6.6091 0.0036 5.5356 0.0020 4.9898 0.0005 3.9980 0.0001 3.3329
35 0.1301 14.4982 0.0676 11.6546 0.0356 9.6442 0.0189 8.1755 0.0075 6.6166 0.0030 5.5386 0.0017 4.9915 0.0004 3.9984 0.0001 3.3330
36 0.1227 14.6210 0.0626 11.7172 0.0323 9.6765 0.0169 8.1924 0.0065 6.6231 0.0026 5.5412 0.0014 4.9929 0.0003 3.9987 0.0001 3.3331
37 0.1158 14.7368 0.0580 11.7752 0.0294 9.7059 0.0151 8.2075 0.0057 6.6288 0.0022 5.5434 0.0012 4.9941 0.0003 3.9990 0.0001 3.3331
38 0.1092 14.8460 0.0537 11.8289 0.0267 9.7327 0.0135 8.2210 0.0049 6.6338 0.0019 5.5452 0.0010 4.9951 0.0002 3.9992 0.0000 3.3332
39 0.1031 14.9491 0.0497 11.8786 0.0243 9.7570 0.0120 8.2330 0.0043 6.6380 0.0016 5.5468 0.0008 4.9959 0.0002 3.9993 0.0000 3.3332
40 0.0972 15.0463 0.0460 11.9246 0.0221 9.7791 0.0107 8.2438 0.0037 6.6418 0.0013 5.5482 0.0007 4.9966 0.0001 3.9995 0.0000 3.3332
41 0.0917 15.1380 0.0426 11.9672 0.0201 9.7991 0.0096 8.2534 0.0032 6.6450 0.0011 5.5493 0.0006 4.9972 0.0001 3.9996 0.0000 3.3333
42 0.0865 15.2245 0.0395 12.0067 0.0183 9.8174 0.0086 8.2619 0.0028 6.6478 0.0010 5.5502 0.0005 4.9976 0.0001 3.9997 0.0000 3.3333
43 0.0816 15.3062 0.0365 12.0432 0.0166 9.8340 0.0076 8.2696 0.0025 6.6503 0.0008 5.5510 0.0004 4.9980 0.0001 3.9997 0.0000 3.3333
44 0.0770 15.3832 0.0338 12.0771 0.0151 9.8491 0.0068 8.2764 0.0021 6.6524 0.0007 5.5517 0.0003 4.9984 0.0001 3.9998 0.0000 3.3333
45 0.0727 15.4558 0.0313 12.1084 0.0137 9.8628 0.0061 8.2825 0.0019 6.6543 0.0006 5.5523 0.0003 4.9986 0.0000 3.9998 0.0000 3.3333
46 0.0685 15.5244 0.0290 12.1374 0.0125 9.8753 0.0054 8.2880 0.0016 6.6559 0.0005 5.5528 0.0002 4.9989 0.0000 3.9999 0.0000 3.3333
47 0.0647 15.5890 0.0269 12.1643 0.0113 9.8866 0.0049 8.2928 0.0014 6.6573 0.0004 5.5532 0.0002 4.9991 0.0000 3.9999 0.0000 3.3333
48 0.0610 15.6500 0.0249 12.1891 0.0103 9.8969 0.0043 8.2972 0.0012 6.6585 0.0004 5.5536 0.0002 4.9992 0.0000 3.9999 0.0000 3.3333
49 0.0575 15.7076 0.0230 12.2122 0.0094 9.9063 0.0039 8.3010 0.0011 6.6596 0.0003 5.5539 0.0001 4.9993 0.0000 3.9999 0.0000 3.3333
50 0.0543 15.7619 0.0213 12.2335 0.0085 9.9148 0.0035 8.3045 0.0009 6.6605 0.0003 5.5541 0.0001 4.9995 0.0000 3.9999 0.0000 3.3333

More Related Content

What's hot

Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013UDIN MUHRUDIN
 
Pendahuluan dan sistem panas bumi
Pendahuluan dan sistem panas bumiPendahuluan dan sistem panas bumi
Pendahuluan dan sistem panas bumiAnis KD
 
Tahapan eksplorasi dan produksi
Tahapan eksplorasi dan produksiTahapan eksplorasi dan produksi
Tahapan eksplorasi dan produksiHendri Anur
 
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadanganLaporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadanganSylvester Saragih
 
Teknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi TambangTeknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi Tambangnyongker29
 
Enhached oil Recovery
Enhached oil RecoveryEnhached oil Recovery
Enhached oil RecoveryHendri Anur
 
SNI Uji Kuat Geser Batuan
SNI Uji Kuat Geser BatuanSNI Uji Kuat Geser Batuan
SNI Uji Kuat Geser Batuanyuliadiyuliadi2
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambanganheny novi
 
T. Reservoir migas
T. Reservoir migasT. Reservoir migas
T. Reservoir migasHendri Anur
 
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingTa 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingosmainisutra
 
Metode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasiMetode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasiManyuk FAUZI
 
Perhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampah
Perhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampahPerhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampah
Perhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampahNurul Angreliany
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambangramaldini
 
1. Pengenalan Penyelidikan Tanah (Pertemuan 1).ppt
1. Pengenalan Penyelidikan Tanah (Pertemuan 1).ppt1. Pengenalan Penyelidikan Tanah (Pertemuan 1).ppt
1. Pengenalan Penyelidikan Tanah (Pertemuan 1).pptFarabiAuzan
 

What's hot (20)

Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013
 
Pendahuluan dan sistem panas bumi
Pendahuluan dan sistem panas bumiPendahuluan dan sistem panas bumi
Pendahuluan dan sistem panas bumi
 
Tahapan eksplorasi dan produksi
Tahapan eksplorasi dan produksiTahapan eksplorasi dan produksi
Tahapan eksplorasi dan produksi
 
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadanganLaporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
 
Teknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi TambangTeknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi Tambang
 
3 pumping test
3 pumping test3 pumping test
3 pumping test
 
Enhached oil Recovery
Enhached oil RecoveryEnhached oil Recovery
Enhached oil Recovery
 
SNI Uji Kuat Geser Batuan
SNI Uji Kuat Geser BatuanSNI Uji Kuat Geser Batuan
SNI Uji Kuat Geser Batuan
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
 
T. Reservoir migas
T. Reservoir migasT. Reservoir migas
T. Reservoir migas
 
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingTa 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
 
Laporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboranLaporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboran
 
Mekanika Batuan
Mekanika BatuanMekanika Batuan
Mekanika Batuan
 
Metode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasiMetode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasi
 
Perhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampah
Perhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampahPerhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampah
Perhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampah
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambang
 
1. Pengenalan Penyelidikan Tanah (Pertemuan 1).ppt
1. Pengenalan Penyelidikan Tanah (Pertemuan 1).ppt1. Pengenalan Penyelidikan Tanah (Pertemuan 1).ppt
1. Pengenalan Penyelidikan Tanah (Pertemuan 1).ppt
 
1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang
 
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah adaMetode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
 
PPT Jalan Jalan.pdf
PPT Jalan Jalan.pdfPPT Jalan Jalan.pdf
PPT Jalan Jalan.pdf
 

Similar to Petroleum economics and risk analysis

Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambangancondro23
 
journal studi reklamasi lahan pasca tambang dengan metode revegetasi
journal studi reklamasi lahan pasca tambang dengan metode revegetasijournal studi reklamasi lahan pasca tambang dengan metode revegetasi
journal studi reklamasi lahan pasca tambang dengan metode revegetasiBaso Herwadi
 
MACAM MACAM DAUR
MACAM MACAM DAURMACAM MACAM DAUR
MACAM MACAM DAUREDIS BLOG
 
Pengantar teknik perminyakan
Pengantar teknik perminyakanPengantar teknik perminyakan
Pengantar teknik perminyakanHendri Anur
 
Kul_1_Analisis-Pencemaran_2015.ppt
Kul_1_Analisis-Pencemaran_2015.pptKul_1_Analisis-Pencemaran_2015.ppt
Kul_1_Analisis-Pencemaran_2015.ppttaty433685
 
MAKALAH_MASALAH_LINGKUNGAN.docx
MAKALAH_MASALAH_LINGKUNGAN.docxMAKALAH_MASALAH_LINGKUNGAN.docx
MAKALAH_MASALAH_LINGKUNGAN.docxBagusNovantino
 

Similar to Petroleum economics and risk analysis (15)

Skema kertas model 2
Skema kertas model 2Skema kertas model 2
Skema kertas model 2
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambangan
 
Mup
MupMup
Mup
 
Mari Berdagang Karbon
Mari Berdagang KarbonMari Berdagang Karbon
Mari Berdagang Karbon
 
Pencemaran laut oleh migas
Pencemaran laut oleh migasPencemaran laut oleh migas
Pencemaran laut oleh migas
 
EKSPLORASI SDA.pdf
EKSPLORASI SDA.pdfEKSPLORASI SDA.pdf
EKSPLORASI SDA.pdf
 
Buku carbon isi
Buku carbon isiBuku carbon isi
Buku carbon isi
 
journal studi reklamasi lahan pasca tambang dengan metode revegetasi
journal studi reklamasi lahan pasca tambang dengan metode revegetasijournal studi reklamasi lahan pasca tambang dengan metode revegetasi
journal studi reklamasi lahan pasca tambang dengan metode revegetasi
 
MACAM MACAM DAUR
MACAM MACAM DAURMACAM MACAM DAUR
MACAM MACAM DAUR
 
Mup
MupMup
Mup
 
Pengantar teknik perminyakan
Pengantar teknik perminyakanPengantar teknik perminyakan
Pengantar teknik perminyakan
 
Kul_1_Analisis-Pencemaran_2015.ppt
Kul_1_Analisis-Pencemaran_2015.pptKul_1_Analisis-Pencemaran_2015.ppt
Kul_1_Analisis-Pencemaran_2015.ppt
 
SEKTOR PERLOMBONGAN
SEKTOR PERLOMBONGANSEKTOR PERLOMBONGAN
SEKTOR PERLOMBONGAN
 
MAKALAH_MASALAH_LINGKUNGAN.docx
MAKALAH_MASALAH_LINGKUNGAN.docxMAKALAH_MASALAH_LINGKUNGAN.docx
MAKALAH_MASALAH_LINGKUNGAN.docx
 
Pembentukan minyak bumi dan gas alam
Pembentukan minyak bumi dan gas alamPembentukan minyak bumi dan gas alam
Pembentukan minyak bumi dan gas alam
 

Petroleum economics and risk analysis

  • 2. Disini dibahas kegiatan industri migas dan keputusan investasi migas. I. Kegiatan Industri Migas Untuk memahami kegiatan industri migas perlu diketahui pembentukan minyak dan gas bumi, kegiatan sektor hulu dan kegiatan sektor hilir migas. A. Pembentukan Minyak dan Gas Bumi Kebanyakan pakar perminyakan percaya bahwa pembentukan minyak bumi berasal dari binatang dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun yang lalu (karena itu disebut bahan bakar fosil). Binatang dan tumbuhan (organik) yang mati dan mengalami pengendapan bersamaan dengan berbagai jenis sedimen (seperti lumpur) yang dibawa oleh aliran sungai. Batuan sedimen yang mengandung unsur organik sebagai sumber terjadinya minyak bumi disebut batuan sumber (source rocks). Akibat pengendapan di atasnya (overburden) bahan organik yang terdapat pada lapisan sedimen mengalami proses tekanan dan pemanasan yang berlangsung jutaan tahun dan beralih menjadi minyak, gas, dan aspal bumi. Kemudian minyak dan gas bumi tersebut bermigrasi mencari lapisan-lapisan yang berlubang atau mempunyai pori-pori. Lapisan-lapisan berpori ini dikenal dengan sebutan reservoir bed atau reservoir rock. Pada lapisan seperti inilah minyak- minyak berkumpul sehingga lapisan seperti ini pula yang dicari oleh para ahli pertambangan migas.
  • 3. B. Kegiatan Sektor Hulu Migas Kegiatan sektor hulu migas terdiri atas pencarian (eksplorasi) migas dan apabila menemukan kemudian dilanjutkan dengan usaha memproduksikannya. 1. Eksplorasi Migas Minyak dan gas bumi adalah barang publik yang termasuk kepada sumber daya alam milik masyarakat (common property resources). Untuk mengusahakannya, suatu badan usaha perlu mendapatkan hak pengusahaan dari pemerintah. Untuk itu, badan usaha tersebut harus mendaftarkan diri pada institusi yang diberi wewenang untuk itu (BP Migas), lalu mengikuti lelang guna mendapatkan hak kontrak wilayah kerja. Badan usaha diwajibkan membayar untuk mendapatkan formulir dan informasi yang tersedia. Kemudian, kontraktor tersebut mengajukan proposal tentang kegiatan yang akan dilakukan pada wilayah tersebut serta berapa banyak modal yang akan ditanamkan. Kontraktor juga diminta memperkirakan produksi, pendapatan, dan keuntungan yang akan diperoleh, untuk kemudian mempresentasikan proposalnya kepada institusi terkait. Pemenang lelang dinilai berdasarkan proposal yang diajukan, investasi yang akan ditanam, serta bonafide tidaknya perusahaan tersebut (nama baik dan pengalaman dalam bidang terkait). Bila lelang dimenangkan, kontraktor harus membayar signature bonus untuk mendapatkan hak mengeksplorasi dan memproduksikan migas di wilayah kerjanya.
  • 4. Pencarian migas dimulai dengan survey geologi (pemetaan) dan geofisika, termasuk survey seismik dan survey gravitasi, untuk mencari cebakan. Untuk memastikan apakah cebakan tersebut berisi migas atau tidak perlu dilakukan pemboran “wild-cat”. Bila eksplorasi berhasil maka dapat dikonfirmasi adanya hidrokarbon (minyak dan atau gas bumi), sifat batuan (porositas dan permeabilitas), serta kandungan (saturasi) migas, dari data tersebut dapat diperkirakan cadangan migas secara kasar. Bila migas berhasil ditemukan, maka dilakukan produksi migas. Porositas dapat diketahui dengan loging sonic (suara) karena suara bergerak lebih cepat pada benda yang lebih padat maupun loging radiaktif (neutron, density), sedangkan saturasi migas diketahui dari loging listrik karena minyak bersifat isolator sedangkan air asin konduktor. 2. Produksi Migas Untuk memproduksikan migas dari prospeknya dilakukan pengembangkan lapangan dengan dibornya banyak sumur produksi. Dalam waktu tertentu (misal kontrak 25 tahun), suatu sumur produksi hanya dapat menguras migas sebesar volume tertentu yang sering disebut cadangan per sumur. Akibatnya untuk memproduksi cadangan terbukti migas selama waktu kontrak diperlukan jumlah sumur tertentu. Tidak semua sumur pengembangan mengandung migas. Cadangan per sumur adalah fungsi produksi awal sumur, produksi pada economic limit (dimana biaya produksi sama dengan pendapatan) dan waktu produksi. Dari sumur produksi yang dibor dapat diperkirakan biaya sumur dan biaya bukan sumur (peralatan-peralatan produksi, infrastruktur pendukung, transportasi migas, dan biaya pengelolaan) untuk pengembangan lapangan tersebut.
  • 5. Produksi dibagi atas primary recovery, secondary recovery, dan tertiary recovery. Primary recovery adalah cara memproduksikan sumur secara alamiah dengan tekanan reservoir yang ada, dengan pompa (baik pompa angguk maupun pompa submersible) atau dengan gas lift (supaya kolom fluidanya lebih ringan sehingga minyak bisa mengalir). Secondary recovery dilakukan dengan pendorongan air (water flood) atau pendorongan gas (gas flood). Tertiary recovery dilakukan dengan menambahkan zat kimia (polimer) pada air yang diinjeksikan, injeksi gas yang miscible (larut) dalam minyak, injeksi uap air (untuk menurunkan viskositas), in situ combustion (sebagian minyak dibakar) atau injeksi mikroba. Secondary dan tertiary recovery biasa disebut Enhanced Oil Recovery (EOR). Sumur memerlukan perawatan maupun perangsangan (stimulasi) untuk menjaga produksinya. Pekerjaan tersebut disebut work over (kerja ulang) untuk memindahkan produksi ke lapisan lain, membersihkan sumur dari endapan (scaling), melakukan acidizing (pengasaman), dan melakukan fracturing (perekahan) supaya fluida lebih mudah mengalir. C. Kegiatan Sektor Hilir Migas Sektor hilir migas terdiri dari pengolahan, transportasi dan distribusi. Minyak selain dipergunakan sebagai BBM (Bahan Bakar Minyak) juga dipakai sebagai feedstock industri petrokimia. Pohon petrokimia diberikan pada Gambar 1.1.
  • 6. M in y a k B u m i G a s B u m i G a s K ila n g B e n s in M e n t a h N a f t a D is t ila t M e n e n g a h M in y a k R e s id u O le f in A ro m a t ik R e f o rm a s i K a t a lit ik P e m i- s a h a n O k s id a s i P a rs ia l R e f o rm a s i d e n g a n k u k u s P iro lis is M e t a n a P e re n g - k a h a n B e n s in P iro lis is N o r m a l P a ra f in G a s S in t e s is A s e t ile n a P o lie t ile n a V in il k lo r id a E t ile n a o k s id a P la s t ik K a re t S in t e t ik S e ra t S in t e t ik P u p u k B a h a n P e m b e r s ih B a h a n P e la b u r P e rm u k a a n B a h a n P e le m b u t / P e m p la s t is B a h a n A n t i B e k u P e la ru t B a h a n P e lin d u n g T a n a m a n E t ile n a P ro p ile n a B e n z e n a T o lu e n a K s ile n a H + C O H C O 2 2 O le f in C 4 P o lip ro p ile n a A k r io n it ril P ro p ile n a o k s id a P o liis o b u t e n a B u t a d ie n a , M T B E 2 -B u t a n o l F e n o l S t ir e n a S ik lo h e k s a n a T o lu e n a d iis o s ia n a t (T D I) T rin it r o T o lu e n a (T N T ) A n h id rid a F t a la t A s a m t e r e f la t a t A lk ilb e n z e n a M e t a n o l A lk o h o l o x o A s a m F o r m a t A s a m A s e t a t A m o n ia k 1 , 4 -B u t a n o l A s a m a k r ila t Gambar 1.1 Pohon Petrokimia
  • 7. Gambar 1.2 memperlihatkan dinamika pengusahaan migas untuk sektor hulu. Tanda positif atau negatif diujung panah menyatakan hubungan antara dua besaran yang dihubungkan oleh panah tersebut. Sebagai contoh, jika produksi bertambah maka cadangan terbukti berkurang (hubungan negatif) dan jika penemuan dan recovery bertambah, maka cadangan terbukti bertambah. Recovery dapat bertambah dengan Improved Oil Recovery (IOR). Cadangan yang belum ditemukan berkurang dengan adanya penemuan karena cadangan tersebut menjadi terbukti. Biaya eksplorasi meningkat dengan makin banyaknya penemuan karena migas dan akan dicari di daerah yang lebih sulit (daerah terpencil, laut dalam) atau prospeknya kurang baik. Kenaikan biaya ekplorasi meningkatkan biaya total dan akan mengurangi keuntungan perusahaan. Teknologi berusaha untuk mengurangi biaya, sedangkan eksplorasi dan peraturan lingkungan akan meningkatkan biaya. Walaupun demikian, kelestarian lingkungan diperlukan untuk generasi mendatang dan pembangunan yang berkelanjutan. Biaya lingkungan terdiri dari biaya lingkungan fisik (menjaga kebersihan, keindahan lingkungan, serta kelestarian sumber daya alam) maupun lingkungan sosial (pemerataan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat).
  • 8. Cadangan Belum Terbukti Biaya Teknologi Lingkungan Penemuan & IOR Investasi Keuntungan Rasio Cadangan Produksi Cadangan Terbukti Produksi Permintaan Harga [+] [+] [+] [+] [+][+] [+] [ – ] [ – ] [ – ] [ – ] [ – ] [ – ] [ – ] [ – ] [ – ] [ – ] Penerimaan Pemerintah Gambar 1.2. Dinamika Pengusahaan Hulu Migas
  • 9. Kenaikan produksi dan harga (internasional maupun domestik) akan meningkatkan pendapatan dan laju pengembalian investasi. Kenaikan laju pengembalian investasi akan meningkatkan investasi untuk eksplorasi dan diharapkan akan meningkatkan laju penemuan. Pemberian insentif (penurunan penerimaan pemerintah) juga meningkatkan laju pengembalian keuntungan. Pengusahaan migas memiliki risiko yang tinggi dan pengusaha menginginkan pengembalian keuntungan yang lebih tinggi dari usaha yang risikonya lebih tinggi, karena resiko mempengaruhi keuntungan. Pengusahaan suatu komoditi akan dilakukan apabila laju pengembalian investasinya melebihi biaya pengadaan modal. Makin besar laju pengembalian melebihi biaya, makin banyak modal yang tersedia. Risiko dari pengusahaan migas dapat dibagi menjadi risiko eksplorasi, teknologi, pasar, dan kebijaksanaan. Risiko eksplorasi berkaitan dengan eksplorasi yang tidak menemukan cadangan baru. Risiko teknologi berkaitan dengan kemungkinan biaya eksplorasi maupun pengembangan yang lebih mahal dari yang diperkirakan semula. Risiko pasar berkaitan dengan kemungkinan perubahan harga. Risiko negara berkaitan dengan politik, hukum, keamanan, KKN dan lain-lain.
  • 10. Perlu disadari bahwa pengusaha tidak hanya berusaha di bidang migas dan tidak hanya berusaha di suatu negara. Pengusaha bebas memilih usaha yang paling menguntungkannya. Kewajiban pemerintah adalah menciptakan iklim yang menarik untuk investasi perminyakan di negaranya. Keputusan investasi migas tergantung kepada keuntungan yang diperoleh serta resiko pengusahaannya Investasi dapat (tidak selalu) dilakukan bila: NPV≥0, IRR ≥ MARR, B/C ≥ 1 Walaupun menguntungkan tidak selalu investasi dilakukan, tergantung kepada ketersediaan dana dan urutan investasi tersebut pada semua investasi yang ada (portofolio). Dalam evaluasi keekonomian migas, disamping anggapan tentang nilai hidrokarbon, diperlukan tiga data: Profil produksi, dibuat oleh ahli teknik reservoir dari analisis mekanisme pengeringan (drainage) Biaya kapital dan operasi, evaluasi oleh penilai biaya serta dikelola oleh manajer proyek dan manajer lapangan Kondisi kontrak dan fiskal, yang merupakan faktor penentu pengambilan keputusan Memilih pengembangan lapangan yang tepat, pembiayaan yang akurat serta pengontrolan pengeluaran adalah kunci keberhasilan. Untuk sektor hilir keadaannya lebih sederhana karena investasi yang menghasilkan produksi hanya akan dilaksanakan apabila terdapat keuntungan, sedangkan keuntungan adalah fungsi produksi, harga, biaya, dan pajak. Biaya dipengaruhi oleh teknologi dan lingkungan, sedangkan produksi adalah fungsi permintaan.
  • 11. BAB II CADANGAN DAN PRODUKSI MIGAS
  • 12. I. Cadangan Migas Cadangan, terutama yang terbukti, adalah sangat penting untuk pengusahaan migas karena cadangan terbukti adalah stock perusahaan. Apabila telah terjadi produksi, maka cadangan terbukti sering disebut estimated remaining reserves atau cadangan terbukti yang tertinggal. Jumlah produksi dan cadangan terbukti yang tertinggal disebut estimated ultimate recovery atau cadangan ultimate. Jumlah total minyak didalam tanah disebut original oil in place (OOIP). Hanya sebagian dari OOIP yang bisa diproduksikan, sehingga menjadi cadangan terbukti. EUR = CUM + ERR EUR = Estimated Ultimate Recovery = Cadangan Ultimate CUM = Produksi Kumulatif ERR = Estimated Remaining Reserves = Cadangan terbukti yang tertingal OOIP = N = Original Oil in Place = Minyak awal di tempat = Jumlah minyak di dalam tanah, dan bukan jumlah yang dapat diproduksikan. Recovery Factor (RF) adalah presentase dari OOIP yang dapat diproduksikan.
  • 13. OOIP TerbuktiCadangan =RF Besarnya RF berkisar antara: Minyak : 2% sampai 60% Gas : 50% sampai 90% Biasanya : Minyak – Solution Gas Drive = 15- 25% Minyak – Water Drive = 35-50% Gas = 80-85%
  • 14. II. Metode Perhitungan Cadangan Ada beberapa metode perhitungan cadangan yang pemilihannya tergantung pada berapa banyak data, waktu, dan dana yang kita miliki, yaitu: 1. Analogi 2. Volumetrik 3. Decline Curves 4. Material Balance 5. Simulasi Reservoir 1. Analogi Analogi dilakukan apabila data minim (misal sebelum eksplorasi). Perlu diingat bahwa seminimum apapun datanya, pembuat keputusan memerlukan angka cadangan dan keekonomian dengan menggunakan Barrels per Acre Foot (BAF). Boi Swi)RF-(1 7758 φ =BAF
  • 15. STBRF Ah . Boi Swi)-(1 7758 φ SCFRF Ah . Bgi Swi)-(1 43560 φ 2. Volumetrik Minyak: EUR = EUR = N . RF Gas: EUR = Dimana, A = Luas pengeringan, acres. h = Ketebalan rata-rata formasi, ft φ = Porositas rata-rata, fraksi Swi = Saturasi awal rata-rata, fraksi Boi = Formation volume factor minyak awal, RB/STB Bgi = Formation volume factor gas awal, RCF/SCF RF = Recovery factor, fraksi NPV = Nilai sekarang dari suatu proyek selama waktu tertentu dengan bunga (discount rate) sebesar (minimum attractive rate of return)
  • 16. 3. Decline Curves Merupakan plot dari produksi terhadap waktu (statistik). 4. Material Balance Dasar teorinya : Volume yang diproduksi = Volume awal ditempat – Volume tertinggal Untuk melakukannya dibutuhkan pengetahuan teknik reservoir. 5. Simulasi Reservoir Terdiri dari membuat atau memilih model, mengumpulkan dan memasukan data ke model, history matching dan peramalan. Untuk melakukannya dibutuhkan pengetahuan teknik reservoir dan teknik komputer. Perbandingan metode perhitungan cadangan diperlihatkan pada Tabel 1
  • 17. Metode Yang Dibutuhkan Kelebihan Kekurangan Analogi Data sumur atau lapangan di sekitarnya Cepat & murah. Bisa dilakukan sebelum pemboran Kurang teliti Volumetrik Data log dan core, Perkiraan luas, RF & sifat fluida Informasi minimal, cepat. Dapat dilakukan di awal produksi Perkiraan tidak tepat Decline Curves Data produksi Cepat dan murah Dibutuhkan kondisi konstan Material Balance Data tekanan, produksi, fluida dan batuan Tidak perlu perkiraan luas, RF, dan ketebalan Dibutuhkan lebih banyak informasi Simulasi Reservoir Data material balance untuk tiap sel, data sumur & geologi Lebih mampu menjelaskan secara rinci Mahal dan butuh waktu lebih lama Tabel 1 Perbandingan Metode Perhitungan Cadangan
  • 18. III. Produksi Migas Produksi adalah output dari pengusahaan migas. Untuk mengetahui keuntungan memerlukan data produksi tiap tahun. Produksi tergantung inputnya, sehingga dapat dituliskan menjadi: q = f (K,L,R,T) q = produksi K = kapital L = labor = sumber daya manusia R = natural resource = sumber daya alam T = teknologi K, L, R, T adalah besaran-besaran yang mempengaruhi comparative advantage (keunggulan komparatif) suatu daerah atau negara. Karena migas diproduksikan dari prospeknya maka jumlah produksi maksimal migas tergantung pada cadangan terbukti (sumber daya alam). Migas diproduksikan melalui sumur maka besarnya produksi tergantung jumlah sumur. Biaya sumur adalah biaya terbesar dari pengusahaan migas. Disamping sumur juga dibutuhkan peralatan-peralatan untuk produksi dan transportasi migas serta biaya pengelolaan. Untuk itu dibutuhkan kapital yang besar serta sumber daya manusia yang profesional. Industri migas adalah industri yang membutuhkan teknologi tinggi. Terobosan teknologi dibidang perminyakan adalah dibidang lepas pantai (offshore) yang menyebabkan biaya lebih murah serta EOR (Enhanced Oil Recovery) dan pemboran horisontal yang keduanya bisa memproduksikan minyak lebih banyak, pemboran miring yang menghemat lahan serta seismik 3D yang lebih teliti.
  • 19. Pola produksi dari masing-masing sumur ditentukan berdasarkan produksi awal sumur, produksi pada economic limit (produksi akhir sumur) serta lamanya sumur berproduksi. Kebanyakan produksi linear pada kertas semilog. ln qt = ln qi – at Pada economic limit (dimana pendapatan sama dengan biaya produksi): sehingga: Dimana: qt = produksi sumur pada waktu t, B/D qi = produksi awal sumur, B/D a = decline rate = laju penurunan produksi sumur, tahun-1 t = waktu, tahun qf = laju produksi akhir sumur, B/D tf = waktu mencapai economic limit, tahun Dengan mengetahui qi, a, dan tf maka produksi pada setiap saat dapat diperkirakan.
  • 21. I. Keekonomian Investasi Penanaman modal (investasi) didasarkan pada keuntungan yang diperoleh serta resikonya. Indikator keuntungan mempunyai ciri : 1.Harus dapat tepat untuk membandingkan dan mengkelompokkan kesanggupan memberikan keuntungan (profitability) dari kesempatan- kesempatan penanaman modal. 2.Parameter hendaknya mencerminkan nilai waktu dari modal perusahaan dan secara realistis merupakan masukan bagi kebijaksanaan fiskal dari perusahaan, termasuk investasi kembali dimasa yang akan datang. 3.Parameter itu hendaknya dapat menunjukkan keuntungan walaupun sekecil- kecilnya. 4.Hendaknya mencakup penyataan-pernyataan kwantitatif dari resiko. 5.Parameter hendaknya menggambarkan faktor-faktor lain seperti hasil-hasil gabungan, resiko dan kekayaan perusahaan bila mungkin.
  • 22. Indikator keuntungan yang sering digunakan adalah : NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), B/C (Benefit to Cost Ratio) dan POT (Pay Out Time). XN : Cashflow di tahun ke N, i : discount rate NPV = PW dengan i = MARR MARR: Minimum Attractive Rate of Return IRR : i yang menyebabkan PW keuntungan = 0 atau PW Penerimaan = PW Biaya. B/C : NPV Penerimaan/Investasi POT : Periode Pengembalian : Waktu supaya kumulatif penghasilan bersih = Investasi
  • 23. Penjelasan Indikator Keuntungan IRR Penyelesaian IRR memerlukan trial & error, memperhitungkan nilai waktu uang, tidak tergantung nilai absolut cash flow, bisa ganda, tidak dapat dihitung jika semua flow + atau – atau belum balik modal dan cash flow awal lebih mempengaruhi. NPV Penyelesaiannya bukan trial & error, memperhitungkan nilai waktu uang, dan bisa mempertimbangkan resiko. NPV dihitung dengan menggunakan discount rate sama dengan MARR. MARR MARR : Minimum Attractive Rate of Return yaitu: tingkat pengembalian minimum yang diinginkan. MARR tergantung pada biaya pengadaan modal, lingkungan, jenis kegiatan, tujuan dan kebijaksanaan organisasi, dan tingkat risiko dari masing-masing proyek. B/C : Menyatakan manfaat tiap dollar yang ditanamkan POT : Kelemahannya tidak mempersoalkan keuntungan dari investasi
  • 24. Faktor-faktor yang Mempengaruhi MARR : 1.Jika perusahaan beroperasi dengan modal pinjaman,bunga tersebut sekurang-kurangnya melebihi besarnya bunga yang dibayarkan pada pinjaman. 2.Jika modal datang dari beberapa sumber, penentuan biaya modal rata-rata terkadang dipakai sebagai basis untuk harga MARR. 3.Tujuan perusahaan adalah pertumbuhan dari kekayaan total yang dimilikinya dengan kecepatan yang ditetapkan oleh pimpinan perusahaan. 4.Untuk perhitungan probabilistik (Expected Monetary Value) dimana probabilitas resiko kegagalan diberikan, maka resikonya tidak dinyatakan dalam MARR (untuk proyek yang berhasil) sedangkan untuk perhitungan deterministik, resiko dinyatakan dalam MARR. MARR untuk proyek yang beresiko lebih tinggi dan proyek yang kurang beresiko. Misalnya untuk kegiatan pengilangan (hilir) MARR adalah 12 persen, tetapi untuk kegiatan eksplorasi dan produksi (hulu) MARR nya adalah 15-20 persen. 5.Perusahaan yang lebih bonafide (banyak kesempatan memperoleh proyek) memiliki MARR yang lebih tinggi karena biaya devidennya inggi serta profit margin lebih besar walaupun mendapat biaya pinjaman yang lebih rendah dari bank karena lebih dipercaya.
  • 25. Cara Menentukan MARR 1. Berdasarkan biaya total MARR = Biaya modal + profit margin + risk premium Profit margin untuk perusahaan bonafide lebih besar sedangkan risk premium untuk proyek yang beresiko lebih besar. 2. Berdasarkan opportunity cost Ditentukan dari perpotongan kurva permintaan dan pemasokan investasi. Makin banyak jumlah investasi, makin banyak uang yang dikeluarkan. Makin banyak investasi, maka keuntungan marjinalnya makin menurun sedangkan biaya marjinal untuk memperolehnya makin mahal. Contoh 3-1: Jika biaya kapital untuk $ 5.000.000,- adalah 15% dan naik 1% untuk $ 5.000.000,- berikutnya. Dari perpotongan kurva permintaan dan permasokan dari Gambar 3.1 diperoleh MARR sebesar 17%. Keuntungan Tahunan Yang Diharapkan Kebutuhan Investasi (Ribuan Dollars) Investasi Komulatif 40% atau lebih $ 2,200 $ 2,200 30-39% 3,400 5,600 20-29,9% 6,800 12,400 10-19,9% 14,200 26,600 Dibawah 10% 22,800 49,400
  • 26. 15% 16% 17% 18% 19% 0% 10% 20% 30% 40% 0 2.5 5 7.5 10 12.5 15 17.5 20 22.5 25 Modal Kumulatif (jutaan Dolar) IRR Gambar 3.1 Permintaa dan Pemasokan Modal
  • 27. 1. Faktor bunga (F/P) dan (P/F) saling berkebalikan (F/P, i %, n) = i(P/F, i %, n) 2. Faktor bunga (F/A) dan (A/F) saling berkebalikan (F/A, i %,n) = 1/(A/F, i %,n) 3. Faktor bunga (A/P) dan (P/A) saling berkebalikan (A/P,i %,n) = 1/(P/A,i %,n) 4. Faktor bunga (P/A) sama dengan penjumlahan faktor bunga (P/F) dari periode ke 1 sampai dengan periode ke n. 5. Faktor bunga (F/A) sama dengan satu ditambah penjumlahan faktor bunga (F/P) dari periode ke 1 sampai dengan periode n-1. 6. Faktor bunga (A/P) sama dengan faktor bunga (A/F) ditambah dengan i, ( ) ( )∑= = n t tiFPniAP 1 %,,/%,,/ ( ) ( )∑ − = += 1 1 %,,/0,1%,,/ n t tiPFniAF Hubungan Berbagai Faktor Bunga
  • 28. No. Faktor Formula Notasi Diskret Kontinu 1. Pembayaran Tunggal Bunga Berbunga (Compound Amount Factor) ( )n i%1+ ein (F/P, i%, n) 2. Pembayaran Tunggal Nilai Sekarang (Present Value Factor) ( ) n i − +%1 e-in (P/F, i%, n) 3. Pembayaran Uniform (Series Compound Amount Factor) ( ) i i n 1%1 −+ ein -1 ei -1 (F/A, i%, n) 4. Simpanan Teratur (Sinking Fund Factor) ( ) 11 −+ n i i ei -1 ein -1 (A/F, i%, n) 5. Penerimaan Teratur (Capital Recovery Factor) ( ) ( ) 11 1 −+ + n n ii ii ein -1(ei -1) ein -1 (A/P, i%, n) 6. Nilai Sekarang Pembayaran Uniform (Series Present Value) ( ) ( )n n ii i + −+ 1 11 ein -1 ein (ei -1) (P/A, i%, n) 7. Gradient Uniform Series ( ) 11 1 −+ − n i n i (A/G, i%, n) 8. Gradient Present Value ( ) ( )         − −+ + n i ii G n n 1 11 1 (P/G, i%, n) Perumusan Tabel Bunga
  • 29. Tahun 0 1 2 3 4 5 Aliran Dana -100 20 30 20 40 40 Contoh 3-2 Hitung IRR dari proyek yang mempunyai aliran dana sebagai berikut (MARR = 10%): Untuk i = 10% : PW = -100 + 20(0,91) + 30(0,83) + 20(0,75) + 40(0,68) + 40(0,62) = 10,16 Untuk i = 15% : PW = -100 + 20(0,87) + 30(0,76) + 20(0,66) + 40(0,57) + 40(0,50) = -4,02 Dari kedua nilai PW di atas dapat disimpulkan bahwa untuk proyek tersebut 10% < IRR< 15%, dan dapat digambarkan dengan grafik berikut:
  • 30. 10,16 10% 15% -4,02 IRR = 10 % + (15% - 10%) = 13,58%      + 02,416,10 16,10
  • 31. Tagihan (CR) Pendapatan (R) Bayar (Rec) Sisa uang (TI) Sisa tagihan (UR) 100 50 50 - 50 50 100 50 50 - II. Penerimaan Pemerintah Penerimaan Pemerintah hanya dipungut pemerintah apabila revenue (pendapatan) melebihi recovery (pengembalian dari biaya). Recovery dihitung berdasarkan besaran yang paling kecil dan revenue dan cost recovery. Cost (biaya) adalah yang dikeluarkan, Cost recovery (CR) adalah yang ditagihkan. Sedangkan recovery (Rec) yang dibayarkan. Hal ini dapat dianalogikan dengan meminjam uang sebagai berikut : Sisa uang yaitu pendapatan sesudah recovery (analog dengan pengembalian tagihan) adalah equity to be split (ES), sedangkan cost recovery yang belum terbayarkan disebut unrecovered (analog dengan sisa tagihan) sehingga diperhitungkan dalam cost recovery tahun berikutnya.
  • 32. Bila CR>R → Rec = R→ UR+1 = CR-Rec, ES = 0 CR<R → Rec =CR → UR+1 = 0 →ES = R-Rec R = P x Q UR1 = NC0 CR = NC+D+OC+UR C = NC+CP+OC I = NC+CP GT = g x ES CF = R – I – OC – GT R : Revenue Q : Produksi P : Harga C : Biaya GT : Bagian Pemerintah = Penerimaan negara bukan Pajak + Pajak : Government Take = Government Share + Tax g : Government Take Rate = 0,85 untuk minyak dan 0,7 untuk gas I : Investasi CP : Capital OC : Biaya Operasi UR : Unrecovered NC : Non Capital D : Depresiasi
  • 33. Tahun Revenue $ 106 Investasi $ 106 Biaya Operasi $ 106 0 180 1-10 100 20 Contoh 3-3 MARR = 15%, Pajak gas = 70%, Investasi semua kapital Depresiasi linier seumur proyek Berapakah : NPV (MARR :15%), IRR, B/C (MARR:15%), POT ? Tahun R I D OC CR REC TI T CF 0 180 -180 1-10 100 18 20 38 38 62 43,4 36,6 Catatan : semua satuan dalam $ 106 . Jawaban: D = I0/n = 180/10 = 18, NC1=0=UR1, CR = NC+D+OC+UR = 0+18+20+0=38 < R=100 → REC = CR =38, TI = R-REC = 100 – 38 = 62, T=txTI = 0.7x62 = 43,4 CF0 = -I = -180, CF1-10 = R-I-OC-T = 100-0-20-43,4 = 36,6 NPV = - 180 + 36,6 (P/A, 15%,10) = - 180 + 36,6 (5,02) = 3,7 %16~9,4 6,36 180 )10,,/( IRRIRRAP →==
  • 34. Contoh 3-4 Untuk Contoh 3-3 apabila investasi terdiri dari 50% kapital dan 50% non kapital dengan pertanyaan yang sama. Jawaban: Tahun R I D UR OC CR REC TI T CF 0 180 -180 1 100 9 90 20 119 100 0 0 80 2 100 9 19 20 48 48 52 36,4 43,6 3-10 100 9 0 20 29 29 71 49,7 30,3 Catatan : semua satuan alam $ 106
  • 35. I = 180 → CP = 90 → D = 90/10 = 9, NCo = 90 = UR1 CR = NC + D + OC + UR, CR1 = 0+9+20+90 = 119 > R = 100, REC = R = 100 UR2 = CR-R = 119-100 = 19, CR2 = 0+9+20+19 = 48 < R = 100 REC2 = CR2 = 48, UR3 = 0, CR3 = 0+9+20+0 = 29 < R = 100 UR3-10 = 0, CR3 = 0+9+20+0 = 29 < R = 100→ REC3 = CR3 = 29 TI = R – REC T = 0,7 ES CF = R – I – OC - T NPV (MARR=15%) = -180 + 80(P/F,15%,1) + 43,6(P/F,15%,2) + 30,3(P/A,15%,8) (P/F,15%,2) = -180 + 80 (0,87) + 43,6 (0,76) + 30,3 (4,49) (0,76) = -180 + 69,6 + 33,1 +103,4 = 26,1 PW (i = 20%) = -180 + 80(P/F,20%,1) + 49,7 (P/F,20%,2) + 30,3 (P/A,20%,8) (P/F,15%,2) = -180 + 80 (0,83) + 43,6 (0,69) + 30,3 (3,84) (0,69) = -180 + 66,4 + 30,1 +80,28 = -3,2 IRR = 20%
  • 36. II. Kontrak Perminyakan di Indonesia Kontrak perminyakan di Indonesia dimulai dengan Kontrak Karya dan kemudian pada tahun 1971 diberlakukan Kontrak Bagi Hasil. Perbedaan Kontrak Karya dan Kontrak Bagi Hasil adalah pada Kontrak Bagi Hasil manajemen ada di tangan pemerintah, dimana setiap kegiatan kontraktor harus dengan persetujuan pemerintah. Pada Kontrak Bagi Hasil berlaku pre, current, dan post audit. Pada Kontrak Karya hanya berlaku post audit saja. Tugas utama kontraktor di Kontrak Karya adalah membayar pajak. Indonesia pada akhir 2007 mempunyai cadangan terbukti minyak sebesar 4,4 milyar barel dan cadangan terbukti gas sebesar 105,94 trilyun kubik kaki. Migas adalah sumber daya alam milik masyarakat (common property resources) yang pengelolaannya berdasarkan UUD 1945 pasal 33 ayat 2 dan 3 yaitu bahwa migas dikuasai oleh negara dan harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Untuk mengelola migas pihak ketiga dapat melakukan kerjasama dengan pemerintah (BP Migas) melalui kontrak kerjasama migas yang pada dasarnya adalah Kontrak Bagi Hasil. Sebelum satu pihak mengajukan minat untuk melakukan kontrak di bidang perminyakan seyogyanya mengerti perilaku (konsep dasar) bisnis perminyakan. Ibarat mau melamar seseorang seyogyanya kita mengetahui perilaku orang tersebut.
  • 37. Seperti bisnis lainnya maka bisnis migas adalah untuk mencari untung maka perlu dikenal indikator indikator keuntungan, disamping itu kita perlu membandingkan prospek yang kita amati tersebut dengan alternatif-alternatif lain, sehingga perlu diketahui cara untuk menentukan pilihan dari alternatif-alternatif yang ada. Keuntungan adalah fungsi produksi (cadangan), harga, biaya, dan pajak. Pengetahuan tentang penentuan besaran-besaran tersebut wajib diketahui. Industri migas adalah industri yang berisiko. Pengetahuan untuk mengakomodasikan risiko dalam perhitungan keuntungan juga perlu diketahui. Dalam usulan kontrak dibutuhkan perencanaan eksplorasi maupun perencanaan pengembangan yang meliputi rencana pembiayaan, perkiraan produksi, serta perhitungan keuntungan berdasarkan perkiraan harga tertentu dan perpajakan yang berlaku. Kontrak yang berisi hak dan kewajiban pihak terkait termasuk penyelesaian apabila terjadi ketidaksepakatan wajib diketahui. Prosedur pelelangan dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi peserta lelang perlu diketahui oleh yang bersangkutan. Kontrak bagi hasil dinyatakan oleh Gambar 3.2.
  • 38. Gambar 3.2 Kontrak Bagi Hasil Revenue Equity to be Split. ES Government Share Contractor Share Taxable Income Net Contr. Share Total Contractor Share Cost Contractor Cashflow (1-SH/(1-t)) x ES (SH/(1-t)) x ES Recoverable Cost Inv. Credit Cost Rec. Government Tax Diff. Price DMO
  • 39. Persamaan-persamaan: • Input: Year, Production, Price, Capital, Non Capital, Operating Cost,% Share. • Revenue = Production x Price • (Unrecovered)tp = Jika (Cost Recovery + Investment Credit)t–1 > (Recovery)t–1; maka (Unrecovered)t > tp = (Cost Recovery + Investment Credit – Recovery)t–1 Jika tidak (Unrecovered)t > tp = 0 •Depreciation: tergantung kontrak •Jika Revenue > 0; maka Cost Recovery = Non Capital + Unrecovered + Operating Cost + Depreciation Jika Revenue = 0; maka Cost Recovery = 0 •(Investment Credit)tp = 0,2x •Jika (Cost Recovery + Investment Credit) > Revenue; maka Recovery = Revenue Equity = 0 •Jika ( Cost Recovery + Investment Credit ) < Revenue; maka Recovery = Cost Recovery + Investment Credit Equity = Revenue – Recovery ( )∑ − = 1 1 tp t tInvestmentNonCapital ( )∑= tp t Capital 1
  • 40. • Contractor Share = Equity x Share/0,52 • Jika (Revenue x 0,25 x Share/0,52) > Contractor Share; Maka DMO = Contractor Share Jika tidak, DMO = Revenue x 0,25 x Share /0,52 • (Fee DMO)t < tp+4 = DMO • (Fee DMO)t > tp+4 = 0,25 x Share/0,52 x Production x 0,1 x Price • Taxable Share = Investment Credit + Contractor Share – DMO + Fee DMO • Jika Taxable Share > 0; maka Tax = Taxable Share x 0,48 Jika tidak, Tax = 0 • Jika Taxable Share > 0; maka, Net Contractor Share = Taxable Share – Tax Jika tidak, Net Contractor Share = 0 • Total Contractor Share=Net Contractor Share + Recovery – Investment Credit • Expenditure = Capital + Non Capital + Operating Cost • (Cash Flow Contractor)tp = Total Contractor Share – Expenditure • Indonesia Share = Revenue – Total Contractor Share
  • 41. Gambar 3.3 Kontrak Bagi Hasil dengan FTP
  • 42. Contoh 3-5 Untuk Contoh 3-4 apabila diberlakukan PSC sederhana (Investment Credit = 0 dan Domestic Market Obligation dibayar dengan harga pasar) Jawaban: Tahun R I D OC UR CR REC ES CS NCS TCS CF 0 180 -180 1 100 9 20 90 119 100 0 0 0 100 80 2 100 9 20 19 48 48 52 15,6 63,6 43,6 3-10 100 9 20 0 29 29 71 21,3 50,3 30,3 Catatan : Apabila IC = 0 dan DDMO = 0 I = 180 → CP = 90 → D = 90/10 = 9, NCo = 90 = UR1 CR = NC + D + OC + UR, CR1 = 0+9+20+90 = 119 > R = 100, REC = R = 100 UR2 = CR-R = 119-100 = 19, CR2 = 0+9+20+19 = 48 < R = 100 REC2 = CR2 = 48, UR3 = 0, CR3 = 0+9+20+0 = 29 < R = 100 UR3-10 = 0, CR3 = 0+9+20+0 = 29 < R = 100→ REC3 = CR3 = 29 ES = R – REC CS = 0,577 ES NCS = CS(1-0,48) = 0,52 CS TCS = NCS + REC CF = TCS – I – OC
  • 43. Contoh 3-6 Untuk Contoh 3-4 apabila ada FTP sebesar 20% Jawaban: Tahun R I D OC UR CR REC ES CS NCS TCS CF 0 180 -180 1 100 9 20 90 119 80 20 0 6 86 66 2 100 9 20 39 68 68 32 9,6 77,6 57,6 3-10 100 9 20 0 29 29 71 21,3 50,3 30,3 Catatan : Apabila IC = 0 dan DDMO = 0 I = 180 → CP = 90 → D = 90/10 = 9, NCo = 90 = UR1 CR = NC + D + OC + UR, CR1 = 0+9+20+90 = 119 > 0,8 R REC = 0,8 R = 0,8 x 100 = 80, UR2 = CR-R = 119-80 = 39 CR2 = 0+9+20+39 = 68 < 0,8 R → REC2 = CR2 = 68, UR3 = 0 CR3-10 = 0+9+20+0 = 29 < 0,8 R → REC3 = CR3-10 = 29 ES = R – REC CS = 0,577 ES NCS = CS(1-0,48) = 0,52 CS TCS = NCS + REC CF = TCS – I – OC
  • 44. Contoh 3-7 Untuk Contoh 3-4 apabila diberlakukan PSC lengkap dengan FTP = 0 dan minyak. Jawaban: Tahun R I IC D OC UR CR REC ES CS DDMO NCS TCS CF 0 100 -100 1 100 10 10 20 90 80 90 10 2,9 0 6,7 86,7 66,7 2-5 100 10 20 - 30 30 70 20,2 0 10,5 40,5 20,5 6-10 100 0 20 - 20 20 80 20,2 6,5 8,6 28,6 8,6 Catatan : Apabila Depresiasi linear 5 tahun, IC1 =0,2 CP0 , DMO dibayar 0,1 P sesudah 60 bulan. I0 = 100 → CP0 =50 → D1-5 =50/5 = 10, NCo =50 = UR1 , IC1 =0,2 CP0 =0,2x50=10 CR = NC+D+OC+UR, CR1 = 0+10+20+50 = 80, CR1 +IC1 = 80+10 = 90 < R1 =100 REC1 = 90, ES1 = R1 -REC1 = 100-90 = 10, CS1 = 0,288 ES1 = 0,288x10 = 2,9 NCS1 = (CS1 +IC1 - DDMO1 )(1-t) = (2,9+10-0)(1-0,48) =6,7 TCS1 = NCS1 +REC1 - IC1 = 6,7+90-10 = 86,7, CF1 =TCS1 -I1 -OC1 = 86,7-0-20=66,7 CR2-5 = 0+10+20+0 = 30 < R=100 → REC2-5 = CR2-5 = 30, ES2-5 =100-30 = 70 CS2-5 = 0,288x70 = 20,2, NCS2-5 = (20,2+0-0)(1-0,48) = 10,5, TCS2-5 = 10,5+30-0 =40,5, CF2-5 = 40,5-0-20= 20,5 CR6-10 = 0+0+20+0 = 20 < R=100 → REC6-10 = CR6-10 = 20, ES6-10 =100-20 = 80 CS6-10 = 0,288x80 = 23, DDMO6-10 = 0,25x0,288x0,9x100= 6,5 NCS6-10 = (23+0-6,5)(1-0,48) = 8,6, TCS6-10 = 8,6+20-0 =28,6, CF6-10 = 28,6-0-20= 8,6
  • 45. Oleh : Prof. Dr.Widjajono Partowidagdo BAB IV Analisis Resiko
  • 46. I. STATISTIK UNTUK PROYEK MIGAS Statistik digunakan menyatakan besaran- besaran yang mewakili suatu populasi seperti nilai- nilai rata-rata (mean), nilai paling mungkin (most probable), minimum, maksimum, distribusi frekwensi relatif, kumulatif distribusi frekwensi relatif. Supaya perwakilannya representatif maka jumlah populasinya harus cukup. Contoh 1 Ketebalan bersih (dalam feet) dari 20 sumur yang dibor disuatu cekungan adalah : Nomor Sumur Ketebalan Bersih, feet 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 111 81 142 59 109 96 124 139 89 129 104 186 65 95 54 72 167 135 84 154
  • 47. Data ketebalan bersih dari ke 20 sumur apabila dinyatakan sebagai data frekwensi, frekwensi relatif, frekwensi relatif kumulatip adalah sebagai berikut : Dari data diatas dapat dibuat distribusi frekwensi, distribusi frekwensi relatif serta distribusi frekwensi relatif kumulatif dari ketebalan bersih ke 20 sumur tersebut.   Data dari ketebalan bersih menunjukkan : Minimum = 54 feet Maksimum = 186 feet Most Probable = (80 + 110) / 2 = 95 feet Mean = 105 feet (diperkirakan dan frekwensi relatif komulatif 50%) Selang Ketebalan, ft Frekwensi Frekwensi Relatif Frekwensi Relatif Komulatif 50-80 4 4/20 = 0,20 0,20 81-110 7 7/20 = 0,35 0,55 111-140 5 5/20 = 0,25 0,80 141-170 3 3/20 = 0,15 0,95 171-200 1 1/20 = 0,05 1,00 Total 20 1,00
  • 48. Gambar E-1 F r e k u e n s i Ketebalan Bersih, ft 0 2 4 6 8 10 50 80 110 140 170 200 Frekuensi Relatif 0,4 0,3 0,2 0,10 50 80 110 140 170 200 Ketebalan Bersih, ft Gambar 1
  • 50. II. MANAJEMEN RESIKO DAN ANALISIS SENSITIVITAS Resiko dari proyek adalah kumpulan dari ketidakpastian besaran-besaran yang mempengaruhi keuntungan. Ketepatan informasi dari besaran-besaran tersebut akan mempengaruhi ketepatan keuntungan, sedangkan keputusan diambil dari besar kecilnya keuntungan. Kesulitannya biasanya disebabkan karena kurang baiknya kerjasama antar disiplin. Masing-masing disiplin kurang memahami disiplin lain. Manajemen resiko biasanya terdiri dari : - Analisis sensitivitas dari besaran-besaran yang mempengaruhi keuntungan. - Pengambilan keputusan menggunakan pohon keputusan (decision trees). - Simulasi menggunakan bilangan acak (random numbers). - Presentasi dari hasil-hasil diatas. Presentasi dari manajemen resiko diperlukan, dengan alasan sederhana, karena manajemen tidak akan menyetujui sesuatu yang dia tidak mengerti. Walaupun pada waktu eksplorasi, dimana data masih sangat minim, manajemen membutuhkan informasi, baik kwantitatif maupun kwalitatif untuk mengambil keputusan.
  • 51. Analisis sensitivitas adalah cara untuk melihat pengaruh perubahan besaran-besaran yang mempengaruhi keuntungan pada keuntungan. Besaran – besaran yang sering digunakan untuk analis sensitivitas adalah cadangan, produksi, harga, investasi, biaya operasi dan pajak (apabila dibutuhkan insentif). Contoh analisis sensitivitas diperlihatkan pada Gambar 3. Keuntungan dari analisis sensitivitas adalah : 1. Dia sangat menolong untuk mengidentifikasi besaran-besaran yang sangat mempengaruhi keuntungan (dilihat dari berapa besarnya perubahan keuntungan yang diakibatkan oleh perubahan besaran tersebut). 2. Mudahdilakukan dengan komputer.   Kelemahan dari analisis sensitivitas adalah : 1. Tidak memberikan indikasi kemungkinan (likelihood) sesuatu yang diandaikan akan terjadi. Misalnya : berapa kemungkinan harga turun 20 persen. 2. Tidak memperlihatkan ketergantungan antar besaran-besaran yang mempengaruhi keuntungan.
  • 52. Contoh 2 Untuk lapangan gas berikut : Buat analitis sensitivitas dan spider diagram (diagram laba-laba) untuk harga, produksi, investasi dan biaya operasi dengan kenaikan dan penurunan 20 persen. Tahun Pendapatan $ 10 6 Investasi $ 10 6 Biaya Operasi $ 10 6 0 150 1-10 100 30 Perubahan NPV 60 40 Harga 20 Investasi 0 Biaya Operasi -20 -40 -60 -60% -40% -20% 0 20% 40% 60% Presentase Perubahan dari Kasus Dasar Gambar 3 Spider Diagram
  • 53. III. ANALISIS RESIKO DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN  Dalam menganalisa resiko dan mengambil keputusan dapat digunakan (decision tree). Pohon keputusan adalah skema rangkaian keadaan dan kemungkinan hasilnya. Suatu contoh pohon keputusan yang sederhana diperlihatkan pada jawaban dibawah. Keputusannya adalah membor atau tidak membor. Kemungkinan pemboran yang menelan biaya $ 1 MM tidak berhasil adalah 0,8 dan kemungkinan berhasil yang memberikan nilai sekarang bersih sesudah didiskon seharga $ 5 MM adalah 0,2. Aturan-aturannya adalah :    Probabilitas harus diberikan disetiap cabang dari titik kemungkinan (chance node) dimana jumlah probabilitas disekitar titik tersebut adalah satu.    Ujung cabang disebut terminal.    Nilai kondisional (conditional value) diberikan ditiap titik terminal. Nilai  tersebut biasanya diberikan dalam Nilai sekarang (Net Present Value).     Pohon keputusan dibaca dari iri ke kanan.     Titik keputusan (decision node) dinyatakan dengan kotak.     Titik kemungkinan dinyatakan dengan lingkaran.      Tidak ada skala untuk pohon keputusan. & Mungkin terdapat dua atau lebih titik kemungkinan yang berurutan.
  • 54.  Menyelesaikan pohon keputusan : 1. Mulai pada titik terminal dan bekerja mundur keawal keputusan. Jika titik kemungkinan dicapai, hitung nilai ekspektasi (Expected Monetary Value) untuk semua nilai kondisional dan tulis di atas titik kemungkinan. EMV = nilai ekspektasi, p = probabilitas, f = nilai kondisional, i = nomor cabang, n = jumlah cabang 2. Jika sampai pada titik keputusan EMV yang terbesar, coret pilihan lain dan letakkan EMV diatas titik keputusan. Selanjutnya, mundur sampai titik  keputusan awal dicapai. Pilih jalur dengan EMV terbesar untuk memilih  keuntungan dan EMV terkecil untuk memilih biaya.  Contoh 3    membor     produksi   tidak membor NPV = 0  EMV membor = ( 0,8) (- $ 1 MM) + (0,2)($ 5 MM) = $ 0,2 MM  EMV tidak membor = 0  Keputusan : Membor ∑∑ == = 1 1 i n i ii pdanfpEMV NPV = $ 5 MM, Prob = 0,2 NPV = - $ 1 MM, Prob = 0,8 kering
  • 55. IV. SIMULASI MONTE CARLO Simulasi adalah cara untuk memodelkan keadaan sebenarnya. Simulasi Monte Carlo adalah simulasi menggunakan random number (bilangan acak) dari rumus matematik tertentu.Bilangan acak digunakan untuk memperbanyak populasi besaran-besaran yang diamati. Dalam simulasi kita mencari distribusi besaran yang diamati (misalnya : cadangan) berdasarkan pengetahuan kita atas distribusi besaran-besaran yang mempengaruhinya (misalnya: luas,ketebalan serta recovery) sehingga kita dapat mengetahui kelakuan termasuk resikonya. Distribusi dapat berupa normal, log normal, segitiga, segi empat dan lain- lain. Makin sedikit pengetahuan kita (min dan maks diketahui)., maka makin sederhana distribusinya yaitu distribusi segi empat Contoh untuk distribusi segi empat :  Tebal Reservoir : Min = 15 ; Max = 120  Apabila random number = 70, maka  Tebal = 15 + 0,70 (120 -15) = 88,5 FT Catatan :  Random number merepresentasikan probabilitas komulatif yang berupa fraksi, minimum nol dan maksimum satu.  Disini hanya dibahas distribusi segitiga dan distribusi segiempat
  • 56. Perhitungan untuk melakukan simulasi : Distribusi segi empat Distribusi segitiga Catatan : Random Number (RN) ))(( MINMAXRNMINX −+= )( )( MINMAX MINMODE mRNUntuk − − =≤ [ ]))(()( mRNMINMAXMINX −+= mRNUntuk ≥ ( )[ ]mRNMINMAXMINX −−−−+= 1)1(1)( Contoh Bilangan Random 53479 81115 98036 12217 59526 40238 40577 39351 43211 69255 97344 70328 58116 91964 26240 44643 83287 97391 92823 77578 66023 38277 74523 71118 84892 13956 98899 92315 65783 59640 99776 75723 03172 43112 83086 81982 14538 26162 24899 20551 30176 48979 92153 38416 42436 26636 83903 44722 69210 69117 21874 83339 14988 99937 13213 30177 47967 93793 86693 98854 19839 90630 71863 95053 55532 60908 84108 55342 48479 63799 09337 33435 53269 52769 18801 25820 96198 66518 78314 97013 31151 58295 40823 41330 21093 93882 49192 44876 47185 81425 67619 52515 03037 81699 17106 64982 60834 85319 47814 08075
  • 57. H Contoh 4. Cadangan = (Ketebalan reservoir) (Luas reservoir) (Net oil recovery) = (h) (A) (RF) h= Tebal (ft) : Min – 100, Maks – 200, Most probable – 130 A = Luas (Acres) : Min – 1500, Maks – 4000 RF =Recovery Faktor ( Bbl /Ac-ft) : Min – 300, Maks – 600 Berapakah cadangan untuk bilangan random 53, 97, 66, 99, 30, 81, 19, 09, 31 Jawab : RN = 0,53 > = = 0,3 A1 RF1 RN = 0,19 > = = 0,3 ))(( MINMAXRNMIN −+= = 300+(0,66)(600-300)=499 ))(( MINMAXRNMIN −+= = 1500+(0,97)(4000-1500)=3930 )( )( MINMAX MINMODE m − − = )100200( )100130( − − ( )[ ]mRNMINMAXMINh −−−−+= 1)1(1)(1 ( )[ ] 1453,01)53,01(1)100200(100 =−−−−+= )( )( MINMAX MINMODE m − − = )100200( )100130( − − [ ][ ]mRNMINMAXMINh )()(3 −+= ( )[ ] 1233,0)53,0()100200(100 =−+=
  • 58. RN h A RF Cadangan 53 145 97 3930 66 499 284 x 106 99 198 30 2250 81 545 243 x 106 19 123 09 1720 31 393 83 x 106
  • 59. 0% 20% 40% 60% 80% 100% 40 120 200 280 360 440 520 Cadangan, juta barel FrekuensiRelatif(%) 0% 20% 40% 60% 80% 100% ProbabilitasKomulatif(%) Gambar 4 Distribusi Cadangan P10 P50 P90
  • 60. Dari simulasi didapat cadangan minimum adalah 45 juta barel atau [ (100) (300) (1500) ] dan cadangan maksimum adalah 480 juta barel atau [ (200) (600) (4000) ]. Cadangan rata-ratanya adalah 263 juta barel. Dari kurva distribusi didapat nilai most probable dari cadangan adalah 120 juta barel (mode). Mean dari kurva distribusi sekitar 140 juta barel. Kurva ini memperlihatkan frekwensi untuk mendapatkan cadangan 260 juta barel adalah rendah. Dari probabilitas kumulatif didapat probabilitas mendapatkan 260 juta barel atau kurang adalah 0,85 ini berarti probabilitas untuk mendapatkan lebih besar dari 260 juta barel adalah 0,15. Lihat Gambar 4: P10 = 84 juta barel, P50 = 140 juta barel, P90 = 296 juta barel Cadangan: Konservatif = 90% P10 = 0,9 x 84 = 75,6 juta barel Moderat = 90% P10+ 50% P50 = 0,9x84+0,5x140 = 145,6 juta barel Optimis = 90%P10+ 50%P50 +10%P90 = 0,9x84+0,5x140+0,1x296 = 175,2 juta barel
  • 61. Cadangan terbukti masing-masing sumur adalah jumlah produksi sampai economic limit sehingga dinyatakan sebagai: )( 1 )( 1 0 0 0 fi t i a t i a t i t t qq a eqeq a d teqd tqN f f f –=−-=== ∫∫ −− Cadangan terbukti masing-masing sumur dapat dihitung apabila diketahui produk-si awal sumur, produksi akhir sumur, dan waktu untuk mencapainya. Pada perencanaan pengembangan lapangan, cadangan terbukti lapangan dihitung dengan cara pada Tabel 1. Jumlah sumur produksi dihitung dari cadangan terbukti dibagi cadangan yang dapat dikuras masing-masing sumur.
  • 62. V. PENILAIAN PROSPEK MIGAS Penilaian prospek migas maupun perencanaan pengembangan lapangan atau POD (Plan of Development) meliputi perhitungan cadangan dan cadangan per sumur perencanaan jumlah sumur, biaya pemboran dan biaya lainnya maupun keuntungan prospek. Contoh 5 Luas (A): 1000 Acre Tebal (h): 100 FT Recovery (Rec): 50 B/Acre - FT Produksi awal sumur (qi): 188,5 BOPD Produksi akhir sumur (qf): 10 BOPD Waktu Decline (t) : 20 tahun Sumur kering ( N kering) : 20% sumur produksi (N sumur)
  • 63. Jawaban: Cadangan = (A) (h) (Rec) = 2000 Acre x 100 FT x 50 (B/Acre – FT) = 10 x 106 B qi = 188,5 BOPD = 68802,5 BOPY qt = 10 BOPD = 3650 BOPY t = waktu decline = 20 tahun 147,020/ 3650 5,68802 lnarateDecline =      == ( ) sumur/B10x44,0)36505,68802( 147,0 1 qq a 1 N 6 ti =−=−=∆ sumur Bx Bx N Cadangan 23 1044,0 1010 6 6 == ∆ N kering = 20% N sumur = 0,2 x 23 = 5 sumur N kering = f fi t qq a )/(ln =
  • 64. Biaya sumur = Nsumur x Biaya sumur + N x Biaya sumur kering Biaya total = Biaya sumur + Biaya bukan sumur Produksi sumur tiap tahun dapat dihitung dari: ln qt = ln qi – at Qt = Σqt Qt = produksi lapangan CF = P.Q – I – OC - GT Dari CF dapat dihitung NPV, IRR dan B/C (lihat keputusan Investasi Migas)
  • 65. Tabel Discount Rate   i= 6% i= 8% i= 10% i= 12% i= 15% i= 18% i= 20% i= 25% i= 30% n P/F (I,n) P/A (I,n) P/F (I,n) P/A (I,n) P/F (I,n) P/A (I,n) P/F (I,n) P/A (I,n) P/F (I,n) P/A (I,n) P/F (I,n) P/A (I,n) P/F (I,n) P/A (I,n) P/F (I,n) P/A (I,n) P/F (I,n) P/A (I,n) 1 0.9434 0.9434 0.9259 0.9259 0.9091 0.9091 0.8929 0.8929 0.8696 0.8696 0.8475 0.8475 0.8333 0.8333 0.8000 0.8000 0.7692 0.7692 2 0.8900 1.8334 0.8573 1.7833 0.8264 1.7355 0.7972 1.6901 0.7561 1.6257 0.7182 1.5656 0.6944 1.5278 0.6400 1.4400 0.5917 1.3609 3 0.8396 2.6730 0.7938 2.5771 0.7513 2.4869 0.7118 2.4018 0.6575 2.2832 0.6086 2.1743 0.5787 2.1065 0.5120 1.9520 0.4552 1.8161 4 0.7921 3.4651 0.7350 3.3121 0.6830 3.1699 0.6355 3.0373 0.5718 2.8550 0.5158 2.6901 0.4823 2.5887 0.4096 2.3616 0.3501 2.1662 5 0.7473 4.2124 0.6806 3.9927 0.6209 3.7908 0.5674 3.6048 0.4972 3.3522 0.4371 3.1272 0.4019 2.9906 0.3277 2.6893 0.2693 2.4356 6 0.7050 4.9173 0.6302 4.6229 0.5645 4.3553 0.5066 4.1114 0.4323 3.7845 0.3704 3.4976 0.3349 3.3255 0.2621 2.9514 0.2072 2.6427 7 0.6651 5.5824 0.5835 5.2064 0.5132 4.8684 0.4523 4.5638 0.3759 4.1604 0.3139 3.8115 0.2791 3.6046 0.2097 3.1611 0.1594 2.8021 8 0.6274 6.2098 0.5403 5.7466 0.4665 5.3349 0.4039 4.9676 0.3269 4.4873 0.2660 4.0776 0.2326 3.8372 0.1678 3.3289 0.1226 2.9247 9 0.5919 6.8017 0.5002 6.2469 0.4241 5.7590 0.3606 5.3282 0.2843 4.7716 0.2255 4.3030 0.1938 4.0310 0.1342 3.4631 0.0943 3.0190 10 0.5584 7.3601 0.4632 6.7101 0.3855 6.1446 0.3220 5.6502 0.2472 5.0188 0.1911 4.4941 0.1615 4.1925 0.1074 3.5705 0.0725 3.0915 11 0.5268 7.8869 0.4289 7.1390 0.3505 6.4951 0.2875 5.9377 0.2149 5.2337 0.1619 4.6560 0.1346 4.3271 0.0859 3.6564 0.0558 3.1473 12 0.4970 8.3838 0.3971 7.5361 0.3186 6.8137 0.2567 6.1944 0.1869 5.4206 0.1372 4.7932 0.1122 4.4392 0.0687 3.7251 0.0429 3.1903 13 0.4688 8.8527 0.3677 7.9038 0.2897 7.1034 0.2292 6.4235 0.1625 5.5831 0.1163 4.9095 0.0935 4.5327 0.0550 3.7801 0.0330 3.2233 14 0.4423 9.2950 0.3405 8.2442 0.2633 7.3667 0.2046 6.6282 0.1413 5.7245 0.0985 5.0081 0.0779 4.6106 0.0440 3.8241 0.0254 3.2487 15 0.4173 9.7122 0.3152 8.5595 0.2394 7.6061 0.1827 6.8109 0.1229 5.8474 0.0835 5.0916 0.0649 4.6755 0.0352 3.8593 0.0195 3.2682 16 0.3936 10.1059 0.2919 8.8514 0.2176 7.8237 0.1631 6.9740 0.1069 5.9542 0.0708 5.1624 0.0541 4.7296 0.0281 3.8874 0.0150 3.2832 17 0.3714 10.4773 0.2703 9.1216 0.1978 8.0216 0.1456 7.1196 0.0929 6.0472 0.0600 5.2223 0.0451 4.7746 0.0225 3.9099 0.0116 3.2948 18 0.3503 10.8276 0.2502 9.3719 0.1799 8.2014 0.1300 7.2497 0.0808 6.1280 0.0508 5.2732 0.0376 4.8122 0.0180 3.9279 0.0089 3.3037 19 0.3305 11.1581 0.2317 9.6036 0.1635 8.3649 0.1161 7.3658 0.0703 6.1982 0.0431 5.3162 0.0313 4.8435 0.0144 3.9424 0.0068 3.3105 20 0.3118 11.4699 0.2145 9.8181 0.1486 8.5136 0.1037 7.4694 0.0611 6.2593 0.0365 5.3527 0.0261 4.8696 0.0115 3.9539 0.0053 3.3158 21 0.2942 11.7641 0.1987 10.0168 0.1351 8.6487 0.0926 7.5620 0.0531 6.3125 0.0309 5.3837 0.0217 4.8913 0.0092 3.9631 0.0040 3.3198 22 0.2775 12.0416 0.1839 10.2007 0.1228 8.7715 0.0826 7.6446 0.0462 6.3587 0.0262 5.4099 0.0181 4.9094 0.0074 3.9705 0.0031 3.3230 23 0.2618 12.3034 0.1703 10.3711 0.1117 8.8832 0.0738 7.7184 0.0402 6.3988 0.0222 5.4321 0.0151 4.9245 0.0059 3.9764 0.0024 3.3254 24 0.2470 12.5504 0.1577 10.5288 0.1015 8.9847 0.0659 7.7843 0.0349 6.4338 0.0188 5.4509 0.0126 4.9371 0.0047 3.9811 0.0018 3.3272 25 0.2330 12.7834 0.1460 10.6748 0.0923 9.0770 0.0588 7.8431 0.0304 6.4641 0.0160 5.4669 0.0105 4.9476 0.0038 3.9849 0.0014 3.3286 26 0.2198 13.0032 0.1352 10.8100 0.0839 9.1609 0.0525 7.8957 0.0264 6.4906 0.0135 5.4804 0.0087 4.9563 0.0030 3.9879 0.0011 3.3297 27 0.2074 13.2105 0.1252 10.9352 0.0763 9.2372 0.0469 7.9426 0.0230 6.5135 0.0115 5.4919 0.0073 4.9636 0.0024 3.9903 0.0008 3.3305 28 0.1956 13.4062 0.1159 11.0511 0.0693 9.3066 0.0419 7.9844 0.0200 6.5335 0.0097 5.5016 0.0061 4.9697 0.0019 3.9923 0.0006 3.3312 29 0.1846 13.5907 0.1073 11.1584 0.0630 9.3696 0.0374 8.0218 0.0174 6.5509 0.0082 5.5098 0.0051 4.9747 0.0015 3.9938 0.0005 3.3317 30 0.1741 13.7648 0.0994 11.2578 0.0573 9.4269 0.0334 8.0552 0.0151 6.5660 0.0070 5.5168 0.0042 4.9789 0.0012 3.9950 0.0004 3.3321 31 0.1643 13.9291 0.0920 11.3498 0.0521 9.4790 0.0298 8.0850 0.0131 6.5791 0.0059 5.5227 0.0035 4.9824 0.0010 3.9960 0.0003 3.3324 32 0.1550 14.0840 0.0852 11.4350 0.0474 9.5264 0.0266 8.1116 0.0114 6.5905 0.0050 5.5277 0.0029 4.9854 0.0008 3.9968 0.0002 3.3326 33 0.1462 14.2302 0.0789 11.5139 0.0431 9.5694 0.0238 8.1354 0.0099 6.6005 0.0042 5.5320 0.0024 4.9878 0.0006 3.9975 0.0002 3.3328 34 0.1379 14.3681 0.0730 11.5869 0.0391 9.6086 0.0212 8.1566 0.0086 6.6091 0.0036 5.5356 0.0020 4.9898 0.0005 3.9980 0.0001 3.3329 35 0.1301 14.4982 0.0676 11.6546 0.0356 9.6442 0.0189 8.1755 0.0075 6.6166 0.0030 5.5386 0.0017 4.9915 0.0004 3.9984 0.0001 3.3330 36 0.1227 14.6210 0.0626 11.7172 0.0323 9.6765 0.0169 8.1924 0.0065 6.6231 0.0026 5.5412 0.0014 4.9929 0.0003 3.9987 0.0001 3.3331 37 0.1158 14.7368 0.0580 11.7752 0.0294 9.7059 0.0151 8.2075 0.0057 6.6288 0.0022 5.5434 0.0012 4.9941 0.0003 3.9990 0.0001 3.3331 38 0.1092 14.8460 0.0537 11.8289 0.0267 9.7327 0.0135 8.2210 0.0049 6.6338 0.0019 5.5452 0.0010 4.9951 0.0002 3.9992 0.0000 3.3332 39 0.1031 14.9491 0.0497 11.8786 0.0243 9.7570 0.0120 8.2330 0.0043 6.6380 0.0016 5.5468 0.0008 4.9959 0.0002 3.9993 0.0000 3.3332 40 0.0972 15.0463 0.0460 11.9246 0.0221 9.7791 0.0107 8.2438 0.0037 6.6418 0.0013 5.5482 0.0007 4.9966 0.0001 3.9995 0.0000 3.3332 41 0.0917 15.1380 0.0426 11.9672 0.0201 9.7991 0.0096 8.2534 0.0032 6.6450 0.0011 5.5493 0.0006 4.9972 0.0001 3.9996 0.0000 3.3333 42 0.0865 15.2245 0.0395 12.0067 0.0183 9.8174 0.0086 8.2619 0.0028 6.6478 0.0010 5.5502 0.0005 4.9976 0.0001 3.9997 0.0000 3.3333 43 0.0816 15.3062 0.0365 12.0432 0.0166 9.8340 0.0076 8.2696 0.0025 6.6503 0.0008 5.5510 0.0004 4.9980 0.0001 3.9997 0.0000 3.3333 44 0.0770 15.3832 0.0338 12.0771 0.0151 9.8491 0.0068 8.2764 0.0021 6.6524 0.0007 5.5517 0.0003 4.9984 0.0001 3.9998 0.0000 3.3333 45 0.0727 15.4558 0.0313 12.1084 0.0137 9.8628 0.0061 8.2825 0.0019 6.6543 0.0006 5.5523 0.0003 4.9986 0.0000 3.9998 0.0000 3.3333 46 0.0685 15.5244 0.0290 12.1374 0.0125 9.8753 0.0054 8.2880 0.0016 6.6559 0.0005 5.5528 0.0002 4.9989 0.0000 3.9999 0.0000 3.3333 47 0.0647 15.5890 0.0269 12.1643 0.0113 9.8866 0.0049 8.2928 0.0014 6.6573 0.0004 5.5532 0.0002 4.9991 0.0000 3.9999 0.0000 3.3333 48 0.0610 15.6500 0.0249 12.1891 0.0103 9.8969 0.0043 8.2972 0.0012 6.6585 0.0004 5.5536 0.0002 4.9992 0.0000 3.9999 0.0000 3.3333 49 0.0575 15.7076 0.0230 12.2122 0.0094 9.9063 0.0039 8.3010 0.0011 6.6596 0.0003 5.5539 0.0001 4.9993 0.0000 3.9999 0.0000 3.3333 50 0.0543 15.7619 0.0213 12.2335 0.0085 9.9148 0.0035 8.3045 0.0009 6.6605 0.0003 5.5541 0.0001 4.9995 0.0000 3.9999 0.0000 3.3333