1. Theofile O.H.Imbiri
X-B/30
Minyak Bumi
Senyawa hidrokarbon yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari
contohnya minyak bumi. Karena pentingnya minyak bumi bagi keberlangsunan hidup kita,
maka pada materi pelajaran ini kita akan membahas proses terbentuknya minyak bumi,
penyulingan minyak bumi, fraksi-fraksi minyak bumi, dan dampak pembakaran minyak bumi.
1. Proses Terbentuknya Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad
mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut. Hasil peruraian yang
berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang berwujud gas menjadi gas
alam. Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk
minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi
termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan
kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya. Untuk mendapatkan minyak
bumi ini dapat dilakukan dengan pengeboran.
Minyak bumi merupakan campuran senyawa-senyawa hidrokarbon. Untuk dapat
dimanfaatkan perlu dipisahkan melalui distilasi bertingkat, yaitu cara pemisahan fraksi-fraksi
minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya pada kolom bertingkat.
Komponen utama minyak bumi dan gas alam adalah alkana. Gas alam mengandung
80% metana, 7% etana, 6% propana, 4% butana dan isobutana, sisanya pentana. Untuk dapat
dimanfaatkan gas propana dan butana dicairkan yang dikenal sebagai LNG (Liquid Natural
Gas). Karena pembakaran gas alam murni lebih efisien dan sedikit polutan, maka gas alam
banyak digunakan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga. Dalam tabung kecil sering
digunakan untuk berkemah, piknik, dan sebagai pemantik api. LNG juga banyak digunakan
untuk bahan dasar industri kimia seperti pembuatan metanol dan pupuk.
Senyawa penyusun minyak bumi: alkana, sikloalkana, dan senyawa aromatik. Di
samping itu terdapat pengotor berupa senyawa organik yang mengandung S, N, O, dan organo
logam. Dari hasil distilasi bertingkat diperoleh fraksi-fraksi LNG, LPG, petroleum eter,
bensin, kerosin, solar, oli, lilin, dan aspal.
2. Fraksi-Fraksi Minyak Bumi
2. Kualitas bensin ditentukan oleh bilangan oktan, yaitu bilangan yang menunjukkan
jumlah isooktan dalam bensin. Bilangan oktan merupakan ukuran kemampuan bahan bakar
mengatasi ketukan ketika terbakar dalam mesin yang dapat merusak mesin. Semakin tinggi
bilangan oktan maka semakin baik. Pertamina mengeluarkan 3 produk bensin: Premium
dengan bilangan oktan 80 – 88, Pertamax dengan bilangan oktan 91 – 92, dan Pertamax Plus
dengan bilangan oktan 95. Bilangan oktan dapat dinaikan dengan menambahkan MTBE
(Metyl Tertier Butil Eter).
Permintaan pasar terhadap bensin cukup besar. Maka untuk meningkatkan produksi
bensin dapat dilakukan dengan cara:
• Cracking (perengkahan), yaitu memecahkan molekul besar menjadi molekul
kecil.
• Reforming, yaitu mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai
bercabang.
• Alkilasi atau polimerisasi, yaitu penggabungan molekul-molekul kecil menjadi
molekul besar