SlideShare a Scribd company logo
1 of 64
Download to read offline
PRODUKTIVITAS AKUIFER
TINGGI SEDANG RENDAH LANGKA
TINGGI SEDANG RENDAH
BAGAN ALIR PENGELOLAAN AIR TANAH (AT)
HIDROGEOLOGI
POTENSI AIR TANAH
POTENSI AIR TANAH
RENDAH
SEDANG
TINGGI
AMAN
AMAN
RUSAK
RAWAN KRITIS
PENGENDALIAN PENGAMBILAN
DAN PEMANFAATAN AT
1. Perencanaan Induk
Pengelolaan
2. Perencanaan Tata Ruang
3. Prioritas Prenyediaan Air
tanah
4. Pengawasan
5. Pengendalian
PENDAYAGUNAAN AIR TANAH
 Hotel-Hotel di Daerah Pangkalan Baru
( Santika, Novotel dan Aston)
 Pabrik Air Mineral Dalam Kemasan
(PT. Kokindo Tropical Spring dan CV. Sumbert Alam,
PT. Nuansa Fajar Inopac)
 Kawasan PT. Kobatin di Koba
 Perkebunan Sawit di Kecamatan Sungai Selan
 Daerah Sulit Air Desa Kurau, Kecamatan
Namang
 Sumur Bor Produksi di Diklat Bangka Tengah,
Koba
Lokasi Lapisan Kedalaman (m)
Tahanan
Jenis Ωm
Litologi Akuifer
HOTEL
SANTIK
A
1 0.00 2.86 1436.28 Tanah penutup
2 2.86 12.39 916.73 Batupasir agak padu
3 12.39 18.24 413.29 Batupasir lempungan Akuifer
4 18.24 33.29 1124.29 Batupasir agak padu
5 33.29 57.19 270.48 Batupasir lempungan Akuifer
6 57.19 ~ 1528.76 Batupasir padu
 Keterusan (T): yaitu kemampuan suatu akuifer untuk meneruskan
air dan dinyatakan dalam banyaknya air dalam satuan waktu
(m3/jam) yang mengalir melalui suatu penampang tegak lapisan
akuifer selebar satu meter dengan landaian hidrolika sebesar
seratus persen, satuannya adalah m2/jam.
 Besarnya harga kelulusan (k) diperoleh dari hasil bagi antara harga
T dengan tebal akuifer yang disadap melalui pipa saringan.
 Serahan jenis (Qs) menggambar tingkatan serahan akuifer
dinyatakan dalam banyaknya air (m3/jam), apabila kedudukan muka
air tanah diturunkan dalam satuan panjang (m) maka satuannya
m3/jam.
Sumur
Bor
Metoda
Aanalisis
Debit
(m3/jam)
T (m²/jam) k(m/jam) s (m) Q/s
(m/jam//m
SBS-1 Jacob 4.86 3.10 0.13 3.13 1.55
Theis 4.86 3.10 0.13 3.13 1.55
Instansi Penganalisa Parameter Unit Maksimum
diperbolehkan
Hasil
Contoh
Air
Pusat Sumber Daya Air Tanah dan
Geologi Lingkungan, Bandung (2012)
pH Unit pH 6.5 – 8.5 5.5
Laboraturium Kesehatan Daerah,Dinas
Kesehatan Kabupaten Bangka
pH Unit pH 6.5 – 8.5 6.1
 Penurunan MAS dan MAD = 3.13m
 Serahan jenis = 1.55 m3/jam/m
 Kedalaman sumur bor produksi disarankan 70m (kedalaman sumur
yang ada (46,49,60m)
 Akuifer dangkal tidak boleh diambil, untuk konsumsi masyarakat
yang menggunakan sumur gali dan sumur pantek
 Penambahan kapasitas sumur bor produksi 40% x tebal akuifer
(panjang saringan)= 40% x 15 m = 6.00 m, sehingga posisi MAD =
10.47m
 Debit dapat ditingkatkan dan kondisi air tanah tetap aman sebesar
2.58 l/dt = 9.30 m³/jam (2x)
 Jarak setiap sumur disarankan 150m (Jarak sumur yang ada terlalu
dekat 67 dan 107m)
Lokasi Lapisan Kedalaman (m)
Tahanan
Jenis Ωm
Litologi Akuifer
HOTEL
NOVOTEL
1 0.00 - 4.69 150.75
Tanah
penutup
2 4.69 - 17.29 370.19
Batupasir
lempungan
3 17.29 - 42.15 152.76
Batulempung
pasiran
Akuifer
4 42.15 - 83.57 712.19
Batupasir
agak padu
5 83.57 - 101.29 300.19
Batupasir
lempungan
Akuifer
6 101.29 - ~ 1712.06
Batupasir
padu
Sumur Bor Metoda
Aanalisis
Debit
(m3/jam)
T (m²/jam) k(m/jam) s (m) Q/s (m/jam/m
SBS-1 Jacob 9.00 0.35 0.02 15.90 0.56
Theis 9.00 0.33 0.02 15.90 0.56
Rata-rata 9.00 0.34 0.02
Parameter Unit Maksimum
diperbolehkan
Contoh Air Hotel
Novotel
Warna TCU 15 27
Besi (Fe) Mg/l 0.3 0.33
 Penurunan MAS dan MAD = 15.91m
 Serahan jenis = 0.56 m3/jam/m
 Pengambilan air tanah disarankan tetap dengan debit
aman sebesar = 9.00 m³/jam
 Air tanah dangkal tidak boleh diambil,untuk konsumsi
masyarakat yang menggunakan sumur gali dan sumur pantek
 Kedalaman sumur bor produksi belum mencapai akuifer
secara maksimal (70m)
 Pembuatan sumur produksi disarankan kedalaman
maksimum 110m , (akuifer dalam posisi 83 -101M).
 Jarak setiap sumur disarankan 150m,posisi tidak satu arah
dengan aliran air tanah
ASTON A
2 2.36 7.14 1856.59 Batupasir padu
3 7.14 16.58 425.72 Batulempung pasiran Akuifer
4 16.58 51.24 156.78 Batulempung
5 51.24 76.29 691.24 Batupasir agak padu
6 76.29 ~ 2596.72 Granit
ASTON B
1 0.00 3.06 4170.49 Tanah penutup
2 3.06 10.28 6.36 Lempung
3 10.28 24.56 325.19 Batulempung pasiran Akuifer
4 24.56 48.27 1250.36 Batupasir padu
5 48.27 64.38 625.39 Batupasir agak padu
6 64.38 ~ 4162.78 Granit
ASTON C
1 0.00 1.76 2931.19 Tanah penutup
2 1.76 6.62 300.72 Batulempung pasiran Akuifer
3 6.62 14.82 900.28 Batupasir agak padu
4 14.82 24.31 75.54 Batulempung
5 24.31 38.51 826.49 Batupasir agak padu
6 38.51 97.54 1527.26 Batupasir padu
7 97.54 ~ 624.81 Batupasir lempungan
No Sumur
Bor
Produks
i (SBK)
Kedalaman
(m)
Tahun
pembuatan
Lokasi Kedalaman
Pompa (m)
Debit
(lt/mnt)
pH awal
1. 5 61 1982 Water treatment 45 1.91 6.49
2. 9 94 1988 Lapangan voli 60 - 6.42
3. 10 52.50 1987 Depan Telkom 45 2.50 5.93
4. 11 53.20 1989 Lapangan Golf 45 1.66 5.83
5. 12 98 1990 Lapangan Porkop - - --
6. 13 53.50 1990 Lapangan Porkop 46.50 1.66 6.43
7. 14 82 1990 Jl. By Pass - - -
KOBATIN A
1 0.00 2.35 88.11 Tanah penutup
2 2.35 5.84 30.39 Lempung pasiran Akuifer
3 5.84 14.38 150.70
Pasir kerikilan agak
padu
4 14.38 52.41 500.43
Bongkah –kerakal agak
padu
5 52.41 92.46 60.81 Pasir Akuifer
6 92.46 ~ 10.51 Lempung
KOBATIN B
1 0.00 2.36 320.49 Tanah penutup
2 2.36 5.81 315.19 Pasir lempungan Akuifer
3 5.81 14.02 22.36 Lempung pasiran
4 14.02 44.19 10.72 Lempung
5 44.19 71.06 30.42 Pasir lempungan Akuifer
6 71.06 ~ 4813.26 Granit
KOBATIN C
1 0.00 2.26 270.19 Tanah penutup
2 2.26 5.86 315.74 Pasir lempungan Akuifer
3 5.86 13.29 20.32 Lempung pasiran
4 13.29 61.58 10.29 Lempung
5 61.58 87.28 36.11 Pasir Akuifer
6 87.28 ~ 4681.76 Granit
Sumur Bor Metoda
Analisis
Debit
m3/jam
T m²/jam K
m/jam
s (m) Q/s
m/jam//m
MAT
MAS
+MAD
SB K-10 Jacob 9.00 1.04 0.06 22.78 0.39 12.81
Theis 9.00 1.04 0.06 22.78 0.39 35.59
Parameter Unit Maksimum
diperbolehkan
Contoh Air PT.
Kobatin
Kekeruhan FTU 5.0 7.5
Besi (Fe) mg/l 0.30 0.96
 Penurunan MAT dari uji pemompaan MAS = 12.81m dan MAD =
35.59m (dasar sumur 52.50m)
 Penurunan MAT termasuk katagori kritis
 Kapasitas sumur bor produksi, seyogyanya diturunkan 5 m³/jam
(SBK-10)
 Pemompaan tidak dilakukan secara terus menerus selama 24
jam. Pemompaan yang baik setiap pemompaan 4
jam,diistirahatkan 2 jam, pompa submersible awet dan air
tanah diberikan kesempatan untuk mengisi kembali.
 Perlu dibuat sumur pantau
 Harus dibuat sumur imbuhan untuk mengisi air tanah
 Permohonan ijin baru atau perpanjangan sumur bor produksi,
perlu ada kajian hidrogeologi.
 Setiap sumur bor produksi disediakan pisometri (pralon uk. 1 in
yang dimasukkan ke dalam lubang bor untuk sewaktu-waktu
dilakukan pengecekan posisi air tanah )
No Sumur Bor
Produksi
Jenis Pompa Debit Sumur (lt/dt) Kedalaman(m)
1. SBH-1 Pompa jet 0.176 35
2. SBH-2 Submersible 1.070 90
3. SBH-3 Pompa Jet 0.127 35
4. SBH-4 Submersible 0.480 90
Jumlah 1.853
 Kebutuhan produksi PT. Kokindo Tropical Spring 4000 gallon/hari atau 76 m³/hari.
Debit sumur 6.67 m³/jam atau 120 m³/hari sehingga kapasitas produksi masih dapat
terpenuhi.
 Batuan granit adalah batuan beku yang keluar dari perut bumi berasal dari magma
melalui rekahan-rekahan. Bentuk yang khas bukit menonjol, berbeda dengan daerah
sekitarnya,menandakan batuan yang tahan (resitensi) terhadap pelapukan ( keras
padu dan kompak)
 Struktur pada batuan beku adalah rekahan (kekar). Kekar dapat berbentuk kolom-
kolom memanjang, prisma dengan permukaannya segi enam, disebabkan oleh proses
pendinginan dari magma yang menuju ke permukaan bumi. Rekahan ini terbentuk
disamping oleh proses pendinginan juga disebabkan oleh gerakan-gerakan di dalam
bumi yang terjadi setelah batuan beku tersebut membeku. Retakan yang sejajar
dengan permukaan bumi menghasilan struktur perlapisan
 Akuifer melalui rekahan-rekahan, bukan melalui ruang antar butir. SBH-1 dan SBH-2
berjarak sekitar 10 m, namun menghasilkan debit yang berbeda. SBH-1 dengan
menggunakan pompa jet mendapatkan debit 0.176 lt/dt, sedangkan SBH-2
menghasilkan debit 1.070 lt/dt.
 Pengambilan air tanah didaerah ini diwajibkan membuat sumur imbuhan pada bekas
sumur bor produksi yang sudah tidak terpakai dengan memasukkan kembali air hujan
dan 1 (satu) sumur sebagai sumur pantau.
 Dampak ekologi perkebunan kelapa sawit : meningkatkan level CO2 (karbon
diokasida) di atmoster, hilangnya sumber air, berkurangnya kawasan resapan
air, hilang/berkurangnya keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan hujan
tropis, serta plasma nutfah, memicu kekeringan, peningkatan dan suhu,
mengakibatkan banjir ,kehancuran habitat flora dan fauna yang mengakibatkan
konflik antar satwa, maupun konflik satwa dengan manusia.
 Curah hujan tanaman kelapa sawit yang baik 1.500 hingga 4.000 mm per
tahun, curah hujan optimal 2.000 – 3.000 mm per tahun,hari hujan tidak lebih
dari 180 hari per tahun. (Daerah survey rata-rata jumlah curah hujan setahun
2000-3500 mm Rata-rata curah hujan dalam setahun adalah 3.307,6 mm dengan
hari hujan sebanyak 231 hari).
 Akar kelapa sawit merupakan tumbuhan monokotil yang tidak memiliki akar
tunggang, terdiri dari serabut primer yang tumbuh vertikal ke dalam tanah dan
horizontal ke samping. Serabut primer ini akan bercabang mencapai 8 meter ke
arah vertikal dan 16 meter kearah horizontal.
 Diasumsikan setiap Ha ditanami 140 batang pohon sawit, maka dengan Luas
Perkebunan sawit keseluruhannya 9.038.14 Ha, terdapat 1.265.339 pohon. Bila
setiap pohonnya perharinya membutuhkan 20 liter air maka jumlah air yang
diperlukan sebesar 25.306 m³/hari.
 Kondisi iklim tropis waktu musim hujan tumbuhan dapat akan mendapat
tambahan air langsung dari air hujan (231 hari).
Perkebunan
Sawit A
1 0.00 1.86 1326.48 Tanah penutup
2 1.86 4.62 926.41 Batupasir kurang padu
3 4.62 9.46 1523.62 Batupasir padu
4 9.46 20.53 400.29 Batulempung pasiran Akuifer
5 20.53 45.18 1452.16 Batupasir padu
6 45.18 61.83 413.28 Batulempung pasiran Akuifer
7 61.83 ~ 10.25 Lempung
Perkebunan
Sawit B
1 0.00 1.43 1573.26 Tanah penutup
2 1.43 3.76 413.29 Batulempung pasiran Akuifer
3 3.76 12.48 1543.74 Batupasir padu
4 12.48 23.51 413.58 Batulempung pasiran Akuifer
5 23.51 47.23 1524.93 Batupasir padu
6 47.23 61.48 416.52 Batulempung pasiran Akuifer
7 61.48 ~ 10.42 Lempung
Perkebunan
Sawit C
1 0.00 1.46 1326.43 Tanah penutup
2 1.46 3.36 912.27 Batupasir kurang padu
3 3.36 11.29 1428.31 Batupasir padu
11.29 18.26 436.89 Batulempung pasir Akuifer
5 18.26 58.27 2516.82 Batupasir padu
6 58.27 68.92 406.73 Batulempung pasiran Akuifer
7 68.92 ~ 10.53 Lempung
No Sumur Gali Desa Kedalaman mat (m) bmt
1 SG – 141 (2006) Romadon 1.40
2. SG -145 Kemuja 1.50
3. SG -143 Sarangmandi 0.40
4. SG – 04 Sarangmandi 2.70
5. SG – 140 Kertak 1.40
6. SG – 46 (2010 +2012) Romadon 1.40
7. SG – 31 Romadon 2.50
8. SG – 48 Romadon 1.50
9. SG – 47 Sarangmandi 3.10
10. SG – 26 Sarangmandi 1.50
 Masyarakat yang berada di bagian utara Sungai Kurau, Desa Kurau, Kecamatan
Namang, mengalami kesulitan air bersih
 Air tanah dari sumur gali kedalaman (2 – 4) m dan sumur bor pasak/pantek
payau. Sumur gali kedalamannya berkisar antara (2 – 4) m. Sumur gali tidak bisa di
perdalam terkendala oleh akar pohon bakau.
 Hasil analisa contoh air tanah sumur gali, sifat fisika dan kimia melebihi ambang
batas maksimum yang diperbolehkan : warna 104TCU, natrium
220.1mg/l,ammonium (NH4) 7.6mg/l,Klorida (CLˉ) 347.9 mg/l dan zat padat
terlarut 1118 mg/l,
Parameter Unit Maksimum
diperbolehkan
Contoh Air Sumur
Gali Kurau
Warna TCU 15.0 104.0
Natrium (Na+) mg/l 200 220.1
Klorida (Clˉ) mg/l 250 347.9
Zat padat terlarut Mg/l 1000 1118
KURAU A
1 0.00 - 1.52 4.11
Tanah
penutup
2 1.52 - 3.86 0.52
Lempung
pasir kuarsa
Akuifer payau
3 3.86 - 10.85 5.42 Lempung
4 10.85 - 38.14 150.34
Batupasir
padu
5 38.14 - 47.12 60.19
Batupasir
lempungan
Akuifer
6 47.12 - ~ 152.46
Batupasir
padu
KURAU B
1 0.00 - 1.52 15.30
Tanah
penutup
2 1.52 - 3.26 0.52
Lempung
pasiran
Akuifer payau
3 3.26 - 14.63 3.02 Lempung
4 14.63 - 33.64 153.29
Batupasir
padu
5 33.64 - 47.59 60.32
Batupasir
lempungan
Akuifer
6 47.59 - ~ 275.48
Batupasir
padu
KURAU C
1 0.00 - 1.86 16.21
Tanah
penutup
2 1.86 - 3.95 0.52
Lempung
pasiran
Akuifer payau
3 3.95 - 14.28 3.03 Lempung
4 14.28 - 38.62 150.42 Batupasir
5 38.62 - 45.29 62.11
Batupasir
lempungan
Akuifer
6 45.29 - ~ 250.19 Batupasir
MENGATASI DAERAH SULIT AIR DI KURAU
 Lapisan akuifer dangkal berupa lempung pasiran, kedalaman (1.52 – 3.95) m, nilai
tahanan 0.52 ohm m (payau
 Air tanah dalam pada lapisan batupasir lempungan, kedalaman (45 – 62) m.
 Untuk mendapatkan air bersih, dibuat sumur bor dalam, kedalaman maksimum 65m. Air
tanah dangkal yang mempunyai kualitas payau ditutup dengan grouting semen pada
lubang anullusnya
 Konstruksi sumur bor produksi :
 Lubang pengeboran 8 inchi hingga kedalaman 65m
 Pipa casing/pipa lindung PVC 4 inchi
 Grouting semen pada lubang annulus yaitu lubang antara lubang bor dan casing ( 0 –
20)m
 Saringan/screen pada kedalaman 45 – 60m
 Dipasang gravel pack/kerikil pembalut pada lubang annulus dari kedalaman ( 20 – 60)m
 Pompa tergantung dari kedudukan muka air tanah dinamis, jika kurang dari 15m bisa
digunakan jet pump, jika lebih dari 15m bisa menggunakan pompa submersible ukuran
kecil
 PT. Nuansa Fajar Inopac memanfaatkan air tanah melalui sumur bor produksi untuk memenuhi
kebutuhan air mineral dalam kemasan dengan rasa dan aroma.
 Sumur bor produksi dengan kedalaman 50 m, konstruksi diameter casing PVC 4 inci,ri PVC,
pompa submersible kapasitas 3 PK. Debit air 1.9 l/dt atau 6.84 m³/jam
 Uji pemompaan tidak dapat dilakukan, pipa hydrometer tidak masuk dalam lubang sumur
 Analisa air : kandungan warna dan pH yang melebihi ambang batas masing-masing 57
TCU,dan 4.6 unit pH, Perbaikan kualitas air dari unsur warna dan pH dapat dilakukan dengan
penambahan arang aktif dan kapur tohor Zat padat terlarut sebesar 18 mg/l adalah sangat baik
bahan baku untuk air mineral dalam kemasan.
 Dampak pengambilan air tanah pada daerah ini belum terindikasi
 Sumur terletak dalam bangunan sehingga menyulitkan jika terjadi kerusakan pompa
submersible dan harus membongkar atap bangunan.
 Perlu dilengkapi pipa PVC hydrometer untuk pengecekan kondisi air tanah
 Kedalaman sumur bor produksi Balai Diklat =29m
 Konstruksi sumur bor produksi 4 (empat) inchi dan pompa jet pump
 Uji pompa pada menit ke 6 (enam) air habis (17.50)m, pipa isap
kurang dalam
 Kedalaman akuifer dalam ( 44 – 92) m bmt (mengacu data Geolistrik
di Kobatin)
 Kedalaman sumur bor produksi paling tidak mencapai bagian akuifer
dalam
Penurunan Muka
Air Tanah *) < 40% 40% - 60% >60% - 80% > 80% Terjadi
Amblesan
Tanah
Kualitas
Air Tanah
ZPT < 1000 mg/l
DHL < 1000 μS/cm
Aman
ZPT 1000-10.000 mg/l
DHL 1000-1500 μS/cm
Rawan Kritis
ZPT10.000-100.000 mg/l
DHL 1500-5000 μS/cm
Kritis
ZPT > 100.000 mg/l
DHL > 5000 μS/cm
Tercemar logam berat
dan atau limbah B3
Rusak
No Sumur Gali Preatik (m) bmt Preatik (m) dpl
SG-01 Ds. Beluluk, Kec. Pangkalan Baru 2.24 32.61
SG-02 Ds. Simpang Perlang Kec. Koba 2.40 3.93
SG-03 Ds. Guntung, Kec. Koba 4 11
SG-04 Ds. Lubuk Besar, Kec. Lubuk Besar 4.35 11.88
SG-05 Pelelangan Ikan Kurau, Kec. Namang 1.39 -0.39
SG-13 Ds.Nibung, Kec. Koba 2.25 13.75
SG-15 Ds.Perlang, Kec. Lubuk Besar 5 31
SG-17 Ds.Perlang, Kec. Lubuk Besar 2 32
SG-21 Ds. Batugeliga, Kec. Lubuk Besar 1 18
SG-24 Ds. Karantai, Kec. Sungai Selan 3.5 32.5
SG-25 Ds. Karakas, Kec. Sungai Selan 1.5 16.5
SG-30 Ds. Keretas, Kec. Sungai Selan 1 42
SG-31 Ds. Romadhon, Kec. Sungai Selan 2.5 41.5
No Lokasi Daya Hantar Listrik
(umhos)
Zat Padat
Terlarut (ZPT)
mg/l
1. SG-01 Desa Beluluk, Kec. Pangkalan Baru 91 66
2. SG-04, Desa Lubuk Besar, Kec. Lubuk Besar 91 64
3. SG-2, Ibu Ratih, Desa Padang Mulia, Kec. Koba 181 126
4. SG-05, Desa Kurau, Kec. Namang 1669 1118
6. SG-13 Desa Nibung, Kec.oba 120 92
7. SG-15 Desa Perlang,Kec.Lubuk Besar 116 86
8. SG-02 Desa Guntung,Kec. Koba 425 318
9. SG-17 Desa Perlang, Kec. Lubuk Besar 46 34
10. SG-19,Desa Lubuk Besar, Kecamatan Lubuk
Besar
24 18
11. SG-21,Desa Batuberiga, Kec. Lubuk Besar 47 38
12. SG-24, Desa Kerantai, Kec. Sungai Selan 44 36
13. SG-25,Desa Kerakas, Kec. Sungai Selan 188 142
14. SG-27, Desa Air Gegas, Kec. Air Gegas 111 82
14. SG-30, Desa Keretak, Kec. Sungai Selan 35 26
15. SG-31, Desa Romadon, Kec. Sungai Selan 60 44
a b c
d e f
POROSITAS DALAM RUANG ANTAR BUTIR DAN RONGGA
a b c
d e f
POROSITAS DALAM RUANG ANTAR BUTIR DAN RONGGA
Ruang antar butir, celahan dan rongga pelarutan
kaitannya dengan porositas.
CEKUNGAN AIR TANAH (CAT)
CAT: suatu wilayah yang dibatasi oleh batas-batas hidrogeologis,
tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbuhan,
pengaliran, & pelepasan air tanah berlangsung.
Potensi Air Tanah Dangkal Rendah dan Air Tanah Dalam Sedang
Akifer dangkal, kedalaman 3,0 hingga 10,0 m.bmt, ketebalan akifer 1 – 5 m. kelulusan
(k) 0.11 – 1.26 m/hari, keterusan 0.55 – 6.3 m2/hari, kapasitas jenis 1.03 – 6.33
m3/hari /m, Kualitas air tanah dangkal umumnya baik, hanya pH rendah. Akifer dalam,
Kedalaman 39 – 126 m.bmt. Ketebalan 30 hingga 3 - 50 m. Kedudukan muka airtanah
15,0 – 45,0 m.bmt, kelulusan (k) 0.87 – 2.63 m/hari, keterusan 10.69 – 92.05 m2/hari,
kapasitas jenis 10.69 – 75.45 m3/hari /m.
Potensi Air Tanah Dangkal Rendah dan Air Tanah Dalam Rendah
Akifer dalam, Kedalaman 43,0 – 130,0 m.bmt. Ketebalan 30 hingga 60 m. Kedudukan
muka 15,0 – 45,0 m.bmt, kelulusan (k) 0.34 – 1.08 m/hari, keterusan 5.10 – 48.60
m2/hari, kapasitas jenis 4.18 – 39.80 m3/hari /m. Akifer dangkal, kedalaman 3,0 - 12,0
m.bmt., ketebalan akifer 2 - 5 m,kelulusan 0.27 – 0.98 m/hari, keterusan 0.48 – 3.92
m2/hari, kapasitas jenis 0.39 – 3.21 m3/hari /m. Kualitas air tanah dangkal umumnya
baik.
Potensi Air Tanah Dangkal Rendah
Kedalaman 4,0 hingga 15 m.bmt., ketebalan 3 - 7 m, kelulusan 0.49 – 1.76 m/hari,
keterusan 1.47 – 12.32 m2/hari, kapasitas jenis 1.20 – 10.09 m3/hari /m.
Litologi Kemiringan
Lereng
Koefisien
Imbuhan
Curah
Hujan
(mm)
Luas Area
(km²)
Imbuhan Air Tanah
(juta m³/th)
Aluvium (0 – 5) % 0.15 2.717 242.54 98.84
Batupasir (5 – 15)% 0.10 2.717 443.47 120.49
Jumlah 219.33
Imbuhan Air Tanah, Jumlah Aliran Air tanah CAT Koba
Pangkal Raya, Tarum Besar berada di Kabupaten Bangka Tengah
Q (Jumlah Aliran AT) = T.i.L = 2.2 m/hr x 0.0028 x 16 x 2.500m =89.36 juta m³/th
CAT Pangkal Raya = 219.33 juta m³/th
Q (Jumlah Aliran AT) = T.i.L = 2.2 m/hr x 0.0028 x 7 x 2.500m =39.47 juta m³/th
Q (Jumlah Aliran AT) = T.i.L = 2.2 m/hr x 0.0012 x 7 x 2.500m =59.47 juta m³/th
CAT Tarum Besar = 67.43 juta m³/th
 Merupakan salah satu kegiatan eksplorasi
air tanah yang dimaksudkan untuk
mengetahui jenis sebaran lapisan batuan
dari nilai tahanan jenisnya, yang dapat
mendeteksi kemungkinan terdapatnya
lapisan pembawa air tanah.
 Diharapkan resiko kegagalan dalam
memanfaatkan pengambilan air tanah
melalui sumur bor produksi dapat dihindari
atau paling tidak diperkecil.
PENYELIDIKAN GEOLISTRIK
Q
Q s = ___________
MAD – MAS
dimana :
Qs = Serahan jenis /spesific yield (m3/jam)
Q = debit pemompaan (m3/jam)
MAD = Muka air dinamis (m)
MAS = Muka air statis (m)
4.86 m³/jam
Q s = --------------------- = 1.55
m³/jam/m = 0.43 l/dt/m
7.60 m – 4.47m
Akifer tak tertekan/air tanah dangkal/akifer
bebas: adalah akifer yang dibatasi bagian atasnya oleh muka air
bertekanan sama dengan tekanan udara luar (1 atmosfir) dan di
bagian bawahnya oleh lapisan kedap air, muka air tanah pada
akifer ini disebut muka air preatik.
Akifer tertekan/air tanah dalam/akifer artesis
adalah akifer yang dibatasi bagian atas dan bawahnya oleh lapisan
kedap air, muka air tanah pada akifer ini disebut muka pisometrik
yang mempunyai tekanan lebih besar dari tekanan udara luar.
Kedudukan muka air tanah dapat berada di atas dan bawah
permukaan tanah. Apabila kedudukan muka air tanah ini di atas
muka tanah setempat disebut air tanah artesis positif

More Related Content

Similar to slidepemetaanzonasiairtanahkabupatenbangkatengah-131009205156-phpapp01.pdf

Kuliah - Konsep Perencanaan Terowongan dan Tambang Bawah Tanah.pdf
Kuliah - Konsep Perencanaan Terowongan dan Tambang Bawah Tanah.pdfKuliah - Konsep Perencanaan Terowongan dan Tambang Bawah Tanah.pdf
Kuliah - Konsep Perencanaan Terowongan dan Tambang Bawah Tanah.pdfFakhriAbdillah6
 
20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf
20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf
20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdfErvanKamal2
 
PPT SANIMAS & slbm.pptx
PPT SANIMAS & slbm.pptxPPT SANIMAS & slbm.pptx
PPT SANIMAS & slbm.pptxRomlyVanPersie
 
Tugas Metode Konstruksi Kelompok 4 -TEKNIK SIPIL UNS
Tugas Metode Konstruksi Kelompok 4 -TEKNIK SIPIL UNSTugas Metode Konstruksi Kelompok 4 -TEKNIK SIPIL UNS
Tugas Metode Konstruksi Kelompok 4 -TEKNIK SIPIL UNS24764524COC
 
Pertemuan 5 (Manajemen Marikultur).ppt
Pertemuan 5 (Manajemen Marikultur).pptPertemuan 5 (Manajemen Marikultur).ppt
Pertemuan 5 (Manajemen Marikultur).pptmuhammadsahir5
 
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarPemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarBBAP takalar
 
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwallPerencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwallFathur Rozaq
 
sumber daya air air permukaan dan air tanah lanjutan 2 suning_universitas pgr...
sumber daya air air permukaan dan air tanah lanjutan 2 suning_universitas pgr...sumber daya air air permukaan dan air tanah lanjutan 2 suning_universitas pgr...
sumber daya air air permukaan dan air tanah lanjutan 2 suning_universitas pgr...suningterusberkarya
 
Natural Rubber
Natural Rubber Natural Rubber
Natural Rubber Jaja Ja Ja
 
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptxSudrajatDadan
 
Slide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptx
Slide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptxSlide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptx
Slide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptxMikhaelHizkiaKemur
 
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptPertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptDewaDepra1
 
Gold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla acehGold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla acehKhairul Fadli
 
PTPN XI PG REDJOSARIE MAGETAN.pptx
PTPN XI PG REDJOSARIE MAGETAN.pptxPTPN XI PG REDJOSARIE MAGETAN.pptx
PTPN XI PG REDJOSARIE MAGETAN.pptxAwyd1
 
sumber daya air air permukaan dan air tanah suning_universitas pgri adi buana...
sumber daya air air permukaan dan air tanah suning_universitas pgri adi buana...sumber daya air air permukaan dan air tanah suning_universitas pgri adi buana...
sumber daya air air permukaan dan air tanah suning_universitas pgri adi buana...suningterusberkarya
 
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairKinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairSyauqy Nurul Aziz
 
8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi
8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi
8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasiAndrew Hutabarat
 
Rks sumur resapan
Rks sumur resapanRks sumur resapan
Rks sumur resapanarsigebe
 

Similar to slidepemetaanzonasiairtanahkabupatenbangkatengah-131009205156-phpapp01.pdf (20)

Kuliah - Konsep Perencanaan Terowongan dan Tambang Bawah Tanah.pdf
Kuliah - Konsep Perencanaan Terowongan dan Tambang Bawah Tanah.pdfKuliah - Konsep Perencanaan Terowongan dan Tambang Bawah Tanah.pdf
Kuliah - Konsep Perencanaan Terowongan dan Tambang Bawah Tanah.pdf
 
20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf
20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf
20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf
 
PPT SANIMAS & slbm.pptx
PPT SANIMAS & slbm.pptxPPT SANIMAS & slbm.pptx
PPT SANIMAS & slbm.pptx
 
Tugas Metode Konstruksi Kelompok 4 -TEKNIK SIPIL UNS
Tugas Metode Konstruksi Kelompok 4 -TEKNIK SIPIL UNSTugas Metode Konstruksi Kelompok 4 -TEKNIK SIPIL UNS
Tugas Metode Konstruksi Kelompok 4 -TEKNIK SIPIL UNS
 
Pertemuan 5 (Manajemen Marikultur).ppt
Pertemuan 5 (Manajemen Marikultur).pptPertemuan 5 (Manajemen Marikultur).ppt
Pertemuan 5 (Manajemen Marikultur).ppt
 
Saringan pasir bio
Saringan pasir bioSaringan pasir bio
Saringan pasir bio
 
Biopori
BioporiBiopori
Biopori
 
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarPemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
 
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwallPerencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
 
sumber daya air air permukaan dan air tanah lanjutan 2 suning_universitas pgr...
sumber daya air air permukaan dan air tanah lanjutan 2 suning_universitas pgr...sumber daya air air permukaan dan air tanah lanjutan 2 suning_universitas pgr...
sumber daya air air permukaan dan air tanah lanjutan 2 suning_universitas pgr...
 
Natural Rubber
Natural Rubber Natural Rubber
Natural Rubber
 
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
 
Slide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptx
Slide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptxSlide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptx
Slide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptx
 
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptPertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
 
Gold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla acehGold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla aceh
 
PTPN XI PG REDJOSARIE MAGETAN.pptx
PTPN XI PG REDJOSARIE MAGETAN.pptxPTPN XI PG REDJOSARIE MAGETAN.pptx
PTPN XI PG REDJOSARIE MAGETAN.pptx
 
sumber daya air air permukaan dan air tanah suning_universitas pgri adi buana...
sumber daya air air permukaan dan air tanah suning_universitas pgri adi buana...sumber daya air air permukaan dan air tanah suning_universitas pgri adi buana...
sumber daya air air permukaan dan air tanah suning_universitas pgri adi buana...
 
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairKinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
 
8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi
8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi
8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi
 
Rks sumur resapan
Rks sumur resapanRks sumur resapan
Rks sumur resapan
 

More from Dianora Didi

Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2023
Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2023Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2023
Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2023Dianora Didi
 
DIKPLHD Kabupaten Bangka Tengah 2023 Eksekutif Summary
DIKPLHD Kabupaten Bangka Tengah 2023 Eksekutif SummaryDIKPLHD Kabupaten Bangka Tengah 2023 Eksekutif Summary
DIKPLHD Kabupaten Bangka Tengah 2023 Eksekutif SummaryDianora Didi
 
Kajian Daya Tampung Beban Pencemar Laut Kabupaten Bangka Tengah
Kajian Daya Tampung Beban Pencemar Laut Kabupaten Bangka TengahKajian Daya Tampung Beban Pencemar Laut Kabupaten Bangka Tengah
Kajian Daya Tampung Beban Pencemar Laut Kabupaten Bangka TengahDianora Didi
 
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS UDARA TAHUN 2021.doc
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS UDARA TAHUN 2021.docARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS UDARA TAHUN 2021.doc
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS UDARA TAHUN 2021.docDianora Didi
 
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS TANAH TAHUN 2021.doc
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS TANAH TAHUN 2021.docARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS TANAH TAHUN 2021.doc
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS TANAH TAHUN 2021.docDianora Didi
 
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR LAUT TAHUN 2021.docx
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR LAUT TAHUN 2021.docxARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR LAUT TAHUN 2021.docx
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR LAUT TAHUN 2021.docxDianora Didi
 
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR HUJAN TAHUN 2021.docx
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR HUJAN TAHUN 2021.docxARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR HUJAN TAHUN 2021.docx
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR HUJAN TAHUN 2021.docxDianora Didi
 
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdf
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdfARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdf
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdfDianora Didi
 
Pemetaan Air Tanah Kecamatan Pangkalanbaru Kabupaten Bangka Tengah
Pemetaan Air Tanah Kecamatan Pangkalanbaru Kabupaten Bangka TengahPemetaan Air Tanah Kecamatan Pangkalanbaru Kabupaten Bangka Tengah
Pemetaan Air Tanah Kecamatan Pangkalanbaru Kabupaten Bangka TengahDianora Didi
 

More from Dianora Didi (9)

Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2023
Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2023Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2023
Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2023
 
DIKPLHD Kabupaten Bangka Tengah 2023 Eksekutif Summary
DIKPLHD Kabupaten Bangka Tengah 2023 Eksekutif SummaryDIKPLHD Kabupaten Bangka Tengah 2023 Eksekutif Summary
DIKPLHD Kabupaten Bangka Tengah 2023 Eksekutif Summary
 
Kajian Daya Tampung Beban Pencemar Laut Kabupaten Bangka Tengah
Kajian Daya Tampung Beban Pencemar Laut Kabupaten Bangka TengahKajian Daya Tampung Beban Pencemar Laut Kabupaten Bangka Tengah
Kajian Daya Tampung Beban Pencemar Laut Kabupaten Bangka Tengah
 
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS UDARA TAHUN 2021.doc
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS UDARA TAHUN 2021.docARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS UDARA TAHUN 2021.doc
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS UDARA TAHUN 2021.doc
 
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS TANAH TAHUN 2021.doc
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS TANAH TAHUN 2021.docARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS TANAH TAHUN 2021.doc
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS TANAH TAHUN 2021.doc
 
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR LAUT TAHUN 2021.docx
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR LAUT TAHUN 2021.docxARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR LAUT TAHUN 2021.docx
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR LAUT TAHUN 2021.docx
 
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR HUJAN TAHUN 2021.docx
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR HUJAN TAHUN 2021.docxARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR HUJAN TAHUN 2021.docx
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR HUJAN TAHUN 2021.docx
 
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdf
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdfARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdf
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdf
 
Pemetaan Air Tanah Kecamatan Pangkalanbaru Kabupaten Bangka Tengah
Pemetaan Air Tanah Kecamatan Pangkalanbaru Kabupaten Bangka TengahPemetaan Air Tanah Kecamatan Pangkalanbaru Kabupaten Bangka Tengah
Pemetaan Air Tanah Kecamatan Pangkalanbaru Kabupaten Bangka Tengah
 

Recently uploaded

mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxyovi2305
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...iman333159
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 

Recently uploaded (14)

mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 

slidepemetaanzonasiairtanahkabupatenbangkatengah-131009205156-phpapp01.pdf

  • 1.
  • 2. PRODUKTIVITAS AKUIFER TINGGI SEDANG RENDAH LANGKA TINGGI SEDANG RENDAH BAGAN ALIR PENGELOLAAN AIR TANAH (AT) HIDROGEOLOGI POTENSI AIR TANAH POTENSI AIR TANAH RENDAH SEDANG TINGGI AMAN AMAN RUSAK RAWAN KRITIS PENGENDALIAN PENGAMBILAN DAN PEMANFAATAN AT 1. Perencanaan Induk Pengelolaan 2. Perencanaan Tata Ruang 3. Prioritas Prenyediaan Air tanah 4. Pengawasan 5. Pengendalian PENDAYAGUNAAN AIR TANAH
  • 3.  Hotel-Hotel di Daerah Pangkalan Baru ( Santika, Novotel dan Aston)  Pabrik Air Mineral Dalam Kemasan (PT. Kokindo Tropical Spring dan CV. Sumbert Alam, PT. Nuansa Fajar Inopac)  Kawasan PT. Kobatin di Koba  Perkebunan Sawit di Kecamatan Sungai Selan  Daerah Sulit Air Desa Kurau, Kecamatan Namang  Sumur Bor Produksi di Diklat Bangka Tengah, Koba
  • 4.
  • 5. Lokasi Lapisan Kedalaman (m) Tahanan Jenis Ωm Litologi Akuifer HOTEL SANTIK A 1 0.00 2.86 1436.28 Tanah penutup 2 2.86 12.39 916.73 Batupasir agak padu 3 12.39 18.24 413.29 Batupasir lempungan Akuifer 4 18.24 33.29 1124.29 Batupasir agak padu 5 33.29 57.19 270.48 Batupasir lempungan Akuifer 6 57.19 ~ 1528.76 Batupasir padu
  • 6.
  • 7.
  • 8.  Keterusan (T): yaitu kemampuan suatu akuifer untuk meneruskan air dan dinyatakan dalam banyaknya air dalam satuan waktu (m3/jam) yang mengalir melalui suatu penampang tegak lapisan akuifer selebar satu meter dengan landaian hidrolika sebesar seratus persen, satuannya adalah m2/jam.  Besarnya harga kelulusan (k) diperoleh dari hasil bagi antara harga T dengan tebal akuifer yang disadap melalui pipa saringan.  Serahan jenis (Qs) menggambar tingkatan serahan akuifer dinyatakan dalam banyaknya air (m3/jam), apabila kedudukan muka air tanah diturunkan dalam satuan panjang (m) maka satuannya m3/jam.
  • 9.
  • 10.
  • 11. Sumur Bor Metoda Aanalisis Debit (m3/jam) T (m²/jam) k(m/jam) s (m) Q/s (m/jam//m SBS-1 Jacob 4.86 3.10 0.13 3.13 1.55 Theis 4.86 3.10 0.13 3.13 1.55 Instansi Penganalisa Parameter Unit Maksimum diperbolehkan Hasil Contoh Air Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan, Bandung (2012) pH Unit pH 6.5 – 8.5 5.5 Laboraturium Kesehatan Daerah,Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka pH Unit pH 6.5 – 8.5 6.1
  • 12.  Penurunan MAS dan MAD = 3.13m  Serahan jenis = 1.55 m3/jam/m  Kedalaman sumur bor produksi disarankan 70m (kedalaman sumur yang ada (46,49,60m)  Akuifer dangkal tidak boleh diambil, untuk konsumsi masyarakat yang menggunakan sumur gali dan sumur pantek  Penambahan kapasitas sumur bor produksi 40% x tebal akuifer (panjang saringan)= 40% x 15 m = 6.00 m, sehingga posisi MAD = 10.47m  Debit dapat ditingkatkan dan kondisi air tanah tetap aman sebesar 2.58 l/dt = 9.30 m³/jam (2x)  Jarak setiap sumur disarankan 150m (Jarak sumur yang ada terlalu dekat 67 dan 107m)
  • 13. Lokasi Lapisan Kedalaman (m) Tahanan Jenis Ωm Litologi Akuifer HOTEL NOVOTEL 1 0.00 - 4.69 150.75 Tanah penutup 2 4.69 - 17.29 370.19 Batupasir lempungan 3 17.29 - 42.15 152.76 Batulempung pasiran Akuifer 4 42.15 - 83.57 712.19 Batupasir agak padu 5 83.57 - 101.29 300.19 Batupasir lempungan Akuifer 6 101.29 - ~ 1712.06 Batupasir padu
  • 14. Sumur Bor Metoda Aanalisis Debit (m3/jam) T (m²/jam) k(m/jam) s (m) Q/s (m/jam/m SBS-1 Jacob 9.00 0.35 0.02 15.90 0.56 Theis 9.00 0.33 0.02 15.90 0.56 Rata-rata 9.00 0.34 0.02 Parameter Unit Maksimum diperbolehkan Contoh Air Hotel Novotel Warna TCU 15 27 Besi (Fe) Mg/l 0.3 0.33
  • 15.
  • 16.  Penurunan MAS dan MAD = 15.91m  Serahan jenis = 0.56 m3/jam/m  Pengambilan air tanah disarankan tetap dengan debit aman sebesar = 9.00 m³/jam  Air tanah dangkal tidak boleh diambil,untuk konsumsi masyarakat yang menggunakan sumur gali dan sumur pantek  Kedalaman sumur bor produksi belum mencapai akuifer secara maksimal (70m)  Pembuatan sumur produksi disarankan kedalaman maksimum 110m , (akuifer dalam posisi 83 -101M).  Jarak setiap sumur disarankan 150m,posisi tidak satu arah dengan aliran air tanah
  • 17.
  • 18. ASTON A 2 2.36 7.14 1856.59 Batupasir padu 3 7.14 16.58 425.72 Batulempung pasiran Akuifer 4 16.58 51.24 156.78 Batulempung 5 51.24 76.29 691.24 Batupasir agak padu 6 76.29 ~ 2596.72 Granit ASTON B 1 0.00 3.06 4170.49 Tanah penutup 2 3.06 10.28 6.36 Lempung 3 10.28 24.56 325.19 Batulempung pasiran Akuifer 4 24.56 48.27 1250.36 Batupasir padu 5 48.27 64.38 625.39 Batupasir agak padu 6 64.38 ~ 4162.78 Granit ASTON C 1 0.00 1.76 2931.19 Tanah penutup 2 1.76 6.62 300.72 Batulempung pasiran Akuifer 3 6.62 14.82 900.28 Batupasir agak padu 4 14.82 24.31 75.54 Batulempung 5 24.31 38.51 826.49 Batupasir agak padu 6 38.51 97.54 1527.26 Batupasir padu 7 97.54 ~ 624.81 Batupasir lempungan
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22. No Sumur Bor Produks i (SBK) Kedalaman (m) Tahun pembuatan Lokasi Kedalaman Pompa (m) Debit (lt/mnt) pH awal 1. 5 61 1982 Water treatment 45 1.91 6.49 2. 9 94 1988 Lapangan voli 60 - 6.42 3. 10 52.50 1987 Depan Telkom 45 2.50 5.93 4. 11 53.20 1989 Lapangan Golf 45 1.66 5.83 5. 12 98 1990 Lapangan Porkop - - -- 6. 13 53.50 1990 Lapangan Porkop 46.50 1.66 6.43 7. 14 82 1990 Jl. By Pass - - -
  • 23. KOBATIN A 1 0.00 2.35 88.11 Tanah penutup 2 2.35 5.84 30.39 Lempung pasiran Akuifer 3 5.84 14.38 150.70 Pasir kerikilan agak padu 4 14.38 52.41 500.43 Bongkah –kerakal agak padu 5 52.41 92.46 60.81 Pasir Akuifer 6 92.46 ~ 10.51 Lempung KOBATIN B 1 0.00 2.36 320.49 Tanah penutup 2 2.36 5.81 315.19 Pasir lempungan Akuifer 3 5.81 14.02 22.36 Lempung pasiran 4 14.02 44.19 10.72 Lempung 5 44.19 71.06 30.42 Pasir lempungan Akuifer 6 71.06 ~ 4813.26 Granit KOBATIN C 1 0.00 2.26 270.19 Tanah penutup 2 2.26 5.86 315.74 Pasir lempungan Akuifer 3 5.86 13.29 20.32 Lempung pasiran 4 13.29 61.58 10.29 Lempung 5 61.58 87.28 36.11 Pasir Akuifer 6 87.28 ~ 4681.76 Granit
  • 24.
  • 25. Sumur Bor Metoda Analisis Debit m3/jam T m²/jam K m/jam s (m) Q/s m/jam//m MAT MAS +MAD SB K-10 Jacob 9.00 1.04 0.06 22.78 0.39 12.81 Theis 9.00 1.04 0.06 22.78 0.39 35.59 Parameter Unit Maksimum diperbolehkan Contoh Air PT. Kobatin Kekeruhan FTU 5.0 7.5 Besi (Fe) mg/l 0.30 0.96
  • 26.  Penurunan MAT dari uji pemompaan MAS = 12.81m dan MAD = 35.59m (dasar sumur 52.50m)  Penurunan MAT termasuk katagori kritis  Kapasitas sumur bor produksi, seyogyanya diturunkan 5 m³/jam (SBK-10)  Pemompaan tidak dilakukan secara terus menerus selama 24 jam. Pemompaan yang baik setiap pemompaan 4 jam,diistirahatkan 2 jam, pompa submersible awet dan air tanah diberikan kesempatan untuk mengisi kembali.  Perlu dibuat sumur pantau  Harus dibuat sumur imbuhan untuk mengisi air tanah  Permohonan ijin baru atau perpanjangan sumur bor produksi, perlu ada kajian hidrogeologi.  Setiap sumur bor produksi disediakan pisometri (pralon uk. 1 in yang dimasukkan ke dalam lubang bor untuk sewaktu-waktu dilakukan pengecekan posisi air tanah )
  • 27.
  • 28. No Sumur Bor Produksi Jenis Pompa Debit Sumur (lt/dt) Kedalaman(m) 1. SBH-1 Pompa jet 0.176 35 2. SBH-2 Submersible 1.070 90 3. SBH-3 Pompa Jet 0.127 35 4. SBH-4 Submersible 0.480 90 Jumlah 1.853
  • 29.
  • 30.  Kebutuhan produksi PT. Kokindo Tropical Spring 4000 gallon/hari atau 76 m³/hari. Debit sumur 6.67 m³/jam atau 120 m³/hari sehingga kapasitas produksi masih dapat terpenuhi.  Batuan granit adalah batuan beku yang keluar dari perut bumi berasal dari magma melalui rekahan-rekahan. Bentuk yang khas bukit menonjol, berbeda dengan daerah sekitarnya,menandakan batuan yang tahan (resitensi) terhadap pelapukan ( keras padu dan kompak)  Struktur pada batuan beku adalah rekahan (kekar). Kekar dapat berbentuk kolom- kolom memanjang, prisma dengan permukaannya segi enam, disebabkan oleh proses pendinginan dari magma yang menuju ke permukaan bumi. Rekahan ini terbentuk disamping oleh proses pendinginan juga disebabkan oleh gerakan-gerakan di dalam bumi yang terjadi setelah batuan beku tersebut membeku. Retakan yang sejajar dengan permukaan bumi menghasilan struktur perlapisan  Akuifer melalui rekahan-rekahan, bukan melalui ruang antar butir. SBH-1 dan SBH-2 berjarak sekitar 10 m, namun menghasilkan debit yang berbeda. SBH-1 dengan menggunakan pompa jet mendapatkan debit 0.176 lt/dt, sedangkan SBH-2 menghasilkan debit 1.070 lt/dt.  Pengambilan air tanah didaerah ini diwajibkan membuat sumur imbuhan pada bekas sumur bor produksi yang sudah tidak terpakai dengan memasukkan kembali air hujan dan 1 (satu) sumur sebagai sumur pantau.
  • 31.
  • 32.  Dampak ekologi perkebunan kelapa sawit : meningkatkan level CO2 (karbon diokasida) di atmoster, hilangnya sumber air, berkurangnya kawasan resapan air, hilang/berkurangnya keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan hujan tropis, serta plasma nutfah, memicu kekeringan, peningkatan dan suhu, mengakibatkan banjir ,kehancuran habitat flora dan fauna yang mengakibatkan konflik antar satwa, maupun konflik satwa dengan manusia.  Curah hujan tanaman kelapa sawit yang baik 1.500 hingga 4.000 mm per tahun, curah hujan optimal 2.000 – 3.000 mm per tahun,hari hujan tidak lebih dari 180 hari per tahun. (Daerah survey rata-rata jumlah curah hujan setahun 2000-3500 mm Rata-rata curah hujan dalam setahun adalah 3.307,6 mm dengan hari hujan sebanyak 231 hari).  Akar kelapa sawit merupakan tumbuhan monokotil yang tidak memiliki akar tunggang, terdiri dari serabut primer yang tumbuh vertikal ke dalam tanah dan horizontal ke samping. Serabut primer ini akan bercabang mencapai 8 meter ke arah vertikal dan 16 meter kearah horizontal.  Diasumsikan setiap Ha ditanami 140 batang pohon sawit, maka dengan Luas Perkebunan sawit keseluruhannya 9.038.14 Ha, terdapat 1.265.339 pohon. Bila setiap pohonnya perharinya membutuhkan 20 liter air maka jumlah air yang diperlukan sebesar 25.306 m³/hari.  Kondisi iklim tropis waktu musim hujan tumbuhan dapat akan mendapat tambahan air langsung dari air hujan (231 hari).
  • 33. Perkebunan Sawit A 1 0.00 1.86 1326.48 Tanah penutup 2 1.86 4.62 926.41 Batupasir kurang padu 3 4.62 9.46 1523.62 Batupasir padu 4 9.46 20.53 400.29 Batulempung pasiran Akuifer 5 20.53 45.18 1452.16 Batupasir padu 6 45.18 61.83 413.28 Batulempung pasiran Akuifer 7 61.83 ~ 10.25 Lempung Perkebunan Sawit B 1 0.00 1.43 1573.26 Tanah penutup 2 1.43 3.76 413.29 Batulempung pasiran Akuifer 3 3.76 12.48 1543.74 Batupasir padu 4 12.48 23.51 413.58 Batulempung pasiran Akuifer 5 23.51 47.23 1524.93 Batupasir padu 6 47.23 61.48 416.52 Batulempung pasiran Akuifer 7 61.48 ~ 10.42 Lempung Perkebunan Sawit C 1 0.00 1.46 1326.43 Tanah penutup 2 1.46 3.36 912.27 Batupasir kurang padu 3 3.36 11.29 1428.31 Batupasir padu 11.29 18.26 436.89 Batulempung pasir Akuifer 5 18.26 58.27 2516.82 Batupasir padu 6 58.27 68.92 406.73 Batulempung pasiran Akuifer 7 68.92 ~ 10.53 Lempung
  • 34.
  • 35. No Sumur Gali Desa Kedalaman mat (m) bmt 1 SG – 141 (2006) Romadon 1.40 2. SG -145 Kemuja 1.50 3. SG -143 Sarangmandi 0.40 4. SG – 04 Sarangmandi 2.70 5. SG – 140 Kertak 1.40 6. SG – 46 (2010 +2012) Romadon 1.40 7. SG – 31 Romadon 2.50 8. SG – 48 Romadon 1.50 9. SG – 47 Sarangmandi 3.10 10. SG – 26 Sarangmandi 1.50
  • 36.  Masyarakat yang berada di bagian utara Sungai Kurau, Desa Kurau, Kecamatan Namang, mengalami kesulitan air bersih  Air tanah dari sumur gali kedalaman (2 – 4) m dan sumur bor pasak/pantek payau. Sumur gali kedalamannya berkisar antara (2 – 4) m. Sumur gali tidak bisa di perdalam terkendala oleh akar pohon bakau.  Hasil analisa contoh air tanah sumur gali, sifat fisika dan kimia melebihi ambang batas maksimum yang diperbolehkan : warna 104TCU, natrium 220.1mg/l,ammonium (NH4) 7.6mg/l,Klorida (CLˉ) 347.9 mg/l dan zat padat terlarut 1118 mg/l, Parameter Unit Maksimum diperbolehkan Contoh Air Sumur Gali Kurau Warna TCU 15.0 104.0 Natrium (Na+) mg/l 200 220.1 Klorida (Clˉ) mg/l 250 347.9 Zat padat terlarut Mg/l 1000 1118
  • 37. KURAU A 1 0.00 - 1.52 4.11 Tanah penutup 2 1.52 - 3.86 0.52 Lempung pasir kuarsa Akuifer payau 3 3.86 - 10.85 5.42 Lempung 4 10.85 - 38.14 150.34 Batupasir padu 5 38.14 - 47.12 60.19 Batupasir lempungan Akuifer 6 47.12 - ~ 152.46 Batupasir padu KURAU B 1 0.00 - 1.52 15.30 Tanah penutup 2 1.52 - 3.26 0.52 Lempung pasiran Akuifer payau 3 3.26 - 14.63 3.02 Lempung 4 14.63 - 33.64 153.29 Batupasir padu 5 33.64 - 47.59 60.32 Batupasir lempungan Akuifer 6 47.59 - ~ 275.48 Batupasir padu KURAU C 1 0.00 - 1.86 16.21 Tanah penutup 2 1.86 - 3.95 0.52 Lempung pasiran Akuifer payau 3 3.95 - 14.28 3.03 Lempung 4 14.28 - 38.62 150.42 Batupasir 5 38.62 - 45.29 62.11 Batupasir lempungan Akuifer 6 45.29 - ~ 250.19 Batupasir
  • 38.
  • 39. MENGATASI DAERAH SULIT AIR DI KURAU  Lapisan akuifer dangkal berupa lempung pasiran, kedalaman (1.52 – 3.95) m, nilai tahanan 0.52 ohm m (payau  Air tanah dalam pada lapisan batupasir lempungan, kedalaman (45 – 62) m.  Untuk mendapatkan air bersih, dibuat sumur bor dalam, kedalaman maksimum 65m. Air tanah dangkal yang mempunyai kualitas payau ditutup dengan grouting semen pada lubang anullusnya  Konstruksi sumur bor produksi :  Lubang pengeboran 8 inchi hingga kedalaman 65m  Pipa casing/pipa lindung PVC 4 inchi  Grouting semen pada lubang annulus yaitu lubang antara lubang bor dan casing ( 0 – 20)m  Saringan/screen pada kedalaman 45 – 60m  Dipasang gravel pack/kerikil pembalut pada lubang annulus dari kedalaman ( 20 – 60)m  Pompa tergantung dari kedudukan muka air tanah dinamis, jika kurang dari 15m bisa digunakan jet pump, jika lebih dari 15m bisa menggunakan pompa submersible ukuran kecil
  • 40.  PT. Nuansa Fajar Inopac memanfaatkan air tanah melalui sumur bor produksi untuk memenuhi kebutuhan air mineral dalam kemasan dengan rasa dan aroma.  Sumur bor produksi dengan kedalaman 50 m, konstruksi diameter casing PVC 4 inci,ri PVC, pompa submersible kapasitas 3 PK. Debit air 1.9 l/dt atau 6.84 m³/jam  Uji pemompaan tidak dapat dilakukan, pipa hydrometer tidak masuk dalam lubang sumur  Analisa air : kandungan warna dan pH yang melebihi ambang batas masing-masing 57 TCU,dan 4.6 unit pH, Perbaikan kualitas air dari unsur warna dan pH dapat dilakukan dengan penambahan arang aktif dan kapur tohor Zat padat terlarut sebesar 18 mg/l adalah sangat baik bahan baku untuk air mineral dalam kemasan.  Dampak pengambilan air tanah pada daerah ini belum terindikasi  Sumur terletak dalam bangunan sehingga menyulitkan jika terjadi kerusakan pompa submersible dan harus membongkar atap bangunan.  Perlu dilengkapi pipa PVC hydrometer untuk pengecekan kondisi air tanah
  • 41.  Kedalaman sumur bor produksi Balai Diklat =29m  Konstruksi sumur bor produksi 4 (empat) inchi dan pompa jet pump  Uji pompa pada menit ke 6 (enam) air habis (17.50)m, pipa isap kurang dalam  Kedalaman akuifer dalam ( 44 – 92) m bmt (mengacu data Geolistrik di Kobatin)  Kedalaman sumur bor produksi paling tidak mencapai bagian akuifer dalam
  • 42. Penurunan Muka Air Tanah *) < 40% 40% - 60% >60% - 80% > 80% Terjadi Amblesan Tanah Kualitas Air Tanah ZPT < 1000 mg/l DHL < 1000 μS/cm Aman ZPT 1000-10.000 mg/l DHL 1000-1500 μS/cm Rawan Kritis ZPT10.000-100.000 mg/l DHL 1500-5000 μS/cm Kritis ZPT > 100.000 mg/l DHL > 5000 μS/cm Tercemar logam berat dan atau limbah B3 Rusak
  • 43. No Sumur Gali Preatik (m) bmt Preatik (m) dpl SG-01 Ds. Beluluk, Kec. Pangkalan Baru 2.24 32.61 SG-02 Ds. Simpang Perlang Kec. Koba 2.40 3.93 SG-03 Ds. Guntung, Kec. Koba 4 11 SG-04 Ds. Lubuk Besar, Kec. Lubuk Besar 4.35 11.88 SG-05 Pelelangan Ikan Kurau, Kec. Namang 1.39 -0.39 SG-13 Ds.Nibung, Kec. Koba 2.25 13.75 SG-15 Ds.Perlang, Kec. Lubuk Besar 5 31 SG-17 Ds.Perlang, Kec. Lubuk Besar 2 32 SG-21 Ds. Batugeliga, Kec. Lubuk Besar 1 18 SG-24 Ds. Karantai, Kec. Sungai Selan 3.5 32.5 SG-25 Ds. Karakas, Kec. Sungai Selan 1.5 16.5 SG-30 Ds. Keretas, Kec. Sungai Selan 1 42 SG-31 Ds. Romadhon, Kec. Sungai Selan 2.5 41.5
  • 44.
  • 45.
  • 46. No Lokasi Daya Hantar Listrik (umhos) Zat Padat Terlarut (ZPT) mg/l 1. SG-01 Desa Beluluk, Kec. Pangkalan Baru 91 66 2. SG-04, Desa Lubuk Besar, Kec. Lubuk Besar 91 64 3. SG-2, Ibu Ratih, Desa Padang Mulia, Kec. Koba 181 126 4. SG-05, Desa Kurau, Kec. Namang 1669 1118 6. SG-13 Desa Nibung, Kec.oba 120 92 7. SG-15 Desa Perlang,Kec.Lubuk Besar 116 86 8. SG-02 Desa Guntung,Kec. Koba 425 318 9. SG-17 Desa Perlang, Kec. Lubuk Besar 46 34 10. SG-19,Desa Lubuk Besar, Kecamatan Lubuk Besar 24 18 11. SG-21,Desa Batuberiga, Kec. Lubuk Besar 47 38 12. SG-24, Desa Kerantai, Kec. Sungai Selan 44 36 13. SG-25,Desa Kerakas, Kec. Sungai Selan 188 142 14. SG-27, Desa Air Gegas, Kec. Air Gegas 111 82 14. SG-30, Desa Keretak, Kec. Sungai Selan 35 26 15. SG-31, Desa Romadon, Kec. Sungai Selan 60 44
  • 47.
  • 48.
  • 49.
  • 50.
  • 51.
  • 52.
  • 53.
  • 54.
  • 55. a b c d e f POROSITAS DALAM RUANG ANTAR BUTIR DAN RONGGA a b c d e f POROSITAS DALAM RUANG ANTAR BUTIR DAN RONGGA Ruang antar butir, celahan dan rongga pelarutan kaitannya dengan porositas.
  • 56. CEKUNGAN AIR TANAH (CAT) CAT: suatu wilayah yang dibatasi oleh batas-batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran, & pelepasan air tanah berlangsung.
  • 57. Potensi Air Tanah Dangkal Rendah dan Air Tanah Dalam Sedang Akifer dangkal, kedalaman 3,0 hingga 10,0 m.bmt, ketebalan akifer 1 – 5 m. kelulusan (k) 0.11 – 1.26 m/hari, keterusan 0.55 – 6.3 m2/hari, kapasitas jenis 1.03 – 6.33 m3/hari /m, Kualitas air tanah dangkal umumnya baik, hanya pH rendah. Akifer dalam, Kedalaman 39 – 126 m.bmt. Ketebalan 30 hingga 3 - 50 m. Kedudukan muka airtanah 15,0 – 45,0 m.bmt, kelulusan (k) 0.87 – 2.63 m/hari, keterusan 10.69 – 92.05 m2/hari, kapasitas jenis 10.69 – 75.45 m3/hari /m. Potensi Air Tanah Dangkal Rendah dan Air Tanah Dalam Rendah Akifer dalam, Kedalaman 43,0 – 130,0 m.bmt. Ketebalan 30 hingga 60 m. Kedudukan muka 15,0 – 45,0 m.bmt, kelulusan (k) 0.34 – 1.08 m/hari, keterusan 5.10 – 48.60 m2/hari, kapasitas jenis 4.18 – 39.80 m3/hari /m. Akifer dangkal, kedalaman 3,0 - 12,0 m.bmt., ketebalan akifer 2 - 5 m,kelulusan 0.27 – 0.98 m/hari, keterusan 0.48 – 3.92 m2/hari, kapasitas jenis 0.39 – 3.21 m3/hari /m. Kualitas air tanah dangkal umumnya baik. Potensi Air Tanah Dangkal Rendah Kedalaman 4,0 hingga 15 m.bmt., ketebalan 3 - 7 m, kelulusan 0.49 – 1.76 m/hari, keterusan 1.47 – 12.32 m2/hari, kapasitas jenis 1.20 – 10.09 m3/hari /m.
  • 58. Litologi Kemiringan Lereng Koefisien Imbuhan Curah Hujan (mm) Luas Area (km²) Imbuhan Air Tanah (juta m³/th) Aluvium (0 – 5) % 0.15 2.717 242.54 98.84 Batupasir (5 – 15)% 0.10 2.717 443.47 120.49 Jumlah 219.33 Imbuhan Air Tanah, Jumlah Aliran Air tanah CAT Koba Pangkal Raya, Tarum Besar berada di Kabupaten Bangka Tengah Q (Jumlah Aliran AT) = T.i.L = 2.2 m/hr x 0.0028 x 16 x 2.500m =89.36 juta m³/th CAT Pangkal Raya = 219.33 juta m³/th Q (Jumlah Aliran AT) = T.i.L = 2.2 m/hr x 0.0028 x 7 x 2.500m =39.47 juta m³/th Q (Jumlah Aliran AT) = T.i.L = 2.2 m/hr x 0.0012 x 7 x 2.500m =59.47 juta m³/th CAT Tarum Besar = 67.43 juta m³/th
  • 59.  Merupakan salah satu kegiatan eksplorasi air tanah yang dimaksudkan untuk mengetahui jenis sebaran lapisan batuan dari nilai tahanan jenisnya, yang dapat mendeteksi kemungkinan terdapatnya lapisan pembawa air tanah.  Diharapkan resiko kegagalan dalam memanfaatkan pengambilan air tanah melalui sumur bor produksi dapat dihindari atau paling tidak diperkecil. PENYELIDIKAN GEOLISTRIK
  • 60. Q Q s = ___________ MAD – MAS dimana : Qs = Serahan jenis /spesific yield (m3/jam) Q = debit pemompaan (m3/jam) MAD = Muka air dinamis (m) MAS = Muka air statis (m) 4.86 m³/jam Q s = --------------------- = 1.55 m³/jam/m = 0.43 l/dt/m 7.60 m – 4.47m
  • 61.
  • 62.
  • 63.
  • 64. Akifer tak tertekan/air tanah dangkal/akifer bebas: adalah akifer yang dibatasi bagian atasnya oleh muka air bertekanan sama dengan tekanan udara luar (1 atmosfir) dan di bagian bawahnya oleh lapisan kedap air, muka air tanah pada akifer ini disebut muka air preatik. Akifer tertekan/air tanah dalam/akifer artesis adalah akifer yang dibatasi bagian atas dan bawahnya oleh lapisan kedap air, muka air tanah pada akifer ini disebut muka pisometrik yang mempunyai tekanan lebih besar dari tekanan udara luar. Kedudukan muka air tanah dapat berada di atas dan bawah permukaan tanah. Apabila kedudukan muka air tanah ini di atas muka tanah setempat disebut air tanah artesis positif