SlideShare a Scribd company logo
  1
TINJAUAN ATAS PENCATATAN AKUNTANSI UNTUK PENGALIHAN AKTIVA TETAP
BERUPA LOKOMOTIF DAN KERETA PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)
DAOP 2 BANDUNG
Wawan Wahyudi
21311021
Universitas Komputer Indonesia
Abstrak
Penelitian ini dilakukan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung yang
bergerak dalam bidang jasa transportasi umum kereta api dengan tujuan melayani kebutuhan
transportasi masyarakat umum. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta serta dokumen yang terkait dengan
pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode deskriptif untuk
menggambarkan pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta yang dilakukan oleh PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung. Analisis yang dilakukan selama penelitian yaitu
terfokus pada prosedur dan pencatatan akuntansi dalam pembuatan nota pengalihan
administrasi atas pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta. Penelitian ini dilakukan
dengan cara observasi langsung, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa prosedur pengalihan aktiva tetap berupa
lokomotif dan kereta sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan teori namun belum sesuai
dengan karakteristik prosedur yang baik dimana masih terdapat keterlambatan pengiriman
dokumen yang terkait. Pencatatan akuntansi dalam pembuatan nota pengalihan administrasi
atas pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta sudah sesuai dengan teori namun ada
beberapa perbedaan antara teori dan peraturan yang dibuat oleh perusahaan.
Kata Kunci : Pengalihan, Aktiva Tetap, Lokomotif dan Kereta
Abstract
This research was conducted in PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung
which engaged in rail public transport services with the aim of serving the transportation needs of
the general public. This study was conducted to determine the transfer of fixed assets in kind of
locomotives and trains as well as documents related to the transfer of fixed assets in kind
locomotives and trains.
The method used in this research is descriptive method to describe the transfer of fixed
assets such as locomotives and trains made by PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2
Bandung. The analysis conducted during the study was focused on procedures and accounting
records in the making of the administration memorandum on the transfer of fixed assets in kind of
locomotives and trains. The research was done by direct observation, interviews, documentation
and literature.
The results of this study indicate that the transfer procedures of fixed assets such as
locomotives and trains are already running well and appropriate with the theory, but not
appropriate with the characteristics of a good procedure where there are still have some delays
related to the documents delivery. Accounting records in the manufacture of administration
memorandum on the transfer of fixed assets in kind of locomotives and trains are in accordance
with the theory, but there are some differences between the theoretical and the regulations made
by the company.
Key words : Transfer, Fixed Assets, Locomotive and Train
  2
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perusahaan merupakan suatu
organisasi yang kegiatannya menghasilkan
barang atau jasa dengan memproses
sumber daya yang dimiliki untuk memenuhi
kebutuhan ekonomis manusia. Selain itu
perusahan juga harus dapat mencapai
pertumbuhan dan memberikan pelayanan
yang baik kepada konsumen sehingga
kelangsungan hidup perusahaan dapat
terjaga. (Soemarso S.R., 2009:22).
Di era modern saat ini ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin pesat,
salah satunya pada bidang jasa transportasi
umum. Indonesia merupakan negara besar
yang memerlukan pengembangan sarana
transportasi umum untuk melayani
kebutuhan transportasi dan membantu
aktivitas perekonomian masyarakat. Salah
satu sarana transportasi umum yang ada
saat ini adalah kereta api. Kereta api
memiliki keunggulan dibandingkan dengan
transportasi umum yang lain, dimana selain
dapat mengangkut penumpang, kereta api
juga dapat mengangkut barang dalam skala
besar. Selain itu kereta api juga memiliki
tarif harga yang relative ekonomis sehingga
dapat dijangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat.
PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
merupakan satu-satunya badan usaha milik
negara yang bergerak dalam pelayanan
jasa transportasi umum kereta api. PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan
usaha padat modal dimana sebagian besar
digunakan untuk pengadaan dan
pemeliharaan sarana (lokomotif dan
gerbong) maupunpengadaan dan
pemeliharaan prasarana (rel dan jembatan
). Walaupaun kebijakan Kementerian BUMN
kepada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
adalah tidak mengharapkan laba besar dan
tidak ada dividen, namun demikian PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) diminta
untuk meningkatkan kapasitas angkutan,
keselamatan dan kualitas pelayanannya.
Dalam melaksanakan kegiatannya
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki
sumber daya yang memegang peranan
penting yaitu aktiva tetap yang
pemanfaatannya untuk menciptakan
pendapatan. Salah satu aktiva tetap yang
dimiliki oleh PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) yaitu lokomotif dan kereta yang
merupakan bagian terpenting dalam
melaksanakan kegiatan operasional
perusahaan menyangkut pendapatan usaha
dan pelayanan jasa transportasi kepada
pengguna atau masyarakat.
Untuk menjaga kondisi dan efisiensi
sarana sesuai dengan kebutuhan,
pengelolaan atas aktiva tetap berupa
lokomotif dan kereta tersebut harus
dilaksanakan secara baik. Salah satu
kegiatan yang termasuk dalam pengelolaan
tersebut yaitu pengalihan atas aktiva tetap
berupa lokomotif dan kereta. Pengalihan
tersebut merupakan salah satu hal yang
penting untuk meningkatkan kapasitas
angkutan, keselamatan dan kualitas
pelayanan dari PT. Kereta Api Indonesia
(Persero).
Dalam pelaksanaan pengalihan
aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta
masih terjadi hambatan atau masalah.
Menurut hasil wawancara dengan Bapak
Edi Samhuri yang menjabat sebagai Staf
Akuntansi pada PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Daop 2 Bandung, yang biasanya
terjadi yaitu dalam hal koordinasi dan
dokumentasi. Kurangnya koordinasi antar
pihak yang terkait dalam pengalihan aktiva
tetap berupa lokomotif dan kereta tersebut
biasanya mengakibatkan keterlambatan
dokumen dari pihak pengirim kepada unit
keuangan dan akuntasi sehingga
menimbulkan kesalahpahaman di antara
pihak- pihak yang terkait. Yang terjadi
adalah lokomotif dan kereta telah dialihkan
ke Daop penerima, tetapi pihak keuangan
dan akuntansi tidak mengetahui secara
langsung adanya pengalihan tersebut
karena keterlambatan dokumen.
Tanpa dokumen yang diperlukan,
pihak akuntansi tidak dapat mencatat dan
membuat nota peralihan atas aktiva tetap
berupa lokomotif dan kereta tersebut. Nota
peralihan tersebut menyangkut Nota Debit
(nilai perolehan aktiva tetap) dan Nota
Kredit (akumulasi penyusutan aktiva tetap)
atas lokomotif dan kereta tersebut.
  3
Berdasarkan uraian di atas maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Tinjauan Atas Prosedur
Pencatatan Akuntansi untuk Pengalihan
Aktiva Tetap Berupa Lokomotif dan
Kereta Pada PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Daop 2 Bandung”.
1.2 Identifikasi Masalah
Setelah melihat secara umum
uraian diatas maka penulis
mengidentifikasikan masalah-masalah
sebagai berikut:
1. Terdapat masalah koordinasi antara
pihak yang terkait dalam pengalihan
aktiva tetap berupa lokomotif dan
kereta pada PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) Daop 2
Bandung yang mengakibatkan
keterlambatan dalam pengiriman
dokumen.
2. Keterlambatan dalam pengiriman
dokumen yang terjadi dalam
peralihan aktiva tetap berupa
lokomotif dan kereta pada PT.
Kereta Api Indonesia (Persero)
Daop 2 Bandung mengakibatkan
pihak akuntansi tidak dapat
mencatat dan membuat nota
peralihan atas aktiva tetap berupa
lokomotif dan kereta tersebut.
1.3 Rumusan Masalah
Dalam rumusan masalah ini, penulis
telah merumuskan masalah yang ada pada
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2
Bandung dalam hal Peralihan Aktiva Tetap
(Sarana Gerak) Lokomotif dan Kereta Api :
1. Bagaimana prosedur pengalihan
aktiva tetap berupa lokomotif dan
kereta pada PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) Daop 2
Bandung.
2. Bagaimana pencatatan akuntansi
dalam pembuatan nota peralihan
atas aktiva tetap berupa lokomotif
dan kereta pada PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) Daop 2
Bandung.
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.4.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penulis melakukan
penelitian ini adalah untuk mencari dan
mengumpulkan data-data dan mendapatkan
informasi mengenai Pengalihan Aktiva
Tetap Berupa Lokomotif dan Kereta pada
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2
Bandung yang hasilnya akan digunakan
untuk menyusun laporan tugas akhir.
1.4.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian penulis
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui prosedur
pengalihan aktiva tetap berupa
lokomotif dan kereta api pada PT.
Kereta Api Indonesia (Persero)
Daop 2 Bandung.
2. Untuk mengetahui pencatatan
akuntansi dalam pembuatan nota
pengalihan atas aktiva tetap berupa
lokomotif dan kereta pada PT.
Kereta Api Indonesia (Persero)
Daop 2 Bandung.
1.5 Kegunaan Penelitian
1.5.1 Kegunaan Akademis
Kegunaaan akademis dari
penelitian yang peneliti lakukan adalah:
1. Bagi Pengembangan Ilmu
Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan wawasan dan
pengetahuna dalam bidang
akuntansi, khususnya pengetahuan
mengenai pengalihan aktiva tetap.
Dengan penelitian ini juga
diharapkan dapat menambah
pengetahuan akan pengalihan
aktiva tetap berupa lokomotif dan
kereta yang ada pada PT. Kereta
Api Indonesia (Persero) Daop 2
Bandung.
2. Bagi Peneliti
Sebagai hasil dari buah pikiran
penulis dalam
mengimplementasikan ilmu yang
telah didapat oleh penulis. Hasil dari
penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan wawasan dan
pengetahuan mengenai pengalihan
  4
aktiva tetap berupa lokomotif dan
kereta.
3. Kegunaan bagi Pembaca
Hasil dari penelitian ini diharapkan
dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai tinjauan
atas pengalihan aktiva tetap berupa
lokomotif dan kereta, juga sebagai
studi pustaka yang dapat dijadikan
referensi bagi peneliti lain yang
akan melakukan penelitian yang
sama.
1.5.2 Kegunaan Praktis
Adapun kegunaan praktis dari
penelitian yang peneliti lakukan adalah hasil
dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran positif
yang dapat meningkatkan kualitas pada PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2
Bandung.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Aktiva
Aktiva (Assets) merupakan salah
satu elemen pada neraca dalam
perusahaan. Berikut ini merupakan
pengertian aktiva menurut Al Haryono Jusup
(2012:28) adalah sebagai berikut :
“Aktiva adalah sumber-sumber
ekonomi yang dimiliki
perusahaan yang biasa
dinyatakan dalam satuan uang”.
Adapun menurut Danang Sunyoto
(2013:124) aktiva dikelompokkan menjadi
beberapa jenis antara lain :
1. Aktiva Lancar (Current Assets)
2. Investasi Jangka Panjang
3. Aktiva Tetap Berwujud (Fixed
Assets)
4. Aktiva Tetap Tidak Berwujud
(Intangible Assets)
5. Aktiva Lain-Lain
2.2 Pengertian Aktiva Tetap
Aktiva tetap (Fixed Assets)
merupakan salah satu elemen dari aset
pada neraca yang digunakan dalam
perusahaan. Menurut Weygandt, Kieso dan
Kimmel yang diterjemahkan oleh Ali Akbar
Yulianto, Wasilah dan Rangga Handika
(2009:566), menyatakan bahwa:
“Asset tetap adalah sumber daya
yang memiliki tiga karakteristik:
memiliki bantuk fisik (bentuk dan
ukuran yang jelas), digunakan
dalam kegiatan operasional dan
tidak untuk dijual ke konsumen.”
2.2.1 Perolehan Aktiva Tetap
Aktiva tetap dapat diperoleh dengan
berbagai cara, di mana masing-masing cara
perolehan akan mempengaruhi penentuan
harga perolehan. Menurut Zaki Baridwan
(2010:278), masing – masing perolehan
aktiva tetap antara lain adalah sebagai
berikut :
1. Pembelian tunai
2. Pembelian secara lumpsum
(gabungan)
3. Pertukaran dengan surat-surat
berharga
4. Pertukaran dengan aktiva tetap
lain yang sejenis
5. Pertukaran dengan aktiva tetap
lain yang tidak sejenis
6. Pembelian angsuran
7. Diperoleh dari hadiah atau donasi
8. Aktiva yang dibuat sendiri
2.2.2 Penyusutan Aktiva Tetap
Bersamaan dengan berlalunya
waktu, biasanya kemampuan yang diberikan
aktiva tetap menurun (misal karena aus).
Pengakuan adanya penurunan aktiva tetap
ini dibebankan sebagai biaya yang dikenal
dengan depreciation expense (biaya
penyusutan).
Adapun definisi dari penyusutan aktiva tetap
menurut Slamet Sugiri (2009 : 158) adalah
sebagai berikut :
“Penyusutan adalah alokasi
sistematis jumlah yang dapat
disusutkan dari suatu asset
selama umur manfaatnya”.
Ada beberapa metode yang dapat
digunakan untuk menghitung beban
penyusutan periodic. Untuk dapat memilih
salah satu metode hendaknya
dipertimbangkan keadaan yang
mempengaruhi aktiva tersebut. Menurut Ely
Suhayati dan Sri Dewi Anggadini
  5
(2009:252), metode-metode itu adalah
sebagai berikut :
1. Metode garis lurus (straight line
methods)
2. Metode dengan angka-angka
tahunan (sum of the year digit
methods)
3. Metode saldo menurun (declining
balance methods)
4. Metode unit produksi (unit
productive methods)
2.3 Pengertian Pengalihan Aktiva Tetap
Aktiva tetap menuntut pemanfaatan
optimum selama taksiran umur
ekonomisnya. Perlu dibentuk satu fungsi
manajemen aktiva tetap yang memiliki
tanggung jawab untuk mengatur
penggunaan, pemindahan, pemberian
otorisasi penghentian pemakaian aktiva
tetap. Jika masing-masing fungsi memiliki
wewenang untuk menggunakan,
memindahkan dan menghentikan
pemakaian aktiva tetap, penggunaan aktiva
tetap tidak akan optimum, karena aktiva
tetap yang menganggur di suatu fungsi tidak
dapat segera dimanfaatkan oleh fungsi lain.
Fungsi yang bertanggung jawab atas
pengelolaan aktiva tetap berada di tangan
bagian aktiva tetap. (Mulyadi, 2014:597).
Menurut Mulyadi (2014:624),
pengertian pengalihan atau transfer aktiva
tetap adalah :
“Pengalihan
pertanggungjawaban atas aktiva
tetap dari satu pusat
pertanggungjawaban ke pusat
pertanggungjawaban yang lain
atau dari fungsi satu ke fungsi
yang lainnya”.
2.4 Pengertian Lokomotif dan Kereta
2.4.1 Lokomotif
Kereta api adalah sarana
transportasi berupa kendaraan dengan
tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun
dirangkaikan dengan kendaraan lainnya,
yang akan ataupun sedang bergerak di rel.
Kereta api merupakan alat transportasi
massal yang umumnya terdiri dari lokomotif
(kendaraan dengan tenaga gerak yang
berjalan sendiri) sebagai penggerak.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
pengertian lokomotif adalah sebagai berikut
:
“Lokomotif adalah kepala kereta
api yang menarik gerbong kereta”
2.4.2 Jenis-Jenis Lokomotif
Menurut Dewo Wisnu Prakoso
(2013:1), jenis-jenis lokomotif berdasarkan
mesinnya terbagi menjadi :
1. Lokomotif uap
2. Lokomotif diesel mekanis
3. Lokomotif diesel elektrik
4. Lokomotif diesel hidrolik
5. Lokomotif listrik
2.4.3 Kereta
Kereta api memiliki rangkaian
kereta atau gerbong yang dirangkaikan
bersamaan dengan lokomotif (dirangkaikan
dengan kendaraan lainnya).Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia pengertian kereta
adalah sebagai berikut :
“Kereta adalah kendaraan yang
beroda (biasanya ditarik oleh
kuda atau mesin).”
2.4.4 Jenis-Jenis Kereta
Menurut Muhammad Faris Naufal
(2011), pembagian jenis-jenis kereta adalah
sebagai berikut :
1. Berdasarkan muatan penumpang :
a. Kereta lokomotif
b. Kereta Rel Diesel (KRD
c. Kereta Rel Listrik (KRL
2. Menurut muatan barang :
a. Kereta batu bara
b. Kereta tangki (biasanya berisi
bahan bakar)
c. Kereta kontainer (peti kemas)
3. Menurut tempat berjalannya kereta :
a. Kereta permukaan (berjalan di
atas tanah)
b. Kereta jalur melayang (monorel)
c. Kereta subway (kereta bawah
tanah)
  6
III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:38)
pengertian objek penelitian adalah sebagai
berikut :
“Suatu atribut atau sifat atau nilai
dari orang, objek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti
untuk di pelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”.
Penelitian ini dilakukan untuk
memperoleh data-data yang berhubungan
dengan objek penelitian. Yang menjadi
objek penelitian ini adalah pengalihan aktiva
tetap berupa lokomotif dan kereta yang ada
pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Daop 2 Bandung.
3.2. Metode Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto
(2010:136) pengertian dari metode
penelitian adalah sebagai berikut :
” Metode penelitian adalah cara
yang digunakan oleh peneliti
dalam pengumpulan data
penelitiannya ”.
Metode deskriptif dalam penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui gambaran
tentang prosedur dan pencatatan akuntansi
atas nota peralihan dalam pengalihan aktiva
tetap berupa lokomotif dan kereta pada PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2
Bandung.
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Riduwan (2010:51),
pengertian dari teknik pengumpulan data
adalah :
“Metode pengumpulan data ialah
teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data”.
Teknik pengumpulan data yang
dilakukan penulis untuk mendapatkan dan
mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Studi Lapangan (Field Research)
a. Observasi Lapangan Langsung
b. Wawancara
c. Dokumentasi
2. Studi Kepustakaan (Library
Research)
3.2.2 Sumber Data
Dalam suatu penelitian terdapat dua
sumber data yang dipakai, data tersebut
adalah sebagai beikut :
1. Data Primer
Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan data primer yang
berasal dari hasil wawancara.
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini
diperoleh penulis dengan
mengumpulkan catatan dari PT.
Kereta Api Indonesia (Persero)
Daop 2 Bandung juga mengadakan
studi kepustakaan dengan
mempelajari buku-buku dan
mengumpulkan data dari literature-
literature serta sumber lain.
IV. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diperoleh dengan
teknik wawancara dengan pihak yang terkait
sebagai bentuk pencarian data dan
dokumentasi langsung dilapangan yang
kemudian peneliti analisis. Analisis ini
sendiri terfokus pada pengalihan aktiva
tetap berupa lokomotif dan kereta pada
PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2
Bandung, yang dikaitkan kepada beberapa
unsur atau identifikasi masalah.
  7
4.1.1 Analisis Deskriptif
4.1.1.1 Prosedur Pengalihan Aktiva
Tetap Berupa Lokomotif dan Kereta
pada PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Daop 2 Bandung
Pengalihan aktiva tetap berupa
lokomotif dan kereta biasanya dilakukan
antar Daerah Operasi (Daop) yang ada di
Indonesia. Prosedur pengalihan aktiva tetap
berupa lokomotif dan kereta yang dilakukan
di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop
2 Bandung adalah sebagai berikut :
1. Pengalihan aktiva tetap berupa
lokomotif dan kereta dilakukan atas
dasar Telek / Surat Perintah
Pemindahan Aktiva Tetap (SPPAT)
yang dikeluarkan dari Kepala
Bagian Sarana yang selanjutnya
ditembuskan kepada Manager
Sarana.
2. Selanjutnya Manager Sarana akan
mengotorisasai SPPAT dan
ditembuskan kepada Bagian Sarana
yang terdiri dari Kepala Dipo Traksi
(KDT) dan Kepala Dipo Kereta
(KDK) juga kepada Bagian
Akuntansi dan Unit Penerima Aktiva
Tetap.
3. Bagian Sarana akan menindak
lanjuti pengalihan armada tersebut
dan berdasarkan SPPAT
selanjutnya Kepala Dipo Traksi
(KDT) atau Kepala Dipo Kereta
(KDK) akan mengirimkan dokumen
berupa Laporan Pengiriman Aktiva
Tetap (LPAT) kepada Bagian
Akuntansi dan Unit Penerima yang
menjadi dasar dalam membuat Nota
Pengalihan Administrasi sarana
yang akan dialihkan yang terdiri dari
Nota Debit (nilai perolehan aktiva
tetap) dan Nota Kredit (akumulasi
penyusutan aktiva tetap).
4. Bagian Akuntansi akan membuat
Nota Pengalihan Administrasi
sarana yang akan dialihkan yang
terdiri dari Nota Debit (nilai
perolehan aktiva tetap) dan Nota
Kredit (akumulasi penyusutan aktiva
tetap) berdasarkan SPPAT dan
LPAT untuk kemudian ditembuskan
kepada Unit Penerima.
5. Unit Penerima menerima
pengalihan aktiva tetap dan Bagian
Akuntansi Unit Penerima akan
melakukan pembukuan
berdasarkan Nota Pengalihan
Administrasi sarana yang akan
dialihkan yang terdiri dari Nota Debit
(nilai perolehan aktiva tetap) dan
Nota Kredit (akumulasi penyusutan
aktiva tetap) yang dikirimkan oleh
Bagian Akuntansi Unit Pengirim.
Berdasarkan Buku Pedoman
Akuntansi PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Tahun 2010, prosedur akuntansi
pemindahan aktiva tetap diselenggarakan
berdasarkan tembusan dokumen :
1. Surat Perintah Pemindahan Aktiva
Tetap
2. Laporan Pengiriman Aktiva Tetap
(dari pengirim aktiva tetap)
3. Laporan Penerimaan Aktiva Tetap
(dari penerima aktiva tetap)
4. Nota Pengalihan Administrasi (dari
unit akuntansi pengirim aktiva tetap)
Adapun fungsi-fungsi yang terkait
dengan dokumen-dokumen yang
bersangkutan dengan pengalihan aktiva
tetap berupa lokomotif dan kereta yang ada
pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Daop 2 Bandung adalah sebagai berikut :
1. Bagian Sarana
2. Bagian Pengiriman
3. Bagian Penerimaan
4. Bagian Akuntansi
4.1.1.2 Pencatatan Akuntansi Dalam
Pembuatan Nota Pengalihan
Administrasi Aktiva Tetap Berupa
Lokomotif dan Kereta pada
PT.Kereta Api Indonesia
(Persero) Daop 2 Bandung
Penilaian aktiva tetap pada PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2
Bandung dinilai berdasarkan harga
perolehan. Menurut Buku Pedoman
Akuntansi PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Tahun 2010, pemilikan aktiva
tetap pada PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) diperoleh dengan cara, antara lain
:
1. Pembelian baik tunai maupun kredit
  8
2. Pertukaran
3. Pembuatan sendiri
4. Leasing
5. Pembaharuan
6. Pengalihan antar daerah
Penyusutan aktiva tetap pada PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2
Bandung menganut metode penyusutan
Garis Lurus (Straight Line Method), yaitu
besarnya nilai penyusutan per tahun (masa)
untuk setiap jenis atau golongan aktiva tetap
yang disusut, dihitug berdasarkan taksiran
umur ekonomisnya, dengan persentase
tetap tertentu terhadap nilai perolehan (cost)
aktiva tetap.
Dokumen pengalihan administrasi
aktiva tetap PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Daop 2 Bandung terdiri dari
beberapa dokumen diantaranya :
1. Nota Debet
2. Nota Kredit
3. Kartu Individu Aktiva Tetap
4. Bukti Jurnal
4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisis Prosedur Pengalihan
Aktiva Tetap Berupa Lokomotif
dan Kereta Pada PT. Kereta
Api Indonesia (Persero) Daop
2 Bandung
Menurut teori Mulyadi (2014:600)
salah satu dokumen yang digunakan untuk
merekam transaksi transfer aktiva tetap
adalah dokumen pengiriman, pada PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2
Bandung, dokumen pengiriman dibuat
berupa Laporan Pengiriman Aktiva Tetap
(LPAT) oleh bagian sarana yang terdiri dari
Kepala Dipo Traksi (KDT) atau Kepala Dipo
Kereta (KDT) berdasarkan Telek atau Surat
Perintah Pemindahan Aktiva Tetap
(SPPAT). Selanjutnya Laporan Pengiriman
Aktiva Tetap (LPAT) ditembuskan kepada
bagian akuntansi sebagai dasar pembuatan
nota pengalihan administrasi yang terdiri
dari Nota Debit dan Nota Kredit.
Prosedur pengalihan aktiva tetap di
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2
Bandung sudah sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Mulyadi. Fungsi
akuntansi di PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Daop 2 Bandung mengikuti
dengan segera dalam hal pencatatan atas
terjadinya transaksi pengalihan aktiva tetap
sesuai dengan fungsinya, akan tetapi
karena kurangnya koordinasi antara bagian
sarana dan bagian akuntansi dalam
pengalihan aktiva tetap tersebut biasanya
menimbulkan keterlambatan dokumen
Laporan Pengiriman Aktiva Tetap (LPAT)
dari bagian sarana kepada bagian
akuntansi, yang berdampak pada bagian
akuntansi tidak dapat dengan segera
membuat nota peralihan atas aktiva tetap
tersebut. Hal ini dapat menghambat proses
pembukuan dalam pencatatan akuntansi
dan pelaporannya, karena bagian akuntansi
harus selalu mencatat setiap transaksi yang
berhubungan dengan aktiva tetap.
Karena hal itu, meskipun prosedur
yang ada sudah sesuai dengan teori dan
berjalan dengan cukup baik namun hal ini
belum sesuai dengan salah satu
karakteristik prosedur yang dipaparkan
menurut Ardiyos (2009:466) yang
mengharuskan suatu prosedur itu
menunjukan tidak adanya keterlambatan
atau hambatan.Berdasarkan teori dan hasil
penelitian deskriptif dalam kasus ini jika
dilihat dari karakteristik prosedur belum
terlaksana dengan baik, karena dengan
terjadinya hambatan dapat menunjukan
kurangnya pengawasan yang baik dalam
prosedurnya.
4.2.2 Analisis Pencatatan Akuntansi
Dalam Pembuatan Nota
Pengalihan Administrasi
Aktiva Tetap Berupa Lokomotif
dan Kereta pada PT.Kereta Api
Indonesia (Persero) Daop 2
Bandung
Dalam teorinya, Mulyadi
(2014:608) menyatakan salah satu catatan
akuntansi yang berhubungan dengan sistem
transfer aktiva tetap adalah Kartu Aktiva
Tetap dan transfer aktiva tetap tidak
mengubah harga pokok aktiva tetap dan
akumulasi depresiasi aktiva tetap yang
bersangkutan, namun hanya dicatat lokasi
data baru aktiva tetap tersebut dalam kartu
aktiva tetap. Tidak ada pencatatan nilai
rupiah dalam transfer aktiva tetap.
  9
Catatan akuntansi Kartu Aktiva
Tetap dilakukan oleh PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung)
berupa Kartu Individu Aktiva Tetap sebagai
pembantu nota debet dan nota kredit yang
memuat rincian data yang bersangkutan
dengan aktiva tetap berupa lokomotif dan
kereta beserta dengan nilai rupiah dari nilai
perolehan dan akumulasi penyusutannya.
Dari pembahasan teori menunjukan
hasil penelitian deskriptif dalam kasus ini,
pada catatan akuntansi Kartu Indivudu
Aktiva Tetap di PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Daop 2 Bandung terdapat
perbedaan dimana dalam Kartu Individu
Aktiva Tetap berupa kereta dan lokomotif di
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2
Bandung disertakan pencatatan nilai rupiah
atas nilai perolehan dan akumulasi
penyusutan aktiva tetap sehingga diperoleh
nilai buku dari aktiva tetap tersebut. Pada
dasarnya antara teori dan praktek yang
digunakan sudah hampir sesuai dengan
teori, namun ada beberapa hal yang
berbeda antara teori dan peraturan yang
dibuat.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan pada bab sebelumnya, maka
penulis menarik kesimpulan sebagai berikut
:
1. Prosedur pengalihan aktiva tetap
berupa lokomotif dan kereta pada
PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Daop 2 Bandung diselenggarakan
berdasarkan tembusan dokumen :
a. Surat Perintah Pemindahan
Aktiva Tetap
b. Laporan Pengiriman Aktiva
Tetap (dari pengirim aktiva
tetap)
c. Laporan Penerimaan Aktiva
Tetap (dari penerima aktiva
tetap)
d. Nota Pengalihan
Administrasi (dari unit
akuntansi pengirim aktiva
tetap)
Fungsi-fungsi yang terkait dengan
dokumen-dokumen yang
bersangkutan dengan pengalihan
aktiva tetap berupa lokomotif dan
kereta yang ada pada PT. Kereta
Api Indonesia (Persero) Daop 2
Bandung adalah :
a. Bagian Sarana
b. Bagian Pengiriman
c. Bagian Penerimaan
d. Bagian Akuntansi
Prosedur pengalihan aktiva tetap di
PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Daop 2 Bandung sudah sesuai
dengan teori.Kurangnya koordinasi
antara bagian sarana dan bagian
akuntansi dalam pengalihan aktiva
tetap berupa lokomotif dan kereta
biasanya menimbulkan
keterlambatan dokumen Laporan
Pengiriman Aktiva Tetap, yang
berdampak pada bagian akuntansi
tidak dapat dengan segera
membuat nota pengalihan
administrasi atas aktiva tetap
tersebut. Hal ini dapat menghambat
proses pembukuan dalam
pencatatan akuntansi dan
pelaporannya, karena bagian
akuntansi harus selalu mencatat
setiap transaksi yang berhubungan
dengan aktiva tetap tersebut.
2. Dokumen pencatatan akuntansi
dalam pengalihan aktiva tetap
berupa lokomotif dan kereta pada
PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Daop 2 Bandung diantaranya :
a. Nota Debet (Nilai Perolehan
Aktiva Tetap)
b. Nota Kredit (Akumulasi
Penyusutan Aktiva Tetap)
c. Kartu Individu Aktiva Tetap
d. Bukti Jurnal Umum
Pada PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Daop 2 Bandung, nilai
perolehan aktiva tetap yang berasal
dari pengalihan antar daerah
dibukukan oleh unit akuntansi
dengan berdasarkan Laporan
Pengiriman Aktiva Tetap (LPAT).
Sedangkan metode penyusutan
yang digunakan adalah “Metode
Garis Lurus (Straight Line Method)”,
yaitu besarnya nilai penyusutan per
  10
tahun (masa) untuk setiap jenis atau
golongan aktiva tetap yang
disusutkan, dihitung berdasarkan
taksiran umur ekonomisnya, dengan
persentase tetap tertentu terhadap
nilai perolehan (cost) aktiva tetap.
Pada catatan akuntansi atas
pengalihan aktiva tetap berupa
lokomotif dan kereta di PT. Kereta
Api Indonesia (Persero) Daop 2
Bandung sudah sesuai dengan
teori, terdapat sedikit perbedaan
dimana dalam kartu individu aktiva
tetap berupa kereta dan lokomotif
di PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Daop 2 Bandung
disertakan pencatatan nilai rupiah
atas nilai perolehan dan akumulasi
penyusutan aktiva tetap sehingga
diperoleh nilai buku dari aktiva tetap
tersebut.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang telah
penulis lakukan, penulis akan memberikan
saran yang mungkin bermanfaat bagi PT
Kereta Api (persero) Daop 2 Bandung
dalam pengaihan aktiva tetap beruoa
lokomotif dan kereta. Dari saran yang
penulis berikan diharapkan dapat
meningkatkan kinerja dan menciptakan
kondisi dan situasi yang lebih baik dari
keadaan yang sudah ada, yaitu:
1. Sistem aktiva tetap berbasis komputer
on-line bisa digunakan untuk
dokumentasi pengalihan aktiva tetap
atau dengan menerapkan notifikasi
penerimaan e-mail yang terintegrasi
dengan telepon selular melalui pesan
teks, sehingga setiap pengiriman
dokumen melalui e-mail dapat
diketahui secara cepat dan langsung.
Selain itu diperlukan juga pengawasan
yang lebih baik terhadap prosedur
pengalihan aktiva tetap serta
komunikasi dan koordinasi yang baik
agar prosedur dapat berjalan dengan
lancar dan mencapai hasil sesuai
dengan yang diharapkan.
2. Pencatatan nama dokumen dalam hal
pencatatan akuntansi nota pengalihan
administrasi atas pengalihan aktiva
tetap berupa lokomotif dan kereta
harus disesuaikan dengan jenis jurnal
yang dibuat.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Buku Referensi :
Al Hayono Jusup. 2012. Dasar-Dasar
Akuntansi. Yogyakarta: Bagian
Penerbitan Sekolah Tingi Ilmu
Ekonomi YKPN.
Ardiyos. 2009. Kamus Besar Akuntansi.
Jakarta: Citra Harta Prima
Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini.
Akuntansi Keuangan. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Mulyadi. 2014. Sistem Akuntansi.
Yogyakarta: Salemba Empat
Riduwan. 2010. Metode & Teknik Menyusun
Proposal Penelitian. Bandung:
Alfabeta
Slamet Sugiri. 2009. Akuntansi Suatu
Pengantar 2. Yogyakarta: STIM
YKPN
Soemarso S.R. 2009. Akuntansi Suatu
Pengantar. Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian.
Bandung: Alfabeta
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik.Bandung: Rineka Cipta
Weygandt, Kieso & Kimmel, Penerjemah Ali
Akbar Yulianto, Wasilah dan
Rangga Handika. 2009. Accounting
Principles. Jakarta: Salemba Empat.
Zaki Baridwan. 2010. Intermediate
Accounting. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta
  11
Sumber Internet :
Muhammad Faris Naufal Austen. 2011.
Jenis-jenis Kereta di Indonesia. Diakses
melalui :
http://muhamadfarisnaufalausten.wordpress.
com/2011/05/18/jenis-jenis-kereta-i-
indonesia/ [15/05/2014]
Ebta Setiawan. 2014. Lokomotif, Kereta.
Diakses melalui : http://kbbi.web.id/
[14/05/2014]
Dewo Wisnu Prakoso. 2013. Jenis-jenis
Lokomotif yang ada di Indonesia. Diakses
melalui
:http://nanuwisnu.blogspot.com/2013/01/jeni
s-jenis-lokomotif-yang ada di_697.html
[15/05/214]
  12
  13
Gambar 4.1
Prosedur Pengalihan Aktiva Tetap PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2
Bandung
Keterangan :
KDT = Kepala Dipo Traksi
KDK = Kepala Dipo Kereta
SPPAT = Surat Perintah Pemindahan Aktiva Tetap
LPAT = Laporan Pengiriman Aktiva Tetap
NP = Nota Peralihan

More Related Content

What's hot

Siklus akuntansi perusahaan jasa p pt.
Siklus akuntansi perusahaan jasa p pt.Siklus akuntansi perusahaan jasa p pt.
Siklus akuntansi perusahaan jasa p pt.E Junaidi Aprizal
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Faridaabraham
 
Sistem informasi akuntansi teknik dan dokumentasi sistem informasi
Sistem informasi akuntansi   teknik dan dokumentasi sistem informasiSistem informasi akuntansi   teknik dan dokumentasi sistem informasi
Sistem informasi akuntansi teknik dan dokumentasi sistem informasi
Ulmi_Kalsum
 
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptxAkuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
Ryan Gamof
 
Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerja
Ulfa Defrana
 
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDA
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDAAkuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDA
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDA
Mahyuni Bjm
 
anggaran komprehensif
 anggaran komprehensif anggaran komprehensif
anggaran komprehensif
Adietya Selamet
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sujatmiko Wibowo
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Mahyuni Bjm
 
Presentasi SIA
Presentasi SIAPresentasi SIA
Presentasi SIA
Niar Afriyani
 
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPDProsedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Fox Broadcasting
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
universitas negeri padang
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Deddi Nordiawan
 
Perencanaan sektor publik
Perencanaan sektor publikPerencanaan sektor publik
Perencanaan sektor publik
Rini Pakpahan
 
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDPAkuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
Sujatmiko Wibowo
 
Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111
Tobagus Makmun
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Mahyuni Bjm
 
PPh Pasal 22
PPh Pasal 22PPh Pasal 22
PPh Pasal 22
Nur Aisyah Zera Datu
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
Reza Yudhalaksana
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 

What's hot (20)

Siklus akuntansi perusahaan jasa p pt.
Siklus akuntansi perusahaan jasa p pt.Siklus akuntansi perusahaan jasa p pt.
Siklus akuntansi perusahaan jasa p pt.
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
 
Sistem informasi akuntansi teknik dan dokumentasi sistem informasi
Sistem informasi akuntansi   teknik dan dokumentasi sistem informasiSistem informasi akuntansi   teknik dan dokumentasi sistem informasi
Sistem informasi akuntansi teknik dan dokumentasi sistem informasi
 
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptxAkuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
 
Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerja
 
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDA
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDAAkuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDA
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDA
 
anggaran komprehensif
 anggaran komprehensif anggaran komprehensif
anggaran komprehensif
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
 
Presentasi SIA
Presentasi SIAPresentasi SIA
Presentasi SIA
 
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPDProsedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
 
Perencanaan sektor publik
Perencanaan sektor publikPerencanaan sektor publik
Perencanaan sektor publik
 
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDPAkuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
 
Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDA
 
PPh Pasal 22
PPh Pasal 22PPh Pasal 22
PPh Pasal 22
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 

Similar to PENCATATAN AKUNTANSi yang digunakan dalam PT.KAI (persero)

PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO
PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSEROPENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO
PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO
Kartika Dwi Rachmawati
 
qwpas
qwpasqwpas
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perubahan di pt. kereta api indonesia (perse...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perubahan di pt. kereta api indonesia (perse...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perubahan di pt. kereta api indonesia (perse...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perubahan di pt. kereta api indonesia (perse...
Dyana Anggraini
 
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta api
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta apiJurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta api
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta apiilhammohamad
 
PA 6
PA 6PA 6
Contoh outline isi
Contoh outline isiContoh outline isi
Contoh outline isiguest186575
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB I
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB IPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB I
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB I
Yogga Haw
 
BAB I TRANSPORTASI LAUT
BAB I TRANSPORTASI LAUTBAB I TRANSPORTASI LAUT
BAB I TRANSPORTASI LAUT
Yogga Haw
 
Proses kesejahteraan kereta api indonesia
Proses kesejahteraan kereta api indonesiaProses kesejahteraan kereta api indonesia
Proses kesejahteraan kereta api indonesia
chintyanindy
 
Proposal Penawaran Aplikasi Estimasi Ongkos Kirim dan Pelacakan Pengiriman JNE
Proposal Penawaran Aplikasi Estimasi Ongkos Kirim dan Pelacakan Pengiriman JNEProposal Penawaran Aplikasi Estimasi Ongkos Kirim dan Pelacakan Pengiriman JNE
Proposal Penawaran Aplikasi Estimasi Ongkos Kirim dan Pelacakan Pengiriman JNE
Ferdinand Jason
 
Konektivitas jaringan
Konektivitas jaringanKonektivitas jaringan
Konektivitas jaringan
Oki Endrata Wijaya
 
3. konektivitas jaringan
3. konektivitas jaringan3. konektivitas jaringan
3. konektivitas jaringan
Oki Endrata Wijaya
 
Sistem Informasi Penyewaan Pada PT. Erafista Indah Jakarta Bab I
Sistem Informasi Penyewaan Pada PT. Erafista Indah Jakarta  Bab ISistem Informasi Penyewaan Pada PT. Erafista Indah Jakarta  Bab I
Sistem Informasi Penyewaan Pada PT. Erafista Indah Jakarta Bab I
evachaerani
 
Proposalku
ProposalkuProposalku
Proposalku
Khaenur Fauzi
 
Kak spab tod pt. kcic
Kak spab tod pt. kcicKak spab tod pt. kcic
Kak spab tod pt. kcic
Handy Agus Metrino
 
PRESENTASI STUDI KELAYAKAN INVESTASI JALAN TOL GEMPOL - PASURUAN SADAM 182300...
PRESENTASI STUDI KELAYAKAN INVESTASI JALAN TOL GEMPOL - PASURUAN SADAM 182300...PRESENTASI STUDI KELAYAKAN INVESTASI JALAN TOL GEMPOL - PASURUAN SADAM 182300...
PRESENTASI STUDI KELAYAKAN INVESTASI JALAN TOL GEMPOL - PASURUAN SADAM 182300...
SadamPangestu1
 
SIM UAS, Adi Kurniawan Ramadhan, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem T...
SIM UAS, Adi Kurniawan Ramadhan, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem T...SIM UAS, Adi Kurniawan Ramadhan, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem T...
SIM UAS, Adi Kurniawan Ramadhan, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem T...
Adi Kurniawan R
 
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perubahaan di pt. kereta api indonesia (pers...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perubahaan di pt. kereta api indonesia (pers...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perubahaan di pt. kereta api indonesia (pers...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perubahaan di pt. kereta api indonesia (pers...
Dyana Anggraini
 
SIM, YONO 43216110032, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI...
SIM, YONO 43216110032, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI...SIM, YONO 43216110032, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI...
SIM, YONO 43216110032, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI...
yonostheven
 

Similar to PENCATATAN AKUNTANSi yang digunakan dalam PT.KAI (persero) (20)

PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO
PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSEROPENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO
PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO
 
qwpas
qwpasqwpas
qwpas
 
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perubahan di pt. kereta api indonesia (perse...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perubahan di pt. kereta api indonesia (perse...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perubahan di pt. kereta api indonesia (perse...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perubahan di pt. kereta api indonesia (perse...
 
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta api
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta apiJurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta api
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta api
 
PA 6
PA 6PA 6
PA 6
 
Contoh outline isi
Contoh outline isiContoh outline isi
Contoh outline isi
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB I
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB IPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB I
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB I
 
BAB I TRANSPORTASI LAUT
BAB I TRANSPORTASI LAUTBAB I TRANSPORTASI LAUT
BAB I TRANSPORTASI LAUT
 
Proses kesejahteraan kereta api indonesia
Proses kesejahteraan kereta api indonesiaProses kesejahteraan kereta api indonesia
Proses kesejahteraan kereta api indonesia
 
Bab i hebron
Bab i hebronBab i hebron
Bab i hebron
 
Proposal Penawaran Aplikasi Estimasi Ongkos Kirim dan Pelacakan Pengiriman JNE
Proposal Penawaran Aplikasi Estimasi Ongkos Kirim dan Pelacakan Pengiriman JNEProposal Penawaran Aplikasi Estimasi Ongkos Kirim dan Pelacakan Pengiriman JNE
Proposal Penawaran Aplikasi Estimasi Ongkos Kirim dan Pelacakan Pengiriman JNE
 
Konektivitas jaringan
Konektivitas jaringanKonektivitas jaringan
Konektivitas jaringan
 
3. konektivitas jaringan
3. konektivitas jaringan3. konektivitas jaringan
3. konektivitas jaringan
 
Sistem Informasi Penyewaan Pada PT. Erafista Indah Jakarta Bab I
Sistem Informasi Penyewaan Pada PT. Erafista Indah Jakarta  Bab ISistem Informasi Penyewaan Pada PT. Erafista Indah Jakarta  Bab I
Sistem Informasi Penyewaan Pada PT. Erafista Indah Jakarta Bab I
 
Proposalku
ProposalkuProposalku
Proposalku
 
Kak spab tod pt. kcic
Kak spab tod pt. kcicKak spab tod pt. kcic
Kak spab tod pt. kcic
 
PRESENTASI STUDI KELAYAKAN INVESTASI JALAN TOL GEMPOL - PASURUAN SADAM 182300...
PRESENTASI STUDI KELAYAKAN INVESTASI JALAN TOL GEMPOL - PASURUAN SADAM 182300...PRESENTASI STUDI KELAYAKAN INVESTASI JALAN TOL GEMPOL - PASURUAN SADAM 182300...
PRESENTASI STUDI KELAYAKAN INVESTASI JALAN TOL GEMPOL - PASURUAN SADAM 182300...
 
SIM UAS, Adi Kurniawan Ramadhan, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem T...
SIM UAS, Adi Kurniawan Ramadhan, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem T...SIM UAS, Adi Kurniawan Ramadhan, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem T...
SIM UAS, Adi Kurniawan Ramadhan, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem T...
 
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perubahaan di pt. kereta api indonesia (pers...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perubahaan di pt. kereta api indonesia (pers...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perubahaan di pt. kereta api indonesia (pers...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perubahaan di pt. kereta api indonesia (pers...
 
SIM, YONO 43216110032, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI...
SIM, YONO 43216110032, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI...SIM, YONO 43216110032, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI...
SIM, YONO 43216110032, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI...
 

More from Kartika Dwi Rachmawati

2016 ak2 a_kelompok2_pph24
2016 ak2 a_kelompok2_pph242016 ak2 a_kelompok2_pph24
2016 ak2 a_kelompok2_pph24
Kartika Dwi Rachmawati
 
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
Kartika Dwi Rachmawati
 
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA KELA...
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA  KELA...DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA  KELA...
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA KELA...
Kartika Dwi Rachmawati
 
PERHITUNGAN PPh PASAL 24
PERHITUNGAN PPh PASAL 24PERHITUNGAN PPh PASAL 24
PERHITUNGAN PPh PASAL 24
Kartika Dwi Rachmawati
 
PPh PASAL 24
PPh PASAL 24PPh PASAL 24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal242016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
Kartika Dwi Rachmawati
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSISISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
Kartika Dwi Rachmawati
 
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
Kartika Dwi Rachmawati
 
chap004-Relational Databases and Enterprise Systems
chap004-Relational Databases and Enterprise Systemschap004-Relational Databases and Enterprise Systems
chap004-Relational Databases and Enterprise Systems
Kartika Dwi Rachmawati
 
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESSCHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
Kartika Dwi Rachmawati
 
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
Kartika Dwi Rachmawati
 
chap005-Sales and Collections Business Process
chap005-Sales and Collections Business Processchap005-Sales and Collections Business Process
chap005-Sales and Collections Business Process
Kartika Dwi Rachmawati
 
chap003-Data Modeling
chap003-Data Modelingchap003-Data Modeling
chap003-Data Modeling
Kartika Dwi Rachmawati
 
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasichapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
Kartika Dwi Rachmawati
 
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Kartika Dwi Rachmawati
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAANSISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
Kartika Dwi Rachmawati
 
Pai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islamPai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islam
Kartika Dwi Rachmawati
 
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madaniPeran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Kartika Dwi Rachmawati
 
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Kartika Dwi Rachmawati
 
chap006 Making Capital Investment Decisions
chap006 Making Capital Investment Decisionschap006 Making Capital Investment Decisions
chap006 Making Capital Investment Decisions
Kartika Dwi Rachmawati
 

More from Kartika Dwi Rachmawati (20)

2016 ak2 a_kelompok2_pph24
2016 ak2 a_kelompok2_pph242016 ak2 a_kelompok2_pph24
2016 ak2 a_kelompok2_pph24
 
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
 
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA KELA...
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA  KELA...DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA  KELA...
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA KELA...
 
PERHITUNGAN PPh PASAL 24
PERHITUNGAN PPh PASAL 24PERHITUNGAN PPh PASAL 24
PERHITUNGAN PPh PASAL 24
 
PPh PASAL 24
PPh PASAL 24PPh PASAL 24
PPh PASAL 24
 
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal242016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSISISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
 
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
 
chap004-Relational Databases and Enterprise Systems
chap004-Relational Databases and Enterprise Systemschap004-Relational Databases and Enterprise Systems
chap004-Relational Databases and Enterprise Systems
 
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESSCHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
 
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
 
chap005-Sales and Collections Business Process
chap005-Sales and Collections Business Processchap005-Sales and Collections Business Process
chap005-Sales and Collections Business Process
 
chap003-Data Modeling
chap003-Data Modelingchap003-Data Modeling
chap003-Data Modeling
 
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasichapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
 
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAANSISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
 
Pai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islamPai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islam
 
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madaniPeran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
 
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
 
chap006 Making Capital Investment Decisions
chap006 Making Capital Investment Decisionschap006 Making Capital Investment Decisions
chap006 Making Capital Investment Decisions
 

Recently uploaded

Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
IrfanAudah1
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 

Recently uploaded (20)

Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 

PENCATATAN AKUNTANSi yang digunakan dalam PT.KAI (persero)

  • 1.   1 TINJAUAN ATAS PENCATATAN AKUNTANSI UNTUK PENGALIHAN AKTIVA TETAP BERUPA LOKOMOTIF DAN KERETA PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 2 BANDUNG Wawan Wahyudi 21311021 Universitas Komputer Indonesia Abstrak Penelitian ini dilakukan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung yang bergerak dalam bidang jasa transportasi umum kereta api dengan tujuan melayani kebutuhan transportasi masyarakat umum. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta serta dokumen yang terkait dengan pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode deskriptif untuk menggambarkan pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta yang dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung. Analisis yang dilakukan selama penelitian yaitu terfokus pada prosedur dan pencatatan akuntansi dalam pembuatan nota pengalihan administrasi atas pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa prosedur pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan teori namun belum sesuai dengan karakteristik prosedur yang baik dimana masih terdapat keterlambatan pengiriman dokumen yang terkait. Pencatatan akuntansi dalam pembuatan nota pengalihan administrasi atas pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta sudah sesuai dengan teori namun ada beberapa perbedaan antara teori dan peraturan yang dibuat oleh perusahaan. Kata Kunci : Pengalihan, Aktiva Tetap, Lokomotif dan Kereta Abstract This research was conducted in PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung which engaged in rail public transport services with the aim of serving the transportation needs of the general public. This study was conducted to determine the transfer of fixed assets in kind of locomotives and trains as well as documents related to the transfer of fixed assets in kind locomotives and trains. The method used in this research is descriptive method to describe the transfer of fixed assets such as locomotives and trains made by PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung. The analysis conducted during the study was focused on procedures and accounting records in the making of the administration memorandum on the transfer of fixed assets in kind of locomotives and trains. The research was done by direct observation, interviews, documentation and literature. The results of this study indicate that the transfer procedures of fixed assets such as locomotives and trains are already running well and appropriate with the theory, but not appropriate with the characteristics of a good procedure where there are still have some delays related to the documents delivery. Accounting records in the manufacture of administration memorandum on the transfer of fixed assets in kind of locomotives and trains are in accordance with the theory, but there are some differences between the theoretical and the regulations made by the company. Key words : Transfer, Fixed Assets, Locomotive and Train
  • 2.   2 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang kegiatannya menghasilkan barang atau jasa dengan memproses sumber daya yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Selain itu perusahan juga harus dapat mencapai pertumbuhan dan memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen sehingga kelangsungan hidup perusahaan dapat terjaga. (Soemarso S.R., 2009:22). Di era modern saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat, salah satunya pada bidang jasa transportasi umum. Indonesia merupakan negara besar yang memerlukan pengembangan sarana transportasi umum untuk melayani kebutuhan transportasi dan membantu aktivitas perekonomian masyarakat. Salah satu sarana transportasi umum yang ada saat ini adalah kereta api. Kereta api memiliki keunggulan dibandingkan dengan transportasi umum yang lain, dimana selain dapat mengangkut penumpang, kereta api juga dapat mengangkut barang dalam skala besar. Selain itu kereta api juga memiliki tarif harga yang relative ekonomis sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan satu-satunya badan usaha milik negara yang bergerak dalam pelayanan jasa transportasi umum kereta api. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan usaha padat modal dimana sebagian besar digunakan untuk pengadaan dan pemeliharaan sarana (lokomotif dan gerbong) maupunpengadaan dan pemeliharaan prasarana (rel dan jembatan ). Walaupaun kebijakan Kementerian BUMN kepada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah tidak mengharapkan laba besar dan tidak ada dividen, namun demikian PT. Kereta Api Indonesia (Persero) diminta untuk meningkatkan kapasitas angkutan, keselamatan dan kualitas pelayanannya. Dalam melaksanakan kegiatannya PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki sumber daya yang memegang peranan penting yaitu aktiva tetap yang pemanfaatannya untuk menciptakan pendapatan. Salah satu aktiva tetap yang dimiliki oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yaitu lokomotif dan kereta yang merupakan bagian terpenting dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan menyangkut pendapatan usaha dan pelayanan jasa transportasi kepada pengguna atau masyarakat. Untuk menjaga kondisi dan efisiensi sarana sesuai dengan kebutuhan, pengelolaan atas aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta tersebut harus dilaksanakan secara baik. Salah satu kegiatan yang termasuk dalam pengelolaan tersebut yaitu pengalihan atas aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta. Pengalihan tersebut merupakan salah satu hal yang penting untuk meningkatkan kapasitas angkutan, keselamatan dan kualitas pelayanan dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Dalam pelaksanaan pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta masih terjadi hambatan atau masalah. Menurut hasil wawancara dengan Bapak Edi Samhuri yang menjabat sebagai Staf Akuntansi pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung, yang biasanya terjadi yaitu dalam hal koordinasi dan dokumentasi. Kurangnya koordinasi antar pihak yang terkait dalam pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta tersebut biasanya mengakibatkan keterlambatan dokumen dari pihak pengirim kepada unit keuangan dan akuntasi sehingga menimbulkan kesalahpahaman di antara pihak- pihak yang terkait. Yang terjadi adalah lokomotif dan kereta telah dialihkan ke Daop penerima, tetapi pihak keuangan dan akuntansi tidak mengetahui secara langsung adanya pengalihan tersebut karena keterlambatan dokumen. Tanpa dokumen yang diperlukan, pihak akuntansi tidak dapat mencatat dan membuat nota peralihan atas aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta tersebut. Nota peralihan tersebut menyangkut Nota Debit (nilai perolehan aktiva tetap) dan Nota Kredit (akumulasi penyusutan aktiva tetap) atas lokomotif dan kereta tersebut.
  • 3.   3 Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tinjauan Atas Prosedur Pencatatan Akuntansi untuk Pengalihan Aktiva Tetap Berupa Lokomotif dan Kereta Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung”. 1.2 Identifikasi Masalah Setelah melihat secara umum uraian diatas maka penulis mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut: 1. Terdapat masalah koordinasi antara pihak yang terkait dalam pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung yang mengakibatkan keterlambatan dalam pengiriman dokumen. 2. Keterlambatan dalam pengiriman dokumen yang terjadi dalam peralihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung mengakibatkan pihak akuntansi tidak dapat mencatat dan membuat nota peralihan atas aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta tersebut. 1.3 Rumusan Masalah Dalam rumusan masalah ini, penulis telah merumuskan masalah yang ada pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung dalam hal Peralihan Aktiva Tetap (Sarana Gerak) Lokomotif dan Kereta Api : 1. Bagaimana prosedur pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung. 2. Bagaimana pencatatan akuntansi dalam pembuatan nota peralihan atas aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung. 1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.4.1 Maksud Penelitian Maksud dari penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mencari dan mengumpulkan data-data dan mendapatkan informasi mengenai Pengalihan Aktiva Tetap Berupa Lokomotif dan Kereta pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung yang hasilnya akan digunakan untuk menyusun laporan tugas akhir. 1.4.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian penulis adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui prosedur pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta api pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung. 2. Untuk mengetahui pencatatan akuntansi dalam pembuatan nota pengalihan atas aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung. 1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Akademis Kegunaaan akademis dari penelitian yang peneliti lakukan adalah: 1. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuna dalam bidang akuntansi, khususnya pengetahuan mengenai pengalihan aktiva tetap. Dengan penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan akan pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta yang ada pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung. 2. Bagi Peneliti Sebagai hasil dari buah pikiran penulis dalam mengimplementasikan ilmu yang telah didapat oleh penulis. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan mengenai pengalihan
  • 4.   4 aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta. 3. Kegunaan bagi Pembaca Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai tinjauan atas pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta, juga sebagai studi pustaka yang dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sama. 1.5.2 Kegunaan Praktis Adapun kegunaan praktis dari penelitian yang peneliti lakukan adalah hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran positif yang dapat meningkatkan kualitas pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Aktiva (Assets) merupakan salah satu elemen pada neraca dalam perusahaan. Berikut ini merupakan pengertian aktiva menurut Al Haryono Jusup (2012:28) adalah sebagai berikut : “Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang biasa dinyatakan dalam satuan uang”. Adapun menurut Danang Sunyoto (2013:124) aktiva dikelompokkan menjadi beberapa jenis antara lain : 1. Aktiva Lancar (Current Assets) 2. Investasi Jangka Panjang 3. Aktiva Tetap Berwujud (Fixed Assets) 4. Aktiva Tetap Tidak Berwujud (Intangible Assets) 5. Aktiva Lain-Lain 2.2 Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap (Fixed Assets) merupakan salah satu elemen dari aset pada neraca yang digunakan dalam perusahaan. Menurut Weygandt, Kieso dan Kimmel yang diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto, Wasilah dan Rangga Handika (2009:566), menyatakan bahwa: “Asset tetap adalah sumber daya yang memiliki tiga karakteristik: memiliki bantuk fisik (bentuk dan ukuran yang jelas), digunakan dalam kegiatan operasional dan tidak untuk dijual ke konsumen.” 2.2.1 Perolehan Aktiva Tetap Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, di mana masing-masing cara perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan. Menurut Zaki Baridwan (2010:278), masing – masing perolehan aktiva tetap antara lain adalah sebagai berikut : 1. Pembelian tunai 2. Pembelian secara lumpsum (gabungan) 3. Pertukaran dengan surat-surat berharga 4. Pertukaran dengan aktiva tetap lain yang sejenis 5. Pertukaran dengan aktiva tetap lain yang tidak sejenis 6. Pembelian angsuran 7. Diperoleh dari hadiah atau donasi 8. Aktiva yang dibuat sendiri 2.2.2 Penyusutan Aktiva Tetap Bersamaan dengan berlalunya waktu, biasanya kemampuan yang diberikan aktiva tetap menurun (misal karena aus). Pengakuan adanya penurunan aktiva tetap ini dibebankan sebagai biaya yang dikenal dengan depreciation expense (biaya penyusutan). Adapun definisi dari penyusutan aktiva tetap menurut Slamet Sugiri (2009 : 158) adalah sebagai berikut : “Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu asset selama umur manfaatnya”. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung beban penyusutan periodic. Untuk dapat memilih salah satu metode hendaknya dipertimbangkan keadaan yang mempengaruhi aktiva tersebut. Menurut Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini
  • 5.   5 (2009:252), metode-metode itu adalah sebagai berikut : 1. Metode garis lurus (straight line methods) 2. Metode dengan angka-angka tahunan (sum of the year digit methods) 3. Metode saldo menurun (declining balance methods) 4. Metode unit produksi (unit productive methods) 2.3 Pengertian Pengalihan Aktiva Tetap Aktiva tetap menuntut pemanfaatan optimum selama taksiran umur ekonomisnya. Perlu dibentuk satu fungsi manajemen aktiva tetap yang memiliki tanggung jawab untuk mengatur penggunaan, pemindahan, pemberian otorisasi penghentian pemakaian aktiva tetap. Jika masing-masing fungsi memiliki wewenang untuk menggunakan, memindahkan dan menghentikan pemakaian aktiva tetap, penggunaan aktiva tetap tidak akan optimum, karena aktiva tetap yang menganggur di suatu fungsi tidak dapat segera dimanfaatkan oleh fungsi lain. Fungsi yang bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva tetap berada di tangan bagian aktiva tetap. (Mulyadi, 2014:597). Menurut Mulyadi (2014:624), pengertian pengalihan atau transfer aktiva tetap adalah : “Pengalihan pertanggungjawaban atas aktiva tetap dari satu pusat pertanggungjawaban ke pusat pertanggungjawaban yang lain atau dari fungsi satu ke fungsi yang lainnya”. 2.4 Pengertian Lokomotif dan Kereta 2.4.1 Lokomotif Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) sebagai penggerak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian lokomotif adalah sebagai berikut : “Lokomotif adalah kepala kereta api yang menarik gerbong kereta” 2.4.2 Jenis-Jenis Lokomotif Menurut Dewo Wisnu Prakoso (2013:1), jenis-jenis lokomotif berdasarkan mesinnya terbagi menjadi : 1. Lokomotif uap 2. Lokomotif diesel mekanis 3. Lokomotif diesel elektrik 4. Lokomotif diesel hidrolik 5. Lokomotif listrik 2.4.3 Kereta Kereta api memiliki rangkaian kereta atau gerbong yang dirangkaikan bersamaan dengan lokomotif (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya).Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian kereta adalah sebagai berikut : “Kereta adalah kendaraan yang beroda (biasanya ditarik oleh kuda atau mesin).” 2.4.4 Jenis-Jenis Kereta Menurut Muhammad Faris Naufal (2011), pembagian jenis-jenis kereta adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan muatan penumpang : a. Kereta lokomotif b. Kereta Rel Diesel (KRD c. Kereta Rel Listrik (KRL 2. Menurut muatan barang : a. Kereta batu bara b. Kereta tangki (biasanya berisi bahan bakar) c. Kereta kontainer (peti kemas) 3. Menurut tempat berjalannya kereta : a. Kereta permukaan (berjalan di atas tanah) b. Kereta jalur melayang (monorel) c. Kereta subway (kereta bawah tanah)
  • 6.   6 III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2012:38) pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut : “Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan objek penelitian. Yang menjadi objek penelitian ini adalah pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta yang ada pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung. 3.2. Metode Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010:136) pengertian dari metode penelitian adalah sebagai berikut : ” Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya ”. Metode deskriptif dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang prosedur dan pencatatan akuntansi atas nota peralihan dalam pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung. 3.2.1 Teknik Pengumpulan Data Menurut Riduwan (2010:51), pengertian dari teknik pengumpulan data adalah : “Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis untuk mendapatkan dan mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Studi Lapangan (Field Research) a. Observasi Lapangan Langsung b. Wawancara c. Dokumentasi 2. Studi Kepustakaan (Library Research) 3.2.2 Sumber Data Dalam suatu penelitian terdapat dua sumber data yang dipakai, data tersebut adalah sebagai beikut : 1. Data Primer Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data primer yang berasal dari hasil wawancara. 2. Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh penulis dengan mengumpulkan catatan dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung juga mengadakan studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku dan mengumpulkan data dari literature- literature serta sumber lain. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara dengan pihak yang terkait sebagai bentuk pencarian data dan dokumentasi langsung dilapangan yang kemudian peneliti analisis. Analisis ini sendiri terfokus pada pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta pada PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung, yang dikaitkan kepada beberapa unsur atau identifikasi masalah.
  • 7.   7 4.1.1 Analisis Deskriptif 4.1.1.1 Prosedur Pengalihan Aktiva Tetap Berupa Lokomotif dan Kereta pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung Pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta biasanya dilakukan antar Daerah Operasi (Daop) yang ada di Indonesia. Prosedur pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta yang dilakukan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung adalah sebagai berikut : 1. Pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta dilakukan atas dasar Telek / Surat Perintah Pemindahan Aktiva Tetap (SPPAT) yang dikeluarkan dari Kepala Bagian Sarana yang selanjutnya ditembuskan kepada Manager Sarana. 2. Selanjutnya Manager Sarana akan mengotorisasai SPPAT dan ditembuskan kepada Bagian Sarana yang terdiri dari Kepala Dipo Traksi (KDT) dan Kepala Dipo Kereta (KDK) juga kepada Bagian Akuntansi dan Unit Penerima Aktiva Tetap. 3. Bagian Sarana akan menindak lanjuti pengalihan armada tersebut dan berdasarkan SPPAT selanjutnya Kepala Dipo Traksi (KDT) atau Kepala Dipo Kereta (KDK) akan mengirimkan dokumen berupa Laporan Pengiriman Aktiva Tetap (LPAT) kepada Bagian Akuntansi dan Unit Penerima yang menjadi dasar dalam membuat Nota Pengalihan Administrasi sarana yang akan dialihkan yang terdiri dari Nota Debit (nilai perolehan aktiva tetap) dan Nota Kredit (akumulasi penyusutan aktiva tetap). 4. Bagian Akuntansi akan membuat Nota Pengalihan Administrasi sarana yang akan dialihkan yang terdiri dari Nota Debit (nilai perolehan aktiva tetap) dan Nota Kredit (akumulasi penyusutan aktiva tetap) berdasarkan SPPAT dan LPAT untuk kemudian ditembuskan kepada Unit Penerima. 5. Unit Penerima menerima pengalihan aktiva tetap dan Bagian Akuntansi Unit Penerima akan melakukan pembukuan berdasarkan Nota Pengalihan Administrasi sarana yang akan dialihkan yang terdiri dari Nota Debit (nilai perolehan aktiva tetap) dan Nota Kredit (akumulasi penyusutan aktiva tetap) yang dikirimkan oleh Bagian Akuntansi Unit Pengirim. Berdasarkan Buku Pedoman Akuntansi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Tahun 2010, prosedur akuntansi pemindahan aktiva tetap diselenggarakan berdasarkan tembusan dokumen : 1. Surat Perintah Pemindahan Aktiva Tetap 2. Laporan Pengiriman Aktiva Tetap (dari pengirim aktiva tetap) 3. Laporan Penerimaan Aktiva Tetap (dari penerima aktiva tetap) 4. Nota Pengalihan Administrasi (dari unit akuntansi pengirim aktiva tetap) Adapun fungsi-fungsi yang terkait dengan dokumen-dokumen yang bersangkutan dengan pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta yang ada pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung adalah sebagai berikut : 1. Bagian Sarana 2. Bagian Pengiriman 3. Bagian Penerimaan 4. Bagian Akuntansi 4.1.1.2 Pencatatan Akuntansi Dalam Pembuatan Nota Pengalihan Administrasi Aktiva Tetap Berupa Lokomotif dan Kereta pada PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung Penilaian aktiva tetap pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung dinilai berdasarkan harga perolehan. Menurut Buku Pedoman Akuntansi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Tahun 2010, pemilikan aktiva tetap pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) diperoleh dengan cara, antara lain : 1. Pembelian baik tunai maupun kredit
  • 8.   8 2. Pertukaran 3. Pembuatan sendiri 4. Leasing 5. Pembaharuan 6. Pengalihan antar daerah Penyusutan aktiva tetap pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung menganut metode penyusutan Garis Lurus (Straight Line Method), yaitu besarnya nilai penyusutan per tahun (masa) untuk setiap jenis atau golongan aktiva tetap yang disusut, dihitug berdasarkan taksiran umur ekonomisnya, dengan persentase tetap tertentu terhadap nilai perolehan (cost) aktiva tetap. Dokumen pengalihan administrasi aktiva tetap PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung terdiri dari beberapa dokumen diantaranya : 1. Nota Debet 2. Nota Kredit 3. Kartu Individu Aktiva Tetap 4. Bukti Jurnal 4.2 Pembahasan 4.2.1 Analisis Prosedur Pengalihan Aktiva Tetap Berupa Lokomotif dan Kereta Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung Menurut teori Mulyadi (2014:600) salah satu dokumen yang digunakan untuk merekam transaksi transfer aktiva tetap adalah dokumen pengiriman, pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung, dokumen pengiriman dibuat berupa Laporan Pengiriman Aktiva Tetap (LPAT) oleh bagian sarana yang terdiri dari Kepala Dipo Traksi (KDT) atau Kepala Dipo Kereta (KDT) berdasarkan Telek atau Surat Perintah Pemindahan Aktiva Tetap (SPPAT). Selanjutnya Laporan Pengiriman Aktiva Tetap (LPAT) ditembuskan kepada bagian akuntansi sebagai dasar pembuatan nota pengalihan administrasi yang terdiri dari Nota Debit dan Nota Kredit. Prosedur pengalihan aktiva tetap di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung sudah sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mulyadi. Fungsi akuntansi di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung mengikuti dengan segera dalam hal pencatatan atas terjadinya transaksi pengalihan aktiva tetap sesuai dengan fungsinya, akan tetapi karena kurangnya koordinasi antara bagian sarana dan bagian akuntansi dalam pengalihan aktiva tetap tersebut biasanya menimbulkan keterlambatan dokumen Laporan Pengiriman Aktiva Tetap (LPAT) dari bagian sarana kepada bagian akuntansi, yang berdampak pada bagian akuntansi tidak dapat dengan segera membuat nota peralihan atas aktiva tetap tersebut. Hal ini dapat menghambat proses pembukuan dalam pencatatan akuntansi dan pelaporannya, karena bagian akuntansi harus selalu mencatat setiap transaksi yang berhubungan dengan aktiva tetap. Karena hal itu, meskipun prosedur yang ada sudah sesuai dengan teori dan berjalan dengan cukup baik namun hal ini belum sesuai dengan salah satu karakteristik prosedur yang dipaparkan menurut Ardiyos (2009:466) yang mengharuskan suatu prosedur itu menunjukan tidak adanya keterlambatan atau hambatan.Berdasarkan teori dan hasil penelitian deskriptif dalam kasus ini jika dilihat dari karakteristik prosedur belum terlaksana dengan baik, karena dengan terjadinya hambatan dapat menunjukan kurangnya pengawasan yang baik dalam prosedurnya. 4.2.2 Analisis Pencatatan Akuntansi Dalam Pembuatan Nota Pengalihan Administrasi Aktiva Tetap Berupa Lokomotif dan Kereta pada PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung Dalam teorinya, Mulyadi (2014:608) menyatakan salah satu catatan akuntansi yang berhubungan dengan sistem transfer aktiva tetap adalah Kartu Aktiva Tetap dan transfer aktiva tetap tidak mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan, namun hanya dicatat lokasi data baru aktiva tetap tersebut dalam kartu aktiva tetap. Tidak ada pencatatan nilai rupiah dalam transfer aktiva tetap.
  • 9.   9 Catatan akuntansi Kartu Aktiva Tetap dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung) berupa Kartu Individu Aktiva Tetap sebagai pembantu nota debet dan nota kredit yang memuat rincian data yang bersangkutan dengan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta beserta dengan nilai rupiah dari nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya. Dari pembahasan teori menunjukan hasil penelitian deskriptif dalam kasus ini, pada catatan akuntansi Kartu Indivudu Aktiva Tetap di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung terdapat perbedaan dimana dalam Kartu Individu Aktiva Tetap berupa kereta dan lokomotif di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung disertakan pencatatan nilai rupiah atas nilai perolehan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap sehingga diperoleh nilai buku dari aktiva tetap tersebut. Pada dasarnya antara teori dan praktek yang digunakan sudah hampir sesuai dengan teori, namun ada beberapa hal yang berbeda antara teori dan peraturan yang dibuat. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Prosedur pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung diselenggarakan berdasarkan tembusan dokumen : a. Surat Perintah Pemindahan Aktiva Tetap b. Laporan Pengiriman Aktiva Tetap (dari pengirim aktiva tetap) c. Laporan Penerimaan Aktiva Tetap (dari penerima aktiva tetap) d. Nota Pengalihan Administrasi (dari unit akuntansi pengirim aktiva tetap) Fungsi-fungsi yang terkait dengan dokumen-dokumen yang bersangkutan dengan pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta yang ada pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung adalah : a. Bagian Sarana b. Bagian Pengiriman c. Bagian Penerimaan d. Bagian Akuntansi Prosedur pengalihan aktiva tetap di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung sudah sesuai dengan teori.Kurangnya koordinasi antara bagian sarana dan bagian akuntansi dalam pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta biasanya menimbulkan keterlambatan dokumen Laporan Pengiriman Aktiva Tetap, yang berdampak pada bagian akuntansi tidak dapat dengan segera membuat nota pengalihan administrasi atas aktiva tetap tersebut. Hal ini dapat menghambat proses pembukuan dalam pencatatan akuntansi dan pelaporannya, karena bagian akuntansi harus selalu mencatat setiap transaksi yang berhubungan dengan aktiva tetap tersebut. 2. Dokumen pencatatan akuntansi dalam pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung diantaranya : a. Nota Debet (Nilai Perolehan Aktiva Tetap) b. Nota Kredit (Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap) c. Kartu Individu Aktiva Tetap d. Bukti Jurnal Umum Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung, nilai perolehan aktiva tetap yang berasal dari pengalihan antar daerah dibukukan oleh unit akuntansi dengan berdasarkan Laporan Pengiriman Aktiva Tetap (LPAT). Sedangkan metode penyusutan yang digunakan adalah “Metode Garis Lurus (Straight Line Method)”, yaitu besarnya nilai penyusutan per
  • 10.   10 tahun (masa) untuk setiap jenis atau golongan aktiva tetap yang disusutkan, dihitung berdasarkan taksiran umur ekonomisnya, dengan persentase tetap tertentu terhadap nilai perolehan (cost) aktiva tetap. Pada catatan akuntansi atas pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung sudah sesuai dengan teori, terdapat sedikit perbedaan dimana dalam kartu individu aktiva tetap berupa kereta dan lokomotif di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung disertakan pencatatan nilai rupiah atas nilai perolehan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap sehingga diperoleh nilai buku dari aktiva tetap tersebut. 5.2 Saran Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, penulis akan memberikan saran yang mungkin bermanfaat bagi PT Kereta Api (persero) Daop 2 Bandung dalam pengaihan aktiva tetap beruoa lokomotif dan kereta. Dari saran yang penulis berikan diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan menciptakan kondisi dan situasi yang lebih baik dari keadaan yang sudah ada, yaitu: 1. Sistem aktiva tetap berbasis komputer on-line bisa digunakan untuk dokumentasi pengalihan aktiva tetap atau dengan menerapkan notifikasi penerimaan e-mail yang terintegrasi dengan telepon selular melalui pesan teks, sehingga setiap pengiriman dokumen melalui e-mail dapat diketahui secara cepat dan langsung. Selain itu diperlukan juga pengawasan yang lebih baik terhadap prosedur pengalihan aktiva tetap serta komunikasi dan koordinasi yang baik agar prosedur dapat berjalan dengan lancar dan mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan. 2. Pencatatan nama dokumen dalam hal pencatatan akuntansi nota pengalihan administrasi atas pengalihan aktiva tetap berupa lokomotif dan kereta harus disesuaikan dengan jenis jurnal yang dibuat. VI. DAFTAR PUSTAKA Buku Referensi : Al Hayono Jusup. 2012. Dasar-Dasar Akuntansi. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi YKPN. Ardiyos. 2009. Kamus Besar Akuntansi. Jakarta: Citra Harta Prima Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini. Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu Mulyadi. 2014. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Salemba Empat Riduwan. 2010. Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta Slamet Sugiri. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar 2. Yogyakarta: STIM YKPN Soemarso S.R. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat Sugiyono. 2012. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Bandung: Rineka Cipta Weygandt, Kieso & Kimmel, Penerjemah Ali Akbar Yulianto, Wasilah dan Rangga Handika. 2009. Accounting Principles. Jakarta: Salemba Empat. Zaki Baridwan. 2010. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
  • 11.   11 Sumber Internet : Muhammad Faris Naufal Austen. 2011. Jenis-jenis Kereta di Indonesia. Diakses melalui : http://muhamadfarisnaufalausten.wordpress. com/2011/05/18/jenis-jenis-kereta-i- indonesia/ [15/05/2014] Ebta Setiawan. 2014. Lokomotif, Kereta. Diakses melalui : http://kbbi.web.id/ [14/05/2014] Dewo Wisnu Prakoso. 2013. Jenis-jenis Lokomotif yang ada di Indonesia. Diakses melalui :http://nanuwisnu.blogspot.com/2013/01/jeni s-jenis-lokomotif-yang ada di_697.html [15/05/214]
  • 12.   12
  • 13.   13 Gambar 4.1 Prosedur Pengalihan Aktiva Tetap PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung Keterangan : KDT = Kepala Dipo Traksi KDK = Kepala Dipo Kereta SPPAT = Surat Perintah Pemindahan Aktiva Tetap LPAT = Laporan Pengiriman Aktiva Tetap NP = Nota Peralihan