SlideShare a Scribd company logo
HUBUNGAN ANTARA KANTOR PUSAT, KANTOR
AGEN, DAN KANTOR CABANG
Oleh:
Annisa Galih Sarasati
11.03.3916
Akuntansi/semester 5
Perbedaan Antara Kantor Agen dan Kantor Cabang
Perbedaan utama antara kantor agen dengan kantor cabang terletak pada 2 hal,
yaitu:
1.

Struktur organisasi

Dilihat dari struktur organisasi perusahaan, kantor agen berada diluar organisasi
perusahaan. Jadi kantor agen berdiri sendiri dan terlepas dari kantor pusat
(perusahaan yang diageni), oleh karena itu suatu kantor agen dapat menangani
beberapa perusahaan (bukan merupakan bagian dari organisasi perusahaan).
2. Kegiatan
Kantor agen berfungsi sebagai pemasaran, yaitu terbatas pada usaha untuk
memperoleh pesanan atau calon pembeli namun tindak lanjutnya dilakukan oleh
kantor pusat. Sedangkan kegiatan kantor cabang pada dasarnya sama dengan
kegiatan perusahaan yang berdiri sendiri.
Pembukuan Agen
Akuntansi terhadap kegiatan kantor agen dilaksanakan oleh perusahaan
yang diageni (kantor pusat). Kegiatan kantor agen yang hanya terbatas
pada usaha untuk mencari calon pembeli biasanya dilakukan dengan
menggunakan modal kerja yang berasal dari kantor pusat. Penggunaan
modal kerja ini serupa dengan pengguanaan dana kas kecil yang
menggunakan sistem dana tetap (imperest system). Jadi pengelola kantor
agen mengumpulkan bukti-bukti pemakaian modal kerja untuk
selanjutnya dipertanggungjawabkan kepada kantor pusat.selanjutnya
bukti pemakaian modal kerja tersebut akan dipakai sebagai dasar
pencatatan oleh kantor pusat.
Pembukuan Agen
Untuk mencatat kegiatan kantor pusat dapat menggunakan 2 metode, yaitu;
1.

Rugi laba kantor agen tidak dipisahkan

Apabila rugi-laba kegiatan kantor agen tidak dipisahkan maka pendapatan dan biaya
yang berhubungan dengan kantor agen tidak perlu dipisahkan dengan pendapatan
(penjualan) dan biaya kantor pusat. Dengan metode ini, perusahaan (kantor pusat)
hanya dapat mengetahui rugi-laba secara keseluruhan.
2. Rugi laba kantor agen dipisahkan
Agar rugi-laba masing-masing kantor agen dapat dipisahkan maka pendapatan dan
biaya untuk masing-masing kantor agen bharus dikumpulkan tersendiri (dipisahkan dari
pendapatan dan biaya kantor pusat)maka diperlukan rekening tersendiri,pada umumnya
rekening yang buku besar yang berhubungan dengan kantorn agen terbatas pada 5
rekening saja, yaitu; modal kerja kantor agen, penjualan kantor agen, harga pokok
penjualan agen, biaya pemasaran kantor agen, biaya administrasi dan umum kantor
agen.
Kantor Cabang
1.

Pencatatan kegiatan kantor cabang dilakukan kantor pusat.

Sifat kantor cabang memiliki sifat seperti agen, desentralisasi akuntansi (=pelaksanaan
jurnal, buku besar atau seperangkat buku yang terpisah) pada kantor pusat. Pencatatan
data akuntansi kantor cabang diperoleh kantor pusat melalui dokumen asli dan
ringkasan memo transaksi yang dilengkapi voucher, duplikat sebagai arsip cabang.
2. Pencatatan kegiatan kantor cabang dilakukan kantor pusat dan kantor cabang
Pencatatan data akuntansi kantor cabang diperoleh kantor pusat melalui duplikat jurnal,
pencatatan dokumen asli ke dalam jurnal dilakukan oleh kantor cabang. Pencatatan
yang dilakukan kantor pusat ke dalam rekening kantor cabang yang terpisah atau
dimasukkan ke dalam buku besar umum kantor pusat. Pada akhir periode akuntansi,
kantor pusat melakukan penyesuaian (adjustment) dan menutup pembukuan (closing)
rekening kantor cabang untuk menetapkan besarnya laba-rugi.
Kantor Cabang
3. Pencatatan kegiatan kantor cabang dilakukan kantor cabang
Pencatatan data transaksi ke dalam jurnal dan pemindah bukuan ke dalam buku besar
umum. Laporan keuangan disusun secara periodik untuk dikirim ke kantor pusat, dan
laporan keuangan ini diperiksa oleh internal auditor kantor pusat. Penyelesaian
penutupan saldo buku-buku dilakukan oleh kantor cabang maka hubungan kantor
cabang dan kantor kantor pusat terlihat sebagai berikut:
a.

Kantor cabang

Digunakan rekening “kantot pusat (home office)” untuk penghubung dengan kantor
pusat
b. Kantor pusat
Digunakan “rekening timbal ballik (reciprocal account)”disebut dengan rekening:
kantor cabang (branch office) atau investasi pada kantor cabang (invesment in branch)
Sistem Akuntansi Kantor Cabang
Akuntansi terhadap kantor cabang dapat diselenggarakan dengan dua (2) sistem, yaitu:
1.

Sistem sentralisasi

Sistem ini akuntansi terhadap kantor cabang diselenggarakan oleh kantor pusat.
2. Sistem desentralisasi
Di dalam sistem ini semua transaksi keuangan kantor cabang akan dicatat oleh kantor
cabang. Apabila dikehendaki akuntansi terhadap pos-pos tertentu dapat saja
diselenggarakan oleh kiantor pusat. Berdasarkan pihak yang terkait transaksi keuangan
kantor cabang dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
a.

Transaksi antara kantor cabang dengan pihak lain (selain kantor pusat)

b.

Transaksi antara kantor cabang dengan kantor pusat
Modifikasi Teknik Pencatatan
Agar laporan keuangan lebih informatif, maka hendaknya terdapat
pemisahan dalam pencatatan penanaman modal pada kantor pusat dan
kantor cabang. Pemisahan tersebut, antara lain:
1. Rekening kantor pusat dan kantor cabang yang bersifat sementara
2. Rekening kantor pusat dan kantor cabang yang bersifat permanen
Kedua perbedaan tersebut tidak mengubah sifat rekening timbal balik
antara rekening kantor cabang dan rekening kantor pusat.
Laporan Keuangan Gabungan
Laporan keuangan gabungan tersebut dimaksudkan untuk memberikan
gambaran tentang posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan sebagai
satu kesatuan ekonomi yang bulat, maka dalam penyusunannya harus
memperhatikan:
a. Dalam neraca hanya disajikan aktiva dan hak-hak yang ada pada
perusahaan dan hutang-hutang atau kewajiban perusahaan yang lain
kepada pihak-pihak di luar perusahaan
b. Dalam perhitungan laporan laba/rugi harus dihindari adanya
perhitungan ganda terhadap suatu pendapatan dan biaya yang sama
Penyusunan Neraca Gabungan
Penyusunan neraca gabungan, dilakukan dengan langkah-langkah
berikut:
a. Menghapus saldo rekening “R/K- Kantor Pusat” dengan “R/KKantor Cabang” dan saldo rekening “hutang” dengan “piutang
kepada” antar kantor pusat dan cabang, yang ada di dalam neraca
individual kantor pusat maupun cabang
b. Menunjukkan saldo rekening-rekening aktiva, dan rekening-rekening
hutang yang terdapat dalam neraca individual kantor pusat dan
cabangnya sesuai dengan kelompok masing-masing
Penyusunan Laba/Rugi Gabungan
Penyusunan laporan rugi/laba gabungan diperlukan langkah-langkah:
a. Menghapus saldo rekening “pengiriman barang dari kantor pusat”
dengan “pengiriman barang ke kantor cabang” dan saldo rekeningrekening pendapatan dan biaya-biaya yang bersangkutan = yang
diakui di dalam laporan perhitungan laba/rugi individual kantor
pusat dan cabang sebagai akibat kebijaksanaan sistem desentralisasi
yang dilaksanakan
b. Menjumlah saldo rekening-rekening pendapatan dan laba di luar
usaha, rekening biaya dan rugi di luar usaha yang terdapat dalam
laporan rugi/laba individual kantor pusat dan cabang, sesuai dengan
kelompok masing-masing
Penyesuaian Rekening Timbal Balik
Untuk mempermudah penggabungan saldo rekening
pembukuan yang ada baik di pusat maupun di cabang,
biasanya disusun suatu kertas kerja yang berupa “daftar lajur
penyusunan laporan keuangan gabungan”. Daftar lajur dibuat
semata-mata untuk mempermudah penyusunan laporan
keuangan gabungan.
Penyusunan Laporan Timbal Balik
Pada akhir periode, atau pada saat akan menutup buku-buku, sebab-sebab adanya
perbedaan saldo diantara dua rekening yang reciprocal tersebut harus diselidiki dan
penyesuaian harus dilakukan seperlunya. Data yang perlu dipertimbangkan dalam
menyesuaikan dua rekening tersebut, pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 4
golongan, sebagai berikut:

a.

Debit rekening “kantor cabang” tanpa ada hubungan dengan kredit rekening
“kantor pusat”

b.

Kredit rekening “kantor cabang” tanpa ada hubungan dengan debit rekening
“kantor pusat”

c.

Debit rekening “kantor pusat” tanpa ada hubungan dengan kredit rekening “kantor
cabang”

d.

Kredit rekening “kantor pusat” tanpa ada hubungan dengan dengan debit rekening
“kantor cabang”
THANK
YOU

More Related Content

What's hot

Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Nony Saraswati Gendis
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan auditIndah Dwi Lestari
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
shandyaa
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanHubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanandiirwan777
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Mahyuni Bjm
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 
PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN INTERIM.pdf
PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN  INTERIM.pdfPELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN  INTERIM.pdf
PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN INTERIM.pdf
indahramadhani32
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Rina Limiati
 
Audit siklus pembayaran beban dibayar di muka
Audit siklus pembayaran beban dibayar di mukaAudit siklus pembayaran beban dibayar di muka
Audit siklus pembayaran beban dibayar di muka
RILFA DIRWANTO
 
16a.sapd simulasi-skpd
16a.sapd simulasi-skpd16a.sapd simulasi-skpd
16a.sapd simulasi-skpd
Nadia Amelia
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Sujatmiko Wibowo
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Mahyuni Bjm
 
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAAkuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Mahyuni Bjm
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
Ratih Anjilni
 
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Mahyuni Bjm
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN
ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGANASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN
ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN
Mandiri Sekuritas
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
rusdiman1
 

What's hot (20)

Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
 
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanHubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 
PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN INTERIM.pdf
PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN  INTERIM.pdfPELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN  INTERIM.pdf
PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN INTERIM.pdf
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
 
Audit siklus pembayaran beban dibayar di muka
Audit siklus pembayaran beban dibayar di mukaAudit siklus pembayaran beban dibayar di muka
Audit siklus pembayaran beban dibayar di muka
 
16a.sapd simulasi-skpd
16a.sapd simulasi-skpd16a.sapd simulasi-skpd
16a.sapd simulasi-skpd
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDA
 
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAAkuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
 
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN
ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGANASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN
ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
 

Similar to Hubungan antara kantor pusat, kantor agen,

hubungan antara kantor pusat dengan cabang
hubungan antara kantor pusat dengan cabanghubungan antara kantor pusat dengan cabang
hubungan antara kantor pusat dengan cabang
fazri himawan
 
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTANMAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
zay muhammad
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
Sari Retno Setiowati
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangadelaa09
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangadelaa09
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
adelaa09
 
Pedrbedaan agen dan kc
Pedrbedaan agen dan kcPedrbedaan agen dan kc
Pedrbedaan agen dan kc
ekakusuma wardani
 
Makalah akuntansi cabang
Makalah akuntansi cabangMakalah akuntansi cabang
Makalah akuntansi cabang
Khatijah Parewa
 
Ppt akl perbedaan agen dan cabang
Ppt akl perbedaan agen dan cabangPpt akl perbedaan agen dan cabang
Ppt akl perbedaan agen dan cabangfitria mellysusanti
 
Hubungan antara kantor pusat dengan cabang
Hubungan antara kantor pusat dengan cabangHubungan antara kantor pusat dengan cabang
Hubungan antara kantor pusat dengan cabang
panggih ginanjar
 
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabangTugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
Natalia Nainggolan
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
fadhly arsani
 
Hubungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang
Hubungan Kantor Pusat dan Kantor CabangHubungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang
Hubungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang
phatar_augrah
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
ahmad aniq azharoni
 
akuntansi keuangan lanjutan 1
akuntansi keuangan lanjutan 1 akuntansi keuangan lanjutan 1
akuntansi keuangan lanjutan 1
Rendra Safa'at
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
Fadhil Rahmat
 
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4Jiantari Marthen
 
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)
Tika Evitasuhri
 

Similar to Hubungan antara kantor pusat, kantor agen, (20)

hubungan antara kantor pusat dengan cabang
hubungan antara kantor pusat dengan cabanghubungan antara kantor pusat dengan cabang
hubungan antara kantor pusat dengan cabang
 
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTANMAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
 
Pedrbedaan agen dan kc
Pedrbedaan agen dan kcPedrbedaan agen dan kc
Pedrbedaan agen dan kc
 
Pedrbedaan agen dan kc
Pedrbedaan agen dan kcPedrbedaan agen dan kc
Pedrbedaan agen dan kc
 
Makalah akuntansi cabang
Makalah akuntansi cabangMakalah akuntansi cabang
Makalah akuntansi cabang
 
Ppt akl perbedaan agen dan cabang
Ppt akl perbedaan agen dan cabangPpt akl perbedaan agen dan cabang
Ppt akl perbedaan agen dan cabang
 
Hubungan antara kantor pusat dengan cabang
Hubungan antara kantor pusat dengan cabangHubungan antara kantor pusat dengan cabang
Hubungan antara kantor pusat dengan cabang
 
Perbedaan agen
Perbedaan agenPerbedaan agen
Perbedaan agen
 
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabangTugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
 
Hubungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang
Hubungan Kantor Pusat dan Kantor CabangHubungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang
Hubungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
 
akuntansi keuangan lanjutan 1
akuntansi keuangan lanjutan 1 akuntansi keuangan lanjutan 1
akuntansi keuangan lanjutan 1
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
 
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
 
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)
 

More from Annisa Galih Sarasati

Analisis laporan keuangan (Bentuk Lpaoran Keuangan)
Analisis laporan keuangan (Bentuk Lpaoran Keuangan)Analisis laporan keuangan (Bentuk Lpaoran Keuangan)
Analisis laporan keuangan (Bentuk Lpaoran Keuangan)Annisa Galih Sarasati
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)Annisa Galih Sarasati
 
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)Annisa Galih Sarasati
 
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
Annisa Galih Sarasati
 
Hubungan antara kantor pusat, kantor agen,
Hubungan antara kantor pusat, kantor agen,Hubungan antara kantor pusat, kantor agen,
Hubungan antara kantor pusat, kantor agen,
Annisa Galih Sarasati
 
Pembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanPembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuan
Annisa Galih Sarasati
 
Analisis kebangkrutan pada perusahaan perkebunan tahun 2009 2011
Analisis kebangkrutan pada perusahaan perkebunan tahun 2009 2011Analisis kebangkrutan pada perusahaan perkebunan tahun 2009 2011
Analisis kebangkrutan pada perusahaan perkebunan tahun 2009 2011
Annisa Galih Sarasati
 
Analisis kebangkrutan pada perusahaan perkebunan tahun 2009 2011
Analisis kebangkrutan pada perusahaan perkebunan tahun 2009 2011Analisis kebangkrutan pada perusahaan perkebunan tahun 2009 2011
Analisis kebangkrutan pada perusahaan perkebunan tahun 2009 2011Annisa Galih Sarasati
 

More from Annisa Galih Sarasati (13)

Analisis laporan keuangan (Bentuk Lpaoran Keuangan)
Analisis laporan keuangan (Bentuk Lpaoran Keuangan)Analisis laporan keuangan (Bentuk Lpaoran Keuangan)
Analisis laporan keuangan (Bentuk Lpaoran Keuangan)
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)
 
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)
 
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
 
Hubungan antara kantor pusat, kantor agen,
Hubungan antara kantor pusat, kantor agen,Hubungan antara kantor pusat, kantor agen,
Hubungan antara kantor pusat, kantor agen,
 
Konsinyasi
KonsinyasiKonsinyasi
Konsinyasi
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Joint venture
Joint ventureJoint venture
Joint venture
 
Likuidasi
LikuidasiLikuidasi
Likuidasi
 
Pembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanPembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuan
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuan
 
Analisis kebangkrutan pada perusahaan perkebunan tahun 2009 2011
Analisis kebangkrutan pada perusahaan perkebunan tahun 2009 2011Analisis kebangkrutan pada perusahaan perkebunan tahun 2009 2011
Analisis kebangkrutan pada perusahaan perkebunan tahun 2009 2011
 
Analisis kebangkrutan pada perusahaan perkebunan tahun 2009 2011
Analisis kebangkrutan pada perusahaan perkebunan tahun 2009 2011Analisis kebangkrutan pada perusahaan perkebunan tahun 2009 2011
Analisis kebangkrutan pada perusahaan perkebunan tahun 2009 2011
 

Hubungan antara kantor pusat, kantor agen,

  • 1. HUBUNGAN ANTARA KANTOR PUSAT, KANTOR AGEN, DAN KANTOR CABANG Oleh: Annisa Galih Sarasati 11.03.3916 Akuntansi/semester 5
  • 2. Perbedaan Antara Kantor Agen dan Kantor Cabang Perbedaan utama antara kantor agen dengan kantor cabang terletak pada 2 hal, yaitu: 1. Struktur organisasi Dilihat dari struktur organisasi perusahaan, kantor agen berada diluar organisasi perusahaan. Jadi kantor agen berdiri sendiri dan terlepas dari kantor pusat (perusahaan yang diageni), oleh karena itu suatu kantor agen dapat menangani beberapa perusahaan (bukan merupakan bagian dari organisasi perusahaan). 2. Kegiatan Kantor agen berfungsi sebagai pemasaran, yaitu terbatas pada usaha untuk memperoleh pesanan atau calon pembeli namun tindak lanjutnya dilakukan oleh kantor pusat. Sedangkan kegiatan kantor cabang pada dasarnya sama dengan kegiatan perusahaan yang berdiri sendiri.
  • 3. Pembukuan Agen Akuntansi terhadap kegiatan kantor agen dilaksanakan oleh perusahaan yang diageni (kantor pusat). Kegiatan kantor agen yang hanya terbatas pada usaha untuk mencari calon pembeli biasanya dilakukan dengan menggunakan modal kerja yang berasal dari kantor pusat. Penggunaan modal kerja ini serupa dengan pengguanaan dana kas kecil yang menggunakan sistem dana tetap (imperest system). Jadi pengelola kantor agen mengumpulkan bukti-bukti pemakaian modal kerja untuk selanjutnya dipertanggungjawabkan kepada kantor pusat.selanjutnya bukti pemakaian modal kerja tersebut akan dipakai sebagai dasar pencatatan oleh kantor pusat.
  • 4. Pembukuan Agen Untuk mencatat kegiatan kantor pusat dapat menggunakan 2 metode, yaitu; 1. Rugi laba kantor agen tidak dipisahkan Apabila rugi-laba kegiatan kantor agen tidak dipisahkan maka pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kantor agen tidak perlu dipisahkan dengan pendapatan (penjualan) dan biaya kantor pusat. Dengan metode ini, perusahaan (kantor pusat) hanya dapat mengetahui rugi-laba secara keseluruhan. 2. Rugi laba kantor agen dipisahkan Agar rugi-laba masing-masing kantor agen dapat dipisahkan maka pendapatan dan biaya untuk masing-masing kantor agen bharus dikumpulkan tersendiri (dipisahkan dari pendapatan dan biaya kantor pusat)maka diperlukan rekening tersendiri,pada umumnya rekening yang buku besar yang berhubungan dengan kantorn agen terbatas pada 5 rekening saja, yaitu; modal kerja kantor agen, penjualan kantor agen, harga pokok penjualan agen, biaya pemasaran kantor agen, biaya administrasi dan umum kantor agen.
  • 5. Kantor Cabang 1. Pencatatan kegiatan kantor cabang dilakukan kantor pusat. Sifat kantor cabang memiliki sifat seperti agen, desentralisasi akuntansi (=pelaksanaan jurnal, buku besar atau seperangkat buku yang terpisah) pada kantor pusat. Pencatatan data akuntansi kantor cabang diperoleh kantor pusat melalui dokumen asli dan ringkasan memo transaksi yang dilengkapi voucher, duplikat sebagai arsip cabang. 2. Pencatatan kegiatan kantor cabang dilakukan kantor pusat dan kantor cabang Pencatatan data akuntansi kantor cabang diperoleh kantor pusat melalui duplikat jurnal, pencatatan dokumen asli ke dalam jurnal dilakukan oleh kantor cabang. Pencatatan yang dilakukan kantor pusat ke dalam rekening kantor cabang yang terpisah atau dimasukkan ke dalam buku besar umum kantor pusat. Pada akhir periode akuntansi, kantor pusat melakukan penyesuaian (adjustment) dan menutup pembukuan (closing) rekening kantor cabang untuk menetapkan besarnya laba-rugi.
  • 6. Kantor Cabang 3. Pencatatan kegiatan kantor cabang dilakukan kantor cabang Pencatatan data transaksi ke dalam jurnal dan pemindah bukuan ke dalam buku besar umum. Laporan keuangan disusun secara periodik untuk dikirim ke kantor pusat, dan laporan keuangan ini diperiksa oleh internal auditor kantor pusat. Penyelesaian penutupan saldo buku-buku dilakukan oleh kantor cabang maka hubungan kantor cabang dan kantor kantor pusat terlihat sebagai berikut: a. Kantor cabang Digunakan rekening “kantot pusat (home office)” untuk penghubung dengan kantor pusat b. Kantor pusat Digunakan “rekening timbal ballik (reciprocal account)”disebut dengan rekening: kantor cabang (branch office) atau investasi pada kantor cabang (invesment in branch)
  • 7. Sistem Akuntansi Kantor Cabang Akuntansi terhadap kantor cabang dapat diselenggarakan dengan dua (2) sistem, yaitu: 1. Sistem sentralisasi Sistem ini akuntansi terhadap kantor cabang diselenggarakan oleh kantor pusat. 2. Sistem desentralisasi Di dalam sistem ini semua transaksi keuangan kantor cabang akan dicatat oleh kantor cabang. Apabila dikehendaki akuntansi terhadap pos-pos tertentu dapat saja diselenggarakan oleh kiantor pusat. Berdasarkan pihak yang terkait transaksi keuangan kantor cabang dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu: a. Transaksi antara kantor cabang dengan pihak lain (selain kantor pusat) b. Transaksi antara kantor cabang dengan kantor pusat
  • 8. Modifikasi Teknik Pencatatan Agar laporan keuangan lebih informatif, maka hendaknya terdapat pemisahan dalam pencatatan penanaman modal pada kantor pusat dan kantor cabang. Pemisahan tersebut, antara lain: 1. Rekening kantor pusat dan kantor cabang yang bersifat sementara 2. Rekening kantor pusat dan kantor cabang yang bersifat permanen Kedua perbedaan tersebut tidak mengubah sifat rekening timbal balik antara rekening kantor cabang dan rekening kantor pusat.
  • 9. Laporan Keuangan Gabungan Laporan keuangan gabungan tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan sebagai satu kesatuan ekonomi yang bulat, maka dalam penyusunannya harus memperhatikan: a. Dalam neraca hanya disajikan aktiva dan hak-hak yang ada pada perusahaan dan hutang-hutang atau kewajiban perusahaan yang lain kepada pihak-pihak di luar perusahaan b. Dalam perhitungan laporan laba/rugi harus dihindari adanya perhitungan ganda terhadap suatu pendapatan dan biaya yang sama
  • 10. Penyusunan Neraca Gabungan Penyusunan neraca gabungan, dilakukan dengan langkah-langkah berikut: a. Menghapus saldo rekening “R/K- Kantor Pusat” dengan “R/KKantor Cabang” dan saldo rekening “hutang” dengan “piutang kepada” antar kantor pusat dan cabang, yang ada di dalam neraca individual kantor pusat maupun cabang b. Menunjukkan saldo rekening-rekening aktiva, dan rekening-rekening hutang yang terdapat dalam neraca individual kantor pusat dan cabangnya sesuai dengan kelompok masing-masing
  • 11. Penyusunan Laba/Rugi Gabungan Penyusunan laporan rugi/laba gabungan diperlukan langkah-langkah: a. Menghapus saldo rekening “pengiriman barang dari kantor pusat” dengan “pengiriman barang ke kantor cabang” dan saldo rekeningrekening pendapatan dan biaya-biaya yang bersangkutan = yang diakui di dalam laporan perhitungan laba/rugi individual kantor pusat dan cabang sebagai akibat kebijaksanaan sistem desentralisasi yang dilaksanakan b. Menjumlah saldo rekening-rekening pendapatan dan laba di luar usaha, rekening biaya dan rugi di luar usaha yang terdapat dalam laporan rugi/laba individual kantor pusat dan cabang, sesuai dengan kelompok masing-masing
  • 12. Penyesuaian Rekening Timbal Balik Untuk mempermudah penggabungan saldo rekening pembukuan yang ada baik di pusat maupun di cabang, biasanya disusun suatu kertas kerja yang berupa “daftar lajur penyusunan laporan keuangan gabungan”. Daftar lajur dibuat semata-mata untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan gabungan.
  • 13. Penyusunan Laporan Timbal Balik Pada akhir periode, atau pada saat akan menutup buku-buku, sebab-sebab adanya perbedaan saldo diantara dua rekening yang reciprocal tersebut harus diselidiki dan penyesuaian harus dilakukan seperlunya. Data yang perlu dipertimbangkan dalam menyesuaikan dua rekening tersebut, pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 4 golongan, sebagai berikut: a. Debit rekening “kantor cabang” tanpa ada hubungan dengan kredit rekening “kantor pusat” b. Kredit rekening “kantor cabang” tanpa ada hubungan dengan debit rekening “kantor pusat” c. Debit rekening “kantor pusat” tanpa ada hubungan dengan kredit rekening “kantor cabang” d. Kredit rekening “kantor pusat” tanpa ada hubungan dengan dengan debit rekening “kantor cabang”