SlideShare a Scribd company logo
2.a.1.6.- Analisis Penerapan Materi –
Modul 2 FARMAKOGNOSI
-Norhadijah-
201503116485
KELAS 002 FARMASI
1
Bidang
Keahlian
• Kesehatan dan Pekerjaan Sosial
Program
Keahlian
• Farmasi
Kompetensi
Keahlian
• Farmasi Klinis dan Komunitas
Mata
Pelajaran
• Farmakognosi Dasar
Kompetensi
Dasar
• 3.3 Menerapkan pengolahan simplisia
• 4.3 Melakukan pengolahan simplisia
Materi • Pemeriksaan Mutu Simplisia
2
MODUL 2 – FARMAKOGNOSI
• Pemeriksaan Mutu
Simplisia
MATERI
•Lingkungan Belajar Peserta didik
SMK ISFI Banjarmasin, sebagian
berada di area kota Banjarmasin dan
sekarang dalam keadaan pandemi
dimana kasus semakin meningkat.
Beberapa bahan alam digunakan
untuk meningkatkan daya tahan
tubuh dan juga di rumah tersedia
bumbu dapur
Analisis Lingkungan
Belajar Peserta
Didik • Untuk materi Pemeriksaan
Mutu Simplisia, peserta didik
diberikan materi mengenai
persyaratan mutu simplisia,
peserta didik diminta untuk
mengecek simplisia yang ada
di rumah seperti jahe.
Kaitannya
3
Identifikasi masalah
Peserta didik kelas X masih belum mengetahui tentang
bagaimana persyaratan mutu simplisia
Keterbatasan alat yang digunakan
Selama daring, tidak semua peserta didik mempunyai gawai dan
kuota
4
Pemeriksaan Mutu
Simplisia
5
Pemeriksaan mutu Simplisia
Pemeriksaan mutu simplisia dilakukan dengan cara organoleptis,
mikroskopis dan cara kimia.
Pemeriksaan organoleptis - makroskopis dilakukan dengan
menggunakan indera manusia untuk memeriksa kemurnian dan
mutu simplisia dengan cara mengamati bentuk dan ciri-ciri luar
serta warna dan bau simplisia.
Adakalanya diperlukan alat optik berupa kaca pembesar atau alat
ukur sebagai alat bantu.
6
Kebenaran Simplisia
Simplisia
Quality
Safety
Efficacy.
7
Pemeriksaan Organoleptis - Makroskopis
Pemerian: Berupa irisan rimpang,
agak pipih, bentuk lonjong, bulat
telur, pada setiap cabang
terdapat parut melekuk ke
dalam, setiap irisan terbagi
menjadi tiga bagian, lapisan
paling luar kasar, lapisan sebelah
dalam halus, terdapat pembatas
diantara lapisan sebelah dalam,
bekas patahan pendek dan
berserat menonjol; lapisan luar
berwarna cokelat kekuningan,
lapisan dalam berwarna putih
kekuningan, terdapat warna
kebiruan pada bagian serat; bau
khas; rasa pedas.
8
Pemeriksaan Mikroskopis
Fragmen pengenal adalah
amilum, periderm, jaringan
gabus tangensial, berkas
pengangkut dengan
penebalan tipe tangga dan
serabut.
9
Senyawa Identitas
6-Shogaol
10
Pola Kromatografi
11
Penetapan Susut Pengeringan
Susut pengeringan adalah pengurangan berat bahan setelah dikeringkan
dengan cara yang telah ditetapkan.
Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, simplisia harus
dalam bentuk serbuk dengan derajat halus nomor 8, suhu pengeringan
1050 dan susut pengeringan ditetapkan sebagai berikut :
Timbang saksama 1 sampai 2 g simplisia dalam botol timbang dangkal
bertutup yang sebelumnya telah dipanaskan pada suhu penetapan dan ditara.
Ratakan bahan dalam botol timbang dengan menggoyangkan botol, hingga
merupakan lapisan setebal lebih kurang 5 sampai 10 mm, masukkan dalam
ruang pengering, buka tutupnya, keringkan pada suhu penetapan hingga
bobot tetap.
Sebelum setiap pengeringan, biarkan botol dalam keadaan tertutup
mendingin dalam eksikator hingga suhu ruang.
12
Penetapan Kadar abu total
Timbang saksama 2 sampai 3 g bahan uji yang telah dihaluskan
dan masukkan ke dalam krus silikat yang telah dipijar dan ditara,
pijarkan perlahan-lahan hingga arang habis, dinginkan dan
timbang.
Jika dengan cara ini arang tidak dapat dihilangkan, tambahkan air
panas, aduk, saring melalui kertas saring bebas abu.
Pijarkan kertas saring beserta sisa penyaringan dalam krus yang
sama. Masukkan filtrat ke dalam krus, uapkan dan pijarkan hingga
bobot tetap pada suhu 800±250.
Kadar abu total dihitung terhadap berat bahan uji, dinyatakan
dalam % b/b.
13
Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam
Didihkan abu yang diperoleh pada Penetapan Kadar Abu Total
dengan 25 mL asam klorida encer LP selama 5 menit.
Kumpulkan bagian yang tidak larut dalam asam, saring melalui
kertas saring bebas abu, cuci dengan air panas, pijarkan dalam
krus hingga bobot tetap pada suhu 800±250.
Kadar abu yang tidak larut dalam asam dihitung terhadap berat
bahan uji, dinyatakan dalam % b/b.
14
Kadar Sari Larut Air
Timbang saksama lebih kurang 5 g serbuk (4/18) yang telah
dikeringkan di udara. Masukkan ke dalam labu bersumbat,
tambahkan 100 mL air jenuh kloroform, kocok berkali-kali selama
6 jam pertama, biarkan selama 18 jam.
Saring, uapkan 20,0 mL filtrat hingga kering dalam cawan
dangkal beralas datar yang telah dipanaskan 1050 dan ditara,
panaskan sisa pada suhu 1050 hingga bobot tetap.
Hitung kadar dalam % sari larut air.
15
Kadar Sari Larut Etanol
Timbang saksama lebih kurang 5 g serbuk (4/18) yang telah
dikeringkan di udara.
Masukkan ke dalam labu bersumbat, tambahkan 100 mL etanol P,
kocok berkali-kali selama 6 jam pertama, biarkan selama 18 jam.
Saring cepat untuk menghindarkan penguapan etanol, uapkan
20,0 mL filtrat hingga kering dalam cawan dangkal beralas datar
yang telah dipanaskan 1050 dan ditara, panaskan sisa pada suhu
1050 hingga bobot tetap.
Hitung kadar dalam % sari larut etanol.
16
Penetapan Kadar Minyak Atsiri
Timbang saksama sejumlah bahan yang diperkirakan mengandung 0,3
mL minyak atsiri, masukkan ke dalam labu alas bulat 1 L, tambahkan 200
sampai 300 mL air suling, hubungkan labu dengan pendingin dan buret
berskala.
Untuk minyak atsiri dengan bobot jenis lebih kecil dari 1, tambahkan 0,2
mL toluen atau xylen ke dalam buret.
Panaskan dengan tangas udara, sehingga penyulingan berlangsung
dengan lambat tetapi teratur.
Setelah penyulingan selesai, biarkan selama tidak kurang dari 15 menit,
catat volumue minyak atsiri pada buret.
Kadar minyak atsiri dihitung dalam % v/b.
17
Norhadijah – SMK ISFI 18
19
Apakah di
rumah kamu
ada jaHe?
Silakan lakukan
pemeriksaan
Organlopetis
dari Jahe, ya
20
Terima Kasih
21

More Related Content

What's hot

Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
Dokter Tekno
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.
Maranata Gultom
 
Eliksir
EliksirEliksir
Eliksir
nzaraa
 
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
Annie Rahmatillah
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
1234ulha
 
Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Pharmacist
 
Laporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonLaporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonKezia Hani Novita
 
Ppt bu anggun
Ppt bu anggunPpt bu anggun
Ppt bu anggun
Dokter Tekno
 
PRESENTASI SOXHLETASI.ppt
PRESENTASI SOXHLETASI.pptPRESENTASI SOXHLETASI.ppt
PRESENTASI SOXHLETASI.ppt
yulis adriana
 
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakLaporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Kezia Hani Novita
 
laporan praktikum 3.docx
laporan praktikum 3.docxlaporan praktikum 3.docx
laporan praktikum 3.docx
akqj10oke
 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
AsthrEey' Schwarzenegger
 
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Gina Sakinah
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
CTie Lupy
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
Indra Gunawan
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
Dwi Andriani
 
Redoks Bromometri
Redoks BromometriRedoks Bromometri
Redoks Bromometri
Erna Nur'aini
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
She'renz Angelique
 

What's hot (20)

Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.
 
Eliksir
EliksirEliksir
Eliksir
 
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
 
Klt ku
Klt kuKlt ku
Klt ku
 
Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.
 
Laporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonLaporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortison
 
Ppt bu anggun
Ppt bu anggunPpt bu anggun
Ppt bu anggun
 
PRESENTASI SOXHLETASI.ppt
PRESENTASI SOXHLETASI.pptPRESENTASI SOXHLETASI.ppt
PRESENTASI SOXHLETASI.ppt
 
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakLaporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenak
 
laporan praktikum 3.docx
laporan praktikum 3.docxlaporan praktikum 3.docx
laporan praktikum 3.docx
 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
PP flavonoid
PP flavonoidPP flavonoid
PP flavonoid
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Redoks Bromometri
Redoks BromometriRedoks Bromometri
Redoks Bromometri
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 

Similar to PEMERIKSAAN MUTU SIMPLISIA

Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Filania Kanja
 
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASARPENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
Mutiara Nanda
 
KELOMPOK 4. Produk Bioteknologi.pptx
KELOMPOK 4. Produk Bioteknologi.pptxKELOMPOK 4. Produk Bioteknologi.pptx
KELOMPOK 4. Produk Bioteknologi.pptx
ugihermawati
 
Medium dan pembuatan medium
Medium dan pembuatan mediumMedium dan pembuatan medium
Medium dan pembuatan medium
Hanifa Fitria
 
Format laporan.docx.docx
Format laporan.docx.docxFormat laporan.docx.docx
Format laporan.docx.docx
tasyalf
 
pasteurisasi.ppt
pasteurisasi.pptpasteurisasi.ppt
pasteurisasi.ppt
AlifiansyahWahyuS
 
MATERI INJEKSI 2
MATERI INJEKSI 2MATERI INJEKSI 2
MATERI INJEKSI 2
rofiq sabilal
 
Boiler untuk pengalengan ika1
Boiler untuk pengalengan ika1Boiler untuk pengalengan ika1
Boiler untuk pengalengan ika1
wahyuIDM
 
Modifikasi pati
Modifikasi patiModifikasi pati
Modifikasi pati
Tiah Maharani
 
Ppt praktikum fermentasi
Ppt praktikum fermentasiPpt praktikum fermentasi
Ppt praktikum fermentasi
Senior High School 1 Kudus
 
Jurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolid
Jurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolidJurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolid
Jurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolid
wendy wijaya
 
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTUSIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
Robby Candra Purnama
 
Uji sterilitas mikrobiologi
Uji sterilitas mikrobiologiUji sterilitas mikrobiologi
Uji sterilitas mikrobiologi
Achmad Fauzi Al' Amrie
 
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosaTeknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
wulannsftri
 
Resep vegetarian
Resep vegetarianResep vegetarian
Resep vegetarian
Wisnu Subagia
 
mikro ppt.pptx
mikro ppt.pptxmikro ppt.pptx
mikro ppt.pptx
CintaAlya1
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
 
Makalah Ekstraksi Cara Panas
Makalah Ekstraksi Cara PanasMakalah Ekstraksi Cara Panas
Makalah Ekstraksi Cara Panas
Salsabila Azzahra
 
PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN.pptxPENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN.pptx
wenienjelina1
 

Similar to PEMERIKSAAN MUTU SIMPLISIA (20)

Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
 
Blanching dan pasteurisasi
Blanching dan pasteurisasiBlanching dan pasteurisasi
Blanching dan pasteurisasi
 
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASARPENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
 
KELOMPOK 4. Produk Bioteknologi.pptx
KELOMPOK 4. Produk Bioteknologi.pptxKELOMPOK 4. Produk Bioteknologi.pptx
KELOMPOK 4. Produk Bioteknologi.pptx
 
Medium dan pembuatan medium
Medium dan pembuatan mediumMedium dan pembuatan medium
Medium dan pembuatan medium
 
Format laporan.docx.docx
Format laporan.docx.docxFormat laporan.docx.docx
Format laporan.docx.docx
 
pasteurisasi.ppt
pasteurisasi.pptpasteurisasi.ppt
pasteurisasi.ppt
 
MATERI INJEKSI 2
MATERI INJEKSI 2MATERI INJEKSI 2
MATERI INJEKSI 2
 
Boiler untuk pengalengan ika1
Boiler untuk pengalengan ika1Boiler untuk pengalengan ika1
Boiler untuk pengalengan ika1
 
Modifikasi pati
Modifikasi patiModifikasi pati
Modifikasi pati
 
Ppt praktikum fermentasi
Ppt praktikum fermentasiPpt praktikum fermentasi
Ppt praktikum fermentasi
 
Jurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolid
Jurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolidJurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolid
Jurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolid
 
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTUSIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
 
Uji sterilitas mikrobiologi
Uji sterilitas mikrobiologiUji sterilitas mikrobiologi
Uji sterilitas mikrobiologi
 
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosaTeknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
 
Resep vegetarian
Resep vegetarianResep vegetarian
Resep vegetarian
 
mikro ppt.pptx
mikro ppt.pptxmikro ppt.pptx
mikro ppt.pptx
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
 
Makalah Ekstraksi Cara Panas
Makalah Ekstraksi Cara PanasMakalah Ekstraksi Cara Panas
Makalah Ekstraksi Cara Panas
 
PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN.pptxPENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN.pptx
 

More from Norhadijah Je

ALAT KESEHATAN
ALAT KESEHATANALAT KESEHATAN
ALAT KESEHATAN
Norhadijah Je
 
Pembuatan obat tradisional
Pembuatan obat tradisionalPembuatan obat tradisional
Pembuatan obat tradisional
Norhadijah Je
 
Galenika
GalenikaGalenika
Galenika
Norhadijah Je
 
Amylum
AmylumAmylum
Semen
SemenSemen
Fructus
FructusFructus
Fructus
Norhadijah Je
 
Obat tradisional
Obat tradisionalObat tradisional
Obat tradisional
Norhadijah Je
 

More from Norhadijah Je (8)

ALAT KESEHATAN
ALAT KESEHATANALAT KESEHATAN
ALAT KESEHATAN
 
Pembuatan obat tradisional
Pembuatan obat tradisionalPembuatan obat tradisional
Pembuatan obat tradisional
 
Galenika
GalenikaGalenika
Galenika
 
Amylum
AmylumAmylum
Amylum
 
Semen
SemenSemen
Semen
 
Fructus
FructusFructus
Fructus
 
Flos
FlosFlos
Flos
 
Obat tradisional
Obat tradisionalObat tradisional
Obat tradisional
 

Recently uploaded

POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASIPOWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
ssusera77eaf
 
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergergerSajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
0787plll
 
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
Riska730198
 
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptxPPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
nugrohoadhi239
 
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
puskesmasmaskendaga
 
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
indahnaaa2107
 
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdfUPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
meiliska
 
mengenai penyakit hemofilia pada anak anak
mengenai penyakit hemofilia pada anak anakmengenai penyakit hemofilia pada anak anak
mengenai penyakit hemofilia pada anak anak
nendaayuwandari
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAntraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
hidnisa
 
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdfdr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
yainpanggalo4
 
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatanCara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
JacquelynKelly4
 
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGICONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
YuhansyahYuhansyah
 
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis LateralisLaporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
nuradzhani
 
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansiaPengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
erni239369
 
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY IITUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
Riska730198
 
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
lindaWijayanti3
 

Recently uploaded (17)

POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASIPOWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
 
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergergerSajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
 
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
 
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptxPPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
 
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
 
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
 
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdfUPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
 
mengenai penyakit hemofilia pada anak anak
mengenai penyakit hemofilia pada anak anakmengenai penyakit hemofilia pada anak anak
mengenai penyakit hemofilia pada anak anak
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAntraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
 
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdfdr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
 
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatanCara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
 
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGICONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
 
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis LateralisLaporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
 
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansiaPengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
 
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY IITUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
 
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
 

PEMERIKSAAN MUTU SIMPLISIA

  • 1. 2.a.1.6.- Analisis Penerapan Materi – Modul 2 FARMAKOGNOSI -Norhadijah- 201503116485 KELAS 002 FARMASI 1
  • 2. Bidang Keahlian • Kesehatan dan Pekerjaan Sosial Program Keahlian • Farmasi Kompetensi Keahlian • Farmasi Klinis dan Komunitas Mata Pelajaran • Farmakognosi Dasar Kompetensi Dasar • 3.3 Menerapkan pengolahan simplisia • 4.3 Melakukan pengolahan simplisia Materi • Pemeriksaan Mutu Simplisia 2
  • 3. MODUL 2 – FARMAKOGNOSI • Pemeriksaan Mutu Simplisia MATERI •Lingkungan Belajar Peserta didik SMK ISFI Banjarmasin, sebagian berada di area kota Banjarmasin dan sekarang dalam keadaan pandemi dimana kasus semakin meningkat. Beberapa bahan alam digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan juga di rumah tersedia bumbu dapur Analisis Lingkungan Belajar Peserta Didik • Untuk materi Pemeriksaan Mutu Simplisia, peserta didik diberikan materi mengenai persyaratan mutu simplisia, peserta didik diminta untuk mengecek simplisia yang ada di rumah seperti jahe. Kaitannya 3
  • 4. Identifikasi masalah Peserta didik kelas X masih belum mengetahui tentang bagaimana persyaratan mutu simplisia Keterbatasan alat yang digunakan Selama daring, tidak semua peserta didik mempunyai gawai dan kuota 4
  • 6. Pemeriksaan mutu Simplisia Pemeriksaan mutu simplisia dilakukan dengan cara organoleptis, mikroskopis dan cara kimia. Pemeriksaan organoleptis - makroskopis dilakukan dengan menggunakan indera manusia untuk memeriksa kemurnian dan mutu simplisia dengan cara mengamati bentuk dan ciri-ciri luar serta warna dan bau simplisia. Adakalanya diperlukan alat optik berupa kaca pembesar atau alat ukur sebagai alat bantu. 6
  • 8. Pemeriksaan Organoleptis - Makroskopis Pemerian: Berupa irisan rimpang, agak pipih, bentuk lonjong, bulat telur, pada setiap cabang terdapat parut melekuk ke dalam, setiap irisan terbagi menjadi tiga bagian, lapisan paling luar kasar, lapisan sebelah dalam halus, terdapat pembatas diantara lapisan sebelah dalam, bekas patahan pendek dan berserat menonjol; lapisan luar berwarna cokelat kekuningan, lapisan dalam berwarna putih kekuningan, terdapat warna kebiruan pada bagian serat; bau khas; rasa pedas. 8
  • 9. Pemeriksaan Mikroskopis Fragmen pengenal adalah amilum, periderm, jaringan gabus tangensial, berkas pengangkut dengan penebalan tipe tangga dan serabut. 9
  • 12. Penetapan Susut Pengeringan Susut pengeringan adalah pengurangan berat bahan setelah dikeringkan dengan cara yang telah ditetapkan. Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, simplisia harus dalam bentuk serbuk dengan derajat halus nomor 8, suhu pengeringan 1050 dan susut pengeringan ditetapkan sebagai berikut : Timbang saksama 1 sampai 2 g simplisia dalam botol timbang dangkal bertutup yang sebelumnya telah dipanaskan pada suhu penetapan dan ditara. Ratakan bahan dalam botol timbang dengan menggoyangkan botol, hingga merupakan lapisan setebal lebih kurang 5 sampai 10 mm, masukkan dalam ruang pengering, buka tutupnya, keringkan pada suhu penetapan hingga bobot tetap. Sebelum setiap pengeringan, biarkan botol dalam keadaan tertutup mendingin dalam eksikator hingga suhu ruang. 12
  • 13. Penetapan Kadar abu total Timbang saksama 2 sampai 3 g bahan uji yang telah dihaluskan dan masukkan ke dalam krus silikat yang telah dipijar dan ditara, pijarkan perlahan-lahan hingga arang habis, dinginkan dan timbang. Jika dengan cara ini arang tidak dapat dihilangkan, tambahkan air panas, aduk, saring melalui kertas saring bebas abu. Pijarkan kertas saring beserta sisa penyaringan dalam krus yang sama. Masukkan filtrat ke dalam krus, uapkan dan pijarkan hingga bobot tetap pada suhu 800±250. Kadar abu total dihitung terhadap berat bahan uji, dinyatakan dalam % b/b. 13
  • 14. Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam Didihkan abu yang diperoleh pada Penetapan Kadar Abu Total dengan 25 mL asam klorida encer LP selama 5 menit. Kumpulkan bagian yang tidak larut dalam asam, saring melalui kertas saring bebas abu, cuci dengan air panas, pijarkan dalam krus hingga bobot tetap pada suhu 800±250. Kadar abu yang tidak larut dalam asam dihitung terhadap berat bahan uji, dinyatakan dalam % b/b. 14
  • 15. Kadar Sari Larut Air Timbang saksama lebih kurang 5 g serbuk (4/18) yang telah dikeringkan di udara. Masukkan ke dalam labu bersumbat, tambahkan 100 mL air jenuh kloroform, kocok berkali-kali selama 6 jam pertama, biarkan selama 18 jam. Saring, uapkan 20,0 mL filtrat hingga kering dalam cawan dangkal beralas datar yang telah dipanaskan 1050 dan ditara, panaskan sisa pada suhu 1050 hingga bobot tetap. Hitung kadar dalam % sari larut air. 15
  • 16. Kadar Sari Larut Etanol Timbang saksama lebih kurang 5 g serbuk (4/18) yang telah dikeringkan di udara. Masukkan ke dalam labu bersumbat, tambahkan 100 mL etanol P, kocok berkali-kali selama 6 jam pertama, biarkan selama 18 jam. Saring cepat untuk menghindarkan penguapan etanol, uapkan 20,0 mL filtrat hingga kering dalam cawan dangkal beralas datar yang telah dipanaskan 1050 dan ditara, panaskan sisa pada suhu 1050 hingga bobot tetap. Hitung kadar dalam % sari larut etanol. 16
  • 17. Penetapan Kadar Minyak Atsiri Timbang saksama sejumlah bahan yang diperkirakan mengandung 0,3 mL minyak atsiri, masukkan ke dalam labu alas bulat 1 L, tambahkan 200 sampai 300 mL air suling, hubungkan labu dengan pendingin dan buret berskala. Untuk minyak atsiri dengan bobot jenis lebih kecil dari 1, tambahkan 0,2 mL toluen atau xylen ke dalam buret. Panaskan dengan tangas udara, sehingga penyulingan berlangsung dengan lambat tetapi teratur. Setelah penyulingan selesai, biarkan selama tidak kurang dari 15 menit, catat volumue minyak atsiri pada buret. Kadar minyak atsiri dihitung dalam % v/b. 17
  • 19. 19
  • 20. Apakah di rumah kamu ada jaHe? Silakan lakukan pemeriksaan Organlopetis dari Jahe, ya 20