Kromatografi peertama kali dikembangkan oleh seorang ahli botani Rusia Michael Tswett pada tahun 1903 untuk memisahkan pigmen berwarna dalam tanaman dengan cara perkolasi ekstrak petroleum eter dalam kolom gelas yang berisi kalsium karbonat (CaCO3). (Gandjar, 2007)
Kromatografi merupakan teknik pemisahan yang paling umumdan paling sering digunakan dalam bidang kimia analisis karena dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis baik secara kuantitatif, kualitatif atau preparatif dalam bidang farmasi, lingkungan, industri dan sebagainya. (Gandjar, 2007)
Kromatografi peertama kali dikembangkan oleh seorang ahli botani Rusia Michael Tswett pada tahun 1903 untuk memisahkan pigmen berwarna dalam tanaman dengan cara perkolasi ekstrak petroleum eter dalam kolom gelas yang berisi kalsium karbonat (CaCO3). (Gandjar, 2007)
Kromatografi merupakan teknik pemisahan yang paling umumdan paling sering digunakan dalam bidang kimia analisis karena dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis baik secara kuantitatif, kualitatif atau preparatif dalam bidang farmasi, lingkungan, industri dan sebagainya. (Gandjar, 2007)
Dalam konteks nutrisi, suatu mineral adalah unsur kimia yang dibutuhkan sebagai nutrisi esensial oleh mikroorganisme untuk melakukan fungsi yang diperlukan untuk hidup. Mineral berasal dari bumi dan tidak bisa diproduksi oleh makhluk hidup. Tanaman mendapatkan mineral dari tanah.
4. Pengertian Bromometri
Bromometri merupakan penentuan
kadar senyawa berdasarkan reaksi
reduksi-oksidasi dimana proses titrasi
(reaksi antara reduktor dan bromine
berjalan lambat) sehingga dilakukan
titrasi secara tidak langsung dengan
menambahkan bromine berlebih.
6. Prosedur
a. Sampel dilarutkan dengan 15 kalium
bromat 0,1 N
b. Ditambahkan HCl pekat 3 pipet
c. Ditutup selama 15 menit
d. Ditambahkan larutan KI 5 ml
e. Ditambahkan kloroform 5 ml
f. Ditambahkan larutan kanji 3 ml
g. Dititrasi dengan natrium tiosulfat
7. Proses yang terjadi pada
Bromometri
Kalium bromat (KBrO3) adalah
oksidator yang kuat. Hanya saja
kecepatan reaksinya tidak cukup tinggi.
Untuk menaikkan kecepatan ini titrasi
dilakukan dalam keadaan panas dan
dalam lingkungan asam kuat.
8. Proses yang terjadi pada
Bromometri
Kelebihan KBr dalam larutan menyebabkan ion bromida
bereaksi dengan ion bromat.
BrO3- + 6H + 5 Br
Br2 + 3H2O
Ditambahkan HCl P untuk memberi suasana asam agar
bromin dapat terbebas.
Ditambahkan KI maka menghasilkan iodida yang dioksidasi
oleh bromin menjadi iodin yang dititrasi dengan natrium untuk
menentukan kadar sampel.
BrO3- + 6H+ + 6IBr - + 3I2 + 3H2O
Dititrasi sampai warna kuning, titrasi dihentikan. Titrasi
dilanjutkan sampai larutan tidak berwarna.
9. APLIKASI
• Analisis sediaan farmasi
- Analisis kualitatif seperti identifikasi
organoleptik
- analisa kuantitatif digunakan untuk
menentukan kadar suatu senyawa.
• Digunakan untuk menetapkan senyawasenyawa organik aromatis seperti
misalnya,
fenol-fenol
asam
salisilat, resolsinol, paraklorfenol.
10. Referensi
Jr R.A. Day dan Underwood A.L. (2001). Analisis
Kimia Kuantitatif Edisi keenam. Jakarta:
Erlangga
Yogaiswara, Awin, dan Suhadian K. (1978).
Petunjuk Praktek Kimia. Jakarta: Depdikbud
RI
12. KESIMPULAN
• Bromometri merupakan penentuan kadar senyawa
berdasarkan reaksi reduksi-oksidasi dimana proses
titrasi (reaksi antara reduktor dan bromine berjalan
lambat) sehingga dilakukan titrasi secara tidak
langsung dengan menambahkan bromine berlebih.
• Analisis sediaan farmasi
- Analisis kualitatif seperti identifikasi organoleptik
- analisa kuantitatif digunakan untuk menentukan
kadar suatu senyawa.