SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Download to read offline
PEMERIKSAAN FT PADA
KASUS KARDIOVASKULER
OLEH :
TYAS SARI RATNA NINGRUM,
SST.Ft.,M.Or
Istilah Umum Kasus2
Kardiovaskuler
• a). Stroke Volume : volume darah yang diejeksikan
dalam 1 kali kontraksi ventrikel
• b). Heart Rate : frekuensi denyut jantung per menit
• c). Cardiac Output : volume darah yang dipancarkan
keluar dari ventrikel dalam 1 menit (cardiac output =
stroke volume x heart rate)
Pelaksanaan Pemeriksaan
1) Pemeriksaan dilakukan setelah pasien
beristirahat minimal 5 menit.
2) Pemeriksaan jantung dilakukan pada 3 posisi,
yaitu :
a) Pasien dalam posisi berbaring terlentang
dengan kepala sedikit ditinggikan (membentuk
sudut 30 Derajat). Ft berdiri di sisi kanan pasien.
b) Pasien berbaring miring ke kiri (left lateral
decubitus).
c) Pasien duduk, sedikit membungkuk ke depan.
ASSESMENT AND DIAGNOSA
1. Pemeriksaan Subyektif
a. Keluhan Utama dan Riwayat penyakit sekarang (Termasuk
didalamnya lokasi keluhan, onset, penyebab, factor-2 yang
memperberat atau memperingan, irritabilitas dan derajad
berat keluhan, sifat keluahan dalam 24 jam, stadium dari
kondisi)
b. Riwayat penyakit dahulu
c. Riwayat pengobatan
d. Riwayat keluarga
e. Riwayat status sosial
Intruksi
1. Kulit terbebas dari pakaian
2. Ruang yang tenang
3. Menjaga privasi
4. Prioritas kegawatan
2. Pemeriksaan Obyektif
a. Vital Sign
1) BP : mmHg (Perhatikan riwayat pasien)
2) HR : 1 menit
3) RR : 1 menit
4) Temp : celcius
5) Height
6) Weight
b. IPPA
1) Inspeksi
Proyeksi jantung :
• Atrium kanan : letak paling jauh di sisi kanan, kira-kira 2
cm sebelah kanan dari tepi sternum setinggi costosternal
3-6
• Ventrikel kanan : letak paling luas pada dinding dada
pada costosternalis 6
• Ventrikel kiri: terletak di daerah tepi sinistra superior
selebar 1.5 cm pada costosternalis 2 sinistra
• Atrium kiri : letak paling tidak terlihat, lokasi sebagian
kecil terletak pada costosternalis kiri ke 2
• Bentuk Kurva Vertebra : perhatikan
deviasi lengkung vertebrae ke arah lateral
atau anterior
Sering terjadi pada kelainan jantung,
misalnya ASD (Atrial Septal Defect) atau
PDA (Patent Ductus Arteriosus). Sering
disertai dengan perubahan membusur ke
belakang (kifoskoliosis), yang
mempersempit rongga paru dan merubah
anatomi jantung.
• Voussure cardiaque : penonjolan bagian
depan hemitoraks kiri, menggambarkan
penonjolan setempat yang lebar pada
pericardium→ Hampir selalu terdapat
pada kelainan jantung bawaan, terutama
berkaitan dengan aktifitas jantung yang
berlebihan pada masa pertumbuhan, atau
dilatasi ventrikel
• Iktus kordis (punctum maximum/
denyut apex jantung).
1. Pada dewasa : Dalam keadaan normal,(duduk, berdiri,
telentang), nampak pada intercostal V sisi mediosinistra dari linea
mid claviculasinistra
2. Pada anak-anak nampak pada intercosta IV
3. Sifat :
• Muncul tonjolan kecil yang sifatnya lokal
• Muncul saat systole, untuk memeriksa dapat disertai palpasi
pada arteri carotis (denyutnya bersamaan)
#Jika muncul denyut di bagian superior dada, maka kemungkinan
terdapat gangguan aorta
#jika ada aneurisma aorta, akan muncul denyut di intercosta II
kanan, jika di intercosta II kiri adanya dilatasi arteri pulmonalis dan
aneurisma aorta decenden
PALPASI
• Hal-hal yang ditemukan pada inspeksi harus
dipalpasi untuk lebih memperjelas mengenai
lokalisasi punctum maksimum, apakah kuat
angkat, frekuensi, kualitas dari pulsasi yang
teraba.
• Urutan pemeriksaan :
1. Pemeriksaan iktus cordis
2. Pemeriksaan getaran
3. Pemeriksaan gerakan trachea
Pemeriksaan Iktus Cordis
1. Teraba atau tidak
2. Kadang tidak nampak, tapi teraba
3. Berada di intercostal V sisi sinistra, agak
ke medial 2 cm dari linea midclavikularis
kiri
Pemeriksaan Thrill (getaran)
Jika muncul getaran, seringkali disebabkan karena
kelainan katub bawaan/ PJB
Perhatikan :
1. Lokalisasi getaran
2. Kapan terjadinya (sistole /diastole)
3. Getaran yang lemah akan mudah dipalpasi
dengan aktivitas fisik karena frekuensi jantung
akan meningkat dan alirannya lebih kuat
4. Jika teraba getaran, maka saat auskultasi akan
terdapat bising jantung
Pemeriksaan gerakan Trachea
• Trachea berhubungan dengan lokasi
arcus aorta
• Aneurisma aorta, denyutan akan menjalar
ke trachea, denyut akan teraba
PERKUSI
• Kegunaan perkusi adalah menentukan batas-
batas jantung.
1. Batas kiri jantung
2. Batas kanan jantung
Perkusi digunakan untuk memunculkan 2 arti :
1. Efusi pericardium
2. Aneurisma aorta
Batas jantung
Perkusi dari arah lateral ke medial sebelah
kiri/kanan
• Terjadi perubahan bunyi dari sonor dari
paru ke redup relatif, ditetapkan sebagai
batas sisi jantung, namun, sisi kanan
cenderung lebih sulit dijangkau karena
letaknya lebih jauh dari dinding dada
AUSKULTASI
Pemeriksaan
auskultasi jantung
meliputi
pemeriksaan :
• - bunyi jantung
• - bising jantung
• - gesekan
pericard
Bunyi Jantung
Untuk mendengar bunyi jantung diperhatikan :
• 1. lokalisasi dan asal bunyi jantung
• 2. menentukan bunyi jantung I dan II
• 3. intensitas bunyi dan kualitasnya
• 4. ada tidaknya bunyi jantung III dan bunyi
jantung IV
• 5. irama dan frekuensi bunyi jantung
• 6. bunyi jantung lain yang menyertai bunyi
jantung.
1. Lokalisasi dan asal bunyi jantung
Auskultasi bunyi jantung dilakukan pada tempat-
tempat sebagai berikut :
• Bunyi jantung 1 : terjadi karena getaran
menutupnya katup atrioventrikularis yang terjadi
saat kontraksi ventrikel (sistole)
Bunyi jantung I di dengar bertepatan dengan
terabanya pulsasi nadi pada arteri carotis.
• Bunyi jantung II : terjadi saat proyeksi getaran
menutupnya katup aorta dan pulmonalis, terjadi
pada permulaan diastole
• Normalnya : BJ II selalu lebih lemah dibandingkan
BJ I
Intesitas dan Kualitas Bunyi
Intensitas bunyi jantung sangat dipengaruhi
oleh keadaan-keadaan sebagai berikut :
• - tebalnya dinding dada
• - adanya cairan dalam rongga pericard
Pada ictus cordis terdengar bunyi jantung I
secara langsung sedang bunyi jantung II hanya
dirambatkan (tidak langsung)
Sebaliknya pada daerah basis jantung bunyi
jantung ke 2 merupakan bunyi jantung
langsung sedang bunyi I hanya dirambatkan
INTENSITAS BUNYI JANTUNG
Intensitas dari bunyi jantung ditentukan
menurut pelan atau kerasnya bunyi yang
terdengar.
Bunyi jantung I pada umumnya lebih keras dari
bunyi jantung II di daerah apeks jantung,
sedangkan di bagian basal bunyi jantung II
lebih besar daripada bunyi jantung I. Jadi bunyi
jantung I di ictus (M I) lebih keras dari M 2,
sedang didaerah basal P 2 lebih besar dari P 1,
A 2 lebih besar dari A 1.
Beberapa gangguan intensitas bunyi
jantung.
- Intensitas bunyi jantung melemah pada :
• * orang gemuk
• * emfisema paru
• * efusi perikard
• * payah jantung akibat infark myocarditis
BUNYI JANTUNG TAMBAHAN
• Bising Jantung (cardiac murmur)
• Disebabkan :
• - aliran darah bertambah cepat
• - penyempitan di daerah katup atau pembuluh darah
• - getaran dalam aliran darah oleh pembuluh yang tidak
rata
• - aliran darah dari ruangan yang sempit ke ruangan yang
besar
• - aliran darah dari ruangan yang besar ke ruangan yang
sempit.
Hal-hal yang harus diperhatikan
bila terdengar bising
• 1. Lokalisasi Bising
• Tiap-tiap bising mempunyai lokalisasi tertentu, dimana bising
itu terdengar paling keras (punctum maximum) dan
sebarannya :
• - punctum maximum di apeks cordis, berasal dari katup mitral
• - punctum maximum di sela iga 2 kiri, berasal dari katup
pulmonal
• - punctum maximum di sela iga 2 kanan, berasal dari katup
aorta
• - punctum maximum pada batas sternum kiri, berasal dari
ASD atau VSD.
2. Penjalaran Bising
• Bising jantung masih terdengar di daerah yang
berdekatan dengan lokasi dimana bising itu terdengar
maksimal, ke suatu arah tertentu, misalnya :
• - Bising dari stenosa aorta menjalar ke daerah carotis
• - Bising insufiensi aorta menjalar ke daerah batas
sternum kiri.
• - Bising dari insufisiensi mitral menjalar ke aksilia,
punggung dan ke seluruh precordium.
• - Bising dari stenosis mitral tidak menjalar atau hanya
terbatas kesekitarnya.
PFGD
1. AKTIF
2. PASIF
3. ISOMETRIK
Sesuaikan dengan case. Lihat adanya
bengkak, keterbatasan gerak, nyeri
menjalar.
Pemeriksaan Lain
1. Nyeri
2. ROM
3. GCS
4. ENDURANCE : 6MWT
5. ADL : INDEKS KEMAMPUAN
FUNGSIONAL
Pemeriksaan penunjang
• Elektrokardiogram (EKG/ECG -
Electrocardiogram)
• EKG dengan Olahraga (pemeriksaan
dengan olahraga).
• Ekokardiogram (USG jantung)
• MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau
CT (Computerized Tomography).
• Kateterisasi dan angiogram koroner.
PROGNOSIS
1. Quo ad vitam
2. Quo ad sanam
3. Quo ad cosmeticam
4. Quo ad functionam
B O N A M : RAGU2
Diagnosa
1. Impairment
2. Functional limitation
3. Partisipation Restriction
DOKUMENTASI
Penatalaksanaan dan Evaluasi
SEKIAN

More Related Content

Similar to PEMERIKSAAN FT PADA KASUS KARDIOVASKULER (2).pdf

TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptxTUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
YusufLangsa
 
stenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralstenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitral
Sri Nala
 

Similar to PEMERIKSAAN FT PADA KASUS KARDIOVASKULER (2).pdf (20)

Termin 1
Termin 1Termin 1
Termin 1
 
Fisiologikardiovaskular
FisiologikardiovaskularFisiologikardiovaskular
Fisiologikardiovaskular
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
STRUKTUR & FISIOLOGI - JANTUNG
STRUKTUR & FISIOLOGI - JANTUNGSTRUKTUR & FISIOLOGI - JANTUNG
STRUKTUR & FISIOLOGI - JANTUNG
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 
Anatomi fisiologi tubuh[1]
Anatomi fisiologi tubuh[1]Anatomi fisiologi tubuh[1]
Anatomi fisiologi tubuh[1]
 
9.1. fisiologi_kardiovaskular.pdf
9.1. fisiologi_kardiovaskular.pdf9.1. fisiologi_kardiovaskular.pdf
9.1. fisiologi_kardiovaskular.pdf
 
fisiologikardiovaskular.ppt
fisiologikardiovaskular.pptfisiologikardiovaskular.ppt
fisiologikardiovaskular.ppt
 
PENYAKIT-PENYAKIT JANTUNG KONGENITAL
PENYAKIT-PENYAKIT JANTUNG KONGENITALPENYAKIT-PENYAKIT JANTUNG KONGENITAL
PENYAKIT-PENYAKIT JANTUNG KONGENITAL
 
Pemeriksaan Fisik Kardiovaskuler......ppt
Pemeriksaan Fisik Kardiovaskuler......pptPemeriksaan Fisik Kardiovaskuler......ppt
Pemeriksaan Fisik Kardiovaskuler......ppt
 
pengkajian-kardiovaskuler.ppt
pengkajian-kardiovaskuler.pptpengkajian-kardiovaskuler.ppt
pengkajian-kardiovaskuler.ppt
 
fisiologi Jantung
fisiologi Jantungfisiologi Jantung
fisiologi Jantung
 
Anatomi-dan-Fisiologi.pdf
Anatomi-dan-Fisiologi.pdfAnatomi-dan-Fisiologi.pdf
Anatomi-dan-Fisiologi.pdf
 
ACS Code Blue [Autosaved].pptx
ACS Code Blue [Autosaved].pptxACS Code Blue [Autosaved].pptx
ACS Code Blue [Autosaved].pptx
 
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptxTUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
 
stenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralstenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitral
 
UPDATES ACS.pptx
UPDATES ACS.pptxUPDATES ACS.pptx
UPDATES ACS.pptx
 
Cardiovascular.new
Cardiovascular.newCardiovascular.new
Cardiovascular.new
 
Makalah mengukur tekanan darah
Makalah mengukur tekanan darahMakalah mengukur tekanan darah
Makalah mengukur tekanan darah
 
Jantung
JantungJantung
Jantung
 

Recently uploaded

Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
PeniMSaptoargo2
 
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxPresentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
YesicaAprilliaPutriA
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
sandiharyanto
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Halo Docter
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 

Recently uploaded (20)

pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxPresentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
 
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-rayBagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
Referat Hipertiroid Referat Hipertiroid .pptx
Referat Hipertiroid Referat Hipertiroid  .pptxReferat Hipertiroid Referat Hipertiroid  .pptx
Referat Hipertiroid Referat Hipertiroid .pptx
 
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntasCytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
 
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfbuku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
 
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptxKONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
 
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
 

PEMERIKSAAN FT PADA KASUS KARDIOVASKULER (2).pdf

  • 1. PEMERIKSAAN FT PADA KASUS KARDIOVASKULER OLEH : TYAS SARI RATNA NINGRUM, SST.Ft.,M.Or
  • 2. Istilah Umum Kasus2 Kardiovaskuler • a). Stroke Volume : volume darah yang diejeksikan dalam 1 kali kontraksi ventrikel • b). Heart Rate : frekuensi denyut jantung per menit • c). Cardiac Output : volume darah yang dipancarkan keluar dari ventrikel dalam 1 menit (cardiac output = stroke volume x heart rate)
  • 3. Pelaksanaan Pemeriksaan 1) Pemeriksaan dilakukan setelah pasien beristirahat minimal 5 menit. 2) Pemeriksaan jantung dilakukan pada 3 posisi, yaitu : a) Pasien dalam posisi berbaring terlentang dengan kepala sedikit ditinggikan (membentuk sudut 30 Derajat). Ft berdiri di sisi kanan pasien. b) Pasien berbaring miring ke kiri (left lateral decubitus). c) Pasien duduk, sedikit membungkuk ke depan.
  • 4. ASSESMENT AND DIAGNOSA 1. Pemeriksaan Subyektif a. Keluhan Utama dan Riwayat penyakit sekarang (Termasuk didalamnya lokasi keluhan, onset, penyebab, factor-2 yang memperberat atau memperingan, irritabilitas dan derajad berat keluhan, sifat keluahan dalam 24 jam, stadium dari kondisi) b. Riwayat penyakit dahulu c. Riwayat pengobatan d. Riwayat keluarga e. Riwayat status sosial
  • 5. Intruksi 1. Kulit terbebas dari pakaian 2. Ruang yang tenang 3. Menjaga privasi 4. Prioritas kegawatan
  • 6. 2. Pemeriksaan Obyektif a. Vital Sign 1) BP : mmHg (Perhatikan riwayat pasien) 2) HR : 1 menit 3) RR : 1 menit 4) Temp : celcius 5) Height 6) Weight
  • 7. b. IPPA 1) Inspeksi Proyeksi jantung : • Atrium kanan : letak paling jauh di sisi kanan, kira-kira 2 cm sebelah kanan dari tepi sternum setinggi costosternal 3-6 • Ventrikel kanan : letak paling luas pada dinding dada pada costosternalis 6 • Ventrikel kiri: terletak di daerah tepi sinistra superior selebar 1.5 cm pada costosternalis 2 sinistra • Atrium kiri : letak paling tidak terlihat, lokasi sebagian kecil terletak pada costosternalis kiri ke 2
  • 8. • Bentuk Kurva Vertebra : perhatikan deviasi lengkung vertebrae ke arah lateral atau anterior Sering terjadi pada kelainan jantung, misalnya ASD (Atrial Septal Defect) atau PDA (Patent Ductus Arteriosus). Sering disertai dengan perubahan membusur ke belakang (kifoskoliosis), yang mempersempit rongga paru dan merubah anatomi jantung.
  • 9. • Voussure cardiaque : penonjolan bagian depan hemitoraks kiri, menggambarkan penonjolan setempat yang lebar pada pericardium→ Hampir selalu terdapat pada kelainan jantung bawaan, terutama berkaitan dengan aktifitas jantung yang berlebihan pada masa pertumbuhan, atau dilatasi ventrikel
  • 10. • Iktus kordis (punctum maximum/ denyut apex jantung). 1. Pada dewasa : Dalam keadaan normal,(duduk, berdiri, telentang), nampak pada intercostal V sisi mediosinistra dari linea mid claviculasinistra 2. Pada anak-anak nampak pada intercosta IV 3. Sifat : • Muncul tonjolan kecil yang sifatnya lokal • Muncul saat systole, untuk memeriksa dapat disertai palpasi pada arteri carotis (denyutnya bersamaan) #Jika muncul denyut di bagian superior dada, maka kemungkinan terdapat gangguan aorta #jika ada aneurisma aorta, akan muncul denyut di intercosta II kanan, jika di intercosta II kiri adanya dilatasi arteri pulmonalis dan aneurisma aorta decenden
  • 11. PALPASI • Hal-hal yang ditemukan pada inspeksi harus dipalpasi untuk lebih memperjelas mengenai lokalisasi punctum maksimum, apakah kuat angkat, frekuensi, kualitas dari pulsasi yang teraba. • Urutan pemeriksaan : 1. Pemeriksaan iktus cordis 2. Pemeriksaan getaran 3. Pemeriksaan gerakan trachea
  • 12. Pemeriksaan Iktus Cordis 1. Teraba atau tidak 2. Kadang tidak nampak, tapi teraba 3. Berada di intercostal V sisi sinistra, agak ke medial 2 cm dari linea midclavikularis kiri
  • 13. Pemeriksaan Thrill (getaran) Jika muncul getaran, seringkali disebabkan karena kelainan katub bawaan/ PJB Perhatikan : 1. Lokalisasi getaran 2. Kapan terjadinya (sistole /diastole) 3. Getaran yang lemah akan mudah dipalpasi dengan aktivitas fisik karena frekuensi jantung akan meningkat dan alirannya lebih kuat 4. Jika teraba getaran, maka saat auskultasi akan terdapat bising jantung
  • 14. Pemeriksaan gerakan Trachea • Trachea berhubungan dengan lokasi arcus aorta • Aneurisma aorta, denyutan akan menjalar ke trachea, denyut akan teraba
  • 15. PERKUSI • Kegunaan perkusi adalah menentukan batas- batas jantung. 1. Batas kiri jantung 2. Batas kanan jantung Perkusi digunakan untuk memunculkan 2 arti : 1. Efusi pericardium 2. Aneurisma aorta
  • 16. Batas jantung Perkusi dari arah lateral ke medial sebelah kiri/kanan • Terjadi perubahan bunyi dari sonor dari paru ke redup relatif, ditetapkan sebagai batas sisi jantung, namun, sisi kanan cenderung lebih sulit dijangkau karena letaknya lebih jauh dari dinding dada
  • 17. AUSKULTASI Pemeriksaan auskultasi jantung meliputi pemeriksaan : • - bunyi jantung • - bising jantung • - gesekan pericard
  • 18. Bunyi Jantung Untuk mendengar bunyi jantung diperhatikan : • 1. lokalisasi dan asal bunyi jantung • 2. menentukan bunyi jantung I dan II • 3. intensitas bunyi dan kualitasnya • 4. ada tidaknya bunyi jantung III dan bunyi jantung IV • 5. irama dan frekuensi bunyi jantung • 6. bunyi jantung lain yang menyertai bunyi jantung.
  • 19. 1. Lokalisasi dan asal bunyi jantung Auskultasi bunyi jantung dilakukan pada tempat- tempat sebagai berikut : • Bunyi jantung 1 : terjadi karena getaran menutupnya katup atrioventrikularis yang terjadi saat kontraksi ventrikel (sistole) Bunyi jantung I di dengar bertepatan dengan terabanya pulsasi nadi pada arteri carotis. • Bunyi jantung II : terjadi saat proyeksi getaran menutupnya katup aorta dan pulmonalis, terjadi pada permulaan diastole • Normalnya : BJ II selalu lebih lemah dibandingkan BJ I
  • 20. Intesitas dan Kualitas Bunyi Intensitas bunyi jantung sangat dipengaruhi oleh keadaan-keadaan sebagai berikut : • - tebalnya dinding dada • - adanya cairan dalam rongga pericard Pada ictus cordis terdengar bunyi jantung I secara langsung sedang bunyi jantung II hanya dirambatkan (tidak langsung) Sebaliknya pada daerah basis jantung bunyi jantung ke 2 merupakan bunyi jantung langsung sedang bunyi I hanya dirambatkan
  • 21. INTENSITAS BUNYI JANTUNG Intensitas dari bunyi jantung ditentukan menurut pelan atau kerasnya bunyi yang terdengar. Bunyi jantung I pada umumnya lebih keras dari bunyi jantung II di daerah apeks jantung, sedangkan di bagian basal bunyi jantung II lebih besar daripada bunyi jantung I. Jadi bunyi jantung I di ictus (M I) lebih keras dari M 2, sedang didaerah basal P 2 lebih besar dari P 1, A 2 lebih besar dari A 1.
  • 22. Beberapa gangguan intensitas bunyi jantung. - Intensitas bunyi jantung melemah pada : • * orang gemuk • * emfisema paru • * efusi perikard • * payah jantung akibat infark myocarditis
  • 23. BUNYI JANTUNG TAMBAHAN • Bising Jantung (cardiac murmur) • Disebabkan : • - aliran darah bertambah cepat • - penyempitan di daerah katup atau pembuluh darah • - getaran dalam aliran darah oleh pembuluh yang tidak rata • - aliran darah dari ruangan yang sempit ke ruangan yang besar • - aliran darah dari ruangan yang besar ke ruangan yang sempit.
  • 24. Hal-hal yang harus diperhatikan bila terdengar bising • 1. Lokalisasi Bising • Tiap-tiap bising mempunyai lokalisasi tertentu, dimana bising itu terdengar paling keras (punctum maximum) dan sebarannya : • - punctum maximum di apeks cordis, berasal dari katup mitral • - punctum maximum di sela iga 2 kiri, berasal dari katup pulmonal • - punctum maximum di sela iga 2 kanan, berasal dari katup aorta • - punctum maximum pada batas sternum kiri, berasal dari ASD atau VSD.
  • 25. 2. Penjalaran Bising • Bising jantung masih terdengar di daerah yang berdekatan dengan lokasi dimana bising itu terdengar maksimal, ke suatu arah tertentu, misalnya : • - Bising dari stenosa aorta menjalar ke daerah carotis • - Bising insufiensi aorta menjalar ke daerah batas sternum kiri. • - Bising dari insufisiensi mitral menjalar ke aksilia, punggung dan ke seluruh precordium. • - Bising dari stenosis mitral tidak menjalar atau hanya terbatas kesekitarnya.
  • 26. PFGD 1. AKTIF 2. PASIF 3. ISOMETRIK Sesuaikan dengan case. Lihat adanya bengkak, keterbatasan gerak, nyeri menjalar.
  • 27. Pemeriksaan Lain 1. Nyeri 2. ROM 3. GCS 4. ENDURANCE : 6MWT 5. ADL : INDEKS KEMAMPUAN FUNGSIONAL
  • 28. Pemeriksaan penunjang • Elektrokardiogram (EKG/ECG - Electrocardiogram) • EKG dengan Olahraga (pemeriksaan dengan olahraga). • Ekokardiogram (USG jantung) • MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau CT (Computerized Tomography). • Kateterisasi dan angiogram koroner.
  • 29. PROGNOSIS 1. Quo ad vitam 2. Quo ad sanam 3. Quo ad cosmeticam 4. Quo ad functionam B O N A M : RAGU2
  • 30. Diagnosa 1. Impairment 2. Functional limitation 3. Partisipation Restriction DOKUMENTASI Penatalaksanaan dan Evaluasi